Post on 22-Oct-2021
KRITERIA PENGELOLAAN LIMBAH B3
DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN TENTANG
UU 32/2009 (Pasal 58 – 61)
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU 23/2014 Pemerintahan Daerah
PP 27/2012 Izin Lingkungan
PP 101/2014 Pengelolaan Limbah B3
PP 24/2018 Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik
PermenLH
02/2008 Pemanfaatan Limbah B3
PermenLH
05/2009 Pengelolaan Limbah di Pelabuhan
PermenLH
18/2009 Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN TENTANG
PermenLH 30/2009 NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria) Pengelolaan Limbah B3
PermenLH 33/2009 Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3
PermenLH 14/2013 Simbol dan Label Limbah B3
PermenLHK 55/2015 Tata Cara Uji Karakteristik LB3
PermenLHK 63/2016 Persyaratan dan tata cara penimbunan Limbah B3 Di fasilitas penimbusan akhir
PermenLHK 95/2018
Perizinan Pengelolaan Limbah B3 Terinteggrasi dengan Izin Lingkungan melalui Pelayanan Perizinan secara elektronik
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 01/BAPEDAL/09/1995
Tata Cara & Persyaratan Teknis Penyimpanan & Pengumpulan Limbah B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 02/BAPEDAL/09/1995
Dokumen Limbah B3
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN TENTANG
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 04/BAPEDAL/09/1995
Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan dan Lokasi Penimbunan Limbah B3
Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep-02/BAPEDAL/01/98
Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah B3
Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan.
1)
Dalam hal B3 yang telah kadaluarsa, pengelolaannya 2)
mengikuti ketentuan pengelolaan limbah B3.
Dalam hal setiap limbah
orang tidak mampu melakukan diserahkan
sendiri kepada
3)
pengelolaan pihak lain.
Pengelolaan
Gubernur,
B3, pengelolaannya
limbah atau
B3 wajib mendapat izin dari Menteri, dengan
4)
Bupati/Walikota sesuai
kewenangannya.
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota wajib mencantumkan 5)
persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan
kewajiban yang harus dipatuhi pengelola limbah B3 dlm izin.
Keputusan pemberian izin wajib diumumkan 6)
Pasal 59 Ayat 1 s/d 6 UU 32/2009
KETENTUAN PENGELOLAAN
LIMBAH B3
LIMBAH
Apakah ada
dalam Tabel 1,
2, 3, 4,
Lampiran I ?
Apakah limbah B3
memiliki kategori
bahaya 1?
LIMBAH B3
KATEGORI 1
LIMBAH B3
KATEGORI 2
LIMBAH
NONB3
YA
TIDAK
YA
TIDAK
TATA CARA PENETAPAN KATEGORI LIMBAH B3
Limbah B3 berdasarkan kategorinya:
LIMBAH B3
KATEGORI 2
(KRONIS)
KATEGORI 1
(AKUT)
SIMPAN SIMPAN
ANGKUT ANGKUT
TIMBUN TIMBUN
RISIKO LIMBAH B3 BERBEDA,
PENGELOLAANNYA BERBEDA
• Asam, basa, garam
kimia B3
• PCBs,dll
• Steel slag, copper slag
• Karbon aktif bekas
• Aki bekas
• Filter bekas, dll
Limbah B3 berdasarkan sumbernya:
Berdasarkan sumber:
Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
Limbah B3 dari sumber spesifik:
Sumber spesifik umum
Sumber spesifik khusus
Limbah B3 dari bahan kimia kadaluwarsa,
tumpahan, bekas kemasan, dan buangan
produk yang tidak memenuhi spesifikasi
PENGECUALIAN LIMBAH B3
Limbah B3 dari sumber spesifik (kategori 1 dan
kategori 2) dapat dikecualikan dari pengelolaan
limbah B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah ini.
Untuk dapat dikecualikan dari pengelolaan
limbah B3, setiap orang yang menghasilkan
limbah B3 dari sumber spesifik (kategori 1 dan
kategori 2) wajib melaksanakan uji karakteristik
limbah B3.
UJI KARAKTERISTIK UNTUK PENGECUALIAN LIMBAH B3 OLEH PENGHASIL LIMBAH B3 KLHK
Apakah limbah
eksplosif, mudah
menyala, reaktif,
infeksius,
dan/atau korosif?
LIMBAH B3
KATEGORI 2
LIMBAH B3
KATEGORI 1
LD50
(lethal
dose-50)?
TCLP (toxicity
characteristic
leaching
procedure)?
Beracun sub-
kronis?
Limbah
nonB3
Y
A
TIDAK > TCLP
kolom
A
Y
A TIDAK
LIMBAH
B3
< TCLP
kolom A dan
> TCLP
kolom B
< TCLP
kolom B
Nilai LD50 <
50 mg/kg
BB hewan
uji
Nilai LD50 > 50
mg/kg dan <
5000 mg/kg
BB hewan uji
Nilai LD50 >
5000 mg/kg
BB hewan uji
PENGELOLAAN LIMBAH B3
PENYIMPANAN & PENGUMPULAN
PENGOLAHAN
PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN
PEMANFAATAN
KEWENANGAN PENERBITAN IZIN
(UU 23/2014+PP 101/2014)
BUPATI/WALIKOTA GUBERNUR MENTERI
PENYIMPANAN
PENGUMPULAN
PENGANGKUTAN
PEMANFAATAN
PENGOLAHAN
PENIMBUNAN
17
PENYIMPANAN LIMBAH B3
Penyimpanan Limbah B3 wajib dilakukan oleh setiap orang yang menghasilkan limbah B3
Penyimpanan Limbah B3 wajib dilengkapi dengan izin pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan Limbah B3
Penyimpanan Limbah B3 harus di atas permukaan tanah dilarang melakukan penyimpanan di bawah tanah (underground)
Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan penyimpanan Limbah B3 diterbitkan oleh bupati/walikota
Fasilitas Penyimpanan vs Jenis Limbah B3
Fasilitas
Penyimpanan
Jenis LB3 yang disimpan
LB3 Kategori 1
LB3 Kategori 2
dari sumber tidak spesifik
LB3 Kategori 2
dari sumber spesifik umum
LB3 Kategori 2
dari sumber spesifik khusus
Bangunan √ √ √ √
Tangki √ √ √
Silo √ √ √ √
tempat tumpukan limbah (waste pile)
√
waste impoundment; dan/atau
√
bentuk lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
√
√
√
√
PERYARATAN LOKASI PENYIMPANAN
Lokasi Penyimpanan Limbah B3 harus: bebas banjir dan tidak rawan bencana alam; atau dapat direkayasa dengan teknologi untuk
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, apabila tidak bebas banjir dan rawan bencana alam.
Lokasi Penyimpanan Limbah B3 harus berada di dalam penguasaan Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3.
Catatan: Jumlah 50 (lima puluh) kilogram per hari merupakan jumlah kumulatif dari 1 (satu) atau lebih nama limbah B3
PENGEMASAN LIMBAH B3 Pengemasan Limbah B3 dilakukan dengan menggunakan kemasan yang:
terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 yang akan disimpan;
mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;
memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan penyimpanan, pemindahan atau pengangkutan; dan
berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak.
Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3.
Label Limbah B3 paling sedikit meliputi keterangan mengenai:
nama Limbah B3;
identitas Penghasil Limbah B3;
tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan
tanggal Pengemasan Limbah B3.
23
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
45o
B A
A
25 cm
25 cm
Ukuran simbol (minimal):
ALAT ANGKUT 25 cm x 25 cm
WADAH/KEMASAN
10 cm X 10 cm
24
MUDAH MELEDAK
Hitam (R=0, G=0, B=0)
Hitam (R=0, G=0, B=0)
Jingga (R=255, G=153, B=83)
Merah (R=255, G=0, B=0)
PEMBERIAN SIMBOL PADA TEMPAT PENYIMPANAN LIMBAH B3 YANG MENYIMPAN LEBH DARI 1 (SATU)
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3
LB3 CAIR
LB3 PADAT/SLU
DGE
CARA PEMBERIAN SIMBOL & LABEL
CONTOH LABEL LIMBAH B3 PADA WADAH/KEMASAN
SISTEM SIRKULASI UDARA DAN TATA RUANG GUDANG PENYIMPANAN LIMBAH B3
27
PENYIMPANAN KEMASAN LIMBAH B3 DENGAN MENGGUNAKAN RAK
Kemasan berisi limbah B3 yang tidak saling cocok harus disimpan secara terpisah, tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian penyimpanan yang sama, jarak min. 60 cm
Penempatan kemasan harus dengan syarat bahwa tidak ada kemungkinan bagi limbah-limbah tersebut jika terguling/tumpah akan tercampur/masuk ke dalam bak penampungan bagian penyimpanan lain.
28
TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3
29
PENGUMPULAN LIMBAH B3
Pengumpulan Limbah B3 wajib dilakukan oleh setiap orang yang menghasilkan limbah B3 bagian dari penyimpanan Limbah B3 dan tidak memerlukan Izin Pengumpulan Limbah B3.
Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak mampu melakukan sendiri pengumpulan Limbah B3 yang dihasilkannya, Pengumpulan Limbah B3 diserahkan kepada Pengumpul Limbah B3.
Penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah B3 disertai dengan bukti penyerahan Limbah B3.
Pengumpul Limbah B3 wajib memiliki Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengumpulan Limbah B3.
30
PENGUMPULAN LIMBAH B3
31
Limbah B3 yang dikumpulkan merupakan limbah B3 yang “memiliki nilai ekonomis”
Pengumpul limbah B3 DILARANG menyerahkan limbah B3 yang dikumpulkannya kepada pengumpul limbah B3 lainnya
Pengumpul DILARANG melakukan pre-treatment (pengolahan awal) limbah B3 yang dikumpulkannya
Pengumpulan Limbah B3 dilakukan dengan: segregasi Limbah B3;
Penyimpanan Limbah B3; dan
tidak melakukan pencampuran Limbah B3 yang dihasilkannya.
Segregasi Limbah B3 dilakukan sesuai dengan: nama Limbah B3 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Limbah B3; dan
karakteristik Limbah B3.
Penyimpanan Limbah B3 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Penyimpanan Limbah B3.
PERSYARATAN PENGUMPULAN LIMBAH B3
PERSYARATAN LOKASI PENGUMPULAN:
Lokasi harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW);
Merupakan daerah bebas banjir 100 tahunan, atau daerah yang di upayakan melalui rekayasa teknologi sehingga aman dari kemungkinan terkena banjir dan longsor serta mempunyai sistem drainase yang baik;
Mempertimbangkan faktor geologi (aktivitas seismik, gempa bumi, aktivitas vulkanik) dan karakteristik tanah (komposisi dan permeabilitas, potensi erosi) untuk mencegah sedini mungkin kerusakan terhadap fasilitas tempat penyimpanan limbah B3.
Luas tanah termasuk untuk bangunan pengumpulan dan fasilitas lainnya wajib disesuaikan dengan jumlah dan/atau kapasitas limbah yang dikumpulkan;
32
PERSYARATAN PENGUMPULAN LIMBAH B3
Fasilitas tempat dan/atau bangunan pengumpulan merupakan fasilitas khusus yang harus dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang dengan tata ruang yang tepat sehingga kegiatan pengumpulan dapat berlangsung dengan baik dan aman bagi lingkungan;
Setiap bangunan pengumpulan limbah B3 di rancang khusus hanya untuk 1 (satu) karakteristik limbah, dan di lengkapi dengan bak penampung tumpahan/ceceran limbah yang dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengangkatannya;
Fasilitas pada bangunan pengumpulan harus di lengkapi dengan: peralatan dan sistem pemadam kebakaran;
pembangkit listrik cadangan;
fasilitas pertolongan pertama;
peralatan komunikasi;
gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan;
pintu darurat dan alarm.
33
TATA RUANG FASILITAS PENYIMPANAN LIMBAH B3
Fasilitas tambahan yang wajib dimiliki dalam melakukan kegiatan pengumpulan limbah B3, meliputi:
Laboratorium
Fasilitas Pencucian
Fasilitas Bongkar – Muat
Kolam Penampungan Darurat
Peralatan Penanganan Tumpahan
Sarana lain yang harus tersedia peralatan dan sistem pemadam kebakaran;
pagar pengaman;
pembangkit listrik cadangan;
fasilitas pertolongan pertama;
peralatan komunikasi;
gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan;
pintu darurat;
alarm.
34
PEMANFAATAN LIMBAH B3
Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3.
Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri, Pemanfaatan Limbah B3 diserahkan kepada Pemanfaat Limbah B3.
Pemanfaatan Limbah B3 meliputi: Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi bahan baku; Pemanfaatan Limbah B3 sebagai substitusi sumber energi; Pemanfaatan Limbah B3 sebagai bahan baku; dan Pemanfaatan Limbah B3 sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pemanfaatan Limbah B3 dilakukan dengan mempertimbangkan: ketersediaan teknologi; standar produk apabila hasil Pemanfaatan Limbah B3 berupa
produk; dan baku mutu atau standar lingkungan hidup.
35
36
PENGOLAHAN PADATAN MENJADI CAMPURAN BAHAN BAKU BATAKO
PENGECUALIAN DARI KEWAJIBAN MEMILIKI IZIN PEMANFAATAN LIMBAH B3
PENGOLAHAN LIMBAH B3
Pengolahan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3.
Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri, Pengolahan Limbah B3 diserahkan kepada Pengolah Limbah B3.
Pengolahan Limbah B3 dilakukan dengan cara: termal; stabilisasi dan solidifikasi; dan/atau cara lain sesuai perkembangan teknologi.
Pengolahan Limbah B3 dilakukan dengan mempertimbangkan: ketersediaan teknologi; dan baku mutu atau standar lingkungan.
INSINERATOR (pengaturan untuk limbah medis saat ini)
Efisiensi pembakaran > 99,95%;
Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimum 800oC (temperatur operasional);
Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimum 1000oC (temperatur operasional), dengan waktu tinggal minimum 2 (dua) detik;
Memiliki alat pengendali pencemaran udara (misal: wet scrubber);
Ketinggian cerobong minimum 14 meter dari permukaan tanah; dan
Memenuhi baku mutu emisi.
Pengolahan limbah sitotoksik (genotoksik) pada temperatur > 1200oC. 39
PENGOLAHAN LIMBAH B3
MENGGUNAKAN INSINERATOR
40
PENGANGKUTAN LIMBAH B3 (PP 101/2014)
Pengangkutan Limbah B3 wajib dilakukan dengan menggunakan alat angkut yang tertutup untuk Limbah B3 kategori 1.
Pengangkutan Limbah B3 dapat dilakukan dengan menggunakan alat angkut yang terbuka untuk Limbah B3 kategori 2.
Pengangkutan Limbah B3 wajib memiliki:
• rekomendasi Pengangkutan Limbah B3; dan
• izin Pengangkutan Limbah B3.
Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 menjadi dasar diterbitkannya izin Pengangkutan Limbah B3 oleh Menteri Perhubungan.
Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 diterbitkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
41
ALAT ANGKUT
42
PT. XXX
Apabila terjadi kecelakaan, hubungi Telp. (031) 8543852-3
4 LUBANG SEKRUP
(1 DI TIAP SUDUT)
PEMILIHAN ALAT ANGKUT
43
TIDAK SESUAI SESUAI
Sumber: Geocycle
PENGANGKUTAN LIMBAH B3 (PP 101/2014)
Pengangkutan Limbah B3 wajib disertai dengan manifes Pengangkutan Limbah B3
Pengangkut Limbah B3 wajib dilakukan oleh badan usaha berbadan hukum (PT, Koperasi, Yayasan) tidak termasuk CV, NV, UD.
Cirinya terdaftar sebagai badan hukum di Kementerian Hukum dan HAM
Dasar Hukum:
• UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
• PP 74 Tahun 2014; dan
• PP 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3.
44
MANIFES LIMBAH B3 KEPDAL NOMOR 02 TAHUN 1995 TENTANG DOKUMEN LB3
Dokumen No 1 (putih): Pengangkut Dokumen No 2 (kuning): Bapedal/KLH Dokumen No 3 (hijau): Penghasil Dokumen No 4 (merah muda):pengumpul/pengolah Dokumen No 5 (biru): Bapedal/KLH Dokumen No 6 (krem): Provinsi Dokumen No 7 (ungu): Penghasil
Kode manifes
BAGIAN YANG HARUS DIISI OLEH PENGHASIL(Harus terisi semua)
BAGIAN YANG HARUS DIISI OLEH PENGANGKUT (Cek kesesuaian Nomor kendaraan dengan rekomendasi dan izin)
BAGIAN YANG HARUS DIISI OLEH PENERIMA LIMBAH (cek tanggal penerimaan limbah)
46
Mulai tahun 2013, manifes telah menggunakan STIKER BARCODE
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Bagian dari pengawasan, dapat diperoleh di KLHK, akan ditetapkan kuota, direncanakan dengan PNBP, ditempelkan pada setiap lembar manifes
47
• Dalam Surat rekomendasi memuat nomor unik [KODE] manifes yang berbeda-beda untuk setiap pengangkut, contoh: JV, BC, AA, XU, dan lain-lain yang dirangkai dengan nomor urut manifes
Manifes Limbah B3
[MANUAL]
Kementerian Lingkungan Hidup
DIMANA BARCODE DITEMPATKAN ? [saat ini]
• Ditempelkan pada bagian sebelah kiri atas.
• Ditempelkan pada setiap lembar manifes
48
KONSEP MANIFES
DALAM DRAFT PERMEN LH
• Mudah meledak (explosive) – E
• Mudah menyala (ignitable) – I
• Reaktif (reactive) – R
• Infeksius (infectious) – X
• Korosif (corrosive) – C
• Beracun (toxic) - T
1 2 3
4 5 6
Disimpan pengangkut
PENGHASIL / PENGUMPUL
PENGANGKUT
PENGUMPUL/ PENGOLAH /
PEMANFAAT / PENIMBUN
KLHK
Dikirim
Disimpan penghasil
Disimpan pengolah
Dikirim
BLH Provinsi
Dikirim
Alur Distribusi Manifes
7 Dikirim
50
Pengirim
LB3 KLH
Pengangkut LB3
Penerima
LB3
Gubernur
1
2
3
4
5
6
7
Putih
Kuning Hijau
Merah Muda
Biru
Krem
Ungu
Pengirim
Pengangkut
KLH
Penerima
Gubernur
3 7
1
2 5
4
6
DISTRIBUSI MANIFES (DOKUMEN LIMBAH B3)
PENIMBUNAN LIMBAH B3
Penimbunan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3.
Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri, Penimbunan Limbah B3 diserahkan kepada Penimbun Limbah B3.
Penimbunan Limbah B3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pada fasilitas Penimbunan Limbah B3 berupa:
penimbusan akhir;
sumur injeksi;
penempatan kembali di area bekas tambang;
dam tailing; dan/atau
fasilitas Penimbunan Limbah B3 lain sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Fasilitas Penimbunan Limbah B3 berupa penimbusan akhir terdiri atas fasilitas penimbusan akhir:
kelas I;
kelas II; dan
kelas III.
Lapisan pelindung
ganda
Sumur pantau air bawah
tanah
Sistem pengumpul air
lindi ganda
Sistem pengumpul air
lindi ganda
Pengendali air larian
PENAMPANG MELINTANG FASILITAS PENIMBUSAN AKHIR (LANDFILL)
SISTEM PELAPISAN DASAR (LINER) LANDFILL
Geomembran
Geomembran
Lapisan Penutup
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Sistem Pengumpul Lindi
Lapisan Tanah
Penghalang
Sistem Deteksi
Kebocoran
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
Landfill Kelas I
Geomembran
Lapisan Penutup
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Sistem Pengumpul Lindi
Lapisan Tanah
Penghalang
Sistem Deteksi
Kebocoran
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
Landfill Kelas II
Lapisan Penutup
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Sistem Pengumpul Lindi
Lapisan Tanah
Penghalang
Sistem Deteksi
Kebocoran
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
Landfill Kelas III
1 m
30 cm
30 cm
55
LANDFILL YANG SUDAH
DITUTUP [CLOSURE]