Post on 10-Jan-2020
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan
Kota Dumai Tahun 2014” ini dapat diterbitkan. Buku ini merupakan
terbitan berseri “Profil Kesehatan Kota Dumai” yang keempatbelas
kalinya dari rangkaian penyajian data/informasi yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai sejak tahun 1999.
Dalam penyusunan profil kesehatan ini digunakan data yang bersumber dari
unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai serta dari berbagai sumber
lainnya di luar lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai. Untuk menjamin akurasi data
dilakukan validasi data melalui pemutakhiran data. Berbagai hambatan dan masalah
dalam keakuratan, kelengkapan, ketepatan waktu data dan informasi dibahas dan
disepakati penyelesaiannya melalui mekanisme ini.
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan pada Tahun 2014
sekaligus memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan maupun
dalam mengevaluasi kegiatan Pembangunan Kesehatan Tahun 2014 dengan
mengacu pada Visi Dumai Sehat 2015.
Dalam rangka meningkatkan mutu Profil Kesehatan Kota Dumai berikutnya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak,
khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan
sesuai dengan kebutuhan.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya
sehingga tersusunnya “Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014” ini, kami
mengucapkan terimakasih.
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan
Kota Dumai Tahun 2014” ini dapat diterbitkan. Buku ini merupakan
terbitan berseri “Profil Kesehatan Kota Dumai” yang keempatbelas
kalinya dari rangkaian penyajian data/informasi yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai sejak tahun 1999.
Dalam penyusunan profil kesehatan ini digunakan data yang bersumber dari
unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai serta dari berbagai sumber
lainnya di luar lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai. Untuk menjamin akurasi data
dilakukan validasi data melalui pemutakhiran data. Berbagai hambatan dan masalah
dalam keakuratan, kelengkapan, ketepatan waktu data dan informasi dibahas dan
disepakati penyelesaiannya melalui mekanisme ini.
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan pada Tahun 2014
sekaligus memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan maupun
dalam mengevaluasi kegiatan Pembangunan Kesehatan Tahun 2014 dengan
mengacu pada Visi Dumai Sehat 2015.
Dalam rangka meningkatkan mutu Profil Kesehatan Kota Dumai berikutnya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak,
khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan
sesuai dengan kebutuhan.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya
sehingga tersusunnya “Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014” ini, kami
mengucapkan terimakasih.
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, buku “ Profil Kesehatan
Kota Dumai Tahun 2014” ini dapat diterbitkan. Buku ini merupakan
terbitan berseri “Profil Kesehatan Kota Dumai” yang keempatbelas
kalinya dari rangkaian penyajian data/informasi yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Kota Dumai sejak tahun 1999.
Dalam penyusunan profil kesehatan ini digunakan data yang bersumber dari
unit-unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai serta dari berbagai sumber
lainnya di luar lingkungan Dinas Kesehatan Kota Dumai. Untuk menjamin akurasi data
dilakukan validasi data melalui pemutakhiran data. Berbagai hambatan dan masalah
dalam keakuratan, kelengkapan, ketepatan waktu data dan informasi dibahas dan
disepakati penyelesaiannya melalui mekanisme ini.
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan kesehatan pada Tahun 2014
sekaligus memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan maupun
dalam mengevaluasi kegiatan Pembangunan Kesehatan Tahun 2014 dengan
mengacu pada Visi Dumai Sehat 2015.
Dalam rangka meningkatkan mutu Profil Kesehatan Kota Dumai berikutnya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun serta partisipasi dari semua pihak,
khususnya dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan
sesuai dengan kebutuhan.
Kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya
sehingga tersusunnya “Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014” ini, kami
mengucapkan terimakasih.
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iDAFTAR ISI ........................................................................................................ iiDAFTAR TABEL ................................................................................................. ivDAFTAR GRAFIK ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB II GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN ............................................. 3
A. Kondisi Geografis ............................................................................. 3
B. Kepemerintahan ............................................................................... 4
C. Kependudukan.................................................................................. 5
D. Sosial Ekonomi ................................................................................. 10
E. Pendidikan ........................................................................................ 10
F. Lingkungan.................................................................................... .... 12
G. Perilaku Masyarakat.......................................................................... 16
BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN ......................................................... 18
A. Umur Harapan Hidup (UHH) ............................................................. 18
B. Mortalitas .......................................................................................... 19
C. Morbiditas ......................................................................................... 26
D. Status Gizi......................................................................................... 42
BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN ............................................................. 44
A. Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Dumai ........................ 44
B. Tujuan dan Sasaran.......................................................................... 46
C. Situasi Upaya Kesehatan.................................................................. 47
a. Pelayanan Kesehatan Dasar ...................................................... 48
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan .................................................. 64
c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.................. 68
d. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB ............... 72
e. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat................. 72
f. Perbaikan Gizi Masyarakat......................................................... 73
g. Pelayanan Penyediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan .......... 77
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- iii
BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ................................................ 79
A. Sarana Kesehatan ............................................................................ 79
B. Tenaga Kesehatan............................................................................ 96
C. Pembiayaan Kesehatan .................................................................... 100
BAB VI KESIMPULAN ...................................................................................... 103
BAB VII PENUTUP ............................................................................................. 106
LAMPIRAN
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga danDensitas Penduduk ......................................................................... 6
Tabel 2.2 Jumlah kematian berdasarkan kelompok umur di Kota DumaiTahun 2014....................................................................................... 9
Tabel 2.3 Persentase jumlah kematian berdasarkan penyebab kematiandan jenis kelamin Kota Dumai Tahun 2014 ...................................... 10
Tabel 2.4 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Dumai Tahun 2009s/d 2013 .......................................................................................... 13
Tabel 3.5 Estimasi Umur Harapan Hidup (Eo) Riau 2005-2013 ...................... 18
Tabel 3.6 Estimasi Angka Kematian Bayi Per 1000 KH Riau 2002-2012......... 22
Tabel 3.7 Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1000 KH Riau 2002-2012 ...... 23
Tabel 3.8 Angka Kematian Ibu Bersalin (AKI) Per 100.000 KH Indonesia ....... 25
Tabel 5.9 Daftar Rumah Sakit se Kota Dumai Tahun 2014 ................................ 78
Tabel 5.10 Daftar Puskesmas Se Kota Dumai Tahun 2014 .............................. 80
Tabel 5.11 Perincian Puskesmas Pembantu Se Kota Dumai Tahun 2014 ........ 82
Tabel 5.12 Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling Tahun 2014 ................... 83
Tabel 5.13 Perincian Penyebaran Sepeda Motor Tahun 2014........................... 84
Tabel 5.14 Penyebaran Jumlah Posyandu Balita Menurut Puskesmas. ............ 85
Tabel 5.15 Jumlah Posyandu Usila Menurut Puskesmas ...................................... 87
Tabel 5.16 Jumlah Pos UKK Menurut Puskesmas.................................................. 88
Tabel 5.17 Jumlah Pesantren/Panti Asuhan Menurut Puskesmas..................... 89
Tabel 5.18 Jumlah Posbindu Menurut Puskesmas ................................................. 88
Tabel 5.19 Persebaran Tenaga Yang Bekerja di Sarana PelayananKesehatan Milik Pemerintah Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerjadan Status Tenaga Tahun 2014. ...................................................... 90
Tabel 5.20 Rasio dan Jumlah Tenaga Kesehatan Per 100.000 PendudukBerdasarkan Target dan Pencapaian Tahun 2014........................... 90
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- v
Tabel 5.21 Perincian Pembiayaan Kesehatan Kota Dumai Berdasarkan SumberAnggaran dan Unit Kerja Tahun 2014. ............................................. 93
Tabel 5.22 Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan KotaDumai Terhadap APBD Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2014.............. 94
Tabel 6.23 Daftar Nama Penghargaan Pada Bidang Kesehatan YangDiterima Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2014...................................... 95
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- vi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Dumai Tahun 1999 s/d2014 ................................................................................................ 5
Grafik 2.2 Persebaran Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin danKelompok Umur .............................................................................. 7
Grafik 2.3 Persentase Kematian Berdasarkan Kelompok Umur ....................... 8
Grafik 2.4 Persentase Penduduk Kota Dumai Menurut Agama ....................... 10
Grafik 2.5 Persentase Penduduk Kota Dumai Menurut Pendidikan Akhir ........ 11
Grafik 2.6 Persentase Penduduk Menurut Jenis Sarana Air Bersih YangDigunakan di Kota Dumai Tahun 2014............................................. 12
Grafik 2.7 Hasil Pemantauan Rumah Tangga Yang Ber PHBS BerdasarkanWilayah Kerja Puskesmas di Kota Dumai Tahun 2014. ................... 17
Grafik 3.8 Perkembangan Umur Harapan Hidup Tahun 2006-2014 ................. 19
Grafik 3.9 Perkembangan Angka Kematian Neonatal Tahun 2009-2014 ......... 20
Grafik 3.10 Perkembangan Angka Kematian Bayi Tahun 2006-2014 ................ 22
Grafik 3.11 Perkembangan Angka Kematian Balita Tahun 2007-2014............... 24
Grafik 3.12 Perkembangan Angka Kematian Ibu Tahun 2006-2014................... 26
Grafik 3.13 Perkembangan Angka Kesakitan DBD Tahun 2006-2014................ 27
Grafik 3.14 Perkembangan Jumlah Kasus Korban Gigitan Hewan TersangkaRabies Tahun 2006-2014................................................................. 28
Grafik 3.15 Perkembangan Angka Kesakitan Malaria Tahun 2006-2014 ........... 29
Grafik 3.16 Incidence Rate (IR) Diare Tahun 2006-2014 ................................... 30
Grafik 3.17 Case Detection Rate (CDR) Pneumonia Pada BalitaTahun 2006-2014 ............................................................................ 31
Grafik 3.18 Perkembangan Prevalensi Rate Kusta Tahun 2006-2014. .............. 33
Grafik 3.19 Case Detection Rate (CDR) Penderita Baru TB Paru BTA PositifTahun 2006-2014 ............................................................................ 34
Grafik 3.20 Prevalensi Penderita HIV Positif Terhadap Penduduk BeresikoTahun 2006-2014............................................................................. 35
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- vii
Grafik 3.21 Perkembangan Kasus HIV Positif dan AIDS Tahun 2006-2014. ...... 36
Grafik 3.22 Perkembangan Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)Tahun 2006-2014............................................................................. 37
Grafik 3.23 Cakupan Pencapaian Imunisasi Campak (Catch Up Campak)Anak SD Tahun 2006-2014.............................................................. 39
Grafik 3.24 Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Rumah Sakit Tahun 2014 ........................................................... 40
Grafik 3.25 Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Puskesmas Tahun 2014 .............................................................. 41
Grafik 3.26 Sepuluh Pola Penyakit Tidak Menular Terbesar di PuskesmasTahun 2014 .................................................................................... 42
Grafik 3.27 Perkembangan Pencapaian Indikator Program Gizi di KotaDumai Tahun 2006-2014.................................................................. 43
Grafik 4.28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Tahun 2006-2014 ...................... 49
Grafik 4.29 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Nakes Tahun 2006-2014 .... 50
Grafik 4.30 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Tahun 2006-2014........... 51
Grafik 4.31 Jenis Faktor Resiko Maternal Kota Dumai Tahun 2014 ................... 52
Grafik 4.32 Cakupan Kunjungan Neonatus Ketiga Tahun 2010-2014 ................ 54
Grafik 4.33 Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2006-2014.................................... 55
Grafik 4.34 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Tahun 2006-2014....... 56
Grafik 4.35 Cakupan Pelayanan Kesehatan Murid Kelas 1 SD/SetingkatTahun 2006-2014............................................................................. 57
Grafik 4.36 Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2006-2014................................... 58
Grafik 4.37 Cakupan Pencapaian Imunisasi Dasar Pada BayiTahun 2006-2014............................................................................. 60
Grafik 4.38 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Tahun 2006-2014............................ 61
Grafik 4.39 Cakupan Rawat Jalan Puskesmas Tahun 2006-2014...................... 62
Grafik 4.40 Cakupan Rawat Inap Rumah Puskesmas Tahun 2006-2014........... 63
Grafik 4.41 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia LanjutTahun 2006-2014............................................................................. 64
__________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 -------------------------------------------------------------- viii
Grafik 4.42 Pencapaian Indikator Rumah Sakit Tahun 2006-2014 ..................... 65
Grafik 4.43 Perkembangan Jumlah Tempat Tidur, Pencapaian BOR, LOS& TOI RSUD Kota Dumai Tahun 2006-2014 .................................... 66
Grafik 4.44 Cakupan Rawat Inap Rumah Sakit Tahun 2006-2014 ..................... 67
Grafik 4.45 Kesembuhan Penderita TBC Paru BTA Positif Tahun 2006-2014 ... 69
Grafik 4.46 Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang Ditangani 2006-2014..... 69
Grafik 4.47 Balita Bawah Garis Merah Tahun 2006-2014................................... 74
Grafik 4.48 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A Tahun 2006-2014...... 75
Grafik 4.49 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A Tahun 2006-2014.. 75
Grafik 4.50 Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe Tahun 2006-2014........ 76
Grafik 4.51 Bayi Yang Mendapat ASI Eksklusif Tahun 2006-2014 ..................... 77
Grafik 5.52 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Kota Dumai ........................ 80
Grafik 5.53 Perkembangan Jumlah Puskesmas Pembantu di Kota Dumai ....... 83
Grafik 5.54 Perkembangan Jumlah Posyandu di Kota Dumai ........................... 90
Grafik 5.55 Persebaran Jumlah Tenaga Yang Bekerja di Sarana PelayananKesehatan Milik Pemerintah Berdasarkan Kategori Tenaga. ........... 97
Grafik 5.56 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga ................... 97
___________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014__________________ 1
BAB I
PENDAHULUAN
Profil Kesehatan adalah salah satu media dalam pengembangan Sistem
Informasi dan Manajemen Kesehatan yang menjadi dokumentasi kegiatan –
kegiatan dan pencapaiannya dalam kurun waktu satu tahun. Profil Kesehatan
Kota Dumai merupakan gambaran situasi kesehatan di Kota Dumai yang
diterbitkan setahun sekali. Dalam setiap terbitan profil kesehatan Kota Dumai
memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang
berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan keluarga
berencana, ekonomi dan pendidikan. Data-data tersebut dianalisis secara
sederhana dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 ini adalah
untuk memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan kesehatan pada tahun 2014
sekaligus sebagai sarana evaluasi pencapaian pembangunan kesehatan tahun
2014 dengan mengacu pada Visi Dumai Sehat 2015. Oleh karena itu gambaran
yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 ini disusun
secara sistematis mengikuti pengertian Visi Dumai Sehat 2015. Penyusunan
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014 terpilah menurut jenis kelamin
mengacu pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
2013 edisi Revisi 2014. Hanya saja karena keterbatasan data yang ada, belum
semua tabel disajikan terpilah menurut jenis kelamin. Sistematika penyajian
Profil Kesehatan Kota Dumai 2014 adalah sebagai berikut.
Bab I- Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang maksud dan tujuan
diterbitkannya Profil Kesehatan Kota Dumai dan sistematika dari penyajiannya.
Bab II- Gambaran Umum dan Lingkungan. Bab ini menyajikan gambaran umum
Kota Dumai yang secara ringkas memuat letak geografis, administratif dan
informasi umum lainnya Selain itu, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang
___________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014__________________ 2
berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan,
sosial ekonomi, pendidikan, lingkungan dan perilaku masyarakat
Bab III- Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator
mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV- Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang pelayanan
kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular, penyelidikan epidemiologi dan
penanggulangan KLB, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat,
perbaikan gizi masyarakat, pelayanan penyediaan obat dan perbekalan
kesehatan. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh
Kota Dumai.
Bab V- Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang sarana
kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya
kesehatan lainnya.
Bab VI- Kesimpulan. Bab ini berisi sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Dumai tahun 2014.
Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan
hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
Lampiran. Pada lampiran ini berisi 81 tabel data yang merupakan gabungan
tabel indikator Kota Sehat dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan, dan juga data pendukung lainnya. Selain itu
dilampirkan juga data sarana & prasarana kesehatan dana data pola penyakit &
kunjungan penyakit.
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 3
BAB II
GAMBARAN UMUM DAN LINGKUNGAN
A. Kondisi Geografis
Kota Dumai terletak di pesisir timur pulau Sumatra berhadapan
dengan pulau Rupat dan Selat Malaka pada posisi antara 10, 23’- 10, 24’
Bujur Timur dan 1010- 23’- 27’,1010 - 28’-13’ Lintang Utara. Sejajar pantai
terdiri dari tanah rawa bergambut dengan kedalaman 0 – 0,5 meter dan
beberapa kilometer kearah selatan terdapat dataran dengan kemiringan 0 –
5% dengan luas wilayah keseluruhan 1.727,38 Km2.
Adapun batas wilayah:
Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Rupat.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten
Bengkalis.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Mandau dan
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanah Putih dan
Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir.
Secara geografis letak Kota Dumai sangat strategis dimana
posisinya sebagai gerbang propinsi Riau bagian utara yang memiliki
aksesibilitas tinggi terhadap negara Malaysia dan Singapura.
Iklim di Kota Dumai adalah tropis basah dengan curah hujan rata-
rata antara 200-300 mm, dengan musim kemarau antara bulan Maret
sampai dengan Agustus dan musim hujan antara bulan September sampai
dengan Pebruari serta suhu udara rata-rata 24-33 0C.
Jenis tanah di Kota Dumai umumnya terdiri organosol humus dan
podsolik merah kuning yang sesuai untuk bercocok tanam dan
perkebunan. Beberapa sungai besar dan kecil terdapat di Kota Dumai yang
dilalui oleh sampan dan perahu. Kondisi air tanah di Kota Dumai yang
berasal dari tanah dangkal atau sumur gali dan sumur pompa dengan
kedalaman rata-rata 1-2 m maupun air tanah dalam atau sumur bor, namun
pada umumnya kurang baik.
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 4
B. Kepemerintahan
Kota Dumai merupakan salah satu Kota di Propinsi Riau yang
terbentuk tanggal 27 April 1999 yang sebelumnya berada dalam wilayah
Kabupaten Bengkalis. Pembentukan Kota Dumai ini diatur dengan
Undang-undang RI Nomor 16 Tahun 1999 dengan perundangan dan
penetapan dalam lembaran negara Nomor 50 tahun 1999. Menyesuaikan
dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah
maka Kota Dumai menjadi wilayah otonomi dengan status Kota Dumai.
Pada awal pembentukannya Kota Dumai terdiri dari 3 kecamatan yaitu
Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Bukit
Kapur. Kemudian kecamatan di Kota Dumai bertambah sebanyak 2
kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2001 tentang
pembentukan kecamatan Sungai Sembilan dan Medang Kampai.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 08 Tahun
2009 tentang Pembentukan Kecamatan Dumai Kota dan Kecamatan
Dumai Selatan dan Peraturan Walikota Dumai Nomor 3 Tahun 2012
tentang perubahan kedua Peraturan Walikota Dumai Nomor 44 Tahun
2008 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis pada
organisasi perangkat daerah Kota Dumai, dengan demikan jumlah
kecamatan di Kota Dumai menjadi 7 Kecamatan dengan perincian sebagai
berikut :- Kecamatan Dumai Timur seluas 47,52 km2 terdiri dari 5 kelurahan
- Kecamatan Dumai Barat seluas 44,98 km2 terdiri dari 4 kelurahan
- Kecamatan Bukit Kapur seluas 200 km2 tediri dari 5 kelurahan.
- Kecamatan Sungai Sembilan seluas 975,38 km2 terdiri dari 5
kelurahan
- Kecamatan Medang Kampai seluas 373 km2 terdiri dari 4 kelurahan
- Kecamatan Dumai Kota seluas seluas 13 km2 terdiri dari 5 kelurahan
- Kecamatan Dumai Selatan seluas 73,50 km2 terdiri dari 5 kelurahan
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 5
C. Kependudukan
Penduduk merupakan modal pembangunan tetapi juga beban
dalam pembangunan, karena itu pembangunan sumber daya manusia dan
pengarahan mobilitas penduduk perlu diarahkan agar mempunyai ciri dan
karakteristik yang mendukung pembangunan. Masalah kependudukan di
Kota Dumai sama halnya dengan kota jasa dan industri lainnya yakni
tingginya urbanisasi, heterogenitas penduduk, penyebaran penduduk tidak
merata karena luasnya wilayah Kota Dumai.
a. Jumlah penduduk
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 laju pertumbuhan
penduduk Kota Dumai per tahun sebesar 3,16 persen. Sedangkan
berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2005 laju
pertumbuhan penduduk pertahun meningkat menjadi 4,83 persen. Pada
tahun 2009 laju pertumbuhan penduduk Kota Dumai meningkat menjadi
6,47%. Angka pertumbuhan ini selanjutnya dijadikan dasar estimasi
penduduk pada tahun-tahun berikutnya. Penduduk Kota Dumai berturut-
turut sejak Tahun 1999 – 2014 menunjukkan peningkatan atau
pertambahan penduduk seperti terlihat dari grafik berikut :
Sumber: Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkanDatabase SIAK Offline Kota Dumai Tahun 2013
156966
173188
178125
178156
206732
214648
215749
223074
230075
256488
262116
267688
273901
298189
302871
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
350000
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah
Tahun
Grafik 2.1. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Dumai Tahun 1999 s/d 2014
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 6
Pada tahun 2014 jumlah penduduk Kota Dumai sebanyak 302.871
jiwa, dengan jumlah rumah tangga/KK sebesar 80.630 KK, rata-rata jiwa
per rumah tangga sebesar 4 jiwa dan kepadatan penduduk per km2
sebesar 175 jiwa.
Tabel 2.1. Luas wilayah, Jumlah penduduk, Jumlah Rumah Tangga danDensitas Penduduk di Kota Dumai Tahun 2014.
No Kecamatan Luas % JumlahPenduduk % Jumlah
RT Densitas
1 Dumai Timur 47,52 2,75 66.128 21,83 17.469 1.392
2 Dumai Barat 44,98 2,60 40.865 13,49 10.841 909
3 Bukit Kapur 200,00 11,58 45.304 14,96 12.205 227
4 Sungai Sembilan 975,38 56,47 34.842 11,50 9.214 36
5 Medang Kampai 373,00 21,59 12.154 4,01 3.266 33
6 Dumai Kota 13,00 0,75 51.370 16,96 13.815 3.952
7 Dumai Selatan 73,50 4,25 52.208 17,24 13.820 710
Kota Dumai 1.727,38 100 302.871 100 80.630 175
Sumber : BPS Kota Dumai dan Estimasi Data Penduduk Sasaran olehPusdatin berdasarkan Database SIAK Offline Kota Dumai Tahun2013
b. Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk di Kota Dumai tidak merata, dimana
Kecamatan Dumai Kota merupakan kecamatan terpadat yang merupakan
pusat kota dengan kepadatan 3.952 jiwa per km2. Sementara Kecamatan
Medang Kampai merupakan kecamatan yang penduduknya paling jarang
yaitu 33 orang per km2.
Persebaran penduduk di Kota Dumai berdasarkan kelompok umur
menunjukan bahwa jumlah penduduk terbanyak adalah pada kelompok
usia produktif (umur 15 – 64 tahun) yaitu sebanyak 195.060 orang atau
sebesar 64,40%. Sedangkan jumlah penduduk usia non produktif yakni
penduduk usia muda (umur 0 – 14 tahun) dan penduduk usia tua (umur 65+
tahun) sebanyak 107.811 orang atau 35,60%. Sebagai akibat dari
komposisi penduduk tersebut maka rasio beban tanggungan sebesar 55
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 7
per 100 penduduk usia produktif. Sedangkan persebaran penduduk di Kota
Dumai menurut jenis kelamin menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari pada penduduk perempuan, dengan sex ratio penduduk
laki-laki sebesar 108. Angka ini menunjukan terdapat 108 laki-laki pada
100 perempuan.
Sumber : Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkanDatabase SIAK Offline Kota Dumai Tahun 2013
c. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Dari hasil estimasi data penduduk sasaran oleh Pusdatin
berdasarkan database SIAK offline diperkirakan jumlah kelahiran di Kota
Dumai pada tahun 2014 sebanyak 7.875 bayi. Dengan demikian angka
kelahiran kasar di kota Dumai adalah sebesar 26 per 1.000 penduduk.
d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Pada tahun 2014, dari hasil laporan bulanan kematian di puskesmas
dan rumah sakit diketahui jumlah kematian selama 1 tahun di Kota Dumai
sebanyak 736 kasus kematian. Dengan demikian angka kematian kasar di
kota Dumai adalah sebesar 2,43 per 1000 penduduk.
1.7691.1671.129
1.6731.0041.122
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
Grafik 2.2 Persebaran Jumlah Penduduk Menurut JenisKelamin Dan Kelompok Umur Kota Dumai Tahun 2014
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 7
per 100 penduduk usia produktif. Sedangkan persebaran penduduk di Kota
Dumai menurut jenis kelamin menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari pada penduduk perempuan, dengan sex ratio penduduk
laki-laki sebesar 108. Angka ini menunjukan terdapat 108 laki-laki pada
100 perempuan.
Sumber : Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkanDatabase SIAK Offline Kota Dumai Tahun 2013
c. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Dari hasil estimasi data penduduk sasaran oleh Pusdatin
berdasarkan database SIAK offline diperkirakan jumlah kelahiran di Kota
Dumai pada tahun 2014 sebanyak 7.875 bayi. Dengan demikian angka
kelahiran kasar di kota Dumai adalah sebesar 26 per 1.000 penduduk.
d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Pada tahun 2014, dari hasil laporan bulanan kematian di puskesmas
dan rumah sakit diketahui jumlah kematian selama 1 tahun di Kota Dumai
sebanyak 736 kasus kematian. Dengan demikian angka kematian kasar di
kota Dumai adalah sebesar 2,43 per 1000 penduduk.
11.80710.189
12.74813.886
16.01113.725
11.1758.544
6.9204.946
3.1351.769
1.1671.129
17.53711.009
9.39711.938
13.66914.826
12.3729.804
7.8376.353
4.7132.872
1.6731.0041.122
Grafik 2.2 Persebaran Jumlah Penduduk Menurut JenisKelamin Dan Kelompok Umur Kota Dumai Tahun 2014
Perempuan Laki-Laki
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 7
per 100 penduduk usia produktif. Sedangkan persebaran penduduk di Kota
Dumai menurut jenis kelamin menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki
lebih banyak dari pada penduduk perempuan, dengan sex ratio penduduk
laki-laki sebesar 108. Angka ini menunjukan terdapat 108 laki-laki pada
100 perempuan.
Sumber : Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkanDatabase SIAK Offline Kota Dumai Tahun 2013
c. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Dari hasil estimasi data penduduk sasaran oleh Pusdatin
berdasarkan database SIAK offline diperkirakan jumlah kelahiran di Kota
Dumai pada tahun 2014 sebanyak 7.875 bayi. Dengan demikian angka
kelahiran kasar di kota Dumai adalah sebesar 26 per 1.000 penduduk.
d. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
Pada tahun 2014, dari hasil laporan bulanan kematian di puskesmas
dan rumah sakit diketahui jumlah kematian selama 1 tahun di Kota Dumai
sebanyak 736 kasus kematian. Dengan demikian angka kematian kasar di
kota Dumai adalah sebesar 2,43 per 1000 penduduk.
21.06919.009
16.011
19.51617.537
Grafik 2.2 Persebaran Jumlah Penduduk Menurut JenisKelamin Dan Kelompok Umur Kota Dumai Tahun 2014
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 8
Berdasarkan kelompok umur, dari 736 kasus kematian tersebut
persentase kematian tertinggi berada pada kelompok umur > 60 tahun
yakni sebesar 35,33% (260 orang), disusul dengan kelompok umur 45 – 59
tahun yakni sebesar 23,23% (171 orang). Sedangkan berdasarkan jenis
kelamin, lebih banyak kasus kematian terjadi pada laki-laki yakni sebesar
56,66% (417 orang) dibandingkan dengan perempuan sebesar 43,34%
(319 orang).
Tabel 2.2 Jumlah kematian berdasarkan kelompok umurdi Kota Dumai tahun 2014
No Kelompok UmurJenis Kelamin
JumlahLaki-Laki Perempuan
1 Lahir mati (KJDK) 25 18 432 0 - 28 53 34 873 > 1 bln - < 1 th 9 7 164 1 - 5 th 15 7 225 > 5 - < 10 2 4 66 10- 19 14 8 227 20 - < 45 56 53 1098 45 - 59 100 71 1719 > 60 143 117 260
Jumlah 417 319 736
Grafik 2.3 Persentase Kematian Berdasarkan Kelompok Umurdi Kota Dumai Tahun 2014
Lahir mati>1 thn-<5 thn20-<45 th
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 8
Berdasarkan kelompok umur, dari 736 kasus kematian tersebut
persentase kematian tertinggi berada pada kelompok umur > 60 tahun
yakni sebesar 35,33% (260 orang), disusul dengan kelompok umur 45 – 59
tahun yakni sebesar 23,23% (171 orang). Sedangkan berdasarkan jenis
kelamin, lebih banyak kasus kematian terjadi pada laki-laki yakni sebesar
56,66% (417 orang) dibandingkan dengan perempuan sebesar 43,34%
(319 orang).
Tabel 2.2 Jumlah kematian berdasarkan kelompok umurdi Kota Dumai tahun 2014
No Kelompok UmurJenis Kelamin
JumlahLaki-Laki Perempuan
1 Lahir mati (KJDK) 25 18 432 0 - 28 53 34 873 > 1 bln - < 1 th 9 7 164 1 - 5 th 15 7 225 > 5 - < 10 2 4 66 10- 19 14 8 227 20 - < 45 56 53 1098 45 - 59 100 71 1719 > 60 143 117 260
Jumlah 417 319 736
Grafik 2.3 Persentase Kematian Berdasarkan Kelompok Umurdi Kota Dumai Tahun 2014
5,84% 11,82%
14,81%
23,23%
35,33%
Lahir mati 0-28 hari >1 bln-<1 thn>1 thn-<5 thn >5 th-<10 th 10-19 th20-<45 th 45-59 th >60 th
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 8
Berdasarkan kelompok umur, dari 736 kasus kematian tersebut
persentase kematian tertinggi berada pada kelompok umur > 60 tahun
yakni sebesar 35,33% (260 orang), disusul dengan kelompok umur 45 – 59
tahun yakni sebesar 23,23% (171 orang). Sedangkan berdasarkan jenis
kelamin, lebih banyak kasus kematian terjadi pada laki-laki yakni sebesar
56,66% (417 orang) dibandingkan dengan perempuan sebesar 43,34%
(319 orang).
Tabel 2.2 Jumlah kematian berdasarkan kelompok umurdi Kota Dumai tahun 2014
No Kelompok UmurJenis Kelamin
JumlahLaki-Laki Perempuan
1 Lahir mati (KJDK) 25 18 432 0 - 28 53 34 873 > 1 bln - < 1 th 9 7 164 1 - 5 th 15 7 225 > 5 - < 10 2 4 66 10- 19 14 8 227 20 - < 45 56 53 1098 45 - 59 100 71 1719 > 60 143 117 260
Jumlah 417 319 736
Grafik 2.3 Persentase Kematian Berdasarkan Kelompok Umurdi Kota Dumai Tahun 2014
11,82% 2,17%2,99%
0,82%
2,99%14,81%
>1 bln-<1 thn10-19 th>60 th
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 9
Berdasarkan penyebab kematian, Stroke merupakan penyebab
kematian tertinggi (9,51%), disusul dengan Hipertensi sebesar 6,25% dan
Diabetes Melitus sebesar 6,25%. Pada umumnya penyebab kematian
didominasi oleh penyakit tidak menular (PTM) yang dipengaruhi oleh
keadaan demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya seperti
meningkatnya umur harapan hidup, adanya kondisi lingkungan yang
merugikan kesehatan seperti pencemaran udara dan rendahnya kondisi
sosial ekonomi masyarakat serta makin tingginya paparan faktor resiko
seperti merokok, pola aktifitas fisik (kurang olah raga), pola makan yang
tinggi lemak dan rendah serat.
Tabel 2.3 Persentase jumlah kematian berdasarkan penyebab kematiandan jenis kelamin Kota Dumai Tahun 2014
No Penyebab kematianJenis kelamin
Jumlah PersentaseLaki-Laki Perempuan
1 Stroke 42 28 70 9.51
2 Hipertensi 23 23 46 6.25
3 Diabetes Militus 22 24 46 6.25
4Kematian Janin Dalam
Kandungan (KJDK)25 18 43 5.84
5 Komplikasi 19 15 34 4.62
6 Jantung 18 13 31 4.21
7 BBLR 21 9 30 4.08
8 Asfiksia 16 12 28 3.80
9 Sakit tua 10 13 23 3.13
10 Penurunan kesadaran 12 8 20 2.72
11 Penyebab lain 209 156 365 49.59
Jumlah 417 319 736 100
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 10
D. Sosial Ekonomi
Penduduk Kota Dumai pada umumnya bekerja di perdagangan dan
sektor jasa, juga industri dan pertanian/ perkebunan. Sebagai wilayah yang
berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, Dumai merupakan daerah
transit dengan keragaman suku dan budaya penduduknya. Komposisi
penduduk Kota Dumai yang dirinci menurut etnis menunjukkan bahwa suku
melayu merupakan jumlah yang paling besar yaitu 32%, sedangkan
sisanya merupakan suku jawa/sunda sebesar 22%, Tapanuli/Batak 13%
dan suku lainnya 8%. Sedangkan persebaran penduduk Kota Dumai
menurut agama menunjukan bahwa mayoritas penduduk Dumai (85%).
Grafik 2.4 Persentase Penduduk Kota Dumai Menurut AgamaTahun 2014
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2014
E. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap
ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia statu negara.
Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan
perilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan dalam
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
10,83%
0,82%
Islam Kristen
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 10
D. Sosial Ekonomi
Penduduk Kota Dumai pada umumnya bekerja di perdagangan dan
sektor jasa, juga industri dan pertanian/ perkebunan. Sebagai wilayah yang
berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, Dumai merupakan daerah
transit dengan keragaman suku dan budaya penduduknya. Komposisi
penduduk Kota Dumai yang dirinci menurut etnis menunjukkan bahwa suku
melayu merupakan jumlah yang paling besar yaitu 32%, sedangkan
sisanya merupakan suku jawa/sunda sebesar 22%, Tapanuli/Batak 13%
dan suku lainnya 8%. Sedangkan persebaran penduduk Kota Dumai
menurut agama menunjukan bahwa mayoritas penduduk Dumai (85%).
Grafik 2.4 Persentase Penduduk Kota Dumai Menurut AgamaTahun 2014
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2014
E. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap
ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia statu negara.
Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan
perilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan dalam
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
84,81%
10,83%
0,82%0,02%
3,34%0,08%
0,10%
Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 10
D. Sosial Ekonomi
Penduduk Kota Dumai pada umumnya bekerja di perdagangan dan
sektor jasa, juga industri dan pertanian/ perkebunan. Sebagai wilayah yang
berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, Dumai merupakan daerah
transit dengan keragaman suku dan budaya penduduknya. Komposisi
penduduk Kota Dumai yang dirinci menurut etnis menunjukkan bahwa suku
melayu merupakan jumlah yang paling besar yaitu 32%, sedangkan
sisanya merupakan suku jawa/sunda sebesar 22%, Tapanuli/Batak 13%
dan suku lainnya 8%. Sedangkan persebaran penduduk Kota Dumai
menurut agama menunjukan bahwa mayoritas penduduk Dumai (85%).
Grafik 2.4 Persentase Penduduk Kota Dumai Menurut AgamaTahun 2014
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2014
E. Pendidikan
Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap
ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia statu negara.
Melalui pengetahuan, pendidikan berkontribusi terhadap perubahan
perilaku kesehatan. Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan
merupakan salah satu faktor pencetus yang berperan dalam
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.
Lainnya
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 11
Salah satu indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH)yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan
menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-
hari. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, terjadi
peningkatan Angka Melek Huruf Kota Dumai dari 99,30% pada tahun 2009
menjadi 99,43% pada tahun 2013. Pencapaian Angka Melek Huruf KotaDumai tersebut lebih tinggi dari pencapaian Angka Melek Huruf Provinsi
Riau seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.4 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota DumaiTahun 2009 s/d 2013
Kota/Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013
Kota Dumai 99,30 99,31 99,35 99,40 99,43
Provinsi Riau 98,11 98,35 98,42 98,45 98,48
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia Tahun 2014
Persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan di Kota Dumai adalah pendidikan menengah
(SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK) yakni sebesar 46,26% (Dumai dalam
angka 2012, BPS dan Bappeda Kota Dumai Tahun 2012). Sedangkan
pada tahun 2014, persentase penduduk Kota Dumai menurut pendidikanakhir yang terbanyak adalah pendidikan menengah (SLTP dan SLTA)
sebanyak 35,61% (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai
Tahun 2014).
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2014
12,70%
22,91%
Grafik 2.5 Persentase Penduduk Kota DumaiMenurut Pendidikan Akhir Tahun 2014
Belum SekolahSLTPUniversitas
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 11
Salah satu indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH)yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan
menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-
hari. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, terjadi
peningkatan Angka Melek Huruf Kota Dumai dari 99,30% pada tahun 2009
menjadi 99,43% pada tahun 2013. Pencapaian Angka Melek Huruf KotaDumai tersebut lebih tinggi dari pencapaian Angka Melek Huruf Provinsi
Riau seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.4 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota DumaiTahun 2009 s/d 2013
Kota/Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013
Kota Dumai 99,30 99,31 99,35 99,40 99,43
Provinsi Riau 98,11 98,35 98,42 98,45 98,48
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia Tahun 2014
Persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan di Kota Dumai adalah pendidikan menengah
(SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK) yakni sebesar 46,26% (Dumai dalam
angka 2012, BPS dan Bappeda Kota Dumai Tahun 2012). Sedangkan
pada tahun 2014, persentase penduduk Kota Dumai menurut pendidikanakhir yang terbanyak adalah pendidikan menengah (SLTP dan SLTA)
sebanyak 35,61% (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai
Tahun 2014).
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2014
30,24%
11,41%
17,12%
12,70%
22,91%2,45%
3,18%
Grafik 2.5 Persentase Penduduk Kota DumaiMenurut Pendidikan Akhir Tahun 2014
Belum Sekolah Tidak Tamat SD Tamat SDSLTA Akademi/Diploma
Universitas
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 11
Salah satu indikator pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH)yaitu persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan
menulis serta mengerti sebuah kalimat sederhana dalam hidupnya sehari-
hari. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, terjadi
peningkatan Angka Melek Huruf Kota Dumai dari 99,30% pada tahun 2009
menjadi 99,43% pada tahun 2013. Pencapaian Angka Melek Huruf KotaDumai tersebut lebih tinggi dari pencapaian Angka Melek Huruf Provinsi
Riau seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.4 Perkembangan Angka Melek Huruf Kota DumaiTahun 2009 s/d 2013
Kota/Provinsi 2009 2010 2011 2012 2013
Kota Dumai 99,30 99,31 99,35 99,40 99,43
Provinsi Riau 98,11 98,35 98,42 98,45 98,48
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia Tahun 2014
Persentase penduduk berumur 5 tahun ke atas menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan di Kota Dumai adalah pendidikan menengah
(SLTP/MTs dan SLTA/MA/SMK) yakni sebesar 46,26% (Dumai dalam
angka 2012, BPS dan Bappeda Kota Dumai Tahun 2012). Sedangkan
pada tahun 2014, persentase penduduk Kota Dumai menurut pendidikanakhir yang terbanyak adalah pendidikan menengah (SLTP dan SLTA)
sebanyak 35,61% (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai
Tahun 2014).
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2014
30,24%
11,41%
Grafik 2.5 Persentase Penduduk Kota DumaiMenurut Pendidikan Akhir Tahun 2014
Tamat SDAkademi/Diploma
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 12
F. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan
menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan
indikator seperti akses terhadap air bersih, akses terhadap sanitasi dasar,
tempat umum dan pengelolaan makan (TUPM) sehat, institusi dibina
kesehatan lingkungannya, rumah sehat dan rumah/bangunan yang
diperiksa dan bebas jentik nyamuk aedes
1. Sarana air bersih yang digunakan
Pada tahun 2014 diketahui persentase penduduk menurut jenis air
bersih yang digunakan, yaitu tertinggi adalah sumur gali (SGL)
terlindungi sebesar 63,29% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Sedangkan persentase penduduk yang memiliki akses air minum
berkualitas (layak) sebesar 38,77%. Bila dibandingkan dengan target
sasaran tahun 2014 sebesar 69%, maka pencapaian angka tersebut
belum mencapai target. Pada tahun 2014 dari 80.630 keluarga yang
diperiksa sumber air bersihnya, diperoleh sebanyak 63.402 keluarga
(78,63%) memiliki akses air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
Grafik 2.6 Persentase Penduduk Menurut Jenis Sarana AirBersih Yang Digunakan Di Kota Dumai Tahun 2014
Sumur bor dgn pompa
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 12
F. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan
menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan
indikator seperti akses terhadap air bersih, akses terhadap sanitasi dasar,
tempat umum dan pengelolaan makan (TUPM) sehat, institusi dibina
kesehatan lingkungannya, rumah sehat dan rumah/bangunan yang
diperiksa dan bebas jentik nyamuk aedes
1. Sarana air bersih yang digunakan
Pada tahun 2014 diketahui persentase penduduk menurut jenis air
bersih yang digunakan, yaitu tertinggi adalah sumur gali (SGL)
terlindungi sebesar 63,29% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Sedangkan persentase penduduk yang memiliki akses air minum
berkualitas (layak) sebesar 38,77%. Bila dibandingkan dengan target
sasaran tahun 2014 sebesar 69%, maka pencapaian angka tersebut
belum mencapai target. Pada tahun 2014 dari 80.630 keluarga yang
diperiksa sumber air bersihnya, diperoleh sebanyak 63.402 keluarga
(78,63%) memiliki akses air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
24,22%
63,29%
12,49%
Grafik 2.6 Persentase Penduduk Menurut Jenis Sarana AirBersih Yang Digunakan Di Kota Dumai Tahun 2014
Sumur bor dgn pompa Sumur gali terlindungi
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 12
F. Lingkungan
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan
menentukan baik buruknya status derajat kesehatan masyarakat.
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan, akan disajikan
indikator seperti akses terhadap air bersih, akses terhadap sanitasi dasar,
tempat umum dan pengelolaan makan (TUPM) sehat, institusi dibina
kesehatan lingkungannya, rumah sehat dan rumah/bangunan yang
diperiksa dan bebas jentik nyamuk aedes
1. Sarana air bersih yang digunakan
Pada tahun 2014 diketahui persentase penduduk menurut jenis air
bersih yang digunakan, yaitu tertinggi adalah sumur gali (SGL)
terlindungi sebesar 63,29% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Sedangkan persentase penduduk yang memiliki akses air minum
berkualitas (layak) sebesar 38,77%. Bila dibandingkan dengan target
sasaran tahun 2014 sebesar 69%, maka pencapaian angka tersebut
belum mencapai target. Pada tahun 2014 dari 80.630 keluarga yang
diperiksa sumber air bersihnya, diperoleh sebanyak 63.402 keluarga
(78,63%) memiliki akses air bersih yang memenuhi syarat kesehatan.
24,22%
Grafik 2.6 Persentase Penduduk Menurut Jenis Sarana AirBersih Yang Digunakan Di Kota Dumai Tahun 2014
PAH
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 13
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 sebesar 68%,
maka pencapaian angka tersebut telah melebihi target.
2. Sarana dan akses terhadap sanitasi dasar
Hygiene atau sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan
fisik, biologis, sosial atau ekonomi yaitu mempengaruhi kesehatan
manusia dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak
sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan. Tantangan yang
dihadapi terkait dengan masalah air minum, higiene dan sanitasi masih
sangat besar. Dalam rangka memperkuat upaya pembudayaan hidup
bersih dan sehat mencegah penyebaran penyakit berbasis
lingkungan,meningkatkan kemampuan masyarakat serta
mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses
air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan dalam pencapaian
Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 maka ditetapkanlah
Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
852/MENKES/SK/IX/2008 dan telah diperbaharui dengan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No.3 Tahun 2014 tentang STBM. Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat mempunyai 5 pilar yaitu:
1. Tidak buang air besar (BAB) sembarangan,
2. Mencuci tangan pakai sabun (CTPS),
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman,
4. Mengelola sampah dengan benar,
5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
Pada tahun 2014 dari target kelurahan STBM di kota Dumai
sebanyak 33 kelurahan dengan melaksanakan pemicuan untuk pilar
pertama di titik kelurahan yang bermasalah dalam buang air besar
sembarangan, pencapaiannya adalah sebanyak 30 kelurahan (90,91%)
merupakan Kelurahan STBM, sedangkan sebanyak 3 kelurahan belum
merupakan kelurahan STBM yakni Kelurahan Bagan Besar, Kelurahan
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 14
Batu Teritip dan Kelurahan Pelintung karena belum dilaksanakan
pemicuan STBM.
Pada tahun 2014 diketahui persentase penduduk Kota Dumai
dengan akses sanitasi layak (menggunakan sarana jamban yang
memenuhi syarat kesehatan) sebanyak 76,28%. Ini berarti masih ada
sebanyak 23,72% penduduk Kota Dumai yang masih buang air besar
sembarangan. Namun bila dibandingkan dengan target sasaran tahun
2014 yakni 75% masyarakat sudah SBS (Stop Buang Air Besar
Sembarangan), maka angka tersebut sudah melebihi target
3. Rumah Sehat
Pada tahun 2014, dari hasil pemeriksaan kualitas lingkungan terhadap
65.075 rumah di Kota Dumai, diperoleh hasil sebanyak 54.991 rumah
atau sebesar 84,50% dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni 80%, maka angka
tersebut telah melebihi target. Bila dilihat menurut wilayah kerja
puskesmas, persentase rumah sehat tertinggi berada di wilayah kerja
puskesmas Dumai Barat yakni sebesar 97,76%, sedangkan persentase
rumah sehat terendah berada di wilayah kerja puskesmas Sungai
Sembilan sebesar 48,93%.
4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makan (TUPM) Sehat
Tempat-tempat umum (TTU) merupakan ”suatu tempat dimana
orang banyak berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil
maupun secara terus menerus baik secara bayar maupun tidak”. Hygiene
sanitasi tempat-tempat umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan TTU agar memenuhi persyaratan kesehatan sehingga dapat
melindungi masyarakat dari penularan penyakit, keracunan, kecelakaan,
pencemaran lingkungan serta gangguan kesehatan lainnya serta untuk
mengatasi pengaruh negatif terhadap keseimbangan lingkungan dan
menurunkan tingkat resiko penularan penyakit terhadap manusia yang
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 15
disebabkan oleh TTU yang tidak memenuhi standar kesehatan
lingkungan (hygiene dan sanitasi).
Yang termasuk kategori TTU (Tempat-tempat Umum) disini adalah
hotel/ penginapan/wisma, salon kecantikan, pangkas rambut, panti pijat,
pasar, terminal, rumah ibadah (mesjid, gereja, dan vihara), sekolah,
panti asuhan/pesantren, tempat hiburan, penggilingan padi dan depot isi
ulang. Tempat-tempat Umum di Kota Dumai yang ada sebanyak 862
yang tersebar di 7 kecamatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 692 TTU
(80,28%) telah dilakukan pengawasan terhadap aspek kesehatan
dengan hasil 598 TTU (86,42%) dinyatakan memenuhi syarat kesehatan.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni 80%, maka
angka tersebut telah mencapai target.
Sedangkan yang termasuk kategori TP2M (Tempat Penjualan
Makanan dan Minuman) adalah industri makanan rakyat, katering/jasa
boga, restoran/rumah makan, warung kopi, pedagang kaki lima,
pedagang makanan keliling, kantin/warung sekolah, tempat penjualan
makanan terolah dan tempat pembuatan makanan minuman di asrama.
Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan masyarakat umum yang
mengolah dan menyediaan makanan bagi masyarakat banyak, maka
TP2M memiliki potensi yang cukup besar untuk menimbulkan gangguan
kesehatan atau penyakit bahkan keracunan akibat dari makanan yang
dihasilkannya. Dengan demikian kualitas makanan yang dihasilkan
,disajikan dan dijual oleh TP2M harus memenuhi syarat-syarat
kesehatan. Tujuan pengawasan terhadap TP2M adalah :
1. Upaya pencegahan kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan
dan kesakitan masyarakat akibat makanan yang tidak saniter dan
ditangani dengan baik.
2. Memberikan bimbingan dan pengetahuan kepada pengelola TP2M
agar mampu menerapkan persyaratan TP2M dan memelihara
kebersihan ruang TP2M.
Tempat Penjualan Makanan dan Minuman dikota Dumai yang ada
sebanyak 830 yang tersebar di 7 kecamatan. Dari jumlah tersebut
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 16
sebanyak 683 TP2M (82,29) telah dilakukan pengawasan terhadap
aspek kesehatan dengan hasil 563 TP2M (82,43%) dinyatakan
memenuhi syarat kesehatan. Bila dibandingkan dengan target sasaran
tahun 2014 yakni 80%, maka angka tersebut telah mencapai target.
6. Rumah/bangunan yang diperiksa dan bebas jentik nyamuk aedes
Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya
pemberantasan vektor melalui PSN-3 M menunjukan tingkat partisipasi
masyarakat dalam mencegah DBD. Pada tahun 2014 dari 65.075
rumah/bangunan yang ada, sudah dilakukan pemeriksaan jentik nyamuk
Aedes sebesar 55,38% (36.038 rumah/bangunan). Pemeriksaan jentik
nyamuk Aedes di Kota Dumai hanya dilaksanakan di 4 kecamatan yang
merupakan daerah endemis DBD saja yakni Kecamatan Dumai Timur,
Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Kota dan Kecamatan Dumai
Selatan. Dari seluruh rumah/bangunan yang diperiksa, maka
rumah/bangunan yang sudah dinyatakan bebas jentik nyamuk Aedes
sebanyak 18.538 rumah/bangunan, dengan Angka Bebas Jentik (ABJ)
sebesar 51,44%. Bila dibandingkan dengan target sasaran Depkes
sebesar 95%, maka pencapaian ABJ tersebut belum mencapai target.
G.Perilaku Masyarakat
1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu
mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Kriteria penilaian/indikator
rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat meliputi 10
indikator, yakni:
1. Persalinan oleh nakes
2. ASI eksklusif
3. Balita ditimbang setiap bulan
4. Gunakan air bersih
5. Cuci tangan dengan air bersih dan sabun
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 17
6. Gunakan jamban sehat
7. Berantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan sayur dan buah tiap hari
9. Lakukan aktifitas fisik tiap hari
10. Tidak merokok dalam rumah
Apabila salah satu indikator dari sepuluh kriteria penilaian/indikator
rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat tidak dilakukan
oleh rumah tangga, maka rumah tangga tersebut tidak dapat dikatakan
ber PHBS.
Pada tahun 2014, dari 8.194 rumah tangga yang dipantau,
diperoleh hasil jumlah rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 4.101
rumah tangga atau sebesar 50,05%. Rata–rata rumah tangga yang
disurvei tidak memenuhi indikator ke 2, 7 dan ke 10 dari indikator PHBS.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni 70%, maka
angka tersebut belum mencapai target.
Grafik 2.7Hasil pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS berdasarkan wilayah
kerja puskesmas di Kota Dumai Tahun 2014
Diharapkan kedepan penyuluhan dan pembinaan kemasyarakatan yang
merupakan sasaran dari PHBS itu sendiri lebih ditingkatkan sehingga
persentase rumah tangga yang ber-PHBS dapat mencapai target.
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Pusk.DumaiKota
Pusk.DumaiBarat
450 422140
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 17
6. Gunakan jamban sehat
7. Berantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan sayur dan buah tiap hari
9. Lakukan aktifitas fisik tiap hari
10. Tidak merokok dalam rumah
Apabila salah satu indikator dari sepuluh kriteria penilaian/indikator
rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat tidak dilakukan
oleh rumah tangga, maka rumah tangga tersebut tidak dapat dikatakan
ber PHBS.
Pada tahun 2014, dari 8.194 rumah tangga yang dipantau,
diperoleh hasil jumlah rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 4.101
rumah tangga atau sebesar 50,05%. Rata–rata rumah tangga yang
disurvei tidak memenuhi indikator ke 2, 7 dan ke 10 dari indikator PHBS.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni 70%, maka
angka tersebut belum mencapai target.
Grafik 2.7Hasil pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS berdasarkan wilayah
kerja puskesmas di Kota Dumai Tahun 2014
Diharapkan kedepan penyuluhan dan pembinaan kemasyarakatan yang
merupakan sasaran dari PHBS itu sendiri lebih ditingkatkan sehingga
persentase rumah tangga yang ber-PHBS dapat mencapai target.
Pusk.DumaiBarat
Pusk.BukitKapur
Pusk.Sungai
Sembilan
Pusk.MedangKampai
Pusk.Bumi Ayu
Pusk.Bukit
Timah
Pusk.Jaya
Mukti
422699
2556
718418
759
422212 298
1265
191 202383
212
Jumlah RT Dipantau Jumlah RT ber-PHBS
_________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_______________ 17
6. Gunakan jamban sehat
7. Berantas jentik di rumah sekali seminggu
8. Makan sayur dan buah tiap hari
9. Lakukan aktifitas fisik tiap hari
10. Tidak merokok dalam rumah
Apabila salah satu indikator dari sepuluh kriteria penilaian/indikator
rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat tidak dilakukan
oleh rumah tangga, maka rumah tangga tersebut tidak dapat dikatakan
ber PHBS.
Pada tahun 2014, dari 8.194 rumah tangga yang dipantau,
diperoleh hasil jumlah rumah tangga yang ber-PHBS sebanyak 4.101
rumah tangga atau sebesar 50,05%. Rata–rata rumah tangga yang
disurvei tidak memenuhi indikator ke 2, 7 dan ke 10 dari indikator PHBS.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni 70%, maka
angka tersebut belum mencapai target.
Grafik 2.7Hasil pemantauan rumah tangga yang ber-PHBS berdasarkan wilayah
kerja puskesmas di Kota Dumai Tahun 2014
Diharapkan kedepan penyuluhan dan pembinaan kemasyarakatan yang
merupakan sasaran dari PHBS itu sendiri lebih ditingkatkan sehingga
persentase rumah tangga yang ber-PHBS dapat mencapai target.
Pusk.Jaya
Mukti
Pusk.Purnama
832
212 314
Jumlah RT ber-PHBS
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 18
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Umur Harapan Hidup (UHH)
Meningkatnya Umur Harapan Hidup waktu lahir secara tidak langsung
memberikan gambaran tentang adanya kemungkinan peningkatan kualitas
hidup dan kesehatan dalam masyarakat sehingga dapat menurunkan angka
kematian. Derajat kesehatan masyarakat Propinsi Riau pada umumnya telah
meningkat pada tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2005. Dari data
BPS Propinsi Riau, umur harapan hidup dari mereka yang dilahirkan pada
tahun 2005 yaitu 70,7 tahun sedangkan mereka yang dilahirkan pada tahun
2013 umur harapan hidupnya 71,73 tahun.
Tabel 3.5 Estimasi Umur Harapan Hidup (Eo) Provinsi Riau 2005-2013
Tahun Eo Sumber Data
2005 70,7 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2005, BPS Riau2006 70,8 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2006, BPS Riau2007 71,0 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2007, BPS Riau2008 71,1 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2008, BPS Riau2009 71,25 Indeks Pembangunan Manusia Riau 2009, BPS Riau
2010 71,40 Indeks Pembangunan Manusia Ber IndeksPembangunan Manusia Berbasis Gender, 2011
2011 71,55 Indeks Pembangunan Manusia Ber IndeksPembangunan Manusia Berbasis Gender, 2012
2012 71,69 Badan Pusat Statistik Indonesia, 20132013 71,73 Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014
Pada tahun 2014 angka harapan hidup waktu lahir (umur harapan
hidup) di Kota Dumai sebesar 72,29 tahun. Bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2013, dimana angka harapan hidup waktu lahir sebesar
71,64 tahun, terlihat angka harapan hidup waktu lahir Kota Dumai mengalami
sedikit peningkatan. Sedangkan bila dibandingkan dengan target indikator
Kota Dumai tahun 2014 yakni sebesar 72 tahun, maka pencapaian angka
harapan hidup waktu lahir telah melebihi target. Perkembangan angka
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 19
harapan hidup waktu lahir di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan
2014 dapat di lihat pada grafik berikut ini :
B. Mortalitas
Secara umum kematian pada manusia berhubungan erat dengan
permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat
dari gangguan proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberikan
gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan bidang kesehatan.
a. Angka Kematian Neonatal
Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian bayi usia kurang
dari 28 hari per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal
mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, yang
berawal dari pelayanan keluarga berencana, pelayanan antenatal,
pelayanan persalinan dan post persalinan. Kematian neonatal menjadi
prioritas dalam strategi pembangunan kesehatan Indonesia karena
67
68
69
70
71
72
73
2006
68,9
68,9
Tahun
Grafik 3.8 Perkembangan Angka Harapan Hidup Waktu LahirKota Dumai Tahun 2006 s/d Tahun 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 19
harapan hidup waktu lahir di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan
2014 dapat di lihat pada grafik berikut ini :
B. Mortalitas
Secara umum kematian pada manusia berhubungan erat dengan
permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat
dari gangguan proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberikan
gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan bidang kesehatan.
a. Angka Kematian Neonatal
Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian bayi usia kurang
dari 28 hari per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal
mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, yang
berawal dari pelayanan keluarga berencana, pelayanan antenatal,
pelayanan persalinan dan post persalinan. Kematian neonatal menjadi
prioritas dalam strategi pembangunan kesehatan Indonesia karena
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
68,9 68,9
70,5
70,7770,77
71,3371,33
71,647268,9 68,9 68,9
70,671,33 71,64
71,95 72,26 72,29
Tahun
Grafik 3.8 Perkembangan Angka Harapan Hidup Waktu LahirKota Dumai Tahun 2006 s/d Tahun 2014
Pencapaian Target
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 19
harapan hidup waktu lahir di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan
2014 dapat di lihat pada grafik berikut ini :
B. Mortalitas
Secara umum kematian pada manusia berhubungan erat dengan
permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat
dari gangguan proses interaksi berbagai faktor yang secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Kejadian
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberikan
gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat
digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan
kesehatan dan program pembangunan bidang kesehatan.
a. Angka Kematian Neonatal
Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian bayi usia kurang
dari 28 hari per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian neonatal
mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, yang
berawal dari pelayanan keluarga berencana, pelayanan antenatal,
pelayanan persalinan dan post persalinan. Kematian neonatal menjadi
prioritas dalam strategi pembangunan kesehatan Indonesia karena
2014
72
72,29
Grafik 3.8 Perkembangan Angka Harapan Hidup Waktu LahirKota Dumai Tahun 2006 s/d Tahun 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 20
masalah neonatal merupakan penyebab lebih dari sepertiga kematian
anak dan hampir separuh dari total kematian bayi, diikuti oleh diare dan
pneumonia. Penyebab utama kematian neonatal sangat erat kaitannya
dengan permasalahan selama masa kehamilan, pada saat persalinan,
serta perawatan bayi baru lahir terutama pada usia satu bulan pertama
kehidupan.
Pada tahun 2014, dari hasil pencatatan dan pelaporan kematian di
puskesmas dan RSUD Kota Dumai diketahui jumlah kematian neonatal
sebanyak 87 orang dari 7.875 kelahiran hidup, sehingga angka kematian
neonatal di Kota Dumai sebesar 11,05 per 1000 kelahiran hidup. Bila
dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 dimana angka kematian
neonatal sebesar 11,87 per 1000 kelahiran hidup, terlihat ada sedikit
penurunan angka kematian neonatal pada tahun 2014. Namun bila
dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni 3,5
per 1000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian neonatal
telah melampaui target. Sehingga ke depannya perlu kerja keras untuk
bisa menurunkan angka kematian neonatal di Kota Dumai.
Berdasarkan jenis kelamin, kematian neonatal lebih banyak terjadi
pada laki-laki yakni sebanyak 54 orang (62,07%). Sedangkan berdasarkan
54,2
02468
101214
2009Per 1
000
Kela
hira
n Hi
dup
Grafik 3.9 Perkembangan Angka Kematian NeonatalKota Dumai Tahun 2009 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 20
masalah neonatal merupakan penyebab lebih dari sepertiga kematian
anak dan hampir separuh dari total kematian bayi, diikuti oleh diare dan
pneumonia. Penyebab utama kematian neonatal sangat erat kaitannya
dengan permasalahan selama masa kehamilan, pada saat persalinan,
serta perawatan bayi baru lahir terutama pada usia satu bulan pertama
kehidupan.
Pada tahun 2014, dari hasil pencatatan dan pelaporan kematian di
puskesmas dan RSUD Kota Dumai diketahui jumlah kematian neonatal
sebanyak 87 orang dari 7.875 kelahiran hidup, sehingga angka kematian
neonatal di Kota Dumai sebesar 11,05 per 1000 kelahiran hidup. Bila
dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 dimana angka kematian
neonatal sebesar 11,87 per 1000 kelahiran hidup, terlihat ada sedikit
penurunan angka kematian neonatal pada tahun 2014. Namun bila
dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni 3,5
per 1000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian neonatal
telah melampaui target. Sehingga ke depannya perlu kerja keras untuk
bisa menurunkan angka kematian neonatal di Kota Dumai.
Berdasarkan jenis kelamin, kematian neonatal lebih banyak terjadi
pada laki-laki yakni sebanyak 54 orang (62,07%). Sedangkan berdasarkan
5 5 5 4,5 44,2
5,39,05 8,71
11,87
2009 2010 2011 2012 2013
Tahun
Grafik 3.9 Perkembangan Angka Kematian NeonatalKota Dumai Tahun 2009 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 20
masalah neonatal merupakan penyebab lebih dari sepertiga kematian
anak dan hampir separuh dari total kematian bayi, diikuti oleh diare dan
pneumonia. Penyebab utama kematian neonatal sangat erat kaitannya
dengan permasalahan selama masa kehamilan, pada saat persalinan,
serta perawatan bayi baru lahir terutama pada usia satu bulan pertama
kehidupan.
Pada tahun 2014, dari hasil pencatatan dan pelaporan kematian di
puskesmas dan RSUD Kota Dumai diketahui jumlah kematian neonatal
sebanyak 87 orang dari 7.875 kelahiran hidup, sehingga angka kematian
neonatal di Kota Dumai sebesar 11,05 per 1000 kelahiran hidup. Bila
dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 dimana angka kematian
neonatal sebesar 11,87 per 1000 kelahiran hidup, terlihat ada sedikit
penurunan angka kematian neonatal pada tahun 2014. Namun bila
dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni 3,5
per 1000 kelahiran hidup, maka pencapaian angka kematian neonatal
telah melampaui target. Sehingga ke depannya perlu kerja keras untuk
bisa menurunkan angka kematian neonatal di Kota Dumai.
Berdasarkan jenis kelamin, kematian neonatal lebih banyak terjadi
pada laki-laki yakni sebanyak 54 orang (62,07%). Sedangkan berdasarkan
3,5
11,87 11,05
2014
Grafik 3.9 Perkembangan Angka Kematian NeonatalKota Dumai Tahun 2009 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 21
penyebab kematian, penyebab kematian neonatal terbanyak adalah BBLR
yaitu sebanyak 30 kasus (34,48%), kemudian kasus Asfiksia yakni
sebanyak 27 kasus (31,03%).
b. Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate)
Angka kematian bayi mencerminkan kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan terhadap perinatal. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Propinsi Riau berfluktuasi dan cenderung menurun dari tahun 2002 – 2014.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB, tetapi tidak mudah
untuk menentukan faktor yang kurang dominan. Tersedianya berbagai
fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga
medis yang terampil serta kesediaan masyarakat untuk merubah
kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang
kesehatan. AKB yang cenderung menurun ini menggambarkan kualitas
dan kuantitas pelayanan kesehatan terhadap perinatal semakin membaik.
Estimasi AKB Propinsi Riau dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.6 Estimasi AKB Per 1.000 Kelahiran Hidup RiauTahun 2002 s/d 2012
Tahun AKB Sumber Data
2002-2003 43 Profil Kesehatan Indonesia 2005, Depkes RI
2005 28 Profil Kesehatan Indonesia 2006, Depkes RI
2006 37 Profil Kesehatan Indonesia 2007, Depkes RI
2007 37 Profil Kesehatan Indonesia 2008, Depkes RI
2008 37 Profil Kesehatan Indonesia 2010, Kemkes RI
2012 24 Profil Kesehatan Indonesia 2012, Kemkes RI
Pada Tahun 2012 berdasarkan SDKI Angka Kematian Bayi di
Propinsi Riau sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan
dengan AKB Nasional Tahun 2012 sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup,
maka AKB Propinsi Riau lebih rendah.
Pada tahun 2014, berdasarkan Laporan Kematian dan PWS-KIA
Rumah Sakit dan Puskesmas jumlah kematian bayi di Kota Dumai
sebanyak 103 orang, sehingga angka kematian bayi di Kota Dumai
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 22
sebesar 13,08 per 1000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2013 dimana angka kematian bayi sebesar 14,70 per
1000 kelahiran hidup, terlihat angka kematian bayi pada tahun 2014
mengalami sedikit penurunan. Namun bila dibandingkan dengan target
indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni < 23 per 1000 kelahiran hidup,
maka pencapaian angka kematian bayi masih lebih rendah dari target. Hal
ini menggambarkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan terhadap
perinatal masih baik. Berdasarkan jenis kelamin, kematian bayi lebih
banyak terjadi pada laki-laki yakni sebanyak 62 orang (60,19%).
Sedangkan berdasarkan penyebab kematian, penyebab kematian bayi
terbanyak adalah BBLR yakni sebanyak 30 kasus (29,13%), disusul
dengan Asfiksia sebanyak 28 orang (27,18%). Perkembangan angka
kematian bayi di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2014
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
b. Angka Kematian Balita (AKABA)
AKABA adalah jumlah kematian anak umur kurang dari 5 tahun per
1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap
712
8 8 8 10,4911,09
14,713,08
40 4035 35
26 23 23 23 23
05
1015202530354045
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 1000 Kelahiran H
Idup
Tahun
Grafik 3.10 Perkembangan Angka Kematian BayiKota Dumai Tahun 2006 s/d 2014
Pencapaian Target
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 23
kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan
kecelakaan. Angka Kematian Balita di Propinsi Riau dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.7 Angka Kematian Balita (AKABA) Per 1.000 Kelahiran Hidup diPropinsi Riau Dari Tahun 2002 Sampai Dengan Tahun 2012
Tahun AKABA Sumber Data
2002/2003 60 Profil Kesehatan Indonesia 2005, Depkes RI
2007 47 Profil Kesehatan Indonesia 2008, Depkes RI
2008 47 Profil Kesehatan Indonesia 2010, Kemkes RI
2012 28 Profil Kesehatan Indonesia 2012, Kemkes RI
Dari tabel diatas terlihat terjadi penurunan angka kematian balita
dari tahun 2002 – 2012. Penurunan angka kematian balita ini
menggambarkan keadaan sanitasi lingkungan dan pelayanan kesehatan
balita, baik itu berupa pencegahan penyakit, perbaikan gizi dan pola asuh
anak di Propinsi Riau tahun 2002 sampai dengan tahun 2012 semakin
membaik.
Berdasarkan Laporan Kematian Bulanan Rumah Sakit dan
Puskesmas pada tahun 2014 jumlah kematian balita di Kota Dumai
sebanyak 125 orang, sehingga angka kematian balita di Kota Dumai
sebesar 15,87 per 1000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan
pencapaian 2013, dimana angka kematian balita sebesar 16,90 per 1000
kelahiran hidup, terlihat adanya sedikit penurunan angka kematian balita
pada tahun 2014. Pencapaian angka kematian balita tersebut lebih rendah
bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai dan target Nasional
tahun 2014 yakni < 32 per 1000 kelahiran hidup (yang berarti tingkat
pencapaiannya baik).
Berdasarkan jenis kelamin, kematian balita lebih banyak terjadi
pada laki-laki yakni sebanyak 77 orang (61,60%). Sedangkan berdasarkan
penyebab kematian, penyebab kematian balita terbanyak adalah karena
BBLR yakni sebanyak 30 orang (24%), disusul dengan Asfiksia sebanyak
28 orang (22,40%).
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 24
Masih ditemukannya kasus kematian balita ini disebabkan oleh
tingginya mobilitas warga pendatang dari luar Kota Dumai. Warga
pendatang ini pada umumnya masih kurang berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dan jarang mau datang ke sarana kesehatan (posyandu,
poskeskel dan puskesmas) untuk memeriksakan kesehatan balitanya.
Perkembangan angka kematian balita di Kota Dumai dari tahun 2007
sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik berikut :
c. Angka Kematian Ibu Bersalin (AKI)
Angka kematian ibu bersalin berguna untuk menggambarkan
tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu,
kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama
untuk ibu hamil, waktu melahirkan dan masa nifas. Angka kematian ibu
menurut hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012 di Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup.
Perkembangan Angka Kematian Ibu Bersalin per 100.000 kelahiran
hidup Indonesia dari tahun 1980 sampai dengan tahun 2012 yang
diperoleh dari hasil berbagai survei adalah sebagai berikut:
1911 13 12 13,36 13,9 16,9 15,87
58 58 58 58
32 32 32 32
0
10
20
30
40
50
60
70
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014Per 1000 K
elahiran HIdup
Tahun
Grafik 3.11 Perkembangan Angka Kematian BalitaKota Dumai Tahun 2007 s/d 2014
Pencapaian Target
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 25
Tabel 3.8 Angka Kematian Ibu Bersalin (AKI) Per 100.000Kelahiran Hidup Indonesia
Data AKISKRT 1980 150SKRT 1986 450SKRT 1992 425SDKI 1994 390SDKI 1995 373SDKI 1997 334
SDKI 2002-2003 307SDKI 2007 228SDKI 2012 359
Bila dilihat dari tabel di atas, Angka Kematian Ibu Bersalin di
Indonesia mengalami penurunan dari tahun 1986 – 2007, namun
meningkat kembali pada tahun 2012. Keadaan ini mencerminkan telah
terjadi penurunan status gizi ibu hamil, cakupan pelayanan kesehatan ibu
hamil/ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan serta kualitas pelayanan
kesehatan serta sosial ekonomi ibu maternal.
Berdasarkan Laporan Kematian dan PWS-KIA Rumah Sakit dan
Puskesmas pada tahun 2014 jumlah kematian ibu di Kota Dumai
sebanyak 9 orang, sehingga angka kematian ibu di Kota Dumai sebesar
114,29 per 100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2013, di mana angka kematian ibu bersalin sebesar
64,49 per 100.000 kelahiran hidup, terlihat ada peningkatan angka
kematian ibu pada tahun 2014. Namun demikian pencapaian angka
kematian ibu tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan target
indikator Kota Dumai tahun 2014 yakni 118 per 100.000 kelahiran hidup
(yang berarti tingkat pencapaiannya baik). Penyebab kematian ibu
terbanyak adalah perdarahan ante partum dan pre eklmasi berat/eklamsi
masing-masing sebanyak 3 kasus. Perdarahan yang terjadi karena
retensio placenta, atonia uteri, inversio uteri. Berdasarkan kelompok umur,
kasus kematian ibu terbanyak terjadi pada kelompok umur 20-35 tahun
yakni sebanyak 6 kasus (66,66%), sedangkan berdasarkan kelompok
kematian, kasus kematian terbanyak pada kelompok ibu bersalin
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 26
sebanyak 4 kasus. Perkembangan angka kematian ibu bersalin di Kota
Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014 dapat di lihat pada grafik
berikut ini :
C. Morbiditas
Angka kesakitan untuk Kota Dumai berasal dari data dasar yang
diperoleh dari fasilitas sarana pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan
dan pelaporan rutin baik dari puskesmas maupun rumah sakit. Penyakit
menular masih merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia dan juga di
Kota Dumai. Beberapa jenis penyakit menular yang dilaporkan di Dinas
Kesehatan Kota Dumai adalah sebagai berikut:
a. Demam Berdarah
Kota Dumai merupakan daerah endemis Demam Berdarah
Dengue (DBD). Pada tahun 2014 di Kota Dumai ditemukan kasus DBD
sebanyak 264 kasus atau IR= 87,17 per 100.000 penduduk dengan
kematian sebanyak 1 kasus atau CFR= 0,38. Bila dibandingkan dengan
tahun 2013 dimana ditemukan kasus DBD sebanyak 173 kasus atau IR=
58,02 per 100.000 penduduk dengan kematian sebanyak 2 kasus atau
CFR=1,16, maka ada peningkatan angka kesakitan demam berdarah
dengue. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai yaitu
55/100.000 penduduk, maka angka tersebut melebihi target indikator Kota
213180
67
195
88
172,41
84,26 64,49114,29
307280 260 240 225
200 185155
118
050
100150200250300350
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 100.000 Kelahiran H
Idup
Tahun
Grafik 3.12 Perkembangan Angka Kematian IbuKota Dumai Tahun 2006 s/d 2014
Pencapaian Target
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 27
Dumai (yang berarti tingkat pencapaiannya kurang baik). Masih diperlukan
kerja keras untuk bisa mencapai target angka kesakitan DBD tahun 2015
yakni sebesar 51 per 100.000 penduduk. Masih tingginya angka kesakitan
DBD terutama disebabkan oleh faktor perilaku, lingkungan dan sosial
ekonomi masyarakat yang masih mendukung sebagai tempat berkembang
biaknya nyamuk vektor DBD seperti ± 80% penduduk Dumai masih
menggunakan bak–bak penampung air hujan (PAH) dalam memenuhi
kebutuhan air bersih, serta tingginya mobilitas penduduk. Di samping itu,
dampak dari global warming juga memicu meningkatnya angka kesakitan
DBD.
b. Rabies
Kota Dumai termasuk daerah tertular penyakit rabies dan mobilisasi
Hewan Penular Rabies/HPR (Anjing, Kucing dan Kera) cukup tinggi.
Perkembangan jumlah kasus korban gigitan hewan tersangka rabies dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 berfluktuasi, di mana pada tahun 2014
terjadi penurunan jumlah kasus korban gigitan hewan tersangka rabies
menjadi 111 kasus. Semua kasus gigitan HPR mendapat pengobatan
pasteur (100%). Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus korban gigitan
hewan yang meninggal akibat rabies (CFR = 0%).
20 20 20 20 20
70 65 60
55
9,27 8,52 7,38
95,91
51,12
60,89
33,95
58,02
87,17
0
20
40
60
80
100
120
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 1
00.0
00 P
endu
duk
Tahun
Grafik 3.13 Perkembangan Angka KesakitanDemam Berdarah Dengue (DBD) Kota Dumai Tahun
2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 28
c. Malaria
Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang bisa
menimbulkan kematian dan kejadian luar biasa. Kota Dumai merupakan
daerah low endemisitas malaria. Namun mobilisasi penduduk melalui
transmigrasi, pembukaan lahan perkebunan, pengembangan tambak
udang serta penebangan pohon bakau sebagai industri arang bakau,
dengan faktor resiko tersebut maka satu wilayah Kecamatan Sungai
Sembilan menjadi daerah high endemis.
Upaya kegiatan pengendalian vektor melalui penyemprotan
rumah (IRS) dapat dinilai belum efektif bila dilihat dari dampak terhadap
peningkatan angka malaria klinis. Pada tahun 2014 ditemukan sebanyak
833 kasus malaria klinis di Kota Dumai dengan Annual Malaria Incidence(AMI) sebesar 2,75 per 1.000 penduduk. Bila dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2013 di mana Annual Malaria Incidence (AMI) sebesar
1,8, terlihat adanya peningkatan Annual Malaria Incidence (AMI) pada
tahun 2014. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota Dumai tahun
2014 yakni 2 per 1.000 penduduk maka pencapaian Annual MalariaIncidence (AMI) ini di atas target (yang berarti tingkat pencapaiannya
kurang baik). Dari 833 kasus yang ada terdapat 17 kasus penderita
malaria positif sehingga di dapatkan Annuali Parasite Incidence (API)
sebesar 0,06 per 1.000 penduduk. Seluruh penderita Malaria (100%) telahmendapat pengobatan standar di puskesmas.
110 118
165
99124
165153 153
111
020406080
100120140160180
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jum
lah
Tahun
Grafik 3.14 Perkembangan Jumlah Kasus Korban GigitanHewan Tersangka Rabies di Kota Dumai Tahun 2006 s/d
2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 29
d. Diare
Penyakit Diare merupakan penyakit yang mudah menular dan
sering menimbulkan wabah serta penyebab kematian. Kematian Penyakit
Diare disebabkan karena dehidrasi (kekurangan cairan) akibat lambatnya
mendapat pertolongan. Keterbatasan sarana sanitasi dasar yang dimiliki
masyarakat seperti ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga,
pembuangan limbah serta perilaku hidup bersih & sehat (PHBS)
masyarakat mempunyai kontribusi besar terhadap munculnya kasus Diare.
Hal tersebut mengakibatkan kejadian penyakit Diare masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat di Kota Dumai sehingga masih terus perlu
mendapatkan prioritas program kesehatan.
Jumlah kasus diare yang ditemukan di Puskesmas dan kader dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 cenderung menurun. Pada tahun 2014
jumlah penderita diare semua umur yang ditemukan sebanyak sebanyak
9.164 penderita dari target perkiraan kasus diare sebesar 6.481. Seluruh
penderita diare (100%) telah ditangani sesuai standar, dengan cakupan
penanganan diare sebesar 141,39%.
109
87 7
54
32
5,99 5,855,03
3,082,34 2,27 2,41
1,82,75
0,880,3 0,31 0,16 0,29 0,060
0,51
1,52
2,53
3,54
4,55
5,56
6,57
7,58
8,59
9,510
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 1
.000
Pen
dudu
k
Tahun
Grafik 3.15. Perkembangan Angka Kesakitan Malaria (AMIdan API) dan di Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2014
Target AMI Pencapaian AMI Pencapaian API
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 30
Pada tahun 2014 Angka kesakitan Diare semua umur di Kota
Dumai atau IR sebesar 30,26 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2014 tidak
ditemukan kematian diare atau CFR = 0.
Bila dibandingkan dengan target program tahun 2014 dimana IR
Diare sebesar 150 per 1.000 penduduk, maka pencapaian IR Diare Kota
Dumai masih lebih rendah dari target.
e. ISPA
Angka kesakitan ISPA khususnya pneumonia masih dirasakan
cukup tinggi. Pneumonia adalah penyakit infeksi akut yang menyerang
paru-paru pada bayi dan balita. Penyakit ISPA merupakan salah satu
penyebab utama kematian bayi dan anak balita yang diakibatkan
pneumonia berat yang tidak sempat ditolong secara dini dan tepat.
Diperkirakan rata-rata setiap bayi dan anak akan mengalami sakit ISPA
antara 3–6 kali dalam setahun.
Pada tahun 2014 jumlah penemuan penderita Pneumonia
sebanyak 1.046 kasus dari 4.060 jumlah perkiraan penderita Pneumonia,
dengan CDR 25,76 per 1.000 balita. Bila dibandingkan dengan target
program tahun 2014 dimana CDR Pneumonia sebesar 70 per 1.000 balita,
27,8529,99
32,77 31,7435,19
38,3434,29 32,86
30,26
05
1015202530354045
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 1
.000
Pen
dudu
k
Tahun
Grafik 3.16. Incidence Rate (IR) Diare di Kota Dumai dariTahun 2006 sampai dengan 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 31
maka pencapaian CDR Pneumonia Kota Dumai masih belum mencapai
target. Dari 1.046 penderita pneumonia yang ditemukan seluruhnya
mendapatkan pengobatan standart (100%) dan 100% penderita pnemonia
telah ditindaklanjuti dengan kunjungan rumah melalui care seeking. Pada
tahun 2014 tidak ditemukan kematian akibat pneumonia pada balita atau
CFR 0. Angka tersebut lebih rendah dari target program angka kematian
akibat pneumonia < 5 %.
f. Kusta
Penyakit Kusta adalah salah satu penyakit menular yang
menimbulkan masalah yang sangat kompleks, disamping dari segi medis
dapat menimbulkan cacat fisik yang permanen tetapi juga meluas sampai
masalah sosial dan ekonomi. Penyakit kusta dapat di atasi apabila
mendapatkan pengobatan secara dini dapat cepat disembuhkan dan tidak
sampai menimbulkan cacat permanen.
Permasalahan kesehatan masyarakat yang dihadapi dalam
pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta adalah masih banyaknya
masyarakat yang belum mengerti mengenai penyakit kusta, terutama
dalam mengenal tanda-tanda dini serta akibatnya penderita tidak cepat
19,921,34 21,24
15,48
26,9 25,01 27,14
32,31
25,76
0
5
10
15
20
25
30
35
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 1
.000
Bal
ita
Tahun
Grafik 3.17. Case Detection Rate (CDR) Pneumonia padaBalita di Kota Dumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 32
mendapat pengobatan sehingga menimbulkan cacat permanen dan rantai
penularan penyakit yang terus terjadi.
Disamping itu masih ada juga stigma terhadap penderita kusta,
yakni sebagian masyarakat menganggap kusta adalah penyakit yang tak
bisa disembuhkan, penyakit kutukan, sehingga penderita kusta
mengasingkan diri atau bahkan dikucilkan oleh keluarga dan masyarakat.
Hal ini menyebabkan petugas sulit untuk menjaring penderita kusta di
masyakat.
Kegiatan penemuan dan pengobatan kusta di Kota Dumai
dilaksanakan melalui berbagai upaya penjaringan penderita dengan case
survei, survei anak sekolah maupun pemeriksaan dan pembinaan kontak
serumah serta melalui sarana kesehatan. Penderita Kusta yang diberikan
pengobatan MDT (Multi Drug Treatment) selama tahun 2014 sebanyak 9
penderita, dengan klasifikasi seluruhnya penderita tipe MB. Pada tahun
2014 angka prevalensi kusta di Kota Dumai sebesar 0,30 per 10.000
penduduk. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, di mana angka
prevalensi kusta sebesar 0,23 per 10.000 penduduk, terlihat ada
peningkatan sedikit angka prevalensi kusta pada tahun 2014. Pada akhir
tahun 2014 dari 9 penderita yang mendapat pengobatan MDT, hanya 5
penderita MB yang telah selesai berobat atau mengalami RFT sebesar
55,56%.
Capaian dampak program pencegahan dan pengobatan kusta
adalah eliminasi penyakit kusta dengan indikator keberhasilan angka
prevalensi kusta < 1 per 10.000 penduduk dan cacat tingkat 2 kusta 1 per
100.000 penduduk. Di Kota Dumai tidak ada ditemukan penderita kusta
yang mengalami kecacatan tingkat 2 atau angka kecacatan = 0. Hal ini
menunjukkan program pengendalian penyakit Kusta dapat terlaksana
dengan baik.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 33
e. TB ParuPenyakit TB Paru merupakan penyebab kematian ketiga setelah
penyakit kardivaskuler dan penyakit saluran pernafasan dan merupakan
nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Di Indonesia
penyakit TBC masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat.
Jumlah kasus TBC di Indonesia menduduki tempat ke 3 (tiga) terbesar di
dunia setelah India dan Cina. WHO memperkirakan di Indonesia terdapat
583.000 penderita TBC setiap tahun, dan jumlah ini akan terus meningkat
karena setiap satu penderita TBC BTA positif akan menularkan 10-15
orang penduduk setiap tahun.
Untuk penanggulangan TBC ini pemerintah memberikan otoritas
terhadap kabupaten/kota. Dalam penanggulangan tuberculosis, WHO
telah menetapkan strategi, yang merupakan strategi cost-efektif yaitu
strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) yang artinya
pengobatan jangka pendek dengan pengawasan minum obat langsung
yang memberikan angka kesembuhan yang tinggi.
Berbagai intervensi dalam upaya peningkatan penemuan dan
pengobatan TB-Paru dengan Strategi DOTS telah diupayakan melalui
peningkatan penemuan penderita melalui puskesmas, kader kesehatan,
peningkatan kualitas laboratorium, dan peningkatan expansi DOTS ke
1,58
0,260,43 0,46
0,340,19 0,29 0,23 0,3
1 1 1 1 1 1 1 1 1
00,20,40,60,8
11,21,41,61,8
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per
10.
000
Pen
dudu
k
Tahun
Grafik 3.18 Perkembangan Prevalensi Rate Kusta di KotaDumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2014
Pencapaian Target
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 34
UPK swasta yang memberikan kontribusi yang cukup baik dalam
peningkatan CDR (Case Detection Rate) atau angka penemuan kasus.
Pada Tahun 2014, dari 349 kasus BTA (+) yang ditemukan, sebanyak 4
kasus (1,15%) berasal dari UPK swasta, 150 kasus (42,97%) berasal dari
RSUD dan 195 kasus (55,87%) berasal dari puskesmas.
Pada tahun 2014, dari 484 estimasi penemuan penderita baru BTA
(+), ditemukan penderita baru BTA + sebanyak 349 orang. Dengan
demikian Case Detection Rate (CFR) penderita baru TB BTA + di Kota
Dumai sebesar 72,11%. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai dan
target Nasional Tahun 2014 sebesar 70%, maka pencapaian CDR
penderita baru TB BTA + di Kota Dumai telah mencapai target.
f. HIV AIDS dan Penyakit Menular Seksual (PMS)
HIV/AIDS dan Penyakit Menular Sexual (PMS) merupakan
masalah kesehatan masyarakat baik ditinjau dari segi kesehatan, politik,
maupun sosial ekonomi. Penanganan kasus Penyakit Menular sexual dan
HIV/AIDS yang efektif bertujuan untuk mengobati dan mencegah
penyebaran/penularannya, mengurangi dan mencegah berperilaku
beresiko, serta memastikan mitra seksualnya diobati secara tepat.
45,852,1
57,6 54,15 50,36
72,9
64,8453,88
72,11
40 4045 50 50
5560
70 7070 70 70 70 70 70 70 70 70
01020304050607080
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pers
enta
se
Tahun
Grafik 3.19. Case Detection Rate (CDR) Penderita Baru TB ParuBTA Positif di Kota Dumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2014
Pencapaian Target Kota Dumai Target Nasional
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 35
Penemuan penderita HIV (+) dan penderita AIDS di Kota Dumai
dilakukan melalui kegiatan sero survey di Lapas, melalui kegiatan VCT di
Puskesmas Dumai Kota, CST di RSUD Kota Dumai dan STI di Puskesmas
Bukit Kapur baik melalui mobile servis maupun statis. Sampai dengan
akhir tahun 2014, jumlah kumulatif kasus HIV yang dijumpai di Kota Dumai
sebanyak 289 kasus yang terdiri dari 240 kasus lama dan 49 kasus baru
yang ditemukan tahun 2014. Dari 289 kasus HIV yang ditemukan,
penderita HIV yang meninggal sebanyak 153 orang. Dengan demikian
jumlah kasus HIV sampai saat ini adalah 136 orang, sedangkan jumlah
penduduk beresiko HIV sebanyak 32.719 orang. Sehingga prevalensi
penderita HIV terhadap penduduk beresiko pada tahun 2014 adalah
sebesar 0,42%. Bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 dimana
prevalensi penderita HIV terhadap penduduk beresiko sebesar 0,11%,
maka terlihat ada peningkatan angka prevalensi pada tahun 2014. Bila
dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 sebesar < 1%, maka
pencapaian tersebut masih di bawah target.
Grafik 3.20. Prevalensi Penderita HIV terhadap penduduk beresikodi Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2014
1 1 1 1 1 1 1 1 1
1,4
0,88
0,23
0,39
0,32
0,58
0,75
0,11
0,42
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
1,2
1,4
1,6
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 100.000 Penduduk
Tahun
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 36
Melihat potensi Kota Dumai sebagai Kota Jasa dan Industri,
daerah yang memiliki pelabuhan internasional dan sebagai pintu gerbang
keluar masuknya bagi wisatawan asing maupun pelaut asing, serta
mobilisasi penduduk dari dan ke kabupaten/kota yang memiliki angka
prevalensi HIV/AIDS cukup tinggi seperti Kota Batam, Tanjung Balai
Karimun, serta Kepulauan Riau, maka tidak tertutup besar
kemungkinannya penyakit HIV/AIDS akan menjadi permasalahan di Kota
Dumai. Perkembangan kasus HIV positif dan AIDS di Kota Dumai dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.21 Perkembangan Kasus HIV+ dan AIDS Di Kota DumaiDari Tahun 2006 sampai dengan 2014
i. Acute Flacid Paralysis (AFP)
Dalam mencapai eradikasi penyakit polio dilakukan Surveilans AFP
yang bertujuan untuk menjaring setiap kasus AFP (Acute Flaccid Paraysis)
atau kelumpuhan yang sifatnya Flaccid (layuh) terjadi secara akut
(mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa atau kecelakaan pada
anak umur < 15 tahun yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium. WHO memprediksi bahwa setiap
100.000 anak usia < 15 tahun ditemukan sekurang-kurangnya 2 orang
anak mengalami AFP.
0
50
100
150
200
250
300
2006 2007
21 281 48
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 36
Melihat potensi Kota Dumai sebagai Kota Jasa dan Industri,
daerah yang memiliki pelabuhan internasional dan sebagai pintu gerbang
keluar masuknya bagi wisatawan asing maupun pelaut asing, serta
mobilisasi penduduk dari dan ke kabupaten/kota yang memiliki angka
prevalensi HIV/AIDS cukup tinggi seperti Kota Batam, Tanjung Balai
Karimun, serta Kepulauan Riau, maka tidak tertutup besar
kemungkinannya penyakit HIV/AIDS akan menjadi permasalahan di Kota
Dumai. Perkembangan kasus HIV positif dan AIDS di Kota Dumai dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.21 Perkembangan Kasus HIV+ dan AIDS Di Kota DumaiDari Tahun 2006 sampai dengan 2014
i. Acute Flacid Paralysis (AFP)
Dalam mencapai eradikasi penyakit polio dilakukan Surveilans AFP
yang bertujuan untuk menjaring setiap kasus AFP (Acute Flaccid Paraysis)
atau kelumpuhan yang sifatnya Flaccid (layuh) terjadi secara akut
(mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa atau kecelakaan pada
anak umur < 15 tahun yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium. WHO memprediksi bahwa setiap
100.000 anak usia < 15 tahun ditemukan sekurang-kurangnya 2 orang
anak mengalami AFP.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
28 34 43
86
159
204
240
4 6 2 9 20 2312 18 20 29
75108
HIV KUM HIV AIDS KUM AIDS
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 36
Melihat potensi Kota Dumai sebagai Kota Jasa dan Industri,
daerah yang memiliki pelabuhan internasional dan sebagai pintu gerbang
keluar masuknya bagi wisatawan asing maupun pelaut asing, serta
mobilisasi penduduk dari dan ke kabupaten/kota yang memiliki angka
prevalensi HIV/AIDS cukup tinggi seperti Kota Batam, Tanjung Balai
Karimun, serta Kepulauan Riau, maka tidak tertutup besar
kemungkinannya penyakit HIV/AIDS akan menjadi permasalahan di Kota
Dumai. Perkembangan kasus HIV positif dan AIDS di Kota Dumai dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.21 Perkembangan Kasus HIV+ dan AIDS Di Kota DumaiDari Tahun 2006 sampai dengan 2014
i. Acute Flacid Paralysis (AFP)
Dalam mencapai eradikasi penyakit polio dilakukan Surveilans AFP
yang bertujuan untuk menjaring setiap kasus AFP (Acute Flaccid Paraysis)
atau kelumpuhan yang sifatnya Flaccid (layuh) terjadi secara akut
(mendadak) dan bukan disebabkan oleh ruda paksa atau kecelakaan pada
anak umur < 15 tahun yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan
sampel dan pemeriksaan laboratorium. WHO memprediksi bahwa setiap
100.000 anak usia < 15 tahun ditemukan sekurang-kurangnya 2 orang
anak mengalami AFP.
2013 2014
240
289
20 25
128153
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 37
Pada tahun 2014 melalui pelaksanaan surveilans epidemiologi
AFP ditemukan sebanyak 5 kasus dengan AFP rate 5 per 100.000 anak <
15 tahun di Kota Dumai. Bila dibandingkan dengan target indikator Kota
Dumai tahun 2014 yakni sebesar > 2 per 100.000 anak, maka pencapaian
angka tersebut telah melebihi target. Perkembangan Angka Acute Flaccid
Paralysis (AFP) pada anak usia < 15 tahun dari tahun 2006 sampai
dengan 2014 cendrung berfluktuasi. Namun demikian pencapaian AFP
dari tahun ke tahun telah melampaui target. Hal ini menunjukan
keberhasilan program penanganan Polio di Kota Dumai. Pencapaian AFP
dapat dilihat pada grafik di berikut ini :
j. Filariasis
Filariasis atau penyakit Kaki Gajah adalah penyakit menular
menahun yang dapat menimbulkan kecacatan permanent, stigma sosial,
hambatan psikososial yang menetap dan menurunkan produktifitas kerja
bagi penderitanya. Di kota Dumai program penanggulangan penyakit
Filariasis secara intensif mulai dilaksanakan pada tahun 2002, diawali
melalui kegiatan Survei Cepat melalui para tokoh masyarakat dalam
membantu penemuan penderita penyakit Filariasis yang sebelumnya telah
diberikan penyuluhan.
1 1 1 1 12 2 2 21,56
10,87
8
5,91
2,31
5,66
3,32 3,055
02468
1012
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Per 1
00.0
00 a
nak
usia
< 1
5 th
n
Tahun
Grafik 3.22 Perkembangan Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) diKota Dumai Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 38
Berdasarkan hasil survey cepat dari tahun 2002 sampai dengan
2005 telah ditemukan 17 orang penderita Filariasis kronis yaitu 10
penderita di wilayah kerja Puskesmas Sungai Sembilan, 5 penderita di
wilayah kerja Puskesmas Dumai Barat, 1 orang di wilayah kerja
Puskesmas Dumai Timur dan 1 orang di wilayah kerja Puskesmas Bukit
Timah. Namun pada tahun 2006, 2 orang penderita Filariasis kronis di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Sembilan (Kelurahan Lubuk Gaung) dan
Puskesmas Dumai Barat (Kelurahan Purnama) meninggal dunia dan 1
orang penderita Filariasis kronis di wilayah kerja Puskesmas Sungai
Sembilan pindah tanpa kabar sehingga total kumulatif penderita klinis
kronis filariasis adalah sebanyak 14 orang. Sejak tahun 2006 sampai
dengan 2014 tidak ditemukan lagi kasus baru filariasis di Kota Dumai.
Dengan demikian pada tahun 2014 angka kesakitan penyakit Filariasis di
Kota Dumai adalah sebesar 0 per 100.000 penduduk.
k. Campak
Di negara berkembang termasuk Indonesia penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) masih tinggi. Di Kota Dumai, Penyakit
Campak yang merupakan salah satu penyakit PD31 masih merupakan
masalah kesehatan di masyarakat terutama pada anak sekolah. Oleh
sebab itu vaksinasi penyakit PD3I harus diberikan sedini mungkin dan bila
memungkinkan diberikan booster untuk mencapai tingkat kekebalan yang
lebih optimal. Pada tahun 2014 melalui keberhasilan program cacth up
Campak anak SD dimana sebanyak 6.845 murid kelas 1 SD dari total
6.962 murid kelas 1 SD atau sebesar 98,32% telah berhasil diberikan
imunisasi Campak (target program 95%), maka angka kesakitan PD3I
terutama Campak berhasil diturunkan. Pada tahun 2014 ditemukan kasus
campak klinis sebanyak 102 kasus dengan IR = 3,37 per 10.000 penduduk
(target Kota Dumai Tahun 2014 sebesar 8 per 10.000 penduduk).
Perkembangan cakupan pencapaian imunisasi campak (catch up campak)
anak sekolah dasar kelas 1 selama 9 tahun terakhir menunjukan
peningkatan seperti terlihat pada grafik berikut ini:
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 39
Grafik 3.23 Cakupan Pencapaian Imunisasi Campak (Catch Up Campak)Anak Sekolah Dasar di Kota Dumai Tahun 2006 s/d 2014
l. Pola Penyakit Rumah Sakit
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan baru rawat jalan di rumah sakit
se Kota Dumai sebanyak 103.804 orang. Dari kunjungan baru rawat jalan
di rumah sakit se Kota Dumai tersebut diperoleh 10 (sepuluh) pola
penyakit terbesar, dengan penyakit terbesar kesatu adalah Infeksi Saluran
Nafas Bagian Atas Akut Lainnya sebesar 24,20%, diikuti dengan penyakit
Hipertensi Esensial (Primer) sebesar 24,15% dan Penyakit Pulpa dan
Jaringan Periapikal sebesar 18,29% seperti terlihat pada grafik berikut ini.
90 90 90 90 90
95 95 95 9595 95,1
96,3 97,1 96,54
99,56
96,7898,16 98,32
80
84
88
92
96
100
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
TahunTarget Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 40
Grafik 3.24. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Rumah Sakit se Kota DumaiTahun 2014
m. Pola Penyakit Puskesmas
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan baru rawat jalan di puskesmas
se Kota Dumai sebanyak 180.654 orang. Dari total kunjungan tersebut
diperoleh 10 (sepuluh) pola penyakit terbesar, dengan penyakit terbesar
pertama Common Cold sebesar 31,05%, diikuti dengan Infeksi Akut Lain
Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas sebesar 22,44% dan Dermatitis
dan Eksim sebesar 7,53% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
18,29%
5,62%
5,62%
5,21%5,14%
4,51% 3,84%
3,43%
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 40
Grafik 3.24. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Rumah Sakit se Kota DumaiTahun 2014
m. Pola Penyakit Puskesmas
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan baru rawat jalan di puskesmas
se Kota Dumai sebanyak 180.654 orang. Dari total kunjungan tersebut
diperoleh 10 (sepuluh) pola penyakit terbesar, dengan penyakit terbesar
pertama Common Cold sebesar 31,05%, diikuti dengan Infeksi Akut Lain
Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas sebesar 22,44% dan Dermatitis
dan Eksim sebesar 7,53% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
24,20%
24,15%18,29%
3,84%
3,43%
Infeksi Saluran Nafas Bagian AtasAkut Lainnya
Hipertensi esensial (primer)
Penyakit pulpa dan jaringanperiapikal
Karies gigi
Dispepsia
Diabetes Melitus YTT
Penyakit jantung iskemik lainnya
Diabetes Melitus tidaktergantung insulin
Diare & Gastroenteritis olehPenyebab infeksi tertentu (Kolitisinfeksi)Demam yang sebabnya tidakdiketahui
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 40
Grafik 3.24. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan TerbesarDi Rumah Sakit se Kota DumaiTahun 2014
m. Pola Penyakit Puskesmas
Pada tahun 2014 jumlah kunjungan baru rawat jalan di puskesmas
se Kota Dumai sebanyak 180.654 orang. Dari total kunjungan tersebut
diperoleh 10 (sepuluh) pola penyakit terbesar, dengan penyakit terbesar
pertama Common Cold sebesar 31,05%, diikuti dengan Infeksi Akut Lain
Pada Saluran Pernafasan Bagian Atas sebesar 22,44% dan Dermatitis
dan Eksim sebesar 7,53% seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Infeksi Saluran Nafas Bagian AtasAkut Lainnya
Hipertensi esensial (primer)
Penyakit pulpa dan jaringanperiapikal
Diabetes Melitus YTT
Penyakit jantung iskemik lainnya
Diabetes Melitus tidaktergantung insulin
Diare & Gastroenteritis olehPenyebab infeksi tertentu (Kolitisinfeksi)Demam yang sebabnya tidakdiketahui
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 41
Grafik 3.25. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Terbesardi Puskesmas Kota Dumai Tahun 2014
n. Pola Penyakit Tidak Menular
Selain penyakit menular yang masih merupakan masalah utama
kesehatan di Kota Dumai, penyakit tidak menular seperti penyakit
degeneratif menunjukan kecendrungan meningkat dan juga menjadi
permasalahan di Kota Dumai seperti penyakit Hipertensi. Hal tersebutmenunjukan telah terjadi transisi epidemiologi yakni perubahan pola
penyakit dan kematian yang ditandai dengan beralihnya penyebab
penyakit dan kematian yang semula didominasi oleh penyakit
infeksi/menular bergeser ke penyakit non infeksi/menular. Perubahan pola
penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosialekonomi, dan sosial budaya seperti meningkatnya umur harapan hidup,
adanya kondisi lingkungan yang merugikan kesehatan seperti pencemaran
udara dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat serta makin
7,53%
7,33%
6,68%
6,57%5,96%5,14%
3,96%
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 41
Grafik 3.25. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Terbesardi Puskesmas Kota Dumai Tahun 2014
n. Pola Penyakit Tidak Menular
Selain penyakit menular yang masih merupakan masalah utama
kesehatan di Kota Dumai, penyakit tidak menular seperti penyakit
degeneratif menunjukan kecendrungan meningkat dan juga menjadi
permasalahan di Kota Dumai seperti penyakit Hipertensi. Hal tersebutmenunjukan telah terjadi transisi epidemiologi yakni perubahan pola
penyakit dan kematian yang ditandai dengan beralihnya penyebab
penyakit dan kematian yang semula didominasi oleh penyakit
infeksi/menular bergeser ke penyakit non infeksi/menular. Perubahan pola
penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosialekonomi, dan sosial budaya seperti meningkatnya umur harapan hidup,
adanya kondisi lingkungan yang merugikan kesehatan seperti pencemaran
udara dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat serta makin
31,05%
22,44%
7,53%
3,96%3,34%
Commond Cold
Infeksi Saluran Nafas Bagian AtasAkut Lainnya
Dermatitis dan Eksim
Diare & Gastroenteritis olehPenyebab infeksi tertentu (Kolitisinfeksi)Faringitis Akut
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Dispepsia
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepala lainnya
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 41
Grafik 3.25. Sepuluh Pola Penyakit Penderita Rawat Jalan Terbesardi Puskesmas Kota Dumai Tahun 2014
n. Pola Penyakit Tidak Menular
Selain penyakit menular yang masih merupakan masalah utama
kesehatan di Kota Dumai, penyakit tidak menular seperti penyakit
degeneratif menunjukan kecendrungan meningkat dan juga menjadi
permasalahan di Kota Dumai seperti penyakit Hipertensi. Hal tersebutmenunjukan telah terjadi transisi epidemiologi yakni perubahan pola
penyakit dan kematian yang ditandai dengan beralihnya penyebab
penyakit dan kematian yang semula didominasi oleh penyakit
infeksi/menular bergeser ke penyakit non infeksi/menular. Perubahan pola
penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosialekonomi, dan sosial budaya seperti meningkatnya umur harapan hidup,
adanya kondisi lingkungan yang merugikan kesehatan seperti pencemaran
udara dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat serta makin
Commond Cold
Infeksi Saluran Nafas Bagian AtasAkut Lainnya
Dermatitis dan Eksim
Diare & Gastroenteritis olehPenyebab infeksi tertentu (Kolitisinfeksi)Faringitis Akut
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepala lainnya
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 42
tingginya paparan faktor resiko seperti merokok, pola aktifitas fisik (kurang
olah raga), pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat.
Dari hasil pemantauan penyakit tidak menular di puskesmasdiketahui penyakit tidak menular yang paling dominan diderita penduduk
Kota Dumai adalah penyakit Dermatitis dan Eksim sebesar 17,93% diikuti
dengan penyakit Gastritis Duodenitis sebesar 15,65% dan penyakit
Hipertensi Esensial (Primer) 14,19% seperti terlihat pada grafik berkut ini.
Grafik 3.26 Sepuluh Pola Penyakit Tidak Menular Terbesardi Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
D. Status Gizi
Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatansecara umum, karena di samping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung dan jugadapat menyebabkan
gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada
dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh
status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada tingkat kecukupan
gizinya yang diukur melalui berat badan terhadap umur atau berat badan
terhadap tinggi badan. Dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) pada balita
di Kota Dumai pada tahun 2014 diperoleh status gizi balita sebagai berikut:
12,24%
9,43%
7,95%
7,79%
7,27%4,01%
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 42
tingginya paparan faktor resiko seperti merokok, pola aktifitas fisik (kurang
olah raga), pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat.
Dari hasil pemantauan penyakit tidak menular di puskesmasdiketahui penyakit tidak menular yang paling dominan diderita penduduk
Kota Dumai adalah penyakit Dermatitis dan Eksim sebesar 17,93% diikuti
dengan penyakit Gastritis Duodenitis sebesar 15,65% dan penyakit
Hipertensi Esensial (Primer) 14,19% seperti terlihat pada grafik berkut ini.
Grafik 3.26 Sepuluh Pola Penyakit Tidak Menular Terbesardi Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
D. Status Gizi
Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatansecara umum, karena di samping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung dan jugadapat menyebabkan
gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada
dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh
status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada tingkat kecukupan
gizinya yang diukur melalui berat badan terhadap umur atau berat badan
terhadap tinggi badan. Dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) pada balita
di Kota Dumai pada tahun 2014 diperoleh status gizi balita sebagai berikut:
17,93%
15,65%
14,19%12,24%
4,01% 3,54%
Dermatitis dan Eksim
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Dispepsia
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepalalainnyaRheumatoid Arthritis
Myalgia
Asma
Gangguan gigi dan jaringanpenyangga lainnya
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 42
tingginya paparan faktor resiko seperti merokok, pola aktifitas fisik (kurang
olah raga), pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat.
Dari hasil pemantauan penyakit tidak menular di puskesmasdiketahui penyakit tidak menular yang paling dominan diderita penduduk
Kota Dumai adalah penyakit Dermatitis dan Eksim sebesar 17,93% diikuti
dengan penyakit Gastritis Duodenitis sebesar 15,65% dan penyakit
Hipertensi Esensial (Primer) 14,19% seperti terlihat pada grafik berkut ini.
Grafik 3.26 Sepuluh Pola Penyakit Tidak Menular Terbesardi Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
D. Status Gizi
Status gizi sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatansecara umum, karena di samping merupakan faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung dan jugadapat menyebabkan
gangguan kesehatan individual. Bahkan status gizi janin yang masih berada
dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusu sangat dipengaruhi oleh
status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada tingkat kecukupan
gizinya yang diukur melalui berat badan terhadap umur atau berat badan
terhadap tinggi badan. Dari hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) pada balita
di Kota Dumai pada tahun 2014 diperoleh status gizi balita sebagai berikut:
Dermatitis dan Eksim
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepalalainnyaRheumatoid Arthritis
Gangguan gigi dan jaringanpenyangga lainnya
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 43
persentase balita dengan gizi buruk sebesar 0,01%, persentase balita dengan
gizi kurang sebesar 0,09%, dan persentase gizi baik sebesar 99,90%. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 dimana persentase balitadengan gizi buruk sebesar < 3% dan persentase balita dengan gizi kurang
sebesar < 7%, maka pencapaian status gizi balita masih lebih rendah dari
target.
Penimbangan balita merupakan salah satu dari kegiatan pelayanan
gizi di posyandu. Pada tahun 2014 jumlah balita (S) di Kota Dumai berjumlah40.585 balita. Dari jumlah tersebut, balita yang terdaftar dan mempunyai KMS
(K) sebanyak 38.462 balita, dan jumlah balita yang ditimbang (D) sebanyak
35.476 balita. Sedangkan balita yang naik berat badannya (N) sebanyak
32.721 balita.
Adapun indikator untuk melakukan pemantauan petumbuhan balita diposyandu yaitu : (K/S) yang merupakan cakupan program sebesar 94,77%.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni > 90%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Partisipasi masyarakat (D/S) pada tahun
2014 sebesar 87,42%. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014
yakni > 85%, maka angka tersebut telah melebihi target. Keberhasilanprogram (N/D) sebesar 92,23%. Bila dibandingkan dengan target sasaran
tahun 2014 yakni > 85%, maka angka tersebut telah mencapai target.
Grafik 3.27 Perkembangan Pencapaian Indikator Program GiziDi Kota Dumai dari tahun 2006 s/d Tahun 2014
80,20
58,90
80,80
89,71
75,79
82,45
91,50
81,20
86,20
92,1
85,6
88,7
93,7
87,5
94,7
92,1
83,6
91,6
94,7
85,62
90,62
94,77
87,41
92,23
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
K/S
D/S
N/D
Persentase
Indi
kato
r Pro
gram
Giz
i
2014 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 44
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Visi Dan Misi Pembangunan Kesehatan Kota Dumai
Untuk mendukung Visi Pemerintah Kota Dumai :
“Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat PelayananKepelabuhan, Perdagangan, Tourism dan Industri (Pengantin)
yang Berbudaya Melayu dan Agamis Menuju Dumai KotaSejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (Sehat) di Kawasan
Pantai Timur Sumatera”
Maka Dinas Kesehatan Kota Dumai menyusun Rencana Strategis untuk
merealisasikan hal tersebut diatas melalui Visi dan Misi yang lebih spesifik
dibidang kesehatan. Visi pembangunan kesehatan Kota Dumai yang akan
diwujudkan sampai tahun 2015 melalui Rencana Strategis 2011-2015,
yaitu :
“Masyarakat Dumai Sehat, Mandiri Dan Hidup Produktif SecaraSosial Dan Ekonomi “
Yang dirumuskan sebagai : DUMAI SEHAT 2015
Gambaran kesehatan masyarakat Kota Dumai dalam Visi tersebut
adalah masyarakat yang penduduknya hidup dalam keadaan sehat fisik,
jiwa dan sosialnya sehingga terbentuk masyarakat yang kreatif, produktif,
serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pemerataan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Seiring dengan Visi Kota Dumai tersebut, maka diharapkan pada
masa mendatang pembangunan Kota Dumai mengacu pada perencanaan
pembangunan yang berwawasan kesehatan, sehingga terciptanya
lingkungan kawasan pemukiman yang sehat.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 45
Perilaku masyarakat yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif
untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi diri dari ancaman
penyakit dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Kota Dumai, telah
ditetapkan 5 (lima) Misi pembangunan kesehatan, yaitu :
Misi I : Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan
akuntabel.
Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel
dilingkungan Dinas kesehatan Kota Dumai, fungsi-fungsi
administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan
efesien yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta
hukum kesehatan. Melalui penyelenggaraan manajemen
kesehatan yang akuntabel dengan menetapkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance),
diharapkan upaya pembangunan kesehatan dapat
dipertanggung jawabkan dan dipertanggunggugatan kepada
semua lapisan masyarakat.
Misi II : Mendorong pembangunan yang berwawasan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan juga
dipengaruhi oleh pembangunan sektor lain, sehingga perlu
diupayakan masuknya wawasan kesehatan dalam program
pembangunan di Kota Dumai. Dengan demikian dapat
diwujudkan Kota Dumai yang BERSERI (Bersih, Semarak,
Rukun dan Indah).
Misi III : Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat melalui
upaya promotif dan preventif.
Masyarakat diharapkan bersikap proaktif dalam memelihara,
meningkatkan dan melindungi diri dari ancaman penyakit
dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 46
Misi IV : Pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau
dan berkeadilan.
Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
karena penyakit, diperlukan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, terjangkau dan berkeadilan oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Misi V : Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan.
Pembangunan Kesehatan tidak akan berhasil jika tidak ada
upaya dari masyarakat untuk secara mandiri melakukan
pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit, dengan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
perlu ditingkatkan.
B. Tujuan Dan Sasaran.
Tujuan umum pembangunan kesehatan menuju Dumai Sehat 2015
adalah terciptanya perilaku dan lingkungan yang sehat dengan
menumbuhkan kesadaran masyarakat yang mandiri dalam memelihara
kesehatan, sehingga terbentuk sumber daya manusia yang sehat, kreatif
dan produktif untuk menunjang pembangunan Kota Dumai.
Tujuan pembangunan kesehatan Kota Dumai dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Terwujudnya lingkungan hidup sehat dan perilaku masyarakat yang
bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan
2. Pencegahan terhadap penyakit menular serta menurunkan angka
kesakitan, kecacatan akibat penyakit menular; meningkatkan
jangkauan dan mutu pelayanan kesehatan; meningkatkan penggunaan
obat tradisional dan batra yang aman
3. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam upaya perbaikan status gizi
dan meningkatnya pelayanan gizi
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 47
4. Peningkatan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, serta
ketersediaan dan pemerataan sarana prasana dibidang kesehatan
sehingga dapat terjangkau dan dimanfaatkan oleh masyarakat
5. Terlindungnya masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan
kesalahan obat, Napza, serta bahan berbahaya lainnya
6. Tersedianya masukan program pembangunan kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan dan tepat waktu; Terlaksananya program/kegiatan
sesuai dengan perencanaan secara tepat waktu berkualitas dan
berkesinambungan
Adapun Sasaran Pembangunan Kesehatan Kota Dumai dapat
diuraikan sebagi berikut:
1. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat
2. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat
3. Terwujudnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat
4. Tertanggulanginya wabah penyakit menular dan kejadian luar biasa
5. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan obat, makanan dan bahan
berbahaya yang beredar dalam lingkungan masyarakat
6. Meningkatnya manajemen pembangunan kesehatan Kota Dumai
7. Terwujudnya tenaga kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna
8. Tersedianya sarana dan prasarana dan dukungan logistik yang
memadai
C. Situasi Upaya Kesehatan
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota Dumai
telah disusun indikator Dumai Sehat 2015 yang mengacu pada Indikator
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 dan indikator
Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015. Sebagai alat untuk
mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan indikator lain yang
digunakan adalah indikator kinerja dari Standar Pelayanan Minimal bidang
Kesehatan. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota, yang telah direvisi menjadi Peraturan Menteri
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 48
Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, maka Kota Dumai wajib
melaksanakan Standar Pelayanan Minimal tersebut yang terdiri dari 4 jenis
pelayanan kesehatan dan 18 indikator kinerja yaitu Pelayanan Kesehatan
Dasar dengan 14 indikator kinerja, Pelayanan Kesehatan Rujukan dengan 2
indikator, Pelayanan Epidemiologi dan Penanggulangan Kejadian Luar
Biasa/KLB dengan 1 indikator, dan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat dengan 1 indikator. Dari penggabungan keseluruhan indikator
tersebut, maka pencapaian keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota
Dumai adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan Kesehatan Dasar
1) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4)
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai
dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar
Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang
berkompeten memberikan pelayanan antenatal lepada ibu hamil antara lain
dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
Pelayanan antenatal yang sesuai standar meliputi timbang berat
badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar
lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut
jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan
imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi
minimal 90 tablet selama kehamilan, test laboratorium (rutin dan khusus),
tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.
Pelayanan antenatal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga
kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa
distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 49
kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan
yaitu: minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2
kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi
dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama
kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar
oleh tenaga kesehatan di statu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk
penghitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di
wilayah kerja dalam 1 tahun.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan ibu hamil K 1 di Kota Dumai
adalah sebesar 99,49%. Sedangkan cakupan pelayanan ibu hamil K 4
sebesar 96,32% dari 8.662 perkiraan ibu hamil. Bila dibandingkan dengan
target sasaran Kota Dumai Tahun 2014 sebesar 100% untuk K 1 dan 95%
untuk K 4, maka pencapaian persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1
belum mencapai target dan K 4 telah mencapai target. Perkembangan
persentase cakupan kunjungan ibu hamil K 4 di Kota Dumai dari tahun 2006
sampai dengan 2014 cenderung mengalami penurunan seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
75
80
85
90
95
100
2006
85
88,14Persentase
Grafik 4.28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K 4 dariTahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 49
kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan
yaitu: minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2
kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi
dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama
kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar
oleh tenaga kesehatan di statu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk
penghitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di
wilayah kerja dalam 1 tahun.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan ibu hamil K 1 di Kota Dumai
adalah sebesar 99,49%. Sedangkan cakupan pelayanan ibu hamil K 4
sebesar 96,32% dari 8.662 perkiraan ibu hamil. Bila dibandingkan dengan
target sasaran Kota Dumai Tahun 2014 sebesar 100% untuk K 1 dan 95%
untuk K 4, maka pencapaian persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1
belum mencapai target dan K 4 telah mencapai target. Perkembangan
persentase cakupan kunjungan ibu hamil K 4 di Kota Dumai dari tahun 2006
sampai dengan 2014 cenderung mengalami penurunan seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
90
95 95 95 95 95 95 95
88,14 88,2
97,5 98,54
97,5 92,78 95,42 95,97
Tahun
Grafik 4.28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K 4 dariTahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 49
kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan
yaitu: minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2
kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut
dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi
dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.
Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu dapat dinilai
dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan
membagi jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal pertama
kali oleh tenaga kesehatan (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar
oleh tenaga kesehatan di statu wilayah pada kurun waktu tertentu (untuk
penghitungan indikator K4) dengan jumlah sasaran ibu hamil yang ada di
wilayah kerja dalam 1 tahun.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan ibu hamil K 1 di Kota Dumai
adalah sebesar 99,49%. Sedangkan cakupan pelayanan ibu hamil K 4
sebesar 96,32% dari 8.662 perkiraan ibu hamil. Bila dibandingkan dengan
target sasaran Kota Dumai Tahun 2014 sebesar 100% untuk K 1 dan 95%
untuk K 4, maka pencapaian persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1
belum mencapai target dan K 4 telah mencapai target. Perkembangan
persentase cakupan kunjungan ibu hamil K 4 di Kota Dumai dari tahun 2006
sampai dengan 2014 cenderung mengalami penurunan seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
2014
95
95,9796,32
Grafik 4.28 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K 4 dariTahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 50
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Pada tahun 2014 persentase cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan sebesar 94,42% (7.807 orang) dari perkiraaan 8.268 persalinan.
Bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana persentase persalinan oleh
tenaga kesehatan sebesar 94,21%, maka terlihat ada sedikit peningkatan
pencapaian hasil pada tahun 2014. Sedangkan bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah
melebihi target.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3)
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3
kali dengan distribusi waktu: 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam
setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke 2 (KF2) dilakukan
pada minggu ke 2 setelah persalinan ; dan 3) kunjungan ke 3 (KF3) dilakukan
minggu ke 6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan
pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan
pada kunjungan bayi.
0
20
40
60
80
100
120
2006
9083,68
Persentase
Grafik 4.29 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh TenagaKesehatan dari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 50
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Pada tahun 2014 persentase cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan sebesar 94,42% (7.807 orang) dari perkiraaan 8.268 persalinan.
Bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana persentase persalinan oleh
tenaga kesehatan sebesar 94,21%, maka terlihat ada sedikit peningkatan
pencapaian hasil pada tahun 2014. Sedangkan bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah
melebihi target.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3)
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3
kali dengan distribusi waktu: 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam
setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke 2 (KF2) dilakukan
pada minggu ke 2 setelah persalinan ; dan 3) kunjungan ke 3 (KF3) dilakukan
minggu ke 6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan
pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan
pada kunjungan bayi.
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
90 90 90 90 90 90 90 90 9083,6896 98,04
110,5
94,692,12 94,02
94,21
Tahun
Grafik 4.29 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh TenagaKesehatan dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 50
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Pada tahun 2014 persentase cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan sebesar 94,42% (7.807 orang) dari perkiraaan 8.268 persalinan.
Bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana persentase persalinan oleh
tenaga kesehatan sebesar 94,21%, maka terlihat ada sedikit peningkatan
pencapaian hasil pada tahun 2014. Sedangkan bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah
melebihi target.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (KF3)
Pelayanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada
ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan
pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan nifas minimal 3
kali dengan distribusi waktu: 1) kunjungan nifas pertama (KF1) pada 6 jam
setelah persalinan sampai 3 hari; 2) kunjungan nifas ke 2 (KF2) dilakukan
pada minggu ke 2 setelah persalinan ; dan 3) kunjungan ke 3 (KF3) dilakukan
minggu ke 6 setelah persalinan. Diupayakan kunjungan nifas ini dilakukan
pada saat dilaksanakannya kegiatan di posyandu dan dilakukan bersamaan
pada kunjungan bayi.
2014
90
94,2194,42
Grafik 4.29 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh TenagaKesehatan dari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 51
Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan
tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan lokhia dan
pengeluaran per vaginam lainnya; 3) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI
eksklusif 6 bulan; 4) pemberian kapsul vitamin A 200.000 IU sebanyak dua
kali (2 x 24 jam); dan 5) pelayanan KB pasca persalinan.
Pada tahun 2014 cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas di Kota
Dumai sebesar 90,29% dari 8.268 perkiraan ibu nifas. Sedangkan bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Perkembangan cakupan pelayanan
kesehatan ibu nifas di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014
berfluktuasi dan cenderung menurun seperti terlihat pada grafik berikut ini.
Grafik 4.30 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Kota DumaiDari Tahun 2006 s/d 2014
Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal
Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa
dan Puskesmas, ibu hamil yang memilik risiko tinggi (risti) dan memerlukan
pelayanan kesehatan, karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan
pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit
pelayanan kesehatan yang memadai.
Risti/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang
secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi.
85 85 85 85 85
90 90 90 9085,89 87,2
98,04 96,7792,85 92,04 93,87 91,09 90,29
75
80
85
90
95
100
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pers
enta
se
TahunTarget Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 52
Risti/komplikasi kebidanan meliputi HB < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >
140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme nyata, eklampsia, perdarahan per
vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu,
letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan
prematur.
Pada tahun 2014, dari perkiraan 8.662 orang ibu hamil diperkirakan
sebanyak 1.732 (20%) adalah ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang
dideteksi oleh tenaga kesehatan. Dari jumlah ibu hamil resiko
tinggi/komplikasi tersebut, setelah dilakukan penjaringan ditemukan sebanyak
1.569 orang bumil resti/komplikasi (90,57%). Seluruh bumil resti/komplikasi
yang ditemukan telah dilakukan intervensi atau ditangani oleh petugas di
masing-masing puskesmas. Adapun faktor ibu hamil resiko tinggi yang paling
banyak dijumpai adalah 4 T sebanyak 903 kasus (57%), KEK sebanyak 250
kasus (16%) dan Riwat Persalinan Normal Kompilasi sebanyak 96 kasus (6%)
seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 4.31 Jenis Faktor Resiko Maternal Kota Dumai Tahun 2014
Dari 1.569 kasus ibu hamil resiko tinggi/komplikasi tersebut dijumpai
kematian maternal sebanyak 9 orang (AKI= 114,29 per 100.000 kelahiran
hidup).
250; 16%
96; 6%
93; 6%
88; 6%47; 3% 27; 2%
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 52
Risti/komplikasi kebidanan meliputi HB < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >
140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme nyata, eklampsia, perdarahan per
vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu,
letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan
prematur.
Pada tahun 2014, dari perkiraan 8.662 orang ibu hamil diperkirakan
sebanyak 1.732 (20%) adalah ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang
dideteksi oleh tenaga kesehatan. Dari jumlah ibu hamil resiko
tinggi/komplikasi tersebut, setelah dilakukan penjaringan ditemukan sebanyak
1.569 orang bumil resti/komplikasi (90,57%). Seluruh bumil resti/komplikasi
yang ditemukan telah dilakukan intervensi atau ditangani oleh petugas di
masing-masing puskesmas. Adapun faktor ibu hamil resiko tinggi yang paling
banyak dijumpai adalah 4 T sebanyak 903 kasus (57%), KEK sebanyak 250
kasus (16%) dan Riwat Persalinan Normal Kompilasi sebanyak 96 kasus (6%)
seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 4.31 Jenis Faktor Resiko Maternal Kota Dumai Tahun 2014
Dari 1.569 kasus ibu hamil resiko tinggi/komplikasi tersebut dijumpai
kematian maternal sebanyak 9 orang (AKI= 114,29 per 100.000 kelahiran
hidup).
903; 57%250; 16%
27; 2% 65; 4% 4 T
KEK
Riwayat PNKomplikasiAnemia < 11 gr%
Riwayat KehamilanBurukKelainan Letak
Riwayat Hipertensi
Lain-lain
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 52
Risti/komplikasi kebidanan meliputi HB < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >
140 mmHg, diastole > 90 mmHg), oedeme nyata, eklampsia, perdarahan per
vaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu,
letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, dan persalinan
prematur.
Pada tahun 2014, dari perkiraan 8.662 orang ibu hamil diperkirakan
sebanyak 1.732 (20%) adalah ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang
dideteksi oleh tenaga kesehatan. Dari jumlah ibu hamil resiko
tinggi/komplikasi tersebut, setelah dilakukan penjaringan ditemukan sebanyak
1.569 orang bumil resti/komplikasi (90,57%). Seluruh bumil resti/komplikasi
yang ditemukan telah dilakukan intervensi atau ditangani oleh petugas di
masing-masing puskesmas. Adapun faktor ibu hamil resiko tinggi yang paling
banyak dijumpai adalah 4 T sebanyak 903 kasus (57%), KEK sebanyak 250
kasus (16%) dan Riwat Persalinan Normal Kompilasi sebanyak 96 kasus (6%)
seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 4.31 Jenis Faktor Resiko Maternal Kota Dumai Tahun 2014
Dari 1.569 kasus ibu hamil resiko tinggi/komplikasi tersebut dijumpai
kematian maternal sebanyak 9 orang (AKI= 114,29 per 100.000 kelahiran
hidup).
Anemia < 11 gr%
Riwayat KehamilanBurukKelainan Letak
Riwayat Hipertensi
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 53
Neonatus risti/komplikasi meliputi asfiksia, tetanus neonatorum, sepsis,
trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan
pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti/komplikasi yang ditangani
adalah neonatus risti/komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga
kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah
bersalin dan rumah sakit.
Pada tahun 2014, dari perkiraan 7.875 orang neonatal diperkirakan
sebanyak 1.181 (15%) adalah neonatal risti/komplikasi. Dari jumlah neonatal
risti/komplikasi tersebut, ditemukan sebanyak 947 orang neonatal resti/
komplikasi (80,17%) dan seluruhnya telah ditangani.
Cakupan kunjungan neonatus
Bayi sampai umur 28 hari merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan
untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus
(0-28 hari) minimal 3 kali, yaitu pada 6 - 48 jam setelah lahir, pada hari ke 3 –
7 hari, dan hari ke 8 – 28 hari.
Dalam melaksanakan pelayanan neonatal, petugas kesehatan di
samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling
perawatan bayi kepada ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan
neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI
dini eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan
pemberian imunisasi); pemberian vitamin K; Manajemen Terpadu Balita Muda
(MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku
KIA.
Pada tahun 2014 cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) sebesar
98,04% (7.721 neonatus) dari 7.875 perkiraan jumlah neonatus. Sedangkan
untuk cakupan kunjungan neonatal ketiga (KN Lengkap) adalah sebesar
93,57% (7.369 neonatus). Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun
2014 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah melebihi target.
Perkembangan cakupan kunjungan neonatal ketiga (KN Lengkap) dari tahun
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 54
2010 s/d 2014 di Kota Dumai mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik
berikut ini.
Grafik 4.32 Cakupan Kunjungan Neonatus Ketiga (KN Lengkap)Kota Dumai Dari Tahun 2010 s/d 2014
Pelayanan kesehatan pada bayi
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam
setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari–3 bulan, 1 kali pada umur 3-6
bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDTK), manajemen program KIA dalam melindungi bayi
sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2014 cakupan kunjungan bayi sebesar 95,58% (7.527
bayi) dari 7.875 perkiraan jumlah bayi. Bila dibandingkan dengan target
sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah melebihi
target. Perkembangan cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai dari tahun
2006 sampai dengan 2014 mengalami penurunan seperti terlihat pada grafik
berikut ini.
75
80
85
90
95
100
2010
100
91,72
Persentase
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 54
2010 s/d 2014 di Kota Dumai mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik
berikut ini.
Grafik 4.32 Cakupan Kunjungan Neonatus Ketiga (KN Lengkap)Kota Dumai Dari Tahun 2010 s/d 2014
Pelayanan kesehatan pada bayi
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam
setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari–3 bulan, 1 kali pada umur 3-6
bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDTK), manajemen program KIA dalam melindungi bayi
sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2014 cakupan kunjungan bayi sebesar 95,58% (7.527
bayi) dari 7.875 perkiraan jumlah bayi. Bila dibandingkan dengan target
sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah melebihi
target. Perkembangan cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai dari tahun
2006 sampai dengan 2014 mengalami penurunan seperti terlihat pada grafik
berikut ini.
2010 2011 2012 2013 2014
100
91,61
98,2396,26 98,04
91,72
86,12
9592,62
93,57
90 90 90 90 90
Tahun
KN 1 KN 3 Lengkap Target
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 54
2010 s/d 2014 di Kota Dumai mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik
berikut ini.
Grafik 4.32 Cakupan Kunjungan Neonatus Ketiga (KN Lengkap)Kota Dumai Dari Tahun 2010 s/d 2014
Pelayanan kesehatan pada bayi
Setiap bayi memperoleh pelayanan kesehatan minimal 4 kali dalam
setahun, yaitu satu kali pada umur 29 hari–3 bulan, 1 kali pada umur 3-6
bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan, dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunisasi dasar
(BCG, DPT/HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDTK), manajemen program KIA dalam melindungi bayi
sehingga kesehatannya terjamin melalui penyediaan pelayanan kesehatan.
Pada tahun 2014 cakupan kunjungan bayi sebesar 95,58% (7.527
bayi) dari 7.875 perkiraan jumlah bayi. Bila dibandingkan dengan target
sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka angka tersebut telah melebihi
target. Perkembangan cakupan kunjungan bayi di Kota Dumai dari tahun
2006 sampai dengan 2014 mengalami penurunan seperti terlihat pada grafik
berikut ini.
2014
98,0493,57
90
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 55
Pelayanan kesehatan pada anak balita
Setiap anak balita (12-59 bulan) memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali dalam setahun yang dilaksanakan melalui
pelayanan SDIDTK oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan
masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya
melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak.
Pada tahun 2014, dari pemantauan deteksi dini tumbuh kembang anak
balita melalui pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, diperoleh
cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan) sebesar 90,97%
(29.755 anak balita) dari 32.710 perkiraan jumlah anak balita. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Perkembangan cakupan pelayanan
kesehatan anak balita di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014
mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik berikut ini.
0
20
40
60
80
100
120
2006 2007
90 9092,74
Persentase
Grafik 4.33 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Dumaidari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 55
Pelayanan kesehatan pada anak balita
Setiap anak balita (12-59 bulan) memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali dalam setahun yang dilaksanakan melalui
pelayanan SDIDTK oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan
masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya
melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak.
Pada tahun 2014, dari pemantauan deteksi dini tumbuh kembang anak
balita melalui pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, diperoleh
cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan) sebesar 90,97%
(29.755 anak balita) dari 32.710 perkiraan jumlah anak balita. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Perkembangan cakupan pelayanan
kesehatan anak balita di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014
mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik berikut ini.
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
90 90 90 90 90 90 9092,74
97,48 101,02114,4
92,6 90,65 93,96 86,13
Tahun
Grafik 4.33 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Dumaidari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 55
Pelayanan kesehatan pada anak balita
Setiap anak balita (12-59 bulan) memperoleh pelayanan pemantauan
pertumbuhan minimal 8 kali dalam setahun yang dilaksanakan melalui
pelayanan SDIDTK oleh tenaga kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan
masyarakat dan petugas sektor lain yang dalam menjalankan tugasnya
melakukan stimulasi dan deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak.
Pada tahun 2014, dari pemantauan deteksi dini tumbuh kembang anak
balita melalui pemantauan pertumbuhan balita di posyandu, diperoleh
cakupan pelayanan kesehatan anak balita (12-59 bulan) sebesar 90,97%
(29.755 anak balita) dari 32.710 perkiraan jumlah anak balita. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 90%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Perkembangan cakupan pelayanan
kesehatan anak balita di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014
mengalami fluktuasi seperti terlihat pada grafik berikut ini.
2013 2014
90 90
86,13 95,58
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 56
Grafik 4.34 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak BalitaKota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
Pelayanan kesehatan pada siswa SD dan setingkat
Berbagai data menunjukan bahwa masalah kesehatan anak usia
sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi
dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa
masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi,
kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan dan masalah gizi.
Pada tahun 2014, melalui kegiatan penjaringan murid kelas satu
SD/setingkat yang dilakukan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga
kesehatan terlatih diperoleh cakupan pelayanan kesehatan murid kelas satu
SD/setingkat sebesar 96,96% (6.694 murid SD kelas satu) dari 6.904 jumlah
murid SD kelas satu yang ada. Bila dibandingkan dengan target sasaran
tahun 2014 yakni sebesar 95%, maka angka tersebut telah mencapai target.
Perkembangan cakupan pelayanan kesehatan murid kelas satu SD/setingkat
di Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014 berfluktuasi dan
cenderung meningkat seperti terlihat pada grafik berikut ini.
6070
80 8080
90 90 90 9080,290 91,5
92,0587,5
81,89
92,47
85,75
90,97
0102030405060708090
100
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
Tahun
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 57
Cakupan pelayanan kesehatan remajaPada tahun 2014 sasaran pelayanan kesehatan remaja adalah murid
baru SMP kelas 1 sebanyak 4.730 orang dan murid baru SMA kelas 1sebanyak 3.919 orang. Pelayanan yang diberikan adalah pemeriksaankesehatan yang meliputi pemeriksaan awal/screening kesehatan pada awaltahun ajaran terhadap anak SMP dan SMA kelas I yang terdiri daripemeriksaan Status Gizi (Normal, Gemuk, Kurus, Kurus Sekali), KetajamanPenglihatan (Normal, Rabun Jauh, Rabun Dekat), Radang Mata, Serumen,Otitis Media, Ketajaman Pendengaran (Normal, Tuli Ringan, Tuli Sedang, TuliBerat), Pemeriksaan Mental Emosional, Pemeriksaan Kurang Vitamin A.
Pada tahun 2014 persentase cakupan pelayanan kesehatan remajasebesar 96,02% (8.797 orang) dari 9.162 total murid baru SMP dan SMAkelas 1. Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 yaknisebesar 65%, maka angka tersebut telah melebihi target.
2) Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara15–49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran ataumenjarangkan kelahiran, wanita/pasangan ini lebih diprioritaskan untukmenggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluargaberencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang/pernahmenggunakan alat kontrasepsi dan jenis kontrasepsi yang digunakanakseptor.
100 100 100 100 100
95 95 95 95
87,27
100
94,91 94,99 95,192,18 94,85 95,7 96,96
80
85
90
95
100
105
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
Tahun
Grafik 4.35 Cakupan Pelayanan Kesehatan Murid Kelas 1SD/Setingkat di Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 58
Persentase peserta keluarga berencana (KB) aktif
Pada tahun 2014 persentase peserta KB aktif di Kota Dumai sebesar
75% (37.843 orang) dari 50.277 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila
dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 yakni sebesar 70%,
maka angka tersebut telah melebihi target.
Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak
95,6% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Suntikan dan Pil KB
merupakan alat KB yang banyak diminati oleh pasangan usia subur (PUS)
yaitu masing-masing sebesar 41,38% dan 34,15%. Sebaliknya, MOP (Metode
Operasi Pria) dan Obat Vagina merupakan metode kontrasepsi yang tidak
diminati oleh para akseptor KB.
Persentase peserta keluarga berencana (KB) baru
Pada tahun 2014 persentase peserta KB baru di Kota Dumai sebesar
32,20% (16.188 orang) dari 50.277 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila
dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 yakni sebesar 70%,
maka angka tersebut belum mencapai target.
Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak
80,5% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Suntikan, pil KB dan kondom
0
20
40
60
80
100
120
2006 2007
30
69,13Persentase
Grafik 4.36 Cakupan Peserta KB Aktif dari Tahun 2006 s/d2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 58
Persentase peserta keluarga berencana (KB) aktif
Pada tahun 2014 persentase peserta KB aktif di Kota Dumai sebesar
75% (37.843 orang) dari 50.277 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila
dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 yakni sebesar 70%,
maka angka tersebut telah melebihi target.
Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak
95,6% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Suntikan dan Pil KB
merupakan alat KB yang banyak diminati oleh pasangan usia subur (PUS)
yaitu masing-masing sebesar 41,38% dan 34,15%. Sebaliknya, MOP (Metode
Operasi Pria) dan Obat Vagina merupakan metode kontrasepsi yang tidak
diminati oleh para akseptor KB.
Persentase peserta keluarga berencana (KB) baru
Pada tahun 2014 persentase peserta KB baru di Kota Dumai sebesar
32,20% (16.188 orang) dari 50.277 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila
dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 yakni sebesar 70%,
maka angka tersebut belum mencapai target.
Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak
80,5% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Suntikan, pil KB dan kondom
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
4050
6070
70 70 7069,13
118,42 96,7
82,23
57,3
78,77 79,06 75
Tahun
Grafik 4.36 Cakupan Peserta KB Aktif dari Tahun 2006 s/d2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 58
Persentase peserta keluarga berencana (KB) aktif
Pada tahun 2014 persentase peserta KB aktif di Kota Dumai sebesar
75% (37.843 orang) dari 50.277 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila
dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 yakni sebesar 70%,
maka angka tersebut telah melebihi target.
Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak
95,6% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Suntikan dan Pil KB
merupakan alat KB yang banyak diminati oleh pasangan usia subur (PUS)
yaitu masing-masing sebesar 41,38% dan 34,15%. Sebaliknya, MOP (Metode
Operasi Pria) dan Obat Vagina merupakan metode kontrasepsi yang tidak
diminati oleh para akseptor KB.
Persentase peserta keluarga berencana (KB) baru
Pada tahun 2014 persentase peserta KB baru di Kota Dumai sebesar
32,20% (16.188 orang) dari 50.277 Pasangan Usia Subur yang ada. Bila
dibandingkan dengan target Kota Dumai tahun 2014 yakni sebesar 70%,
maka angka tersebut belum mencapai target.
Berdasarkan metode kontrasepsi yang sedang digunakan, sebanyak
80,5% akseptor KB memilih alat KB Non MKJP. Suntikan, pil KB dan kondom
2013 2014
70 7075 75,27
Grafik 4.36 Cakupan Peserta KB Aktif dari Tahun 2006 s/d2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 59
merupakan alat KB yang banyak diminati oleh pasangan usia subur (PUS)
yaitu masing-masing sebesar 41,28%, 37,42% dan 20,32%. Sebaliknya, MOP
(Metode Operasi Pria) dan Obat vagina merupakan metode kontrasepsi yang
tidak diminati oleh para akspeseptor KB.
3) Pelayanan Imunisasi
Imunisasi dasar pada bayi
Bayi dan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit
menular yang dapat mematikan, seperti Difteria, Tetanus, Hepatitis B,
Typhus, radang selaput otak, radang paru-paru, dan masih banyak penyakit
lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar
kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi.
Program imunisasi dasar lengkap (LIL/Lima Imunisasi Dasar Lengkap)
pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis
B, dan 1 dosis Campak. Diantara penyakit pada balita yang dapat dicegah
dengan imunisasi adalah campak. Campak merupakan penyebab utama
kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor
penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang
disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah
mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 95%. Imunisasi
campak diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan merupakan imunisasi
terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya.
Diasumsikan bayi yang mendapat imunisasi campak telah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap.
Pada tahun 2014, jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi Campak
sebanyak 7.592 bayi (96,41%) dari 7.875 sasaran bayi yang ada. Sedangkan
persentase bayi yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap di Kota Dumai
sebanyak 7.527 bayi (95,58%). Bila dibandingkan dengan target Kota Dumai
tahun 2014 yakni sebesar 95%, maka angka tersebut telah melebihi target.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 60
Grafik 4.37 Cakupan Pencapaian Imunisasi Dasar Pada BayiDi Kota Dumai dari Tahun 2006 s/d 2014
Persentase desa/kelurahan UCI
Indikator kinerja program imunisasi bayi diukur dengan pencapaian
UCI (Universal Child Imunization) atau jumlah bayi yang mendapat imunisasi
dasar lengkap yang diukur dengan indikator cakupan Polio IV dan Campak
dengan target masing-masing indikator sebesar 100%. Sasaran imunisasi di
Kota Dumai pada tahun 2014 tercatat sebanyak 7.875 bayi. Dari jumlah
tersebut, cakupan imunisasi Polio IV sebanyak 7.872 bayi (99,96%), dan
Campak sebanyak 7.592 bayi (96,41%) dari 100% target cakupan UCI yang
ditetapkan.
Desa/kelurahan UCI merupakan gambaran desa/kelurahan dengan
> 80% jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapatkan
imunisasi dasar lengkap dalam waktu 1 tahun. Dari pencapaian tersebut di
atas terlihat pencapaian program imunisasi di Kota Dumai pada Tahun 2014
telah mencapai target UCI 100% dengan persentase desa yang mencapai
“Universal Child Immunization” (UCI) sebesar 100%.
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014BCG 104,01 102,1 102,1 101,29 101,57 97,82 97,8 98,5 103,37DPT-HB III 85,42 99,57 93,65 99,49 96,1 99,76 95,82 100,5 99,77Polio IV 90,28 93,03 98,5 97,23 97,8 99,38 97,25 101,3 99,96Campak 94,22 92,67 97,56 100,3 100 92,12 95,63 99,5 96,41Target UCI 80 80 80 80 90 100 100 100 100
75
80
85
90
95
100
105
Pers
enta
se
Tahun
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 61
Imunisasi pada ibu hamil
Apabila proses persalinan dan perawatan tali pusar tidak dalam
kondisi steril (aman dan bersih), maka bayi baru lahir dan sang ibu bisa
beresiko terkena Tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi
oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan
program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu
hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan
maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan
imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan
surveilans.
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT 2+ pada ibu hamil di Kota
Dumai sebesar 44,64% (3.867 ibu hamil) dari perkiraan 8.662 jumlah ibu
hamil yang ada. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada
Wanita Usia Subur (WUS) yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal,
pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak
hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah
dari cakupan K4. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan untuk
meningkatkan cakupan imunisasi TT 2 bumil adalah sosialisasi ke seluruh
petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Antenatal Care (ANC)
berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT, dan semua sistem
pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil
memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.
0
20
40
60
80
100
2006
80
71,88
Persentase
Grafik 4.38 Cakupan Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) dari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 61
Imunisasi pada ibu hamil
Apabila proses persalinan dan perawatan tali pusar tidak dalam
kondisi steril (aman dan bersih), maka bayi baru lahir dan sang ibu bisa
beresiko terkena Tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi
oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan
program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu
hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan
maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan
imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan
surveilans.
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT 2+ pada ibu hamil di Kota
Dumai sebesar 44,64% (3.867 ibu hamil) dari perkiraan 8.662 jumlah ibu
hamil yang ada. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada
Wanita Usia Subur (WUS) yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal,
pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak
hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah
dari cakupan K4. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan untuk
meningkatkan cakupan imunisasi TT 2 bumil adalah sosialisasi ke seluruh
petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Antenatal Care (ANC)
berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT, dan semua sistem
pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil
memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
90100 100 100 100 100 100 100
71,88
100100 100
87,578,79
100 100
Tahun
Grafik 4.38 Cakupan Desa/Kelurahan Universal ChildImmunization (UCI) dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 61
Imunisasi pada ibu hamil
Apabila proses persalinan dan perawatan tali pusar tidak dalam
kondisi steril (aman dan bersih), maka bayi baru lahir dan sang ibu bisa
beresiko terkena Tetanus. Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi
oleh bakteri yang disebut Clostridium tetani.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan
program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu
hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan
maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan
imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan
surveilans.
Pada tahun 2014, cakupan imunisasi TT 2+ pada ibu hamil di Kota
Dumai sebesar 44,64% (3.867 ibu hamil) dari perkiraan 8.662 jumlah ibu
hamil yang ada. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toxoid (TT) pada
Wanita Usia Subur (WUS) yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal,
pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak
hamil) belum seragam, dan cakupan imunisasi TT2 bumil jauh lebih rendah
dari cakupan K4. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan untuk
meningkatkan cakupan imunisasi TT 2 bumil adalah sosialisasi ke seluruh
petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Antenatal Care (ANC)
berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT, dan semua sistem
pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil
memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5.
2014
100
100
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 62
4) Pelayanan Pengobatan/Perawatan
Cakupan rawat jalan puskesmas
Selama tahun 2014 jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan
puskesmas di Kota Dumai sebanyak 180.654 orang dengan rata-rata
kunjungan rawat jalan puskesmas per hari sebesar 602 orang. Dengan
demikian persentase cakupan rawat jalan puskesmas di Kota Dumai selama
tahun 2014 adalah sebesar 59,65%. Bila dibandingkan dengan target sasaran
tahun 2014 yakni sebesar 15%, maka angka tersebut telah melebihi target.
Cakupan rawat inap puskesmas
Selama tahun 2014 jumlah kunjungan rawat inap puskesmas di Kota
Dumai sebanyak 1.042 kunjungan. Rata-rata kunjungan rawat inap
puskesmas per hari sebesar 3 orang. Sedangkan persentase cakupan rawat
inap puskesmas di Kota Dumai selama tahun 2014 adalah sebesar 0,34%.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 1,5%,
maka angka tersebut belum mencapai target. Rendahnya cakupan rawat inap
di puskesmas disebabkan masyarakat Kota Dumai umumnya langsung ke
RSUD Kota Dumai bila harus mendapatkan pelayanan rawat inap. Hal ini
dikarenakan jarak RSUD Kota Dumai yang tidak terlalu jauh untuk ditempuh
dan lebih lengkapnya sarana dan tenaga yang tersedia. Di samping itu,
15 15 15 15 15 15 1515 15
62,9775,9
86,57115,5 110,7
62,45 62,9 62,3 59,65
0
20
40
60
80
100
120
140
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014Persentase
Tahun
Grafik 4.39 Cakupan Rawat Jalan Puskesmas Dari Tahun2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 63
rendahnya cakupan rawat inap di puskesmas adalah sebagai dampak
diberlakukannya kebijakan pembebasan biaya rawat inap kelas III di RSUD
Kota Dumai sejak tahun 2011.
5) Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum
Selama tahun 2014 jumlah kunjungan gangguan jiwa di puskesmas di
Kota Dumai sebanyak 1.131 kunjungan dari 180.654 kunjungan puskesmas
dengan persentase kunjungan gangguan jiwa di puskesmas sebesar 0,63%.
Apabila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 15%,
maka angka tersebut masih dibawah target. Adapun penyakit gangguan jiwa
terbanyak yang ditemukan di puskesmas meliputi penyakit sindrom nyeri
kepala lainnya, migren, dan insomnia.
6) Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Cakupan pelayanan kesehatan pra usia lanjut dan usia lanjut
Pada tahun 2014 persentase cakupan pelayanan kesehatan pra usia
lanjut dan usia lanjut atau usia > 60 tahun di puskesmas sebesar 92,02%
(12.764 orang dari total sasaran pra usia lanjut dan usia lanjut atau usia > 60
1,5 1,5 1,5 1,5 1,51,5 1,5 1,5 1,5
0,46 0,41 0,37 0,470,25
0,35 0,31 0,3 0,34
00,20,40,60,8
11,21,41,6
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
Tahun
Grafik 4.40 Cakupan Rawat Inap Puskesmas di Kota DumaiDari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 64
tahun sebesar 13.871 orang). Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun
2014 yakni sebesar 90%, maka angka cakupan pelayanan kesehatan pra usia
lanjut dan usia lanjut tersebut telah mencapai target.
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan
1) Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat
efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur
(Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Lenght of
Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata
selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), angka pasien
keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan angka pasien keluar
yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).
Pada tahun 2014 penilaian rata-rata pencapaian Bed Occupancy
Rate/BOR atau angka pemanfaatan tempat tidur sebesar 62,11%. Angka ini
menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai
cukup ideal. Angka BOR yang ideal adalah 60%-85%, sedangkan yang baik
adalah > 85%. Rata-rata pencapaian Length Of Stay/LOS atau rata-rata
lamanya dirawat sebesar 3,14%. Angka ini menunjukan efisiensi pemanfaatan
0
20
40
60
80
100
2006
40
73,39
Persentase
Grafik 4.41 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjutdan Usia Lanjut Dari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 64
tahun sebesar 13.871 orang). Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun
2014 yakni sebesar 90%, maka angka cakupan pelayanan kesehatan pra usia
lanjut dan usia lanjut tersebut telah mencapai target.
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan
1) Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat
efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur
(Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Lenght of
Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata
selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), angka pasien
keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan angka pasien keluar
yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).
Pada tahun 2014 penilaian rata-rata pencapaian Bed Occupancy
Rate/BOR atau angka pemanfaatan tempat tidur sebesar 62,11%. Angka ini
menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai
cukup ideal. Angka BOR yang ideal adalah 60%-85%, sedangkan yang baik
adalah > 85%. Rata-rata pencapaian Length Of Stay/LOS atau rata-rata
lamanya dirawat sebesar 3,14%. Angka ini menunjukan efisiensi pemanfaatan
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
4045 50
60 70
90 90 90 9073,39
50,88
94,09 95,83 99,27
78,47 91,25 91,5
Tahun
Grafik 4.41 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjutdan Usia Lanjut Dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 64
tahun sebesar 13.871 orang). Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun
2014 yakni sebesar 90%, maka angka cakupan pelayanan kesehatan pra usia
lanjut dan usia lanjut tersebut telah mencapai target.
b. Pelayanan Kesehatan Rujukan
1) Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya
dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat
efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur
(Bed Occupancy Rate/BOR), rata-rata lama hari perawatan (Lenght of
Stay/LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over/BTO), rata-rata
selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval/TOI), angka pasien
keluar yang meninggal (Gross Death Rate/GDR) dan angka pasien keluar
yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate/NDR).
Pada tahun 2014 penilaian rata-rata pencapaian Bed Occupancy
Rate/BOR atau angka pemanfaatan tempat tidur sebesar 62,11%. Angka ini
menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai
cukup ideal. Angka BOR yang ideal adalah 60%-85%, sedangkan yang baik
adalah > 85%. Rata-rata pencapaian Length Of Stay/LOS atau rata-rata
lamanya dirawat sebesar 3,14%. Angka ini menunjukan efisiensi pemanfaatan
2014
90
91,5 92,02
Grafik 4.41 Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjutdan Usia Lanjut Dari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 65
tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai masih rendah. Angka LOS yang ideal
adalah 6-9 hari. Rata-rata pencapaian Turn Over Interval/TOI atau interval
penggunaan tempat tidur selama tahun 2014 sebesar 2,40%. Angka ini
menunjukan efisiensi pemanfaatan tempat tidur rumah sakit di Kota Dumai
sudah ideal. Angka TOI yang ideal adalah 1-3 hari. Rata-rata pencapaian
Gross Death Rate/GDR selama tahun 2014 sebesar 34,61 per 1.000 pasien
keluar. Angka ini menunjukan GDR rumah sakit di Kota Dumai sudah ideal.
Angka GDR yang ideal adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Rata-rata
pencapaian Net Death rate/NDR selama tahun 2014 sebesar 16,30 per 1.000
pasien keluar. Angka ini menunjukan mutu pelayanan di rumah sakit Kota
Dumai sudah ideal. Angka NDR yang ideal adalah < 25 per 1.000 pasien
keluar.
Grafik 4.42 Pencapaian Indikator Rumah Sakit di Kota DumaiDari Tahun 2006 s/d 2014
Dari grafik tersebut di atas terlihat ada penurunan pencapaian indikator rumah
sakit di Kota Dumai khususnya BOR dan LOS pada tahun 2014. Namun disisi
lain, terlihat ada sedikit peningkatan pencapaian indikator TOI, GDR dan
NDR.
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014BOR 56,54 57,91 50,5 65,73 64,1 64,88 62,15 65,14 62,11LOS 3,74 3,41 3,3 2,78 3,6 3,57 3,55 3,76 3,14TOI 2,88 2,48 3,2 1,89 2 1,93 2,16 2,01 2,4GDR 33,75 36,45 32 28,33 31,59 32,47 29,38 29,45 34,61NDR 12,7 16,06 14,8 9,75 15,27 13,14 10,87 11,7 16,3
010203040506070
Penc
apai
an
Tahun
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 66
Grafik 4.43 Perkembangan Jumlah Tempat Tidur, Pencapaian BOR, LOS &TOI RSUD Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
Pada tahun 2014, jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan rumah
sakit di Kota Dumai sebanyak 103.804 orang. Dengan demikian cakupan
kunjungan kasus baru rawat jalan ke rumah sakit sebesar 34,27%. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 15%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Rata-rata kunjungan rawat jalan baru
rumah sakit per hari sebesar 346 orang. Sedangkan jumlah kunjungan rawat
inap rumah sakit di Kota Dumai sebanyak 15.342 kunjungan. Rata-rata
kunjungan rawat inap rumah sakit per hari sebesar 42 orang dan persentase
cakupan rawat inap rumah sakit sebesar 5,07%. Bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 1,5%, maka angka tersebut telah
melebihi target.
0 20
Jlh TT
BOR
LOS
TOIIndikator Pencapaian RS
Jlh TT2014 2112012 2112011 1862010 1782009 1782008 1702007 1422006 120
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 66
Grafik 4.43 Perkembangan Jumlah Tempat Tidur, Pencapaian BOR, LOS &TOI RSUD Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
Pada tahun 2014, jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan rumah
sakit di Kota Dumai sebanyak 103.804 orang. Dengan demikian cakupan
kunjungan kasus baru rawat jalan ke rumah sakit sebesar 34,27%. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 15%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Rata-rata kunjungan rawat jalan baru
rumah sakit per hari sebesar 346 orang. Sedangkan jumlah kunjungan rawat
inap rumah sakit di Kota Dumai sebanyak 15.342 kunjungan. Rata-rata
kunjungan rawat inap rumah sakit per hari sebesar 42 orang dan persentase
cakupan rawat inap rumah sakit sebesar 5,07%. Bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 1,5%, maka angka tersebut telah
melebihi target.
20 40 60 80 100 120 140 160 180
Persentase/Jumlah
Jlh TT BOR LOS211 76,71 3,13211 74,55 3,61186 79,67 3,62178 80,1 3,8178 83,31 2,73170 59,00 3,30142 71,58 3,46120 74,62 3,88
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 66
Grafik 4.43 Perkembangan Jumlah Tempat Tidur, Pencapaian BOR, LOS &TOI RSUD Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
Pada tahun 2014, jumlah kunjungan kasus baru rawat jalan rumah
sakit di Kota Dumai sebanyak 103.804 orang. Dengan demikian cakupan
kunjungan kasus baru rawat jalan ke rumah sakit sebesar 34,27%. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 15%, maka
angka tersebut telah melebihi target. Rata-rata kunjungan rawat jalan baru
rumah sakit per hari sebesar 346 orang. Sedangkan jumlah kunjungan rawat
inap rumah sakit di Kota Dumai sebanyak 15.342 kunjungan. Rata-rata
kunjungan rawat inap rumah sakit per hari sebesar 42 orang dan persentase
cakupan rawat inap rumah sakit sebesar 5,07%. Bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 1,5%, maka angka tersebut telah
melebihi target.
180 200 220TOI1,252,160,920,90,732,301,371,32
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 67
2) Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan adalah Upaya pembiayaan
kesehatan baik keanggotaannya secara sukarela maupun wajib yang
iurannya dibayarkan oleh pemerintah dan diselenggarakan dengan kendali
biaya dan kendali mutu. Peserta jaminan kesehatan yang ada di Kota Dumai
saat ini terbanyak adalah Jaminan Kesehatan Masyarakat atau Penerima
Bantuan Iuran (PBI) APBN yakni Peserta JKN yang di biayai dari APBN dan
pengelolanya oleh BPJS Kesehatan sebanyak 58.954 peserta (19,47%) dan
Jaminan Kesehatan Kota Dumai atau Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD
yakni peserta jaminan kesehatan yang iurannya dibayarkan oleh pemerintah
daerah (Kota Dumai dan Propinsi Riau) dengan maksud membantu
masyarakat miskin yang digunakan berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah
tanpa dipungut biaya sebanyak 53.000 peserta (17,50%). Sejak tahun 2006
Pemerintah Kota Dumai telah membebaskan biaya pelayanan kesehatan
dasar (berobat gratis) ke puskesmas khusus bagi penduduk Kota Dumai yang
memiliki KTP dan KK Kota Dumai.
1,5 1,5 1,5 1,51,5 1,5 1,5 1,5 1,5
5,115,89 5,88 6,48
5,8 6,12 6,215,6
5,07
01234567
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
Tahun
Grafik 4.44 Cakupan Rawat Inap Rumah SakitDari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 68
c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1) Pengendalian Penyakit Polio
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan
melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga ditindaklanjuti dengan
kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute
Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu
tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang
berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus
AFP yang dijumpai. Target untuk non polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2
per 100.000 anak umur < 15 tahun.
Pada tahun 2014 melalui pelaksanaan surveilans epidemiologi AFP
ditemukan sebanyak 5 kasus AFP yakni 2 kasus di wilayah kerja puskesmas
Jaya Mukti, 1 kasus di wilayah kerja puskesmas Bukit Timah, dan 2 kasus di
wilayah kerja puskesmas Bukit Kapur, dengan AFP rate 5 per 100.000 anak <
15 tahun. Dengan demikian pencapaian AFP rate Kota Dumai telah
mencapai target.
2) Pengendalian TB Paru
Kesembuhan penderita TBC BTA+
Dari hasil evaluasi pengobatan penderita TB Paru (12-15 bulan yang
lalu) terhadap 257 penderita TB Paru BTA positif yang diobati semenjak tahun
2013 sampai dengan tahun 2014, ditemukan sebanyak 226 orang diantaranya
(87,94%) dinyatakan sembuh. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun
2014 sebesar 87%, maka pencapaian angka tersebut telah melebihi target.
Perkembangan persentase kesembuhan penderita TBC Paru BTA Positif di
Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014 berfluktuasi seperti terlihat
pada grafik berikut ini.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 69
3) Pengendalian penyakit ISPA
Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
Pada tahun 2014 ditemukan 1.046 penderita Pneumonia pada anak
balita dari estimasi jumlah penemuan penderita Pneumonia sebanyak 4.060
(IR = 25,76%). Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 sebesar 100%, maka
pencapaian angka tersebut telah mencapai target.
80
82
84
86
88
90
92
94
2006
85
88,06Persentase
Grafik 4.45 Kesembuhan Penderita TBC Paru BTA PositifDi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
0
20
40
60
80
100
2006
100
100
Persentase
Grafik 4.46 Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang DitanganiDari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 69
3) Pengendalian penyakit ISPA
Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
Pada tahun 2014 ditemukan 1.046 penderita Pneumonia pada anak
balita dari estimasi jumlah penemuan penderita Pneumonia sebanyak 4.060
(IR = 25,76%). Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 sebesar 100%, maka
pencapaian angka tersebut telah mencapai target.
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
85 85 85 85 85 86 86 87
8788,06
89,2488,17
85,85 85,14 86,32 89,1
93,99
87,94
Tahun
Grafik 4.45 Kesembuhan Penderita TBC Paru BTA PositifDi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
100 100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 100
Tahun
Grafik 4.46 Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang DitanganiDari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 69
3) Pengendalian penyakit ISPA
Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani
Pada tahun 2014 ditemukan 1.046 penderita Pneumonia pada anak
balita dari estimasi jumlah penemuan penderita Pneumonia sebanyak 4.060
(IR = 25,76%). Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 sebesar 100%, maka
pencapaian angka tersebut telah mencapai target.
2014
87
87,94
Grafik 4.45 Kesembuhan Penderita TBC Paru BTA PositifDi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
2014
100
100
Grafik 4.46 Cakupan Balita Dengan Pneumonia Yang DitanganiDari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 70
4) Penanggulangan Penyakit HIV-AIDS dan PMS
Darah donor diskrining terhadap HIV/AIDS
Pada tahun 2014 berdasarkan laporan Unit Transfusi Darah Cabang
PMI Kota Dumai, dari 3.687 pendonor darah seluruhnya (100%) diperiksa
darahnya (diskrining terhadap HIV/AIDS). Dari hasil pemeriksaan sampel
darah ditemukan sebanyak 7 sampel positif HIV (+). Namun untuk
memastikan apakah sampel darah tersebut adalah kasus HIV (+) perlu
ditindaklanjuti dengan pemeriksaan laboratorium dengan reagen dan metode
yang berbeda. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 sebesar
100%, maka pencapaian angka tersebut telah mencapai target.
Klien yang mendapatkan penanganan HIV/AIDS
Pada tahun 2014 melalui sero survey di Lembaga Pemasyarakatan
(LAPAS) dan Klinik VCT di Kota Dumai ditemukan 26 kasus baru HIV dan 20
kasus baru AIDS. Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah
ditangani. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 sebesar
100%, maka pencapaian angka tersebut telah mencapai target.
Infeksi menular seksual yang diobati
Kota Dumai telah melaksanakan kegiatan set up klinik VCT (Voluntary
Counseling Testing) atau layanan konseling dan testing sukarela adalah
program pencegahan sekaligus jembatan untuk mengakses layanan
Manajemen Kasus (MK) di puskesmas, CST (Care Support Treatment) adalah
perarawatan, dukungan dan pengobatan bagi ODHA (Orang Dengan HIV-
AIDS) di RSUD Kota Dumai, dan STI (Sexual Transmitted Infection) disebut
juga dengan IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah merupakan kegiatan
pemeriksaan dan pengobatan rutin masalah IMS bagi pekerja seks
perempuan di puskesmas dan dilayanan PPIA di RSUD Kota Dumai.
Pada tahun 2014, jumlah penderita PMS yang berkunjung ke
pelayanan kesehatan dan mobil servis tahun 2014 melalui diagnosis
pendekatan sindrom dan laboratorium berjumlah 5.133 orang dan seluruhnya
(100%) mendapatkan pengobatan standar. Dari layanan klinik VCT terdapat
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 71
4.413 klien yang memanfaatkan layanan VCT dan seluruhnya (100%) telah
mendapatkan layanan standar. Bila dibandingkan dengan target sasaran
tahun 2014 sebesar 100%, maka pencapaian angka tersebut telah mencapai
target.
5) Pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue
Penderita DBD yang ditangani
Pada tahun 2014 ditemukan 264 penderita DBD di Kota Dumai. Dari
jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani. Bila dibandingkan
dengan target sasaran tahun 2014 sebesar 100%, maka pencapaian angka
tersebut telah mencapai target.
6) Pengendalian Penyakit Malaria
Persentase penderita malaria yang diobati
Pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 833 penderita malaria klinis.
Dari jumlah tersebut seluruh penderita (100%) telah diobati sesuai
pengobatan standar. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014
sebesar 100%, maka pencapaian angka tersebut telah mencapai target.
7) Pengendalian Penyakit Kusta
Persentase penderita kusta yang selesai berobat (RFT rate)
Pengobatan kusta memerlukan waktu yang lama yaitu untuk Tipe PB
jangka waktu pengobatan 6 – 9 bulan dan tipe MB 12 – 18 bulan serta
diperlukan keteraturan minum obat. Pada tahun 2014 penderita kusta yang
diberikan pengobatan MDT (Multi Drug Treatment) sebanyak 9 penderita
kusta tipe MB dengan jumlah penderita yang sembuh sebanyak 5 orang
sehingga RFT ratenya 55,56%. Bila dibandingkan dengan target sasaran
tahun 2014 sebesar 75%, maka pencapaian angka tersebut belum mencapai
target.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 72
8) Pengendalian Penyakit Filariasis
Kasus filariasis yang ditangani
Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus filariasis di Kota Dumai,
sehingga persentase kasus filariasis yang ditangani 0%.
9) Pengendalian Penyakit Diare
Balita dengan diare yang ditangani
Pada tahun 2014 ditemukan 4.338 penderita diare pada balita di Kota
Dumai dari 6.481 kasus diare pada semua golongan umur. Dari jumlah
tersebut seluruh penderita (100%) telah ditangani. Bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 sebesar 100%, maka pencapaian angka tersebut
telah mencapai target.
d. Penyelidikan Epidemiologi Dan Penanggulangan KLB
Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam
Pada tahun 2014 terjadi 2 Kejadian Luar Biasa (KLB) yakni KLB ISPA
akibat kebakaran hutan di 7 kecamatan dan 33 kelurahan se Kota Dumai dan
KLB Keracunan Makanan (lontong dan es) di 1 kelurahan. Seluruh (100%)
kelurahan yang mengalami KLB telah ditangani < 24 jam dan tidak ada
ditemukan kasus kematian.
e. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Promosi Kesehatan
Pada tahun 2014, kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan
meliputi kegiatan penyuluhan kesehatan sebanyak 1.457 kegiatan yang
dilaksanakan di seluruh puskesmas se Kota Dumai, Dinas Kesehatan Kota
Dumai dan Badan Narkotika Kota (BNK) Dumai dan kegiatan kunjungan
rumah sebanyak 5.178 baik itu penyebaran informasi melalui leaflet, poster
dan buku saku. Sedangkan jumlah kegiatan penyuluhan napza yang
dilaksanakan sebanyak 204 kegiatan dari total kegiatan penyuluhan
kesehatan (14%).
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 73
Posyandu Mandiri
Pada tahun 2014, jumlah posyandu yang ada di Kota Dumai sebanyak
190 posyandu dengan strata seluruhnya (100%) adalah strata mandiri. Bila
dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni 100%, maka
pencapaian tersebut telah mencapai. Seluruh posyandu (100%) merupakan
posyandu aktif.
Desa/kelurahan siaga aktif
Pada tahun 2014 seluruh kelurahan (33 kelurahan) yang ada di Kota
Dumai sudah merupakan kelurahan siaga. Berdasarkan strata, sebanyak 14
kelurahan merupakan kelurahan siaga madya (42,42%), sebanyak 18
kelurahan merupakan kelurahan siaga kelurahan siaga punama (54,55%) dan
1 kelurahan merupakan kelurahan siaga mandiri (3,03%). Seluruh kelurahan
siaga aktif, dengan demikian persentase kelurahan siaga aktif sebesar 100%.
f. Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Pemantauan Pertumbuhan Balita
Balita Bawah Garis Merah
Balita yang hasil penimbangannya berada Bawah Garis Merah (BGM)
adalah balita yang mempunyai berat badan kurang, dan apabila dibandingkan
ke dalam tabel NCHS adalah balita dengan status gizi kurang dan gizi buruk.
Pada tahun 2014 dari hasil kinerja pemantauan pertumbuhan balita yang
dilakukan setiap bulannya di posyandu berdasarkan cakupan yang dicapai
oleh puskesmas diketahui anak-anak yang memerlukan perhatian khusus
(BGM/D) yaitu sebesar 0,50%. Bila dibandingkan dengan target sasaran
tahun 2014 yakni sebesar < 5%, maka angka tersebut masih dibawah target.
Perkembangan persentase Balita Bawah Garis Merah di Kota Dumai dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 cenderung berfluktuasi seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 74
2) Pelayanan Gizi
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun
Kegiatan peningkatan status gizi Kota Dumai Tahun 2014 ditujukan
untuk menanggulangi masalah Kurang Energi Protein (gizi buruk dan gizi
kurang) dan kurang vitamin A. Sebagian kegiatan ini diintegrasikan ke dalam
kegiatan di posyandu yang salah satunya pendistribusian kapsul vitamin A
bagi bayi dan balita pada bulan Februari dan Agustus. Dari 3.937 sasaran
bayi usia 6-11 bulan, persentase cakupan pemberian kapsul vitamin A
sebanyak 3.577 bayi (90,86%). Sedangkan dari 32.710 sasaran anak balita,
persentase cakupan pemberian kapsul vitamin A sebanyak 29.866 anak balita
(91,31%). Dengan demikian cakupan balita (bayi usia 6-11 bulan dan anak
balita) mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun adalah sebesar 91,26%
(33.443 balita). Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai
tahun 2014 yakni 90%, maka angka tersebut telah melebihi target.
Perkembangan cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun di
Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014 berfluktuasi dan cenderung
menurun seperti terlihat pada grafik berikut ini.
15 15 15 15 15
5 5 5 5
0,44 0,42 1,22 0,95 1,50,87 0,63 0,68 0,50
2468
10121416
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
Tahun
Grafik 4.47 Balita Bawah Garis Merah Dari Tahun 2006 s/d2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 75
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dilakukan terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Tujuan pemberian kapsul vitamin A
pada ibu nifas adalah agar bayinya memperoleh vitamin A yang cukup melalui
ASI. Pada tahun 2014 jumlah ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
sebanyak 7.805 dari 8.268 perkiraan jumlah ibu nifas, dengan cakupan
sebesar 94,40%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai
tahun 2014 yakni 90%, maka angka tersebut telah melebihi target.
Perkembangan cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Kota Dumai dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 cenderung meningkat, seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
878889909192939495
2006
9090,34
Persentase
Grafik 4.48 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A 2 Kali PerTahun Dari Tahun 2006 s/d 2014
0
20
40
60
80
100
2006
8085,9
Persentase
Grafik 4.49 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin ADi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 75
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dilakukan terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Tujuan pemberian kapsul vitamin A
pada ibu nifas adalah agar bayinya memperoleh vitamin A yang cukup melalui
ASI. Pada tahun 2014 jumlah ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
sebanyak 7.805 dari 8.268 perkiraan jumlah ibu nifas, dengan cakupan
sebesar 94,40%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai
tahun 2014 yakni 90%, maka angka tersebut telah melebihi target.
Perkembangan cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Kota Dumai dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 cenderung meningkat, seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
90 90 90 90 90 90 90 90 9090,34
93,13 93,52 93,28 93,45 93,03
94,6
92,0791,26
Tahun
Grafik 4.48 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A 2 Kali PerTahun Dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
80 80 8090 90 90 90 90 9085,9 87,2 89,8
96,8 92,8 92,04 93,71 94,15
Tahun
Grafik 4.49 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin ADi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 75
Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A
Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dilakukan terintegrasi
dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Tujuan pemberian kapsul vitamin A
pada ibu nifas adalah agar bayinya memperoleh vitamin A yang cukup melalui
ASI. Pada tahun 2014 jumlah ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A
sebanyak 7.805 dari 8.268 perkiraan jumlah ibu nifas, dengan cakupan
sebesar 94,40%. Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai
tahun 2014 yakni 90%, maka angka tersebut telah melebihi target.
Perkembangan cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A Kota Dumai dari
tahun 2006 sampai dengan 2014 cenderung meningkat, seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
2014
90
91,26
Grafik 4.48 Cakupan Balita Mendapat Kapsul Vitamin A 2 Kali PerTahun Dari Tahun 2006 s/d 2014
2014
9094,15 94,4
Grafik 4.49 Cakupan Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin ADi Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 76
Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
Pada tahun 2014 sasaran ibu hamil di Kota Dumai sebanyak 8.662
orang. Ibu hamil yang mendapat tablet Fe I sebanyak 8.618 orang ibu hamil
(99,49%), sedangkan ibu hamil yang mendapat Fe III sebanyak 8.343 orang
ibu hamil (96,32%). Pemberian Fe pada ibu hamil dilakukan selama 90 hari
berturut-turut dengan maksud agar terjadi penurunan prevalensi anemia pada
ibu hamil. Bila dibandingkan dengan target pencapaian Kota Dumai tahun
2014 yakni 90%, maka pencapaian pemberian tablet Fe I telah melebihi
target, sedangkan pencapaian pemberian tablet Fe II belum mencapai target.
Perkembangan cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (Fe 1 dan Fe 3) di
Kota Dumai dari tahun 2006 sampai dengan 2014 berfluktuasi dan cenderung
menurun seperti terlihat pada grafik berikut ini.
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada balita dari keluarga
miskin
Pada tahun 2014 tidak ada bantuan bersumber APBN untuk
pengadaan makanan pendamping ASI atau MP-ASI untuk balita usia 6-23
bulan dari keluarga miskin, sehingga persentase cakupan pemberian
makanan pendamping ASI pada balita dari keluarga miskin sebesar 0%.
90 90 90 90 90 90 90 90 90
97,57 97,77 97,69
103,54 104
9899,41 99,64 99,49
88,17 89,29
93,66
98,5497,53
92,7894,98
89,82
96,32
80
85
90
95
100
105
110
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
Tahun
Grafik 4.50 Cakupan Ibu Hamil Mendapat 90 Tablet Fe(Fe1 & Fe 3) di Kota Dumai dari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian Fe 1 Pencapaian Fe 3
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 77
Bayi yang mendapat ASI-Eksklusif
Pada tahun 2014 persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif
sebesar 55,03% (2.693 bayi usia 0-6 bulan) dari 4.894 bayi usia 0-6 bulan
yang ada. Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar
70%, maka angka tersebut belum mencapai target. Perkembangan
persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di Kota Dumai dari tahun 2006
sampai dengan 2014 berfluktuasi dan cenderung menurun seperti terlihat
pada grafik berikut ini.
Desa dengan garam beryodium baik
Pada tahun 2014 dari 33 kelurahan yang ada sebanyak 30 kelurahan
(90,01%) dilakukan survey garam beryodium. Bila dibandingkan dengan
target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 100%, maka angka tersebut belum
mencapai target. Dari hasil pemantauan garam beryodium Kota Dumai tahun
2014 terhadap 30 kelurahan di 9 (sembilan) wilayah kerja puskesmas se Kota
Dumai, diperoleh sebanyak 30 kelurahan (100%) dengan garam beryodium
baik.
g. Pelayanan Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
Pada tahun 2014 rata-rata ketersediaan obat sesuai kebutuhan di
puskesmas se Kota Dumai adalah sebesar 97,63% dengan rata-rata jumlah
obat yang tersedia sebanyak 908 item dari 930 item obat yang dibutuhkan.
67,5
70 72,575 80
67 70 75 8072,17
51,48 49,88
75,3260,2
50,7861,86 60,32 55,03
0102030405060708090
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Persentase
Tahun
Grafik 4.51 Bayi Yang Mendapat ASI EksklusifDari Tahun 2006 s/d 2014
Target Pencapaian
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 78
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 100%,
maka angka tersebut belum mencapai target.
Pengadaan obat esensial dan obat generik
Pada tahun 2014 persentase ketersediaan obat generik di puskesmas
sebesar 97,25% yakni sebanyak 1.098 item dari 1.129 item yang dibutuhkan.
Bila dibandingkan dengan target sasaran tahun 2014 yakni sebesar 100%,
maka angka tersebut belum mencapai target.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 79
BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan
Sejak berdirinya Kota Dumai pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2014
telah terjadi peningkatan jumlah sarana pelayanan kesehatan di Kota
Dumai. Diharapkan dengan meningkatnya jumlah sarana pelayanan
kesehatan tersebut sebagian besar masyarakat akan memanfaatkannya
secara optimal. Jumlah sarana kesehatan dan rasionya terhadap jumlah
penduduk sebagai berikut :
1) Rumah Sakit
Pada tahun 2014 jumlah rumah sakit yang ada di Kota Dumai
sebanyak 3 rumah sakit yang terdiri dari 1 rumah sakit milik pemerintah
Kota Dumai tipe C yakni RSUD Kota Dumai, 1 rumah sakit milik BUMN
tipe D yakni RS Pertamina (Rumah Sakit Pelabuhan sejak tahun 2007
sudah tidak operasional lagi dan berubah status menjadi Balai
Pengobatan) dan 1 rumah sakit milik TNI/POLRI yakni RS
Bhayangkara yang mulai operasional sejak tahun 2007. Total jumlah
tempat tidur rumah sakit sebesar 266 yang terdiri dari RSUD Kota
Dumai sebanyak 211 tempat tidur, RS Pertamina sebanyak 35 tempat
tidur dan RS Bhayangkara sebanyak 20 tempat tidur. Rasio jumlah
rumah sakit per 100.000 penduduk adalah 1 per 100.000 penduduk.
Hal ini berarti setiap 100.957 penduduk dilayani oleh 1 rumah sakit.
Tabel 5.9 Daftar Rumah Sakit Se Kota Dumai Tahun 2014
N0 RUMAH SAKITJUMLAHTEMPATTIDUR
KEPEMILIKAN NAMA DIREKTUR
1. RSUD Kota DumaiJl. Tanjung Jati No.4Dumai
211 RS Pemerintah dr. Syaiful
2. RSU Pertamina DumaiJl. Raya Bukit DatukDumai
35 RS BUMN dr. Yuniarni
3. RS BhayangkaraJl. Hang Tuah No. 01Dumai
20 RS TNI/POLRI dr. Diah Widya Astuti
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 80
2) Puskesmas
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas yang ada
sebanyak 3 (tiga) buah dan merupakan hibah dari Kabupaten
Bengkalis yakni Puskesmas Dumai Timur (sekarang bernama
Puskesmas Dumai Kota), Puskesmas Dumai Barat dan Puskesmas
Bukit Kapur. Dari tahun ke tahun jumlah puskesmas yang ada terus
berkembang dan pada saat ini jumlah puskesmas yang ada di Kota
Dumai sebanyak 10 buah. Sejak bulan Oktober 2014 Puskesmas Bukit
Kayu Kapur (puskesmas baru yang dibangun tahun 2013 dengan
menggunakan dana budget sharing propinsi) sudah mulai beroperasi.
Puskesmas baru Bukit Kayu Kapur pada awalnya adalah puskesmas
pembantu yang kemudian ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas.
Pada umumnya pembangunan puskesmas-puskesmas di Kota Dumai
menggunakan anggaran bersumber non APBD Kota Dumai seperti
dana Budget Sharing Propinsi Riau, dana APBN (DAK Kesehatan) dan
dana bantuan luar negeri (DHS ADB).
Grafik 5.52 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2014
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 80
2) Puskesmas
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas yang ada
sebanyak 3 (tiga) buah dan merupakan hibah dari Kabupaten
Bengkalis yakni Puskesmas Dumai Timur (sekarang bernama
Puskesmas Dumai Kota), Puskesmas Dumai Barat dan Puskesmas
Bukit Kapur. Dari tahun ke tahun jumlah puskesmas yang ada terus
berkembang dan pada saat ini jumlah puskesmas yang ada di Kota
Dumai sebanyak 10 buah. Sejak bulan Oktober 2014 Puskesmas Bukit
Kayu Kapur (puskesmas baru yang dibangun tahun 2013 dengan
menggunakan dana budget sharing propinsi) sudah mulai beroperasi.
Puskesmas baru Bukit Kayu Kapur pada awalnya adalah puskesmas
pembantu yang kemudian ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas.
Pada umumnya pembangunan puskesmas-puskesmas di Kota Dumai
menggunakan anggaran bersumber non APBD Kota Dumai seperti
dana Budget Sharing Propinsi Riau, dana APBN (DAK Kesehatan) dan
dana bantuan luar negeri (DHS ADB).
Grafik 5.52 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2014
Tahun
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 80
2) Puskesmas
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas yang ada
sebanyak 3 (tiga) buah dan merupakan hibah dari Kabupaten
Bengkalis yakni Puskesmas Dumai Timur (sekarang bernama
Puskesmas Dumai Kota), Puskesmas Dumai Barat dan Puskesmas
Bukit Kapur. Dari tahun ke tahun jumlah puskesmas yang ada terus
berkembang dan pada saat ini jumlah puskesmas yang ada di Kota
Dumai sebanyak 10 buah. Sejak bulan Oktober 2014 Puskesmas Bukit
Kayu Kapur (puskesmas baru yang dibangun tahun 2013 dengan
menggunakan dana budget sharing propinsi) sudah mulai beroperasi.
Puskesmas baru Bukit Kayu Kapur pada awalnya adalah puskesmas
pembantu yang kemudian ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas.
Pada umumnya pembangunan puskesmas-puskesmas di Kota Dumai
menggunakan anggaran bersumber non APBD Kota Dumai seperti
dana Budget Sharing Propinsi Riau, dana APBN (DAK Kesehatan) dan
dana bantuan luar negeri (DHS ADB).
Grafik 5.52 Perkembangan Jumlah Puskesmas di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2014
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 81
Saat ini puskesmas yang operasional di Kota Dumai terdiri dari 6
puskesmas non rawat inap dan 3 puskesmas rawat inap. Puskesmas
non rawat inap terdiri dari Puskesmas Dumai Kota, Puskesmas Dumai
Barat, Puskesmas Bumi Ayu, Puskesmas Bukit Timah, Puskesmas
Jaya Mukti, Puskesmas Purnama. Sedangkan puskesmas rawat inap
terdiri dari Puskesmas Bukit Kapur dengan jumlah tempat tidur 15
buah, Puskesmas Sungai Sembilan dengan jumlah tempat tidur 15
buah, dan Puskesmas Medang Kampai dengan jumlah tempat tidur 18
buah. Guna meningkatkan penampilan puskesmas, setiap bangunan
puskesmas yang mengalami kerusakan secara bertahap direhabilitasi
atau direnovasi. Rasio jumlah puskesmas per 100.000 penduduk
adalah 3,30 per 100.000 penduduk. Ini berarti setiap 30.287 penduduk
dilayani oleh 1 puskesmas.
Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai Nomor 36 Tahun 2014
tentang perubahan ketiga atas peraturan Walikota Dumai Nomor 44
Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis
pada organisasi perangkat daerah Kota Dumai, maka perincian
puskesmas dan wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 82
Tabel 5.10 Daftar Puskesmas Se Kota Dumai Tahun 2014
NO NAMA PUSKESMAS ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN WILAYAH KERJAKELURAHAN
STATUSPUSKESMAS
1. Dumai Kota Jl. Pattimura, Kel DumaiKota Telp (0765) 439947
Dumai Kota 1. Dumai Kota Non RawatInap2. Sukajadi
3. Laksamana4. R. Sekampung5. Bintan
2. Dumai Barat Jl. M.H. Thamrin Kel.Pangkalan Sesai Telp (0765)32538
Dumai Barat 1. P. Sesai Non RawatInap2. STDI
3. Purnama Jl. Tun Sri Lanang No. 3 AKel. Purnama Telp (0765)439930
Dumai Barat 1. Purnama Non RawatInap2. Bagan Keladi
4. Bukit Kapur Jl. Soekarno Hatta Km. 17Kel. Bagan Besar Telp(0765) 440024
Bukit Kapur 1. Bukit Nenas Rawat Inap2. Bagan Besar
5.Bukit KayuKapur
Jl. Soekarno Hatta Km 27Kelurahan Bukit Kayu Kapur
Bukit Kapur 1. B. Kayu Kapur2. Gurun Panjang
Non RawatInap
3. Kampung Baru
6. SungaiSembilan
Jl.Raya Dumai-Basilam BaruKm.14 Kel Lubuk GaungTelp (0765) 7007675
SungaiSembilan
1. Bangsal Aceh Rawat Inap
2. Lubuk Gaung3. Tj. Penyembal4. Basilam Baru5. Batu Teritip
7. MedangKampai
Jl. Mesjid Kel Teluk MakmurTelp (0765) 7007825
MedangKampai
1. Mundam Rawat Inap
2. Teluk Makmur3. Guntung4. Pelintung
8. Bumi Ayu Jl Budi Utomo, Kel Bumi AyuTelp (0765) 7007287
DumaiSelatan
1. Bumi Ayu Non RawatInap
2. Ratu Sima3. Bukit Datuk
9. Bukt Timah Komplek BTN Bumi DumaiBaru Kel. Bukit Timah Telp(0765) 7007415
DumaiSelatan
1. Bukit Timah Non RawatInap
2. Mekarsari
10. Jaya Mukti Jl. K.H. Nasution, Kel JayaMukti Telp (0765439956)
Dumai Timur 1. Jaya Mukti Non RawatInap2. Tanjung Palas
3. Bukit Batrem
4. Teluk Binjai
5. Buluh Kasap
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 82
Tabel 5.10 Daftar Puskesmas Se Kota Dumai Tahun 2014
NO NAMA PUSKESMAS ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN WILAYAH KERJAKELURAHAN
STATUSPUSKESMAS
1. Dumai Kota Jl. Pattimura, Kel DumaiKota Telp (0765) 439947
Dumai Kota 1. Dumai Kota Non RawatInap2. Sukajadi
3. Laksamana4. R. Sekampung5. Bintan
2. Dumai Barat Jl. M.H. Thamrin Kel.Pangkalan Sesai Telp (0765)32538
Dumai Barat 1. P. Sesai Non RawatInap2. STDI
3. Purnama Jl. Tun Sri Lanang No. 3 AKel. Purnama Telp (0765)439930
Dumai Barat 1. Purnama Non RawatInap2. Bagan Keladi
4. Bukit Kapur Jl. Soekarno Hatta Km. 17Kel. Bagan Besar Telp(0765) 440024
Bukit Kapur 1. Bukit Nenas Rawat Inap2. Bagan Besar
5.Bukit KayuKapur
Jl. Soekarno Hatta Km 27Kelurahan Bukit Kayu Kapur
Bukit Kapur 1. B. Kayu Kapur2. Gurun Panjang
Non RawatInap
3. Kampung Baru
6. SungaiSembilan
Jl.Raya Dumai-Basilam BaruKm.14 Kel Lubuk GaungTelp (0765) 7007675
SungaiSembilan
1. Bangsal Aceh Rawat Inap
2. Lubuk Gaung3. Tj. Penyembal4. Basilam Baru5. Batu Teritip
7. MedangKampai
Jl. Mesjid Kel Teluk MakmurTelp (0765) 7007825
MedangKampai
1. Mundam Rawat Inap
2. Teluk Makmur3. Guntung4. Pelintung
8. Bumi Ayu Jl Budi Utomo, Kel Bumi AyuTelp (0765) 7007287
DumaiSelatan
1. Bumi Ayu Non RawatInap
2. Ratu Sima3. Bukit Datuk
9. Bukt Timah Komplek BTN Bumi DumaiBaru Kel. Bukit Timah Telp(0765) 7007415
DumaiSelatan
1. Bukit Timah Non RawatInap
2. Mekarsari
10. Jaya Mukti Jl. K.H. Nasution, Kel JayaMukti Telp (0765439956)
Dumai Timur 1. Jaya Mukti Non RawatInap2. Tanjung Palas
3. Bukit Batrem
4. Teluk Binjai
5. Buluh Kasap
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 82
Tabel 5.10 Daftar Puskesmas Se Kota Dumai Tahun 2014
NO NAMA PUSKESMAS ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN WILAYAH KERJAKELURAHAN
STATUSPUSKESMAS
1. Dumai Kota Jl. Pattimura, Kel DumaiKota Telp (0765) 439947
Dumai Kota 1. Dumai Kota Non RawatInap2. Sukajadi
3. Laksamana4. R. Sekampung5. Bintan
2. Dumai Barat Jl. M.H. Thamrin Kel.Pangkalan Sesai Telp (0765)32538
Dumai Barat 1. P. Sesai Non RawatInap2. STDI
3. Purnama Jl. Tun Sri Lanang No. 3 AKel. Purnama Telp (0765)439930
Dumai Barat 1. Purnama Non RawatInap2. Bagan Keladi
4. Bukit Kapur Jl. Soekarno Hatta Km. 17Kel. Bagan Besar Telp(0765) 440024
Bukit Kapur 1. Bukit Nenas Rawat Inap2. Bagan Besar
5.Bukit KayuKapur
Jl. Soekarno Hatta Km 27Kelurahan Bukit Kayu Kapur
Bukit Kapur 1. B. Kayu Kapur2. Gurun Panjang
Non RawatInap
3. Kampung Baru
6. SungaiSembilan
Jl.Raya Dumai-Basilam BaruKm.14 Kel Lubuk GaungTelp (0765) 7007675
SungaiSembilan
1. Bangsal Aceh Rawat Inap
2. Lubuk Gaung3. Tj. Penyembal4. Basilam Baru5. Batu Teritip
7. MedangKampai
Jl. Mesjid Kel Teluk MakmurTelp (0765) 7007825
MedangKampai
1. Mundam Rawat Inap
2. Teluk Makmur3. Guntung4. Pelintung
8. Bumi Ayu Jl Budi Utomo, Kel Bumi AyuTelp (0765) 7007287
DumaiSelatan
1. Bumi Ayu Non RawatInap
2. Ratu Sima3. Bukit Datuk
9. Bukt Timah Komplek BTN Bumi DumaiBaru Kel. Bukit Timah Telp(0765) 7007415
DumaiSelatan
1. Bukit Timah Non RawatInap
2. Mekarsari
10. Jaya Mukti Jl. K.H. Nasution, Kel JayaMukti Telp (0765439956)
Dumai Timur 1. Jaya Mukti Non RawatInap2. Tanjung Palas
3. Bukit Batrem
4. Teluk Binjai
5. Buluh Kasap
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 83
Sebagai pengembangan program Upaya Kesehatan Usia Lanjut
(Usila), pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas
Kesehatan Kota Dumai telah mengembangkan Puskesmas Santun
Usila yang memberikan pelayanan khusus terhadap kelompok usia
lanjut secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi kegiatan dalam
gedung dan luar gedung. Sebagai pilot project, puskesmas santun usila
menggunakan bangunan lama Puskesmas Dumai Kota. Puskesmas
santun usila telah diresmikan oleh Ibu Walikota Dumai pada tanggal 21
Januari 2008.
3) Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu berfungsi meluaskan jangkauan pelayanan
puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas
pembantu yang ada sebanyak 10 (sepuluh) buah. Dari tahun ke tahun
perkembangan jumlah puskesmas pembantu yang ada berfluktuasi
dan cenderung turun seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5.53 Perkembangan Jumlah Puskesmas PembantuDi Kota Dumai Tahun 2000 s/d 2014
Turunnya jumlah puskesmas pembantu tersebut karena beralihnya
fungsi 3 puskesmas pembantu menjadi poskeskel yakni Puskesmas
Pembantu Mekarsari menjadi Poskeskel Mekarsari, Puskesmas
02468
1012141618
Jumlah
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 83
Sebagai pengembangan program Upaya Kesehatan Usia Lanjut
(Usila), pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas
Kesehatan Kota Dumai telah mengembangkan Puskesmas Santun
Usila yang memberikan pelayanan khusus terhadap kelompok usia
lanjut secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi kegiatan dalam
gedung dan luar gedung. Sebagai pilot project, puskesmas santun usila
menggunakan bangunan lama Puskesmas Dumai Kota. Puskesmas
santun usila telah diresmikan oleh Ibu Walikota Dumai pada tanggal 21
Januari 2008.
3) Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu berfungsi meluaskan jangkauan pelayanan
puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas
pembantu yang ada sebanyak 10 (sepuluh) buah. Dari tahun ke tahun
perkembangan jumlah puskesmas pembantu yang ada berfluktuasi
dan cenderung turun seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5.53 Perkembangan Jumlah Puskesmas PembantuDi Kota Dumai Tahun 2000 s/d 2014
Turunnya jumlah puskesmas pembantu tersebut karena beralihnya
fungsi 3 puskesmas pembantu menjadi poskeskel yakni Puskesmas
Pembantu Mekarsari menjadi Poskeskel Mekarsari, Puskesmas
Tahun
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 83
Sebagai pengembangan program Upaya Kesehatan Usia Lanjut
(Usila), pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas
Kesehatan Kota Dumai telah mengembangkan Puskesmas Santun
Usila yang memberikan pelayanan khusus terhadap kelompok usia
lanjut secara terpadu dan menyeluruh yang meliputi kegiatan dalam
gedung dan luar gedung. Sebagai pilot project, puskesmas santun usila
menggunakan bangunan lama Puskesmas Dumai Kota. Puskesmas
santun usila telah diresmikan oleh Ibu Walikota Dumai pada tanggal 21
Januari 2008.
3) Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu berfungsi meluaskan jangkauan pelayanan
puskesmas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas
pembantu yang ada sebanyak 10 (sepuluh) buah. Dari tahun ke tahun
perkembangan jumlah puskesmas pembantu yang ada berfluktuasi
dan cenderung turun seperti terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5.53 Perkembangan Jumlah Puskesmas PembantuDi Kota Dumai Tahun 2000 s/d 2014
Turunnya jumlah puskesmas pembantu tersebut karena beralihnya
fungsi 3 puskesmas pembantu menjadi poskeskel yakni Puskesmas
Pembantu Mekarsari menjadi Poskeskel Mekarsari, Puskesmas
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 84
Pembantu Simpang Siak menjadi Poskeskel Kampung Baru, dan
Puskesmas Pembantu Selinsing menjadi Poskeskel Guntung. Pada
tahun 2014 jumlah puskesmas pembantu tetap sebanyak 13 buah,
karena meskipun puskesmas pembantu Bukit Kayu Kapur telah
ditingkatkan statusnya menjadi puskesmas, pada tahun 2014 telah
dibangun lagi 1 (satu) puskesmas pembantu baru di wilayah kerja
Puskesmas Sungai Sembilan yakni Puskesmas Pembantu Sei Sepit.
Puskesmas pembantu tersebar di 5 (lima) wilayah kerja puskesmas.
Guna meningkatkan penampilan puskesmas pembantu, setiap
bangunan puskesmas pembantu yang mengalami kerusakan secara
bertahap direhabilitasi atau direnovasi. Rasio jumlah puskesmas
pembantu per 100.000 penduduk adalah 4,29 per 100.000 jumlah
penduduk. Hal ini berarti bahwa 1 puskesmas pembantu melayani
23.298 penduduk.
Tabel 5.11 Perincian Puskesmas PembantuSe Kota Dumai Tahun 2014
No Kecamatan Wilayah KerjaPuskesmas
Nama PuskesmasPembantu
1. Dumai Barat Purnama 1. Parit Pisang Mas2. Bukit Kapur Bukit Kapur 2. Gurun Panjang
3. Simpang Murini3. Sungai Sembilan Sungai Sembilan 4. Suka Damai
5. Basilam Baru6. Simpang Pulai7. Kampung Sejati8. Sungai Sembilan/
Transmigrasi9. Sungai Teras
10. Bulu Hala11. Sei Sepit
4. Medang Kampai Medang Kampai 12. Pelintung5. Dumai Kota Dumai Kota 13. Rimba Sekampung
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 85
4) Puskesmas Keliling dan Ambulans
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas keliling yang ada
sebanyak 1 (satu) unit. Seiring dengan bertambahnya jumlah puskesmas,
jumlah puskesmas keliling dan ambulans yang ada dari tahun ke tahun
terus berkembang. Pada saat ini dari 10 puskesmas keliling lama yang
ada, yang masih operasional sebanyak 6 unit dan 4 unit lainnya tidak
operasional lagi karena sedang dalam proses penghapusan aset.
Sedangkan puskesmas keliling yang sudah rusak total sehingga tidak
berfungsi/operasional lagi sebanyak 2 unit. Jumlah ambulans yang ada
dan masih operasional sebanyak 4 unit.
Sehingga total puskesmas keliling dan ambulans yang masih operasional
di puskesmas sebanyak 10 buah. Adapun kondisi puskesmas keliling dari
6 unit yang masih operasional sebanyak 4 unit (67%) rusak sedang dan 2
unit (33%) rusak berat, sedangkan seluruh ambulans (100%) kondisinya
baik seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.12. Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan AmbulansSe Kota Dumai Tahun 2014
No NamaPuskesmas
Uraian Pengadaan Puskesmas Keliling &Ambulans
KeteranganJenis/Merk Jumlah
TahunPengadaan/
Sumber Dana1. Dumai Kota Pusling/Mitsubitshi L
3001 unit 2005/APBD
Kota DumaiDalam prosespenghapusan
Pusling/ToyotaKijang
1 unit 1995/APBD KabBengkalis
Kondisi rusakberat
2. Bumi Ayu Pusling/NewArmada
1 unit 2005/APBDPropinsi Riau
Dalam prosespenghapusan
3. Dumai Barat Pusling/MItsubitshiL 300
1 unit 2005/APBDKota Dumai
Dalam prosespenghapusan
Pusling/ToyotaKijang
1 unit APBD Kab.Bengkalis
Kondisi rusaktotal (tidak
berfungsi lagi)4. Bukit Timah Pusling/Isuzu 1 unit 2004/APBD
Propinsi RiauKondisi rusak
sedang
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 85
4) Puskesmas Keliling dan Ambulans
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas keliling yang ada
sebanyak 1 (satu) unit. Seiring dengan bertambahnya jumlah puskesmas,
jumlah puskesmas keliling dan ambulans yang ada dari tahun ke tahun
terus berkembang. Pada saat ini dari 10 puskesmas keliling lama yang
ada, yang masih operasional sebanyak 6 unit dan 4 unit lainnya tidak
operasional lagi karena sedang dalam proses penghapusan aset.
Sedangkan puskesmas keliling yang sudah rusak total sehingga tidak
berfungsi/operasional lagi sebanyak 2 unit. Jumlah ambulans yang ada
dan masih operasional sebanyak 4 unit.
Sehingga total puskesmas keliling dan ambulans yang masih operasional
di puskesmas sebanyak 10 buah. Adapun kondisi puskesmas keliling dari
6 unit yang masih operasional sebanyak 4 unit (67%) rusak sedang dan 2
unit (33%) rusak berat, sedangkan seluruh ambulans (100%) kondisinya
baik seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.12. Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan AmbulansSe Kota Dumai Tahun 2014
No NamaPuskesmas
Uraian Pengadaan Puskesmas Keliling &Ambulans
KeteranganJenis/Merk Jumlah
TahunPengadaan/
Sumber Dana1. Dumai Kota Pusling/Mitsubitshi L
3001 unit 2005/APBD
Kota DumaiDalam prosespenghapusan
Pusling/ToyotaKijang
1 unit 1995/APBD KabBengkalis
Kondisi rusakberat
2. Bumi Ayu Pusling/NewArmada
1 unit 2005/APBDPropinsi Riau
Dalam prosespenghapusan
3. Dumai Barat Pusling/MItsubitshiL 300
1 unit 2005/APBDKota Dumai
Dalam prosespenghapusan
Pusling/ToyotaKijang
1 unit APBD Kab.Bengkalis
Kondisi rusaktotal (tidak
berfungsi lagi)4. Bukit Timah Pusling/Isuzu 1 unit 2004/APBD
Propinsi RiauKondisi rusak
sedang
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 85
4) Puskesmas Keliling dan Ambulans
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah puskesmas keliling yang ada
sebanyak 1 (satu) unit. Seiring dengan bertambahnya jumlah puskesmas,
jumlah puskesmas keliling dan ambulans yang ada dari tahun ke tahun
terus berkembang. Pada saat ini dari 10 puskesmas keliling lama yang
ada, yang masih operasional sebanyak 6 unit dan 4 unit lainnya tidak
operasional lagi karena sedang dalam proses penghapusan aset.
Sedangkan puskesmas keliling yang sudah rusak total sehingga tidak
berfungsi/operasional lagi sebanyak 2 unit. Jumlah ambulans yang ada
dan masih operasional sebanyak 4 unit.
Sehingga total puskesmas keliling dan ambulans yang masih operasional
di puskesmas sebanyak 10 buah. Adapun kondisi puskesmas keliling dari
6 unit yang masih operasional sebanyak 4 unit (67%) rusak sedang dan 2
unit (33%) rusak berat, sedangkan seluruh ambulans (100%) kondisinya
baik seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.12. Perincian Penyebaran Puskesmas Keliling dan AmbulansSe Kota Dumai Tahun 2014
No NamaPuskesmas
Uraian Pengadaan Puskesmas Keliling &Ambulans
KeteranganJenis/Merk Jumlah
TahunPengadaan/
Sumber Dana1. Dumai Kota Pusling/Mitsubitshi L
3001 unit 2005/APBD
Kota DumaiDalam prosespenghapusan
Pusling/ToyotaKijang
1 unit 1995/APBD KabBengkalis
Kondisi rusakberat
2. Bumi Ayu Pusling/NewArmada
1 unit 2005/APBDPropinsi Riau
Dalam prosespenghapusan
3. Dumai Barat Pusling/MItsubitshiL 300
1 unit 2005/APBDKota Dumai
Dalam prosespenghapusan
Pusling/ToyotaKijang
1 unit APBD Kab.Bengkalis
Kondisi rusaktotal (tidak
berfungsi lagi)4. Bukit Timah Pusling/Isuzu 1 unit 2004/APBD
Propinsi RiauKondisi rusak
sedang
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 86
5. Bukit Kapur Pusling/ToyotaKijang
1 unit 2002/APBDPropinsi Riau
Kondisi rusaksedang
Pusling/Isuzu 1 unit 2003/APBDPropinsi Riau
Kondisi rusakberat
Ambulance/IsuzuELV
1 unit Hibah CSRPertamina 2011
Baik
6. Sungai Sembilan Pusling/ToyotaKijang
1 unit 2002/APBDKota Dumai
Kondisi rusaksedang
Pusling/Isuzu 1 unit 2006/APBDKota Dumai
Kondisi rusaktotal (tidak
berfungsi lagi)Ambulance/KIATravello
1 unit 2014/APBDKota Duma
Kondisi baik
7. Medang Kampai Pusling/KIA Travello 1 unit 2007/APBDKota Dumai
Kondisi rusaksedang
8. Jaya Mukti Ambulance/KIATravello
1 unit 2014/APBDKota Dumai
Kondisi baik
9. Purnama Pusling/KIA Travello 1 unit 2007/APBDKota Dumai
Dalam prosespenghapusan
10 B. Kayu Kapur Ambulance/KIATravello
1 unit 2012/APBN-P(Hibah Pusat)
Baik
Pada tahun 2014 melalui APBD Kota Dumai Tahun Anggaran 2014 telah
diadakan 5 unit mobil operasional puskesmas keliling untuk Puskesmas
Dumai Kota, Puskesmas Dumai Barat, Puskesmas Bukit Kapur,
Puskesmas Sungai Sembilan dan puskesmas Medang Kampai. Selain itu,
melalui dana Tugas Perbantuan dari Ditjen Pembinaan Upaya Kesehatan
(PUK) Kementerian Kesehatan RI Tahun Anggaran 2014 telah diadakan 6
unit puskesmas keliling standar/single gardan untuk Puskesmas Dumai
Kota, Puskesmas Dumai Barat, Puskesmas Medang Kampai, Puskesmas
Bumi Ayu, Puskesmas Purnama dan Puskesmas Bukit Timah. Dengan
demikian total puskesmas keliling baru sebanyak 11 unit.
5) Sepeda Motor
Sampai dengan tahun 2014 jumlah kendaran bermotor roda dua (sepeda
motor) dinas yang ada sebanyak 74 buah, yang tersebar di puskesmas
dan jaringannya sebanyak 68 buah dan Dinas Kesehatan Kota Dumai
sebanyak 6 buah. Sebagian besar pengadaan sepeda motor tersebut
bersumber dari dana APBN (DAK Kesehatan) yang digunakan untuk
operasional bidan desa khususnya dalam memberikan pelayanan
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 87
kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat Kota Dumai. Adapun kondisi
sepeda motor tersebut sebanyak 63 buah (85%) dalam kondisi baik,
sebanyak 8 buah (11%) dalam kondisi rusak ringan, dan sebanyak 3 buah
(4%) dalam kondisi rusak berat.
Tabel 5.13Perincian Penyebaran Sepeda Motor
Se Kota Dumai Tahun 2014
No Nama Instansi
Jumlah Sepeda Motor MenurutKondisi Jumlah
Baik RusakRingan
RusakBerat
1. Dumai Kota 8 0 1 92. Bumi Ayu 3 1 0 43. Dumai Barat 4 0 0 44. Bukit Timah 5 0 0 55. Bukit Kapur 6 3 2 116. Sungai Sembilan 10 1 0 117. Medang Kampai 9 1 0 108. Jaya Mukti 7 0 0 79. Purnama 7 0 0 7
10. Dinkes Kota Dumai 4 2 0 6Jumlah 63 8 3 74
6) Puskesmas Keliling Perairan
Untuk pemerataan akses dan jangkauan pelayanan
kesehatan terutama di wilayah kerja puskesmas yang
memiliki daerah sulit dijangkau karena kondisi geografis
dan terbatasnya transportasi dan infrastruktur seperti
wilayah kerja puskesmas Sungai Sembilan, maka pada tahun 2013 telah
diadakan 1 (satu) unit puskesmas keliling perairan (speedboat) yang
bersumber dari APBD Kota Dumai.
7) Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah
dikembangkan pula suatu pendekatan keterpaduan di tingkat kelurahan
melalui Pos Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel), Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Upaya
Kesehatan Kerja (Pos UKK), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 87
kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat Kota Dumai. Adapun kondisi
sepeda motor tersebut sebanyak 63 buah (85%) dalam kondisi baik,
sebanyak 8 buah (11%) dalam kondisi rusak ringan, dan sebanyak 3 buah
(4%) dalam kondisi rusak berat.
Tabel 5.13Perincian Penyebaran Sepeda Motor
Se Kota Dumai Tahun 2014
No Nama Instansi
Jumlah Sepeda Motor MenurutKondisi Jumlah
Baik RusakRingan
RusakBerat
1. Dumai Kota 8 0 1 92. Bumi Ayu 3 1 0 43. Dumai Barat 4 0 0 44. Bukit Timah 5 0 0 55. Bukit Kapur 6 3 2 116. Sungai Sembilan 10 1 0 117. Medang Kampai 9 1 0 108. Jaya Mukti 7 0 0 79. Purnama 7 0 0 7
10. Dinkes Kota Dumai 4 2 0 6Jumlah 63 8 3 74
6) Puskesmas Keliling Perairan
Untuk pemerataan akses dan jangkauan pelayanan
kesehatan terutama di wilayah kerja puskesmas yang
memiliki daerah sulit dijangkau karena kondisi geografis
dan terbatasnya transportasi dan infrastruktur seperti
wilayah kerja puskesmas Sungai Sembilan, maka pada tahun 2013 telah
diadakan 1 (satu) unit puskesmas keliling perairan (speedboat) yang
bersumber dari APBD Kota Dumai.
7) Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah
dikembangkan pula suatu pendekatan keterpaduan di tingkat kelurahan
melalui Pos Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel), Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Upaya
Kesehatan Kerja (Pos UKK), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 87
kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat Kota Dumai. Adapun kondisi
sepeda motor tersebut sebanyak 63 buah (85%) dalam kondisi baik,
sebanyak 8 buah (11%) dalam kondisi rusak ringan, dan sebanyak 3 buah
(4%) dalam kondisi rusak berat.
Tabel 5.13Perincian Penyebaran Sepeda Motor
Se Kota Dumai Tahun 2014
No Nama Instansi
Jumlah Sepeda Motor MenurutKondisi Jumlah
Baik RusakRingan
RusakBerat
1. Dumai Kota 8 0 1 92. Bumi Ayu 3 1 0 43. Dumai Barat 4 0 0 44. Bukit Timah 5 0 0 55. Bukit Kapur 6 3 2 116. Sungai Sembilan 10 1 0 117. Medang Kampai 9 1 0 108. Jaya Mukti 7 0 0 79. Purnama 7 0 0 7
10. Dinkes Kota Dumai 4 2 0 6Jumlah 63 8 3 74
6) Puskesmas Keliling Perairan
Untuk pemerataan akses dan jangkauan pelayanan
kesehatan terutama di wilayah kerja puskesmas yang
memiliki daerah sulit dijangkau karena kondisi geografis
dan terbatasnya transportasi dan infrastruktur seperti
wilayah kerja puskesmas Sungai Sembilan, maka pada tahun 2013 telah
diadakan 1 (satu) unit puskesmas keliling perairan (speedboat) yang
bersumber dari APBD Kota Dumai.
7) Sarana Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
Untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah
dikembangkan pula suatu pendekatan keterpaduan di tingkat kelurahan
melalui Pos Kesehatan Desa/Kelurahan (Poskeskel), Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu), Pondok Bersalin Desa (Polindes), Pos Upaya
Kesehatan Kerja (Pos UKK), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 88
Pos Binaan Terpadu (Posbindu) sebagai wujud nyata dari peran serta
masyarakat.
a) Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
Salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
adalah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel). Dalam rangka
pengimplementasian Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
564/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Pengembangan Desa Siaga dan Pos
Kesehatan Desa, pada tahun 2014 jumlah desa/kelurahan siaga di
Kota Dumai sebanyak 33 kelurahan. Ini berarti seluruh (100%)
kelurahan di Kota Dumai sudah menjadi kelurahan siaga dan memiliki
Poskeskel. Pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai telah
mendapatkan penghargaan Manggala Karya Bakti Husada dari
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan RI atas
keberhasilannya mengembangkan Kelurahan Siaga di Kota Dumai.
Sampai saat ini telah dibangun 24 (dua puluh empat) buah
poskeskel bersumber dari APBD Kota Dumai dan Dana Alokasi Khusus
(DAK), 3 poskesdes merupakan alih fungsi dari bangunan puskesmas
pembantu. Sedangkan untuk 9 poskeskel lainnya status bangunannya
ada yang menumpang di puskesmas pembantu, posyandu, rumah
dinas/kantor, dan menyewa. Guna meningkatkan penampilan
poskeskel, setiap bangunan poskeskel yang mengalami kerusakan
secara bertahap direhabilitasi atau direnovasi. Tenaga kesehatan yang
ditempatkan di Poskesdes adalah bidan PTT. Bidan PTT bersama-
sama kader kesehatan mengelola poskesdes. Kegiatan yang diberikan
di poskeskel meliputi pelayanan kesehatan dasar, surveilans, KIA,
kesehatan lingkungan, pemantauan gizi, usila, PHBS dll.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 88
Pos Binaan Terpadu (Posbindu) sebagai wujud nyata dari peran serta
masyarakat.
a) Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
Salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
adalah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel). Dalam rangka
pengimplementasian Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
564/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Pengembangan Desa Siaga dan Pos
Kesehatan Desa, pada tahun 2014 jumlah desa/kelurahan siaga di
Kota Dumai sebanyak 33 kelurahan. Ini berarti seluruh (100%)
kelurahan di Kota Dumai sudah menjadi kelurahan siaga dan memiliki
Poskeskel. Pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai telah
mendapatkan penghargaan Manggala Karya Bakti Husada dari
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan RI atas
keberhasilannya mengembangkan Kelurahan Siaga di Kota Dumai.
Sampai saat ini telah dibangun 24 (dua puluh empat) buah
poskeskel bersumber dari APBD Kota Dumai dan Dana Alokasi Khusus
(DAK), 3 poskesdes merupakan alih fungsi dari bangunan puskesmas
pembantu. Sedangkan untuk 9 poskeskel lainnya status bangunannya
ada yang menumpang di puskesmas pembantu, posyandu, rumah
dinas/kantor, dan menyewa. Guna meningkatkan penampilan
poskeskel, setiap bangunan poskeskel yang mengalami kerusakan
secara bertahap direhabilitasi atau direnovasi. Tenaga kesehatan yang
ditempatkan di Poskesdes adalah bidan PTT. Bidan PTT bersama-
sama kader kesehatan mengelola poskesdes. Kegiatan yang diberikan
di poskeskel meliputi pelayanan kesehatan dasar, surveilans, KIA,
kesehatan lingkungan, pemantauan gizi, usila, PHBS dll.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 88
Pos Binaan Terpadu (Posbindu) sebagai wujud nyata dari peran serta
masyarakat.
a) Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
Salah satu upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat
adalah Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel). Dalam rangka
pengimplementasian Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
564/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Pengembangan Desa Siaga dan Pos
Kesehatan Desa, pada tahun 2014 jumlah desa/kelurahan siaga di
Kota Dumai sebanyak 33 kelurahan. Ini berarti seluruh (100%)
kelurahan di Kota Dumai sudah menjadi kelurahan siaga dan memiliki
Poskeskel. Pada tahun 2008 Pemerintah Kota Dumai telah
mendapatkan penghargaan Manggala Karya Bakti Husada dari
Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan RI atas
keberhasilannya mengembangkan Kelurahan Siaga di Kota Dumai.
Sampai saat ini telah dibangun 24 (dua puluh empat) buah
poskeskel bersumber dari APBD Kota Dumai dan Dana Alokasi Khusus
(DAK), 3 poskesdes merupakan alih fungsi dari bangunan puskesmas
pembantu. Sedangkan untuk 9 poskeskel lainnya status bangunannya
ada yang menumpang di puskesmas pembantu, posyandu, rumah
dinas/kantor, dan menyewa. Guna meningkatkan penampilan
poskeskel, setiap bangunan poskeskel yang mengalami kerusakan
secara bertahap direhabilitasi atau direnovasi. Tenaga kesehatan yang
ditempatkan di Poskesdes adalah bidan PTT. Bidan PTT bersama-
sama kader kesehatan mengelola poskesdes. Kegiatan yang diberikan
di poskeskel meliputi pelayanan kesehatan dasar, surveilans, KIA,
kesehatan lingkungan, pemantauan gizi, usila, PHBS dll.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 89
b) Posyandu
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah posyandu balita yang
ada sebanyak 121 buah. Dari tahun ke tahun perkembangan jumlah
posyandu yang ada cenderung meningkat. Pada tahun 2014, jumlah
posyandu yang ada di Kota Dumai sebanyak 190 posyandu, dengan
perincian seluruhnya posyandu mandiri.
Melalui revitalisasi posyandu, konsep posyandu balita yang
semula 100 balita per posyandu dikembangkan menjadi 1 posyandu
untuk 1 wilayah dengan jumlah kepala keluarga 250 s/d 500. Satu
wilayah dipantau oleh para kader posyandu, dimana setiap 1 kader
posyandu memantau 50 s/d 100 kepala keluarga. Saat ini jumlah kader
posyandu balita sebanyak 950 orang.
Tabel 5.14 Penyebaran Jumlah Posyandu Menurut PuskesmasDi Kota Dumai Tahun 2014
No Nama Puskesmas Jumlah PosyanduPurnama Mandiri Jumlah
1. Dumai Kota 0 34 342. Bumi Ayu 0 18 183. Dumai Barat 0 11 114. Bukit Timah 0 11 115. Bukit Kapur 0 28 286. Sungai Sembilan 0 27 277. Medang Kampai 0 11 118. Jaya Mukti 0 38 389. Purnama 0 12 12
Total Kota Dumai 0 190 190
Rasio jumlah posyandu per 100.000 penduduk adalah 62,73 per
100.000 jumlah penduduk. Hal ini berarti bahwa 1 posyandu melayani
1.594 penduduk atau 319 Kepala Keluarga (KK). Apabila dibandingkan
dengan jumlah puskesmas maka rata-rata setiap puskesmas membina
21 - 22 posyandu.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 89
b) Posyandu
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah posyandu balita yang
ada sebanyak 121 buah. Dari tahun ke tahun perkembangan jumlah
posyandu yang ada cenderung meningkat. Pada tahun 2014, jumlah
posyandu yang ada di Kota Dumai sebanyak 190 posyandu, dengan
perincian seluruhnya posyandu mandiri.
Melalui revitalisasi posyandu, konsep posyandu balita yang
semula 100 balita per posyandu dikembangkan menjadi 1 posyandu
untuk 1 wilayah dengan jumlah kepala keluarga 250 s/d 500. Satu
wilayah dipantau oleh para kader posyandu, dimana setiap 1 kader
posyandu memantau 50 s/d 100 kepala keluarga. Saat ini jumlah kader
posyandu balita sebanyak 950 orang.
Tabel 5.14 Penyebaran Jumlah Posyandu Menurut PuskesmasDi Kota Dumai Tahun 2014
No Nama Puskesmas Jumlah PosyanduPurnama Mandiri Jumlah
1. Dumai Kota 0 34 342. Bumi Ayu 0 18 183. Dumai Barat 0 11 114. Bukit Timah 0 11 115. Bukit Kapur 0 28 286. Sungai Sembilan 0 27 277. Medang Kampai 0 11 118. Jaya Mukti 0 38 389. Purnama 0 12 12
Total Kota Dumai 0 190 190
Rasio jumlah posyandu per 100.000 penduduk adalah 62,73 per
100.000 jumlah penduduk. Hal ini berarti bahwa 1 posyandu melayani
1.594 penduduk atau 319 Kepala Keluarga (KK). Apabila dibandingkan
dengan jumlah puskesmas maka rata-rata setiap puskesmas membina
21 - 22 posyandu.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 89
b) Posyandu
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah posyandu balita yang
ada sebanyak 121 buah. Dari tahun ke tahun perkembangan jumlah
posyandu yang ada cenderung meningkat. Pada tahun 2014, jumlah
posyandu yang ada di Kota Dumai sebanyak 190 posyandu, dengan
perincian seluruhnya posyandu mandiri.
Melalui revitalisasi posyandu, konsep posyandu balita yang
semula 100 balita per posyandu dikembangkan menjadi 1 posyandu
untuk 1 wilayah dengan jumlah kepala keluarga 250 s/d 500. Satu
wilayah dipantau oleh para kader posyandu, dimana setiap 1 kader
posyandu memantau 50 s/d 100 kepala keluarga. Saat ini jumlah kader
posyandu balita sebanyak 950 orang.
Tabel 5.14 Penyebaran Jumlah Posyandu Menurut PuskesmasDi Kota Dumai Tahun 2014
No Nama Puskesmas Jumlah PosyanduPurnama Mandiri Jumlah
1. Dumai Kota 0 34 342. Bumi Ayu 0 18 183. Dumai Barat 0 11 114. Bukit Timah 0 11 115. Bukit Kapur 0 28 286. Sungai Sembilan 0 27 277. Medang Kampai 0 11 118. Jaya Mukti 0 38 389. Purnama 0 12 12
Total Kota Dumai 0 190 190
Rasio jumlah posyandu per 100.000 penduduk adalah 62,73 per
100.000 jumlah penduduk. Hal ini berarti bahwa 1 posyandu melayani
1.594 penduduk atau 319 Kepala Keluarga (KK). Apabila dibandingkan
dengan jumlah puskesmas maka rata-rata setiap puskesmas membina
21 - 22 posyandu.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 90
Grafik 5.54 Perkembangan Jumlah Posyandu di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2014
Selain posyandu balita, di Kota Dumai telah dikembangkan posyandu
usila sebagai salah satu pengembangan program pelayanan kesehatan
usia lanjut (usila). Posyandu usila pertama kali dikembangkan pada tahun
2005 di kelurahan Jaya Mukti yakni Posyandu Lansia Nuri. Pada tahun
2014 jumlah posyandu usila yang ada di Kota Dumai berjumlah 58
posyandu. Saat ini jumlah kader posyandu usila sebanyak 290 orang.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulannya adalah pemeriksaan
kesehatan lansia, pengobatan, penyuluhan kepada para lansia, senam
lansia, wirid pengajian, home care, membuat kerajinan tangan serta
rekreasi.
Tabel 5.15 Jumlah Posyandu Usila Menurut Puskesmasdi Kota Dumai Tahun 2014
No Kecamatan Puskesmas Jumlah1 Dumai Timur Jaya Mukti 102 Dumai Barat Dumai Barat 4
Purnama 43 Bukit Kapur Bukit Kapur 74 Medang Kampai Medang Kampai 105 Sungai Sembilan Sungai Sembilan 56 Dumai Kota Dumai Kota 97 Dumai Selatan Bumi Ayu 7
Bukit Timah 2TOTAL KOTA DUMAI 58
020406080
100120140160180200
Jumlah
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 90
Grafik 5.54 Perkembangan Jumlah Posyandu di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2014
Selain posyandu balita, di Kota Dumai telah dikembangkan posyandu
usila sebagai salah satu pengembangan program pelayanan kesehatan
usia lanjut (usila). Posyandu usila pertama kali dikembangkan pada tahun
2005 di kelurahan Jaya Mukti yakni Posyandu Lansia Nuri. Pada tahun
2014 jumlah posyandu usila yang ada di Kota Dumai berjumlah 58
posyandu. Saat ini jumlah kader posyandu usila sebanyak 290 orang.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulannya adalah pemeriksaan
kesehatan lansia, pengobatan, penyuluhan kepada para lansia, senam
lansia, wirid pengajian, home care, membuat kerajinan tangan serta
rekreasi.
Tabel 5.15 Jumlah Posyandu Usila Menurut Puskesmasdi Kota Dumai Tahun 2014
No Kecamatan Puskesmas Jumlah1 Dumai Timur Jaya Mukti 102 Dumai Barat Dumai Barat 4
Purnama 43 Bukit Kapur Bukit Kapur 74 Medang Kampai Medang Kampai 105 Sungai Sembilan Sungai Sembilan 56 Dumai Kota Dumai Kota 97 Dumai Selatan Bumi Ayu 7
Bukit Timah 2TOTAL KOTA DUMAI 58
Tahun
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 90
Grafik 5.54 Perkembangan Jumlah Posyandu di Kota DumaiTahun 2000 s/d 2014
Selain posyandu balita, di Kota Dumai telah dikembangkan posyandu
usila sebagai salah satu pengembangan program pelayanan kesehatan
usia lanjut (usila). Posyandu usila pertama kali dikembangkan pada tahun
2005 di kelurahan Jaya Mukti yakni Posyandu Lansia Nuri. Pada tahun
2014 jumlah posyandu usila yang ada di Kota Dumai berjumlah 58
posyandu. Saat ini jumlah kader posyandu usila sebanyak 290 orang.
Kegiatan yang dilaksanakan setiap bulannya adalah pemeriksaan
kesehatan lansia, pengobatan, penyuluhan kepada para lansia, senam
lansia, wirid pengajian, home care, membuat kerajinan tangan serta
rekreasi.
Tabel 5.15 Jumlah Posyandu Usila Menurut Puskesmasdi Kota Dumai Tahun 2014
No Kecamatan Puskesmas Jumlah1 Dumai Timur Jaya Mukti 102 Dumai Barat Dumai Barat 4
Purnama 43 Bukit Kapur Bukit Kapur 74 Medang Kampai Medang Kampai 105 Sungai Sembilan Sungai Sembilan 56 Dumai Kota Dumai Kota 97 Dumai Selatan Bumi Ayu 7
Bukit Timah 2TOTAL KOTA DUMAI 58
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 91
c) Polindes
Pada awal berdirinya Kota Dumai jumlah polindes yang ada
sebanyak 13 buah. Jumlah polindes mengikuti jumlah bidan PTT yang
ada pada saat itu. Pada tahun 2014, jumlah polindes yang ada di Kota
Dumai sebanyak 27 polindes. Saat ini jumlah bangunan polindes yang
permanen sebanyak 7 buah. Sedangkan sebanyak 20 polindes yang
lain status bangunannya menumpang pada sarana kesehatan yang
ada, menyewa rumah penduduk, atau menumpang pada sarana
kelurahan setempat.
d) Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
Sebagai implementasi dari Undang-undang Nomor 23 tahun
1992 pasal 23 yang menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja
sebagai salah satu dari 15 upaya kesehatan yang di selenggarakan
untuk mewujudkan produktifitas kerja yang optimal dengan
perlindungan tenaga kerja wajib di lakukan setiap tempat kerja
mencakup pelayanan kesehatan kerja, maka atas kesadaran dan
swadaya masyarakat pekerja terbentuklah pos upaya kesehatan kerja
atau pos UKK. Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin berupa
penyuluhan kesehatan sesuai dengan jenis pekerjaannya serta
pelayanan kesehatan dasar (P3K) yang dilakukan oleh kader
kesehatan kerja. Puskesmas secara berkala melakukan inspeksi
terhadap sarana dan kegiatan di pos UKK dan pembinaan secara rutin
kepada kader dan pekerja. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pekerja untuk menolong dirinya sendiri
sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan peningkatan
produktifitas kerja. Sampai dengan tahun 2014 telah dibentuk 14
(empat belas) pos UKK di Kota Dumai yang tersebar di 11 kelurahan di
Kota Dumai dengan jumlah peserta sebanyak 432 orang.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 92
Tabel 5.16. Jumlah Pos UKK Menurut Puskesmas di Kota DumaiTahun 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS NAMA POS KELURAHAN TAHUN
TERBENTUK
JMHPESER
TA(ORG)
JENISPEKERJAAN
TINGKATKEMANDIRI
AN
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA - - - - - -
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1. Paroman Jaya Mukti 24 Juni 2011 20 Pabrik Roti Pratama
3 DUMAI BARAT
DUMAIBARAT
1. Intisari STDI 25 Juni 2011 35 Pabrik Kopi Pratama
2. Teratai STDI 28 Nov 2012 32
PT. DTI(Pengelolasisa limbahcairPertamina)
Pratama
3. Harapan STDI 29 Nov 2012 42 PT. SIAK(Pabrik Kayu) Pratama
PURNAMA1. CahayaMandiri Bagan Keladi 01 April 2008 55 Batu Bata Pratama
2. Merawai Purnama 20 April 2011 50 Nelayan Pratama
4 DUMAISELATAN
BUMI AYU
1. BukitMekar Bukit Datuk 22 Maret 2012 18 Tani Sayuran Pratama
2. BungaTanjung Bukit Datuk 23 Maret 2012 19 Tani Sayuran Pratama
BUKIT TIMAH 1. Pomroy Bukit Timah 30 Des 2009 80 Tani danTernak Pratama
5 MEDANGKAMPAI
MEDANGKAMPAI
1. TaniSawit Guntung 18 Juli 2012 20 Tani Sawit Pratama
2. TaniNenas Mundam 04 Juli 2013 20 Pekerja Tani
Nenas Pratama
6 SUNGAISEMBILAN
SUNGAISEMBILAN
1. Sukabumi2 Lubuk Gaung 08 Jan 2013 23 Coconut Oil Pratama
7 BUKIT KAPUR BUKITKAPUR
1. Matahari Bukit KayuKapur 05 Des 2013 10 Petani Cabe Pratama
2. Sahabat Bukit Nenas 25 Mei 2014 8PetaniSayuran danBuah
Pratama
TOTAL POS UKK SE KOTA DUMAI 14 POSUKK
11KELURAHAN 432
e) Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Pelayanan kesehatan di pesantren (poskestren) merupakan
bagian dari kegiatan upaya kesehatan sekolah, dimana kegiatan UKS
ini meliputi pemeriksaan anak usia sekolah baik formal maupun
informal mulai jenjang TK, SD/MI, SLTP sampai SMU, termasuk anak-
anak usia sekolah yang berada di SLB (Sekolah Luar Biasa) dan
pondok pesantren. Kegiatan yang dilakukan lebih mengutamakan
kegiatan pelayanan promotif dan preventif agar anak lebih mengerti
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 93
makna pencegahan penyakit lebih penting daripada mengobati.
Namun aspek pengobatan terhadap kesehatan anak pesantren dan
anak-anak usia sekolah tetap mendapat perhatian dengan pola rujukan
ke wilayah puskesmas terdekat sebagai puskesmas rujukan. Sampai
dengan tahun 2014 jumlah Pesantren/Panti Asuhan yang dibina oleh
puskesmas ada sebanyak 17 buah.
Tabel 5.17 Jumlah Pesantren/Panti AsuhanMenurut Puskesmas di Kota Dumai Tahun 2014
No Kecamatan Puskesmas Nama Pesantren/Panti Asuhan1 Dumai Timur Jaya Mukti 1. Panti Asuhan Halimah
Tusa’diyahJl. Janur Kuning Jaya Mukti
2. Panti Asuhan BetsaidaJl. Air Bersih Dumai
2 Dumai Selatan Bukit Timah 3. MTS ArrozakMekar Sari Km 11 Bukit Timah
4. HidayatullahBukit Timah Km 4
5. Pesantren IhyausunahJl. Bangun Jenawi Mekar Sari
3. Dumai Barat Purnama 6. Pesantren Al AminJl. Prof. M. Yamin
7. Panti Asuhan An-NurJl. Sadar No. 36
Dumai Barat 8. Panti Asuhan Putri AzzahraJl. Meranti Laut, Simpang Tetap
9. Pesantren Al-MunawarohJl. Kelakap Tujuh
4 Bukit Kapur Bukit Kapur 10. Panti Asuhan Takdir IllahiBagan Besar
11. Pesantren Abi Yazid AlbustomiBukit Nenas
12. Pesantren Al-FurqonJl. Perwira Bagan Besar
13. Pesantren BaiturrahmanBagan Besar
14. Panti Asuhan Al-IkhlashiahKelurahan Bukit Nenas
15. Pesantren Al-Ilmu
16. Pesantren Nurul Ulum
5 Sungai Sembilan Sungai Sembilan 17. Panti Asuhan Al-BarkahJl. Raya Km 20 Kampung Sejati
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 94
f) Pos Binaan Terpadu (Posbindu)
Peningkatan prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi
ancaman yang serius dalam pembangunan di bidang kesehatan
kerena mengancam pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun
daerah. Di Indonesia kematian akibat PTM meningkat pesat dari 41%
pada tahun 1995 menjadi 59,5% pada tahun 2007. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa dari 10
besar penyebab kematian tertinggi di Indonesia 6 diantaranya adalah
karena PTM yaitu stroke, hipertensi, cedera, DM, Tumor, Penyakit
jantung Iskhemik. Selain itu PTM termasuk penyumbang angka
kematian yang signifikan yaitu masuk dalam 5 besar.
Pergeseran pola penyakit dari penyakit menular kepada penyakit
tidak menular dipengaruhi oleh faktor demografi, urbanisasi tak
terencana, kemajuan teknologi, globalisasi perdagangan dan
pemasaran serta peningkatan progresif dalam pola hidup tidak sehat di
masyarakat berhubungan dengan life style. Pos Binaan Terpadu
(Posbindu) dibentuk sebagai salah satu upaya promotif dan deteksi dini
faktor resiko PTM yang melibatkan peran serta masyarakat secara
aktif. Salah satu kegiatan yang dilakukan di posbindu adalah skrining
PTM. Sampai dengan tahun 2014 jumlah posbindu yang telah
terbentuk sebanyak 26 posbindu.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 95
Tabel 5.18 Jumlah Posbindu Menurut Puskesmas di Kota DumaiTahun 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS NAMA POSBINDU
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1. Suarkasa Peduli2. Cahaya Bunda
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1. Nuri2. Kutilang
3 DUMAI SELATAN
BUMI AYU1. Mardi Mulyo
2. Permaisuri
3. Edelwis
BUKIT TIMAH 1. Bukit Berbunga
2. Mekar Berseri
DUMAI BARAT1. Sadar
4 DUMAI BARAT
2. Lestari
3. Cermai
PURNAMA1. Cut Nyak Dien
2. Tua Ceria
3. Sehat Mandiri
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR
1. Tulip
2. Teratai
3. Mentari
4. Lily
5. Kenanga
6 SUNGAI SEMBILAN SUNGAI SEMBILAN 1. Melati Putih
2. Harpan Jaya
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI
1. Cempaka
2. Panca Karya
3. Karta III
4. Selinsing
TOTAL POSBINDU SE KOTA DUMAI 26 POSBINDU
8) Sarana Peralatan Kesehatan
Disamping itu, guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar
kepada masyarakat, Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Kesehatan
Kota Dumai secara bertahap mengadakan peralatan kesehatan dan
peralatan non kesehatan serta sarana penunjang lainnya di seluruh
puskesmas, puskesmas pembantu dan poskeskel. Selain melengkapi
puskesmas dengan pengadaan peralatan kesehatan dasar puskesmas
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 96
seperti pengadaan alat-alat kedokteran umum, pengadaan alat-alat
kedokteran gigi, pengadaan alat-alat keperawatan dan alat-alat
laboratorium, puskesmas juga secara bertahap mulai dilengkapi dengan
pengadaan peralatan kesehatan spesialis misalnya pengadaan alat-alat
kedokteran kebidanan dan penyakit kandungan seperti peralatan USG,
pengadaan alat-alat kedokteran kardiologi seperti ECG.
B. Tenaga Kesehatan
Pada tahun 2014 total tenaga yang ada di sarana kesehatan milik
pemerintah Kota Dumai sebanyak 1.256 orang terdiri dari PNS sebanyak
722 orang (57,48%), TKS Pemerintah Kota Dumai dan Tenaga
Honorer/Lepas sebanyak 458 orang (36,46%), serta PTT (bidan dan
perawat) sebanyak 76 orang (6,05%). Tenaga tersebut tersebar di 3 unit
kerja yang ada yakni puskesmas se Kota Dumai sebanyak 511 orang
(40,68%), RSUD Kota Dumai sebanyak 650 orang (51,75%), dan Dinas
Kesehatan Kota Dumai sebanyak 95 orang (7,56%).
Tabel 5.19 Persebaran Tenaga Yang Bekerja Di Sarana KesehatanMilik Pemerintah Kota Dumai Berdasarkan Unit Kerja
dan Status Tenaga Tahun 2014
No. Unit KerjaStatus Tenaga
JumlahPNS PTT TKS
1. Dinas Kesehatan Kota Dumai 75 0 20 952. Puskesmas se Kota Dumai 364 76 71 5113. RSUD Kota Dumai 283 0 367 650
Jumlah 722 76 458 1.256
Dari total tenaga tersebut sebanyak 1.002 orang (79,84%) adalah tenaga
kesehatan seperti terlihat pada grafik berikut:
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 97
Grafik 5.56 Persebaran Jumlah Tenaga Yang Bekerjadi Sarana Kesehatan Milik Pemerintah Kota Dumai
Berdasarkan Kategori Tenaga Tahun 2014
Persebaran Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan MilikPemerintah Kota Dumai
Sarana pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai ada 2 (dua)
yakni RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai. Persebaran
tenaga kesehatan menurut jenis tenaga di sarana pelayanan Kesehatan
milik Pemerintah Kota Dumai tersebut menunjukan perawat merupakan
jenis tenaga kesehatan yang paling banyak yakni sebesar 41% seperti
terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5.57 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenagadi RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Jumlah
5%
MedisFarmasiSanitasi
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 97
Grafik 5.56 Persebaran Jumlah Tenaga Yang Bekerjadi Sarana Kesehatan Milik Pemerintah Kota Dumai
Berdasarkan Kategori Tenaga Tahun 2014
Persebaran Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan MilikPemerintah Kota Dumai
Sarana pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai ada 2 (dua)
yakni RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai. Persebaran
tenaga kesehatan menurut jenis tenaga di sarana pelayanan Kesehatan
milik Pemerintah Kota Dumai tersebut menunjukan perawat merupakan
jenis tenaga kesehatan yang paling banyak yakni sebesar 41% seperti
terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5.57 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenagadi RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
Tenaga Kesehatan Tenaga NonKesehatan
Total
76 19 95461
50
511
465 185
650
1002
254
1256
Kategori Tenaga
Dinkes Puskesmas RSUD Kota Dumai Total
12%
41%29%
5% 3% 6% 1% 1%2%
Medis Perawat BidanFarmasi Gizi Teknisi MedisSanitasi Fisioterapi Kesmas
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 97
Grafik 5.56 Persebaran Jumlah Tenaga Yang Bekerjadi Sarana Kesehatan Milik Pemerintah Kota Dumai
Berdasarkan Kategori Tenaga Tahun 2014
Persebaran Tenaga Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan MilikPemerintah Kota Dumai
Sarana pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai ada 2 (dua)
yakni RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai. Persebaran
tenaga kesehatan menurut jenis tenaga di sarana pelayanan Kesehatan
milik Pemerintah Kota Dumai tersebut menunjukan perawat merupakan
jenis tenaga kesehatan yang paling banyak yakni sebesar 41% seperti
terlihat pada grafik berikut ini:
Grafik 5.57 Persebaran Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenagadi RSUD Kota Dumai dan Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
Total
650
1256
Teknisi Medis
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 98
1) Tenaga Medis
Pada tahun 2014 total tenaga medis yang ada di sarana pelayanan
kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan
Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 105 orang yang terdiri dari dokter
spesialis sebanyak 20 orang, dokter umum sebanyak 66 orang dan dokter
gigi sebanyak 19 orang, Dengan demikian rasio dokter spesialis sebesar
7 per 100.000 penduduk, rasio dokter umum sebesar 22 per 100.000
penduduk dan rasio dokter gigi sebesar 6 per 100.000 penduduk.
2) Tenaga Perawat
Pada tahun 2014 total tenaga perawat yang ada di sarana pelayanan
kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan
Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 371 orang yang terdiri dari perawat
umum sebanyak 351 orang dan perawat gigi sebanyak 20 orang. Dari
jumlah perawat tersebut sebanyak 4 orang merupakan perawat PTT.
Rasio perawat sebesar 116 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio
perawat gigi sebesar 7 per 100.000.
3) Tenaga Bidan
Pada tahun 2014 total tenaga bidan yang ada di sarana pelayanan
kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan
Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 260 orang. Dari jumlah bidan
tersebut sebanyak 60 orang merupakan bidan PTT. Rasio bidan sebesar
86 per 100.000 penduduk.
4) Tenaga Farmasi
Pada tahun 2014 total tenaga farmasi yang ada di sarana pelayanan
kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan
Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 48 orang yang terdiri dari apoteker
sebanyak 14 orang, dan asisten apoteker sebanyak 34 orang. Rasio
apoteker sebesar 5 per 100.000 penduduk, sedangkan rasio asisten
apoteker sebesar 11 per 100.000 penduduk.
5) Tenaga Gizi
Pada tahun 2014 total tenaga gizi yang ada di sarana pelayanan
kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 99
Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 25 orang. Dengan demikian rasio
tenaga gizi sebesar 8 per 100.000 penduduk.
6) Tenaga Sanitasi
Pada tahun 2014 total tenaga sanitasi yang ada di sarana pelayanan
kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai yakni hanya ada di Puskesmas
se Kota Dumai sebanyak 11 orang. Dengan demikian rasio tenaga
sanitasi sebesar 4 per 100.000 penduduk.
7) Tenaga Kesehatan Masyarakat
Pada tahun 2014 total kesehatan masyarakat yang ada di sarana
pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai
dan Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 22 orang. Dengan demikian
rasio tenaga kesehatan masyarakat sebesar 7 per 100.000 penduduk.
8) Tenaga Teknisi Medis
Pada tahun 2014 total tenaga teknisi medis yang ada di sarana pelayanan
kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai (RSUD Kota Dumai dan
Puskesmas se Kota Dumai) sebanyak 59 orang. Dengan demikian rasio
tenaga teknisi medis sebesar 19 per 100.000 penduduk.
9) Tenaga Keterapian Fisik
Pada tahun 2014 total tenaga keterapian fisik yang ada di sarana
pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Dumai yakni tenaga
fisioterapi sebanyak 8 orang. Tenaga ini hanya ada di RSUD Kota Dumai.
Dengan demikian rasio tenaga fisioterapi sebesar 3 per 100.000
penduduk.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 100
Tabel 5.20 Rasio dan Jumlah Tenaga Kesehatan Per 100.000 PendudukBerdasarkan Target dan Pencapaian Tahun 2014
No Uraian TenagaKesehatan
Rasio Per 100.000 PendudukKeteranganTarget
Tahun 2014 Jumlah PencapaianTahun 2014 Jumlah
1. Dokter Spesialis 12 36 7 20 Masih kurang
2. Dokter Umum 48 143 22 66 Masih kurang
3. Dokter Gigi 11 33 6 19 Masih kurang
4. Perawat 158 471 116 351 Masih kurang
5. Perawat Gigi 16 48 7 20 Masih kurang
6. Bidan 75 224 86 260 Telah mencukupi
7. Apoteker 12 36 5 14 Masih kurang
8. Asisten Apoteker 24 72 11 34 Masih kurang
9. Gizi 24 72 8 25 Masih kurang
10. Sanitasi 15 45 4 11 Masih kurang
11. Kesehatan. Masyarakat 12 36 7 22 Masih kurang
12. Teknisi Medis 9 27 19 59 Telah mencukupi
13. Keterapian Fisik 6 18 3 8 Masih kurang
C. Pembiayaan Kesehatan
Pada tahun 2014 total anggaran kesehatan Kota Dumai (RSUD Kota
Dumai dan Dinas Kesehatan Kota Dumai) sebesar Rp
195.592.608.136,50, dimana sebesar Rp 63.708.374.631,50 (32,57%) adalah
anggaran untuk Dinas Kesehatan Kota Dumai termasuk puskesmas.
Sedangkan sisanya sebesar 131.884.233.505,00 (67,43%) merupakan
anggaran RSUD Kota Dumai termasuk BLUD. Anggaran kesehatan Kota
Dumai berasal dari berbagai sumber biaya dengan perincian sebagai berikut:
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 101
Tabel 5.21 Perincian Pembiayaan Kesehatan Kota Dumai BerdasarkanSumber Anggaran dan Unit Kerja Tahun 2014
No. Sumber AnggaranUnit Kerja
Jumlah %Dinkes (Rp) RSUD KotaDumai (Rp)
1. APBD Kota Dumai 60.788.814.631,50 131.884.233.505,00 192.673.048.137,50 98,51
2. APBD Provinsi Riau 35.170.000,00 -- 35.170.000,00 0,02
3. APBN 2.664.130.000,00 -- 2.664.130.000,00 1,36
4. Sumber Lain (GlobalFund) 220.260.000,00 -- 220.260.000,00 0.11
Total Anggaran 63.708.374.631,50 131.884.233.505,00 195.592.608.136,50 100
Rata-rata Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kota
Pada tahun 2014 total APBD Kota Dumai sebesar Rp
1.395.354.175.489,62 sedangkan total anggaran kesehatan (RSUD Kota Dumai
dan Dinas Kesehatan Kota Dumai) dalam APBD Kota Dumai sebesar Rp
192.673.048.136,50. Dengan demikian rata-rata persentase anggaran
kesehatan dalam APBD Kota Dumai sebesar 13,81%. Bila dibandingkan
dengan pencapaian hasil tahun 2013, dimana rata-rata persentase anggaran
kesehatan dalam APBD Kota Dumai sebesar 12,69%, terlihat ada
peningkatan rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD Kota
pada tahun 2014.
Selama tahun 2006 sampai dengan tahun 2014 perkembangan
persentase anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai terhadap APBD Kota
Dumai cenderung berfluktuasi meskipun secara kuantitatif jumlahnya
cenderung meningkat, seperti terlihat pada tabel berikut ini:
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 102
Tabel 5.22Perkembangan Persentase Anggaran Dinas Kesehatan Kota Dumai
Terhadap APBD Kota Dumai Dari Tahun 2006 s/d 2014
No Tahun APBD Kota DumaiAPBD Dinkes Kota
Dumai% APBD Dinkesterhadap APBD
Kota Dumai1. 2006 640.736.548.012,00 23.300.836.920,00 3,64
2. 2007 996.542.046.037,00 37.200.547.045,00 3,73
3. 2008 760.608.186.238,00 33.255.426.587,00 4,37
4. 2009 846.740.426.561,00 39.949.361.995,00 4,72
5. 2010 730.547.061.847,18 32.583.191.170,00 4,46
6. 2011 874.345.009.208,19 38.295.306.783,00 4,38
7. 2012 1.046.437.057.059,00 51.992.782.799,50 4,97
8. 2013 1.365.234.514.421,00 57.650.814.382,68 4,22
9. 2014 1.395.354.175.489,62 60.788.814.631,50 4,36
Alokasi Anggaran Kesehatan Pemerintah per Kapita per Tahun
Pada tahun 2014 alokasi anggaran kesehatan pemerintah per kapita per
tahun di Kota Dumai sebesar Rp 645.795,10. Bila dibandingkan dengan
pencapaian hasil tahun 2013 dimana alokasi anggaran kesehatan pemerintah
per kapita per tahun di Kota Dumai sebesar Rp 628.970,10, maka terlihat ada
peningkatan alokasi anggaran kesehatan pemerintah per kapita per tahun
pada tahun 2014.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 103
BAB VIKESIMPULAN
Pelaksanaan pembangunan kesehatan sampai dengan tahun 2014
menunjukan adanya kemajuan dan keberhasilan upaya-upaya di bidang
kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kota Dumai.
Hal tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya Angka Harapan Hidup Waktu
Lahir, menurunnya beberapa Angka Kesakitan atau morbiditas dan
menurunnya Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita. Akan tetapi,
terjadi sedikit peningkatan pada pencapaian angka kematian atau mortalitas
seperti Angka Kematian Neonatal dan Angka Kematian Ibu. Meskipun terjadi
peningkatan, pencapaian angka tersebut masih di bawah target Kota Dumai
maupun Nasional.
Selain itu, sampai dengan tahun 2014 ada beberapa
prestasi/penghargaan yang telah di terima Kota Dumai pada bidang
kesehatan baik tingkat nasional maupun tingkat propinsi, seperti terlihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 6.23 Daftar Nama Penghargaan Pada Bidang Kesehatan YangDiterima Kota Dumai dari Tahun 2006 sampai dengan 2014
No Tahun Nama Penghargaan Tingkat1 2006 Tenaga kesehatan teladan puskesmas (kesling)
tingkat nasionalNasional
2 2007 Juara harapan kedua cerdas cermat posyandujambore kader tingkat propinsi Riau (posyanduNuri)
Propinsi
3 2007 Juara harapan kedua penimbangan danpengisian KMS Jambore kader tingkat PropinsiRiau (Posyandu Nuri)
Propinsi
4 2007 Juara harapan kedua penyuluhan kesehatanjambore kader tingkat Propinsi Riau ( PosyanduNuri)
Propinsi
5 2008 Tenaga kesehatan teladan (dokter) tingkatnasional (Kepala Puskesmas Dumai Timur)
Nasional
6 2008 Puskesmas berprestasi II Propinsi Riau Propinsi7 2008 Manggala Karya Bakti Husada (kelurahan siaga
32 kelurahan se Kota Dumai)Nasional
8 2008 Perilaku Hidup Bersih Sehat (Kelurahan LubukGaung Kecamatan Sungai Sembilan)
Nasional
9 2008 Upaya Peningkatan Gizi Keluarga (UPGK)terbaik I tingkat Propinsi Riau (Kelurahan JayaMukti, Kecamatan Dumai Timur)
Propinsi
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 104
10 2009 Bincang – bintang bersama Bu Menkes (B4M)dalam program P4K
Nasional
11 2009 Posyandu terbaik I tingkat propinsi (PosyanduPerkutut)
Propinsi
12 2009 Juara III Tenaga Kesehatan PuskesmasTeladan (tenaga gizi) tingkat Propinsi Riau
Propinsi
13 2010 Juara I Lomba Cerdas Cermat Kader TkPropinsi di adakan PKK
Propinsi
14 2010 Juara II Paramedis Teladan (Bidan Teladan) TkPropinsi (bidan PTT Poskeskel Bagan Besar)
Propinsi
15 2011 Juara Tenaga Paramedis Teladan I Tk Propinsi(Bidan PTT Poskeskel Guntung)
Propinsi
16 2011 Juara Tenaga Gizi Teladan I Tk Propinsi Propinsi17 2012 Juara Tenaga Kesmas Teladan II Tk Propinsi Propinsi18 2012 Juara Tenaga Medis Teladan III Tk Propinsi Propinsi19 2012 Penghargaan atas keberhasilan dalam
penemuan dan pengobatan TB Paru denganstrategi DOTS
Propinsi
20 2013 Juara 1 Posyandu Teladan Kembang Sepatu(Kelurahan Bagan Keladi) Tk. Propinsi
Propinsi
21 2013 Juara Tenaga Gizi Teladan II Tk. Propinsi Propinsi22 2014 Juara Tenaga Paramedis Teladan II Tk.
Propinsi (Bidan PTT Poskel Gurun Panjang)Propinsi
23 2014 Juara Tenaga Gizi Teladan III Tk. Propinsi Propinsi24 2014 Juara I Lomba Penyuluhan Jambore Kader PKK
Tk.PropinsiPropinsi
Secara umum, pencapaian target-target untuk indikator Dumai Sehat
dan Standar Pelayanan Minimal cukup memuaskan. Namun demikian, ada
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari hasil pencapaian program
sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut:
1. Pada tahun 2011 sampai dengan 2013 tidak ditemukan kasus balita
dengan gizi buruk di Kota Dumai, sehingga persentase balita dengan gizi
buruk adalah 0%. Namun pada tahun 2014 ditemukan 3 kasus gizi buruk
yaitu 2 balita di wilayah kerja puskesmas Bumi Ayu yakni di kelurahan
Bumi Ayu, Ratu Sima dan 1 balita di wilayah kerja Purnama yakni di
Kelurahan Bagan Keladi. Dengan demikian persentase balita dengan gizi
buruk di Kota Dumai adalah 0,01%. Meskipun angka tersebut masih jauh
dibawah target Kota Dumai dan Nasional, namun hal tersebut perlu
mendapat perhatian serius dalam rangka percepatan pencapaian Millenium
Development Goals (MDG’s) terutama tujuan pertama yakni memberantas
kemiskinan dan kelaparan yang salah satu indikator kinerjanya adalah
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 105
menurunnya persentase balita dengan gizi kurang. Meningkatnya kasus
balita dengan gizi kurang ini karena dari hasil pelacakan kasus banyak
ditemukan kasus gizi kurang pada balita dari penduduk pendatang ilegal
yang berasal dari luar Kota Dumai. Pada umumnya warga pendatang ini
jarang mau memeriksakan kesehatan balitanya baik ke posyandu maupun
ke puskesmas dan jaringannya. Apabila hal tersebut di atas tidak
diwaspadai, maka mungkin saja pencapaian MDG’s tidak tercapai pada
tahun 2015. Untuk itu perlu penanganan serius dari Pemerintah Kota
Dumai dan lintas sektor terkait dalam menangani kasus warga pendatang
ilegal tersebut.
2. Pada tahun 2014 pencapaian Angka Kematian Neonatal dan Angka
Kematian Ibu mengalami peningkatan. Hal ini perlu mendapat perhatian
serius dalam rangka percepatan pencapaian Millenium Development Goals
(MDG’s) terutama tujuan keempat yakni menurunkan angka kematian anak
yang salah satu indikator kinerjanya adalah menurunnya angka kematian
neonatal per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab utama kematian neonatal
sangat erat kaitannya dengan permasalahan selama masa kehamilan,
pada saat persalinan, serta perawatan bayi baru lahir terutama pada usia
satu bulan pertama kehidupan. Untuk itu perlu kerja keras dalam upaya
menurunkan angka kematian neonatal (bayi berusia kurang dari 28 hari)
tersebut di atas dengan lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir.
3. Penyakit-penyakit tidak menular (PTM) mulai mendominasi pola penyakit
rawat jalan terbesar baik di Rumah Sakit maupun puskesmas seperti
penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, Gastritis, kecelakaan dan ruda
paksa serta Rematoid Artritis. Untuk itu pada tahun mendatang program
penyakit tidak menular perlu mendapat perhatian sehingga jumlah kasus
PTM tidak semakin meningkat jumlahnya setiap tahun. Salah satunya
adalah melalui kegiatan promosi kesehatan mengenai penyakit tidak
menular kepada masyarakat.
________________________________Dinas Kesehatan Kota Dumai
Profil Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014_________________ 106
BAB VII
P E N U T U P
Pembangunan Kesehatan tetap merupakan kebutuhan masyarakat
yang akan meningkat secara terus-menerus, sesuai dengan
perkembangan pembangunan secara nasional. Untuk itu upaya-upaya di
bidang kesehatan akan terus ditingkatkan.
Buku Profil Kesehatan merupakan dokumen hasil kegiatan
pembangunan kesehatan akan terus disusun secara berkala untuk
memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang upaya-
upaya yang dijalankan dan seberapa jauh perubahan dan perbaikan
keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Penyajian dan analisa
data secara rinci dapat dilihat dari laporan hasil kegiatan masing-masing
program. Mudah-mudahan profil ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang membutuhkan informasi kesehatan.
KOTA DUMAITAHUN 2014
L P L + P SatuanA. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 1.727,38 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 33 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 157.229 145.642 302.871 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 175 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 55 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 108 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 47,22 47,77 47,50 % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 0,00 0,00 24,40 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 23,07 % Tabel 3
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
b. SMA/ SMK/ MA 0,00 0,00 23,07 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 0,00 0,00 18,53 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 0,00 0,00 24,43 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 0,00 0,00 3,30 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 0,00 0,00 0,93 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 1,99 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 4.088 3.787 7.875 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6,08 4,73 5,43 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 54 33 87 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 13,21 8,71 11,05 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 62 41 103 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 15,17 10,83 13,08 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 77 48 125 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 18,84 12,67 15,87 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 9 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 114,29 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 208 141 349 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 59,60 40,40 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 68,68 46,55 115,23 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 242 171 413 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 79,90 56,46 136,36 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 0,97 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 19,37 17,17 18,42 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 90,86 80,28 87,94 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 20,43 36,62 24,90 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 111,29 116,90 112,84 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 1,32 2,64 3,96 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 25,72 25,82 25,76 % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 14 12 26 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 14 6 20 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kasus Syphilis 22 41 63 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kasus Syphilis 22 41 63 Kasus Tabel 1124 Jumlah Kematian karena AIDS 7 2 9 Jiwa Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV 0,17 1,25 0,19 % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1327 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 3 2 5 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,99 0,66 1,65 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 100,00 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,23 0,07 0,30 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 50,00 55,56 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 5,00 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 52 50 102 Kasus Tabel 20
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 46,22 40,94 87,17 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,81 0,38 % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,03 0,02 0,06 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Cakupan pengukuran tekanan darah 1,76 10,48 5,95 % Tabel 2435 Cakupan pemeriksaan obesitas 0,62 1,82 1,20 % Tabel 2536 Cakupan pemeriksaan IVA+ 0,23 % Tabel 2637 Cakupan pemeriksaan CBE 0,20 % Tabel 2638 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan KesehatanC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 99 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 96,32 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 94,42 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 90,29 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 94,40 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 44,64 % Tabel 3045 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 96,32 % Tabel 3246 Penanganan komplikasi kebidanan 90,57 % Tabel 3347 Penanganan komplikasi Neonatal 82,35 77,81 80,17 % Tabel 3348 Peserta KB Baru 32,20 % Tabel 3649 Peserta KB Aktif 75,27 % Tabel 3650 Bayi baru lahir ditimbang 94,72 101,64 98,04 % Tabel 3751 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,73 1,25 1,49 % Tabel 3752 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 96,26 99,97 98,04 % Tabel 3853 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 93,57 93,58 93,57 % Tabel 3854 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 55,13 54,91 55,03 % Tabel 3955 Pelayanan kesehatan bayi 91,73 99,74 95,58 % Tabel 4056 Desa/Kelurahan UCI 100,00 % Tabel 4157 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 92,27 100,87 96,41 % Tabel 4258 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 91,73 99,74 95,58 % Tabel 4359 Bayi Mendapat Vitamin A 91,20 90,49 90,86 % Tabel 4460 Anak Balita Mendapat Vitamin A 90,72 91,94 91,31 % Tabel 44
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
61 Baduta ditimbang 89,96 91,57 90,74 % Tabel 4562 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,30 0,36 0,33 % Tabel 4563 Pelayanan kesehatan anak balita 88,52 93,60 90,97 % Tabel 4664 Balita ditimbang (D/S) 87,16 87,68 87,41 % Tabel 4765 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,38 0,62 0,50 % Tabel 4766 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4867 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 97,33 96,56 96,96 %
Tabel 4968 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,43 Tabel 5069 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 67,29 sekolah Tabel 5170 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 98,13 sekolah Tabel 5171 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 45,92 46,31 46,11 % Tabel 5172 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 60,14 58,57 59,35 % Tabel 5173 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 60,14 58,57 59,35 % Tabel 5174 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 91,81 92,25 92,02 % Tabel 5274 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 91,81 92,25 92,02 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan - - 52,19 % Tabel 5376 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 84,95 103,60 93,92 % Tabel 5477 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 5,36 5,46 5,41 % Tabel 5478 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 35,06 34,36 34,72 per 1.000 pasien keluar Tabel 5579 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 16,52 16,10 16,32 per 1.000 pasien keluar Tabel 5580 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 62,11 % Tabel 5681 Bed Turn Over (BTO) di RS 57,61 Kali Tabel 5682 Turn of Interval (TOI) di RS 2,40 Hari Tabel 5683 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,14 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat84 Rumah Tangga ber-PHBS 50,05 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan85 Persentase rumah sehat 84,50 % Tabel 5886 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 38,77 % Tabel 5987 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan - % Tabel 60
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
89 Desa STBM - % Tabel 6290 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 86,42 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 82,43 % Tabel 64TPM tidak memenuhi syarat dibina 68,16 % Tabel 65TPM memenuhi syarat diuji petik 87,39 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan91 Jumlah Rumah Sakit Umum 3 RS Tabel 6792 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 6793 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 3 Tabel 6794 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 7 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 21 Tabel 67Jumlah Puskesmas pembantu 12 Tabel 67
95 Jumlah Apotek 28 Tabel 6796 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100 % Tabel 6896 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100 % Tabel 6897 Jumlah Posyandu 190 Posyandu Tabel 6998 Posyandu Aktif 100 % Tabel 6999 Rasio posyandu per 100 balita 0,47 per 100 balita Tabel 69
100 UKBMPoskesdes 33 Poskesdes Tabel 70Polindes 27 Polindes Tabel 70Posbindu 26 Posbindu Tabel 70
101 Jumlah Desa Siaga 33 Desa Tabel 71102 Persentase Desa Siaga 100 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan103 Jumlah Dokter Spesialis 16 4 20 Orang Tabel 72104 Jumlah Dokter Umum 22 60 82 Orang Tabel 72105 Rasio Dokter (spesialis+umum) 33,68 per 100.000 penduduk Tabel 72106 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 5 15 20 Orang Tabel 72107 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 6,60 per 100.000 penduduk Tabel 72108 Jumlah Bidan 314 Orang Tabel 73109 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 215,60 per 100.000 penduduk Tabel 73110 Jumlah Perawat 96 293 429 Orang Tabel 73111 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 141,64 per 100.000 penduduk Tabel 73112 Jumlah Perawat Gigi 2 20 22 Orang Tabel 73113 Jumlah Tenaga Kefarmasian 5 47 65 Orang Tabel 74
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran
115 Jumlah Tenaga Sanitasi 2 9 11 Orang Tabel 76116 Jumlah Tenaga Gizi 1 25 26 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan117 Total Anggaran Kesehatan 195.592.608.136,50 Rp Tabel 81118 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 13,81 % Tabel 81119 Anggaran Kesehatan Perkapita 645.795,10 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK(km 2) TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 DUMAI KOTA 13,00 0 5 5 51.370 13.815 4 3.952
DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATANKOTA DUMAITAHUN 2014
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN
DESA KELURAHAN DESA +KELURAHAN
1 DUMAI KOTA 13,00 0 5 5 51.370 13.815 4 3.952
2 DUMAI TIMUR 47,52 0 5 5 66.128 17.469 4 1.392
3 DUMAI BARAT 44,98 0 4 4 40.865 10.841 4 909
4 DUMAI SELATAN 73,50 0 5 5 52.208 13.820 4 710
5 BUKIT KAPUR 200,00 0 5 5 45.304 12.205 4 227
6 MEDANG KAMPAI 373,00 0 4 4 12.154 3.266 4 33
7 SEI. SEMBILAN 975,38 0 5 5 34.842 9.214 4 36
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.727,38 0 33 33 302.871 80.630 4 175
Sumber :1. Dumai Dalam Angka 2013, Bappeda Kota Dumai dan BPS Kota Dumai2. Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkan Database SIAK Offline Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2013
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 21.069 19.516 40.585 1082 5 - 9 19.009 17.537 36.546 1083 10 - 14 11.807 11.009 22.816 1074 15 - 19 10.189 9.397 19.586 1085 20 - 24 12.748 11.938 24.686 1076 25 - 29 13.886 13.669 27.555 1027 30 - 34 16.011 14.826 30.837 108
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKOTA DUMAITAHUN 2014
21.06919.009
11.80710.189
12.74813.886
16.01113.725
11.1758.544
6.9204.946
3.1351.769
1.1671.129
19.51617.537
11.0099.397
11.93813.669
14.82612.372
9.8047.837
6.3534.713
2.8721.673
1.0041.122
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
Perempuan Laki-Laki
7 30 - 34 16.011 14.826 30.837 1088 35 - 39 13.725 12.372 26.097 1119 40 - 44 11.175 9.804 20.979 114
10 45 - 49 8.544 7.837 16.381 10911 50 - 54 6.920 6.353 13.273 10912 55 - 59 4.946 4.713 9.659 10513 60 - 64 3.135 2.872 6.007 10914 65 - 69 1.769 1.673 3.442 10615 70 - 74 1.167 1.004 2.171 11616 75+ 1.129 1.122 2.251 101
JUMLAH 157.229 145.642 302.871 108ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 55
Sumber:1. Estimasi Data Penduduk Sasaran oleh Pusdatin berdasarkan Database SIAK Offline Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai Tahun 2013
21.06919.009
11.80710.189
12.74813.886
16.01113.725
11.1758.544
6.9204.946
3.1351.769
1.1671.129
19.51617.537
11.0099.397
11.93813.669
14.82612.372
9.8047.837
6.3534.713
2.8721.673
1.0041.122
0 - 45 - 9
10 - 1415 - 1920 - 2425 - 2930 - 3435 - 3940 - 4445 - 4950 - 5455 - 5960 - 6465 - 6970 - 74
75+
Perempuan Laki-Laki
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS a) 91.027 91.027 182.054
2PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF a) 42.987 43.486 86.473 47,22 47,77 47,50
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN: b)
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKOTA DUMAITAHUN 2014
3PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN: b)
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 68.336 0,00 0,00 24,4b. SD/MI 64.612 0,00 0,00 23,07c. SMP/ MTs 51.897 0,00 0,00 18,53d. SMA/ MA 68.420 0,00 0,00 24,43e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 9.242 0,00 0,00 3,30f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 2.605 0,00 0,00 0,93g. AKADEMI/DIPLOMA III 5.573 0,00 0,00 1,99h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 8.990 0,00 0,00 3,21i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 392 0,00 0,00 0,14
Sumber :a. Dumai Dalam Angka In Figures 2006, Bappeko Dumai & BPS Kota Dumai Tahun 2007 (Komposisi base on SUSENAS 2004)b. Dumai Dalam Angka 2013, Bappeda Kota Dumai & BPS Kota Dumai
TABEL 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 688 3 691 648 2 650 1.336 5 1.3412 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 893 8 901 826 3 829 1.719 11 1.7303 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 2 536 495 1 496 1.029 3 1.032
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUAN
HIDUP MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
HIDUP
KOTA DUMAITAHUN 2014
MATI HIDUP + MATI
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 2 536 495 1 496 1.029 3 1.032BUKIT TIMAH 170 0 170 158 2 160 328 2 330
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 289 0 289 276 1 277 565 1 566PURNAMA 257 4 261 241 3 244 498 7 505
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 616 0 616 562 0 562 1.178 0 1.1786 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 477 5 482 429 5 434 906 10 9167 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 164 3 167 152 1 153 316 4 320
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.088 25 4.113 3.787 18 3.805 7.875 43 7.9186,08 4,73 5,43
Sumber :1. Puskesmas Se Kota Dumai2. RSUD Kota Dumai
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 6 5 1 6 3 3 1 4 9 8 2 102 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 14 15 5 20 6 7 0 7 20 22 5 273 DUMAI SELATAN BUMI AYU 10 12 2 14 4 4 1 5 14 16 3 19
BUKIT TIMAH 5 7 0 7 1 1 1 2 6 8 1 9
BAYI BALITA BAYI ANAKBALITANEONATAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITAANAKBALITA BAYI ANAK
BALITANEONATAL NEONATAL
LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH KEMATIAN
BALITA
KOTA DUMAITAHUN 2014
BUKIT TIMAH 5 7 0 7 1 1 1 2 6 8 1 94 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 1 1 0 1 9 10 1 11 10 11 1 12
PURNAMA 1 2 0 2 2 3 0 3 3 5 0 55 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 6 7 4 11 6 8 1 9 12 15 5 206 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 10 11 2 13 1 4 2 6 11 15 4 197 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 1 2 1 3 1 1 0 1 2 3 1 4
JUMLAH (KAB/KOTA) 54 62 15 77 33 41 7 48 87 103 22 12513,21 15,17 3,67 18,84 8,71 10,83 1,85 12,67 11,05 13,08 2,79 15,87
Sumber:1. Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 20142. Laporan Kematian Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20143. Laporan Kematian RSUD Kota Dumai Tahun 2014
Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
< 20tahun
20-34tahun
≥35tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun
≥35tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun
≥35tahun JUMLAH < 20
tahun20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.336 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.719 0 1 1 2 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 3
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1.029 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BUKIT TIMAH 328 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 2
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 565 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP
KOTA DUMAITAHUN 2014
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 565 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1
PURNAMA 498 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1.178 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 906 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 316 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7.875 0 1 1 2 0 3 1 4 0 2 1 3 0 6 3 9
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 114,29
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 7
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 26.445 24.925 51.370 20 44,44 25 55,56 45 26 49,06 27 50,94 53 0 0,00
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 34.347 31.781 66.128 45 57 34 43,04 79 48 55,81 38 44,19 86 1 1,16
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 20.553 19.027 39.580 24 56 19 44,19 43 27 50,94 26 49,06 53 0 0,00
BUKIT TIMAH 6.533 6.095 12.628 13 76 4 23,53 17 16 76,19 5 23,81 21 1 4,76
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 11.095 10.608 21.703 23 77 7 23,33 30 28 70,00 12 30,00 40 0 0,00
L+P
TAHUN 2014KOTA DUMAI
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS PADA TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TBANAK 0-14
TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU BTA+
L PL+P
JUMLAH SELURUHKASUS TB
L P
BUKIT TIMAH 6.533 6.095 12.628 13 76 4 23,53 17 16 76,19 5 23,81 21 1 4,76
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 11.095 10.608 21.703 23 77 7 23,33 30 28 70,00 12 30,00 40 0 0,00
PURNAMA 9.897 9.265 19.162 15 63 9 37,50 24 18 64,29 10 35,71 28 0 0,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 23.701 21.603 45.304 29 62 18 38,30 47 36 64,29 20 35,71 56 1 1,79
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 18.332 16.510 34.842 27 55 22 44,90 49 29 51,79 27 48,21 56 1 1,79
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 6.326 5.828 12.154 12 80 3 20,00 15 14 70,0 6 30,00 20 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 157.229 145.642 302.871 208 60 141 40 349 242 59 171 41 413 4 0,97
CNR KASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 68,68 46,55 115,23
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 79,90 56,46 136,36
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, LembagaPemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 302871
TABEL 8
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 211 149 360 20 25 45 9,48 16,78 12,502 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 174 130 304 45 34 79 25,86 26,15 25,993 DUMAI SELATAN BUMI AYU 105 65 170 24 19 43 22,86 29,23 25,29
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA DUMAI
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK
TAHUN 2014
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 105 65 170 24 19 43 22,86 29,23 25,29BUKIT TIMAH 39 28 67 13 4 17 33,33 14,29 25,37
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 100 80 180 23 7 30 23,00 8,75 16,67PURNAMA 72 54 126 15 9 24 20,83 16,67 19,05
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 94 71 165 29 18 47 30,85 25,35 28,486 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 194 179 373 27 22 49 13,92 12,29 13,147 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 85 65 150 12 3 15 14,12 4,62 10,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.074 821 1.895 208 141 349 19,37 17,17 18,42
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan diBBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
TABEL 9
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 36 9 45 33 91,67 7 77,78 40 88,89 6 16,67 6 66,67 12 26,67 108,33 144,44 115,56 0 2 2
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 24 16 40 21 87,50 14 87,50 35 87,50 2 8,33 1 6,25 3 7,50 95,83 93,75 95,00 3 1 4
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 22 10 32 19 86,36 9 90,00 28 87,50 8 36,36 4 40,00 12 37,50 122,73 130,00 125,00 0 2 2
BUKIT TIMAH 10 3 13 9 90,00 2 66,67 11 84,62 3 30,00 3 100,00 6 46,15 120,00 166,67 130,77 0 0 0
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L PBTA (+) DIOBATI
ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN (SUCCESS
RATE/SR)P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
JUMLAHKEMATIANSELAMA
PENGOBATAN
BUKIT TIMAH 10 3 13 9 90,00 2 66,67 11 84,62 3 30,00 3 100,00 6 46,15 120,00 166,67 130,77 0 0 0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 28 6 34 26 92,86 4 66,67 30 88,24 3 10,71 2 33,33 5 14,71 103,57 100,00 102,94 0 1 1
PURNAMA 12 7 19 11 91,67 6 85,71 17 89,47 4 33,33 1 14,29 5 26,32 125,00 100,00 115,79 1 1 2
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 20 6 26 19 95,00 4 66,67 23 88,46 5 25,00 5 83,33 10 38,46 120,00 150,00 126,92 0 0 0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 25 14 39 23 92,00 11 78,57 34 87,18 4 16,00 3 21,43 7 17,95 108,00 100,00 105,13 0 1 1
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 9 0 9 8 88,89 0 0,00 8 88,89 3 33,33 1 0,00 4 44,44 122,22 0,00 133,33 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 186 71 257 169 90,86 57 80,28 226 87,94 38 20,43 26 36,62 64 24,90 111,29 116,90 112,84 4 8 12
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 1,32 2,64 3,96
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
Keterangan :
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 3.544 3.339 6.883 354 334 688 137 38,66 146 43,73 283 41,122 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 4.603 4.258 8.861 460 426 886 91 19,77 116 27,24 207 23,36
KOTA DUMAITAHUN 2014
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 4.603 4.258 8.861 460 426 886 91 19,77 116 27,24 207 23,363 DUMAI SELATAN BUMI AYU 2.754 2.550 5.304 275 255 530 89 32,32 60 23,53 149 28,09
BUKIT TIMAH 875 817 1.692 88 82 170 40 45,71 27 33,05 67 39,414 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 1.487 1.421 2.908 149 142 291 37 24,88 29 20,41 66 22,70
PURNAMA 1.326 1.242 2.568 133 124 257 25 18,85 20 16,10 45 17,525 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 3.176 2.895 6.071 318 290 608 76 23,93 60 20,73 136 22,376 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 2.457 2.212 4.669 246 221 467 36 14,65 23 10,40 59 12,647 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 847 782 1.629 85 78 163 11 12,99 23 29,41 34 20,87
JUMLAH (KAB/KOTA) 21.069 19.516 40.585 2.107 1.952 4.060 542 25,72 504 25,82 1.046 25,76
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11
L P L+PPROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 < 4 TAHUN 1 0 1 3,85 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 1 1
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
H I V
NO KELOMPOK UMUR
KOTA DUMAITAHUN 2014
AIDS SYPHILIS JUMLAH KEMATIANAKIBAT AIDS
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 0 0 0,00 0 1 1
3 15 - 19 TAHUN 0 1 1 3,85 0 0 0 0,00 0 1 1 1,59 0 0 0
4 20 - 24 TAHUN 1 1 2 7,69 1 0 1 5,00 10 11 21 33,33 0 0 0
5 25 - 49 TAHUN 12 10 22 84,62 11 5 16 80,00 12 29 41 65,08 6 1 7
6 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0,00 2 1 3 15,00 0 0 0 0,00 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 14 12 26 14 6 20 22 41 63 7 2 9
PROPORSI JENIS KELAMIN53,85 46,15 70,00 30,00 34,92 65,08 77,78 22,22
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Unit Donor Darah PMI Dumai 3.607 80 3.687 3.607 100,00 80 100,00 3.687 100,00 6 0,17 1 1,25 7 0,19
JUMLAH PENDONOR
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP
HIVL P
POSITIF HIV
L + P L P L + P
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 Unit Donor Darah PMI Dumai 3.607 80 3.687 3.607 100,00 80 100,00 3.687 100,00 6 0,17 1 1,25 7 0,19
JUMLAH 3.607 80 3.687 3.607 100,00 80 100,00 3.687 100,00 6 0,17 1 1 7 0,19
Sumber: Unit Donor Darah PMI Kota Dumai 2014
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 26.445 24.925 51.370 566 533 1.099 732 129 781 146 1.513 137,63
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 34.347 31.781 66.128 735 680 1.415 246 33 247 36 493 34,84
KOTA DUMAITAHUN 2014
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIAREJUMLAH PERKIRAAN
KASUSDIARE DITANGANI
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 34.347 31.781 66.128 735 680 1.415 246 33 247 36 493 34,84
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 20.553 19.027 39.580 440 407 847 594 135 594 146 1.188 140,26
BUKIT TIMAH 6.533 6.095 12.628 140 130 270 1.191 852 1.233 945 2.424 896,98
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 11.095 10.608 21.703 237 227 464 477 201 462 204 939 202,18
PURNAMA 9.897 9.265 19.162 212 198 410 206 97 160 81 366 89,25
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 23.701 21.603 45.304 507 462 970 235 46 289 63 524 54,05
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 18.332 16.510 34.842 392 353 746 532 136 534 151 1.066 142,97
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 6.326 5.828 12.154 135 125 260 333 246 318 255 651 250,29
JUMLAH (KAB/KOTA) 157.229 145.642 302.871 3.365 3.117 6.481 4.546 135,1 4.618 148,2 9.164 141,39
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14
JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 1 1 2 1 1 2
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 2 0 2 2 0 2
KOTA DUMAITAHUN 2014
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMASKASUS BARU
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 2 0 2 2 0 2
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PURNAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 3 2 5 3 2 5
PROPORSI JENIS KELAMIN 0,00 0,00 60,00 40,00 60,00 40,00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0,99 0,66 1,65
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 15
L P L+P JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1 1 2 2 100 0 0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 2 0 2 2 100 0 0
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 0 0 0 0
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 0 0 0 0
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0 0 0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 0 0 0 0
PURNAMA 0 0 0 0 0 0 0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1 0 1 1 100 0 0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0 0 0 0 0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 4 1 5 5 100 0 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 16
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 2 1 3 2 1 3
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA DUMAITAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 2 1 3 2 1 3
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 2 0 2 2 0 2
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 1 0 1 1 0 1
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 1 0 1 1 0 1
PURNAMA 0 0 0 1 0 1 1 0 1
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0 0 0 1 1 0 1 1
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 7 2 9 7 2 9ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0,23 0,07 0,30
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 1 3 1 0,00 1 100,00 2 66,67
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 0 2 0 0,00 0 0,00 0 0,00
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0 1 1 0,00 0 0,00 1 0,00
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
KOTA DUMAITAHUN 2014
L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
RFT PBL + P
PENDERITA PB PENDERITA MBL + P
RFT MBL P
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0 1 1 0,00 0 0,00 1 0,00
PURNAMA 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0 1 1 0,00 0 0,00 1 0,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 1 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 7 2 9 4 0,00 1 50,00 5 55,56
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
Keterangan : Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama X = tahun data.
TABEL 18
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 16.952 0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 21.822 2
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 13.061 0
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA DUMAITAHUN 2014
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 13.061 0
BUKIT TIMAH 4.167 1
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 7.162 0
PURNAMA 6.324 0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 14.950 2
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 11.498 0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 4.011 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 99.947 5
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 5,00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RSCatatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 99.947
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KOTA DUMAITAHUN 2014
PERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PURNAMA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 20
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 3 8 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 3 8 0 0 0 0 0 0 0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 8 11 19 0 0 0 0 0 0 0
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 10 12 22 0 0 0 0 0 0 0
BUKIT TIMAH 6 3 9 0 0 0 0 0 0 0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 10 11 21 0 0 0 0 0 0 0
PURNAMA 8 1 9 0 0 0 0 0 0 0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 5 6 11 0 0 0 0 0 0 0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 52 50 102 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0,0
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 20 18 38 0 1 1 0,00 5,56 2,63
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 41 43 84 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 26 12 38 0 0 0 0,00 0,00 0,00
KOTA DUMAITAHUN 2014
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMASDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 41 43 84 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 26 12 38 0 0 0 0,00 0,00 0,00
BUKIT TIMAH 6 10 16 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 12 8 20 0 0 0 0,00 0,00 0,00
PURNAMA 14 16 30 0 0 0 0,00 0,00 0,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 14 12 26 0 0 0 0,00 0,00 0,00
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 7 5 12 0 0 0 0,00 0,00 0,00
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 140 124 264 0 1 1 0,00 0,81 0,38INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 46,22 40,94 87,17
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Ket : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,002 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 6 4 10 6 4 10 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,003 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,004 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
PURNAMA 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN PUSKESMASPOSITIF
L P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KOTA DUMAITAHUN 2014
PURNAMA 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,005 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 36 33 69 36 33 69 1 2,78 2 6,06 3 4,35 0 0 0 0,00 0,00 0,006 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 412 325 737 412 325 737 9 2,18 5 1,54 14 1,90 0 0 0 0,00 0,00 0,007 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 11 6 17 11 6 17 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 465 368 833 465 368 833 10 2,15 7 1,90 17,00 2,04 0 0 0 0,00 0,00 0,00
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 302.871
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0,03 0,02 0,06
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Ket : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 0 0 02 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 0 0 0
KOTA DUMAITAHUN 2014
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 0 0 03 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0 0 0 0
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 0 04 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 0 0 0
PURNAMA 0 0 0 0 0 05 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0 0 0 0 06 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0 0 0 07 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Ket : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24
CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 8.727 8.225 16.952 104 1,19 510 6,20 614 3,62
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 11.334 10.488 21.822 130 1,15 580 5,53 710 3,25
KOTA DUMAITAHUN 2014
DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 15 TAHUN
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 11.334 10.488 21.822 130 1,15 580 5,53 710 3,25
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 6.782 6.279 13.061 86 1,27 474 7,55 560 4,29
BUKIT TIMAH 2.156 2.011 4.167 78 3,62 466 23,17 544 13,05
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 3.661 3.501 7.162 201 5,49 461 13,17 662 9,24
PURNAMA 3.266 3.058 6.324 106 3,25 719 23,51 825 13,05
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 7.821 7.129 14.950 91 1,16 652 9,15 743 4,97
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 6.050 5.448 11.498 42 0,69 494 9,07 536 4,66
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 2.088 1.923 4.011 73 3,50 681 35,41 754 18,80
JUMLAH (KAB/KOTA) 51.885 48.062 99.947 911 1,76 5.037 10,48 5.948 5,95
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 25
CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 8.727 8.225 16.952 58 0,66 138 1,68 196 1,16
KOTA DUMAITAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 8.727 8.225 16.952 58 0,66 138 1,68 196 1,16
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 11.334 10.488 21.822 10 0,09 49 0,47 59 0,27
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 6.782 6.279 13.061 61 0,90 127 2,02 188 1,44
BUKIT TIMAH 2.156 2.011 4.167 5 0,23 91 4,53 96 2,30
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 3.661 3.501 7.162 23 0,63 102 2,91 125 1,75
PURNAMA 3.266 3.058 6.324 21 0,64 145 4,74 166 2,62
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 7.821 7.129 14.950 32 0,41 40 0,56 72 0,48
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 6.050 5.448 11.498 25 0,41 123 2,26 148 1,29
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 2.088 1.923 4.011 87 4,17 58 3,02 145 3,62
JUMLAH (KAB/KOTA) 51.885 48.062 99.947 322 0,62 873 1,82 1.195 1,20
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 8.260 5 0,06 5 0,062 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 10.491 14 0,13 12 0,11
KOTA DUMAITAHUN 2014
PEMERIKSAAN IVA PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA(CBE)NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUAN
USIA 30-49 TAHUN
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 10.491 14 0,13 12 0,113 DUMAI SELATAN BUMI AYU 6.093 18 0,30 18 0,30
BUKIT TIMAH 1.968 6 0,30 4 0,204 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 3.315 14 0,42 11 0,33
PURNAMA 2.913 18 0,62 16 0,555 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 6.801 24 0,35 19 0,286 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 4.916 4 0,08 4 0,087 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 1.814 5 0,28 5 0,28
JUMLAH (KAB/KOTA) 46.571 108 0,23 94 0,20
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014Ket : IVA : Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE : Clinical Breast Examination
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28HARI
1-11BLN
1-4THN 5-9 THN 10-14
THN15-19THN
20-44THN
45-54THN
55-59THN
60-69THN
70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 ISPA 7 33 01/03/2014 01/03/2014 31/03/2014 8.826 0 0 0 157.229 145.642 302.871 - - 2,91 0 0 0
2KeracunanMakanan (lontongdan es)
1 1 18/11/2014 18/11/2014 18/11/2014 19 10 29 5 21 1 1 1 0 0 0 248 246 494 7,66 4,07 5,87 0 0 0
KOTA DUMAITAHUN 2014
CFR (%)NO JENIS KEJADIAN
LUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAHKEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
JUMLAHKEC
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAHDESA/KE
L
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 28
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 6
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 5 100,00
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 5 5 100,00
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAMKOTA DUMAITAHUN 2014
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 5 5 100,00
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 3 3 100,00
BUKIT TIMAH 2 2 100,00
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 2 2 100,00
PURNAMA 2 2 100,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 5 5 100,00
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 5 5 100,00
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 4 4 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 33 100,00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.469 1.458 99,25 1.396 95,03 1.402 1.264 90,16 1.195 85,24 1.263 90,09
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINANDITOLONG NAKES
MENDAPATYANKES NIFAS
IBU NIFASMENDAPAT VIT AJUMLAH
K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.469 1.458 99,25 1.396 95,03 1.402 1.264 90,16 1.195 85,24 1.263 90,09
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.891 1.891 100,00 1.798 95,08 1.805 1.710 94,74 1.687 93,46 1.707 94,57
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1.132 1.132 100,00 1.071 94,61 1.081 1.078 99,72 1.028 95,10 1.080 99,91
BUKIT TIMAH 361 361 100,00 342 94,74 345 317 91,88 313 90,72 315 91,30
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 621 615 99,03 585 94,20 592 547 92,40 504 85,14 546 92,23
PURNAMA 548 548 100,00 557 101,64 523 501 95,79 485 92,73 501 95,79
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1.296 1.296 100,00 1.298 100,15 1.237 1.201 97,09 1.221 98,71 1.199 96,93
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 996 969 97,29 948 95,18 951 828 87,07 710 74,66 832 87,49
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 348 348 100,00 348 100,00 332 361 108,73 322 96,99 362 109,04
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.662 8.618 99,49 8.343 96,32 8.268 7.807 94,42 7.465 90,29 7.805 94,40
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.469 475 32,33 388 26,41 345 23,49 302 20,56 284 19,33 1.319 89,79
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.891 183 9,68 148 7,83 111 5,87 119 6,29 100 5,29 478 25,28
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1.132 47 4,15 48 4,24 202 17,84 239 21,11 208 18,37 697 61,57
BUKIT TIMAH 361 15 4,16 60 16,62 93 25,76 92 25,48 47 13,02 292 80,89
KOTA DUMAITAHUN 2014
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBU
HAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
BUKIT TIMAH 361 15 4,16 60 16,62 93 25,76 92 25,48 47 13,02 292 80,89
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 621 61 9,82 100 16,10 129 20,77 139 22,38 150 24,15 518 83,41
PURNAMA 548 7 1,28 9 1,64 32 5,84 14 2,55 14 2,55 69 12,59
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1.296 75 5,79 56 4,32 106 8,18 22 1,70 25 1,93 209 16,13
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 996 28 2,81 34 3,41 51 5,12 40 4,02 27 2,71 152 15,26
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 348 62 17,82 52 14,94 53 15,23 18 5,17 10 2,87 133 38,22
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.662 953 11,00 895 10,33 1.122 12,95 985 11,37 865 9,99 3.867 44,64
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 11.468 568 4,95 394 3,44 349 3,04 305 2,66 286 2,49 1.334 11,632 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 14.673 246 1,68 160 1,09 162 1,10 124 0,85 100 0,68 546 3,723 DUMAI SELATAN BUMI AYU 8.992 49 0,54 48 0,53 267 2,97 239 2,66 208 2,31 762 8,47
BUKIT TIMAH 2.875 15 0,52 61 2,12 93 3,23 92 3,20 47 1,63 293 10,19
KOTA DUMAITAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
BUKIT TIMAH 2.875 15 0,52 61 2,12 93 3,23 92 3,20 47 1,63 293 10,194 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 4.881 62 1,27 100 2,05 129 2,64 139 2,85 150 3,07 518 10,61
PURNAMA 4.267 24 0,56 10 0,23 34 0,80 24 0,56 35 0,82 103 2,415 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 10.041 96 0,96 56 0,56 158 1,57 22 0,22 25 0,25 261 2,606 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 7.864 29 0,37 41 0,52 70 0,89 47 0,60 37 0,47 195 2,487 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 2.726 92 3,37 56 2,05 74 2,71 18 0,66 10 0,37 158 5,80
JUMLAH (KAB/KOTA) 67.787 1.181 1,74 926 1,37 1.336 1,97 1.010 1,49 898 1,32 4.170 6,15
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.469 1.458 99,25 1.396 95,03
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.891 1.891 100 1.798 95,08
KECAMATAN JUMLAH IBU HAMILNO PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.891 1.891 100 1.798 95,08
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1.132 1.132 100 1.071 94,61
BUKIT TIMAH 361 361 100 342 94,74
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 621 615 99,03 585 94,20
PURNAMA 548 548 100 557 101,64
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1.296 1.296 100 1.298 100,15
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 996 969 97,29 948 95,18
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 348 348 100 348 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.662 8.618 99,49 8.343 96,32
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 33
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.469 294 291 99,05 688 648 1.336 103 97 200 77 74,61 68 69,96 145 72,36
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.891 378 278 73,51 893 826 1.719 134 124 258 111 82,87 100 80,71 211 81,83
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1.132 226 147 64,93 534 495 1.029 80 74 154 56 69,91 54 72,73 110 71,27
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAAN
BUMILDENGAN
KOMPLIKASIKEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
KOTA DUMAITAHUN 2014
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1.132 226 147 64,93 534 495 1.029 80 74 154 56 69,91 54 72,73 110 71,27
BUKIT TIMAH 361 72 67 92,80 170 158 328 26 24 49 26 101,96 26 109,70 52 105,69
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 621 124 89 71,66 289 276 565 43 41 85 52 119,95 40 96,62 92 108,55
PURNAMA 548 110 95 86,68 257 241 498 39 36 75 20 51,88 23 63,62 43 57,56
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1.296 259 321 123,84 616 562 1.178 92 84 177 90 97,40 69 81,85 159 89,98
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 996 199 223 111,95 477 429 906 72 64 136 28 39,13 19 29,53 47 34,58
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 348 70 58 83,33 164 152 316 25 23 47 45 182,93 43 188,60 88 185,65
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.662 1.732 1.569 90,57 4.088 3.787 7.875 613 568 1.181 505 82,35 442 77,81 947 80,17
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 34
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KON
DOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 93 1,44 1 0,02 4 0,06 97 1,50 195 3,02 1.194 18,51 3.078 47,71 1.985 30,77 0 0,0 0 0,0 6.257 96,98 6.452 100,0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 54 0,64 0 0,00 6 0,07 201 2,37 261 3,08 1.309 15,43 3.972 46,82 2.941 34,67 0 0,0 0 0,0 8.222 96,92 8.483 100,0
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 71 1,48 0 0,00 0 0,00 76 1,58 147 3,06 647 13,48 2.107 43,91 1.897 39,54 0 0,0 0 0,0 4.651 96,94 4.798 100,0
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
% MKJP +NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
KOTA DUMAITAHUN 2014
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 71 1,48 0 0,00 0 0,00 76 1,58 147 3,06 647 13,48 2.107 43,91 1.897 39,54 0 0,0 0 0,0 4.651 96,94 4.798 100,0
BUKIT TIMAH 65 4,09 0 0,00 0 0,00 271 17,05 336 21,15 587 36,94 217 13,66 449 28,26 0 0,0 0 0,0 1.253 78,85 1.589 100,0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 93 3,53 0 0,00 0 0,00 79 2,99 172 6,52 593 22,48 981 37,19 892 33,81 0 0,0 0 0,0 2.466 93,48 2.638 100,0
PURNAMA 51 2,07 0 0,00 0 0,00 297 12,04 348 14,11 473 19,17 907 36,77 739 29,96 0 0,0 0 0,0 2.119 85,89 2.467 100,0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 46 0,83 0 0,00 6 0,11 276 4,95 328 5,88 971 17,42 2.290 41,08 1.985 35,61 0 0,0 0 0,0 5.246 94,12 5.574 100,0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 71 1,64 0 0,00 4 0,09 371 8,59 446 10,33 693 16,05 1.692 39,18 1.487 34,44 0 0,0 0 0,0 3.872 89,67 4.318 100,0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 57 3,74 1 0,07 6 0,39 187 12,27 251 16,47 309 20,28 417 27,36 547 35,89 0 0,0 0 0,0 1.273 83,53 1.524 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 601 1,59 2 0,01 26 0,07 1.855 4,90 2.484 6,56 6.776 17,91 15.661 41,38 12.922 34,15 0 0,0 0 0,0 35.359 93,44 37.843 100,0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35
PESERTA KB BARUMKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 4 0,17 1 0,04 0 0,00 9 0,37 14 0,58 417 17,26 1.014 41,97 971 40,19 0 0,0 0 0,00 2.402 99,42 2.416 100,0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 13 0,43 0 0,00 4 0,13 23 0,75 40 1,31 651 21,31 1.280 41,90 1.084 35,48 0 0,0 0 0,00 3.015 98,69 3.055 100,0
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 7 0,42 0 0,00 0 0,00 11 0,66 18 1,08 209 12,55 657 39,46 781 46,91 0 0,0 0 0,00 1.647 98,92 1.665 100,0
BUKIT TIMAH 0 0,00 0 0,00 0 0,00 9 1,01 9 1,01 207 23,23 391 43,88 284 31,87 0 0,0 0 0,00 882 98,99 891 100,0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 2 0,13 0 0,00 0 0,00 3 0,20 5 0,33 327 21,73 693 46,05 480 31,89 0 0,0 0 0,00 1.500 99,67 1.505 100,0
PURNAMA 1 0,13 0 0,00 1 0,13 7 0,88 9 1,13 106 13,30 473 59,35 207 25,97 0 0,0 2 0,25 788 98,87 797 100,0
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
PURNAMA 1 0,13 0 0,00 1 0,13 7 0,88 9 1,13 106 13,30 473 59,35 207 25,97 0 0,0 2 0,25 788 98,87 797 100,0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0,00 0 0,00 6 0,17 5 0,14 11 0,30 843 23,20 1.482 40,79 1.297 35,70 0 0,0 0 0,00 3.622 99,70 3.633 100,0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0,00 0 0,00 4 0,24 26 1,57 30 1,81 342 20,63 543 32,75 743 44,81 0 0,0 0 0,00 1.628 98,19 1.658 100,0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0,00 1 0,18 18 3,17 2 0,35 21 3,70 187 32,92 150 26,41 210 36,97 0 0,0 0 0,00 547 96,30 568 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 27 0,17 2 0,01 33 0,20 95 0,59 157 0,97 3.289 20,32 6.683 41,28 6.057 37,42 0 0,0 2 0,01 16.031 99,03 16.188 100,0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 8.527 2.416 28,33 6.452 75,67
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 10.977 3.055 27,83 8.483 77,28
KOTA DUMAITAHUN 2014
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 10.977 3.055 27,83 8.483 77,28
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 6.570 1.665 25,34 4.798 73,03
BUKIT TIMAH 2.096 891 42,51 1.589 75,81
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 3.603 1.505 41,77 2.638 73,22
PURNAMA 3.181 797 25,06 2.467 77,55
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 7.521 3.633 48,30 5.574 74,11
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 5.784 1.658 28,67 4.318 74,65
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 2.018 568 28,15 1.524 75,52
JUMLAH (KAB/KOTA) 50.277 16.188 32,20 37.843 75,27
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 37
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 688 648 1.336 625 90,84 631 97,38 1.256 94,01 6 0,96 7 1,11 13 1,04
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 893 826 1.719 854 95,63 837 101,33 1.691 98,37 5 0,59 0 - 5 0,30
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 495 1.029 544 101,87 523 105,66 1.067 103,69 4 0,74 5 0,96 9 0,84
BUKIT TIMAH 170 158 328 141 82,94 169 106,96 310 94,51 5 3,55 6 3,55 11 3,55
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
P
KOTA DUMAITAHUN 2014
BUKIT TIMAH 170 158 328 141 82,94 169 106,96 310 94,51 5 3,55 6 3,55 11 3,55
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 289 276 565 266 92,04 266 96,38 532 94,16 12 4,51 7 2,63 19 3,57
PURNAMA 257 241 498 240 93,39 258 107,05 498 100,00 4 1,67 7 2,71 11 2,21
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 616 562 1.178 600 97,40 586 104,27 1.186 100,68 17 2,83 5 0,85 22 1,85
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 477 429 906 419 87,84 403 93,94 822 90,73 8 1,91 3 0,74 11 1,34
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 164 152 316 183 111,59 176 115,79 359 113,61 6 3,28 8 4,55 14 3,90
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.088 3.787 7.875 3.872 94,72 3.849 101,64 7.721 98,04 67 1,73 48 1,25 115 1,49
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 688 648 1.336 625 90,84 631 97,38 1.256 94,01 625 90,84 588 90,74 1.213 90,79
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 893 826 1.719 865 96,86 826 100,00 1.691 98,37 869 97,31 803 97,22 1.672 97,27
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 495 1.029 544 101,87 523 105,66 1.067 103,69 546 102,25 507 102,42 1.053 102,33
KOTA DUMAITAHUN 2014
L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
LJUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS P
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 495 1.029 544 101,87 523 105,66 1.067 103,69 546 102,25 507 102,42 1.053 102,33
BUKIT TIMAH 170 158 328 152 89,41 158 100,00 310 94,51 153 90,00 143 90,51 296 90,24
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 289 276 565 266 92,04 266 96,38 532 94,16 240 83,04 229 82,97 469 83,01
PURNAMA 257 241 498 257 100,00 241 100,00 498 100,00 250 97,28 234 97,10 484 97,19
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 616 562 1.178 600 97,40 586 104,27 1.186 100,68 608 98,70 555 98,75 1.163 98,73
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 477 429 906 419 87,84 403 93,94 822 90,73 370 77,57 332 77,39 702 77,48
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 164 152 316 207 126,22 152 100,00 359 113,61 164 100,00 153 100,66 317 100,32
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.088 3.787 7.875 3.935 96,26 3.786 99,97 7.721 98,04 3.825 93,57 3.544 93,58 7.369 93,57
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 39
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 608 559 1.167 363 59,70 299 53,49 662 56,73
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULANL + P
JUMLAH BAYI ( 0 - 6 BULAN ) YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI ( 0 - 6 BULAN )
PUSKESMASL P
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 608 559 1.167 363 59,70 299 53,49 662 56,73
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 495 457 952 279 56,36 249 54,49 528 55,46
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 288 263 551 186 64,58 164 62,36 350 63,52
BUKIT TIMAH 145 138 283 102 70,34 108 78,26 210 74,20
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 178 164 342 44 24,72 41 25,00 85 24,85
PURNAMA 99 92 191 37 37,37 53 57,61 90 47,12
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 348 314 662 122 35,06 132 42,04 254 38,37
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 274 247 521 186 67,88 161 65,18 347 66,60
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 117 108 225 88 75,21 79 73,15 167 74,22
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.552 2.342 4.894 1.407 55,13 1.286 54,91 2.693 55,03
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 688 648 1.336 622 90,41 756 116,67 1.378 103,142 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 893 826 1.719 824 92,27 765 92,62 1.589 92,443 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 495 1.029 483 90,45 446 90,10 929 90,28
BUKIT TIMAH 170 158 328 162 95,29 145 91,77 307 93,60
KOTA DUMAITAHUN 2014
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYIPELAYANAN KESEHATAN BAYI
BUKIT TIMAH 170 158 328 162 95,29 145 91,77 307 93,604 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 289 276 565 284 98,27 289 104,71 573 101,42
PURNAMA 257 241 498 214 83,27 240 99,59 454 91,165 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 616 562 1.178 540 87,66 538 95,73 1.078 91,516 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 477 429 906 470 98,53 453 105,59 923 101,887 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 164 152 316 151 92,07 145 95,39 296 93,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.088 3.787 7.875 3.750 91,73 3.777 99,74 7.527 95,58
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 41
1 2 3 4 5 6
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 5 100,0
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KEL UCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KEL UCI
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 5 100,0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 5 5 100,0
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 3 3 100,0
BUKIT TIMAH 2 2 100,0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 2 2 100,0
PURNAMA 2 2 100,0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 5 5 100,0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 5 5 100,0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 4 4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 33 100,0
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 42
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 688 648 1.336 664 96,51 707 109,10 1.371 102,62 651 94,62 702 108,33 1.353 101,27
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 893 826 1.719 751 84,10 780 94,43 1.531 89,06 843 94,40 853 103,27 1.696 98,66
BCG
BAYI DIIMUNISASI
L + PL P
CAKUPAN IMUNISASI HB DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA DUMAITAHUN 2014
HB < 7 HARI
L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 893 826 1.719 751 84,10 780 94,43 1.531 89,06 843 94,40 853 103,27 1.696 98,66
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 495 1.029 762 142,70 590 119,19 1.352 131,39 796 149,06 613 123,84 1.409 136,93
BUKIT TIMAH 170 158 328 149 87,65 171 108,23 320 97,56 145 85,29 168 106,33 313 95,43
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 289 276 565 322 111,42 292 105,80 614 108,67 300 103,81 279 101,09 579 102,48
PURNAMA 257 241 498 254 98,83 238 98,76 492 98,80 243 94,55 230 95,44 473 94,98
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 616 562 1.178 529 85,88 560 99,64 1.089 92,44 508 82,47 595 105,87 1.103 93,63
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 477 429 906 477 100,00 435 101,40 912 100,66 467 97,90 415 96,74 882 97,35
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 164 152 316 174 106,10 163 107,24 337 106,65 164 100,00 168 110,53 332 105,06
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.088 3.787 7.875 4.082 99,85 3.936 103,93 8.018 101,82 4.117 100,71 4.023 106,23 8.140 103,37
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB-HIB3, POLIO 4, CAMPAK DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI DIIMUNISASI
POLIO4 CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
% JUMLAH
%1 2 3 4 5 6 13 14 15 16,0 17 18 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 19 20 21 22 23 24
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 688 648 1.336 629 91,42 743 114,66 1.372 102,69 632 91,86 747 115,28 1.379 103,2 622 90,41 756 116,67 1.378 103,14 622 90,41 756 116,67 1.378 103,14
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 893 826 1.719 826 92,50 769 93,10 1.595 92,79 826 92,50 769 93,10 1.595 92,79 823 92,16 765 92,62 1.588 92,38 824 92,27 765 92,62 1.589 92,44
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 534 495 1.029 583 109,18 488 98,59 1.071 104,08 579 108,43 494 99,80 1.073 104,28 488 91,39 455 91,92 943 91,64 483 90,45 446 90,10 929 90,28
BUKIT TIMAH 170 158 328 154 90,59 172 108,86 326 99,39 154 90,59 172 108,86 326 99,39 162 95,29 145 91,77 307 93,60 162 95,29 145 91,77 307 93,60
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 289 276 565 303 104,84 303 109,78 606 107,26 303 104,84 303 109,78 606 107,26 284 98,27 289 104,71 573 101,42 284 98,27 289 104,71 573 101,42
P L + PL
KOTA DUMAITAHUN 2014
L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI(SURVIVING INFANT)
P L + PL P L + P L L P
DPT-HB-Hib3
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 289 276 565 303 104,84 303 109,78 606 107,26 303 104,84 303 109,78 606 107,26 284 98,27 289 104,71 573 101,42 284 98,27 289 104,71 573 101,42
PURNAMA 257 241 498 233 90,66 244 101,24 477 95,78 229 89,11 242 100,41 471 94,58 215 83,66 241 100,00 456 91,57 214 83,27 240 99,59 454 91,16
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 616 562 1.178 568 92,21 574 102,14 1.142 96,94 572 92,86 579 103,02 1.151 97,71 541 87,82 544 96,80 1.085 92,11 540 87,66 538 95,73 1.078 91,51
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 477 429 906 494 103,56 448 104,43 942 103,97 491 102,94 451 105,13 942 103,97 475 99,58 472 110,02 947 104,53 470 98,53 453 105,59 923 101,88
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 164 152 316 163 99,39 163 107,24 326 103,16 168 102,44 161 105,92 329 104,11 162 98,78 153 100,66 315 99,68 151 92,07 145 95,39 296 93,67
JUMLAH (KAB/KOTA) 4.088 3.787 7.875 3.953 96,70 3.904 103,09 7.857 99,77 3.954 96,72 3.918 103,5 7.872 99,96 3.772 92,27 3.820 100,87 7.592 96,41 3.750 91,73 3.777 99,74 7.527 95,58
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 44
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 343 325 668 316 92,13 301 92,62 617 92,37 2.856 2.691 5.547 2.650 92,79 2.496 92,75 5.146 92,77 3.199 3.016 6.215 2.966 92,72 2.797 92,74 5.763 92,73
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 447 413 860 398 89,04 371 89,83 769 89,42 3.710 3.432 7.142 3.311 89,25 3.080 89,74 6.391 89,48 4.157 3.845 8.002 3.709 89,22 3.451 89,75 7.160 89,48
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 267 247 514 245 91,76 229 92,71 474 92,22 2.220 2.055 4.275 2.043 92,03 1.922 93,53 3.965 92,75 2.487 2.302 4.789 2.288 92,00 2.151 93,44 4.439 92,69
BUKIT TIMAH 84 80 164 82 97,62 78 97,50 160 97,56 705 659 1.364 606 85,96 617 93,63 1.223 89,66 789 739 1.528 688 87,20 695 94,05 1.383 90,51
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 145 137 282 142 97,93 127 92,70 269 95,39 1.198 1.145 2.343 1.162 96,99 1.044 91,18 2.206 94,15 1.343 1.282 2.625 1.304 97,10 1.171 91,34 2.475 94,29
PURNAMA 129 120 249 88 68,22 74 61,67 162 65,06 1.069 1.001 2.070 813 76,05 865 86,41 1.678 81,06 1.198 1.121 2.319 901 75,21 939 83,76 1.840 79,34
PL
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
KOTA DUMAITAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYI ( 6 - 11 BULAN ) JUMLAH JUMLAHL + PP
MENDAPAT VIT A
LL PL + P
PURNAMA 129 120 249 88 68,22 74 61,67 162 65,06 1.069 1.001 2.070 813 76,05 865 86,41 1.678 81,06 1.198 1.121 2.319 901 75,21 939 83,76 1.840 79,34
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 309 280 589 289 93,53 261 93,21 550 93,38 2.560 2.333 4.893 2.305 90,04 2.203 94,43 4.508 92,13 2.869 2.613 5.482 2.594 90,41 2.464 94,30 5.058 92,27
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 238 215 453 224 94,12 202 93,95 426 94,04 1.980 1.783 3.763 1.883 95,10 1.664 93,33 3.547 94,26 2.218 1.998 4.216 2.107 95,00 1.866 93,39 3.973 94,24
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 83 75 158 81 97,59 69 92,00 150 94,94 683 630 1.313 632 92,53 570 90,48 1.202 91,55 766 705 1.471 713 93,08 639 90,64 1.352 91,91
JUMLAH (KAB/KOTA) 2.045 1.892 3.937 1.865 91,20 1.712 90,49 3.577 90,86 16.981 15.729 32.710 15.405 90,72 14.461 91,94 29.866 91,31 19.026 17.621 36.647 17.270 90,77 16.173 91,78 33.443 91,26
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.375 1.296 2.671 1.305 1.225 2.530 94,91 94,52 94,72 1 0,08 2 0,16 3 0,12
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.787 1.652 3.439 1.600 1.570 3.170 89,54 95,04 92,18 2 0,13 6 0,38 8 0,25
KOTA DUMAITAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.787 1.652 3.439 1.600 1.570 3.170 89,54 95,04 92,18 2 0,13 6 0,38 8 0,25
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1.069 989 2.058 969 919 1.888 90,65 92,92 91,74 3 0,31 3 0,33 6 0,32
BUKIT TIMAH 339 318 657 311 305 616 91,74 95,91 93,76 3 0,96 2 0,66 5 0,81
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 577 551 1.128 422 412 834 73,14 74,77 73,94 0 0,00 0 0,00 0 0,00
PURNAMA 515 481 996 387 351 738 75,15 72,97 74,10 0 0,00 0 0,00 0 0,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1.233 1.123 2.356 1.120 1.017 2.137 90,84 90,56 90,70 6 0,54 6 0,59 12 0,56
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 953 859 1.812 920 834 1.754 96,54 97,09 96,80 3 0,33 5 0,60 8 0,46
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 330 302 632 323 300 623 97,88 99,34 98,58 4 1,24 1 0,33 5 0,80
JUMLAH (KAB/KOTA) 8.178 7.571 15.749 7.357 6.933 14.290 89,96 91,57 90,74 22 0,30 25 0,36 47 0,33
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 46
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 2.856 2.691 5.547 2.594 90,83 2.451 91,08 5.045 90,95
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 2.856 2.691 5.547 2.594 90,83 2.451 91,08 5.045 90,95
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 3.710 3.432 7.142 3.454 93,10 3.018 87,94 6.472 90,62
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 2.220 2.055 4.275 1.849 83,29 2.060 100,24 3.909 91,44
BUKIT TIMAH 705 659 1.364 486 68,94 758 115,02 1.244 91,20
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 1.198 1.145 2.343 1.071 89,40 1.076 93,97 2.147 91,63
PURNAMA 1.069 1.001 2.070 949 88,77 937 93,61 1.886 91,11
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 2.560 2.333 4.893 2.197 85,82 2.198 94,21 4.395 89,82
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 1.980 1.783 3.763 1.795 90,66 1.639 91,92 3.434 91,26
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 683 630 1.313 637 93,27 586 93,02 1.223 93,15
JUMLAH (KAB/KOTA) 16.981 15.729 32.710 15.032 88,52 14.723 93,60 29.755 90,97
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 3.544 3.339 6.883 3.260 3.068 6.328 91,99 91,88 91,94 12 0,37 18 0,59 30 0,47
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 4.603 4.258 8.861 3.990 3.681 7.671 86,68 86,45 86,57 1 0,03 11 0,30 12 0,16
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 2.754 2.550 5.304 2.426 2.234 4.660 88,09 87,61 87,86 9 0,37 19 0,85 28 0,60
BUKIT TIMAH 875 817 1.692 747 737 1.484 85,37 90,21 87,71 10 1,34 7 0,95 17 1,15
KOTA DUMAITAHUN 2014
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)
BALITA
L+PBGM
L PDITIMBANG
JUMLAH (D) % (D/S)
BUKIT TIMAH 875 817 1.692 747 737 1.484 85,37 90,21 87,71 10 1,34 7 0,95 17 1,15
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 1.487 1.421 2.908 1.250 1.181 2.431 84,06 83,11 83,60 2 0,16 4 0,34 6 0,25
PURNAMA 1.326 1.242 2.568 906 841 1.747 68,33 67,71 68,03 3 0,33 7 0,83 10 0,57
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 3.176 2.895 6.071 2.663 2.580 5.243 83,85 89,12 86,36 9 0,34 12 0,47 21 0,40
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 2.457 2.212 4.669 2.328 2.052 4.380 94,75 92,77 93,81 14 0,60 24 1,17 38 0,87
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 847 782 1.629 794 738 1.532 93,74 94,37 94,05 10 1,26 4 0,54 14 0,91
JUMLAH (KAB/KOTA) 21.069 19.516 40.585 18.364 17.112 35.476 87,16 87,68 87,41 70 0,38 106 0,62 176 0,50
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
KOTA DUMAITAHUN 2014
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS
LJUMLAH DITEMUKAN
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 1 1 2 1 100 1 100 2 100
BUKIT TIMAH 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
PURNAMA 1 0 1 1 100 0 #DIV/0! 1 100
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0 0 #DIV/0! 0 #DIV/0! 0 #DIV/0!
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 2 100,0 1 100,0 3 100,0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 49
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN(PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPATPELAYANANKESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 424 421 845 418 98,58 404 95,96 822 97,28 10 10 100
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 958 936 1.894 958 100,0 936 100,0 1.894 100,0 25 25 100
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 378 363 741 369 97,62 336 92,56 705 95,14 7 7 100
BUKIT TIMAH 192 184 376 183 95,31 176 95,65 359 95,48 7 7 100
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 167 139 306 159 95,21 129 92,81 288 94,12 3 3 100
PURNAMA 244 216 460 233 95,49 200 92,59 433 94,13 7 7 100
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 598 513 1.111 589 98,49 506 98,64 1.095 98,56 17 17 100
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 449 399 848 414 92,20 380 95,24 794 93,63 23 23 100
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 184 139 323 175 95,11 129 92,81 304 94,12 7 7 100
JUMLAH (KAB/KOTA) 3.594 3.310 6.904 3.498 97,33 3.196 96,56 6.694 96,96 106 106 100CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 97,33 96,56 96,96
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGITETAP
RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 7 585 0,01
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 406 170 2,39
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 406 170 2,39
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU - 38 0,00
BUKIT TIMAH 78 69 1,13
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 362 408 0,89
PURNAMA 8 188 0,04
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 31 296 0,10
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 177 498 0,36
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 32 298 0,11
JUMLAH (KAB/ KOTA) 1.101 2.550 0,43
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 10 10 100,00 10 100,00 2.457 2.164 4.621 421 17,13 401 18,53 822 17,79 317 302 619 55 17,35 46 15,23 101 16,32
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 25 4 16,00 25 100,00 4.660 4.536 9.196 958 20,56 936 20,63 1.894 20,60 242 374 616 89 36,78 170 45,45 259 42,05
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 8 8 100,00 8 100,00 2.230 1.851 4.081 704 31,57 694 37,49 1.398 34,26 682 628 1.310 437 64,08 403 64,17 840 64,12
BUKIT TIMAH 7 5 71,43 5 71,43 1.052 1.001 2.053 967 91,92 725 72,43 1.692 82,42 392 410 802 107 27,30 181 44,15 288 35,91
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 3 3 100,00 3 100,00 852 808 1.660 693 81,34 679 84,03 1.372 82,65 523 559 1.082 211 40,34 195 34,88 406 37,52
PURNAMA 7 7 100,00 7 100,00 254 216 470 233 91,73 200 92,59 433 92 186 196 382 186 100,0 196 100,0 382 100,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 17 17 100,00 17 100,00 3.087 2.913 6.000 3.044 98,61 2.879 98,83 5.923 98,72 301 380 681 237 78,74 256 67,37 493 72,39
KOTA DUMAITAHUN 2014
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 17 17 100,00 17 100,00 3.087 2.913 6.000 3.044 98,61 2.879 98,83 5.923 98,72 301 380 681 237 78,74 256 67,37 493 72,39
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 23 11 47,83 23 100,00 2.502 2.132 4.634 414 16,55 380 17,82 794 17,13 339 298 637 167 49,26 134 44,97 301 47,25
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 7 7 100,0 7 100,00 782 677 1.459 775 99,10 654 96,60 1.429 97,94 771 652 1.423 768 99,61 644 98,77 1.412 99,23
JUMLAH (KAB/ KOTA) 107 72 67,3 105 98,13 17.876 16.298 34.174 8.209 45,9 7.548 46,3 15.757 46,1 3.753 3.799 7.552 2.257 60,14 2.225 58,57 4.482 59,35
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
TABEL 52
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 1.211 1.142 2.353 1.105 91,25 1.048 91,77 2.153 91,50
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.573 1.456 3.029 1.449 92,12 1.344 92,31 2.793 92,21
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 1.573 1.456 3.029 1.449 92,12 1.344 92,31 2.793 92,21
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 941 872 1.813 864 91,82 807 92,55 1.671 92,17
BUKIT TIMAH 299 279 578 273 91,30 256 91,76 529 91,52
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 508 486 994 463 91,14 444 91,36 907 91,25
PURNAMA 454 424 878 419 92,29 392 92,45 811 92,37
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 1.085 989 2.074 998 91,98 921 93,12 1.919 92,53
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 840 756 1.596 772 91,90 695 91,93 1.467 91,92
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 289 267 556 267 92,39 247 92,51 514 92,45
JUMLAH (KAB/KOTA) 7.200 6.671 13.871 6.610 91,81 6.154 92,25 12.764 92,02
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 53
%L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 JAMKESMAS 58.954 0,00 0,00 19,47
2 ASKES PNS 18.272 0,00 0,00 6,03
3 JPK JAMSOSTEK 20.907 0,00 0,00 6,90
4 TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI 4.876 0,00 0,00 1,61
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATANPESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATANJUMLAH
KOTA DUMAITAHUN 2014
4 TNI/POLRI/PNS/KEMHAN/PNS POLRI 4.876 0,00 0,00 1,61
5 ASURANSI PERUSAHAAN 0 0,00 0,00 0,00
6 ASURANSI SWASTA 2.051 0,00 0,00 0,68
7 JAMKESDA 53.000 0,00 0,00 17,50
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 158.060 0,00 0,00 52,19
Sumber :1. BPJS Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014
TABEL 54
JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Dumai Kota 14.592 16.522 31.114 0 0 0 193 242 4352 Puskesmas Jaya Mukti 11.109 15.485 26.594 0 0 0 29 22 513 Puskesmas Bumi Ayu 7.323 9.141 16.464 0 0 0 115 90 2054 Puskesmas Bukit Timah 3.085 4.242 7.327 0 0 0 54 62 1165 Puskesmas Dumai Barat 3.404 4.396 7.800 0 0 0 29 23 526 Puskesmas Purnama 6.711 8.420 15.131 0 0 0 71 53 1247 Puskesmas Bukit Kapur 10.756 11.684 22.440 192 242 434 50 38 888 Puskesmas Sungai Sembilan 17.194 20.164 37.358 240 303 543 33 23 569 Puskesmas Medang Kampai 7.627 8.799 16.426 30 35 65 0 4 4
SUB JUMLAH I 81.801 98.853 180.654 462 580 1.042 574 557 1.131
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
KOTA DUMAITAHUN 2014
SUB JUMLAH I 81.801 98.853 180.654 462 580 1.042 574 557 1.1311 RSU Kota Dumai 34.543 31.997 66.540 7.433 6.886 14.319 609 498 1.1072 RS Pertamina 15.746 18.521 34.267 472 437 909 0 0 03 RS Bhayangkara 1.480 1.517 2.997 59 55 114 0 0 0
SUB JUMLAH II 51.769 52.035 103.804 7.964 7.378 15.342 609 498 1.1071 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0
0 0 0SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 133.570 150.888 284.458 8.426 7.958 16.384 1.183 1.055 2.238JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 157.229 145.642 302.871 157.229 145.642 302.871
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 84,95 103,60 93,92 5,36 5,46 5,41
Sumber :1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. Puskesmas SeKota Dumai Tahun 20143. Rumah Sakit se Kota Dumai Tahun 2014
Catatan : Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSU Kota Dumai 211 7.433 6.886 14.319 265 246 511 121 113 234 35,65 35,72 35,69 16,28 16,41 16,34
2 RS Pertamina 35 438 452 890 12 8 20 9 6 15 27,40 17,70 22,47 20,55 13,27 16,85
JUMLAHTEMPATTIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 RS Pertamina 35 438 452 890 12 8 20 9 6 15 27,40 17,70 22,47 20,55 13,27 16,85
3 RS Bhayangkara 20 59 55 114 1 0 1 1 0 1 16,95 - 8,77 16,95 - 8,77
266 7.930 7.393 15.323 278 254 532 131 119 250 35,06 34,36 34,72 16,52 16,10 16,32
Sumber :1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. RSUD Kota Dumai Tahun 20143. RSU Bhayangkara Kota Dumai Tahun 20144. RSU Pertamina Dumai Tahun 2014
Keterangan : a Termasuk rumah sakit swasta b Jenis RSU/RS khusus, untuk RS khusus sebutkan janis kekhususannya (RS jiwa, RS TB paru, RS kusta, dll)
KABUPATEN/KOTA
TABEL 56
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAHTEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARIPERAWATAN
JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSU Kota Dumai 211 14.319 59.078 44.759 76,71 67,86 1,25 3,13
2 RS Pertamina 35 890 919 3.106 7,19 25,43 13,32 3,49
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 RS Pertamina 35 890 919 3.106 7,19 25,43 13,32 3,49
3 RS Bhayangkara 20 114 309 309 4,23 5,70 61,32 2,71
266 15.323 60.306 48.174 62,11 57,61 2,40 3,14
Sumber :1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. RSUD Kota Dumai Tahun 20143. RSU Bhayangkara Kota Dumai Tahun 20144. RSU Pertamina Dumai Tahun 2014
Keterangan : a Termasuk rumah sakit swasta b Jenis RSU/RS khusus, untuk RS khusus sebutkan janis kekhususannya (RS jiwa, RS TB paru, RS kusta, dll)
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 13.815 450 3,3 140 31,11
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA DUMAITAHUN 2014
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 13.815 450 3,3 140 31,11
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 17.469 422 2,4 212 50,24
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 10.493 418 4,0 202 48,33
BUKIT TIMAH 3.327 759 22,8 383 50,46
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 5.762 1.340 23,3 1.096 81,79
PURNAMA 5.079 832 16,4 314 37,74
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 12.205 699 5,7 298 42,63
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 9.214 2.556 27,7 1.265 49,49
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 3.266 718 22,0 191 26,60
JUMLAH (KAB/KOTA) 80.630 8.194 10,2 4.101 50,05
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 10.326 9.122 88,34 1.204 1.204 11,66 299 24,83 9.421 91,24
TABEL 58
RUMAH MEMENUHISYARAT (RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHISYARAT (RUMAH SEHAT)
2013
JUMLAHRUMAH YANG
BELUMMEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINAMEMENUHI SYARAT
2014
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUHRUMAH
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 10.326 9.122 88,34 1.204 1.204 11,66 299 24,83 9.421 91,242 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 16.830 15.292 90,86 1.538 835 4,96 3 0,36 15.295 90,883 DUMAI SELATAN BUMI AYU 8.324 6.369 76,51 1.955 1.921 23,08 133 6,92 6.502 78,11
BUKIT TIMAH 2.300 1.521 66,13 779 300 13,04 154 51,33 1.675 72,834 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 4.245 4.150 97,76 95 - - 0 - 4.150 97,76
PURNAMA 2.959 2.030 68,60 929 - - 0 - 2.030 68,605 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 11.503 10.683 92,87 820 - - 0 - 10.683 92,876 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 6.436 2.954 45,90 3.482 2.734 42,48 195 7,13 3.149 48,937 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 2.152 2.086 96,93 66 - - 0 - 2.086 96,93
JUMLAH (KAB/KOTA) 65.075 54.207 83,30 10.868 6.994 10,75 784 11,21 54.991 84,50
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 59
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 51.370 1.781 8.905 0 0 - - - - 555 2.775 - - - - - - - - - - 1.352 6.760 3.661 37.463 - - - - 30.262 58,91
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 66.128 10.051 50.255 0 0 - - - - 2.312 11.560 1.496 8.976 - - - - - - - - 2.996 14.980 2388 15.319 - - - - 9.850 14,90
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 39.580 4.554 22.770 0 0 - - 3.413 17.065 - - - - - - - - - - 189 945 173 3571 - - - - 34.158 86,30
BUKIT TIMAH 12.628 1.367 6.835 781 3.365 - - - - 698 3.490 - - - - - - - - - - 41 205 0 0 - - - - 1.193 9,45
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 21.703 998 4.990 0 0 - - - - 1.292 6.460 - - - - - - - - - - 959 4.795 0 0 - - - - 17.395 80,15
JUM
LAH
SA
RA
NA
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
NO MEMENUHI SYARAT MEMENUHISYARATKECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
TERMINAL AIR
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHISYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NAMEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
KOTA DUMAITAHUN 2014
PENDUDUK YANGMEMILIKI AKSES AIR
MINUM
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
MEMENUHISYARAT
MEMENUHISYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 21.703 998 4.990 0 0 - - - - 1.292 6.460 - - - - - - - - - - 959 4.795 0 0 - - - - 17.395 80,15
PURNAMA 19.162 2.351 11.755 0 0 - - - - 363 1.815 - - - - - - - - - - 79 395 0 0 - - - - - 0,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 45.304 6.966 34.830 5792 21.682 - - - - 3.479 17.395 3.512 12.715 - - - - - - - - 11 55 0 0 - - - - - 0,00
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 34.842 4.626 23.130 0 - - - - - 242 1.210 - - - - - - - - - - 919 4.595 2193 8.408 - - - - 24.556 70,48
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 12.154 1.096 5.480 818 4.090 - - - - 574 2.870 - - - - - - - - - - 121 605 365 1.825 - - - - - 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 302.871 33.790 168.950 7.391 29.137 - - - - 12.928 64.640 5.008 21.691 0 0 0 0 0 0 0 0 6.667 33.335 8.780 66.586 0 0 0 0 117.414 38,77
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 60
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0 0,00 0 0,00
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0 0,00 0 0,00
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0,00 0 0,00
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN
JUMLAHPENYELENGGARA
AIR MINUMPUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0 0,00 0 0,00
BUKIT TIMAH 0 0 0,00 0 0,00
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0 0,00 0 0,00
PURNAMA 0 0 0,00 0 0,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0 0,00 0 0,00
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0 0,00 0 0,00
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0 0,00 0 0,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0,00 0 0,00
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 61
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
% P
EN
DU
DU
KP
EN
GG
UN
A
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 51.370 164 678 91 561 83 9.625 50.441 9.551 48.503 96,16 406 2.840 253 1.719 60,53 295 1.494 71 460 30,79 51.243 99,75
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 66.128 95 609 95 609 100 15.616 65.745 15.616 65.745 100 236 1.328 236 1.328 100 261 1.563 261 1.563 100 69.245 104,71
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 39.580 21 116 13 69 59,48 8.131 33.782 7.960 32.756 96,96 61 310 - - - 64 296 - - 0 32.825 82,93
BUKIT TIMAH 12.628 9 33 8 30 90,91 2.415 10.284 2.151 9.252 89,96 138 310 52 137 44,19 263 249 26 62 24,90 9.481 75,08
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 21.703 36 100 36 100 100 4.154 21.617 4.141 21.552 99,7 13 50 12 49 98,00 8 32 - - 0 21.701 99,99
PURNAMA 19.162 67 289 48 187 65 2.646 11.347 2.591 11.074 97,59 186 580 - - - 21 246 - - 0 11.261 58,77
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA MEMENUHI SYARAT
PENDUDUKDENGAN AKSESSANITASI LAYAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JENIS SARANA JAMBAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
KOTA DUMAITAHUN 2014
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
PURNAMA 19.162 67 289 48 187 65 2.646 11.347 2.591 11.074 97,59 186 580 - - - 21 246 - - 0 11.261 58,77
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 45.304 - - - - - 3.404 12.878 3.404 12.878 100 - - - - - 56 207 56 207 100 13.085 28,88
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 34.842 25 100 18 72 72,00 2.982 17.796 1.817 10.886 61,17 943 1.164 12 48 4,12 1.783 7.172 35 140 1,95 11.146 31,99
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 12.154 44 147 32 147 100 1.904 11.343 1.817 10.886 95,97 - - - - - - - - - 0,00 11.033 90,78
JUMLAH (KAB/KOTA) 302.871 461 2.072 341 1.775 85,67 50.877 235.233 49.048 223.532 95,03 1.983 6.582 565 3.281 49,85 2.751 11.259 449 2.432 21,60 231.020 76,28
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 62
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 5 100 3 60 - 0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 5 5 100 5 100 - 0
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 3 3 100 0 0 - 0
PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKANSTBM
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
DESA STOP BABS(SBS)
KOTA DUMAITAHUN 2014
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 3 3 100 0 0 - 0
BUKIT TIMAH 2 2 100 1 50 - 0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 2 2 100 0 0 - 0
PURNAMA 2 2 100 0 0 - 0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 5 4 80 0 0 - 0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 5 4 80 0 0 - 0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 4 3 75 0 0 - 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 30 90,91 9 27,27 0 0
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 63
SD SLTP
SLTA
PUSK
ESM
AS
RU
MAH
SAK
ITU
MU
M
BIN
TAN
G
NO
N B
INTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 10 6 3 1 - 3 4 140 167 166 10 100,0 6 100,0 3 100,0 1 100 0 - 3 100 1 25,0 121 145 87,35
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 23 7 4 1 2 - 5 141 183 162 20 87,0 6 85,7 4 100,0 1 100 2 100 0 - 1 20,0 104 138 85,19
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 7 6 7 1 1 - 1 64 87 87 4 57,1 4 66,7 5 71,4 1 100 0 - 0 - 0 - 61 75 86,21
JUM
LAH
TTU
LAI
NN
YA
JUM
LAH
TTU
YAN
G D
IINSP
EKSI
SARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG
YANG ADA
JUM
LAH
TTU
SARANAKESEHATAN HOTEL
SLTP
JUM
LAH
TTU
LAI
NN
YA
KOTA DUMAITAHUN 2014
NON BINTANGSLTA
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANAPENDIDIKAN
TEMPAT-TEMPAT UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS RUMAH SAKITUMUM
HOTEL
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 7 6 7 1 1 - 1 64 87 87 4 57,1 4 66,7 5 71,4 1 100 0 - 0 - 0 - 61 75 86,21
BUKIT TIMAH 7 5 4 1 - - - 41 58 57 7 100,0 5 100,0 1 25,0 1 100 0 - 0 - 0 - 26 40 70,18
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 3 2 - 1 - - - 51 57 57 3 100,0 2 100,0 0 - 1 100 0 - 0 - 0 - 47 53 92,98
PURNAMA 7 3 3 1 - - 2 35 51 2 2 28,6 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - - 2 100,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 19 6 3 1 - - 1 69 99 13 7 36,8 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - - 7 53,85
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 21 5 3 1 - - - 96 126 126 14 66,7 4 80,0 1 33,3 7 700 0 - 0 - 0 - 90 116 92,06
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 7 4 1 1 - - - 21 34 22 6 85,7 6 150,0 1 100,0 2 200 0 - 0 - 0 - 7 22 100,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 104 44 28 9 3 3 13 658 862 692 73 70,2 33 75,0 15 53,6 14 155,6 2 66,7 3 100,0 2 15,4 456 598 86,42
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 64
JASABOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA
BOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 232 174 1 38 0 108 147 84,48 0 7 58 20 85 36,64
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 132 132 2 17 34 51 104 78,79 0 6 0 22 28 21,21
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 92 92 3 11 27 28 69 75,00 0 3 6 14 23 25,00
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS
JUM
LAH
TPM
KOTA DUMAITAHUN 2014
JUM
LAH
TPM
YA
NG
DIIN
SP
EK
SI
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 92 92 3 11 27 28 69 75,00 0 3 6 14 23 25,00
BUKIT TIMAH 66 66 0 4 14 27 45 68,18 0 10 1 10 21 31,82
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 97 97 6 9 15 54 84 86,60 0 4 0 9 13 13,40
PURNAMA 58 4 0 0 0 4 4 100 0 4 7 43 54 93,10
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 50 34 0 9 22 3 34 100 0 8 1 7 16 32,00
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 63 58 0 6 17 27 50 86,21 0 3 3 7 13 20,63
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 40 26 0 5 12 9 26 100 0 0 0 14 14 35,00
JUMLAH (KAB/KOTA) 830 683 12 99 141 311 563 82,43 0 45 76 146 267 32,17
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 65
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIB
INA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
MEM
ENU
HI S
YAR
ATH
IGIE
NE
SAN
ITAS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TPM
TID
AKM
EMEN
UH
I SYA
RAT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIU
JI P
ETI
K
KOTA DUMAITAHUN 2014
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 85 0 21 0 55 76 89,41 147 1 17 0 80 98 66,672 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 28 0 3 14 11 28 100 104 2 14 20 68 104 1003 DUMAI SELATAN BUMI AYU 23 3 3 8 9 23 100 69 0 9 1 59 69 100
BUKIT TIMAH 21 0 0 5 15 20 95,24 45 0 4 5 36 45 1004 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 13 0 0 0 13 13 100 84 6 9 15 54 84 100
PURNAMA 54 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 4 4 1005 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 16 0 0 0 4 4 25,00 34 0 9 19 2 30 88,246 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 13 0 0 4 8 12 92,31 50 0 6 9 23 38 76,007 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 14 0 0 0 6 6 42,86 26 0 5 0 15 20 76,92
JUMLAH (KAB/KOTA) 267 3 27 31 121 182 68,16 563 9 73 69 341 492 87,39
Sumber : Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
TABEL 66
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOKJUMLAHOBAT/
VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 81 Alopurinol tablet 100 mg tablet 28.700 14.500 56.200 70.700 2462 Aminofilin tablet 200 mg tablet 25.000 18.200 13.800 32.000 1283 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 2.900 900 2.000 2.900 1005 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 171.500 125.900 151.100 277.000 1626 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 621.000 386.000 427.400 813.400 1317 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 16.040 10.200 9.237 19.437 1218 Metampiron tablet 500 mg tablet 141.000 84.800 166.800 251.600 1789 Metampiron injeksi 250 mg ampul
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :AluminiumHidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg
tablet 308.300 231.100 281.400 512.500 166
11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g +polimiksin 10.000 IU/g
tube
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg +Heksaklorofen 250 mg
supp 3.540 1.870 3.660 5.530 156
13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + AsamSalisilat 3%
pot 468 312 792 1.104 236
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg +
Levodopa 250 mgtablet
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 440 272 78 350 8017 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 474.000 207.000 341.000 548.000 11618 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKOTA DUMAITAHUN 2014
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet21 Atropin tetes mata 0,5% botol22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 36023 Betametason krim 0,1 % krim 6.640 2.175 8.250 10.425 15724 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 2.750 1.660 3.010 4.670 17025 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 345.000 233.600 339.400 573.000 16626 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 3.180 3.180 3.180 10028 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 69.800 69.800 69.800 10029 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 135 30 2.370 2.400 1.77830 Diazepam tablet 2 mg tablet 43.800 21.000 32.000 53.000 12131 Diazepam tablet 5 mg tablet32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 2.10033 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 300 200 200 6734 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet 10.500 11.000 63.000 74.000 70535 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 500 360 120 480 9637 Etakridin larutan 0,1% botol 16.515 535 265 800 538 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 9.000 9.000 7.000 16.000 17841 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 1.620 2.880 2.880 17844 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 2.300 1.200 2.670 3.870 16845 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet 17.300 18.200 15.300 33.500 19446 Furosemid tablet 40 mg tablet 12.600 18.000 17.000 35.000 27847 Gameksan lotion 1 % botol48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g ,Kalium
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 gsach
36.000 23.400 9.000 32.400 9049 Gentian Violet Larutan 1 % botol 2.400 927 5.088 6.015 25150 Glibenklamida tablet 5 mg tablet 61.400 45.400 61.900 107.300 17551 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 869.000 334.000 358.000 692.000 8052 Gliserin botol53 Glukosa larutan infus 5% botol 2.800 1.350 2.133 3.483 12454 Glukosa larutan infus 10% botol55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 24.900 27.400 37.900 65.300 26257 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 3.500 5.000 2.300 7.300 20958 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 3.600 5.700 5.700 15859 Haloperidol tablet 5 mg tablet 2.000 2.000 2.00060 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 80.000 18.000 20.000 38.000 4861 Hidrkortison krim 2,5% tube 11.200 3.840 1.200 5.040 45
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOKJUMLAHOBAT/
VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKOTA DUMAITAHUN 2014
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 42.500 25.400 25.400 6063 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 73.700 35.800 77.000 112.800 15364 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 6.600 3.200 1.200 4.400 6765 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 271.500 108.000 186.000 294.000 10866 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 106.200 56.700 159.100 215.800 20367 Kaptopril tablet 25 mg tablet 100.500 69.000 223.500 292.500 29168 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 500 100 400 500 10069 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 35.700 48.000 41.000 89.000 24972 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol 1.370 1.800 600 2.400 17573 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 870.000 392.000 381.000 773.000 8974 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 6075 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 3.000 6.000 24.000 30.000 1.00077 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 4.500 8.500 500 9.000 20078 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg +
Sulfadoxin 500 mgtablet
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg +Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
botol 9.800 5.450 5.550 11.000 112
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol400 mg, Trimetoprim 80 mg
tablet 46.200 40.100 18.200 58.300 126
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol100 mg, Trimetoprim 20 mg
tablet 40.500 16.200 28.600 44.800 111
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 10.000 4.800 7.710 12.510 12585 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 20086 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial 10087 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol89 Mebendazol tablet 100 mg tablet 5.400 2.210 6.300 8.510 15890 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg tablet
23.700 17.600 14.200 31.800 13491 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul 2.160 2.690 600 3.290 15292 Metronidazol tablet 250 mg tablet93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 21.000 11.000 9.000 20.000 9594 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 2.100 1.415 1.775 3.190 15296 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 300 1.100 3.400 4.500 1.50099 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol 7.000 2.352 2.352 34100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 2.325 800 800 34101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul 1.430 200 400 600 42103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 8.250104 Paracetamol tablet 100 mg tablet 31.700 22.500 47.400 69.900 221105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 1.101.300 635.600 735.800 1.371.400 125106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 7.560 142.400 142.400 1.884108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 120.000 80.000 20.000 100.000 83109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 30 ml 2.900 542 358 900 31110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 300 ml 330 146 327 473 143111 Prednison tablet 5 mg tablet 155.000 89.500 111.500 201.000 130112 Primakuin tablet 15 mg tablet113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 2.100 2.000 5.200 7.200 343114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 1.500 2.000 1.000 3.000 200115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet117 Ringer Laktat larutan infus botol 3.620 2.780 1.140 3.920 108118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap
4%tube
1.188 1.056 96 1.152 97119 Salisil bedak 2% kotak 4.000 11.400 3.476 14.876 372120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial 21121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul 20124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 5.300 860 860 16126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 12.600 15.200 17.200 32.400 257130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 1.080 180 90 270 25131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 30.000 22.600 6.500 29.100 97132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOKJUMLAHOBAT/
VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKOTA DUMAITAHUN 2014
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 9.000 6.300 6.300 70134 Vaksin Rabies Vero vial135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 633.000 312.000 769.000 1.081.000 171
VAKSIN136 BCG vial 2.494 2.380 40 2.420 97137 T T vial 2.382 1.050 220 1.270 53138 D T vial139 CAMPAK 10 Dosis vial 3.171 3.250 260 3.510 111140 POLIO 10 Dosis vial 7.186 4.760 120 4.880 68141 DPT-HB vial 7.219 4.540 500 5.040 70142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial 7.875 5.795 305 6.100 77143 POLIO 20 Dosis vial144 CAMPAK 20 Dosis vial
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 1 1 0 32 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 -
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 3 3 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 48 0 0 0 48
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 7 0 0 0 73 PUSKESMAS KELILING DAN AMBULANS 21 214 PUSKESMAS PEMBANTU 12 12
KOTA DUMAITAHUN 2014
SARANA PELAYANAN LAIN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
4 PUSKESMAS PEMBANTU 12 12
1 RUMAH BERSALIN 4 42 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 32 323 PRAKTIK DOKTER BERSAMA -4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 144 1445 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 203 2036 BANK DARAH RUMAH SAKIT -7 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI -2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL -3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL -4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN -5 PEDAGANG BESAR FARMASI -6 APOTEK 28 287 TOKO OBAT 79 798 PENYALUR ALAT KESEHATAN -
Sumber :1. Bidang Pelayanan Kesehatan Kota Dumai Tahun 20142. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20143. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 2014
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TABEL 68
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100,00
2 RUMAH SAKIT JIWA
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 RUMAH SAKIT JIWA
3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA
4 PUSKESMAS PERAWATAN
5 SARANA YANKES LAINNYA
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 3 100,00
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
TABEL 69
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 0 0,00 0 0,00 0 0,00 34 100,00 34 34 100,00
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 38 100,00 38 38 100,00
JUMLAH
STRATA POSYANDU
PRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 38 100,00 38 38 100,00
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 0 0,00 0 0,00 0 0,00 18 100,00 18 18 100,00
BUKIT TIMAH 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 100,00 11 11 100,00
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 100,00 11 11 100,00
PURNAMA 0 0,00 0 0,00 0 0,00 12 100,00 12 12 100,00
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 0 0,00 0 0,00 0 0,00 28 100,00 28 28 100,00
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 0 0,00 0 0,00 0 0,00 27 100,00 27 27 100,00
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 0 0,00 0 0,00 0 0,00 11 100,00 11 11 100,00
0 0,00 0 0,00 0 0,00 190 100,00 190 190 100,00
0,47
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH (KAB/KOTA)
TABEL 70
POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 6 7 8 9
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 5 1 22 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 5 5 1 23 DUMAI SELATAN BUMI AYU 3 3 2 3
BUKIT TIMAH 2 2 2 24 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 2 2 0 3
DESA/KELURAHAN
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA DUMAITAHUN 2014
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 2 2 0 3PURNAMA 2 2 3 2
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 5 5 4 56 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 5 5 10 27 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 4 4 4 5
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 33 27 26
Sumber :1. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 20142. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
Keterangan :* = Jumlah Poskelkel seluruhnya di Kota Dumai sebanyak 33 unit terdiri dari :
a. 24 unit bangunan permanenb. 9 unit masih menumpang pada bangunan posyandu, kantor kelurahan, rumah masyarakat atau menyewa
* = Jumlah Polindes seluruhnya di Kota Dumai 27 unit terdiri dari :a. 7 unit bangunan permanenb. 20 unit masih menumpang
TABEL 71
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 DUMAI KOTA DUMAI KOTA 5 0 2 3 0 5 100,0
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 5 0 3 2 0 5 100,0
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN
KOTA DUMAITAHUN 2014
2 DUMAI TIMUR JAYA MUKTI 5 0 3 2 0 5 100,0
3 DUMAI SELATAN BUMI AYU 3 0 0 3 0 3 100,0
BUKIT TIMAH 2 0 0 2 0 2 100,0
4 DUMAI BARAT DUMAI BARAT 2 0 0 2 0 2 100,0
PURNAMA 2 0 0 2 0 2 100,0
5 BUKIT KAPUR BUKIT KAPUR 5 0 3 2 0 5 100,0
6 SEI. SEMBILAN SEI. SEMBILAN 5 0 3 2 0 5 100,0
7 MEDANG KAMPAI MEDANG KAMPAI 4 0 3 0 1 4 100,0
JUMLAH (KAB/KOTA) 33 0 14 18 1 33 100,0
Sumber : Bidang Kesehatan Masyarakat Tahun 2014
TABEL 72
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Puskesmas Dumai Kota - - - 1 4 5 1 4 5 - 2 2 - - - - 2 22 Puskesmas Dumai Barat - - - - 5 5 - 5 5 - 2 2 - - - - 2 23 Puskesmas Bukit Kapur - - - 2 6 8 2 6 8 2 1 3 - - - 2 1 34 Puskesmas Sei. Sembilan - - - 3 3 6 3 3 6 - 1 1 - - - - 1 15 Puskesmas M. Kampai - - - 2 1 3 2 1 3 - 1 1 - - - - 1 16 Puskesmas Bumi Ayu - - - 1 3 4 1 3 4 - 2 2 - - - - 2 27 Puskesmas Bukit Timah - - - 2 4 6 2 4 6 - 1 1 - - - - 1 18 Puskesmas Jaya Mukti - - - - 3 3 - 3 3 1 2 3 - - - 1 2 3
DOKTERSPESIALIS GIGI TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA
KOTA DUMAITAHUN 2014
8 Puskesmas Jaya Mukti - - - - 3 3 - 3 3 1 2 3 - - - 1 2 39 Puskesmas Purnama - - - - 4 4 - 4 4 - 1 1 - - - - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 11 33 44 11 33 44 3 13 16 - - - 3 13 161 RSU Kota Dumai 16 4 20 9 13 22 25 17 42 2 1 3 - - - 2 1 32 RS Bayangkara - - - 1 4 5 1 4 5 - 1 1 - - - - 1 13 RS Pertamina - - - 1 10 11 1 10 11 - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintahdan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 16 4 20 11 27 38 27 31 58 2 2 4 - - - 2 2 4SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - - - - - - -
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 16 4 20 22 60 82 38 64 102 5 15 20 - - - 5 15 20RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6,60 27,07 33,678 6,60 0 6,60
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 20145. Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
Keterangan : a termasuk S3
TABEL 73
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 91 Puskesmas Dumai Kota 14 1 14 15 0 2 22 Puskesmas Dumai Barat 18 1 12 13 0 1 13 Puskesmas Bukit Kapur 24 6 18 24 1 1 24 Puskesmas Sei. Sembilan 28 10 17 27 0 2 25 Puskesmas M. Kampai 14 5 6 11 1 2 36 Puskesmas Bumi Ayu 14 0 12 12 0 2 27 Puskesmas Bukit Timah 11 3 12 15 0 1 18 Puskesmas Jaya Mukti 18 2 15 17 0 2 29 Puskesmas Purnama 13 1 6 7 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 154 29 112 141 2 14 16
BIDAN PERAWATa
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJAPERAWAT GIGI
KOTA DUMAITAHUN 2014
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 154 29 112 141 2 14 161 RSU Kota Dumai 106 57 153 210 0 4 42 RS Bayangkara 4 2 7 9 0 0 03 RS Pertamina 5 8 21 29 0 2 2
dst. (mencakup RS Pemerintahdan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 115 67 181 248 0 6 6SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 45 40 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0JUMLAH (KAB/KOTA) 314 96 293 429 2 20 22RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 215,60 141,64 7,26
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 20145. Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 12 13 14
1 Puskesmas Dumai Kota - 2 2 - 1 1 - 3 32 Puskesmas Dumai Barat - 2 2 - 1 1 - 3 33 Puskesmas Bukit Kapur - 2 2 - - - - 2 24 Puskesmas Sei. Sembilan - 1 1 - 1 1 - 2 25 Puskesmas M. Kampai - 2 2 - 1 1 - 3 36 Puskesmas Bumi Ayu - 2 2 - - - - 2 27 Puskesmas Bukit Timah - 1 1 - - - - 1 18 Puskesmas Jaya Mukti - 1 1 - 1 1 - 2 29 Puskesmas Purnama - 1 1 - 1 1 - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 14 14 - 6 6 - 20 20
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTAL
TENAGA KEFARMASIAN
KOTA DUMAITAHUN 2014
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - 14 14 - 6 6 - 20 201 RSU Kota Dumai 3 17 20 1 7 8 4 24 282 RS Bayangkara 1 - 1 - - 1 - 13 RS Pertamina - - - - 3 3 - 3 3
dst. (mencakup RS Pemerintahdan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 17 21 1 10 11 5 27 32SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - 13 13KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 4 31 35 1 16 30 5 47 65RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 21,46
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 20145. Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGANL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 81 Puskesmas Dumai Kota - 2 2 - 1 12 Puskesmas Dumai Barat - 1 1 - 1 13 Puskesmas Bukit Kapur - 2 2 1 1 24 Puskesmas Sei. Sembilan 1 1 2 - 1 15 Puskesmas M. Kampai 2 - 2 1 - 16 Puskesmas Bumi Ayu 1 1 2 - 1 17 Puskesmas Bukit Timah - - - - 2 28 Puskesmas Jaya Mukti - - - - 1 19 Puskesmas Purnama - 2 2 - 1 1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KOTA DUMAITAHUN 2014
8 Puskesmas Jaya Mukti - - - - 1 19 Puskesmas Purnama - 2 2 - 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 4 9 13 2 9 111 RSU Kota Dumai 3 6 9 - - -2 RS Bayangkara - - - - - -3 RS Pertamina 1 3 4 - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - -dan swasta dan termasuk - -pula Rumah Bersalin) - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 9 13 - - -SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - -JUMLAH (KAB/KOTA) 8 18 26 2 9 11RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 8,58 3,63
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20141. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 2014
TABEL 76
NUTRISIONIS DIETISIENL P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Dumai Kota - 1 1 - - - - 1 12 Puskesmas Dumai Barat - 2 2 - - - - 2 23 Puskesmas Bukit Kapur 1 1 2 - - - 1 1 24 Puskesmas Sei. Sembilan - 2 2 - - - - 2 25 Puskesmas M. Kampai - 2 2 - - - - 2 26 Puskesmas Bumi Ayu - 3 3 - - - - 3 3
TOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
KOTA DUMAITAHUN 2014
6 Puskesmas Bumi Ayu - 3 3 - - - - 3 37 Puskesmas Bukit Timah - 1 1 - - - - 1 18 Puskesmas Jaya Mukti - 2 2 - - - - 2 29 Puskesmas Purnama - 2 2 - - - - 2 2
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 16 17 - - - 1 16 171 RSU Kota Dumai - 8 8 - - 8 82 RS Bayangkara - - - - - - - - -3 RS Pertamina - 1 1 - - - - 1 1
dst. (mencakup RS Pemerintahdan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 9 9 - - - - 9 9SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 1 25 26 - - - 1 25 26RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 8,58 0 8,58
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 2014
TABEL 77
FISIOTERAPI TERAPI OKUPASI TERAPI WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Dumai Kota - - - - - - - - - - - - - - -2 Puskesmas Dumai Barat - - - - - - - - - - - - - - -3 Puskesmas Bukit Kapur - - - - - - - - - - - - - - -4 Puskesmas Sei. Sembilan - - - - - - - - - - - - - - -5 Puskesmas M. Kampai - - - - - - - - - - - - - - -6 Puskesmas Bumi Ayu - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA TEKNISI MEDIS TOTAL
KOTA DUMAITAHUN 2014
6 Puskesmas Bumi Ayu - - - - - - - - - - - - - - -7 Puskesmas Bukit Timah - - - - - - - - - - - - - - -8 Puskesmas Jaya Mukti - - - - - - - - - - - - - - -9 Puskesmas Purnama - - - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - - - -1 RSU Kota Dumai 3 5 8 - - - - - - - - - 3 5 82 RS Bayangkara - - - - - - - - - - - - - - -3 RS Pertamina 1 - 1 - - - - - - - - - 1 - 1
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 5 9 - - - - - - - - - 4 5 9SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - -KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 4 5 9 - - - - - - - - - 4 5 9RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 2,97 0 0 0 2,97
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
TABEL 78
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 Puskesmas Dumai Kota - - - - - - - - - - - - - 2 2 - 1 1 - - - - 1 1 - - - - - - - 4 42 Puskesmas Dumai Barat - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 23 Puskesmas Bukit Kapur - - - - - - - - - - - - 1 2 3 - 1 1 - - - 1 - 1 - - - - - - 2 3 54 Puskesmas Sei. Sembilan - - - - - - - - - - - - 1 1 2 - 1 1 - - - 1 - 1 - - - - - - 2 2 45 Puskesmas M. Kampai - - - - - - - - - - - - - 1 1 - 1 1 - - - - - - - - - - - - - 2 26 Puskesmas Bumi Ayu - - - - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 3 37 Puskesmas Bukit Timah - - - - - - - - - - - - 1 - 1 - - - - - - - - - - - - - - - 1 - 18 Puskesmas Jaya Mukti - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 1 1 - - - - - - - 2 29 Puskesmas Purnama - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 1
-SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - - - - - - - - - - 3 12 15 - 4 4 - - - 2 3 5 - - - - - - 5 19 24
1 RSU Kota Dumai 1 - 1 1 2 3 2 - 2 - - - 2 19 21 - 2 2 - - - 1 5 6 - - - - - - 7 28 352 RS Bayangkara - - - - - - - - - - - - - 1 1 - - - - - - - - - - - - - - - - 1 13 RS Pertamina - 1 1 - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - 1 1 - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - -
TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAH
JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA TEKNISI MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS TEKNISI GIGI ANALISIS
KESEHATANREFRAKSIONIS
OPTISIENORTETIK
PROSTETIK
REKAM MEDISDAN INFORMASI
KESEHATAN
TEKNISITRANSFUSI
DARAH
KOTA DUMAITAHUN 2014
3 RS Pertamina - 1 1 - - - - - - - - - - 3 3 - - - - - - - 1 1 - - - - - - -dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 1 2 1 2 3 2 - 2 - - - 2 23 25 - 2 2 - - - 1 6 7 - - - - - - 7 29 36SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - 1 - - - - - - 1KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - - - - -KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - - - - - - - - - - - -JUMLAH (KAB/KOTA) 1 1 2 1 2 3 2 - 2 - - - 5 35 40 - 6 7 - - - 3 9 12 - - - - - - 12 48 61RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 20,14
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 20145. Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
Keterangan:*yang memiliki klinik/pelayanan kesehatan
TABEL 79
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Dumai Kota - - - - - - - - -2 Puskesmas Dumai Barat - - - - - - - - -3 Puskesmas Bukit Kapur - - - - - - - - -4 Puskesmas Sei. Sembilan - - - - - - - - -5 Puskesmas M. Kampai - - - 1 - 1 1 - 16 Puskesmas Bumi Ayu - - - - - - - - -7 Puskesmas Bukit Timah - - - - - - - - -8 Puskesmas Jaya Mukti - - - - - - - - -9 Puskesmas Purnama - - - - - - - - -
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 1 - 1 1 - 1
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINNYATOTALPENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KOTA DUMAITAHUN 2014
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) - - - 1 - 1 1 - 11 RSU Kota Dumai - 5 5 2 2 4 2 7 92 RS Bayangkara - - - - - - - - -3 RS Pertamina - - - - - - - - -
dst. (mencakup RS Pemerintahdan swasta dan termasukpula Rumah Bersalin)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) - 5 5 2 2 4 2 7 9SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 6 47 53 - - - 6 47 53JUMLAH (KAB/KOTA) 6 52 58 3 2 5 9 54 63
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 2014
TABEL 80
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Puskesmas Dumai Kota 1 1 2 1 5 6 - - - - - - - - - - - - - - - 2 6 82 Puskesmas Dumai Barat - 2 2 1 3 4 - - - - - - - - - - - - - - - 1 5 63 Puskesmas Bukit Kapur - 4 4 3 5 8 - - - - - - - - - - - - - - - 3 9 124 Puskesmas Sei. Sembilan 1 1 2 3 5 8 - - - - - - - - - - - - - - - 4 6 105 Puskesmas M. Kampai 2 - 2 2 3 5 - - - - - - - - - - - - - - - 4 3 76 Puskesmas Bumi Ayu 1 1 2 3 5 8 - - - - - - - - - - - - - - - 4 6 107 Puskesmas Bukit Timah 1 1 2 2 4 6 - - - - - - - - - - - - - - - 3 5 88 Puskesmas Jaya Mukti 1 1 2 2 3 5 - - - - - - - - - - - - - - - 3 4 79 Puskesmas Purnama 1 1 2 3 2 5 - - - - - - - - - - - - - - - 4 3 7
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 12 20 20 35 55 - - - - - - - - - - - - - - - 28 47 75
JURU
JUMLAH TENAGA NON KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA NON KESEHATANTOTALPEJABAT
STRUKTURALSTAF PENUNJANG
ADMINISTRASISTAF PENUNJANG
TEKNOLOGISTAF PENUNJANG
PERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGAKEPENDIDIKAN
KOTA DUMAITAHUN 2014
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 8 12 20 20 35 55 - - - - - - - - - - - - - - - 28 47 751 RSU Kota Dumai 6 8 14 91 89 180 - - - - - - - - - - - - - - - 97 97 1942 RS Bayangkara 1 2 3 5 3 8 - - - - - - - - - - - - - - - 6 5 113 RS Pertamina - 14 11 25 - - - - - - - - - - - - - - - 14 11 25
dst. (mencakup RS Pemerintah - - - - - - - - - -dan swasta dan termasuk - - - - - - - - - -pula Rumah Bersalin) - - - - - - - - - -
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 10 17 110 103 213 - - - - - - - - - - - - - - - 117 113 230SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN - - - - - - - - - -INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - - - - - - - - -DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 18 21 5 16 21 - - - - - 8 34 42JUMLAH (KAB/KOTA) 18 40 58 135 154 289 - - - - - - - - - - - - - - - 153 194 347
Sumber :1. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 20142. Rumah Sakit Umum se Kota Dumai Tahun 2014
TABEL 81
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER :
1 APBD KAB/KOTA 192.673.048.136,50 98,51
a. Belanja Langsung 140.340.889.422,00
Dinas Kesehatan 30.019.112.517,00
RSUD Kota Dumai (termasuk BLUD) 110.321.776.905,00
b. Belanja Tidak Langsung 52.332.158.714,50
Dinas Kesehatan 30.769.702.114,50
RSUD Kota Dumai 21.562.456.600
2 APBD PROVINSI 35.170.000,00 0,02
a. APBD Provinsi Murni 35.170.000,00
Dinas Kesehatan 35.170.000,00
RSUD Kota Dumai -
b. APBD Provinsi (Budget Sharing) -
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
NO SUMBER BIAYA
KOTA DUMAITAHUN 2014
b. APBD Provinsi (Budget Sharing) -
Dinas Kesehatan -
RSUD Kota Dumai -
3 APBN : 2.664.130.000,00 1,36
- Dana Dekonsentrasi -
- Dana Tugas Perbantuan (TP) 2.582.550.000,00
Dinas Kesehatan 2.582.550.000,00
RSUD Kota Dumai -
- Dana Alokasi Khusus (DAK) - 0,00
- JAMKESMAS -
- Lain-lain (sebutkan) Pamsimas 81.580.000,00 0,04
4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 220.260.000,00 0,11
Global Fund (Dinas Kesehatan) 220.260.000,00
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - 0,00
195.592.608.136,50 100,0
1.395.354.175.489,62
13,81
645.795,10
Sumber :
1. Dinas Kesehatan Kota Dumai Tahun 2014
2. RSUD Kota Dumai Tahun 2014
TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
2. RSUD Kota Dumai Tahun 2014
1 Dumai 1 0 1 1 3 266
Tabel Sarana 1
RUMAH SAKIT SE KOTA DUMAI TAHUN 2014
NO KOTARUMAH SAKIT JML TEMPAT
TIDURPEMERINTAH SWASTA BUMN TNI/POLRI JUMLAH
KOTA KODE RS RUMAH SAKIT ALAMAT NO. TELEPON/FAX NAMA DIREKTUR KETERANGAN1 2 3 4 5 6 7
Dumai 1473001 1. RSUD Kota Dumai Jl. Tanjung Jati. No. 4 Dumai Telp. (0765) 38367 Fax 31041 dr. Syaiful RS Pemerintah
1473002 2. RSU Pertamina Dumai Jl. Raya Bukit Datuk Dumai Telp. (0765) 439200, 443601,443602, 443660 Fax 38730 dr. Yuniarni RS BUMN
1473004 3. RS Bhayangkara Dumai Jl. Hang Tuah No. 01 Dumai Telp. (0765) 36942 dr. Diah Widya Astuti RS TNI/POLRI
Tabel Sarana 2
ALAMAT RUMAH SAKIT SE KOTA DUMAI TAHUN 2014
PERAWATAN NONPERAWATAN JUMLAH
1 Dumai 3 7 10 48 12 21
Catatan:
JUMLAH PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN PUSKESMAS KELILING
PUSKESMASKELILING &AMBULANS
Tabel Sarana 3
NO KOTAPUSKESMAS
TEMPAT TIDURPUSKESMAS RRI
PUSKESMASPEMBANTU
KOTA DUMAI TAHUN 2014
Catatan:Pada bulan Oktober 2014 Puskesmas Bukit Kayu Kapur (Baru) sudah mulai operasional sehingga jumlah puskesmasmenjadi 10 unit, namun secara administrasi masih masih menginduk ke Puskesmas Bukit Kapur
NO KODEPUSKESMAS
NAMAPUSKESMAS ALAMAT PUSKESMAS KECAMATAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS RRI
/ NRRI
1 1473010101 Bukit Kapur Jl. Soekarno Hatta Km. 17 Bukit Kapur a. Kelurahan Bukit Nenas RRIKelurahan Bagan Besar b. Kelurahan Bagan Besar (Rawat Inap)Telp . (0765) 440024
2 1473020201 Dumai Barat Jl. M.H. Thamrin Dumai Barat a. Kelurahan Pangkalan Sesai NRRIKelurahan Pangkalan Sesai b. Kelurahan Simpang Tetap (Non Rawat Inap)Telp. (0765) 32538
3 1473020202 Bukit Timah Komplek BTN Bumi Dumai Baru Dumai Selatan a. Kelurahan Bukit Timah NRRIKelurahan Bukit Timah b. Kelurahan Mekarsari (Non Rawat Inap)Telp. (0765) 7007415
4 1473020203 Purnama Jl. Tun Sri Lanang No. 3 A Dumai Barat a. Kelurahan Purnama NRRIKelurahan Purnama b. Kelurahan Bagan Keladi (Non Rawat Inap)Telp. (0765) 439930
5 1473030201 Dumai Kota Jl. Pattimura, Kelurahan Dumai Kota Dumai Kota a. Kelurahan Dumai Kota NRRITelp (0765) 439947 b. Kelurahan Sukajadi (Non Rawat Inap)
c. Kelurahan Laksamanad. Kelurahan Rimba Sekampunge. Kelurahan Bintan
6 1473030202 Bumi Ayu Jl Budi Utomo, Kelurahan Bumi Ayu Dumai Selatan a. Kelurahan Bumi Ayu NRRITelp. (0765) 7007287 b. Kelurahan Ratu Sima (Non Rawat Inap)
c. Kelurahan Bukit Datuk
7 1473030203 Jaya Mukti Jl. K.H. Nasution, Kelurahan Jaya Mukti Dumai Timur a. Kelurahan Jaya Mukti NRRITelp. (0765) 439956 b. Kelurahan Tanjung Palas (Non Rawat Inap)
c. Kelurahan Bukit Batremd. Kelurahan Teluk Binjaie. Kelurahan Buluh Kasap
8 1473012101 Sungai Sembilan Jl.Raya Dumai-Basilam Baru Km.14 Sungai Sembilan a. Kelurahan Bangsal Aceh RRIKelurahan Lubuk Gaung b. Kelurahan Lubuk Gaung (Rawat Inap)Telp. (0765) 7007675 c. Kelurahan Tanjung Penyembal
d. Kelurahan Basilam Barue. Kelurahan Batu Teritip
9 1473011201 Medang Kampai Jl. Mesjid Medang Kampai a. Kelurahan Mundam RRIKelurahan Teluk Makmur b. Kelurahan Teluk Makmur (Rawat Inap)Telp. (0765) 7007825 c. Kelurahan Guntung
d. Kelurahan Pelintung
Sarana 4
DATA PUSKESMAS SE KOTA DUMAI TAHUN 2014
10 Bukit Kayu Jl. Soekarno Hatta Km. 27 Bukit Kapur a. Kelurahan Kayu Kapur NRRIKapur Kelurahan Bukit Kayu Kapur b. Kelurahan Gurun Panjang (Non Rawat Inap)
c. Kelurahan Kampung Baru
Catatan:Pada bulan Oktober 2014 Puskesmas Bukit Kayu Kapur (Baru) sudah mulai operasional sehingga jumlah puskesmasmenjadi 10 unit, namun secara administrasi masih masih menginduk ke Puskesmas Bukit Kapur
JML RATIO JML RATIO JML RATIO JML RATIO JML RATIO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Dumai 302.871 3 0,99 266 88 10 3,30 48 15,8 12 3,96
100.957
Tabel Sarana 5
RATIO SARANA KESEHATAN DASAR TERHADAP PENDUDUKKOTA DUMAI TAHUN 2014
NO KOTA PENDUDUKRUMAH SAKIT TEMPAT TIDUR
RS PUSKESMAS TEMPAT TIDURPUSK RRI PUSTU
100.957
NO KOTA PRAKTEK DOKTER PRAKTEKDOKTER GIGI
BALAIPENGOBATAN RUMAH BERSALIN LABORATORIUM
KESEHATAN
1 2 3 4 5 6 7
1 Dumai 123 21 32 4 9
Tabel Sarana 6
JUMLAH DOKTER PRAKTEK, BALAI PENGOBATAN, LABORATORIUM KESEHATANKOTA DUMAI TAHUN 2014
No Kota Bidan Desa Pustu Polindes Posyandu Pos Obatdesa Pos UKK Poskeskel Apotik Toko Obat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Dumai 60 12 27 * 190 - 14 33 ** 28 79
* = Jumlah polindes seluruhnya di Kota Dumai sebanyak 27 unit terdiri dari : a. 7 unit polindes bangunan permanen b. 20 unit polindes masih menumpang pada sarana kesehatan/kelurahan lain dan menyewa
** = Jumlah poskeskel seluruhnya di Kota Dumai sebanyak 33 unit terdiri dari : a. 24 unit poskeskel bangunan permanen b. 9 unit poskeskel masih menumpang pada sarana kesehatan/kelurahan lain dan menyewa
SARANA KESEHATAN DASAR TERHADAP PENDUDUKKOTA DUMAI TAHUN 2014
Keterangan:
Tabel Sarana 7
Tabel Sarana 8
NO NAMA INSTITUSI PENDIDIKAN KESEHATAN ALAMAT KETERANGAN
I Akademi Keperawatan
1 Akademi Keperawatan Sri Bunga Tanjung Dumai Jl. Tanjung Jati No. 10 Dumai Milik Yayasan
II Akademi Kebidanan
2 Akademi Kebidanan Hang Jebat Jl. Soekarno Hatta Km. 18 Milik Yayasan
Kelurahan Bukit Nenas Kec. Bukit Kapur
DAFTAR INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATANKOTA DUMAI TAHUN 2014
Kelurahan Bukit Nenas Kec. Bukit Kapur
Dumai
Laki-Laki Perempuan
1 2 3 4 5 6 7
1 J00 Commond Cold 17.805 19.554 37.359 20,68
2 J05-06 Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas Akut Lainnya 12.851 14.144 26.995 14,94
3 L20-L30 Dermatitis dan Eksim 4.001 5.058 9.059 5,01
4 A09.1Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab infeksitertentu (Kolitis infeksi)
4.377 4.439 8.816 4,88
5 J02 Faringitis Akut 3.621 4.419 8.040 4,45
6 K29 Gastritis dan Duodenitis 3.190 4.716 7.906 4,38
7 I10 Hipertensi Esensial (Primer) 2.863 4.304 7.167 3,97
8 K30 Dispepsia 2.352 3.833 6.185 3,42
Tabel 1
10 PERINGKAT UTAMA PER DTD/SEBAB-SEBAB SAKITPASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
KOTA DUMAI TAHUN 2014
NO D T D Golongan Sebab SakitKasus Baru
Jumlah %
31,05%
22,44%
7,53%
7,33%
6,68%
6,57%
5,96%5,14% 3,96%
3,34%
Commond Cold
Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas AkutLainnyaDermatitis dan Eksim
Diare & Gastroenteritis oleh Penyebabinfeksi tertentu (Kolitis infeksi)Faringitis Akut
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Dispepsia
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepala lainnya8 K30 Dispepsia 2.352 3.833 6.185 3,42
9 K04 Penyakit pulpa & Periapikal 1.830 2.932 4.762 2,64
10 G44 Sindrom nyeri kepala lainnya 1.402 2.613 4.015 2,22
11 Penyakit Lainnya 27.509 32.841 60.350 33,41
81.801 98.853 180.654 100
Sumber :
1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
Jumlah
31,05%
22,44%
7,53%
7,33%
6,68%
6,57%
5,96%5,14% 3,96%
3,34%
Commond Cold
Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas AkutLainnyaDermatitis dan Eksim
Diare & Gastroenteritis oleh Penyebabinfeksi tertentu (Kolitis infeksi)Faringitis Akut
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Dispepsia
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepala lainnya
Laki-Laki Perempuan1 2 3 4 5 6 7
1 005 Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab infeksitertentu (Kolitis infeksi)
568 509 1.077 7,02
2 167 Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas Akut Lainnya 476 365 841 5,48
3 185.0 Dispepsia 172 256 428 2,79
4 007.1 Tuberkulosis Paru lainnya 165 87 252 1,64
5 155 Stroke tak menyebut perdarahan atau infark 153 136 289 1,88
6 270.3 Kejang YTT 143 109 252 1,64
7 032.1 Demam Berdarah Dengue 137 121 258 1,68
8 104.1 Diabetes Melitus tidak tergantung insulin 124 204 328 2,14
9 151 Gagal jantung 123 91 214 1,39
Kasus Baru
10 PERINGKAT UTAMA PER DTD/SEBAB-SEBAB SAKITPASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
KOTA DUMAI TAHUN 2014
Jumlah %
Tabel 2
NO D T D Golongan Sebab Sakit
9 151 Gagal jantung 123 91 214 1,39
10 176.0 Asma akibat kerja 119 145 264 1,72
11 Penyakit Lainnya 5.784 5.355 11.139 72,60
7.964 7.378 15.342 100
Sumber :1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. RSUD Kota Dumai Tahun 20143. RSU Pertamina Dumai Tahun 20144. RSU Bhayangkara Tahun 2014
Jumlah
GastroEnteritis
Laki-Laki Perempuan
1 2 3 4 5 6 7
1 167 Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas Akut Lainnya 4.535 3.755 8.290 7,99
2 Hipertensi esensial (primer) 3.697 4.579 8.276 7,97
3 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 2.801 3.467 6.268 6,04
4 Karies gigi 1.019 906 1.925 1,85
5 185.0 Dispepsia 778 1.146 1.924 1,85
6 Diabetes Melitus YTT 937 849 1.786 1,72
7 Penyakit jantung iskemik lainnya 1.109 651 1.760 1,70
8 104.1 Diabetes Melitus tidak tergantung insulin 603 943 1.546 1,49
Tabel 3
NO D T D Jumlah %
10 PERINGKAT UTAMA PER DTD/SEBAB-SEBAB SAKITPASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT
KOTA DUMAI TAHUN 2014
Golongan Sebab SakitKasus Baru
24%
24%18%
6%
6%
5%
5%
5%
4% 3%
Infeksi Saluran Nafas Bagian AtasAkut Lainnya
Hipertensi esensial (primer)
Penyakit pulpa dan jaringanperiapikal
Karies gigi
Dispepsia
Diabetes Melitus YTT
Penyakit jantung iskemik lainnya
Diabetes Melitus tidak tergantunginsulin
Diare & Gastroenteritis olehPenyebab infeksi tertentu (Kolitisinfeksi)
8 104.1 Diabetes Melitus tidak tergantung insulin 603 943 1.546 1,49
9 005Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab infeksitertentu (Kolitis infeksi)
749 565 1.314 1,27
10 Demam yang sebabnya tidak diketahui 550 624 1.174 1,13
11 Penyakit Lainnya 34.991 34.550 69.541 66,99
51.769 52.035 103.804 100
Sumber :
1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. RSUD Kota Dumai Tahun 20143. RSU Pertamina Dumai Tahun 20144. RSU Bhayangkara Tahun 2014
Jumlah
24%
24%18%
6%
6%
5%
5%
5%
4% 3%
Infeksi Saluran Nafas Bagian AtasAkut Lainnya
Hipertensi esensial (primer)
Penyakit pulpa dan jaringanperiapikal
Karies gigi
Dispepsia
Diabetes Melitus YTT
Penyakit jantung iskemik lainnya
Diabetes Melitus tidak tergantunginsulin
Diare & Gastroenteritis olehPenyebab infeksi tertentu (Kolitisinfeksi)
Laki-laki Perempuan Jumlah %
1 2 3 4 5 6
1 Stroke 21 16 37 10,42
2 Kematian Janin Dalam Kandungan 14 9 23 6,48
3 BBLR 16 7 23 6,48
4 Diabetes Militus 9 13 22 6,20
5 Penurunan kesadaran 12 8 20 5,63
6 Asfiksia 10 7 17 4,79
7 CKD(Cronic Kidney Disease) 4 7 11 3,10
8 CHF (Cardial Heart Failure) 9 2 11 3,10
9 Asma 4 2 6 1,69
Tabel 4
Nama PenyakitTotal
10 BESAR PENYEBAB KEMATIAN
UNTUK SEMUA GOLONGAN UMUR DI RSUD KOTA DUMAI
TAHUN 2014
NOJenis Kelamin
9 Asma 4 2 6 1,69
10 Prematur 3 2 5 1,41
11 Penyakit Lainnya 99 81 180 50,70
Jumlah 201 154 355 100
1. Laporan Kematian RSUD Kota Dumai Tahun 2014
Sumber:
Laki-Laki Perempuan1 2 3 4 5 6
1Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab infeksitertentu (Kolitis infeksi)
568 509 1.077 7,02
2 Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas Akut Lainnya 476 365 841 5,48
3 Dispepsia 172 256 428 2,79
4 Tuberkulosis Paru lainnya 165 87 252 1,64
5 Stroke tak menyebut perdarahan atau infark 153 136 289 1,88
6 Kejang YTT 143 109 252 1,64
7 Demam Berdarah Dengue 137 121 258 1,68
8 Diabetes Melitus tidak tergantung insulin 124 204 328 2,14
9 Gagal jantung 123 91 214 1,39
10 Asma akibat kerja 119 145 264 1,72
Jumlah
Tabel 5
POLA PENYAKIT PENDERITA RAWAT INAP DI RUMAH SAKITUNTUK SEMUA GOLONGAN UMUR
TAHUN 2014
%No Nama PenyakitKasus Baru
10 Asma akibat kerja 119 145 264 1,72
11 Penyakit Lainnya 5.784 5.355 11.139 72,60
Total 7.964 7.378 15.342 100
Penyakit lainnya
1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. RSUD Kota Dumai Tahun 20143. RSU Pertamina Dumai Tahun 20144. RSU Bhayangkara Tahun 2014
Sumber:
Laki-Laki Perempuan1 2 3 4 5 6
1 Commond Cold 17.805 19.554 37.359 20,68
2 Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas Akut Lainnya 12.851 14.144 26.995 14,94
3 Dermatitis dan Eksim 4.001 5.058 9.059 5,01
4 Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab infeksitertentu (Kolitis infeksi)
4.377 4.439 8.816 4,88
5 Faringitis Akut 3.621 4.419 8.040 4,45
6 Gastritis dan Duodenitis 3.190 4.716 7.906 4,38
7 Hipertensi Esensial (Primer) 2.863 4.304 7.167 3,97
8 Dispepsia 2.352 3.833 6.185 3,42
9 Penyakit pulpa & Periapikal 1.830 2.932 4.762 2,64
Tabel 6
10 BESAR PENYAKIT UNTUK SEMUA GOLONGAN UMUR DI PUSKESMASTAHUN 2014
No Nama PenyakitKasus Baru
Jumlah %
9 Penyakit pulpa & Periapikal 1.830 2.932 4.762 2,64
10 Sindrom nyeri kepala lainnya 1.402 2.613 4.015 2,22
11 Lain-Lain 27.509 32.841 60.350 33,41
Jumlah 81.801 98.853 180.654 100
1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
2. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
Sumber:
Laki-Laki Perempuan1 2 3 4 5 6
1 Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas Akut Lainnya 4.535 3.755 8.290 7,99
2 Hipertensi esensial (primer) 3.697 4.579 8.276 7,97
3 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 2.801 3.467 6.268 6,04
4 Karies gigi 1.019 906 1.925 1,85
5 Dispepsia 778 1.146 1.924 1,85
6 Diabetes Melitus YTT 937 849 1.786 1,72
7 Penyakit jantung iskemik lainnya 1.109 651 1.760 1,70
8 Diabetes Melitus tidak tergantung insulin 603 943 1.546 1,49
9 Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab infeksitertentu (Kolitis infeksi)
749 565 1.314 1,27
Tabel 7
10 BESAR PENYAKIT RAWAT JALAN UNTUK SEMUA GOLONGAN UMUR DI RUMAH SAKITTAHUN 2014
No Nama PenyakitKasus Baru
Jumlah %
9 Diare & Gastroenteritis oleh Penyebab infeksitertentu (Kolitis infeksi)
749 565 1.314 1,27
10 Demam yang sebabnya tidak diketahui 550 624 1.174 1,13
11 Penyakit Lainnya 34.991 34.550 69.541 66,99
Jumlah 51.769 52.035 103.804 100
1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
2. RSUD Kota Dumai Tahun 2014
3. RSU Pertamina Dumai Tahun 2014
4. RSU Bhayangkara Tahun 2014
Sumber:
Laki-Laki Perempuan
1 2 3 4 5 61 Dermatitis dan Eksim 4.001 5.058 9.059 17,93
2 Gastritis dan Duodenitis 3.190 4.716 7.906 15,65
3 Hipertensi Esensial (Primer) 2.863 4.304 7.167 14,19
4 Dispepsia 2.352 3.833 6.185 12,24
5 Penyakit pulpa & Periapikal 1.830 2.932 4.762 9,43
6 Sindrom nyeri kepala lainnya 1.402 2.613 4.015 7,95
7 Rheumatoid Arthritis 1.514 2.423 3.937 7,7938 Myalgia 1.510 2.165 3.675 7,2749 Asma 957 1.070 2.027 4,01210 Gangguan gigi dan jaringan penyangga lainnya 853 936 1.789 3,541
Jumlah 20.472 30.050 50.522 100
Tabel 8
10 BESAR PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMASTAHUN 2014
No Nama PenyakitKasus Baru
Jumlah %
17,93%
15,65%
14,19%12,24%
9,43%
7,95%
7,79%
7,27% 4,01%3,54%
Dermatitis dan Eksim
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Dispepsia
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepala lainnya
Rheumatoid Arthritis
Myalgia
Asma
Gangguan gigi dan jaringanpenyangga lainnyaJumlah 20.472 30.050 50.522 100
1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2014
2. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
Sumber:
17,93%
15,65%
14,19%12,24%
9,43%
7,95%
7,79%
7,27% 4,01%3,54%
Dermatitis dan Eksim
Gastritis dan Duodenitis
Hipertensi Esensial (Primer)
Dispepsia
Penyakit pulpa & Periapikal
Sindrom nyeri kepala lainnya
Rheumatoid Arthritis
Myalgia
Asma
Gangguan gigi dan jaringanpenyangga lainnya
Tabel 9
RAWAT JALAN RAWAT INAP RAWAT JALAN RAWAT INAP
1 Puskesmas Dumai Kota 31.114 103,712 Puskesmas Jaya Mukti 26.594 88,653 Puskesmas Bumi Ayu 16.464 54,884 Puskesmas Bukit Timah 7.327 24,425 Puskesmas Dumai Barat 7.800 26,006 Puskesmas Purnama 15.131 50,447 Puskesmas Bukit Kapur 22.440 434 74,80 1,198 Puskesmas Sungai Sembilan 37.358 543 124,53 1,499 Puskesmas Medang Kampai 16.426 65 54,75 0,18
180.654 1.042 602,18 2,85
Sumber :1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. Puskesmas se Kota Dumai Tahun 2014
Jumlah Kota Dumai
CAKUPAN KUNJUNGAN PUSKESMASKOTA DUMAI TAHUN 2014
NO PUSKESMASKUNJUNGAN RATA-RATA KUNJUNGAN/HARI
Tabel 10
RAWAT JALAN RAWAT INAP RAWAT JALAN RAWAT INAP
1 RSUD Kota Dumai 66.540 14.319 221,80 39,23
2 RS Pertamina Dumai 34.267 909 114,22 2,49
3 RS Bhayangkara 2.997 114 9,99 0,31
103.804 15.342 346,01 42,03
Sumber :1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 20142. RSUD Kota Dumai Tahun 20143. RSU Pertamina Dumai Tahun 20144. RSU Bhayangkara Tahun 2014
Jumlah Kota Dumai
CAKUPAN KUNJUNGAN RUMAH SAKITKOTA DUMAI TAHUN 2014
NO RUMAH SAKITKUNJUNGAN RATA-RATA KUNJUNGAN/HARI
Tabel 11
Memenuhi Cakupan Capaian
Syarat ( % ) ( % )
1 Sekolah 237 177 149 74,68 84,18
2 Mesjid 263 208 194 79,09 93,27
3 Gereja 50 39 35 78,00 89,74
4 Vihara 5 4 4 80,00 100,00
5 Salon Kecantikan 99 89 77 89,90 86,52
6 Pangkas Rambut 114 96 75 84,21 78,13
7 Hotel 13 10 10 76,92 100,00
8 Penginapan/Wisma 8 7 5 87,50 71,43
9 Panti Pijat 5 5 4 100,00 80,00
10 Pesantren 6 3 1 50,00 33,33
11 Sarana Kesehatan 25 24 24 96,00 100,00
12 Pasar/Swalayan 18 13 5 72,22 38,46
Jenis Tempat-Tempat Umum (TTU) Yang DiawasiDi Kota Dumai Tahun 2014
No Jenis TTU Jumlah Diperiksa
12 Pasar/Swalayan 18 13 5 72,22 38,46
13 Kolam Renang 4 3 2 75,00 66,67
14 Penggilingan Padi 7 7 7 100,00 100,00
15 Terminal Darat 1 0 0 - -
16 Terminal Air 1 1 1 100,00 100,00
17 Terminal Udara 1 1 1 100,00 100,00
18 Terminal Laut 2 2 1 100,00 50,00
19 Panti Asuhan 1 1 1 100,00 100,00
20 Comessery 1 1 1 100,00 100,00
21 Tempat Hiburan Rakyat 1 1 1 100,00 100,00
J u m l a h 862 692 598 80,28 86,42
Sumber:Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014
Tabel 12
No Jenis TP2M Jumlah DiInspeksi
MemenuhiSyarat
Cakupan(%)
Pencapaian(%)
1 Rumah makan 144 130 99 90,28 76,15
2 Warung kopi 131 117 104 89,31 88,89
3 Kantin 50 40 35 80,00 87,50
4 Pedagang kaki lima 75 75 53 100,00 70,67
5 IRTP 88 62 48 70,45 77,42
6 Pedagang makanan keliling 58 51 34 87,93 66,67
7 Toko Makanan Minuman Terolah 45 39 34 86,67 87,18
8 TPM Asrama/Panti 10 6 3 60,00 50,00
9 Catering 12 12 12 100,00 100,00
10 Depot air minum 217 151 141 69,59 93,38
Jumlah 830 683 563 82,29 82,43
Sumber:
Jenis Tempat Pengolahan dan Penjualan Makanan (TP2M) Yang Diawasi Di Kota Dumai Tahun 2014
Sumber:Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2014