Post on 29-Oct-2020
LAPORANKINERJA(LKj)DINASKESEHATANACEH
TAHUN2016
DINASKESEHATANACEH JalanTgk.SyechMudawaliNo6BandaAceh
Hal:iiiLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
P
KATAPENGANTAR
uji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga Laporan Kinerja
(LKj) Dinas Kesehatan Aceh Tahun 2016 disusun berdasarkan surat
Gubernur Aceh Nomor 120.04/22324/2016 tanggal 30 Desember 2016
serta berpedomasn pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
MenteriPendayagunaanAparaturNegaradanReformasiBirokrasiRINomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
KinerjadanTatacaraReviuatasLaporanKinerjaInstansiPemerintah.
PenyusunanLaporanKinerja(LKj)inimerupakanwujudakuntabilitaspelaksanaantugasdan
fungsi Dinas Kesehatan Aceh dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan jugamerupakan alat kendali atau alat pemacu kinerja setiap
unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Aceh. Didalamnya memuat gambaran
pencapaian sasaran-sasaran strategis tahunan yang diukur berdasarkan indikator kinerja
yangtelahditetapkan.
Berdasarkan Qanun Aceh Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
PerangkatAcehdanPeraturanGubernurAcehNomor107Tahun2016tentangKeduduhan,
SusunanOrganisasi,Tugas,FungsidanTataKerjaDinasKesehatanAceh,maka tugasDinas
Kesehatan Aceh adalah melaksanakan tugas umum pemerintahan, pembangunan dan
pembinaanmasyarakatdibidangkesehatansesuaidenganperaturanperundang-undangan
yang berlaku. Dalammelaksanakan tugas tersebut Dinas Kesehatan Acehmenetapkan visi
AcehSehat,Mandiri,Berkeadilan,BermartabatdanIslami.
Dalam mencapai visi di atas, Dinas Kesehatan Aceh menetapkan 3 (tiga) misi, yaitu [1]
MenyempurnakantatakelolapenyelenggaraanUpayaKesehatan;[2]Pemenuhankebutuhan
SumberDayaManusiadenganmenjagakeseimbanganantarwilayah;[3]Mendorongperan
serta dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat. Misi tersebut dijabarkan dalam
RencanaStrategi(Renstra)DinasKesehatanAcehTahun2012-2017yangdigunakansebagai
landasan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK), yang
Hal:iiiLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
berfungsi sebagai Pedoman kerja operasional dalampertasnggungjawaban LaporanKinerja
(LKj).
Dengan demikian, kami sangat berharap agar LKj Tahun 2016 ini dapat menjadi media
pertanggungjawaban kinerja yang nantinya akan diperoleh manfaat umpan balik bagi
perbaikan dan peningkatankinerja bagi seluruh anggota organisasiDinas KesehatanAceh
serta dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Serta dapat menjadi
masukandansaranevaluasiagarkinerjakedepanmenjadilebihbaik,efektifdanefisiendari
aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi
pelaksanaannya.
BandaAceh,15Februari2017KepalaDinasKesehatanAceh
dr.HanifNIP.197104182001121004
Hal:ivLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
L
IKHTISAREKSEKUTIF
aporan kinerja pemerintah melalui penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Dinas
KesehatanAcehTahun2016inidisusunsebagaiwujudpertanggungjawabanatas
pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam
RencanaStrategisDinasKesehatanAcehTahun2012-2017.
Didalamnyamemuatkangambaranmengenaipencapaiansasaran-sasaranstrategistahunan
yangdiukurberdasarkanIndikatorKinerjaUtamayangtelahditetapkan.
Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Aceh tahun 2016 lebih menekankan pada
anaslisis di tataran atau dimensi outcome daripada output. Hal ini dimaksudkan agar
kinerjaorganisasiyangtelahdicapaidapatlebihdiukurditingkatkemanfaatannya,daripada
hanya sekedar pencapaianoutput kegiatan. Sehingga demikian, analisis pada LKj ini lebih
mengulasdanmendalamikapasitasmakroorganisasidenganbaselinepencapaiansasaran-
sasarantelahditetapkan.
Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja selama tahun 2016 ditetapkan berdasarkan 5
(lima) sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasi 31 indikator
kinerja. Secara umum dapat disimpulkan bahwa dari Lima Sasaran Strategis yang
ditetapkan dalam Penetapan/Perjanjian Kinerja Tahun 2016 menunjukkan lima sasaran
strategis telah dapat dilaksanakan secara baik namun masih ada beberapa indikator
sasaran strategis yang masih memerlukan upaya untuk dapat ditingkatkan, secara
menyeluruh tingkat capaian kinerja DinasKesehatan Aceh adalah 91,49%. Rincian
capaian kinerja masing-masing indikatortiapsasaranstrategistersebutdapatdiilustrasikan
dalamtabelberikut:
Hal:vLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
LAPORANCAPAIANINDIKATOR RENSTRA
DINASKESEHATANACEHTAHUN2016
SASARANSTRATEGIS1:Tercapainyatujuanpembangunanmillenium(MDGs)bidangkesehatanpadatahun2016
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1 Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) TH 69,9 69,90 100%
2 Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan /100.000 LH 100 144 69,44%
3 Menurunnya Angka kematian Bayi /1000 LH 12 10 120%
4 Menurunnya Angka Kematian Balita /1000 LH 25 10 250%
5 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani % 95 64,30 67,68%
6Cakupan pertolongan persalinan oleh tanaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 90 90 100%
7 Cakupan kunjungan bayi % 95 85 89,47%
8 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif % 75 44 58,67%
9 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/Sederajat % 85 92,40 109%
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100 100 100%
11 Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk % 14 16,20 86,42
12 Cakupan Pemberian MP-ASI Usia 6-24 Bulan dari Keluarga Miskin % 100 100 100%
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Hal:viiLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
SASARANSTRATEGIS2:
Meningkatnyamutupelayanankesehatanmelaluipemenuhankebutuhansumberdayakesehatandenganmenjagakeseimbanganantarwilayah
SASARANSTRATEGIS3:
Meningkatnyapenyediaanpelayananmedikspesialistikdankesehatanjiwasertatersedianyaobatesensialdisaranapelayanandasardanrujukan.
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1 Persentase Pasien Mandiri % 58 48,50 83,62%
2 Persentase Pasien Bebas Pasung % 90 41,10 45,67%
3 Persentase Desa Siaga Sehat Jiwa ( DSSJ) % 30 16 53,33%
4 Persentase Rumah Sakit Terakreditasi % 90 18,52 20,58%
5 Persentase Obat yang Memenuhi Standar, Cukup dan Terjangkau % 90 80 88,89%
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
TARGET REALISASI % TINGKAT2016 2016 CAPAIAN
1 Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk /100.000 Penduduk 40 24,70 61,75%
2 Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk/100.000
Penduduk 18 11,30 62,78%
3 Rasio Dokter Gigi per Satuan Penduduk/100.000
Penduduk 8 4,70 58,75%
4 Persentase Desa Siaga aktif % 70 40,25 57,50%
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Hal:viiLaporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
SASARANSTRATEGIS4:
TerjaminnyapelayanankesehatangratisbagimasyarakatmiskinAcehdenganjaminanberbasisasuransisosialatauJaminanKesehatanMasyarakatAceh(JKMA)
SASARANSTRATEGIS5:
Menurunnyaangkakesakitandankematianakibatpenyakitmenulardantidakmenular.
BandaAceh,15Februari2017KepalaDinasKesehatanAceh
dr.HanifNIP.197104182001121004
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1Jumlah penduduk yang mendapat fasilitas JKMA dan jaminan kesehatan lainnya % 100 111 111%
2 Jumlah penduduk yang mendapat pelayanan JKMA Penduduk 1.762.452 1.971.447 112%
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1 Cakupan Penemuan Kasus Baru Penyakit TB BTA + % 75 33 44%
2 Angka Kesuksesan Pengobatan TB % 85 86 101,18%
3 Angka Kejadian (Incident Rate) DBD /100.000 Penduduk 15 52 28,85%
4 Cakupan Prevalensi Penyakit Kusta <1 /10.000 <1 0,97 100%
5Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) % 85 65,30 76,82%
6Cakupan Kab/Kota yang Memasuki Tahap Eliminasi Malaria
Kab/Kota 23 16 69,57%
7 Akses Sanitasi Dasar % 65 62,20 95,69%
8Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan % 85 71,20 83,76%
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Hal:7Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
BABI
PENDAHULUAN
LAPORANKINERJADINASKESEHATANACEHTAHUN2016
Hal:1Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
BABIPENDAHULUAN
Bagian inimenguraikan tentang latarbelakangpenyusunanLaporanKinerja (LKj) Dinas
KesehatanAceh 2016, yangmemuatdasarhukumpenyusunandandasarfilosofis
penyusunan LKj 2016. Selain itu, pada bagian ini juga diuraikan tentang tugas,
fungsi dansumberdayamanusia,sertasistematikalaporan.
A.LATARBELAKANG
Suatu keharusan bagi instansi pemerintah untuk menyampaikan
akuntabilitasbaikdalamkerangkaExternalAccountabilitymaupunInternal
Accountability. Hal ini karenadalamperspektif ExternalAccountability, instansi
pemerintahadalahpenerimakewenangandanpengelolakeuanganyangbersumber
darimasyarakat. Dalam perspektif demikian, instansi pemerintah sudah
seharusnyamenyampaikaninformasi kinerjanyakepadapublik.
Sedangkan Internal Accountability adalah kegiatan instansi pemerintah
berakuntabilitasdalambingkairelasikewenangan strukturbirokrasi.Pada
perspektif ini, instansi pemerintah harus menyampaikan informasi kinerjanya
kepadaPresidenatauGubernurselakukepalapemerintahan.
Kewajibaninstansipemerintahuntukberakuntabilitaskinerjasecarainternal
telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan ditindak lanjuti dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI
Nomor53Tahun2014tentangPetunjukTeknisPerjanjianKinerja,PelaporanKinerja
dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 12
Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan amanat tersebut, seluruh instansi
pemerintahditingkatpusatdandaerah,darientitastertinggi(instansi) hingga
unitkerjasetingkateselonII,setiaptahunmenyampaikan laporan informasi
Hal:2Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
kinerjanya kepada unit kerjayang berada pada tingkat lebih tinggi secara
berjenjang.
DinasKesehatanAceh sebagai instansi pemerintah jugamemilikikewajiban
untuk menyampaikan LKj kepada Gubernur Aceh. Penyampaian LKj Dinas
KesehatanAceh tahun 2016 inidimaksudkan sebagaiperwujudan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pencapaian
sasaran strategis Dinas Kesehatan Aceh yang diukur berdasarkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) dalam RENSTRA 2012 - 2017 Dinas Kesehatan Aceh,
khususnyaPenetapanKinerja tahun2016. Disamping itu penyusunan LKj
ini juga ditujukan sebagaiumpan balik untuk memperbaiki kinerja Dinas
Kesehatan Aceh dimasayangakandatang.
B.TUGAS,FUNGSIDANSUMBERDAYAMANUSIA
Dinas Kesehatan berdasarkanPeraturanGubernurAcehNomor107Tahun2016
tentang Keduduhan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh memiliki tugas melaksanakan urusan
pemerintahandanpembangunandibidangKesehatan.
UntukmelaksanakantugassebagaimanadimaksuddalamPasal6,DinasKesehatan
Acehmempunyaifungsi:
a. pelaksanaanurusanPemerintahdi bidang kesehatan yangmenjadi kewenangan
daerah;
b.pelaksanaanurusanperbantuanyangditugaskankepadadaerah;dan
c.pelaksanaanketatausahaanDinas;
d.pelaksanaanpengawasanpembinaan,pengendaliandibidangkesehatanmeliputi
bidang kesehatan masyarakat, bidang pencegahan dan pengendalian penyakit,
bidangpelayanankesehatandanbidangsumberdayakesehatan;dan
e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di
bidangkesehatan.
Hal:3Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Didalam pelaksanaan tugas dan fungsi maka susunan Oranganisasi Dinas
KesehatanAceh,terdiridari:
(1)SusunanorganisasiDinasKesehatanAceh,terdiridari:
a.KepalaDinas;
b.Sekretariat;
c.BidangKesehatanMasyarakat;
d.BidangPencegahandanPengendalianPenyakit;
e.BidangPelayananKesehatan;
f.BidangSumberDayaKesehatan;
g.UPTD;dan
h.KelompokJabatanFungsional.
(2)Sekretariatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufb,terdiridari:
a.SubbagianProgramInformasidanHumas
b.SubbagianKeuangandanPengelolaanAset;dan
c.SubbagianHukum,KepegawaiandanUmum
(3)BidangKesehatanMasyarakatsebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufc,terdiri
dari:
a.SeksiKesehatanKeluargadanGizi;
b.SeksiPromosidanPemberdayaanMasyarakat;dan
c.SeksiKesehatanLingkungan,KesehatanKerjadanOlahRaga;
(4)BidangPencegahandanPengendalianPenyakitsebagaimanadimaksudpadaayat
(1)hurufd,terdiridari:
a.SeksiSurveilansdanImmunisasi;
b.SeksiPencegahandanPengendalianPenyakitMenular;dan
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa;
(5)BidangPelayananKesehatansebagaimanadimaksudpadaayat(1)hurufe,terdiri
dari:
a.SeksiPelayananKesehatanPrimerdanKesehatanTradisional;
b.SeksiPelayananKesehatanRujukan;dan
c.SeksiMutudanAkreditasiFasilitasPelayananKesehatan.
Hal:4Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
(6)BidangSumberDayaManusiaKesehatan:
a.SeksiObatdanPelayananKefarmasian
b.SeksiStandarisasiAlatKesehatan;dan
c.SeksiSumberDayaManusiaKesehatan.
C.ASPEKSTRATEGISORANGANISASI
Dinas Kesehatan Aceh didalam pelaksanaan fungsi dan tugasnyamemiliki
strategi pembangunan kesehatan Aceh dengan mengacu pada RPJMA Tahun
2012-2017denganmemperhatikankebutuhandanperkembangansituasikesehatan
baik secara global, nasional dan lokal. Strategi dan kebijakan yang ditetapkan akan
berpengaruh terhadapprosespembangunan kesehatan yangbersinergikuat dengan
elemen sistemkesehatannasional.Denganmemperhatikanperspektif tupoksi SKPA,
elemen sistem kesehatan nasional dan mempertimbangkan lingkungan eksternal,
maka strategis dan kebijakan pembangunan kesehatan di Aceh dapat diuraikan
sebagaiberikut:
1.Penguatansistemkesehatan.
Prosespembangunankesehatanyangbersinergidenganelemensistem
kesehatan nasional ditentukan oleh 1). ketersediaan sistem informasi yang
mendukung pengambilan keputusan 2). perencanaan dan penganggaran
kesehatansesuaikebutuhandanfokuspadaprogramcosteffective;3).SDM
kesehatan yang berkualitas dan profesional; 4). kekuatan kerjasama dan
dukungan lintas sektor; 5). ketersediaan obat dan alat kesehatan; 6).
kemampuanmendorongperansertamasyarakattermasukduniausahaserta
koordinasi antar level (pusat - provinsi dan Kabupaten/kota). Upaya ini harus
dibarengidengankemampuan manajerialpimpinanSKPAyangpeka terhadap
perubahanbaikinternalmaupunekternaltermasukkomitmenpolitik.
Hal:5Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
2. Penguatan dan intensifikasi kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan
MasyarakatdanUpayaKesehatanPerorangan.
PenyelenggaraanUpaya Kesehatan asyarakat (UKM)danUpaya
Kesehatan Perorangan (UKP) baik primer, sekunder, maupun tersier harus
dilakukan dengan adil, bermutu, merata, dan terjangkau sebagai salah satu
upayapemenuhanhakrakyatterhadapaksespelayanankesehatan.
Dalam upaya peningkatan kualitas dan daya saing pelayanan kesehatan
diperlukan pelayanan profesional dan responsifmelalui peningkatan kapasitas
tenagakesehatanberbasiskompetensi.Disamping itum,kondisi geografis juga
menjadi perhatian dalam menyiapkan sumber daya kesehatan dan
menyelenggarakan upaya kesehatan termasuk penguatan sumber daya
kesehatandidaerahterpencil,perbatasandankepulauan.
3. Menyiapkan peta jalanmenuju jaminan kesehatan nasional dan JKRA sebagai
perwujudan UU SJSN yang akan diberlakukan pada tahun 2015 baik kesiapan
fasilitas pelayanan sebagai PPK dan sistem manajemen pengelolaan jaminan
kesehatan.
4.Pelaksanaan onegatepolicyuntukmanajemenkefarmasian.
5.PenyiapanRumaSakitRujukanRegionaldibeberapaKabupatenterutamauntuk
penguatan sistem rujukan berjenjangmelalui mekanisme regionalisasi. Rumah
sakit rujukan regional berada padawilayah Barat –Selatan,Utara–Timurdan
Tengah–Tenggara.
D.PERMASALAHANUTAMA(STRATEGICISSUED)
Prioritas pembangunan bidang kesehatan adalah penyediaan prasarana dan
sarana kesehatan yang berkualitas sehingga pelayanan dasar dan rujukan dapat
diakses seluruh masyarakat, serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
Ketersediaan prasarana dan sarana kesehatan yang memadai akan meningkatkan
angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Aceh yang ditunjukkan dengan
meningkatnya Usia HarapanHidup (UHH),menurunnya angka kematian bayi (AKB)
danangkakematianIbu(AKI).
Hal:6Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Dalam periode ini pembangunan kesehatan juga ditujukan untukmencapai
sisa tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals - MDGs) yaitu
yangterkaitdengan kesehatanibudananak;statusgizi;pengendalianpenyakit
menular, khususnya HIV-AIDS, TB danmalaria; sertamewujudkan lingkungan yang
bersihdansehatdenganaksesairbersihyangmemadai,sertabersiapmenyongsong
programlanjutnnyayaituSDGs(SustainebleDevelopmentGoals).
Berdasarkan analisis tugas pokok dan fungsi SKPA Dinas Kesehatan Aceh,
maka peran sebagai regulator merupakan tantangan utama yang perlu disikapi
untuk pengembangan pelayanan SKPA Dinas Kesehatan Acehmasih terdapat
tantanganlainnyaseperti:
1. KesiapanfasilitaspelayanankesehatanmenghadapiJaminanKesehatanNasional
(JKN)melaluiBPJS,terutamadiwilayahterpencilperbatasandankepulauan.
2. DinamikapembangunanAcehyangturutberpengaruhpadapolitikanggarandan
transisidemografidenganmobilitaspendudukyangtinggi.
3. Disparitas status kesehatan antar wilayah terutama di daerah terpencil,
perbatasandankepulauan.
4. Kecenderungan peningkatan pola penyakit menular dan tidak menular serta
masalahgiziyangberkaitandenganprilakupolahidup.
5. Sistem manajemen kefarmasian terutama keterjangkauan harga obat,
penyediaanobatgeneriksesuaidengandaftarobatesensialnasional(DOEN)dan
penggunaanobatrasional.
6. Sisteminformasiberbasisteknologi.
7. Profesionalisme tenaga kesehatan dan sertifikasi fasilitas kesehatandalam
upayameningkatkanmutupelayanan.
8. Dinamikaperubahankebijakanpembangunankesehatan.
Hal:7Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
E. SISTEMATIKAPENYAJIANLAPORANKINERJA
Laporan Kinerja (LKj) ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri
PendayagunaanAparaturNegaradanReformasiBirokrasiRINomor53Tahun2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
AparaturNegaradanReformasiBirokrasiRINomor12Tahun2015tentangPedoman
EvaluasiatasImplementasiSistemAkuntabilitasKinerjaInstansiPemerintah.
Kinerja Instansi Pemerintah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaranataupuntujuan instansipemerintahsebagaipenanggungjawabarandari
visi,misidanstrategiinstansipemerintahyangmengindikasikantingkatkeberhasilan
dankegagalanpelaksanaankegiatan-kegiatansesuaidenganprogramdankebijakan
yang ditetapkan. Dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku
kepentingan terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui
PerencanaanStrategis.
LaporanKinerja (LKj) adalah salahsatukomponendalamSistemAkuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dirancang untuk mencapai tujuan
manajemen kinerja yaitu perencanaan, penetapan kinerja dan pengukuran kinerja,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja
pada instansi Pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan
kinerjainstansipemerintah.
Keberhasilan pencapaian sasaran/target kinerja yang telah ditetapkandiukur
menggunakan indikator hasil (outcome) yang dicapai yaitu ukuran yang
mencerminkanberfungsinyakeluarandarikegiatan-kegiatandalamsatuprogram
atauindikatorkeluaran(output)yaituukuranbarangataujasayangdihasilkanoleh
kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran dan tujuan
programdankebijakan.
Sasaran/target kinerja instansi yang tertera dalam Perencanaan Strategis
(RENSTRA) merupakan wahana bagi para pemimpin instansi dan seluruh
staf/anggotadalammenskenariokandanmenentukanmasadepanoranganisasi.
Hal:8Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Renstradigunakansebagaititiktolakdalamberakuntabilitas,karenadenganjangka
waktumenengahinstansiyangbersangkutansudahdapatditagihtentanghasil-hasil
(outcome yang dicapai adalah) ataupun keluaran-keluaran (output) yang harus
mereka wujudkan. Selain sebagai wahana dan titik tolak. Renstra juga digunakan
sebagai acuan yangmenentukan apa yang ingin dihasilkan, apa yang ingin dicapai
danapayangingindiubah.
PenanggungjawabanRenstrasecaratahunanterteradalamdokumenRencana
Kinerja Tahunan (RKT) yang berisikan informasi target tahunan secara rinci, RKT
disusunsebelumadaalokasianggaran.
Target tahunan yang dirinci dalam RKT akanmenjadi dasar penyusunan dokumen
Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan pernyataan komitmen serta janji dalam
mencapai target kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima
amanah, sekaligus sebagai pimpinan suatu oranganisasi atau instansi kepada
atasannyalangsung,PKdisusunsetelahadaalokasianggaran.
Sehingga didalam penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas
KesehatanAcehtahun2016,memilikisistematikapenulisansebagaiberikut:
BABIPendahuluan
Pada bagian ini dijelaskan hal-hal umum tentang oranganisasi dengan
penekanan pada aspek strategis oranganisasi serta permasalahan utama
(stategicissued)yangsedangdihadapioranganisasi.
BABIIPerencanaanKinerja
Pada bab ini disajikan gambaran singkatmengenai Rencana Strategis serta
Penetapan Kinerja. Pada awal bab ini disajikan gambaran secara singkat
sasaran yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta
kaitannyadengancapaianvisidanmisiDinasKesehatanAceh.
BABIIIAkuntabilitasKinerja
Padababinidiungkapkanakuntabilitaskinerja,diutamakanmenitikberatkan
padapencapaiankinerjaoranganisasi.Didalamnyadisajikanuraianhasil
pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasuk
didalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan,
Hal:9Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian
target-target kinerja yang telahditetapkan serta langkah-langkah antisipatif
yangakandiambil untukperbaikandanpeningkatan kinerja oranganisasidi
tahunberikutnyasecaraberkelanjutan.
BABIVPENUTUP
BABVLAMPIRAN
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:10
BABII
PERENCANAANKINERJA
LAPORANKINERJADINASKESEHATANACEHTAHUN2016
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:11
BABIIPERENCANAANKINERJA
Penyusunan Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Aceh Tahun2012–
2017 yang disiapkan guna merespon dan mengantisipasi perubahan lingkungan
strategisbaikinternalmaupuneksternal.Perubahanlingkunganstrategisdiprediksiakan
mempengaruhibeberapaperubahanskema-skemaperencanaandalambentukrencana
kerja dan rencana anggaran, selain itu perancanaan harus bersifat rasional (terukur
secarakuantitatif),menyeluruh/komprehensif (mencakupsemuaaspek/subsistem)dan
terpadu/integral (antar aspek/subsistem), mengikuti perkembangan (kontekstual),
antisipatif(responsif) sertaberkelanjutan(berkesinambungan).
A. RENCANASTRATEGIS2012-2017
1.VISIDANMISI
VISI:
”ACEHSEHAT,MANDIRI,BERKEADILAN,BERMARTABATDANISLAMI”
Dengan visi ini, Dinas Kesehatan Aceh akan menciptakan kondisi sebagai
perintis, pemimpin dan teladan bagi semua pemangku kepentingan (stakeholder)
dalam menyelengarakan pemerintahan yang bersih dan amanah untuk
mewujudkanAcehSehatyangdapatdiuraikansebagaiberikut:
Aceh Sehat adalah seluruh sektor menyadari bahwa derajat kesehatan akan
tercapai dengan optimal bila sektor lain juga ikutmengembangkan pembangunan
yangberwawasan kesehatan. Pembangunandi Acehmenempatkan rakyat sebagai
pusat pembangunan sehingga setiap pembangunan harusmenghilangkan dampak
negatif terhadap kesehatan rakyat sehingga rakyat Aceh akan bebas dari penyakit
dan mampu hidup secara produktif, baik secara ekonomi, sosial, emosional dan
spriritualsertahidupdalamlingkunganyangsehat.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:12
Mandiri berarti PemerintahAcehakanmenciptakanmasyarakat yangproaktif
dan berperilaku untukmemelihara danmeningkatkan kesehatan,mencegah risiko
penyakitterhadapdirinyadanorang lain,mencegahkerusakan lingkungan,dengan
mengandalkankekuatansendirisertabepartisipasiaktifdalampenyelenggaraandan
pembiayaan kesehatan dan pengunaan kemampuan intelektual yang ada serta
kearifan lokal sebagai cerminan Sehat Mandiri. Pembangunan kesehatan
dilandaskan pada kepercayaan atas kemampuan dan kekuatan sendiri serta
semangatkebersamaanantarapemerintahdanmasyarakattermasukswasta.
Berkeadilansebagaiupayadalampemenuhankebutuhandanhakkesehatan
rakyat. Rakyat Aceh akan mendapatkan pelayanan kesehatan secara
komprehensif sesuai dengan kebutuhan tanpa membedakan status ekonomi,
geografis (Kabupaten/kota), politik, agama, dan jenis kelamin sebagai cerminan
keadilan.RakyatAcehakanmengeluarkanbelanjakesehatansesuaidengantingkat
kemampuansebagaicerminanpembiayaanyangberkeadilan.PemerintahAcehdan
Pemerintah Kabupaten/Kota secara bersama-sama akan menyediakan pelayanan
yang bermutu dan merata dengan menyeimbangkan dan mencukupi anggaran
kesehatan terutama untuk operasional pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanankesehatanperorangan.
Bermartabat kondisi masyarakat Aceh yang dicirikan dengan ketahanan dan
dayajuangyangtinggi,cerdas,taataturan,kooperatifdaninovatifyangmenjunjung
tinggi harkat danmartabat manusiaberlandaskanpenerapansyariatIslamyang
kaffahPerwujudannyaantaralainmelalui penuntasanperaturan-peraturanhasil
turunan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang
PemerintahanAceh danperaturanperundangan lainnya,pelaksanaantatakelola
pemerintahan yang baik dan bersih, bebas dari praktek Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme, serta penegakan supremasi hukum dan HAM, mengangkat kembali
budaya Aceh yang Islami dan pelaksanaan nilai-nilai Dinul Islam dalam tatanan
kehidupanbermasyarakat.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:13
IslamiadalahkondisimasyarakatAcehyangsecarautuhberkeyakinanmenjalankan
seluruh aspek kehidupannya berdasarkan nilai-nilai Islam. Setiap pelayanan
kesehatan yang diberi dan diterima harus didasari oleh sikap dan prilakumanusia
Islam sebagaimana ada empat hal yang disebuntukan dalam Al-Quran berkaitan
dengansikapdanprilakumanusia,keempathaltersebutadalah; iman, islam,ihsan
dan taqwa, sehingga mampu memberikan pelayanan kesehatan dalam suasana
”damai,selamat,jauhdaribahaya,terpadu,bermaknadantidaksia-sia(Yusni
Saby, 1998). Kesemuanya itu bermakna ”untuk menjadi selamat” atau ”untuk
menjadi utuhdanbaik”.Dengandemikian setiappelayanan kesehatanmerupakan
dasaribadahkepadaAllahSWTdalamsuasanakeislamansehinggaakantimbulrasa
sabardantawakkal dalammemberidanmenerimapelayanankesehatan.
Dalam mewujudkan visi tersebut, ditempuh melalui 7 (tujuh) misi SKPA - Dinas
KesehatanAcehsebagaiberikut:
1. Menyempurnakantatakelolapenyelenggaraanupayakesehatan
2. Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia dengan menjaga
keseimbanganantarwilayah.
3.Mendorong peran serta dan kemandirian masyarakat untuk hidupsehat.
B. TUJUANDANSASARAN
Sebagai penanggung jawabaran dari Visi dan Misi SKPA Dinas Kesehatan
Aceh,maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya upaya kesehatan di
Aceh secara berhasil guna dan berdaya guna, responsif terhadap kebutuhan dan
hakmasyarakatdalamAcehyang Islami,DamaidanSejahteradengan:
1. Mewujudkan tata kelola administrasi dan managemen di SKPA sesuaistandar
danregulasi.
2. Melaksanakanpengawasandanpengendalianpelaksanaanstandardanregulasi
melaluisistemmonitoringdanevaluasiterpadu.
3. Mewujudkan pemerataan akses terhadap pelayanan kesehatan melalui
penyediaan tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang memadai dan
berkualitasdiseluruhfasilitaskesehatan.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:14
4. Mewujudkanmutupelayanankesehatanyangoptimal melaluipeningkatan
sistemmanajemenpelayanankesehatandanpeningkatanprofesionalisme.
5. Menurunkan angkakesakitandankematianterutamapadakelompokrentan
danmeningkatkanstatusgizimasyarakatmelaluipemberdayaanmasyarakat.
6. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PBHS) serta pengembangan
desasiaga.
7. Revilatalisasi upaya kesehatan bersumber masyarakat melalui program
kemitraantermasukduniausahadenganpendekatanCSR.
Sasaranyanghendakdicapaisebagaiberikut:
1. Terwujudnya budaya kerja SKPA yang transparan, adil, professional, efektif,
efisiendanbermartabatdalampenyelenggaraanTupoksi.
2.Meningkatkan kualitasaparaturkesehatandalampenyelenggaraanupaya
kesehatan.
3. Terlaksananyafungsipengawasandanpengendalianberdasarkanstandar
danregulasi.
4. Penyediaan dan penempatan tenaga strategis sesuai kebutuhan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk di Daerah Tertinggal, Perbatasan
danKepulauan(DTPK).
5. Meningkatnya penyediaan pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
melaluipenyediaandanpendistribusianobatesensialdisaranapelayanandasar.
6.Terselenggaranyasistemjaminankesehatandenganuniversalcoverage.
7. Memperkuat sarana kesehatan dasar dan jaringannya sebagai fasilitas
kesehatan mampu menyelenggarakan kegawat-daruratan Obstetric Neonatal
Emergencydasar.
8. Penatalaksanaan sistem survailans gizi dalam upaya pengendalian dampak gizi
burukdanpenguatansistemsurvailansimunisasi.
9. Pengendalian morbiditas dan mortalitas penyakit menular dan penyakit tidak
menularmelalui pengembanganpolahidupbersihdan sehat serta lingkungan
sehat.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:15
10. Menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dan dunia
usahasebagaipenggerakupayakesehatanberbasismasyarakat.
C. STRATEGIDANKEBIJAKAN
Strategi pembangunan kesehatan Aceh Tahun 2012- 2017 mengacu pada
RPJMAdenganmemperhatikankebutuhandanperkembangansituasikesehatanbaik
secara global, nasional dan lokal. Strategi dan kebijakan yang ditetapkan akan
berpengaruh terhadap proses pembangunan kesehatan yangbersinergi kuat dengan
elemensistemkesehatannasional.Denganmemperhatikan perseptif tupoksi SKPA,
elemen sistem kesehatan nasional dan mempertimbangkan lingkungan eksternal,
makastrategidankebijakanpembangunankesehatandiAcehdapatdiuraikansebagai
berikut:
1.Penguatansistemkesehatan
Prosespembangunankesehatanyangbersinergidenganelemensistemkesehatan
nasional ditentukan oleh 1). ketersediaan sistem informasiyangmendukung
pengambilan keputusan 2). perencanaan dan penganggaran kesehatan sesuai
kebutuhan dan fokus pada program cost effective; 3). SDM kesehatan yang
berkualitas dan profesional; 4). kekuatan kerjasama dan dukungan lintas sektor;
5). ketersediaan obat dan alat kesehatan; 6). kemampuan mendorong peran
serta masyarakat termasuk dunia usaha serta koordinasi antar level (Pusat-
Provinsi dan Kabupaten/Kota). Upaya ini harus dibarengi dengan kemampuan
manajerial pimpinan SKPA yang peka terhadap perubahanbaik internalmaupun
ekternaltermasukkomimenpolitik.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:16
2. Penguatan dan intensifikasi kinerja penyelenggaraan upaya kesehatan
masyarakatdanupayakesehatanperoranganPenyelenggaraanUpayaKesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) baik primer,
sekunder, maupun tersier harus dilakukan dengan adil, bermutu, merata dan
terjangkau sebagai salah satu upaya pemenuhan hak rakyat terhadap akses
pelayanankesehatan.Dalamupayapeningkatankualitasdandayasaingpelayanan
kesehatan diperlukan pelayanan profesional dan responsif melalui peningkatan
kapasitas tenaga kesehatan berbasis kompetensi. Disamping itu, kondisi
geografis jugamenjadiperhatiandalammenyiapkansumberdayakesehatandan
menyelenggarakanupayakesehatantermasukpenguatansumberdayakesehatan
didaerahterpencil,perbatasandankepulauan.
3. Menyiapkan peta jalan menuju jaminan kesehatan nasional dan JKMA sebagai
perwujudan UU SJSN, baik kesiapan fasilitas pelayanan sebagai PPK dan sistem
manajemenpengelolaanjaminankesehatan.
4. Pelaksanaan onegatepolicyuntukmanajemenkefarmasian.
5. PenyiapanRumahSakitRujukanRegionaldibeberapaKabupatenterutamauntuk
penguatansistemrujukanberjenjangmelaluimekanismeregionalisasi.
6. Kesinambungan pendampingan dalam upaya penanggulangan daerah
bermasalahkesehatan(PDBK)sekaligusantisipasiterhadaphasilRiskesdas2013.
7. KesepakataneliminasimalariasecarabertahapdiseluruhKabupaten
/Kota.
8. Pelaksanaan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan terpadu danprofessional
sesuaitupoksi.
9. Monitoring dan evaluasi terpadu menuju akuntabilitas publik yang
terkendali.
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:17
D. RENCANAKINERJATAHUN2017
Dinas Kesehatan Aceh dalam melaksanakan kegiatan berpedoman pada Renstra
DinasKesehatanAcehTahun2012–2017,yangdidalamnyamemuatseluruh target
kinerjayanghendakdicapaipadatahun2017yaitu:
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Tercapainya tujuan pembangunan millenium (MDGs) bidang kesehatan
1 Meningkatnya Umur Harapan Hidup 69,90 TH
2 Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan 102/100.000 LH
3 Menurunnya Angka kematian Bayi 12/1000 LH
4 Menurunnya Angka Kematian Balita 20/1000 LH
5 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 100%
6 Cakupan pertolongan persalinan oleh tanaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90%
7 Cakupan kunjungan bayi 95%
8 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif 90%
9 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/Sederajat 80%
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100%
11 Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk 14%
12 Cakupan Pemberian MP-ASI Usia 6-24 Bulan dari Keluarga Miskin 100%
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
melalui pemenuhan kebutuhan sumberdaya kesehatan dengan menjaga keseimbangan antar wilayah
1 Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk 40/100.000 Pddk
2 Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk 20/100.000 Pddk
3 Rasio Dokter Gigi per Satuan Penduduk 9/100.000 Pddk
4 Persentase Desa Siaga aktif 80%
Meningkatnya penyediaan pelayanan medik spesialistik dan kesehatan jiwa serta tersedianya obat esensial disarana pelayanan dasar dan rujukan
1 Persentase Pasien Mandiri 55%
2 Persentase Pasien Bebas Pasung 30%
3 Persentase Desa Siaga Sehat Jiwa ( DSSJ) 30%
4 Persentase Rumah Sakit Terakreditasi 90%
5 Persentase Obat yang Memenuhi Standar, Cukup dan Terjangkau 90%
Terjaminnya pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin Aceh dengan jaminan berbasis asuransi sosial atau Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA)
1 Jumlah penduduk yang mendapat fasilitas JKRA dan jaminan kesehatan lainnya 100%
2 Jumlah penduduk yang mendapat pelayanan JKRA
1.762.452 Pddk
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular. 1 Cakupan Penemuan Kasus Baru Penyakit TB
BTA + 80%
2 Angka Kesuksesan Pengobatan TB > 85%
3 Angka Kejadian (Incident Rate) DBD 15/100.000 Pddk
4 Cakupan Prevalensi Penyakit Kusta <1 /10.000
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:18
5 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 85%
6 Cakupan Kab/Kota yang Memasuki Tahap Eliminasi Malaria 23 Kab/Kota
7 Akses Sanitasi Dasar 70%
8 Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 85%
E.PENETAPANKINERJATAHUN2016
RingkasanPenetapanKinerjaDinasKesehatanAcehTahun2016dapatdiilustrasikan
dalamtabelberikut:
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
Tercapainya tujuan pembangunan millenium (MDGs) bidang kesehatan
1 Meningkatnya Umur Harapan Hidup 69,90 TH
2 Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan 100/100.000 LH
3 Menurunnya Angka kematian Bayi 12/1000 LH
4 Menurunnya Angka Kematian Balita 25/1000 LH
5 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 95%
6 Cakupan pertolongan persalinan oleh tanaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90%
7 Cakupan kunjungan bayi 95%
8 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif 75%
9 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/Sederajat 85%
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100%
11 Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk 14%
12 Cakupan Pemberian MP-ASI Usia 6-24 Bulan dari Keluarga Miskin 100%
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan melalui pemenuhan kebutuhan sumberdaya kesehatan dengan menjaga keseimbangan antar wilayah
1 Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk 40/100.000 Pddk
2 Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk 18/100.000 Pddk
3 Rasio Dokter Gigi per Satuan Penduduk 8/100.000 Pddk
4 Persentase Desa Siaga aktif 70%
Meningkatnya penyediaan pelayanan medik spesialistik dan kesehatan jiwa serta tersedianya obat esensial disarana pelayanan dasar dan rujukan
1 Persentase Pasien Mandiri 58%
2 Persentase Pasien Bebas Pasung 90%
3 Persentase Desa Siaga Sehat Jiwa ( DSSJ) 30%
4 Persentase Rumah Sakit Terakreditasi 90%
5 Persentase Obat yang Memenuhi Standar, Cukup dan Terjangkau 90%
Terjaminnya pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin Aceh dengan jaminan berbasis asuransi sosial atau Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA)
1 Jumlah penduduk yang mendapat fasilitas JKRA dan jaminan kesehatan lainnya 100%
2 Jumlah penduduk yang mendapat pelayanan JKRA
1.762.452 Pddk
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hal:19
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular. 1 Cakupan Penemuan Kasus Baru Penyakit TB
BTA + 75%
2 Angka Kesuksesan Pengobatan TB 85%
3 Angka Kejadian (Incident Rate) DBD 15 /100.000 Pddk
4 Cakupan Prevalensi Penyakit Kusta <1 /10.000
5 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 85%
6 Cakupan Kab/Kota yang Memasuki Tahap Eliminasi Malaria 23 Kab/Kota
7 Akses Sanitasi Dasar 65%
8 Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 85%
F. INDIKATORKINERJAUTAMA
SesuaidenganSuratKepalaDinasKesehatanAcehNomor: 050.3/552/I I/2016perihal penyampaian Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2016 kepada GubernurAceh,makatelahditetapkanIKUDinasKesehatanAcehTahun2016adalahsebagaiberikut:
1 Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) 69,90 Tahun
2 Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan 100 / 100.000 LH
3 Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk 14%
4 Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk 40 / 100.000 Pddk
5 Persentase Pasien Mandiri 58%
6 Persentase Obat yang Memenuhi Standar, Cukup dan Terjangkau 90%
7Jumlah penduduk yang mendapat fasilitas JKMA dan jaminan kesehatan lainnya 100%
8 Angka Kesuksesan Pengobatan TB 85%
9 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 85%
10 Cakupan Kab/Kota yang Memasuki Tahap Eliminasi Malaria 23 Kab/Kota
11 Akses Sanitasi Dasar 65%
12 Persentase Desa Siaga Aktif 55%
13 Persentase Rumah Tangga yang melaksanakan PHBS 55%
NO INDIKATORKINERJAUTAMA TARGET2016
BABIII
AKUNTABILITASKINERJA
LAPORANKINERJADINASKESEHATANACEHTAHUN2016
Hal:20Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
BABIIIAKUNTABILITASKINERJA
A. CAPAIANKINERJAORGANISASI
Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai
dengan standar, rencana atau target denganmenggunakan indikator kinerja yang
telah ditetapkan. Proses ini lebih lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian
setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan
kegagalanpencapaiantujuandansasaranoranganisasi.
Sesuai dengan amanat yang tertuang dalam PeraturanPresidenNomor29 Tahun
2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pengungkapan
informasi kinerja saat ini relevan dengan perubahan paradigma penganggaran
pemerintah yang ditetapkan dengan mengidentifikasikan secara jelas keluaran
(output)darisetiapkegiatandanhasil(outcome)yangdicapaidarisetiapprogram.
Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja yang menjadi
bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana
disebutkan di atas setidaknya mencakup perkembangan keluaran dari masing -
masing kegiatan dan hasil yang dicapai darimasing-masing program sebagaimana
ditetapkandalamdokumenPenetapanKinerjayangmenjaditolokukurkeberhasilan
oranganisasi.
Secara umumpengukuran capaian kinerja Dinas Kesehatan Aceh tahun2016
dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing -
masing indikator kinerja. Namun untuk beberapa indikator kinerja sasaran dan
kegiatanjugadilakukanperbandingandenganrealisasicapaiankinerjatahun-tahun
sebelumnyamaupundenganstandaryanglazim.Secararingkasdari5(lima)sasaran
strategis Dinas Kesehatan Aceh yang telah ditargetkan belum dicapai secara
maksimal. Terhadap sasaran maupun target indikator kinerja yang belum
maksimal diwujudkan tersebut, Dinas Kesehatan Aceh telahmelakukan evaluasi
agarterdapatperbaikankinerjadimasamendatang.
Hal:21Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Analisis capaian kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan
dengan programdan kebijakandalammewujudkan sasaran, tujuandanmisi serta
visisebagaimanaditetapkandalamrencanastrategis.Dalamanalisisinimenjelaskan
perkembangankondisipencapaiansasarandantujuan secara efisien dan efektif
sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah ditetapkan. Analisis
tersebut dilakukan dengan menggunakan informasi / data yang diperoleh secara
lengkap dan akurat. Bila memungkinkan dilakukan pula evaluasi kebijakan untuk
mengetahuiketepatandanefektivitasbaikkebijakanitusendirimaupunsistemdan
prosespelaksanaannya.
A.1. SasaranStrategi 1 : “TercapainyaTujuanPembangunanMilenium(MDGs)
BidangKesehatan”
Untukmengukursasaranstrategisiniditetapkan12(duabelas)indikatorkinerjasebagaimanatertuangdalamTabel3A.1dibawahini:
Tabel3A.1
PengukuranKinerjaSasaranStrategisTercapainyaTujuanPembangunanMilenium(MDGs)BidangKesehatan
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1 Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) TH 69.9 69.90 100% Baik
2 Menurunnya Angka Kematian Ibu Melahirkan /100.000 LH 100 144 69.44% Kurang
3 Menurunnya Angka kematian Bayi /1000 LH 12 10 120% Sangat Baik
4 Menurunnya Angka Kematian Balita /1000 LH 25 10 250% Sangat Baik
5 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani % 95 64.30 67.68% Kurang
6 Cakupan pertolongan persalinan oleh tanaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan % 90 90 100% Baik
7 Cakupan kunjungan bayi % 95 85 89.47% Cukup
8 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif % 75 44 58.67% Kurang
9 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/Sederajat % 85 92.40 109% Sangat Baik
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100 100 100% Baik
11 Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk % 14 16.20 86.42% Cukup
12 Cakupan Pemberian MP-ASI Usia 6-24 Bulan dari Keluarga Miskin % 100 100 100% Baik
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN KATAGORI
Hal:22Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Hasil Pengukuran sasaran strategis 1 pada Tabel 3A.1, dapat disimpulkan
bahwa pencapaian Kinerja tujuan pembangunan milenium (MDGs) bidang
KesehatandiAcehdenganpresentasetingkatcapaianrata-ratasebesar104%atau
kategori SangatBaik,sasaranstrategis inididukungoleh3(tiga) indikatorkinerja
tingkat capaiannya Sangat Baik, dan 4 (empat) indikator kinerja tingkat capaiannya
Baik, 2 (dua) indikator berkatagori Cukup dan 3 (tiga) indikator kinerja tingkat
capaiannyaKurang.
Adapunuraiantingkatcapaiansetiapindikatordanperbandingantingkat
capaiankinerjatahunsebelumnyasebagaiberikut:
1.Indikator kinerja “MeningkatnyaUmurHarapanHidup (UHH)”. perhitunganumur
harapanhidupDinasKesehatanmasihmempedomanihasildariBadanStatistik
(BPS), UHH merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam
meningkatkankesejahteraanpendudukpadaumumnya,danmeningkatkanderajat
kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah
harusdiikutidenganprogrampembangunankesehatan,danprogramsosiallainnya
termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program
pemberantasan kemiskinan, IdealnyaAngkaHarapanHidup dihitung berdasarkan
Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya
diperolehdaricatatanregistrasikematiansecarabertahun-tahun.
Dalamevaluasikinerjapada tahun2016targetUHHadalah69,90Tahundengan
realisasisebesar69.90Tahun,makapersentasetingkatcapaiansebesar100%atau
dengan kategori Baik,UmurHarapanHiduppendudukAceh rata-rata 70,5 tahun
dibandingkan dengan Harapan Hidup penduduk Indonesia rata-rata 72 tahun,
rata-rata umur harapan hidup masyarakat Aceh lebih rendah 1,5 tahun dari
Umur Harapan Hidup Nasional. Namun demikian apabila dibandingkan rata-rata
UmurHarapanHidupmasyarakatAceh terusmeningkat setiap tahunnya, hal ini
sebagaimanaterteradalamtabel 3.11.dibawahini:
Hal:23Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Tabel3A.11IndikatorKinerjaUmurHarapanHidup
No.
IndikatorKinerjaTahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
UmurHarapanHidup
69,20tahun
69,90tahun
69,90tahun
69,90tahun
Grafik1:PeningkatanUmurHarapanHidupMasyarakatAcehDariTahun2012-2016
2. Indikator kinerja ”Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI)” ditargetkan
100/100.000 Lahir Hidup (LH), angka ini hanya mampu ditekan menjadi
144/100.000 LH, dengan persentase tingkat capaian sebesar 69,44% atau dengan
kategori indikator kinerja/tingkat capaiannya Kurang. Pencapaian tahun 2016
dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami fluktuatif, angka
tersebut masih jauh biladibandingkan dengan target MDGs yang menargetkan
angka kematian ibu dan ditekan menjadi 118/100.000, gambaran capaian tahun
2016inisebagaimanaterteradalamTabel3A.12dibawahini:
Tabel3A.12IndikatorKinerjaAngkaKematianIbumelahirkan
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
AngkaKematianIbumelahirkanper100.000KelahiranHidup
161/100.000LH
137/100.000LH
100/100.000LH
144/100.000LH
Hal:24Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Grafik2:AngkaKematianIbu(AKI)Melahirkan
DariTahun2012-2016
3. Indikator kinerja “Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB)” ditargetkan
12/1000LahirHidup(LH)dapatterealisasisebesar10/1000LHmakapersentase
tingkat capaiannya adalah sebesar 120% atau dengan kategori Sangat Baik.
Pencapaian tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun 2015 terus
mengalami peningkatan, pencapaian tersebut telah melampaui target MDGs
Tahun 2015 sebesar 15/1000LH serta telah menyentuh target RPJMA tahun
2017halinisebagaimanaterteradalamTabel3A.13dibawahini:
Tabel3A.13IndikatorKinerjaAngkaKematianBayi(AKB)
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
AngkakematianBayi
15/1000LH
12/1000LH
12/1000LH
10/1000LH
Pencapaian target yang sangat optimal tersebut merupakan salah satu
keberhasilan PemerintahAcehdalambidang kesehatan, penyebab keberhasilan
adalahadanyapeningkatankapasitasbidandi desadalamtatalaksanabayibaru
lahir dan sosialisasi untuk masyarakat semakin membaik. Sedangka alternatif
solusiyangtelahdilakukanberupaterusdilakukanpeningkatankapasitasbidan
di desa (Bidides) dalam tata laksana bayi baru lahir dan sosialisasi untuk
masyarakatuntukmelakukanpenggunaanASIsecaraoptimal.
Hal:25Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Grafik3:AngkaKematianBayi(AKB)DariTahun2012-2016
4. Indikator kinerja “AngkaKematianAnakBAlita (AKABA)” ditargetkan25/1000
LahirHidup(LH)dapatterealisasisebesar10/1000LHmakapersentasetingkat
capaianhailnyaadalahsebesar250%ataudengankategoriSangatBaik.Pencapaian
antara tahun 2016 dibandingkandengan capaian tahunpada tahun2015, terus
mengalami peningkatan telahmelampuidengan targetRPJMTahun2017 sebesar
20/1000 LH, dengan peningkatan capaian yang sangatmengembirakan sebagai-
manaterlihatdalamTabel3A.14dibawahini:
Tabel3A.14IndikatorKinerjaAngkaKematianAnakBalita
No.
IndikatorKinerjaTahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
AngkaKematianAnakBalita17/1000
LH13/1000
LH
25/1000LH
10/1000LH
Pencapaiantargetyangsangatoptimaltersebutmerupakansalahsatukomitmen
Pemerintah Aceh dalam mewujudkan target MDGs sebesar 32/1000 LH,
penyebab keberhasilan dipengaruhi oleh semakinmembaiknya penerapan
pola Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ditingkat rumah tangga dan
penguatanManajemenTerpaduBalitaSakit (MTBS).
Hal:26Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Sedangkan terobosan yang telah dilakukan berupa pelaksanaan kegiatan
Promosi Kesehatan secara berkesinambungan dan terusmenerus di seluruh
Kabupaten/kota.
Grafik4:AngkaKematianBalita(AKABA)DariTahun2012-2016
5. Indikator kinerja “Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani”ditargetkan
95% dapat terealisasi sebesar 64,30% maka persentase tingkat capaian
sebesar67,68%ataudengankategoriKurang. Pencapaianantaratahun2016
jikadibandingkandengancakupanpadatahun2014dantahun 2015mengalami
penurunan, tetapi tingkat capaiannya selalu meningkat walaupun tidak pernah
mencapai targetyangtelahditetapkan,haliniterlihatdalamTabel3A.15di
bawahini:
Tabel3A.15IndikatorKinerjaCakupanKomplikasi KebidananyangDitangani
No.
IndikatorKinerjaTahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.CakupanKomplikasiKebidananyangDitangani
59,60%
58,00%
95%
64,30%
Pencapaiantargetyangbelumoptimaldisebabkanjumlahdanfungsipuskesmas
denganPelayananObstetriNeonatalEmergensiDasar(PONED)danrumahsakit
dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) belum
optimal, sedangkan alternatif solusi yang telah dilakukan olehDinas Kesehatan
Hal:27Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
AcehadalahPeningkatanfungsiPuskesmasPONEDdanRumahSakitPONEKserta
menambahjaringanRumahSakitRegional.
Grafik4:CakupanKomplikasiKebidananYangDitanganiDariTahun2012-2016
6. Indikator kinerja “Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan” ditargetkan 90% terealisasi
sebesar 90%maka persentase tingkat capaian sebesar100%ataudengan
kategoribaik.Perbandinganpencapaian antaratahun2016 dengan realisasi
tahun 2015 dan tahun 2014, terus mengalami peningkatan, dengan
peningkatan sebagaimana terlihat dalam Tabel3A.16dibawahini:
Tabel3A.16IndikatorKinerjaCakupanPertolonganPersalinanolehTenaga
Kesehatanyangmemilikikompetensikebidanan
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
CakupanPertolonganPersalinanolehTenagaKes.yangmemilikikompetensikebidanan
87,61%
89%
90%
90%
Pencapaian target yangoptimaldisebabkankarenaDinasKesehatanAceh telah
melakukan peningkatan jumlah dan sebaran tenaga kesehatan yang dilatih
kompetensinya,menggencarkanpromosiuntukselalumelakukanpersalinanpada
bidanyangtelahmemilikikompetensiyangbaik.
Hal:28Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
7.Indikator kinerja “Cakupan Kunjungan Bayi” ditargetkan 95% terealisasisebesar
81%makapersentasetingkatcapaiansebesar85%ataudengan kategori cukup.
Pencapaian antara tahun 2016 dengan realisasi tahun2014dan tahun2015,
mengalami sedikit peningkatan, sebagaimana terlihat dalam Tabel 3A.17 di
bawahini:
Tabel3A.17
IndikatorKinerjaCakupanKunjunganBayi
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1. CakupanKunjunganBayi 82% 81% 95% 85%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut dipengaruhi antara lain karena
kinerjabidandidesayangbelumoptimal, sedangkanalternatifsolusiyangtelah
dilakukanberupaperbaikansistempelaporanyanglebihefisien.
8. Indikator kinerja “Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD/Sederajat”
ditargetkan 85% terealisasi sebesar 92,40% maka persentase tingkat capaian
sebesar109%ataudengankategori sangatbaik.Pencapaianantaratahun2016
dengan realisasi tahun 2014 dan tahun 2015, mengalami peningkatan yang
sangatsignifikan sebagaimana terlihat dalam Tabel3A.18dibawahini:
Tabel3A.18IndikatorKinerjaCakupanPenjaringanKesehatanSiswaSD/Sederajat
No.
IndikatorKinerjaTahun2014
Tahun2015
Tahun2014
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1. CakupanPenjaringanKes.SiswaSD/Sederajat
80%
79%
85%
92,40%
Pencapaian target yang optimal tersebut disebabkan telah terealisasi
kesepakatan kerjasama antara Dinas Pendidikan dengan Dinas Kesehatan,
untuk lebih meningkatkan lagi capaian kinerja ini, agar terus dilakukan
penguatan dukungan lintas sektor dan lintas program dalam upaya Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dengan
berbagipihak.
Hal:29Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
9. Indikator kinerja “Cakupan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Ekslusif” ditargetkan
75% dengan realisasi sebesar 44% maka persentase tingkat capaian sebesar
58,67% atau dengan kategori kurang. Pencapaian antara tahun 2016 dengan
realisasi tahun 2014 dan tahun 2015, terus mengalami fluktuatif, dengan
tingkatcapaian sebagaimana terlihat dalam Tabel3A.19dibawahini:
Tabel3A.19IndikatorKinerjaCakupanPemberianAirSusuIbu(ASI)Ekslusif
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1. CakupanPemberianAirSusuIbu(ASI)Ekslusif
54%
55%
75%
44%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut lebih disebabkan karena
pemahamandanbudayapemberianmakananterlaludini(kurangdari6bln)dan
konselingASIyangbelumoptimal,dalamhalinimemangsecaranasionalbelum
sepenuhnya mencapai target yang ditetapkan dikarenakan target yang
ditetapkan terlalu tinggi sedangkan waktu untuk mencapai target tersebut
terlalusingkat. Alternatif solusiyangtelahdilakukanadalah terusdilakukannya
sosialisasidanpromosi ASIEkslusifdiberbagaimediadanevenbaiksekalalokal
maupundalamsekalanasionalsertadilakukannyapenyegaranKonselorASI.
10. Indikator kinerja “CakupanBalitaGizi BurukMendapatPerawatan”ditargetkan
100% dengan realisasi sebesar 100% maka persentase tingkat capaian
sebesar 100% atau dengan kategori baik. Pencapaian antara tahun 2016
dengan realisasi tahun 2014 dan tahun 2015, terus mengalami peningkatan,
denganpeningkatansebagaimanaterlihatdalamTabel3A.10dibawahini:
Tabel3A.10
IndikatorKinerjaCakupanBalitaGiziBurukMendapatPerawatan
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015 Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
CakupanBalitaGiziBurukMendapatPerawatan
100%
100%
100%
100%
Pencapaian target yang optimal tersebut disebabkan aktifitas pelacakan dan
penanganan kasus gizi buruk telah berjalan dengan baik, sedangkan alternatif
Hal:30Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
solusi yang telah dilakukan adalah pelacakan dan penatalaksanaan kasus gizi
burukdisemuafasilitaspelayanankesehatan.
11.Indikator kinerja “Prevalensi Gizi Kurang dan Buruk”, ditargetkan 14%
dengan realisasi sebesar 16,20% maka persentase tingkat capaiansebesar
86,42% atau dengan kategori kurang. Pencapaian antara tahun 2016 dengan
realisasi tahun 2014 dan tahun 2015, mengalami fluktuatif, dengan capaian
sebagaimana terlihat dalam Tabel3A.11dibawahini:
Tabel3A.11IndikatorKinerjaPrevalensiGiziKurangdanBuruk
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1. PrevalensiGiziKurangdanBuruk
16,10%
23%
14%
16,20%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan karena tidak
optimalnyapelaksanaanpemantauandan intervensi terhadap kasusgizi kurang
dan gizi buruk, sedangkan alternatif solusi yang telah dilakukan pemantauan
satus gizi secara terus menerus melalui penimbangan di Posyandu dan PAUD
sertaintervensiterpadu.
12.Indikator kinerja “Cakupan Pemberian MP-ASI Usia 6-24 Bulan dari
Keluarga Miskin” ditargetkan 100% dengan realisasi sebesar 100% maka
persentasetingkatcapaiansebesar100%ataudengankategoribaik.Pencapaian
antara tahun 2016 dengan realisasi tahun 2014 dan tahun 2015 terus
mengalamipeningkatansebagaimanaterlihatdalamTabel3A.12dibawahini:
Tabel3A.12
IndikatorKinerjaCakupanPemberianMP-ASIUsia6-24BulandariKeluargaMiskin
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014
Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
CakupanPemberianMP-ASIUsia6-24BulandariKeluargaMiskin
100%
100%
100%
100%
Hal:31Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Pencapaian target yang optimal tersebut disebabkan keterediaan MP-ASI
(Makanan pendamping Air Susu Ibu) mencukupi di Kabupaten/Kota dan
alternatifsolusiyangtelahdilakukanadalahpendistribusianyangtepatsasaran.
A.2. Sasaran Strategi 2: “Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan melaluipemenuhankebutuhansumberdayakesehatandenganmenjagakeseimbanganantarwilayah”
Untuk mengukur sasaran strategi ini ditetapkan 4 (empat) indikator
kinerjasebagaimanatertuangdalamTabel3A.2dibawahini:
Tabel3A.2PengukuranKinerjaSasaranStrategisMeningkatnyaMutuPelayananKesehatanMelaluiPemenuhanKebutuhanSumberdayaKesehatan
DenganMenjagaKeseimbanganAntarWilayah
H
D
Dari tabel pengukuran sasaran strategis 2 pada Tabel 3A.2 diatas, dapat disimpulkan
bahwa pencapaian kinerjarata-rata sebesar 60,19% ataukategoriKurang.
Adapunuraiantingkatcapaiansetiapindikatordanperbandingantingkat
capaiankinerjatahunsebelumnyasebagaiberikut:
1. Indikator kinerja “Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk” ditargetkan
40/100.000 Pddk dengan realisasi sebesar 24,70/100.000 Penduduk maka
persentase tingkat capaian sebesar 61,75% atau dengan kategori Kurang.
Pencapaian tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun 2015 terus
mengalamifluktuatif, halinisebagaimanaterteradalamTabel3A.21dibawah
ini:
TARGET REALISASI % TINGKAT2016 2016 CAPAIAN
1 Rasio Dokter Umum per Satuan Penduduk /100.000 Penduduk 40 24.70 61.75% Kurang
2 Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk/100.000
Penduduk 18 11.30 62.78% Kurang
3 Rasio Dokter Gigi per Satuan Penduduk/100.000
Penduduk 8 4.70 58.75% Kurang
4 Persentase Desa Siaga aktif % 70 40.25 57.50% Kurang
KATAGORINO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Hal:32Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Tabel3A.21IndikatorKinerjaRasioDokterUmumperSatuanPenduduk
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2014
Tahun2015
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
RasioDokterUmumperSatuanPenduduk
25,50/100.000Pddk
21/100.000Pddk
40/100.000Pddk
24,70/100.000Pddk
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan program
dokter PTT hanya difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan, rekruitmen dokter
umum oleh pemerintah daerah terbatas, sedangkan alternatif solusi yang
telah dilakukan adalah pengembangan dan penempatan dokter internship di
FasilitasKesehatan.
2. Indikator kinerja “Rasio Dokter Spesialis per Satuan Penduduk”
ditargetkan 18/100.000 Penduduk dengan realisasi sebesar 11,30/100.000
Penduduk maka persentase tingkat capaian sebesar 62,78% atau dengan
kategoriKurang.Pencapaiantahun2016dibandingkandengantahun2014dan
tahun2015terus mengalamipenurunan, halinisebagaimanaterteradalam
Tabel3A.22dibawahini:
Tabel3A.22
IndikatorKinerjaRasioDokterUmumperSatuanPenduduk
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
RasioDokterUmumperSatuanPenduduk
6,1/100.000Pddk
6/100.000Pddk
18/
100.000Pddk
11/
100.000Pddk
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan minat
melanjutkan pendidikan dokter spesialis yang masih kurang dan
perubahan kebijakanpemerintah dalam rekrutmendanpenempatan dokter
spesialis di daerah,solusiyangtelahdilakukanadalahdenganmemfasilitasi
Program Pendidikan Dokter Spesialis&DokterGigi spesialis (PPDS/PPDGS).
Namun jika kita lihat trend pertumbuhan setiap tahunnya menunjukkan
perkembangan yang sangat positif, hal ini disebabkan karena ada sebahagian
Hal:33Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
dokteryangmenempuhpendidikanspesialistelahselesaidankembalibertugas
diunitkerjanyamasing-masing.
3. Indikator kinerja “Rasio Dokter Gigi per Satuan Penduduk” ditargetkan
8/100.000Pendudukdenganrealisasiyangmampudicapaisebesar4,70/100.000
Pendudukmakapersentasetingkatcapaiansebesar58,75%ataudengankategori
Kurang.Pencapaian tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun
2015 terus mengalami penurunan, hal ini sebagaimana tertera dalam Tabel
3A.23dibawahini:
Tabel3A.23IndikatorKinerjaRasioDokterGigiperSatuanPenduduk
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
RasioDokterGigiperSatuan
Penduduk
5,3/100.000Pddk
4/100.000Pddk
8/100.000Pddk
4,70/100.000Pddk
PencapaiantargetyangbelumoptimaltersebutdisebabkanKetersediaandokter
gigi belum mencukupi, sedangkan alternatif solusi yang telah dilakukan
mengusulpenambahanformasidoktergigiPTT.
4.Indikator kinerja “Desa SiagaAktif”ditargetkan 70%dengan realisasisebesar
40,25%makapersentasetingkat capaiansebesar57,50%ataudengankategori
Kurang. Pencapaian tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun
2015 terus mengalami penurunan, hal ini sebagaimana tertera dalam Tabel
3A.24dibawahini:
Tabel3A.24
IndikatorKinerjaDesaSiagaAktif
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
DesaSiagaAktif
39,37%
39,57%
70%
40,25%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan karena indikator
kinerjainisudahsejaktahun2013tidaklagimenjadiprioritaskegiatansehingga
Hal:34Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
penganggaran dan kegiatannyapun nyaris tidak ada lagi. Alternatif solusi yang
telah dilakukan adalahmenyusun program dan kegiatan baru dengan inovasi-
inovasi baru dalam renstra baru tahun 2017-2022 sehingga dapat mendorong
kemunculandesasiagayangmandiri.
A.3.SasaranStrategi3“Meningkatnyapenyediaanpelayananmedikspesialistikdankesehatanjiwasertatersedianyaobatesensialdisaranapelayanandasardanrujukan.”
Untukmengukur sasaran strategi ini ditetapkan 5 (lima) indikatorkinerja
sebagaimanatertuangdalamTabel3A.3dibawahini:
Tabel3A.3PengukuranKinerjaSasaranStrategis
MeningkatnyaPenyediaanPelayananMedikSpesialistikdanKesehatanJiwaSertatersedianyaObatEsensialdiSaranaPelayananDasardanRujukan
H
a
s
Pengukuran sasaran strategis 3 pada Tabel 3A.3, dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja rata-rata hanya sebesar 58,42% atau kategori Kurang, sasaran
strategis inididukungoleh 2 (dua) indikator kinerja tingkat capaiannyaCukup, 1
(satu) indikator kinerja tingkat capaiannya Kurang dan 2 (dua) indikator kinerja
tingkat capaiannya Sangat Kurang. Adapun uraian tingkat capaian setiap indikator
danperbandingantingkatcapaiankinerjatahunsebelumnyasebagaiberikut:
1. Indikatorkinerja“PersentasePasienMandiri”ditargetkan 58%denganrealisasi
yangmampudicapaisebesar48,50%,makapersentasetingkatcapaiansebesar
83,62% atau dengan kategori Cukup. Pencapaian tahun 2016 dibandingkan
dengan tahun 2014 dan tahun 2015 terus mengalami fluktuatif, hal ini
sebagaimanaterteradalamTabel3A.31dibawahini:
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1 Persentase Pasien Mandiri % 58 48.50 83.62% Cukup
2 Persentase Pasien Bebas Pasung % 90 41.10 45.67% Sangat Kurang
3 Persentase Desa Siaga Sehat Jiwa ( DSSJ) % 30 16 53.33% Kurang
4 Persentase Rumah Sakit Terakreditasi % 90 18.52 20.58% Sangat Kurang
5 Persentase Obat yang Memenuhi Standar, Cukup dan Terjangkau % 90 80 88.89% Cukup
KATAGORINO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Hal:35Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Tabel3A.31IndikatorKinerjaPersentasePasienMandiri
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2014
Tahun2015
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
PersentasePasienMandiri
52%
50%
58%
48,50%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan karena jumlah
anggaranyangtersediaterkaitdenganpenangananpasienmandiribelumsesuai
dengan harapan serta variasi anggaran, kebijakan dan komitmen antar
Kabupaten/Kota masih cukup tinggi, sedangkan alternatif solusi yang telah
dilakukan adalah melakukan advokasi serta memberi dukungan terhadap
pembuatanregulasidanalokasianggaranyangmemadai.
2. Indikator kinerja “Persentase Pasien Bebas Pasung” ditargetkan 90% dengan
realisasi sebesar 41,10% maka persentase tingkat capaiansebesar45,67%
atau dengan kategori Sangat Kurang. Pencapaian tahun 2016 dibandingkan
dengan tahun 2014 dan tahun 2015 juga mengalami flukuatif, hal ini
sebagaimanaterteradalamTabel3A.32dibawahini:
Tabel3A.32IndikatorKinerjaPersentasePasienBebasPasung
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1. PersentasePasienBebas
Pasung
29%
45%
90%
41,10%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan motivasi,
pengetahuandanperhatiankeluargakepadapasienpasungdanperhatianlintas
sektor untuk penanganan aspek sosialnya masih kurangnya, sedangkan
alternatif solusi yang telah dilakukan peningkatan frekuensi kunjungan
rumah dan pembentukan tim pengarah dan Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat.
Hal:36Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
No .
Indikator Kinerja
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi 1.
Persentase Rumah Sakit
56%
10%
90%
18,52%
3. Indikatorkinerja“PersentaseDesaSiagaSehatJiwa(DSSJ)”ditargetkan
30%denganrealisasisebesar16%makapersentasetingkatcapaiansebesar
53,33% atau dengan kategori Kurang. Pencapaian tahun 2016 dibandingkan
dengan tahun 2014 dan tahun2015 terusmengalami trendmenurun, hal ini
sebagaimanaterteradalamTabel3A.33dibawahini:
Tabel3A.33IndikatorKinerjaPersentaseDesaSiagaSehatJiwa(DSSJ)
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1. PersentaseDesaSiagaSehat
Jiwa(DSSJ)
22%
20%
30%
16%
Pencapaian target yang b e l u m optimal tersebut disebabkan koordinasi
lintas sektor pada perangkat gampong, komitmen puskesmas dan dinas
Kabupaten/Kota yang belum baik, sedangkan alternatif solusi yang telah
dilakukanadalahpenguatanpertemuanlintassektor/program,pembentukanTim
Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD)danadanyaRegulasiAPBK.
4. Indikator kinerja “Persentase Rumah Sakit Terakreditasi” ditargetkan 90%
dengan realisasi sebesar 18 ,52% maka persentase tingkat capaian sebesar
20,58% atau dengan kategori Sangat Kurang. Pencapaian tahun 2016
dibandingkandengantahun2014dantahun2015terusmengalamipenurunan,
halinisebagaimanaterteradalamTabel3A.34dibawahini:
Tabel3A.34
IndikatorKinerjaPersentaseRumahSakitTerakreditasi
Terakreditasi
Hal:37Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan perubahan versi
akreditasiRumahSakit,dimanajumlahdanjenisindikatorpenilaianbertambah,
sedangkan alternatif solusi yang telah dilakukan memfasilitasi dan
mendampingiprosespenyiapanakreditasiRumahSakit.
5. Indikator kinerja “Persentase obat yang memenuhi standar cukup dan
terjangkau” ditargetkan 90% dengan realisasi sebesar 80% maka persentase
tingkatcapaiansebesar88,89%ataudengankategoriCukup.Pencapaian tahun
2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun2015 terus mengalami
fluktuatif, hal ini sebagaimana tertera dalamTabel3A.35dibawahini:
Tabel3A.35IndikatorKinerjaPersentaseobatyangmemenuhistandarcukupdan
terjangkau
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2014
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
Persentaseobatyangmemenuhistandarcukupdanterjangkau
60,70%
80%
90%
80%
Pencapaiantarget yangbelumoptimal tersebutpihak produser obattidak
menyanggupi permintaan obat karena sudah melebihi batas kuota provinsi
karena tidak semua Kabupaten mengirimkan usulan rencana kebutuhan,
sedangkan alternatif solusi yang telah dilakukan berkoordinasi dengan
LKPPdanDirektoratBinaObat PublikKementerianKesehatan.
Hal:38Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
A.4. Sasaran Strategi 4 “Terjaminnya pelayanan kesehatan gratis bagimasyarakat miskin Aceh dengan jaminan berbasis asuransi sosial atauJaminanKesehatanMasyarakatAceh(JKMA)”
Untukmengukur sasaran strategi ini ditetapkan 2 (dua) indikator
kinerjasebagaimanatertuangdalamTabel3A.4dibawahini:
Tabel3A.4PengukuranKinerjaSasaranStrategis
TerjaminnyaPelayananKesehatanGratisBagiMasyarakatMiskinAcehDenganJaminanBerbasisAsuransiSosialAtauJaminanKesehatan
MasyarakatAceh(JKMA)
H
a
s
i
Pengukuran sasaran strategis 4 pada Tabel 3A.4, dapat disimpulkan bahwa
pencapaiankinerjarata-ratasebesar100%ataukategoriBaik,sasaranstrategis ini
di dukung oleh 2 (dua) indikator kinerja tingkat capaiannya Baik. adapun uraian
tingkat capaian setiap indikator dan perbandingan tingkat capaian kinerja tahun
sebelumnyasebagaiberikut:
1. Indikator kinerja “Jumlah Penduduk Yang Mendapatkan Fasiltas JKMA Dan
JaminanKesehatanLainnya”ditargetkan100%denganrealisasisebesar100%
makapersentasetingkatcapaianjugasebesar100%ataudengankategoribaik.
Pencapaian tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun 2015
terusmengalamipeningkatan,hal ini sebagaimana terteradalamTabel3A.51
dibawahini:
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1Jumlah penduduk yang mendapat fasilitas JKMA dan jaminan kesehatan lainnya % 100 100 100% Baik
2 Jumlah penduduk yang mendapat pelayanan JKMA Penduduk 1,762,452 1,762,452 100% Baik
KATAGORINO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Hal:39Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Tabel3A.51
IndikatorKinerjaJumlahPendudukYangMendapatkanFasiltasJKRADanJaminanKesehatanLainnya
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2014
Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
JumlahPendudukYangMendapatkanFasiltasJKRADanJaminanKesehatanLainnya
100%
91%
100%
100%
Pencapaian targetyangoptimaltersebutdisebabkan Integrasi JKMAkedalamJKN
telahselesaidenganbaikyaitudenganmemasukkandatakepersertaan(penduduk
aceh)yangtelahdivalidasiolehBPJShinggasaatakhirvalidasimampumemvalidasi
hinggar 100%. Selanjutnya jika ada penduduk yang belum tervalidasi maka
dilakukansecarapasifsebagaipesertasusulan.
2. Indikator kinerja “Jumlahpenduduk yangmendapatpelayanan JKMA”ditargetkan
1.762.452 jiwa denganrealisasisebesar1.762.452 jiwamakapersentase tingkat
capaian sebesar 100% atau dengan kategori Baik. Pencapaian tahun 2016
dibandingkandengantahun2014dantahun2015terusmengalamipeningkatan,
halinisebagaimanaterteradalamTabel3A.52dibawahini:
Tabel3A.52IndikatorKinerjaJumlahpendudukyangmendapatpelayananJKMA
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
JumlahpendudukyangmendapatpelayananJKMA
1.691.410jiwa
1.647.013jiwa
1.762.452jiwa
1.762.452
jiwa
PencapaiantargetyangtelahoptimaltersebutdisebabkanIntegrasiJKMAkedalam
JKN telah selesai dengan baik yaitu dengan memasukkan data kepersertaan
(pendudukaceh)yangtelahdivalidasiolehBPJShinggasaatakhirvalidasimampu
memvalidasihinggar100%.Selanjutnya jikaadapendudukyangbelumtervalidasi
makadilakukansecarapasifsebagaipesertasusulan.
.
Hal:40Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
A.5.SasaranStrategi5“Menurunnyaangkakesakitandankematianakibatpenyakitmenulardantidakmenular”
Untuk mengukur sasaran strategi ini ditetapkan 8 (delapan) indikator
kinerjasebagaimanatertuangdalamTabel3A.5dibawahini:
Tabel3A.5
PengukuranKinerjaSasaranStrategisMenurunnyaAngkaKesakitandanKematianAkibatPenyakit
MenulardanTidakMenular
Hasil Pengukuran sasaran strategis 5padaTabel 3A.5,dapatdisimpulkanbahwa
pencapaian kinerja rata-rata sebesar 78,88% atau kategori Kurang, sasaran
strategis initerdapat1(satu)indikatorkinerjatingkatcapaiannyaSangatBaik,2
(dua) indikator kinerja tingkat capaiannya Baik, 2 (dua) indikator kinerja tingkat
capaiannya Cukup dan 2 (dua) indikator kinerja tingkat capaiannya Kurang.
Adapunuraiantingkatcapaiansetiapindikatordanperbandingantingkatcapaian
kinerjatahunsebelumnyasebagaiberikut:
1.Cakupan Penemuan Kasus Baru Penyakit TB BTA + ditargetkan 7 5 %dengan
realisasi sebesar 54%, maka persentase tingkat capaian sebesar 72% atau
dengan kategori Kurang. Pencapaian tahun 2016dibandingkan dengan tahun
TARGET REALISASI % TINGKAT
2016 2016 CAPAIAN
1 Cakupan Penemuan Kasus Baru Penyakit TB BTA + % 75 54 72% Kurang
2 Angka Kesuksesan Pengobatan TB % 85 86 101% Sangat Baik
3 Angka Kejadian (Incident Rate) DBD/100.000
Penduduk 15 52 28.85%Sangat Kurang
4 Cakupan Prevalensi Penyakit Kusta <1 /10.000 <1 0.97 100% Baik
5Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) % 85 68 80.00% Cukup
6Cakupan Kab/Kota yang Memasuki Tahap Eliminasi Malaria Kab/Kota 23 16 69.57% Kurang
7 Akses Sanitasi Dasar % 65 62.20 95.69% Baik
8Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan % 85 71.20 83.76% Cukup
KATAGORINO INDIKATOR KINERJA SATUAN
Hal:41Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
2014dan tahun2015 terusmengalami fluktuatif,hal ini sebagaimana tertera
dalamTabel3A.51dibawahini:
Tabel3A.51IndikatorKinerjaCakupanPenemuanKasusBaruPenyakitTBBTA+
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
Cakupan Penemuan Kasus
BaruPenyakitTBBTA+.
52%
70%
75%
54%
Pencapaian target yang belum memuaskan tersebut disebabkan upaya
pencariankasusTBdimasyarakatolehpetugaskesehatanbelumoptimal,
sedangkanalternatif solusi yang telahdilakukanadalahpeningkatanpromosi
dan pendanaan di Kabupaten/Kota untuk penjaringan kasus serta advokasi
tentangpenguranganmutasipetugasbaikdiDinkes Kabupaten/Kotamaupun
Puskesmas.
2. Indikator kinerja “Angka Kesuksesan Pengobatan TB” ditargetkan 85%
dengan realisasi sebesar 86%maka persentase tingkat capaian sebesar 101%
atau dengan kategori Sangat Baik. Pencapaian tahun 2016 dibandingkan
dengan tahun 2014 dan tahun 2015 terus mengalami fluktuasi, hal ini
sebagaimanaterteradalamTabel3A.52dibawahini:
Tabel3A.52
IndikatorKinerjaAngkaKesuksesanPengobatanTB
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2015
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
AngkaKesuksesanPengobatan
TB
85%
84%
85%
86%
Pencapaian target yang sudah optimal tersebut karena pantauan diakhir fase
pengobatan oleh patugas kesehatan TB sudah lebih intensif, sedangkan
alternatif solusi yang telah dilakukan Optimalisasi program Directly Observed
TreatmentShort-course(DOTS)diRumahSakitUmumDaerah.
Hal:42Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
No .
Indikator Kinerja
Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi 1.
Cakupan Prevalensi Penyakit 1,4%
0,99%
<1%
0,97%
3. Indikator kinerja “Angka Kejadian (Incident Rate) DBD” ditargetkan
15/100.000 Penduduk dengan realisasi sebesar 52/100.000 Penduduk, maka
persentasetingkatcapaianhanyasebesar28,85%ataudengankategoriSangat
Kurang. Pencapaian tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dantahun
2015 terusmengalami fluktuasi, hal ini sebagaimana terteradalamTabel
3A.53dibawahini:
Tabel3A.53IndikatorKinerjaAngkaKejadian(IncidentRate)DBD
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015 Tahun2016Realisasi Realisasi Target Realisasi
1.
Angka Kejadian (Incident
Rate)DBD
45/100.000Pddk
20/100.000Pddk
15/100.000Pddk
52/100.000Pddk
Pencapaiantargetyangbelumoptimaltersebutdisebabkankurangnyaperan
sertamasyarakatuntuk PSN, lingkungan yang tidak sehat dan tidak seragamnya
kriteria diagnosis DBD, sedangkan alternatif solusi yang telah dilakukan adalah
advokasi, sosialisasi, penyuluhan perubahan perilaku dengan metode
partisipatory dan seminar tindak lanjut kasus kepada tenaga medis di Rumah
Sakit.
4. Indikator kinerja “Cakupan Prevalensi Penyakit Kusta”, ditargetkan <1/10.000
dengan realisasi sebesar 0,97/10.000 maka persentase tingkat capaian sebesar
100% ataudengankategoriSangatBaik. Pencapaiantahun 2016dibandingkan
dengan tahun 2014 dan tahun 2015 terus mengalami peningkatan, hal ini
sebagaimanaterteradalamTabel3A.54diawahini:
Tabel3A.54IndikatorKinerjaCakupanPrevalensiPenyakitKusta
Kusta
Hal:43Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Pencapaiantargetyangsudahoptimaltersebutdisebabkankarenameningkatnya
komitmen pengelola kusta di Pukesmas dan semakin trampilnya tenaga
kesehatan setelah dilakukan pelatihan. Sementara itu sisi negatif yang masih
menjadipenghambatantara lainmutasipegawai yang telahdilatih,dukungan
danaAPBKrendah,k epeduliandanpemahamanmasyarakat masihrendahdan
masih tingginya stigma di masyarakat, sedangkan alternatif solusi yang telah
dilakukanusulanregulasikeBKDtentangmutasistafPuskesmasterlatihminimal
3tahunkecualipromosijabatan,kemudian dilakukan advokasi dan sosialisasi
peningkatan pengetahuan keluarga pasien dan masyarakat tentang penyakit
kusta.
5. Indikator kinerja “Cakupan Desa/kelurahanUniversal Child Immunization (UCI)”
ditargetkan 85%denganrealisasisebesar68%makapersentasetingkatcapaian
sebesar 80%ataudengankategori Cukup. Pencapaian tahun2016dibandingkan
dengan tahun 2014 dan tahun 2015 terus mengalami fluktuatif, hal ini
sebagaimanaterteradalamTabel3A.55dibawahini:
Tabel3A.55IndikatorKinerjaCakupanDesa/kelurahanUniversalChildImmunization
(UCI)
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2016
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
CakupanDesa/kelurahanUniversalChildImmunization(UCI)
70%
72%
85%
68%
Pencapaiantargetyangbelumoptimaltersebutdisebabkanmaraknyaisuvaksin
haram dan kurangnya penyuluhan kemasyarakat serta rendahnya kemampuan
SDMpelaksanaImunisasisedangkanalternatifsolusiyangtelahdilakukanadalah
koordinasidenganMPUAceh,pertemuanLintasSektor di 23 Kabupaten/Kota,
Pelatihan Juru Imunisasi di 334PuskesmasdiAceh.
Hal:44Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
6. Indikator kinerja “Cakupan Kabupaten/Kota yang Memasuki Tahap
EliminasiMalaria” ditargetkan 23 Kabupaten/Kota dengan realisasi yang dapat
d icapai sebanyak16Kabupaten/Kota,persentasetingkatcapaiansebesar69,57%
ataudengan kategori Kurang. Trenpencapaian tahun2016dibandingkandengan
tahun 2014 dan tahun 2015 terus mengalamin peningkatanwalaupun tidak
mencapaitargetyangditetapkan,halinisebagaimanaterteradalamTabel3A.56
dibawahini:
Tabel3A.56IndikatorKinerjaCakupanKabupaten/KotayangMemasukiTahap
EliminasiMalaria
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2015
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
CakupanKabupaten/KotayangMemasukiTahapEliminasiMalaria 12Kab/Kota
23Kab/Kota
23Kab/Kota
16Kab/Kota
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan kinerja program
yang belum optimal serta dukungan dana yang masih kecil, sedangkan
alternatif solusi yang telah dilakukan adalah advokasi oleh Dinas Kesehatan
ProvinsikepadaDinasKesehatanKab/KotadanPemdasetempatuntukikutserta
mengalokasikandana padatahun2016.
7. Indikator kinerja “Cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat
kesehatan”ditargetkan 85%denganrealisasisebesar71,20%makapersentase
tingkat capaiansebesar83,76%ataudengankategoriCukup.Pencapaiantahun
2016dibandingkandengantahun2014dantahun2013mengalamifluktuasi, hal
ini sebagaimana tertera dalam Tabel3A.57dibawahini:
Hal:45Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Tabel3A.57IndikatorKinerja“Cakupantempat-tempatumumyangmemenuhi
syaratkesehatan”
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2015
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
Cakupantempat-tempatumumyangmemenuhisyaratkesehatan
61%
55%
85%
71,20%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan komitmen Pemda
Kab/Kota yang masih rendah, dukungan anggaran APBK dalam pelaksanaan
program minim, solusi yang telah dilakukan adalah terusmelakukan sosialisasi
dan advokasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi kepada Pemda
Kab/Kota untuk ikut serta dalam menajlankan program ini dan menyediakan
anggaranpadatahun2017.
8. Indikatorkinerja“AksesSanitasiDasar”ditargetkan65%denganrealisasisebesar
62,20%, persentase tingkat capaian sebesar 95,69% atau dengan kategori Baik.
Aksessanitasidasaradalahaksesrumahtanggaterhadapsaranatempatbuangair
besar, saranapengelolaan sampahdan limbah rumah tangga. Pencapaian tahun
2016 dibandingkan dengan tahun 2014 dan tahun 2015 mengalami flustuasi,
hal ini sebagaimanaterteradalamTabel3A.58dibawahini:
Tabel3A.58IndikatorKinerjaAksesSanitasiDasar
No.
IndikatorKinerja
Tahun2014 Tahun2015
Tahun2015
Realisasi Realisasi Target Realisasi1.
AksesSanitasiDasar
47,96%
38%
65%
62,20%
Pencapaian target yang belum optimal tersebut disebabkan banyaknya daerah
belumsepenuhnyamelaksanakanprogramaksessanitasidasarkepadamasyarkat
secaraoptimal sedangkanalternatifsolusiyangtelahdilakukansosialsasikepada
pemerintah daerah agar melakukan pelaksanaan program yang berkaitan
langsung untuk penguatan dan perbaikan sanitasi dasar didalam lingkungan
masyarakat.
Hal:46Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
B.HAMBATAN/KENDALAYANGDIHADAPI
Beberapa hal yang menyebabkan program kesehatan belum dapat
dilaksanakansecaraoptimalantaralainsebagaiberikut:
Pertama:Ketimpanganderajatdisparitaskesehatan.
Berdasar data-data yang ada, secara umum, status kesehatan dan gizi
masyarakatAceh telahmengalamipeningkatanwalaupunmasihlebih
rendah dibandingkan dengan status kesehatan di daerah lain seperti
provinsi lain di pulau Jawa dan Bali. Ketimpangan derajat kesehatan
masyarakat terlihat pada antar tingkat sosial ekonomi, antar kawasan,
dan antar perkotaan-pedesaan. Selain itu, angka kematian bayi dan
angka kematian ibu melahirkan masih tinggi, cakupan imunisasi dasar
bagi anakbalita dari pendudukgolonganmiskin lebih rendahdibanding
golongan kaya. Tingginya kematian anak dan balita yang berstatus gizi
kurangdanburukdidaerahpedesaanrelatif lebihtinggidibandinganak
perkotaan.Sedangkankematianibuyangtinggidikarenakanmasih
rendahnyapersalinanolehtenagakesehatanyangterlatih.Halinisemua
dikarenakan oleh berbagai hal yaitu selain pendudukmiskin lebih
rentanterhadapberbagaiinfeksisepertiISPA,diare,tetanusneonatorum,
jugakarenaberbagaikomplikasilainsertakarena penyakit tuberkulosis
paru, malaria danHIV/AIDS yanglebihbanyakdideritaolehpenduduk
miskin. Akses pelayanan kesehatan yang rendah ini disebabkan karena
kendala geografis, psikologis, dasar indikator angka kematian bayi,
kematianibumelahirkan,usiaharapanhidupdanprevalensigizikurang.
Hal:47Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Kedua:Masalahdoubleburdenofdiseases.
Pergeseranpolapenyakitinfeksisepertituberculosisparu,ISPA,malaria,
diare dan penyakit kulitmenjadi penyakit jantung & pembuluh darah ,
Diabetes Mellitus (DM) dan kanker, telah menyebabkan terjadinya
polarisasipenyakit.Selainitu,penyakitbaru (emerging diseases) seperti
demam berdarah (DBD), HIVdanAIDS,Chikungunyadan SevereAcute
Respiratory Syndrom (SARS) mulai bermunculan. Polarisasi penyakit
tersebutmenjadikanbebangandadalamwaktuyangbersamaan(double
burden), disertai meningkatnya jumlah penduduk, serta perubahan
struktur umur penduduk yang bergeser ke usia produktif dan lanjut
menyebabkanterjadinyatuntutanperubahanjumlahdanjenispelayanan
kesehatanmasyarakat.
Ketiga:Rendahnyaupayapencegahandanperilakuhidupsehat.
Masalah kesehatanmasyarakat Aceh sebenarnya dapat dicegah secara
teoritis atau diintervensi dengan upaya sederhana dan terjangkau,
namunkenyataannyaberbagaimasalahmasihmunculakibatrendahnya
pelayanan pencegahan kesehatan. Oleh karena itu, upaya peningkatan
pencegahan kesehatan dasar merupakan masalah pokok dalam
meningkatkan derajat kesehatan penduduk. Rendahnya upaya
peningkatanpencegahankesehatandasarmerupakanmasalahpokok
dapat dilihat dari berbagai indikator seperti angka imunisasi
lengkap, angka anak diare,angkapertolonganpersalinanoleh tenaga
kesehatan,angkapenemuankasusTBbaru(CaseDetectionRate).
Keempat:Masihrendahnyakondisikesehatanlingkungan.
Hal ini terlihat dari masih rendahnya akses masyarakat terhadap air
bersih dan sanitasi dasar. Pada tahun 2016, persentase rumah tangga
yang mempunyai akses terhadap air bersih baru mencapai 62% dan
aksesrumahtanggaterhadapsanitasidasarbarumencapai46%.
Hal:48Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Kelima:Masihrendahnyaketerjangkauanpemerataandankualitas
pelayanankesehatan.
Hampir di semua Kabupaten/Kota telah memiliki Rumah Sakit
Pemerintah, namun kualitas pelayanan sebagian besar masih rendah,
yangberakibatbanyakanggotamasyarakatkurangpuas terhadapmutu
pelayanan Rumah Sakit dan Puskesmas. Ketidak puasan terutama
dikarenakan lambatnya pelayanan, kesulitan administrasi dan lamanya
waktutunggu.
Keenam:Mahalnyahargaobat.
Berbagaisuplemendanobat-obatandanmakanansemakinbanyakdi
pasaran yang dijual bebas.Masyarakatmembutuhkanpelayanandalam
menjamin kualitas obat dan makanan yang beredar dan dikonsumsi.
Karena sebagai dampak globalisasi yang terkait perdagangan bebas,
kondisikesehatanmasyarakat,menjadisemakinrentanakibatkonsumsi
obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan dan mutu dan
keamanan. Pendidikan tentang bahaya penggunaan obat yang tidak
dapatdipertanggungjawabkankepadamasyarakatperludilakukan terus
menerus. Suplemenmakanan yang tidakmempunyai EBMharusditarik
dariperedaran.
Ketujuh:Terbatasnyatenagakesehatandandistribusiyangtidakmerata.
Indonesiamembutuhkan kecukupan tenaga kesehatan di semua aspek.
Padatahun2016diperkirakanper100.000pendudukbarudapatdilayani
oleh24,7dokterumum,4,7doktergigi,dan11,3dokterspesialis.
Keterbatasan ini diperburuk dengan ketidak merataannya tenaga
kesehatanmisalnyasebanyak 2/3 tenaga kesehatanberadadidaerah
kota.
Hal:49Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
C.REALISASIANGGARANTAHUN2015
Dalam tahun 2016 Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan Aceh
telahmelaksanakan19(sembilanbelas)programyangterbagidalam62(enam
puluh) kegiatan, denganpagudanrealiasaiyangdijabarkandalam tebel
dibawahini:
TABEL-3C.1
PAGUDANREALISASIANGGARANDINKESAPBATAHUN2016
No
Belanja/Kegiatan
Anggaran Realisasi(Rp
)Keuangan
Keuangan(%)
Fisik(%) (Rp
)TotalanggaranSKPADinkesAceh
721.360.975.187
683.578.892
94,76
99,40
TerdiriDari
a.BelanjaTidakLangsung 40.892.078.112 40.644.808.168 99.34 100
b.BelanjaLangsung
680.468.897.075
642.956.084.075
94,4998,80
TABEL-3C.2PAGUDANREALISASIANGGARANBELANJADINKES
APBATAHUN2016
SumberDana PaguDPA Realisasi %
DAU 3.874.601.545,- 2.458.941.654,- 63,46DAK 8.960.810.000,- 6.243.393.774,- 69,67PAA 22.658.129.056,- 21.137.550.240,- 93,29DBH 3.486.570.855,- 2.282.615.750,- 65,47MigasKab/Kota 2.414.645.051,- 2.234.883.745,- 92,56OtsusAceh 639.577.172.520,
-610.804.584.414,- 95,50
Jumlah 680.971.929.027,- 645.161.969.577,- 94,74
Bila dilihat dari penyedian anggaran kesehatan tahun 2016 menunjukkan bahwa
yang dapat direalisasi sebesar 94,76% dari total anggaran yang tersedia, dengan
pembagianbelanja terdiridaribelanjatidak langsung sebesar 99,34% dan belanja
langsung sebesar 94,49%. Pada belaja langsung anggaran Dinas Kesehatan Aceh
memiliki 3 sumber anggaran yaitu, anggaran Otsus Aceh, DBH dan DAK. Dalam
pembagian anggaran berdasarkan programdankegiatandapat dilihat daritabel
berikutini:
Hal:50Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
TABEL-3C.3
URUTANANGGARANBELANJADINKESAPBATAHUN2016BERDASARKANPROGRAMDANKEGIATAN
%AnggaranDariTotalPagu (Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A BELANJATIDAKLANGSUNG 40.892.078.112 5,67% 40.622.808.168 99,34
B BELANJALANGSUNG 680.468.897.075 642.956.084.076 94,49
1 PROGRAMPELAYANANADMINISTRASIPERKANTORAN 10.816.649.048 1,50% 9.796.910.901 90,57a PenyediaanJasaSuratMenyurat 47.254.000 18.157.785 38,43b PenyediaanJasaKomunikasiSumberDayaAirdanListrik 1.912.000.000 1.636.524.180 85,59c PenyediaanAlatTulisKantor 566.463.998 582.282.260 100d PenyediaanbarangcetakandanPenggandaan 372.950.050 319.703.350 85,72e Penyediaankomponeninstalasilistrik/peneranganbangunankantor 162.223.000 152.478.190 93,99f PenyediaandanPerlengkapanKantor 262.000.000 254.687.000 97,21g Penyediaanbahanbacaandanperaturanperundang-undangan 39.960.000 28.050.000 70,20h PenyediaanMakanandanMinuman 237.660.000 122.917.500 51,72i Rapat-rapatkoordinasi&konsultasikeluardaerah 2.416.970.000 2.399.068.160 99,26j Penyediaanjasadokumentasikantor 200.000.000 162.509.500 81,25k Peningkatanpelayananadministrasiperkantoran 4.599.168.000 4.120.532.976 89,59
2 PROGRAMSARANADANPRASARANAAPARATUR 25.389.287.556 3,52% 8.546.722.148 81,11a PembangunanGedungKantor 16.001.560.000 2.684.640.000 16,78b PengadaanKendaraanDinas/Operasional 1.500.000.000 1.284.220.000 85,61c PengadaanPerlengkapanGedungKantor 5.175.269.100 3.019.900.774 58,35d PengadaanMeubeuler 682.500.000 231.000.000 33,85e PemeliharaanRutin/BerkalagedungKantor 278.750.000 276.345.000 99,14f PemeliharaanRutin/BerkalaKenderaanDinas/Operasional 1.249.100.000 704.170.795 56,37g PemeliharaanRutin/BerkalaKenderaanDinas/Operasional 7.000.000h PemeliharaanRutin/BerkalaPeralatanGedungKantor 495.108.456 346.445.579 69,97
3 PROGRAMPENINGKATANKAPASITASSUMBERDAYAAPARATUR 922.550.000 0,13% 699.573.072 75,83a PendidikandanPelatihanFormal 381.490.000 349.786.536 91,69b RapatKoordinasiTeknis(Rakornis) 541.060.000 349.786.536 64,65
4PROGRAMPENINGKATANPENGEMBANGANSISTEMPELAPORANCAPAIANKINERJADANKEUANGAN 399.380.000 0,06% 283.479.350 70,98
a PenyusunanLaporanCapaianKinerjadanIkhtisarRealisasiKinerjaSKPD 399.380.000 283.479.350 70,98
5 PROGRAMOBATDANPERBEKALANKESEHATAN 2.820.160.000 0,39% 2.689.524.413 95,37a PengadaanObatdanPerbekalanKesehatan 2.739.640.000 2.609.378.813 95,25b PeningkatanMutuPenggunaanObatdanPerbekalanKesehatan 80.520.000 80.145.600 99,54
6 PROGRAMUPAYAKESEHATANMASYARAKAT 4.582.186.529 0,64% 3.657.619.876 79,82a PemeliharaandanPemulihanKesehatan 1.112.130.000 812.821.000 73,09b RevitalisasiSistemKesehatan 421.280.000 398.022.500 94,48c PeningkatanKesehatanMasyarakat 626.774.529 421.431.548 67,24d Monitoring,EvaluasidanPelaporan 1.521.870.000 1.179.601.128 77,51e PeningkatanPelayananKesehatanJiwaMasyarakat 900.132.000 845.743.700 93,96
NO PROGRAM/KEGIATAN PaguAnggaran(Rp)
REALISASI
Hal:51Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
%AnggaranDariTotalPagu (Rp) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
7 PROGRAMPROMOSIKESEHATANDANPEMBERDAYAANMASYARAKAT 1.213.494.400 0,17% 9.347.743.132 770,32
a PengembanganMediaPromosidanInformasiSadarHidupSehat 840.020.000 579.777.750 69,02b PenyuluhanMasyarakatPolaHidupSehat 183.480.000 171.714.000 93,59c PeningkatanPendidikanTenagaPenyuluhKesehatan 105.900.000 52.850.000 49,91d Monitoring,EvaluasidanPelaporan 84.094.400 69.152.500 82,23
8 PROGRAMPERBAIKANGIZIMASYARAKAT 1.317.080.000 0,18% 8.474.248.882 643,41
aPenanggulanganKurangEnergiProtein(KEP)anemiagizibesi,gangguanakibatkurangyodium(GAKY),kurangvitaminAdankekuranganzatgizimikrolainnya
951.580.000 826.364.000 86,84
b PemberdayaanMasyarakatuntukPencapaianKeluargaSadarGizi 365.500.000 289.505.766 79,21
9 PROGRAMPENGEMBANGANLINGKUNGANSEHAT 569.180.000 0,08% 4.216.757.358 740,85a PenyuluhanMenciptakanLingkunganSehat 569.180.000 523.133.600 91,91
10 PROGRAMPENCEGAHANDANPENANGGULANGANPENYAKITMENULAR 5.188.014.500 0,72% 2.618.488.158 50,47
a Penyemprotan/FoggingSarangNyamuk 365.470.000 315.443.000 86,31
b PelayananPencegahandanPenanggulanganPenyakitMenular 411.360.000 365.917.700 88,95
c PencegahanPenularanPenyakitEndemik/Epidemik 1.691.232.500 393.774.900 23,28
d PeningkatanImunisasi 694.674.000 320.435.158 46,13
e PeningkatanSurveilanceEpidemiologidanPenanggulanganWabah 346.320.000 264.687.400 76,43
f PeningkatanKomunikasi,informasidaneduksi(kie)pencegahandanpemberantasanpenyakit.
197.230.000
g PelayananPencegahandanPenanggulanganPenyakittidakMenular 1.481.728.000 958.230.000 64,67
11 PROGRAMSTANDARISASIPELAYANANKESEHATAN 3.564.530.440 0,49% 5.768.683.071 161,84a PenyusunanStandarPelayananKesehatan 1.026.960.000 859.190.921 83,66b EvaluasidanPengembanganStandarPelayananKesehatan 903.860.000 832.467.641 92,10c PembangunandanPemutakhiranDataDasarStandarPelayanan
Kesehatan335.096.040 305.935.700 91,30
d PenyusunanNaskahAkademisStandarPelayananKesehatan 1.298.614.400 1.020.166.809 78,56
12PROGRAMPENGADAANPENINGKATANDANPERBAIKANSARANADANPRASARANAPUSKESMAS/PUSKESMASPEMBANTUDANJARINGANNYA
1.625.078.954 0,23% 1.375.461.000 84,64
a Kagiatan:PembangunanPuskesmas 1.172.078.954 1.073.276.000 91,57b Kagiatan:PengadaanSaranadanPrasaranaPuskesmas 453.000.000 302.185.000 66,71
13PROGRAMPENGADAANPENINGKATANDANPERBAIKANSARANADANPRASARANARUMAHSAKIT/RUMAHSAKITJIWA/RUMAHSAKITPARU-PARU/RUMAHSAKITMATA
72.469.423.197 10,05% 48.945.799.727 67,54
a PembangunanRumahSakit 66.397.967.100 43.117.496.500 64,94b PengadaanAlat-AlatKesehatanRumahSakit 5.025.800.000 4.862.917.482 96,76c PengadaanMobilAmbulance/MobilJenazah 1.045.656.097 965.385.745 92,32
14 PROGRAMKEMITRAANPENINGKATANPELAYANANKESEHATAN 540.978.533.326 74,99% 539.191.765.377 99,67a KemitraanAsuransiKesehatanMasyarakat 540.978.533.326 539.191.765.377 99,67
15 PROGRAMPENINGKATANPELAYANANKESEHATANANAKBALITA 1.269.360.000 0,18% 802.156.000 63,19a PenyuluhanKesehatanAnakBalita 729.660.000 375.476.000 51,46
b PelatihandanPendidikanPerawatanAnakBalita 539.700.000 426.680.000 79,06
16 PROGRAMPENINGKATANKESELAMATANIBUMELAHIRKANDANANAK
1.038.892.000 0,14% 884.047.400 85,10a PenyuluhanKesehatanbagiIbuHamildariKeluargaKurangMampu 428.142.000 416.691.400 97,33b AdvokasidanKIEtentangkesehatanreproduksiremaja(KRR) 610.750.000 467.356.000 76,52
17 PROGRAMPROGRAMPELAYANANPENUNJANGMEDIS/NONMEDIS 2.244.854.525 0,31% 2.122.267.548 94,54a PeningkatanPelayananPatologiKlinik 2.244.854.525 1.594.893.035 71,05
18 PROGRAMPROGRAMPENINGKATANSUMBERDAYAKESEHATAN 691.374.600 0,10% 527.374.513 76,28a PeningkatanDiklatMedis/NonMedis 224.585.000 204.654.400 91,13b PenelitiandanPengembanganMedis/NonMedis 466.789.600 322.720.113 69,14
19PROGRAMPROGRAMPELAYANANKRISISKESEHATANDANAMBULANCETERPADU 3.368.868.000 0,47% 2.931.888.157 87,03
a PeningkatanKapasitasPetugasPenanggulanganKrisisKesehatan 1.019.865.000 880.181.282 86,30
b PelayananAmbulanceTerpadu 2.349.003.000 2.051.706.875 87,34
721.360.975.187 100% 683.578.892.244 94,76
NO PROGRAM/KEGIATAN PaguAnggaran(Rp)
JUMLAH
REALISASI
Hal:52Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Dari tabel di atas menunjukkan 74,99% atau sebesar Rp. 540.978.533.326,-
anggarankesehatanditujukankepadapembayaranpremiasurasiJKMAyangdikelola
olehBPJS, dansisanyabebesar25,1% atausebesar Rp.180.382.441.861,-terbagi
pada anggaran program dan kegiatan rutin Dinas Kesehatan. Didalam penggunaan
anggaranberdasarkanprogramdankegiatandiurakaiansebagaiberikut:
1.ProgramPelayananAdministrasiPerkantoranPadaprogrampelayananAdminstrasiPerkantoran terdiridari11 (sebelas)kegiatan
merupakanprogrampendukungadminstrasiuntukkantorDinasKesehatanAceh,4
(empat) UPTD yaitu UPTD Balai Laboratorium Kesehatan (Labkes), UPTD Balai
PelatihanKesehatan(Bapelkes),UPTDBalaiKesehatanParuMasyarakat(BKPM)dan
PusatPenanggulanganKrisisKesehatan(P2KK)dan3(tiga)SekolahKesehatanyaitu
AkedemiFarmasi,AkademiPerawat,danAkademiAnalisKesehatan.
Total anggaran pada Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran sebesar
Rp.11.088.948.953,- realisasianggaransebesarRp.8.814.625.004,-(79,49%).
Secararincidapatdisampaikanberdasarkankegiatansebagaiberikut:
a.KegiatanPenyediaanjasasuratmenyurat.
- Kegiataninitelahdilaksanakanuntuk tersedianyakebutuhanbahanberupa
pengiriman surat, pengadaan perangko,materai, bendapos lainnyauntuk
memenuhi kebutuhan selama 12 bulan. Pagu anggaran yang disediakan
sebesar Rp. 42.191.000,- dengan realisasi keuangan sebesar adalah
Rp.18.441.737,-atausebesar43.71%.
Hal:53Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
b.Penyediaanjasakomunikasi,sumberdayaairdanlistrik
- Kegiatan ini telah dilaksanakan agar tersedianya kebutuhanoperasional
kantor Dinas Kesehatan, 4 UPTD dan 3 Akademi kesehatan berupa
pembayarantelepon,airdanlistrikuntukmemenuhikebutuhanselama
12 bulan. Pagu anggaran disediakan sebesar Rp.1.787.406.000,- dengan
realisasikeuangansebesarRp.1.412.818.907,-atau79.04%.
c. Penyediaanalattuliskantor
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk menunjang kelancaran proses
pelayanan admistrasi perkantoran Dinas Kesehatan, 4UPTDdan3Akademi
kesehatan untuk memenuhi kebutuhan selama 12 bulan. Pagu anggaran
disediakansebesarRp.575.481.124,-denganrealisasiRp.528.403.000,-atau
sebesar91,82%.
d. Penyediaanbarangcetakandanpenggandaan
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk menunjang kelancaran proses
pelayanan admistrasi perkantoran Dinas Kesehatan 4 UPTD dan 3Akademi
kesehatan. Pagu anggaran disediakan sebesarRp.249.081.874,-
denganrealisasiRp.188.088.800,-atau75,51%.
e. Penyediaankomponeninstalasilistrik/peneranganbangunankantor
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk penyediaan instalasi
listrik/peneranganbangunankantorDinasKesehatan,4UPTDdan3Akademi
kesehatan kebutuhan kantor selama 12 bulan. Pagu anggaran disediakan
sebesar Rp.305.316.000,- atau dengan realisasi Rp.175.523.398,- atau
57,49%.
f. Penyediaanperalatandanperlengkapankantor
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk peningkatan percepatan
pelayanan kesehatan dan administrasi perkantoran Dinas Kesehatan, 4
UPTD dan 3 Akademi kesehata. Pagu anggaran disediakan sebesar
Rp.1.965.245.955,- dengan realisasi sebesar Rp.1.889.224.000,- atau
sebesar96,13%.
Hal:54Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
g. Penyediaanbahanbacaandanperaturanperundang-undangan
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya bahan bacaan dan
informasi berupa pembelian surat Kabar dan majalah untuk Dinas
Kesehatan, 4 UPTD dan 3 Akademi kesehatan. Anggaran disediakan
sebesarRp.95.800.000,-denganrealisasiRp.94.903.000,-atau 99.06%.
h. Penyediaanmakanandanminuman
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untukmeningkatkan kapasitas dankualitas
kerjaberupabiayaminumrapatevaluasidanminumtamuDinasKesehatan,
4 UPTD dan 3 Akademi kesehatan. Anggaran yang disediakan sebesar
Rp.312.440.000,- dengan realisasisebesarRp.99.451.000,-atau31,83%.
i. Rapat-rapatkoordinasidankonsultasikeluardaerah
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk peningkatan dan percepatan
pelaksana kerja meliputi Perjalanan Dinas Dalam Daerah dan Perjananan
Dinas Luar Daerah di Dinas Kesehatan, 4 UPTD dan 3 Akademi
kesehatan. Anggaran disediakan sebesarRp.1.967.824.000,-
denganrealisasisebesarRp.1.031.752.206,-atau52,43%.
j. Penyediaanjasadokumentasikantor
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya data dan
dokumentasi kerja, berupa biaya publikasi dan informasi media cetak dan
elektronik.AnggarandisediakansebesarRp. 145.000.000.-dengan realisasi
Rp.6 7 . 1 5 2 . 5 0 0 , - atau 46.31%.
k. Peningkatanpelayananadministrasiperkantoran
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk tersedianya pelayanan
administrasiperkantoranberupakanbiayacleaningserviceuntukuntukDinas
Kesehatan,4UPTDdan3Akademikesehatananggarandisediakan sebesar
Rp.3.643.163.000,-denganrealisasiRp.3.308.866.456,- atau 90.82%.
Hal:55Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
2.ProgramPeningkatansaranadanPrasaranaAparatur
PadaprogramPeningkatansaranadanPrasaranaAparatur terdiridari8(delapan)
kegiatan merupakan program untuk perbaikan/penawaran dan pengadaan sarana
dan prasarana perkantor Dinas Kesehatan Aceh dan 4 (empat) UPTD yaitu UPTD
BalaiLaboratoriumKesehatan(Labkes),UPTDBalaiPelatihanKesehatan(Bapelkes),
UPTDBalaiKesehatanParuMasyarakat (BKPM) dan Pusat Penanggulangan Krisis
Kesehatan (P2KK)dan3 (tiga)SekolahKesehatanyaituAkedemiFarmasi,Akademi
PerawatdanAkademiAnalisKesehatantotalanggaransebesarRp.12.760.248.187,-
realisasi anggaran sebesar Rp.11.677.221.110,- atau91,51%.
Secararincidapatdisampaikanberdasarakankegiatansebagaiberikut:
a.Pembangunangedungkantor
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk pe rencanaan ,
pengawasan dan pen imbunan gedung Po l t ekkes Aceh . Total
anggaran sebesar Rp.1.312.677.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.
1.311.981.500,-atau99.95%.
b.PengadaanKenderaanDinasOperasional
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk kelancaran tugas perkantoran,
mobilitas peserta pelatihan dan pegawai Bapelkes Jantho serta mobil
operasional Kefarmasian Dinas Kesehatan. Pagu anggaran disediakan
sebesar Rp.1.366.356.075,- dengan realisasi Rp.1.352.457.250,- atau
98.98%.
c. PengadaanPerlengkapanGedungKantor
- Kegiatan ini telah dilakasanakan untuk tersedianya kebutuhan
perlengkapan gedung kantor berupa AC, computer, jaringan, printer,
software,peralatanstudiovisual,alatfarmasi,alatkedokterandanperalatan
laboratorium, untuk Datin Dinas Kesehatan, Akademi Farmasi, Akademi
Analis danAkper. Anggaran disediakan sebesar Rp. 2.388.999.177,- dengan
realisasiRp.2.193.939.500,-atau91,84%.
Hal:56Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
d. PengadaanMebeleur
- Kegiatan ini telah dilakasanakan untuk tersedianya kebutuhan mebeleur
kantor berupa meja kerja, kursi kerja, filling cabinet dan meja kursi tamu,
lemari, papan informasi, brangkas dll untuk gudang farmasi, UPTD Labkes,
UPTD BKPM, AKFAR, AKPER dan Dinas Kesehatan. Anggaran disediakan
sebesarRp.576.222.220,-denganrealisasiRp.574.084.500,-atau99,63%.
e. PerawatanRutin/BerkalaRumahJabatan
- Kegiatan ini telah dilakasanakan untuk terpeliharanya rumah jabatan
kepala dinas, berupa pembuatan kanopy dan teralis rumah kepala dinas
Kesehatan Aceh. Anggaran disediakan sebesar Rp. 40.000.000,- dengan
realisasiRp.39.042.000,-atau97,61%.
f. Pemeliharaanrutin/berkalagedungkantor
- Kegiatan ini telah dilakasanakan untuk tersedianya kebutuhan ruangkerja
yang memadai berupa rehap interiondan eksterior gedungDinkesAceh,
rehap ruang pantry bidang programdan pelaporan, rehabmusholla Dinkes
Aceh,pemeliharaangedungUPTDBalaiLabkesdaninstalasiairbersih.Rehab
dan Pemeliharaan gedung UPTD P2KK, rehab asrama VIP, rumah dinas,
pemasangan paving blok dan pemeliharaan gedung UPTD Bapelkes.
Pemeliharaan & rehab gedung UPTD BKPM, Akper, AAK, gudan farmasi,
gudang P2PL. Anggaran disediakan sebesar Rp. 5.410.597.215,- dengan
realisasiRp.5.033.686.160,-atau93,03%.
g. Pemeliharaanrutin/berkalakendaraandinas/operasional
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk terawatnya kenderaan
operasional kantor di Dinas Kesehatan, 4 UPTD dan 3 Akademi kesehatan
berupaasuransikenderaanroda4sebanyak23unit.Service,sukucadang
dan bahan bakar / oli pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp.
1.283.640.000,-denganrealisasiRp.945.346.136,-atau73,65%.
Hal:57Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
h.Pemeliharaanrutin/berkalaperalatangedungkantor
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk pemeliharaan peralatan kantor di
DinasKesehatan,4UPTDdan3Akademikesehatanagarberdayaguna.Pagu
anggaran disediakan sebesar Rp. 381.756.000,- dengan realisasi Rp.
226.684.064,- atau 59,38%.
3.ProgramPeningkatanDisiplinAparatur
a.KegiatanPengadaanpakaiandinasbesertaperlengkapannya
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk penyedian jaket Satpam, atr ibut
Satpam dan pengadaan baju & sepatu olahraga bagi seluruh
pegawaiDinasKesehatan. Pagu anggaran yangdisediakan sebesar Rp.
344.463.300,-denganrealisasiRp.341.421.000.-atau99.12%.
4.ProgramPeningkatanKapasitasSumberDayaAparatur
ProgramPeningkatanKapasitas SumberDayaAparatur terdiri dari 2 (dua) kegiatan
yangmerupakankegiatanPendidikandanPelatihansertakegiatanRapatKoordinasi
dengan jumlah anggaran yang tersedia sebesarRp.3.016.228.000,- dengan realisasi
sebesar Rp.2.191.681.514,- atau sebesar 72,66%, secara rinci kegiatan tersebut
adalahsebagaiberikut:
a.KegiatanPendidikandanPelatihanFormal
- Kegiatan ini telahdilaksanakanuntukmeningkatkankapasitasSDMaparatur
Dinkes 23 Kabupaten/Kota, yang berupa peningkatan kapasitas tenaga
perencanaan, peningkatan kapasitas tenaga pengadaan, peningkatan
kapasitas petugas Satpam dan peningkatan kapasitas pejabat pengadaan
barang dan jasa. Pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.763.530.000,-denganrealisasiRp.659.952.900,-atau86,43%.
Hal:58Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
b.KegiatanRapatKoordinasiTeknis
- Kegiatan ini telahdilaksanakanuntukmeningkatkankoordinasipelaksanaan
program kesehatan baik antara Dinkes Provinsi dan Dinkes 23
Kabupaten/Kota. Kegiatan yang telah dilakukan berupa Rapat Kerja
Kesehatan Daerah (Rakerkesda) dan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis)
Kesehatan di Kabupaten/Kota. Pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.2.252.698.000.,-denganrealisasiRp.1.531.728.614,-atau68%.
5.ProgramPeningkatanPengembangan SistemPelaporanCapaian
KinerjadanKeuangan.
PadaprogramPeningkatanPengembangan SistemPelaporanCapaianKinerjadan
KeuanganyangmerupakankegiatanuntukPenyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan IkhtisarKinerjaSKPD. Kegiatan ini memiliki pagu anggaran sebesar
Rp.246.875.000,-denganrealisasiRp.194.839.175,-atau78,92%.
6.ProgramObatdanPembekalanKesehatan
Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan dengan total anggaran program
sebesar Rp. 3.097.807.599,- realisasi anggaran sebesar Rp. 2.794.855.264,- atau
90.22%.Secararincidapatdisampaikanberdasarakankegiatansebagaiberikut:
a.Pengadaanobatdanperbekalankesehatan- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk ketersediaan obat buffer propinsi,
obat-obatanpropinsi,pengadaanBHPdanVaksin,bahan&obat-obatandan
bahan penunjang laboratorium untuk AKFAR dan bahan kimia regensia
Akademi Analis Kesehatan. Pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.2.451.467.559,- dengan realisasi sebesar Rp.2.173.997.622,- atau
sebesar88,68%.
Hal:59Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
b.Peningkatanmutupenggunaanobatdanperbekalankesehatan
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk penggunaan obat secararasionaldi
fasilitas kesehatan dasar dan penataanmanajemen pengelolaan obat yang
benar di instalasi farmasi Kabupaten/Kota dan apotek puskesmas. Pagu
anggaranyangdisediakansebesarRp.646.340.000,-denganrealisasiRp.
620.857.642,-atau96,06%.
7.ProgramUpayaKesehatanMasyarakat
Program inibertujuanuntukmeningkatkan pemerataandankualitaspelayanan
kesehatanrumahsakitdanpuskesmasmelaluipeningkatankapasitas.Programini
terdiri dari 5 (lima) kegiatan dengan total anggaran program sebesar
Rp.10.809.175.042,- realisasi anggaran sebesarRp.6.509.116.871,-atausebesar
60,22%.Secararincidapatdisampaikanberdasarakankegiatansebagaiberikut:
a.PemeliharaandanPemulihanKesehatan.
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk penguatan pemahamanteknis
bagitenagakesehatanPuskesma&RumasSakitKabupaten,terdiridari
Pelatihan ACTLS/BTCLS bagi petugas IGD Rumah Sakit dan Puskesmas,
Pelatihan Kegawat Daruratan bagi petugas NICU/PICU, Pelatihan
Kemampuan PONED petugas Puskesmas, Pelatihan Kemampuan Teknis
bagi petugas UPTDRS dan Sosialisasi Aplikasi Sistem Pencatatan &
PelaporanRumahSakit(SP2RS).Paguanggaranyangdisediakan sebesar
Rp. 1.743.075.000,- dengan realisasi Rp.415.231.300,-atau23,82%.
b. RevitalisasiSistemKesehatan
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk peningkatan SDM kesehatan
RumahSakitdanPuskesmasdanpenguatanpemahaman teknismelalui
PelatihanPI,TOTManajemenPuskesmasdansosialisasipedomansystem
rujukan nasional. Koordinasi program kesehatan indra antara provinsi
dan kab/kota, meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan
meningkatkanpelayananmedis di RSUKab/Kota. Paguanggaran yang
disediakan sebesar Rp. 4.477.930.000,- dengan realisasi Rp.
2.313.664.140,-atau51.67%.
Hal:60Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
c.PeningkatanKesehatanMasyarakat
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk meningkatan kesehatan
masyarakat melalui penyediaan fasilitas dan operasional pelayanan
kesehatan bagi pasien penderita penyakit paru. Pagu anggaran yang
disediakan sebesar Rp.1.430.940.042,- dengan realisasi
Rp.1.188.921.976,-atau83.09%.
d.Monitoring,evaluasidanpelaporan
- Kegiataninitelahdilaksanakanuntukkegiatanmonitoringdanevaluasi
terpadu dalam penilaian ditingkat Kabupaten/Kota terdiri dari Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit dan semua fasilitas pelayanan dasar. Pagu
anggaran yang disediakan sebesar Rp.1.166.370.000.- dengan realisasi
Rp.887.290.995 atausebesar76.07%.
e.PeningkatanPelayananKesehatanJiwaMasyarakat.
- Kegiataninitelahdilaksanakanuntukmeningkatkancakupanpelayanan
kesehatan jiwa masyarakat dan gangguan NAPZA di Puskesmas dan di
pelayanan sekunder (RSUD Kab/Kota). Pagu anggaran yang disediakan
sebesar Rp.1.990.860.000,- dengan realisasi Rp.1.704.008.460,- atau
sebesar85,59%.
8.ProgramPengawasanObatdanMakanan.Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola
sekolah, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat mengenai Makanan
JajananAnakSekolah(MJAS)yangaman,bemutudanbergizimelaluipenyebaran
informasitentangMJASdalamrangkamembangunkesadaranpihakyangterkait.
TotalanggaranyangtersediasebesarRp.205.350.000,-denganrealisasi anggaran
sebesar Rp. 189.544.000,- atausebesar92,30%.
Hal:61Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
9.ProgramPromosidanPemberdayaanMasyarakat
Program ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan dengan total anggaran program sebesar
Rp.2.568.590.200,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.372.780.000,- atau
53,44%.
Tertujuan programiniuntukmemberdayakanindividu,keluargadanmasyarakat
agar mampu menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
mengembangkanupayakesehatanbersumbermasyarakatmelaluimediacetakdan
elektronik sehingga mampu mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat.
Adapunkegiatanyangterealisasisebagaiberikut:.
a.Pengembanganmediapromosidaninformasisadarhidupsehat
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk penyebarluasan dan
penyampaian informasi kesehatan tentang sadar hidup sehat. pagu
anggaran yang disediakan sebesar Rp.1.189.115.000,- dengan realisasi
Rp.758.457.000,-atau63,78%.
b.Peningkatanpendidikantenagapenyuluhkesehatan
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk Bidan Poskesdes mampu
menyebar luaskan informasi kesehatan dan komunikasi tentangPHBS
dan UKBM). Paguanggaranyang disediakansebesar Rp.1.037.835.200,-
denganrealisasisebesarRp.496.308.000,-atau47,82%.
c. Monitoring,evaluasidanpelaporan.
- Kegiatan ini telah dilaksanakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat di 160pesantren yangmenjadi sasaran kegiatan. Pagu anggaran
yang disediakan sebesar Rp.355.140.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.118.015.000,-atausebesar33,23%.
Hal:62Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
10.ProgramPerbaikanGiziMasyarakat
Programiniiniterdiridari2(dua)kegiatandengantotalanggaranprogramsebesar
Rp. 3.181.978.800,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.562.084.943,-atau
sebesar80,52%.Kegiataninibertujuan program iniuntuk meningkatkanstatus
dan perbaikan gizimasyarakat terutama padaibuhamil,bayi dananak
balita. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maka perlu
dilaksanakan peningkatan kapasitas staf gizi/bidan serta intervensi terhadap
pasien yang mengalami masalah kekurangan gizi dengan berbagai makanan
tambahan.Adapunkegiatanyangterealisasisebagaiberikut:
a. Penanggulangan kurang energy protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan
akibatkurangyodium(GAKY),kurangvitaminAdankekuranganzatgizimikro
lainnya.
- Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan gizi
masyarakatmeliputi kegiatan : Pengadaan PMTBumil KEK, Pengadaan PMT
BalitaGiziBuruk,Pelatihan,pertemuan, rapat,Bimtek,cetakbukudansewa
gudang,dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp.2.215.032.800,-
denganrealisasiRp.1.902.728.943,-atau85,90%.
b.Pemberdayaanmasyarakatuntukpencapaiankeluargasadargizi
- Kegiatan ini dilaksanakandengancapaianprogramnyaadalahmeningkatkan
ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan perbaikan gizi masyarakat,
dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar Rp.966.946.000,- dengan
realisasiRp.659.356.000,-atausebesar68,19%.
Hal:63Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
11.ProgramPengembanganLingkunganSehat .
Program ini terdiridari1 (satu) kegiatandengan totalanggaranprogramsebesar
Rp.1.036.645.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.716.329.700,-atau
sebesar 69.10% dengan realisasi Fisik 84.78%. Program ini bertujuan agar
penduduk mendapatkan mengakses te rhadap air bersih/air minum yang
berkualitas dan sanitasi dasar yang berkualitas, lingkungan pemukiman dan
tempat-tempatumumyangmemenuhisyaratsertapengawasandanpengendalian
dampakpencemaranlingkungan/limbah.
12.ProgramPencegahandanPenanggulanganPenyakitMenular.
Program ini dari 7 (tujuh) kegiatan dengan total anggaran program sebesar
Rp.4.890.549.250,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.740.804.670,- atau
76,49%. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian
dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Untuk
meningkatkan pelayanan maka perlu dilaksanakan peningkatan kapasitas,
pertemuan dan pengadaan obat- obatan. Adapun kegiatan yang terealisasi
sebagaiberikut:
a. Penyemprotan/foggingsarangnyamuk
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.405.326.500,-denganrealisasianggaransebesarRp.343.926.000,-atau
84,85%.
b. Pelayananpencegahandanpenanggulanganpenyakitmenular.
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.1.087.891.750,-denganrealisasiRp.815.362.700,-atau74,95%.Adapun
kegiatanyangdilaksanakandalamkegiataniniadalah:PelatihanLayanan
Pelatihan Pengendalian Infeksi Menular Seksual (IMS), Pelatihan
Manajemen Program HIV/AIDS, Pelatihan Tingkat Lanjut petugas
MikroskopisMalaria.
Hal:64Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
c. Pencegahanpenularanpenyakitendemik/epidemik
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.384.787.000.- dengan realisasi Rp.178.229.560,- atau 46,32%.
Kegiatan berupapeningkatankemampuanpetugaspengelolaprogramHIV,
TB,Kusta, Filariasis,DiaredanRabies. Penyediaanvaksin rabiesdan reagen
pemeriksaanHIV/AIDSuntuk23Kabupaten/Kota.
d. PeningkatanImunisasi
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.839.460.000.- dengan realisasi Rp.706.570.155,- atau 84.17%. Rincian
item kegiatan berupa : Pelatihan Juru Imunisasi Puskesmas, distribusi
vaksin,MonevEVM,DQSImunisasidaninvestigasi&penanggulanganKIPI.
Denganoutcome95%desamencapaiUCI.
e. Peningkatansurveillanceepidemiologidanpenanggulanganwabah
- Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan pagu anggaran yang
disediakan sebesar Rp.536.095.000,- dengan realisasi Rp. 353.435.840,-
atau 65,93%. Kegiatan berupa identifikasi kesehatan masyarakat,
penanggulangan kasus KLB, pelaksanaan & pengawasan kesehatan haji,
pelaksanaan SKD terhadap penyakit potensial KLB dan identifikasi kasus
suspekAFPdanPD3idi23Kabupaten/Kota.
f. Peningkatankomunikasi,informasidanedukasipencegahandanpemberantasan
penyakit.
- Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan pagu anggaran yang
disediakan sebesarRp.697.039.000,-dengan realisasiRp. 676.737.000,-
atau 97,1%. Kegiatan berupa pengadaan media KIA berupa buku
pedoman, spanduk, kartu, lembar balik dan standing banner, yang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
imunisasi,TB,Kusta,DBD,malaria,IMS,HIV/AIDS,rabiesdandiare.
Hal:65Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
g. Pelayananpencengahandanpenanggulanganpenyakittidakmenular
- Kegiatan ini telahdilakukandengan pagu anggaran yang disediakan
sebesar Rp. 939.950.000,- dengan realisasi Rp.666.543.415,- atau
sebesar 70.91%. Rincian item kegiatan berupa evaluasi pelaksanaan
program PTM di 23 Kab/Kota, pelatihan pengelola dan dokter PTM
Puskesmas, pengendalian penyakit, kawasan tanpa rokok dan
pengendalianposbinduPTM.
13.ProgramStandarisasiPelayananKesehatan.
Programinidari4(Empat)kegiatandengantotalanggaranprogramsebesar
Rp.5.187.836.900,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.707.738.570,- atau 71.47%.
Program ini bertujuan untuk menerapkan standar pelayanan kesehatan
berakreditasidanbersertifkasidifasilitaskesehatanbaikfasilitastingkatpelayanan
dasar maupun tingkat pelayanan lanjutan. Untuk meningkatan pelayanan maka
perlu dilaksanakan peningkatan kapasitas tenaga dan penilaian terhadap tenaga
kesehatan teladan di puskesmas dan rumah sakit sayang bayi dan ibu. Adapun
kegiatanyangterealisasisebagaiberikut:
a.Penyusunanstandarpelayanankesehatan.
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.1.860.580.000,- dengan realisasi Rp. 1.213.711.370,- atau 65,23%.
Adapunrincian itemkegiatanberupaakreditasidanpenilaianpuskesmas&
rumah sakit dan sosialisasi pedoman teknis sarpras dan kalibrasi Alkes di
RSUDversi2012.
b.Evaluasidanpengembanganstandarpelayanankesehatan.
- Kegiatan initelahdilaksanakandengan pagu anggaran yang disediakan
sebesarRp.1.211.615.000,-denganrealisasiRp.885.322.129,-atau73,07%.
Outcome dari kegiatan ini adalah terpilihnya tenaga kesehatan teladan di
PuskesmasdanRSUDsayangIbu/sayangbayi.
Hal:66Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
c. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar stándar pelayanan
kesehatan.
- Kegiatan ini telah selesai dilaksanakan dengan pagu anggaran yang
disediakan sebesar Rp.1.448.760.000,-denganrealisasiRp.1.256.220.371,-
atau86,71%.Outcomedarikegiataniniadalah65,2%Kabupaten/Kotayang
memiliki data dasar pelayanan kesehatan sesuai standar melalui validasi
datatingkatprovinsi,evaluasiSIK,pelatihanpenilaianmandirikualitasdata
rutin(PMKDR)SIKKabupaten/Kota,EvaluasiSikdaGenerikdanmonevsikda
generic.
d.PenyusunanNaskahAkademisStandarPelayananKesehatan.
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
R p.666.881.900,-denganrealisasiRp. 352.484.700,-atau sebesar52,86%.
Adapun outcome yang diharapkan adalah pelayanan kesehatan yang
terakreditasi, melalui kegiatan review penerapan standar sarana dan
pelayanan di RSUD, advokasi standar penilaian akreditasi puskesmas,
akreditasiRSUDdanpenyusunandokumenRumahSakitRegional.
14. ProgramPengadaanSaranadan PrasaranaPuskesmasdanJaringannya.
Program ini terdiri dari 2 (dua) kegiatan dengan total anggaran program sebesar
Rp.8.572.451.907,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.8.423.928.969,- atau
sebesar 98,79%. Program ini bertujuan untuk peningkatan pelayanan melalui
pembangunan dan perbaikan sarana dan prasaran puskesmas. Adapun kegiatan
yangterealisasisebagaiberikut:
a.Pembangunan puskesmas,dengan pagu anggaran yang disediakansebesar
Rp. 4.604.674.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.4.586.351.000,- atau
sebesar99,60%.KegiatanberupaPembangunanBaruPuskesmasAlueBilie,
Puskesmas Singkil Utara dan rehab Puskesmas Alue Bilie, didalamnya juga
termasukbiayapengawsandanpengelolateknis.
Hal:65Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
a. Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas dengan pagu anggaran yang
disediakansebesarRp.3.922.777.970,-realisasianggaransebesarRp.
3.837.577.969,-atausebesar97.83%.Kegiatan berupa pengadaan Laptop
(notebook) untuk puskesmas dan dinas kesehatan Kabupaten/Kota,
pengadaan PC All in One runtuk puskesmas, sound system untuk Dinkes
Kab/Kota, meubelair puskesmas & jaringannya dan alat kesehatan
puskesmas.
15.ProgramPengadaan,PeningkatanSaranadanPrasaranaRumahSakit
Programiniterdiridari3(Tiga)kegiatandengantotalanggaranprogramsebesar
Rp. 11.885.303.360,- realisasi anggaran sebesar Rp. 11.639.130.108,- atau
sebesar97,93%.Program inibertujuanuntukmeningkatkan pelayananmelalui
pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit dalam
rangka meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan,
Untukmeningkatkanpelayananmakaperludibangunprasaranadanpengadaan
alat- alat kesehatan dan mobil operasional. Adapun kegiatan yang terealisasi
sebagaiberikut:
a. Pembangunan rumah sakit dengan pagu anggaran yang disediakansebesar
Rp. 6.362.300.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 6.164.227.000,- atau
sebesar96,89%.KegiatanberupaPembangunangedungtermasukkomponen
biaya pengawasan, perencanaan dan pengelola teknis. Terdiri dari
pembangunan gedung baru PONEK RSUD Kabupaten Nagan Raya,
pembangunan sumur bor, water treadmen dan instalasi RSUD Kab. Nagan
Raya, pembangunan ICU RSUD Kota Subulussalam, pembangunan gedung
isolasiKabupatenBenerMeriahdanpembangunan gedungperawatan jiwa
RSUDKabupatenAcehTamiang.
Hal:66Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
b. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit dengan pagu anggaran yang
disediakan sebesar Rp. 3.934.993.360,-.- realisasi anggaran sebesar Rp.
3.930.613.108,- atau sebesar 99.90%. Item kegiatan berupa pengadaan
peralatankedokterandankesehatan RSUDKabupatenBenerMeriah,RSUD
Kabupaten Aceh Tamiang, mesin genset RSUD Pidie Jaya dan pengadaan
generatoroksigenRSUDKabupatenNaganRaya.
c. Pengadaan mobil ambulance/mobil jenazah dengan pagu anggaranyang
disediakan sebesar Rp. 1.588.410.000,- realisasi anggaran sebesar
Rp.1.544.290.000,-atau97,22%. Itemkegiatanberupapengadaan2unit
AmbulanceRSUDKabupatenAceh Jaya, Pengadaan1unit ambulance
UPTDBKPM,1unitambulancean.KesejahteraanMasyarakatAceh
Pesisir (KMAP) Aceh Tengah, 1 unit ambulance Dinkes Aceh Jaya
dan1unitambulanceKabupatenAcehTengah.
16.ProgramKemitraanAsuransiKesehatanMasyarakat
Programinidari1(satu)kegiatandengantotalanggaranprogramsebesar
Rp. 470.857.920,- realisasi anggaran sebesar Rp. 443.878.332.078,- atau
sebesar94,27%.
Kegiatan utama adalah anggaran asuransi JKMA (Jaminan Kesehatan
Masyarakat Aceh) telah dimulai sejak tahun 2010 sampai dengan 2015 yang
bekerja sama dengan PT Askes Persero dengan pola bayar kapitasi untuk
pelayanankesehatantingkatdasardanFreeForServiceuntukpelayanantingkat
lanjutan. Selanjutnya mulai tahun 2014 JKMA telah teringrasi dengan BPJS
(Badan Pelaksana Jaminan Sosial) Kesehatan yang menanggung seluruh
pendudukAceh. Adapun kegiatan yang terealisasimeliputi : Jumlahpenduduk
Aceh yang telahmenjadi peserta JKN (JaminanKesehatanNasional) 4.536.995
jiwa, 1.647.013 jiwadiantaranya adalahpeserta JKRAawaldan356.879orang
denganpremisusulan, denganmembayarpremiRp.19.225perbulankeBPJS
Kesehatan.JumlahRumahSakitUmumDaerahyangbekerjasamadengan
BPJSKesehatan28RSsedangkanjumlahRumahSakitSwasta33RS.
Hal:67Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
17.ProgramPeningkatanPelayananAnakBalita
Program ini dari 2 (dua) kegiatan dengan total anggaran program sebesar
Rp.2.932.627.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.401.581.241,- atau
sebesar 47,79% . Program ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan dan
mutupelayanankesehatanibumelahirkandan anakgunamenurunkan angka
kematianibudanmenurunkanangkakematianbayi. Makauntukmeningkatkan
pelayanan perlu dilaksanakan peningkatan kapasitas bidan agar lebih terampil
dan cakap dlam melaksanakan tugasnya. Adapun kegiatan yang terealisasi
sebagaiberikut:
a. Penyuluhan Kesehatan Anak Balita, kegiatan ini telah dilaksanakan dengan
total anggaran sebesarRp.294.867.000,-dananggaranyangdapat terealisasi
sebesarRp.291.467.000,-atausebesar98,85%.Kegiataniniberupapelatihan
kelasibudi9Kab/Kota,denganoutcomeyangdiharapkanadalah60%cakupan
pelayanankesehatananakbalita.
b. Penyuluhan Kesehatan Anak Balita, kegiatan ini telah dilaksanakan dengan
totalanggaransebesarRp.2.637.760.000,-dananggaranyangdapatterealisasi
sebesar Rp. 1.110.114.241,- atau sebesar 42,09%. Kegiatan ini berupa
pelatihanteknis,pertemuankoordinasidanrapatkordinasidenganLP/LSserta
dengan Kabupaten/Kota. Dengan outcome yang diharapkan adalah
menurunkan angka kematian bayi dari 35/1000 Kelahiran Hidup menjadi
30/1000KelahiranHidup.
18.ProgramPeningkatanKeselamatanIbuMelahirkandanAnakProgram ini dari 2 (dua) kegiatan dengan total anggaran program sebesar
Rp.1.084.360.000,- realisasi anggaransebesarRp.721.109.047,- atausebesar
66,50%.Programinibertujuanuntukmeningkatkanjangkauandanmutupelayanan
kesehatan ibu melahirkan dan anak guna menurunkan angka kematian ibu dan
menurunkanangkakematianbayi.
Hal:68Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
Maka untuk meningkatkan pelayanan perlu dilaksanakan peningkatan kapasitas
bidanagarlebihterampildancakapdlammelaksanakantugasnya.Adapunkegiatan
yangterealisasisebagaiberikut:
a.Penyuluhankesehatanbagiibuhamildarikeluargakurangmampu.
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.958.025.000,-denganrealisasiRp.721.109.047,--atausebesar72,27%.
Rincian item kegiatan berupa pelatihan APN, Deteksi Dini Resiko Tinggi
padaibuhamil,pertemuansystemrujukangawatdaruratkebidanan.:
b.AdvokasidanKIEtentangkesehatanreproduksiremaja(KRR)
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.126.335.000,-kegiataninitidakadarealisasi.
19.ProgramPelayananPenunjangMedis/NonMedis
Program ini dari 1 (Satu) kegiatan yaitu Peningkatan pelayanan patologi klinik
yangterakreditasi,dengan total anggaran program sebesarRp.3.758.974.725,-
realisasi anggaran sebesar Rp.3.225.616.574,- atau sebesar 85,8%. Program ini
bertujuan untuk penguatan pelayanan UPTD Laboratorim Kesehatan, beberapa
capaian yang terlaksana pata tahun 2015 adalah adanya peningkatan tingkat
kepercayaan>90%, karena telah terakreditasi dan telahmengikuti Akreditasi ISO
15189.
20. ProgramPeningkatanSumberDayaKesehatan
Program ini dari 2 (dua) kegiatan dengan total anggaran program sebesar Rp.
2.230.274.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 1.481.435.151,- atau sebesar
66,4%. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilanpenanggungjawabatdanstafdinaskesehatandanrumahsakitagar
berdaya guna dan berhasil guna. Maka untuk meningkatkan pelayanan perlu
dilaksanakan peningkatan kapasitas penanggung jawab dan staf agar lebih
terampil dan cakap dalam melaksanakan tugasnya. Adapun kegiatan yang
terealisasisebagaiberikut:
Hal:69Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
a. Peningkatandiklatmedis/nonmedis-Kegiatan ini telahdilaksanakandengan pagu anggaran yang disediakan
sebesar Rp.1.029.225.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.923.389.700,-atau89,7%.Rincianitemkegiatanberuparekrutmencalon
dokter PPDS/PPDGS baru,monitoring & evaluasi dokter PPDS ke beberapa
Universitas, pembekalan dokter internsif, validasi data / mapping tenaga
kesehatandanmonevpendampingan& kunjunganpada fasilitas kesehatan
tempatpenempatandokterinternsif.
b. Penelitiandanpengembanganmedis/nonmedis
- Kegiatan ini telahdilaksanakandengan pagu anggaran yang disediakan
sebesar Rp.1.201.049.000,-denganrealisasisebesarRp.558.045.451,-atau
sebesar46,46%.Rincian item kegiatanberupapeningkatankapasitas
petugasdalampenanganan&penanggulangandidaerahkrisiskesehatan,
penanganan&penanggulangankrisiskesehatandanmonitorin&evaluasi
daerahkrisiskesehatan.Outputyangdiharapkandarikegiataniniadalah
meningkatnyapelayanankrisiskesehatandnambulancreterpadu.
21. ProgramPelayananKrisisKesehatandanAmbulanceTerpadu
Program ini dari 2 (dua) kegiatan dengan total anggaran program sebesar
Rp.5.764.962.000,-realisasi anggaran sebesar Rp. 3.607.235.542,- atausebesar
62,57%. Program ini bertujuan untuk penguatan UPTD P2KK dan penguatan
menanggulangi krisis kesehatan yang terjadi pada saat bencana alamdengan
pelayanan ambulance darat maupun udara, maka untuk meningkatkan
pelayanan perlu dilaksanakan peningkatan kapasitaspetugas, pertemuan
dan pengadaanalat kerja. Adapun kegiatan yangterealisasisebagaiberikut:
Hal:70Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016
a. Peningkatankapasitaspetugaspenanggulangankrisiskesehatan
- Kegiatan ini dengan pagu anggaran yang disediakan sebesar
Rp.2.112.590.000,- dengan realisasi anggaran Rp.1.570.452.624,- atau
sebesar 74,34%. Rincian item kegiatan berupa peningkatan kapasitas
petugas krisis kesehatan,monitoring dan evaluasi dan penanganan dan
penanggulangan krisis kesehatan. Output yang ingin diharapkan aalah
100% aparaturmampumelaksanakan penanggulangan krisis kesehatan,
sehinggameningkatkankualitaspelayananpadasaatkrisiskesehatandan
pelayananambulanterpadu.
b. PelayananAmbulansterpadu
- Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan pagu anggaran yang
disediakan sebesar Rp.3.652.372.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.2.036.782.918,- atau 55,77%. Output kegiatan ini berupa
terselenggaranya bantuan kesehatan bagi masyarakat Aceh, registrasi
ambulan terpadi di Kabupaten/Kota, tersedianya kelengkapan lapangan
dalamrangkapelayananambulanterpadu.
BABIV
PENUTUP
LAPORANKINERJADINASKESEHATANACEHTAHUN2016
BABIVPENUTUP
A. KESIMPULAN
LKj Dinkes Aceh Tahun 2016 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja
lembagadalammencapaitujuandansasaranyangtelahditetapkandalam
Rencana Strategis Dinkes tahun2012 - 2017. Di dalamnyadiuraikan tentang capaian
indikatorkinerjautamasebagaimanayangtelahditetapkan dalamPenetapanStrategis
DinkesAcehpadatahun2016.
Mengacupada 31 indikator, telahberhasil dicapai 5 indikator sesuaidengan
target yang telah ditetapkan, bahkan 5 indikator dapat melebihi target,
sedangkan 21 indikator lainnya belum mencapai target yang telah
ditetapkan.Sementarapadakinerjakeuangan realisasipenyerapananggaran
pada tahun 2016 adalah sebesar 94,76% atau Rp.683.578.892.244,-
dari jumlahpagusebesarRp.721.360.975.187,-.CapaiankinerjaDinasKesehatan
Acehpadatataranlembagamerupakanagregatdaripencapaiankinerjaunit-unitdi
lingkungannya.
Sebagaisebuahgambarankinerja,LKjdiharapkandapatmenyajikankeseluruhan
profil capaian kinerja Dinas Kesehatan Aceh secara utuh. Namun demikian disadari
sepenuhnyabahwaketerbatasanyangadamenjadikanLKjDinasKesehatanAceh
Tahun 2016 ini masih belum sempurna, oleh karena itu sarandanperbaikan-
perbaikanperlusegeradilakukan,utamanyamenyangkutperbaikanterhadap
penetapanindikator-indikatorkinerjadanpengumpulandatayanglebihsistematisdan
terstruktur.
SemogaLKjDinasKesehatanAcehTahun2016 inidapatmenjadi referensi yang
representative serta kredibel dalam menjelaskan kinerja Dinas Kesehatan Aceh
Tahun 2016, dan dapat menjadi titik balik bagi perbaikan kinerja Dinas Kesehatan
Acehdi tahunselanjutnya. Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016 Hal:71
DAFTARLAMPIRAN
LAPORANKINERJADINASKESEHATANACEHTAHUN2016
B.SARAN
Dari hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
kegiatan, kedepan dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Aceh maka
diperlukan:
1. Diperlukan pengendalian dan pengawasan melekat yang optimal sehingga tujuan
dan sasaran kegiatan dapat tercapai sesuai harapan sehingga semua upaya
kesehatan yangdilakukanbaik usaha kesehatanmasyarakat (UKM)maupunupaya
kesehatan perorangan (UKP) benar-benar memberi kontribusi positif terhadap
derjatkesehatanmasyarakatAceh.
2. Komitmen dan dukungan semua pihak dalam penyelenggarakan pelayanan untuk
mencapai sasaran dengan berorientasi pada hasil, berbasis kinerja dan melayani
masyarakat.
3. Implementasi sistem AKIP benar – benar dapat berjalan secara optimal, agar
anggaran yang digunakan sesuai dengan outputdan outcome yang dicapai adalah
kegiatan yang telah ditentukan. Dengan demikian kinerja oranganisasi Dinas
Kesehatan Aceh yang dibiayai oleh APBN/APBA benar-benar terukur, bemanfaat
danakuntabel.
BandaAceh,15Februari2017KepalaDinasKesehatanAceh
dr.HanifNIP.197104182001121004
Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Aceh - 2016 Hal:72