Post on 11-Dec-2015
description
LAPORAN KASUS
Diare AKUT tanpa dehidrasi PADA ANAK
OlehSulistya Ningsih S.Ked
Preseptordr. H. Armaidi Darmawan, M. Epid
ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI
PUSKESMAS TALANG BAKUNG2015
• Nama : An. B• Umur : 2 thn 3 bulan • Jenis Kelamin: Laki-laki• BB : 13 Kg• PB : 72 cm• Alamat : RT 16 Tanjung Pasir
• Nama Ayah : Tn. H• Umur : 32 tahun • Pekerjaan : Karyawan
swasta • Nama Ibu : Ny. Y• Umur : 31 tahun• Pekerjaan : IRT
IDENTITAS PASIEN
• Status Perkawinan : Belum menikah• Jumlah anak/saudara : 2 bersaudara, Os anak
kedua• Status ekonomi keluarga : Pasien berobat
dengan kartu BPJS, ayah Os bekerja swasta sebagai karyawan perusahaan kertas, sedangkan ibu Os seorang IRT sambilan bekerja menjual minuman dingin.
• Kondisi Rumah
Latar belakang sosial ekonomi-demografi-lingkungan keluarga
Os tinggal bersama kedua orang tuanya dan 1 orang kakaknya serta nenek. Hubungan antara Os dan keluarganya baik. Os mendapatkan perhatian dan kasih saying yang cukup dari keluarganya.
Aspek psikologis di keluarga
• Anggota keluarga yang sakit diare saat ini (-) .• Sebelumnya os juga pernah mengalami diare saat
usia 6 bulan, namun setelah berobat kepuskesmas sembuh.
• Adapun riwayat penyakit yang pernah diderita DBD, dan Batuk pilek.
Riwayat penyakit Dahulu/keluarga
• Keluhan Utama : Mencret sejak 2 hari yang lalu.
• Riwayat Penyakit Sekarang : (alloanamnesa dengan ibu pasien)
Mencret sejak 2 hari yang lalu , pasien mencret dengan frekuensi 4 kali dalam sehari dengan konsistensi cair, sebanyak ± ½ gelas belimbing, berwarna kuning, lendir (-), darah (-), bau busuk (-). Kadang disertai muntah, isinya makanan dan minuman yang dimakan, lendir (-), darah (-). Pasien masih mau minum, Pasien tidak mengeluhkan panas, batuk,maupun pilek.
ANAMNESA
Keluhan Utama : • Mencret sejak 1 hari yang laluRiwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan mencret sejak 1 hari yang lalu , pasien mencret sebanyak 4 kali dalam sehari berbentuk cair, sebanyak ± ½ gelas belimbing, berwarna kuning, lendir (-), darah (-), bau busuk (-). Kadang disertai muntah, isinya makanan dan minuman yang dimakan, lendir (-), darah (-)
muntah sebanyak 2 kali sekitar ± ½ gelas belimbing, sebelumnya timbul muntah terlebih dahulu kemudian baru mencret. Pasien masih mau minum, Pasien tidak mengeluhkan panas, batuk, pilek maupun perut kembung. Riwayat keracunan makanan (-), Riwayat ganti susu formula (-), riwayat jajan makanan dan minuman (Berupa : Kerupuk ciki-ciki dan Ale-ale), riwayat lingkungan dalam 1 RT mengalami seperti pasien tidak diketahui oleh ibu.
Keadaan UmumKeadaan sakit: tampak sakit ringanKesadaran : compos mentisSuhu : 36,5°CNadi : 97 x/menit
Pernafasan- Frekuensi : 28 x/menit- Irama : reguler- Tipe : torakoabdominal
Kulit : turgor baik
• Kepala :normocephal,simetris• Mata : cekung (-/-)
Exopthalmus/enophtal (-), Conjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Pupil bulat, isokor, reflex cahaya +/+,
• Hidung : tak ada kelainan• Telinga : tak ada kelainan• Mulut : tak ada kelainan• Leher : tak ada pembesaran
KGB dan kel.tiroid
PEMERIKSAAN FISIK
I : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan, retraksi (-)P : Stemfremitus sama antara kiri dan kananP : SonorA: vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
I: Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis terabaP : Batas jantung dalam batas normalA : BJ I/II Reguler, murmur (-), gallop (-)
PULMO COR
PEMERIKSAAN THORAK
• Inspeksi : Datar, sikatriks (-)• Palpasi : Supel, nyeri tekan (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)• Perkusi : Timpani• Auskultasi : Bising usus meningkat
PEMERIKSAAN ABDOMEN
• Ekstremitas : Simetris, edema (-), akral hangat
• Darah rutin• Pemeriksaan feses
Laboratorium dan usulan pemeriksaan
Diagnosis Banding
• Diare akut• Disentri • Kolera
• Intoksikasi makanan
• Alergi susu sapi• Demam thypoid
Diare tanpa dehidrasi
Diagnosis Kerja
PromotifPreventifKuratifNon Medikamentosa• Mencuci tangan dengan sabun
sebelum menyentuh makanan• Jangan makan sembarangan
makanan• Merebus botol dot setelah
dicuci
Medikamentosa• Oralit 100ml- 200ml setiap kali
BAB• Zink 20 mg 1x1 (selama 10 hari)• B komplek 2 x ½ tab
Rehabilitatif • Meningkatkan daya tahan
tubuh.• Mengatur pola makan yang gizi
seimbang• Menjaga higienitas pasien.
MANAJEMEN
TINJAUAN PUSTAKA
• Diare adalah buang air besar yang lebih sering dari biasa dan dengan konsistensi yang lebih encer dari biasanya
• Diare akut adalah buang air besar pada bayi dan anak lebih dari 3x belangsung paling lama 3-5 hari
• Diare berkepanjangan lebih dari 7 hari• Diare kronis berlangsung lebih dari 14 hari
Penetuan derajat dehidrasi menurut WHO 1995
Penilaian Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan-sedang Dehidrasi berat
Lihat:Keadaan umumMataAir mataMulut dan lidahRasa haus
Baik,sadarNormal
AdaBasah
Minum biasa, tidak haus
*Gelisah,rewelCekung
Tidak adaKering
*haus ingin minum banyak
*lesu,lunglai/tidak sadarSangat cekung
KeringSangat kering
*malas minum atau tidak bisa minum
Periksa: turgor kulit Kembali cepat *kembali lambat *kembali sangat lambat
Hasil pemeriksaanTanpa dehidrasi Dehidrasi ringan/sedang
Bila ada 1 tanda* ditambah 1 atau lebih
tanda lain
Dehidrasi beratBila ada 1 tanda* ditambah 1 atau lebih tanda lain
Terapi Rencana terapi A Rencana terapi B Rencana terapi C
Hubungan diagnosa dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar
• Pasien tinggal di lingkungan rumah yang padat penduduk. Kebersihan rumah dan lingkungan sekitar kurang terjaga, serta keadaan social ekonomi yang tergolong cukup mampu.
• Dengan lingkungan rumah yang padat akan dengan mudah terjadinya penularan diantara orang sekitar. Ditambah lagi dengan kebersihan rumah yang kurang terjaga termasuk salah satu factor predisposisi terinfeksinya penyakit yang dialami pasien.
ANALISA KASUS
Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga
Dari alloanamnesis diketahui bahwa tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien. Tidak ada hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga.
ANALISA KASUS
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitarUntuk kebersihan badan, ibu pasien mengaku bahwa pasien mandi dua kali sehari. Pasien sering bermain tanah dipekarangan rumah tetangga. Pasien juga sering mengkonsumsi jajanan seperti ciki-ciki dan minuman ale-ale yang dapat memicu timbulnya diare. Pasien selalu mencuci tangan sebelum makan dengan air bersih, namun pasien mencuci tangan hanya menggunakan air saja tanpa menggunakan sabun. Pasien tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air. Dirumah pasien minum dengan menggunakan air isi ulang. Dapat disimpulkan kebersihan atau higienitas pasien kurang begitu terjaga sehingga terjadi keluhan yang dialami pasien.
ANALISA KASUS
Analisis kemungkinan berbagai faktor resiko atau etiologi penyakit pada pasien ini
Kemungkinan penyebab penyakit pada pasien ini karena sering mengkonsumsi jajanan, sehingga besar kemungkinan terjadinya diare akibat dari pengaruh jajanan tersebut. Pasien tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setetlah buang air, sehingga saat makan ia hanya mencuci tangan menggunakan air saja tanpa menggunakan sabun, hal tersebutlah yang dapat memicu perkembangan koloni bakteri di tangan yang dapat memicu diare karena kurangnya higienitas.
ANALISA KASUS
ANALISA KASUS
• Menjaga kebersihan diri.• Mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan dan setelah buang air.
• Jangan makan makanan yang tidak bisa dijamin kebersihannya.
• Makan makanan bergizi, lengkap dengan sayur dan lauk pauk serta buah dan susu.
• Memberi makanan penyapihan yang benar
Analisis untuk mengurangi
paparan atau memutuskan
rantai penularan
dengan factor resiko atau
etiologi pada pasien ini :
TERIMA KASIH