dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang · PDF filemencakup sejarah ilmu pengetahuan, ilmu...

Post on 31-Jan-2018

238 views 0 download

Transcript of dengan dengan disiplin ilmu tertentu yang · PDF filemencakup sejarah ilmu pengetahuan, ilmu...

1

• Mata Kuliah ini menjadi landasan memahami danmateri ilmu pengetahuan, terutama yang terkaitdengan dengan disiplin ilmu tertentu yangdipelajari (i.e. keperawatan, kedokteran, biologi,antropologi, politik, fisika dsb). Sehubungandengan itu pembahasan dalam mata kuliah inidengan itu pembahasan dalam mata kuliah inimencakup sejarah ilmu pengetahuan, ilmu danjenis-jenisnya, cara berfikir filosofis, ciri dan sifatilmiah ilmu pengetahuan, metode dalammenghasilkan ilmu pengetahuan, hakikat ilmupengetahuan, dan kebenaran dalam ilmupengetahuan.

2

• Filsafat dan ilmu saling terkait satu dengan yang lain.Ini dapat dilihat dari kelahiran ilmu yang tidak dapatdipisahkan dari filsafat yang berkembang.Sebaliknya, keberadaan ilmu dapat memperkuatkeberadaan filsafat. Oleh karenanya, antara Filsafatdan Ilmu tidak dilihat secara terpisah, namunkeduanya terintegrasi secara utuh.keduanya terintegrasi secara utuh.

• Pertanyaannya sekarang apa yang dimaksud denganfilsafat? Apa pula yang dimaksud dengan ilmu?Bagaimana hubungan antara filsafat dan ilmutersebut?

• Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philoshopia atauphilosopos. Akar katanya adalah Philo yang berartiteman atau cinta; dan Shopia atau shopos yangberarti kebijaksanaan, pengetahuan atau hikmah.

3

• Kata Filsafat dalam bahasa Indonesia lebih dekatdengan akar kata dari bahasa Arab, yaitu falsafahatau philoshopie (dalam bahasa Perancis,Belanda, Jerman) dan Philoshopy (Inggris)

• Merujuk dari pengertian secara etimologi di atas,maka per definisi Filsafat tersebut dapatdiartikan sebagai “Kecintaan terhadaphikmah/kebijaksanaan/pengetahuan” atauhikmah/kebijaksanaan/pengetahuan” atau“teman hikmah/kebijaksanaan”

• Oleh karena itu, filsafat juga menggambarkanadanya proses dan tujuan dalam mencarihikmah/kebijaksanaan/pengetahuan sehinggadisebut sebagai induk ilmu pengetahuan.

4

• Phytagoras (572-497 SM) orang yangpertama menggunakan kata philosphia.

• Plato (427-347 SM) mengartikan filsafatsebagai dasar untuk untuk mencarikebenaran yang asasi.Aristoteles (382-322 SM) mengartikan• Aristoteles (382-322 SM) mengartikanFilsafat sebagai pengatahuan tentangkebenaran.

• Al-Farabi (870-950 M) mengartikan Filsafatsebagai ilmu pengetahuan tentang alamnyata dan hakikat dari alam yang sebenarnya

5

• Descartes (1590-1650) mendefinisikanfilsafat sebagai ilmu pengathuan tentanghubungan tuhan, alam dan manusia.

• Immanuel Kant (1724-1804) yang meletakanfilsafat sebagai asas ilmu pengetahuanmodern. Menurutnya terdapat empat aspekdalam filsafat tersebut: (i) metafisika apayang dapat manusia ketahui; (ii) etika apayang dapat manusia ketahui; (ii) etika apayang seharusnya diketahui manusia; (iii)agamasampai dimana harapan manusiadalam mengetahui apa yang seharusnyadiketahui; (iv) Antropologisiapa yangmanusia yang ingin mengetahui tersebut.

6

• Apa yang dimaksud dengan Ilmu? Jikamerujuk pada kamus besar Bahasa Indonesia,Ilmu adalah suatu pengetahuan tentang suatubidang tertentu yang disusun secarasistematis menurut metode tertentu, yangdapat menerangkan dan menerapkan gejala-gejala tertentu dalam bidang (pengetahuan)tersebut. Misalnya ilmu keperawatan, ilmutersebut. Misalnya ilmu keperawatan, ilmufisika, ilmu politik dsb.

• Ilmu dalam konteks tertentu juga diartikansebagai pengetahuan, kepandaian tentangdunia dan akhirat, lahir, batin, dansebagainya.

7

Dengan demikian ilmu dapat didefinisikansebagai kumpulan pengetahuan yang disusunsecara sistematis, dengan menggunakanmetode-metode tertentu, dan dapat dipelajarisecara objektif dengan menggunakan akalsehat.

Randall & Bucher (1942) menjelaskan ciri Randall & Bucher (1942) menjelaskan ciriilmu: (1) hasil ilmu bersifat akumulatif danmilik bersama; (2) hasil ilmu kebenarannyatidak mutlak (relatif); (3) ilmu bersifat objektif

8

• Perbedaan:(1)Ilmu bersifat analitis dan hanya menggarap satu

pengetahuan sebagai objek formal. Sementara,Filsafat memandang segala sesuatu secara holistikdengan menekankan kepada setiap aspek danketerkaitan gejala-gejala yang ingin diketahuimanusia

(2)Ilmu bersifat deskriptif tentang objek, netral (bebas(2)Ilmu bersifat deskriptif tentang objek, netral (bebasnilai) agar dapat memahami gejala yang ada.Sementara Filsafat, tidak menekankan pada netralitas(bebas nilai) dalam memahami gejala yang ada,namun menggunakan nilai-nilai untuk membuatkeputusan, atau tindakan yang harus dilakukan olehmanusia. Dengan demikian faktor subjektifitasmanusia lebih dominan.

9

(3) Ilmu berangkat dari asumsi atau hipotesisdalam mencari kebenaran dari realita yangdihadapi manusia, yang adakalanya asumsitersebut diterima kebenarannya sebagaisesuatu yang given. Sementara Filsafat,berangkat nilai dan keyakinan yangdidapatkan melalui kontemplasi (perenungan)dalam memahami sesuatu yang given darirealita yang ada.realita yang ada.

(4) Untuk menguji kebenaran ilmu, maka iadapat diverifikasi dan difalsifikasi (posteriori).Sementara Filsafat, tidak bergantung kepadaverifikasi dan fasifikasi (priori), namunkeyakinan pada nilai yang ada pada manusia(individu).

10

• Persamaannya?(1) Filsafat dan Ilmu, keduanya menggunakan

metode berfikir yang bersifat reflektif dalammemahami realitas kehidupan;

(2) Filsafat dan ilmu, keduanya mengandalkanpengetahuan yang teroganisir dan dan tersusunsecara sistematis;

(3) Dalam konteks tertentu, ilmu dapat membantufilsafat dalam mendeskripsikan hal-hal yangabstrak sehingga gejala yang diamati menjadifilsafat dalam mendeskripsikan hal-hal yangabstrak sehingga gejala yang diamati menjadilebih mudah dipahami;

(4) Dalam aspek tertentu pula, filsafat dapatmerangkum potongan-potongan ilmu ke dalamberbagai ilmu dan menyusun ilmu tersebut kedalam suatu pandangan tentang hakikat hidupyang paripurna.

11

• Dari perbedaan dan penjelasan di atas dapatdipahami bahwa filsafat dan ilmu ini salingberkaitan erat. Filsafat merupakan ilmu yangmempelajari dengan sungguh-sungguh hakekatkebenaran segala sesuatu. Dengan bantuanfilsafat, manusia berusaha menagkap makna,hakekat, hikmah dari setiap pemikiran, realitashakekat, hikmah dari setiap pemikiran, realitasdan kejadian.

• Namun, dalam perkembangannya ilmu sudahtercerabut dari akar filsafat yang menyertainya.Ini dapat dilihat dari kehadiran ilmu untukmemusanahkan alam semesta termasuk umatmanusia. Malangnya, ilmu telah memperbudakmanusia menjadi “ilmuwan” yang a-sosial.

12

Filsafat ilmu menjadi roh ilmu (teknologi)sehingga mempelajari ilmu dapat mengantarmanusia pada derjat kebahagian tertinggi.

Filsafat ilmu diberikan sebagai pengetahuandasar bagi orang yang ingin mendalamihakikat ilmu dan kaitannya dengan ilmupengetahuan lainnya.

Dalam filsafat ilmu, ilmu yang dipelajari akan Dalam filsafat ilmu, ilmu yang dipelajari akandiajarkan secara filosofis dan akdemissehingga ilmu tidak tercerabut dari nilaiagama (tuhan), alam semesta dan manusia.

13

• Pada zaman Yunani Kuno, yaitu zaman dimanatempat berkembangnya ilmu pengetahuanmodern, tidak mengenal adanya pemisahanantara filsafat dan ilmu. Filsuf (ahli filsafat) padamasa itu sangat menguasai ilmu pengetahuan.

• Dalam perkembangannya, ilmu semakin• Dalam perkembangannya, ilmu semakinmendapat tempat dalam kehidupan manusiakarena manfaatnya yang dapat dirasakanlangsung. Semantara Filsafat yang cenderungabstrak dan luas mulai ditinggalkan karenadianggap tidak bersentuhan langsung dengankebutuhan manusia.

14

• Padahal dengan keluasan cakupanpengetahuan yang ada dalam filsafat dapatmembantu umat manusia memahami hakikatkehidupan yang tidak didapatkan dalam ilmuyang terbatas.

• Sejarah ilmu pengetahuan ini sudah dimulaisejak zaman Yunani Kuno ketika manusiasaling berinteraksi membentuk peradaban,saling berinteraksi membentuk peradaban,yaitu pada tahun 2500 SM. Manusiamengenal beberapa pengetahuan yang belumdikategorikan sebagai ilmu. Misalnya,strategi perang, membuat keputusan dalamorganisasi, membangun rumah dsb.

15

• Pada abad pertengahan di Eropa yangditandai dengan abad kegelapan (the darkage) karena kuatnya dominasi gereja yangcenderung dogmatis, membatasiperkembangan ilmu pengetahuan. Misalnyakeyakinan tentang bumi sebagai pusat tatasurya.

• Munculnya gerakan renaisance yangmendorong berkembangnya ilmupengetahuan dan teknologi. Gerakan ini jugamendorong munculnya gerakan pemisahanantara urusan agama dan dunia (ilmupengetahuan) awal munculnya sekulerisme

16

Implikasi dari sekulerisme dalam ilmupengetahuan ini memunculkan beberapapendekatan dalam ilmu pengetahuan sepertipositivisme, postpositivisme, rationalisme,antipositivisme (postmodernisme), danempirisisme.

Akibatnya muncul perdebatan diantara Akibatnya muncul perdebatan diantarailmuwan dalam menkonstruksi kebenaranilmiah dalam ilmu masing-masing, namunmelupakan filsafat sebagai akar daripenyelesaian semua perdebatan tersebut.

17

• Ilmu dapat diklasifikasikan menurut tujuandan objeknya. Ditinjau secar tujuan ilmudapat dibagi ke dalam:

(1)Ilmu yang bersifat teoritikpenyelidikannyabertujuan untuk mendapat pengetahuanbertujuan untuk mendapat pengetahuantentang kenyataan (realita empiris)

(2)Ilmu yang bersifat praktispenyelidikannyabertujuan untuk menjelaskan tindakanberdasarkan pengetahuan

18

• Ada beberapa ciri berfikir filosofis:(1) radikal: cara berfikir sampai memahami akar

permasalahanyang hakikat;(2) Sistematik: cara berfikir yang logis, sesuai

aturan, langkah demi langkah, berutan, penuhkesadaran dan tanggungjawab;kesadaran dan tanggungjawab;

(3) Universal: cara berfikir luas dan mencakupkeseluruhan tidak terbatas pada aspek tertentusaja;

(4) Spekulatif: cara berfikir yang meragukan suatukebenaran sehingga diperlukan suatu pengujianuntuk memberi bukti kebenaran yang diujikan.

19

• Dalam Encyclopedia of philoshopypengetahuan tersebut didefinsikan sebagaikepercayaan yang benar (knowledge isjustified true belief).

• Oleh karena itu, pengetahuan tersebut harusmencerminkan keadaan manusia yangmencerminkan keadaan manusia yangmemahaminya sebagai orang yangmengetahui, sadar, kenal, insaf, mengerti,paham dan sebagainya.

• Jadi pengetahuan merupakan hasil suatuproses atau pengalaman yang sadar.

20

• Dengan demikian, pengetahuan ilmiahtersebut pada dasarnya adalah usahamengorganisasikan dan mensistematisasikanakal sehat (common sense) suatupengatahuan sehari-hari denganmenggunakan metode tertentu.

• Metode tersebut harus objektif dalam• Metode tersebut harus objektif dalammenjelaskan realita yang ingi diketahuikebenarannya sehingga hasil daripengetahuan ilmiah tersebut adalahgambaran atau deskripsi kebenaran terhadapgajal atau fakta yang diperoleh melaluieksperimentasi, observasi, dan verifikasi.

21

• Metode dalam menghasilkan ilmupengetahuan erat kaitannya dengan kaedahpencarian ilmu itu sendiri.

• Untuk mencari ilmu tersebut ada tigapertanyaan utama yang harus digali lebihpertanyaan utama yang harus digali lebihdalam, yaitu: (i) apa yang ingin kita ketahui?;(ii) bagaimana kita mengetahuinya?; dan (iii)apa nilai (manfaat) yang dari sesuatu yangingin kita ketahui tersebut?

22

• Ketiga pertanyaan tersebut memiliki akarpada filsafat ilmu (pengetahuan) yangmenjadi dasar dalam memahami filsafat ilmutersebut.

Apa yang ingin kita ketahui hakikat dibalikrealitaaspek Ontologi

Bagaimana kita mengetahuihubunganantara kita yang ingin mengetahui realitaantara kita yang ingin mengetahui realita(peneliti) dengan objek yangditelitiEpistemologi

Nilai (manfaat) yang ingin diketahuiNilaiapa yang mendorong kita untuk mengetahuirealita tersebutAxiologi

23

• Bagaimana menerapannya? Misalnya: Orangyang cenderung berfikir positivistik(pendekatan positivisme) dalam memahamisuatu gejala akan memahami:

Realita itu sebagai sesuatu yang riil danterpisah dari orang tersebutOntologi

Oleh kerananya, dalam memahami gejalaOleh kerananya, dalam memahami gejalayang ada dia harus bersifat netral danterpisah dari objek yangditelitiEpistemologi

Kebenarannya terpisah dari nilai yang adadari dalam diri penelitiAxiologi

24

• Ada dua pendekatan yang dapat menjelaskanhakikat ilmu pengetahuan tersebut:

Realisme: pendekatan ini memiliki pandanganrealistis terhaap alam semesta. Ilmupengetahuan adalah gambaran yang sebenarnyadari apa yang ada dalam alam nyata.Idealisme: pendekatan ini menjelaskan bahwa Idealisme: pendekatan ini menjelaskan bahwailmu pengetahuan adalah proses-prosesmental/psikologis yang bersifat subjektif. Ilmupengetahuan merupakan gambaran subjektiftentang sesuatu yang ada dalam alam menurutpendapat atau penglihatan orang yangmengalami dan mengetahuinya.

25

• Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mencarikebenaran sebagai dasar untuk mencapaikebahagian umat manusia

• Namun kebenaran tersebut sangat relatifkarena cara pandang orang berbeda-bedakarena cara pandang orang berbeda-bedaterhadap kebenaran tersebut.

• Oleh karena itu diperlukan ukuran ataukriteria terkait dengan kebenaran ilmupengetahuan tersebut

26

• Berkaitan dengan itu terdapat tiga jeniskebenaran: (i) kebenaran ontologis (berkaitandengan sesuatu yang ada; (ii) kebenaranepistemologis (berkaitan dengan pengetahuanyang diterima); (iii) kebenaran semantis(berkaitan dengan bahasa dan penyampaian)

• Untuk menjelaskan kebenaran tersebut, terdapatempat teori tentang kebenaran, yaitu teorikorespondensi yang menumpukan kepada faktakorespondensi yang menumpukan kepada faktakebenaran tersebut, teori koherensi yangmenumpukan kepada rasio (akal dan logika),teori pragmatisme berlandaskan kepadakebenaran fungsi dan kegunaan kebenaran itusendiri, dan teori kebenaran ilahiah (agama)adalah kebenaran dari tuhan.

27

1. Teori korespondensi: kebenaran yangdimaksud terbukti benar bila ada kesesuaianantara arti yang dimaksud dari suatupernyataan/pendapat dengan objek yangdimaksud oleh pernyataan/pendapattersebut. Dengan kata lain, kebenaran adalahkesesuaian pernyatan dengan fakta, yangselaras dengan realita dan sesuai denganselaras dengan realita dan sesuai dengansituasi yang aktual. Untuk itu ada lima unsuryang harus dipenuhi oleh teori ini, yaknipernyataan (statement), persesuaian(agreement), situasi (situation), kenyataan(reality), dan keputusan (judgement).

28

2. Teori Koherensi: mengangap suatupernyatan benar jika di dalamnya tidak adapertentangan dan bersifat koheren dankonsisten dengan pernyataan sebelumnyayang telah dianggap benar. Dengan kata lain,terdapat koherensi cara berfikir dankonsitensi dalam menyatakan kebenarantersebut. Kecenderungan ini dapat dilihattersebut. Kecenderungan ini dapat dilihatdalam menjelaskan logika matematika yangbersifat deduktif, iaitu kesimpulan akan benarjika menggunakan premis-premis yang jugabenar. Misalnya: A=B dan B=C, maka A=C

29

3. Teori Pragmatisme: suatu kebenarantersebut dikatakan benar jika pernyataan,teori, dan dalil memiliki kegunaan danmanfaat bagi kehidupan manusia. Kriteriakebenaran ini adalah pada kegunaan, dapatdilaksanakan, dan akibat yang memusakanbagi umat manusia. Oleh karenanya—asumsidalam kebenaran pragmatisme ini tidak adadalam kebenaran pragmatisme ini tidak adakebenaran yang mutlak melainkan kebenaranyang bergantung kepada kerja, manfaat danakibat yang dihasilkan (misalnya sesuaidengan tujuan dan teruji dengan suatueksperimen).

30

4. Teori Kebenaran Ilahiah (agama): kebenaranyang ada bukan bersumber kepada akalmanusia melainkan wahyu yang ditutunkantuhan. Sebagai makluk pencari kebanaran,maka manusia dapat menemukan kebenarandalam agama yang diturunkan tuhan.Dengan demikian, kebenaran dalam realitadianggap benar jika koheren dengan nilaidianggap benar jika koheren dengan nilaiagama atau wahyu sebagai penentukebenaran mutlak.

31

Himsworth, Harold (1997), PengetahuanKeilmuan dan Pemikiran Filosofi, (Terj.Achmad Bimadja, Ph.D), Bandung: ITBBandung.

Rosenberg, Alex. (2003). Philosophy of Rosenberg, Alex. (2003). Philosophy ofScience: A Contemporary Introduction.London: Routledge.

32