Post on 28-Mar-2019
108
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
DAFTAR RESPONDEN dan
POKOK-POKOK PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
I. DAFTAR RESPONDEN
Agar penelitian ini hasilnya semakin maksimal, maka Responden yang
dipilih ialah orang Toraja yang dianggap bisa menjadi representasi dari berbagai
kelompok dalam masyarakat Toraja. Kelompok tersebut yaitu:
A. Kelompok A, yakni mewakili agama aluk (agama suku Toraja).
Dari mereka ini diharapkan dapat diperoleh informasi dan data
mengenai peran dan pengaruh aluk dalam budaya kombongan
kalua’’ dalam masyarakat Toraja. Bagaimana adat, budaya Toraja
dan aluk menyatu dalam kehidupan masyarakat Toraja. Kelompok
ini terdiri dari:
a) Imam aluk (tomenani) sebanyak satu orang
b) Pemuka aluk sebanyak tiga orang
Umur imam aluk antara 77 tahun, umur. Umur pemuka Aluk yang satu umur
47 tahun, dan 53 tahun dan yang satu berumur 102 tahun. Karena jumlah
pemeluk aluk sangat kurang, maka hanya 4 orang yang itulah yang penulis
dapat temui untuk diwawancara.
B. Kelompok B, yakni mewakili agama Kristen. Dari mereka ini
diharapkan dapat diperoleh informasi dan data mengenai
109
pandangan orang Kristen (gereja Toraja sebagai penganut
mayoritas di Toraja) tentang budaya kombongan kalua’’ dalam
masyarakat Toraja. Kelompok ini terdiri dari:
a) Para pendeta yang masih aktif sebagai pengurus Sinode Gereja
Toraja (GT) sebanyak 4 orang (3 orang laki-laki, dan ada 1 orang
perempuan). Seorang Pendeta emeritus (mantan ketua Sinode GT),
dan seorang pendeta GT dosen di STAKN (Sekolah Tinggi Agama
Kristen Negeri).
b) Anggota majelis gereja Toraja ada 4 orang
c) Dua orang (suami-isteri) Tokoh masyarakat (mantan Kepala Desa)
dan pengurus LSM AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Toraja), juga
aktifis LSM AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara).
d) Ada 2 perempuan: seorang Pendeta (pengurus Sinode GT) dan
seorang mantan kepala Desa (lembang), aktifis LSM AMAT
Jadi jumlah responden kelompok B adalah 10 orang
C. Kelompok C, yakni mewakili kelompok pemerintah ada empat
orang (Toraja Utara: Camat Rantepao dan pejabat Bapeda Toraja
Utara; Tana Toraja: Kadis Bapeda dan pengawai Pemda Tana
Toraja)
Jumlah responden C adalah 4 orang.
Jumlah keseluruhan responden adalah 18 orang responden. Ada 10 orang
berada di Kabupaten Toraja Utara dan 8 orang berasal dari Kabupaten Tana
Toraja.
110
Nama-nama Responden:
Antonius Sampetoding, tgl 24 Januari 2012, Rantepao, Toraja Utara
Aris Lipa Rantelangi, tgl 20 Januari 2012, Tondon, Toraja Utara
Arsiaty Kabangga, tgl 4 Februari 2012, Rantepao, Toraja Utara
Benyamin Seru, tgl. 23 Januari 2012, Batutumonga, Toraja Utara
Daniel Rori, tgl 30 Januari 2012, Makale, Tana Toraja
Daud Sangka Palisungan, tgl 19 Januari 2012, Tallunglipu, Toraja Utara
Denoupa Rombelayuk, tgl 18 Januari 2012, Madandan, Tana Toraja
Dwin Palungkun, tgl 9 Februari 2012, Tondon, Toraja Utara
Elyas Musu’, tgl, 2 Februari 2012, Makale, Tana Toraja
Hendra, tgl 22 Januari 2012, Makale, Tana Toraja
I.Y. Panggalo, tgl 5 Februari 2012, Rantepao, Toraja Utara
L. Sombolinggi, tgl 18 Januari 2012, Madandan, Tana Toraja
Ne’ Sonda, tgl 28 Januari 2012, Batutumonga, Toraja Utara
Soleman Allolinggi, tgl 21 Januari 2012, Rantepao, Tana Toraja
Soleman Batti, tgl 10 Februari 2012, Rantepao, Toraja Utara
Tato Dena, tgl 29 Januari 2012, Makale, Tana Toraja
Y. Pakombong, tgl 11 Februari 2012, Tallunglipu, Toraja Utara
Yunus Sirante, tgl 7 Februari 2012, Makale, Tana Toraja
II. POKOK-POKOK PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
Karena teknik wawancara yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tak berstruktur, maka pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah
pertayaan-pertanyan terbuka (openended questions). Dengan demikian,
111
pertanyaan-pertanyan itu tidak dapat didaftar secara rinci dan tepat rumusan.
Berikut ini diutarakan pokok-pokok pertanyaan yang diajukan, antara lain:
1) Bagaimana asal muasalnya budaya kombongan kalua’ dalam
masyarakat Toraja?
2) Apakah tujuan dilakukannya budaya kombongan kalua’ dalam
masyarakat Toraja?
3) Apakah fungsi dan manfaat pelaksaan kombongan kalua’?
4) Siapakah yang menghimpun atau mengundang masyarakat dalam
mengikuti kombongan kalua’?
5) Bagaimanakah kedudukan peserta dalam budaya kombongan
kalua’? (misalnya perempuan dan laki-laki, pemimpin
masyarakat/tokoh masyarakat dengan warga biasa, serta latar
belakang agama yang berbeda)
6) Apakah agenda yang biasa dibicarakan dalam kombongan kalua’?
7) Apakah makna atau nilai yang terkandung dalam budaya
kombongan kalua’?
8) Bagaimana gambaran tingkatan pelaksanaan kombongan dalam
masyarakat Toraja?
9) Apakah yang membuat orang taat terhadap konsensus yang
dihasilkan dalam kombongan kalua’?
10) Mengapa kekuatan Aluk (agama suku Toraja) sangat berpengaruh
dalam budaya kombongan kalua’?
112
11) Setelah kekristenan berkembang pesat di Toraja, bagaimanakah
pengaruhnya terhadap budaya kombongan kalua’?
12) Bagaimana kedudukan adat Toraja dalam budaya kombongan
kalua’?
13) Mengapa konsensus yang dihasilkan dalam kombongan kalua’ itu
bersifat sakral?
14) Apakah sanksi dan hukuman yang diberikan kepada mereka yang
melanggar kesepakatan/konsensus dalam kombongan kalua’?
15) Adakah contoh budaya kombongan kalua’ yang pernah
dilaksanakan dalam masyarakat Toraja?
16) Siapakah yang membacakan mantra doa dan sumpah sakti dalam
ritus kombongan kalua’?
17) Apakah agenda utama kombongan kalua’ tahun 1947?
18) Mengapa begitu alot percakapan dalam kombongan kalua’ tahun
1947?
19) Apakah pertimbangannya sehingga nama Tana Toraja diterima
oleh peserta kombongan kalua’ 1947?
20) Dilakukan dimana kombongan kalua’ tahun 1947?
21) Mengapa kombongan kalua’ tahun 1947 dihadiri oleh unsur dari
agama Aluk, Islam dan Kristen?
22) Gambarkan secara singkat pelaksanaan ritus ma’pesung untuk
melegitimasi konsensus (basse) yang dihasilkan dalam budaya
kombongan kalua’?
113
23) Dapatkah dikatakan bahwa mekanisme pelaksaan kombongan
kalua’ tahun 1947 lebih maju dan demokratis dibandingkan yang
sebelumnya?
24) Dapatkah dikatakan bahwa konsensus kombongan kalua’ tahun
1947 pun bersifat sakral?
25) Apakah budaya kombongan kalua’ masih dipelihara dan
dilakukan dalam masyarakat Toraja sekarang ini?
26) Apakah dapat dikatakan bahwa budaya kombongan kalua’
merupakan demokrasi ala Toraja?
Jawaban para responden atas pertanyaan-pertanyan yang diajukan
diinventarisasikan, kemudian diklasifikasikan, lalu dikompilasi, untuk selanjutnya
dibandingkan dengan hasil penelitian dokumenter, eksploratif, observasi,
pengalaman penulis sendiri dan hasil diskusi dengan berbagai pihak. Setelah
semua informasi dan data itu dibandingkan, kemudian ditarik
kesimpulan-kesimpulan untuk selanjutnya dianalisis.
Lampiran 2
114
115
Lampiran 3.
Lagu Daerah Toraja
116
CURRICULUM VITAE
Biodata Penulis:
Nama : Hans Lura
Tempat dan Tanggal Lahir : Makassar, 25 Juli 1974
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Pendeta Gereja Toraja (No. 558)
Perguruan Tinggi : Universitas Kriaten Satya Wacana (UKSW)
Salatiga (Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711,
Telp. 0298-321212)
Alamat Rumah : Jl. Cungkup Sari No.456, Salatiga 50711
Telp/Faks : 085250022728; 081524517885; 081345075100
Alamat email : hanslura@yahoo.co.id atau hans_lura@yahoo.com
Riwayat Pendidikan
TahunLulus
ProgramPendidikan
Tempat Pendidikan Jurusan/ProgramStudi
1982 - TK Bayangkara Palopo -1988 - SD Negeri 370 Lagaligo
Palopo-
1991 - SMP Negeri 3 Palopo -1994 - SMA Frater Palopo Fisika2000 Sarjana Teologia Sekolah Tinggi Teologia
Rantepao, Tana Toraja(Sulawesi Selatan)
Teologi
2013 Magister SosiologiAgama
Universitas Kristen SatyaWacana (UKSW) Salatiga
(Jawa Tengah)
Agama danMasyarakat
PENGALAMAN KERJA dan PENGABDIAN
Tahun Jabatan Tempat2003 Vicaris/Proponen
(Calon Pendeta Gereja Toraja)Jemaat Elim Palu
2004 -Sekarang
Pendeta Gereja Toraja 7 tahun melayani diJemaat Elim Palu
117
2 tahun melayani diJemaat MoriaSamarinda
PENGALAMAN ORGANISASI PROFESI/ILMIAHTahun Organisasi Jabatan
1998-2000 Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)Cab. Tana Toraja
Ketua I
1998-2002 Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Cab.Tana Toraja
Wakil Sekretaris
1999-2001 Forum Komunikasi Mahasiswa Tana TorajaSe-Indonesia
Koordinator
1999-2002 Forum Dialog Antar Kita (FORLOG) MakassarSulawesi Selatan
AktifisLapangan
Karya Tulis IlmiahJenis Judul Tahun
Skripsi YESUS DALAM DIALOG KRISTEN DAN ISLAMSuatu Tinjauan Teologis Kritis terhadap Kesaksian
Alkitab (Perjanjian Baru) dan Al-qur’an tentang Yesusdalam Paradigma Dialog
STTRantepao,
2000
Buku “Gerakan Oikumene di Indonesia: Quo Vadis”, dlmPelayanan Sampai Akhir: Buku Kenangan EmeritasiPdt. D.P. Sumbung
Jakarta:GT JK,2012
Tesis KONSENSUS SAKRALStudi Sosial Kultural Budaya Ma’kombogan Kalua’
pada Kasus Penetapan Nama Tana Torajadan Hubungannya dengan Integrasi Sosial Masyarakat
Tana Toraja
UKSWSalatiga,
2013
PELATIHAN PROFESIONAL, KONSULTASI dan SEMINARTahun Pelatihan Penyelenggara1999
MakssarSemiloka Nasional: Pluralisme, Konflikdan Pemberdayaan Untuk Rekonsiliasi
DIAN/INTERFIDEIJogyakarta
2001Malino
Workshop Nasional: Konflik danKekerasan dalam Masyarakat
DIAN/INTERFIDEIJogyakarta
1999 Salatiga
TOT (Training Of Trainers)di Yayasan Bina Darma
PP. GMKI
2001Salatiga
TOT (Training Of Trainers)di Yayasan Bina Darma
PP. GMKI
2010Samarinda
Konsultasi Studi Nasional (KONAS):Arah Pendidikan Agama di Indonesia
PP. GMKI
2011UKSW
Salatiga
Evaluasi Standar Pendidikan TinggiBerdasarkan Paradigma Pendidikan
Nasional Tahun 2011
Badan StandarNasional Pendidikan
(BSNP)
PENGALAMAN MENGAJAR
118
Mata Kuliah Jenjang Institusi TahunIslamologi Strata satu STT Marturia Palu 2005/2008
Teologi Religionum Strata satu STT Marturia Palu 2005/2008
Salatiga, 24 Januari 2013