Post on 19-Jul-2021
Daftar Isi Table of Contents
Surat Pernyataan 04 Statement Letter Data Perseroan 06 Corporate Information Profil Perusahaan 07 Company Profile Sekilas Tunas Alfin Tunas Alfin at a Glance Wilayah Operasional Operational Area Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Company’s Vision, Mission and values Perkembangan Usaha Perusahaan Company Business Development Fasilitas Produksi Production Facilities Aspek Hukum Perusahaan Legal Aspects of the Company Struktur Organisasi Organization Structure Profil Dewan Komisaris & Boards of Commissioners’ & Direksi Directors’ Profile Dasar Hukum Penunjukkan The Legal Basis For The Appointment Kebijakan dalam Meningkatkan Kompetensi Policies to Improve the Competence of the Dewan Komisaris dan Direksi Boards of Commissioners and Directors Pendidikan dan/atau Pelatihan Education and/or Training yang Diikuti dalam Meningkatkan Followed in Increasing Kompetensi Competence Hubungan Afiliasi The Relationship of Affiliates Sumber Daya Manusia Human Resources Informasi Saham Share Information Penggunaan Jasa Akuntan Publik (AP) Use of Public Accountant Service (AP) dan/atau Kantor Akuntan Publik (KAP) and/or Public Accounting Firms (KAP) Lembaga Profesi Penunjang Capital Market Supporting Pasar Modal Professional Institutions Keanggotaan dalam Asosiasi Membership in the Association Kebijakan Kesehatan, Keselamatan Kerja, Health, Work Safety and dan Ketenagakerjaan Employment Policies Kebijakan Keamanan dan Kesesuaian Produk Product Safety and Compliance Policy Laporan Dewan Komisaris 35 Board of Commissioners’ Report
Laporan Direksi 40 Board of Directors’ Report
Ikhtisar Keuangan 49 Financial Highlights Ikhtisar Saham 51 Share Highlights Analisa dan Pembahasan Manajemen 52 Management Discussion and Analysis Tinjauan Umum General Review Pandangan 2021 2021 Views Penjualan Bersih Net Sales Laba Bersih dan Beban Net Income and Expenses Biaya Keuangan Neto Net Finance Costs Penghasilan Komprehensif Lain Other Comprehensive Income Modal Kerja Bersih Net Working Capital Kemampuan Membayar Utang Ability to Pay Debt Kolektibilitas Piutang Collectability of Receivables Arus Kas Cash Flow Struktur Modal Capital Structure Dividen Dividends Ikatan Material Material Bonding
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
01
Informasi Material Material Information Penilaian Kembali Hak atas Tanah Revaluation of Land rights dan Bangunan and Buildings Pindah Lokasi Fasilitas Produksi Moved the Location of Subsidiary’s Anak Perusahaan Production Facilities Transaksi Afiliasi dan Benturan Affiliated Transactions and Kepentingan Conflict of Interest Informasi Segmen Segment Information Pemasaran Marketing Investasi Barang Modal Capital Investment Prospek Usaha & Strategi Business Prospect & Strategy Perubahan Peraturan Perundang- Changes in Legislation and/or undangan dan/atau Accounting Policies Kebijakan Akuntansi Perbandingan Antara Hasil yang Comparison Between Actual Dicapai dengan yang Ditargetkan Results and Budget Target 2021 2021 Budget Tata Kelola Perusahaan 76 Corporate Governance Struktur Tata Kelola Perusahaan Governance Structure Rapat Umum Pemegang Saham General Meetings of Shareholders Dewan Komisaris Board of Commissioners Piagam Dewan Charter of the Board of Komisaris Commissioners Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Frequency of Meeting of the Board of dan Rapat Gabungan Commissioners and Joint Meeting Dewan Komisaris bersama of the Board of Commissioners Direksi together with the Board of Directors Kebijakan Perusahaan tentang Company Policy regarding
Penilaian terhadap Kinerja the Assessment of Performance of
Dewan Komisaris dan Direksi the Boards of Commissioners and
serta Masing-Masing Anggota Directors as well as Each Member of
Dewan Komisaris dan Direksi the Boards of Commissioners and Directors
Kebijakan Perusahaan tentang Company Policy regarding
Penilaian terhadap Kinerja the Assessment of Performance of
Komite yang Mendukung the Committee that Support
Pelaksanaan Tugas the Implementation of the Board of
Dewan Komisaris Commissioners’ Duties
Kebijakan Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Policy for Dewan Komisaris dan Direksi the Boards of Commissioners and Directors Direksi Board of Directors
Piagam Direksi Charter of the Board of Directors
Frekuensi Rapat Direksi Frequency of Meeting of the Board of Directors
Kebijakan Perusahaan tentang Company Policy regarding
Penilaian terhadap Kinerja the Assessment of Performance of
Komite yang Mendukung the Committee that Support
Pelaksanaan Tugas the Implementation of the Board of
Direksi Directors’ Duties Komite Audit Audit Committee Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Unit Audit Internal Internal Audit Unit Sistem Pengendalian Intern & Internal Control System & Its Pelaksanaan Pengendalian Intern Implementation Risiko Usaha Business Risks
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
02
Permasalahan Hukum, Perkara Penting Law Issues, Important Cases dan Sanksi Administratif and Administrative Sanctions Komunikasi dengan Pemegang Communication with the Shareholders Saham dan Komunitas Investasi and the Investment Community Kode Etik Code of Conduct Pokok-Pokok Budaya Perusahaan Principles of Company’s Culture Kebijakan Kompensasi Jangka Panjang Long-term Compensation Policy Kepada Manajemen dan/atau Karyawan for Management and/or Employees Program Kepemilikan Saham oleh Share Ownership Program by Manajemen dan/atau Karyawan Management and/or Employees Program Orientasi bagi Anggota Orientation Program for New Appointed Dewan Komisaris dan Direksi Members of the Boards of yang Baru Diangkat Commissioners and Directors Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blowing System Kebijakan Anti Korupsi Anti-Corruption Policy Kebijakan Seleksi Pemasok Supplier Selection Policy Kebijakan Peningkatan Supplier Capability Kemampuan Pemasok Enhancement Policy Kebijakan Pemenuhan Hak-Hak Kreditur Fulfillment of Creditors’ Rights Policy Penerapan atas Pedoman Implementation of Corporate Tata Kelola Perusahaan Governance Guidelines Tanggung Jawab Sosial dan 122 Corporate Social and Lingkungan Perusahaan Environmental Responsibility Pengembangan Sosial dan Social and Community Kemasyarakatan Development Lingkungan Hidup Living Environment Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements
03
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
03
SURAT PERNYATAAN(STATEMENT LETTER)
ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS(BOARD OF DIRECTORS MEMBERS AND BOARD OF COMMISSIONERS MEMBERS)
TENTANG(ABOUT)
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2020(RESPONSIBILITY OF 2020 ANNUAL REPORT)
PT TUNAS ALFIN Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Tunas Alfin Tbk tahun 2020 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Anggota Direksi,(Board of Directors Members),
Presiden Direktur(President Director)
John Tika
We the undersigned declare that allinformation in the 2020 Annual Report of PT Tunas Alfin Tbk has been published in full and we take full responsibility forthe correctness of the contents of theCompany’s Annual Report.
This statement letter has been made truthfully.
Jakarta, 30 Juni 2021 /June 30, 2021
Anggota Dewan Komisaris,(Board of Commissioners Members),
Presiden Komisaris (President Commissioner)
Fredy Mantelagheng Liando
04
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Direktur Komisaris(Director) (Commissioner)
Ir. Bernardus Budiman, MSc Ir. Pieter Tika, MSc Direktur Komisaris Independen (Director) (Independent Commissioner)
Samuel Sofyan Tika, SE Gunawan
Direktur(Director)
James Tika, BSc
05
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Data Perseroan Corporate Information
Dewan Komisaris & Direksi Boards of Commissioners & Directors
Presiden Komisaris Fredy Mantelagheng Liando President Commissioner
Komisaris Ir. Pieter Tika, MSc Commissioner
Komisaris Independen Gunawan Independent Commissioner
Presiden Direktur John Tika President Director
Direktur Ir. Bernardus Budiman, MSc Director
Direktur Samuel Sofyan Tika, SE Director
Direktur James Tika, BSc Director
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Ellen Golose
Bidang Usaha Industry Classification
Kemasan Halus Fine Packaging
Kantor Pusat dan Pabrik 1 Head Office and Factory 1
Jl. K.H. Agus Salim No. 9,
Poris Plawad, Cipondoh,
Tangerang, Banten 15119, Indonesia
Telephone : (021) 5526268 / 55792980
Fax : (021) 55791115
Email : info@tunasalfin.com
Website : www.tunasalfin.com
Cabang Jakarta Jakarta Branch
Menara Imperium Lantai 28
Metropolitan Kuningan Superblok
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 1
Jakarta 12980, Indonesia
Telephone : (021) 8317322
Fax : (021) 8317683
Cabang Cikupa dan Pabrik 2 Cikupa Branch and Factory 2
Kawasan Industri Kencana Alam Kav. 29
Jl. Raya Serang Km. 18,8
Ds. Sukanagara, Cikupa,
Tangerang, Banten 15750, Indonesia
Telephone : (021) 59403012 / 59405381
Fax : (021) 59405362
Akuntan Publik Public Accountants
Tjahjadi & Tamara [2012 sampai dengan (through) 2020]
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
06
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas Tunas Alfin
PT Tunas Alfin Tbk merupakan Perusahaan manufaktur kemasan halus yang sahamnya tercatat pada Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2014 dengan kode TALF. Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) Perusahaan sebesar 270 juta lembar saham telah dilaksanakan dari tanggal 3 sampai dengan 9 Januari 2014. Jumlah tersebut setara dengan 19,95% dari total saham Perusahaan yang saat itu memiliki 1.353,435 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
Didirikan pada tahun 1977, Tunas Alfin menjadi pionir dalam industri kemasan halus dan dalam sepuluh tahun terakhir ini. Tujuan utama didirikannya Perusahaan adalah untuk menyumbang terhadap kesejahteraan para pelanggan dengan cara membantu dan bekerjasama dengan mereka untuk mencapai tujuan perusahaan mereka. Dengan demikian juga memberi kepada Perusahaan kami jaminan kesinambungan untuk terus berkembang dan sejahtera. Wilayah Operasional Fasilitas produksi Perusahaan berlokasi di Batuceper Kota Tangerang dan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten. Fasilitas produksi anak perusahaan berlokasi di Margomulyo Surabaya dan Jombang Jawa Timur. Perusahaan menjual produknya terutama pada pelanggan di Pulau Jawa dan sebagian kecil di luar Pulau Jawa. Manajemen menggunakan faktor geografis/wilayah untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan yaitu Jakarta dan Surabaya. Dari setiap segmen yang dilaporkan, tidak tersedia informasi keuangan berdasarkan jenis produk karena manajemen menilai hasil operasi dengan mengalokasikan pendapatan secara menyeluruh.
Tunas Alfin at a Glance PT Tunas Alfin Tbk is a fine packaging manufacturing company whose shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange since 2014 under the TALF code. The Company's Initial Public Offering (IPO) amounting to 270 million shares has been carried out from January 3 untill 9, 2014. The amount is equivalent to 19,95% of the total shares of the Company which at that time had 1,353.435 million shares with a nominal value of Rp100 per share. Established in 1977, Tunas Alfin became a pioneer in the fine packaging industry and in the last ten years. The main purpose of the establishment of the Company are to contribute to the prosperity of its customers by helping them and working in partnership with them to achieve their corporate goals. This in turn gives the Company an assurance of continued growth and prosperity. Operational Area The Company's production facilities are located in Batuceper Tangerang City and Cikupa Tangerang District Banten. The Subsidiary's production facilities are located in Margomulyo Surabaya and Jombang East Java. The Company sells its product mainly to customers in Java Island and a small portion in non-Java Island. Management uses geographic/regional factors to identify the reported segment, namely Jakarta and Surabaya. From each segment reported, no available financial information by product type because management assesses the results of operations by allocating revenue as a whole. LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
07
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perusahaan Company’s Vision, Mission and Values
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
08
Perkembangan Usaha Perusahaan Sebagai bagian dari upaya pencapaianan Visi Misi, pada tahun 2016, Perusahaan mengakuisisi fasilitas produksi di Cikupa Tangerang, Banten. Fasilitas produksi ini dikhususkan memproduksi kemasan fleksibel. Fasilitas produksi Cikupa telah mendapatkan sertifikasi ISO 2001: 2015 dan FSSC 22000. Saat ini fasilitas Cikupa telah dikembangkan diperluas dengan selesainya dibangun tiga gedung fasilitas produksi baru termasuk didalamnya fasilitas positive room dan aging room serta menambah mesin-mesin printing dan extrusion baru. Dengan adanya penambahan fasilitas ini, Perusahaan memiliki kapasitas untuk memproduksi kemasan halus kategori primary packaging. Pada tahun 2019, Perusahaan mengakuisisi 65.430 saham atau 90% kepemilikan saham PT Dharma Anugerah Indah (DAI) yang berasal dari akuisisi 39.985 saham milik PT Proinvestindo, 18.175 saham milik pihak ketiga dan 7.270 saham milik pihak berelasi, dengan total harga akuisisi sejumlah sebesar Rp 99.000.000.000. DAI yang berlokasi di Surabaya bergerak dalam bidang industri kemasan corrugated paper board dengan produk kemasan berkualitas yang diproduksi dan telah digunakan oleh beberapa perusahaan multinasional seperti Nestle, Unilever, S.C Johnson dan Bayer. Fasilitas produksi kemasan corrugated paper board DAI telah bersertifikasi diantaranya ISO 2001: 2015 dan FSSC 22000 4.1: Food Safety Certification for packaging. Perusahaan berkembang pesat menjadi sebuah perusahaan yang terintegrasi fasilitas produksinya, berkomitmen tinggi dalam pembuatan produk kemasan halus yang berkualitas serta terbukti meraih kepercayaan dan loyalitas dari konsumen selama beberapa dekade.
Company Business Development As part of efforts to achieve the Vision and Mission, in 2016, the Company acquired a production facility in Cikupa, Tangerang, Banten. This production facility is specialized in producing flexible packaging. Cikupa's production facilities have received ISO 2001: 2015 and FSSC 22000 certification. At present the Cikupa facility has been expanded, with the completion of the construction of three new production facility buildings including new Positive and Aging Rooms and new Estruder Lamination and Printing Machines. The Company having a capacity to produce fine packaging in the primary packaging category. In 2019, the Company acquired 65,430 shares or 90% ownership of PT Dharma Anugerah Indah (DAI) from the acquisition of 39,985 shares owned by PT Proinvestindo, 18,175 shares owned by third parties and 7,270 shares owned by related parties, with a total acquisition price of Rp 99,000,000,000. DAI, which is located in Surabaya, is engaged in the corrugated paper board packaging industry with quality packaging products produced and used by several multinational companies such as Nestle, Unilever, S.C Johnson and Bayer. DAI's corrugated paper board packaging production facilities have been certified including ISO 2001: 2015 and FSSC 22000 4.1: Food Safety Certification for packaging. The company developed rapidly into a company that integrated its production facilities, highly committed in manufacturing fine quality packaging products and proven to win the trust and loyalty of consumers for decades.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
09
Fasilitas Produksi Saat ini, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki total kapasitas produksi terpasang yang mencapai hampir 51.800 ton per tahun.
Fasilitas produksi Perusahaan dibangun
pada lahan keseluruhan seluas 82.995
meter persegi, terdiri dari lahan seluas
43.130 meter persegi berlokasi di
Batuceper, lahan seluas 15.330 meter
persegi di Cikupa Tangerang dan lahan
seluas 24.535 meter persegi yang dimiliki
oleh anak Perusahaan, berlokasi di
Margomulyo Surabaya. Fasilitas produksi
yang dimiliki anak Perusahaan, telah
bertambah dengan pembelian lahan dan
bangunan pabrik di lokasi Jombang seluas
28.077 meter persegi.
Fasilitas produksi tersebut menjalankan
kegiatan operasional yang mencakup
seluruh tahapan proses produksi
kemasan, mulai dari pemilihan dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi
produk akhir sesuai dengan spesifikasi
pemesan. Dalam menjalankan bisnisnya,
fasilitas produksi yang dimiliki Perusahaan
mencakup proses produksi sebagai
berikut:
1. Fasilitas produksi Perusahaan di
Batuceper menjalankan kegiatan
operasional Printing (Rotogravure &
Flexible) dengan didukung oleh mesin-
mesin printing teknologi produsen
terkemuka (dari Eropa dan Jepang),
berkemampuan memproduksi dalam
volume besar, serta memiliki
kemampuan cetakan embossed hingga
sepuluh warna. Proses pelapisan hasil
cetakan (laminating) dilakukan dengan
menggunakan mesin berteknologi wet /
dry laminating ataupun dilakukan
pelapisan (coating) metalizing serta
finalisasi melalui proses pemotongan
(sliting) dilakukan dalam satu aliran
Production Facilities
At present, the Company and its
subsidiaries have a total installed
production capacity of nearly 51,800 tons
per year.
The Company's production facilities are
built on a total land area of 82,995 square
meters, consisting of 43,130 square
meters of land located in Batuceper,
15,330 square meters of land in Cikupa
Tangerang and 24,535 square meters of
land owned by Subsidiary, in Margomulyo
Surabaya. The production facilities owned
by the Subsidiary have been increased
with the purchase of land and factory
building in Jombang area of 28,077
square meters.
The production facility carries out
operational activities covering all stages of
the packaging production process, starting
from the selection and processing of raw
materials to the final product in
accordance with customer specifications.
In running its business, the Company's
production facilities cover the following
production processes:
1. The Company's production facilities at
Batuceper run Printing (Rotogravure & Flexible) operations supported by leading technology printing machines (from Europe and Japan), capable to produce in large volumes, and have the ability to embossed and printed up to ten colors. The laminating process is carried out using a wet / dry laminating machine or coating metalizing and finalizing through a slitting process carried out in an integrated stream of production processes. The Company, is currently the only one company in Indonesia that owns direct metalizing processing machine.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
10
proses produksi yang terpadu. Mesin
pemrosesan direct metalizing yang
dimiliki Perusahaan, hingga saat ini
tercatat hanya satu-satunya di
Indonesia.
Selain itu, Perusahaan pada fasilitas
produksi yang berlokasi di Batuceper,
memiliki mesin silicon coating solvent
less yang ramah lingkungan untuk
memproduksi release paper untuk
produk seperti napkins, dan mesin
extruder yang dapat memproduksi lid
cup untuk minuman kemasan. Secara
keseluruhan, fasilitas produksi tersebut
dapat menghasilkan produk-produk
kategori roll-to-roll, roll-to-sheet serta
roll-to-piece.
2. Kemasan flexible yang dikerjakan oleh
fasilitas produksi di Cikupa mencakup
proses printing dengan kemampuan
mesin berkecepatan tinggi hingga
sembilan warna, beserta proses
pelapisan kering (dry laminating) dan
proses pemotongan (slitting) dilakukan
dalam satu aliran proses produksi yang
terpadu, dan berkemampuan
memproduksi dalam skala besar.
3. Fasilitas produksi anak perusahaan DAI
di kawasan Margomulyo Surabaya
memproduksi kemasan corraguted
paperboard yang berkualitas dengan
menggunakan mesin offset printing
berkecepatan tinggi hingga delapan
warna, beserta proses pelapisan UV
coating. Proses printing ini didukung
dengan fasilitas pendukung persiapan
cetak meliputi sistem desktop
publishing, digital proofing cutting
plotter dan paper cutting. Setelah
melalui proses cetak dan pelapisan UV,
dilanjutkan dengan proses die
cutting/pond, glueing dan banding.
In addition, the Company at its
production facility located in Batuceper
has an environmentally friendly
solvent-less silicon coating machine to
produce release paper for products
such as napkins, and an extruder
machine that can produce lid cups for
packaged drinks. Overall, these
production facilities can produce roll-
to-roll, roll-to-sheet and roll-to-piece
categories.
2. Flexible packaging is carried out by the production facilities at Cikupa includes printing processes with the ability of high-speed machines up to nine colors, along with dry laminating processes and slitting processes carried out in one integrated production process flow, and is capable of large scale production.
3. The subsidiary DAI production facility in the Margomulyo Surabaya region produces high quality corraguted paperboard packaging using a high-speed offset printing machine of up to eight colors, along with a UV coating process. The printing process is supported by supporting facilities for printing preparation including desktop publishing systems, digital proofing cutting plotter and paper cutting. After going through the process of printing and UV coating, proceed with the process of die cutting / pond, glueing and banding.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
11
4. Proses produksi tersebut
didukung oleh Design & Product
Development Section yang
bersinergi dengan Pelanggan
kami untuk memastikan
spesifikasi yang diminta serta
Quality Control Section yang
memastikan produk jadi terjamin
kualitasnya dan tidak terdapat
defect. Selain itu, Logistic Section
memastikan proses penyediaan
bahan baku dan proses
pengiriman produk jadi kepada
Pelanggan secara tepat waktu.
5. Dalam proses produksinya,
Perseroan telah mengacu pada
beberapa standar internasional,
antara lain standar manajemen
mutu ISO 9001: 2015 dan ISO
22000: 2018 serta FSSC 22000
Ver.5 guna menghasilkan produk
kemasan yang bermutu tinggi.
6. Perusahaan terus membangun
SDM yang handal dan kompeten,
dan memperbaharui mesin-mesin
printing yang merupakan faktor
pendorong yang penting bagi
kemajuan dan dalam menjaga
kelancaran kegiatan operasional
Perusahaan.
Aspek Hukum Perusahaan
Akte pendirian dari PT Tunas Alfin
Tbk telah beberapa kali mengalami
perubahan. Perubahan yang berarti
adalah :
1. pada Juli 2000, antara lain
mengenai perubahan status
menjadi perusahaan publik,
perubahan nilai nominal saham,
penambahan modal dasar, dan
penambahan modal yang
ditempatkan dan disetor penuh;
4. The production process is supported by the Design & Product Development Section that synergizes with our customers to ensure the requested specifications and the Quality Control Section which ensures the quality of the finished product is guaranteed and there are no defects. In addition, the Logistics Section ensures the process of providing raw materials and the process of delivering finished products to customers in a timely manner.
5. In the production process, the
Company has referred to several
international standards, including ISO
9001: 2015 and ISO 22000: 2018 as
well as FSSC 22000 Ver.5 quality
management standards in order to
produce high quality packaging
products.
6. The Company continues to build
reliable and competent human
resources, and renew printing
machines which are an important
driving factor for progress and in
maintaining the smooth operations of
the Company.
Legal Aspects of the Company
The Articles of Association of PT Tunas
Alfin Tbk has been amended several
times. The significant amendments were:
1. in July 2000, concerning, among
others, the change in the Company’s
status from being a private – owned
to finally becoming a public-listed
company, the change in the par
value of its shares of stock, the
increase in its authorized capital
stock, and the increase in its issued
and fully paid capital stock;
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
12
2. pada Desember 2000, antara lain
mengenai perubahan pemegang
saham, penambahan modal yang
ditempatkan dan disetor penuh
dengan cara membagikan dividen
dalam bentuk saham, dan
penambahan kembali modal dasar
perseroan;
3. pada May 2008, mengenai
perubahan anggaran dasar
Perusahaan untuk menyesuaikan
dengan Undang – Undang No.
40/2007 Republik Indonesia tentang
Perseroan Terbatas;
4. pada May 2013, mengenai
perubahan seri saham Perusahaan
dari saham Seri A dan saham Seri B
menjadi satu jenis saham;
5. pada Juni 2015, mengenai
perubahan anggaran dasar
Perusahaan untuk menyesuaikan
dengan peraturan Otoritas Jasa
Keuangan; dan
6. Pada Mei 2019, mengenai
perubahan anggaran dasar
mengenai maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha Perusahaan
khususnya pasal 3 guna
penyesuaian dengan KBLI
(Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia) tahun 2017, Perusahaan
memiliki ruang lingkup kegiatan
dalam bidang industtri dan
percetakan. Pada saat ini, kegiatan
usaha yang dilakukan Perusahaan
adalah di bidang industri kemasan
halus (fine packaging).
2. in December 2000, concerning,
among others, the change in the
Company’s shareholders, the
increase in its issued and fully paid
capital stock by stock dividend, and
a further increase in its authorized
capital stock;
3. in May 2008, concerning the
change of the Company’s articles of
association to conform with Law No.
40/2007 of the Republic of Indonesia
regarding Limited Liabilities
Companies;
4. in May 2013, concerning the change
of the Company’s series of shares
from two series, Series A shares and
Series B shares to become solely
one type of share;
5. in June 2015, concerning the change
of the Company’s articles of
association to conform with the
regulations of the Financial Services
Authority; and
6. In May 2019, concerning
amendments to the articles of
association regarding the purposes
and objectives and the Company's
business activities, in particular
article 3 in order to alligned with the
2017 KBLI (Indonesian Business
Field Standard Classification), the
Company’s scope of activities is to
engage in manufacturing and
printing industries. Currently, the
Company’s scope of activity is to
engage business in fine packaging
industry.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
13
Struktur Organisasi/Organization StructurePT Tunas Alfin Tbk
General Affairs(Ellen G.)
Factory Accounting(Frans S.)
AuditCommittee
Printing
Tax(Tjayadi)
HO Accounting(Dewi F.)
Finance / General Administration
(Sherley L.)
Chief Financial Officer
(Dody Rachmat)
Chief Strategy Operation
(Priyanto)
Chairman
Board ofCommissioners
Plant Manager TAB(Vacant)
ChiefMarketing Officer
(Tandy Wanto)
InternalAuditor
Human Resources & General Affairs
(A. Kahar)
Purchasing(Margaretha K.)
Export & ImportAdministration
(Johana)
PrintingPlanning &
Warehouse(RM, WIP & INK)
(Siti M.)
Marketing Tobacco Packaging
(Vacant)
Marketing Non Tobacco Packaging
(Tony Budiawan)
CorporateSecretary
(Ellen G.)
Plant Manager TAC(Dody Titawibawa)
Marketing & Support Services
Director
ManagingDirector
OperationsDirector
Printing
PT. DAI
Product Unit (Eko Lugas)
Engineering (Asep S.)
PrintingFG Warehouse
(TAB & TAC)(Adi Sasmito)
Production & RnD TAB(Dedi Suganda)
Product Development (Dwi Daryanto)
FinancialReporting
(Eliza)
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
14
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Fredy Mantelagheng Liando
Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia, 74 tahun. Pernah mengikuti pendidikan di Technische Universitat Carolo, Wilhelmina – Braunschweig, Jerman pada tahun 1974. Mulai bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1985 sebagai Presiden Komisaris. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah sebagai Presiden Komisaris PT Proinvestindo (sejak tahun 2000) dan Komisaris PT Bela Putera Sarani, PT Jati Luhur Sinar Santosa, PT Griyatirta Sarana, PT Griyatirta Kencana dan PT Bayu Indraloka (semua perusahaan-perusahaan sejak tahun 1994). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Komisaris PT Dharma Anugerah Indah dari tahun 2005 sampai dengan 2008 dan General Manager PT Papyrus Jaya dan PT Jarum Mas Jaya dari tahun 1975 sampai dengan 1988. President Commissioner Indonesian national, 74 years old. He used to attend school at Technische Universitat Carolo, Wilhelmina – Braunschweig, Germany in 1974. He joined the Company in 1985 as President Commissioner. At present, he is also the President Commissioner of PT Proinvestindo (since 2000) and a Commissioner of PT Bela Putera Sarani, PT Jati Luhur Sinar Santosa, PT Griyatirta Sarana, PT Griyatirta Kencana and PT Bayu Indraloka (all companies since 1994). He used to be a Commissioner of PT Dharma Anugerah Indah from 2005 through 2008 and the General Manager of PT Papyrus Jaya and PT Jarum Mas Jaya from 1975 through 1988.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
15
Ir. Pieter Tika, MSc
Komisaris
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Massachusetts Institute of Techonology, Massachusetts, USA, tahun 1995 dengan menyandang gelar MSc dalam bidang Chemical Engineering. Sebelumnya menyelesaikan pendidikan di University of New South Wales, Sydney, Australia dengan menyandang gelar Bachelor of Science dalam bidang Chemical Engineering pada tahun 1992. Mulai bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1996 dengan jabatan sebagai Komisaris. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah sebagai Presiden Direktur PT Adi Indah Andalan (sejak tahun 1998), PT Bumi Cipta Persada (sejak tahun 2005), PT Kutai Bara Abadi (sejak tahun 2010) dan PT Wahana Bandhawa Kencana (sejak tahun 2017), Direktur PT Wahana Matra Sejati (sejak tahun 1999) dan PT Prestige Investa (sejak tahun 2006) dan Komisaris PT Proinvestindo (sejak tahun 2000). Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Mahatrako Jaya Utama (1998-2004) dan PT Kama Sakti Utama (1997-1998) dan Credit & Marketing Officer di Bangkok Bank PLC, Cabang Jakarta (1995-1997). Commissioner Indonesian national, 50 years old. He obtained his Master of Science in Chemical Engineering in 1995 at Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts, USA. He graduated in 1992 from University of New South Wales, Sydney, Australia with a degree of Bachelor of Science in Chemical Engineering. He joined the Company as Commissioner since 1996. At present, he is also the President Director of PT Adi Indah Andalan (since 1998), PT Bumi Cipta Persada (since 2005), PT Kutai Bara Abadi (since 2010) and PT Wahana Bandhawa Kencana (since 2017), a Director of PT Wahana Matra Sejati (since 1999) and PT Prestige Investa (since 2006) and a Commissioner of PT Proinvestindo (since 2000). He used to be a Director of PT Mahatrako Jaya Utama (1998-2004) and PT Kama Sakti Utama (1997-1998) and a Credit & Marketing Officer of Bangkok Bank PLC, Jakarta Branch (1995-1997).
Gunawan
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 77 tahun. Pendidikan di Universitas Trisakti, Jakarta dalam bidang Ekonomi, tahun 1969. Mulai bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2007 dengan jabatan sebagai Komisaris Independen. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Pimpinan Cabang PT Bangun Sarana Baja (sejak tahun 1995) dan PT Plumbon Bangun Sejahtera (sejak tahun 1996) dan Asisten Presiden Direktur PT Tuban Supply Base (sejak tahun 2005). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur PT Agromina Ciptatama dari tahun 1991 sampai dengan tahun 1995, PT Tumaga Ekatama dari tahun 1987 sampai dengan tahun 1990, PT Tri Phoenix Ltd. dari tahun 1977 sampai dengan tahun 1986 dan PT Karya Pelita dari tahun 1973 sampai dengan tahun 1975.
Independent Commissioner Indonesian national, 77 years old. He obtained his Bachelor of Economics in 1969 at Universitas Trisakti, Jakarta. He joined the Company in 2007 as Independent Commissioner. At present, he is also the Branch Manager of PT Bangun Sarana Baja (since 1995) and PT Plumbon Bangun Sejahtera (since 1996) and an Assistant President Director of PT Tuban Supply Base (since 2005). He used to be a Director of PT Agromina Ciptatama from 1991 through 1995, PT Tumaga Ekatama from 1987 through 1990, PT Tri Phoenix Ltd. from 1977 through 1986 and PT Karya Pelita from 1973 through 1975.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
16
Direksi Board of Directors
John Tika
Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia, 77 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas di Surabaya, tahun 1963. Mulai bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1977 dengan jabatan sebagai Presiden Direktur. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Presiden Komisaris PT Rabana Aspalindo (sejak tahun 1992), PT Bayuindraloka (sejak tahun 1994), PT Jati Luhur Sinar Santosa (sejak tahun 1996) dan PT Adi Indah Andalan (sejak tahun 1998); Wakil Komisaris Utama PT Dwipa Tunasbumi Dhanya dan PT Dwipa Tunasbumi Candara (sejak tahun 2012) serta PT Dwipa Tunasbumi Abhuyudaya dan PT Dwipa Tunasbumi Bayanaka (sejak tahun 2013); Komisaris PT Central Tunasbumi Lestari (sejak tahun 1990), PT Belaputra Sarani (sejak tahun 1994), PT Griyatirta Kencana (sejak tahun 1994), PT Wahana Matra Sejati (sejak tahun 1999) dan PT Kutai Bara Abadi (sejak tahun 2010); Presiden Direktur PT Proinvestindo (sejak tahun 2000), PT Tuban Supply Base (sejak tahun 2003) dan PT Dharma Anugerah Indah (sejak tahun 2014); Direktur PT Sinar Bahana Mulia (sejak tahun 1992) dan PT Gelora Inti Persada (sejak tahun 1997). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Dharma Anugerah Indah dari tahun 1997 sampai dengan 2014, PT Adi Nusantara Raya dari tahun 1989 sampai dengan 2014 dan PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance dari tahun 1987 sampai dengan 2005, Komisaris PT Kobexindo Dynamic Tractor dari tahun 1995 sampai dengan 2004 dan PT Dharma Anugerah Indah dari tahun 1986 sampai dengan 1997 dan Direktur Proentreprise Holding Ltd dari tahun 2002 sampai dengan 2008.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
17
President Director Indonesian national, 77 years old. He graduated from High School in Surabaya in 1963. He joined the Company as President Director since 1977. At present, he is also the President Commissioner of PT Rabana Aspalindo (since 1992), PT Bayuindraloka (since 1994), PT Jati Luhur Sinar Santosa (since 1996) and PT Adi Indah Andalan (since 1998); a Deputy President Commissioner of PT Dwipa Tunasbumi Dhanya and PT Dwipa Tunasbumi Candara (since 2012) and, PT Dwipa Tunasbumi Abhuyudaya and PT Dwipa Tunasbumi Bayanaka (since 2013); a Commissioner of PT Central Tunasbumi Lestari (since 1990), PT Belaputra Sarani (since 1994), PT Griyatirta Kencana (since 1994), PT Wahana Matra Sejati (since 1999) and PT Kutai Bara Abadi (since 2010); the President Director of PT Proinvestindo (since 2000), PT Tuban Supply Base (since 2003) and PT Dharma Anugerah Indah (since 2014); a Director of PT Sinar Bahana Mulia (since 1992) and PT Gelora Inti Persada (since 1997). He used to be the President Commissioner of PT Dharma Anugerah Indah from 1997 through 2014, PT Adi Nusantara Raya from 1989 through 2014 and PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance from 1987 through 2005, a Commissioner of PT Kobexindo Dynamic Tractor from 1995 through 2004 and PT Dharma Anugerah Indah from 1986 through 1997 and a Director of Proentreprise Holding Ltd from 2002 through 2008.
Barang Jadi
(Finished Goods)
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
18
Ir. Bernardus Budiman, MSc
Direktur
Warga Negara Indonesia, 69 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Massachusetts In-stitute of Technology, Massachusetts, USA, tahun 1978 dengan menyandang gelar MSc dalam bidang Chemical Engineering. Sebelumnya menyelesaikan pendidikan di University of Toronto, Toronto, Canada, tahun 1977 dengan menyandang gelar BSc dalam bidang Chemical Engineering. Mulai bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1979 dengan jabatan sebagai Direktur. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Presiden Komisaris PT Dharma Anugerah Indah sejak tahun 2014; Direktur PT Proinvestindo sejak tahun 2000. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Proentreprise Holding Ltd dari tahun 2002 sampai dengan 2008 dan PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance dari tahun 1989 sampai dengan 2005. Director Indonesian national, 69 years old. He obtained his Master of Science in Chemical Engineering in 1978 at Massachusetts Institute of Technology, Massachusetts, USA. He graduated in 1977 from University of Toronto, Toronto, Canada with a degree of Bachelor of Science in Chemical Engineering. He joined the Company as Director since 1979. At present, he is also a President Commissioner of PT Dharma Anugerah Indah since 2014; a Director of PT Proinvestindo since 2000. He used to be a Director of Proentreprise Holding Ltd from 2002 through 2008 and PT Maharaja Arthastar Indonesia Finance from 1989 through 2005.
Pabrik 1
(Factory 1)
Pabrik 2
(Factory 2)
Barang Jadi
(Finished Goods)
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
19
Samuel Sofyan Tika, SE
Direktur
Warga Negara Indonesia, 60 tahun. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Tarumanagara, Jakarta, tahun 1985 dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen Pemasaran. Mulai bergabung dengan Perusahaan tahun 1981 dengan jabatan Marketing. Dipromosikan sebagai Marketing Manager tahun 2000 dan menjabat sebagai Direktur pada Mei 2010. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Direktur PT Proinvestindo sejak 2010. Director Indonesian national, 60 years old. He graduated in 1985 from Universitas Tarumanagara, Jakarta with a degree of Bachelor of Economics in Marketing Management. He joined the Company as Marketing staff in 1981. He was promoted to Marketing Manager in 2000 and became a Director in May 2010. At present, he is also a Director of PT Proinvestindo since 2010.
James Tika, BSc
Direktur
Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menyelesaikan pendidikan di University of New South Wales, Australia, tahun 1995 dengan menyandang gelar Bachelor of Science dalam bidang Manajemen Tekstil Mulai bergabung dengan Perusahaan tahun 2020 dengan jabatan Direktur. Jabatan lain yang dirangkap saat ini adalah Direktur PT Wahana Bandhawa Kencana (sejak tahun 2018), PT Tuban Supply Base (sejak tahun 2003), PT Adi Indah Andalan (sejak tahun 2000). Sebelumnya menjabat sebagai Marketing Officer di Arkitex Fabrics of Australia (1998-2000) dan PT Prima Buana Tex (1996-1998). Director Indonesian national, 48 years old. He graduated in 1995 from University of New South Wales, Australia with a degree of Bachelor of Science in Textile Management. He joined the Company as a Director in 2020. At present, he is also a Director of PT Wahana Bandhawa Kencana (since 2018), PT Tuban Supply Base (since 2003), PT Adi Indah Andalan (since 2000). He used to be a Marketing Officer of Arkitex Fabrics of Australia (1998-2000) and PT Prima Buana Tex (1996-1998).
DAI
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
20
Dasar Hukum Penunjukkan Dasar hukum penunjukkan pertama kali Fredy Mantelagheng Liando sebagai Presiden Komisaris dan Pieter Tika sebagai Komisaris adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 21 Maret 1997 yang risalahnya dinyatakan dalam Akta Notaris Lenny Budiman SH. No. 54.
Dasar hukum penunjukkan pertama kali Gunawan sebagai Komisaris Independen adalah Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 24 Mei 2007 yang risalahnya dinyatakan dalam Akta Notaris Widya Agustyna, S.H. No. 05.
Dasar hukum penunjukkan pertama kali
John Tika sebagai Presiden Direktur dan
Bernardus Budiman sebagai Direktur
adalah Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 21 Maret
1997 yang risalahnya dinyatakan dalam
Akta Notaris Lenny Budiman SH. No. 54.
Dasar hukum penunjukkan pertama kali
Samuel Sofyan Tika sebagai Direktur
adalah Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 26 Mei 2010
yang risalahnya dinyatakan dalam Akta
Notaris Widya Agustyna, S.H. No. 03.
Dasar hukum penunjukkan pertama kali
James Tika sebagai Direktur adalah
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham tanggal 25 Agustus 2020, yang
risalahnya dinyatakan dalam Akta Notaris
Charles Hermawan, S.H. No. 141.
The Legal Basis For The Appointment
The legal basis for the first appointment
of Fredy Mantelagheng Liando as
President Commissioner and Pieter Tika
as Commissioner is the General Meeting
of Shareholders on March 21, 1997
which the minute as stated in the Notarial
Deed of Lenny Budiman SH. No. 54.
The legal basis for the first appointment of Gunawan as Independent Commissioner is the General Meeting of Shareholders on May 24, 2007 which the minute as stated in the Notarial Deed of Widya Agustyna, S.H. No. 05.
The legal basis for the first appointment
of John Tika as President Director and
Bernardus Budiman as Director is the
General Meeting of Shareholders on
March 21, 1997 which the minute as
stated in the Notarial Deed of Lenny
Budiman SH. No. 54.
The legal basis for the first appointment
of Samuel Sofyan Tika as Director is the
General Meeting of Shareholders on May
26, 2010 which the minute as stated in
the Notarial Deed of Widya Agustyna,
S.H. No. 03.
The legal basis for the first appointment
of James Tika as Director is the General
Meeting of Shareholders on August 25,
2020 which the minute as stated in the
Notarial Deed of Charles Hermawan,
S.H. No. 141.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
21
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan tanggal
25 Agustus 2020, yang dinyatakan
dalam Akta Notaris Charles Hermawan,
S.H. No. 62 pada tanggal 10
September 2020, dan telah dilaporkan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Laporan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan No. AHU-AH.01.03-0384748
tanggal 10 September 2020, susunan
Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2020 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
(Board of Commissioners)
Presiden Komisaris
(President Commissioner)
Komisaris (Commissioner)
Komisaris Independen
(Independent Commissioner)
Direksi (Board of Directors)
Presiden Direktur (President Director)
Direktur (Director)
Direktur (Director)
Direktur (Director)
Komisaris Independen belum menjabat
lebih dari 2 (dua) periode sebagai
Komisaris Independen sejak
pengangkatannya melalui Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan pada
tanggal 4 Juni 2018.
Kebijakan dalam Meningkatkan
Kompetensi Dewan Komisaris dan
Direksi
Dalam rangka meningkatkan
kompetensi Dewan Komisaris dan
Direksi, Perusahaan memiliki kebijakan
yaitu bahwa Dewan Komisaris dan
Direksi harus selalu memperbaharui
berbagai informasi perkembangan
terkini dari bisnis Perusahaan dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Based on Resolution of the Company’s
General Meeting of Shareholders dated
August 25, 2020, as covered by
Notarial Deed No. 62 of Charles
Hermawan, S.H. on September 10,
2020, and have been reported to the
Ministry of Law and Human Rights of
the Republic of Indonesia under the
Company Data Amendment Notification
Acceptance Letter No. AHU-AH.01. 03-
0384748 dated September 10, 2020,
composition of the Company’s Boards
of Commissioners and Directors as of
December 31, 2020 are as follows:
: Fredy Mantelagheng Liando
: Ir. Pieter Tika, MSc
: Gunawan
: John Tika
: Ir. Bernardus Budiman, MSc
: Samuel Sofyan Tika, SE
: James Tika, BSc
The Independent Commissioner has
not served more than 2 (two) periods
as an Independent Commissioner since
its appointment through the Annual
General Meeting of Shareholders on
June 4, 2018.
Policies to Improve the Competence
of the Boards of Commissioners and
Directors
In order to improve the competence of
the Boards of Commissioners and
Directors, the Company has a policy,
namely that the Boards of
Commissioners and Directors must
always update various information on
the latest developments of the
Company's business and prevailing
laws and regulations.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
22
Pendidikan dan/atau Pelatihan yang
Diikuti dalam Meningkatkan
Kompetensi
Selama tahun 2020 Dewan Komisaris
dan Direksi tidak mengikuti pendidikan
dan/atau pelatihan.
Education and/or Training Followed
in Increasing Competence
During 2020 the Board of
Commissioners and Directors did not
attend education and/or training.
Hubungan Afiliasi
The Relationship of Affiliates
Sumber Daya Manusia
Perusahaan menyadari sepenuhnya
bahwa peningkatan kepuasan pelanggan
merupakan kunci keberhasilan. Untuk
mencapai tujuan ini, kami terus
meningkatkan mutu sumber daya
manusia. Selama setahun, Perusahaan
telah mengadakan berkali – kali seminar
pelatihan sesuai dengan kebutuhan
masing – masing bagian misalnya
kedisiplinan, praktek ketrampilan teknik
dan program pelatihan manajemen.
Human Resources
The Company is fully aware that
increasing customer satisfaction is the
key ingredient to success. To achieve
this objective, we have considerably
improved the quality of our human
resources. During the year, the Company
has conducted numerous training
seminars in accordance with the needs
of each department such as disciplinary,
on – the – job technical skills and
management training programs.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
23
Pelatihan-pelatihan didalam dan diluar
Perusahaan yang diikuti oleh karyawan
tertentu selama setahun adalah sebagai
berikut:
The following internal and external
seminars were attended to by certain
staff during the year as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
24
Jumlah karyawan Grup sebesar 1.278,
1.225 dan 1.219 karyawan pada tiga
tahun buku terakhir. Struktur karyawan
menurut jenjang pendidikan, usia,
jabatan, jenis kelamin dan status
ketenagakerjaan sebagai berikut:
The Group's employees were 1,278,
1,225 and 1,219 employees in the last
three financial years. The structure of
employees by education, age, position,
gender and employment status levels are
as follows:
Jumlah / Amount % Jumlah / Amount % Jumlah / Amount %
Jenjang Pendidikan /
Educational Attainment Level
S1-S2 114 8,9% 111 9,1% 95 7,8%
D1-D3 14 1,1% 16 1,3% 9 0,7%
SLTA & Lain-lain / Others 1.150 90,0% 1.098 89,6% 1.115 91,5%
Jumlah / Total 1.278 100,0% 1.225 100,0% 1.219 100,0%
Jenjang Usia / Age Level
21-30 340 26,6% 373 30,4% 383 31,4%
31-40 426 33,3% 395 32,2% 403 33,1%
41-50 316 24,7% 301 24,6% 299 24,5%
>50 196 15,3% 156 12,7% 134 11,0%
Jumlah / Total 1.278 100,0% 1.225 100,0% 1.219 100,0%
Jabatan / Position
Board of Commissioners 3 0,2% 3 0,2% 3 0,2%
Board of Directors 4 0,3% 3 0,2% 4 0,3%
Operations 1.050 82,2% 978 79,8% 971 79,7%
Marketing 17 1,3% 19 1,6% 19 1,6%
Finance and Administration 204 16,0% 222 18,1% 222 18,2%
Jumlah / Total 1.278 100,0% 1.225 100,0% 1.219 100,0%
Jenis Kelamin / Gender
Laki-laki / Male 1.007 78,8% 996 81,3% 1.009 82,8%
Perempuan / Female 271 21,2% 229 18,7% 210 17,2%
Jumlah / Total 1.278 100,0% 1.225 100,0% 1.219 100,0%
Status Ketenagakerjaan /
Employment Status
Tetap / Permanent 801 62,7% 783 63,9% 778 63,8%
Kontrak / Contract 342 26,8% 333 27,2% 320 26,3%
Honorer / Honorary 135 10,6% 109 8,9% 121 9,9%
Jumlah / Total 1.278 100,0% 1.225 100,0% 1.219 100,0%
31 Desember /
December 31, 2018
31 Desember /
December 31, 2020
31 Desember /
December 31, 2019
25
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Informasi Saham
Kronologi Penerbitan dan Pencatatan
Saham
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan
sebagai Perusahaan Publik Tanpa
Penawaran Umum saham kepada
masyarakat di Bursa Efek Surabaya
(BES) dinyatakan efektif oleh Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
berdasarkan Surat No. S-151/PM/2001
tanggal 30 Januari 2001.
Share Information
Chronology of Share Issuence and
Listing
The Company’s Registration Statement
as a Public Company without shares
public offering on the Surabaya Stock
Exchange (SSE) has been effectived by
the Capital Market Supervisory Agency
(Bapepam) through its Letter No. S-
151/PM/2001 dated January 30, 2001.
Pada tanggal 12 Februari 2001, BES
menyetujui pencatatan 90.229.000
saham Perusahaan berdasarkan Surat
BES No. JKT-003/MKT/LIST/BES/II/2001
tanggal 6 Februari 2001. Pada tanggal
15 Juni 2001, BES menyetujui tambahan
pencatatan 1.263.206.000 saham
Perusahaan sehubungan dengan
pembagian dividen saham berdasarkan
Surat BES No. JKT-
009/MKT/LIST/BES/VI/2001 tanggal 31
Mei 2001.
Pada tanggal 30 November 2007, BES
bergabung ke dalam Bursa Efek Jakarta
(BEJ). Selanjutnya BEJ berubah nama
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
mulai menjalankan fungsi bursa efek
pada tanggal 1 Desember 2007.
Pada tahun 2007, aktivitas saham
Perusahaan di BEI ditangguhkan karena
Perusahaan belum dapat memenuhi
ketentuan bursa, khususnya yang terkait
dengan jumlah saham yang dimiliki oleh
pemegang saham yang bukan
merupakan pemegang saham
pengendali.
On February 12, 2001, the SSE
approved the listing of the Company’s
90,229,000 shares based on its Letter
No. JKT-003/MKT/LIST/BES/II/2001
dated February 6, 2001. On June 15,
2001, the SSE approved the listing of
additional 1,263,206,000 shares of the
Company in connection with the
declaration of stock dividend based on
SSE’s Letter No. JKT-
009/MKT/LIST/BES/VI/2001 dated May
31, 2001.
On November 30, 2007, the SSE is
effectively merged with Jakarta Stock
Exchange (JSE). Subsequently, JSE
changed its name to Indonesia Stock
Exchange (IDX) and started to operate
stock exchange functions on December
1, 2007.
In 2007, the activity of Company’s shares
in IDX was suspended because the
Company failed to comply with the JSE’s
requirement particularly the number of
shares owned by non controlling
shareholders.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
26
Untuk meningkatkan jumlah kepemilikan
saham oleh pemegang saham yang
bukan merupakan pemegang saham
pengendali, PT Proinvestindo sebagai
pemegang saham mayoritas Perusahaan
mengajukan Pernyataan Pendaftaran
kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”)
dalam rangka penawaran umum saham
kepada masyarakat oleh Pemegang
Saham mayoritas Perusahaan dalam
Surat No. 001/PRO/XI/2013 tanggal 11
November 2013 dan No.
001/PRO/XII/2013 tanggal 9 Desember
2013. Selanjutnya Pernyataan
Pendaftaran tersebut telah memperoleh
Pernyataan Efektif dari OJK berdasarkan
Surat OJK No. S-485/D.04/2013 tanggal
31 Desember 2013 dan pelaksanaan
Penawaran Umum Saham oleh
Pemegang Saham Perusahaan telah
dilakukan dari tanggal 3 sampai dengan
9 Januari 2014.
Sehubungan dengan telah dipenuhinya
ketentuan bursa khususnya terkait
persyaratan jumlah saham yang dimiliki
oleh pemegang saham yang bukan
merupakan pemegang saham
pengendali, selanjutnya berdasarkan
Surat dari BEI No. S-00138/BEI.PPR/01-
2014 tanggal 13 Januari 2014,
Perusahaan memperoleh persetujuan
pencatatan kembali (relisting) efek
Perusahaan dari BEI, efektif sejak
tanggal 17 Januari 2014.
Pemegang Saham dan Persentase
Kepemilikan
Sesuai dengan daftar pemegang saham
yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi
Efek Perusahaan (PT Edi Indonesia),
susunan pemegang saham dan
komposisi kepemilikan saham
Perusahaan pada tanggal 31 Desember
2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
To increase the number of shares owned
by non controlling shareholders, PT
Proinvestindo as the Company’s majority
shareholder submitted a Registration
Statement in relation with the shares
public offering from portion of majority
Company’s shareholders to the Financial
Services Authority (“OJK”) through its
Letter No. 001/PRO/XI/2013 dated
November 11, 2013 and No.
001/PRO/XII/2013 dated December 9,
2013. Subsequently, the Registration
Statement obtained the Effective
Statement from OJK based on its Letter
No. S-485/D.04/2013 dated December
31, 2013 and the implementation of
Shares Public Offering by the Company’s
Shareholder was conducted from
January 3 to 9, 2014.
In compliance with the IDX’s
requirements particularly regarding the
number of shares owned by non
controlling shareholders, then based on
IDX’s Letter No. S-00138/BEI.PPR/01-
2014 dated January 13, 2014, the
Company obtained an approval to relist
its shares of stocks in IDX effective from
January 17, 2014.
Shareholders and Percentage of
Ownership
In accordance with the list of
shareholders issued by the Share
Administrator Bureau of the Company
(PT Edi Indonesia), the Company’s
shareholders and its ownership
composition as of December 31, 2020
and 2019 are as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
27
Jumlah pemegang saham, saham,
persentase kepemilikan dan jumlah
Rupiah per akhir tahun buku berdasarkan
klasifikasi kepemilikan institusi lokal,
kepemilikan institusi asing, kepemilikan
individu lokal dan kepemilikan individu
asing sebagai berikut:
The number of shareholders, shares,
percentage of ownership and paid-up
capital by the end of the fiscal year,
based on the classification of ownership
by domestic institution, ownership by
foreign institution, ownership by local
individual and ownership by foreign
individual as follow:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
28
Susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2020
dan 2019, dalam diagram, adalah sebagai berikut:
(The Company’s shareholders and ownership composition as of December 31, 2020 and 2019, in
diagram, are as follows):
31 Des/Dec 31, 2020:
31 Des/Dec 31, 2019:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
29
PT Proinvestindo (88,15%)
UOB Kay Hian Pte. Ltd., Singapore (11,28%)
Masyarakat (Public) (0,57%)
PT Tunas Alfin Tbk
PT Dharma Anugerah Indah
(90,00%)
Minority Shareholders (10,00%)
PT Proinvestindo (88,15%)
UOB Kay Hian Pte. Ltd., Singapore (11,28%)
Masyarakat (Public) (0,57%)
PT Tunas Alfin Tbk
PT Dharma Anugerah Indah
(90,00%)
Minority Shareholders (10,00%)
Sepanjang tahun 2020, Perusahaan
tidak mengalami penghentian sementara
perdagangan saham (suspension)
dan/atau penghapusan pencatatan
saham (delisting) serta Perusahaan juga
tidak melakukan aksi korporasi berupa
pemecahan saham (stock splits),
penggabungan saham (reverse stock),
dividen saham, saham bonus dan
perubahan nilai nominal saham.
Throughout 2020, the Company did not
experience a suspension of share trading
and/or delisting and the Company also
did not take corporate actions in the form
of stock splits, reverse stock, stock
dividends, bonus shares and changes in
the nominal value of share.
Penggunaan Jasa Akuntan Publik (AP) dan/atau Kantor Akuntan Publik (KAP)
Use of Public Accountant Service (AP) and/or Public Accounting Firms (KAP)
30
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Lembaga Profesi Penunjang Pasar
Modal
Capital Market Supporting
Professional Institutions
Keanggotaan dalam Asosiasi
• Asosiasi Pengusaha Indonesia
(APINDO)
• Asosiasi Emiten Indonesia (AEI)
• Asosiasi Sekretaris Perusahaan
Indonesia (ICSA)
Membership in the Association
• Indonesian Employers Association
(APINDO)
• Indonesian Public Listed Companies
Association (AEI)
• Indonesian Corporate Secretary
Association (ICSA)
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
31
Kebijakan Kesehatan, Keselamatan
Kerja dan Ketenagakerjaan
Tujuan dari kebijakan kesehatan dan
keselamatan kerja adalah: agar
karyawan mendapat jaminan kesehatan
dan keselamatan, agar setiap mesin dan
peralatan kerja digunakan sebaik-
baiknya dan agar terhindar dari
gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh lingkungan kerja.
Perusahaan telah mendaftarkan seluruh
karyawan menjadi peserta BPJS
kesehatan. Perusahaan telah menunjuk
seorang dokter jaga dengan jadwal
tertentu di lingkungan Perusahaan.
Perusahaan melakukan tindakan
preventif untuk kesehatan karyawan
dengan melakukan pemeriksaan
kesehatan setiap tahun.
Untuk mencegah kecelakaan,
Perusahaan merangkum dalam standar
Prosedur Mutu Keadaan Darurat dan
Penanganannya meliputi kecelakaan
kerja, penanganan bahaya kebakaran,
banjir dan gempa bumi.
Untuk hubungan industrial yang
harmonis antara Perusahaan dan para
pekerja, Perusahaan membuat
Perjanjian Kerja Bersama yang secara
tegas menentukan, antara lain, syarat-
syarat kerja, jaminan sosial, hak dan
kewajiban, cuti dan mengatur cara
penyelesaian perbedaan pendapat.
Perusahaan juga mempunyai serikat
pekerja yang dibentuk dari, oleh dan
untuk pekerja. Serikat pekerja ini bersifat
mandiri, terbuka, demokratis dan
Health, Work Safety and Employment
Policies
The objectives of having health and
safety policy are: that employees are
covered by health and safety insurance,
that every machinery and equipment be
used properly and in order to avoid any
health problems being caused by the
working environment.
The Company has registered its
employees as participants of BPJS
health. The Company has employed a
physician with certain timetable in the
Company. The Company adopted
preventive measure for employees’
health by performing routine medical
check-up every year.
To prevent accidents, the Company
adopted a standard Emergency and
Handling Quality Procedures which cover
occupational accidents, handling of fire
hazards, floods and earthquake.
For harmonious industrial relations
between the Company and its
employees, the Company adopted
Collective Labor Agreement which
expressly stipulates, among others, the
conditions of work; social security, rights
and obligations, vacations and settlement
of disputes.
The company also has a labor union
formed from, by and for workers. This
labor union is independent, open,
democratic and responsible. It is
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
32
bertanggungjawab. Diharapkan dapat
memperjuangkan dan melindungi hak
dan kepentingan pekerja.
Mekanisme pengaduan masalah
ketenagakerjaan;
• Setiap pengaduan akan diselesaikan
secepatnya dengan seadil-adilnya.
• Tata cara penyelesaian sebagai
berikut: Pengaduan disampaikan
kepada atasan langsung yang akan
diselesaikan dalam satu minggu. Bila
dalam satu minggu atasan langsung
belum/tidak dapat menyelesaikan,
maka masalah tersebut akan
dilimpahkan kepada tingkat lebih
tinggi dan pekerja dapat minta
bantuan kepada serikat pekerja dalam
Perusahaan untuk diselesaikan
secara bipartit. Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial
yang terjadi sebaiknya diselesaikan
melalui perundingan bipartit terlebih
dahulu secara musyawarah untuk
mufakat yang dilaksanakan paling
lama 30 hari kerja sejak dimulainya
tanggal perundingan dan dilakukan
paling sedikit 3 kali perundingan
dalam kurun waktu 30 hari kerja
tersebut. Bila penyelesaian secara
bipartit tidak mencapai kesepakatan
maka persoalannya diteruskan
kepada pegawai perantara pada
Kandepnaker setempat sesuai
prosedur yang berlaku dalam Undang-
Undang Ketenagakerjaan tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial. Perselisihan Hubungan
Industrial ini meliputi perselisihan hak,
perselisihan kepentingan, PHK,
perselisihan antar serikat pekerja
dalam satu Perusahaan yang
mekanisme penyelesaiannya meliputi
arbitrase, konsiliasi, mediasi.
expected to fight for and protect the
rights and interests of workers.
Labor complaints mechanism;
• Every complaint will be resolved as
soon as possible in the fairest
manner.
• Procedure for settlement as follows:
Complaints are submitted to the direct
supervisor who will be resolved within
one week. If within one week the
direct supervisor has not / cannot
resolve, so the problem will be
delegated to a higher level and the
worker can ask for help from the labor
union in the Company to be resolved
by bipartite. Settlement of Industrial
Relations Disputes that occur should
be resolved through bipartite
negotiations in advance for consensus
to be held no later than 30 working
days from the start of the date of
negotiations and conducted at least 3
times the negotiations within 30
working days. If the bipartite
settlement does not reach an
agreement then the problem was
forwarded to an intermediary
employee at the local Ministry of
Manpower according to the
procedures in force in the Manpower
Act concerning Industrial Relations
Dispute Settlement. These Industrial
Relations disputes include disputes
over rights, disputes of interest,
layoffs, disputes between labor unions
in one company that the settlement
mechanism of which includes
arbitration, conciliation, mediation.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
33
Kebijakan Keamanan dan Kesesuaian
Produk
Perusahaan berusaha menghasilkan
produk berkualitas, memberikan
informasi yang benar mengenai produk
yang dijual dan memberikan harga
produk yang adil dan wajar.
Penerimaan barang diperiksa dengan
sample test-basis dengan menimbang
setiap jenis dan ukuran dengan
pengambilan contoh. Pengecekan visual
dilakukan juga dengan memverifikasi
label dan pemeriksaan fisik.
Membuat spesifikasi produk dan contoh
sebelum produksi aktual berjalan.
Pengaduan konsumen dicatat melalui
Permohonan Tindakan Korektif
Pemasok. Penyebab kesalahan ditelusuri
apakah berasal dari bahan baku atau
dalam produksi aktual berjalan.
Kemudian, hasilnya dicatat melalui
dokumen Ketidaksesuaian dan
Perbaikan untuk dianalisa lebih lanjut
dan perbaikan. Setiap tahun,
Perusahaan selalu berusaha mengurangi
jumlah keluhan konsumen.
Product Safety and Compliance Policy
The Company strives to produce quality
products, provide correct information
about the products sold and provides fair
and reasonable price.
Receipts of materials are being checked
on a sample test-basis by weighing each
type and size on a sample basis. Visual
test-checking is also undertaken by
verifying the label and physical
inspection.
Creating product specifications and
samples prior to actual running of
production.
Consumer complaints are being recorded
to the Supplier Corrective Action
Request. The cause of errors are traced
whether it originated from the raw
materials or in the actual running of
production. Thereafter, the results are
recorded to Non-conformity and
Corrective documens for further analysis
and improvement. Every year, the
Company always tries to reduce the
number of consumer complaints.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
34
Laporan Board of
Dewan Komisaris Commissioners’ Report
Para pemegang saham, dewan direksi, mitra usaha, dan segenap karyawan yang
terhormat,
Dear shareholders, board of directors, business friends, and employees, Tahun 2020 atau tahun pandemi Covid-19
merupakan periode yang sangat menantang
bagi dunia usaha dibelahan dunia manapun.
Pada tahun 2020, seluruh perekonomian
dunia mengalami masa sulit dan tumbuh
terkontraksi. Tidak terkecuali Indonesia yang
mengalami pertumbuhan negatif kembali
setelah pernah dialami pada saat krisis
moneter 1998. Tahun 2020 yang menantang
dan berat ini telah dijalani oleh seluruh
jajaran Direksi, Manajemen dan seluruh
karyawan Perseroan dengan baik.
Pertumbuhan perekonomian Indonesia
walaupun tumbuh negatif, namun tetap
ditunjang oleh permintaan domestik yang
besar khususnya pada masyarakat golongan
berpendapatan menengah, sehingga tetap
menimbulkan permintaan konsumsi
khususnya permintaan terhadap produk-
produk FMCG seperti makanan, minuman
dan tobacco. Hal tersebut tentunya
menjadikan market akan produk kemasan
khususnya kemasan dari bahan dasar
plastik tetap tumbuh dan besar.
The year 2020 or the year of the Covid-19 pandemic is a very challenging period for the business world in any part of the world. In 2020, the entire world economy experienced a difficult period and contracted growth. Indonesia is no exception, which experienced negative growth again after being experienced during the 1998 monetary crisis. This challenging and tough 2020 has been well lived by the entire Board of Directors, Management and all employees of the Company.
Even though Indonesia's economic growth was negative, it was still supported by large domestic demand, especially in the middle-income group, so that it continued to generate demand for consumption, especially demand for FMCG products such as food, beverages and tobacco. This of course makes the market for packaging products, especially packaging made of plastic, continue to grow and grow.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
35
Pandangan Dewan Komisaris atas Kinerja
Direksi
The Board of Commissioners’
Assessment of the Board of Directors'
Performance
Secara umum, Dewan Komisaris menggaris
bawahi pencapaian kinerja Direksi yang telah
berupaya menjalankan strateginya sehingga
Perusahaan berhasil meningkatkan penjualan
dan meraih keuntungan yang positif ditahun
2020, tahun yang penuh tantangan sebagai
tahun Pandemi Covid-2019. Direksi
Perusahaan berhasil mengambil peluang yang
timbul karena wabah pandemi ini menjadi
pendapatan, antara lain pada produk kemasan
food dan health care. Direksi berhasil dalam
mengatasi tantangan supply chain, khususnya
kendala transportasi logistic bahan baku
dengan melakukan berbagai terobosan
mendapatkan alternative sourcing pembelian
bahan baku utama. Secara menyeluruh,
Dewan Direksi beserta manajemen
Perusahaan berhasil mempertahankan
Neraca Keuangan yang tumbuh sehat serta
menjaga Cash Flow Perusahaan tetap positif
di tengah konjungtur perekonomian yang
terkontraksi negative pertumbuhannya.
Catatan yang perlu kami sampaikan di tahun
2021 ke depannya adalah sehubungan
dengan dimulainya kegiatan investasi
pemindahan lokasi pabrik Batuceper, perlu
terus ditingkatkan pencapaian penjualan
khususnya pada produk kemasan primary
packaging serta penjualan organik kepada
pelanggan utama perusahaan. Manajemen
harus terus mengupayakan perbaikan-
perbaikan efisiensi internal di seluruh lini
operasional perusahaan.
In general, the Board of Commissioners
underlined the performance achievements
of the Board of Directors who have tried to
carry out their strategies so that the
Company succeeded in increasing sales
and achieving positive profits in 2020, a
year full of challenges as the year of the
Covid-19 Pandemic. The Company's
Board of Directors managed to take the
opportunities that arise due to this
pandemic outbreak into income, including
food and health care packaging products.
The Board of Directors succeeded in
overcoming supply chain challenges,
especially the logistical transportation
constraints of raw materials by making
various breakthroughs in obtaining
alternative sourcing for the purchase of
main raw materials. Overall, the Board of
Directors and the Company's
management have succeeded in
maintaining a healthy balance of finance
and keeping the Company's Cash Flow
positive in the midst of a negative
economic contraction conjuncture. The
note that we need to convey in 2021 in
the future is that in connection with the
start of investment activities to relocate
the Batuceper factory, it is necessary to
continue to increase sales achievement,
especially in primary packaging products
and organic sales to the company's main
customers. Management must continue to
strive for internal efficiency improvements
in all lines of the company's operations.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
36
Pengawasan Dewan Komisaris dalam
Perumusan dan Implementasi Strategi
Perusahaan yang Dilakukan oleh Direksi
Supervision of Board of Commissioners in the Formulation and Implementation of the Company's Strategy by the Board of Directors
Dewan Komisaris telah melakukan beberapa
kali pertemuan rutin, khususnya terkait
perumusan, penerapan dan pelaksanaan
strategi Perusahaan yang telah dikembangkan
dan dituangkan dalam Dokumen Corporate
Strategy Map dengan format Balance Score
Card.
Meeting rutin bulanan dilakukan untuk evaluasi
pencapaian serta pembahasan kendala yang
ada untuk setiap Key Performance Indicators
pada setiap Strategy pada dokumen strategy
map tersebut. Dengan dibuatnya Corporate
Strategy Map beserta KPIs terkait,
memudahkan Dewan Komisaris mengevaluasi
penerapan serta pencapaiannya. Dewan
Komisaris dapat secara langsung
menyampaikan pandangan mengenai upaya-
upaya strategis perbaikan, jika dipandang
perlu.
The Board of Commissioners has held several regular meetings, particularly related to the formulation, implementation and implementation of the Company's strategies that have been developed and set forth in the Corporate Strategy Map Document with the Balance Score Card format. Monthly regular meetings are held to evaluate achievements and discuss existing constraints for each Key Performance Indicators for each Strategy in the strategy map document. By making the Corporate Strategy Map and related KPIs, it is easier for the Board of Commissioners to evaluate its implementation and achievements. The Board of Commissioners can directly convey views on strategic improvement efforts, if deemed necessary.
Pandangan Dewan Komisaris atas Prospek
Usaha Perusahaan
The Board of Commissioners’ Views
on the Company's Business Prospects
Dalam beberapa kesempatan pembahasan
budget Perusahaan tahun 2021 beserta
proyeksi empat tahun kedepan, Direksi
menyampaikan optimisme kondisi
Perekonomian Indonesia akan mulai membaik
pada semester kedua tahun 2021 ini. Atas hal
tersebut, kami sependapat serta mendukung
sepenuhnya rencana Dewan Direksi untuk
meningkatkan volume Penjualan di tahun ini
serta tahun-tahun berikutnya, yang kami
pandang cukup konserfatif peningkatan setiap
tahunnya.
On several occasions to discuss the
Company's 2021 budget along with
projections for the next four years, the
Board of Directors expressed optimism
that the condition of the Indonesian
economy will begin to improve in the
second half of 2021. With this in mind, we
agree and fully support the plan of the
Board of Directors to increase sales
volume this year and the following years,
which we consider to be quite
conservative in increasing every year.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
37
Peningkatan volume Penjualan segmen
organik, perlu dijaga konsistensinya,
khususnya kepada pelanggan-pelanggan
utama Perusahaan. Manajemen Perusahaan,
khususnya Marketing harus terus
mengupayakan membuka pasar baru,
khususnya target pelanggan multi nasional.
Selain itu, target pendapatan dari segmen in-
organic, khususnya penjualan produk
kemasan kategori primary packaging harus
dicapai. Hal tersebut realistis mengingat
Perusahaan telah berinvestasi untuk dapat
menghasilkan produk kategori primary
packaging serta telah memperoleh sertifikasi
terkait produk tersebut.
Increasing sales volume in the organic
segment, it is necessary to maintain
consistency, especially to the Company's
main customers. Company management,
especially Marketing must continue to
strive to open new markets, especially
multi-national target customers. In
addition, the revenue target from the in-
organic segment, particularly sales of
packaged products in the primary
packaging category, must be achieved.
This is realistic considering that the
Company has invested in producing
primary packaging category products and
has obtained certification related to these
products.
Pandangan Dewan Komisaris atas
Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Views of Board of Commissioners on
the Implementation of Good Corporate
Governance
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
adalah penting untuk mencapai kinerja
Perusahaan yang baik. Perusahaan
berkomitmen melaksanakan tata kelola
perusahaan di semua tingkatan organisasi dan
dalam keseharian pengelolaan perusahaan.
Kami mengapresiasi upaya yang terus
dilakukan oleh Dewan Direksi Perusahaan
untuk memperkuat pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang baik diantaranya melalui
sosialisasi kode etik dan perbaikan
berkelanjutan serta sosialisasi standar operasi
prosedur terkait.
Kembali dapat kami sampaikan, di sepanjang
tahun 2020, Dewan Komisaris dan Direksi
mengadakan pertemuan secara rutin guna
membahas berbagai hal penting termasuk
kebijakan, strategi usaha untuk mendapatkan
penjualan kepada konsumen baru maupun
inisiatif produk-produk baru, efisiensi biaya
operasional serta praktik tata kelola
perusahaan.
The implementation of good corporate
governance is essential to achieve a good
corporate performance. The Company is
committed to implementing corporate
governance at all levels of the
organization and in the day-to-day
management of the company. We
appreciate efforts are continually made by
Director to strengthen the implementation
of good corporate governance, such as
through the socialization of code of ethics,
socialization of other-related standards of
operating procedures.
Again we can say, throughout 2020, the
Boards of Commissioners and Directors
hold regular meetings to discuss various
important matters including policies,
business strategies to get sales to new
consumers and new product initiatives,
operational cost efficiency and corporate
governance practices.
38
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit,yang membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan atas pelaporan keuangan, pengendalian internal, kepatuhan terhadap peraturan serta pengelolaan risiko yang dilakukan oleh Direksi. Dewan Komisaris menilai penerapan tata kelola Perusahaan dengan hasil yang sudah cukup baik, namun demikian harus terus dilakukan perbaikan berkelanjutan untuk memperkuat pelaksanaan tata kelola perusahaan tersebut.
In carrying out its supervisory function, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee, which assists the Board of Commissioners in conducting oversight of financial reporting, internal control, compliance with regulations and risk management carried out by the Directors. The Board of Commissioners assesses the implementation of corporate governance with fairly good results, however, continuous improvement must be made to strengthen the implementation of corporate governance.
Sepanjang tahun 2020 tidak terjadi perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris. Pada bulan Agustus 2020, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) telah diselenggarakan untuk mengangkat Dewan Komisaris dan seluruh anggota telah diangkat kembali.
Sebagai penutup, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan setingi-tingginya atas upaya kinerja Dewan Direksi, Manajemen Inti serta seluruh karyawan Perusahaan yang telah berupaya maksimal menjaga kinerja yang baik di tahun 2020 yang penuh tantangan, serta loyalitas terhadap Perusahaan.
Throughout 2020, there was no change in the composition of the Board of Commissioners' members. In August2020, the Annual General Meeting of Shareholders ("AGMS") was held to appoint the Board of Commissioners andall members have been reappointed.
In closing, the Board of Commissioners expresses its highest appreciation for the performance efforts of the Board of Directors, Core Management and all employees of the Company who havemade maximum efforts to maintain good performance in a challenging 2020, as well as loyalty to the Company.
Jakarta, Juni 2021
Atas Nama Dewan Komisaris, On Behalf of the Board of Commissioners,
Fredy Mantelagheng Liando Presiden Komisaris / President Commissioner
39
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Para pemegang saham yang terhormat,
Dear shareholders, Tahun 2020 hampir disemua belahan dunia
mengalami musibah dengan adanya wabah
virus Covid-19. World Health Organization
(WHO) secara resmi mendeklarasikan virus
corona Covid-19 sebagai pandemi pada bulan
Maret 2020. Data sebaran global menunjukkan
di 223 negara terdampak Covid-19 dan hingga
April 2021 telah terkonfirmasi lebih dari 150
juta orang terkena wabah virus Covid-19.
Indonesia tidak terkecuali terkena wabah
tersebut dan hingga April 2021 terkonfirmasi
positif sebanyak 1,69 juta orang dengan jumlah
yang sembuh sejumlah 1,55 juta orang.
In 2020, almost all parts of the world
experienced disasters with the outbreak of
the Covid-19 virus. The World Health
Organization (WHO) officially declared the
Covid-19 corona virus as a pandemic in
March 2020. Global distribution data
shows that in 223 countries affected by
Covid-19 and until April 2021 it has been
confirmed that more than 150 million
people have been affected by the Covid-
19 virus outbreak. Indonesia was no
exception to the outbreak and as of April
2021, 1.69 million people were confirmed
positive with a total of 1.55 million people
having recovered.
Kondisi Ekonomi Economic Condition
Pertumbuhan ekonomi dunia mengalami
kontraksi di semua negara. Bank Dunia
mencatatkan pertumbuhan ekonomi dunia
terkontraksi minus 2,2%. Perekonomian
Indonesia pada tahun 2020 tumbuh negative
atau minus 2,07%.
Tahun 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi
2,07%, relatif terbatas dibandingkan negara-
negara lain di kawasan Asia Tenggara. Adanya
Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang
diwujudkan antara lain dalam bentuk Stimulus
Fiscal dan Bantuan Sosial, serta adanya
pembatasan mobilitas yang terukur saat
pandemic, dapat meredam dampak negatif
pada perekonomian. S&P memperkirakan
perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia
akan terakselerasi pada 2022 seiring
percepatan program vaksinasi dan normalisasi
World economic growth contracted in all
countries. The World Bank recorded world
economic growth contracted minus 2.2%.
The Indonesian economy in 2020 grew
negative or minus 2.07%.
In 2020, the Indonesian economy
contracted 2.07%, relatively limited
compared to other countries in the
Southeast Asia region. The existence of
the Economic Recovery Program (PEN)
which is realized, among others, in the
form of Fiscal Stimulus and Social
Assistance, as well as the existence of
measurable restrictions on mobility during
a pandemic, can reduce negative impacts
on the economy. S&P estimates that
Indonesia's economic growth will
40
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
aktivitas ekonomi secara bertahap.
Pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja oleh
Pemerintah pada November 2020 diharapkan
akan menciptakan lapangan kerja dan menarik
penanaman modal asing (PMA) sehingga
mendorong pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.
Tingkat pertumbuhan PDB Indonesia
mengalami kontraksi tersebut masih ditopang
oleh konsumsi dalam negeri. Tingkat inflasi
dilaporkan relatif rendah sepanjang tahun 2020.
Tunas Alfin telah berhasil melewati tahun 2020
dengan tetap focus kepada konsistensi
pelayanan kepada pelanggan-pelanggan
organik serta konsistensi kualitas produk
kemasan yang dihasilkan, mengambil peluang
produk kemasan khususnya untuk sector health
care. Selain hal tersebut, Perusahaan
konsisten melindungi kesehatan dan
kesejahteraan karyawan serta penerapan
protocol kesehatan (prokes) yang ketat di
semua lokasi kerja dan lingkungan pabrik.
Besarnya konsumsi dalam negeri ditambah
dengan semakin besarnya populasi masyarakat
kelas menengah, diharapkan akan terus
menumbuhkan volume permintaan atas
kebanyakan produk-produk FMCG. Permintaan
akan produk kemasan khususnya untuk
sektor makanan, minuman dan tobacco tetap
tumbuh dan marketnya sangat besar terutama
permintaan akan produk kemasan plastik baik
itu flexible maupun rigid packaging.
accelerate in 2022 in line with the
acceleration of the vaccination program
and the gradual normalization of economic
activity. The ratification of the Job Creation
Law by the Government in November 2020
is expected to create jobs and attract
foreign investment (PMA) so as to
encourage long-term economic growth.
Indonesia's GDP growth rate experienced
a contraction, which was still supported by
domestic consumption. The inflation rate
was reported to be relatively low
throughout 2020.
Tunas Alfin has successfully passed 2020
by staying focused on consistency of
service to organic customers and the
consistency of the quality of the packaging
products produced, taking opportunities for
packaging products, especially for the
health care sector. In addition to this, the
Company consistently protects the health
and welfare of its employees and
implements strict health protocols (prokes)
at all work locations and factory
environments.
The large domestic consumption coupled
with the growing middle class population is
expected to continue to grow the volume of
demand for most FMCG products. The
demand for packaging products, especially
for the food, beverage and tobacco
sectors, continues to grow and the market
is very large, especially the demand for
plastic packaging products, both flexible
and rigid packaging.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
41
Kebijakan Strategis Strategic Policy
Perseroan dalam hal ini Dewan Direksi beserta
manajemen kunci pada tahun 2020 telah
menyelesaikan tinjauan menyeluruh atas
kebijakan strategis Perseroan dan telah
mempertimbangkan regulasi dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Perseroan menggunakan
pendekatan Balance Score Card dalam
memetakan dan mendeskripsikan ulang
kebijakan strategis Perseroan (Corporate
Strategy Map). Strategy Map yang sudah
diputuskan dan disahkan oleh Dewan Direksi
ini dilengkapi dengan ukuran-ukuran atau target
pencapaian setiap tahunnya beserta penetapan
budget tahunan.
Tahun 2020 yang merupakan tahun pandemi
berimplikasi besar terhadap perekonomian
Indonesia. Kondisi tersebut membuat
Perseroan menyesuaikan Strategi Perseroan
beserta target-target terkait, khususnya yang
berhubungan dengan Marketing dan
Operasional Perusahaan.
Dalam pelaksanaanya, Direksi terlibat aktif
dalam memonitor dan aktif bahkan sampai
pada hal yang mendasar, memberikan solusi
dan memutuskan penyelesaian atas
permasalahan terutama terkait pengembangan
produk, jalannya proses produksi dan efisiensi
limbah produksi (production waste). Hal
tersebut dilakukan melalui forum meeting
mingguan marketing, produksi dan
pengembangan produk. Satu hal yang penting
dari keberhasilan Perseroan melewati tahun
2020 adalah keterlibatan langsung Direksi
dalam menjaga mempertahankan hubungan
baik dengan pelanggan utama, memastikan
konsistensi mutu serta pengiriman tepat waktu
The Company in this case the Board of
Directors along with key management in
2020 has completed a comprehensive
review of the Company's strategic policies
and has considered regulations from the
Financial Services Authority (OJK). The
company uses the Balance Score Card
approach in mapping and re-describe the
Company's strategic policies (Corporate
Strategy Map). The Strategy Map that has
been decided and ratified by the Board of
Directors is equipped with measures or
targets for achievement each year along
with the determination of the annual
budget.
The year 2020, which is the year of the
pandemic, has major implications for the
Indonesian economy. These conditions
made the Company adjust the Company's
Strategy and related targets, especially
those related to Marketing and Company
Operations.
In its implementation, the Board of
Directors is actively involved in monitoring
and actively even to the basics, providing
solutions and deciding on solutions to
problems, especially related to product
development, the course of the production
process and the efficiency of production
waste. This is done through weekly
marketing, production and product
development forum meetings. One thing
that is important from the Company's
success through 2020 is the direct
involvement of the Board of Directors in
maintaining good relationships with key
customers, ensuring quality consistency
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
42
produk kepada pelanggan. Hal yang
menggembirakan dari upaya tersebut, salah
satunya adalah terdapat kenaikan permintaan
kemasan rokok yang signifikan yang membuat
target penjualan Perseroan telampaui.
Di sisi infrastuktur Perseroan, Direksi sangat
aktif mengawal strategi pemutakhiran teknologi
sistem informasi yaitu penerapan ERP serta
terus aktif menggali penerapan e-commerce
yang dipicu oleh pandemi, karena transaksi
tatap muka sulit dilakukan.
Faktor sumber daya manusia di masa
pandemic mendapatkan perhatian khusus.
Kesehatan dan keselamatan para karyawan
diutamakan dengan dilakukan pemantauan
harian terhadap kesehatan karyawan,
menyediakan fasilitas cuci tangan, rutin
membagikan masker dan vitamin suplemen
kesehatan kepada seluruh karyawan.
Pimpinan Perseroan juga berkomitmen penuh
untuk mendukung pemerintah, dan masyarakat
setempat sebaik mungkin dengan menyediakan
dan melakukan kegiatan pembagian masker
untuk masyarakat sekitar lingkungan pabrik
ataupun dititipkan kepada kantor Disnaker
setempat guna menekan laju infeksi virus
Covid-19.
and timely delivery of products to
customers. The encouraging thing from
these efforts, one of which is that there is a
significant increase in demand for cigarette
packaging which has exceeded the
Company's sales target.
In terms of the Company's infrastructure,
the Board of Directors is very active in
overseeing the strategy of updating
information system technology, namely the
implementation of ERP and continues to
actively explore the implementation of e-
commerce triggered by the pandemic,
because face-to-face transactions are
difficult to carry out.
The human resource factor during a
pandemic gets special attention. The
health and safety of employees is
prioritized by conducting daily monitoring
of employee health, providing hand
washing facilities, regularly distributing
masks and vitamin health supplements to
all employees.
The Company's leadership is also fully
committed to supporting the government,
and the local community as best they can
by providing and distributing masks to
communities around the factory
environment or depositing them in the local
Manpower Office to reduce the rate of
infection with the Covid-19 virus.
Kinerja Keuangan 2020 Financial Performance 2020
Tunas Alfin pada tahun 2020 berhasil
meningkatkan nilai Penjualan produk kemasan
rokok maupun barang konsumsi. Tahun 2020
Penjualan neto konsolidasi Perusahaan tercatat
sebesar Rp1,02 trilliun, mengalami kenaikan
atau tercapai 10,5% dibanding penjualan
Tunas Alfin in 2020 succeeded in
increasing the sales value of cigarette
packaging products and consumer goods.
In 2020 the Company's consolidated net
sales were recorded at Rp1.02 trillion, an
increase or 10.5% compared to last year's
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
43
tahun lalu sebesar Rp924,65 milyar. Penjualan
kemasan barang konsumsi yang terkonsolidasi
sebesar Rp780 milyar menjadi penopang
Pendapatan Perusahaan. Tahun 2020,
Perusahaan tetap fokus mempertahankan
penjualan organic dan mendapatkan limpahan
tambahan order pembuatan packaging produk
health care serta adanya kenaikan permintaan
pada produk kemasan rokok.
Laba bersih konsolidasi sesudah pajak tahun
berjalan mengalami penurunan menjadi
Rp18,49 milyar akibat tingkat komposisi
persentase beban harga pokok penjualan
terhadap penjualan yang cukup tinggi dan
meningkatnya beban penjualan.
Imbal hasil aset dan ekuitas dan laba bersih
tahun berjalan terhadap penjualan mengalami
penurunan, masing-masing tercatat sebesar
1,3%, 1,8% dan 1,8%.
Profitabilitas yang dihasilkan Perseroan berada
di bawah target yang telah diproyeksikan
sebelumnya, terutama disebabkan oleh
meningkatnya beban harga pokok penjualan
khususnya pemakaian bahan baku. Pada sisi
penjualan walaupun kami mencatat kenaikan
dalam volume namun dalam pricing secara
umum tidak didapat kenaikan harga dan
kecenderungannya di-freeze oleh pelanggan
sehubungan dengan kondisi perekonomian
yang sedang turun dan mengalami resesi.
sales of Rp924.65 billion. Consolidated
sales of packaged consumer goods of
Rp780 billion supported the Company's
revenue. In 2020, the Company remains
focused on maintaining organic sales and
obtaining additional orders for health care
product packaging as well as an increase
in demand for cigarette packaging
products.
Consolidated net profit after tax for the
year decreased to Rp18.49 billion due to
the relatively high percentage composition
of cost of goods sold to sales and an
increase in selling expenses.
The return on assets and equity and net
profit ratio decreased by 1.3%, 1.8% and
1.8%, respectively.
Profitability generated by the Company
was below the previously projected target,
mainly due to the increase in cost of goods
sold, especially the use of raw materials.
On the sales side, although we recorded
an increase in volume, in general, there
was no increase in prices and there was a
tendency for customers to freeze due to
the economic downturn and recession.
Kendala dan Upaya Mengatasinya Obstacles and Efforts to Overcome
Them
Tahun 2020 dirasakan sebagai tahun yang
sangat berat untuk dilalui. Pandemi Covid-19
mengubah tatanan hidup manusia. Ruang
pergerakan atau mobilitas orang menjadi
sangat dibatasi dan harus menjalani protocol
2020 is felt to be a very difficult year to go
through. The Covid-19 pandemic has
changed the way people live. Space for
movement or mobility of people is very
limited and must follow health protocols.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
44
kesehatan. Aktivitas bisnis Perusahaan
terdampak dengan adanya kendala pandemi
Covid-19. Prokes yang dianjurkan Pemerintah
diterapkan secara ketat sejak awal
diumumkannya pandemi ini. Fasilitas bilik
desinfektan, sarana cuci tangan dan cairan
desinfektan disediakan pada seluruh premisis
Perseroan. Pengaturan lalu lintas logistik dari
dan keluar pabrik diawasi secara ketat dan
mengikuti prokes. Kegiatan bisnis berbentuk
perjalanan dinas, pertemuan / meeting dibatasi
dan sedapat mungkin dilakukan menggunakan
fasilitas e-Meeting seperti Zoom ataupun
Microsoft team.
Pada sisi logistic supply chain, pengadaan
bahan baku terutama impor yang sempat
terkendala karena jalur logistic, diantisipasi
dengan pembelian dalam jumlah besar dan
terukur sesuai forecast produksi dan penjualan.
Material sourcing dalam negeri dimaksimalkan
untuk memastikan kebutuhan bahan baku
terpenuhi.
Pada sisi keuangan, menjaga profitabilitas dan
cash flow Perseroan menjadi penting. Cash
collection diperketat, mengingat kesulitan
keuangan yang dialami oleh pelanggan-
pelanggan kami di hampir semua sektor
ekonomi. Menjaga profitabilitas tetap positif
dilakukan dengan terus mengupayakan efisiensi
di semua lini internal. Pada setiap mingguan,
diadakan forum kegiatan Continuous
Improvement (“CI”) yang diikuti oleh semua lini
departemen di pabrik. Pada sisi Cash Flow
upaya pendekatan kepada pelanggan untuk
memastikan cash collection berjalan lancar dan
jika ada restrukturisasi dilakukan secara
terukur. Selain hal tersebut, pengetatan
pengeluaran biaya operasional, biaya penjualan
serta biaya umum administrasi
The Company's business activities are
affected by the Covid-19 pandemic
constraints. The procedures recommended
by the Government have been strictly
implemented since the announcement of
this pandemic. Disinfectant booth facilities,
hand washing facilities and disinfectant
liquid are provided in all of the Company's
premises. Logistics traffic arrangements
from and out of the factory are closely
monitored and follow the procedures.
Business activities in the form of business
trips, meetings / meetings are limited and
wherever possible using e-Meeting facilities
such as Zoom or Microsoft team.
On the logistics supply chain side, the
procurement of raw materials, especially
imports, which was hampered by logistical
routes, was anticipated with large and
measurable purchases according to
production and sales forecasts. Domestic
material sourcing is maximized to ensure
that raw material needs are met.
On the financial side, maintaining the
Company's profitability and cash flow is
important. Cash collection has been
tightened, given the financial difficulties
experienced by our customers in almost all
economic sectors. Maintaining positive
profitability is done by continuing to strive
for efficiency in all internal lines. Every
week, a Continuous Improvement (“CI”)
activity forum is held which is attended by
all line departments in the factory. On the
Cash Flow side, efforts to approach
customers to ensure cash collection runs
smoothly and if there is a restructuring, it is
carried out in a measurable manner. In
addition to this, tightening of operating
costs, sales costs and general
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
45
terus dilakukan untuk menjaga profitabilitas
tetap positif dan berlanjut di tahun 2021 yang
dirasa masih berat.
administrative costs will continue to be
carried out to maintain positive profitability
and continue in 2021 which is still
considered difficult.
Untuk meningkatkan daya saing dan pelayanan
terhadap perubahan kebutuhan pelanggan,
peningkatan fasilitas produksi terus dilakukan
dengan pemasangan mesin baru yang
berteknologi tinggi termasuk mesin solvent-less
laminating. Konsistensi dan kontinuitas
investasi pada teknologi permesinan terus
dijaga untuk meningkatkan penjualan di pasar
kemasan lokal Indonesia yang masih sangat
besar potensi pasarnya.
To remain competitive and better serve the
changing needs of our customers,
improvement in production facilities
continues to be done by installing new
high-tech machines, including solvent-less
laminating machines. The consistency and
continuity of investment in machinery
technology continues to be maintained to
increase sales in the Indonesian local
packaging market which still has a very
large market potential.
Prospek Usaha di Tahun 2021 Business Prospects in 2021
Perekonomian Indonesia pada tahun 2021
diprediksi akan tumbuh 4-5%. Perbaikan
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjadi
sejak triwulan III 2020 terus berlanjut. Data
Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan
kontraksi ekonomi Indonesia yang terus
menurun pada triwulan pertama 2021 menjadi
0,74% (yoy), lebih rendah dari kontraksi
triwulan keempat 2020 sebesar 2,19% (yoy).
Faktor kinerja sektor eksternal yang meningkat
tajam sejalan dengan pemulihan ekonomi
global yang semakin kuat dan akselerasi
stimulus fiskal yang terus berlanjut menjadi
harapan membaiknya prospek usaha di tahun
2021.
Pada sisi permintaan akan kemasan khususnya
di sektor FMCG (Fast Moving Consumer Good)
masih menunjukkan trend positif. Hal ini
sejalan dengan terus meningkatnya
masyarakat kelas menengah yang banyak
mengkonsumsi produk-produk FMCG.
Permintaan kemasan berbahan dasar plastik
The Indonesian economy in 2021 is
predicted to grow 4-5%. The improvement
in Indonesia's economic growth that has
occurred since the third quarter of 2020
continues. Data from the Central Statistics
Agency (BPS), shows that Indonesia's
economic contraction continued to decline
in the first quarter of 2021 to 0.74% (yoy),
lower than the contraction in the fourth
quarter of 2020 of 2.19% (yoy). The
external sector performance factor that has
increased sharply in line with the stronger
global economic recovery and the
continued acceleration of fiscal stimulus is
the hope for improving business prospects
in 2021.
On the demand side for packaging,
especially in the FMCG (Fast Moving
Consumer Good) sector, there is still a
positive trend. This is in line with the
increasing number of middle class people
who consume a lot of FMCG products. The
demand for plastic-based packaging still
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
46
masih mendominasi, khususnya kemasan
makanan dan minuman ringan. Di sisi
penjualan rokok di Indonesia, trend pasar
domestik masih menunjukkan pertumbuhan
penjualan walaupun beban cukai terus
meningkat. Kedua hal tersebut berimbas positif
terhadap Perseroan dan di tahun 2021 ini,
Perseroan mentargetkan adanya pertumbuhan
penjualan sekitar 5-7% dibandingkan tahun
lalu.
dominates, especially for food and soft
drink packaging. On the sales side of
cigarettes in Indonesia, the trend in the
domestic market is still showing sales
growth even though the excise burden
continues to increase. Both of these have
had a positive impact on the Company and
in 2021, the Company targets sales growth
of around 5-7% compared to last year.
Perubahan Direksi Change of Board of Directors
Manajemen perubahan adalah proses yang
sehat dalam bisnis di mana pemikiran baru, ide
dan keahlian baru dapat mendorong inovasi,
dan perusahaan dapat tumbuh dan tetap
kompetitif. Atas dasar pemikiran ini, pada tahun
2020 terjadi perubahan struktur Dewan Direksi
yang diputuskan pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan di tahun 2020. Bapak James
Tika masuk ke jajaran Direksi pada bulan
Agustus 2020 melengkapi jajaran Direksi
sebelumnya ada dan diangkat kembali.
Change management is a healthy process
in business where new thinking, new ideas
and skills can drive innovation, and
companies can grow and stay competitive.
With this in mind, in 2020 there was a
change in the structure of the Board of
Directors which was decided at the Annual
General Meeting of Shareholders in 2020.
Mr. James Tika joined the Board of
Directors in August 2020, completing the
previous Board of Directors and was
reappointed.
Strategi dan Prospek Tahun 2021 Strategy and Prospects for 2021
Sampai dengan pertengahan tahun 2021 ini,
dunia masih dilanda wabah virus Covid-19
yang telah banyak bermutasi. Indonesia masih
merasakan pandemi ini walaupun di saat
sekarang ini jumlah yang terkonfirmasi positif
telah turun melandai setiap harinya dengan
tingkat recovery yang tinggi. Prospek
Perekonomian Indonesia diharapkan akan
membaik dimulai semester kedua tahun 2021
ini, yang tentunya akan berdampak positif
terhadap kinerja Perusahaan.
Dalam menjalani tahun yang masih terdampak
pandemi Covid-19 ini serta untuk tetap tumbuh
konsisten dan menguntungkan, strategi kami
akan tetap memfokuskan pelayanan kepada
Until the middle of 2021, the world is still
hit by the Covid-19 virus, which has
mutated a lot. Indonesia is still feeling this
pandemic even though at the moment the
number of confirmed positives has fallen
steadily every day with a high recovery
rate. The prospect of the Indonesian
economy is expected to improve starting in
the second half of 2021, which of course
will have a positive impact on the
Company's performance.
In undergoing a year that is still affected by
the Covid-19 pandemic and to continue to
grow consistently and profitably, our
strategy will continue to focus on services
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
47
pelanggan organik kami, untuk mencapai target sebagaimana tertuang pada Corporate Strategy Map. Selain itu, dengan telah tersedianya fasilitas produksi yang baru, kami akan terus mendapatkan pasar kemasan primer (primary packaging) yang lebih besar lagi.
Perusahaan akan terus berupaya menjaga “cash flow” yang sehat dan terus memperkuat sinergi khususnya dengan pelanggan besar, serta siap untuk dapat menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan mengambil kesempatan yang ada di pasar industri kemasan Indonesia yang masih sangat besar pangsa pasarnya.
Kami akan terus meningkatkan kepercayaan dan menjadikan Perusahaan kami sebagai mitra terpercaya bagi perusahaan multinasional dengan terus meningkatkan kualitas produksi, meningkatkan ketepatan waktu penyerahan produk dengan harga yang bersaing.
to our organic customers, to achieve the targets as stated in the Corporate Strategy Map. In addition, with the availability of new production facilities, we will continue to gain an even bigger primary packaging market.
The company will continue to strive to maintain a healthy cash flow and continue to strengthen synergies, especially with large customers, and is ready to be able to face changing customer demands and take advantage of opportunities in the Indonesian packaging industry market, which is still very large in market share.
We will continue to increase trust and make our company a trusted partner for multinational companies by continuously improving the quality of production, increasing the timeliness of product delivery at competitive prices.
Akhir kata, saya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang setulusnya kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, jajaran Manajemen Inti serta seluruh karyawan atas dedikasi dan partisipasinya dalam mencapai hasil yang baik pada tahun 2020, dan berharap untuk mencapai sukses yang lebih besar di masa yang akan datang.
Finally, I express my sincere appreciation and gratitude to the Shareholders, the Board of Commissioners, the Core Management and all employees for their dedication and participation in achieving good results in 2020, and hope to achieve greater success in the future.
Jakarta, Juni 2021
Atas Nama Direksi, On Behalf of the Board of Directors,
John Tika Presiden Direktur / President Director
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
48
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
PENJUALAN LIMA TAHUN TERAKHIR Milyar Rupiah SALES DURING THE LAST FIVE YEARS Billion Rupiah
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
569845
926
925
1022
49
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
50
Ikhtisar Saham Share Highlights
Berikut ini disajikan tabel yang
menunjukkan harga saham Perusahaan
tertinggi, terendah, penutupan dan
lembar saham perdagangan serta
kapitalisasi pasar dalam Rupiah:
The following table highlights the highest,
the lowest, closing price of the
Company’s share and shares traded as
well as the market capitalization in
Rupiah:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
51
Analisa dan Pembahasan Management Discussion
Manajemen and Analysis
Tinjauan Umum General Review
Tahun 2020 sebagai tahun pandemic Covid-19 telah merubah keseluruhan aspek aktivitas kehidupan maupun kegiatan perekonomian di hampir seluruh Negara di dunia ini. World Health Organization (WHO) secara resmi mendeklarasikan virus corona Covid-19 sebagai pandemi pada bulan Maret 2020. Semenjak saat itu, pergerakan aktivitas perekonomian dunia mengalami perlambatan yang signifikan akibat banyaknya Negara memberlakukan kebijakan lockdown yang membatasi pergerakan serta keluar masuk orang dari dan ke dalam Negara tersebut secara ketat. Pertumbuhan ekonomi tumbuh negative di hampir keseluruhan Negara. Tahun 2020, International Monetary Fund (IMF) mencatat pertumbuhan ekonomi dunia, tumbuh terkontraksi atau negatif 2,2%.
Indonesia tidak terkecuali terkena wabah Covid-19 tersebut. Data terakhir hingga pertengahan bulan Juni 2021 menunjukkan angka terkonfirmasi positif sebanyak 1,98 juta orang dengan jumlah yang sembuh sejumlah 1,79 juta orang. Pemerintah telah dan terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan pandemic ini dengan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam berbagai format dan skala. Pengetatan pergerakan manusia membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Langkah tersebut menyebabkan penurunan konsumsi dan investasi, peningkatan pengangguran, penurunan pendapatan, dan resesi terjadi kembali dialami Indonesia sejak krisis keuangan 1998. Respons fiskal pemerintah
The year 2020 as the year of the Covid-19
pandemic has changed all aspects of life
and economic activities in almost all
countries in the world. The World Health
Organization (WHO) officially declared the
Covid-19 corona virus as a pandemic in
March 2020. Since then, the movement of
world economic activity has experienced a
significant slowdown due to the fact that
many countries have imposed lockdown
policies that limit the movement and entry
of people to and from the country strictly.
Economic growth grew negative in almost
all countries. In 2020, the International
Monetary Fund (IMF) recorded world
economic growth, growing contracted or
negative 2.2%.
Indonesia is no exception to the Covid-19
outbreak. The latest data until mid-June
2021 shows the number of confirmed
positives is 1.98 million people with the
number of people who have recovered is
1.79 million people. The government has
and continues to make various efforts to
control this pandemic by imposing Large-
Scale Social Restrictions (PSBB) in
various formats and scales. The tightening
of people's movements has had a
considerable impact on the Indonesian
economy. This move led to a decline in
consumption and investment, rising
unemployment, falling incomes, and
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
52
terhadap krisis telah berjalan dengan baik dan ekonomi mulai pulih menjelang paruh kedua tahun 2020. Belanja negara meningkat tajam sebagai bentuk respon terhadap Covid-19, terutama bantuan sosial dan dukungan untuk bisnis.
another recession experienced by
Indonesia since the 1998 financial crisis.
The government's fiscal response to the
crisis has gone well and the economy is
starting to recover towards the second
half of 2020. State spending rose sharply
as a form of economic growth. response
to Covid-19, especially social assistance
and support for businesses.
Tahun 2020, pertumbuhan perekonomian Indonesia terkontraksi minus 2,07%. Beberapa sektor / sentra perekonomian mengalami masa suram seperti sektor Pariwisata, Transportasi, UMKM retail, Rumah Makan, dan Kawasan Pertokoan/Mal Pusat Perbelanjaan. Di kawasan regional, terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif terbatas dibandingkan negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Adanya Program Pemulihan Ekonomi (PEN) yang diwujudkan antara lain dalam bentuk Stimulus Fiscal dan Bantuan Sosial, serta adanya pembatasan mobilitas yang terukur saat pandemic, dapat meredam dampak negatif pada perekonomian.
Terkontraksinya pertumbuhan ekonomi terutama diakibatkan oleh menurunnya volume ekspor, serta menurunnya permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga. Namun pada sisi lainnya, permintaan akan kebutuhan barang-barang konsumsi kesehatan seperti sabun cuci, detergen, hand sanitizer, cairan disinfektan, masker, produk multivitamin, produk perawatan kesehatan dan alat pelindung diri serta alat-alat kesehatan lainnya (Consumer Health Care Goods) mendatangkan peningkatan permintaan akan produk kemasannya. Besarnya tingkat
In 2020, Indonesia's economic growth will
contract minus 2.07%. Several
sectors/economic centers experienced a
gloomy period such as the Tourism,
Transportation, MSME retail sectors,
Restaurants, and Shopping
Areas/Shopping Center Malls. In the
regional area, the contraction of
Indonesia's economic growth is still
relatively limited compared to other
countries in the Southeast Asian region.
The existence of the Economic Recovery
Program (PEN) which is realized, among
others, in the form of Fiscal Stimulus and
Social Assistance, as well as the
existence of measurable restrictions on
mobility during a pandemic, can reduce
negative impacts on the economy.
The contraction in economic growth was
mainly due to a decline in export volumes,
as well as a decline in domestic demand,
particularly household consumption. But
on the other hand, the demand for health
consumer goods such as laundry soap,
detergent, hand sanitizer, disinfectant
liquid, masks, multivitamin products,
health care products and personal
protective equipment as well as other
health equipment (Consumer Health Care
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
53
permintaan barang konsumen produk kesehatan serta masih besarnya konsumsi rumah tangga, berkontribusi terhadap keseluruhan tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Selain hal tersebut, masyarakat kelas menengah di Indonesia menopang pertumbuhan daya beli, yang tentunya berdampak pada permintaan barang-barang Fast Moving Consumer Goods (FMCG), termasuk didalamnya output dari industri makanan dan minuman. Permintaan konsumsi masyarakat akan barang-barang FMCG membawa sebagian pelaku industri Fine/Flexible Packaging khususnya untuk kemasan makanan dan minuman tetap dapat survive tumbuh terjaga. Dikutip dari Euromonitor, penggunaan Flexible Packaging dari tahun 2013, khususnya untuk Makanan, Minuman dan Personal Health Care, mengalami peningkatan masing-masing sebesar 2,9%, 5,0% dan 1,2% (CAGR). Di tahun 2019 penggunaan flexible packaging diperkirakan mencapai masing-masing sebesar 56,8 milyar, 21,9 milyar dan 5,9 milyar unit kemasan produk makanan, minuman dan personal care. Di awal tahun 2020 prediksi permintaan penggunaan flexible packaging diawali dengan optimisme kenaikan yang cukup signifikan. Tantangan muncul setelah berjalannya kuartal kedua era pandemi Covid-19 ini, antara lain kebijakan lock down di negara produsen besar bahan baku plastik maupun alumunium foil, terutama pada jalur logistik impor barang.
Goods) has brought increasing demand
for packaged products. The high level of
demand for consumer health products and
the high level of household consumption
contributed to the overall growth rate of
household consumption.
In addition to this, the middle class in
Indonesia is supporting the growth of
purchasing power, which of course has an
impact on demand for Fast Moving
Consumer Goods (FMCG), including
output from the food and beverage
industry. Public consumption demand for
FMCG goods has led some players in the
Fine/Flexible Packaging industry,
especially for food and beverage
packaging, to be able to survive and grow.
Quoted from Euromonitor, the use of
Flexible Packaging from 2013, particularly
for Food, Beverage and Personal Health
Care, increased by 2.9%, 5.0% and 1.2%
(CAGR) respectively. In 2019, the use of
flexible packaging is estimated to reach
56.8 billion, 21.9 billion and 5.9 billion
units of packaging for food, beverage and
personal care products, respectively. At
the beginning of 2020, the prediction of
demand for flexible packaging began with
a significant increase in optimism.
Challenges emerged after the second
quarter of the Covid-19 pandemic era
began, including lock down policies in
major producing countries for plastic and
aluminum foil raw materials, especially in
logistics for importing goods.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
54
Pada sisi kemasan Rokok, tahun 2020 merupakan tahun yang berat bagi Industri Hasil Tembakau (IHT), paling tidak, terdapat dua beban berat. Pertama, kebijakan tarif cukai yang eksesif sebesar 23% dan peningkatan Harga Jual Eceran (HJE) sebesar 35%. Kedua, krisis akibat pandemi Covid-19 yang membuat rontok perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Euromonitor, kemampuan daya beli masyarakat masih rendah, sementara harga rokok tergolong tinggi terhadap pendapatan masyarakat Indonesia, yaitu 2,9%. Dari sisi output, hingga bulan Juni 2020 secara tahunan atau year-on-year tercatat menurun hingga 8,1% dan terus menurun hingga akhir tahun 2020. Pada tahun 2021 ini permintaan kemasan rokok diperkirakan akan stabil dan cenderung meningkat. Hal tersebut terindikasikan dari tingginya kontribusi cukai tembakau terhadap penerimaan cukai negara. Pada kuartal satu tahun ini, penerimaan cukai tembakau tercatat sebesar Rp48,2 milyar atau 27,75% dari target penerimaan Negara sektor cukai hasil tembakau.
Dari sisi bentuk kemasan rokok, trend kedepannya menunjukkan pertumbuhan pada kemasan rokok kecil dengan bentuk premium, baik dari segi warna kemasan maupun penggunaan bahan baku kemasan sehingga dapat menonjolkan kemewahan dan kualitas rokok tersebut.
On the cigarette packaging side, 2020 is a
tough year for the Tobacco Products
Industry (IHT), at least, there are two
heavy burdens. First, the excessive excise
tariff policy of 23% and an increase in the
Retail Selling Price (HJE) by 35%.
Second, the crisis due to the Covid-19
pandemic which has made the national
economy collapse. Based on data from
Euromonitor, people's purchasing power
is still low, while cigarette prices are high
relative to Indonesian people's income,
which is 2.9%. In terms of output, until
June 2020 on an annual basis or year-on-
year, it was recorded to have decreased
by 8.1% and continued to decline until the
end of 2020. In 2021, demand for
cigarette packaging is expected to be
stable and tends to increase. This is
indicated by the high contribution of
tobacco excise to state excise revenues.
In the first quarter of this year, tobacco
excise revenue was recorded at IDR 48.2
billion or 27.75% of the target for state
revenue from the tobacco excise sector.
In terms of the shape of cigarette
packaging, the future trend shows growth
in small cigarette packaging with premium
shapes, both in terms of packaging color
and the use of packaging raw materials so
that it can highlight the luxury and quality
of cigarettes.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
55
Pandangan 2021 2021 Views
Tahun 2021 ini hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia masih dirundung musibah wabah Covid-19. Pada kuartal kedua tahun 2021 ini Pandemi virus Covid-19 ini merebak kembali dengan banyaknya berkembang varian virus baru terutama yang berasal dari India, Inggris dan Afrika. Banyak Negara sudah menjalankan kebijakan lock down nasional kembali, termasuk beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapore. Namun demikian, kondisi ini tidak menghalangi optimisme di berbagai Negara mengenai recovery pertumbuhan ekonomi.
In 2021, almost all countries in various
parts of the world are still plagued by the
Covid-19 outbreak. In the second quarter
of 2021, the Covid-19 virus pandemic has
spread again with many new virus
variants developing, especially those from
India, England and Africa. Many countries
have implemented national lock down
policies again, including several countries
in the Southeast Asia region such as
Malaysia and Singapore. However, this
condition did not hinder the optimism in
various countries regarding the recovery
of economic growth.
Amerika Serikat dan China diperkirakan recovery dan tumbuh signifikan perekonomiannya di tahun 2021 ini, masing-masing tumbuh 6,5% dan 7%. Jepang dan kawasan Eropa diperkirakan tumbuh positip perekonomiannya, masing-masing sebesar 3,6% dan 2,5%. Secara keseluruhan IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi didunia akan mencapai 5,5%. Indonesia di awal tahun 2021 ini merasakan perkembangan pandemic Covid yang turun melandai, namun dampak pandemi virus Covid-19 ini masih terus merebak dan cenderung meningkat kembali di kuartal kedua tahun 2021 ini. Usaha-usaha Pemerintah terus dilakukan untuk memberikan incentive khususnya kepada sektor yang terkena dampak langsung seperti sektor pariwisata turisme, transportasi udara dan laut, otomotif, konstruksi dan property, sektor informal dan UMK masyarakat.
The United States and China are
estimated to recover and grow
significantly in their economy in 2021,
growing by 6.5% and 7%, respectively.
Japan and the European region are
estimated to have positive economic
growth by 3.6% and 2.5%, respectively.
Overall, the IMF estimates that world
economic growth will reach 5.5%.
At the beginning of 2021, Indonesia felt
the development of the Covid pandemic
which was declining slopingly, but the
impact of the Covid-19 virus pandemic is
still spreading and tends to increase again
in the second quarter of 2021.
Government efforts will continue to be
made to provide incentives, especially to
sectors that are directly affected, such as
the tourism sector, air and sea
transportation, automotive, construction
and property, the informal sector and the
community MSEs.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
56
Pada kuartal pertama tahun 2021,
perekonomian Indonesia masih terkontraksi
0,74% jauh lebih baik dibandingkan kuartal ke
empat tahun lalu. Perkembangan kondisi
pandemic saat ini, serta factor disiplin
masyarakat terhadap penerapan protokol
kesehatan dan belum meluasnya pelaksanaan
program vaksinasi Covid-19, menimbulkan
kekhawatiran bahwa target pertumbuhan
ekonomi sebesar 4 – 5% di tahun 2021 ini
akan sulit tercapai. Rendahnya laju inflasi
hingga bulan Mei 2021 mengindikasikan
tingkat konsumsi rumah tangga masyarakat
belum sepenuhnya stabil dan kecenderungan
masyarakat untuk menunda konsumsi yang
selanjutnya berakibat rendahnya laju
perekonomian. Strategi Perusahaan untuk
mengantisipasi kondisi perekonomian serta
masih tingginya wabah pandemic di tahun ini,
akan tetap memfokuskan pelayanan terhadap
segmen organic customers. Pada sisi supply
chain walaupun masih terdapat beberapa
kendala seperti terjadinya fluktuasi harga
bahan baku serta kelangkaan di pasaran untuk
beberapa bahan baku utama, tidak
menghalangi strategi Perusahaan untuk terus
mengembangkan produk serta memperluas
pasar baru terutama untuk produk kemasan
kategori primary packaging.
In the first quarter of 2021, the Indonesian
economy still contracted 0.74%, much
better than the fourth quarter of last year.
The development of the current pandemic
condition, as well as the community
discipline factor in the application of health
protocols and the lack of widespread
implementation of the Covid-19
vaccination program, raises concerns that
the economic growth target of 4-5% in
2021 will be difficult to achieve. The low
rate of inflation until May 2021 indicates
that the level of public household
consumption is not yet fully stable and the
tendency of people to delay consumption
which in turn results in a low economic
rate. The Company's strategy to anticipate
economic conditions and the still high
pandemic outbreak this year, will continue
to focus on services to the organic
customer segment. On the supply chain
side, although there are still several
obstacles such as fluctuations in raw
material prices and scarcity in the market
for several main raw materials, this does
not hinder the Company's strategy to
continue to develop products and expand
new markets, especially for primary
packaging products.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
57
Penjualan Bersih
Rincian penjualan bersih adalah sebagai
berikut (dalam milyar Rupiah):
Net Sales
The details of net sales are presented
below (in billion of Rupiah):
Berdasarkan Proses Produksi: By Production Process:
2020 2019
Consol Consol
Cetakan 653 619 Printing
Pelapisan lilin, silikon Coating, silicone and
dan bijih plastik 179 138 plastic ores
Laminasi dan pemotongan 150 120 Laminating and slitting
Pelapisan logam 40 48 Metallizing
Jumlah 1.022 925 Total
Berdasarkan Hasil Produksi: By Product:
2020 2019
Consol Consol
Barang konsumsi 780 702 Consumer goods
Rokok 220 203 Cigarette
Lain - lain 22 20 Others
Jumlah 1.022 925 Total
Penjualan neto konsolidasi tahun 2020
mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dibanding tahun sebelumnya,
keseluruhan meningkat sebesar 10,5%
menjadi Rp1.022 milyar, terutama
disebabkan kenaikan yang cukup
signifikan pada segmen penjualan
Barang Konsumsi sebesar Rp78 milyar
atau 11,1% serta pada segmen
penjualan Kemasan Rokok sebesar
Rp17 milyar atau meningkat 8,4%.
Consolidated net sales in 2020
experienced a significant increase
compared to the previous year, an overall
increase of 10.5% to Rp1,022 billion,
mainly due to a significant increase in the
Consumer Goods sales segment of Rp78
billion or 11.1% as well as Cigarette
Packaging sales segment amounted to
Rp17 billion or increase of 8.4%.
Laba Bersih dan Beban
Laba tahun berjalan turun sebesar 32,6%
menjadi Rp18,5 milyar terutama
disebabkan oleh kenaikan beban pokok
penjualan dari 88,3% menjadi 90,1%
terhadap penjualan neto. Kenaikan
prosentase beban pokok penjualan
tersebut terkontribusi oleh kenaikan
pemakaian bahan baku sebesar Rp64,9
milyar, upah buruh langsung dan tidak
langsung masing-masing sebesar Rp5,4
milyar dan Rp4,4 milyar, serta
penyusutan aset tetap sebesar Rp4,8
milyar.
Net Income and Expenses
Income for the year decreased by 32.6%
to Rp18.5 billion mainly due to an
increase in cost of goods sold from
88.3% to 90.1% of net sales. The
increase in the percentage of cost of
goods sold was contributed by an
increase in raw materials used by Rp64.9
billion, wages for direct and indirect labor
by Rp5.4 billion and Rp4.4 billion,
respectively as well as depreciation of
fixed assets by Rp4.8 billion.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
58
Kenaikan beban penjualan terutama
disebabkan kenaikan beban
pengangkutan dan beban pemasaran.
Penurunan pada beban umum dan
administrasi terutama diperoleh dari
efisiensi biaya kesejahteraan karyawan,
biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta
biaya lain-lain.
Biaya Keuangan Neto
Pada tahun 2020, biaya keuangan neto
Perusahaan adalah sebesar Rp11,8
milyar, mengalami kenaikan sebesar
37,9% dibandingkan tahun 2019.
Kenaikan biaya keuangan neto
disebabkan oleh kenaikan pinjaman
jangka pendek maupun jangka panjang
kepada bank selama 2020.
Penghasilan Komprehensif Lain
Pada tahun 2020, Perusahaan mencatat
penghasilan komprehensif lain negatif
sebesar Rp4,8 milyar. Hal ini terutama
disebabkan oleh penurunan tingkat
diskonto dan tingkat imbal hasil
ekspektasian untuk menentukan
kewajiban imbalan pasca kerja yang
berpengaruh pada peningkatan atas
pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasca kerja jangka panjang pada tahun
2020.
Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih Perusahaan
mengalami penurunan sebesar Rp68,4
milyar atau 23,2%. Dari sisi aset lancar
terdapat kenaikan kas dan bank sebesar
Rp22,1 milyar atau 66,5%, kenaikan
piutang usaha sebesar Rp14,1 milyar
atau 7,1%, serta penurunan pada
persediaan sebesar Rp17 milyar atau
7,2%. Pada sisi liabilitas jangka pendek
terdapat kenaikan utang bank sebesar
Rp68 milyar atau 213,8%, serta kenaikan
utang usaha sebesar Rp10,3 milyar atau
7,8%.
The increase in selling expenses was
mainly due to an increase in freight and
marketing expenses. The decrease in
general and administrative expenses was
mainly derived from the efficiency of
employee benefits, repairs and
maintenance and others expenses.
Net Finance Costs
In 2020, Company’s net finance costs
amounted to Rp11.8 billion, an increase
of 37.9% compared to 2019. The
increase in net finance costs was due to
an increase in short-term and long-term
loans to banks during 2020.
Other Comprehensive Income
In 2020, the Company recorded negative
other comprehensive income of Rp4.8
billion. This was mainly due to a
decrease in the discount rate and the
expected rate of return to determine the
post-employment benefits which resulted
in an increase in the remeasurement of
the long-term post-employment benefits
liability in 2020.
Net Working Capital
The Company's net working capital
decreased by Rp68.4 billion or 23.2%. In
terms of current assets, there was an
increase in cash on hand and in banks of
Rp22.1 billion or 66.5%, an increase in
trade receivables of Rp14.1 billion or
7.1%, and a decrease in inventories of
Rp17 billion or 7.2%. On the short-term
liabilities side, there was an increase in
bank loans by Rp68 billion or 213.8%, as
well as an increase in trade payables of
Rp10.3 billion or 7.8%.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
59
Kemampuan Membayar Utang
Perusahaan tidak mengalami kesulitan
membayar utangnya. Perusahaan
memelihara kecukupan dana untuk
membiayai kebutuhan modal kerja yang
berkelangsungan. Perusahaan juga
mengelola risiko likuiditas dengan
menjaga kecukupan simpanan dengan
terus menerus memonitor perkiraan dan
arus kas aktual dan mencocokkan profil
jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Kolektibilitas Piutang
Manajemen membentuk penyisihan
piutang ragu-ragu atas piutang usaha.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap
keadaan piutang masing-masing
pelanggan pada tanggal pelaporan,
manajemen berkeyakinan bahwa
cadangan kerugian penurunan nilai
piutang usaha adalah cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas
tidak tertagihnya piutang usaha.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak
terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi
secara signifikan atas piutang usaha.
Eksposur Perusahaan dan counterparties
dimonitor secara terus menerus dan nilai
agregat transaksi terkait tersebar di
antara counterparties yang telah
disetujui. Eksposur kredit dikendalikan
oleh batasan (counterparty limits) yang
direview dan disetujui oleh manajemen
secara tahunan.
Pada akhir tahun 2020, ratio account
receivable turnover adalah sebesar 4,8
dan days sales outstandingnya 75 hari.
Ability to Pay Debt
The Company does not experience any
difficulty in paying its liabilities. The
Company maintains sufficient funds to
finance its ongoing working capital
requirements. The Company also
manages liquidity risk by maintaining
adequate reserves by continuously
monitoring forecast and actual cash flows
and matching the maturity profiles of
financial assets and liabilities.
Collectability of Receivables
Management provides allowance for
doubtful accounts on trade receivables.
Based on the review result of each trade
receivable at the reporting date,
management believes that allowance for
impairment losses on trade receivables is
adequate to cover possible losses that
may arise from uncollected of trade
receivables. Management believes that
there are no significant concentrations of
credit risk on trade receivables.
The Company’s exposure and its
counterparties are continuously being
monitored and the aggregate value of
transactions concluded is spread among
approved counterparties. Credit exposure
is controlled by counterparty limits that
are reviewed and approved by the
management annually.
At the end of 2020, the account
receivable turnover ratio is 4.8 and the
days sales outstanding is 75 days.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
60
Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan
penerimaan dan pengeluaran kas dan
bank yang diklasifikasikan dalam
aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan sebagai berikut:
Cash Flow
The statement of cash flows presents
receipts and payments of cash on hand
and in banks classified into operating,
investing and financing activities as
follows:
Struktur Modal Capital Structure
Komposisi ekuitas Perusahaan sebagai
berikut:
The composition of the Company’s equity
as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
61
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha, memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham. Perusahaan secara aktif dan rutin menelaah dan mengelola permodalannya untuk memastikan struktur pengembalian modal yang optimal bagi pemegang saham, dengan mempertimbangkan efisiensi penggunaan modal berdasarkan arus kas operasi dan belanja modal, serta mempertimbangkan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Dalam rangka mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau mengeluarkan saham baru.
Dividen Sesuai peraturan perundang-undangan di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, laba neto Perseroan dapat dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen setelah dilakukannya penyisihan dana cadangan wajib yang dipersyaratkan oleh undang-undang. Setiap tahun, pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan berdasarkan rekomendasi Direksi Perseroan. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 25 Agustus 2020, pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui untuk tidak membagi dividen kas untuk tahun buku 2019.
The primary objectives of the Company’s capital management are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern and to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company actively and regularly reviews and manages its capital to ensure the optimal capital structure and return to the shareholders, taking into consideration the efficiency of capital use based on operating cash flows and capital expenditures and also consideration of future capital needs. In order to maintain or adjust their capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders or issue new shares.
Dividends
In accordance with statutory regulations in Indonesia and the Company's Articles of Association, the Company's net profit can be distributed to shareholders as dividends after the provision of mandatory reserve funds required by law. Every year, the distribution of dividends must be approved by the shareholders at the annual general meeting of shareholders based on the recommendations of the Company's Directors.
Based on Resolution of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders was held on August 25, 2020, the Company’s shareholders resolved and approved not to distribute cash dividends for financial year 2019.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
62
Dewan Komisaris & Direksi berencana
untuk tidak membagikan dividen tunai
kepada pemegang saham dari laba
bersih tahun 2020. Hal tersebut akan
disetujui oleh pemegang saham pada
saat Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2021 ini.
The Boards of Commissioners &
Directors plans not to distribute cash
dividends to the shareholders from the
2020 net income. This will be
approved by the shareholders at the
Company’s General Meetings of
Shareholders which will be held in
2021.
Ikatan Material Material Bonding Perusahaan The Company PT BPR Intidana Sukses Makmur PT BPR Intidana Sukses Makmur
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 59222/ISM/PK-KMKDL/112020 tanggal 26 November 2020, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja Demand Loan dari PT BPR Intidana Sukses Makmur sebesar Rp 50 milyar yang berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 26 November 2021. Fasilitas kredit tersebut dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9,30% per tahun dan dijamin dengan deposito berjangka milik pihak berelasi.
Based on Credit Agreement No. 59222/ISM/PK-KMKDL/112020 dated November 26, 2020, the Company obtained Demand Loan Working Capital Credit Facility from PT BPR Intidana Sukses Makmur amounting to Rp 50 billion which valid for 1 (one) year until November 26, 2021. These credit facility bears an interest rate of 9.30% per annum and secured by time deposit own by related parties.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
63
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. MC2.JSD/4229/2018 tanggal 18 Juli 2018, yang telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CM2.JSD/2779/ 2020 tanggal 17 Juli 2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja
Revolving sebesar Rp 50 milyar untuk modal kerja Perusahaan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun untuk 2020 dan 12,25% per tahun untuk 2019.
Based on Credit Offering Letter No. MC2.JSD/ 4229/2018 dated July 18, 2018, which has been amended and extended several times, the latest of which based on Credit Offering Letter No. CM2.JSD/2779/2020 dated July 17, 2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) agreed to provide credit facilities to the Company with detail as follows: a. Revolving Working Capital Credit
Facility of Rp 50 billion for the Company’s working capital and bears an interest rate of 11.5% per annum in 2020 and 12.25% per annum in 2019.
b. Fasilitas Non Cash Loan sebesar
US$ 4,5 juta yang meliputi fasilitas letter of credit (LC) impor, standby LC dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan sub limit Trust Receipt sebesar US$ 4 juta untuk pembelian bahan baku dan mesin produksi.
c. Fasilitas Treasury Line sebesar US$ 0,5 juta untuk 2020 dan US$ 1 juta untuk 2019 yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valuta asing dan sebagai alat hedging.
b. Non Cash Loan Facility of US$ 4.5 million for import letter of credit facility (LC), standby LC and Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) with sub limit Trust Receipt amounting to US$ 4 million for the purchase of raw materials and production machineries.
c. Treasury Line Facility of US$ 0.5 million for 2020 and US$ 1 million for 2019 used for foreign exchange transactions and as a hedging instrument.
Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 23 Juli 2021 dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, hak atas tanah pabrik dan bangunan kantor dan properti investasi seluruhnya milik Perusahaan.
The above credit facilities are valid for 1 (one) year until July 23, 2021 and are secured by the Company’s trade receivables, inventories, factory landrights and office buildings and investment property.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
64
Entitas Anak Subsidiary
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 110 tanggal 28 November 2019 yang dibuat di hadapan Agnes Ninik Mutiara Widjaja, S.H., Notaris di Surabaya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”) menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Entitas Anak, dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran
(“PRK”) sebesar Rp 25 milyar untuk modal kerja dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun.
b. Fasilitas Pinjaman Berulang sebesar Rp 10 milyar dengan sub limit Line Letter of Credit (L/C) at Sight and/or Usance sebesar US$ 0,625 juta dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun.
Based on Credit Agreement No. 110 dated November 28, 2019 as covered by Agnes Ninik Mutiara Widjaja, S.H., Notary in Surabaya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”) agreed to provide credit facilities to the Subsidiary, with the details as follows:
a. Overdraft facility (“PRK”) of Rp 25 billion for working capital and bears an interest rate of 10% per annum.
b. Revolving Loan facility of Rp 10 billion with sub limit Line Letter of Credit (L/C) at Sight and/or Usance of US$ 0.625 million and bears an interest rate of 10% per annum.
Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 28 November 2020 dan dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan pabrik Entitas Anak.
The above credit facilities are valid for 1 (one) year until November 28, 2020 and are secured with the Subsidiary’s factory land rights and buildings.
Selanjutnya, fasilitas-fasilitas kredit tersebut di atas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 November 2021 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun.
Furthermore, the above credit facilities has been extended until November 28, 2021 and bear an interest rate of 9.25% per annum.
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”) PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Perubahan Kredit No. 2 tanggal 3 Februari 2020 yang dibuat di hadapan Susi Ekowati, S.Psi., S.H., M.Kn., Notaris di Jombang, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman jangka menengah dari Panin sebesar Rp 40 milyar untuk pembelian pabrik. Fasilitas kredit ini berlaku selama 5 (lima) tahun termasuk masa tenggang 12 (dua belas) bulan dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun serta dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan pabrik milik Entitas Anak.
Based on Deed of Credit Amendment Agreement No. 2 dated February 3, 2020 as covered by Susi Ekowati, S.Psi., S.H., M.Kn., Notary in Jombang, the Subsidiary obtained a medium-term credit facility from Panin amounting to Rp 40 billion for the acquisition of factory. This credit facility is valid for 5 (five) years including a 12 (twelve) months grace period and bears an interest rate of 9.25% per annum and secured by the Subsidiary’s factory landrights and buildings.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
65
Informasi Material Material Information
Grup memiliki beberapa bidang tanah di Tangerang, Serang dan Surabaya dengan jumlah luas 145.472 meter persegi pada tahun 2020 dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2023 dan 2047.
The Group owns parcels of land rights in Tangerang, Serang and Surabaya with a total area of 145,472 square meters in 2020 with Building Use Rights (HGB) for a period of 20 (twenty) to 30 (thirty) years and will expire between 2023 and 2047.
Penilaian Kembali Hak atas Tanah dan
Bangunan Revaluation of Land rights and
Buildings
Perusahaan
Pada tahun 2016, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan serta menerapkan metode revaluasi, selanjutnya, berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik butir 27.e, dengan mempertimbangkan nilai buku aset tetap (hak atas tanah dan bangunan) yang telah dilakukan revaluasi pada tahun 2016, maka Perusahaan telah menugaskan perusahaan jasa penilai aset terdaftar untuk melaksanakan revaluasi aset tetap tertentu (hak atas tanah dan bangunan). Perusahaan melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan tersebut bukan untuk tujuan perpajakan tetapi hanya untuk pemenuhan ketentuan Bapepam dan LK tersebut.
The Company
In 2016, the Company has revalued its landrights and buildings and applied the revaluation method, then, based on Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012, regarding the presentation and disclosure in financial report of issuer or a public company in point 27.e, and also by considering the book value of fixed assets (landrights and buildings) has been revalued in 2016, therefore the Company assigned registered independent assets appraiser to revalue its certain fixed assets (landrights and buildings). The Company has revalued the landrights and buildings not for tax purpose but in compliance to the above Bapepam and LK regulation.
Penilaian kembali atas hak atas tanah dan bangunan Perusahaan dilakukan oleh penilai aset independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Rengganis, Hamid dan Rekan (“KJPP”) pada tanggal penilaian 21 Juni 2019. Berdasarkan laporan KJPP No. 00263/2.0012-00/PI/04/0428/1/X/2019 tanggal 18 Oktober 2019, nilai wajar hak atas tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar
Rp 365,9 milyar dan Rp 65,9 milyar.
The revaluation of the Company’s landrights and buildings on June 21, 2019 was conducted by independent assets valuer which is registered in OJK, KJPP Rengganis, Hamid dan Rekan (“KJPP”). Based on its KJPP’s report No. 00263/2.0012-00/PI/04/0428/1/ X/2019 dated October 18, 2019, the fair value of land rights and buildings amounted to Rp 365.9 billion and Rp 65.9 billion, respectively.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
66
Entitas Anak Subsidiary
Pada tanggal 31 Desember 2019, Entitas Anak telah melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan yang dilakukan oleh penilai aset independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Aksa, Nelson dan Rekan (“KJPP”). Berdasarkan laporan KJPP No. 00040/2.0026-00/PI/12/0179/1/I/2020 tanggal 28 Januari 2020, nilai wajar hak atas tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar Rp 182,7 milyar dan Rp 22,2 milyar.
As of December 31, 2019, the Subsidiary has revalued its landrights and buildings which conducted by independent assets valuer which is registered in OJK, KJPP Aksa, Nelson dan Rekan (“KJPP). Based on KJPP’s report No. 00040/2.0026-00/PI/12/0179/ 1/I/2020 dated January 28, 2020, the fair value of landrights and buildings amounted to Rp 182.7 billion and Rp 22.2 billion, respectively.
Penilaian dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia, ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar dan metode biaya.
The valuation is performed based on Indonesian Valuation Standards, determined based on reference to recent market transactions and carried out with the usual provisions. The valuation methods used are market value method and cost method.
Pindah Lokasi Fasilitas Produksi Anak Perusahaan
Moved the Location of Subsidiary’s Production Facilities
Pada kuartal akhir tahun 2020, DAI memulai pelaksanaan pemindahan pabrik ke lokasi baru di Jombang, sekitar 1-2 jam dari Surabaya, secara bertahap dan diperkirakan akan selesai di akhir tahun 2021. Pemindahan lokasi pabrik ini tentunya akan menambah kemampuan penjualan Perusahaan dengan peningkatan kapasitas produksi kemasan saat ini ditambah kemampuan memproduksi kemasan berkategori primary packaging, serta tentunya akan meningkatkan efisiensi serta produktivitas produksi. Pada akhirnya dalam dua tiga tahun mendatang, Perusahaan dapat meningkatkan penjualan serta profitabilitasnya.
In the final quarter of 2020, DAI began the relocation of the factory to a new location in Jombang, around 1-2 hours from Surabaya, in stages and is expected to be completed by the end of 2021. The relocation of this factory location will certainly increase the Company's sales capability by increasing current packaging production capacity plus the ability to produce packaging in the category of primary packaging, and of course will increase production efficiency and productivity. Finally, in the next two or three years, the Company can increase its sales and profitability.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
67
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan
Affiliated Transactions and Conflict of Interest
Informasi Segmen Segment Information
Informasi keuangan berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
The following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocations of resources.
Informasi segmen geografis Grup adalah sebagai berikut:
Geographic segment information of the
Group is as follows:
Eliminasi/ Konsolidasian/Jakarta Surabaya Elimination Consolidated
Pendapatan 799.466 261.373 (38.738) 1.022.101 Revenues
Hasil segmen 69.524 31.423 - 100.947 Segment result
Beban operasi - neto (46.851) (14.039) - (60.890) Operating expenses - net
Laba usaha 22.673 17.384 - 40.057 Income from operations
Pendapatan keuangan 350 3 - 353 Finance income
Biaya keuangan (6.959) (4.830) - (11.789) Finance costs
Beban pajak penghasilan (6.003) (4.129) - (10.132) Income tax expense
Laba tahun berjalan 10.061 8.428 - 18.489 Income for the year
Penghasilan Other comprehensive
komprehensif lain (3.507) (1.305) - (4.812) Income
Jumlah laba
komprehensif tahun Total comprehensive
berjalan 6.554 7.123 - 13.677 income for the year
ASET ASSETS
Aset segmen 1.184.708 397.200 (107.435) 1.474.473 Segment assets
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segmen 348.665 114.058 (8.435) 454.288 Segment liabilities
2020 (Dalam Juta Rupiah/In Million Rupiah )
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
68
Pemasaran Marketing
Melihat perkembangan perekonomian beberapa tahun terakhir ini, Indonesia tumbuh berkesinambungan dan angka pertumbuhan masyarakat golongan menengah (middle class society) tumbuh signifikan. Pertumbuhan permintaan domestik, khususnya kebutuhan masyarakat kelas menengah, menimbulkan pertumbuhan daya beli dan meningkatkan permintaan konsumsi rumah tangga, khususnya permintaan akan produk food, beverages dan tobacco. Tingginya permintaan disektor produk tersebut dipicu pula dengan perkembangan gaya hidup masyarakat kelas menengah sejalan dengan berkembangnya gaya hidup ready to eat. Sejalan dengan tingginya permintaan tersebut, data dari Federasi Kemasan Indonesia menunjukkan perkembangan pasar industri pengemasan di Indonesia saat ini didominasi oleh plastik terutama flexible packaging dan rigid plastic packaging. Flexible packaging paling diminati lantaran nilainya sangat ekonomis untuk industri makanan dan minuman. Sedangkan rigid plastic banyak digunakan untuk beverage. Lebih dari 50% pemakaian produksi kemasan nasional Indonesia diserap oleh industri makanan dan minuman.
The economic development in recent
years, Indonesia has grown sustainably
and the growth rate of the middle class
society has grown significantly. Growth in
domestic demand, especially the needs of
the middle class, has led to growth in
purchasing power and increased demand
for household consumption, particularly
demand for food, beverages and tobacco
products. The high demand in the product
sector was also triggered by the
development of the lifestyle of the middle
class in line with the development of the
ready to eat lifestyle. In line with such
high demand, data from the Indonesian
Packaging Federation shown that the
development of the packaging industry
market in Indonesia is currently dominated
by plastic, especially flexible packaging
and rigid plastic packaging. Flexible
packaging is in demand because its value
is very economical for the food and
beverage industry. While rigid plastic is
widely used for beverage. More than 50%
of the use of Indonesia's national
packaging production is absorbed by the
food and beverage industry.
Perusahaan dalam mengantisipasi tren market industri kemasan tersebut, dalam beberapa tahun ini telah memperluas dan memperbesar kemampuan memproduksi Flexible Packaging dengan mengembangkan dan memodernisir fasilitas produksi di Cikupa Tangerang. Perusahaan, akan semakin melebarkan sayap dan memperluas pangsa pasar produk Flexible dan Rigid Packaging. Perusahaan berupaya untuk mewujudkan rencana besar tersebut dengan terus meningkatkan efisiensi
In anticipation of the market trend in the packaging industry, the Company has expanded its capacity to produce Flexible Packaging by developing and modernizing production facilities in Cikupa, Tangerang. The company continue expand the market share of Flexible and Rigid packaging products. The company place efforts to realization of the aformentioned major market plan by continuing to improve the efficiency of machineries performances and continue to develop and produce products that
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
69
kinerja mesin serta terus mengembangkan dan menghasilkan produk-produk yang memilki daya saing dengan harga yang kompetitif. Selain itu, Perusahaan juga akan terus meningkatkan kinerja mesin dengan melengkapi alat-alat baru agar mesin dapat beroperasi dengan lebih efisien. Dari sisi pemenuhan bahan baku yang berkualitas, Perusahaan akan mengembangkan kapabilitas untuk dapat menghasilkan bahan baku plastik yang berkualitas dan memastikan bahwa produk yang dihasilkan diolah menggunakan bahan baku yang berkualitas tinggi. Kedepannya, Perusahaan sangat optimis untuk mengembangkan pertumbuhan non organik, menjawab setiap kesempatan yang ada yang datang dari konsumen-konsumen non organik.
have whilst increasing competitiveness at competitive prices. In addition, the Company will also continue to improve machine performance through equiping new tools so that the machine can operate more efficiently. In terms of fulfilling quality of raw materials, the Company will develop capabilities to be able to produce quality plastic raw materials and ensure that the products produced are processed using high-quality raw materials. In the future, the Company is very optimistic to develop non-organic growth, responding to every opportunity that comes from non-organic consumers sectors.
Sebagai Perusahaan yang telah mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari para pelanggannya, khususnya di segmen industri rokok, Tunas Alfin akan terus mendorong pertumbuhan organik di segmen kemasan rokok dengan mengoptimalkan bisnis kami saat ini dan mengembangkan pasar-pasar yang berpotensi kedepannya, serta meneruskan strategi pengembangan tren kemasan dapat menonjolkan kemewahan dan kualitas rokok tersebut.
As a Company that has gained a high level of trust from its customers, especially in the cigarette industry segment, Tunas Alfin will continue to encourage organic growth in the cigarette packaging segment by optimizing our current business and developing potential markets going forward, as well as continuing to develop strategy for packaging trend that highlights the luxury and the quality of the cigarette
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
70
Investasi Barang Modal Capital Investment Investasi barang modal merupakan
penanaman modal untuk membeli sejumlah
aset dengan harapan mendapatkan
keuntungan atau dapat memberikan nilai
manfaat di masa mendatang. Dalam tahun
2020 investasi barang modal yang
direalisasikan sebagai berikut:
Capital Investment is an investment to
buy a number of assets with
expectations of getting a profit or being
able to provide benefit value in the
future. In 2020 capital investment which
be realized as follows:
Prospek Usaha & Strategi
Untuk mencapai tujuan usaha Perusahaan,
kami telah mengidentifikasi faktor-faktor
penting yang strategis dan kritis sebagai
berikut:
• Perluasan Wilayah dan Pangsa Pasar:
Perusahaan menentukan mencari
kesempatan-kesempatan untuk
perluasan produksi bagi pangsa pasar
baru. Produk-produk yang teridentifikasi
adalah direct metallizing board dimana
biaya produksi lebih murah dan ramah
lingkungan dibandingkan dengan
metalized polyester film dilaminasi
dengan karton, dan anti fungus coating
(lapisan anti jamur) untuk kemasan
karton bagi produk-produk higienis.
Perusahaan harus meningkatkan pangsa
pasar produk-produk diluar industri rokok
yang masih mendominasi usaha
Perusahaan agar Perusahaan tidak
banyak tergantung dari industri rokok.
Business Prospect & Strategy
To achieve the Company’s business
objectives, the areas of strategic and
critical importance have been identified
as follows:
• Geographical and Market
Expansion: The Company is
determined to look for viable
opportunities to expand production
into new markets to better service
existing customers locally and in the
Region. The products recently
identified are direct metallizing which
is cheaper to produce and
environment friendly compared to
metallized polyester film laminated
with board, and anti fungus coating
for hard pack of hygiene products.
The Company has to improve its
market share in products other than
the cigarette industry as its core
business to-date so that it will not
depend on the cigarette industry.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
71
• Diversifikasi Produk: Perusahaan
mengambil kesempatan untuk menambah
jenis produk terhadap industri pabrikasi,
misalnya produk higienis dan makanan.
Perusahaan berinvestasi, jika diperlukan,
untuk menghasilkan produk-produk
baru yang akan memenuhi persyaratan
tertentu seperti FSSC 22000 dari calon
pelanggan non organik.
• Meningkatkan secara Maksimal
Produktivitas dan Efisiensi:
Perusahaan berambisi untuk menjadi
pemasok pasar utama dan salah satu
perusahaan yang terbaik dalam bidang
kemasan di wilayahnya. Perusahaan
juga menanam modal dalam bidang
mesin dan teknologi terbaru serta
mempekerjakan dan melatih profesional
dan teknisi yang canggih dalam bidang
usahanya. Perusahaan secara terus
menerus meningkatkan efisiensi di
segala bidang dalam organisasinya.
• Product Diversification: The
Company is taking opportunities to
increase in extent and scope its
product range into manufacturing
industries such as hygiene and food.
The Company is investing, where
feasible, into new products that
would better meet the specific
requirements i.e. FSSC 22000 of its
prospective non organic clients.
• Maximize Productivity and
Increase Efficiency: The Company
is determined to become a market
leader and one of the most efficient
packaging companies in the Region.
It incurs capital investment in new
technology and machinery. It also
invests in the hiring and training of
the best professionals and
technicians in the fine packaging
industry. It constantly seeks every
means to improve efficiency in all
levels of its organization.
• Perluasan Pabrik: Untuk meningkatkan
persaingan dan pelayanan terhadap
permintaan para pelanggan, kami secara
terus-menerus memperbaiki fasilitas
produksi dengan cara mengadakan
mesin-mesin berteknologi tinggi yang
mutakhir. Fasilitas gedung telah dibangun
untuk memenuhi beroperasinya mesin-
mesin dan peralatan baru tersebut.
• Plant Expansion: To remain
competitive and better serve the
changing needs of our customers, we
continuously upgrade our production
facilities by installing new and modern
high-technology machinery and
equipment. Additional building
facilities have been constructed to
accommodate the operations of the
new machinery and equipment.
• Penelitian dan Pengembangan: Untuk
memastikan pertumbuhan, Perusahaan
akan terus menerus mencadangkan
keuangan yang cukup untuk
meningkatkan kemampuannya dalam
bidang penelitian dan pengembangan.
Investasi secara terus menerus dalam
bidang ini akan menghasilkan
pertumbuhan Perusahaan dalam
persaingan tinggi dan dinamika industri.
• Research and Development: To
ensure growth, the Company will
continuously commit substantial
resources to its R&D capabilities.
Continuous investment in R&D will
secure the Company’s growth in this
highly competitive and dynamic
industry.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
72
• Pengendalian Kualitas: Perusahaan
memastikan kualitas produk terbaik sesuai
kebutuhan para pelanggannya.
Perusahaan menginvestasi peralatan
terbaru dan mengawasinya untuk
memastikan bahwa Perusahaan
mempertahankan produk kualitas yang
terbaik.
• Quality Control: The Company is
committed to supply the best possible
quality product its customers
demand. It invests in new testing and
monitoring control equipment and
personnel to ensure its reputation for
maintaining superior quality products.
Kebutuhan produk packaging akan terus
meningkat pangsa pasarnya dengan
kompleksitas yang terus berkembang.
Demands for packaging materials are
growing with more complex structures.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan dan/atau Kebijakan Akuntansi Tidak ada perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan dan perubahan kebijakan akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan tidak memberikan dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Changes in Legislation and/or
Accounting Policies
There are no changes in the provisions
of laws and regulations and changes in
accounting policies that have a
significant effect on the Company and
have no impact on the Company's
financial statements.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
73
Perbandingan Antara Hasil yang Dicapai dengan yang Ditargetkan Comparison Between Actual Results and Budget
% to % toRp Sales Rp Sales Rp %
PENJUALAN NETO 1,022,101 100.0 982,698 100.0 39,403 4.0 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (921,154) (90.1) (887,277) (90.3) (33,877) 3.8 COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO 100,947 9.9 95,421 9.7 5,526 5.8 GROSS PROFIT
Beban penjualan (23,295) (2.3) (21,792) (2.2) (1,503) 6.9 Selling expensesBeban umum dan administrasi (43,125) (4.2) (43,833) (4.5) 708 (1.6) General and administrative expensesPendapatan operasi lain 7,155 0.7 6,040 0.6 1,115 18.5 Other operating incomeBeban operasi lain (1,625) (0.2) (1,504) (0.2) (121) 8.0 Other operating expenses
LABA USAHA 40,057 3.9 34,332 3.5 5,725 16.7 INCOME FROM OPERATIONS
Pendapatan keuangan 353 0.0 1,100 0.1 (747) (67.9) Finance incomeBiaya keuangan (11,789) (1.2) (10,070) (1.0) (1,719) 17.1 Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 28,621 2.8 25,362 2.6 3,259 12.8 INCOME BEFORE INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN (10,132) (1.0) (6,619) (0.7) (3,513) 53.1 INCOME TAX
LABA TAHUN BERJALAN 18,489 1.8 18,743 1.9 (254) (1.4) INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN - NETO (4,812) (0.5) - 0.0 (4,812) #DIV/0! OTHER COMPREHENSIVE INCOME - NET
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 13,677 1.3 18,743 1.9 (5,066) (27.0) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN /
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2020 /
(Dalam Juta Rupiah I in Million Rupiah )
Consolidated Consolidated2020 Actual 2020 Budget Kenaikan / Increase
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2020
(Penurunan / Decrease)
74
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Target 2021 2021 Budget
% toRp Sales
PENJUALAN NETO 1,119,924 100.0 NET SALES BEBAN POKOK PENJUALAN (1,006,885) (89.9) COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO 113,039 10.1 GROSS PROFIT
Beban penjualan (22,085) (2.0) Selling expensesBeban umum dan administrasi (45,437) (4.1) General and administrative expensesPendapatan operasi lain 6,100 0.5 Other operating incomeBeban operasi lain (2,857) (0.3) Other operating expenses
LABA USAHA 48,760 4.4 INCOME FROM OPERATIONS
Pendapatan keuangan 200 0.0 Finance incomeBiaya keuangan (21,537) (1.9) Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 27,423 2.4 INCOME BEFORE INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN (7,406) (0.7) INCOME TAX
LABA TAHUN BERJALAN 20,017 1.8 INCOME FOR THE YEAR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - NETO - - OTHER COMPREHENSIVE INCOME - NET
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR TAHUN BERJALAN 20,017 1.8
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN /CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2021 /FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2021
(Dalam Juta Rupiah I in Million Rupiah )
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
75
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Untuk memenuhi peraturan – peraturan
dan ketetapan – ketetapan dari IDX
(Bursa Efek Indonesia) dan Otoritas Jasa
Keuangan [sebelumnya BAPEPAM & LK
(Badan Pengawas Pasar Modal &
Lembaga Keuangan)], maka telah
dibentuk Komite Audit pada tahun 2005
dan ditunjuk Komisaris Independen pada
tahun 2007. Komisaris Independen dan
Komite Audit bekerja sama dengan
Auditor Internal untuk memastikan
ketentuan – ketentuan tata kelola
Perusahaan, termasuk keterbukaan,
akuntabilitas, tanggung jawab, keadilan
dan kemandirian, telah tercapai.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Struktur organ perseroan terbatas terdiri
dari Rapat Umum Pemegang Saham,
Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu
Perusahaan juga memiliki organ penting
lainnya yaitu Sekretaris Perusahaan dan
Komite Audit.
Struktur tata kelola Perusahaan terdiri
dari Dewan Komisaris, Direksi, Sekretaris
Perusahaan dan Komite Audit.
Rapat Umum Pemegang Saham
Pada tahun buku 2020, Perusahaan
menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Luar
Biasa pada tanggal 25 Agustus 2020.
In compliance with the rules and
regulations of IDX (Indonesia Stock
Exchange) and Financial Services
Authority [formerly BAPEPAM & LK
(Capital Market Supervisory Board &
Financial Institution)], an Audit
Committee was set up in 2005 and an
Independent Commissioner was
appointed in 2007. The Independent
Commissioner and the Audit Committee
work with the Company’s Internal Auditor
to ensure that the principles of good
corporate governance, which includes
transparency, accountability,
responsibility, fairness and
independence, are achieved.
Governance Structure
Organizational structure of a limited
company consist of General Meetings of
Shareholders, the Boards of
Commissioners and Directors. Other than
that, the Company also has other
important organs, namely the Corporate
Secretary and the Audit Committee.
The Company’s governance structure
consists of the Board of Commissioners,
Board of Directors, Corporate Secretary
and Audit Committee.
General Meetings of Shareholders
In the year ended 2020, the Company
held Annual and Extraordinary General
Meetings of Shareholders on August 25,
2020.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
76
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Menyetujui atas Laporan Tahunan
Direksi Perseroan untuk tahun buku
2019 dan memberikan persetujuan serta
pengesahan terhadap Laporan
Keuangan Konsolidasian Perseroan,
Neraca dan Perhitungan Laba-Rugi
untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31-12-2019, serta pemberian
pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan;
2. Menyetujui penggunaan keuntungan
Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31-12-2019 untuk
Penyisihan Dana Cadangan sebesar Rp
100.000.000 dan Tidak membagi Dividen
Tunai;
3. Menyetujui untuk memberikan
wewenang kepada Dewan Komisaris
Perseroan untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik Tjahjadi & Tamara yang
akan mengaudit Laporan Keuangan
Perseroan tahun buku 2020;
4. Menyetujui mengangkat Bapak
James Tika sebagai Direktur Perseroan,
dengan masa jabatan mengikuti sisa
masa jabatan Direksi yang ada.
Semua keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tersebut
telah direalisasikan oleh Perusahaan
pada tahun 2020.
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa adalah sebagai
berikut:
The decision of the Annual General
Meeting of Shareholders are the
following:
1. Approved the Annual Report of the
Company’s Board of Directors for the
accounting year 2019 and providing
approval and ratification of the
Company's Consolidated Financial
Statements, Balance Sheet and
Statement of Profit or Loss for the year
ended 31-12-2019, as well as granting of
full redemption and discharge of
responsibility to the Company's Directors
and Board of Commissioners;
2. Approved the use of Company's
profits for the year ended December 31,
2019 for the Appropriation of Reserve
Fund amounting to Rp 100,000,000 and
did not distribute cash dividends;
3. Approved to authorize the Company's
Board of Commissioners to appoint the
Tjahjadi & Tamara Registered Public
Accountant to audit the Company's
Financial Statements for the year 2020;
4. Approved to appoint Mr. James Tika
as Director of the Company, with a term
of office following the remaining term of
office of the Board of Directors.
All of the above decision of the Annual
General Meeting of Shareholders have
been accomplished by the Company in
2020.
The decision of the Extraordinary
General Meeting of Shareholders are the
following:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
77
1. Menyetujui tindakan yang akan
dilakukan Direksi Perseroan untuk
menjaminkan dan/atau
mengalihkan/melepaskan sebagian
besar atau seluruh aset Perseroan dalam
rangka perolehan pinjaman Kredit
Investasi dan/atau pendanaan dari
Lembaga Keuangan Bank maupun
Institusi Jasa Keuangan Lainnya;
2. Menyetujui rencana Perseroan untuk
mencari dan mendapatkan alternatif
menerbitkan obligasi atau Medium Term
Note (MTN), atau surat utang lainnya
dengan nilai serta syarat dan ketentuan
yang dipandang baik oleh Direksi
Perseroan, dan dengan memperhatikan
kebutuhan Perseroan berdasarkan
pertimbangan Direksi Perseroan,
termasuk dengan menjaminkan dan/atau
mengalihkan sebagian besar atau
seluruh aset Perseroan sehubungan
dengan hal tersebut;
3. Menyetujui rencana Perseroan untuk
melakukan Aksi Korporasi mendapatkan
investor strategis dengan nilai serta
syarat dan ketentuan yang dipandang
baik oleh Direksi Perseroan, dengan
tetap memperhatikan ketentuan yang
berlaku.
Sampai dengan Laporan Tahunan ini
diterbitkan, semua keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tersebut belum direalisasikan karena
Perseroan masih sedang
mengusahakannya.
Pada tahun 2019, Perusahaan
menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan dan Luar
Biasa pada tanggal 23 Mei 2019.
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Approved actions that will be taken by
the Board of Directors of the Company to
guarantee and/or transfer/release most
or all of the Company's assets in the
context of obtaining Investment Credit
loans and/or funding from Bank Financial
Institutions and Other Financial Services
Institutions;
2. Approved the Company's plan to look
for and obtain alternatives to issue bonds
or Medium Term Note (MTN), or other
debt securities with a value and terms
and conditions that are considered
favorable by the Company's Board of
Directors, and with taking into needs of
the Company's based on the
consideration of the Company's Board of
Directors, including by guaranteeing
and/or transferring most or all of the
Company's assets in this connection;
3. Approved the Company's plan to take
Corporate Action obtaining strategic
investors with values as well as terms
and conditions that are considered
favorable by the Company's Board of
Directors, by still paying attention to
applicable provisions.
As of the publication of this Annual
Report, all of the above decision of the
Extraordinary General Meeting of
Shareholders have not been realized
because the Company is still working on
them.
In the year ended 2019, the Company
held Annual and Extraordinary General
Meetings of Shareholders on May 23,
2019.
The decision of the Annual General
Meeting of Shareholders are the
following:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
78
1. Memberikan persetujuan atas
Laporan Tahunan Direksi Perseroan
untuk tahun buku 2018 termasuk di
dalamnya Persetujuan serta Pengesahan
terhadap Laporan Keuangan Perseroan,
Neraca dan Perhitungan Laba Rugi untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal
31-12-2018 serta pemberian pelunasan
dan pembebasan tanggung jawab
sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan;
2. Menyetujui penggunaan Keuntungan
Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31-12-2018 untuk
Penyisihan Dana Cadangan sebesar Rp
100.000.000 dan Pembagian Dividen
Tunai sebesar Rp 6 per saham atau total
dividen sebesar Rp 8.120.610.000
termasuk pemberian kuasa kepada
Direksi Perseroan untuk melakukan
segala tindakan yang berhubungan
dengan pembagian dividen tunai
tersebut;
3. Memberikan wewenang kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk
menunjuk Kantor Akuntan Publik Tjahjadi
& Tamara yang akan mengaudit Laporan
Keuangan Perseroan tahun buku 2019;
Semua keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tersebut
telah direalisasikan oleh Perusahaan
pada tahun 2019.
Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa adalah sebagai
berikut:
1. Menyetujui tindakan yang akan
dilakukan Direksi Perseroan untuk
Perubahan Anggaran Dasar mengenai
Maksud dan Tujuan serta Kegiatan
1. Approved the Annual Report of the
Company’s Board of Directors for the
accounting year 2018 including Approval
and Ratification of the Company's
Financial Statements, Balance Sheet and
Statement of Profit or Loss for the year
ended December 31, 2018, as well as
granting of full redemption and discharge
of responsibility to the Company's
Directors and Board of Commissioners;
2. Approved the use of Company’s profits
for the year ended December 31, 2018
for the Appropriation of Reserve Fund
amounting to Rp 100,000,000 and the
Distribution of Cash Dividend amounting
to Rp 6 per share or a total dividend
amounting to Rp 8,120,610,000 include
granting authorization to the Board of
Directors of the Company to perform all
actions relating to the distribution of such
cash dividend;
3.Approved to authorize the Company's
Board of Commissioners to appoint the
Tjahjadi & Tamara Registered Public
Accountant to audit the Company's
Financial Statements for the year 2019;
All of the above decision of the Annual
General Meeting of Shareholders have
been accomplished by the Company in
2019.
The decision of the Extraordinary
General Meeting of Shareholders are the
following:
1. Approve actions that will be taken by
the Board of Directors of the Company
for Amendments to the Articles of
Association concerning the Purpose and
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
79
usaha Perseroan khususnya Pasal 3
guna penyesuaian dengan KBLI
(Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia) tahun 2017;
2. Memberikan Persetujuan Perubahan
Susunan Direksi Perseroan.
Semua keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tersebut
telah direalisasikan oleh Perusahaan
pada tahun 2019.
Dalam memvalidasi perhitungan suara,
Perusahaan menggunakan Notaris yang
merupakan Pihak Independen dalam
pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham Perusahaan dan keputusan
diambil secara musyawarah untuk
mufakat. Keputusan-keputusan tersebut
telah dicatat dalam Akta-Akta Risalah
RUPST No. 141 dan RUPSLB No. 142
tanggal 25 Agustus 2020, RUPST No.
122 dan RUPSLB No. 123 tanggal 23
Mei 2019.
Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris telah diutarakan sebelumnya
pada profil Dewan Komisaris.
.
Objectives as well as the Business
Activities of the Company in particular
Article 3 so as to comply with KBLI
(Indonesian Standard Industrial
Classification) year 2017;
2. Approved for Amendment to the
corporate structure of the Company’s
Directors.
All of the above decision of the
Extraordinary General Meeting of
Shareholders have been accomplished
by the Company in 2019.
In validating the vote count, the Company
used a Notary who is an Independent
Party in the implementation of the
Company's General Meetings of
Shareholders and decisions are made by
deliberation to reach consensus. These
resolutions have been recorded in the
Minutes of the AGMS No. 141 and
EGMS No. 142 dated August 25, 2020,
AGMS No. 122 and EGMS No. 123
dated May 23, 2019.
Board of Commissioners
The duties and responsibilities of the
Board of Commissioners have been
previously stated on the Board of
Commissioners’ profile.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
80
Piagam Dewan Komisaris
Dalam menjalankan tugasnya, Dewan
komisaris Perusahaan memiliki piagam
atau pedoman Dewan Komisaris yang
ditandatangani oleh Dewan Komisaris
pada tanggal 16 Maret 2018.
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris
dan Rapat Gabungan Dewan
Komisaris bersama Direksi
Kebijakan Perusahaan melaksanakan
Rapat Dewan Komisaris adalah 6 (enam)
kali dalam setahun. Pada tahun 2020,
Dewan Komisaris melaksanakan 7
(tujuh) kali rapat.
Charter of the Board of
Commissioners
In carrying out its duties, Board of
Commissioners of the Company has a
charter or guidelines for the Board of
Commissioners which was signed by the
Board of Commissioners on March 16,
2018
Frequency of Meeting of the Board of
Commissioners and Joint Meeting of
the Board of Commissioners together
with the Board of Directors
It is the Company’s policy to hold
Meetings of the Board of Commissioners
6 (six) times a year. In the year ended
2020, the Board of Commissioners held
meetings 7 (seven) times.
Rapat Gabungan Dewan Komisaris bersama Direksi membicarakan perkembangan Perusahaan serta isu penting lainnya.
The Joint Meetings of the Board of Commissioners together with the Board of Directors discuss the general progress of the Company and other important issues.
Kebijakan Perusahaan melaksanakan
Rapat Gabungan Dewan Komisaris
bersama Direksi adalah 3 (tiga) kali
dalam setahun. Pada tahun 2020, Dewan
Komisaris dan Direksi melaksanakan 6
(enam) kali rapat.
It is the Company’s policy to hold Joint Meetings of the Board of Commissioners together with the Board of Directors 3 (three) times a year. In the year ended 2020, the Boards of Commissioners and Directors held meetings 6 (six) times.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
81
Kebijakan Perusahaan tentang
Penilaian terhadap Kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi serta Masing-
Masing Anggota Dewan Komisaris
dan Direksi
Kebijakan tentang hal ini adalah
Perusahaan melakukan Kebijakan
Penilaian Sendiri oleh Dewan Komisaris
dan Direksi yang mana penilaian
terhadap kinerja Dewan Komisaris serta
masing-masing anggota Dewan
Komisaris dilakukan oleh Presiden
Komisaris dan kinerja Direksi serta
masing-masing anggota Direksi
dilakukan oleh Presiden Direktur, tetapi
penilaian tidak tertulis.
Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja
Dewan Komisaris yaitu dengan
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris
secara kolegial maupun individu. Kriteria
penilaian evaluasi kinerja Dewan
Komisaris secara kolegial meliputi:
struktur dan komposisi Dewan Komisaris,
pencapaian kinerja Perusahaan
dibandingkan dengan target, ketaatan
terhadap peraturan perundangan dan
kebijakan Perusahaan, pelaksanaan
pengawasan dan pengelolaan
Perusahaan, penerapan Tata Kelola
Company Policy regarding the
Assessment of Performance of the
Boards of Commissioners and
Directors as well as Each Member of
the Boards of Commissioners and
Directors
The policy regarding this matter is that
the Company implements the Self-
Assessment Policy by the Boards of
Commissioners and Directors which is it
is the Company’s policy for the President
Commissioner to evaluate the
performance of the Board of
Commissioners and all of its members
and for the President Director to evaluate
the performance of the Board of Directors
and all of its members, but the
assessments are not in writing.
The performance assessment
implementation procedure of Board of
Commissioners is to evaluate the
performance of the Board of
Commissioners collegially and
individually. The criteria for evaluating the
performance of the Board of
Commissioners collegially include: the
structure and composition of the Board of
Commissioners, the achievement of the
Company's performance compared to
targets, adherence to laws and
regulations and Company policies,
82
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Perusahaan. Kriteria penilaian evaluasi
kinerja Dewan Komisaris secara individu
meliputi: tingkat kehadiran masing-
masing anggota dalam Rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Gabungan serta
Rapat lainnya, kontribusi masing-masing
anggota dalam pengawasan dan
pemberian nasehat kepada Direksi dan
jajaran manajemen.
Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja
Direksi yaitu dengan mengevaluasi
kinerja Direksi secara kolegial maupun
individu. Kriteria penilaian evaluasi
kinerja Direksi secara kolegial meliputi:
kondisi Perusahaan yang tercermin
dalam Laporan Keuangan, fokus proses
produksi, fokus pelanggan, fokus tenaga
kerja, kepemimpinan, penerapan Tata
Kelola Perusahaan. Kriteria penilaian
evaluasi kinerja Direksi secara individu
meliputi: tingkat kehadiran masing-
masing anggota dalam Rapat Direksi dan
Rapat Gabungan serta Rapat lainnya,
pencapaian hasil kinerja masing-masing
anggota terhadap target kinerja.
Penilaian kinerja selama tahun buku
telah dilakukan sesuai dengan prosedur
dan kriteria penilaian kinerja Perusahaan.
implementation of supervision and
management of the Company,
implementation of Corporate
Governance. The criteria for evaluating
the performance of the Board of
Commissioners individually include: the
attendance level of each member at the
Board of Commissioners Meetings and
Joint Meetings and other Meetings, the
contribution of each member in
monitoring and providing advice to the
Board of Directors and management.
The performance assessment
implementation procedure of the Board of
Directors is to evaluate the performance
of the Board of Directors collegially and
individually. The criteria for evaluating the
performance of the Board of Directors
collegially include: the condition of the
company as reflected in the financial
statements, focus on the production
process, customer focus, focus on
manpower, leadership and the
implementation of corporate governance.
The criteria for evaluating the
performance of the Board of Directors
individually include: attendance level of
each member at the Board of Directors
Meetings and Joint Meetings and other
Meetings, the achievement of the
performance results of each member to
the performance targets.
The performance assessment during
financial year has been carried out in
accordance with the procedures and
criteria for the Company's performance
assessment.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
83
Kebijakan Perusahaan tentang
Penilaian terhadap Kinerja Komite
yang Mendukung Pelaksanaan Tugas
Dewan Komisaris
Penilaian terhadap kinerja komite yang
mendukung pelaksanaan tugas Dewan
Komisaris ditangani oleh Dewan
Komisaris.
Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja
Komite dengan mengevaluasi kinerja
Komite Dewan Komisaris tersebut
berdasarkan laporan pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab komite tersebut.
Kriteria penilaian evaluasi kinerja Komite
meliputi: struktur dan komposisi Komite,
tingkat kehadiran masing-masing
anggota dalam Rapat Komite, penerapan
Tata Kelola Perusahaan, pemberian
saran-saran yang membangun dalam
pelaksanaan keuangan Perusahaan dan
dalam sistem pengendalian intern.
Penilaian kinerja selama tahun buku
telah dilakukan sesuai dengan prosedur
dan kriteria penilaian kinerja
Perusahaan.
Company Policy regarding the
Assessment of Performance of the
Committee that Support the
Implementation of the Board of
Commissioners’ Duties
The assessment on the performance of
the committees that support the
implementation of the Board of
Commissioners’ duties are being handled
by the Board of Commissioners.
The Performance assessment
implementation procedure of the
Committee by evaluating the
performance of the Board of
Commissioners Committee based on the
report on the implementation of the
duties and responsibilities of the
committee.
The criteria for evaluating the
performance of Committee include: the
structure and composition of Committee,
the attendance level of each member at
Committee Meetings, the implementation
of Corporate Governance, providing
constructive recommendations on the
financial performance of Company and
on the Company’s internal control
system.
The performance assessment during
financial year has been carried out in
accordance with the procedures and
criteria for the Company's performance
assessment.
84
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Kebijakan Nominasi dan Remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi
Dalam proses pengangkatan anggota
Dewan Komisaris, seluruh kandidat
dinominasikan oleh pemegang saham
pengendali dan kandidat terpilih diangkat
oleh RUPS. Penentuan jumlah Dewan
Komisaris mempertimbangkan kondisi
Perusahaan serta efektifitas dalam
pengambilan keputusan. Komposisi
Komisaris Independen Perusahaan telah
memenuhi ketentuan yakni sebesar
minimal 30% dari jumlah Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris dipilih
berdasarkan pertimbangan integritas,
kecakapan, kompetensi dan kapabilitas
masing-masing anggota Dewan
Komisaris.
Seluruh anggota Direksi diangkat oleh
RUPS. Penentuan jumlah Direksi
mempertimbangkan kondisi Perusahaan
serta efektifitas dalam pengambilan
keputusan. Direksi dipilih berdasarkan
pertimbangan integritas, kecakapan,
kompetensi dan kapabilitas masing-
masing anggota Direksi.
Nomination and Remuneration Policy
for the Boards of Commissioners and
Directors
In the process of appointing of the
Board of Commissioners’ members, all
candidates are nominated by the
controlling shareholder and the elected
candidates are appointed by the GMS.
The determination of the number of the
Board of Commissioners consider the
condition of the Company and its
effectiveness in decision making. The
composition of the Company's
Independent Commissioners has met the
requirements, namely at least 30% of the
total number of the Board of
Commissioners. The Board of
Commissioners are chosen based on the
consideration of the integrity, skill,
competence and capability of each
member of the Board of Commissioners.
All members of the Board of Directors
are appointed by the GMS. The
determination of the number of the Board
of Directors consider the condition of the
Company and its effectiveness in
decision making. The Board of Directors
are chosen based on the consideration of
the integrity, skill, competence and
capability of each member of the Board
of Directors.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
85
Perusahaan tidak membentuk Komite
Nominasi dan Remunerasi. Nominasi
dan remunerasi Dewan Komisaris dan
Direksi ditangani langsung oleh
pemegang saham pengendali.
The Company does not have a
Committee on Promotion and
Remuneration. Promotions and
remuneration of the Boards of
Commissioners and Directors are
handled directly by the controlling
shareholders.
86
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Direksi
Tugas dan tanggung jawab Direksi telah
diutarakan sebelumnya pada profil
Direksi.
Board of Directors
The duties and responsibilities of the
Board of Directors have been previously
stated on the Board of Directors’ profile.
87
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
88
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Piagam Direksi
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi
Perusahaan memiliki piagam atau
pedoman Direksi yang ditandatangani
oleh Direksi pada tanggal 16 Maret 2018.
Frekuensi Rapat Direksi
Rapat Direksi membahas, antara lain,
memperbaharui Key Performance
Indicator (KPI) Perusahaan tentang
pertumbuhan, produktivitas, efisiensi,
pertanggungjawaban, pelatihan dan
pengembangan karyawan serta isu-isu
penting lainnya seperti progress
pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian mesin dan peralatan dan
aset dalam penyelesaian serta keadaan
ketenagakerjaan dan buruh.
Kebijakan Perusahaan melaksanakan
rapat Direksi adalah setiap bulan, atau
pada saat diperlukan. Pada tahun 2020,
Direksi melaksanakan 15 (lima belas)
kali rapat.
Charter of the Board of Directors
In carrying out its duties, Board of
Directors of the Company has a charter
or guidelines for the Board of Directors
which was signed by the Board of
Directors on March 16, 2018
Frequency of Meeting of the Board of
Directors
The meetings of Directors discuss,
among others, the update of the
Company’s Key Performance Indicators
(KPI) concerning growth, productivity,
efficiency, responsibility, staff training &
development and other issues such as
job progress relating to the operations of
machinery and equipment and
construction in progress as well as
status of laborers.
It is the Company’s policy to hold
meetings of the Board of Directors every
month, or whenever it is necessary. In
2020, the Board of Directors held
meetings 15 (fifteen.) times.
89
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Kebijakan Perusahaan tentang
Penilaian terhadap Kinerja Komite
yang Mendukung Pelaksanaan Tugas
Direksi
Perusahaan tidak memiliki komite yang
mendukung pelaksanaan tugas Direksi.
Komite Audit
Komite ini dibentuk pada tahun 2005
untuk melaksanakan tata kelola
Perusahaan. Komite Audit berada
dibawah Dewan Komisaris dan
bertanggungjawab langsung kepada
Dewan Komisaris. Komite ini membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan
pekerjaannya dan tanggung jawabnya,
menilai pelaksanaan keuangan
Perusahaan, dan memberikan saran -
saran yang membangun dalam sistem
pengendalian intern dan persyaratan
audit internal dan eksternal.
Dasar hukum penunjukkan Komite Audit
adalah perjanjian kerja anggota Komite
Audit waktu tertentu. Periode jabatan
anggota Komite Audit selama setahun
sejak 1 Januari sampai dengan 31
Desember 2020.
Independensi Anggota Komite Audit
• Komite Audit wajib mematuhi kode
etik yang berlaku di Perseroan.
• Tidak mempunyai hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi dan pemegang
saham utama Perseroan.
Company Policy regarding the
Assessment of Performance of the
Committee that Support the
Implementation of the Board of
Directors’ Duties
The company does not have a committee
that supports the implementation of the
duties of the Board of Directors.
Audit Committee
This committee was set up in 2005 to
ensure the implementation of the
Company’s corporate governance. The
Audit Committee is under the Board of
Commissioners and reports directly to
the Board of Commissioners. It assists
the Board of Commissioners in
discharging its duties and
responsibilities, evaluates the financial
performance of the Company, and
suggests constructive recommendations
on the Company’s internal control system
and internal and external audit
requirements.
The legal basis for the appointment of
the Audit Committee is the working
agreement of the member for a certain
period of time. The functions of the
members of the Audit Committee is for
one year from January 1 to December
31, 2020.
Independence of the Members of the Audit Committee
• The Audit Committee is required to comply with the existing code of ethics of the Company.
• Does not have any relationship with members of the Boards of Commissioners and Directors, and controlling shareholders of the Company.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
90
• Tidak mempunyai hubungan usaha
yang berkaitan dengan kegiatan
usaha Perseroan
Komite Audit Perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya berpedoman
pada Pedoman atau Piagam (Charter)
Komite Audit.
Tidak ada Pendidikan dan/atau pelatihan
yang diikuti selama tahun buku oleh
Komite Audit.
Kebijakan Perusahaan melaksanakan
rapat Komite Audit adalah 4 (empat) kali
dalam setahun. Pada tahun 2020,
Komite Audit melaksanakan 4 (empat)
kali rapat.
• Does not have any business relationship relating to the Company's business activities.
The Audit Committees in carrying out its
activities is guided by Guidelines or
Charter (Piagam) of the Audit
Committee.
There is no educational and/or training program attended to by the Audit Committee during the financial year.
It is the Company’s policy to hold
meetings of Audit Committee 4 (four)
times a year. In 2020, Audit Committee
held meetings 4 (four) times.
Laporan Komite Audit
Auditor Eksternal & Auditor Internal
• Peninjauan atas Pekerjaan Auditor
Eksternal
Meninjau hasil pekerjaan auditor
eksternal Perusahaan, Tjahjadi &
Tamara atas laporan keuangan tahun
2020 yang dinyatakan telah
disajikan secara wajar dalam semua
hal yang material. Pekerjaan sudah
dilakukan selesai tepat pada
waktunya.
Audit Committee Report
External Auditor & Internal Auditor
• Overview of External Auditors’ Work
Evaluating the work done by the
Company’s external auditors,
Tjahjadi & Tamara for 2020 financial
report which stated that it has been
presented fairly in all material
respects. The work has been done
on time.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
91
• Rekomendasi atas Pengangkatan
Auditor Eksternal
Berdasarkan hasil peninjauan
pekerjaan auditor eksternal atas
laporan keuangan tahun 2020 yang
tetap memiliki integritas yang baik,
profesional dan independen, maka
dewan Direksi masih dapat tetap
mengangkat auditor eksternal dari
Tjahjadi & Tamara sebagai auditor
laporan keuangan tahun 2021.
• Sistem Pengendalian Intern &
Pelaksanaan Pengawasan Intern
Perusahaan sudah menerapkan
Sistem Pengendalian Intern yang
mencakup hal-hal sebagai berikut :
Lingkungan Pengendalian, Penilaian
Risiko, Aktivitas Pengendalian,
Informasi dan Komunikasi, dan
Pengawasan.
Audit Internal sedang menuju pada
proses pencapaian tujuan yang
terkait dengan Pencegahan
Kecurangan, Pendeteksian
Kecurangan dan Penginvestigasian
Kecurangan.
Komite Audit bekerja sama dengan
Audit Internal dalam mendapatkan
informasi dan penjelasan atas setiap
fase pekerjaan audit internal seperti
program kerja audit internal, hasil
audit dan rekomendasi ataupun
saran yang disepakati pada setiap
laporan audit.
Hasil Rapat Komite Audit
• Pelaporan Keuangan
Proses pelaporan keuangan
Perusahaan telah memenuhi standar
laporan keuangan yang berlaku di
• Recommendation on Appointment of
External Auditors
Based on the outcome of the
assessment of the work of the
external auditors on the 2020
financial report who still have good
integrity, professional and
independent, the Board of Directors
can still reappoint the external
auditors, Tjahjadi & Tamara as
auditors for the 2021 financial report.
• Internal Control System & Its
Implementation
The Company has implemented
Internal Control System which
covers the following: Scope of
Control, Risk Assessment, Control
Activities, Information and
Communication, and Supervision.
The Internal Audit is presently in the
process of achieving the following
objectives Fraud Prevention, Fraud
Detection and Fraud Investigation.
The Audit Committee is working
together with the Internal Audit to
obtain information and explanation of
every internal audit work phase such
as internal audit program, audit
results and recommendations or
suggestions as agreed upon each
audit report.
Results of Audit Committee Meetings
• Financial Reporting
The Company’s financial reporting
process is in accordance with the
financial reporting standards in
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
92
Indonesia. Perusahaan terus
menjalankan sistem pencatatan dan
pelaporan keuangan yang efektif,
efisien dan dapat diandalkan
sehingga good corporate
governance dapat terlaksana
dengan baik. Hal ini sangat
mendukung kredibilitas dan
akuntabilitas Perusahaan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dan pemegang
saham. Perusahaan juga telah
mematuhi peraturan perundang-
undangan pasar modal dan
peraturan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Perusahaan.
• Manajemen Risiko dan Kontrol
Berdasarkan pengamatan kami,
para Direksi dan Dewan Komisaris
sangat tanggap dalam melihat
adanya risiko, dan segera
mengambil tindakan terhadap risiko
yang timbul ataupun yang akan
timbul. Kontrol terhadap risiko juga
mendapat perhatian sangat khusus
dari para Direksi dan Dewan
Komisarisis. Dalam penelaahan,
tidak ditemukan adanya potensi
penyalahgunaan wewenang atau
penyelewengan yang memerlukan
perhatian serta pertimbangan dari
Dewan Komisaris Perseroan.
Beberapa penekanan manajemen
risiko dan kontrol perlu terus
dilakukan untuk tercapainya
efektifitas dan efisiensi produksi,
tercapainya target penjualan, dan
mempertahankan kelancaran arus
kas.
Selama tahun 2020, Komite Audit
tidak menerima keluhan terhadap
Perusahaan maupun Manajemen.
Indonesia. The Company always
performs effective, efficient and
reliable recording system and
financial reporting so that good
corporate governance could be
carried out well. This supports
strongly the credibility and
accountability of the Company in the
Indonesia Stock Exchange (IDX) and
stockholders. The Company also
complied with the rules and
regulations of the capital market and
other regulations relating to its
activities.
• Management Risk and Control
Based on our observations, the
Boards of Directors &
Commissioners are very receptive to
potential risks and taking immediate
actions to prevent them. Risk control
also gets special attention from the
Boards of Directors &
Commissioners. In our review, there
is no indication of potential abuse or
misuse of authority that may require
attention and consideration of the
Board of Commissioners. Some
emphasis on risk management and
control needs to be carried out for
the achievement of the effectiveness
and efficiency of production, the
achievement of sales targets, and
maintain smooth cash flow.
During 2020, the Audit Committee
did not receive any complaints
against the Company and its
Management.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
93
Pada 31 Desember 2020, Komite Audit
terdiri dari seorang ketua dan dua orang
anggota sebagai berikut :
Gunawan
Ketua
Warga Negara Indonesia, 77 tahun.
Pendidikan di Universitas Trisakti,
Jakarta dalam bidang Ekonomi, tahun
1969. Mulai bergabung dengan
Perusahaan pada tahun 2007
dengan jabatan sebagai Komisaris
Independen. Jabatan lain yang dirangkap
saat ini adalah Pimpinan Cabang
PT Bangun Sarana Baja (sejak tahun
1995) dan PT Plumbon Bangun
Sejahtera (sejak tahun 1996) dan Asisten
Presiden Direktur PT Tuban Supply Base
(sejak tahun 2005). Sebelumnya pernah
menjabat sebagai Direktur PT Agromina
Ciptatama dari tahun 1991 sampai
dengan tahun 1995, PT Tumaga
Ekatama dari tahun 1987 sampai dengan
tahun 1990, PT Tri Phoenix Ltd. dari
tahun 1977 sampai dengan tahun 1986
dan PT Karya Pelita dari tahun 1973
sampai dengan tahun 1975.
Stevan Djaya Saputra
Anggota
Warga Negara Indonesia, 44 tahun.
Pendidikan di Universitas Trisakti,
Jakarta, dalam bidang Ekonomi, tahun
2000. Mulai bergabung dengan
Perusahaan pada tahun 2005 dengan
jabatan sebagai anggota Komite Audit.
Beliau juga ikut dalam mendirikan PT
Green Vit International pada tahun 2009
dan PT New Me International pada tahun
2011. Beliau menjabat sebagai Direktur
As at December 31, 2020, The Audit
Committee consists of a chairman and
two members as follows :
Gunawan
Chairman
Indonesian national, 77 years old. He
obtained his Bachelor of Economics in
1969 at Universitas Trisakti, Jakarta. He
joined the Company in 2007 as
Independent Commissioner. At present,
he is also the Branch Manager of PT
Bangun Sarana Baja (since 1995) and
PT Plumbon Bangun Sejahtera (since
1996) and an Assistant President
Director of PT Tuban Supply Base (since
2005). He used to be a Director of PT
Agromina Ciptatama from 1991 through
1995, PT Tumaga Ekatama from 1987
through 1990, PT Tri Phoenix Ltd. from
1977 through 1986 and PT Karya Pelita
from 1973 through 1975.
Stevan Djaya Saputra
Member
Indonesian national, 44 years old. He
obtained his Bachelor of Economics in
2000 at Universitas Trisakti, Jakarta. He
was appointed as member of the Audit
Committee since 2005. He is one of the
founders of PT Green Vit International in
2009 and PT New Me International in
2011. He became a Director of PT
Antaran Berkat Sejahtera in 2014. He
used to be the Operations General
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
94
PT Antaran Berkat Sejahtera pada tahun
2014. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai Operations General Manager &
Internal Audit Manager PT Helindo
Bangunraya Sejahtera pada tahun 2009,
Internal Audit Manager PT Dipa
Pharmalab Intersains pada tahun 2006
dan Internal Audit Supervisor PT Mayora
Indah Tbk pada tahun 2002.
Rika Prasodjo
Anggota
Warga Negara Indonesia, 44 tahun.
Pendidikan di Universitas Trisakti,
Jakarta, dalam bidang Ekonomi, tahun
1998. Mulai bergabung dengan
Perusahaan pada tahun 2005 dengan
jabatan sebagai anggota Komite Audit.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Manager Finance & Accounting PT
Gusher Mitra Sejahtera pada tahun 2010
dan sebagai Senior Associate /
Supervisor Kantor Akuntan Publik Ernst
& Young - Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
(sebelumnya Arthur Andersen - Prasetio,
Utomo & Co) pada tahun 2003.
Manager & Internal Audit Manager of PT
Helindo Bangunraya Sejahtera in 2009,
an Internal Audit Manager of PT Dipa
Pharmalab Intersain in 2006 and an
Internal Audit Supervisor of PT Mayora
Indah Tbk in 2002.
Rika Prasodjo
Member
Indonesian national, 44 years old. She
obtained her Bachelor of Economics in
1998 at Universitas Trisakti, Jakarta. She
was appointed as member of the Audit
Committee since 2005. She used to be a
Manager Finance & Accounting of PT
Gusher Mitra Sejahtera in 2010 and a
Senior Associate / Supervisor of Ernst &
Young - Prasetio, Sarwoko & Sandajaja,
Registered Public Accountants (formerly
Arthur Andersen - Prasetio, Utomo & Co)
in 2003.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
95
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan membantu
Perusahaan dalam melaksanakan
ketentuan-ketentuan Tata Kelola
Perusahaan dan memastikan untuk
memenuhi ketentuan – ketentuan dari
Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) serta Anggaran Dasar
Perusahaan dan peraturan – peraturan
Perseroan Terbatas. Sekretaris juga
mengelola hubungan dengan publik dan
mengkoordinasi aktivitas-aktivitas dari
Dewan Komisaris dan Direksi di dalam
maupun di luar Perusahaan, bertindak
sebagai contact person antara
Perusahaan, BEI, OJK, investor-investor
dan masyarakat umum, memantau
perkembangan peraturan-peraturan
baru di pasar modal,
mengkoordinasi rapat umum pemegang
saham dan paparan publik, menjaga
kerahasiaan dokumen, data, dan
informasi Perusahaan kecuali yang
diminta sesuai peraturan, menyediakan
akses terhadap informasi Perusahaan
kepada publik serta menghadiri rapat-
rapat yang diselenggarakan oleh Dewan
Komisaris, Direksi dan gabungan Dewan
Komisaris dan Direksi serta menyiapkan
notulensi.
PT Tunas Alfin Tbk telah menunjuk
sekretaris Perusahaan, sebagai berikut:
Corporate Secretary
The Corporate Secretary assists the
Company in implementing the Principles
of Good Corporate Governance and
ensures compliance with the rules and
regulations of the Indonesia Stock
Exchange, Financial Services Authority
(FSA) as well as the Company’s Articles
of Association and Limited Liability
Company Laws. The secretary also
manages public relations and
coordinates the activities of the Boards of
Commissioners & Directors both
internally and externally, acts as a
contact person between the Company,
IDX, FSA, investors and the public in
general, monitors the development of
new capital market regulations,
coordinates the general meeting of
stockholders and public expose,
maintains the confidentiality of the
Company’s documents, data and
information unless required by law,
provides access to corporate information
to the public, and attends the meetings of
the Board of Commissioners, the Board
of Directors and both the Boards of
Commissioners and Directors, and
prepares the minutes of meetings.
PT Tunas Alfin Tbk has appointed a
corporate secretary, as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
96
Ellen Golose
Warga Negara Indonesia, 61 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Universitas
Trisakti, Jakarta, bidang Accounting pada
tahun 1981. Mulai bergabung dengan
Perusahaan sejak tahun 1988 dengan
jabatan General Affairs. Beliau diangkat
sebagai Sekretaris Perusahaan pada
Maret 2001 sampai dengan April 2010.
Beliau diangkat sebagai staf Audit
Internal Perusahaan dari April 2010
sampai dengan Juni 2015. Beliau
diangkat kembali sebagai Sekretaris
Perusahaan pada Juni 2015.
Ellen Golose
Indonesian national, 61 years old. She
obtained her degree in Accounting from
Trisakti University, Jakarta, in 1981. She
joined the Company in 1988 as General
Affairs. She was appointed as Corporate
Secretary in March 2001 through April
2010. She was appointed as the
Company’s Internal Audit staff from April
2010 through June 2015. She was re-
appointed as Corporate Secretary in
June 2015.
Beliau tinggal di Jalan Muwardi I No. 212
Jakarta 11450.
She resides at Jalan Muwardi I No. 212
Jakarta 11450.
Seminar/Pelatihan yang diikuti oleh Corporate Secretary selama tahun 2020:
(Seminar/Training attended to by Corporate Secretary for 2020):
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
97
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
98
Unit Audit Internal
Perusahaan telah membentuk Unit Audit
Internal untuk meningkatkan sistem
pengendalian intern dan memastikan
bahwa prinsip Good Corporate
Governance telah terlaksanakan.
Audit Internal memberikan keyakinan
dan saran secara independen dan
objektif, mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko,
mengevaluasi kecukupan dan keefektifan
sistem pengendalian intern,
mengevaluasi proses tata kelola, dengan
tujuan meningkatkan kinerja aktifitas dan
nilai operasional Perusahaan.
Kepala Unit Audit Internal secara teknis
bertanggung jawab langsung kepada
Presiden Direktur, diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden Direktur atas
persetujuan Dewan Komisaris.
Audit Internal Perseroan memiliki
Pedoman atau Piagam (Charter) Audit
Internal, yang berisi tentang tugas,
tanggung jawab dan wewenang,
kebijakan dan kriteria, kode etik, serta
kebijakan rapat.
Tidak ada pendidikan dan/atau pelatihan
yang diikuti selama tahun buku oleh
Audit Internal.
Frekuensi rapat yang diikuti oleh Audit
Internal tercantum pada rapat komite
audit.
Internal Audit Unit
The Company has established an
Internal Audit Unit to help improve and
strengthen the present internal control
system and to ensure that the principles
of Good Corporate Governance are
achieved.
Internal Audit provides confidence and
advice independently and objectively,
evaluates and improves the effectiveness
of risk management, evaluates the
adequacy and effectiveness of the
internal control system, evaluates the
governance process, with the aim of
improving the performance of the
activities and operational value of the
Company.
Head of Internal Audit Unit is technically
directly responsible to the President
Director, appointed and discharge by the
President Director with the approval of
the Board of Commissioners.
The Internal Audit of the Company has
Internal Audit's Guidelines or Charter
(Piagam), which contains duties,
responsibilities and authorities, policies
and criteria, code of ethics, and meeting
policies.
There was no formal education and/or
training attended to by the Internal Audit
during the financial year.
The meeting frequency attended by
Internal Audit is listed in the audit
committee meeting.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
99
Perusahaan telah menunjuk Audit
Internal, sebagai berikut:
The Company has appointed an Internal
Audit, as follows:
Lili S. Widjaja
Warga Negara Indonesia, 61 tahun.
Menyelesaikan pendidikan di Universitas
Trisakti, Jakarta, bidang Accounting pada
tahun 1980. Jabatan yang dirangkap saat
ini adalah sebagai staf General Ledger
pada Departemen Akuntansi sejak 1985.
Sebelumnya sebagai staf administrasi LC
Import dari tahun 1980 sampai dengan
1985.
Lili S. Widjaja
Indonesian national, 61 years old. She
obtained her degree in Accounting from
Trisakti University, Jakarta, in 1980. At
present, she is the General Ledger staff
of the Accounting Department since
1985. She used to be an LC Import
administration staff from 1980 through
1985.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
100
Sistem Pengendalian Intern &
Pelaksanaan Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern merupakan
segala tindakan yang dilakukan oleh
manajemen untuk mengelola risiko dan
meningkatkan kemungkinan tercapainya
sasaran dan tujuan yang ditetapkan.
Sistem pengendalian intern yang
diterapkan Perusahaan adalah sebagai
berikut:
• Lingkungan pengendalian
Secara umum agar dapat
memberikan acuan disiplin dalam hal
integritas, nilai etika, kompetensi
personil perusahaan, falsafah
manajemen dan gaya operasional,
cara manajemen didalam
mendelegasikan tugas dan tanggung
jawab, mengatur dan
mengembangkan personil serta
arahan yang diberikan oleh Dewan
Direksi.
• Penilaian risiko
Menentukan tujuan dan target yang
akan dicapai dan kemudian
mengidentifikasi dan analisa atas
risiko yang relevan terhadap
pencapaian tujuan.
• Aktivitas pengendalian
Membuat batasan-batasan atau
otorisasi persetujuan, kewenangan,
verifikasi, rekonsiliasi, inspeksi atas
kinerja operasional, keamanan
sumberdaya dan pemisahan tugas
dan tanggung jawab.
• Informasi dan komunikasi
Menampung kebutuhan perusahaan
didalam mengidentifikasi, mengambil
dan mengkomunikasikan informasi-
informasi kepada pihak yang tepat
agar mereka mampu melakukan
tanggung jawab mereka.
Internal Control System & Its
Implementation
The internal control system is all actions
taken by management to manage risk
and increase the possibility of achieving
the stated goals and objectives.
The internal control system which has
been implemented by the Company is
presented below:
• Scope of control
In general, to discipline concerning
integrity, ethical values, employees’
competence, management
philosophy and operational style,
managerial ways in delegating duties
and responsibilities, directing and
developing personnel and the
guidelines from the Board of
Directors.
• Risk assessment
To set up goals and objectives to be
achieved and identifying and
analyzing the risk involved.
• Control activities
To create boundaries or approvals,
authorization, verification,
reconciliation, inspection of
operational procedures, security of
resources and separation of duties
and responsibilities.
• Information and communication
To facilitate company’s needs in
identifying, getting and
communicating information to
relevant parties to carry out their
responsibilities.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
101
• Pengawasan
Pengendalian intern diawasi oleh
manajemen dan personil di dalam
perusahaan.
Pelaksanaan pengendalian intern
Pengendalian keuangan
• Mencakup rencana dan prosedur
yang menyangkut pengamanan
harta Perusahaan untuk memastikan
seberapa jauh harta Perusahaan
dipertanggungjawabkan dan
dilindungi dari kemungkinan
terjadinya segala bentuk pencurian,
kecurangan dan penyalahgunaan.
• Mencakup prosedur yang
menyangkut keterandalan catatan-
catatan keuangan untuk memastikan
bahwa pengelolaan data yang
dilakukan dalam Perusahaan dapat
dipercaya.
• Menilai mutu pekerjaan setiap
bagian dalam melaksanakan tugas
yang diberikan oleh manajemen.
• Pengendalian keuangan meliputi
pengendalian sistem kewenangan
dan persetujuan, pengendalian
pemisahan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pembukuan
dari tugas-tugas yang berhubungan
dengan operasi, pengendalian
pengamanan phisik atas harta,
pengendalian atas sistem yang
mencakup otorisasi dan pencatatan
agar memungkinkan pengendalian
yang wajar atas aset, utang,
pendapatan dan biaya.
• Memastikan ketaatan terhadap
kebijakan, rencana dan prosedur
yang ditetapkan manajemen dan
kepatuhan terhadap peraturan
perundangan.
• Control
Internal control is supervised by
management and personnel in the
company.
Implementation of internal control
Financial control
• Includes plans and procedures
regarding the security of the
Company’s resources to ensure
security of Company’s resources of
theft, fraud and abuse.
• Includes procedures regarding the
reliability of financial records to
ensure that data management being
done in the Company are
trustworthy.
• To assess the quality of work for
each part in carrying out the tasks
assigned by management.
• Financial controls include control of
the system of authority and
approval, control of the separation of
tasks related to accounting from
tasks related to operations, control
of assets’s physical security, control
over systems that include
authorization and recording to
enable reasonable control. assets,
liabilities, income and expenses.
• To ensure adherence to policies,
plans and procedures established by
management and compliance with
laws and regulations.
102
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Pengendalian operasional
• Mencakup rencana dan prosedur
yang berhubungan dengan efisiensi
operasi.
• Pengendalian operasi meliputi
pengendalian sistem kewenangan
dan persetujuan, pengendalian
dalam arus produk yang meliputi
proses perolehan bahan baku,
proses produksi, proses distribusi
produk ke konsumen akhir,
pengendalian kualitas produksi.
• Pengendalian terhadap dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan
sistem manajemen mutu dan
keamanan pangan.
• Pengendalian dalam kepegawaian.
• Memastikan ketaatan terhadap
kebijakan, rencana dan prosedur
yang ditetapkan manajemen dan
kepatuhan terhadap peraturan
perundangan.
Tujuan akhir dari pengendalian intern
tersebut adalah: pencegahan
kecurangan, pendeteksian kecurangan
dan penginvestigasian kecurangan.
Manajemen menerapkan sistem
pengendalian intern dan
mengembangkannya dengan biaya yang
tidak terlalu mahal. Efektivitas dan
efisiensi operasi pengendalian intern
dalam Perusahaan merupakan alat untuk
mengurangi kegiatan pemborosan dan
mengurangi penggunaan sumber daya
yang tidak efektif dan tidak efisien dalam
operasi Perusahaan.
Direksi menelaah dan menilai, sistem
pengendalian intern yang ada dan yang
diterapkan sudah cukup memadai.
Operational control
• Includes plans and procedures
related to operating efficiency.
• Operations control includes control
of authority and approval systems,
control in product flow which
includes the process of obtaining
raw materials, the production
process, the process of distributing
products to end consumers,
controlling the quality of production.
• Control of documents relating to the
quality management system and
food safety.
• Control in personnel.
• To ensure adherence to policies,
plans and procedures established by
management and compliance with
laws and regulations.
Final objectives of internal control are:
fraud prevention, fraud detection and
fraud investigation.
Management implements an internal
control system and develops it at low
cost. The effectiveness and efficiency of
internal control operations of the
Company is a tool to reduce wasteful
activities and reduce ineffective and
inefficient use of resources of the
Company's operations.
The Board of Directors reviews and
assesses, that the existing and
implemented internal control systems are
adequate.
103
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Risiko Usaha
Liabilitas keuangan utama Perusahaan
meliputi utang bank, utang usaha, utang
lain-lain dan beban akrual. Tujuan utama
dari liabilitas keuangan ini adalah untuk
membiayai kegiatan operasional
Perusahaan. Perusahaan juga
mempunyai berbagai aset keuangan
seperti kas dan setara kas, piutang
usaha dan piutang lain-lain yang
dihasilkan langsung dari kegiatan
usahanya.
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko
keuangan Perusahaan adalah untuk
memastikan bahwa sumber daya
keuangan yang memadai tersedia untuk
operasi, pengembangan bisnis serta
untuk mengelola risiko utama yang timbul
dari instrumen keuangan Perusahaan
yaitu risiko kredit, risiko nilai tukar mata
uang asing, risiko tingkat suku bunga dan
risiko likuiditas.
Untuk mengurangi risiko dalam usaha,
Perusahaan telah melaksanakan
beberapa langkah – langkah sebagai
berikut:
Bahan Baku: Perusahaan telah
melakukan kontrol untuk pembelian dan
pemakaian bahan baku. Untuk
menghindari ketergantungan terhadap
satu pemasok dan jenis yang khusus,
Perusahaan telah berupaya untuk
memperbanyak pemasok bahan baku
dan memperbolehkan penggantian
bahan baku yang berkualitas tinggi.
Persaingan: Untuk menjaga persaingan dan mencapai kepuasan para pelanggan, Perusahaan telah berhasil memperbaiki efisiensi produksi, pengendali-sisa
Business Risks
The principal financial liabilities of the
Company consist of bank loans, trade
payables, other payables and accrued
expenses. The main purpose of these
financial liabilities is to raise funds for the
operations of the Company. The
Company also has various financial
assets such as cash and cash
equivalents, trade receivables and other
receivables which araise directly from its
operations.
The Company financial risk management
objectives and policies seek to ensure
that adequate financial resources are
available for operation and development
of its business, while managing the
Company financial instruments exposure
to credit risk, foreign currency exchange
rate risk, interest rate risk and liquidity
risk.
To mitigate the risks inherent in business,
the Company has taken several
measures as follows:
Raw Materials: It has implemented
controls over procurement and utilization
of raw materials. To avoid dependency
on one supplier and specific brands, it
has diversified its suppliers of raw
materials and allowed substitutions with
those of the same qualities of products.
Competition: To remain competitive and
achieve customer satisfaction, the
Company has tremendously improved its
production efficiency, production waste
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
104
produksi, kualitas produk dan pengiriman
tepat waktu. Perusahaan juga telah
menginvestasi fasilitas produksi yang
modern dan melaksanakan perbaikan –
perbaikan dalam ketrampilan sumber
daya manusia.
Teknologi: Untuk kemajuan teknologi,
Perusahaan selalu berlangganan
majalah-majalah teknisi dari mesin-mesin
dan alat-alat penunjang yang modern,
mempergunakan konsultan-konsultan
teknis.
Modal: Perusahaan mengelola risiko
modal untuk memastikan pemeliharaan
rasio modal yang sehat untuk
mendukung usaha dan memaksimalkan
nilai bagi pemegang saham. Perusahaan
mengelola struktur permodalan dan
melakukan penyesuaian terhadap
perubahan kondisi ekonomi. Kebijakan
Perusahaan adalah mempertahankan
struktur permodalan yang sehat untuk
mengamankan akses terhadap
pendanaan pada biaya yang wajar.
Mata Uang Asing: Perusahaan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian bahan baku, perolehan aset tetap dan penjualan kepada pihak ketiga. Perusahaan mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan dan menyesuaikan antara penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Di samping itu, Perusahaan juga mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing.
management, product quality and on
time delivery. Also, it has invested in
modern production facilities and is
committed to continuously improving the
skills of its human resources.
Technology: For technology
advancement, the Company continuously
subscribes to technical publications of
modern machinery and equipment,
utilizes technical advice from consultants.
Capital: The Company manages capital
risk to ensure that it maintains healthy
capital ratios in order to support its
business and maximize shareholders
value. The Company manages its capital
structure and make adjustments to it in
light of changes in economic conditions.
The Company’s policy is to maintain a
healthy capital structure in order to
secure access to finance at a reasonable
cost.
Foreign Currency: The Company is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions, such as purchase of raw materials, acquisition of fixed assets and sales to third parties. The Company manages the foreign currency exposure by matching, as much as possible, receipts and payments in each individual currency. Furthermore, the Company manages the risk of foreign exchange rates by monitoring the fluctuations in foreign exchange rate continuously so as to perform appropriate actions to reduce the risk of foreign currency exchange rates.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
105
Kredit: Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Perusahaan menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Perusahaan juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening bank dan deposito berjangka. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Perusahaan yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal.
Likuiditas: Tanggung jawab utama
manajemen risiko likuiditas terletak pada
Direksi, yang telah membangun
kerangka manajemen risiko likuiditas
yang sesuai untuk persyaratan
manajemen likuiditas dan pendanaan
jangka pendek, menengah dan jangka
panjang Perusahaan. Perusahaan
mengelola profil likuiditasnya untuk dapat
membiayai pengeluaran modalnya dan
membayar kewajiban yang jatuh tempo
dengan menjaga kecukupan kas dan
ketersediaan pendanaan. Manajemen
melakukan evaluasi dan pengawasan
yang ketat atas arus kas masuk (cash-in)
dan kas keluar (cash-out) untuk
memastikan tersedianya dana untuk
memenuhi kebutuhan pembayaran
kewajiban yang jatuh tempo.
Credit: The Company is exposed to credit risk mainly from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to credit worthy customers with proven track record or good credit history. It is the Company’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit policy verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The Company is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Company in banks in the form of current accounts and time deposits. To mitigate this risk, the Company has a policy to place its funds only in banks with good reputation and high credit ratings. The Company is confident in its ability to control and sustain minimal exposure of credit risk.
Liquidity: The ultimate responsibility for liquidity risk management rests with the Board of Directors, who has built an appropriate liquidity risk management framework for the management of the Company’s short, medium and long-term funding and liquidity requirements. The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding. The management evaluates and monitors cash inflow and cash outflow to ensure the availability of funds to settle the maturing obligation.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
106
Risiko Tingkat Suku Bunga: Eksposur Perusahaan terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank. Untuk pinjaman bank, Perusahaan berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.
Langkah-langkah yang telah dilakukan
oleh Perusahaan dalam sistem
pengendalian risiko ini cukup efektif
mengurangi risiko dalam usaha
Perusahaan.
Direksi menelaah kebijakan dalam
pengelolaan risiko-risiko tersebut dan
berpendapat bahwa kecukupan sistem
pengendalian risiko sudah terpenuhi.
Permasalahan Hukum, Perkara Penting dan Sanksi Administratif Selama tahun 2020, tidak ada permasalahan hukum dan perkara penting yang dihadapi oleh Perusahaan, Anak Perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat pada periode pelaporan sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap kondisi Perusahaan serta tidak ada sanksi administratif yang dikenakan kepada Perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi oleh otoritas Pasar Modal dan otoritas lainnya. Komunikasi dengan Pemegang Saham dan Komunitas Investasi
Tujuan
Pemberian informasi kepada para
pemegang saham dan komunitas
investasi dilakukan secara wajar dan
tepat waktu agar mereka dapat menilai
perkembangan operasional dan kinerja
keuangan Perusahaan.
Interest Rate Risk: The Company
exposure to the risk of changes in market
interest rates is mainly related to bank
loan. For bank loans, the Company
seeks to reduce interest rate risk by
obtaining a loan structure with a
competitive interest rate.
The efforts that have been made by the
Company in this risk control system are
quite effective in reducing risks in the
Company’s business.
The Board of Directors reviews the
policies in managing these risks and
believes that the adequacy of the risk
control system has been met.
Law Issues, Important Cases and Administrative Sanctions During 2020, there were no law issues and important cases faced by the Company, Subsidiaries, members of the Boards of Commissioners and Directors who served in the reporting period so that there was no impact on the condition of the Company as well as there were no administrative sanctions imposed on the Company, members of the Boards of Commissioners and Directors by the Capital Market Authority and other authorities. Communication with the Shareholders and the Investment Community
Purpose
Providing information to shareholders
and the investment community in a fair
and timely manner so that they can
assess the operational progress and
financial performance of the Company.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
107
Data
Komunikasi antara Perusahaan dengan
pemegang saham dan komunitas
investasi termasuk hal-hal berikut:
• Informasi yang disampaikan
adalah benar untuk menghindari
informasi yang menyesatkan.
• Berfokus pada komunikasi yang
wajar, transparan dan terbuka.
• Perusahaan menyampaikan
informasi terkini melalui website.
• Informasi tentang Perusahaan
yang tersedia di website antara
lain: sekilas tentang Perusahaan,
informasi singkat tentang bisnis
Perusahaan, prospektus, laporan
keuangan, dan rapat umum
pemegang saham.
Media Komunikasi
Komunikasi dilakukan melalui:
• Rapat umum pemegang saham
• Laporan keuangan
• Laporan tahunan
• Paparan publik
• Website
Kode Etik
Dipandang perlu melembagakan etika
dalam struktur dan kegiatan Perusahaan
maka Perusahaan membuat kode etik.
Kode etik merupakan panduan praktis
agar setiap individu senantiasa membuat
keputusan yang benar dalam setiap
tindakan dalam bekerja. Setiap individu
dalam Perusahaan memiliki tanggung
jawab untuk menghargai nilai-nilai
kesetiaan, semangat dan kemitraan,
untuk bertindak dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam kode
etik Perusahaan.
Data
Communication between the Company
and its shareholders and the investment
community includes the following:
• The information submitted is
correct to avoid misleading
information.
• Focus on reasonable, transparent
and open communication.
• The Company submits the latest
information through its website.
• Information about the Company
that are available on the website
include: at a glance about the
Company, brief information about
the Company’s business,
prospectus, financial reports, and
general meetings of
shareholders.
Communication Media
Communication is done through:
• General Meetings of shareholders
• Financial statements
• Annual report
• Public expose’
• Website
Code of Conduct
Deemed necessary to institutionalize
ethics in the structure and activities of the
Company, so the Company creates a
code of conduct. The code of conduct is
a practical guide so that every individual
always makes the right decisions in
every action at work. Every individual in
the Company has a responsibility to
respect the values of loyalty, passion and
partnership, to act and behave in
accordance with the values contained in
the Company's code of conduct.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
108
Sosialisasi kode etik dan upaya penegakkannya dilakukan dengan memperkenalkan kode etik dengan memberikan buku Pedoman Berperilaku kepada top manajemen dan karyawan terutama kepada mereka yang berhubungan dengan pihak luar Perusahaan. Mereka membaca, mengerti dan menandatangani. Pernyataan bahwa kode etik berlaku bagi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perusahaan, tidak secara eksplisit tercantum pada buku kode etik namun semua karyawan termasuk top manajemen memahami dan menerima kode etik tersebut serta mengembalikan formulir pernyataan menerima kode etik tersebut.
Isi kode etik Perusahaan adalah sebagai berikut:
Pesan dari Presiden Direktur BAB I BAKUAN (STANDARDS) TA
BAB II HUBUNGAN KERJA TA 1.Hubungan dengan Sesama Karyawan TA 2.Hubungan dengan Dewan Komisaris dan Direksi 3.Hubungan dengan Pemasok, Vendor, Konsultan dan Pelanggan 4.Hubungan dengan Pemegang Saham 5.Hubungan dengan Pesaing
BAB III KEPATUHAN KEPADA REGULATOR 1.Kepatuhan Terhadap Hukum
dan Peraturan Perundangan 2.Hubungan dengan Regulator
(Depnaker dan Pemda)
The code of conduct socialization and
enforcement efforts are carried out by
introducing the code of conduct by
providing a Code of Conduct to top
management and employees, especially
to those who deal with outsiders. They
read, understood and signed.
The statement that the code of conduct applies to members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, and employees of the Company, is not explicitly listed in the code of conduct book but all employees including top management understand and accept the code of conduct and return the statement form to receive the code of ethics.
The following is the content of the Company’s code of conduct:
Memo from President Director
CHAPTER I TA CODE (STANDARDS)
CHAPTER II TA WORK RELATIONSHIPS 1.Relationship with Fellow TA Employees 2.Relationship with Boards of Commissioners and Directors 3.Relationship with Suppliers, Vendors, Consultants and Customers 4.Relationship with Shareholders 5.Relationship with Competitors
CHAPTER III COMPLIANCE WITH REGULATORS 1.Compliance with Laws and Legislative Regulations 2.Relationship with Regulators (Misnistry of Manpower and Regional Government)
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
109
BAB IV KERAHASIAAN INFORMASI 1.Keterbukaan Informasi dan
Penjagaan Kerahasiaan Informasi
2.Kerahasiaan Pelanggan dan Data Pribadi
BAB V PELANGGARAN DAN
PENYIMPANGAN PEDOMAN BERPERILAKU TA DAN KEBIJAKAN LAINNYA (Pelaporan Pelanggaran)
BAB VI BENTURAN KEPENTINGAN BAB VII PENCEGAHAN KORUPSI
1.Suap dan Korupsi 2.Hadiah dan Hiburan
BAB VIII KOMUNIKASI DENGAN PUBLIK 1.Pertanyaan dari Media
Massa dan Pihak Luar Lainnya
2.Penanganan Keluhan BAB IX KESESUAIAN PRODUK BAGI
PELANGGAN
BAB X PERLINDUNGAN TERHADAP
ASET TA DAN ASET PELANGGAN
CHAPTER IV CONFIDENTIALITY OF INFORMATION 1.Information Disclosure and Safeguarding of Confidential Information 2.Confidentiality of Customer and Personal Data CHAPTER V VIOLATION AND DEVIATION OF TA CODE OF CONDUCT AND OTHER POLICIES (Whistle Blowing) CHAPTER VI CONFLICT OF INTEREST CHAPTER VII PREVENTION OF CORRUPTION 1.Bribery and Corruption 2.Gift and Entertainment CHAPTER VIII COMMUNICATION WITH THE PUBLIC 1.Inquiries from Mass Media and Other External Parties 2.Handling of Complaints
CHAPTER IX PRODUCT CONFORMITY FOR CUSTOMER
CHAPTER X PROTECTION OF
ASSETS OF TA AND
CUSTOMER
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
110
BAB XI PARTISIPASI PERUSAHAAN 1.Kegiatan Politik 2.Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan BAB XII LINGKUNGAN KERJA YANG
SEHAT DAN PRODUKTIF
CATATAN TAMBAHAN PANDUAN Pokok-Pokok Budaya Perusahaan
Pokok-pokok budaya Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Mutu
Mutu adalah yang pertama dan utama
dalam semua kegiatan. Sejak awal,
kendalikan kegiatan dan cegah
terjadinya ketidaksesuaian.
Tanggung Jawab
Jalankanlah pekerjaan dengan sepenuh
hati dan konsekuen.
Kejujuran
Jangan pernah memikirkan apalagi
melakukan kecurangan dalam
melaksanakan pekerjaan, tugas,
tanggung jawab dan wewenang.
Kreativitas
Pasti ada cara lain. Pikirkan, temukan
dan wujudkan alternatif yang
mengandung nilai lebih.
Kerjasama
Bersatulah dalam menghadapi dan mengatasi semua permasalahan
CHAPTER XI COMPANY’S PARTICIPATION
1.Political Activity
2.Corporate Social
Responsibility
CHAPTER XII HEALTHY AND
PRODUCTIVE WORKING
ENVIRONMENT
ADDITIONAL GUIDELINES
Principles of Company’s Culture
The principles of Company’s culture are the following:
Quality
Quality is first and foremost in all
activities. From the start, control the
activity and prevent the occurence of
nonconformity.
Responsibility
Perform work wholeheartedly and
consistently.
Honesty
Do not ever think to commit fraud while
performing task, duty, responsibility and
authority.
Creativity
There must be another way. Think, find
and realize alternative valuable solution.
Cooperation
Unite to confront and overcome
problems.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
111
Kebijakan Kompensasi Jangka
Panjang Kepada Manajemen dan/atau
Karyawan
Kompensasi merupakan imbalan yang diterima atas kerja yang dilakukan. Kompensasi menjadi hal yang cukup penting bagi Perusahaan untuk meningkatkan loyalitas dan motivasi kerja. Kompensasi Perusahaan berupa gaji, tunjangan, insentif, asuransi. Pemberian kompensasi jangka panjang berupa imbalan pasca kerja dimana Perusahaan mengikuti Manulife Program Pesangon dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Program ini disediakan untuk semua karyawan yang berhak. Kontribusi untuk program ini adalah 100% berasal dari Perusahaan.
Program Kepemilikan Saham oleh Manajemen dan/atau Karyawan MSOP (Management Stock Ownership
Plan) dan ESOP (Employee Stock
Ownership Plan) adalah Program
Kepemilikan Saham oleh Manajemen
dan/atau Karyawan yang dilakukan
melalui penawaran saham atau
penawaran opsi saham dalam rangka
kompensasi terhadap Manajemen
dan/atau Karyawan. Program ini memiliki
tujuan: sebagai penghargaan (reward)
kepada Manajemen dan/atau Karyawan,
untuk mempertahankan (retaining)
Manajemen dan/atau Karyawan serta
menimbulkan rasa memiliki (sense of
belonging) atas Perusahaan.
Long-term Compensation Policy for
Management and/or Employees
Compensation is the reward received for
work performed. Compensation is quite
important for the Company to increase
loyalty and work motivation.
Company compensation in the form of
salaries, allowances, incentives,
insurance. Providing long-term
compensation in the form of post-
employment benefits whereby the
Company has participated in Manulife
Program Pesangon of PT Asuransi Jiwa
Manulife Indonesia. This program is
provided to all of its eligible employees.
The contribution for this program is 100%
funded by the Company.
Share Ownership Program by Management and/or Employees MSOP (Management Stock Ownership
Plan) and ESOP (Employee Stock
Ownership Plan) is a Share Ownership
Program by Management and/or
Employees which is carried out through
an offering of shares or an offering of
shares options in order to compensate
Management and/or Employees. This
program has purposes: as a reward to
Management and/or Employees, to retain
Management and/or Employees as well
as create a sense of belonging to the
Company.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
112
Program Kepemilikan Saham tersebut
pernah dilakukan pada saat tambahan
pencatatan 1.263.206.000 saham
Perusahan sehubungan dengan
pembagian dividen saham dimana
persetujuan Bursa Efek Surabaya (BES)
tentang tambahan pencatatan tesebut
berdasarkan Surat BES No. JKT-
009/MKT/LIST/BES/VI/2001 tanggal 31
Mei 2001.
Kebijakan Perusahaan sebagai
perusahaan terbuka mewajibkan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris
untuk menyampaikan informasi kepada
Perusahaan mengenai kepemilikan dan
setiap perubahan kepemilikan atas
saham Perusahaan yang dimilikinya.
Penyampaian informasi tersebut
dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari kerja
setelah terjadinya kepemilikan atau
setiap perubahan kepemilikan saham.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor
11/POJK.04/2017 tentang laporan
kepemilikan atau setiap perubahan
kepemilikan saham perusahaan terbuka.
The Share Ownership Program has been
conducted at the time the listing of
additional 1,263,206,000 shares of the
Company in connection with the
declaration of stock dividend which is
approval of Surabaya Stock Exchange
(SSE) about the additional listing based
on SSE’s Letter No. JKT-
009/MKT/LIST/BES/VI/2001 dated May
31, 2001.
It is the Company’s policy as a listed
Company to require the members of the
Boards of Directors and Commissioners
to inform the Company of their ownership
and any changes thereto on the
Company’s shares owned.
Submission of the information should be
done no later than 3 (three) working days
after the occurrence of stock ownership
or any changes thereto. This is in
accordance with the Financial Services
Authority Regulation No.
11/POJK.04/2017 regarding the report of
ownership or any changes in ownership
of the listed company’s stock.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
113
Program Orientasi bagi Anggota
Dewan Komisaris dan Direksi yang
Baru Diangkat
Orientasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang baru diangkat merupakan program untuk memperkenalkan mereka pada peran mereka, organisasi, kebijakan, nilai dan gambaran kegiatan usaha Perusahaan.
Pelaksanaan program orientasi yang
dilakukan oleh sekretaris Perusahaan
meliputi:
• Pengetahuan tentang Perusahaan
berupa penyampaian dokumen-
dokumen antara lain: visi dan misi,
struktur organisasi, anggaran dasar,
kode etik, piagam dewan komisaris
dan/atau direksi, peraturan terkait
Perusahaan dan laporan tahunan.
• Pemahaman tugas dan tanggung
jawab sebagai anggota dewan
komisaris dan direksi, wewenang dan
ketentuan lainnya.
• Kegiatan kunjungan ke kantor pusat
dan cabang.
Sistem Pelaporan Pelanggaran
Orientation Program for New Appointed Members of the Boards of Commissioners and Directors
Orientation for new appointed members
of the Boards of Commissioners and
Directors is a program to introduce them
to their roles, organization, policies,
values and a description of the
Company's business activities.
The implementation of the orientation
program carried out by the corporate
secretary includes:
• Knowledge of the Company in the
form of submission of documents
including: vision and mission,
organizational structure, articles of
association, code of ethics, charter of
the boards of commissioners and/or
directors, regulations related to the
Company and annual reports.
• Understanding of the duties and
responsibilities as a member of the
boards of commissioners and
directors, authorities and other
provisions.
• Activities to visit the head office and
branches.
Whistle blowing system
Mekanisme sistem pelaporan pelanggaran di Perusahaan sebagai berikut: a. Cara penyampaian laporan
pelanggaran;
Kita semua harus melaporkan
pelanggaran pedoman perilaku dan
atau ketentuan bakuan lainnya kepada
atasan atau jika perlu kepada pihak
yang mengelola pengaduan
(Compliance Officer).
b. Perlindungan bagi pelapor;
Pelapor akan dilindungi
kerahasiaannya.
Whistle blowing system mechanism in the Company is as follows:
a. How to submit a violation report;
We must report violations of code of conduct and/or other standard provisions to the supervisor or if necessary to the party managing the complaint (Compliance Officer).
b. Protection for whistleblowers; Whistleblowers will be protected
confidentiality.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
114
c. Penanganan pengaduan;
Perusahaan melaksanakan kebijakan
”Komunikasi Terbuka” untuk
mendukung karyawan yang
melaporkan pelanggaran sebagai
berikut:
• Jika mengungkapkan sebuah
perbuatan yang salah maka
masalah tersebut akan
diinvestigasi.
• Laporan kita akan diperlakukan
secara hati-hati dan dilindungi
kerahasiaannya.
• Kita akan diberitahu hasil
investigasi yang dilakukan.
• Kita harus melaporkan kejadian
kepada atasan kita, namun apabila
kita merasa tidak nyaman untuk
melakukannya maka kita harus
melaporkannya melalui hotline +62
812 8341959 dengan
mencantumkan nama jelas dan
bagiannya.
d. Pihak yang mengelola pengaduan;
Nomor hotline pihak yang mengelola pengaduan (Compliance Officer) adalah +62 812 8341959.
e. Jumlah pengaduan yang masuk dan
tindak lanjut selama tahun 2020:
Kebijakan Anti Korupsi
Suap dan korupsi muncul ketika
seseorang yang berwenang untuk
membuat atau mempengaruhi
keputusan, mendapat pembayaran atau
manfaat lainnya sebagai imbalan atas
perlakuan khusus yang diberikan.
c. The handling of complaints; The Company implements an "Open
Communication" policy to support employees who report violations as follows:
• If you reveal a wrongdoing then the
problem will be investigated.
• Our report will be treated carefully and confidentiality protected.
• We will be notified of the results of
the investigation carried out.
• We must report the incident to our supervisor, but if we feel uncomfortable doing so then we must report it through the hotline +62 812 8341959 with a clear name and part.
d. The party that manages the complaint; The hotline number of the party managing the complaint (Compliance Officer) is +62 812 8341959.
e. Number of complaints received and follow-up during 2020:
Anti-Corruption Policy
Bribery and corruption arise when someone who is authorized to make or influence decisions, gets paid or other benefits in return for special treatment given. The company opposes any kind of bribery and corruption.
115
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
Laporan diterima/ Report
received 0/Nil
Laporan dalam
proses/Report in progress 0/Nil
Laporan selesai diproses/Report
completed processing 0/Nil
Perusahaan menentang semua bentuk suap dan korupsi.
Tidak diperbolehkan:
• Menawarkan atau menyediakan
pembayaran atau manfaat dalam
bentuk apapun yang tidak resmi atau
tidak lazim kepada pejabat pemerintah
atau pihak lain yang berwenang dalam
pengambilan keputusan terhadap
urusan Perusahaan.
• Menawarkan imbalan kepada
karyawan pelanggan atau calon
pelanggan agar mereka berbisnis
dengan Perusahaan.
• Menerima pembayaran atau manfaat
dalam bentuk apapun yang tidak resmi
atau tidak lazim.
Ketentuan umum mengenai hadiah dan hiburan adalah bahwa para karyawan tidak diizinkan untuk menawarkan, memberi atau menerima hadiah-hadiah atau kemudahan lainnya.
Namun ada beberapa pengecualian sebagai berikut:
• Boleh memberi dan menerima hadiah-
hadiah bernilai kecil (batasan
ditentukan oleh manajemen).
• Memberi atau menerima hadiah dalam
bentuk uang tunai atau setara dengan
uang tidak dibenarkan walaupun nilai
nominalnya kecil kecuali diberikan
atau diterima sesuai dengan adat
kebiasaan sebuah perayaan
tradisional.
• Boleh menawarkan dan menerima
keramahtamahan dan perjamuan
bisnis yang layak/pantas. Hal ini harus
merupakan sesuatu yang diakui
sebagai layak/pantas.
Not allowed:
• Offer or provide payments of any kind that are unofficial or unusual to government officials or other parties authorized to make decisions on Company affairs.
• Offering rewards to customer
employees or prospective customers to do business with the Company.
• Receiving payments or benefits of any kind that are unofficial or unusual.
General provisions regarding gifts and entertainment are that employees are not permitted to offer, give or accept gifts or other conveniences.
But there are some exceptions as follows:
• May give and receive gifts of little value (limits determined by management).
• Giving or receiving gifts in cash or cash equivalents is not justified even though the nominal value is small unless it is given or received in accordance with the customs of a traditional celebration.
• May offer and receive appropriate business hospitality. This must be something that is recognized as appropriate.
116
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
• Boleh menerima hadiah melebihi nilai
nominal yang ditentukan, apabila
penolakan akan mengakibatkan
penghinaan bagi pelanggan dan
dimana permintaan maaf dan
pengembalian mungkin tidaklah
mudah dilakukan. Begitu diterima,
hadiah tersebut harus diberitahukan
dan diperlakukan/ditangani sesuai
kebijakan Perusahaan (biasanya
dilaporkan dalam waktu tujuh hari
kerja dan disumbangkan kepada staf
atau kegiatan-kegiatan amal).
• Hadiah dan cinderamata yang
diberikan kepada pelanggan atau
pihak lainnya harus memiliki cita rasa,
nilainya tidak berlebihan dan sesuai
dengan pedoman Perusahaan.
Kebijakan Seleksi Pemasok
Kebijakan terkait seleksi pemasok sebagai berikut:
• Purchasing menghubungi calon
rekanan untuk mendapatkan data
rekanan.
• Seleksi rekanan jasa meliputi:
pengalaman, kemampuan, kapasitas,
persyaratan teknis lainnya.
• Seleksi rekanan nonjasa meliputi:
meminta beberapa sample untuk dites,
pengecekan sample dibantu QC dan
Product Unit.
• Hasil test diserahkan oleh pembelian
untuk ditindaklanjuti ke rekanan.
• Apabila calon rekanan dinyatakan
memenuhi syarat maka meminta surat
penawaran harga kepada rekanan
perihal barang atau jasa yang akan
diorder dan meminta persetujuan dari
manajemen Perusahaan.
• Bila penawaran disetujui maka akan
masuk ke daftar rekanan.
• Bila sudah diterima sebagai rekanan
maka akan dilakukan evaluasi berkala
satu tahun sekali.
• May accept gifts that exceed a specified face value, if refusal will result in insults to customers and where apologies and returns may not be easy. Once received, the gift must be notified and treated/handled according to Company policy (usually reported within seven working days and donated to staff or charitable activities).
• Gifts and souvenirs given to customers or other parties must have a taste, the value is not excessive and in accordance with Company guidelines.
Supplier Selection Policy
Policies related to supplier selection are as follows:
• Purchasing contact prospective partners to obtain partner data.
• Service partner selection includes: experience, capabilities, capacity, other technical requirements.
• Non-service partner selection includes: asking for several samples to be tested, checking samples assisted by QC and Product Unit.
• Test results are submitted by purchase to be followed up with partners.
• If the prospective partner is declared to meet the requirements, then request a price quote letter to the partner regarding the goods or services that will be ordered and seek approval from the Company's management.
• If the offer is approved, it will be entered into the list of partners.
• If it has been accepted as a partner, a periodic evaluation will be conducted once a year.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
117
Kebijakan Peningkatan Kemampuan Pemasok
Kebijakan dalam peningkatan kemampuan pemasok sebagai berikut:
• Membuat rencana evaluasi kinerja
supplier.
• Evaluasi kinerja supplier dilakukan
secara periodik yaitu setiap satu tahun
sekali.
• Pelaksanaan evaluasi kinerja supplier
meliputi: aspek mutu, pengiriman,
kestabilan harga, pelayanan, dan lain-
lain.
• Apabila hasil evaluasi kinerja supplier
menunjukkan kurang memenuhi syarat
maka akan memberikan informasi dan
meminta perbaikan kinerja pada
bagian terkait.
• Apabila sampai dengan 3 kali upaya
perbaikan yang dilakukan tidak
menunjukkan efektifitasnya maka
supplier dinyatakan tidak memenuhi
kualifikasi.
• Mengupdate daftar supplier terseleksi
sesuai hasil evaluasi di atas.
Kebijakan Pemenuhan Hak-Hak
Kreditur
Perusahaan memperhatikan kepentingan
para pihak yang membantu dalam
meningkatkan kemampuan modal kerja
Perusahaan. Kebijakan terkait
pemenuhan hak-hak kreditur bertujuan
untuk menjaga terpenuhinya hak-hak
kreditur serta menjaga kepercayaan
mereka terhadap Perusahaan. Kebijakan
dalam pemenuhan hak-hak kreditur
sebagai berikut:
Supplier Capability Enhancement
Policy
Policies in increasing supplier capabilities are as follows:
• Making a supplier performance evaluation plan.
• Supplier performance evaluations are conducted periodically, once a year.
• Supplier performance evaluation includes: aspects of quality, delivery, price stability, service, and others.
• If the supplier's performance
evaluation results show that it does not meet the requirements, it will provide information and request performance improvements in the relevant section.
• If up to 3 times the improvement effort made does not show its effectiveness, then the supplier is declared not qualified.
• Update the list of selected suppliers as per the evaluation results above.
Fulfillment of Creditors' Rights Policy
The Company pays attention to the
interests of the parties who assist in
increasing the Company's working capital
capacity. Policies related to fulfillment of
creditors' rights are aimed at maintaining
the fulfillment of creditors' rights as well
as maintaining their trust on the
Company. Policies for fulfilling creditors'
rights are as follows:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
118
• Perusahaan mengukur kemampuan
secara internal sebelum melakukan
transaksi perjanjian dengan pihak
kreditur.
• Perusahaan melakukan pemilihan
kreditur dengan cara memilih struktur
pinjaman dengan tingkat suku bunga
kompetitif. Hal ini dapat mengurangi
risiko tingkat suku bunga.
• Menerima pinjaman yang diikat
dengan perjanjian yang sah dengan
syarat-syarat keuangan dan non-
keuangan tertentu dengan
mengedepankan prinsip kewajaran.
• Berkomitmen untuk melakukan
pembayaran bunga, pelunasan pokok
pinjaman tepat waktu.
• Menyampaikan laporan keuangan
Perusahaan kepada kreditur tepat
waktu serta informasi keuangan
lainnya secara transparan dan dapat
dipercaya.
• Perusahaan senantiasa menjaga
seluruh persyaratan dalam perjanjian
tersebut terpenuhi.
Penerapan atas Pedoman Tata Kelola
Perusahaan
Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan Nomor
32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman
Tata Kelola Perusahaan Terbuka, berikut
adalah pernyataan mengenai
rekomendasi yang telah dilaksanakan
dan/atau penjelasan atas rekomendasi
yang belum dilaksanakan disertai alasan
dan alternatif pelaksanaannya:
• The Company measures its internal capacity before entering into an agreement transaction with creditors.
• The Company selects creditors by
choosing a loan structure with competitive interest rates. This can reduce interest rate risk.
• Receiving loans bound by legal
agreements with certain financial and non-financial terms by prioritizing the principle of fairness.
• Committed to make interest
payments, repayment of loan pricipal on time.
• Delivering the Company's financial statements to creditors on time as well as other financial information transparently and trustworthy.
• The company always maintains that
all the terms of the agreement are fulfilled.
Implementation of Corporate Governance Guidelines
In accordance with the Financial
Services Authority Circular Letter
Number 32/SEOJK.04/2015 concerning
Public Listed Corporate Governance
Guidelines, the following is a statement
of the recommendations that have been
implemented and/or an explanation of
the recommendations that have not
been implemented along with the
reasons and alternatives for their
implementation:
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
119
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
120
Untuk aspek A prinsip 2 rekomendasi 2.1
dan 2.2; Perusahaan tidak memiliki suatu
kebijakan komunikasi dengan pemegang
saham atau investor. Pemberian
informasi kepada mereka hanya melalui
media rapat umum pemegang saham,
laporan keuangan, laporan tahunan,
paparan publik dan situs web.
Untuk aspek B prinsip 4 rekomendasi 4.3
serta aspek C prinsip 6 rekomendasi 6.3;
Dewan Komisaris dan Direksi tidak
mempunyai kebijakan terkait
pengunduran diri anggota Dewan
Komisaris dan Direksi apabila terlibat
dalam kejahatan keuangan. Apabila
terjadi hal demikian maka alternatif
pelaksanaannya diserahkan kepada
pemegang saham pengendali.
Untuk aspek B prinsip 4 rekomendasi
4.4; Dewan Komisaris tidak memiliki
kebijakan suksesi dalam proses
nominasi anggota Direksi. Perusahaan
tidak membentuk Komite Nominasi dan
Remunerasi. Nominasi dan remunerasi
Dewan Komisaris dan Direksi ditangani
langsung oleh pemegang saham
pengendali.
Untuk aspek E prinsip 8 rekomendasi
8.1; Perusahaan tidak menggunakan
teknologi informasi secara lebih luas
hanya menggunakan situs web sebagai
media keterbukaan informasi.
For aspect A principle 2,
recommendations 2.1 and 2.2; The
company does not have a
communication policy with shareholders
or investors. Providing information to
them only through the media of general
meetings of shareholders, financial
statements, annual report, public expose’
and website.
For aspect B principle 4,
recommendations 4.3 and aspect C
principle 6, recommendations 6.3; The
Boards of Commissioners and Directors
do not have a policy related to the
resignation of members of the Boards of
Commissioners and Directors if involved
in financial crimes. If this happens, the
alternative implementation is left to the
controlling shareholder.
For aspect B principle 4,
recommendations 4.4; The Board of
Commissioners does not have a
succession policy in the process of
nominating a member of the Board of
Directors. The Company does not have a
Committee on Promotion and
Remuneration. Promotions and
remuneration of the Boards of
Commissioners and Directors are
handled directly by the controlling
shareholders.
For aspect E principle 8,
recommendations 8.1; The company
does not use information technology
more broadly, only using the website as
a medium for information disclosure.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
121
Tanggung Jawab Sosial dan Corporate Social and
Lingkungan Perusahaan Environmental Responsibility
PT Tunas Alfin Tbk juga bertanggung
jawab untuk memelihara komunitas dan
lingkungannya. Perusahaan bertanggung
jawab dalam memperbaiki kesejahteraan
para karyawan, keluarga mereka, dan
komunitas dimana Perusahaan berada.
Sebaliknya, komunitas mendukung
kegiatan Perusahaan didalam
meningkatkan dan mengembangkan
kehidupan sosial.
Pengembangan Sosial dan
Kemasyarakatan
Selama tahun berjalan, Perusahaan telah
melaksanakan berbagai kegiatan dalam
hal pengembangan sosial dan
kemasyarakatan sebagai berikut:
• Memberikan kayu sisa pembuatan
palet untuk keperluan rumah tangga
kepada ibu-ibu di sekitar lokasi
Perusahaan.
• Memberikan hewan qurban kepada
mesjid di lingkungan Perusahaan
setiap tahun.
• Sebagai donator tetap untuk
musholla warga di sekitar
Perusahaan setiap bulan.
• Memberikan 1 (satu) set kain kafan
(untuk yang Islam) dan berupa uang
(untuk yang diluar Islam) serta air
mineral sebanyak 2 (dua) dus untuk
meringankan beban keluarga bila
ada warga di sekitar Perusahaan
yang meninggal (sebanyak 12 kali
dalam tahun 2020).
PT Tunas Alfin Tbk is also responsible
for the care of its community and
environment. The Company is committed
to improving the quality of life of its work
force, their families and the community in
which it operates. In return, the
community supports the Company’s
endeavor in increasing and developing its
social life.
Social and Community Development
During the year, the Company has
carried out various activities in terms of
social and community development as
follows:
• To give excess wood from pallets to
the neighborhood.
• To give sacrificed animals yearly to
the mosques around the area of the
Factory.
• To be a permanent monthly donor to
the mosques of the community around
the area of the Factory.
• To give one set of cloth for wrapping
the corpse (for Moslem) and money
(for other religion) and two boxes of
mineral water in order to help the
family of the deceased person within
the area nearby (twelve (12) times in
2020).
122
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
• Memberikan Tunjangan Hari Raya
(THR) untuk kesejahteraan
karyawan-karyawan Pemadam
Kebakaran, Dinas kebersihan dan
pertamanan dan Polres Tangerang
setiap tahun.
• Memberi kesempatan kepada siswa
dan mahasiswa untuk magang yaitu
periode pengalaman kerja yang
ditawarkan untuk jangka waktu
terbatas.
• Partisipasi memberikan 650 masker
kain dua lapis kepada Dinas
Ketenagakerjaan dan Kelurahan
setempat serta 250 paket bantuan
sembako kepada warga terdampak
pandemi covid-19 di sekitar
Perusahaan.
• Partisipasi memberikan bantuan
sembako kepada korban banjir
melalui Kelurahan setempat.
Lingkungan Hidup
Tanggung jawab sosial Perusahaan
terhadap lingkungan merupakan
kemampuan Perusahaan untuk menutupi
implikasi lingkungan yang berasal dari
produk operasi dan menghilangkan
limbah dan praktek yang buruk.
Bahan-bahan sisa produksi berupa
kertas, karton dan plastik dihancurkan
dengan mesin slitting kemudian
dikelompokkan dan dikemas menjadi
barang afalan. Kayu sisa pembuatan
palet diberikan kepada lingkungan di
sekitar lokasi Perusahaan.
Memanfaatkan wadah bekas cat tembok
dan gemuk diolah menjadi tempat
sampah diberikan kepada daerah sekitar
pabrik.
• To give Hari Raya Bonus (THR) for
the benefit of various laborers in Fire
Department, Cleaning and gardening
service and Polres Tangerang every
year.
• Provide opportunities for students and
college students to have internship
namely periods of work experience
offered for a limited period of time.
• To participate in giving 650 two-layer
cloth masks to the local Manpower
and sub-district as well as 250
packages of basic food assistance to
residents affected by the covid-19
pandemic around the Company.
• To participate in providing basic food
assistance to flood victims through the
local sub-district.
Living Environment
Corporate social responsibility towards
the environment is the ability of the
Company to protect the environmental
implications resulting from productions
and operations, and elimination of
wastes and bad practices.
Scrap materials from production such as
paper, board and plastic are being
destroyed by slitting machine then
grouped and packed into scrap goods.
Excess wood from pallets is given to the
neighborhood. Used containers of wall
paint and grease are being converted
into new garbage containers and are
given to the community around the plant.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
123
Untuk tingkat kebisingan suara,
kebersihan udara area pabrik dan
kebersihan air yang digunakan untuk
produksi dilakukan uji laboratorium oleh
instansi terkait.
Perusahaan melaksanakan
pengendalian hama (pest control) dua
kali sebulan yang dilakukan oleh pihak
ketiga.
For noise levels, air cleanliness of the
plant area and the cleanliness of the
water being used in production are being
tested through laboratory test by relevant
agencies.
The Company carries out pest control
twice a month by a third party.
LAPORAN TAHUNAN 2020 ANNUAL REPORT
124
Consolidated Financial Statements With Independent Auditors' Report
As of December 31, 2020 and For The Year Then Ended
(Indonesian Rupiah Currency)
Laporan Keuangan Konsolidasian Dengan Laporan Auditor lndependen
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal Tersebut (Mata Uang Rupiah Indonesia)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN TBK DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)
PT TUNAS ALFIN TBK AND ITS SUBSIDIARY
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
AS OF DECEMBER 31, 2020 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
(INDONESIAN RUPIAH CURRENCY)
Daftar Isi Halaman/ Page
Table of Contents
Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian…………… 1 - 2 ………Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain Konsolidasian………………………............... 3 - 4 Consolidated Statement of Profit or Loss
..……..........and Other Comprehensive Income . Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian………… 5 ……..Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian.............................. 6 - 7 ...................Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian....... 8 - 94 ….Notes to the Consolidated Financial Statements
************************
James Ttka Direku,r/Director Prcsiden Oircktur/Pros.io'ent Otrecror
John Tika
Atas nama oan mewakifi Oireksi/For arrd on behaff of the {)jrectors
Ja aria, 16 April 2021/April 16. 2021
This statement has been made truthfully.
4. We are responsible for the internal control system of PT Tunas A/fin Tbk and its Subsidiary
b. The consolidated financial statements of PT Tunas A/fin Tbk and its Subsidiary do not contain misleading material information or facts, nor do not omit material information or facts;
3. a. All information contained in the consolidated financial statements of PT Tunas A/fin Tbk and its Subsidiary is completed and correct;
2. The consolidated financial statements of PT Tunas A/fin Tbk and its Subsidiary have been prepared and presented in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards;
1 . We are responsible for the preparation and the presentation of the consolidated financial statements of PT Tunas A/fin Tbk and its Subsidiary;
Declare that:
Residential address Telephone Title
: James Tika : Menara lmperium 28th Floor
JI. HR. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta
: JI. K. S. Tubun II No. 18 Jakarta : (021) 8317322 : Director
Name Office address
2.
Residential address Telephone Title
: John Tika : Menara lmperium 28th Floor
JI. HR. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta
.· JI. K. S. Tubun II No. 18 Jakarta
. (021) 8317322 : President Director
Name Office address
1.
We, the undersigned:
BOARD OF DIRECTOR'S STATEMENT LETTER REGARDING THE RESPONSIBILITY FOR
THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS OF PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY
AS OF DECEMBER 31, 2020 AND FOR THE YEAR
THEN ENDED
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenamya.
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian PT Tunas Alfin Tbk dan Entitas Anaknya telah diungkapkan secara lengkap dan benar;
b. Laporan keuangan konsolidasian PT Tunas Alfin Tbk dan Entitas Anaknya tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam PT Tunas Alfin Tbk dan Entitas Anaknya.
2. Laporan keuangan konsolidasian PT Tunas Alfin Tbk dan Entitas Anaknya telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian PT Tunas Alfin Tbk dan Entitas Anaknya;
Menyatakan bahwa:
1. Nama : John Tika Alamat Kantor : Menara lmperium Lantai 28
JI. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta
Alamat Domisili : JI. K.S. Tubun II No. 18 Jakarta Nomor Telepon : (021) 8317322 Jabatan : Presiden Direktur
2. Nama : James Tika Alamat Kantor : Menara lmperium Lantai 28
JI. H.R. Rasuna Said Kav. 1 Jakarta
Alamat Domisili : JI. K.S. Tubun II No. 18 Jakarta Nomor Telepon : (021) 8317322 Jabatan : Direktur
Kami yang bertanda tangan di bawah ini:
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
TANGGAL 31 DESEMBER 2020 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
Branch Cikupa
Branch Jakarta
: JI. K.H. Agus Salim No. 9, Poris Plawad Cipondoh • Tangerang 15119 • Indonesia Phone: 021-5526268 (3 lines), 55792980, Facsimile: 021-55791115
: Menara lmperium Lt. 28, Metropolitan Kuningan Superblok, JI. H.R. Rasuna Said Kav. No. 1, Jakarta 12980 • Indonesia Phone: 021-8317322 (6 Lines) Facsimile: 021-8317683 E-mail: info@tunasalfin.com, Website: www.tunasalfin.com
: Kawasan lndustri Kencana Alam Kav.29, JI. Raya Serang KM 18,8 Ds Sukanagara, Cikupa, Tangerang, Banten 15750 • Indonesia Phone : 021-59403012, 59405381, Facsimile : 021-59405362
CERTIFICATE NO. 19322
Head Office
CONVERTER OF ALUMINIUM FOIL, PAPER & PAPER BOARD I VACUUM METALLIZING I
p .t. tun as a lfi n Tb k. ROTOGRAVURE PRINTING I FLEXIBLE PACKAGING
ISO 22000 : 2005
~At"~~
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole.
1
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF
FINANCIAL POSITION As of December 31, 2020
(Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2020
2019
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan bank 2g,5,34 55.386.586.098 33.237.581.429 Cash on hand and in banks
Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.470.212.890 pada tanggal 31 Desember 2020 dan Rp 325.445.140 pada tanggal 31 Desember 2019
2g,6,34
210.768.032.644 196.694.953.828
Trade receivables - third parties - net of
allowance for impairment losses of Rp 2,470,212,890
as of December 31, 2020 and Rp 325,445,140 as of
December 31, 2019
Persediaan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 318.798.881 pada tanggal 31 Desember 2020
2i,7
219.656.022.775 236.575.038.516
Inventories - net of allowance for impairment losses of
Rp 318,798,881 as of December 31, 2020
Biaya dibayar di muka 2j 469.896.201 455.400.441 Prepaid expenses
Pajak dibayar di muka 2s,18a 1.234.892.456 - Prepaid tax
Aset lancar lainnya 8 2.768.650.086 1.914.133.430 Other current assets
JUMLAH ASET LANCAR 490.284.080.260 468.877.107.644 TOTAL CURRENT ASSETS
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Piutang lain-lain
2g,9,34
1.054.941.449 1.667.867.323 Other receivables
Uang muka perolehan aset tetap
10
5.656.240.493 6.465.797.163 Advances for acquisition
of fixed assets
Aset pajak tangguhan - neto 2s,18c 10.461.578.165 9.945.348.520 Deferred tax assets - net
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 264.009.311.873 pada tanggal 31 Desember 2020 dan Rp 234.545.502.379 pada tanggal 31 Desember 2019
2h,2k,2m,2p,11 965.782.828.798 840.773.505.144
Fixed assets - net of accumulated depreciation of
Rp 264,009,311,873 as of December 31, 2020 and
Rp 234,545,502,379 as of December 31, 2019
Properti investasi - setelah Investment property - net of dikurangi akumulasi penyusutan accumulated depreciation of sebesar Rp 4.383.424.301 Rp 4,383,424,301 as of pada tanggal 31 Desember 2020 December 31, 2020 and dan Rp 4.167.114.757 pada Rp 4,167,114,757 as of tanggal 31 Desember 2019 2l,2m,12 360.515.906 576.825.450 December 31, 2019
Aset takberwujud - neto 2m,2o,13 473.056.095 502.199.195 Intangible asset - net
Aset tidak lancar lainnya 399.275.000 274.400.000 Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
984.188.435.906 860.205.942.795 TOTAL NON-CURRENT
ASSETS
JUMLAH ASET 1.474.472.516.166 1.329.083.050.439 TOTAL ASSETS
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole.
2
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2020
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)
As of December 31, 2020 (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2020
2019
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang bank 2g,14,34 99.794.850.784 31.820.850.843 Bank loans Utang usaha - pihak ketiga 2g,15,34 142.513.376.657 132.168.861.536 Trade payables - third parties Utang lain-lain - pihak ketiga 2g,16,34 1.280.297.756 461.806.807 Other payables - third parties Beban akrual 2g,17,34 5.396.122.631 5.142.952.174 Accrued expenses Utang pajak 2s,18b 6.114.718.693 3.050.309.607 Taxes payable Utang bank jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
2g,19,34
8.333.333.333 933.333.333 Current maturities of long-term
bank loan
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK
263.432.699.854 173.578.114.300
TOTAL CURRENT LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Utang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2g,19,34
31.666.666.667 - Long-term bank loan -
net of current maturities Wesel bayar - pihak berelasi 2f,2g,32,34 99.000.000.000 99.000.000.000 Note payable - related party
Liabilitas imbalan pasca kerja
2q,20
60.187.833.417 48.213.677.218 Post-employment benefits liability
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG
190.854.500.084 147.213.677.218
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS 454.287.199.938 320.791.791.518 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Equity attributable to equity
holders of the parent entity Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Share capital - par value of
Rp 100 per share Modal dasar - 2.500.000.000
saham
Authorized -
2,500,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.353.435.000 saham
21
135.343.500.000 135.343.500.000 Issued and fully paid -
1,353,435,000 shares Tambahan modal disetor 2d,4 (30.065.408.439 ) (30.065.408.439 ) Additional paid-in capital
Surplus revaluasi aset tetap - neto
2k,11
566.067.695.236 566.067.695.236 Revaluation surplus of
fixed assets - net Saldo laba Retained earnings
Telah ditentukan penggunaannya 22 2.800.000.000 2.700.000.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 317.725.304.268 306.643.568.400 Unappropriated
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
991.871.091.065 980.689.355.197
Total equity attributable to equity holders of the
parent entity Kepentingan nonpengendali 2c,23 28.314.225.163 27.601.903.724 Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS 1.020.185.316.228 1.008.291.258.921 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.474.472.516.166 1.329.083.050.439
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole. 3
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020
(Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF
PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
For The Year Ended December 31, 2020
(Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2020
2019
PENJUALAN NETO 2r,24 1.022.101.048.870 924.654.057.926 NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN 2r,25 (921.154.417.190 ) (816.531.322.315 ) COST OF GOODS SOLD
LABA BRUTO 100.946.631.680 108.122.735.611 GROSS PROFIT
Beban penjualan 2f,2r,26,32 (23.295.165.608 ) (21.579.494.842 ) Selling expenses Beban umum dan administrasi
2r,27
(43.125.157.613 )
(43.228.785.971 )
General and administrative expenses
Pendapatan operasi lain 2f,2n,2q,2r,28,32 7.154.685.420 6.183.355.978 Other operating income Beban operasi lain 2r,2e,29 (1.624.677.761 ) (1.999.115.954 ) Other operating expenses
LABA USAHA 40.056.316.118 47.498.694.822 INCOME FROM OPERATIONS
Pendapatan keuangan 2r,5 353.476.043 579.018.356 Finance income Biaya keuangan 2f,2r,32 (11.788.732.295 ) (8.547.850.071 ) Finance costs
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
28.621.059.866
39.529.863.107
INCOME BEFORE INCOME TAX
PAJAK PENGHASILAN 2s,18c (10.132.359.645 ) (12.073.616.141 ) INCOME TAX
LABA TAHUN BERJALAN 18.488.700.221 27.456.246.966 INCOME FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos-pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi: Surplus revaluasi
aset tetap
2k,11
- 209.295.569.356
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
Items that will not be reclassified to profit or loss:
Revaluation surplus of fixed assets
Pengukuran kembali program imbalan pasti
2q,20
(5.040.030.280
)
(3.342.937.214 )
Remeasurement of defined benefit plans
Pajak penghasilan terkait 2s,18c 228.060.110 835.734.304 Related income tax
Penghasilan komprehensif lain - setelah pajak
(4.811.970.170
) 206.788.366.446
Other comprehensive income - net of tax
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
13.676.730.051
234.244.613.412
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole. 4
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN LABA RUGI DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir
pada Tanggal 31 Desember 2020 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF
PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME (continued)
For The Year Ended December 31, 2020
(Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2020
2019
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Income for the year
attributable to:
Pemilik entitas induk 2c,30
17.645.908.997
26.751.221.928 Equity holders of
the parent entity Kepentingan nonpengendali 2c 842.791.224 705.025.038 Non-controlling interests
Jumlah 18.488.700.221 27.456.246.966 Total
Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Total comprehensive income for the year
attributable to:
Pemilik entitas induk 2c
12.964.408.612
213.921.536.558 Equity holders of
the parent entity Kepentingan nonpengendali 2c,23 712.321.439 20.323.076.854 Non-controlling interests
Jumlah 13.676.730.051 234.244.613.412 Total
Laba per saham dasar yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2t,30
13,04 19,77
Basic earnings per share attributable to equity holders
of the parent entity
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
5
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia, kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
For The Year Ended December 31, 2020 (Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Equity Holders of the Parent Entity
Modal Ditempatkan dan
Tambahan Modal
Ekuitas Merging
Surplus Revaluasi
Saldo Laba/Retained Earnings Kepentingan
Disetor Penuh/ Disetor/ Entity/ Aset Tetap - Neto/ Telah Ditentukan Belum Ditentukan Nonpengendali/ Catatan/ Issued and Fully Additional Paid-in Equity of Revaluation Surplus Penggunaannya/ Penggunaannya/ Non-Controlling Jumlah Ekuitas/ Notes Paid Capital Capital Merging Entity of Fixed Assets - Net Appropriated Unappropriated Jumlah/Total Interests Total Equity
Saldo 1 Januari 2019 135.343.500.000 - 65.509.441.833 376.493.621.476 2.600.000.000 293.941.865.330 873.888.428.639 7.278.826.870 881.167.255.509 Balance, January 1, 2019
Pencadangan saldo laba
22
-
-
-
-
100.000.000
(100.000.000 ) - - - Appropriation of retained
earnings Deklarasi dividen kas 2t,22 - - - - - (8.120.610.000 ) (8.120.610.000 ) - (8.120.610.000 ) Declaration of cash dividend
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
-
3.425.149.728
189.574.073.760 -
20.922.313.070 213.921.536.558 20.323.076.854 234.244.613.412
Total comprehensive income for current year
Restrukturisasi entitas
sepengendali
2d,4
-
(30.065.408.439 ) (68.934.591.561
) - -
- (99.000.000.000 ) - (99.000.000.000 )
Restructuring of entity under common control
Saldo 31 Desember 2019 135.343.500.000 (30.065.408.439 ) - 566.067.695.236 2.700.000.000 306.643.568.400 980.689.355.197 27.601.903.724 1.008.291.258.921 Balance, December 31, 2019
Dampak penyesuaian transisi atas penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71
2b,6
-
-
-
-
-
(1.782.672.744 ) (1.782.672.744 ) - (1.782.672.744 )
Impact of transitional adjustment on the implementation of
Statement of Financial Accounting Standards
(PSAK) 71
Saldo 1 Januari 2020 setelah penyesuaian penerapan PSAK 71
135.343.500.000 (30.065.408.439 ) -
566.067.695.236 2.700.000.000
304.860.895.656 978.906.682.453 27.601.903.724 1.006.508.586.177
Balance, January 1, 2020 after adjustment
on the implementation of PSAK 71
Pencadangan saldo laba
22
-
-
-
-
100.000.000
(100.000.000 ) - - - Appropriation of retained
earnings Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
-
-
-
12.964.408.612 12.964.408.612 712.321.439 13.676.730.051
Total comprehensive income for current year
Saldo 31 Desember 2020 135.343.500.000 (30.065.408.439 ) - 566.067.695.236 2.800.000.000 317.725.304.268 991.871.091.065 28.314.225.163 1.020.185.316.228 Balance, December 31, 2020
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole.
6
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS
KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir
pada Tanggal 31 Desember 2020 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF
CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2020
(Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2020
2019
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 1.013.733.892.463 918.955.138.173 Cash receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (678.198.667.351 ) (626.503.791.369 ) Payments to suppliers Pembayaran untuk gaji,
tunjangan dan imbalan pasca kerja
(147.393.796.202 ) (138.412.402.325 )
Payments for salaries, allowances and
post-employment benefits Pembayaran untuk beban
operasional
(107.586.960.548 ) (103.688.318.097 ) Payments for
operational expenses
Kas dihasilkan dari operasi 80.554.468.362 50.350.626.382 Cash generated from operations Penerimaan dari pendapatan
keuangan
353.476.043 612.618.355 Receipts from finance
income Penerimaan dari kegiatan operasi
lainnya
5.736.058.306 5.389.427.262 Receipts from other operating
activities Pembayaran pajak Payments of corporate
penghasilan badan (6.667.758.094 ) (20.270.528.875 ) income tax Pembayaran biaya keuangan (15.152.979.422 ) (8.680.690.083 ) Payments of finance cost
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi
64.823.265.195 27.401.453.041
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES Penurunan piutang lain-lain 833.550.000 414.250.000 Decrease in other receivables
Hasil penjualan aset tetap
11
164.545.456 936.363.638 Proceeds from sale
of fixed assets Perolehan aset tetap 11,37 (145.066.747.786 ) (30.218.808.310 ) Acquisition of fixed assets Uang muka perolehan aset
tetap
10
(5.556.240.493 ) (8.936.444.115 ) Advances for acquisition of
fixed assets Penambahan piutang lain-lain (220.624.126 ) (781.269.985 ) Increase in other receivables
Pembayaran untuk kombinasi bisnis entitas sepengendali
4
- (38.500.000.000 )
Payments for business combination of entity under
common control
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(149.845.516.949 ) (77.085.908.772 )
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM
FINANCING ACTIVITIES Penerimaan utang bank - neto 14,38 67.973.999.941 7.120.422.427 Receipts of bank loans - net Penerimaan utang bank jangka
panjang
19,38
40.000.000.000 - Receipt of long-term
bank loan Pembayaran utang bank jangka
panjang
19,38
(933.333.333 ) (1.866.666.667 ) Payments of long-term
bank loan Penerimaan dari penerbitan wesel
bayar kepada pihak berelasi
32
-
38.500.000.000 Receipts from issuance of note
payable to related party Pembayaran dividen kas 22 - (8.120.610.000 ) Payments of cash dividend
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
107.040.666.608
35.633.145.760
Net Cash Provided by Financing Activities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole. 7
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN ARUS KAS
KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir
pada Tanggal 31 Desember 2020 (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF
CASH FLOWS (continued) For The Year Ended December 31, 2020
(Expressed in Indonesian Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2020
2019
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN BANK
22.018.414.854 (14.051.309.971 )
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH ON
HAND AND IN BANKS DAMPAK NETO PERUBAHAN SELISIH KURS PADA KAS DAN BANK
130.589.815 (297.307.149
)
EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH
ON HAND AND IN BANKS
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
33.237.581.429
47.586.198.549
CASH ON HAND AND IN BANKS AT
BEGINNING OF YEAR
KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 5
55.386.586.098
33.237.581.429
CASH ON HAND AND IN BANKS AT
END OF YEAR
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
8
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Tunas Alfin Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Edison Sianipar, S.H. No. 5 tanggal 6 Mei 1977. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/ 412/13 tanggal 18 Oktober 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 30 Oktober 1979. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Charles Hermawan, S.H. No. 62 tanggal 10 September 2020 mengenai perubahan susunan Direksi Perusahaan. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0384748 tanggal 10 September 2020. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasarnya, Perusahaan memiliki ruang lingkup kegiatan dalam bidang industri dan percetakan. Pada saat ini, kegiatan usaha yang dilakukan Perusahaan adalah di bidang industri kemasan halus (fine packaging). Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1977. Kantor pusat dan pabrik Perusahaan berlokasi di Jalan K.H. Agus Salim No. 9, Batu Ceper, Tangerang. Kantor penghubung Perusahaan berlokasi di Menara Imperium Lantai 28, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta.
PT Tunas Alfin Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 5 of Edison Sianipar, S.H. dated May 6, 1977. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/ 412/13 dated October 18, 1977 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 30, 1979. The Company’s articles of association has been amended several times, the latest of which is covered by Notarial Deed No. 62 of Charles Hermawan, S.H. dated September 10, 2020, regarding change in the Company’s Board of Directors. The amendment has been accepted and recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Company’s Data Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0384748 dated September 10, 2020. Based on Article 3 of its Articles of Association, the Company’s scope of activities is to engage in manufacturing and printing industries. Currently, the Company’s scope of activities is to engage business under fine packaging industry. The Company started its commercial operations in 1977. The Company’s head office and factory are located at Jalan K.H. Agus Salim No. 9, Batu Ceper, Tangerang. Its correspondence office is located at Menara Imperium 28th Floor, Jalan H.R. Rasuna Said Kav. 1, Jakarta.
PT Proinvestindo adalah entitas induk terakhir Perusahaan dan Entitas Anaknya (secara bersama-sama disebut “Grup”).
PT Proinvestindo is the ultimate parent of the Company and its Subsidiary (collectively referred to as the “Group”).
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares
Pernyataan Pendaftaran Perusahaan sebagai Perusahaan Publik Tanpa Penawaran Umum saham kepada masyarakat di Bursa Efek Surabaya (BES) dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) berdasarkan Surat No. S-151/PM/2001 tanggal 30 Januari 2001.
The Company’s Registration Statement as a Public Company without public offering on the Surabaya Stock Exchange (SSE) has been effectived through the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) Letter No. S-151/PM/2001 dated January 30, 2001.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
9
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan (lanjutan)
b. Public Offering of the Company’s Shares (continued)
Berdasarkan Surat BES No. JKT-003/MKT/ LIST/BES/II/2001 tanggal 6 Februari 2001, BES menyetujui pencatatan 90.229.000 saham Perusahaan efektif pada tanggal 12 Februari 2001. Berdasarkan Surat BES No. JKT-009/MKT/ LIST/BES/VI/2001 tanggal 31 Mei 2001, BES menyetujui tambahan pencatatan 1.263.206.000 saham Perusahaan sehubungan dengan pembagian dividen saham efektif pada tanggal 15 Juni 2001. Pada tanggal 30 November 2007, BES bergabung ke dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ). Selanjutnya BEJ berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mulai menjalankan fungsi bursa efek pada tanggal 1 Desember 2007. Pada tahun 2007, aktivitas saham Perusahaan di BEI ditangguhkan karena Perusahaan belum dapat memenuhi ketentuan bursa, khususnya yang terkait dengan jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan pemegang saham pengendali. Sehubungan dengan telah dipenuhinya ketentuan bursa, selanjutnya berdasarkan Surat dari BEI No. S-00138/BEI.PPR/01-2014 tanggal 13 Januari 2014, Perusahaan memperoleh persetujuan pencatatan kembali (relisting) efek Perusahaan dari BEI, efektif sejak tanggal 17 Januari 2014.
Based on SSE’s Letter No. JKT-003/MKT/LIST/ BES/II/2001 dated February 6, 2001, the SSE approved the listing of the Company’s 90,229,000 shares effective on February 12, 2001. Based on SSE’s Letter No. JKT-009/MKT/LIST/BES/VI/2001 dated May 31, 2001, the SSE approved the listing of additional 1,263,206,000 shares of the Company in connection with the declaration of stock dividend effective on June 15, 2001. On November 30, 2007, the SSE is effectively merged with Jakarta Stock Exchange (JSE). Subsequently, JSE changed its name to Indonesia Stock Exchange (IDX) and started to operate stock exchange functions on December 1, 2007. In 2007, the activity of Company’s shares in IDX is suspended because the Company failed to comply with the JSE’s requirement particularly the number of shares owned by noncontrolling shareholders. In response to the fulfillment of IDX’s requirements, then based on IDX’s Letter No. S-0138/BEI.PPR/01-2014 dated January 13, 2014, the Company obtained an approval to relist of its shares of stocks in IDX effective from January 17, 2014.
c. Entitas Anak c. Subsidiary
Perusahaan mempunyai pengendalian dan kepemilikan langsung lebih dari 50% saham pada entitas anak sebagai berikut:
The Company has control and direct ownership more than 50% of the shares in the following subsidiary:
Tahun Operasi Komersial/
Year of
Persentase Kepemilikan/
Percentage of
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan Rupiah Indonesia)/ Total Assets Before Elimination
Entitas Anak/ Domisili/ Kegiatan Usaha/ Commercial Ownership (In Millions of Indonesian Rupiah)
Subsidiary Domicile Business Activities Operations 2020 2019 2020 2019
PT Dharma Anugerah Surabaya Percetakan, perindustrian, 1986 90% 90%* 397.200 331.075 Indah (“DAI”) perdagangan, pengangkutan
darat, jasa dan pembangunan/ Printing, industry, trading. land transportation, services and construction
*Diakuisisi mayoritas oleh Perusahaan sejak Juni 2019/ Acquired majority ownership by the Company since June 2019.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
10
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Entitas Anak (lanjutan) c. Subsidiary (continued)
Pada tanggal 26 Juni 2019, Perusahaan mengakuisisi 65.430 saham atau 90% kepemilikan saham DAI yang berasal dari akuisisi 39.985 saham milik PT Proinvestindo, 18.175 saham milik pihak ketiga dan 7.270 saham milik pihak berelasi, dengan total harga akuisisi sejumlah Rp 99.000.000.000.
Pada tanggal 28 Juni 2019, Perusahaan telah menyampaikan Keterbukaan Informasi sehubungan dengan akuisisi tersebut di atas sesuai dengan Peraturan OJK yang berlaku.
Transaksi akuisisi ini dibukukan dengan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” karena Perusahaan dan DAI merupakan entitas sepengendali di bawah PT Proinvestindo (Catatan 4).
On June 26, 2019, the Company acquired 65,430 shares or 90% of share ownership of DAI from the acquisition of 39,985 shares owned by PT Proinvestindo, 18,175 shares owned by third parties and 7,270 shares owned by related parties, with total acquisition cost of Rp 99,000,000,000. On June 28, 2019, the Company has submitted Public Announcement in connection with the above acquisition in compliance with the OJK Regulations. This acquisition transaction was accounted for using the pooling-of-interests method as required under Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) 38, “Business Combination of Entities under Common Control” since the Company and DAI are entities under common control of PT Proinvestindo (Note 4).
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 25 Agustus 2020 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Charles Hermawan, S.H. No. 62 tanggal 10 September 2020, dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0384748 tanggal 10 September 2020, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Based on Resolution of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders dated August 25, 2020, as covered by Notarial Deed No. 62 of Charles Hermawan, S.H. dated September 10, 2020, and have been reported to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Company Data Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0384748 dated September 10, 2020, composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2020 are as follows:
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Presiden Komisaris : Fredy Mantelagheng Liando : President Commissioner Komisaris : Pieter Tika : Commissioner Komisaris Independen : Gunawan : Independent Commissioner
Direksi: Board of Directors:
Presiden Direktur : John Tika : President Director Direktur : Bernardus Budiman : Director Direktur : Samuel Sofyan Tika : Director Direktur : James Tika : Director
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
11
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
d. Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
d. Boards of Commissioners and Directors, Audit Committee, Corporate Secretary and Employees (continued)
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 23 Mei 2019, yang dinyatakan dalam Akta Notaris Charles Hermawan, S.H. No. 123 pada tanggal yang sama, dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Laporan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0287225 tanggal 17 Juni 2019, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Based on Resolution of the Company’s Extraordinary General Meeting of Shareholders dated May 23, 2019, as covered by Notarial Deed No. 123 of Charles Hermawan, S.H. on the same date, and have been reported to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Company Data Amendment Notification Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0287225 dated June 17, 2019, composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2019 are as follows:
Dewan Komisaris: Board of Commissioners:
Presiden Komisaris : Fredy Mantelagheng Liando : President Commissioner Komisaris : Pieter Tika : Commissioner Komisaris Independen : Gunawan : Independent Commissioner
Direksi: Board of Directors:
Presiden Direktur : John Tika : President Director Direktur : Bernardus Budiman : Director Direktur : Samuel Sofyan Tika : Director
Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The composition of Company’s audit committee as of December 31, 2020 and 2019 is as follows:
Ketua : Gunawan : Chairman Anggota : Stevan Djaya Saputra : Member Anggota : Rika Prasodjo : Member
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Ellen Golose.
The Company’s corporate secretary as of December 31, 2020 and 2019 is Ellen Golose.
Direksi dan manajemen senior Perusahaan merupakan personil manajemen kunci Grup.
The Company’s Board of Directors and senior management represents the Group’s key management personnel.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, jumlah karyawan Grup masing-masing adalah sejumlah 1.278 dan 1.225 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2020 and 2019, the Group has 1,278 and 1,225 employees (unaudited), respectively.
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian e. Completion of the Consolidated Financial Statements
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit pada tanggal 16 April 2021.
The management is responsible for the preparation and fair presentation of the accompanying consolidated financial statements that were completed and authorized to be issued on April 16, 2021.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
a. Statement of Compliance and Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Pernyataan Kepatuhan Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”), yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sejak tanggal 1 Januari 2013, No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which consists of the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (“Bapepam and LK”), which function has been transferred to Financial Services Authority (“OJK”) starting January 1, 2013, No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation and Disclosures for Issuers or Public Companies” as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam and LK No. KEP-347/ BL/2012 dated June 25, 2012.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang diukur berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting, using the historical cost basis, except for certain accounts which are measured based on other measurements as described in the accounting policies of each such account.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, kecuali atas penerapan beberapa SAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi keuangan yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2020.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those made in the preparation of the Group’s consolidated financial statements for the year ended December 31, 2019, except for the adoption of several amended SAKs. As disclosed further in the relevant succeeding notes to the consolidated financial statements, several amended and published financial accounting standards were adopted effective January 1, 2020.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode langsung.
The consolidated statement of cash flows presents receipts and payments of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities. Cash flows from operating activities were presented using the direct method.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
a. Statement of Compliance and Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - penerapan kebijakan akuntansi; - jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan
pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian;
- jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan.
The preparation of the consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of judgments, estimates and assumptions that affects: - the application of accounting policies; - the reported amounts of assets and liabilities
and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements;
- the reported amounts of revenues and expenses during the reporting year.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada tahun dimana estimasi tersebut direvisi dan tahun-tahun yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the year which the estimate is revised and in any future year affected.
Estimasi, asumsi dan pertimbangan akuntansi yang signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup diungkapkan pada Catatan 3.
Significant accounting estimates, underlying assumptions and judgments applied in the preparation of the Group’s consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah Indonesia, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Group.
b. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)
b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”)
Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar.
On January 1, 2020, the Group adopted new PSAK and ISAK that are effective for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)
b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (continued)
Amandemen dan penyesuaian tahunan atas standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2020 adalah sebagai berikut:
The amendments and annual improvement of financial accounting standards which are effective from January 1, 2020 are as follows:
- PSAK 71, “Instrumen Keuangan”; - PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan
Pelanggan”; - PSAK 73, “Sewa”; - Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan
Keuangan” tentang Judul Laporan Keuangan dan Definisi Material;
- Amandemen PSAK 15, “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Kepentingan Jangka Panjang pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama;
- Amandemen PSAK 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” tentang Definisi Material;
- Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi” tentang Menerapkan PSAK 71, Instrumen Keuangan dengan PSAK 62, Kontrak Asuransi;
- Penyesuaian Tahunan atas PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan”;
- Revisi 2019 Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan;
- ISAK 35, “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba”;
- PSAK 71, “Financial Instruments”; - PSAK 72, “Revenue from Contracts with
Customers”; - PSAK 73, “Leases”; - Amendments to PSAK 1, “Presentation of
Financial Statements” regarding Title of Financial Statements and Definition of Material;
- Amendments to PSAK 15, “Investments in Associates and Joint Ventures” regarding Long-Term Interests in Associates and Joint Ventures;
- Amendments to PSAK 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” regarding Definition of Material;
- Amendments to PSAK 62, “Insurance Contracts” regarding Applying PSAK 71, Financial Instruments and PSAK 62, Insurance Contracts;
- Annual Improvement to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements”;
- Revised 2019 Conceptual Framework for Financial Reporting;
- ISAK 35, “Financial Statements Presentation of Non-Profit Oriented Entity”;
- ISAK 36, “Interaksi antara Ketentuan mengenai Hak atas Tanah dalam PSAK 16, Aset Tetap dan PSAK 73, Sewa”;
- Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan” tentang Fitur Percepatan Pelunasan dengan Kompensasi Negatif;
- Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan”, Amandemen PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan Amandemen PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” tentang Reformasi Acuan Suku Bunga.
- ISAK 36, “Interaction between Provisions regarding Landrights in PSAK 16, Fixed Assets and PSAK 73, Leases”;
- Amendments to PSAK 71, “Financial Instruments” regarding Prepayment Features with Negative Compensation;
- Amendments to PSAK 71, “Financial Instruments”, Amendments to PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement” and Amendments to PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures” regarding Interest Rate Benchmark Reform.
Amandemen yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Juni 2020, tetapi penerapan dini diperkenankan:
The amendment which is effective beginning June 1, 2020, but early adoption is permitted:
- Amandemen PSAK 73, “Sewa” tentang Konsesi Sewa terkait Covid-19.
- Amendments to PSAK 73, “Leases” regarding Rental Concession related to Covid-19.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Perubahan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)
b. Changes to Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISAK”) (continued)
Kecuali untuk perubahan yang dijelaskan di bawah ini, implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak yang material terhadap laporan keuangan konsolidasian tahun sebelumnya.
Except for the changes as explained below, the implementation of the above standards did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material impact to the consolidated financial statements for prior years.
PSAK 71, “Instrumen Keuangan” PSAK 71, “Financial Instruments” PSAK 71 memperkenalkan pengaturan baru untuk klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan berdasarkan penilaian atas model bisnis dan arus kas kontraktual, pengakuan dan pengukuran cadangan kerugian penurunan nilai instrumen keuangan dengan menggunakan model kerugian kredit ekspektasian, yang menggantikan model kerugian kredit yang terjadi serta memberikan pendekatan yang lebih sederhana untuk akuntansi lindung nilai.
PSAK 71 introduces new requirements for classification and measurement for financial instruments based on business model and contractual cash flows assessment, recognition and measurement of allowance for impairment losses for financial instruments using the expected credit loss model, which replaced the incurred credit loss model and also provides simplified approach to hedge accounting.
Sesuai dengan persyaratan transisi pada PSAK 71, Grup memilih menggunakan pendekatan retrospektif yang dimodifikasi, dengan tanggal penerapan awal 1 Januari 2020 dan menyesuaikan dampak penerapan pada tanggal tersebut. Sebagaimana diizinkan oleh PSAK 71, Grup tidak menyajikan kembali periode komparatif. Grup telah melakukan penyesuaian pada saldo laba awal tahun 2020 sebesar Rp 1.782.672.744 yang berasal dari kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6).
In accordance with the transition requirements in PSAK 71, the Group elected to use modified retrospective approach, with the initial application date of January 1, 2020 and adjusting the impact of adoption at that date. As permitted by PSAK 71, the Group does not restate the comparative period. The Group has adjusted the beginning 2020 retained earnings amounting to Rp 1,782,672,744 which is from increase in allowance for impairment losses on trade receivables (Note 6).
Berdasarkan penilaian terhadap model bisnis dan arus kas kontraktual, pengaturan baru atas PSAK 71 untuk klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan tidak berdampak terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas keuangan pada tanggal 1 Januari 2020.
Based on business model assessments and contractual cash flows, there is no change to the carrying amount of financial assets and liabilities as of January 1, 2020 due to the adoption of new classification and measurement of financial instruments under PSAK 71.
Pengaturan akuntansi lindung nilai dalam standar akuntansi keuangan ini tidak berdampak terhadap Grup dimana saat ini Grup tidak melakukan transaksi yang berkaitan dengan akuntansi lindung nilai.
The hedge accounting rules in this financial accounting standard also had no impact to the Group as currently the Group did not enter into transactions related to the hedge accounting.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian c. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya seperti diungkapkan pada Catatan 1c. Kendali diperoleh bila Perusahaan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Perusahaan mengendalikan investee jika dan hanya jika Perusahaan memiliki seluruh hal berikut ini: i) Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada
saat ini yang memberi Perusahaan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee,
ii) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
iii) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil.
The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its subsidiary as mentioned in Note 1c. Control is achieved when the Company is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Company controls an investee if and only if the Company has all of the following: i) Control over the investee, that is existing
rights that give the Company current ability to direct the relevant activities of investee,
ii) Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and
iii) The ability to use its power over the investee to affect its returns.
Bila Perusahaan tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Perusahaan mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee termasuk: i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak
suara lainnya dari investee, ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual
lain, dan iii) Hak suara dan hak suara potensial yang
dimiliki Perusahaan.
Perusahaan menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak Perusahaan memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada periode tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Perusahaan memperoleh kendali sampai tanggal Perusahaan tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut.
When the Company has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including: i) The contractual arrangement with the other
vote holders of the investee, ii) Rights arising from other contractual
arrangements, and iii) The Company’s voting rights and potential
voting rights.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Company obtains control over subsidiary and ceases when the Company loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired during the period are included in the consolidated financial statements from the date of the Company gains control until the date the Company ceases to control the subsidiary.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)
Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”), walaupun hal ini akan menyebabkan saldo KNP yang defisit. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra group yang belum direalisasi dan dividen dieliminasi pada saat konsolidasi. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan menghentikan pengakuan atas aset, liabilitas, KNP dan komponen lain dari ekuitas terkait, sementara rugi atau laba yang dihasilkan diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the equity holders of the parent of the Company and to the non-controlling interests (“NCI”), even if this results in the NCI having a deficit balance. All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits or losses resulting from intra-group transactions and dividends are eliminated on consolidation. A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Company loses control over a subsidiary, it derecognizes the related assets, liabilities, NCI and other component of equity, while any resulting gain or loss is recognized in the profit or loss. Any investment retained is recognized at fair value.
d. Transaksi Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
d. Business Combination Transactions of Entities under Common Control
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam kelompok usaha tersebut, karenanya transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).
Business combination transaction of entities under common control, in the form of transfer of business within the framework of reorganization of entities under the same business group is not a change of ownership in economic substance, therefore it would not result in a gain or loss for the group as a whole or to the individual entity within the same group, hence the transactions are recorded using the pooling-of-interests method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi kombinasi bisnis dan untuk periode komparatif sajian, disajikan sedemikian rupa seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. Entitas yang menerima bisnis mencatat selisih antara imbalan yang dialihkan dan nilai buku aset neto entitas yang diakuisisi dari setiap transaksi kombinasi bisnis di ekuitas dan menyajikannya dalam akun “Tambahan Modal Disetor”.
In applying the pooling-of-interests method, the components of the financial statements for the period during which the business combination occurred and for other periods presented for comparison purposes, are presented in such a manner as if the combination has already occurred since the beginning of the period in which the entities were under common control. The entity that received business records the difference between the consideration value transferred and book value of net assets of acquired entity of any business combination transaction in equity and presents it in “Additional Paid-in Capital” account.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing e. Foreign Currencies Transactions and Balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang Rupiah Indonesia berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah Indonesia berdasarkan kurs tengah pada tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Laba atau rugi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded in Indonesian Rupiah currency at the exchange rates prevailing at the time of transactions are made. At the consolidated statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Indonesian Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia. Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2020 and 2019, the rates of exchange used were as follows:
2020 2019
1 Euro Eropa (EUR) 17.330 15.589 1 European Euro (EUR) 1 Franc Swiss (CHF) 15.982 14.366 1 Swiss Franc (CHF) 1 Dolar Amerika Serikat (US$) 14.105 13.901 1 United States Dollar (US$) 1 Yuan China (CNY) 2.161 2.114 1 China Yuan (RMB)
f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi f. Transactions with Related Parties
Grup mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Group has transactions with related parties as defined in PSAK 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosure”.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak.
The transactions with related parties are made based on terms agreed upon by the parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
g. Instrumen Keuangan g. Financial Instruments
Grup menerapkan PSAK 71, “Instrumen Keuangan” efektif mulai 1 Januari 2020. PSAK 71 menggantikan ketentuan PSAK 55 yang terkait dengan pengakuan, klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan, penghentian pengakuan instrumen keuangan, penurunan nilai aset keuangan dan akuntansi lindung nilai.
Group applied PSAK 71, “Financial Instruments” effective from January 1, 2020. PSAK 71 replaces the provisions of PSAK 55 that relate to the recognition, classification and measurement of financial assets and financial liabilities, derecognition of financial instruments, impairment of financial assets and hedge accounting.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Klasifikasi Classification
Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan menjadi aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Group classifies financial instruments into financial assets and financial liabilities.
i. Mulai 1 Januari 2020 i. From January 1, 2020
- Aset keuangan - Financial assets
Aset keuangan diklasifikasikan dalam dua kategori sebagai berikut: 1) Aset keuangan yang diukur pada biaya
diamortisasi; 2) Aset keuangan yang diukur dengan nilai
wajar melalui laba rugi (“FVTPL”) atau melalui penghasilan komprehensif lain (“FVOCI”).
Financial assets are classified in the two categories as follows: 1) Financial assets measured at
amortised cost; 2) Financial assets measured at fair value
through profit and loss (“FVTPL”) or other comprehensive income (“FVOCI”)
Klasifikasi aset keuangan tergantung pada model bisnis Grup untuk mengelola aset keuangan dan apakah arus kas kontraktual hanya mewakili pembayaran pokok dan bunga.
Classification of financial assets depends on the Group’s business model for managing the financial assets and whether the contractual cash flows represent solely payments of principal and interest.
Model bisnis Grup adalah bagaimana Grup mengelola aset keuangannya untuk menghasilkan arus kas dan menciptakan nilai bagi Grup baik dari mengumpulkan arus kas kontraktual, menjual aset keuangan, atau keduanya.
A Group’s business model is how a Group manages its financial assets in order to generate cash flows and create value for the Group either from collecting contractual cash flows, selling financial assets or both.
Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi hanya jika memenuhi kedua kondisi berikut dan tidak ditetapkan sebagai FVTPL:
Financial assets are measured at amortized cost only if they meet both of the following conditions and it is not designated as at FVTPL:
- aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual; dan
- financial assets are managed in a business model whose objective to have financial assets in order to obtain contractual cash flows; and
- persyaratan kontraktual dari aset keuangan tersebut memberikan hak pada tanggal tertentu atas arus kas yang diperoleh semata dari pembayaran pokok dan bunga (“SPPI”) dari jumlah pokok terutang.
- the contractual terms of the financial assets provide rights on a certain date for cash flows obtain solely from payment of principal and interest (“SPPI”) on the principal amount outstanding.
Aset keuangan diukur pada FVOCI, hanya jika memenuhi kedua kondisi berikut dan tidak ditetapkan sebagai FVTPL:
Financial assets are measured at FVOCI only if they meet both of the following conditions and is not designated as at FVTPL:
- aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan; dan
- persyaratan kontraktual dari aset keuangan tersebut memenuhi kriteria SPPI.
- financial assets are managed in a business model whose objective to have financial assets in order to obtain contractual cash flows and selling the financial assets; and
- the contractual terms of the financial assets meet the SPPI criteria.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)
i. Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan) i. From January 1, 2020 (continued)
- Aset keuangan (lanjutan) - Financial assets (continued) Aset keuangan lainnya yang tidak memenuhi persyaratan untuk diklasifikasikan sebagai aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI, diklasifikasikan sebagai diukur pada FVTPL.
Other financial assets that do not meet the requirements to be classified as financial assets measured at amortized cost or FVOCI, are classified as measured at FVTPL.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada FVTPL dan FVOCI.
The Group’s financial assets consists of cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables which classified as financial assets at amortized cost. The Group has no financial assets measured at FVTPL and FVOCI.
- Liabilitas keuangan - Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya sebagai (i) liabilitas keuangan diukur pada FVTPL atau (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies its financial liabilities as (i) financial liabilities measured at FVTPL or (ii) financial liabilities measured at amortized cost.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan wesel bayar yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL.
The Group’s financial liabilities consists of bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses and note payable which classified as financial liabilities measured at amortized cost. The Group has no financial liabilities measured at FVTPL.
ii. Sebelum 1 Januari 2020 ii. Before January 1, 2020
- Aset keuangan - Financial assets
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-maturity investments, or (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each financial year end.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Klasifikasi (lanjutan) Classification (continued)
ii. Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) ii. Before January 1, 2020 (continued)
- Aset keuangan (lanjutan) - Financial assets (continued)
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
The Group’s financial assets consists of cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables which classified as loans and receivables. The Group has no financial assets measured at fair value through profit and loss, held-to-maturity investments and available for sale financial assets.
- Liabilitas keuangan - Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 are classified as (i) financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan wesel bayar diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Group’s financial liabilities consist of bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses and note payable classified as financial liabilities measured at amortized cost. The Group has no financial liabilities measured at fair value through profit or loss.
Pengakuan awal Initial recognition
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim) diakui pada tanggal transaksi, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchase or sale of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular purchase) is recognized on the transaction date, i.e., the date that the Company commits to buy or sell the assets.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan dan liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
Financial assets and financial liabilities are initially recognized at fair value. For those financial assets or financial liabilities not classified as fair value through profit or loss, the fair value is added or deducted with directly attributable transaction costs to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal Measurement after initial recognition
i. Mulai 1 Januari 2020 i. From January 1, 2020
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
Financial assets at fair value through other comprehensive income and financial assets and financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at fair value.
Aset keuangan kelompok biaya perolehan diamortisasi dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial assets classified as amortized cost and other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate method.
ii. Sebelum 1 Januari 2020 ii. Before January 1, 2020
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diukur pada nilai wajarnya.
Available-for-sale financial assets and financial assets and financial liabilities at fair value through profit or loss are measured at fair value.
Pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and receivables and held-to-maturity financial assets and other financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Saling hapus Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar dari instrumen keuangan Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) pada penutupan perdagangan pada akhir tahun pelaporan.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of reporting year.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Nilai wajar dari instrumen keuangan (lanjutan) Fair value of financial instruments (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.
When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying amounts.
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of financial assets
i. Mulai 1 Januari 2020 i. From January 1, 2020
Grup mengakui cadangan untuk kerugian kredit ekspektasian (“ECL”) untuk seluruh aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai diukur pada FVTPL. ECL didasarkan pada perbedaan antara arus kas kontraktual yang tertuang dalam kontrak dan seluruh arus kas yang diharapkan akan diterima Grup, didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal.
The Group recognizes an allowance for expected credit losses (“ECL”) for all financial assets not held at FVTPL. ECL are based on the difference between the contractual cash flows due in accordance with the contract and all the cash flows that the Group expects to receive, discounted at an approximation of the original effective interest rate.
ECL diakui dalam dua tahap. Jika belum terdapat peningkatan risiko kredit signifikan sejak pengakuan awal, ECL diakui untuk kerugian kredit yang dihasilkan dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam jangka waktu 12 bulan ke depan (ECL 12 bulan). Namun, jika telah terdapat peningkatan signifikan risiko kredit sejak pengakuan awal, cadangan kerugian diakui untuk kerugian kredit yang diperkirakan selama sisa umur aset, terlepas dari jangka waktu gagal bayar (ECL sepanjang umurnya).
ECLs are recognized in two stages. When there have been significant increases in credit risks since initial recognition, ECLs are provided for credit losses that result from default events that are possible within the next 12-months (a 12-month ECL). But, when there have been significant increases in credit risks since initial recognition, a loss allowance is recognized for credit losses expected over the remaining life of the asset, irrespective of timing of the default (a lifetime ECL).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
i. Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan) i. From January 1, 2020 (continued)
Untuk piutang usaha, Grup menerapkan panduan praktis dalam menghitung ECL. Oleh karena itu, Grup tidak mengidentifikasi perubahan dalam risiko kredit, melainkan mengukur penyisihan kerugian sejumlah ECL sepanjang umur. Grup telah membentuk matriks provisi yang didasarkan pada data historis kerugian kredit, disesuaikan dengan faktor-faktor perkiraan masa depan (forward-looking) khusus terkait pelanggan dan lingkungan ekonomi.
For trade receivables, the Group applies a simplified approach in calculating ECL. Therefore, the Group does not track changes in credit risk, but instead recognizes a loss allowance based on lifetime ECL at each reporting date. The Group has established a provision matrix that is based on its historical credit loss experience, adjusted for forward-looking factors specific to the debtors and the economic environment.
Grup mempertimbangkan aset keuangan memenuhi definisi gagal bayar ketika telah menunggak lebih dari 1 tahun. Namun, dalam kasus-kasus tertentu, Grup juga dapat menganggap aset keuangan dalam keadaan gagal bayar ketika informasi internal atau eksternal menunjukkan bahwa Grup tidak mungkin menerima arus kas kontraktual secara penuh tanpa melakukan perluasan persyaratan kredit.
The Group considers a financial asset in default when contractual payments are 1 year past due. However, in certain cases, the Group may also considers a financial asset to be in default when internal or external information indicates that the Group is unlikely to receive the outstanding contractual amounts in full before taking into account any credit enhancement held by the Group.
Piutang usaha dihapusbukukan ketika kecil kemungkinan untuk memulihkan arus kas kontraktual, setelah semua upaya penagihan telah dilakukan dan telah sepenuhnya dilakukan penyisihan.
Trade receivables is written off when there is low possibility of recovering the contractual cash flows, after all collection efforts have been done and have been fully provided for allowance.
ii. Sebelum 1 Januari 2020 ii. Before January 1, 2020
Setiap akhir tahun pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
The Group assesses at the end of each reporting year whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
ii. Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) ii. Before January 1, 2020 (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan di mana data yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif.
For financial assets carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah penyisihan kerugian diakui dalam laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the provision amount of the loss is recognized in profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
ii. Sebelum 1 Januari 2020 (lanjutan) ii. Before January 1, 2020 (continued)
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercatat aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. Amount of the reversal is recognized in profit or loss.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir tahun pelaporan dikreditkan sebagai pendapatan operasi lain.
Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current year, are credited to the allowance for impairment losses accounts, but if after the reporting year, are credited to other operating income.
Penghentian pengakuan Derecognition
i. Aset keuangan i. Financial assets
Aset keuangan dihentikan pengakuannya pada saat: (a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
A financial asset is derecognized when: (a) the contractual rights to receive cash
flows from the financial asset have expired; or
(b) the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Instrumen Keuangan (lanjutan) g. Financial Instruments (continued)
Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)
i. Aset keuangan (lanjutan) i. Financial assets (continued)
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, sehingga aset tersebut diakui sejauh keterlibatan berkelanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the financial asset nor transferred control of the asset, therefore the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the financial asset.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang diakui pada penghasilan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is recognized to profit or loss.
ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Pengukuran Nilai Wajar h. Fair Value Measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar didasarkan pada asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas akan terjadi:
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
1. di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut atau;
2. jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.
1. in the principal market for the asset or liability or;
2. in the absence of a principal market, in the most advantageous market for the asset or liability.
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan.
The principal or the most advantageous market must be accessible to the Group.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participant act in their best economic interest.
Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomis dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya, atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
A fair value measurement of a nonfinancial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.
Grup menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.
Seluruh aset dan liabilitas, baik yang diukur pada nilai wajar, atau dimana nilai wajar aset atau liabilitas tersebut diungkapkan, dikategorikan dalam hirarki nilai wajar, berdasarkan level input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran, sebagai berikut:
All assets and liabilities for which fair value of assets and liabilities is measured or disclosed in the financial statements are categorized within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest input that is significant to fair value measurement as a whole:
1. Tingkat 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
1. Level 1 - Quoted (unadjusted) market prices in active markets for identical assets or liabilities;
2. Tingkat 2 - Teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar dapat diobservasi, baik secara langsung maupun tidak langsung;
2. Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable;
3. Tingkat 3 - Teknik penilaian dimana level input terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar tidak dapat diobservasi.
3. Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) h. Fair Value Measurement (continued)
Untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang dalam laporan keuangan, maka Grup menentukan apakah telah terjadi transfer di antara tingkat hirarki nilai wajar dengan cara menilai kembali pengkategorian tingkat nilai wajar (berdasarkan tingkat input terendah yang signifikan terhadap keseluruhan pengukuran) pada setiap akhir tahun pelaporan.
For assets and liabilities for which measured by fair value in the financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between levels in the fair value hierarchy by reassessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting year.
i. Persediaan i. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.
The Group provides allowance for obsolescence and/or decline in value of inventories based on periodic reviews of the physical conditions and net realizable values of the inventories.
j. Biaya Dibayar di Muka j. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized and charged to operations over the periods benefited using the straight-line method.
k. Aset Tetap k. Fixed Assets
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its acquisition price and any costs directly attributable in bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.
Grup menerapkan kebijakan akuntansi model revaluasi untuk aset tetap berupa hak atas tanah dan bangunan. Untuk aset tetap selain hak atas tanah dan bangunan menggunakan model biaya.
The Group applies revaluation model as accounting policy of landrights and building. For fixed assets other than landrights and building, it applies cost model.
Hak atas tanah dan bangunan milik Grup disajikan sebesar nilai wajar sedangkan untuk aset lainnya disajikan dengan menggunakan biaya perolehan. Seluruh aset tetap disajikan dengan menggunakan dasar pencatatan tersebut, dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, apabila ada.
The Group’s landrights and building are presented at fair value while for other fixed assets are presented using historical cost. All fixed assets are presented by using these measurement basis, less accumulated depreciation and impairment loss, if any.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Aset Tetap (lanjutan) k. Fixed Assets (continued)
Penilaian terhadap hak atas tanah dan bangunan dilakukan oleh penilai aset independen eksternal yang telah memiliki sertifikasi. Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi dieliminasi terhadap nilai tercatat bruto aset, dan nilai netonya disajikan kembali sebesar nilai revaluasian aset tetap.
Valuation landrights and building is conducted by external independent assets valuer with certain qualification. Valuation is conducted with sufficient regularity to ensure that the fair value of a revalued assets does not differ materially from its carrying amount. Any accumulated depreciation at the date of revaluation is eliminated against the gross carrying amount of the asset, and the net amount is restated to the revalued amount of the asset.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi hak atas tanah dan bangunan dicatat pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas sebagai “Surplus Revaluasi aset Tetap”
Increase in the carrying amount arising from revaluation are recorded in other comprehensive income and accumulated in equity as “Revaluation Surplus of Fixed Assets”
Surplus revaluasi aset tetap yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The revaluation surplus of fixed assets which is presented in equity is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria untuk dikapitalisasi diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun pelaporan, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
All maintenance and repair cost which do not fulfill the capitalization criteria, are recognized in profit or loss upon occurrence. At each of end reporting year, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciations are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate.
Penyusutan aset tetap, kecuali hak atas tanah, dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets, except for landrights, starts when it is available for its intended use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:
Masa Manfaat/ Useful Lives
(Tahun/Years)
Bangunan 20 Building Mesin dan peralatan 8 -16 Machinery and equipment Perlengkapan kantor 4 - 8 Office equipment Kendaraan bermotor 8 Motor vehicles
Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset hak atas tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
All costs incurred in connection with the acquisition of landrights are recognized as the acquisition cost of landrights. The legal cost incurred when the landrights was first acquired is recognized as part of the acquisition cost of landrights. Extension or renewal of the maintenance cost of legal rights over landrights is recognized as an intangible asset and amortized over the life of legal rights or economic life of the landrights, whichever is shorter.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
k. Aset Tetap (lanjutan) k. Fixed Assets (continued)
Hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
Landrights is not depreciated unless there is contrary evidence indicating that the extension or renewal of landrights is likely or definitely not obtainable.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai yang dipakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount, which is determined as the higher of the net selling price or value in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari akun tersebut. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi.
When fixed assets are retired or disposed of, their carrying value and the related accumulated depreciation are derecognized from the accounts. Any resulting gain or loss is recognized in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Aset dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.
Construction in progress is presented as part of fixed assets and is stated at cost, including capitalized costs directly associated with the construction and acquisition of fixed assets. The accumulated cost is reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction of fixed assets is completed and ready for its intended use. Construction in progress are not depreciated as these are not yet available for use.
l. Properti Investasi l. Investment Property
Properti investasi merupakan bangunan yang dikuasai Perusahaan untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Perusahaan telah memilih model biaya untuk mencatat properti investasinya.
Investment property represents building which are held by the Company to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. The Company has chosen the cost model to account for its investment property.
Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Nilai tercatat termasuk biaya penggantian bagian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Penyusutan bangunan yang merupakan properti investasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 20 (dua puluh) tahun.
Investment property is stated at cost including transaction cost less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the investment property, if the recognition criteria are met, and excludes the daily expenses on their usage. Depreciation of building categorized as investment property is computed using the straight-line method over the estimated useful lives of 20 (twenty) years.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Properti Investasi (lanjutan) l. Investment Property (continued)
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dalam tahun penghentian atau pelepasan tersebut terjadi. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik, dimulainya pengembangan untuk dijual, atau berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain.
Investment property is derecognized when either they have been disposed of or when they are permanently withdrawn from use and no future benefits are expected from their disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of a property are recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income in the year the retirement or disposal occurred. Transfer is made to investment property when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation, commencement of development with a view to sell, the end of owner occupation, or commencement of an operating lease to another party.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset tetap yang digunakan dalam operasi, Perusahaan menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan Perusahaan menjadi properti investasi, Perusahaan mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For a transfer from investment property to fixed assets used in operations, the Company uses the cost method at the date of change in use. If the property used by the Company becomes an investment property, it accounts for such property in accordance with the policy stated under fixed assets up to the date of change in use.
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan m. Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each of reporting year whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount for each individual asset is the higher of an asset’s or cash-generating unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) m. Impairment of Non-Financial Assets (continued)
Penilaian dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di tahun mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each of end reporting year as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses for an asset may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior year. The reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such reversal, the depreciation charged is adjusted in future years to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
n. Sewa n. Leases
i. Mulai 1 Januari 2020 i. From January 1, 2020
Pada tanggal permulaan kontrak, Grup menilai apakah kontrak merupakan atau mengandung sewa. Suatu kontrak merupakan atau mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan dengan imbalan.
At the inception of a contract, the Group assesses whether the contract is or contains a leases. A contract is or contains a lease if the contract conveys the right to control the use of an identified asset for a period of time in exchange for consideration.
Grup dapat memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa untuk: - Sewa jangka-pendek; dan - Sewa yang aset pendasarnya bernilai
rendah.
The Group can choose not to recognize the right-of-use asset and lease liabilities for: - Short-term lease; and - Low value asset.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Sewa (lanjutan) n. Leases (continued)
i. Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan) i. From January 1, 2020 (continued)
Untuk menilai apakah kontrak memberikan hak untuk mengendalikan penggunaan aset identifikasian, Grup harus menilai apakah: - Grup memiliki hak untuk mendapatkan
secara substansial seluruh manfaat ekonomi dari penggunaan aset identifikasian; dan
- Grup memiliki hak untuk mengarahkan penggunaan aset identifikasian dimana Grup memiliki hak pengambilan keputusan yang paling relevan untuk mengubah bagaimana dan untuk tujuan apa aset tersebut digunakan. Dalam kondisi tertentu dimana semua keputusan tentang bagaimana dan untuk tujuan apa aset digunakan telah ditentukan sebelumnya, Grup memiliki hak untuk mengarahkan penggunaan aset tersebut jika: 1. Grup memiliki hak untuk mengoperasikan
aset; 2. Grup telah mendesain aset dengan cara
menetapkan sebelumnya bagaimana dan untuk tujuan apa aset akan digunakan selama periode penggunaan.
To assess whether a contract conveys the right to control the use of an identified asset, the Group shall assess whether: - The Group has the right to obtain
substantially all the economic benefit from use of the asset throughout the period of use; and
- The Group has the right to direct the use of the identified asset where the Group has the decision-making rights that are most relevant to changing how and for what purpose the asset is used. In certain circumstances where all the decisions about how and for what purpose the asset is used are predetermined, the Group has the right to direct the use of the asset if either: 1. The Group has the right to operate the
asset; 2. The Group has designed the asset in
a way that predetermines how and for what purpose the asset will be used throughout the period of use.
Pada tanggal permulaan sewa, Grup mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa. Aset hak-guna diukur pada biaya perolehan, dimana meliputi jumlah pengukuran awal liabilitas sewa yang disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan, ditambah dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan dan estimasi biaya yang akan dikeluarkan untuk membongkar dan memindahkan aset seperti saat awal atau untuk merestorasi aset seperti saat awal ke kondisi yang disyaratkan dan ketentuan sewa, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima dan didiskontokan menggunakan suku bunga inkremental penyewa pada tanggal penerapan awal.
The Group recognizes a right-of-use asset and a leases liability at the leases commencement date. The right-of-use asset is initially measured at cost, which comprises the initial amount of the leases liability adjusted for any leases payment made at or before the commencement date, plus any initial direct cost incurred and an estimate of costs to dismantle and remove the underlying asset or to restore the underlying asset to the condition required by the terms and conditions of the leases, less any leases incentives received and discounted using lessee’s incremental borrowing rate at the date of initial application.
Liabilitas sewa diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada tanggal permulaan, didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa atau jika suku bunga tersebut tidak dapat ditentukan, maka menggunakan suku bunga pinjaman inkremental. Pada umumnya, Grup menggunakan suku bunga pinjaman inkremental sebagai tingkat bunga diskonto.
The lease liability is initially measured at the present value of the lease payments that are not paid at the commencement date, discounted using the interest rate implicit in the lease or, if that right cannot be readily determined, using incremental borrowing rate. Generally, the Group uses its incremental borrowing rate as a discount rate.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
35
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Sewa (lanjutan) n. Leases (continued)
i. Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan) i. From January 1, 2020 (continued)
Pembayaran sewa dialokasikan menjadi bagian pokok dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas untuk setiap periode.
Each leases payment is allocated between the liability and finance cost. The finance cost is charged to profit or loss over the leases period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period.
Jika sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar kepada Grup pada akhir masa sewa atau jika biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan Grup akan mengeksekusi opsi beli, maka Grup menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga akhir umur manfaat aset pendasar. Jika tidak, maka Grup menyusutkan aset hak-guna dari tanggal permulaan hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa.
If the leases transfers ownership of the underlying asset to the Group by the end of the leases term or if the cost of the right-of-use asset reflects that the Group will exercise a purchase option, the Group depreciates the right-of-use asset from the commencement date to the end of the useful life of the underlying asset. Otherwise, the Group depreciates the right-of-uses asset from the commencement date to the earlier of the end of the useful life of the right-of-use asset or the end of the leases term.
Sewa jangka-pendek dan sewa aset bernilai rendah
Short-term leases and leases of low value assets
Grup memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa untuk sewa jangka pendek yang memiliki masa sewa 12 bulan atau kurang dan sewa atas aset bernilai rendah. Grup mengakui pembayaran sewa terkait dengan sewa ini sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
The Group has elected not to recognize right-of-use assets and lease liabilities for short-term leases that have a lease term of 12 months or less and leases of low value assets. The Group recognizes the lease payments associated with these leases as an expense on a straight-line basis over the lease term.
Modifikasi sewa Leases modification
Grup mencatat modifikasi sewa sebagai sewa terpisah jika: - Modifikasi meningkatkan ruang lingkup sewa
dengan menambahkan hak untuk menggunakan suatu aset pendasar atau lebih;
- Imbalan sewa meningkat sebesar jumlah yang setara dengan harga tersendiri untuk peningkatan dalam ruang lingkup dengan penyesuaian yang tepat pada harga tersendiri tersebut untuk merefleksikan kondisi kontrak tertentu.
The Group accounted for a leases modification as a separate leases if both: - The modification increases the scope of
the leases by adding the right to use one or more underlying assets;
- The consideration for the leases increases by an amount commensurate with the stand-alone price for the increase in scope and any appropriate adjustments to that stand-alone price to reflect the circumstances of the particular contract.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
36
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
n. Sewa (lanjutan) n. Leases (continued)
ii. Sebelum 1 Januari 2020
Sesuai dengan PSAK 30, Grup menentukan suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa berdasarkan substansi perjanjian dan dilakukan evaluasi apakah pemenuhan perjanjian bergantung pada penggunaan suatu aset atau aset-aset tertentu dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.
Transaksi sewa yang dilakukan Grup diklasifikasikan sebagai sewa operasional jika tidak terdapat pengalihan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan garis lurus selama masa sewa. Seluruh insentif untuk perjanjian sewa operasi baru atau yang diperbaharui diakui sebagai bagian tidak terpisahkan dari imbalan neto yang disepakati untuk menggunakan aset sewaan, terlepas dari sifat atau bentuk insentif atau waktu pembayaran. Grup mengakui manfaat agregat dari insentif sebagai pengurang beban sewa selama masa sewa dengan dasar garis lurus.
ii. Before January 1, 2020 In accordance with PSAK 30, the Group determines an arrangement is, or contains, a leases based on the substance of the arrangement and requires an assessment of whether fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or certain assets and the arrangement conveys a right to use the asset. The leases transaction entered into by the Group was classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Leases payment is recognized as an expense on a straight-line basis over the leases term. All incentives for the agreement of a new or renewal operating leases are recognized as an integral part of the net consideration agreed for the use of the leased asset, irrespective of the incentive’s nature or form or the timing of payments. The Group recognizes the aggregate benefit of incentives as a reduction of rental expense over the leases term, on a straight-line basis.
o. Aset Takberwujud o. Intangible Asset
Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai, apabila ada. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas. Aset takberwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi aset dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset takberwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun pelaporan.
Intangible asset is measured on initial recognition at cost. Following initial recognition, the intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of the intangible asset is assessed to be either finite or indefinite. An intangible asset with finite life is amortized over the asset’s useful economic life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each of end reporting year.
Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaharuan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
The legal costs incurred to extend or renew the landrights are recorded as “Intangible Asset” and amortized over the shorter of the rights’ legal life or land’s economic life.
Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat: i. dijual; atau ii. ketika tidak ada manfaat ekonomis di masa
depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut.
An intangible asset shall be derecognized: i. on disposal; or ii. when no future economic benefits are
expected from its use or disposal.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
37
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Biaya Pinjaman p. Borrowing Costs
Biaya pinjaman dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi aset yang memerlukan waktu dalam jumlah besar untuk siap digunakan atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset terkait. Semua biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari beban bunga dan biaya pendanaan lainnya yang dibebankan kepada Perusahaan sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of an asset that necessarily takes a substansial period of time to get ready for its intended use or sale are capitalized as part of the cost of the related assets. All other borrowing costs are recognized as expenses when incurred. Borrowing costs consists of interest expense and other financing charges that the Company incurred in connection with the borrowing of funds.
q. Imbalan Kerja q. Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
Short-term employment benefits are recognized when they accrue to the employees.
Imbalan pasca kerja Post-employment benefits
Grup memberikan imbalan pasca kerja kepada karyawannya sesuai dengan ketentuan dari Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Sejak 20 Oktober 2011, Perusahaan mengikuti Manulife Program Pesangon dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Polis asuransi ini memenuhi syarat sebagai aset program imbalan pasca kerja Perusahaan.
The Group provides defined post-employment benefits for its entitled employees based on Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. Starting October 20, 2011, the Company has participated in Manulife Program Pesangon of PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. This insurance policy fulfills the requirements as an asset program of post-employment benefits of the Company.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan beberapa faktor seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on some factors such as age, years of service or compensation.
Liabilitas imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti dikurangi nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga Obligasi Pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.
The defined benefits liability recognized in the consolidated statement of financial position is the present value of the defined benefits obligation less fair value of plan assets at the date of consolidated statement of financial position. The present value of defined benefits obligation is calculated by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefits obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid, and that have the terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
38
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Imbalan Kerja (lanjutan) q. Employee Benefits (continued)
Imbalan pasca kerja (lanjutan) Post-employment benefits (continued)
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial segera diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif lain dalam tahun terjadinya. Akumulasi saldo pengukuran kembali dilaporkan di saldo laba.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are immediately recognized in other comprehensive income in the year in which they arise. Accumulated remeasurements balance reported in retained earnings.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi. Biaya jasa lalu yang timbul dari amandemen atau kurtailmen program diakui sebagai beban dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Past service costs are recognized immediately in the profit or loss. Past service costs arising from amendment or curtailment programs are recognized as expense in profit or loss when incurred.
Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.
Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi: i. Menunjukkan komitmennya untuk mengurangi
secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau,
ii. Mengubah ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
A curtailment occurs when an entity either: i. Is demonstrably committed to make
a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or
ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
Penyelesaian program terjadi ketika Grup melakukan transaksi yang menghapuskan semua liabilitas hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.
A settlement occurs when the Group enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban r. Revenue and Expense Recognition
Pengakuan Pendapatan Revenue Recognition
i. Sebelum 1 Januari 2020
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara andal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran akan dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima.
i. Before January 1, 2020
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
39
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
r. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan) r. Revenue and Expense Recognition (continued)
Pengakuan Pendapatan (lanjutan) Revenue Recognition (continued)
ii. Mulai 1 Januari 2020
Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan PSAK 72, “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”, yang mensyaratkan pengakuan pendapatan untuk memenuhi 5 langkah analisis sebagai berikut: 1. Identifikasi kontrak dengan pelanggan. 2. Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam
kontrak. Kewajiban pelaksanaan merupakan janji-janji dalam kontrak untuk menyerahkan barang atau jasa yang memiliki karakteristik berbeda ke pelanggan.
3. Penetapan harga transaksi. Harga transaksi merupakan jumlah imbalan yang berhak diperoleh suatu Grup sebagai kompensasi atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan. Jika imbalan yang dijanjikan di kontrak mengandung suatu jumlah yang bersifat variabel, maka Grup membuat estimasi jumlah imbalan tersebut sebesar jumlah yang diharapkan berhak diterima atas diserahkannya barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan dikurangi dengan estimasi jumlah jaminan kinerja jasa yang akan dibayarkan selama periode kontrak.
ii. From January 1, 2020
On January 1, 2020, the Group has adopted PSAK 72, “Revenue from Contracts with Customers”, which requires revenue recognition to fulfill 5 steps of assessment as follows: 1. Identify contract(s) with a customer 2. Identify the performance obligations in the
contract. Performance obligations are promises in a contract to transfer to a customer goods or services that are distinct.
3. Determine the transaction price. Transaction price is the amount of consideration to which the Group expects to be entitled in exchange for transferring promised goods or services to a customer. If the consideration promised in contract includes a variable amount, the Group estimates the amount of consideration to which it expects to be entitled in exchange for transferring the promised goods or services to a customer less the estimated amount of service level guarantee which will be paid during the contract period.
4. Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan dengan menggunakan dasar harga jual berdiri sendiri relatif dari setiap barang atau jasa berbeda yang dijanjikan di kontrak. Ketika tidak dapat diamati secara langsung, harga jual berdiri sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan ditambah marjin.
5. Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah dipenuhi dengan menyerahkan barang atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah memiliki kendali atas barang atas jasa tersebut).
4. Allocate the transaction price to each obligation on the basis of the relative stand-alone selling prices of each distinct goods of services promised in the contract. Where these are not directly observable, the relative stand-alone selling prices are estimated based on expected cost plus margin.
5. Recognize revenue when the performance obligation is satisfied by delivering a promised goods or services to a customer (which is when the customer obtains control of that goods or services).
Untuk penjualan barang, kewajiban pelaksanaan umumnya terpenuhi, dan pendapatan diakui, pada saat pengendalian atas barang telah berpindah kepada pelanggan (pada suatu waktu).
For sale of goods, performance obligation is typically satisfied, and revenue is recognized, when the control of goods has been transferred to the customer (a point of time).
Penghasilan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rent income is recognized on a straight-line basis over the lease term.
Pengakuan Beban Expense Recognition
Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
40
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Perpajakan s. Taxation
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas atau penghasilan komprehensif lain. Dalam hal ini, pajak tersebut diakui langsung pada ekuitas atau penghasilan komprehensif lain.
The income tax expense is comprised of current and deferred income tax. Tax is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income, except to the extent that it relates to items recognized directly in equity or other comprehensive income. In this case, the tax is also recognized directly in equity or other comprehensive income.
Pajak Kini Current Tax
Pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using the tax rates and tax regulation that has been enacted or substantively enacted at the reporting date.
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan.
Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority.
Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi dimana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.
Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat diterimanya surat ketetapan pajak atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed by the Group, when the result of the appeal is determined.
Pajak Tangguhan Deferred Tax
Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.
Deferred tax is recognized using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer dan rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of uncompensated tax losses to the extent that it is probable for temporary differences and carry forward of uncompensated tax losses to be utilized in deducting future taxable profit.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
41
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Perpajakan (lanjutan) s. Taxation (continued)
Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, Grup meninjau kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax assets to be utilized. At each reporting date, the Group reassessed unrecognized deferred tax assets and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau entitas bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the entity intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Value Added Tax (VAT)
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: i. PPN yang muncul dari pembelian aset atau
jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari beban yang terjadi; dan
ii. Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.
Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada kantor pajak termasuk sebagai bagian dari pajak dibayar di muka atau utang pajak pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except: i. where the VAT incurred on a purchase of
asset or service is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the asset or expense item as applicable; and
ii. receivables and payables that are stated including the amount of VAT.
The net amount of VAT recoverable from or payable to, the taxation authority is included as prepaid tax or tax payable in the consolidated statement of financial position.
t. Dividen t. Dividend
Dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tahun ketika dividen tersebut disetujui atau dideklarasikan oleh para pemegang saham.
Dividend to the shareholders is recognized as a liability in the consolidated statement of financial position in the year in which the dividends are approved or declared by the shareholders.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
42
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Laba per Saham u. Earnings per Share
Grup menerapkan PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
The Group applied PSAK 56 (Revised 2011), “Earnings Per Share”, which prescribes principles for the determination and presentation of earnings per share. Earnings per share is computed by dividing profit for the year attributable to equity holders of the parent entity by the weighted average number of shares during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2020 and 2019, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
v. Informasi Segmen v. Segment Information
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang sejalan dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Direksi diidentifikasi sebagai pengambil keputusan operasional, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat kebijakan strategis.
Operating segments are reported in a manner consistent with internal reporting provided to the operational decision maker. The Board of Directors is identified as the operational decision maker, who is responsible for allocating resources, assessing performance of the operating segments and making strategic decision.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of an entity: a. that engages in business activities from which
it may earn revenues and incur expenses (including revenues and expenses relating to transactions with other components of the same entity);
b. whose operating results are reviewed regularly by the entity’s operational decision maker to make decision about resources to be allocated to the segment and assess its performance; and
c. for which discrete financial information is available.
w. Provisi w. Provisions
Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, and it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
43
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
w. Provisi (lanjutan) w. Provisions (continued)
Provisi ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dipulihkan.
Provisions are reviewed at each of end reporting year and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
x. Kontinjensi x. Contingencies
Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian kecuali jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi sangat kecil (remote). Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.
Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements but are disclosed in the notes to the consolidated financial statements unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are not recognized in the consolidated financial statements but disclosed when an inflow of economic benefits is probable.
y. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan y. Events After the Reporting Period
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuaian), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa nonpenyesuaian), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Post reporting date events that provide additional information about the financial position of the Group as of consolidated statement of financial position date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post reporting date events which are not adjusting events are disclosed in the notes to the consolidated financial statements when material.
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN
3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas serta pengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the consolidated financial statements in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future year.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
44
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Pertimbangan Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Usaha yang Berkelanjutan Going Concern
Manajemen telah melakukan penilaian atas kemampuan Grup untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Grup memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Grup untuk melanjutkan kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Management has made an assessment of the Group’s abilities to continue as a going concern entities and is satisfied that the Group has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt upon the Group’s ability to continue as a going concern entities. Therefore, the consolidated financial statements continue to be prepared on going concern basis.
Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen, mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anaknya adalah Rupiah Indonesia.
The functional currency of each entity in the Group is the currency from primary economic environment where the entity operates. It is the currency that mainly influences revenue and cost of rendering services of each respective entity. Based on the management’s assessment, the functional currency of the Company and its subsidiary is the Indonesian Rupiah.
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah memenuhi definisi yang ditetapkan PSAK 71 (mulai 1 Januari 2020) atau PSAK 55 (sebelum 1 Januari 2020) terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti yang diungkapkan pada Catatan 2g.
The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 71 (from January 1, 2020) or PSAK 55 (before January 1, 2020). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2g.
Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir tahun pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun pelaporan keuangan berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
45
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Allowance for Impairment Losses of Trade Receivables
i. Sebelum 1 Januari 2020 i. Before January 1, 2020
Apabila terdapat bukti obyektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas piutang usaha, Grup mengestimasi cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha yang secara individual diidentifikasi ragu-ragu untuk ditagih. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai atas piutang usaha yang dinilai secara individual, maka Grup memasukkan piutang usaha tersebut ke dalam kelompok yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
If there is an objective evidence that an impairment loss has been incurred on trade receivables, the Group estimates the allowance for impairment losses related to its trade receivables that are individually identified as doubtful for collection. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivable, it includes the trade receivable in a group with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment.
Tingkat cadangan ditelaah oleh manajemen dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya piutang usaha tersebut. Grup menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta-fakta terbaik yang tersedia dan situasi-situasi, termasuk tetapi tidak terbatas pada, lama hubungan Grup dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan laporan dari pihak ketiga dan faktor-faktor pasar yang telah diketahui, untuk mengakui pencadangan spesifik untuk pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan piutang usaha Grup ke jumlah yang diharapkan dapat ditagih.
The level of allowance is evaluated by management on the basis of factors that affect the collectibility of trade receivables. The Group uses judgment based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of the Group’s relationship with the customers and the customers’ credit status based on third-party credit reports and known market factors, to record specific reserves for customers against amounts due in order to reduce the Group’s trade receivables to amounts that it expects to collect.
ii. Mulai 1 Januari 2020 ii. From January 1, 2020
Grup menggunakan matriks provisi untuk menghitung kerugian kredit ekspektasian piutang usaha. Tingkat provisi adalah berdasarkan hari jatuh tempo atas kelompok segmen pelanggan yang mempunyai karakteristik risiko kredit yang serupa (misalnya berdasarkan geografi, tipe produk, tipe dan/atau peringkat pelanggan, dan nilai pertanggungan dari letter of credit dan bentuk lain).
The Group uses a provision matrix to calculate expected credit losses (“ECL”) for trade receivables. The provision rates are based on days past due for groupings of various customer segments that have similar credit risk characteristics (e.g., by geography, product type, customer type and/or rating, and coverage by letters of credit and other forms).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
46
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha (lanjutan)
Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables (continued)
ii. Mulai 1 Januari 2020 (lanjutan) ii. From January 1, 2020 (continued)
Matriks provisi pada awalnya didasarkan pada tingkat gagal bayar historis Grup yang diobservasi. Grup akan memperbaharui matriks untuk menyesuaikan pengalaman kerugian kredit historis dengan informasi forward-looking. Sebagai contoh, jika perkiraan atas kondisi ekonomi diperkirakan memburuk selama periode atau tahun depan, yang dapat menyebabkan meningkatnya jumlah gagal bayar, tingkat gagal bayar historis disesuaikan. Pada setiap tanggal pelaporan, tingkat gagal bayar historis diperbaharui dan perubahan estimasi forward-looking dianalisis.
The provision matrix is initially based on the Group’s historical observed default rates. The Group will calibrate the matrix to adjust the historical credit loss experience with forward-looking information. For instance, if forecast economic conditions are expected to deteriorate over the next period or year, which can lead to an increased number of defaults, the historical default rates are adjusted. At every reporting date, the historical observed default rates are updated and changes in the forward-looking estimates are analysed.
Penilaian atas korelasi antara tingkat gagal bayar historis yang diobservasi, perkiraan atas kondisi ekonomi dan kerugian kredit ekspektasian merupakan estimasi yang signifikan. Jumlah kerugian kredit ekspektasian dapat dipengaruhi oleh perubahan keadaan dan perkiraan kondisi ekonomi. Pengalaman kerugian kredit historis Grup dan perkiraan kondisi ekonomi juga mungkin tidak menggambarkan gagal bayar aktual pelanggan di masa yang akan datang.
The assessment of the correlation between historical observed default rates, and forecast economic conditions and ECLs is a significant estimate. The amount of ECLs is sensitive to changes in circumstances and of forecast economic conditions. The Group’s historical credit loss experience and forecast of economic conditions may also not be representative of a customer’s actual default in the future.
Nilai tercatat piutang usaha Grup sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 213.238.245.534 dan Rp 197.020.398.968. Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 6.
The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 213,238,245,534 and Rp 197,020,398,968, respectively. Further details are disclosed in Note 6.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Persediaan Allowance for Impairment Losses of Inventories
Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Grup sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 219.974.821.656 dan Rp 236.575.038.516. Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 7.
Allowance for impairment losses on inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices and estimated costs to sell. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Company’s inventories before allowance for impairment losses as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 219,974,821,656 and Rp 236,575,038,516, respectively. Further details are disclosed in Note 7.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
47
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi
Estimation of Useful Lives of Fixed Assets and Investment Property
Grup mengestimasi masa manfaat dari aset tetap dan properti investasi berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dapat didukung dengan rencana dan strategi usaha yang juga mempertimbangkan perkembangan teknologi di masa depan dan perilaku pasar. Estimasi dari masa manfaat adalah berdasarkan penelaahan Grup secara kolektif terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara. Estimasi masa manfaat ditelaah paling sedikit setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset.
The Group estimates the useful lives of its fixed assets and investment property based on expected asset utilization as anchored on business plans and strategies that also consider expected future technological developments and market behavior. The estimation of the useful lives is based on the Group’s collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful lives are reviewed at least each of end financial reporting and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limitations on the use of the assets.
Tetapi, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas. Jumlah dan waktu dari beban yang dicatat untuk setiap tahun akan terpengaruh oleh perubahan atas faktor-faktor dan situasi tersebut. Pengurangan dalam estimasi masa manfaat dari aset tetap dan properti investasi Grup akan meningkatkan beban operasi dan menurunkan aset tidak lancar yang dicatat.
It is possible, however, that future results of operations can be materially affected by changes in the estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any year are affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of the Group’s fixed assets and investment property will increase the recorded operating expenses and decrease respective non-current assets.
Nilai buku neto atas aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing- masing adalah sebesar Rp 965.782.828.798 dan Rp 840.773.505.144 dan nilai buku neto atas properti investasi Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 360.515.906 dan Rp 576.825.450. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 11 dan 12.
The net book value of the Group’s fixed assets as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 965,782,828,798 and Rp 840,773,505,144, respectively, and the net book value of the Group’s investment property as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 360,515,906 and Rp 576,825,450, respectively. Further details are disclosed in Notes 11 and 12.
Revaluasi Aset Tetap Revaluation of Fixed Assets
Revaluasi aset tetap tertentu Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material nilai aset tetap yang direvaluasi.
The Group’s certain fixed assets revaluation depends on its selection of specific assumptions used by the independent valuer in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate, exchange rate, inflation rate and revenue and cost increase rate. The Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s assumptions may materially affect the valuation of its fixed assets.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
48
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Imbalan Pasca Kerja Post-employment Benefits
Penentuan beban dan liabilitas imbalan pasca kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut dengan menggunakan metode projected unit credit. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Seperti dijelaskan pada Catatan 2q, hasil aktual yang berbeda dari asumsi Grup diakui sebagai penghasilan komprehensif lain. Dikarenakan kompleksitas dari penilaian, asumsi dan periode jangka panjang, kewajiban imbalan pasti sangat sensitif terhadap perubahan asumsi. Grup berkeyakinan bahwa asumsi yang ditetapkan adalah memadai dan tepat, perbedaan signifikan dalam pengalaman aktual Grup atau perubahan signifikan dalam asumsi dapat mempengaruhi secara material beban dan liabilitas imbalan pasca kerja. Semua asumsi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan pasca kerja Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 60.187.833.417 dan Rp 48.213.677.218. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 20.
The determination of the Group’s post-employment benefits expense and liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include discount rates, future annual salary increase, annual employees turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. As disclosed in Note 2q, actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized as other comprehensive income. Due to the complexity of the valuation, the underlying assumptions and their long-term nature, a defined benefit obligation is highly sensitive to changes in assumptions. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in its assumptions may materially affect its post-employment benefits expense and liability. All assumptions are reviewed at each reporting date. The carrying amount of the Group’s post-employment benefits liability as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 60,187,833,417 and Rp 48,213,677,218, respectively. Further details are disclosed in Note 20.
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan Uncertain Tax Exposure
Dalam situasi tertentu, Grup tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah serta waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Grup menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Grup membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability, the Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”. The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
49
3. PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN OLEH MANAJEMEN (lanjutan)
3. MANAGEMENT’S USE OF SIGNIFICANT JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan (lanjutan) Uncertain Tax Exposure (continued)
Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat utang pajak penghasilan badan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 2.495.499.714 dan Rp 15.787.751, dan nilai tercatat utang pajak penghasilan badan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 1.481.749.087 dan Rp 80.683.849. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 18b dan 18c.
The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The carrying amount of corporate income tax payable of the Company as of December 31, 2020 and 2019, amounted to Rp 2,495,499,714 and Rp 15,787,751, respectively, and the carrying amount of corporate income tax payable of the Subsidiary as of December 31, 2020 and 2019, amounted to Rp 1,481,749,087 and Rp 80,683,849, respectively. Further details are disclosed in Notes 18b and 18c.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Realizability of Deferred Tax Assets
Grup melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan dan mengurangi nilai tersebut sampai sebesar kemungkinan aset tersebut tidak dapat direalisasikan, dimana penghasilan kena pajak yang tersedia memungkinkan untuk penggunaan seluruh atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Grup atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu dari penghasilan kena pajak yang ditaksirkan untuk tahun pelaporan berikutnya.
The Group reviews the carrying amounts of deferred tax assets at the end of each reporting period and reduces these to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. The Group’s assessment on the recognition of deferred tax assets on deductible temporary differences is based on the level and timing of forecasted taxable income of the subsequent reporting years.
Taksiran ini berdasarkan hasil pencapaian Grup di masa lalu dan ekspektasi di masa depan terhadap pendapatan dan beban, sebagaimana juga dengan strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Tetapi tidak terdapat kepastian bahwa Grup dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang cukup untuk memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.
This forecast is based on the Group’s past results and future expectations on revenues and expenses as well as future tax planning strategies. However, there is no assurance that the Group will generate sufficient taxable income to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized.
Nilai tercatat aset pajak tangguhan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 10.461.578.165 dan Rp 9.945.348.520. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 18c.
The carrying amount of the Group’s deferred tax assets as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 10,461,578,165 and Rp 9,945,348,520, respectively. Further details are disclosed in Note 18c.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
50
4. AKUISISI ENTITAS ANAK 4. ACQUISITION OF A SUBSIDIARY
Pada tanggal 26 Juni 2019, Perusahaan mengakuisisi 65.430 saham atau 90% kepemilikan saham PT Dharma Anugerah Indah (“DAI”) dengan jumlah harga akuisisi sebesar Rp 99.000.000.000, yang berasal dari pemegang saham DAI sebagai berikut: a. 39.985 saham milik PT Proinvestindo atau setara
dengan 55% kepemilikan saham DAI dengan harga akuisisi sebesar Rp 60.500.000.000.
b. 18.175 saham milik pihak ketiga atau setara dengan 25% kepemilikan saham DAI dengan jumlah harga akuisisi sebesar Rp 27.500.000.000
c. 7.270 saham milik pihak berelasi atau setara dengan 10% kepemilikian saham DAI dengan jumlah harga akuisisi sebesar Rp11.000.000.000.
On June 26, 2019, the Company acquired 65,430 shares or 90% ownership in PT Dharma Anugerah Indah (“DAI”) with total acquisition cost of Rp 99,000,000,000, from DAI’s shareholders as follows: a. 39,985 shares owned by PT Proinvestindo
or equivalent to 55% of DAI’s ownership with acquisition cost of Rp 60,500,000,000.
b. 18,175 shares owned by third parties or equivalent to 25% of DAI’s ownership with total acquisition cost of Rp 27,500,000,000.
c. 7,270 shares owned by related parties or equivalent to 10% of DAI’s ownership with total acquisition cost of Rp 11,000,000,000.
Akuisisi saham DAI oleh Perusahaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham DAI sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Retno Dewi Kartika, S.H., M.Kn. No. 06 tanggal 26 Juni 2019.
The acquisition of DAI’s shares by the Company has obtained an approval from DAI’s shareholders as covered by Notarial Deed Retno Dewi Kartika, S.H., M.Kn. No. 06 dated June 26, 2019.
Atas dasar persetujuan hal tersebut diatas, Perusahaan telah mengakuisisi 90% kepemilikan saham DAI dari PT Proinvestindo, pihak ketiga dan pihak berelasi, yang dinyatakan dalam Akta Jual Beli Saham No. 7 sampai dengan No. 17, seluruhnya tertanggal 26 Juni 2019 yang dibuat di hadapan Retno Dewi Kartika, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, antara Perusahaan dengan masing-masing pihak terkait.
Based on the above approval, then The Company has acquired 90% ownership in DAI from PT Proinvestindo, third parties and related parties, in which have been materialized under Sales and Purchase of Shares Deed No. 7 to No. 17, all of deed dated June 26, 2019, as covered by Retno Dewi Kartika, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, between the Company and each respective parties.
Selanjutnya, transaksi akuisisi tersebut telah terjadi dan perubahan susunan pemegang saham DAI tersebut telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0293506 tanggal 3 Juli 2019.
Subsequently, the acquisition is done and the change in DAI’s composition of shareholders has been recorded in the Legal Entity Administration System of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on its Letter No. AHU-AH.01.03-0293506 dated July 3, 2019.
Pada tanggal 28 Juni 2019, Perusahaan telah menyampaikan Keterbukaan Informasi sehubungan dengan akuisisi tersebut di atas sesuai dengan Peraturan OJK yang berlaku.
On June 28, 2019, the Company has submitted Public Announcement in connection with the above acquisition in accordance with OJK Regulations.
Transaksi ini dibukukan dengan metode penyatuan kepemilikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” karena Perusahaan dan DAI merupakan entitas sepengendali di bawah PT Proinvestindo.
This transaction was accounted for using the pooling-of-interests method as required under Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) 38, “Business Combination of Entities under Common Control” since the Company and DAI are entities under common control of PT Proinvestindo.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
51
4. AKUISISI ENTITAS ANAK (lanjutan) 4. ACQUISITION OF A SUBSIDIARY (continued)
Perbedaan antara jumlah biaya akuisisi dan nilai buku aset neto DAI yang diakuisisi dicatat pada “Tambahan Modal Disetor” dalam ekuitas Grup. Ekuitas DAI pada tanggal 1 Januari 2019 disajikan sebagai “ekuitas merging entity” dalam ekuitas Grup. Perhitungan tambahan modal disetor pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
The difference between the acquisition cost and the acquired book value of DAI’s net assets is recorded in “Additional Paid-in Capital” in the Group’s equity. Equity of DAI as of 1 Januari 2019 is presented as “equity of merging entity” in the Group’s equity. Calculation of additional paid-in capital at acquisition date is as follows:
Rp
Harga akuisisi yang dialihkan 99.000.000.000 Acquisition cost
Nilai buku aset neto entitas yang diakuisisi (90%)
68.934.591.561
Acquired book value of net assets (90%)
Tambahan modal disetor dari kombinasi bisnis entitas sepengendali
30.065.408.439
Additional paid-in capital from business combination of entities
under common control
5. KAS DAN BANK 5. CASH ON HAND AND IN BANKS Kas dan bank terdiri dari: Cash on hand and in banks consists of: 2020 2019
Kas Cash on hand Rupiah Indonesia 182.144.071 178.255.635 Indonesian Rupiah Dolar Amerika Serikat 179.641.279 177.043.135 United States Dollar Yuan China 11.021.100 22.100.100 China Yuan
Jumlah kas 372.806.450 377.398.870 Total cash on hand
Bank Cash in banks Rupiah Indonesia Indonesian Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk 26.011.807.779 16.389.636.292 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk
21.088.878.332 5.863.907.616 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Standard Chartered Bank 1.448.426.599 429.586.947 Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk 226.545.429 1.189.801.873 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan
Indonesia Tbk
19.996.011 29.334.719 PT Bank Pan
Indonesia Tbk PT BPR Intidana Sukses
Makmur
480.278 - PT BPR Intidana Sukses
Makmur PT Bank Danamon
Indonesia Tbk
236.286.617 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Dolar Amerika Serikat United States Dollar PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk 3.701.762.182 6.060.439.126 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.515.883.038 2.661.189.369 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah bank 55.013.779.648 32.860.182.559 Total cash in banks
Jumlah kas dan bank
55.386.586.098 33.237.581.429
Total cash on hand and in banks
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
52
5. KAS DAN BANK (lanjutan) 5. CASH ON HAND AND IN BANKS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak ada penempatan kas dan bank pada pihak berelasi.
As of December 31, 2020 and 2019, there are no placement of cash on hand and in banks to related parties.
Pendapatan bunga yang berasal dari kas di bank disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Keuangan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Interest income from cash in banks is presented as part of “Finance Income” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES Rincian piutang usaha kepada pihak ketiga adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables to third parties are as follows:
a. Berdasarkan jenis produk a. By type of product 2020 2019
Barang konsumsi 156.138.610.295 149.121.713.665 Consumer goods Rokok 44.885.569.435 29.995.347.295 Cigarette Lain-lain 12.214.065.804 17.903.338.008 Others
Sub jumlah 213.238.245.534 197.020.398.968 Sub total Dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai
(2.470.212.890
) (325.445.140
)
Less allowance for impairment losses
Neto 210.768.032.644 196.694.953.828 Net
b. Berdasarkan umur b. By aging
2020 2019
Belum jatuh tempo 155.226.896.600 115.588.391.229 Not yet due Telah jatuh tempo Past due 1 - 30 hari 35.583.542.920 57.149.387.429 1 - 30 days 31 - 60 hari 11.179.053.156 11.634.590.999 31 - 60 days 61 - 90 hari 3.818.667.177 7.173.162.576 61 - 90 days
Lebih dari 90 hari ` 7.430.085.681 5.474.866.735 More than 90 days
Sub jumlah 213.238.245.534 197.020.398.968 Sub total Dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai
(2.470.212.890
) (325.445.140
)
Less allowance for
impairment losses
Neto 210.768.032.644 196.694.953.828 Net
c. Berdasarkan mata uang c. By currency
2020 2019
Rupiah Indonesia 212.708.532.259 196.016.524.352 Indonesian Rupiah Dolar Amerika Serikat 529.713.275 1.003.874.616 United States Dollar
Sub jumlah 213.238.245.534 197.020.398.968 Sub total Dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai
(2.470.212.890
) (325.445.140
)
Less allowance for
impairment losses
Neto 210.768.032.644 196.694.953.828 Net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
53
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES (continued)
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
The movements in allowance for impairment losses on trade receivables are as follows:
2020 2019
Saldo awal tahun 325.445.140 - Balance at beginning of year Dampak implementasi
PSAK 71 (Catatan 2b)
1.782.672.744
- Impact of PSAK 71
implementation (Note 2b) Penyisihan selama tahun
berjalan (Catatan 27)
611.024.423
325.445.140 Provision during the year
(Note 27) Pemulihan selama tahun
berjalan (Catatan 27)
(248.929.417 ) -
Recovery during the year (Note 27)
Saldo akhir tahun 2.470.212.890 325.445.140 Balance at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, piutang usaha sebesar Rp 25.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 14).
As of December 31, 2020 dan 2019, trade receivables amounting to Rp 25,000,000,000 are pledged as collateral for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 14).
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.
Management believes that allowance for impairment losses on trade receivables is adequate to cover possible losses that may arise from uncollected of trade receivables. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk on trade receivables.
7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2020 2019
Bahan baku 146.808.219.039 149.443.929.680 Raw materials Barang dalam proses 33.643.349.145 42.101.713.442 Work in process Barang jadi 34.446.149.736 37.758.897.645 Finished goods Barang dalam perjalanan 3.062.415.262 5.578.037.252 Goods in transit Suku cadang 2.014.688.474 1.692.460.497 Spareparts
Sub jumlah 219.974.821.656 236.575.038.516 Sub total Dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai
(318.798.881 ) -
Less allowance for impairment losses
Neto 219.656.022.775 236.575.038.516 Net
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah sebagai berikut:
The movements in allowance for impairment losses on inventories are as follows:
2020 2019
Saldo awal tahun - - Balance at beginning of year Penyisihan selama tahun
berjalan (Catatan 25)
318.798.881
- Provision during the year
(Note 25)
Saldo akhir tahun 318.798.881 - Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
54
7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, jumlah persediaan bahan baku yang dibebankan sebagai pemakaian bahan baku masing-masing adalah sebesar Rp 690.263.816.397 dan Rp 625.303.026.266 (Catatan 25).
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, persediaan sebesar Rp 25.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 14).
For the years ended December 31, 2020 and 2019, raw material inventories charged to raw material used amounted to Rp 690,263,816,397 and Rp 625,303,026,266, respectively (Note 25).
As of December 31, 2020 and 2019, inventories amounting to Rp 25,000,000,000 are pledged as collateral for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 14).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 13.483.871 pada tanggal 31 Desember 2020 dan US$ 13.691.176 pada tanggal 31 Desember 2019. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.
Inventories are insured against fire and other possible risks to a third party insurance company with a total coverage of US$ 13,483,871 as of December 31, 2020 and US$ 13,691,176 as of December 31, 2019, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses that may arise from the insured risks.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai realisasi neto dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal 31 Desember 2020, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai persediaan adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian penurunan nilai yang mungkin timbul.
Based on the review result of physical condition and net realizable of inventories as of December 31, 2020, management believes that allowance for impairment losses on inventories is adequate to cover possible impairment losses that may arise.
8. ASET LANCAR LAINNYA 8. OTHER CURRENT ASSETS
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2020 2019
Setoran jaminan 1.870.420.287 1.625.345.430 Security deposits Uang muka kepada pemasok 898.229.799 280.000.000 Advances to supplier Lain-lain - 8.788.000 Others
Jumlah 2.768.650.086 1.914.133.430 Total
9. PIUTANG LAIN-LAIN 9. OTHER RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari piutang karyawan masing-masing sebesar Rp 1.054.941.449 dan Rp 1.667.867.323 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
This account consists of employee receivables of Rp 1,054,941,449 and Rp 1,667,867,323 as of December 31, 2020 and 2019, respectively.
Piutang karyawan merupakan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang bukan personil manajemen kunci Grup. Pinjaman ini akan dilunasi secara periodik melalui pemotongan gaji bulanan.
Employee receivables represents non-interest bearing loans to employees who are not the Group’s key management personnel. The loans will be repaid periodically through monthly salary deductions.
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain akan dapat ditagih sehingga tidak diperlukan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
Management believes that all other receivables are collectible thus, no allowance for impairment losses is provided as of December 31, 2020 and 2019.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
55
10. UANG MUKA PEROLEHAN ASET TETAP 10. ADVANCES FOR ACQUISITION OF FIXED ASSETS
Akun ini merupakan pembayaran uang muka kepada pihak ketiga sehubungan dengan perolehan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
This account represents advance payment to third parties in connection with the acquisition of fixed assets with the details are as follows:
2020 2019
Mesin 4.556.240.493 3.185.647.500 Machineries Hak atas tanah 1.100.000.000 2.600.000.000 Landrights Bangunan - 680.149.663 Buildings
Jumlah 5.656.240.493 6.465.797.163 Total
Mutasi uang muka perolehan aset tetap selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
The movements of advances for the acquisition of fixed assets during the year are as follows:
2020 2019
Saldo awal 6.465.797.163 1.003.430.859 Beginning balance Penambahan 5.556.240.493 8.936.444.115 Addition Reklasifikasi ke aset tetap
(Catatan 11)
(6.365.797.163 )
(3.474.077.811
)
Reclassification to fixed assets (Note 11)
Saldo akhir 5.656.240.493 ) 6.465.797.163 Ending balance
Manajemen memperkirakan uang muka perolehan aset tetap akan diselesaikan pada tahun 2021.
Management estimates that the advances for the acquisition of fixed assets will be completed in 2021.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat hambatan yang dapat mempengaruhi penyelesaian uang muka perolehan aset tetap.
Management believes that there are no obstacles that can affect the settlement of the acquisition of fixed assets.
11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:
2020
Saldo Awal/
Beginning Balance Penambahan/
Additions Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
Saldo Akhir/
Ending Balance
Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Hak atas tanah 548.615.500.000 66.114.178.633 - 2.500.000.000 * 617.229.678.633 Landrights
Bangunan 90.913.569.016 3.030.639.651 - 1.086.701.582 95.030.910.249 Buildings
Mesin dan peralatan
390.377.868.030 29.801.302.787 98.589.580 26.086.103.767 449.352.332.504 Machineries and
equipment 3.185.647.500 * Perlengkapan kantor 7.234.596.447 2.118.733.816 - - 9.353.330.263 Office equipment Kendaraan bermotor 17.892.116.426 2.056.138.683 506.100.000 - 19.442.155.109 Motor vehicles Aset dalam
penyelesaian
20.285.357.604 41.945.754.216 - (27.172.805.349 ) 39.383.733.913 Construction in
progress 3.645.277.779 ** 680.149.663 *
Jumlah Nilai Tercatat 1.075.319.007.523 145.066.747.786 604.689.580 6.365.797.163 * 1.229.792.140.671 Total Carrying Value 3.645.277.779 **
Akumulasi Penyusutan
Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 951.258.019 6.465.995.685 - - 7.417.253.704 Buildings
Mesin dan peralatan
219.644.211.697 21.283.120.236 98.589.580 - 240.828.742.353 Machineries and
equipment Perlengkapan kantor 4.735.463.433 634.639.041 - - 5.370.102.474 Office equipment Kendaraan bermotor 9.214.569.230 1.684.744.112 506.100.000 - 10.393.213.342 Motor vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
234.545.502.379 30.068.499.074 604.689.580 - 264.009.311.873
Total Accummulated Depreciation
Nilai Buku Neto 840.773.505.144 965.782.828.798 Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
56
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan) The details of fixed assets are as follows: (continued) 2019
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Eliminasi/ Elimination
Surplus Revaluasi/
Revaluation Surplus
Saldo Akhir/
Ending Balance
Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Hak atas tanah 364.551.625.000 - - - - - 184.063.875.000 548.615.500.000 Landrights Bangunan 63.644.984.009 8.717.597.546 - 5.974.140.342 12.654.847.237 25.231.694.356 90.913.569.016 Buildings
Mesin dan peralatan
376.593.173.470 6.397.945.283 2.014.094.982 9.400.844.259
-
- 390.377.868.030 Machineries and
equipment Perlengkapan kantor 6.456.390.390 778.206.057 - - - - 7.234.596.447 Office equipment Kendaraan bermotor 16.163.982.790 2.355.050.000 626.916.364 - - - 17.892.116.426 Motor vehicles Aset dalam
penyelesaian
20.216.254.970 11.970.009.424 - (15.374.984.601 )
-
- 20.285.357.604
Construction in progress
3.474.077.811 *
Jumlah Nilai Tercatat 847.626.410.629 30.218.808.310 2.641.011.346 3.474.077.811 * 12.654.847.237 209.295.569.356 1.075.319.007.523 Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan
Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan 10.162.640.288 3.443.464.968 - - 12.654.847.237 - 951.258.019 Buildings
Mesin dan peralatan
201.702.089.639 19.337.302.436 1.395.180.378 -
- -
- 219.644.211.697 Machineries and
equipment Perlengkapan kantor 4.163.223.727 572.239.706 - - - - - 4.735.463.433 Office equipment Kendaraan bermotor 8.070.647.194 1.728.955.113 585.033.077 - - - - 9.214.569.230 Motor vehicles
Jumlah Akumulasi Penyusutan
224.098.600.848 25.081.962.223 1.980.213.455 -
12.654.847.237
- 234.545.502.379
Total Accummulated
Depreciation
Nilai Buku Neto 623.527.809.781 840.773.505.144 Net Book Value
* Reklasifikasi dari uang muka perolehan aset tetap ke aset tetap (Catatan 10)/Reclassification from advances for acquisition of fixed assets to fixed assets (Note 10).
** Penambahan aset tetap melalui kapitalisasi biaya pinjaman/Additional of fixed assets through capitalization of borrowing costs.
Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of gain on sale of fixed assets are as follows:
2020 2019
Harga jual aset tetap
164.545.456
936.363.638 Proceeds from sale of fixed
assets Nilai buku neto aset tetap - (660.797.891 ) Net book value of fixed assets
Laba penjualan aset tetap 164.545.456 275.565.747 Gain on sale of fixed assets
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian (Catatan 28).
Gain on sale of fixed assets is presented as part of “Other Operating Income” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income (Note 28).
Penyusutan aset tetap dibebankan pada operasi sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets is charged to operations as follows:
2020 2019
Beban pokok penjualan (Catatan 25) 27.748.786.978
22.970.179.359
Cost of goods sold (Note 25)
Beban umum dan administrasi (Catatan 27)
2.319.712.096
2.111.782.864
General and administrative expenses (Note 27)
Jumlah 30.068.499.074 25.081.962.223 Total
Pada tanggal 31 Desember 2020, aset dalam penyelesaian terdiri dari mesin dalam proses instalasi dan renovasi bangunan dengan persentase penyelesaian berkisar antara 28% sampai dengan 95% dan aset tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2021 dan 2022.
As of December 31, 2020, construction in progress (CIP) consists of machineries under installation and buildings renovation with percentage of completion ranging from 28% to 95% and those CIP are estimated to be completed at 2021 and 2022.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
57
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Jumlah biaya perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 89.098.670.143 dan Rp 84.809.972.371.
Total cost of fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 89,098,670,143 and Rp 84,809,972,371 respectively.
Grup memiliki beberapa bidang tanah di Tangerang, Serang dan Surabaya dengan jumlah luas masing-masing 145.472 meter persegi pada tahun 2020 dan 82.995 meter persegi pada tahun 2019 dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2023 dan 2047.
The Group owns parcels of landrights in Tangerang, Serang and Surabaya with a total area of 145,472 square meters in 2020 and 82,995 square meters in 2019 with Building Use Rights (HGB) for a period of 20 (twenty) to 30 (thirty) years and will expire between 2023 and 2047.
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights since all of the landrights were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2020, tidak ada aset tetap yang tidak dipakai sementara atau dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2020, there are no fixed assets that are temporarily out of use or retired from use and not classified as held for sale.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tanah pabrik, bangunan dan mesin tertentu digunakan sebagai jaminan atas digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14).
As of December 31, 2020 and 2019, certain factory landrights, buildings and machineries are pledged as collaterals for bank loans (Note 14).
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset tertentu untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 3.645.277.779 dan Rp Nihil.
The borrowing costs capitalized to certain assets for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 3,645,277,779 and Rp Nil, respectively.
Seluruh aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya kepada perusahaan asuransi pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar US$ 37.519.509 dan Rp 36.603.679.000 pada tanggal 31 Desember 2020 dan US$ 35.903.662 dan Rp 11.975.050.000 pada tanggal 31 Desember 2019. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
All of fixed assets and investment property, except landrights, are insured against fire, theft and other possible risks to third party insurance companies with a total coverage of US$ 37,519,509 and Rp 36,603,679,000 as of December 31, 2020 and US$ 35,903,662 and Rp 11,975,050,000 as of December 31, 2019, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the insured fixed assets.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
58
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Penilaian Kembali Hak atas Tanah dan Bangunan serta Surplus Revaluasi Aset Tetap
Revaluation of Landrights and Buildings and Revaluation Surplus of Fixed Assets
- Perusahaan
Pada tahun 2016, Perusahaan telah melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan serta menerapkan metode revaluasi, selanjutnya, berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik butir 27.e, dengan mempertimbangkan nilai buku aset tetap (hak atas tanah dan bangunan) yang telah dilakukan revaluasi pada tahun 2016, maka Perusahaan telah menugaskan perusahaan jasa penilai aset terdaftar untuk melaksanakan revaluasi aset tetap tertentu (hak atas tanah dan bangunan). Perusahaan melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan tersebut bukan untuk tujuan perpajakan tetapi hanya untuk pemenuhan ketentuan Bapepam dan LK tersebut.
- The Company
In 2016, the Company has revalued its landrights and buildings and applied the revaluation method, then, based on Decision of Chairman of Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK) No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012, regarding the presentation and disclosure in financial report of issuer or a public company in point 27.e, and also by considering the book value of fixed assets (landrights and buildings) has been revalued in 2016, therefore the Company assigned registered independent assets appraiser to revalue its certain fixed assets (landrights and buildings). The Company has revalued the landrights and buildings not for tax purpose but in compliance to the above Bapepam and LK regulation.
Penilaian kembali atas hak atas tanah dan bangunan Perusahaan dilakukan oleh penilai aset independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Rengganis, Hamid dan Rekan (“KJPP”) pada tanggal penilaian 21 Juni 2019. Berdasarkan laporan KJPP No. 00263/2.0012-00/PI/04/0428/1/X/2019 tanggal 18 Oktober 2019, nilai wajar hak atas tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar Rp 365.867.000.000 dan Rp 65.872.205.087.
The revaluation of the Company’s landrights and buildings on June 21, 2019 was conducted by independent assets valuer which is registered in OJK, KJPP Rengganis, Hamid dan Rekan (“KJPP”). Based on its KJPP’s report No. 00263/2.0012-00/PI/04/0428/1/ X/2019 dated October 18, 2019, the fair value of landrights and buildings amounted to Rp 365,867,000,000 and Rp 65,872,205,087, respectively.
Sehubungan dengan penilaian kembali tersebut di atas, Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar hak atas tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi dengan rincian sebagai berikut:
In relation to the above revaluation, the Company recorded the difference between fair value of landrights and buildings and net book value before revaluation, with the details as follows:
Aset tetap/
Fixed assets
Nilai buku sebelum revaluasi/
Net book value before revaluation
Nilai wajar/ Fair value
Surplus revaluasi/ Revaluation surplus
Hak atas tanah/Landrights 359.503.625.000 365.867.000.000 6.363.375.000 Bangunan/Building 60.154.966.687 65.872.205.087 5.717.238.400
Jumlah/Total 419.658.591.687 431.739.205.087 12.080.613.400
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap” dan disajikan dalam penghasilan komprehensif lain sebesar Rp 12.080.613.400.
The increase in carrying amount from the revaluation is recorded as “Revaluation Surplus of Fixed Assets” and presented in other comprehensive income amounting to Rp 12,080,613,400.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
59
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Penilaian Kembali Hak atas Tanah dan Bangunan serta Surplus Revaluasi Aset Tetap (lanjutan)
Revaluation of Landrights and Buildings and Revaluation Surplus of Fixed Assets (continued)
- Entitas Anak - Subsidiary
Pada tanggal 31 Desember 2019, Entitas Anak telah melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan yang dilakukan oleh penilai aset independen yang telah teregistrasi di OJK yaitu KJPP Aksa, Nelson dan Rekan (“KJPP”). Berdasarkan laporan KJPP No. 00040/2.0026-00/PI/12/0179/1/I/2020 tanggal 28 Januari 2020, nilai wajar hak atas tanah dan bangunan masing-masing adalah sebesar Rp 182.748.500.000 dan Rp 22.179.600.000.
As of December 31, 2019, the Subsidiary has revalued its landrights and buildings which conducted by independent assets valuer which is registered in OJK, KJPP Aksa, Nelson dan Rekan (“KJPP). Based on KJPP’s report No. 00040/2.0026-00/PI/12/0179/ 1/I/2020 dated January 28, 2020, the fair value of landrights and buildings amounted to Rp 182,748,500,000 and Rp 22,179,600,000, respectively.
Penilaian dilakukan berdasarkan Standar Penilaian Indonesia, ditentukan berdasarkan transaksi pasar terkini dan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yang lazim. Metode penilaian yang dipakai adalah metode data pasar dan metode biaya.
The valuation is performed based on Indonesian Valuation Standards, determined based on reference to recent market transactions and carried out with the usual provisions. The valuation methods used are market value method and cost method.
Sehubungan dengan penilaian kembali tersebut di atas, Entitas Anak mencatat selisih antara nilai wajar hak atas tanah dan bangunan dengan nilai buku sebelum revaluasi dengan rincian sebagai berikut:
In relation to the above revaluation, the Subsidiary recorded the difference between fair value of landrights and building and net book value before revaluation, with the details as follows:
Aset tetap/
Fixed assets
Nilai buku sebelum revaluasi/
Net book value before revaluation
Nilai wajar/ Fair value
Surplus revaluasi/ Revaluation surplus
Hak atas tanah/Landrights 5.048.000.000 182.748.500.000 177.700.500.000 Bangunan/Building 2.665.144.044 22.179.600.000 19.514.455.956
Jumlah/Total 7.713.144.044 204.928.100.000 197.214.955.956
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai “Surplus Revaluasi Aset Tetap” pada ekuitas yang merupakan bagian Perusahaan sejumlah Rp 177.493.460.360 dan yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain sebesar Rp 197.214.955.956.
The increase in carrying amount from the revaluation is recorded as “Revaluation Surplus of Fixed Assets” under equity as part of the Company’s portion of Rp 177,493,460,360 and presented in other comprehensive income amounting to Rp 197,214,955,956.
Jumlah surplus revaluasi aset tetap yang disajikan dalam penambahan aset tetap dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
Total revaluation surplus of fixed assets which presented as additional fixed assets and other comprehensive income are as follows:
2020 2019
Perusahaan - 12.080.613.400 The Company Entitas Anak - 197.214.955.956 Subsidiary
Jumlah - 209.295.569.356 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
60
11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)
Penilaian Kembali Hak atas Tanah dan Bangunan serta Surplus Revaluasi Aset Tetap (lanjutan)
Revaluation of Landrights and Buildings and Revaluation Surplus of Fixed Assets (continued)
Jika hak atas tanah dan bangunan yang dilakukan penilaian kembali dicatat sebesar biaya perolehan, nilai buku neto hak atas tanah dan bangunan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
If the revalued landrights and buildings are recorded at cost, the net book value of landrights and buildings as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:
2020 2019
Hak atas tanah 100.746.426.576 32.132.247.943 Landrights Bangunan 21.815.954.289 24.097.918.016 Buildings
Jumlah 122.562.380.865 56.230.165.959 Total
Pada tanggal 31 Desember 2020, Grup melakukan peninjauan kembali atas masa manfaat, metode penyusutan, dan nilai residu aset tetap dan menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atas metode dan asumsi tersebut.
As of December 31, 2020, the Group performed a review on useful life, depreciation method, and residual value of fixed assets and concluded that there are no changes in those methodologies and assumptions.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
Based on the assessment of management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2020 and 2019.
12. PROPERTI INVESTASI 12. INVESTMENT PROPERTY
Rincian properti investasi adalah sebagai berikut: The details of investment property are as follows:
2020
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/
Ending Balance
Biaya Perolehan Cost Bangunan 4.743.940.207 - - 4.743.940.207 Building
Akumulasi Penyusutan
Accumulated
Depreciation Bangunan 4.167.114.757 216.309.544 - 4.383.424.301 Building
Nilai Buku Neto 576.825.450 360.515.906 Net Book Value
2019
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/
Ending Balance
Biaya Perolehan Cost Bangunan 4.743.940.207 - - 4.743.940.207 Building
Akumulasi Penyusutan
Accumulated
Depreciation Bangunan 3.950.805.213 216.309.544 - 4.167.114.757 Building
Nilai Buku Neto 793.134.994 576.825.450 Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
61
12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 12. INVESTMENT PROPERTY (continued)
Grup menggunakan model biaya untuk mencatat properti investasinya.
The Group uses the cost model to measure its investment property.
Penghasilan sewa yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 889.429.989 dan Rp 861.264.956 (Catatan 28).
The rental income recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 889,429,989 and Rp 861,264,956, respectively (Note 28).
Penyusutan properti investasi dibebankan pada beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 216.309.544 (Catatan 27).
Depreciation of investment property charged to general and administrative expenses for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 216,309,544, respectively (Note 27).
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, properti investasi digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 14).
As of December 31, 2020 and 2019, investment property is pledged as collateral for credit facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 14).
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
Based on assessment of the management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of investment property as of December 31, 2020 and 2019.
13. ASET TAKBERWUJUD 13. INTANGIBLE ASSET
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2020
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/
Ending Balance
Biaya perolehan Cost Biaya perpanjangan hak atas tanah
624.658.152 - - 624.658.152
Renewal cost of landrights
Akumulasi amortisasi
Accumulated
amortization Biaya perpanjangan hak atas tanah
122.458.957 29.143.100 - 151.602.057
Renewal cost of landrights
Nilai Buku Neto 502.199.195 473.056.095 Net Book Value
2019
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo Akhir/
Ending Balance
Biaya perolehan Cost Biaya perpanjangan hak atas tanah
624.658.152 - - 624.658.152
Renewal cost of landrights
Akumulasi amortisasi
Accumulated
amortization Biaya perpanjangan hak atas tanah
104.515.929 17.943.028 - 122.458.957
Renewal cost of landrights
Nilai Buku Neto 520.142.223 502.199.195 Net Book Value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
62
13. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan) 13. INTANGIBLE ASSET (continued)
Amortisasi aset takberwujud yang dibebankan sebagai beban pabrikasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 29.143.100 dan Rp 17.943.028.
Amortization of intangible asset charged to manufacturing overhead for the years ended December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 29,143,100 and Rp 17,943,028, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2020, tidak ada aset takberwujud Grup yang kepemilikannya dibatasi atau digunakan sebagai jaminan. Pada tanggal yang sama, Grup tidak mempunyai komitmen kontraktual untuk pembelian aset takberwujud yang belum diselesaikan.
As of December 31, 2020, there is no restriction of the Group’s intangible asset or being used as collateral. At the same date, the Group does not have any outstanding contractual commitment for the acquisition of intangible asset.
14. UTANG BANK 14. BANK LOANS
Rincian utang bank adalah sebagai berikut: The detail of bank loans are as follows:
2020 2019
Perusahaan The Company PT BPR Intidana Sukses
Makmur
50.000.000.000
- PT BPR Intidana Sukses
Makmur PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 30.000.000.000 30.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Entitas Anak Subsidiary PT Bank Pan Indonesia Tbk 19.794.850.784 1.820.850.843 PT Bank Pan Indonesia Tbk
Jumlah 99.794.850.784 31.820.850.843 Total
Perusahaan The Company
PT BPR Intidana Sukses Makmur PT BPR Intidana Sukses Makmur
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 59222/ISM/PK-KMKDL/112020 tanggal 26 November 2020, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja Demand Loan dari PT BPR Intidana Sukses Makmur sebesar Rp 50.000.000.000 yang berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 26 November 2021. Fasilitas kredit tersebut dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9,30% per tahun dan dijamin dengan deposito berjangka milik pihak berelasi.
Based on Credit Agreement No. 59222/ISM/PK-KMKDL/112020 dated November 26, 2020, the Company obtained Demand Loan Working Capital Credit Facility from PT BPR Intidana Sukses Makmur amounting to Rp 50,000,000,000 which valid for 1 (one) year until November 26, 2021. These credit facility bears an interest rate of 9.30% per annum and secured by time deposit own by related parties.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk
Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. MC2.JSD/4229/2018 tanggal 18 Juli 2018, yang telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CM2.JSD/2779/ 2020 tanggal 17 Juli 2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving sebesar
Rp 50.000.000.000 untuk modal kerja Perusahaan dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun untuk 2020 dan 12,25% per tahun untuk 2019.
Based on Credit Offering Letter No. MC2.JSD/ 4229/2018 dated July 18, 2018, which has been amended and extended several times, the latest of which based on Credit Offering Letter No. CM2.JSD/2779/2020 dated July 17, 2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) agreed to provide credit facilities to the Company with detail as follows: a. Revolving Working Capital Credit Facility of
Rp 50,000,000,000 for the Company’s working capital and bears an interest rate of 11.5% per annum in 2020 and 12.25% per annum in 2019.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
63
14. UTANG BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lanjutan) PT Bank Mandiri (Persero)Tbk (continued)
Berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. MC2.JSD/4229/2018 tanggal 18 Juli 2018, yang telah diubah dan diperpanjang beberapa kali, terakhir berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CM2.JSD/2779/ 2020 tanggal 17 Juli 2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan) b. Fasilitas Non Cash Loan sebesar US$ 4.500.000
yang meliputi fasilitas letter of credit (LC) impor, standby LC dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan sub limit Trust Receipt sebesar US$ 4.000.000 untuk pembelian bahan baku dan mesin produksi.
c. Fasilitas Treasury Line sebesar US$ 500.000 untuk 2020 dan US$ 1.000.000 untuk 2019 yang digunakan untuk kebutuhan transaksi valuta asing dan sebagai alat hedging.
Based on Credit Offering Letter No. MC2.JSD/ 4229/2018 dated July 18, 2018, which has been amended and extended several times, the latest of which based on Credit Offering Letter No. CM2.JSD/2779/2020 dated July 17, 2020, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) agreed to provide credit facilities to the Company with detail as follows: (continued) b. Non Cash Loan Facility of US$ 4,500,000 for
import letter of credit facility (LC), standby LC and Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) with sub limit Trust Receipt amounting to US$ 4,000,000 for the purchase of raw materials and production machineries.
c. Treasury Line Facility of US$ 500,000 for 2020 and US$ 1,000,000 for 2019 used for foreign exchange transactions and as a hedging instrument.
Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 23 Juli 2021 dan dijamin dengan piutang usaha (Catatan 6), persediaan (Catatan 7), hak atas tanah pabrik dan bangunan kantor (Catatan 11) dan properti investasi (Catatan 12) seluruhnya milik Perusahaan.
The above credit facilities are valid for 1 (one) year until July 23, 2021 and are secured by the Company’s trade receivables (Note 6), inventories (Note 7), factory landrights and office buildings (Note 11) and investment property (Note 12).
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, jumlah fasilitas kredit modal kerja revolving yang digunakan Perusahaan masing-masing sebesar Rp 30.000.000.000 sedangkan jumlah fasilitas non cash loan yang belum digunakan Perusahaan masing-masing adalah sebesar US$ 4.356.369 dan US$ 4.442.035.
As of December 31, 2020 and 2019, total revolving working capital credit facility used by the Company amounted to Rp 30,000,000,000, respectively, while the unused non cash loan facility of the Company amounted to US$ 4,356,369 and US$ 4,442,035, respectively.
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan wajib memenuhi rasio keuangan yaitu current ratio lebih dari 1 kali, debt service coverage ratio lebih dari 1,2 kali dan debt to equity ratio maksimal 1,5 kali serta wajib memenuhi syarat-syarat keuangan dan non-keuangan tertentu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan Mandiri, antara lain: - Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari
bank lain; - Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan
kewajiban yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit ke pihak lain.
Based on loan agreement, the Company has to comply with financial ratios such as current ratio should more than 1 time, debt service coverage ratio more than 1.2 times and debt to equity ratio maximal of 1.5 times and has to meet certain financial and non-financial requirements. Loan agreement also includes certain restrictions with prior approval from Mandiri, among others: - Obtain credit facility or loan from other banks; - Transfer some or all rights and obligations which
arising in connection with credit facilities to other parties.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan telah memenuhi syarat dan kondisi pinjaman yang ditetapkan Mandiri.
As of December 31, 2020 and 2019, the Company has complied with the credit term and condition as required by Mandiri.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
64
14. UTANG BANK (lanjutan) 14. BANK LOANS (continued)
Entitas Anak Subsidiary
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 110 tanggal 28 November 2019 yang dibuat di hadapan Agnes Ninik Mutiara Widjaja, S.H., Notaris di Surabaya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”) menyetujui pemberian fasilitas kredit kepada Entitas Anak, dengan rincian sebagai berikut: a. Fasilitas Pinjaman Rekening Koran (“PRK”)
sebesar Rp 25.000.000.000 untuk modal kerja dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun.
b. Fasilitas Pinjaman Berulang sebesar Rp 10.000.000.000 dengan sub limit Line Letter of Credit (L/C) at Sight and/or Usance sebesar US$ 625.000 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun.
Based on Credit Agreement No. 110 dated November 28, 2019 as covered by Agnes Ninik Mutiara Widjaja, S.H., Notary in Surabaya, PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”) agreed to provide credit facilities to the Subsidiary, with the details as follows: a. Overdraft facility (“PRK”) of Rp 25,000,000,000 for
working capital and bears an interest rate of 10% per annum.
b. Revolving Loan facility of Rp 10,000,000,000 with sub limit Line Letter of Credit (L/C) at Sight and/or Usance of US$ 625,000 and bears an interest rate of 10% per annum.
Fasilitas kredit tersebut di atas berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan tanggal 28 November 2020 dan dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan pabrik Entitas Anak (Catatan 11).
The above credit facilities are valid for 1 (one) year until November 28, 2020 and are secured with the Subsidiary’s factory landrights and buildings (Note 11).
Selanjutnya, fasilitas-fasilitas kredit tersebut di atas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 November 2021 dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun.
Furthermore, the above credit facilities has been extended until November 28, 2021 and bear an interest rate of 9.25% per annum.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, jumlah fasilitas Pinjaman Rekening Koran yang digunakan Entitas Anak masing-masing sebesar Rp 19.794.850.784 dan Rp 1.820.850.843, sedangkan fasilitas Pinjaman Berulang belum digunakan oleh Entitas Anak.
As of December 31, 2020 and 2019, total Overdraft facility used by the Subsidiary amounted to Rp 19,794,850,784 and Rp 1,820,850,843, while Revolving Loan facility has not yet used by the Subsidiary.
15. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 15. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2020 2019
Berdasarkan jenis pembelian: By nature of purchase: Bahan baku 121.617.158.904 118.569.809.771 Raw materials Bahan penunjang 7.813.347.680 7.116.272.617 Supplementary materials Lain-lain 13.082.870.073 6.482.779.148 Others
Jumlah 142.513.376.657 132.168.861.536 Total
Berdasarkan tanggal faktur: By invoice date: 1 - 30 hari 37.219.990.541 63.790.915.658 1 - 30 days 31 - 60 hari 69.312.054.023 48.187.242.996 31 - 60 days 61 - 90 hari 25.770.564.584 17.456.617.879 61 - 90 days Lebih dari 90 hari 10.210.767.509 2.734.085.003 More than 90 days
Jumlah 142.513.376.657 132.168.861.536 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
65
15. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) 15. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES (continued)
Akun ini terdiri dari: (lanjutan) This account consists of: (continued)
2020 2019
Berdasarkan mata uang: By currency: Rupiah Indonesia 134.081.322.338 126.857.079.953 Indonesian Rupiah Dolar Amerika Serikat 8.202.902.986 5.193.592.649 United States Dollar Franc Swiss 229.151.333 66.521.766 Swiss Franc Euro Eropa - 51.667.168 European Euro
Jumlah 142.513.376.657 132.168.861.536 Total
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku, bahan penunjang dan lain-lain kepada pihak ketiga berkisar antara 30 (tiga puluh) sampai dengan 60 (enam puluh) hari.
The credit term of purchase of raw materials, supplementary materials and others from third parties ranging from 30 (thirty) to 60 (sixty) days.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Grup sehubungan dengan pembelian bahan baku, bahan penunjang dan lain-lain kepada pihak ketiga.
As of December 31, 2020 and 2019, there are no guarantees provided by the Group in connection with the purchase of raw materials, supplementary materials and others from third parties.
16. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 16. OTHER PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2020 2019
Uang muka dari pelanggan 923.255.586 238.391.925 Customer deposits Setoran jaminan 165.522.175 163.128.235 Security deposits Lain-lain 191.519.995 60.286.647 Others
Jumlah 1.280.297.756 461.806.807 Total
17. BEBAN AKRUAL 17. ACCRUED EXPENSES
Akun ini merupakan akrual untuk: This account represents accruals for:
2020 2019
Listrik, air dan gas 2.082.733.736 2.180.807.647 Electricity, water and gas Imbalan kerja jangka pendek 1.373.764.230 1.475.096.599 Short-term employee benefits Lain-lain 1.939.624.665 1.487.047.928 Others
Jumlah 5.396.122.631 5.142.952.174 Total
18. PERPAJAKAN 18. TAXATION a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Tax
Akun ini merupakan pajak pertambahan nilai masukan.
This account represents input value added tax.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
66
18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
2020 2019
Perusahaan: The Company: Pajak penghasilan badan 2.495.499.714 15.787.751 Corporate income tax Pajak penghasilan lainnya: Other income tax:
Pasal 21 1.028.011.832 1.408.912.726 Article 21 Pasal 23 172.754.206 147.804.108 Article 23
Pajak pertambahan nilai - 955.105.421 Value added tax
Sub jumlah 3.696.265.752 2.527.610.006 Sub total
Entitas Anak: Subsidiary: Pajak penghasilan badan 1.481.749.087 80.683.849 Corporate income tax Pajak penghasilan lainnya: Other income tax:
Pasal 4 (2) 600.000 - Article 4 (2) Pasal 21 92.171.818 128.452.530 Article 21 Pasal 23 9.024.562 10.442.407 Article 23 Pasal 25 83.757.630 211.763.744 Article 25
Pajak pertambahan nilai 751.149.844 91.357.071 Value added tax
Sub jumlah 2.418.452.941 522.699.601 Sub total
Jumlah 6.114.718.693 3.050.309.607 Total
c. Pajak Penghasilan c. Income Tax
Beban (manfaat) pajak penghasilan terdiri dari: Income tax expense (benefit) consists of:
2020 2019
Pajak kini: Current tax: Perusahaan The Company Tahun berjalan 6.506.525.740 10.261.983.250 Current year Tahun sebelumnya 184.900.000 - Prior years Entitas Anak Subsidiary Tahun berjalan 3.525.748.160 3.040.700.500 Current year Tahun sebelumnya 203.355.280 - Prior years
Jumlah pajak kini 10.420.529.180 13.302.683.750 Total current tax
Pajak tangguhan: Deferred tax: Perusahaan The Company Tahun berjalan (1.372.543.055 ) (561.117.077 ) Current year Pengaruh perubahan
tarif pajak 684.284.120 - Effect on tax rate
changes Entitas Anak Subsidiary Tahun berjalan (294.288.004 ) (667.950.532 ) Current year Pengaruh perubahan
tarif pajak 694.377.404 - Effect on tax rate
changes
Jumlah pajak tangguhan (288.169.535 ) (1.229.067.609 ) Total deferred tax
Beban pajak penghasilan - neto 10.132.359.645 12.073.616.141
Income tax expense - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
67
18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income tax (continued)
Pajak kini Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before income tax, as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and the estimated taxable income for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:
2020 2019
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
28.621.059.866 39.529.863.107
Income before income tax
per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive
income Dikurangi: laba sebelum
pajak penghasilan Entitas Anak
(12.557.105.084 ) (9.423.000.352 )
Less: income before income tax of
Subsidiary
Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan
16.063.954.782 30.106.862.755
Income before income
tax - Company Beda waktu Temporary differences:
Imbalan pasca kerja 6.338.878.475 2.496.472.603 Post-employment benefits Penyusutan (100.045.947 ) (252.004.295 ) Depreciation
Beda tetap: Permanent differences: Beban yang tidak
dapat dikurangkan menurut pajak
8.511.418.581 10.019.520.640 Non-deductible expenses Penghasilan yang
sudah dikenakan pajak final
(1.239.088.432 ) (1.322.918.505 )
Income subject to
final tax
Taksiran laba kena pajak tahun berjalan - Perusahaan 29.575.117.459 41.047.933.198
Estimated taxable income for current
year - Company
Taksiran laba kena pajak tahun berjalan (dibulatkan) - Perusahaan
29.575.117.000 41.047.933.000
Estimated taxable income
for current year (rounded off) - Company
Taksiran laba kena pajak tahun berjalan - Entitas Anak
16.026.128.000 12.162.802.000
Estimated taxable income for
current year - Subsidiary
Beban pajak penghasilan kini (22% pada tahun 2020 dan 25% pada tahun 2019):
Current income tax
Expense (22% in 2020 and 25% in 2019):
Perusahaan 6.506.525.740 10.261.983.250 The Company Entitas Anak 3.525.748.160 3.040.700.500 Subsidiary
Jumlah beban pajak penghasilan kini
10.032.273.900 13.302.683.750
Total current income tax expense
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
68
18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income tax (continued)
Pajak kini (lanjutan) Current tax (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
A reconciliation between income before income tax, as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and the estimated taxable income for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows: (continued)
2020 2019
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Less prepaid income taxes: Perusahaan 4.011.026.026 10.246.195.499 The Company Entitas Anak 2.043.999.073 2.960.016.651 Subsidiary
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
6.055.025.099 13.206.212.150 Total prepaid income taxes
Utang pajak penghasilan badan:
Corporate income tax payable:
Perusahaan 2.495.499.714 15.787.751 The Company Entitas Anak 1.481.749.087 80.683.849 Subsidiary
Jumlah utang pajak penghasilan badan
3.977.248.801 96.471.600
Total corporate income tax payable
Perhitungan taksiran laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 akan digunakan sebagai dasar dalam pengisian Surat Pemberitahuan (“SPT”) Tahunan Pajak Penghasilan Badan Perusahaan.
The calculation of estimated taxable income resulting from the reconciliation for the year ended December 31, 2020 will be used as tax reporting basis in the preparation of the Company’s Annual Corporate Income Tax Return (CITR).
Taksiran laba kena pajak hasil rekonsiliasi untuk tahun 2019 menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan yang telah dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
The estimated taxable income resulting from the reconciliation for 2019 becomes a tax reporting basis in the preparation of the Company’s Annual CITR which has been reported to the Tax Office.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense computed using the prevailing tax rate on income before income tax and income tax expense as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:
2020 2019
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 28.621.059.866 39.529.863.107
Income before income tax
per consolidated statement of profit or loss and other
comprehensive income Dikurangi: laba sebelum
pajak penghasilan Entitas Anak
(12.557.105.084 ) (9.423.000.352 )
Less: income before income
tax of Subsidiary
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
69
18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income tax (continued)
Pajak kini (lanjutan) Current tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan seperti disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The reconciliation between income tax expense computed using the prevailing tax rate on income before income tax and income tax expense as presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows: (continued)
2020 2019
Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan 16.063.954.782 30.106.862.755
Income before income tax - Company
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku
3.534.070.052 7.526.715.689
Income tax expense with
applicable tax rate Pengaruh pajak penghasilan
dari beda tetap 1.599.912.633 2.174.150.484 Effect of income tax from permanent differences
Pengaruh perubahan tarif pajak 684.284.120 -
Effect on tax rate changes
Pajak kini tahun sebelumnya
184.900.000 -
Current tax expense from prior year
Beban pajak penghasilan: Income tax expense: Perusahaan 6.003.166.805 9.700.866.173 The Company Entitas Anak 4.129.192.840 2.372.749.968 Subsidiary
Jumlah 10.132.359.645 12.073.616.141 Total
Pajak tangguhan Deferred tax
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Deferred tax is computed based on effect of temporary differences between the carrying amount of assets and liabilities in the consolidated financial statements with the tax bases of assets and liabilities.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets (liability) of the Group as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:
1 Januari/ January 1,
2020
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/
Credited (charged) to profit or loss
Pengaruh perubahan
tarif pajak/Effect on tax rate changes
Dikreditkan ke penghasilan
komprehensif lain/Credited to
other comprehensive
income
31 Desember/ December 31,
2020
Perusahaan: The Company: Imbalan pasca
kerja
7.334.265.664 1.394.553.265
(1.025.758.631
) 166.977.990 7.870.038.288 Post-employment
benefits Penyusutan aset
tetap (1.697.367.448 ) (22.010.210 )
341.474.511
-
(1.377.903.147 )
Depreciation of fixed assets
Entitas Anak: Subsidiary: Imbalan pasca
kerja
4.719.153.641 130.954.438
(743.661.804
) 61.082.120 4.167.528.395 Post-employment
benefits Cadangan
kerugian penurunan nilai persediaan
- 70.135.754
-
- 70.135.754
Allowance for
impairment losses on
inventories Penyusutan aset
tetap
(410.703.337 ) 93.197.812
49.284.400
-
(268.221.125 ) Depreciation of
fixed assets
Jumlah aset pajak tangguhan - neto
9.945.348.520 1.666.831.059
(1.378.661.524
) 228.060.110 10.461.578.165
Total deferred tax assets - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
70
18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan) c. Income tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan) Deferred tax (continued)
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of deferred tax assets (liability) of the Group as of December 31, 2020 and 2019 are as follows: (continued)
1 Januari/ January 1, 2019
Dikreditkan (dibebankan) ke laba rugi/
Credited (charged) to profit or loss
Dibebankan ke penghasilan
komprehensif lain/Charged to
other comprehensive
income
31 Desember/ December 31,
2019
Perusahaan: The Company: Imbalan pasca kerja 6.219.225.810 624.118.149 490.921.705 7.334.265.664 Post-employment benefits Penyusutan aset tetap (1.634.366.376 ) (63.001.072 ) - (1.697.367.448 ) Depreciation of fixed assets
Entitas Anak: Subsidiary:
Imbalan pasca kerja 4.041.821.927 332.519.115 344.812.599 4.719.153.641 Post-employment benefits Penyusutan aset tetap (746.134.754 ) 335.431.417 - (410.703.337 ) Depreciation of fixed assets
Jumlah aset pajak tangguhan - neto 7.880.546.607 1.229.067.609 835.734.304 9.945.348.520
Total deferred tax asset - net
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah penghasilan kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the temporary differences can be utilized. Management believes that the deferred tax assets can be utilized in the future.
Administrasi Administrative Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Grup menghitung, menetapkan, dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Based on prevailing Taxation Laws in Indonesia, the Group submits its tax returns on the basis of self assessment. The Directorate General of Tax may assess or amend the tax liabilities within 5 (five) years since the tax becomes due.
Perubahan tarif pajak t Tax rate changes
Pada tanggal 31 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 1/2020 terkait kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Corona Virus Disease (“pandemi COVID-19”) yang antara lain, merubah tarif pajak penghasilan badan dari 25% menjadi 22% untuk tahun fiskal 2020-2021 dan 20% untuk tahun fiskal 2022 ke depan.
On March 31, 2020, the Government issued Government Regulation No. 1/2020 relating to state financial policies and financial system stability in response to Corona Virus Disease (“COVID-19 pandemic”) outbreak in which among others, changed the corporate income tax rate from 25% to 22% for fiscal year 2020-2021 and 20% for fiscal year 2022 onwards.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2020 telah dihitung dengan memperhitungkan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada saat realisasi.
Deferred tax assets and liability as of December 31, 2020 have been calculated taking into account tax rates expected to be prevailing at the time they realise.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
71
18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)
d. Surat Ketetapan Pajak d. Tax Assessment Letter
Perusahaan The Company
Pada tanggal 17 Maret 2020, Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) atas pajak penghasilan badan Perusahaan tahun 2016 sebesar Rp 273.652.000 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 88.752.000), SKPKB atas pajak pertambahan nilai (“PPN”) bulan Mei 2016 sebesar Rp 26.699.944 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 9.889.944) dan SKPKB atas pajak penghasilan pasal 23 bulan Desember 2016 sebesar Rp 31.045.634 (termasuk sanksi bunga sebesar Rp 10.068.854). Selanjutnya, Perusahaan telah membayar kekurangan pajak tersebut pada tanggal 30 Maret 2020. Pada tanggal 22 September 2020, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (“STP”) atas PPN untuk bulan Februari sampai Mei 2019 sebesar Rp 926.019 dan telah dibayar pada tanggal 6 Oktober 2020. Perusahaan membukukan kurang bayar pajak penghasilan badan sebesar Rp 184.900.000 serta kurang bayar PPN, pajak penghasilan pasal 23 dan sanksi bunga dengan jumlah sebesar Rp 147.423.597 masing-masing sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” dan “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 (Catatan 18c dan 29).
On March 17, 2020, Directorate General of Taxes (“DJP”) issued Underpayment Tax Assessment Letter (“SKPKB”) for the 2016 corporate income tax amounting to Rp 273,652,000 (including interest penalty of Rp 88,752,000), SKPKB for Value Added Taxes (“VAT”) for May 2016 amounted to Rp 26,699,944 (including interest penalty of Rp 9,889,944) and SKPKB for income tax article 23 for December 2016 amounted to Rp 31,045,634 (including interest penalty of Rp 10,068,854). Furthermore, the Company has paid those taxes underpayment on March 30, 2020. As of September 22, 2020, the Company received Tax Collection Letter (“STP”) of VAT from February to May 2019 amounted to Rp 926,019 and has been paid on October 6, 2020. The Company recorded underpayment for corporate income tax of Rp 184,900,000 and underpayment of VAT, income tax article 23 and interest penalty of Rp 147,423,597 as part of “Income Tax Expense” and “Other Operating Expense”, respectively, in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2020 (Notes 18c and 29).
Entitas Anak Subsidiary
- Pajak Penghasilan Badan Tahun 2017 - 2017 Corporate Income Tax
Pada tanggal 14 September 2020, DJP menerbitkan SKPKB atas pajak penghasilan badan tahun 2017 sebesar Rp 2.843.389.641 (termasuk denda bunga sebesar Rp 922.180.424). Entitas Anak menerima dan menyetujui sebagian jumlah SKPKB sebesar Rp 203.355.280 yang telah dibayar pada tanggal 13 Oktober 2020 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 (Catatan 18c). Selanjutnya, pada tanggal 7 Desember 2020, Entitas Anak telah mengajukan keberatan kepada DJP atas sisa SKPKB sebesar Rp 2.640.034.361. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Entitas Anak belum menerima keputusan final atas proses keberatan tersebut.
On September 14, 2020, DJP issued SKPKB for the 2017 corporate income tax amounting to Rp 2,843,389,641 (including interest penalty of Rp 922,180,424). The Subsidiary accepted and agreed portion of SKPKB of Rp 203,355,280 which has been paid on October 13, 2020 and recorded as part of “Income Tax Expense” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2020 (Note 18c). Furthermore, on December 7, 2020, the Subsidiary has submit tax objection letter to DJP for the remaining SKPKB of Rp 2,640,034,361. As of the completion date of consolidated financial statements, the Subsidiary has not received a final result for those objection process.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
72
18. PERPAJAKAN (lanjutan) 18. TAXATION (continued)
d. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) d. Tax Assessment Letter (continued)
Entitas Anak (lanjutan) Subsidiary (continued)
- Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”) - Value Added Tax (“VAT”)
Pada tanggal 14 September 2020, DJP menerbitkan SKPKB dan STP PPN untuk tahun 2017 dengan total jumlah kurang bayar sebesar Rp 283.492.713. Entitas Anak telah membayar SKPKB dan STP tersebut dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Operasi Lain” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
On September 14, 2020, DJP issued SKPKB and STP on VAT for 2017 with total tax underpayment of Rp 283,492,713. The Subsidiary has paid those SKPKB and STP and recorded as part of “Other Operating Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2020.
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG 19. LONG-TERM BANK LOAN
Rincian utang bank jangka panjang adalah sebagai berikut:
The details of long-term bank loans are as follows:
2020 2019
PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Fasilitas Pinjaman Jangka Medium Term Loan Facility
Menengah 40.000.000.000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka -
933.333.333
Term Installment Credit Facility
Jumlah 40.000.000.000 933.333.333 Total
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun (8.333.333.333 ) (933.333.333 ) Less current maturities
Bagian jangka panjang 31.666.666.667 - Non-current portion
PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”) PT Bank Pan Indonesia Tbk (“Panin”)
Berdasarkan Akta Perjanjian Perubahan Kredit No. 2 tanggal 3 Februari 2020 yang dibuat di hadapan Susi Ekowati, S.Psi., S.H., M.Kn., Notaris di Jombang, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman jangka menengah dari Panin sebesar Rp 40.000.000.000 untuk pembelian pabrik. Fasilitas kredit ini berlaku selama 5 (lima) tahun termasuk masa tenggang 12 (dua belas) bulan dan dikenakan tingkat suku bunga sebesar 9,25% per tahun serta dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan pabrik milik Entitas Anak (Catatan 11).
Based on Deed of Credit Amendment Agreement No. 2 dated February 3, 2020 as covered by Susi Ekowati, S.Psi., S.H., M.Kn., Notary in Jombang, the Subsidiary obtained a medium-term credit facility from Panin amounting to Rp 40,000,000,000 for the acquisition of factory. This credit facility is valid for 5 (five) years including a 12 (twelve) months grace period and bears an interest rate of 9.25% per annum and secured by the Subsidiary’s factory landrights and buildings (Note 11).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
73
19. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 19. LONG-TERM BANK LOAN (continued)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) Berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas Kredit No. 279/OL/VI/2017 tanggal 2 Juni 2017, Entitas Anak memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari Danamon sebesar Rp 5.600.000.000 untuk pembiayaan kembali 1 (satu) unit mesin Heildelberg Sheetfeed Offshet Press, yang harus dicicil bertahap selama 36 (tiga puluh enam) bulan sampai dengan bulan Juni 2020. Fasilitas kredit ini dikenakan tingkat suku bunga sebesar 11,25% per tahun dan dijamin dengan mesin yang dibiayai tersebut.
Based on Letter of Credit Facility Approval No. 279/OL/VI/2017 dated June 2, 2017, the Company obtained long-term credit facility from Danamon amounting to Rp 5,600,000,000 for refinancing of 1 (one) unit machine of Heildelberg Sheetfeed Offshet Press, with installment period of 36 (thirty six) months until June 2020. The credit facility bears an interest rate of 11.25% per annum and secured by the respective machine.
Selanjutnya, Entitas Anak telah melunasi seluruh fasilitas kredit pada tanggal 5 Juni 2020 dan telah memperoleh Surat Keterangan Lunas No. LUNAS/ 362/VIII/2020 tanggal 8 Juni 2020 dari Danamon.
Furthermore, the Subsidiary has fully settled all the credit facility on June 5, 2020 and then received Settlement Statement Letter No. LUNAS/362/ VIII/2020 dated June 8, 2020 from Danamon.
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY
Grup membukukan liabilitas imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”). Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut masing-masing adalah 761 dan 760 karyawan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
The Group records post-employment benefits liability to its entitled employees based on Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to post-employment benefits is 761 and 760 employees as of December 31, 2020 and 2019, respectively.
Sejak 20 Oktober 2011, Perusahaan mengikuti Manulife Program Pesangon dari PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Hak penggantian polis asuransi adalah aset program Perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban imbalan kerja; atau hasil polis dikembalikan ke Perusahaan untuk mengganti imbalan kerja yang telah dibayarkan oleh Perusahaan.
Starting October 20, 2011, the Company has participated in Manulife Program Pesangon of PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. The right of the insurance policy is a plan asset of the Company to fund all the related post-employment benefits obligation; or the proceeds of the policy are refunded to the Company for post-employment benefits which is being paid by the Company.
Program ini disediakan untuk semua karyawan yang berhak. Kontribusi untuk program ini adalah 100% berasal dari Perusahaan dan Perusahaan berkewajiban menutupi kekurangan pembayaran imbalan pasca kerja bila program yang ada sekarang belum cukup untuk menutupi kewajiban sesuai UU No. 13/2003.
This program is provided to all of its eligible employees. The contribution for this program is 100% funded by the Company and the Company is obliged to cover the shortage of post-employment benefits payments if the current program is inadequate to cover the obligations in accordance with Labor Law No. 13/2003.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
74
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)
Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian untuk Perusahaan dan Entitas Anak sebagaimana berdasarkan penilaian aktuaria independen yang dilakukan masing-masing oleh PT Sienco Aktuarindo Utama dan PT Sigma Prima Solusindo, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit, berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 15 Januari 2021 dan 25 Februari 2021 untuk tahun 2020 serta 20 Februari 2020 dan 23 Januari 2020 untuk tahun 2019.
The following tables summarize the Company and its Subsidiary’s components of post-employment benefits expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and post-employment benefits liability recognized in the consolidated statement of financial position, as determined by independent actuaries, PT Sienco Aktuarindo Utama and PT Sigma Prima Solusindo, by using the Projected Unit Credit method, based on their reports dated January 15, 2021 and February 25, 2021 for 2020 and February 20, 2020 and January 23, 2020 for 2019, respectively.
a. Beban imbalan pasca kerja a. Post-employment benefits expense
2020 2019
Biaya jasa kini 5.236.736.992 4.430.083.359 Current service cost Biaya bunga 3.995.273.735 3.889.500.167 Interest cost Penyelesaian dan
perubahan program
-
6.851.986 Plan settlement and
amendment Imbal hasil ekspektasian
aset program
(203.225.568
)
(503.849.793
) Expected return on plan
assets
Jumlah 9.028.785.159 7.822.585.719 Total
b. Liabilitas imbalan pasca kerja b. Post-employment benefits liability
2020 2019
Nilai kini kewajiban 60.482.643.520 53.012.813.349 Present value of obligation Nilai wajar aset program (294.810.103 ) (4.799.136.131 ) Fair value of plan asset
Liabilitas - Neto
60.187.833.417
48.213.677.218 Liability - Net
Perubahan liabilitas imbalan pasca kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The movements of post-employment benefits liability for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:
2020 2019
Saldo awal tahun 48.213.677.218 41.044.190.938 Balance at beginning of year Beban tahun berjalan 9.028.785.159 7.822.585.719 Current year expense Pengukuran kembali program
imbalan pasti
5.040.030.280 3.342.937.214
Remeasurement of defined benefits program
Pembayaran manfaat (2.034.659.240 ) (966.036.653 ) Benefits payment Iuran Perusahaan (60.000.000 ) (3.030.000.000 ) Company’s contribution
Saldo akhir tahun 60.187.833.417 48.213.677.218 Balance at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
75
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)
Perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The movements of the present value of obligation for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:
2020 2019
Saldo awal tahun 53.012.813.349 48.947.630.709 Balance at beginning of year Biaya jasa kini 5.236.736.992 4.430.083.359 Current service cost Biaya bunga 3.995.273.735 3.889.500.167 Interest cost
Pembayaran manfaat (6.675.016.247 ) (7.661.957.327 ) Benefits payment Penyelesaian dan perubahan
program
-
6.851.986 Plan settlement and
amendment Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti neto:
Remeasurement of net
defined benefits obligation: Kerugian aktuarial yang
timbul dari perubahan asumsi keuangan
3.510.946.800
654.024.685
Actuarial loss arising from change in financial
assumption Kerugian aktuarial yang
timbul dari penyesuaian liabilitas program
1.310.644.330 2.746.679.770
Actuarial loss arising from adjustment on
plan liabilities Kerugian aktuarial yang
timbul dari perubahan asumsi demografi
91.244.561
-
Actuarial loss arising from change in
demographics assumption
Saldo akhir tahun 60.482.643.520 53.012.813.349 Balance at end of year
Perubahan nilai wajar aset program untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The movements of the fair value of plan assets for the years ended December 31, 2020 and 2019 are as follows:
2020 2019
Saldo awal tahun 4.799.136.131 7.903.439.771 Balance at beginning of year Iuran Perusahaan 60.000.000 3.030.000.000 Company’s contribution Hasil yang diharapkan dari
aset program
203.225.568 503.849.793 Expected return on plan
assets Pembayaran manfaat (4.640.357.007 ) (6.695.920.674 ) Benefits payment Pengukuran kembali aset
program
(127.194.589 ) 57.767.241 Remeasurement of plan
assets
)
Saldo akhir tahun 294.810.103 4.799.136.131 Balance at end of year
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, aset program terdiri dari dana syariah sebesar 25% dan dana pasar uang sebesar 75%.
As of December 31, 2020 and 2019, the assets’ program consists of syariah funds of 25% and money market funds of 75%.
Perusahaan merencanakan pembayaran iuran untuk tahun selanjutnya tidak berbeda secara material dibandingkan dengan pembayaran aktual tahun sebelumnya.
The Company expects that the payment of contribution for the subsequent year shall not materially differ from the payment of actual contribution in the prior years.
Beban imbalan pasca kerja dialokasikan sebagai berikut:
Post-employment benefits expense was allocated as follows:
2020 2019
Beban pokok penjualan (Catatan 25)
5.390.156.390
4.626.498.053
Cost of goods sold (Note 25)
Beban umum dan administrasi (Catatan 27)
3.154.985.256 2.759.063.192
General and administrative expenses (Note 27)
Beban penjualan (Catatan 26) 483.643.513 437.024.474 Selling expenses (Note 26)
Jumlah 9.028.785.159 7.822.585.719 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
76
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)
Kerugian aktuarial kumulatif yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:
The accumulated actuarial loss which are recognized in other comprehensive income are as follows:
2020 2019
Saldo awal tahun 25.992.578.535 22.649.641.321 Balance at beginning of year Kerugian aktuarial tahun berjalan 5.040.030.280 3.342.937.214 Actuarial loss for current year
Saldo akhir tahun 31.032.608.815 25.992.578.535 Balance at end of year
Rata-rata durasi kewajiban imbalan pasti adalah 14,01 sampai dengan 16,11 tahun.
The weighted average duration of the defined benefits obligation is 14.01 to 16.11 years.
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah sebagai berikut:
The expected maturity analysis of the present value of defined benefits obligation is as follows:
2020 2019
Kurang dari satu tahun 3.438.330.536 1.486.503.317 Less than one year Antara satu dan dua tahun 3.391.776.158 6.066.320.592 Between one and two years Antara dua dan lima tahun 10.401.133.800 9.435.057.233 Between two and five years Lebih dari lima tahun 43.251.403.026 36.024.932.207 More than five years
Jumlah 60.482.643.520 53.012.813.349 Total
Rincian dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program, defisit program dan penyesuaian pengalaman pada liabilitas program dan aset program untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan empat tahun sebelumnya (dalam ribuan Rupiah) adalah sebagai berikut:
The details of the present value of defined benefits obligation, fair value of plan assets, deficit in the plan assets and experience adjustment on plan liabilities and plan assets for the year ended December 31, 2020 and four previous years (in thousands of Rupiah) are as follows:
2020 2019 2018 2017 2016
Nilai kini kewajiban imbalan pasti 60.482.643
53.012.813
48.947.631 48.463.833 38.013.862
Present value of defined benefits
obligation
Nilai wajar aset program (294.810 ) (4.799.136 ) (7.903.440 ) (4.939.893 ) (6.643.982 ) Fair value of plan
assets
Defisit program 60.187.833
48.213.677
41.044.191 43.523.940 31.369.880 Deficit in the plan
assets
Penyesuaian pengalaman pada liabilitas program 4.821.591 3.400.704 (4.150.801 ) (6.181.498 ) (533.416 )
Experience adjustment on plan liabilities
Penyesuaian pengalaman pada aset program 127.194 (57.767 ) 142.430 162.474 393.574
Experience adjustment on plan assets
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining post-employment benefits liability as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:
2020 2019
Tingkat diskonto 6,54% - 7,10% 7,50% - 8,10% Discount rate Tingkat imbal hasil
ekspektasian
8,10% 8,30%
Rate of expected return
Tingkat kenaikan gaji 6,00% - 8,00% 6,00% - 8,00% Rate of salary increase Usia pensiun normal 55 Tahun/Years 55 Tahun/Years Normal pension age Tingkat mortalita TMI 2019 TMI 2011 Mortality rate Tingkat cacat 1% - 5% dari tingkat
mortalita/from mortality rate
1% - 5% dari tingkat mortalita/from mortality rate
Disability rate
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
77
20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) 20. POST-EMPLOYMENT BENEFITS LIABILITY (continued)
Manajemen telah mereviu asumsi yang digunakan dan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut sudah memadai. Manajemen berkeyakinan bahwa liabilitas imbalan pasca-kerja tersebut telah memadai untuk menutupi liabilitas imbalan pasca-kerja Grup sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-Undang (“UU”) Ketenagakerjaan No. 13/2003.
The management has reviewed the assumptions used and believes that these assumptions are adequate. Management believes that the post employment benefits liability is sufficient to cover the Group’s post employment benefis liability in accordance with the requirement of Labor Law No. 13/2003.
Perhitungan liabilitas imbalan pasca kerja tersebut di atas masih menggunakan UU No. 13/2003 yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2020 karena Peraturan Pemerintah (“PP”) No. 35/2021 mengenai “Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja, Hubungan Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja”, untuk melaksanakan beberapa ketentuan dari UU No. 11/ 2020 mengenai “Cipta Kerja” baru diundangkan dan diberlakukan pada tanggal 2 Februari 2021. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Grup masih mempelajari dampak dari penerapan PP tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.
The calculation of post-employment benefits liability above was based on Law No. 13/2003 which was still in effect as of December 31, 2020 because Government Regulation (“PP”) No. 35/2021 regarding “Fixed Time Work Agreement, Outsourcing, Working Time, Working Relationship and Rest Time and Termination of Employment” to implement certain provisions of Law No. 11/2020 regarding “Job Creation” has just been promulgated and enacted on February 2, 2021. Until the completion date of these financial statements, the Group is still getting an understanding of the impact as a result of the implementation of the PP and assessing the effect on the Group’s consolidated financial statements.
21. MODAL SAHAM 21. SHARE CAPITAL
Berdasarkan pencatatan Biro Administrasi Efek, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan yang telah diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
Based on the Share Administrator Bureau’s records, there are no member of Boards of Commissioners and Directors whose own the Company’s shares of stock as of December 31, 2020 and 2019.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap nilai kini kewajiban pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:
The following table illustrates the sensitivity of a possible change in market interest rate, with other variables considered as constant, of present value of obligation as of December 31, 2020 and 2019:
2020 2019
Kenaikan 1% (5.102.153.771 ) (4.195.105.881 ) Increase 1% Penurunan 1% 5.943.352.325 4.838.204.077 Decrease 1%
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan (PT EDI Indonesia), susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
In accordance with the list of shareholders issued by the Share Administrator Bureau of the Company (PT EDI Indonesia), the Company’s shareholders and its ownership composition as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares
Persentase
Kepemilikan/ Percentage of
Ownership
Pemegang Saham
Jumlah/
Total Shareholders
PT Proinvestindo 1.192.998.900 88,15 119.299.890.000 PT Proinvestindo UOB Kay Hian Pte. Ltd.,
Singapura
152.716.700 11,28 15.271.670.000 UOB Kay Hian Pte. Ltd.,
Singapore Masyarakat 7.719.400 0,57 771.940.000 Public
Jumlah 1.353.435.000 100,00 135.343.500.000 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
78
22. DIVIDEN KAS DAN SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
22. CASH DIVIDENDS AND APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 25 Agustus 2020 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Charles Hermawan, S.H. No. 141 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui pencadangan saldo laba sebesar Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan dan tidak ada pembagian dividen kas untuk tahun 2019.
Based on Resolution of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders dated August 25, 2020 as covered by Notarial Deed No. 141 of Charles Hermawan, S.H. on the same date, the Company’s shareholders resolved and approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 100,000,000 as reserve fund and there is no cash dividend distribution for 2019.
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 23 Mei 2019 yang dinyatakan dalam Akta Notaris Charles Hermawan, S.H. No. 122 pada tanggal yang sama, pemegang saham Perusahaan memutuskan dan menyetujui pencadangan saldo laba sebesar Rp 100.000.000 sebagai dana cadangan dan pembagian dividen kas untuk tahun 2018 sebesar Rp 8.120.610.000 atau Rp 6 per saham. Dividen ini telah dibayarkan pada tanggal 25 Juni 2019.
Based on Resolution of the Company’s Annual General Meeting of Shareholders dated May 23, 2019 as covered by Notarial Deed No. 122 of Charles Hermawan, S.H. on the same date, the Company’s shareholders resolved and approved the appropriation of retained earnings amounting to Rp 100,000,000 as reserve fund and the distribution of cash dividends for 2018 amounting to Rp 8,120,610,000 or Rp 6 per share. This dividend has been fully paid on June 25, 2019.
23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 23. NON-CONTROLLING INTERESTS
Perubahan kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak untuk tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Movement of non-controlling interest in Subsidiary’s net assets for the year are as follows:
2020 2019
Saldo awal tahun 27.601.903.724 7.278.826.870 Balance at beginning of year Jumlah laba komprehensif
tahun berjalan
712.321.439 20.323.076.854 Total comprehensive income
for the year
Saldo akhir tahun 28.314.225.163 27.601.903.724 Balance at end of year
24. PENJUALAN NETO 24. NET SALES
Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut: Details of net sales are as follows:
2020 2019
Berdasarkan proses produksi: By production process: Cetakan 652.812.310.610 619.195.277.080 Printing Pelapisan lilin, silikon dan
bijih plastik
179.502.812.051
138.284.223.764 Coating, silicone and
plastic ores Laminasi dan pemotongan 149.682.319.453 119.605.552.454 Laminating and slitting Pelapisan logam 40.103.606.756 47.569.004.628 Metallizing
Jumlah 1.022.101.048.870 924.654.057.926 Total
Berdasarkan hasil produksi: By product: Barang konsumsi 780.111.189.824 702.163.220.738 Consumer goods Rokok 219.859.118.512 202.745.526.479 Cigarette Lain-lain 22.130.740.534 19.745.310.709 Others
Jumlah 1.022.101.048.870 924.654.057.926
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
79
24. PENJUALAN NETO (lanjutan) 24. NET SALES (continued)
Seluruh penjualan dilakukan dengan pihak ketiga.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, terdapat penjualan kepada satu pelanggan dengan jumlah penjualan kumulatif melebihi 10% dari jumlah penjualan neto yaitu penjualan kepada PT Kaldu Sari Nabati Indonesia masing-masing sebesar Rp 135.245.926.782 dan Rp 140.387.707.789.
All sales are made to third parties.
For the years ended December 31, 2020 and 2019, there were sales to a customer with cumulative amount exceeding 10% of total sales, which is sales to PT Kaldu Sari Nabati Indonesia amounting to Rp 135,245,926,782 and Rp 140,387,707,789, respectively.
25. BEBAN POKOK PENJUALAN 25. COST OF GOODS SOLD Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
The details of cost of goods sold are as follows:
2020 2019
Pemakaian bahan baku: Raw materials used: Bahan baku awal tahun 149.443.929.680 151.910.820.365 Raw materials at beginning of year Pembelian 687.628.105.756 622.836.135.581 Purchases Bahan baku akhir tahun (146.808.219.039 ) (149.443.929.680 ) Raw materials at end of year
Jumlah pemakaian bahan baku 690.263.816.397 625.303.026.266 Total raw materials used
Upah buruh langsung 64.690.014.536 59.221.227.890 Direct labor
Beban pabrikasi: Manufacturing overhead: Upah buruh tidak langsung 42.435.989.733 38.090.654.273 Indirect labor Listrik, air dan gas 28.942.056.249 25.681.010.205 Electricity, water and gas Penyusutan aset tetap
(Catatan 11)
27.748.786.978
22.970.179.359 Depreciation of fixed assets
(Note 11) Perbaikan dan
pemeliharaan
12.220.181.962
15.364.076.602
Repairs and maintenance Perlengkapan cetakan 14.798.842.681 12.581.421.003 Printing supplies Kemasan 8.304.476.345 8.728.004.793 Packaging Kesejahteraan karyawan 5.796.496.932 6.590.425.012 Employee benefits Imbalan pasca kerja
(Catatan 20)
5.390.156.390
4.626.498.053 Post-employment benefits
(Note 20) Asuransi 1.954.772.578 1.876.921.505 Insurance Jasa pendukung cetakan 1.597.868.375 1.925.292.735 Printing services Perlengkapan kantor dan
komunikasi
1.590.608.334 263.597.697
Office supplies and communication
Keamanan dan kebersihan 1.077.585.875 1.238.977.129 Security and cleaning Penyisihan kerugian
penurunan nilai persediaan (Catatan 7)
318.798.881
-
Provision for impairment
losses on inventories (Note 7) Pengangkutan 311.596.875 202.119.711 Freight Lain-lain 1.941.255.862 2.964.747.094 Others
Jumlah beban pabrikasi 154.429.474.050 143.103.925.171 Total manufacturing overhead
Jumlah beban produksi 909.383.304.983 827.628.179.327 Total production cost
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
80
25. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) 25. COST OF GOODS SOLD (continued)
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The details of cost of goods sold are as follows: (continued)
2020 2019
Jumlah beban produksi (lanjutan)
909.383.304.983
827.628.179.327
Total production cost (continued)
Barang dalam proses:
Work in process: Awal tahun 42.101.713.443 36.177.363.577 At beginning of year Akhir tahun (33.643.349.145 ) (42.101.713.443 ) At end of year
Beban pokok produksi 917.841.669.281 821.703.829.461 Cost of goods manufactured Barang jadi: Finished goods:
Awal tahun 37.758.897.645 32.586.390.499 At beginning of year Akhir tahun (34.446.149.736 ) (37.758.897.645 ) At end of year
Beban Pokok Penjualan 921.154.417.190 816.531.322.315 Cost of Goods Sold
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, tidak terdapat pembelian bahan baku kepada pemasok dengan jumlah kumulatif melebihi 10% dari jumlah pembelian.
For the years ended December 31, 2020 and 2019, there were no purchases of raw materials from supplier with cumulative amount exceeding 10% of total purchases.
26. BEBAN PENJUALAN 26. SELLING EXPENSES
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: Details of selling expenses are as follows: 2020 2019
Pengangkutan 8.794.516.406 7.487.045.569 Freight Gaji dan tunjangan 6.562.658.596 6.326.293.943 Salaries and allowances Pemasaran 4.743.659.723 3.786.520.620 Marketing Sewa mobil (Catatan 32) 1.157.389.000 1.133.124.000 Car rental (Note 32) Kesejahteraan karyawan 693.886.597 1.018.973.422 Employee benefits Imbalan pasca kerja
(Catatan 20)
483.643.513 437.024.474 Post-employment benefits
(Note 20) Perjalanan 196.902.853 447.074.985 Traveling Perlengkapan kantor dan
komunikasi
90.793.517 96.810.737 Office supplies and
Communication Lain-lain 571.715.403 846.627.092 Others
Jumlah 23.295.165.608 21.579.494.842 Total
Beban penjualan sebesar 4,97% dan 5,25% masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 32).
Selling expenses amounting to 4.97% and 5.25% for the years ended December 31, 2020 and 2019, respectively, were conducted with related party (Note 32).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
81
27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 27. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Details of general and administrative expenses are as follows:
2020 2019
Gaji dan tunjangan 30.784.179.346 30.458.175.847 Salaries and allowances Imbalan pasca kerja
(Catatan 20)
3.154.985.256
2.759.063.192 Post-employment benefits
(Note 20) Kesejahteraan karyawan 2.339.762.183 2.759.071.477 Employee benefits Penyusutan aset tetap
(Catatan 11)
2.319.712.096
2.111.782.864 Depreciation of fixed
assets (Note 11) Honorarium tenaga ahli 1.840.058.878 1.864.688.390 Professional fees Penyisihan kerugian
penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6)
611.024.423 325.445.140
Provision for impairment losses on trade receivables
(Note 6) Pajak dan perijinan 606.423.651 532.089.088 Taxes and licenses Perlengkapan kantor dan
komunikasi
520.367.265 441.285.363 Office supplies and
communication Perbaikan dan pemeliharaan 246.297.821 285.149.644 Repairs and maintenance Penyusutan properti investasi
(Catatan 12)
216.309.544 216.309.544 Depreciation of investment
property (Note 12) Perjalanan 150.013.570 268.765.368 Traveling Pemulihan kerugian
penurunan nilai piutang usaha (Catatan 6)
(248.929.417 ) -
Recovery of impairment losses on trade receivables
(Note 6) Lain-lain 584.952.997 1.206.960.054 Others
Jumlah 43.125.157.613 43.228.785.971 Total
28. PENDAPATAN OPERASI LAIN 28. OTHER OPERATING INCOME
Rincian pendapatan operasi lain adalah sebagai berikut:
The details of other operating income are as follows:
2020 2019
Penjualan barang sisa 4.562.593.191 3.942.438.525 Income from scrap items Laba selisih kurs - neto 1.254.081.659 - Gain on foreign exchange - net Penghasilan sewa
(Catatan 12 dan 32)
889.429.989
861.264.956 Rental income
(Notes 12 and 32) Laba penjualan aset tetap
(Catatan 11)
164.545.456 275.565.747 Gain on sale of fixed assets
(Note 11) Lain-lain 284.035.125 1.104.086.750 Others
Jumlah 7.154.685.420 6.183.355.978 Total
29. BEBAN OPERASI LAIN 29. OTHER OPERATING EXPENSES
Rincian beban operasi lain adalah sebagai berikut: The details of other operating expenses are as follows:
2020 2019
Biaya administrasi bank 526.263.548 530.245.429 Bank charges Bunga dan denda pajak
(Catatan 18d)
497.605.806 70.790.832 Interests and tax penalties
(Note 18d) Klaim pelanggan 165.613.238 820.269.409 Claim from customers Rugi selisih kurs - neto - 449.760.880 Loss on foreign exchange - net Lain-lain 435.195.169 128.049.404 Others O
Jumlah 1.624.677.761 1.999.115.954 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
82
30. LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
30. BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY
Perhitungan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebagai berikut:
The computation of basic earnings per share attributable to equity holders of the parent entity are as follows:
2020 2019
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
17.645.908.997 26.751.221.928
Income for the year attributable to equity holders
of the parent entity Rata-rata tertimbang jumlah
saham untuk perhitungan laba per saham dasar
1.353.435.000 1.353.435.000
Weighted average number of shares for computation of
earnings per share
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
13,04
19,77
Basic earnings per share
attributable to equity holders of the parent entity
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
The Company did not calculate diluted earnings per share since there are no dilutive potential ordinary shares.
31. INFORMASI SEGMEN 31. SEGMENT INFORMATION
Informasi keuangan berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
The following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocations of resources.
Informasi segmen geografis Grup adalah sebagai berikut:
Geographic segment information of the Group is as follows:
2020
Jakarta
Surabaya
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Penjualan neto 799.466.119.740 261.372.806.430 (38.737.877.300 ) 1.022.101.048.870 Net sales
Hasil segmen 69.524.066.963 31.422.564.717 - 100.946.631.680 Segment result
Beban operasi - neto (46.850.603.960 ) (14.039.711.602 ) - (60.890.315.562 ) Operating expenses - net
Laba usaha 22.673.463.003 17.382.853.115 - 40.056.316.118 Income from operations Pendapatan keuangan 349.658.443 3.817.600 - 353.476.043 Finance income Biaya keuangan (6.959.166.664 ) (4.829.565.631 ) - (11.788.732.295 ) Finance costs
Beban pajak penghasilan (6.003.166.805 ) (4.129.192.840 ) - (10.132.359.645 ) Income tax expense
Laba tahun berjalan 10.060.787.977 8.427.912.244 - 18.488.700.221 Income for the year Penghasilan
komprehensif lain (3.507.272.322 ) (1.304.697.848 ) - (4.811.970.170 )
Other comprehensive income
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 6.553.515.655
7.123.214.396
- 13.676.730.051
Total comprehensive
income for the year
ASET ASSETS
Aset segmen 1.184.707.949.710 397.200.045.937 (107.435.479.481 ) 1.474.472.516.166 Segment assets
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segmen 348.664.885.125 114.057.794.292 (8.435.479.479 ) 454.287.199.938 Segment liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
83
31. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 31. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi segmen geografis Grup adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Geographic segment information of the Group is as follows: (continued)
2019
Jakarta
Surabaya
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Penjualan neto 733.206.745.559 221.419.337.739 (29.972.025.372 ) 924.654.057.926 Net sales
Hasil segmen 82.949.750.100 25.172.985.511 - 108.122.735.611 Segment result
Beban operasi - neto (48.107.110.345) (12.516.930.444 ) - (60.624.040.789 ) Operating expenses - net
Laba usaha 34.842.639.755 12.656.055.067 - 47.498.694.822 Income from operations Pendapatan keuangan 461.653.549 117.364.807 - 579.018.356 Finance income Biaya keuangan (5.197.430.549 ) (3.350.419.522 ) - (8.547.850.071 ) Finance costs Beban pajak penghasilan (9.700.866.173 ) (2.372.749.968 ) - (12.073.616.141 ) Income tax expense
Laba tahun berjalan 20.405.996.582 7.050.250.384 - 27.456.246.966 Income for the year Penghasilan
komprehensif lain 10.607.848.285 196.180.518.161
- 206.788.366.446
Other comprehensive
income
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan 31.013.844.867
203.230.768.545
- 234.244.613.412
Total comprehensive
income for the year
ASET ASSETS
Aset segmen 1.102.713.708.323 331.075.264.525 (104.705.922.409 ) 1.329.083.050.439 Segment assets
LIABILITAS LIABILITIES
Liabilitas segmen 271.441.486.649 55.056.227.278 (5.705.922.409 ) 320.791.791.518 Segment liabilities
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
32. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan persyaratan yang disetujui kedua belah pihak.
In the normal course of business, the Group entered into transactions with related parties in view of their common ownership and management. All transactions with related parties are conducted based on policies and terms agreed upon by both parties.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi Nature of relationship with related parties a. PT Proinvestindo (PRO) adalah entitas induk
akhir Perusahaan. a. PT Proinvestindo (PRO) is the ultimate parent
company of the Company. b. Perusahaan yang sebagian pemegang saham
dan dewan komisaris serta direksinya sama dengan dewan komisaris dan direksi Grup:
b. Related parties whose certain shareholders and management are the same as the Group’s is as follows:
- PT Wahana Matra Sejati (WMS) - PT Adi Indah Andalan (AIA) - PT Wahana Bandhawa Kencana (WBK)
- PT Wahana Matra Sejati (WMS) - PT Adi Indah Andalan (AIA) - PT Wahana Bandhawa Kencana (WBK)
c. Direksi Perusahaan merupakan manajemen kunci Perusahaan.
c. The Board of Directors are the key management personnel of the Company.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
84
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
32. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi Transactions and balances with related parties
2020 2019
Kompensasi kepada manajemen kunci
Compensation to key management personnel
Imbalan kerja jangka pendek
11.738.764.900 11.841.612.299
Short-term employee benefits
Persentase dari beban upah, gaji dan tunjangan
8,13 8,83
Percentage from salaries and allowances
Beban penjualan (Catatan 26)
Selling expenses (Note 26)
Sewa mobil Car rental AIA 1.157.389.000 1.133.124.000 AIA
Persentase dari beban penjualan
4,97
5,25
Percentage from selling expenses
Penghasilan sewa (Catatan 28)
Rental income (Note 28)
WMS 86.580.000 86.580.000 WMS WBK 53.280.000 53.280.000 WBK PRO 51.840.000 51.840.000 PRO
Jumlah 191.700.000 191.700.000 Total
Persentase dari penghasilan sewa
21,55
22,26
Percentage from rent income
Wesel bayar - pihak berelasi Note payable - related party PRO 99.000.000.000 99.000.000.000 PRO
Persentase dari jumlah liabilitas
21,79
30,86
Percentage from total liabilities
Biaya keuangan Finance cost PRO 2.970.000.000 1.485.000.000 PRO
Persentase dari jumlah biaya keuangan
25,19
17,37
Percentage from total finance cost
Wesel bayar - pihak berelasi
Pada tanggal 27 Juni 2019, Perusahaan menerbitkan Surat Sanggup kepada PT Proinvestindo, pemegang saham, sebesar Rp 99.000.000.000 untuk membiayai akuisisi saham PT Dharma Anugerah Indah dengan jangka waktu pinjaman selama 2 (dua) tahun sampai dengan 27 Juni 2021. Pinjaman ini akan dibayar secara bertahap atau sekaligus dan dikenakan bunga sebesar 3% per tahun yang akan dibayar setiap 3 (tiga) bulan.
Note payable - related party
On June 27, 2019, the Company issued Promissory Note to PT Proinvestindo, a shareholder, amounting to Rp 99,000,000,000 to finance the acquisition of PT Dharma Anugerah Indah’s shares with maturity period of 2 (two) years until June 27, 2021. This loan will be paid under installment basis or at once and bears an interest rate of 3% per annum and due every 3 (three) months.
Penghasilan sewa
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan menyewakan bangunan di Jalan Majapahit, Jakarta, kepada pihak-pihak berelasi selama jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama. Pendapatan dibukukan sebagai bagian dari penghasilan sewa.
Rental income
For the years ended December 31, 2020 and 2019, the Company leases its building in Jalan Majapahit, Jakarta to related parties for a period of 1 (one) year and could be extended upon mutual agreement by each parties. The revenue is recorded under rental income.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
85
33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
33. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2020 and 2019, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
2020 2019
Mata Uang/ Currency
Jumlah/ Amount
Setara dengan/ Equivalent to
Rupiah Jumlah/ Amount
Setara dengan/ Equivalent to
Rupiah
Aset Moneter Monetary Assets
Kas dan bank
US$
453.547,43 6.397.286.499 640.146,15 8.898.671.630 Cash on hand and
in banks CNY 5.100,00 11.021.100 10.453,67 22.100.100
Piutang usaha US$ 37.555,00 529.713.275 72.216,00 1.003.874.616 Trade receivables Aset lancar lainnya US$ 67.267,71 948.811.050 70.947,14 986.236.193 Other current assets
Jumlah aset moneter 7.886.831.924 10.910.882.539 Total monetary assets
Liabilitas Moneter Monetary Liabilities Utang usaha US$ 581.559,53 (8.202.902.986 ) 373.612,88 (5.193.592.649 ) Trade payables CHF 14.337,99 (229.151.333 ) 4.630,58 (66.521.766 ) EURO - - 3.314,42 (51.667.168 ) Utang lain-lain US$ 11.735,00 (165.522.175 ) 11.735,00 (163.128.235 ) Other payables
Jumlah liabilitas moneter
(8.597.576.494 )
(5.474.909.818 )
Total monetary liabilities
Aset (Liabilitas) Moneter - Neto
(710.744.570 )
5.435.972.271
Monetary Assets (Liabilities) - Net
Pada tanggal 16 April 2021, kurs tengah adalah sebesar Rp 14.646 untuk setiap 1 US$, Rp 15.875 untuk setiap 1 CHF dan Rp 2.243 untuk setiap 1 CNY, yang dihitung berdasarkan kurs rata-rata jual dan beli untuk uang kertas asing dan/atau transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Jika aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2020 dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah Indonesia dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 16 April 2021 tersebut, maka proforma laba selisih kurs dan jumlah laba komprehensif tahun berjalan akan menurun sebesar Rp 16.934.338.
On April 16, 2021, the respective middle rates of exchange were Rp 14,646 to US$ 1, Rp 15,875 to 1 CHF and Rp 2,243 to CNY 1, which were calculated based on the average selling and buying bank notes and/or transaction exchange rate published by Bank Indonesia. If the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2020 are translated to Indonesian Rupiah currency using the middle rates of exchange as of April 16, 2021, the proforma gain on foreign exchange and the total comprehensive income for the current year would decrease by Rp 16,934,338.
34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN 34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.
Financial instruments presented in the consolidated statement of financial position are carried at fair values, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup:
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments:
Aset keuangan lancar dan liabilitas keuangan jangka pendek
Kas dan bank, piutang usaha, utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual mendekati estimasi nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek.
Current financial assets and current financial liabilities
Cash on hand and in banks, trade receivables, bank loans, trade payables, other payables and accrued expenses approximate their carrying values due to their short-term nature.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
86
34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap kelompok dari instrumen keuangan Grup: (lanjutan)
The following are the methods and assumptions used to estimate the fair value of each class of the Group’s financial instruments: (continued)
Aset keuangan tidak lancar dan liabilitas keuangan jangka panjang
- Nilai wajar piutang lain-lain diasumsikan sama dengan nilai terutangnya karena tidak mempunyai persyaratan pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan untuk dikembalikan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tahun pelaporan.
- Nilai wajar utang bank jangka panjang dan wesel bayar kepada pihak berelasi diperkirakan dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan tingkat suku bunga saat ini bagi pinjaman, yang mempersyaratkan risiko kredit dan sisa masa jatuh tempo yang serupa.
Current financial assets and long-term financial liabilities
- The fair value of other receivables are assumed to be the same as their original principal amounts because they have no fixed repayment terms although they are not expected to be settled within 12 (twelve) months after the reporting year.
- The fair value of long-term bank loan and note
payable to related party is estimated by discounting future cash flows using rates currently available for debt on similar terms, credit risks and remaining maturities.
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:
The following table sets forth the fair values, which approximate their carrying amounts, of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2020 and 2019:
2020 2019
Aset Keuangan Financial Assets Aset keuangan lancar Current financial assets
Kas dan bank 55.386.586.098 33.237.581.429 Cash on hand and in banks Piutang usaha - neto 210.768.032.644 196.694.953.828 Trade receivables - net
Jumlah aset keuangan lancar 266.154.618.742 229.932.535.257 Total current financial assets
Aset keuangan tidak lancar Non-current financial asset Piutang lain-lain 1.054.941.449 1.667.867.323 Other receivables
Jumlah aset keuangan 267.209.560.191 231.600.402.580 Total financial assets
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan jangka pendek
Current financial liabilities
Utang bank 99.794.850.784 31.820.850.843 Bank loans Utang usaha 142.513.376.657 132.168.861.536 Trade payables Utang lain-lain 1.280.297.756 461.806.807 Other payables Beban akrual 5.396.122.631 5.142.952.174 Accrued expenses Utang bank jangka
panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun
8.333.333.333
933.333.333 Current maturities of long-term
bank loan
Jumlah liabilitas keuangan jangka pendek
257.317.981.161 170.527.804.693 Total current financial liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
87
34. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Tabel berikut menyajikan nilai wajar, yang mendekati nilai tercatat, atas aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019: (lanjutan)
The following table sets forth the fair values, which approximate their carrying amounts, of the Group’s financial assets and financial liabilities as of December 31, 2020 and 2019: (continued)
2020 2019
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan jangka panjang
Non-current financial liabilities
Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
31.666.666.667 - Long-term bank loan -
net of current maturities Wesel bayar - pihak
berelasi
99.000.000.000 99.000.000.000 Note payable - related party
Jumlah liabilitas keuangan jangka panjang
130.666.666.667 99.000.000.000
Total non-current financial liabilities
Jumlah liabilitas keuangan 387.984.647.828 269.527.804.693 Total financial liabilities
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Manajemen Risiko Risk Management Liabilitas keuangan utama Grup meliputi utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk membiayai kegiatan operasional Grup. Grup juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Group consists of bank loans, trade payables, other payables and accrued expenses. The main purpose of these financial liabilities is to raise funds for the operations of the Group. The Group also has various financial assets such as cash on hand and in banks, trade receivables and other receivables which arise directly from its operations.
Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Grup adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi, pengembangan bisnis serta untuk mengelola risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup yaitu risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat suku bunga dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The Group financial risk management objectives and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of its business, while managing the Group financial instruments exposure to credit risk, foreign currency exchange rate risk, interest rate risk and liquidity risk. The Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below:
a. Risiko kredit a. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak terhadap suatu instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk when a party to a financial instrument will fail to discharge its obligation and will result in a financial loss to the other party.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
88
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) Risk Management (continued) a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)
Risiko kredit yang dihadapi Grup terutama berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk mengurangi risiko ini, Grup menerapkan kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya ditujukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Grup menetapkan kebijakan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat piutang usaha sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Tidak ada risiko kredit yang terpusat.
The Group is exposed to credit risk mainly from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of products are made only to credit worthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit policy verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of trade receivables as shown in Note 6. There is no concentration of credit risk.
Grup juga menghadapi risiko kredit yang berasal dari penempatan dana di bank dalam bentuk rekening bank. Untuk mengatasi risiko ini, Grup memiliki kebijakan untuk menempatkan dananya hanya di bank-bank yang mempunyai reputasi yang baik dan memiliki peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur terhadap risiko ini adalah sebesar nilai tercatat dari aset keuangan sebagaimana diungkapkan pada Catatan 5.
The Group is also exposed to credit risk arising from the funds placed by the Group in banks under current accounts. To mitigate this risk, the Group has a policy to place its funds only in banks with good reputation and high credit ratings. The maximum exposure to this risk is equal to the carrying amounts of the above mentioned financial assets disclosed in Note 5.
Manajemen yakin terhadap kemampuan untuk mengendalikan dan menjaga eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimal. Tabel berikut menunjukkan eksposur maksimum risiko kredit yang disajikan sejumlah nilai buku aset keuangan.
Management is confident in its ability to control and sustain minimal exposure of credit risk. The following table sets out the maximum exposure of credit risk as presented by the carrying amounts of the financial assets.
2020 2019
Kas di bank 55.013.779.648 32.860.182.559 Cash in banks Piutang usaha - neto 210.768.032.644 196.694.953.828 Trade receivables - net Piutang lain-lain 1.054.941.449 1.667.867.323 Other receivables
Jumlah 266.836.753.741 231.223.003.710 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
89
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) Risk Management (continued) a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)
Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Grup sesuai dengan peringkat kredit pelanggan pada tanggal 31 Desember 2020 and 2019:
The following table presents the credit quality and aging analysis of financial assets of the Group in accordance with customer’s credit rating as of December 31, 2020 and 2019:
2020
Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired
Belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai/ Neither past due
nor impaired
Sampai dengan 30 hari/
Up to 30 days
31 hari sampai dengan 90 hari/ 31 days up to
90 days
Lebih dari 90 hari/
More than 90 days
Telah jatuh tempo dan mengalami
penurunan nilai/ Past due and
impaired
Jumlah/ Total
Kas di bank 55.013.779.648 - - - - 55.013.779.648 Cash in banks Piutang usaha 155.226.896.600 35.583.542.920 14.997.720.333 4.959.872.791 2.470.212.890 213.238.245.534 Trade receivables Piutang lain-lain 1.054.941.449 - - - - 1.054.941.449 Other receivables
Jumlah 211.295.617.697 35.583.542.920 14.997.720.333 4.959.872.791 2.470.212.890 269.306.966.631 Total Dikurangi: cadangan Less: allowance
kerugian for impairment penurunan nilai - - - - (2.470.212.890 ) (2.470.212.890 ) losses
Jumlah aset keuangan 211.295.617.697 35.583.542.920 14.997.720.333 4.959.872.791 -
266.836.753.741
Total financial assets
2019
Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai/Past due but not impaired
Belum jatuh tempo dan tidak
mengalami penurunan nilai/ Neither past due
nor impaired
Sampai dengan 30 hari/
Up to 30 days
31 hari sampai dengan 90 hari/ 31 days up to
90 days
Lebih dari 90 hari/
More than 90 days
Telah jatuh tempo dan mengalami
penurunan nilai/ Past due and
impaired
Jumlah/ Total
Kas di bank 32.860.182.559 - - - - 32.860.182.559 Cash in banks Piutang usaha 115.588.391.229 57.149.387.429 18.807.753.575 5.149.421.595 325.445.140 197.020.398.968 Trade receivables Piutang lain-lain 1.667.867.323 - - - - 1.667.867.323 Other receivables
Jumlah 150.116.441.111 57.149.387.429 18.807.753.575 5.149.421.595 325.445.140 231.548.448.850 Total Dikurangi: cadangan Less: allowance
kerugian for impairment penurunan nilai - - - - (325.445.140 ) (325.445.140 ) losses
Jumlah aset keuangan 150.116.441.111 57.149.387.429 18.807.753.575 5.149.421.595 -
231.223.003.710
Total financial assets
Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Grup menggunakan peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai “Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai” meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada sedikit atau tidak ada pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan berdasarkan surat kuasa, surat jaminan atau promissory note. “Telah jatuh tempo tetapi belum mengalami penurunan nilai” adalah akun-akun dengan pengalaman kegagalan (default) yang sering namun demikian jumlah terhutang masih tertagih. Terakhir, “Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai” adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan telah dibentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang.
The credit quality of financial instruments is managed by the Group using internal credit ratings. Financial instruments classified under “Neither past due nor impaired” includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default on the agreed terms based on the letter of authorization, letter of guarantee or promissory note. “Past due but not impaired” are items with history of frequent default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, “Past due and impaired” are those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on receivables.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
90
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) Risk Management (continued)
b. Risiko nilai tukar mata uang asing b. Foreign currency exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berhubungan dengan aktivitas Grup ketika pendapatan dan beban terjadi dalam mata uang yang berbeda dari mata uang fungsional Grup.
Foreign currency exchange rate risk is the risk when the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to its operating activities when revenues and expenses are denominated in a currency different from its functional currency.
Grup terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti pembelian bahan baku, perolehan aset tetap dan penjualan kepada pihak ketiga. Grup mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan dan menyesuaikan antara penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Di samping itu, Grup juga mengelola risiko nilai tukar mata uang asing dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko nilai tukar mata uang asing.
The Group is exposed to the effect of foreign currency exchange rate fluctuation mainly because of foreign currency denominated transactions, such as purchase of raw materials, acquisition of fixed assets and sales to third parties. The Group manages the foreign currency exposure by matching, as much as possible, receipts and payments in each individual currency. Futhermore, the Group manages the risk of foreign exchange rates by monitoring the fluctuations in foreign exchange rate continuously so as to perform appropriate actions to reduce the risk of foreign currency exchange rates.
Jumlah aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 disajikan pada Catatan 33.
The Group monetary assets ansd liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2020 and 2019 are presented in Note 33.
Berikut ini adalah analisis sensitivitas efek 5% perubahan kurs mata uang asing terhadap laba tahun berjalan dengan semua variabel lain dianggap tetap:
The sensitivity analysis of a 5% fluctuation in the foreign exchange rate to income for the year, with all other variables considered as constant, is as follows:
2020 2019
Kenaikan 5% (35.537.229 ) 271.798.636 Increase 5% Penurunan 5% 35.537.229 (271.798.636 ) Decrease 5%
c. Risiko tingkat suku bunga c. Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat suku bunga pasar. Eksposur Grup terhadap risiko perubahan tingkat suku bunga pasar terutama terkait dengan utang bank. Fluktuasi tingkat suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo utang Grup yang dikenakan tingkat suku bunga mengambang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in market interest rates. The Group's exposure to the risk of changes in market interest rates is mainly related to bank loan. Interest rate fluctuations affect the costs of new loans and interest on the Group’s debt balance subject to floating interest rates.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
91
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) Risk Management (continued)
c. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) c. Interest rate risk (continued)
Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai formal atas risiko tingkat suku bunga. Untuk pinjaman bank, Grup berusaha mengurangi risiko tingkat suku bunga dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan tingkat suku bunga kompetitif. Grup melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Grup.
At present, the Group does not have a formal hedging policy on interest rate risk. For bank loans, the Group seeks to reduce interest rate risk by obtaining a loan structure with a competitive interest rate. The Group monitors the impact of interest rate movements to minimize negative impacts on the Group.
Analisis Sensitivitas Sensitivity Analysis
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, jika tingkat suku bunga turun/naik sebanyak 1% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 akan lebih tinggi/rendah masing-masing sebesar Rp 1.397.948.508 dan Rp 327.541.842.
As of December 31, 2020 dan 2019, had the interest rate decreased/increased by 1% with all other variables held constant, income before income tax expense for years ended December 31, 2020 and 2019 would have been Rp 1,397,948,508 and Rp 327,541,842 higher/lower, respectively.
d. Risiko likuiditas d. Risk liquidity
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Grup tidak dapat memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat membiayai pengeluaran modalnya dan membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menjaga kecukupan kas dan ketersediaan pendanaan.
Liquidity risk is the risk when the Group is unable to meet its obligations when they fall due. The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
The management evaluates and monitors cash in flow and cash out flow to ensure the availability of funds to settle the maturing obligation. In general, funds needed to settle the current liabilities are obtained from sales activities to customers.
Tabel di bawah ini merupakan profil masa jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019:
The table below summarizes the maturity profile of the Group financial liabilities as of December 31, 2020 and 2019:
2020
≤ 1 bulan/
month > 1 - 3 bulan/
months > 3 - 6 bulan/
months > 6 - 12 bulan/
months > 12 bulan/
months Jumlah/Total
Utang bank 99.794.850.784 - - - - 99.794.850.784 Bank loans Utang usaha 105.293.386.116 37.219.990.541 - - - 142.513.376.657 Trade payables Utang lain-lain 1.280.297.756 - - - - 1.280.297.756 Other payables Beban akrual 5.396.122.631 - - - - 5.396.122.631 Accrued expenses Utang bank jangka
panjang 694.444.444 1.388.888.889 2.083.333.333 4.166.666.667 31.666.666.667 40.000.000.000 Long-term
bank loan Wesel bayar -
pihak berelasi - - - - 99.000.000.000 99.000.000.000 Note payable - related party
Jumlah 212.459.101.731 38.608.879.430 2.083.333.333 4.166.666.667 130.666.666.667 387.984.647.828 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
92
35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Manajemen Risiko (lanjutan) Risk Management (continued)
d. Risiko likuiditas (lanjutan) d. Risk liquidity (continued)
Tabel di bawah ini merupakan profil masa jatuh tempo liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019: (lanjutan)
The table below summarizes the maturity profile of the Group financial liabilities as of December 31, 2020 and 2019: (continued)
2019
≤ 1 bulan/
Month > 1 - 3 bulan/
months > 3 - 6 bulan/
months > 6 - 12 bulan/
months > 12 bulan/
months Jumlah/Total
Utang bank 31.820.850.843 - - - - 31.820.850.843 Bank loans Utang usaha 68.377.945.878 63.790.915.658 - - - 132.168.861.536 Trade payables Utang lain-lain 461.806.807 - - - - 461.806.807 Other payables Beban akrual 5.142.952.174 - - - - 5.142.952.174 Accrued expenses Utang bank jangka
panjang 155.555.556 311.111.111 466.666.666 - - 933.333.333 Long-term
bank loan Wesel bayar -
pihak berelasi - - - - 99.000.000.000
99.000.000.000 Note payable - related party
Jumlah 105.959.111.258 64.102.026.769 466.666.666 - 99.000.000.000 269.527.804.693 Total
Manajemen Modal Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Grup dipersyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Grup pada Rapat Umum Pemegang Saham.
In addition, the Group are also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute and to maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. These externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual Shareholders’ General Meeting.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tahun 2020 dan 2019. Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders or issue new shares. No changes were made in the objectives, policies or processes for managing capital in 2020 and 2019. The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
93
36. KETIDAKPASTIAN KONDISI EKONOMI 36. ECONOMIC ENVIRONMENT UNCERTAINTY
Pandemi Covid-19 di tahun 2020 telah menyebabkan terjadinya perlambatan ekonomi global dan domestik. Luas dampak tersebut bergantung pada beberapa perkembangan tertentu di masa depan yang tidak dapat diprediksi pada saat ini, termasuk durasi penyebaran wabah, kebijakan ekonomi dan kebijakan lainnya yang diterapkan Pemerintah untuk memberantas ancaman Covid-19. Manajemen terus memantau secara seksama operasi, likuiditas dan sumber daya yang dimiliki Grup, serta bekerja secara aktif untuk mengurangi dampak saat ini dan dampak masa depan dari situasi ini yang belum pernah dialami sebelumnya. Laporan keuangan konsolidasian ini tidak mencakup penyesuaian yang mungkin timbul dari ketidakpastian yang diungkapkan di atas. Meskipun demikian, setelah tanggal laporan keuangan konsolidasian, manajemen Grup berpendapat bahwa sampai saat ini wabah Covid-19 tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasi Grup.
Covid-19 pandemic in 2020 has caused global and domestic economic slowdown. The extent of such impact will depend on certain future development which cannot be predicted at this moment, including the duration of the spread of the outbreak, economic and social measures that are being taken by the Government authorities to eradicate Covid-19 threat. The management is closely monitoring the Group’s operations, liquidity and resources, and is actively working to minimize the current and future impact of this unprecedented situation. These consolidated financial statements do not include any adjustment that might result from the outcome of the aforementioned uncertainty. Nevertheless, after the consolidated financial statements date, management of the Group is of the opinion that the outbreak of the Covid-19 has no significant impact to the operational activities of the Group.
37. TRANSAKSI NONKAS 37. NON-CASH TRANSACTIONS Rincian transaksi yang tidak mempengaruhi arus kas adalah sebagai berikut:
The details of transaction not affecting cash flows are as follows:
2020 2019
Reklasifikasi uang muka perolehan aset tetap ke aset tetap (Catatan 10 dan 11) 6.365.797.163 3.474.077.811
Reclassification of advances for acquisition of fixed assets to fixed
assets (Notes 10 and 11)
Perolehan penyertaan dalam bentuk saham melalui penerbitan wesel bayar kepada pihak berelasi - 60.500.000.000
Acquisition of investment in shares of stock through issuance of
note payable to related party
38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 38. SUPPLEMENTARY CASH FLOWS INFORMATION
Perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan pada laporan arus kas konsolidasian adalah sebagai berikut:
Changes in liabilities arising from financing activities in the consolidated statement of cash flows are as follows:
1 Januari/ January 1,
2020
Arus kas/ Cash flows
Nonkas/ Non-cash
Selisih kurs/ Foreign
exchange difference
31 Desember/ December 31,
2020
Utang bank 31.820.850.843 67.973.999.941 - - 99.794.850.784 Bank loans Utang bank
jangka panjang
933.333.333
39.066.666.667
-
-
40.000.000.000 Long-term
bank loan
1 Januari/ January 1,
2019
Arus kas/ Cash flows
Nonkas/ Non-cash
Selisih kurs/ Foreign
exchange difference
31 Desember/ December 31,
2019
Utang bank 24.700.428.416 7.120.422.427 - - 31.820.850.843 Bank loans Utang bank
jangka panjang
2.800.000.000
(1.866.666.667 )
-
-
933.333.333
Long-term bank loan
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TUNAS ALFIN Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2020 dan
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Dinyatakan dalam Rupiah Indonesia,
kecuali dinyatakan lain)
PT TUNAS ALFIN Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2020 and
For The Year Then Ended (Expressed in Indonesian Rupiah,
unless otherwise stated)
94
39. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU 39. NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Standar akuntansi keuangan baru dan revisi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Grup adalah sebagai berikut:
New and revised financial accounting standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board of Indonesian Institute of Accountants that are not mandatory for the year ended December 31, 2020 and have not been early adopted by the Group are as follows:
• Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan” tentang Klasifikasi Liabilitas sebagai Jangka Pendek atau Jangka Panjang, berlaku efektif pada 1 Januari 2023 dengan penerapan dini diperkenankan.
• Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis” tentang Definisi Bisnis, berlaku efektif pada 1 Januari 2021 dan penerapan dini diperkenankan.
• Amandemen PSAK 22, “Kombinasi Bisnis” tentang Referensi terhadap Kerangka Konseptual, berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dan penerapan dini diperkenankan.
• Amandemen PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” tentang Kontrak Memberatkan - Biaya Memenuhi Kontrak, berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dan penerapan dini diperkenankan.
• Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements” regarding the Classification of Liabilities as Short-Term or Long-Term, effective January 1, 2023 with earlier application is permitted.
• Amendments to PSAK 22, “Business Combination” regarding Definition of Business, effective on January 1, 2021 and earlier application is permitted.
• Amendments to PSAK 22, “Business Combinations” regarding Reference to Conceptual Framework, effective on January 1, 2022 and earlier application is permitted.
• Amendments to PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” regarding Onerous Contracts - Cost of Fulfilling the Contracts, effective on January 1, 2022 and earlier application is permitted.
• Amandemen PSAK 71, “Instrumen Keuangan”, Amandemen PSAK 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, Amandemen PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, Amandemen PSAK 62, “Kontrak Asuransi” dan Amandemen PSAK 73, “Sewa” tentang Reformasi Acuan Suku Bunga - Tahap 2”, berlaku efektif pada 1 Januari 2021 dan penerapan dini diperkenankan.
• PSAK 74, “Kontrak Asuransi”, berlaku efektif 1 Januari 2025 dengan penerapan dini diperkenankan.
• Penyesuaian Tahunan atas PSAK 69, “Agrikultur”, PSAK 71, “Instrumen Keuangan” dan PSAK 73, “Sewa”, berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dengan penerapan dini diperkenankan.
• Amendments to PSAK 71, “Financial Instruments”, Amendments to PSAK 55, “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, Amendments to PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, Amendments to PSAK 62, “Insurance Contracts” and Amendments to PSAK 73, “Leases” regarding Interest Rate Benchmark Reform - Phase 2, effective on January 1, 2021 and earlier application is permitted.
• PSAK 74, “Insurance Contract”, effective January 1, 2025 with earlier application is permitted.
• Annual Improvement to PSAK 69, “Agriculture”, PSAK 71, “Financial Instruments” and PSAK 73, “Leases”, effective January 1, 2022 with earlier application is permitted.
Grup sedang mengevaluasi dampak dari penerapan standar akuntansi keuangan baru dan revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these new and revised financial accounting standards on the consolidated financial statements.