Post on 03-Feb-2018
Ada sebuah kisah yang akan saya ceritakan tentang 2 orang
laki – laki yang punya karakter yang berbeda. Berikut
ceritanya :
LELAKI PERTAMA
Suatu saat saya pernah berjumpa dengan beberapa lelaki
yang curhat. Mereka bukan orang sembarangan. Beberapa
bahkan sudah bisa dikatakan mapan, terkenal dengan wajah
yang cukup dikatakan tampan.
Namun, beberapa dari mereka justru bertanya :
“Kang, saya ini kok susah banget ya dapet jodoh? Kenapa
setiap perkenalan berujung pada kegagalan?”.
Saya balik tanya,
“Sebenarnya apa yang kamu udah lakukan?”
Ternyata dia ngerti bahwa pacaran itu salah, tapi masih aja
jalan berdua dengan, traktir jajan, sampai ngasih coklat dan
bunga.
Hasilnya ?
Akhwat yang berkualitas itu pun sudah terpengaruh, sudah
kena virus merah jambu. Secara gitu, akhwat juga kan
manusia yang punya perasaan. Seneng kalau diperhatikan,
dispesialkan.
Apalagi kalau yang melakukan itu lelaki yang ia harapkan
jadi jodohnya…..
Nah, sekarang masalahnya adalah ternyata sang lelaki pun
tak kunjung menikahinya. Hanya memberikan harapan tanpa
kepastian.
LELAKI KEDUA
Dia udah ta’aruf bahkan sudah khitbah atau tunangan dengan
seorang wanita yang keluarganya sangat berada. Namun
karena akad nikahnya masih beberapa bulan lagi, mulai
timbul rasa ragu, karena melihat ada wanita lain yang
sepertinya lebih intelek, lebih cantik ketimbang dia.
Saat curhat akhirnya saya bilang :
“Kang, itulah konsekuensi kalau niat akang belum betul
karena Allah. Coba luruskan lagi, niat akang nikah buat
apa? Kalau sudah yakin dengan jodoh dari Allah, jaga
pandangan dan hati, perbanyak shaum, Dan sebaiknya
percepat akad. Walimah bisa nanti. Biar ga lebih banyak
lagi timbul fitnah”.
Nah, ini yang sering terjadi sama orang yang mau nikah.
Ingat ya, kalau pacaran entah kenapa kayanya segalanya
dipermudah. Bahasa kerennya supported by Syaitan
Corporation.
Tapi kalau udah ngomongin nikah, syaitan buat berbagai
tipu daya biar orang ini ga jadi nikah dan terjerembab pada
lubang kemaksiatan dan dosa. Karena itu tujuan syaitan,
memalingkan manusia dari titah Tuhannya.
So, buat Anda yang sudah siap nikah, saran saya sebelum
segala teknik dan apapun juga, mulailah dengan
meluruskan niat.
Coba tanya dengan benar dan jujur.
“Saya nikah karena apa?”.
Jangan sampai jawaban sebenarnya adalah karena takut
gak dapet jodoh, desakan orang tua, baper liat temen
nikah, dan alasan nggak syar’i lainnya. Karena kalau ini yang
terjadi bisa jadi ujian menuju pernikahan makin berat.
Sering di setiap training pranikah “Asyiknya Bangun Cinta”
saya bilang :
“Kita itu akan diuji di titik terlemah kita. Sampai kita
berhasil menyelesaikannya, baru diuji dengan yang lebih
tinggi lagi.”
Begitu juga dengan Anda.
Selama Anda masih belum bisa move on dari mantan, dari
secret amirer, atau masih nunggu dia datang dan lupa
berharap hanya pada Allah, maka sampai kapaanpun kita
akan diuji dengan galau, baper, sedih, kecewa, dan segala
tekanan batin lainnya.
Beda, jika parameter kita nikah adalah karena Allah, ingin
menyempurnakan agama, menjauhi maksiat, dll. Maka,
masalah dengan siapa dan kapan menjadi terlalu sepele
untuk dipersoalkan.
KENAPA?
Karena kesibukan kita ingin membuat Allah cinta, sehingga
jika Dia sudah cinta, Dia akan menghadirkan seseorang
yang akan mencintaimu, namun tidak membuat dirimu dan
dirinya melupakan cinta tertinggi, hanya pada diriNya.
Saya jadi inget.
Waktu mau nikah kalau pake tenaga, usaha, popularitas
sendiri susahnya minta ampun. Tapi kalau berserah,
memperbaiki diri dan minta Allah yang tunjukkan eh
subhanallah kemudahan demi kemudahan itu terasa sampai
setelah menikah.
Percaya nggak, waktu itu saya dapet paket 3 hari honeymoon
di sebuah hotel termahal di Bali. Yang semalemnya dulu aja
udah 4 jutaan. Ada kolam renang di dalemnya lagi. Gratis lagi
Allah memang Maha Kuasa.
Nah begitu juga dengan Anda…
Kalau ingin nikah mudah dan berkah, yuk, luruskan niat
dulu. Nikah karena ibadah, nikah karena ingin dapet ridho
Allah dan menyempurnakan agama. Kalau dapetin yang
cantik atau tampan, soleh/solehah, kaya, terima aja. Hehe
Maksudnya, jangan sampai parameter dunia dulu yang
dipakai. Masih ingat hadits nabi :
“Seorang perempuan dinikahi karena empat perkara,
karena hartanya, karena kedudukannya, karena
kecantikannya, (atau) karena agamanya. Pilihlah yang
beragama, maka kau akan beruntung, (jika tidak, semoga
kau) menjadi miskin”.
Begitu juga dengan wanita, jangan sampai pertimbangan
ekonomi, ketampanan yang jadi utama. Karena tanpa agama
yang benar dan ga mampu mengimami bagaimana
mungkin bisa membangun keluarga yang sakinah,
mawaddah warahmah.
Maka, ketika Anda sudah siap menikah, akan ada beberapa
persiapan spiritual yang harus Anda persiapkan karena untuk
menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah,
warrahmah tentu diperlukan persiapan khusus yang
nantinya akan menunjang kehidupan berumah tangga dalam
ridha-Nya.
Persiapan ini memang seringkali dianggap sepele oleh
sebagian orang. Padahal, faktor ini adalah faktor yang paling
penting dalam menjalani kehidupan berumah tangga. Karena
bila sebuah keluarga dijalankan tanpa dilandasi pondasi
iman yang kuat, maka kejadiannya bisa seperti yang
diberitakan di media.
Perceraian….
Kekerasan rumah tangga….
Suami kabur tanpa bertanggung jawab…
Ibu membunuh anaknya karena ekonomi….
Bapak bunuh diri….
dan masih banyak lagi kejadian yang kadang membuat kita
sendiri sebagai penontonnya jadi bersimpati.
Lalu, apa saja persiapan spiritual yang harus kita persiapkan ?
Yuk Simak !
-------------------------------------------------------------------
MULAI PERBAIKI JADWAL SHOLAT
Bagi Anda yang akan menjadi imam maupun makmumnya dan
masih suka menunda sholat, mulailah untuk sholat tepat
waktu.
Bisa Anda bayangkan bila nanti Anda yang menjadi imam dan
kepala rumah tangga tidak bisa mengajak istri dan anak -
anak untuk sholat tepat waktu.
Dan INGAT ! Bahwa seorang laki – laki WAJIB untuk sholat di
masjid. Bagaimana bisa memberi contoh bagi anak – anak
kelak bila sholat saja masih males – malesan, ogah – ogahan.
Padahal anak butuh bimbingan.
Gimana bisa mau ngajak istri untuk taat kalau sama Allah aja
masih belum bisa taat ?
Gimana bisa mau ngajak istri dan anak – anak ke surga kalau
disuruh ke masjid aja masih suka banyak alesan ?
Jauh lah, hujan lah, panas lah, cape lah, dan masih banyak lagi,
-------------------------------------------------------------------
MULAI PERBANYAK TILAWAH AL-QUR’AN
Masih suka malas baca Al-Qur’an ?
Gimana mau ngajarin anak ngaji kalo baca Qur’an aja masih
terbata – bata, bahkan nyempetin waktu cuman 10 menit aja ga
bisa.
Alasannya sibuk, banyak kerjaan, ada deadline, padahal
rezeki itu datangnya dari Allah, bukan dari atasan.
Ada lagi yang waktu itu cerita sama saya, katanya dia ini
hatinya galau dan gelisah. Kayak ga punya tujuan hidup. Lalu,
saya pun Tanya :
“Kamu suka sholat tepat waktu ?”
Dia jawab : Suka
“Punya hutang sama orang ?”
Dia jawab lagi : “Engga !”
“Atau pernah bikin orangtua marah ?”
Dia jawab : “Engga juga, saya gak pernah ada pertengkaran
sama orangtua sampe orangtua marah besar.”
Atau jarang ngaji Qur’an ?
DEG !
Ternyata pertanyaan itu menyentak dia. Dia mungkin sadar
bahwa selama ini ternyata dia tak pernah tilawah. Dia Cuma
diem, gak bisa jawab.
Akhirnya sekarang, dia ikutan salah satu komunitas yang bisa
bikin dia “memaksakan diri” untuk ngaji satu hari 1 juz.
Bagi Anda yang mungkin punya pengalaman sama seperti
diatas, percayalah bahwa dengan tilawah akan membuat hati
Anda tenang, dan selalu senantiasa dijaga Allah.
Kelak, bila Anda dan pasangan punya anak pun InsyaAllah dia
akan menjadi seorang hafidz/hafidzah Al – Qur’an, dan kelak
syafaatNya akan diberikan pula kepada orangtua yang
senantiasa mengajarkan. InsyaAllah….
---------------------------------------------------------------------
SERING IKUT KAJIAN
Kalau Anda punya hari libur, jangan dihabiskan dengan waktu
liburan melulu. Sekali – kali, coba ikut kajian yang bisa bikin
persiapan hati makin mantap untuk menikah.
Misalnya : Ikut seminar pranikah yang sering saya adakan juga,
atau ikut seminar – seminar lain yang biasanya diadakan setiap
sebulan sekali.
Mulailah untuk mengisi diri kita dengan ilmu – ilmu yang bisa
menunjang untuk persiapan pernikahan nanti.
Nah, itu dia beberapa persiapan spiritual yang harus disiapkan
ketika Anda memiliki untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
Ingat ! Pernikahan itu butuh kesiapan yang matang dan tentu
mesti dipersiapkan juga denga baik.
Semoga ilmunya bermanfaat.
Slam, Setia Furqon Kholid