Case Report Ready

Post on 02-Feb-2016

255 views 1 download

description

ghf

Transcript of Case Report Ready

CASE REPORTTUMOR MAMMAERONNY SAPUTRA

PEMBIMBING : DR. YEPPY A.N, SP.B FINACS, MM

STATUS PASIENIDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S

Umur : 33 tahun

Alamat : Cisalak , Bandung

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal masuk : 02 Juli 2014

Tanggal pemeriksaan : 02 Juli 2014

ANAMNESISKeluhan Utama : Benjolan di payudara kiri

Riwayat penyakit sekarang

Sejak 18 tahun yang lalu SMRS pasien mengeluh adanya benjolan di payudara kiri. Benjolan disertai rasa nyeri pada saat beraktivitas ringan sejak 2 bulan yang lalu, benjolan tidak membesar Keluhan tidak disertai adanya benjolan lain diluar payudara dan tidak terdapat keluhan lain, demam (-), sakit kepala (-), pusing (-), batuk (-), dan pilek (-). Tidak ada cairan keluar cairan dari puting. Tidak terdapat perubahan kulit pada payudara seperti peaudeorange (-). Riwayat penurunan berat badan tidak diketahui oleh os. Keluhan adanya benjolan di tempat lain seperti di ketiak disangkal os.

Penderita menikah pada usia 15 tahun, telah memiliki 4 anak. Penderita mendapat haid pertama kali saat usia 14 tahun. Siklus haid teratur tiap bulan, lama haid sekitar 7 hari, banyaknya sekitar 1 pembalut tiap hari. Riwayat os menggunakan kontrasepsi suntik dan pada tahun 2004 disterilkan.

Riwayat penyakit terdahulu :

Pasien belum pernah mengalami adanya benjolan sebelumnya, tidak ada riwayat darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung maupun pengobatan TB.

Riwayat Keluarga :

Riwayat penyakit serupa pada keluarga tidak ada.

Riwayat operasi :

Pasien belum pernah operasi pada daerah dada maupun organ reproduksi

Riwayat pengobatan :

Belum ada pengobatan

Riwayat alergi :

Tidak ada alergi makanan dan obat.

STATUS GENERALIS Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Kompos mentis

Tanda vital : TD = 120/80 mmHg

RR = 20 x/menit

N = 72 x/menit

S = 350C

STATUS GENERALIS Kepala : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Leher : JVP tak meningkat

KGB (aksila/supraklavikula/infraklavikula) : Tidak teraba

Kulit : Turgor baik

Thoraks :Bentuk dan gerak simetris. Payudara asimetris.

Pulmo : Sonor, VBS kiri = kanan , Wheezing (-/-) , Rhonki (-/-)

Cor : Bunyi jantung murni reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Datar, lembut

Hepar dan lien tidak teraba

Bising usus (+) Normal

Ekstremitas : Edema -/-

STATUS LOKALISa/r mammae sinistra :

Inspeksi : tidak tampak massa, hiperemis (-), skin dimpling (-), peau d’orange (-), ulkus (- ), retraksi puting (-), nipple discharge (-)

Palpasi : teraba massa bulat kenyal berdiameter 2 cm, solid, mobile, batas tegas, nyeri tekan (-).

DIAGNOSA BANDING DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

DD/

Tumor mammae sinistra suspek beingna

Tumor Phylloides Benigna

Tubular Adenoma

PEMERIKSAAN PENUNJANG

USUL PEMERIKSAAN

Laboratorium lengkap

USG mammae

Foto Thorax PA

Uji reseptor estrogen

Biopsi Fine Needle Aspiration untuk pemeriksaan PA

Pemeriksaan PenunjangDARAH RUTIN

◦ Hb : 14,3 mg/dL◦ Ht : 43 %◦ Leukosit : 13.000/mm3◦ Trombosit : 329.000/mm3

HEMOSTASIS◦ Masa pembekuan/CT : T◦ Masa pendarahan/BT : 1

KIMIA KLINIK◦ Glukosa Darah Sewaktu : 87,7 mg/dL◦ Ureum : 25,6 mg/dL◦ Kreatinin : 0,74 mg/dL

FOTO RONTGEN PA

Cor, Sinuses & diafragma normal

Paru : Hilus normal Corakan paru bertambah

Tidak tampak infiltrat/nodulJantung : Tidak tampak metastase

Tidak tampak kardiomegali

USG ABDOMEN

Mammae kiri :

Cutis dan subcutis normal. Tampak lesi hipoechoic multipel, berbatas tegas, tepi lobulated.

Ukuran 17,3 x 14,9 x 13,2 mm pada arah jam 12, 1cm dari areola kiri.

Ukuran 9,9 x 8,6 x 9,5 mm pada arah jam 6, 1cm dari areola kiri.

Mammae kanan :

Cutis dan subcutis normal. Jaringan fibroglandular baik. Tidak tampak lesi an/hipo/hiperechoic

Aksila:

Tidak tampak nodul hipo/hiperekhoik pada kedua aksila

Kesan :

Lesi solid multipel pada mammae kiri, karakteristik benigna

Saat ini tidak tampak lesi solid/kistik pada mammae kanan

Tidak tampak pembesaran KGB pada kedua aksila

USG

DIAGNOSA KERJADK/

Tumor mammae sinistra suspek benigna

TERAPI

Umum:

Bed rest

Diet biasa

Khusus:

IUVD RL

Terapi operatif : Biopsi eksisi

Tunggu hasil PA

Coamox 3 x 1

PCT 3 x 500 mg

Imunos 3 x 1

PROGNOSA

Quo ad vitam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

TINJAUAN PUSTAKA ANATOMI PAYUDARA

Hal yang harus diperhatikan saat operasi payudara

Nervus Otot/area persarafan Defisit fungsional

N. torasikus (of Bell) Serratus anterior Winging scapula

N. torakodorsalis Latissimus dorsi Tidak dapat mendorong diri sendiri untuk berdiri dari posisi duduk

N. pektoralis medial dan lateral Pektoralis mayor dan minor Kelemahan dari otot pektoralis

N. interkostobrakhial Menyebrang axilla secara transversal menuju bagian dalam lengan

Anestesi pada bagian dalam lengan

JENIS-JENIS TUMOR JINAK PAYUDARA

1. Fibroadenoma mammae

2. Kista mammae

3. Papilloma Intraduktus

4. Kelainan fibrokistik

5. Tumor Phyloides

6. Galaktokel

7. Adenosis sklerosis

8. Mastitis

9. Ductus Ectasia

10. Nekrosis lemak

1.Fibroadenoma mammaeFibroadenoma adalah lesi yang sering terjadi pada mammae.. Fibroadenoma sering membesar mencapai ukuran 1 atau 2 cm. Kadang fibroadenoma tumbuh multiple (lebih 5 lesi pada satu

mammae).

ETIOPATOGENESIS :

hipersensitivitas terhadap estrogen pada lobul dianggap menjadi penyebabnya.

Usia menarche

Usia menopause

Terapi hormonal termasuklah kontrasepsi oral

Faktor genetik

GAMBARAN KLINIS :

Kebanyakan benjolan berdiameter 2-3 cm, namun FAM dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar (giant fibroadenoma).

Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Benjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk).

DIAGNOSIS

Pemeriksaan fisik

Fine-needle aspiration (FNA) sitologi merupakan metode diagnosa yang akurat.

Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH) atau biopsi jarum dengan diameter yang lebih besar (core needle biopsi).

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS

Menunjukkan stroma fibroblastik longgar yang terdiri dari ruang seperti saluran

(ductlike) dilapisi epithelium yang terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk. Ductlike

atau ruang glandular ini dilapisi dengan lapisan sel tunggal atau multiple yang

regular dan berbatas tegas serta membran basalis yang intak

PENATALAKSANAAN : Pada fibroadenoma dilakukan eksisi dibawah pengaruh anestesi lokal atau general.

2.Kista mammaeKista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel-sel glandular. Kista terbentuk dari cairan yang

berasal dari kelenjar payudara.

ETIOPATOGENESIS :

Belum diketahui

Hiperestrogenism akibat penggunaan terapi pengganti hormon.

GAMBARAN KLINIS :

licin dan teraba kenyal

Pada palpasi gambaran klasik dari lesi yakni licin semasa dipalpasi dan menimbulkan rasa nyeri.

Benjolan bulat yang dapat digerakkan

DIAGNOSIS :

Pemeriksaan klinis dan aspirasi sitologi. Jumlah cairan yang diaspirasi biasanya antara 6 atau 8 ml. Cairan dari kista bisa berbeda warnanya, mulai dari kuning pudar sampai hitam, kadang terlihat translusen dan bisa juga kelihatan tebal dan bengkak.

PENATALAKSANAAN : Eksisi merupakan tatalaksana bagi kista mammae.

3. Papilloma Intraduktustumor benigna pada epithelium duktus mammae dimana terjadinya hipertrofi pada epithelium

dan mioepithelial. Tumor ini bisa terjadi disepanjang sistem duktus dan predileksinya adalah pada ujung dari sistem duktus yakni sinus lactiferous dan duktus terminalis.

ETIOPATOGENESIS

masih belum jelas.

terkait dengan proliferasi dari epitel fibrokistik yang hiperplasia.

GAMBARAN KLINIS :

Hampir 70% dari pasien datang dengan nipple discharge yang serous dan bercampur darah.

massa pada area subareola ditemukan pada pemeriksaan fisis.

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS

Secara histologi, tumor ini terdiri dari papilla multipel yang masing-masing terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi sel epitel kuboidal atau silinder yang biasanya terdiri dari dua lapisan terluar epitel menutupi lapisan mioepitel.

PENATALAKSANAAN :

Umumnya, pasien diterapi secara konservatif dan papilloma serta nipple discharge dapat menghilang secara spontan dalam waktu beberapa minggu. Apabila hal ini tidak berlaku, eksisi lokal duktus yang terkait bisa dilakukan.

4.Kelainan Fibrokistik Penyakit fibrokistik atau dikenal juga sebagai mammary displasia adalah benjolan payudara yang sering dialami oleh sebagian besar wanita. Benjolan ini harus dibedakan dengan keganasan. Kelainan fibrokistik pada payudara adalah kondisi yang ditandai penambahan jaringan fibrous dan glandular.

GAMBARAN KLINIS :

benjolan fibrokistik biasanya multipel, keras, adanya kista, fibrosis, benjolan konsistensi lunak, terdapat penebalan, dan rasa nyeri.

Kista dapat membesar dan terasa sangat nyeri selama periode menstruasi.

DIAGNOSIS :

Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan difus (tidak memiliki batas jelas), terutama berada di bagian atas-luar payudara tanpa ada benjolan yang dominan,

Apabila keluar cairan dari puting, baik bening, cair, atau kehijauan, sebaiknya diperiksakan tes hemoccult untuk pemeriksaan sel keganasan. Apabila cairan yang keluar dari puting bukanlah darah dan berasal dari beberapa kelenjar, maka kemungkinan benjolan tersebut jinak.

Biopsi dilakukan terutama untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis kanker.

PENATALAKSANAAN :

Medikamentosa simptomatis, operasi apabila medikamentosa tidak menghilangkan keluhannya dan ditemukan pada usia pertengahan sampai usia lanjut.

5.Tumor Filoides (Kistosarkoma filoides)

Tumor filodes atau dikenal dengan kistosarkoma filodes adalah tumor fibroepitelial yang ditandai dengan hiperselular stroma dikombinasikan dengan komponen epitel. Tumor filodes umum terjadi pada dekade 5 atau 6.

Benjolan ini jarang bilateral (terdapat pada kedua payudara), dan biasanya muncul sebagai benjolan yang terisolasi dan sulit dibedakan dengan FAM.

Gambaran klinik :

Benjolan berbentuk bulat lonjong dengan permukaan berbenjol-benjol, berbatas tegas dengan ukuran yang lebih besar dari fibroadenoma.

Benjolan ini jarang bilateral (terdapat pada kedua payudara)

Ukuran bervariasi, meskipun tumor filodes biasanya lebih besar dari FAM, mungkin karena pertumbuhannya yang cepat.

Gambaran histopatologis

Tumor filoides jinak memperlihatkan peningkatan jumlah mencolok pada fibroblas fusiformis reguler dalam stroma.

PENATALAKSANAAN :

Tumor filoides jinak diterapi dengan cara melakukan pengangkatan tumor disertai 2 cm (atau sekitar 1 inchi) jaringan payudara sekitar yang normal.

Tumor filoides yang ganas dengan batas infiltratif mungkin membutuhkan mastektomi (pengambilan jaringan payudara).

6.Adenosis sklerosisPembesaran lobulus payudara, yang mencakup kelenjar-kelenjar yang lebih banyak dari biasanya.

Gambaran klinik :

sulit membedakan tumor ini dengan kanker melalui pemeriksaan fisik payudara.

Perubahan histologis :

1. berupa proliferasi (proliferasi duktus)

2. involusi (stromal fibrosis, regresi epitel).

3. lobus payudara yang terdistorsi

4. Kalsifikasi dapat terbentuk pada adenosis, adenosis sklerotik, dan kanker, sehingga makin membingungkan diagnosis

Gambaran histopatologis

PENATALAKSANAAN : Biopsi melalui aspirasi jarum halus biasanya dapat menunjukkan apakah tumor ini jinak atau tidak. Namun dengan biopsi melalui pembedahan dianjurkan untuk memastikan tidak terjadinya kanker.

7.Galaktokel Galaktokel adalah kista berisi susu yang terjadi pada wanita yang sedang hamil atau menyusui atau dengan kata lain merupakan dilatasi kistik suatu duktus yang tersumbat yang terbentuk selama masa laktasi.

GAMBARAN KLINIS :

Biasanya galaktokel tampak rata

Kista menimbulkan benjolan yang nyeri

Benjolan dapat digerakkan, walaupun dapat juga keras dan susah digerakkan

DIAGNOSIS :

skrining sonografi : terlihat penyebaran dan kepadatan tumor tersebut.

PENATALAKSANAAN :

aspirasi jarum halus untuk mengeluarkan sekret susu.

Pembedahan dilakukan jika kista terlalu kental dan sulit di aspirasi

8. Mastitis Mastitis adalah infeksi yang sering menyerang wanita yang sedang menyusui atau pada wanita yang mengalami kerusakan atau keretakan pada kulit sekitar puting.

ETIOPATOGENESIS :

Kerusakan pada kulit sekitar puting : memudahkan bakteri dari permukaan kulit untuk memasuki duktus yang menjadi tempat berkembangnya bakteri dan menarik sel-sel inflamasi.

GAMBARAN KLINIS :

Payudara menjadi merah, nyeri, dan terasa hangat saat perabaan. adanya massa berkonsistensi keras, bisa melekat ke kulit,

Retraksi puting susu akibat fibrosis periduktal,

Terdapat pembesaran kelenjar getah bening aksila.

PENATALAKSANAAN : Pada mastitis dengan kondisi ini diterapi dengan antibiotik. Pada beberapa kasus, mastitis berkembang menjadi abses atau kumpulan pus yang harus dikeluarkan melalui pembedahan.

9.Ductus Ectasia Ektasia duktus merupakan lesi benigna yang ditandai adanya pelebaran dan pengerasan dari duktus.

GAMBARAN KLINIS :

Adanya massa berupa ductus yang membesar dicirikan dengan sekresi puting yang berwarna hijau atau hitam pekat, dan lengket.

Puting terasa sakit serta tampak kemerahan.

PENATALAKSANAAN :

Umumnya tidak memerlukan tindakan apapun, atau dapat membaik dengan melakukan pengkompresan dengan air hangat dan obat-obat antibiotik.

Apabila keluhan tidak membaik, duktus yang abnormal dapat diangkat melalui pembedahan dengan cara insisi pada tepi areola.

10.Nekrosis lemak Nekrosis lemak terjadi bila jaringan payudara yang berlemak rusak, bisa terjadi spontan atau akibat dari cedera yang mengenai payudara. Ketika tubuh berusaha memperbaiki jaringan payudara yang rusak, daerah yang mengalami kerusakan tergantikan menjadi jaringan parut.

GAMBARAN KLINIS :

Massa keras yang sering agak nyeri tetapi tidak membesar.

Terdapat retraksi kulit dan batasnya tidak rata.

DIAGNOSIS :

Berkonsistensi keras,

Ditemukan daerah yang mengalami nekrosis lemak dengan jaringan parut

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS :

Terdapat nekrosis jaringan lemak yang kemudian menjadi fibrosis.

PENATALAKSANAAN :

Dengan biopsi jarum atau dengan tindakan pembedahan eksisi

TUMOR GANAS PAYUDARADefinisi

Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.

Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

Etiologi

1. Senyawa kimia

2. Faktor fisik

3. Virus,

4. Iritasi kronis dan inflamasi kronis

5. Kelemahan genetic sel-sel

Faktor Resiko 1. Riwayat pribadi tentang kanker payudara2. Anak perempuan dan saudara perempuan dari wanita dengan kanker payudara3. Menarke dini (kurang dari 12 tahun)4. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama (>30 tahun)5. Menopouse pada usia lanjut6. Riwayat penyakit payudara jinak7. Obesitas setelah menopouse8. Kontrasepsi oral9. Terapi penggantian hormon estrogen atau progesteron10. Gaya hidup 11. Status sosial ekonomi tinggi

Klasifikasi

Non invasive

Intraductal

Lobular carcinoma in situPaget’s disease of

nipple

Invasive

Karsinoma invasive ductal

Karsinoma mucinous

Tipe squamous

Patogenesis

Stadium Ca mammaeStadium Ukuran Tumor Palpable Lymph

Node Metastase

0 Tis N0 M0 1 T1 N0 M0 IIA T1

T2 N1 N0

M0 M0

IIB T2 T3

N1 N0

M0 M0

IIIA T1, T2 T3

N2 N1

M0 M0

IIIB T4 N3 M0 IV T N M1

"T” yaitu tumor size atau ukuran tumor“N” yaitu node atau kelenjar getah bening regional “M” yaitu metastasis atau penyebaran jauh.

Manifestasi klinis

Man

ifest

asi K

linis

Benjolan payudara

Erosi atau eksema papilla mammae

Perdarahan papilla mammae

Rasa sakit atau nyeri

Pembesaran KGB

Gambaran Ca mammae

Diagnosis• Keluhan pada payudara atau ketiak• Benjolan ? Nyeri ? Nipple discharge ? Perubahan pada kulit?Anamnesis

• Status generalis • Status lokalis (massa, perubahan kulit, nipple, status KGB?Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan Lab darah dan kimia rutin• USG payudara dan mamografi untuk tumor > 3 cm• Foto thorax• USG abdomen (hepar)

Pemeriksaan penunjang

• FNAB

Pemerikaan sitologi

• Core biopsy• Biopsi eksisional• Biopsi insisional• Spesimen mastektomi disertai dengan pemeriksaan KGB• Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, P53, dll

Pemeriksaan histopatologi

Mammography• Mammography adalah suatu pemeriksaan x-ray dari dada yang mempunyai kemampuan untuk

mendeteksi suatu kanker di dada ketika ia masih sangat kecil, jauh sebelum ia dapat dirasakan dengan pemeriksaan payudara.

USGUltrasonografi digunakan terutama sebagai metode relatif murah dan efektif untuk membedakan massa

kistik payudara dan massa payudara padat USG juga memberikan informasi berharga tentang sifat dan tingkat massa padat dan lesi payudara

lainnya.

MRIMRI digunakan untuk beberapa kasus, yaitu : 1. kasus kanker payudara dengan hasil mammografi negatif, 2. untuk mengetahui ukuran tumor dalam kanker lobular invasif, 3. untuk memantau respon kanker payudara terhadap terapi preoreratif,

PET SCANPET scanning digunakan untuk mengidentifikasi metastasis kelenjar getah bening nonaxilary untuk

kanker payudara stadium lanjut dan kanker payudara inflamatory sebelum memulai terapi non adjuvant.

TES GENETIK Penyebab utama dari pewarisan kanker payudara adalah mutasi dari gen BRCA1 atau BRCA2

Tata laksanaPembedahan

BCS

Mastektomi simpel

Mastektomi radikal

modifikasi

Mastektomi radikal

Lumpektomi

Terapi radiasi

Sinar-X

Terapi Hormon Kemoterapi

Capecitabine

Prognosis

Pencegahan Pencegahan primer : SADARI

Pencegahan Pencegahan sekunder

Skrining dengan mammografi ; syarat :Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.

Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya

TERIMA KASIH