Post on 12-Jan-2016
description
CASE REPORT KEJANG AKUT, DIARE AKUT, BRONCHOPNEUMONIA
Presentan : dr. Robertus Aris Maharyady
Pembimbing : dr. Chandni Daryanani. SpA
Nama : An FNo RM : 07.69.08Umur : 2 tahun 3 bulanAnak ke : 1Pendidikan : -Agama : MuslimAlamat : Dsn. Baru Utara
IDENTITAS PASIEN
Nama Ayah : Tn. A Nama Ibu : Ny. SUsia : 35 th Usia : 27 thAgama : Islam Agama : IslamPekerjaan : swasta Pekerjaan : Ibu rumah
tanggaPendidikan : SMA Pendidikan :
SMA
IDENTITAS ORANG TUA
Keluhan utama : KejangKeluhan tambahan : Buang air besar
cair, Demam, Batuk dan Pilek
RIWAYAT PENYAKIT
±5 hari smrs pasien mulai mengalami demam. Demam dirasakan sepanjang hari, awalnya sumeng-sumeng semakin lama semakin bertambah tinggi setiap harinya. Selain itu pasien juga mengalami batuk dan pilek. Batuk dengan dahak yang sulit dikeluarkan dan hidung berair dengan cairan bewarna putih bening dan encer. Selain itu anak juga tampak semakin bertambah sesak setiap harinya. Untuk mengatasi keluhan ini ibu pasien sudah membawa pasien berobat ke puskesmas mendapat terapi berupa penurun panas dan puyer batuk. Keluhan demam dirasakan berkurang apabila pasien diberi obat penurun panas namun kembali meningkat setelahnya. Keluhan batuk dirasakan tidak membaik.
±2 hari smrs pasien mulai mengalami BAB cair. BAB sebanyak >20x dalam sehari, dengan jumlah kira-kira ¼ gelas aqua setiap kali BAB, berwarna kuning kehijauan, lendir (+), darah (-), ampas(+) (-). Keluhan muntah disangkal, buang air kecil sedikit. Selain itu saat dirumah anak tampak lemas, tidak mau makan dan minum. Pasien belum sempat dibawa berobat untuk mengatasi keluhan ini.
Riwayat perjalanan penyakit
±30 menit smrs pasien mengalami kejang. Ibu pasien menceritakan bahwa ia menyadari anaknya kejang karena pasien tidak dapat merespon ketika dipanggil dan ditepuk-tepuk. Kejang berupa mata mendelik keatas, wajah menoleh kekiri, lidah sedikit terjulur dengan kedua tangan dan kaki kaku dalam posisi tidur. Kejang sebanyak 2x selama ± 5 menit dan pasien kembali tertidur sebelum akhirnya kembali kejang. Jeda antar kejang ± 15 menit. Setelah kejang pasien kembali tertidur dan tampak lemas.
Pada saat dibawa ke UGD pasien masih dalam keadaan kejang, sempat berhenti selama ± 30 menit dan kembali kejang sebanyak 1x, dengan durasi ± 10 menit.
Riwayat perjalanan penyakit
PERJALANAN PENYAKIT
5 hr•Demam (+)
•Batuk (+)
•Pilek(+)
2 hr •BAB Cair (+), BAK sedikit
•Anak tampak Lemas
•Tidak mau Makan dan Minum
MRS•30 menit smrs pasien mengalami Kejang,
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU- Riwayat kejang sebelumnya disangkal
- - Riwayat asma disangkal - - Riwayat pengobatan paru lebih dari 6 bulan disangkal- - Riwayat alergi obat dan makanan disangkal- - Riwayat trauma disangkal
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA - Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan
serupa.
KEHAMILAN Perawatan antenatal : teratur, ke puskesmas Penyakit kehamilan : disangkal
RIWAYAT KELAHIRAN Tempat persalinan : bidan desa Penolong persalinan : bidan Usia kehamilan : cukup Bulan Cara persalinan : spontan pervaginam, tanpa
penyulit Berat badan lahir : 2900 gram Panjang badan lahir : 47 cm
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Kesan : Imunisasi dasar sudah lengkap
I II III ULANGAN
BCG 1 bulan - - -
DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan -
Polio 0 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
Hep B 0 bulan 1 bulan 6 bulan -
Campak 9 bulan - - -
Riwayat Imunisasi
PERKEMBANGAN FISIK/MOTORIK
UMUR
Gigi pertama 7 bulan
Duduk 6 bulan
Berdiri 10 bulan
Bicara 9 bulan
Membaca -
Kesan : Riwayat perkembangan baik
Riwayat Perkembangan
Umur (bulan)
A.S.I/P.A.S.I Buah/biskuitBubur susu
Bubur tim
0-2 √
2-4 √
4-6 √
6-8 √ √ √
8-10 √ √ √ √
10-12 √ √ √ √
Kesan : Riwayat Makan baik
Riwayat Makanan
DATA ANTROPOMETRI
Berat badan : 13kg Tinggi Badan : 87 cm CDC 2000
BB/U: 13/12,5x 100% =104% baik
PB/U: 87/87x 100% =100% baik
P50%: BB actual/BB ideal =13/12,5 x 100% = 104%
Kesan : Gizi baik
Pemeriksaan Umum (20/5/2015) Keadaan umum : Tampak sakit berat Kesadaran : letargi, tidak menangis kuat E4M6V5
Frek. Nadi : 180 x/menit (Reguler, isi kurang, tidak kuat angkat)
Frek. Pernafasan : 52 x/menit , sat O2 : 96% Suhu tubuh : 39,6oC (axilla) Berat badan : 13 kg Tinggi badan : 87 cm
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Sistem Kepala : normocephali Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera tidak ikterik,
kelopak mata cekung +/+, air mata -/-,
pupil bulat, isokor 3mm/3mm, rcl+/+, rctl+/+
Telinga : Normotia, liang telinga tidak sempit, serumen -/-
Hidung : Bentuk biasa, lapang, sekret -/-, pernafasan cuping hidung -/-
Tenggorokan: T1-T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis.
Mulut : Mukosa bibir kering, Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba membesar, Kaku kuduk (-)
Pemeriksaan Fisik
Thoraks : Ins : Pergerakaan dinding dada simetris, retraksi (+) sela
iga (+)epigastrium
Pal : Stem femitus kanan=kiri Per : Sonor kanan=kiri Aus : Paru-paru BND bronkovesikuler, ronkhi +/+,
wheezing-/- Jantung BJ I & II reguler, gallop (-), murmur (-) Abdomen : Ins : Perut tampak datar Aus : Bising usus (+), 8-10x / menit Pal : supel, turgor kembali lambat, tidak teraba massa,
hepar dan lien tidak teraba Per : Tympani di empat kuadran Anggota gerak : akral hangat +/+, sianosis (-), capiliary refil < 2” Genitalia : Eritema natum - Kulit : tampak pucat, petechiae(-) R. Fisiologis ++/++ ; R. Patologis -/-
PEMERIKSAAN FISIK
Hasil Laboratorium (Tanggal 20 Mei 2015) Hb : 10,8 g/dL Eritrosit : 4,92 juta/uL Leukosit : 12.300 /uL Trombosit : 239.000 /uL Hematokrit : 32,4 % GDS : 234 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anak F. 2 tahun 3 bulan±5 hari smrs pasien mengalami demam, awalnya sumeng-sumeng semakin lama semakin tinggi, disertai batuk dan pilek. Batuk produktif, disertai keluhan sesak yang semakin bertambah. ± 2 hari BAB cair sebanyak >20x dalam sehari, dengan jumlah kira-kira ¼ gelas aqua setiap kali BAB, berwarna kuning kehijauan, lendir (+), ampas(-), BAK sedikit, anak tampak lemas, tidak mau minum. ± 30 menit smrs mengalami kejang berupa mata mendelik keatas, wajah menoleh kekiri, lidah sedikit terjulur dengan kedua tangan dan kaki kaku dalam posisi tidur. Kejang sebanyak 2x selama ± 5 menit dan pasien kembali tertidur sebelum akhirnya kembali kejang. Jeda antar kejang ± 15 menit. Setelah kejang anak tampak lemas dan mengantuk.
RESUME
Kejang akut ec susp. electrolit imbalance Diare akut dehidrasi berat Bronchopneumonia
DIAGNOSIS KERJA
Pemeriksaan Fisik
KU: TSB
Kes: E4M6V5 letargis, tidak menangis kuat,
N: 180x/ menit tidak kuat angkat, RR: 52x/m, sat O2 : 96% S: 39,6oC, BB: 13 kg Mata : kelopak mata cekung +/+, air mata -/-, Mulut : Mukosa bibir kering
Thoraks : rhonki +/+ retraksi (+) sela iga dan epigastrium Abdomen : turgor kembali lambat Anggota gerak : akral hangat +/+, sianosis (-), capiliary refil < 2” Kulit : tampak pucat.
Hasil Laboratorium (20/5/2015) Hb : 10,8 mg/dL Eritrosit : 4,92 juta/uL Leukosit : 12.300 /uL Trombosit : 239.000 /uL Hematokrit : 32,4 % GDS : 234 mg/dl
RESUME
PENATALAKSANAAN
Pro rawat inap Diet : Puasa Sementara O2 1-2 lpm nasal canul IVFD RL ½ jam : 260 tpm makro
2 ½ jam : 121 tpm makro
16 tpm makro Diazepam supp 10 mg jika kejang Paracetamol drip 195 mg/ 6jam Ampicilin 4 x 500mg iv Gentamisin 1x 80 mg iv Ambroxol syr 3 x 5mg Pemasangan kateter urine Rencana Pemeriksaan Elektrolit, Feses Lengkap, AGD ( tidak dapat
dilakukan), Rontgen Thorax Observasi keadaan umum, TTV dan balance cairan Edukasi orang tua
FOLLOW UP
21-5-2015 (PH=2)
SUBJECTIVE
•BAB cair (+) 10x dalam sehari, lendir (+), ampas (-), kuning kehijauan•Demam (+)•Batuk (+)•Kejang (-)
OBJECTIVE
•KU: TSS•Kes : CM, Anak rewel•T: 37,8 C•HR: 110x/m, kuat angkat•RR: 28 x/m•Mata : Cekung (+) , Air mata (-)•Mulut : Mukosa bibir lembab•Thoraks: •Retraksi sela iga (+), Epigastrium (-), BND: Bronchovesiculer, Rh +/+, Wh -/- , BJ I&II reg, murmur (-), Gallop(-)
•Abd: BU(+) 6-8x/m, Turgor cukup•Genitalia : Eritema natum(-)•Akral : Hangat; Crt <2”•Kulit : Tidak tampak pucat
ASSESMENT
•Diare akut Dehidrasi Ringan•BronchoPneumonia•infeksi parasit (Ascariasis)
PLANNING
•Diet : Lunak•IVFD: RL 16 gtt/m•Ampicilin 4 x 500mg iv (2)•Gentamisin 1x 80 mg iv (2)•Paracetamol195 mg/6jam•Zinc 1x20 mg•Diazepam sup 10mg k/p•p.Pamoat 1x 125 mg•Ambroxol syr 3 x 5mg•Oralit 100-200cc tiap x BAB
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Feses Lengkap (21 Mei 2015) Makroskopik :
Warna : Kuning Kehijauan Konsistensi : Cair
Mikroskopik : Eritrosit : 0-1 Lekosit : 1-2 Telur Cacing: Ascaris Limricoides Amuba : - Jamur : - Lain-lain : -
Natrium : 124.77 mmol/L Kalium : 3.85 mmol/L Clorida: 104.85 mmol/L
22-5-2015 (PH=3)
SUBJECTIVE
•BAB cair (+) 5x dalam sehari, kuning kehijauan lendir (-), ampas (+)•Demam (-)•Batuk (+)•Kejang (-)
OBJECTIVE
•KU: TSR•Kes : CM, •T: 36,5 C•HR: 104 x/m, kuat angkat•RR: 24 x/m•Mata : Cekung (-) , Air mata (+)
•Mulut : Mukosa bibir lembab
•Thoraks: •Retraksi (-), BND: Bronchovesiculer, Rh -/-, Wh -/- , BJ I&II reg, murmur (-), Gallop(-)
•Abd: BU(+) 6-8x/m, Turgor cukup
•Genitalia : Eritema natum(-)•Akral : Hangat; Crt <2”•Kulit : Tidak tampak pucat
ASSESMENT
•Diare akut tanpa Dehidrasi•BronchoPneumonia•infeksi parasit (Ascariasis)
PLANNING
•Diet : Lunak•IVFD: RL 16 gtt/m•Ampicilin 4 x 500mg iv(3)•Gentamisin 1x 80 mg iv(3)•Paracetamol 195 mg/6jam•Zinc 1x20 mg•Ambroxol syr 3 x 5mg•Diazepam sup 10mg k/p•Oralit 100-200cc tiap x BAB•Aff folley cateter
23-5-2015 (PH=4)
SUBJECTIVE
•BAB cair (+) 3x dalam sehari, kuning kehijauan, lendir (-), ampas (+), BAB keluar cacing (1x)•Demam (-)•Batuk (-)•Kejang (-)
OBJECTIVE
•KU: TSR•Kes : CM, •T: 36,8 C•HR: 104 x/m, kuat angkat•RR: 24 x/m•Mata : Cekung (-) , Air mata (+)•Mulut : Mukosa bibir lembab
•Thoraks: •BND: Bronchovesiculer, Rh -/-, Wh -/- , BJ I&II reg, murmur (-), Gallop(-)
•Abd: BU(+) 6-8x/m, Turgor cukup•Genitalia : Eritema natum(-)•Akral : Hangat; Crt <2”•Kulit : Tidak tampak pucat
ASSESMENT
•Diare akut tanpa Dehidrasi•BronchoPneumonia•infeksi parasit (Ascariasis)
PLANNING
•Diet : Lunak•IVFD: RL 16 gtt/m•Ampicilin 4 x 500mg iv(4)•Gentamisin 1x 80 mg iv(4)•Paracetamol 4x195 mg k/p•Zinc 1x20 mg•Diazepam sup 10mg k/p•Oralit 100-200cc tiap x BAB
24-5-2015 (PH=5)
SUBJECTIVE
•BAB cair (+) 6x dalam sehari, kuning kehijauan lendir (-), ampas (+), keluar cacing (2x)•Demam (-)•Batuk (-)•Kejang (-)
OBJECTIVE
•KU: TSR•Kes : CM, •T: 36,5 C•HR: 100 x/m, kuat angkat•RR: 24 x/m•Mata : CA (+), Cekung (-) , Air mata (+)
•Mulut : Mukosa bibir lembab
•Thoraks: •Retraksi (-), BND: Bronchovesiculer, Rh -/-, Wh -/- , BJ I&II reg, murmur (-), Gallop(-)
•Abd: BU(+) 6-8x/m, Turgor cukup
•Genitalia : Eritema natum(-)•Akral : Hangat; Crt <2”•Kulit : Tidak tampak pucat
ASSESMENT
•Diare akut tanpa Dehidrasi•BronchoPneumonia•infeksi parasit (Ascariasis)
PLANNING
•Diet : Lunak•IVFD: RL 16 gtt/m•Ampicilin 4 x 500mg iv(5)•Gentamisin 1x 80 mg iv(5)•Paracetamol195 mg/6jam/ k/p•Zinc 1x20 mg•Oralit 100-200cc tiap x BAB•Diazepam sup 10mg k/p
25-5-2015 (PH=6)
SUBJECTIVE
•BAB lunak 2x dalam sehari, kuning kecoklatan lendir (-), ampas (+), cacing (-)•Demam (-)•Batuk (-)•Kejang (-)
OBJECTIVE
•KU: Baik•Kes : CM, •T: 36,3 C•HR: 96 x/m, kuat angkat•RR: 20 x/m•Mata : CA (-), Cekung (-) , Air mata (+)
•Mulut : Mukosa bibir lembab
•Thoraks: •Retraksi (-), BND: Bronchovesiculer, Rh -/-, Wh -/- , BJ I&II reg, murmur (-), Gallop(-)
•Abd: BU(+) 6-8x/m, Turgor cukup
•Genitalia : Eritema natum(-)•Akral : Hangat; Crt <2”•Kulit : Tidak tampak pucat
ASSESMENT
•Diare akut tanpa Dehidrasi•BronchoPneumonia•infeksi parasit (Ascariasis)
PLANNING
•Diet : Lunak•IVFD: RL 16 gtt/m•Ampicilin 4 x 500mg iv(6)•Gentamisin 1x 80 mg iv(6)•Paracetamol195 mg/6jam/ k/p•Zinc 1x20 mg•Oralit 100-200cc tiap x BAB•Diazepam sup 10mg k/p•Cek DR, Feses Lengkap ulang
Feses Lengkap (25 Mei 2015) Makroskopik :
Warna : Kuning Kecoklatan Konsistensi : lunak
Mikroskopik : Eritrosit: 0-1 Lekosit : 0-2 Telur Cacing: - Amuba : - Jamur : - Lain-lain : -
Hb : 10.8 mg/dl Leukosit : 2.500 /uL Trombosit : 262.000 /uL Hematokrit : 32,6 % Eritrosit: 4,92 juta/uL
Pemeriksaan Laboratorium
26-5-2015 (PH=7)
SUBJECTIVE
•BAB lunak 1x dalam sehari, kuning kecoklatan lendir (-), ampas (+), cacing (-)•Demam (-)•Batuk (-)•Kejang (-)
OBJECTIVE
•KU: Baik•Kes : CM, •T: 36,4 C•HR: 92 x/m, kuat angkat•RR: 20 x/m•Mata : CA (-), Cekung (-) , Air mata (+)
•Mulut : Mukosa bibir lembab
•Thoraks: •Retraksi (-), BND: Bronchovesiculer, Rh -/-, Wh -/- , BJ I&II reg, murmur (-), Gallop(-)
•Abd: BU(+) 6-8x/m, Turgor cukup
•Genitalia : Eritema natum(-)•Akral : Hangat; Crt <2”•Kulit : Tidak tampak pucat
ASSESMENT
•Diare akut tanpa Dehidrasi•BronchoPneumonia•infeksi parasit (Ascariasis)
PLANNING
•Diet : Biasa•IVFD: RL 16 gtt/m•Ampicilin 4 x 500mg iv(7)
•Gentamisin 1x 80 mg iv(7)
•Paracetamol 195 mg/6jam/ k/p
•Zinc 1x20 mg•Oralit 100-200cc tiap x BAB
•Diazepam sup 10mg k/p•Aff infus•Rawat Jalan dengan:•Pct 4 x 125 mg k/p•Oralit 150cc k/p•Zinc 1 x 20 mg teruskan sampai 10 hari
ANALISA KASUS
Apakah penegakan diagnosis pada kasus ini sudah tepat ? Dasar diagnosa pada penderita ini didasarkan pada: Dari alo anamnesa pada orang tua pasien didapatkan keluhan
demam ±5 hari , awalnya sumeng-sumeng semakin lama semakin tinggi, disertai batuk dan pilek. Batuk produktif, disertai keluhan sesak yang semakin bertambah.
Selain itu pasien juga mengalami BAB cair sebanyak >20x dalam sehari ±2 hari smrs, dengan jumlah kira-kira ¼ gelas aqua setiap kali BAB, berwarna kuning kehijauan, lendir (+), ampas (-), darah (-). BAK sedikit, anak tampak lemas, tidak mau minum .
Dan akhirnya ± 30 menit smrs mengalami kejang berupa mata mendelik keatas, wajah menoleh kekiri, lidah sedikit terjulur dengan kedua tangan dan kaki kaku dalam posisi tidur. Kejang sebanyak 2x selama ± 5 menit dan pasien kembali tertidur sebelum akhirnya kembali kejang. Jeda antar kejang ± 15 menit. Setelah kejang anak tampak lemas dan mengantuk
Dari Pemeriksaan Fisik didapatkan data sebagai berikut :
KU: TSB
Kes: E4M6V5 letargis, tidak menangis kuat,
N: 180x/ menit tidak kuat angkat, RR: 52x/m, sat O2 : 96%, S: 39,6oC, BB: 13 kg Mata : kelopak mata cekung +/+, air mata -/-, Mulut : Mukosa bibir kering
Thoraks : rhonki +/+ retraksi (+) sela iga dan epigastrium Abdomen : turgor kembali lambat Anggota gerak : akral hangat +/+, sianosis (-), capiliary refil < 2” Kulit : tampak pucat.
Dari Pemeriksaan Laboratorium didapatkan data sebagai berikut : Hb : 10,8 mg/dL Natrium 124.77 Eritrosit : 4,92 juta/uL Leukosit : 12.300 /uL Trombosit : 239.000 /uL Hematokrit : 32,4 % GDS : 234 mg/dl
ANALISA KASUS
BERDASARKAN PEMERIKSAAN-PEMERIKSAAN TERSEBUT PASIEN DIDIAGNOSA DENGAN
Broncho Pneumonia Diare akut dehidrasi berat Kejang akut ec electrolit imbalance
PEMBAHASAN Gejala demam disertai batuk produktif dan sesak sesuai
dengan trias pneumonia. Diagnosa ini didukung dengan urutan kronologis yang
sesuai dimana gejala dimulai dari batuk yang semakin lama menjadi produktif, diikuti dengan demam dan akhirnya timbul keluhan sesak.
Demam yang awalnya sumeng-sumeng semakin lama semakin tinggi menjadi penanda etiologi dari kasus ini yang kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi bakteri.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan : Peningkatan frekuensi nafas (RR 52x/m); Retraksi Sela iga dan Epigastrium, Rhonki +/+
Hal ini juga didukung dengan didapatkannya leukositosis (Leukosit :12.300 /uL) pada pemeriksaan laboratorium.
• Diare akut adalah buang air besar yang terjadi pada bayi atau anak yang sebelumnya tampak sehat, dengan frekwensi 3 kali atau lebih per hari, disertai perubahan tinja menjadi lembek atau cair dengan atau tanpa lendir dan darah, berlangsung kurang dari 14 hari.
Gejala Klinis
• Mula – mula anak menjadi cengeng, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, buang air kecil semakin berkurang.
• Bila penderita telah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak, berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering, penurunan kesadaran.
• pemeriksaan pada pasien ini didapatkan KU: tampak sakit berat, letargis, N 180x/mnt (tidak kuat angkat), RR 52x/mnt, S 39,6 C, BB 13 kg, turgor kulit menurun (kembali lambat), mata cekung, bibir kering dan air mata kering.
• Berdasarkan penentuan derajat dehidrasi menurut WHO, tanda di atas termasuk ke dalam derajat dehidrasi berat
PEMBAHASAN
Simptom Tanpa dehidrasi (kehilangan BB < 3%)
Dehidrasi ringan – sedang ( BB 3-9% )
Dehidrasi berat (kehilangan BB > 9%)
Kesadaran Baik Normal, gelisah, lelah Apathis, letargi, tidak sadar
Denyut jantung Normal normal – meningkat Takikardia*
Kualitas nadi Normal Normal – melemah Lemah, kecil, tidak teraba
Pernapasan Normal Normal – cepat Dalam
Mata Normal Sedikit cekung Sangat cekung
Air mata Ada Berkurang Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Turgor Segera kembali < 2 detik > 2detik
CR Normal Memanjang Memanjang, minimal
Extremitas Hangat Dingin Dingin, sianosis
kencing normal berkurang minimal
Menurut MMWR 2003
Cacing perut,Ascaris, Trichuris, Strongyloydes Jamur, Candida
Penyebab Penyakit
Diare
Virus Rotavirus, Norwalk + Norwalk like aget, Adenovirus, parvo virus
Parasit Protozoa, E.histolytica, Giardia lamblia, Balantidium coli, malaria
Infeksi (ENTERNAL)
Bakteri Shigella, Salmonella, E.Coli, Gol. Vibrio Bacillus cereus, Clostridium perfringes, Staph. aureus, Campylobacter Aeromonas, Yersinia
MALABSORBSI
ALERGI
KERACUNAN
Keracunan bahan-bahan kimia
Keracunan oleh racun Jasad Renik Yang dikandung & di produksi
AlgaeIkan, buah-buahan, Sayur-sayuran
IMUNO DEFISIENSI
SEBAB – SEBAB LAIN
Infeksi PA-renteral : Otitis media, Tonsilofaringitis, Bronkhopneumonia, Meningitis, Ensefalitis
Penggunaan : Ampisilin, ClindamisinAntibiotika
ETIOLOGI
PEMBAHASAN
Penyebab Kejang : Intrakranial vs Ekstrakranial Keadaan : PreIktal; Iktal; Postiktal Riwayat Antenatal, Persalinan, Postnatal Bentuk kejang : berupa mata mendelik keatas, wajah menoleh
kekiri, lidah sedikit terjulur dengan kedua tangan dan kaki kaku dalam posisi tidur. Kejang tonik generalisata
Kronologis Kejang :± 30 menit smrs mengalami kejang, sebanyak 2x selama ± 5 menit dan pasien kembali tertidur sebelum akhirnya kembali kejang. Jeda antar kejang ± 15 menit. Setelah kejang anak tampak lemas dan mengantuk. Saat dirumah sakit anak kembali kejang dengan durasi ± 10 menit. tampak peningkatan progresifitas daripada kejang
gejala lain yang berkaitan : Gangguan elektrolit (hiponatremi na: 124.77 mmol/L) , demam.Berdasarkan data-data diatas maka diagnosa serangan kejang akut ec gangguan elektrolit, merupakan diagnosa yang paling memungkinkan untuk ditegakkan
PENATALAKSANAANApakah Penatalaksanaan
pasien ini sudah tepat ? Pro rawat inap Diet : Puasa Sementara O2 1-2 lpm nasal canul IVFD RL ½ jam : 260 tpm
makro
2 ½ jam: 121 tpm makro
Maintenance 16 tpm makro
Diazepam supp 10 mg jika kejang
Paracetamol drip 195 mg/ 6jam Ampicilin 4 x 500mg iv Gentamisin 1x 80 mg iv
Ambroxol syr 3 x 5mg Oralit 100-200cc tiap x BAB Zinc 1 x 20 mg
Pirantel pamoat 1x 125 mg (single dose)
Pasang kateter Rencana Pemeriksaan Elektrolit,
Feses Lengkap, AGD ( tidak dapat dilakukan)
Observasi keadaan umum, TTV dan balance cairan
Edukasi
PEMBAHASAN
Pasien Dirawat Inap : sesuai dengan indikasi Pemberian cairan iv ; pemberian obat2an iv; pemberian O2; Keadaan
umum pasien tidak memungkinkan untuk rawat jalan
Diet : pasien dipuasakan sementara untuk mencegah resiko terjadinya aspirasi. segera setelah keadaan umum membaik pasien diberikan diet lunak agar memudahkan penyerapan makanan.
O2 1-2 lpm nasal canul : sesuai dengan indikasi Sebagai terapi suportif mempertahankan Sat O2 > 95%; didapatkan
tanda –tanda distress pernafasan berupa : nafas cepat (RR:52x/m) ; sesak ( Retraksi Sela iga dan epigastrium)
Pemberian Cairan Intravena : sesuai dengan indikasi Rehidrasi oleh karena anak tidak dapat minum; keadaan umum buruk
(Rencana terapi C pada tatalaksana diare akut dehidrasi berat)
RL 30cc/kg bb (390cc) ½ jam (umur anak>1 tahun) = 260 tpm makro
70cc/ kgbb (910cc) 2 ½ jam(umur anak>1 tahun)= 121 tpm makro
Maintenance kebutuhan rumatan 1150cc/24 jam = 16 tpm makro
PEMBAHASAN
Diazepam supp 10 mg (Antikonvulsan): sesuai dengan indikasi Anak kejang sebanyak 1x pada saat berada di UGD (pemberian dapat
diulang sebanyak 2x dengan interval 5 menit)
Paracetamol drip 195 mg/ 6jam (Antipiretik): sesuai dengan indikasi Didapatkan Demam (S: 39,6oC) ; sebagai profilaksis terjadinya kejang
demam
Ampicilin 4 x 500mg iv + Gentamisin 1x 80 mg iv: sesuai dengan indikasi
Penggunan antibiotik kombinasi dapat diindikasikan sebagai terapi empiris broad spectrum, jika tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan kultur dan tes resistensi / terlalu berbahaya bila pemberian antibiotik ditunda.
Pasien didiagnosa pneumonia dengan kecurigaan infeksi bakteri
Ambroxol syr 3 x 5mg (mukolitik) : sesuai indikasi Sebagai terapi symptomatic untuk membantu mengencerkan dahak
agar sekret lebih mudah dikeluarkan dari saluran nafas.
PEMBAHASAN
Oralit 100-200cc tiap x BAB: sesuai dengan indikasi Penggunaan oralit pada diare memiliki peranan yang sangat
penting dalam menurunkan angka kematian bayi dan anak dibawah 5 tahun sebagai cairan rehidrasi oral dengan ketentuan 50-100cc untuk anak <2tahun dan 100-200cc untuk anak > 2 tahun tiap kali BAB.
Zinc 1 x 20 mg: sesuai dengan indikasi Keuntungan suplementasi zinc: mengurangi lama dan beratnya
diare, mengembalikan nafsu makan anak, memiliki evidence based yang bagus, menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien, menurunkan durasi dan jumlah tinja/cairan yang dikeluarkan. Dengan ketentuan 10 mg untuk anak < 6 bulan dan 20 mg untuk anak > 6 bulan dengan lama pemberian 10 hari berturut-turut.
Pirantel pamoat 1x 125 mg (single dose): sesuai indikasi Sebagai terapi askariasis setelah ditemukan telur askaris pada
pemeriksaan feses lengkap dan cacing dewasa pada feses pasien..
PEMBAHASAN
Dasar pengobatan diare adalah lima pilar diare yaitu :
1. Rehidrasi dengan menggunakan oralit baru
2. Suplementasi zinc
3. ASI dan makanan tetap diteruskan
4. Antibiotika selektif
5. Edukasi
Dasar Pengobatan Pneumonia :
1. Terapetik dan Suportif
Dasar Pengobatan Kejang Akut :
1. Eliminasi Kejang
Algoritma Tatalaksana Kejang Akut & Status Konvulsi
TERIMA KASIH