Post on 05-Aug-2015
Lokasi | Desa Mendut, Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Jawa Tengah
Tahun Pembangunan | diperkirakan tahun 824 M oleh raja pertama wangsa Syailendra
Tinggi bangunan | 26,4 m
Tinggi batur candi | ± 2 m
Bentuk dasar denah | segi empat
Material | batu bata, lalu ditutup
batu alam pada bagian luar
Orientasi | arah Barat
Batur
Candi Mendut dilengkapi dengan batur setinggi ± 2 m dengan
selasar yang cukup lebar dan dilengkapi dengan langkan.
Pada beberapa titik di sepanjang dinding luar langkan
terdapat jaladwara atau saluran pembuangan air dari
langkan.
Tangga menuju selasar terletak di sisi Barat, tepat di depan
pintu masuk ke ruangan dalam tubuh candi. Dinding pipi
tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang
menggambarkan berbagai cerita yang mengandung ajaran
Buddha.
Bilik Penampil
Pintu masuk candi yang terletak tepat di
depan tangga dilengkapi dengan bilik
penampil yang menjorok keluar. Atap bilik
penampil ini menerus sampai ke atas dan
menyatu dengan atap candi.
Bilik penampilnya berupa lorong dengan
langit-langit berbentuk rongga
memanjang dengan penampang segi tiga.
Tidak terdapat gapura atau bingkai pintu
pada dinding depan bilik penampil
Atap
Atap Candi Mendut terdiri dari tiga kubus yang disusun makin ke atas makin kecil,
mirip atap candi-candi di Komplek Candi Dieng dan Gedongsanga. Di sekeliling kubus-
kubus tersebut dihiasi dengan 48 stupa kecil. Puncak atap sudah tidak tersisa
sehingga tidak diketahui lagi bentuk aslinya.
Dekorasi Dinding pada kaki candi dihiasi oleh 31 panel yang memuat berbagai relief cerita, pahatan bunga
dan sulur-suluran yang indah. Dinding pipi tangga dihiasi dengan beberapa panil berpahat yang
menggambarkan berbagai cerita yang mengandung ajaran Buddha. Pangkal pipi tangga dihiasi
dengan sepasang kepala naga yang mulutnya sedang menganga lebar, sementara di dalam
mulutnya terdapat seekor binatang yang mirip singa. Di bawah kepala naga terdapat panil
bergambar makhluk kerdil mirip Gana.
Dinding dalam bilik penampil dihiasi dengan relief Kuwera atau Avataka dan relief Hariti. Relief
Kuwera terpahat di dinding utara, relief Hariti terpahat di dinding selatan. Relief Kuwera dan
Hariti terdapat di banyak candi Buddha Tantrayana, seperti di Candi Sewu, Candi Banyuniba dan
Candi Kalasan.
Dalam relief itu digambarkan Kuwera sedang duduk di atas sebuah bangku. Di sekelilingnya
tampak sejumlah anak sedang bermain-main. Di bawah tempat duduk laki-laki tersebut terdapat
pundi-pundi berisi uang. Pundi-pundi berisi uang merupakan ciri Kuwera sebagai dewa kekayaan.
Relief Hariti menampilkan suasana yang serupa. Hariti bersimpuh di atas sebuah bangku sambil
memangku seorang anak. Di sekelilingnya terlihat sejumlah anak sedang bermain.
Arca pada Ruang Dalam Candi
Menghadap pintu masuk | Buddha Sakyamuni, yaitu Buddha sedang berkhotbah
Sebelah kanan, menghadap Selatan | Arca Bodhisattva Avalokiteswara,
Buddha sebagai penolong manusia
Sebelah kiri, menghadap Utara | Arca Maitreya, Bodhisatwa pembebas manusia