Post on 27-Feb-2021
BUPATI MUARA ENIM
PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERATURAN BUPATI MUARA ENIM
NOMOR 'fi TAHUN 2O2O
TENTANG
RENCANA PERLINDUNGAN I,,AHAN PERTANIAN PANGAN BERKEI,ANJUTAN
DENGAN iannet ruHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MUARA ENIM,
Menimbang: a. bahwa Indonesia sebagai negara agraris perlu menjamin
penyediaan lahan pertanian Pangan secala berkelanjutan sebagai
iumber pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
dengan mengedepankan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, dan
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan, dan
kesatuan ekonomi nasional;
Mengingat: 1.
bahwa lahan pertanian pangan di Kabupaten Muara Enim
mengalami ancaman keberlanjutan fungsi dalam mendukung
ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan yang disebabkan
oleh terjadinya alih fungsi lahan pangan untuk peruntukan nonpangan;
bahwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 686/SK-FG.O3/XIllzOlg tentang Penetapan Luas Lahan Baku Sawah
Nasional Tahun 2Ot9 serta Surat Menteri Dalam Negeri Republikk
Indonesia Nomor 52O/2464/SJ perihal Pengendalian Alih F'ungsi
I-a.han dan Penetapan Kawasan /Iahan Per:anian Pangan
Berkelanjutan poin 3, Kabupaten/Kota perlu melakukanpenyesuaian data Luas Baku Sawah dan lahan Sawah LP2,q_
berdasarkan Surat Menteri ATR/Kepala BPN;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimarla dimaksud huruf a,
hunrf b, dan hurrrf c, Menetapkan Peraturan Bupati tentang
Rencana Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan;
Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun L945;
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembendtukan
Pemerintah Daerah. Tingkat II dan Kotapr4ja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lerilbaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
b.
c.
d.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Undang-Undang Nomor 26 Ta}run 2OOT tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo7 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47251;
Undang-UndangNomor 41 Tahun 2OO9 tentang Perlindungan L'ahan
Pertanian Pangan Berkelanjutan (Iembaran Negara Republik
Indonesia Tahrrn 2OOg Nomor 149, Tarrbahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5O68);
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OL2 tentang Pengadaan Tanah
untuk Pembangunan bagi Kepentingan Umum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OL2 Nomor 22, Tambahan kmbaranRepublik Indonesia Nomor 5280);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2Ol2 tentang
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor
227,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pembeidayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5433);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan
Daerah (L,embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tatrrbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2OLS tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201'5 Nomor
58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56791;
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2OlO tentang Penertiban
dan Pendayagunaan Tanah Terlantar (L,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O1O Nomor 16, Tambahan kmbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5098);
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2OtO tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5103);
Peraturan Pemerintah Nomorl Tahun 2oll tentang Penetapan dan
Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2}ll Nomor 2, Tambahan
kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 5185);
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Insentif
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2OL2 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 52791;
9.
10.
11.
t2.
13.
15.
16.
L7.
r8.
peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2ol2 tentang sistem
Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor 46, Tarrbahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5283);
peraturan Pemerintah Nomor 3O Tahun 2072 tentang Pembiayaan
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2ot2 Nomor 55, Tambahan
Lembaran N"gata Republik Indonesia Nomor 5288);
Peraturan Menteri Pertanian Nomor o7 / Permentanr / oT. 1 40 / 2 I 2U-1.2
tentang Pedoman Teknis Kriteria dan Persyaratan Kawasan, L'ahan,
dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2Ot2 Nomor 2O5);
Perattrrarr Menteri Pertarrian Nomor 8l / Permentan/OT. ir4} | I I 2}ir3
tentang Pedoman Teknis Tata Cara Alih Fungsi Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2Ol3 Nomor 1Oa3);
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2018 tentang Rencana Tata
Ruang wilayah Kabupaten Muara Enim Tahun 2ol8-2o38(Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2OLB Nomor 13);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA PERLINDUNGAN LAHAN
PERTANIAN PAI.IGAI{ BERKEI.ANJUTAN .
Menetapkan :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagtan Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Kabupaten adalah Kabupaten Muara Enim.
Z. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
3. Bupati adalah Bupati Muara Enim-
4. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan, yang
selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Muara Enim.
S. Lahan adalah bagran daratan dari permukaan bumi sebagai suatu
lingkungan fisik yang meliputi tanah beserta segenap faktor yang
mempengaruhi penggunaannya seperti iklim, relief, aspek geologi,
dan hidrologi yang terbentuk secara alami maupun akibat pengaruh
rnantrsia
6. Lahan Pertanian adalah bidang lahan yang digUnakan untuk usaha
pertanian.
7.
8.
L,ahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah bidang lahan
pertanian yang ditetap=kan untuk dilindungi dan dikembangkan
1""*" konsisten guna menghasilkan pangan pokok bagi
kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan daerah.
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah sistem
dan proses dalam merencanakan dan menetapkan,
*"rrg.*bangkan, memanfaatkan dan membina, mengendalikan,
dan mengawasi lahan pertanian pangan dan kawasannya secara
berkelanjutan.
Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah wilayah budidaya
pertanian terutama pada wilayah perdesaan yang memiliki
ir"*p"r* Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan/atau
hamparan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelaqiutan serta
**rit penunjangnya dengan fungsi utama untuk mendukung
kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan daerah'
Pertanian Pangan adalah usaha manusia untuk mengelola lahan
dan agro ekosistem dengan bantuan teknologi, modal, tenaga kerja,
dan manajemen untuk mencapai kedaulatan dan ketahanan
pangan serta kesej ahte raalrt ralqyat.
Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah
pembahan fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan menjadi
bukan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan baik secara tetap
maupun sementara.
Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah proses
menetapkan lahan menjadi Lakran Pertanian Pangan Berkelanjutan
melalui tata cara yang diatur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Muara Enim, yang
selanjutnya disingkat RTRW adalah hasil perencanaan tata ru€rng-
BAB II
LUASAN I.AHAN
Pasal 2
Luas Lahan Pertanian Budidaya Tanaman Pangan yang ditetapkansebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan seluas L6.512,54
Ha ( Enam belas ribu lima ratus dua belas koma lima puluh empat )
hektar, dengan rincian sebagai berikut :
1. Kecamatan Semende Darat Ulu : I.771,92 Ha;2. Kecamatan S,emende Darat Tengah '.967 ,O7 }Ia',
3. Kecamatan Semende Darat Laut : 7@,26 Ha;4. Kecamatan Panang Enim : 126,02 Ha;5. Kecamatan Tanjung Agung : 645,19 Ha;
6. Kecamatan Muara Enim :726,64 Ha;7. Kecamatan Ujanmas : 376,35 Ha;8. Kecamatan Benakat : 52,L4 Ha;9- Kecamatan Gunung Megang : 436,12 Ha;1O. Kecamatan Belimbing: 219,19 Ha;
11. Kecamatan Rambang Niru : 5,70 Ha;
12. Kecamatan Empat Petulai Dangku : 427,77 Ha;13. Kecamatan Lrrbai Ultr : 1,29 Ha;
14. Kecamatan Iembak : 168,63 Ha;
9.
10.
11.
L2.
19.
1.
15. Kecamatan Gelumbang:96,70 Ha;16. Kecamatan Sungai Rotan :2.698,71 Ha;
17. Kecarratan Muara Belida : 7.028,83 Ha;
2. Peta Luasan [,ahan Pertanian Lahan Berkelanjutan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tercantum dalam lampiran I sampai dengandengan lampiran XVII yang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB III
PENUTUP
Pasal 3
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Nomor14 Tahun 2018 tentang Rencana Perlindungan l.ahan Pertanian PanganBerkelanjutan Kabupaten Muara Enim, di cabut dan dinyatakan tidakberlaku.
Pasal 4
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabrrpaten Muara Enim.
Ditetapkan di Muara Enim
pada tanggal 27 t{oveubar 20Fz)
PIt. BUPATI MUARA ENIMWAKIL BUPATI,
Dto
JUARSAH
Diundangkan di Muara Enim
pada tanggal 37 November 2O2O
PIt. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MUARA ENIM,
Dto
YAN RTYADI
BERITA DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM TAHUN 2O2O NOMOR : 56.
0P[MEfi|NIAH KABUPATHN MUARA ENIM
-l;;---^ePr[!gai
astal! rulrA G$*
noror 56 Bxu! sPf^roc^r z',' rtrarlu hh
FflA PTT!I{O$iOAi TATAX F€N1AXIAX FANAA( 86ff{flANJI'TAil
KTCAI.ATAII EI$PAT PETULAI UAHGKU
KtalFAre{ IUARA Eiw PRovlilgl S0MttRA lttarax
f---"-IiII
'il
.- "---l -I
iiI
iI
IItl,I
itIIIItI
i;III
iI
ijIII
i
ij
I
I p"nrkslAbab
i umamgntri r''---.t;'./
-L-,--' '''.
I
I ar,I
I
, .,., , .| .,II
il
!
1l
lr
I
l
! ,'
I
Irnsialdn i4a'
Empst l'etulai
Dangku
N
AlOiS3 n6 C' ril!lt!tl=t{dsE.
$116 oLd G.!! assrh d.r
XETERAIIGA!,I
&ro ra Pe*0ifax^i
DPAT I'MA DilCXS
l'I ha/LctuLu
ltresllllu .- ,- - . i 6-iir"
.lHnlu.1ir,.19.. , .-Llt{t}f}.!l .-
Lqqlg!)g lisro,
-1[rb!,tiIYt.!B{_.rrlKltnDail Sehrtu!-L,;;ifiir!"uir ----
F[i.-], -: ---.-
., ..-..-. . ._3L1.
_-_ir.i1
.9,q1
-,--l*_
6l
l}oTA!
III!
-..),t'-')u
m.i-
trrd
iI
,l
n,hur*n s,.L f' 't-t
,rJ 't,.
i-: J
i-' Ran
/4.f,\,,
|
*\--t,
i
I
{t**I
bang Ninrt
Ptt iumll tuailgitMwaxtr 8u?an.
JUAR!AH
. ${d tu d..! .drh Pd Rt4 Suhi.ddn Srr | 50'& L. n lr14 v.ngdMtu.ps Ur.l&mil'lh.ur
. RnW hbuM tutr ffi Irhu. l01e{q
. &ol{tff l&dd&{6drn tb tu.4 P\ iM, 6sx'o ci L?,il'2019
trd.q hBlrBnlur, L6.i8eh W.h M*snrrar$ 319
&r Ee d4.n r{b@ln S{tr Potql &41e. ft@6is tulr.Mr. oah X.ufuimme !.h0isF bru. rch'ifu rffEtil bebt hd'i.'{
*PE[.IHRINTAH KABUPATEN MUARA ENIM
);it
' ,,|l
T
PEMERINTAI,I N MUARA T!NIMs
KABUPAIE
sffi^txpurr$i guran sr.M dil
o*" 56 *uu* .0,ui@4.. 27 (alarld @
*d. ! a8@*1r4 E rr! 1effi&rer
gsr$E &k@dtu
KETERANGANslllaDsll@ PEilUt
_ - s4#l
mt! xu{awA$EcmrN
t,\!| -/ .r'I r- .,','l. ,/ ",+1/Ll? 1#
-t\_ __r_T__-__-;-*_-/ i ,-:,
ii! ns"-ii
PI. BUPAN XUAil EXISWAM 8UPAII.
JUARI g
WlMn@,rtuIrM&lsaxWus &fri.aqlrsdtf, r& tuqr ffi Mf,o. WSilm htuni.e6n&rutusM I.t,*?0!s
&Lt &d*r.l Fq dhwbn dih dr yq mntM ,uliffil rd.tr knrkd Em d@i /dryln 6kM&ry@ r.sh tursfl. ds KoE
tufrry, ..i&r @.turhh0ry6h*dM
yrlyilAhil
I
l\'luara B*Lda
PS MERlrd IAH KABUPATEN tIUARA ENIM
@ (,rla d,ei/r$qs'tiiI!
i\
-^i
- &ram&d &ls M RUF 8d idom* &1. 1 Sm li&n m14 v.qdffo&o ohh &.n ltrM.i &ryr
- &RW 6b@tn tu.r. EM Itu ftll.I$. b&s iAnbn{en,r6.nTr tu'ltPN Mro ffii !tC3 ol(Hnl9
bd.ru &rtwn Lu.. Lr^.n &u 9*a Mlot ithr4 &'g
Lrxh*rnr(r0ru*rnu/AnHrB 6ifl
,o*" 56 ,^"ur.o,raioe^r , ?? llrvillc roio
ptra p[sLrxou{G4fl lAflAx PenIAant FAI$al &[Rltlax]ulalKECAI'ATA'{ GALUi'BANG
N
Ac1i!{ re rN r{@k&ln&r
P:olo(ri
SeEl ttu ar& eqdr *,6idlitu/rnr{! s
10t'@'E rs ctrii ror"ryf
ffi"g
,tr. EupAlt xuaM EttfMru BUPA'I,
JUAM
toh&hldrtslFry dg6rb^ r*rn d. r.9 en$rh Nrl c.Me'.Mr. EorM. Emdry.Kryd eq tum0.{re 6whnMLUr^.. {.n {*il.mhE.$b!hny. bs. ffi&r e'1,|).sb.h Mi6l
sKABUPA]
1I
1
!
i -.-'r-.\.-" I
I
i
Fern t6l'AtttLsrhrtsns Blt
\-
llehrnlrtng
PEMERINTAH EN MI'ARAENiM
x.rrruilxalP hE.rAtxril*". 56 -,,,. *.
rrradr 27 lloao}{ ?p&
PTTA FfRI.INOUNIiAN UflA{ P€NTATfii PAIOAT ILNXTINJUlAil
KqCAUAIAI{ GUI{Ulilc ileCAHG(AEUFAiET HUAne txH PnOVfiSl SUtrAlgM StUrAt
!I
-i.- :F' KETERAT{GAN
&(OIAftfti'iTSA
.-"i -7
' 1t
l
RaDrhlrrll ,".- '" .1 .'- \ l;,-:. :.,i_/)i
I\ / .
I
I
I
gIIEMf:RlN lAH KABUPA] EN MUARA ENI['1
xt.ulr$li lwll\ ;vl.r rilrcrun 56 rrru* rom
B,ne. 2? Natstu b>o
FE tA P[I!IIDTIIOA{ I.AHAtr PSNIA{IAX PAN6'X SEREfT ANJtrtAI
KECAiTATAII LUEAI ULU
GUFAY8ff SUAAA €illtPnovN$ 3umlSil stLArlf,
I
I
I
I
I
II
-,---1"-lliI
i
I
I
ilI
I1l
r-:
.-.- J. .-\.)
$t,.r1f rs L.15: lct',ofr
L
ryAo!u5 or cs [F I.€^E.ah,
|,\T'.it{rils..rb,
s$6i: 6id G# tuo9,5* &n&d rrs lMg rl s
103-ot'E 1G'0IF rfi u!'!
XETERANOAN
B0kofa rEEgxlAall
& !{.rardd5,.r'ionr
LA,IAT SXU 3AIIAB TCATJfMT ltIEAI Ul.U
I i i" ['Hzz*, lk/K-'luilh^D.-
.. .. (Erl
I .!l,LdI l)r*,r_.. _. . . .rqr4! .. : ..
L
' r,il
t3e)I
I
r.ut,ji trtu
i,'.' ,i
i
i
i,
I
ii
l
1
!
II
I
- ,1,
FX, SUPATI TUAU EiUwAn arpln,
JUARIAK
I C*&tror orn. qun tb RuF EdrndN& 9rr. 1'50m0rth'.2iri Frydbdib &n E@ hbdu &os.rd
" ms6sdnMudEMT$m:016-m$. i6i;;Ee;e.-d,6re turyffi Mo, @6E{'rerr 03d' :'1tBr'i.rtuELI!.L!.!t.M', Sru &xs hsd ftru I1'
&sffidltE v.4 6{ud.4.d.n d. rdrynils. d.@6- d !'rn" ^dilEfi Em@wrXMhL(PEve &'!t& tuFGB(f&rt 6'n troD
EMMB,frhnFb.b..6H's...mruFhrb6.ndik'
{*PEMERIN'TAH KASUPATEN MUARA ENIM
I
'1
i
.., ]
,
ts.-
N
A
irE-L--ae'"k'
fixrdi,iid $ir!.+il.idin\nU n1 ll tuila S I
-'--\_.*
l-
liiBi
f*I
I
I
I
I
II
Ilir0arg l;!t[)
pdo.. a,.d( .S09'h
.. .: .,1;!tila;u,u'fdisurs
KETERAIIOAT.I
. $lEeri P{t l.er dds$h P.r Hup! Blhi r.d,rdt6 $!rt I ili {0 1 bf ',!r :C !r lJrlt(.odkrn o@ &d!n r^brn{il tho&&!rJ
- Rllli! &b4ttn rhrl! Eni0t Yths 2C18 S*' reisru!.. nerLr qga'fdr^rfi. R .nr/gFN rsnid {i3s"sf i(i ti
'i'1ll r?0li!
bnhr,q f'rnaBFrn l.ua! I Jtun &[, Snwah r&i/.rti! Ia n!il ?0 1 1
tuki -$n.njir $ '.r{
dtli 6kar, 3d.h ai. /.n! in.tucddn ba[r lsili dr ii6ar i n{pal+n
#!E,.Iir@GryriK;bltrrdr(1,P,NV,BAs.{r@.tutiuptl.iS.irln6! drr ri'r.
I
i' -"!!,,.i.1
I
I
I
I
I,,
i
r!{
t!ti,l- *-itil
I
tlt!il
I
1lil
\l\rit;,
i:\i,rl
i
. .g{?Ji '-..Komcrlng Ulu
Ssnelde t
r.
Dallit I.au
Ftr BUNA]I MUAFA ENIM
WAKIL BUPATI,
JUANSAH
F.bnrb.ry *l.tinq. hror.i.tn.!!l f D'iItk. bib, i:1t.r{
(iurung ; i,
Mcg*ugri.j
,' -.ti
,,1 - i\,i".i\
i
I-
I
I'llt.
..,''},:
ihI
I
l
{tFuluur sFAnrsafii atflroro* ,5 ,"rur ,ct
ax*n ?7 lleYdlG
PETA PEAI ilOUNOAT LAXA} PENIATIAI PAIO&I BIRXEI.AiJUX6f,
,(ECAMATAN hAITSANG NIiU
I \,
i\.t\t\1\.i\iii'r!!ii!ill
--,,. ,,-I- ,,,, ,-, ,.\t\I, \..\.I
lt
I
N
A
E!EI!!!&Pde
nr""qsu..rrr
sih6rd nd@,*&nOd rls lon. r{ s
ry
i
I
i
I
I
I
i
I
I
i
XEfERAHGAN
EUkOTA m*8lfrAur
umja BAK0 sre[l Egc^LA?ar Mmtro ml,' a -- -'- -t
Lp2Bllo I DGs/Ilaluah.n. i I ...{Er)l. ISJ'.,,.,rr.,rt- -- I
Lawang Kidul
HT, 6U'AII TUAMEilIMWA(L BUPATI,
JUARAAI
r.ffiMl. gi.irr pa q"-, wr tr. Rw.6ffi ltuoN& *.{ 1 s@ r.tui 3)rr ,'rP
tuffin.b hln l@m.*&@!d. FrMb@tn kn EmT$un 818-ru$. b!frM rtne'rals'r 6.'.t Rus' BR Mo''@sh'rc 03 B t'i 4'9
bnlrt &EntdnLJlrd.nUu$*.hb,6l:.rL.?019
&tu tuhnde y.D &J trb4 iur^ #. r..! 4i.ed.i oce d.f,.,i'.i[. \'@r'n
tu E mdu$.r li.@h eu Fofln*&ryxuls. ($4b{u$.Jot dM Kd
F&nhW. 4dM!. @ ifimr.t.ri nl.@bn tutE rdib{
.1. i
,. l,peoyanuiqm
: , ,uam uarori
SerAcutlc
| )flrat l-aut
-:---'-----
' '. I .Puhu Fanggung
pui& r.negu's
. '1.
lt\:
\
L . . .'.
dgrilbnJungSn &ilu& r -}lws r.neg-' ParatT.nr\lob6gun!
. ' senren.{err8ury fuib Daril-Uhr .- "r
i
I
l:
i/_j
-.\
sPEMERINTAI.I KABUPATF.N MUARA ENIfu1
s,4txt{r!ru&x NlrAlr *{.{l ;tt}**- ,5 "*- *"r*"e. 27 N.vGbq
PEIA IC{I ROUNOAil I-ATAN PIRTATIAtr PAXOAX Bfft(TtAI/UIAI
KECAf,iAtAiI SrITE'IOE DARAT LA'TKAEUPAIEX XUAAAfBUP*OVHSI'UTA'fRACEI,ATAf,
,firy".il)fl!.
li
I
i
;.-..-....-.*Parrurrr []nrm
t'1
i
i,::i"lI
I
!
i
i .-"*"-'-.-ii
iI
lill---"---riti:Iil;!li!t:lrl:l
I
I,iti i osoni '.j Kometlng UluiIltilllIIl-l'--tilrlrtt!lli
litili
:
I
II
I
l*"
N
AN,r** ca itr r!rEElEErrisM,
&frr\ 0,n (;d34nC.nenliid U rV lbN 13 5
XETERAilOANul lwlTE&r EMX
J^fl{oax ftA$utl
NXOIA PIftII*TA8AR
A rdi''.,,sMiFi'F'
MffiSTNMAETDIPMUM
Ptr,8UPAII TUAAAENffiwaxtr Bupall,
JUAR&H
. engaipa.omonabRQ.6w,rd66u*il!1.50@tnuo2!llFnonb&fl d fu.n hMaa tu4.q1.
, RtuffituMu[€nhWfiA1]A$. @td6hlbn6d&.n.6tnr.h tury/mMno' @sRrGo]0fi1')0rc
rnierc pr*ur" i,r Urr$ erJ gerh k@ rEh$ dls
il;"?;;";I&*#;;-s'inil,ilI6i"irii;iJw;n;.**.d.'h rBm, d[!n'ry. hla. drd.k., ru'{,.i.n ubt'd'"d
i!ilitti,it"'.*'
' l)
i;i'j : r\cnlenrl!'!._+
^._,-.!-_4..-. I i l)mrlsrl,ltlt1t\
-./"-"*-u.. i '.\/,-:
\ ./ \ j\. ,/ ,---
\. z'\.-,, i
j
I
i
i*-l
,J\1',i.
I
I
I
i..1
I
I
.tqe.mry SriTanrun[' - - - r.,l- E; raFri "' ' .l&rt: arws -' ' '
. JbM+B!rurur i p6l* lbnefi (,tr4tilg
IJ5s4ns RaF
-"-' "' '''.f|!ir BuEn
\- . ---'\ "- ''.!. . rljr
3e i!us"
Jrltry Soos
*
sPf l\4ERiNTAli i{ABUPATEN MUARA fiNlM
xrporuse guten x*e'*n tr,,*sn" 515 '"nu*
,,,o
rawcar. ?7 NQYiEIG m?t
I'EtA PFflI,Ifl OUIOAN LABAX PIRTANIAtr PAIGAX &Ei(NTA(.ruIAf,
KECAMATAT{ $EMENOI DARAT TEIIGAH
(AOUPATIT MUAAA TilH PROVIil$IgUMTERA SEI.AIAX
N
A!s l)
EiH("-d., Ii
rob".r$ri!,@&,
lhGrr!o, .idG.srrdrr.M LnM 7r.6 li 5
W"
KSTENANGAN
tsUXOIA 'CftRilTAHAX
@ ei{'rs&inldi!
rul'
l!;^, tsJlH:.
P[, SUPATI ilUARAENISWAK[AUPAII,
JUARAAH
' *'--.74* - --- - f
!
i
I
I
I
I
1
j-'Semcndeii Dilat Ltlil
-,Ii
i
l
L
I Pdsr Lehrli
JablsS asulE
. &bqd Par c.!.r &.r.t P6 Rq, Euml ld6n..[ krr 1i50 @ ]hh1t 2014 /onldt6lkn os u6!n ldsrg &4r.tl
- nmw&!6$nturraMhffi 201&4s!. &duEn ianbn &rrn d.n Td Rulql aPN Mn s@-<[-& B.ot(orol,
Efrh4 Prn.hFn L,s! lnh.r &tn srr{b HeEnd ltho5 ?0 I I
tutuAd,&td Fng quo.ku td.htdi r!ry hqurib{ s#{.6i&r idr. AdbiFrkr
U,${ Ee, e,{.;drt@1H.!' hEvlB'& {r!t. K.bue.kr &u.*.. dilK,hturnh4. rki6iy. M d'nr66, F 'q6nodb. 'nd&d
,r..,,Js ',-, ,
i/!
: .- ' 1
I
I
I
i
I
rl,l,i.tii,i
I
sPIlM€RINTAFI KABUPAIEN MIJARA ENIM
ra{anax*lpuru&Ar Iuri?, mAia Ekrl
rc^'" 56 ,^ru* ,o.o
'eroor 2? [ti.!bd .{il
ptla prRl.rtouiloaN (AHAt PIRrA&6X PAf,G&X SERXtLAXJUIAf,
KECAIIATAN SEIIEXO€ DARAT ULU
KAAUpAIEX fUAqA EXfl PROVIi9| $UllAt{flA $E!arAN
gshcd 6$qdrd*n
KEfERAI{GAt{
BXOTA pEvERSllffAX
@ ir.r:H r$.4.Jr6qp
i '- :' LnDi"l Ds/&&,.h. I ffrt,1,.";,;., i-
''')ilt_ i - -*-_ I LE
i"l Ds/&&,.h. I flrr, 1) ." .,.',, r 1) i', ';"i;i," i,,;. I r," i' ,- i^*..-
"... ir - - - r - - -- -',1'* i-; .;.";...;,. -;
....ii,rro,il^,, ):in
, l . ,, .,1
:
P[, BIPATIUUAME{MWAft AUPAN,
JUANAAH
. &!sgd Pn. {.rs drh Ptu Rut. B6i l&rh M 1130 g0 Lsrn 201! FQdtoblh ordr &d.n hbmr, hs-b!
. RfrWkMbn tur. Enih fudi 3016"&S
. <onuuran ticnrrelor"aea ls.unt/BPx Mmo 6*.Sh'PC 0l01rt rrl!m6{ P@rFn L {r he hrL Stflh M&ndrd',Ji 2019
&sturmilur!,).qrqu..\.trrk.ld.r.nemskd blr&'i{.'.,r.a^duBbrm"rr',," Jim.l xiup-x- bu ftvin6.ittu. i4.6.kri,.. d.n tu
il rd@ Mds
ei,t f"4t fiINlAtI KAUUPATiIN tulUAtlA Ui.,liill
f,!rur!3Af, BrrAir slas^ ilrr*,{u t0 uk,, r.'",
r,1f,r6Ar ?? NtYealil nlc
prTA Fr Rr r{oui(iAl I AHAR p![tANIAI FAlliat 0l'tirl AilJl, lAt
KgCAMATAN SUNGAI ROIAN
XAUUPN I!T BUARA filIM PFOVIN$I $UUAI€RA SEI ATAN
N
A
slqrlii..n,
r+Itrr.r'. C'!Ji.rg,trl.r";il 1,ru l.^a 1| (
. u"ai, ia. 0,"".*ron p"b RJp. E"!r,{or.G! 5}^ a : L jIc lt'ua.'irr i''4dildbdril !l.h 610an rrbrru, &o.Pr!al
. PlRw ulLb.l.n U!.r. EtrB fohun ?01SI%
. H.oJ:.sn ilfbrrqrrd r,.' Lb put.o 8P\ r&n'_ d6'ir l'i''' - ' n t ri
n;r'-r or"d.o.',1!.tlr.."BrF-50sahil'i.':d''/ ",:O'1
blirAo r'.,*nN,.a d{u'ritr iJjth.d.,r'a rre'rP!B'' M:r,'.'r 1' 1'r' a 1d'd "tru.'r Enr' L€rsfl4
^edrr. t n.", F,@h.'ocNrLtu. f,do:{8r.' llJ'1.',r J!' { n
rrt!.,b.d et.o6ir. bt.. ror 1r3r.rr rln'frMr b.r!E.l'\{n
E-PEl,'l$RlNTAl.l KABUPAIEN MUARA ENll!1
(9tulua^isua tltula^fxtl*rroe 55 nr*x rom
renouL 2? NeYrrbq ?orn
KECAIIAIAN TAilJUNG AOUNO
UBUPATEi HUARA ERIM PCOVIiSI A!MT6iI s€LATAX
Plnnrrr, I-rinr
XETERA}IGAN
I&KOTAP6KfiHI hAN
PIT BUPATIilUARAEXIMWA(tr BUPATI,
JUARSAH
I
I
1('LE
q[o; p*r la. urt pri. qupt 6!-il<'rotn 9!l' I 5u 0e ri\' ]0 1
' rdq
dhbd.n ohh Asa li'6h['Ae.rBr,fiRwkrbrL.b. Md,, Enr l.hqh !c!8 {?8
. fidr$6b$n&,./d4.n1.r.tut SPNefd trg',j,','f r! il'',r"n19
hn;m frn.+rnLu..b,& &rv !rt$ h'orr tnurrcl!
u,.. lnor onnn,i uunron 16!r Fr4!#ifu.$ru R{&4rrlniMmrtrei4. d$ rliH
TEL4HfiINTAH }TN MUARAENIMs
KABUPAiI
I
Ii.l-
I
I
1I
i /t
\\\\I
ii\*-. \i
)t'1/
x€pfr u*lr lurAll iurw^ glffrcr.r 96 r.*u, ,o'o
nmaa, 27 R.v.rDu 16&
pErA pfi&!ribu{satr r-AxAX PtnrAMAl PAIGAX SERXELAiJUtA*
KECAI{AIAN UJAI,I iIASXASUPA}TX NUAXA ENU PROVIf,SI $USATENA sTLAIAI
N
A
!llll!!!:ii.lrrBd'r6r
sr*r 0d Gtukry* dn
IW
103'@t 1H mf lo!'@'i:
KETERANGAi{
€UXOTA 'ErcffiTIIAN
sr$rccMrsuJdru
P[. SUPATI I{UANA EXIM
w x[6uPATl.
JUAiAAX
- tuerrPd.6r, 4.hMRry&rnr6..D$.1. l r@16r!41''{ /4dr.rbiitln oh M.n huad fusd
. RwkbtdDn Mdtr Enh Tdui A1SffiMD@soil$rn&{". din I& tunCBNMnor'ffigF E 03oqr 2rrlr
Fs,g P.ffSDLu.. tdooU" Srd Nrxon.lLhufl 20 n
toL. Mddrtrrd yrry dgumran .!d$ rd! v.ry th.rup6.rt 6d d.6nbr .nt.rt iaFt
mr. rm *ru"ldq&utuw MniB.tkutu &w.F'&d'!w.. diltuiMm frehEtudm[!smnrFurbtu'ndd