Post on 13-Jan-2015
description
Loading
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Anggota Kelompok 51. Dian Febrintina
0913034032 2. Eka Fajarwati 09130340343. Ervina Adiningsih
09130340384. Heni Seprina 09130340425. Ria Septina
09130340586. Rizky Wahyuni
09130340647. Shilviana Khoirunnisa0913034066 8. Agus Eka Setiabudi
0913034076
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Pendahuluan
Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak jarang harusmenangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Anak-anak yang sepertinyasulit sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, serta berhitung. Halini terkadang membuat guru menjadi frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anakseperti ini. Demikian juga para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar. Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yangbaik di sekolah menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa anak-anakmereka kesulitan dalam belajar.
Dalam Presentasi ini, mungkin kita mendapati apa sebenarnya yang dimaksud masalah kesulitan belajar, factor apa yang menjadi penyebabnya, serta metode yang dapat digunakan untuk membantu anak yang mengalami masalah kesulitan belajar.
Pendahuluan
Sebagai seorang guru yang sehari-hari mengajar di sekolah, tentunya tidak jarang harusmenangani anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar. Anak-anak yang sepertinyasulit sekali menerima materi pelajaran, baik pelajaran membaca, menulis, serta berhitung. Halini terkadang membuat guru menjadi frustasi memikirkan bagaimana menghadapi anak-anakseperti ini. Demikian juga para orang tua yang memiliki anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar. Harapan agar anak mereka menjadi anak yang pandai, mendapatkan nilai yangbaik di sekolah menambah kesedihan mereka ketika melihat kenyataan bahwa anak-anakmereka kesulitan dalam belajar.
Dalam Presentasi ini, mungkin kita mendapati apa sebenarnya yang dimaksud masalah kesulitan belajar, factor apa yang menjadi penyebabnya, serta metode yang dapat digunakan untuk membantu anak yang mengalami masalah kesulitan belajar.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Definisi Kesulitan Belajar
1.Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya2.Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar ya ng dilakukansiswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya.3.Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.4.Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.5.Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
Definisi Kesulitan Belajar
1.Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya2.Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar ya ng dilakukansiswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya.3.Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.4.Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.5.Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Faktor-Faktor Kesulita Belajar
Faktor FisiologisFaktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak
yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran,memahami pelajaran menjadi tidak sempurna.Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar.Faktor-faktor sosial
Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian.Faktor-faktor non- sosial
Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kemudian alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.
Faktor-Faktor Kesulita Belajar
Faktor FisiologisFaktor fisiologi adalah factor fisik dari anak itu sendiri. seorang anak
yang sedang sakit, tentunya akan mengalami kelemahan secara fisik, sehingga proses menerima pelajaran,memahami pelajaran menjadi tidak sempurna.Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah berbagai hal yang berkenaan dengan berbagai perilaku yang ada dibutuhkan dalam belajar.Faktor-faktor sosial
Yaitu faktor-faktor seperti cara mendidik anak oleh orang tua mereka di rumah. Anak-anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup tentunya akan berbeda dengan anak-anak yang cukup mendapatkan perhatian, atau anak yang terlalu diberikan perhatian.Faktor-faktor non- sosial
Faktor-faktor non-sosial yang dapat menjadi penyebab munculnya masalah kesulitan belajar adalah factor guru di sekolah, kemudian alat-alat pembelajaran, kondisi tempat belajar, serta kurikulum.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Developmental Learnin Disabilities
Perhatian (attention disorder): selalu bergerak, sering teralih perhatiannya, tidak dapat mempertahankan [erhatian yang cukup lama untuk belajar dan tidak dapat mengarahkan perhatian secara utuh pada suatu hal Memory Disorder : ketidak mampuan untuk mengingat apa yang di lihat atau didengar ataupun dialami.Gangguan persepsi visual dan motorik: tidak dapat memahami rambu-rambu lalu lintas, tanda panah, kata-kata yang tertulis, dan simbol visual lain. Mereka tidak dapat menangkap arti dari sebuah gambar atau angka atau memiliki pemahaman akan dirinya,
Developmental Learnin Disabilities
Perhatian (attention disorder): selalu bergerak, sering teralih perhatiannya, tidak dapat mempertahankan [erhatian yang cukup lama untuk belajar dan tidak dapat mengarahkan perhatian secara utuh pada suatu hal Memory Disorder : ketidak mampuan untuk mengingat apa yang di lihat atau didengar ataupun dialami.Gangguan persepsi visual dan motorik: tidak dapat memahami rambu-rambu lalu lintas, tanda panah, kata-kata yang tertulis, dan simbol visual lain. Mereka tidak dapat menangkap arti dari sebuah gambar atau angka atau memiliki pemahaman akan dirinya,
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Lanjutan ......
Thingking disorder: kesulitan dalam operasi kognitif pada pemecahan masalah pembentukan konsep dan asosiiasi. Thingking disorder berhubungan delat denan gangguan dalam berbahasa verbal . Mereka memperlihatkan kemampuan yang normal dalam tes visual dan motorik, namun berada di bawah rata-rata pada tes auditori, ekspresi verbal, memori auditori sekuensial, dan grammatic closureLanguage disorder: merupakan kesulitan belajar yang paling umum dialami pada anak pra-sekolah. Biasanya anak-anak ini
Lanjutan ......
Thingking disorder: kesulitan dalam operasi kognitif pada pemecahan masalah pembentukan konsep dan asosiiasi. Thingking disorder berhubungan delat denan gangguan dalam berbahasa verbal . Mereka memperlihatkan kemampuan yang normal dalam tes visual dan motorik, namun berada di bawah rata-rata pada tes auditori, ekspresi verbal, memori auditori sekuensial, dan grammatic closureLanguage disorder: merupakan kesulitan belajar yang paling umum dialami pada anak pra-sekolah. Biasanya anak-anak ini
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Academic Learning Disabilities
Mambaca (Dysleksia) Anak yang keterlambatan kemampuan membaca, mengalami kesulitan dalam mengartikan atau mengenali struktur-struktur kata-kata (misalnya huruf atau suara yang seharusnya tidal diucapkan, sisipan, dan kebalikan) atau memahaminya (memahami fakta-fakta dasar, gagasan, utama, urutan pristiwa, atau topik sebuah ucapan)Menulis (dysgraphia)Anak yang memiliki masalah dysgraphia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menulis. Bagi anak tersebut menulis akan menjadi suatu pekerjaan yang sulit atau tidak mungkin dilakukanMenghitung (Dyscalculia)Mengacu pada suatu problem khusus dalam menghitung, atau melakukan operasi aritmatika, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Academic Learning Disabilities
Mambaca (Dysleksia) Anak yang keterlambatan kemampuan membaca, mengalami kesulitan dalam mengartikan atau mengenali struktur-struktur kata-kata (misalnya huruf atau suara yang seharusnya tidal diucapkan, sisipan, dan kebalikan) atau memahaminya (memahami fakta-fakta dasar, gagasan, utama, urutan pristiwa, atau topik sebuah ucapan)Menulis (dysgraphia)Anak yang memiliki masalah dysgraphia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menulis. Bagi anak tersebut menulis akan menjadi suatu pekerjaan yang sulit atau tidak mungkin dilakukanMenghitung (Dyscalculia)Mengacu pada suatu problem khusus dalam menghitung, atau melakukan operasi aritmatika, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Assesmen Formal dan Identifikasi Siswa Kesulitan belajar
Inelectual assesmentPenilaian kemampuan intelektual ini meliputi tes inteligensi, persepsi visual, persepsi auditori, dan ingatanAcademic assesment penilaian ini dilakukan untuk menilai kemampuan membaca/mengeja, dan berhitung yang dapat dilihat melaui tes terstandar, observasi kelas dan saat bermain atau hasil kerja sehari-hariLanguage assesmentPenilaian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bahasa anak yang meliputi prngrtahuan terhadap arti kata, pengetahuan untuk meletakkan kata dalam kalimat, dan kemampuan memanipulasi kata sehingga memiliki arti uang bermakana
Assesmen Formal dan Identifikasi Siswa Kesulitan belajar
Inelectual assesmentPenilaian kemampuan intelektual ini meliputi tes inteligensi, persepsi visual, persepsi auditori, dan ingatanAcademic assesment penilaian ini dilakukan untuk menilai kemampuan membaca/mengeja, dan berhitung yang dapat dilihat melaui tes terstandar, observasi kelas dan saat bermain atau hasil kerja sehari-hariLanguage assesmentPenilaian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bahasa anak yang meliputi prngrtahuan terhadap arti kata, pengetahuan untuk meletakkan kata dalam kalimat, dan kemampuan memanipulasi kata sehingga memiliki arti uang bermakana
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Lanjutan....
Health assesmentPeniaian ini dilakukan untuk mengetahui riwayat pengetahuan siswaBehavior assesmentPeniaian ini dilakukan untuk melihat dampak perilaku anak terhadap keberhasilannya di sekolah yang dapat dilakukan melalui obeservasi, wawancara, dengan orang tua dan guru, penggunaan inventori kepribadian dan tes proyektif.
Lanjutan....
Health assesmentPeniaian ini dilakukan untuk mengetahui riwayat pengetahuan siswaBehavior assesmentPeniaian ini dilakukan untuk melihat dampak perilaku anak terhadap keberhasilannya di sekolah yang dapat dilakukan melalui obeservasi, wawancara, dengan orang tua dan guru, penggunaan inventori kepribadian dan tes proyektif.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Empat Ukuran yang Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa :
Tujuan Pendidikan Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan salah satu
komponen pendidikan yang penting, karena akan memberikan arah proses kegiatan pendidikan. Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar.
Kedudukan dalam KelompokKedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam
pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok secara keseluruhan.
Empat Ukuran yang Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa :
Tujuan Pendidikan Dalam keseluruhan sistem pendidikan, tujuan pendidikan merupakan salah satu
komponen pendidikan yang penting, karena akan memberikan arah proses kegiatan pendidikan. Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar.
Kedudukan dalam KelompokKedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam
pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok secara keseluruhan.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Empat Ukuran Dapat Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa :
Perbandingan antara potensi dan prestasiDengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang
dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya
KepribadianHasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh
kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti : acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated, motivasi lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.
Empat Ukuran Dapat Menentukan Kegagalan atau Kemajuan Belajar Siswa :
Perbandingan antara potensi dan prestasiDengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang
dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimikinya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya
KepribadianHasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh
kepribadiannya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam aspek kepribadian. Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu, sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar, apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya, seperti : acuh tak acuh, melalaikan tugas, sering membolos, menentang, isolated, motivasi lemah, emosi yang tidak seimbang dan sebagainya.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
bimbingan belajar dapatditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Identifikasi kasusIdentifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang didugamemerlukan layanan bimbingan belajar.
Identifikasi MasalahLangkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. ((a) substansial – material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d) personality)
bimbingan belajar dapatditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut:
Identifikasi kasusIdentifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang didugamemerlukan layanan bimbingan belajar.
Identifikasi MasalahLangkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. ((a) substansial – material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d) personality)
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Lanjutan.....
DiagnosisDiagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor
penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarnya.
Prognosis Langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami
siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. Proses mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus – kasus yang dihadapi.
Lanjutan.....
DiagnosisDiagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor
penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam konteks Proses Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarnya.
Prognosis Langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami
siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. Proses mengambil keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus – kasus yang dihadapi.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Lanjutan.....
Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih
berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri.
Evaluasi dan Follow UpCara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha
pemecahan masalah seyogyanya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi siswa.
Lanjutan.....
Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih
berkaitan dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri.
Evaluasi dan Follow UpCara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha
pemecahan masalah seyogyanya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat seberapa pengaruh tindakan bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap pemecahan masalah yang dihadapi siswa.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Berkenaan dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikankriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu :
Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan masalah yang dibahas;
Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan, dan
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
Berkenaan dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikankriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu :
Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan masalah yang dibahas;
Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan melalui layanan, dan
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Kesimpulan
Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan, walaupun mungkin saja kemampuan yang dimiliki berbeda satu dengan yang lainnya. pada tingkat pendidikan dasar berbagai kemampuan tersebut masih memiliki relasi yang kuat, membaca, menulis, serta berhitung. Masalah yang mungkin ada pada pada salah satu kemampuan tersebut dapat menggangu kemampuan yang lain. Dengan demikian apa yang kita sering lakukan baik sebagai seorang orang tua, ataupun seorang guru dengan mengatakan seorang anak yang mendapatkan nilai yang rendah merupakan anak yang bodoh dan gagal perlu menjadi perhatian kita. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa mungkin saja anak hanya mengalami gangguan pada salah satu kemampuan
Untuk itu, yang terpenting bagi kita adalah dapat menelaah dengan baik perkembangan anak. Diagnosis terhadap permasalahan sesungguhnya yang dialami anak mutlak harus dilakukan. Dengan demikian kita akan mengetahui kesulitan belajar apa yang dialami anak, sehingga kita dapat menentukan alternatif pilihan bantuan bagaimana mengatasi kesulitan tersebut.
Kesimpulan
Pada dasarnya semua anak memiliki kemampuan, walaupun mungkin saja kemampuan yang dimiliki berbeda satu dengan yang lainnya. pada tingkat pendidikan dasar berbagai kemampuan tersebut masih memiliki relasi yang kuat, membaca, menulis, serta berhitung. Masalah yang mungkin ada pada pada salah satu kemampuan tersebut dapat menggangu kemampuan yang lain. Dengan demikian apa yang kita sering lakukan baik sebagai seorang orang tua, ataupun seorang guru dengan mengatakan seorang anak yang mendapatkan nilai yang rendah merupakan anak yang bodoh dan gagal perlu menjadi perhatian kita. Karena sebagaimana kita ketahui bahwa mungkin saja anak hanya mengalami gangguan pada salah satu kemampuan
Untuk itu, yang terpenting bagi kita adalah dapat menelaah dengan baik perkembangan anak. Diagnosis terhadap permasalahan sesungguhnya yang dialami anak mutlak harus dilakukan. Dengan demikian kita akan mengetahui kesulitan belajar apa yang dialami anak, sehingga kita dapat menentukan alternatif pilihan bantuan bagaimana mengatasi kesulitan tersebut.
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Kelompok Materi Kesimpulan xPendahuluan
Klik saya untuk keluar.