Post on 12-Feb-2016
description
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
Kepulauan Togean, gugusan kepulauan di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Di tengah laut antara Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Konon, Togean adalah nama sebuah kerajaan besar
PROFILJJ RIZAL
KOMUNITAS HITCHHIKKER INDONESIA
BULOKBUYA SABE
MEMBURU SERIBU KEINDAHANPULAU TOGEAN
wis
ata
in
do
ne
sia
se
ka
li k
lik
!D
es
em
be
r 2
012
-Ja
nu
ari
20
13
EDISI 19Free Magazine
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 31
CATPER15 PULAU TOGEAN KAN DIRINDU
GALERI25 FOTO PULAU TOGEAN
PENGANAN43 SUP KALEDO
AKSESORIS46 HANDUK MICRO FIBER
TIPS47 OBATI KORBAN BULU BABI
RESENSI49 TRAVEL WRITER
JEDA51 JANGAN BAYAR LEBIH!
INTERAKSI53 SELAMAT ULTAH BM!
KONTRIBUTOR56 BM EDISI 19
EDISI DEPAN57 SOLO
Daftar Isi
KOMUNITAS33 HITCHHIKER INDONESIA
PROFIL37 JJ RIZAL
BULOK27 BUYA
SABE
3 ORDINATMEMBURU SERIBU KEINDAHAN PULAU TOGEAN
Kepulauan Togean merupakan gugusan kepulauan di
Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Tepatnya terletak di
tengah laut antara Sulawesi Tengah dan Gorontalo.
11 PANDUMENUJU PULAU TOGEAN
Jalur utama menuju Kepulauan Togean
ditempuh dari dua titik, yaitu pelabuhan
Ampana di Palu dan Gorontalo.
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
WEBSITEwww.backpackinmagazine.com
EMAILredaksiezinebi@yahoo.com
FACEBOOKBackpackin Magz
Backpackin’ E-Magazine
TWEET@Backpackin_Magz
CATPER15 PULAU TOGEAN KAN DIRINDU
GALERI25 FOTO PULAU TOGEAN
PENGANAN43 SUP KALEDO
AKSESORIS46 HANDUK MICRO FIBER
TIPS47 OBATI KORBAN BULU BABI
RESENSI49 TRAVEL WRITER
JEDA51 JANGAN BAYAR LEBIH!
INTERAKSI53 SELAMAT ULTAH BM!
KONTRIBUTOR56 BM EDISI 19
EDISI DEPAN57 SOLO
PROFIL37 JJ RIZAL
Salam Ransel,
SUDAH TIBA DI penghujung tahun 2012, Back-
packin kembali berulang tahun ketiga! Kami bersyukur,
tiga tahun sudah kami memperkenalkan keindahan
Indonesia kepada pembaca. Terima kasih! Backpackin
Magazine sudah diterima di tengah para traveller dan
backpacker di Indonesia. Karena kalian semua, kami
hadir.
Sekarang, persiapkan mata kamu untuk me-
ngenal keindahan Togean, mulai dari alamnya, ma-
syarakatnya, hingga makanannya. Kenali Togean, dan
cintai Togean dengan tetap menjaga kelestarian alam-
nya saat berkunjung ke sana.
Keep traveling, keep preserving, keep backpackin!
REDAKSI
Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM
Readers yang bisa dikirim melalui alamat email kami.
PIMPINAN UMUM/REDAKSIAmbar Arum
ambar@backpackinmagazine.com
EDITORMuhammad Iqbal
REDAKSI Annisa M.F. Harahap
ARTISTIK & DESAINGalih Permadi
Kibar Desain Salman
WEBMASTERKurniawan Aji Saputra
DARI REDAKSI
FOTO COVER : BAGUS SANGAJI RIWANTO
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
M E M B U R U S E R I B U K E I N D A H A N
PULAU TOGEAN
3 b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
M E M B U R U S E R I B U K E I N D A H A N
PULAU TOGEAN
ORDINAT
Kepulauan Togean merupakan gugusan kepulauan di Teluk Tomini, Su-
lawesi Tengah. Tepatnya terletak di tengah laut antara Sulawesi Tengah
dan Gorontalo. Konon di zaman dahulu, Togean adalah nama sebuah
kerajaan besar di gugusan pulau tersebut dan itulah mengapa kepulauan
ini dinamakan Kepulauan Togean.
OLEH: AMBAR ARUM DAN FARCHAN NOOR RACHMAN FOTO: BAGUS SANGAJI RIKWANTO DAN FARCHAN NOOR RACHMAN
4D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 35
PULAU TOGEAN JADI istimewa
karena banyak hal. Secara geografis kepulau-
an ini letaknya dekat dengan garis khatulis-
tiwa yang membelah bumi utara dan selatan.
Bersamaan dengan itu, Kepulauan Togean
juga termasuk dalam zona transisi pada peta
persebaran fauna yang terlukis melalui garis
Wallace dan Weber.
Perpaduan fakta-fakta tersebut
menjadikan Kepulauan Togean memiliki
kekayaan ragam hayati, baik flora, fauna,
maupun bentang panorama alam yang unik,
terutama di bawah lautnya. Hal ini disadari
oleh pemerintah Indonesia, dan kemudian
dibentuk Taman Nasional Kepulauan Togean
melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK.418/Menhut-II/2004 sebagai
upaya untuk menjaga kelestarian alam yang
ada di dalamnya.
Terbentang sekitar 66 pulau di sini,
dengan enam pulau besarnya yaitu: Una-
una, Batudaka, Togean, Talatakoh, Waleakodi
CATPER
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 6
dan Waleabahi. Setiap pulau menyimpan
kecantikannya sendiri-sendiri. Misalnya di
Pulau Malenge terdapat hutan yang masih
alami dan menjadi habitat satwa khas Su-
lawesi seperti Tarsius dan Burung Rangkong.
Kemudian juga ada gunung berapi
yang masih aktif, yaitu Gunung Colo di
Pulau Una-una yang meletus pada tahun
1983 silam. Nama Gunung Colo diambil
dari bahasa Bugis yang berarti gunung
korek api. Sejak letusan tersebut, tanah di
ADA GUNUNG MASIH AKTIF
YAITU GUNUNG COLO YANGMELETUS TAHUN 1983
FOTO : SANGAJI
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
ORDINAT
7
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 8
pulau ini menjadi semakin subur sehingga
mampu menjadi penghasil kopra dan ceng-
keh di Sulawesi Tengah. Dan jika berun-
tung, di antara Pulau Batudaka dan Pulau
Kadidiri terdapat koloni lumba-lumba yang
sering menampakkan diri.
Langit di Togean sedemikian bersih-
nya sehingga saat malam hari dapat dengan
mudah ditemukan bintang jatuh. Semen-
tara di pagi harinya, sekumpulan elang laut
terbang mengelilingi pulau. Kemudian tidak
jauh dari desa Bomba di Pulau Batudaka,
dapat kita temui goa kelelawar.
Merapat jugalah ke pemukiman
suku Bajo di Pulau Kabalutan dan tinggalah
selama beberapa hari untuk semakin men-
genal mereka para jagoan laut yang sudah
bernapas bersama laut.
PULAU POYA Berjarak 20 menit dari Pulau Batu-
daka, terdapatlah Pulau Poya dengan satu
penginapan terkenal yang diberi nama
Poyalisa Cottage. Pulau ini luasnya tidak
lebih dari satu hektar, namun keindahan
panoramanya terbentang luas tanpa batas,
seakan secara visual nyaris tidak ada cela
pada pulau ini. Poyalisa memiliki pantai
kecil berpasir putih, tebing untuk melihat
matahari tenggelam dan area snorkeling
dengan koral yang masih sehat serta didi-
ami bermacam-macam jenis ikan.
AIR TERJUN TANIMPO Lokasinya di Wakai, salah satu ujung
Pulau Batudaka. Air terjun ini berasal dari
perbukitan di Batudaka. Untuk mencapai air
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 39
AKTIVITAS VULKANIS MEMBENTUK
STRUKTUR BAWAH LAUT DI KADADIRIMENJADI LUAR BIASA INDAH
terjun Tanimpo, bisa menggunakan ojek dari
Pelabuhan Wakai menuju lokasi air terjun
dengan membayar Rp 15.000 pulang pergi.
Setelah turun dari ojek, dilanjutkan sekitar 10
menit berjalan kaki menuju air terjun.
Air terjun Tanimpo termasuk istime-
wa karena terdiri dari tujuh air terjun. Dari air
terjun pertama sampai ketujuh bisa dicapai
dengan mendaki bukit, namun jalan semakin
terjal mulai air terjun keempat. Sedikit sekali
yang bisa mencapai puncak air terjun ketu-
juh karena beratnya medan, biasanya pen-
gunjung hanya sampai ke air terjun keempat
atau kelima.
MENYELAM DI KADADIRI Kepulauan Togean, terutama Pulau
Kadadiri sudah menjadi populer di dunia
para penyelam, baik lokal maupun man-
canegara. Tidak mengherankan, aktivitas
ORDINAT
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 10
vulkanis telah membentuk struktur bawah
laut di Kadadiri menjadi luar biasa indah.
Berdasarkan data dari Conservation In-
ternational Indonesia (CII) pada 2001,
tercatat ada setidaknya 262 jenis terumbu
karang, 596 jenis ikan, serta 555 jenis
moluska, dan ada beberapa hewan langka
seperti penyu hijau, penyu sisik, dugong,
dan masih banyak lagi.
Sediakan waktu yang cukup lama
apabila ingin benar-benar puas menjelajahi
alam bawah laut di sini. Sebab tidak hanya
satu atau dua titik menyelam, melainkan pu-
luhan! Mereka yang belum memiliki lisensi
menyelam juga dapat puas snorkeling di sini,
sebab dari kedalaman yang dangkal sekali-
pun, sudah banyak karang dan hewan laut
yang dapat mempesona mata.
Tidak jauh berbeda seperti tempat
wisata di Indonesia pada umumnya, potensi
pariwisata Togean kurang dikembangkan
dengan baik, mulai promosi yang kurang
maksimal, hingga perilaku penduduk lokal
maupun pendatang yang berpotensi meru-
sak ekosistem di Togean. Misalnya masih
ditemui nelayan yang menangkap ikan
menggunakan bahan peledak, belum lagi
terinjak atau tersentuhnya terumbu karang
oleh wisatawan.
Namun tetap ada upaya yang
dilakukan untuk memperbaiki itu semua,
salah satunya muncul dari Saiful M. Amin,
warga dari pulau Katupat, yang juga pe-
milik penginapan Fadhila Cottage di pu-
lau tersebut. Pak Saiful prihatin dengan
masalah kelestarian alam di Togean, dan
juga persoalan penduduknya yang banyak
penganggur. Dibantu dengan Marion dan
Jeff, dua orang dari Perancis yang jatuh
cinta pada Togean, mereka bersama-sama
mendirikan EVERTO (www.everto.org), se-
buah organisasi non-profit yang berkomit-
men menggerakkan wisata bijak sekaligus
meningkatkan peluang kerja untuk pen-
duduk lokal.
Semoga ke mana pun kaki kita berpi-
jak, terus tertanam kesadaran untuk menjaga
ekosistem alam dan budaya yang ada di situ.
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 311 b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
Garuda Indonesia
Rp.3.504.000-Rp.4.767.000
JKT-Palu , Pkl 09.40-15.05
Palu-JKT , Pkl 15.50-19.15
Lion Air
Rp.1.700.000 - Rp.4.172.000
JKT-Palu . Pkl 05.00-08.35 dan 16.55-20.30
Palu-JKT ,Pkl 09.15-1.045 dan 21.05-23.55
MENUJU PALU
PANDU
Menggunakan kapal ferry atau kapal
perintis dari pelabuhan, namun jadwal tidak
pasti tergantung cuaca, dan ketersediaan kapal
hanya sedikit. Alternatif lain bisa menggunak-
an perahu kayu dari ampana, berangkat setiap
hari dengan biaya Rp 35.000.
PEL. AMPANA-P. TOGEAN
Terdapat travel dengan biaya 150.000.
PALU-PEL. AMPANA
JALUR UTAMA MENUJU Kepulauan Togean
dapat ditempuh dari dua titik, yaitu pelabuhan
Ampana di Palu dan Gorontalo.
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
- Tidak terdapat sinyal telepon seluler, kecuali
di Wakai, dan di beberapa titik di Kadadiri.
- Tidak ada ATM di Kepulauan Togean, maka
bawalah uang cash yang cukup.
- Hitungan hotel selalu per orang, bukan per
kamar, dan umumnya sudah termasuk makan
serta minum.
- Air tawar untuk mandi sangat terbatas, kecu-
ali di Wakai dan Bomba, sementara di pengina-
pan Kadadiri Paradise ada pompa air.
- Hotel menyediakan fasilitas kapal untuk
mengantar pengunjung ke tempat tujuan beri-
kutnya. Kita hanya perlu membayar tip untuk
pemandu yang mengantarkan kita.
- Jadwal kapal besar tidak pernah pasti karena
sangat bergantung pada cuaca. Sementara ka-
pal kecil dari Ampana menuju pulau Batudaka
umumnya ada terus setiap hari.
- Dikarenakan jadwal kapal yang tidak menen-
tu, maka cukup sulit mengatur itinerary pasti
ke Togean. Sebaiknya sediakan waktu cukup
panjang untuk menjelajadi pulau ini.
TIPS
Garuda Indonesia
Rp.3.624.000 - Rp.4.980.000
JKT-Gorontalo, Pkl 07.25-13.05
Gorontalo-JKT, Pkl 13.50-17.20
Lion Air
Rp.1.700.000 - Rp.5.257.000
JKT-Gorontalo, Pkl 05.00-10.35 dan 15.20-
20.50
Gorontalo-JKT, Pkl 06.10-09.50 dan 11.15-
14.45
Sriwijaya Air
Rp.1.500.000 - Rp.4.560.000
JKT-Gorontalo, Pkl 141.5-19.40
Gorontalo-JKT , Pkl 06.40-10.05
MENUJU GORONTALO
Rental mobil dari Bandara Djalaludin
Gorontalo menuju kota, biaya Rp 50.000, di-
lanjutkan dengan Bentor (sejenis becak ber-
motor, kapasitas 2 orang) menuju pelabuhan
sebesar Rp 20.000. Atau taxi langsung dari
bandara – pelabuhan dengan biaya Rp 70.000
– 100.000.
BANDARA-PEL. GORONTALO
Menggunakan kapal jam 8 malam setiap Sela-
sa dan Jumat (namun jadwal mudah berubah).
PEL. GORONTALO-P. TOGEAN
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 313
PANDU
Disarankan pada April – Juni, selain cuaca
cerah, juga pada bulan ini sedang berlangsung
migrasi paus dari perairan utara ke selatan yang
melewati daerah Togean.
WAKTU TERBAIK
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
Poyalisa
Hanya ada satu penginapan, yaitu Poy-
alisa. Tarif Rp 125.000 per malam.
Kadadiri
- Kadadiri Paradise:
Telp 085241182440.
Tarif Rp 175.000 - 250.000 per malam.
- Pondok Lestari.
Tarif Rp 100.000 per malam.
Catatan: semua tarif berlaku per orang (bukan
per kamar) dan sudah termasuk makan 3x serta
minum sepuasnya.
PENGINAPAN
FOTO
: U
PHI P
RASE
TYA
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
OLEH: FARCHAN NOOR RACHMAN
PAK ISMAIL, SANG pemilik menceritakan
bahwa dulunya Pulau Poya ini kosong dan
menjadi tempat Pak Ismail berekreasi de-
ngan keluarga di akhir pekan. Lalu Pak Ismail
mencari tahu siapa pemilik pohon kelapa
di Pulau Poya sampai ke daerah Batudaka.
Setelah ketemu si pemilik, Pak Ismail justru
diminta untuk membeli pohon kelapa seka-
ligus tanah di pulau tersebut.Jadilah pulau itu
berpindah tangan ke Pak Ismail.
Sebetulnya Pak Ismail tidak berniat
membangun cottage di Pulau Poya, karena
sudah memiliki penginapan di Bomba, Batu-
daka. Pak Ismail hanya menyediakan kapal
untuk turis pulang pergi dari Pulau Batudaka
DIBALIK NAMAPOYALISA
ke Pulau Poya.Sampai akhirnya seorang
Jerman bernama Lisa yang jatuh cinta pada
Pulau Poya dan meminta Pak Ismail mem-
bangun cottage di Pulau Poya.Pak Ismail pun
mengiyakan permintaan si turis Jerman itu
dan untuk menghormatinya maka pengi-
napan itu dinamakan Poyalisa.
Pelayanan di Poyalisa sangat ramah
dan menyenangkan.Perhitungan untuk men-
ginap disana berbeda dengan hotel keba-
nyakan yang memasang tarif per kamar. Tarif
menginap di Poyalisa adalah 125.000 ru-
piah per orang, mendapatkan servis berupa
makan 3 kali sehari dan gratis air putih, teh
dan kopi sepuasnya.
Keramahan di Poyalisa kelas bintang
lima, Pak Ismail memperlakukan tamu seperti
saudaranya tidak peduli dia tamu domestik
atau mancanegara. Para staff di Poyalisa se-
perti keluarga dan dengan bebas berbincang
dan bercanda dengan tamu. Para tamu pun
merasa nyaman karena diperlakukan bak
saudara. Mungkin Pak Ismail bukan seorang
yang profit oriented tapi pahala oriented.
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
CATPER
15
FOTO
: ER
ISO
N J
. KA
MBA
RI
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
y a n g A k a n D i r i n d uPULAU TOGEAN
Hari ini kami akan menyeberangi lautan menuju kepulauan Togean. Tujuan pertama kami
adalah Poyalisa Cottage. Untuk menuju ke sana, kami harus menyeberangi teluk Tomini dari
Ampana. Jarak dari Ampana ke Togean sekitar 30 kilometer dan ditempuh selama kira-kira 2
jam. Kami dibuat terpana akan keindahan tempat ini sepanjang perjalanan di atas perahu.OLEH: BAGUS SANGAJI RIWANTO | FOTO: BAGUS SANGAJI RIWANTO
16D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
PERAHU BERHENTI SEJENAK untuk
menurunkan penumpang dan barang di desa
Kulingkinari. Anak-anak kecil bersemangat
menyambut kami di dermaga. Mereka ber-
loncatan ke dalam laut dan berenang mencari
perhatian; mungkin mereka senang melihat
kami membawa kamera dan ingin difoto. Desa
Kulingkinari ini cukup kecil, tapi mempunyai
pantai laguna berpasir putih yang sangat luas.
Airnya sangat jernih sampai-sampai koral dan
pasir putih di dasar air bisa terlihat. Sayang
sekali kami hanya berhenti sejenak di tempat
yang sangat indah ini. Tidak lama setelah me-
ninggalkan Kulingkinari, kami tiba di Poyalisa.
Malam ini akan kami habiskan di pulau kecil ini.
Poyalisa. Tidak ada kata yang tepat un-
tuk melukiskan keindahan pulau ini. Foto-foto
juga tidak cukup menggambarkan keindahan
sesungguhnya dari tempat yang menakjubkan
ini. Satu-satunya cara untuk mengerti adalah
dengan datang kesini dan menikmatinya sen-
diri.
Pulau ini tidak besar, mungkin luasnya
kurang dari satu hektar. Terbagi atas satu pulau
besar dan satu pulau yang lebih kecil yang
dihubungkan oleh pantai pasir putih. Bentuk
keseluruhannya menyerupai bulan sabit, atau
huruf ‘U’. Semua kamar/pondok berada di
17
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 18
pulau besar dan restoran berada di pulau yang
lebih kecil. Bagian dalam Poyalisa adalah se-
buah laguna dangkal penuh dengan koral dan
ikan.
Saatnya untuk snorkeling! Dunia bawah
air Poyalisa sangatlah indah; ada bermacam
jenis koral keras yang mengelilingi pulau ini dan
banyak sekali ikan-ikan kecil. Keadaan koralnya
cukup sehat dan tidak terdapat arus di perairan
ini. Semua orang dapat berenang atau snor-
keling berkeliling pulau dengan mudah. Saya
bahkan melihat seekor ular laut! Mungkin ular
laut belang (dengan corak hitam-putihnya),
tapi racun mereka sangatlah mematikan, jadi
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 319
jangan berenang terlalu dekat.
Sudah sore hari dan saya duduk di
atas batu karang untuk melihat keindah-
an matahari tenggelam di tempat yang
luar biasa ini. Benar-benar indah tak terlu-
pakan. Saat malam hari, kami dan seluruh
tamu Poyalisa duduk bersama di restoran
menunggu makan malam yang disajikan di
meja untuk disantap bersama-sama. Menu
hari ini adalah ikan bakar; ikan segar yang
baru saja ditangkap sore ini secara tradi-
sional. Benar-benar manis dan lezat.
Suasana kekeluargaan antara para
tamu dan pekerja Poyalisa juga merupakan
salah satu hal yang unik di sini. Suasana sangat
akrab seperti sebuah keluarga besar, walau-
pun tamu-tamu ini berasal dari negara yang
berbeda seperti Italia, Singapura, Taiwan, Cina,
Prancis, Jerman, dan lainnya. Kami menghabis-
kan malam dengan mengobrol dan bercanda
bersama-sama. Malam yang sangat menye-
nangkan.
Walaupun tempat ini sangat terpencil,
tapi turis mancanegara seakan enggan ber-
henti berdatangan. Nampaknya Poyalisa cukup
populer, terutama bagi para backpacker. Tapi
ironis, karena turis domestik dari Indonesia
jarang sekali datang ke sini. Ini masalah yang
selalu kami temui sepanjang perjalanan kami di
Sulawesi: ketiadaan turis lokal. Mungkin karena
tidak ada promosi. Mungkin karena fasilitas
seperti listrik, air, dan transportasi kurang.
Mungkin karena lebih murah dan mudah pergi
ke luar negeri seperti ke Singapura atau Hong
Kong. Saya tidak tahu.
Banyak pikiran dan pertanyaan di
kepala saat saya berbaring di tepi pantai, me-
mandang langit malam yang dipenuhi jutaan
bintang yang terang. Lalu saya melihat satu
bintang jatuh, dua bintang jatuh, tiga, empat,
lima, dan total delapan bintang jatuh hanya
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 20
dalam satu malam! Seumur hidup saya hanya
melihat sekali-dua kali saja bintang jatuh, tapi
malam ini saya melihat delapan bintang jatuh!
Saya hampir tak percaya bahwa saya benar-
benar berada di sini, di salah satu tempat pa-
ling indah yang pernah saya kunjungi.
Kabar buruknya, kami tidak mendapat
kamar karena penuh. Dua turis lain juga berna-
sib sama dan harus tidur di kamar karyawan.
Kami akhirnya tidur di lantai restoran; untung-
nya kami sudah siap dengan situasi seperti
ini. Matras dan kantong tidur pun dikeluarkan.
Saya sendiri hanya mengandalkan matras
untuk alas tidur tanpa kantong tidur. Sarung
sudah sangat cukup membuat saya tidur nya-
man dan pulas
Pagi hari berikutnya kami bersiap-siap
untuk pergi ke pulau Kadidiri, sekitar 30 kilo-
meter dari Poyalisa dan ±3 jam perjalanan de-
ngan perahu ketinting kecil. Ada 4 atau 5 elang
(mungkin elang bondol) berputar-putar di atas
pulau. Mereka seperti sengaja berputar-putar
untuk melepas kepergian kami dari Poyalisa.
Pemberhentian pertama adalah desa
Bomba, hanya 5 menit dari Poyalisa. Kami akan
masuk ke dalam goa kelelawar di pinggir desa.
Ya, goa yang dihuni ratusan kelelawar yang
beterbangan di dalamnya. Baunya menyengat
POYALISA SANGATLAH INDAH
ADA BERMACAM JENIS KORALDAN IKAN-IKAN KECIL
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 321
CATPER
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 22
dan suara yang dibuat kelelawar-kelelawar ini
cukup menakutkan.
Tujuan selanjutnya adalah Wakai. Ini
akan menjadi perjalanan yang cukup panjang.
Untungnya, cuacanya cerah dan sangat pas
untuk menikmati indahnya kepulauan Togean.
Kami melewati beberapa perkam-
pungan suku Bajo (Bajau) dalam perjalanan
menuju Wakai. Orang Bajo di Togean sudah
menetap di daratan, tapi mereka tetap ting-
gal di dekat air. Seperti membuat rumah di
atas perairan dangkal atau batu karang di
tepi laut. Bahkan di daratan seperti Wakai,
mereka masih membangun rumah di daerah
banjir. Ada banyak mitos mengenai suku
Bajo; mereka bisa berjam-jam menyelam
tanpa alat selam dan berlayar ke laut lepas
sendirian dengan perahu tradisional. Tapi
ORANG BAJO DI TOGEAN
SUDAH MENETAP DI DARATANTAPI TETAP DEKAT AIR
satu hal yang pasti: mereka adalah pelaut
handal. Tidak diragukan lagi.
Kami tiba di Wakai menjelang sore
hari. Wakai memiliki dermaga yang cukup be-
sar untuk menampung ferry dari kota Goron-
talo, Ampana, dan Pagimana. Kami makan
sambil beristirahat sejenak di sini. Kami juga
mencari informasi tentang jadwal keberang-
katan ferry ke Gorontalo. Jadwal ferry dari atau
ke Togean sendiri ternyata cukup rumit dan
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
CATPER
23
tidak pasti harinya. Saran saya, carilah infor-
masi kepada orang-orang yang bisa kita temui.
Jangan mengandalkan informasi hanya dari
satu orang saja, karena kadang jawaban me-
reka dapat menyesatkan. Cara terbaik adalah
mencari petugas di kantor yang bersangkutan
atau pos polisi. Saya bahkan harus menelepon
kantor ASDP di Luwuk dan Gorontalo untuk
mendapatkan jadwal yang benar.
Sebenarnya kami belum bisa mandi
secara normal sejak tiba di Togean. Air bersih
menjadi masalah utama bila bepergian ke
kepualauan Togean. Semua orang harus sangat
efisien dalam menggunakan air bersih di ke-
pulauan ini.
Karena ini adalah hari terakhir di Togean,
kami memutuskan untuk pergi ke air terjun
Tanimpo di Wakai untuk mandi. Air terjun ini
menarik karena memiliki 7 tingkat air terjun yang
berjauhan. Dari air terjun pertama, orang harus
mendaki ke dalam hutan untuk menuju tingkat
ke-7. Biasanya orang berhenti di tingkat 4 atau 5
saja, jarang sekali yang sampai ke tingkat paling
atas. Medannya terlalu berat.
Kami hanya ingin mandi, dan tingkat per-
tama sudah cukup untuk kami. Terbiasa dengan
hangatnya air di laut sempat membuat kami lupa
bahwa air sungai di sini berasal dari bukit dan
sangat dingin. Dan mandi kali ini menjadi salah
satu yang paling menyegarkan yang pernah saya
rasakan. Hari sudah sore setelah kami selesai
mandi dan waktunya kembali ke Kadidiri sebelum
hari menjadi gelap.
Deretan rumah suku Bajo yang berdiri
di atas lahan basah merupakan pemanda-
ngan yang unik dan indah sore itu. Di pinggir
kota Wakai ada sebuah kolam besar yang
menye-rupai danau. Ada banyak rumah yang
berdiri di tepian air dan kami menyaksikan
pemandangan indah matahari terbenam.
Mesjid mengumandangkan adzan dengan
langit senja sebagai latarnya, menandakan
waktu sholat Magrib dan. Saat-saat itu
merupakan momen yang tak terlupakan. Ini
adalah perpisahan yang sempurna dengan
tempat yang sangat menakjubkan. Tempat
yang akan dirindu.
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
GALERI
PULAU TOGEAN
FOTO : BAGUS SANGAJI RIWANTO
FOTO : NINA KALSUM
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 26
PULAU TOGEAN
FOTO:FARCHAN NOOR RACHMAN
FOTO: UPHI PRASETYA
UNDER WATER
FOTO : BAGUS SANGAJI RIWANTO
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
BULOK
K a i n S a r u n g K h a S D o n g g a l a
Kain sarung adalah kain yang paling dekat hubungan-
nya dengan keseharian masyarakat Indonesia. Sarung
bukan lagi hanya berfungsi untuk menutup aurat ketika
sholat bagi muslim. Fungsinya sudah begitu berkem-
bang, sampai menjadi selimut, penutup wajah dari
debu, bahkan menjadi penutup kandang ayam!
OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: ISTIMEWA
2727
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 28
FOTO
: ER
ISO
N J
. KA
MBA
RI
28
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 329
BULOK
JENIS-JENIS SARUNG yang dipakai ma-
syarakat juga berbeda di beberapa dae-
rah, meskipun kebanyakan sudah meng-
gunakan sarung dari merk-merk besar.
Sedikit demi sedikit, sarung dari merk-
merk terkenal yang modern dan murah
ini menggerus pasar dari sarung-sarung
tradisional yang lebih mahal, meskipun
eksklusif.
Salah satu sarung tradisional
yang masih terjaga adalah sarung
buya atau buya sabe. Sebagian orang
menyebutnya sarung tenun donggala.
Donggala adalah sebuah nama kabu-
paten di Sulawesi Tengah. Lebih tepat-
nya, buya sabe diproduksi di beberapa
desa berikut: Desa Towale, Tosale, Salu
Bomba, dan Kolakola.
Desa-desa tersebut berjarak
sekitar dua jam dari Kota Donggala ke
arah Barat. Kabupaten Donggala sendiri
terletak sekitar 34 km di sebelah Timur
Laut Kota Palu. Dari Kota Palu ke Kota
Donggala, perjalanan sekitar 4 jam.
Sesampainya di desa-desa pro-
dusen kain Donggala tersebut, dengan
mudah kita akan mendengar bunyi
hentakan-hentakan balida yang bertemu
dengan pasak alat tenun tradisional.
Balida adalah palang kayu panjang –bi-
asanya terbuat dari kayu ulin atau eboni-
yang menjadi pemberat di tengah lipatan
kain tenun saat penenun memasukkan
benang-benang.
Benang untuk kain Donggala
dibuat bukan dari kapas, melainkan
benang sutera. Benang ini kemudian
dicelup ke pewarna, yang biasanya
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
antara tiga warna ini: kuning, ungu, dan
hitam. Orang-orang tua biasanya lebih
memilih warna yang lebih tua, sedangkan
anak muda cenderung memakai warna
yang lebih terang.
Setelah dicelup, benang digulung
dengan alat putar tradisional. Gulungan
benang dari sutera tersebut dikombina-
sikan dengan benang emas atau perak
sebagai motif. Pembentukan motif kain
Donggala tidaklah langsung dilakukan
di atas kain, tetapi terlebih dahulu dico-
bakan di atas kertas.
Kain Donggala butuh perawatan
khusus agar awet. Kain ini tidak boleh
dicuci dengan mesin cuci dan juga tidak
boleh disikat. Untuk mencucinya, hanya
boleh dengan direndam menggunakan
air. Jika tidak sengaja mencuci dengan
mesin cuci, bisa-bisa
kain langsung menjadi kasar.
Pada awalnya, kain Donggala
dipakai oleh masyarakat Donggala hanya
pada saat-saat istimewa seperti pesta
adat. Tetapi seiring berjalannya waktu,
keindahan kain Donggala menyebar ter-
bawa angin, sampai-sampai diekspor. Pe-
rubahan lain dari fungsi kain Donggala,
yang tadinya hanya digunakan sebagai
kain sarung, sekarang sudah sering men-
jadi bahan dasar pakaian atau kemeja.
Bagian hebatnya, sarung tenun
ini dibuat oleh kaum hawa Donggala di
waktu-waktu senggangnya. Jadi waktu
senggang mereka digunakan untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai
rupiah.
Sebuah sarung tenun donggala
harganya bisa mencapai Rp 600 ribu. Kita
akan merasa harga terse-
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
but sesuai setelah mengetahui bagaimana
proses kain eksklusif itu dibuat. Penyele-
saian satu kain rata-rata menghabiskan
waktu 1-2 minggu. Kadang-kadang malah
sampai satu bulan.
Lebih dari 100 wanita dari segala
usia setiap hari menenun kain Donggala.
Sebagian wanita menjadikannya sumber
mata pencaharian utama, sebagian lagi
sebagai mata pencaharian sampingan.
Biasanya mereka menenun mulai pukul
9 pagi sampai pukul 12 siang. Lalu diter-
uskan lagi pukul 1 siang hingga 5 sore.
Beberapa melanjutkannya pada pukul 7
malam sampai 10 malam.
Buya sabe memiliki corak yang
bervariasi, lantas kemudian muncul
banyak istilah untuk menunjukkan
keragaman itu, seperti kain palekat
garusu, buya bomba, buya sabe, kombi-
nasi bomba dan sabe. Dari sekian corak
tersebut, buya bomba adalah corak
yang paling sulit dibuat dan membu-
tuhkan waktu pengerjaan satu hingga
dua bulan. Corak-corak lainnya rata-
rata membutuhkan cukup satu hingga
dua minggu saja.
Selain memang kain Donggala
ini unik, pemerintah setempat juga
mendorong keberlanjutan adanya kain
Donggala ini. Sebuah peraturan daerah
di Sulawesi Tengah mewajibkan Pega-
wai Negeri Sipil menggunakan kemeja
atau baju atasan yang terbuat dari
buya sabe setiap hari Sabtu.
BULOK
3131
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i nA G U S T U S - S E P T E M B E R 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 32
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
PENGANAN
3333
MENCICIP KELEZATANSUP KALEDO
OLEH: MUHAMMAD IQBAL | FOTO: ISTIMEWA
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 34
MENCICIP KELEZATANSUP KALEDO
KALEDO ADALAH NAMA sebuah
penganan khas dari Donggala, nama
sebuah kabupaten di Sulawesi Tengah.
Kaledo sendiri merupakan kepanjangan
dari kaki lembu donggala. Dari nama-
nya sudah jelas bahan apa yang wajib
ada di dalamnya.
Jenis sup yang satu ini mudah
ditemui di Kota Palu, Ibukota provinsi
Sulawesi Tengah. Sup kaledo mirip den-
gan sup buntut. Bedanya, kalau sup bun-
tut menggunakan buntut, sementara sup
kaledo menggunakan kaki lembu.
Sup buntut biasa dimakan dengan
nasi, sementara sup kaledo biasanya
dengan ubi. Tulang yang digunakan
dalam sup kaledo adalah ruas tulang lu-
tut yang masih penuh dengan sum-sum.
Bentuk penyajiannya memang menampil-
kan tulang kaki lembu yang digunakan
memounyai ukuran yang besar sehingga
bentuknya menonjol keluar mangkuk.
Salah satu penjual kaledo yang
cukup terkenal di kota Palu adalah
Rumah Makan Kaledo Stereo adalah
salah satu penjual kaledo yang terkenal
di Kota Palu. Rumah makan ini awalnya
sederhana saja. Resep didapatd ari mer-
tua si pemilik. Lalu berkembang dengan
membuka rumah makan berukuran 3 x 6
meter dengan dinding kayu.
Karena lezat, rumah makan ini di-
gandrungi banyak orang. Sampai-sampai
pemiliknya harus membuat sampai em-
pat cabang di kota Palu. Rumah makan
yang terletak di Jalan Diponegoro ini
tampak selalu ramai dikunjungi pembeli.
Setiap hari, rumah makan ini menghabis-
kan sekitar 15 kilogram tulang dan 8 kaki
lembu.
MEMBUAT KALEDO Bahan pokok: daging dan tulang
kaki sapi, asam mentah, dan cabe rawit
hijau.
Cara membuat: masak air dalam
panci hingga mendidih. Masukkan
daging dan tulang sapi, masak hingga
empuk. Buang air rebusan daging dan
tiriskan, kemudian jerang air di panci
lainnya, masukkan kembali daging yang
telah dimasak. Setelah air mendidih,
masukkan garam, cabe rawit hijau,
penyedap rasa, dan asam mentah ke
dalam rebusan daging dan tulang. Tu-
tup dan rebus kembali hingga daging
dan tulang kaki sapi matang.
34
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
PROFIL
BUDAYA DAN SEJARAH tentu tidak bisa
dipisahkan dari dunia pariwisata. Di mana pun
kita berpijak dalam sebuah perjalanan, selain
bentangan alamnya memanjakan mata, juga
terdapat kekayaan budaya dan nilai historis
yang sangat kaya dan terlalu sayang untuk
diabaikan.
Backpackin berkesempatan ngobrol
mengenai hal itu dengan JJ Rizal, sejarawan
dan budayawan, sekaligus pendiri Komunitas
Bambu yang berkomitmen menerbitkan buku-
buku ilmu pengetahuan budaya dan humani-
ora. Berikut petikannya:
Sekarang banyak situs budaya atau situs sejarah jadi tempat wisata, itu secara tidak langsung mengakibatkan pergeseran budaya karena ada budaya luar yang masuk, tapi sisi lain mening-katkan perekonomian lokal. Gimana menurut Mas Rizal? Kita jangan terlalu tegang berpikir ten-
tang bagaimana pengaruh kebudayaan asing
35
J J r i Z a l :K I TA K E H I L A N G A N L O C A L G E N I U S
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 36
J J r i Z a l :
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 337
terhadap kebudayaan kita. Kita harus ingat, ke-
budayaan kita dibentuk dari banyak sekali per-
temuan dengan kebudayaan asing. Misalnya
bahasa yang lu pake, itu banyak sekali peng-
aruh Arab, pengaruh Cina, ya kan. Makanan
yang lu makan banyak sekali pengaruh Eropa,
pengaruh Cina. Jadi kita jangan pernah kuatir.
Cuma persoalannya adalah selama ini
yang sering dikeluhkan, kita kemudian tidak lagi
punya kemampuan menyerap dan menginter-
nalisasi itu untuk menjadi produk budaya milik
kita, padahal para leluhur kita dulu mampu.
Melakukan dialog budaya, interaksi budaya,
sehingga wayang yang mereka terima itu jadi
sangat berbeda dengan yang ada di India. Bah-
kan misalnya di sana Srikandi itu cowok, di sini
bisa jadi cewek.
Semacam diproduksi ulang dengan memasukkan nilai-nilai lokal? Nah, itu artinya kita memiliki local
genius, kemampuan lokal untuk mengadakan
interaksi budaya yang akhirnya bisa membuat
kebudayaan baru yang tidak dikenali sebagai
kebudayaan dari mana mereka berasal. Mi-
salnya Gambang Kromong dari Betawi, ya kita
bisa lihat itu dari Cina, tapi kalau kita pergi ke
Cina, gak ada kayak gini.
Hal-hal kayak gini yang menurut gue
sekarang kita kehilangan karena kita meng-
alami keterputusan pengalaman dan pewaris-
an nilai budaya dalam dunia pendidikan kita.
Kita hanya menghafal sejarah sebagai kronik.
Borobudur didirikan tahun segini, tapi kita tidak
pernah mendiskusikan apa unsur kebudayaan
yang membangun itu.
Kalau melihat kondisi pariwisata seka-rang, apa yang kira-kira para traveller bisa lakukan? Counter culture! Minimal misalnya kalau
pergi ke suatu tempat, lu kan bisa menulis.
Menceritakan perjalanannya, ke mana pun itu,
ke luar negeri sekalipun.
Kita perlu komparasi bagaimana sih
orang luar itu menghargai heritage mereka.
Bagaimana mereka membuat suatu lokasi wi-
sata dengan kreatif dan menjadikan itu sebagai
atraksi budaya yang bisa buat pengunjung
terinspirasi dan teredukasi.
Di sini alangkah baiknya kalau kita bisa
melakukan pemetaan heritage kita. Dengan
fenomena menjamurnya backpacker, menu-
rut gue itu harusnya dirangkul oleh lembaga
pemerintahan. Harusnya mereka terpanggil ya
untuk mengumpulkan dan menjadikan mereka
ini partner.
Setuju, mas! Terima kasih banyak atas
pencerahannya, semoga lebih banyak pelan-
cong yang menulis mengenai Indonesia, tidak
hanya keindahan alam, namun juga kekayaan
budaya dan unsur sejarahnya.
PROFIL
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 38
KEMAMPUAN LOKAL UNTUKMENGADAKAN INTERAKSI BUDAYAYANG AKHIRNYA MEMBUAT KEBUDAYAAN BARU
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 339 b a c K p a c K i n I M A R E T - A P R I L 2 0 1 1
FACEBOOK.TWITTER.ISSUU
LiveLoveAdventure
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i nF E B R U A R I - M A R E T 2 0 1 2 I b a c K p a c K i n 40
J O I N U S .
LET’S CLICK THE BUTTON
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 343
KOMUNITAS
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 44
acungkan JempoluntukKelil ing Dunia
BARANGKALI SUDAH BANYAK yang melakukan ang-
kat jempol alias nebeng atau bahasa kerennya hitchhik-
ing. Tetapi baru satu yang memiliki wadah untuk para
hitchhiker. Wadah yang juga dibuat untuk mereplikasi
budaya hitchhike kepada sebanyak-banyaknya orang.
Namanya Hitchhiker Indonesia (HHI).OLEH : AMBAR ARUM | FOTO: HHI.DOC
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
Terbentuknya HHI diawali saat Hafiz
Riza, salah satu pendirinya, membantu sebuah
komunitas membuat games outdoor yang
melibatkan banyak orang sekaligus mengajak
orang untuk berani berbagi. Games itu terbilang
sukses. Lantas terdoronglah semangat untuk
membentuk komunitas hitchike di Indonesia.
“Semangat yang kami tularkan adalah
semangat berbagi. Anda memberi kami
tumpangan, kami memberi apa yang kami
punya dan bisa lakukan. Misalnya gantian
mengemudi, atau sekedar ngajak ngobrol, atau
memberi makanan yang kami punya,” ujar Hafiz
penuh semangat.
Hafiz memiliki banyak pengalaman
hitchhiking, misalnya menunggu sampai 2 jam
ketika di Singapore dan Kuala Lumpur. Juga
ketika diberi tumpangan dari Purwakarta ke Ci-
karang oleh orang Jepang. “Dan pas mau turun,
malah diberi uang saku Rp 200.000 buat naik
taksi,” kenang Hafiz. Atau pengaaman ketika
Hafiz mendapat tumpangan tante-tante, lalu
diantar ke rumahnya di Sentul.
Menurut Hafiz, pada dasarnya
pengemudi itu suka mengangkut orang di
jalan, asal tujuannya searah. Tetapi mereka
ragu dan takut, apakah orang yang diberi
tumpangan ini baik?
Belum setahun HHI berdiri, sudah
ratusan kilometer jarak yang mereka temput
dengan hitchhike. Di antaranya ke Cisarua
ANDA MEMBERI KAMI TUMPANGAN,KAMI MEMBERI APA YANGKAMI PUNYA DAN BISA LAKUKAN
4343
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
(Puncak), Lembang (Bandung), Pulau Biawak
(Indramayu), Baduy (Banten). Kegiatan HHI
tidak melulu jalan-jalan dengan modal jempol.
HHI juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti
berbagi makan sahur di jalan tol untuk para
pengemudi truk saat bulan puasa.
Mental kuat, keberanian, kesabaran,
muka tembok, murah senyum, dan selalu berbagi
bersama, itulah bekal HHI selama ini saat hitch-
hiking. Berbagai moda transportasi sudah pernah
mereka tebengi, “Tinggal pesawat aja nih yang
belum. Gimana yah caranya?” canda Hafiz.
HHI mengajak untuk membudayakan
semangat menumpang dan berbagi tumpang-
an kepada orang lain. Bukan destinasi yang
menjadi perhatian utama mereka, melainkan
pengalaman hitchhiking.
Seperti yang disampaikan Hafiz, hitchhik-
ing bisa mengurangi kemacetan serta polusi, dan
yang lebih penting : meruntuhkan tembok beku
antara masyarakat. Gaya hidup gotong royong
dan murah senyum kini telah menjadi dingin.
Melalui hitchhiking, budaya saling membantu itu
perlahan dibangkitkan kembali.
44
1. Berdiri di jalan yang lurus, di belakang garis marka jalan.
Jangan di tikungan.
2. Gunakan tanda yang bisa dibaca dengan jelas oleh
pengemudi. Singkat saja, misal “BOGOR” atau “NUMPANG
KE BOGOR”.
3. Pilih lokasi yang bisa dijadikan tempat hitchhiking, mis-
alnya area keluar parkir, pom bensin, rest area, perkantoran
dan rumah sakit.
4. Estimasikan waktu tempuh 2 x waktu normal. Artinya jika
Jakarta-Bandung 2 jam, kalau hitching bisa 4 jam.
5. Jangan pilih-pilih kendaraan. Yang ada dan berhenti di
depan Anda, itulah rezeki Anda.
@hitchhiker_idhitchhiker indonesia
hitchhikerindonesia.wordpress.com
H H ICA R AG A B U N G
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
AKSESORIS
Jakpak adalah sebuah merek dagang produsen jaket dengan tiga fungsi
sekaligus: jaket anti air, tenda, dan kantung tidur. Ketiganya merupakan
peralatan wajib bagi pendaki gunung. Hadirnya Jakpak tentu mempermudah
para pendaki karena bawaan menjadi berkurang.
HandukMicrof iberringkas dibawa saat jalan-jalan
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 46
KETIKA PLESIRAN, HANDUK seringkali menjadi ma-
salah. Selain karena volumenya besar sehingga me-
makan tempat, juga karena kain lembut satu ini tidak bisa
dimasukkan ke dalam tas ketika masih basah.
Beberapa backpacker memilih menggantungkan
handuknya di luar tas. Jadi sambil jalan, sambil mengering-
kan handuk. Cara ini bagus, tetapi kurang sedap dipandang.
HANDUK CANGGIH INIBERDAYA SERAP TINGGISEHINGGA CEPAT KERING
Sekarang sudah ada yang namanya handuk microfiber. Handuk canggih
ini mempunyai daya serap yang begitu tinggi dan juga cepat kering. Prinsipnya
sederhana, yaitu dengan membuat luas permukaan handuk membesar. Teori fisika
sederhana: luas permukaan yang besar akan menigkatkan kemampuan penyerap-
an sekaligus mempercepat pengeringan.
Bahan yang digunakan tentu ikut mempengaruhi daya serap sehingga
menjadi handuk sakti. Handuk microfiber terbuat dari 80% polyester dan 20%
poliamide.
Fungsi handuk microfiber bukan hanya untuk mengeringkan badan kita
setelah mandi, tetapi masih banyak fungsi lain. Beberapa di antaranya: lap wajah,
pembersih lensa, lap kamera, lap dapur atau meja makan, dan pembersih minyak
pada wajan. Tapi setelah dipakai untuk melap wajan berminyak, jangan langsung
dipakai untuk melap wajah ya
Untuk handuk microfiber ukuran 30 x 70 cm, dibanserol dengan harga Rp
20.000 (belum termasuk ongkos kirim). Tersedia belasan warna sesuai selera
kita. Handuk microfiber bisa dicari di toko online.
Rp20ribu
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 347 b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
TIPS & TRIK
JANGAN SALAHKAN BULU babi ketika ada yang ketar-ketir karena
menginjak atau menyentuhnya. Bulu babi tidak salah,
dia hanya menjalankan sunnatullah untuk memberikan
racun kepada siapa saja yang dianggap membahayakannya.
Banyak orang percaya bahwa ketika ada teman yang terkena
bulu babi, maka harus segera diberikan amoniak yang
terkandung dalam urin. Atau bahasa lugasnya: dikencingi.
Kepercayaan ini tidak salah, karena terbukti memang
air seni mengandung amonia yang dapat
menetralkan racun dari duri bulu babi.
ObatiKorban
Bulu Babi
1 Cabut duri bulu babi pakai pinset untuk menghilangkan duri-duri yang
besar. Kalau tidak ada, pakai tangan saja. Tapi harus hati-hati karena bulu babi ini
sangat rapuh. Sebisa mungkin seluruh duri dapat dicabut.
2 Jika masih ada yang tersisa di dalam kulit, tumbuk-tumbuklah bagian yang
terkena duri bulu babi dengan batu agar duri yang tertancap dapat hancur, lalu larut
ke dalam peredaran darah.
CARA LAIN :
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
ObatiKorban
Bulu Babi
3 Oleskan getah putih dari pohon patah tulang ke bekas tusukan bulu babi.
Kalau sulit menemukan pohon tersebut, oleskan krim pencukur, lalu cukur dengan
pisau cukur.
4 Untuk mengurangi rasa sakit, bisa
menggunakan acetaminophen setiap 4 jam atau
ibuprofen setiap 6-8 jam.
5 Kalau terlihat tanda-tanda infeksi,
misalnya bernanah, kemerahan, atau panas,
maka gunakan salep antibiotik.
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 349
TIPS & TRIKRESENSI
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 50D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
Panduan Prakt isMenjad i
Trave l Wr i ter
JIWA PETUALANG MASYARAKAT Indonesia
semakin meningkat beberapa tahun belakangan.
Komunitas jalan-jalan menjamur, media bertema
wisata banyak terbit, dan kompetisi berpetua-
lang menjelajah Indonesia juga banyak
diadakan. Bersamaan dengan itu, istilah
travel writer, yaitu penulis yang menu-
lis tentang dunia pariwisata.
Travel writer umumnya
bermula dari blog, lantas
menjadi kontributor ma-
jalah wisata, kemudian
membuat buku.
Awalnya dijalani sebagai hobi semata, lama-lama
menjadi profesi. Tentu sangat menyenangkan memi-
liki profesi yang sesuai dengan hobi.
Permintaan materi tulisan dan foto menge-
nai travel semakin banyak, tetapi literatur menganai
‘how to be a good travel writer’ belum cukup. Untuk
itulah, Yudasmoro mengisi kesenjangan ini.
Yudasmoro, atau lebih dikenal dengan @
wordstraveler adalah seorang full time travel writer.
Tulisan dan fotonya muncul di nyaris semua media
travelling. Banyak pertanyaan diajukan kepadanya
mengenai cara menulis yang baik dan cara menem-
bus media. Melalui buku ini, Yudasmoro menjawab-
nya dengan rinci.
Travel writer tidak hanya sebatas jalan-jalan,
foto-foto, menulis, kirim ke media, kemudian dapat
honor. Lebih dari itu, seorang travel writer layaknya
seorang pedangang atau pebisnis, ada tanggung
jawab yang besar karena berhubungan dengan
banyak pihak mulai dari media, perusahaan, peme-
rintah, sampai penduduk lokal. Hubungan baik perlu
dibina, jaringan perlu diperluas, inovasi perlu dikem-
bangkan. Segala hal yang perlu diketahui mengenai
travel writer tertuang di sini, termasuk pahit manisnya
menjadi seorang travel writer.
OLEH : AMBAR ARUM
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 35151 b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
JEDA
OLEH : MUHAMMAD IQBAL | FOTO: ISTIMEWA
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
Perubahandari Hal Kec il
52
Film Kita VS Korupsi yang melambung
sejak muncul di program Kick Andi (Metro
TV) menggambarkan betapa penghilangan
kebiasan buruk yang sudah mendarah daging
sekalipun bisa dimulai dari hal-hal kecil dan
oleh siapa saja, termasuk backpacker.
Loh kok backpacker? Misalnya begini,
ketika kita mau membeli tiket kapal Pelni, ter-
kadang petugas menyebutkan harga yang lebih
tinggi daripada yang tertulis di tiket. Orang-
orang juga terbiasa memberikan uang sejum-
lah yang diminta petugas. Mungkin pikirnya:
daripada tidak jadi jalan, sudahlah berikan saja
sedikit lebih.
Kalau begini terus, petugas tidak
mendapat sanksi sosial berupa teguran, se-
hingga dia pun merasa meminta lebih itu tidak
masalah. Toh tidak ada yang complain. Kalau
begini terus, jadi kapan berubahnya?
Nah, kita bisa ikut merubahnya dengan
menanyakan hal-hal kecil. Misalnya, “Pak, kok
beda dari harga tertulis di tiket?” Meskipun si
petugas tetap ngeyel minta lebih, tetapi pa-
ling tidak dia akan merasa tidak enak. Berani
bertanya seperti itu saja sudah bagus, apalagi
sampai mau “kejar” ke atasannya, atau sampai
menulis di blog pribadinya, sehingga penyeba-
ran perubahan sosial bisa lebih masif lagi.
Tiket Pelni itu hanya satu contoh kecil,
masih banyak contoh lain. Misalnya petugas
penjaga loket museum yang tidak memberi-
kan tiket setelah kita membayar. Atau petugas
terminal yang meminta retribusi terminal,
juga tanpa memberikan karcis. Dengan kita
menanyakan “Pak, karcisnya mana?” itu saja
berarti kita sudah menjaga petugas untuk tidak
melakukan hal kotor.
Ini bukan karena pelit. Apalah artinya
seribu dua ribu perak tambahan. Toh Back-
packer di Indonesia bukan dari kalangan yang
sampai kesulitan makan. Ini lebih karena kita
ingin berpartisipasi dalam perubahan sosial.
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
OLEH : MUHAMMAD IQBAL | FOTO: ISTIMEWA
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
SETELAH MEMBACA BEBERAPA belas terbitan yang
selama tiga tahun terakhir telah memberikan kabar ten-
tang berbagai lokasi menarik di Nusantara dalam tulisan
mau pun foto menarik, agaknya kami yang pernah mem-
bacanya perlu mengucapkan terima kasih. Kerja kalian
demikian mulia mau berbagi informasi menarik kepada
kami. Semoga semangat, idealisme, dedikasi yang demikian tulus akan membu-
ka cakrawala dan wawasan yg lebih luas kepada mereka yang mau membacanya.
Edisi dalam bahasa Inggrisnya, sebaiknya diterbitkan kembali. Agar ma-
syarakat dunia juga bisa mengetahui banyak hal menarik di Indonesia.
Menyambut tiga tahun terbitan Backpackin Magazine saya mengu-
capkan Selamat. Terus beritakan yang bermanfaat bagi para pembaca ter-
bitan berkala kalian. Alangkah baiknya kalau mungkin bisa terbit setiap
bulan. Salam hormat kepada semua yang terlibat sehingga kami bisa me-
nikmati indahnya negeri tercinta kita dari laporan kalian.
53 b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
DON HASMAN -FOTOGRAFER PROFESIONAL-
APA KATAMEREKAdi ultah backpackin ke 3
INTERAKSI
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
NENDY YUNIZAR -MISS SCUBA INDONESIA 2011-
“PACK YOUR BACK AND BRING YOUR SOUL TO THE WORLD.
BM STAY GREAT, YOU ARE THE SOUL OF BACKPACKER!”
@nendyunizar
@CATOERWULAN -BM READER-
“SEMOGA ADA VERSI CETAKNYA”@zulfynoise -BM READER-
“SEMOGA MASIH DAN AKAN TERUS EKSIS YAA BM. TETAP MENYEBARKAN RACUN TRA-VELLING KE SEMUA ORANG.
SALAM KECUP DARISEGENAP KELUARGA BPC”
KASKUS BPC JABODETABEK
@BPCJABODETABEK
APA KATAMEREKAdi ultah backpackin ke 3
“SEMOGA MENDAPAT-
KAN INFORMASI YANG
MENARIK LAGI DAN
BISA SALING KENAL
DENGAN YANG LAIN,
DAN APALAGI KALAU
BISA NGETRIP BARENG”
HERY RIYANTO -BM READER-
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3
kunjungi website kami :www.backpackinmagazine.com
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n
BAGUS SANGAJI RIWANTO
Mau jadi kontributor? Kirim tulisan kamu sesuai dengan rubrik ke redaksiezinebi@yahoo.com
Pernah hitam dan kurus saat di To-gean, tapi sekarang sudah kembali
putih dan gemuk di Jakarta.
FARCHAN NOOR RACHMANManusia empat kota. Kerja di Garut, kuliah di Bandung, pacaran di Jakarta dan pulang
kampung di Magelang.
THANKS TO OUR CONTRIBUTORS
UPHI PRASETYAKera Ngalam (arek malang). Hobinya gegulingan di pantai dan koprol di gu-nung. Bisa dicolek di @uphiprasetya
Bagus Sangaji Riwanto dan Farchan Noor Rachman melakukan perjalanan ke Togean dalam kompetisi Aku Cinta Indonesia yang
diadakan oleh detik.com. Hak cipta terhadap semua karya tulisan dan foto mereka di edisi
ini dimiliki oleh detik.com.
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 357
BMEDISI
DEPAN!
D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3 I b a c K p a c K i n 58
FOTO: ISTIMEWA
b a c K p a c K i n I D E S E M B E R 2 0 1 2 - J A N U A R I 2 0 1 3