BERSINERGI MEWUJUDKAN ZONA INTEGRITAS MENUJU …

Post on 11-Nov-2021

4 views 0 download

Transcript of BERSINERGI MEWUJUDKAN ZONA INTEGRITAS MENUJU …

BERSINERGI MEWUJUDKAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI

DIAN RACHMAWATI

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

10 Juni 2021

TOPIK HARI INI

Menjaga IntegritasTips & Rekomendasi

01

Korupsi

Bentuk-bentuk Korupsi

02

03

Strategi

Pemberantasan

KorupsiStrategi Pemberantasan Korupsi,

Zona Integritas, dan Data

01Strategi

Pemberantasan

KorupsiStrategi Pemberantasan Korupsi, Zona

Integritas, dan Data

STRATEGI PEMBERANTASAN KORUPSI

PenindakanTakut

Korupsi

Pencegahan Tidak Bisa

Korupsi

Pendidikan &

Peran serta

masyarakat

Tidak Mau

Korupsi

Knowledge

Character

Values

BeliefsKOMITMEN BERSAMA

PENCEGAHAN KORUPSI & PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

PENDIDIKAN ANTIKORUPSI

SOSIALISASI ANTIKORUPSI

SERTIFIKASI ANTIKORUPSI

KAMPANYEANTIKORUPSI

Target: INDIVIDU

PELAPORAN LHKPN

PELAPORAN GRATIFIKASI

WBS

Target: SISTEM

PANDUAN CEGAH KORUPSI (CEK) DUNIA USAHA

TAHAPAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

03 Selain pembangunan Unit kerja, Pembangunan ZI juga dislaksanakan di UnitLayanan Kawasan Terpadu yang bersifat Strategis (Kaw. Bandar Udara danKaw. Pelabuhan) dan Prioritas Stranas PK

PEMBANGUNAN ZI BERDASARKAN STRANAS PK

01PENCANANGAN PEMBANGUNAN ZIDeklarasi/pernyataan dari Pimpinan suatu Instansi Pemerintah bahwaInstansinya telah siap membangun ZI

02 Penentuan Komponen Pengungkit dan Hasil yg akan dibangun dan bersifatKonkrit. Penetapan satu/beberapa unit kerja yang diusulkan sebagaiWBK/WBBM

PROSES PEMBANGUNAN ZI MENUJU WBK/WBBM

04PENILAIAN MANDIRI OLEH TPITim yang dibentuk oleh Pimpinan Instansi Pemerintah melakukan penilaianUnit Kerja dalam rangka memperoleh Predikat WBK/WBBM. Misal: APIPdan Unit lain yg ditunjuk

KOMPONEN PENGUNGKIT

PENATAAN TATALAKSANAMeningkatkan efisiensi dan efektivitas system,

proses, dan prosedur kerja yg jelas, efektif, efisien, dan terukur

MANAJEMEN PERUBAHANPerubahan secara sistematis & konsisten mekanisme

kerja, pola piker (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu

PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJAMeningkatkan Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

PENGUATAN PENGAWASANMeningkatkan penyelenggaraan yang bersih dan bebas KKN pada masing-masing instansi pemerintah

PENGUATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIKMeningkatkan kualitas dan inovasi pelayanan public pada masing-masing instansi pemerintah secara berkala sesuai dengan Kebutuhan dan Harapan Masyarakat

PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDMMeningkatkan Profesionalisme SDM Aparatur pd Zona Integritas

menuju WBK/WBBM

KOMPONEN HASIL

1TERWUJUDKANYA PEMERINTAHAN YG

BERSIH DAN BEBAS KKN

Nilai Persespsi Korupsi (Survey Eksternal)Presentase Penyelesaian TLHP

2TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS

PELAYANAN PUBLIC KEPADA MASYARAKAT

Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survey Eksternal)

Skor IPK tinggi menunjukkan bahwa

negara tersebut memiliki risiko kejadian

korupsi yang rendah, sebaliknya skor IPK

rendah menunjukkan bahwa negara

tersebut memiliki risiko kejadian korupsi

yang tinggi.

INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK) 37

POIN

URUTAN

KE 102

DARI 180

NEGARA

TAHUN

2020

51 85 36 3488 88 85 85

S e landia Baru De nmark Fi nlandia S i ngapura S wiss

85 85

S we dia

Sumber: Transparency International Indonesia

5 Negara dengan Nilai IPK Tertinggi Beberapa Nilai IPK Negara ASEAN

Ma laysia S i ngapura Tha iland Fi l ipina

TURUN

INDEKS PERSEPSI KORUPSI (IPK)

37 38

2017 2018

40

85

2019

37

102

2020

IPK mengukur persepsi korupsi secara global di sektor publik yang dilakukanoleh pejabat negara dan politisi

96 89

180 180 180 180

GLOBAL CORRUPTION BAROMETER (GCB) 2020

* The number of respondents who had contact with a judge or a court official is below 70, too low to generalize for the entire population

Alasan memberikan uang atau pemberian lain

Karena diminta: 25%

Ditawari agar layanan lebih cepat/lebih baik: 21%

Tidak diminta tapi biasanya diharapkanmemberi: 17%

Tidak diminta, sebagai ‘ucapan’ terima kasih: 33%

25% Supply-side71% Demand side,

atau setidaknya ada pada control pemberi

PERSEPSI VS PENGALAMAN

3,54

3,663,71 3,73

3,813,86

3,80

3,683,58

3,583,49

3,39

3,60 3,573,65

3,91

3,553,63

3,61

3,59

3,713,66

3,70

3,84

2012 2013 2014 2015 2017 2018 2019 2020

Indeks Persepsi Indeks Pengalaman Indeks Perilaku Antikorupsi

SPAK 2020: Dimensipersepsi lebih buruk daripengalaman(3,68 vs 3,91)

SPAK 2018-2020: Dimensi persepsi lebihmemburuk daripengalaman

• Aspek perilaku menjadi penting untuk diintervensi karena semakin tinggi toleransi public terhadap korupsi, semakin besarkecenderungan publik memberikan uang/fasilitas melebihi ketentuan manakala berhubungan dengan layanan publik. Data SPAK menyebutkan hampir 73% pemberi tidak keberatan.

• Tingginya toleransi dan angka yang tidak merasa keberatan menyebabkan publik enggan menolak atau melapor

Sumber : Badan Pusat Statistik

STASTISTIK TINDAK PIDANA KORUPSIper 1 Januari 2021

https ://www.kpk.go.id/id/statistik/penindakan/tpk-berdasarkan-jenis-perkara

BERDASARKAN PROFESI/JABATAN

BERDASARKAN JENIS PERKARA80%

kasus korupsi yang diungkap melibatkan sektor swasta & sektor publik/instansi pemerintah. Modusnya antaralain:

SUAP-MENYUAP, GRATIFIKASI, dan PBJ

274

28

4

7

21

122

230

22

10

2

12

308

157

6

0 50 100 150 200 250 300 350

Anggota DPR dan DPRD

Kepala Lembaga/Kementerian

Duta Besar

Komisioner

Gubernur

Walikota/Bupati dan Wakil

Eselon I / II / III

Hakim

Jaksa

Polisi

Pengacara

Swasta

Lainnya

Korporasi

Pengadaan Barang/Jasa

21%

Perij inan

2%

Penyuapan

66%

Pemerasan

2%

Penyalahgunaan Anggaran

4%

TPPU

3%Merintangi Proses

1%

02

KORUPSIBentuk-bentuk Korupsi

RISIKO KORUPSIBAGI INSTANSI PEMERINTAH

Risiko hukum

01

Pelaku tipikor baik orang atau

Instansi berisiko mendapat sanksi

hukum (penjara, denda,

pemberhentian)

Risiko operasional

02

Risiko yang timbul pada kelancaran

Proses dan Kualitas Pelayanan

Publik

Risiko reputasi

03

Menurunnya tingkat kepercayaan Publik

yang bersumber dari persepsi negatif

terhadap Instansi Pemerintah maupun

Aparaturnya

UU 31 tahun 1999 jo UU 20 tahun 2001tentang Tindak Pidana Korupsi

PERMA 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi

Peraturan lainnya

PIDANA POKOK PIDANA TAMBAHAN

• Perampasan barang• Uang pengganti• Penutupan usaha• Pencabutan hak tertentu

• Penjara (Waktu tertentu-Mati)• Denda (Rp.50juta-1M)• Mati (Kondisi tertentu, psl.2)

KORUPSI? Jenis Tipikor (UU No.31/1999 Jo.UU No.20/2001)

7

PAHAMI BEDANYA

• Berhubungan dengan jabatan

• Bersifat tanam budi

• Tidak membutuhkankesepakatan

• Ada kesepakatan

• Biasanya dilakukan secararahasia dan tertutup

• Ada permintaan sepihak daripenerima (pejabat)

• Bersifat memaksa

• Penyalahgunaan kuasa

Contoh:Pengusaha memberi hadiahvoucher belanja kepada PNS karena merasa terbantu dalampengurusan perizinan

Contoh:Pejabat memaksa calon peserta tender untukmemberikan sejumlah uang dengan ancaman akanmenggugurkan calon peserta tersebut

Contoh:Pengusaha menyuap pejabatpemerintah untukmendapatkan proyek

Tentang GRATIFIKASI = PEMBERIAN DALAM ARTI LUAS

Pasal 12b dan 12c UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.20 Tahun 2001 meliputi:

• Uang, barang, diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, fasilitas lainnya

• Diterima di dalam maupun di luar negeri

• Dilakukan dengan sarana elektronik atau tanpa saranaelektronik

Yang diberikan:

Berkaitan dengan jabatan dan bertentangan dengankewajiban atau tugas Penyelenggara Negara/ PegawaiNegeri

Ancaman Hukuman

• Pidana penjara 4 – 20 tahun

• Denda Rp200 juta – Rp1 milyar

JENIS GRATIFIKASI

03Menjaga

IntegritasTips & Rekomendasi

INTEGRITAS /in·teg·ri·tas/

Keselarasan pikiran, perkataan, dan perbuatandengan standar norma / hukum / nilai yang

berlaku

Disiplin dan Taat Kode Etik

Kinerja dan Loyalitas

Pelayanan Publik Tanpa Korupsi

INTEGRITAS

MENGHINDARI KONFLIK KEPENTINGAN

KUALITAS KINERJA

KEKUASAAN & WEWENANG KEPENTINGAN PRIBADI

PENYELENGGARA NEGARA MEMILIKI / DIDUGA MEMILIKI

BENTUK KONFLIK KEPENTINGAN

Menerima gratifikasiPenggunaan asetjabatan/instansi

Informasi rahasia

Perangkapan jabatan Akses khususPengawasan tidak

mengikuti prosedurPenilaian suatu obyek

kualifikasi

Menentukan sendiribesarnya gaji

KUNCI DIRI PENCEGAHAN KORUPSI

Jangan mau jadi KORBAN

Jangan mau jadi

PELAKU

SALURAN PENGADUAN KORUPSI

Kunci keberhasilan KPK dalam menangkap koruptordiantaranya merupakan hasil dari peran serta dankepedulian masyarakat dalam melaporkan kasuskorupsi.

Hampir semua kesuksesan KPK menangkap koruptorbermula dari laporan masyarakat.

Call Center : 198

pengaduan@kpk.go.id

http://kws.kpk.go.id

0811 9595 75

Kondisi yang membuat Pegawai/Publik yang menyaksikan atau mengetahui adanyapelanggaran MAU untuk melaporkannya

Sikap Instansi Pemerintah terhadappembalasan yang mungkin dialami oleh Pelapor pelanggaran

Kemungkinan tersedianya akses pelaporanpelanggaran ke luar Instansi Pemerintah bilatidak mendapatan respon yang sesuai

1

2

3

WHISTLEBLOWING SYSTEM YANG EFEKTIF

SKKNI 383/2017 tentang Ahli Pembangun Integritas (API)

5. Ahli Pembangun Integritas - Chief Integrity Officer (8 UK)

KKNI 303/2016 tentangPenyuluh Antikorupsi (PAK)

1. Penyuluh Antikorupsi Pertama (5 UK)

2. Penyuluh Antikorupsi Muda (9 UK)

3. Penyuluh Antikorupsi Madya (17 UK)

4. Penyuluh Antikorupsi Utama (20 UK); dan

SKEMA SERTIFIKASI PROFESI SEKTOR ANTIKORUPSI

LSP KPK dapat melaksanakansertifikasi kompetensi kerja

Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi KPK

Diresmikan oleh PimpinanKPK pada 10 November 2017 berdasarkan Lisensi dariBadan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor : BNSP-LSP-915-ID sebagai LSP PihakKedua sehingga

untuk internal KPK dan jejaring kerja antikorupsi

https://lsp.kpk.go.id

lsp.kpk@kpk.go.id

TERIMA KASIH

Pelayanan Informasi Publik

Telp: 198

Email: informasi@kpk.go.id

Websites:

www.kpk.go.id

aclc.kpk.go.id

Social media

@KPK_RI

@ official.kpk

KPK RI