Post on 17-Jul-2020
BERPIKIR KREATIFDAN INOVASI DI SEKTOR PUBLIKDIKLATPIM TINGKAT IV
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARAREPUBLIK INDONESIA
PUSDIKMIN LEMDIKLAThttp://www.pusdikmin.com
TIM FASILITATOR INOVASILAN - RI
POKOK PEMBAHASAN
1 Pendahuluan
2 Berpikir Kreatif
3 Inovasi di Sektor Publik
4 Proses Inovasi
5 Faktor Penghambat Inovasi
6 Penutup
POKOK PEMBAHASAN
1 PENDAHULIAN
1. Perlunya Konektivitas Bagi Keterpaduan Nasional2. Kerangka Kerja Konektivitas Nasional3. Visi Konektivitas Nasional4. Fokus Pengembangan Konektivitas5. 6 Koridor Ekonomi Prioritas6. Isu Strategis Penguatan Konektivitas Nasional Terkait Infrastruktur Pu DanPermukiman
3
DESKRIPSI SINGKAT
Mata diklat ini membekali peserta dengankemampuan kemampuan berpikir kreatif danmelakukan inovasi dalam pengelolaan kegiataninstansinya melalui pembelajaran konsep berpikirkreatif, teknik-teknik berpikir kreatif dan inovatif,dan praktik-praktik berpikir kreatif dan inovatif.
Mata Diklat disajikan secara interaktif melaluimetode ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi,simulasi, dan praktik.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannyaberpikir kreatif dan melakukan inovasi pengelolaankegiatan organisasi pada unit instansinya.
4
TUJUAN PEMBELAJARAN Kompetensi dasar: setelah mengikuti
pembelajaran ini, peserta diharapkan mampuberpikir kreatif dan melakukan inovasipengelolaan kegiatan organisasi pada unitinstansinya.
Indikator keberhasilan: setelah mengikutipembelajaran ini peserta dapat:1. Menjelaskan konsep berpikir kreatif dan
inovatif;2. Menerapkan teknik-teknik berpikir kreatif dan
inovatif; dan3. Melakukan inovasi pengelolaan kegiatan pada
unit organisasi.
2 BERPIKIRKREATIF
1. Perlunya Konektivitas Bagi Keterpaduan Nasional2. Kerangka Kerja Konektivitas Nasional3. Visi Konektivitas Nasional4. Fokus Pengembangan Konektivitas5. 6 Koridor Ekonomi Prioritas6. Isu Strategis Penguatan Konektivitas Nasional Terkait Infrastruktur Pu DanPermukiman
6
PERLUNYA BERPIKIRKREATIF Berpikir kreatif adalah suatu cara berpikir dimana
seseorang mencoba menemukan hubungan-hubungan baru untuk memperoleh jawaban baruterhadap suatu masalah.
Perubahan yang terjadi pada masa perkembangandunia sekarang ini sangat cepat sekali, yangmenuntut birokrasi untuk selalu dapat berpikir cepatmengembangkan kreativitas dan sekaligusberinovasi.
Tuntutan globalisasi yang tengah melanda dunia diberbagai sektor pelayanan publik, khususnyaperadaban dari luar negeri baik teknologi maupunaspek sosial yang masuk ke Indonesia dengan
7
PERLUNYA BERPIKIRKREATIF Masyarakat semakin kritis untuk mendapatkan
pelayanan terbaik dari pemerintah. Masyarakat bebas memberikan pembanding
pelayanan birokrasi pemerintah dengan pelayanan-pelayanan publik lainnya.
Oleh karena itu setiap pelayanan harus diupayakanselalu dapat dicari pemecahan permasalahan yangada untuk dapat dicarikan solusi yang dapat segeradikerjakan secara kreatif.
Peningkatan efektivitas kinerja aparatur perlumendapatkan perhatian disertai dengan komitmenuntuk selalu berkreasi dan berinovasi.
8
PERLUNYA BERPIKIRKREATIF Masyarakat semakin kritis untuk mendapatkan
pelayanan terbaik dari pemerintah. Masyarakat bebas memberikan pembanding
pelayanan birokrasi pemerintah dengan pelayanan-pelayanan publik lainnya.
Oleh karena itu setiap pelayanan harus diupayakanselalu dapat dicari pemecahan permasalahan yangada untuk dapat dicarikan solusi yang dapat segeradikerjakan secara kreatif.
Peningkatan efektivitas kinerja aparatur perlumendapatkan perhatian disertai dengan komitmenuntuk selalu berkreasi dan berinovasi.
9
PERLUNYA BERPIKIRKREATIF Kreativitas dan inovasi dapat diartikan muncul
atau timbulnya sesuatu yang baru, kemudiandapat dimanfaatkan untuk perbaikan danpeningkatan situasi dan kondisi menjadi lebihbaik.
Kreativitas pada umumnya berkaitan dengankemampuan dan keuletan untuk berupayamenemukan ide-ide ataupun hal-hal baru.
Berkembangnya kreativitas dan inovasi yangdimiliki oleh aparatur dalam menyusun danmengelola kegiatan pembangunan pendukungpelayanan publik di instansinya akanmeningkakan derajat kehidupan masyarakat.
10
CIRI-CIRI BERPIKIR KREATIF
Memiliki dorongan ingin tahu yang besar. Sering mengajukan pertanyaan yang baik. Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu
masalah. Bebas dalam menyatakan pendapat. Menonjol dalam salah satu bidang seni. Memiliki pendapat sendiri dan mampu
mengutarakannya dengan baik. Tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Daya imajinasinya kuat.
11
CIRI-CIRI BERPIKIR KREATIF
Memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi dalamsetiap gagasannya.
Dapat bekerja sendiri, bebas dalam berpikir danbertindak.
Senang mencoba hal-hal yang baru. Mempunyai kemampuan, kesigapan, dan
kelancaran dalam menghasilkan banyak gagasan.(S.C. Utami Munandar dan Mulyono Gandadipura)
3 INOVASI DI SEKTORPUBLIK
1. Perlunya Konektivitas Bagi Keterpaduan Nasional2. Kerangka Kerja Konektivitas Nasional3. Visi Konektivitas Nasional4. Fokus Pengembangan Konektivitas5. 6 Koridor Ekonomi Prioritas6. Isu Strategis Penguatan Konektivitas Nasional Terkait Infrastruktur Pu DanPermukiman
APA ITU INOVASI?(1)
Inovasi secara umum dipahami sebagai perubahanperilaku. Inovasi adalah sebuah ide, praktik, atau objek yangdianggap baru oleh individu satu unit adopsi lainnya(Everett M Rogers). Inovasi adalah kegiatan yang meliputi seluruh proses
menciptakan dan menawarkan jasa atau barang baikyang sifatnya baru, lebih baik atau lebih murahdibandingkan dengan yang tersedia sebelumnya(Business 1000, Glossary). Sebuah inovasi dapat berupa produk atau jasa yangbaru, teknologi proses produksi yang baru, sistemstruktur dan administrasi baru atau rencana baru bagianggota administrasi (Fariborz Damanpour).
kondisi status quo.
APA ITU INOVASI?(2)
Innovation = invention + application Invention = bringing something into being Innovation bringing something new intouse Innovation is the successful introductioninto an applied situation of means orends that are new to that situation
WHAT INNOVATION IS NOT?
Innovation is not invention Innovation is not just Research and
Development and new products Innovation is not a department Innovation is not a big departure from thepast Innovation is not about more new ideas
CIRI-CIRI INOVASI(1)
Keuntungan Relatif (Relative Advantages)Sebuah inovasi harus mempunyai keunggulan dan nilai
lebih dibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Selaluada sebuah nilai kebaruan yang melekat dalam inovasiyang menjadi ciri yang membedakannya dengan yanglain. Kesesuaian (Compatability)
Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat kompatibel ataukesesuaian dengan inovasi yang digantikannya. Hal inidimaksudkan agar inovasi yang lama tidak serta mertadibuang begitu saja, selain karena faktor biaya yang tidaksedikit, namun juga inovasi yang lama menjadi bagian
dari proses transisi ke inovasi baru.
17
CIRI-CIRI INOVASI(2)
Kerumitan (Complexity)Dengan sifatnya yang baru, maka inovasi mempunyai
tingkat kerumitan yang boleh jadi lebih tinggidibandingkan dengan inovasi sebelumnya. Namundemikian, karena sebuah inovasi menawarkan cara yanglebih baik, maka tingkat kerumitan ini pada umumnyatidak menjadi masalah penting. Kemungkinan untuk Dicoba (Triability)
Inovasi hanya bisa diterima apabila telah teruji danterbukti mempunyai keuntungan atau nilai lebihdibandingkan dengan inovasi yang lama. Sehinggasebuah produk inovasi harus meliwati fase “uji publik”,dimana setiap orang atau pihak mempunyai
kesempatan untuk menguji kualitas dari sebuah
18
CIRI-CIRI INOVASI(3)
Kemudahan untuk Diamati (Observability)Sebuah inovasi harus juga dapat diamati, dari segi
bagaimana ia bekerja dan menghasilkan sesuatu yanglebih baik.
Dengan ciri-ciri sebagaimana disebutkan di atas, sebuahinovasi merupakan cara baru untuk menggantikan caralama dalam mengerjakan atau memproduksi sesuatu.Namun demikian, inovasi mempunyai dimensi geofisikyang menempatkannya baru pada satu tempat, namunboleh jadi merupakan sesuatu yang lama dan biasa terjadidi tempat lain.
19
INOVASI DI SEKTOR PUBLIK
Inovasi di sektor publik adalah salah satu jalan atau bahkanbreakthrough untuk mengatasi kemacetan dan kebuntuanorganisasi di sektor publik. Karakteristik dari sistem di sektor publik yang rigid, kaku dancenderung status quo harus bisa dicairkan melalui penularanbudaya inovasi. Inovasi yang biasanya hanya akrab di lingkungan dinamis seperti di
sektor bisnis, perlahan mulai disuntikkan ke lingkungan sektor publik,dan inovasi mulai mendapatkan tempat di sektor publik. Hal ini tidak terlepas dari dinamika eksternal dan tuntutan perubahan
yang sedemikian cepat yang terjadi di luar organisasi, di sampingperubahan di masyarakat dengan tingkat literasi yang lebih baik,mempunyai kesadaran (awareness) yang lebih baik akan haknya. Dengan demikian maka sektor publik dapat menjadi sektor yang
dapat mengakomodasi dan merespons secara cepat setiapperubahan yang terjadi.
20
INOVASI DAN PEMERINTAHAN(1)
Menurut laporan UNDESA, keharusan sektor publik untukberinovasi karena alasan-alasan berikut: Demokratisasi:
Fenomena demokratisasi telah menyebar ke seluruh dunia,melewati batas-batas kedaulatan, ideologi, dan politikbangsa-bangsa. Perjanjian internasional (globalization):
Perjanjian internasional sebagai bagian dari konsekuensiglobalisasi dan interaksi antar bangsa dalam rangka kerjasama. Brain drain:
Fenomena human capital flight yang terjadi dari negaraberkembang ke negara maju, sehingga terjadiketidakseimbangan persebaran sumber daya manusiaunggulan. Alhasil, kesenjangan sosial-ekonomi-politik antaranegara maju dan negara berkembang semakin melebar.
INOVASI DAN PEMERINTAHAN(2) Negara pasca konflik, demokrasi, dan ekonomi transisi:
Beberapa negara yang baru saja melewati masa konflikdan instabilitas politik akibat perang atau friksikepentingan politik dalam negeri, saat ini mulaimengadopsi sistem demokrasi dan mengalami masatransisi. Moral pegawai negeri:
Moralitas menjadi salah satu isu integritas pegawai dalampenataan birokrasi yang lebih baik. Sumber baru persaingan: privatisasi dan outsourcing:
Privatisasi dan outsourcing adalah fenomenaorganisasional yang telah merambah sektor publik sejaklama. Hal ini berdampak pada perubahan struktur, budayakerja, dan lingkungan dinamis organisasi.
22
INOVASI DALAM KEBIJAKAN
Dalam hal inovasi di sektor publik, pemerintah mempunyai 3(tiga) peranan dalam menginovasi kebijakan, yaitu: Policy innovation: new policy direction and initiatives(inovasi kebijakan). Innovation in the policy making process (inovasi dalam
proses pembuatan kebijakan). Policy to foster innovation and its diffusion (kebijakan
untuk mengembangkan inovasi dan penyebarannya)
23
Bidang Inovasi Sektor Bisnis Sektor Publik
PrinsipPengorganisasian
StrukturOrganisational
Ukuran Kinerja
Isu Manajemen
Upaya memperoleh profit,stabilitas atau pertumbuhanpendapatanPasar yang terus berubah
Ukuran organisasi yangbervariasi
Perusahaan besar biasanyamengalokasikan dana khususuntuk inovasi
Return on Investment (RoI)Inovasi memakan biaya besar,oleh karenanya biasanyadihitung dari selisih keuntunganpenjualan
Beberapa manajer mempunyaiotonomi, beberapa lainnya dibatasi
governance dan atau keuangan
Penegakan kebijakan publik
Kebijakan baru dan atau yangberubah karena siklus politikSistem organisasi yang kompleks,kadang konflik satu sama lainInovasi harus disesuaikan dengansituasi yang kompleks, termasuk isusocial equity dan efisiensi ekonomi
Indikator dan target kinerja yangbanyakKeuntungan dari inovasi sangat sulitdiukur
Kebanyakan manajer berada dalamsituasi tekanan politik
INOVASI DI SEKTOR BISNIS DAN SEKTORPUBLIK (1)
24
Bidang Inovasi Sektor Bisnis Sektor Publik
Isu Manajemen
Hubungan denganend-users
Rantai Supply
Sumber DayaManusia
Inovasi berhubungan denggnpengambilan resiko
Pasar adalah sebagai konsumendan juga industri. Feedback daripasar mendorong ide/inovasiInovasi dimotivasi oleh kebutuhanmenjaga hubungan dengan pasar
Kebanyakan perusahaanmerupakan bagian dari rantaisupply yang lebih besarInovasi yang dihasilkanperusahaan kecil biasanya kalaholeh perusahaan besar, karenakalah dalam hal dukungan danaMotif ekonomi
Inovasi memerlukan persetujuanpolitik
End-users adalah masyarakat,secara tradisional adalah warganegara
Customer relation tidak terbangundengan baik. Inovasi biasanyadidorong oleh faktor end-usersSektor publik tergantung padasektor bisnis dalam pengadaanbarang dan jasaSektor publik menentukan standar,sektor bisnis menawarkan inovasi
Motif idealis
INOVASI DI SEKTOR BISNIS DAN SEKTORPUBLIK (2)
25
Bidang Inovasi Sektor Bisnis Sektor Publik
Sumber DayaManusia
SumberPengetahuan
Horizon Waktu
Pegawai didorong untuk membuatperbaikan atas produk yangdihasilkan
Fleksibel dan luas mulai darikonsultan, asosiasi perdagangan,dan peneliti sektor publikInovasi bervariasiKebanyakan short-termInovasi memerlukan pembayaransecepatnya
Inovasi kadang dilihat sebagaiancaman, kadang juga diadopsiuntuk perbaikan pelayanan publikSumber pengetahuan adalahmasyarakat, secara tradisionaladalah warga negaraJenis inovasi di beberapa bagianberbedaKebanyakan long-termKesulitan dalam mengetahuikonsekuensi dari sebuah inovasi
INOVASI DI SEKTOR BISNIS DAN SEKTORPUBLIK (3)
SUMBER INOVASI DISEKTOR PUBLIK
Dalam sebuah studi inovasi di sektor publik melalui survaiyang dilakukan oleh Borin dalam The Challenge ofInnovating in Government tahun 2001 mengindikasikanbahwa: 50% inovasi di sektor publik merupakan inisiatif dari frontline staff dan manejer tingkat menengah (middlemanager). 70% inovasi yang dihasilkan bukan merupakan respons
dari krisis. 60% inovasi melewati batas-batas organisasional (cross
cutting organizational boundaries). Inovasi hadir lebih dikarenakan oleh motivasi untuk
dikenali atau dihargai (recognition) dan kebanggaandaripada sekedar penghargaan finansial.
4 PROSES INOVASI
1. Perlunya Konektivitas Bagi Keterpaduan Nasional2. Kerangka Kerja Konektivitas Nasional3. Visi Konektivitas Nasional4. Fokus Pengembangan Konektivitas5. 6 Koridor Ekonomi Prioritas6. Isu Strategis Penguatan Konektivitas Nasional Terkait Infrastruktur Pu DanPermukiman
28
Inovasi tidak selamanya baru (completely new), baik dari segifisik maupun fitur yang melengkapinya. Inovasi dapat terjadi karena sebuah proses yang dikenaldengan nama re-invention. Proses re-invention ini bukanmerupakan proses penemuan inovasi secara orisinil, namunlebih bersifat kosmetik atau dikenal dengan pseudo-innovation. Dalam sebuah pelayanan publik, proses re-invention juga
dimungkinkan untuk dilakukan, dengan maksud agarpelayanan publik akan lebih mudah diterima olehmasyarakat lokal. Salah satu contoh yang paling mudah diamati dalam hasilsebuah proses re-invention ini adalah pengembangansitus yahoo yang memperkenalkan berbagai layanan dalambahasa lokal (yahoo dot com, yahoo dot co dot id, dot co dotjp, dst) yang pada prinsipnya adalah sama.
PROSES RE-INVENTION
KATEGORI INOVASI
Incremental innovations – radical innovationsInovasi ini berhubungan dengan tingkat keaslian (novelty) dari
inovasi itu sendiri. Di sektor industri, kebanyakan inovasibersifat perbaikan incremental. Top-down innovations – bottom-up innovations
Ini untuk menjelaskan siapa yang memimpin perubahanperilaku. Top berarti manajemen atau organisasi atau hirarkiyang lebih tinggi, sedangkan bottom merujuk pada pekerjaatau pegawai pemerintah dan pengambil keputusan padatingkat unit (mid-level policy makers). Needs-led innovations and efficiency-led innovations
Proses inovasi yang diinisiasi telah menyelesaikanpermasalahan dalam rangka meningkatkan efisiensipelayanan, produk, dan prosedur.
PROSES INOVASI(1)
Sebagaimana sudah diketahui secara luas bahwa sebuah inovasi itudapat berada dalam range dari yang paling kompleks dan inovasiyang transformatif sampai pada yang hanya sekedar adaptif danhanya bersifat incremental saja. Sektor publik harus dapat mengambil kesempatan untuk dapat
menjadi yang terdepan dan baru kemudian secara terus menerusfokus pada pencapaian. Dalam konteks ini ada 4 (empat) tahapan kunci dalam proses inovasi
sektor publik, yang mana mungkin saja satu sama lainnya tumpangtindih atau bersentuhan dan dalam durasi yang bervariasi. Secara sederhana proses atau tahapan tersebut dapat disebutsebagai tahapan-tahapan ‘mengembangkan (develop),‘mengimplementasikan’ (implement), ‘mengecek” (check), dan‘menyesuaikan’ (adjust). Secara diagramatis 4 (empat) tahapan proses inovasi dalam sektor
publik tersebut dan langkah-langkah kunci dalam setiaptahapannya dapat dilihat pada diagram berikut ini:
31
KerangkaProses Mengelola Inovasi (2)
32
1. Adanya tuntutan perubahan yang didukung olehpemerintah dan pimpinan aparatur;
2. Sikap dan budaya para pemimpin yang mendorongkreativitas dan inovasi;
3. Kelembagaan pemerintahan mendorong, mengakui,dan menghargai inovasi;
4. Proses inovasi perlu dikembangkan dalam suatu“siklus” sistem tertentu;
5. Inovasi mengandung resiko dan membutuhkanpemimpin dan aparatur yang berani mengambil resikoyang telah diperhitungkan, bukan mereka yang takutresiko atau sekedar mempertahankan status quo;
15 Kunci Sukses Inovasi(1)
33
15 Kunci Sukses Inovasi(2)
6. Pilot proyek dan pengujicobaan dapat memperkecilresiko dampak Inovasi;
7. Jaringan kerjasama domestik dan internasional akanmendorong sukses inovasi;
8. Kapasitas dan kapabilitas SDM dan organisasipemerintahan adalah prakondisi keberhasilan Inovasi;
9. Isu strategis harus dirumuskan untuk mengantisipasitingkat kesulitan, tekanan pekerjaan, kecepatan kerja,dan waktu yang terbatas dalam mengembangkanInovasi;
10.Tantangan yang harus diantisipasi dalam inovasi adalahsikap legislatif, sistem pelaporan kinerja danjaringannya; sikap penolakan terhadap resiko, dansikap kelompok orang yang memandang rendah
34
11. Penerapan teknologi canggih akan memperkuat dorongan dankreativitas inovasi;
12. Inovasi di sektor publik biasanya mendorong berkembangnyainovasi dalam masyarakat maupun swasta;
13. Keberhasilan inovasi menuntut ketersediaan sumber daya (man,money, materials, methods, times, and environment), harusdijamin ketersediaannya (ingat: no-one wants to pay – riskaversion behavior);
14. Aparatur sektor publik sesungguhnya memiliki komitmen tinggiterhadap pekerjaan, sangat termotivasi untuk bekerja, berorientasihasil dan mendahulukan kepentingan masyarakat (di samping paraoknum aparatur yang merusak sistem untuk kepentinganpribadi atau golongannya); dan
15. Pemerintah harus mendorong inovasi, namun juga harusmemiliki reservasi bahwa capaian kinerja akan bervariasi, danharus memberi ruang untuk perbaikan.
15 Kunci Sukses Inovasi(3)
5 FAKTOR PENGHAMBATINOVASI
1. Perlunya Konektivitas Bagi Keterpaduan Nasional2. Kerangka Kerja Konektivitas Nasional3. Visi Konektivitas Nasional4. Fokus Pengembangan Konektivitas5. 6 Koridor Ekonomi Prioritas6. Isu Strategis Penguatan Konektivitas Nasional Terkait Infrastruktur Pu DanPermukiman
36
HAMBATAN PROSES INOVASI(1)
1. Pemimpin atau pihak-pihak yang menolakmenghentikan program atau membubarkanorganisasi yang dinilai telah gagal.
2. Sangat tergantung kepada high performers bahkantop leader sebagai sumber inovasi.
3. Walaupun teknologi tersedia, tetapi strukturorganisasi dan budaya kerja, serta proses birokrasiyang berbelit-belit menghambat berkembangnyainovasi.
4. Tidak ada rewards atau insentif untuk melakukaninovasi atau untuk mengadopsi inovasi.
5. Lemah dalam kecakapan (skills) untuk mengelolaresiko atau mengelola perubahan.
37
HAMBATAN PROSES INOVASI(2)
6. Alokasi anggaran yang terbatas dalam sistemperencanaan jangka pendek.
7. Tuntutan penyelenggaraan pelayanan publik vsbeban tugas administratif.
8. Budaya ‘cari aman’, status quo, dan takutmengambil resiko dalam birokrasi masih terlalu kuat.
Walaupun masih banyak lagi faktor-faktorpenghambat/penghalang inovasi dalam pemerintahan,namun paling tidak 8 (delapan) faktor yang telahdiidentifikasi seperti di atas menyebabkan tidak adaatau minimnya inovasi dalam pemerintahan.
38MENOLAK
MENGHENTIKANPROGRAM ATAUMEMBUBARKAN
ORGANISASI YG GAGAL
SANGAT TERGANTUNGKEPADA “HIGH
PERFORMERS” BAHKAN“TOP LEADER”SEBAGAI
SUMBER INOVASI
TEKNOLOGI TERSEDIA,TETAPI STRUKTURORGANISASI DANBUDAYA KERJAMENGHAMBAT
TIDAK ADA REWARDSATAU INSENTIF UNTUKMELAKUKAN INOVASI
ATAU UNTUKMENGADOPSI INOVASI
LEMAH DALAMKECAKAPAN (SKILLS)UNTUK MENGELOLA
RESIKO ATAUMENGELOLA PERUBAHAN
ALOKASI ANGGARANYANG TERBATASDALAM SISTEMPERENCANAAN
JANGKA PENDEK
TUNTUTANPENYELENGGARAAN
PELAYANAN PUBLIK VSBEBAN TUGASADMINISTRATIF
BUDAYA “CARI AMAN”,STATUS QUO, DAN
TAKUT RESIKO DALAMBIROKRASI MASIH
TERLALU KUAT
NIHIL INOVASI
MASIH BANYAK LAGI FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBATINOVASI DALAM PEMERINTAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBATINOVASI (3)
6 PENUTUP
1. Perlunya Konektivitas Bagi Keterpaduan Nasional2. Kerangka Kerja Konektivitas Nasional3. Visi Konektivitas Nasional4. Fokus Pengembangan Konektivitas5. 6 Koridor Ekonomi Prioritas6. Isu Strategis Penguatan Konektivitas Nasional Terkait Infrastruktur Pu DanPermukiman
PENUTUP(1) Kompetisi yang sangat ketat telah mendorong sektor swastauntuk mengembangkan dan memandang berpikir kreatif,kreativitas, dan inovasi sebagai alat untuk
meningkatkan kualitas produk, proses, dan pelayanan dandengan demikian mereka mendapatkan keuntungan
kompetitif dan meningkatkan keuntungan. Walaupun arahnya sedikit berbeda, di sektor publik pun
progres dalam proses berpikir kreatif dan inovasi (yangditandai dengan kesempatan dan resiko) dengan fokussebagai sebuah alat untuk meningkatkan kinerja danproduktivitas telah berkembang dengan cukup baik, bahkanmungkin lebih menantang dibandingkan dengan apa yang
terjadi di sektor swasta. Walaupun umum diketahui bahwa sektor publik sering ketinggalan
dalam banyak hal dibandingkan sektor swasta, tetapi tidak jugabisa dikatakan bahwa sektor publik tidak bisa mengembangkaninovasi atau hanya sebagai pengikut dari inovasi-inovasi yang telah
Untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakatdiperlukan aparatur yang mampu mengembangkan pikir-pikiran kreatif dan inovatif dalam menyusun danmengembangkan kegiatan-kegiatan pembangunanpendukung pelayanan publik. Inovasi di sektor publik hanya akan berhasil apabila
masyarakat banyak memiliki kemampuan untukmenjangkaunya. Inovasi menjadi tidak memiliki arti apa-apa, dan tidak membuat perbedaan apabila tidakdapat dimanfaatkan oleh publik secara luas. Inovasi juga harus memperhatikan budaya dan identitaslokal, sebagai bagian dari proses adaptasi inovasi yanglebih baik. Pemanfaatan identitas lokal, tidak hanyastrategis dalam mendekatkan inovasi kepadapenggunanya, tetapi juga bagian dari apresiasi terhadap
PENUTUP(2)
42
TERIMAKASIH…….