Post on 16-Feb-2022
Pengetahuan Dasar Safety dan
Pengendalian Energi Berbahaya
Kapita Selekta
Teknik Elektro
Universitas Kristen Maranatha
Profile
Hardi Sumali
0822031
TE 2008
2014 Shanghai Normal University –Chinese Language Course
2015-2016 PT ALMEC interpreter dan sales engineer.
2016-2018 SGMW Motor IndonesiaControl & Robot Engineer.Equipment Management Lead Engineer.
2018-Now PILZ South East AsiaTechnical Support Engineer
©Hardi Sumali 2
Tujuan
Mengetahui apa itu safety secara umum.
Memahami potensi bahaya yang dapat timbul darikondisi sekitar kita.
Mengetahui sumber energi yang dapat menimbulkanbahaya.
Memahami konsep dasar dari pengendalian energiberbahaya.
©Hardi Sumali 3
Pengetahuan Dasar Safety
Kapita Selekta
Teknik Elektro
Universitas Kristen Maranatha
©Hardi Sumali 4
Apa itu safety?
Kondisi terlindungi dari atau hampir tidak mungkinmenyebabkan bahaya, risiko, atau cedera.
Dalam Bahasa Indonesia sering disebut keselamatanatau keamanan.
©Hardi Sumali 5
Kasus Kecelakaan Kerja di IndonesiaKasus Kecelakaan Kerja di Indonesia
Tahun Jumlah Kasus Pertumbuhan
1999 91.510 -2000 98.902 8,1%2001 104.774 5,9%2002 103.804 -0,9%2003 105.846 2,0%2004 95.418 -9,9%2005 96.081 0,7%2006 95.624 -0,5%2007 83.714 -12,5%2008 58.600 -30,0%2009 54.398 -7,2%2010 86.693 59,4%2011 99.491 14,8%
Tahun Jumlah Kasus Pertumbuhan
1999 91.510 -2000 98.902 8,1%2001 104.774 5,9%2002 103.804 -0,9%2003 105.846 2,0%2004 95.418 -9,9%2005 96.081 0,7%2006 95.624 -0,5%2007 83.714 -12,5%2008 58.600 -30,0%2009 54.398 -7,2%2010 86.693 59,4%2011 99.491 14,8%
Sumber : Jamsostek (2011)
Pada tahun 2001 jumlah kecelakaan kerja di Indonesia menduduki peringkat tertinggi di antara negara-negara ASEAN.©Hardi Sumali 6
Undang-Undang no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Setiap tenaga kerja berhakmendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional.
Pekerja adalah aset perusahaan yang harus dijaga dan diperhatikan mengingat banyaknya faktor dan resiko bahaya yang ada di tempat kerja. www.osha.org
www.nfpa.com©Hardi Sumali 7
Arti Lambang K3
Bentuk lambang K3: palang dilingkari roda bergigisebelas berwarna hijau di atas warna dasar putih.
Arti dan Makna simbol/lambang/logo K3 :
Palang : bebas dari kecelakaan dan penyakit akibatkerja (PAK).
Roda Gigi : bekerja dengan kesegaran jasmani danrohani.
Warna Putih : bersih dan suci.
Warna Hijau : selamat, sehat dan sejahtera.
Sebelas gerigi roda : sebelas bab dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
©Hardi Sumali 8
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itusedikit saja adaperubahan maka dapatmengakibatkan terjadinyaaccident.
©Hardi Sumali 9
ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak diinginkan dan berakibat cedera padamanusia, kerusakanbarang, gangguanterhadap pekerjaan danpencemaranlingkungan.©Hardi Sumali 10
“HAZARD”Adalah sumber bahaya potensial yang dapat menyebabkan kerusakan (harm).
Hazard dapat berupa bahan-bahan kimia, bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau situasi kerja
©Hardi Sumali 11
Adalah kerusakan atau bentuk kerugianberupa:
• Kematian
• cedera,
• sakit fisik atau mental
• kerusakan property
• kerugian produksi
• kerusakan lingkungan
• Atau kombinasi dari kerugian-kerugian di atas
“HARM”
©Hardi Sumali 12
“RISK”Resiko adalah kemungkinan kerugianyang akan timbul dari sumber bahaya(hazard) tertentu yang terjadi.
Untuk menentukan resiko membutuhkanperhitungan antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul danprobabilitas, yang biasanya disebutsebagai tingkat resiko (level of risk).©Hardi Sumali 13
©Hardi Sumali 14
Piramida Kecelakaan
• Fatality1• Lost Work Day30
• Recordable Injury300• Near misses
(estimated)3,000• At-Risk behaviors
(estimated)300,000©Hardi Sumali 15
Contoh Sehari-hari
©Hardi Sumali 16
•Fatality1
•Lost Work Day30
•Recordable Injury300
•Near misses (estimated)3,000
•At-Risk behaviors (estimated)300,000
Motivasi Safety – Biaya Kecelakaan
©Hardi Sumali 17
Ekonomi: Total biaya kecelakaan seperti “Gunung Es”
10% is visible
Cost of recovering from injury
Employers liability
Third party / public liability
Product liability
90% is not visible
Kerusakan produk & material
Kerusakan pabrik & bangunan
Kerusakan tool & equipment
Waktu supervisor teralihkan
Supplai darurat
Pembersihan area
Production delays
Denda Biaya legal Kerja lembur Penggantian pekerja Waktu investigasi Pembuatan laporan Kehilangan pengalaman (expertise)
H. W. Heinrich (1930) melakukan studi terhadap75.000 kasus kecelakaan menyebutkan rasio
88 : 10 : 2
Artinya:88 % kecelakaan karena faktor tindakan tidak
aman.10 % kecelakaan karena faktor kondisi tidak
aman2 % kecelakaan karena faktor yang tidak dapat
dicegah/dijelaskan
Accident Investigation Methods
©Hardi Sumali 18
Tindakan/perbuatan tidak aman (unsafe act)adalah suatu perbuatan yang melanggarprosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang telah disyaratkan, yang memberikan peluangterjadinya kecelakaan
Tindakan/perbuatan tidak aman (unsafe act)
©Hardi Sumali 19
Kondisi tidak aman (unsafe condition) adalah: suatu kondisifisik atau keadaan berbahaya yang dapatmengakibatkan terjadinya kecelakaan/penyakit akibatkerja
Kondisi tidak aman (unsafe condition)
©Hardi Sumali 20
©Hardi Sumali 21
©Hardi Sumali 22
©Hardi Sumali 23
©Hardi Sumali 24
©Hardi Sumali 25
©Hardi Sumali 26
©Hardi Sumali 27
©Hardi Sumali 28
Kecelakaan KerjaWARNING GRAPHICAL CONTENT!!
©Hardi Sumali 29
30
©Hardi Sumali 30
©Hardi Sumali 31
©Hardi Sumali 32
©Hardi Sumali 33
It’s safe now
©Hardi Sumali 34
What are these condition?A. Accident B. Incident C. Unsafe conditionD. Unsafe act
©Hardi Sumali 35
Observant eye training
©Hardi Sumali 36
Berapa banyak yang andatemukan?
©Hardi Sumali 37
©Hardi Sumali 38
3 Prinsip Dasar Safety
Jangan menyakiti diri sendiri
Jangan menyakiti orang lain
Jangan disakiti orang lain
©Hardi Sumali 39
Break 5 minutes
©Hardi Sumali 40
Pengendalian Energi Berbahaya
Kapita Selekta
Teknik Elektro
Universitas Kristen Maranatha
©Hardi Sumali 41
©Hardi Sumali 42
Apakah tempat kerja Anda pernah mengalami kejadian terkait dengan pelepasan energi berbahaya?
©Hardi Sumali 43
Objektif• Mengapa LOTO begitu penting.
• Siapa yang berhak melakukan LOTO
• Kapan LOTO diperlukan
• Prosedur umum LOTO
• Bagaimana Group LOTO
• Prosedur untuk Removal
• Pengendalian LOTO saat pergantian shift
• Inspeksi dan sertifikasi
©Hardi Sumali 44
Sumber energi berbahaya• Sistem kelistrikan
• Sistem kontrol pneumatic
• Sistem operasi hidrolik
• Sistem operasi mekanik
• Peralatan dengan temperatur tinggi
• Sistem distribusi bahan kimia
©Hardi Sumali 45
Hydraulic Pressure
HydraulicDischarge
Steam
Condensate
Eng. Protective Device
Electrical Power
LOTO
LOTO
LOTO
Pipe Trench - Other Equipment
Control of Hazardous Eenergy (CHE)
LOTOPneumatic
©Hardi Sumali 46
Lock Out (LO)
Tindakan yang diperlukan untuk mengisolasi
peralatan dari potensi pelepasan energi berbahaya
sehingga tidak membahayakan karyawan selama
berlangsungnya perbaikan ataupun pemeliharaan
peralatan.
Tag Out (TO)
Larangan yang ditulis & digantungkan pada alat
tersebut
Definisi LOTO
47
Basic LOCKOUT• Identifikasi bagian yang berbahaya dari
peralatan (listrik, steam, air pressured, dsb)
• Matikan bahaya tersebut dari sumbernya (MCB/breaker, main valve, dsb)
• Kendalikan sumber energi tsb dengan penguncian menggunakan kunci sesuai peruntukannya.
©Hardi Sumali 48
Aplikasi LOTO
LOTO diperlukan ketika:
• Perawatan atau perbaikan mesin
• Keterpaparan energi yang mungkin tidak terduga
• Guarding atau safety devices di lepas untuk perbaikan atau perawatan
©Hardi Sumali 49
• Normal production
• Minor adjustment atau pergantian tools
• Bekerja pada peralatan dimana kontrol bahaya listrik dengan di lepas plugnya
Beberapa pekerjaan dimana LOTO tidak diperlukan :
©Hardi Sumali 50
Siapa yang berhak melakukan LOTO?
• Hanya personil yang sudah terotorisasi yang boleh melakukan LOTO
• Personil tersebut harus tersertifikasimelalui pelatihan dan uji kompetensi
©Hardi Sumali 51
Warning Disturbing Graphical Content!!!!
©Hardi Sumali 52
Padlock
©Hardi Sumali 53
Lockout Hasps
©Hardi Sumali 54
55
Cord plug locking device
©Hardi Sumali 56
Valve handle locking device
©Hardi Sumali 57
Ball valve locking device
©Hardi Sumali 58
©Hardi Sumali 59
Breaker locking devices
©Hardi Sumali 60
Lockout Box
©Hardi Sumali 61
Electrical Mechanical Group©Hardi Sumali 62
©Hardi Sumali 63
Lockout Tag
©Hardi Sumali 64
Pelaksanaan Pengendalian & Energy
• Pemutusan energi hanya boleh dilakukan oleh karyawanyang berwenang & terlatih.
• Sebelum Lock out tagout dilakukan harus memberitahu padakaryawan disekitarnya
Langkah-langkah sbb :
1. Persiapan penyetopan mesin
2. Stop mesin (push botton, CB / Safety Switch
3. Pengisolasian mesin (menutup valve yangg berenergi)
4. melakukan Lockout-Tagout
5. Pengendalian Energi yang ada (energy dibuang, harus stop moving)
6. Verifikasi dari Pengisolasian (test & check recheck )
©Hardi Sumali 65
LOTO untuk Handle Ball Valve
©Hardi Sumali 66
Melepas LOTO
1. Yakinkan bahwa mesin betul-betul amanuntuk dioperasikan
2. Ambil / rapihkan alat-alat kerja yang ada di daerah kerja
3. Semua bagian mesin & pelindung mesin harussudah dipasang
4. Periksa apakah semua pekerja secara fisiksudah dalam kondisi aman
5. Lepas LOTO6. Sistem diberi energy, dan ikuti prosedur dalam
menjalankan mesin agar tidak terjadikecelakaan
©Hardi Sumali 67
TANGGUNG JAWAB KOORDINATOR AREA
1. Memastikan aplikasi LOTO dilakukan dengan benar untuk setiap pekerjaan yang berkaitan dengan penghentian sumber energi berbahaya di area masing-masing
2. Memastikan pekerjaan HANYA kembali dimulai setelah semua orang yang berada dalam posisi aman.
3. Memastikan semua mesin memiliki tempat untuk memasang LOTO
©Hardi Sumali 68
©Hardi Sumali 69
TERIMA KASIH…….TERIMA KASIH…….©Hardi Sumali 70