Post on 05-Jun-2019
Berbagi Cerita dari Barak Induk
Rangkuman Diskusi
Pembelajaran Program Inklusi di Barak Induk
Yayasan Pusaka Indonesia
2016
KataPengantar
BagikamiBarakInduksepertiapidalamsekam,yangsuatusaatmemungkinkanuntukkembalimarak.Komunitasekspengungsikon�likAcehyangtinggaldibarakindukterustertekandengansituasimerekayangtinggaldiwilayahTamanNasionalGunungLeuser (TNGL).Situasi ini tentusangat tidakmenguntungkanbagimereka,bahkanketikawargadikriminalisasiolehkarenahasilproduksitanamanmerekayangdianggapillegalolehBalaiBesarTamanNasioanalGunungLeuser(BBTNGL).Setidaknyasituasi initelahmerekaalamisejaktahun2003yanglaludansampai hari ini tekanan demi tekanan terus terjadi. Secaralangsungsituasiinijugaberdampakterhadaptumbuhkembanganak eks pengungsi kon�lik Aceh tersebut. Proses-prosespenyingkiran secara tidak langsung terjadi terhadap merekamulai dari terbatasnya akses hak-hak terhadap pendidikan,kesehatan,hinggastigmasebagai“anakpengungsidangenerasiperambahliar”.
Kami sangatmengapresiasi peluncuran Program Peduli yangmerupakan program pemerintah Indonesia untuk membukapotensi dan ruang bagi mereka yang termarjinalkan dantersingkir, untuk menjalani hidup yang lebih bermartabat.ProgramyangdikelolaolehTheAsiaFoundationdanYayasanSamintelahmemberikankamikesempatanuntukmemperluasupayakamidalammemastikanberdiritegaknyahak-hakanakterutama yang berada pada situasi tidak menguntungkan.Mendampingianak-anakBarakIndukmerupakantawarankamikarenakompleksitaspenyingkirantelahdihadapiolehmereka.Bersamadenganmasyarakatdananak-anakdisanakamiinginmembangundialogdankoneksisertamembukaruangdenganstakeholderyangsesungguhnyadekatdanmemiliki tanggungjawabterhadapkeberlangsunganhidupmereka.
i
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPIi
Kumpulantulisaninimerupakancaralaindarianak-anakBarakIndukuntukmengadvokasidirimerekaterhadapsituasiyangkerap menekan kehidupan mereka. Tidak sedikit tindakan-tindakandiskriminatifdankondisiyangtidakmenguntungkandialamiolehmereka,yangcobadiceritakandaritulisankecilini.Terlepasdarikesempurnaanyakamimemandangupayamerekadiluardari ini sudah luarbiasauntukbisakeluardari situasiyang tidak menguntungkan. Kami berharap melalui tulisan-tulisanringaninidapatberkontribusidalammemastikanhidupmerekasecarabermartabat.
Secara khusus Yayasan Pusaka Indonesia berterima kasihkepada anak-anak Barak Induk terutama Zul�ikar, Juni,Chaniago, Nita, Sri Er�ika atas sumbangsihnya menuangkanpengalamanmerekadalamtulisanini.Terimakasihjugakamihaturkan kepadaPakDarmo (ketuaPIPA), Ibu Suyani (KetuaKPHM), Pak Darmianto (Kades Harapan Maju) yang secarakonsisten turut serta dalam perjuangan masyarakat BarakInduk.SemogadalamlindunganAllahSWT,TuhanYangMahaEsa, cita-cita mencapai hidup yang bermartabat bagi wargaBarakIndukbisaterwujud.
Medan,18Maret2016
FatwaFadillahKetuaBadanPengurusYayasanPusakaIndonesia
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI ii
DAFTARISI
Pengantar....................................................................................................
DaftarIsi......................................................................................................
KondisiTerkiniBarakInduk..............................................................
KondisiLayananPublikdiBarakInduk.........................................
ProsesInklusiUntukPemenuhanHakAnak...............................
AlifKecilBelajarMenulis.....................................................................
HakSipilYangTerabaikan....................................................................
MengisiWaktuLuang.............................................................................
ProsesPembauranAnak.......................................................................
CatatanPenutup.......................................................................................
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI
i
iii
1
10
16
14
33
32
36
38
iii
ini Bk ar re aT k i Isi nd dn uo kK
1
A. KondisiTerkiniBarakInduk
SekilastentanghistoriBarakInduk
BarakIndukyangberjaraksekitar140kmdarikotaMedan
awalnyaadalahsebuahbasecampparapengungsiinternal
(IDPs) yang berasal dari Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD). Mereka pada umumnya adalah suku
Jawa ex transmigrasi yang terusir dari NAD oleh karena
peristiwa kon�lik RI-GAM. Sekitar tahun 1989 – 1990
merekaeksodusdariAcehuntukmenyelamatkanjiwayang
sangat terancamakibatkon�lik tersebut.Pada saatkeluar
dari Aceh, tidak banyak yang dapatmereka bawa kecuali
pakaian dan peralatan dapur seperlunya dan selebihnya
harta benda mereka baik rumah, kebun, ternak dan
peralatanrumahtanggalainnyaditinggalbegitusajademi
menyelamatkan jiwamereka. Itu sebabnyamereka harus
melanjutkankehidupannyamulaidarititiknol.
Salah satu tempat mengungsi yang paling dekat dan
terjangkau oleh kondisi keuangan mereka pada saat itu
adalah Kabupaten Langkat (Provinsi Sumatera Utara).
Sehingga pada tahun-tahun itu Langkat dibanjiri para
pengungsi Aceh yang jumlahnya mencapai 70.000 jiwa.
Sebagianbesardiantaranyamerekamengungsidibeberapa
tempat di wilayah Langkat. Adalah keluarga Panut dan
beberapa keluarga lainnya yang berjumlah 7 Kepala
Keluarga, berinisiatif untuk mencari tempat yang
1) Pengungsi internal ( : internally displaced person, disingkat IDP) bahasa Inggrisadalah seseorang yang terpaksa melarikan diri dari rumahnya, tetapi tetap berada di negara asalnya. Mereka seringkali dianggap sebagai , pengungsiwalaupun dalam pengungsi internal �dak termasuk dalam hukum internasionaldefinisi "pengungsi". h�ps://id.wikipedia.org/wiki/Pengungsi_internal
1
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI2
memungkinkan bagi mereka untuk menyambung hidup
berdasarkan kebiasan dan kemampuan mereka yaitu
sebagai petani. Dari berbagai informasi yang mereka
dapatkan, akhirnyamerekamenemukan sebuah kawasan
yang terlantar (baca : lahan tidur) yang cukup luas dan
sejauh mata memandang hanya terlihat semak, tumbuh-
tumbuhanperdudanberbagaitunggulkayu-kayubesar.
Darihasil“survey”yangmerekalakukan,kemudianmereka
bertanya kesana-sini kepada penduduk sekitar untuk
menanyakan status kepemilikan lahan tersebut. Dari
informasi yang mereka kumpulkan dari warga sekitar
bahwa kawasan lahan terlantar tersebut adalah tanah
negara. Pak Panut dan rekan-rekannya kemudian
berkesimpulan bahwa kalau tanah negara mereka pasti
tidak akan diusir, namun akan berbeda halnya kalau
kawasantersebuttanahHGUpastimerekaakanberhadapan
dengan aparat dalamwaktu dekat. Tak lama sesudah itu
merekakemudianmembuatbasecampuntukmenampung7
KKdanbaraktersebutsaatinidikenaldengannamaBarak
Induk. Setelah mereka tinggal beberapa hari di situ lalu
diantaramerekamenginformasikansecaraberantaikepada
para pengungsi kon�lik lainnya agarmenempati kawasan
tersebutsebagaipilihanterakhir.Seiringdenganperjalanan
waktu,saatinikawasanBarakInduktelahmenjadisebuah
perkampungankompakyangdihunisekitar400KK.Mereka
hidup dari penghasilan bercocok tanam seperti tanaman
karet, kelapa sawit, kakao dan beberapa jenis tanaman
panganlainnya.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 3
Secara teritori kawasan Barak
Indukberdekatandengansebuah
desa yaitu Desa Harapan Maju
KecamatanSeiLepan,Kabupaten
Langkat. Tepatnya masuk ke
dalam wilayah administratif
Dusun V Aman Damai Desa
H a r a p a n M a j u . S e h i n g g a
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI
komunitas Barak Induk saat ini secara administrasi telah
diakomodirolehpemerintahdesasebagaiwargapenduduk
desa tersebut meskipun wilayahnya bukan wilayah desa.
Sebagian besar warga Barak Induk telah memiliki Kartu
TandaPenduduk(KTP)danKartuKeluarga(KK)termasuk
akta kelahiran. Selain itu hak-hak politik mereka juga
diakomodir, terlepas dari berbagai “kepentingan politik”
parapolitisilokalnamunpadakenyataannyamerekatelah
mengikutibeberapakalipemiludanpemilukada.Ituberarti
secara administrasi, status dan keberadaanmereka telah
mendapat pengakuan namun lagi-lagi para politisi hanya
maumemperolehsuaranyasedangkanmasalahnyaenggan
(baca:masabodoh).
SekilastentangperjuanganWargaBarakInduk
Sejak tahun 2003,wargaBarak Induk tidak pernah lepas
dari tekanan dan serangan akibat kawasan yang mereka
hunidianggapsebagaibagiandariwilayahkonservasiTNGL.
Pemangku kepentingan atas kawasan tersebut ternyata
Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL).
Namun dari klaim yang dilakukan oleh BBTNGL,
sesungguhnya menyimpan sejumlah pertanyaan
sebagaimanayangdiungkapkanolehYatno,seorangwarga
4
Barak Induk tokoh organisasi PIPA (Petani Indonesia
Pengungsi Aceh) : “kalau ini merupakan kawasan TNGL
dimanabatas-batasnya,mengapabisaberbatasanlangsung
denganperkebunan swasta,danpada saatkamidatangdi
dalam kawasan ini terdapat sejumlah jalan bekas untuk
mengangkutkayulog,mengapadulutidakmenjadipersoalan
padahal kegiatan “illegal logging” jikadilihatdari luasnya
berlangsungcukuplama”.Sertabanyakpertanyaanlainnya
yang menurut kacamata awam sangat meragukan jika
kawasan tersebut merupakan bagian dari Kawasan
EkosistemLeuser(KEL).
Awalnya pihak BBTNGLmelakukan pendekatan terhadap
warga Barak Induk melalui proses dialog, namun tidak
membuahkan hasil yang signi�ikan. Sebab solusi yang
ditawarkanBBTNGLmelaluiprosesdialogtersebutadalah
relokasi,sementarapadawaktuitutidakadaanggaranyang
disiapkan oleh pemerintah untuk merelokasi warga
termasuk jaminan kehidupan sebelum warga mendapat
penghasilanditempatrelokasitersebut.Berkali-kaliproses
dialogtersebutdilakukannamunwargaBarakInduktetap
bertahan karenadalamkeyakinanmerekahanyaditempat
inilah mereka bisa meningkatkan kwalitas kehidupannya
meskipuntantanganyangdihadapitidaklahringan.
Kegagalan proses dialog tersebut kemudian BBTNGL
mengubah pendekatannya yaitu melalui pendekatan
represif. Tekanan �isik yang sangat kuat terjadi pada hari
Senin 13 Juni 2013. Pengusiran paksa terhadap para
pengungsi ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan
BupatiLangkatyaitumelaluioperasiterpadupengawasan
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 5
hutandanpraktekillegallogging.Timterpaduyangterdiri
dari TNI, Polri, Satpol-PP, Polhut dan lain-lain dengan
menggunakansenjatalengkapdanalatberatmemusnahkan
sejumlah tanam-tanaman mereka. Bentrok �isik tak bisa
dihindari, salah seorang warga Barak Induk terluka oleh
peluru tajam.Olehkarena ada yang terluka, operasi yang
dipimpin oleh Polres Langkat akhirnya dihentikan, dan
warga juga diminta untuk membubarkan diri. Peristiwa
berdarah saat itu sesungguhnya menandakan bahwa
BBTNGLseriusuntukmengusirpaksaparapengungsidari
kawasan yang mereka sebut sebagai Kawasan Ekosistem
Leuser.
Sejak lahirnya UU Nomor 18 tahun 2013 tentang
PencegahandanPemberantasanPerusakanHutan,BBTNGL
mempunyaikewenanganuntukmenangkapdanmenyidik
setiaporangmaupunkoorporasiyangmelakukankegiatan
usahadisebuahkawasankehutanantanpaijindariinstansi
terkait.Haliniterbuktibahwapadatanggal21Juli2015,dua
orangwargaBarak Indukyangsedangmengangkutgetah
untukdibawakepabrik(diMedan)ditangkapolehPolhut
dandisidikolehPPNS.Saatiniberkasperkaranyasedangdi
sidangkandiPengadilanNegeri Stabat. Daripersidangan
padahariRabu,20Januari2016keduaterdakwadituntut
olehJaksaPenuntutUmum2tahunpenjarasubsider2bulan
penjara. Tidak hanya itu, pada tanggal 2 Agustus 2015
BBTNGL juga menangkap truk yang dikemudikan oleh
warga Barak Induk ketika sedang mengangkut getah.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa pendekatan hukum
merupakanalatyangampuhbagipihakBBTNGLdansecara
perlahan-lahan tampaknya mereka mau mengganggu
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI6
kehidupanekonomikomunitasBarakIndukyangbarusaja
keluar daripemiskinannya (dikaitkan dengan lagu yang
kerap dinyanyikan oleh anak-anak Barak Induk ketika
merekamemulaikehidupannyadipengungsian).
Peristiwa penangkapan yang
dilakukanBBTNGLJuli2015lalu,
t idak menyurutkan langkah
warga Barak Induk untuk terus
me ra p a t k a n ba r i s an d a n
mengadvokasi diri guna memperjuangkan hak mereka.
Tidakhanyakaumlaki-laki,kaumperempuanjugabanyak
terlibatdalamaksi-aksimassa,membawaspanduk-spanduk
dan mengucapkan yel-yel (slogan) yang mengungkapkan
identitasmereka(PIPA) ,menyebutbahwamerekabukan
teroris,danlainsebagainya.Perjuanganmerekatidakhanya
ke Pemkab Langkat ataupun Pengadilan Negeri Stabat,
tetapi juga sampai ke Pengadilan Negeri Medan, bahkan
sampai mengadu Ke Komisi Nasional Hak Azasi Manusia
(KomnasHAM)diJakarta.
Sejaktahun2011,kon�likyangterjadidiBarakInduktelah
mendapatperhatiandanpenanganandariKomisiNasional
Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) melalui mekanisme
mediasi.NamunupayamediasiKomnasHAMhinggasaatini
belum membuahkan hasil karena pihak BBTNGL tidak
menyambut baik upaya ini dan menolak terlibat dalam
pertemuanmediasiwalaupuntelahberulangkalidilakukan
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI
2
2) h�p://medan.tribunnews.com/2015/09/03/warga-barak-induk-kembali-datangi-pengadilan-negeri-medan
7
pendekatan. Akibatnya, bukannya semakin membaik,
kondisidilapanganjustrukianmemanas.
Situasi yang semakinmemanasmendorongKomnasHAM
untukmelakukan pemantauan lapangan pada tanggal 08
s/.d. 11 September2015.TimKomnasHAM ini dipimpin
langsung Anggota Komnas HAM Dianto Bachriadi yang
mendapat dukungan sejumlah staf di Biro Dukungan
PenegakanHAMyaituBayuPamungkasdanSriHarmoko.
Kehadiran tim Komnas HAM dalam rangka melihat
perkembangan terakhir di lapangan dan melakukan
pertemuan dengan para warga, Pemerintah Kabupaten
(Pemkab)LangkatdanKepolisianDaerahSumateraUtara.
Hingga saat ini, akar persoalan yang hendak dicarikan
solusinyaadalahkelangsunganhidupparawarga.Pasalnya,
BBTNGL selalu berupaya menertibkan para warga yang
sudahhidupsecaraturuntemurundikawasanitu,namun
tidakmencarikan solusibagikelangsunganhidupmereka
setelahmengalamipenertiban.
BerdasarkanhasilkoordinasiantaraPemkabLangkatdan
Komnas HAM, dihasilkan kesepakatan bahwa Pemkab
LangkatakanmemberikandukungankepadaKomnasHAM
dalammenyelesaikanpersoalanyangcukupberlarut-larut
ini.KepadapihakPoldaSumut,KomnasHAMmemintaagar
terusmelakukankoordinasiterkaitpersoalaninidanturut
berkontribusi dalammenjaga keamanan di lokasi kon�lik
termasukdariupayapenertibanyangakandilakukanoleh
pihakBBTNGL.KepadapihakKementerianKehutananatau
BB TNGL, Komnas HAM akan melakukan penyelesaian
secara terpisah agar tercipta penyelesaian kasus secara
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI8
terpisah agar tercipta penyelesaian kasus secara
komprehensiftanpamengedepankancara-carakekerasan.
RekomendasiyangdikeluarkanKomnasHAMinihendaknya
menjadi catatan dan perhatian segenap pihak yang
berkepentingandiBarakInduk,sehinggadapatmengambil
sebuah konklusi (kesimpulan) yang dapat di terima oleh
semuapihak.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI
3
3) h�p://www.komnasham.go.id/kabar-latuharhary/konflik-berkepanjangan-di-taman-nasional-gunung-leuser
9
Kondisi Layanan Publik
di Barak Induk
10
B. KondisiLayananPublikDiBarakInduk
Anak-anakpengungsiyangbarutiba,padaawalnyamereka
bersekolahdidesaterdekatdiantaranyadusunAmandamai,
Pos 3 dan dusun Barak Gajah. Dari lokasi pengungsi ke
sekolah-sekolahyangdimaksudjaraknyasekitar7–10km,
yangmerekatempuhdenganberjalankakidenganmelewati
kebunkelapsawitataukebunkaretyangsepidanjarangnya
pemukiman penduduk. Banyak cerita sedih yang dialami
olehanak-anakpadasaatitusepertihampirhanyutketika
menyeberangsungai,bukubasahakibatkehujanan,diejek
oleh teman-teman sekolahmereka dengan sebutan “anak
hutan” dan lain-lain. Hal tersebut juga menyurutkan
semangat beberapa anak untuk mengenyam pendidikan.
Melihat kondisi yang demikian pada tahun ketiga atas
dukungandaribeberapa lembagasosial,komunitasBarak
Induk mulai secara mandiri membangun fasilitas umum
diantaranyasekolah,rumahibadahdanposkokesehatan.
Dalam waktu beberapa bulan dari hasil gotong-royong
berdirilahsebuahbangunansederhanasehinggaanak-anak
BarakIndukdapatbelajarditempatnyasendiri.Komunitas
Barak Induk ternyata sangat mengutamakan pendidikan
bagianak-anaknya.Ditahun2010,KomunitasBarakInduk
mengajukanpendirianYAYASANPENDIDIKANTUNASBARU
SEI LEPAN untuk di daftarkan di Dinas Pendidikan
KabupatenLangkat.Mereka telahmendapat rekomendasi
dari Desa Harapan Maju, akan tetapi karena masyarakat
tidak mendapatkan izin terkait status kepemilikan tanah
berdirinya sekolah tersebut, maka hingga saat ini izin
operasionalsekolahtidakdiberikanolehDinasPendidikan.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 11
Alhasil,SDBarakIndukstatusnya“menempel”keSDNegeri
yangadadiDusunVAmanDamai,KecamatanSeiLepan.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI
Saat ini, jumlahmurid SD (kelas 1
sampaikelas6)yangterdaftardiSD
Barak Induk Tahun Ajaran 2015-
2016 lebih dari 200 siswa. Jumlah
ini lebih besar dari jumlah siswa
yang ada di SD Negeri induknya.
Sebagai sekolah yang statusnya
“menempel”, SDBarak Induk tidak
mampu mengakses bantuan-
bantuan dana pendidikan yang
sifatnya langsung dari program
pemerintah pusat (seperti dana
BantuanOperasionalSekolah(BOS),BantuanSiswaMiskin
(BSM) dan lain sebagainya), ataupun mobiler (kursi dan
meja belajar). Seandainyapun ada, maka SD Barak Induk
tidakmenjadi prioritas, mereka hanyamendapatkan sisa
dari dana yang ada di SD indukannya. Akibatnya pernah
terjadiketikakursimejayangadatidakmencukupi,seorang
siswayangmendaftarharusmembawa(membuat)sendiri
mejakursibelajarnya,danketikaanaktersebuttamatSD,
meja kursi belajar tersebut dibawanya pulang ke rumah.
Guru yangmengajar di SDBarak Induk ada 7 orang, dan
masing-masinggurumendapathonorRp.400.000,-(empat
ratus ribu rupiah) setiap bulannya. Honor guru tersebut
diambildarimuriddengancaramembayaruangBP3.Pada
waktu-waktu tertentu,maupun kepala daerah), SD Barak
Induk mendapat bantuan dari para kandidat yang ingin
mendulangsuaramasyarakatBarak Induk.Misalnyapada
12
Pilkada 2009, seorang calon kandidat memberi bantuan
Rp.20 juta (dua puluh juta rupiah) dimanfaatkan
masyarakat untuk memperbaiki bangunan sekolah dan
membuat pagar SD. Walaupun ternyata dikemudian hari
kandidattersebutmelupakanjanji-janjikampanyenya,dan
tidaklagimemperjuangkansuarawargaBarakInduk.
Selama15tahunmerekamendiamikawasantersebuttelah
tersediabeberapalayanansosialdiantaranyasekolahPAUD
Tunas Baru, SD, MTs, MDA, Balai Pertemuan Kelompok
PerempuanHarapanMandiri(KPHM),PoskoPIPA,Koperasi
PIPA, yang kesemuanya itu dibangun sebagian besar dari
modal sosial komunitas Barak Induk, termasuk dalam
memberlangsungkankegiatansekolahtersebutsepenuhnya
digerakkan oleh swadaya masyarakat mulai dari biaya
operasional, tenaga guru dan alat-alat mobiler yang
dibutuhkandisekolahtersebut.Meskipunsekolah-sekolah
yang ada harus menginduk dengan sekolah lain yang
telahterdaftar, tampaknya tidak menyurutkan semangat
anak-anakuntukbersekolah. Hasilnyasaat inisudahada
puluhananak-anakBarakIndukyanglulusS-1bahkanada
yang sedang studi S-2 di Yogyakarta. Ini menunjukkan
bahwa komunitas Barak Induk sangat mengutamakan
pendidikan anak-anaknya demi mempersiapkan masa
depanmerekayanglebihbaik.
Selainpendidikan,layanankesehatanbagiibudananakjuga
menjadi perhatian komunitas ini. Sebelum tahun 2010
proses persalinan di Barak Induk banyak dibantu oleh
dukun kampung. Oleh karenanya banyak kasus-kasus
kematianbayi yang terjadi sebelum tahun-tahun itu.Dari
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 13
hasilstudikomunitasterkaitdengankesehatanibudananak
diBarak Induk tahun yangdilakukanoleh lembagaYSKD
tahun 2009 menyebutkan 3 dari 10 angka kelahiran
mengalami masalah baik terhadap ibu maupun bayinya.
Melihat persoalan ini sejak tahun 2010 organisasi KPHM
dan dibantu oleh bidan Dusun Aman Damai dan PPL KB
mulai mengakti�kan Posyandu (1 x sebulan) untuk
memantaukondisikesehatanbalitatermasukibu-ibuhamil.
Demikianpulaprosespersalinan,saatinihanyadibantuoleh
bidan dari Dusun Aman Damai dan dalam kasus-kasus
tertentu memang harus dirujuk ke RS terdekat. Seperti
halnya pendidikan, dalam mengurusi layanan kesehatan
juga lebih banyak diinisiasi oleh komunitas, khususnya
kaumibu-ibuyangterhimpundalamwadahKPHM.
Energi listrik sebagai penopang kehidupan rumah tangga
juga belum terfasilitasi oleh negara. Beberapa kali warga
BarakIndukmengajukanusulankepihakPLNnamuntidak
bisaterlayaniolehkarenahasilkoordinasipihakPLNkepada
BBTNGL, mereka melarang kawasan tersebut dibangun
jaringanPLN.Sehinggauntukmemenuhikebutuhanenergi
listrik, komunitas Barak Induk hanya menggunakan
generatoryangdiupayakansecaraswadaya.Saatiniada12
unitmesingenerator(terletakdi3lokasi) yangberoperasi
diBarakIndukdenganwaktuaktifmulaipukul18.00hingga
pukul23.00WIB.Rata-ratasetiapkeluargadibebankanRp.
100.000,-(seratusriburupiah)setiapbulannyauntukbiaya
operasional generator tersebut. Keterbatasan listrik yang
hanya hidup di malam hari tentu berpengaruh pada
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI
4
4) 1 (satu) unit mesin generator hanya mampu menyuplai listrik ke 30 rumah tangga.
14
terbatasnya akses warga untuk mengembangkan usaha
ekonomi ataupun pada proses belajar anak-anak Barak
Indukdirumah.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 15
Proses Inklusi
untuk Pemenuhan Hak Anak
16
C. ProsesInklusiUntukPemenuhanHakAnak
Dariceritadiatasterlihatbahwanegarabelumsepenuhnya
hadiruntukmemberikanhak-haksipilutamanyabagianak-
anakBarak Induk.Meskipunadabeberapahalyang telah
didapatkan seperti administrasi kependudukan, layanan
kesehatandanpendidikannamunhalitumerupakanupaya
dankerjakeraskomunitasiniuntukmemperjuangkannya.
Hal ini mengingatkan kita pada masa penjajahan dulu ;
meskipunkemerdekaan ituhak segalabangsa namun jika
tidakdirebutataudiperjuangkanmustahilakandiberikan
secaracuma-cumaolehkaumpenjajah.Olehkarenaitukami
menyebutnyakenyataaninisebagaipseudoinklusi.
Persoalan-persoalan sosial inilah yang kemudianmenjadi
ketertarikanYayasanPusakaIndonesiauntukambilbagian
dalammenginklusihak-hakanakdikomunitasBarakInduk.
Sebagaimana yang telah dirati�ikasi oleh negara terkait
denganpemenuhanhakanak,padaawalprograminklusiini
dijalankan Pusaka Indonesia melakukan sosialisasi dan
pelatihan pemenuhan hak anak kepada beberapa
perwakilankomunitas.Tujuannyaadalahagarsemuapihak
mempunyai pemahaman yang sama tentang pemenuhan
hak-hakanaktersebut.Sehingga8klusterpemenuhanhak
anaktersebuttidakhanyasebuahteorinamunsebaliknya
harusdijalankansebagaisebuahkewajibanbaikdariorang
tua,masyarakatmaupunnegara.
Pembelajaran yang dipetik dari kegiatan tersebut, bahwa
perwakilan komunitas sepakat untukmembentuk komite
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 17
perlindungan anak. Pembentukan komite ini dilatar
belakangi oleh persoalan kenakalan anak dan remaja di
Barak Induk sebagaimana hal itu juga terjadi di tempat-
tempat lain.Meskipun saat ini komite perlindungan anak
belumbekerjasecaraefektif,namunorganinimerupakan
wujud nyata dari komunitas Barak Induk dalam
memperhatikan tumbuh kembang anak, persoalan
kenakalan anak dan remaja, pemanfaatan waktu luang
termasuk persoalan perlindungan anak yang berhadapan
denganhukum.Denganharapanketikaprograminklusiini
berakhir, komite perlindungan anak inilah yang akan
bekerja secara terus menerus untuk kepentingan terbaik
bagianak.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI18
19
D. AlifKecilBelajarMenulis
Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh Pusaka
Indonesia bagi anak-anak Barak Induk adalah pelatihan
menuliscerita.Pelatihanyangdifasilitasiolehrekan-rekan
media lokal, telah mencoba menghantarkan peserta
pelatihan agar mempunyai keberanian untuk menulis.
Pelatihanjurnalisbagianakmelaluimateritehnikmenulis
dan tehnik wawancara yang dilakukan beberapa hari
tampaknyabaru satu hal yangdimiliki olehpeserta yaitu
tentang pengetahuan menulis, sedangkan motivasi dan
ketrampilan dalam menulis merupakan proses lanjutan
yangperludiisidisetiapkegiatanyangdilakukanbersama
dengan anak,misalnyamenulis cerita pengalaman dalam
kegiatan tersebut. Ketiga hal (pengetahuan, motivasi dan
ketrampilan)sebagaimanayangdigambarkandalamskema
dibawahini(pendapatCovey,1994)jikatelahdilaluimaka
anak-anakakanterbiasamenulisdandapatmenyampaikan
segalabentukekspresi, keinginannyadanpengalamannya
sehingga orang lain dapat dengan mudah memahaminya
melalui tulisan-tulisan tersebut. Menampilkan karya tulis
mereka sebagaimana yang saat ini disampaikan juga
merupakan upaya untuk memotivasi mereka agar terus
menulisdanmenulislagi.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI20
Beberapa karya tulis singkat dari anak-anak Barak Induk
setelah mengikuti pelatihan penulisan yang diangkat
melalaui beberapa tema. Tentu saja tulisan ini telah
dilakukanproseseditseperlunyauntukmemperbaikitata
bahasanya.Berikutinitulisanalifkecilbelajarmenulis:
1. Temapekerjaanak
Tulisan1:
RikiPengrajinKeranjang“Along-Along”
Sejakayahnyameninggalbeberapatahunyanglalu,Riki(16)harusmemilihbekerjakarenakondisiperekonomianorang tuanya yang tidak memadai untuk biayasekolahnya. Meskipun demikian Riki menjalanikehidupannya dengan sabar dan selalu tabah dalammenjalaninya. Tidak ada ketrampilan khusus yangdimilikinya, namun setelahmelihat temannya Edo danRudi yang bekerja sebagai pengrajin keranjang along-along,Rikitertarikuntukmencobanya.
Cukup lama Riki mahir mengayam keranjang yangterbuatdarirotanitu.Awalmemulaisebagaipengarjinalong-along, Riki bekerja sebagai “tukang kubu”(bongkar rotan) dari truk yang berasal dari Aceh.Sebagai pengrajin pemula Riki bisa mengantongipenghasilannya antara 500 -600 ribu per bulannya.MemangpenghasilanitulebihsedikitketikaRikibekerjasebagaiburuhsadap(penderes)karet.Namunpekerjaan
5) Keranjang yang terbuat dari anyaman rotan atau bambu, dan biasa di letakkan pada sisi kiri dan kanan belakang sepeda motor. Gunanya untuk tempat mengangkut sawit atau dagangan pedagang keliling.
5
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 21
sebaga i penyadap kare t ter la lu berat untukdilakukannya.
S e b a g a i p e n g r a j i nkeranjang, dalam usianyayang masih sangat muda,ternyata Riki tidak sendiri.AdaEdo(15)danRudi(16)d a n b e b e r a p a o r a n gd ewa sa l a i nnya yangbekerja di tempat BapakHendrik sebagai buruhpengarjin keranjang diBarakInduk.HinggasaatiniRudisudahbekerjasebagaipengrajinsekitartigatahunlamanya.Ketikaditanyaapayangmenjadicita-citanya,Rikihanyamenjawab“pasrahapa adanya saja”. Tulisan ini dikisahkan oleh CaniagoPardede (15) yang sehari-hari dipanggil Ago. Hobinyayang sukamenyanyimembuat dirinyamudah bergaul.SaatiniAgosedangdudukdibangkuSMAkelasXI.
Ketiga anak tersebut adalah gambaran sebagian kecilanak-anak yang kurang beruntung dalam mengeyampendidikannya. Padahal anak-anak Barak Indukiniadalah bagian yang tak terpisahkan dari anak-anakIndonesia lainnya. Namun sebagai daerah yang kiniterisolir dan terpencilkan oleh pemerintah KabupatenLangkat,banyakanakyangkini tak lagimendapatkanhaknya seperti yang tercantum di dalam regulasiperlindungananakbaiknasionalmaupuninternasional.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI22
Tulisan2:
MengapaNasibkuBerbeda
Sebagai seorang anak yanghidup dan tinggal dalamkeluargayangsederhanaFadilh a r u s b e k e r j a u n t u kmembantu orang tuanyadalam memenuhi kebutuhanekonominya namun demikiania tidak pernah mengeluh.Dalam usianya yang masihmuda, Fadil (15) terpaksa harus harus meninggalkanbangku sekolah, termasuk meninggalkan segalakeceriaanyabersamateman-temansebayanyadisekolah.
TulisaninidikisahkanolehSuciSuhemi(19)DiatertarikmenulisceritatentangFadilkarenamelihatsemangatnyayang tinggi dalam kegiatan PEPBRI (PersatuanPemuda/IBarakInduk)FadiltinggaldidesaBarakIndukDusun V Aman Damai kelurahan Harapan Maju,meskipun banyak masyarakat luar yang mengatakanbahwalokasitempatiatinggalmasih“Ilegal”namuniatetapsemangatdansabarmenjalanikehidupannyayangserba kekurangan. Fadil bekerja bersama Ayah danadiknya di perkebunan karet (milik perseorangan)sebagaisegabaiburuhsadap(penderes)karet.Iabekerjasetiapharidaripukul07.00–12.00wibdaniamenerimaupahdariayahnyasetelahsatuminggubekerjadanitupun hanya sekedar untuk uang jajan semata. Setelahpulangbekerjabaruiadapatbermainbersamateman-temansebayanya.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 23
Meskipunkadangiamerasairimelihatteman-temannyayang masih dapat bersekolah dan merasa berbedadengan teman-teman sebayanya namun ia tetapsemangat dalam menjalani kehidupannya selayaknyasepertianak-anakyanglainnya.
2. Temapendidikan
Tulisan1:MerajutAsa
Sebagai seorang anak yang hidup dan tinggal dalamsebuah keluarga besar yang sederhana, dalam usianyayangmasihsangatmuda,Sanjayaterpaksaharus putussekolahdanmengakhirimasa-masa indahnyabersamateman-teman sebayanya di bangku sekolah. Karenafaktor ekonomi yang tidak memadai, ia tidak dapatmelanjutkan sekolah lagi dan faktor-faktor lingkunganyangkurangmendukungmutupendidikananak.
Walaupun sebenarnya ia ingin sekali melanjutkanpendidikannyanamuniatetapdiamkarenaiatidakinginmembebani orang tuanya yang terpaksa harusmena�kahi12oranganakdalamkeluarganya.Meskipundemikian ia tidak pernah mengeluh dan berkecil hatikarenaternyataselainJayamasihbanyaklagianak-anaksebayanya yang juga harus putus sekolah diantaranyaFadil(15),Riki(16)danEdo(15).
Sanjaya tinggal di desa Barak Indukdusun V Aman Damai kelurahanHarapanMaju,kecamatanSeiLepan.Meskipun masyarakat di luar sanamengatakan bahwa lokasi tempat
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI24
tinggalnya masih “ILEGAL” ia tidak perduli dan tidakmenghiraukannya, ia hanya beranggapan bahwa iapantas tinggal di tempat tersebut sebagai penggantitempat tinggalnya di Aceh dulu, ia dan sebagian besarmasyarakatBarakInduklainnyaadalahkorbankon�likpeperangan di Aceh, selama ia masih Warga NegaraIndonesiadantinggaldiatastanahIndonesiaiaberhakuntuktinggaldiwilayahBarakIndukdantidakadaorangyangberhakmengusikketenangantempattinggalnya.
Sanjaya terakhir merasakan duduk di bangku sekolahpada usia 12 tahun di bangku SD. Selain Sanjaya danbeberapa temannyayangharusputus sekolah ternyatamasih banyak anak-anak di Barak Induk yang putussekolahyangalasannyasama,hampir90%karenafaktorekonomidanlingkungantempattinggal.Padahalmerekaanak-anakgenerasipenerusbangsa,makaapa jadinyadesaBarakIndukjikaanak-anaknyamasihbanyakyangputus sekolah dan bekerja sebagai seorang buruhperkebunan. Terkadang ia merasa sedih setiap kalimelihatteman-temanseusianyabelajardanbermaindisekolah, namun ia tetap semangat dan ikhlasmenerimanyamungkinmemangsudahnasipnyaiaharusbegitu.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 25
Tulisan2:KisahEdodanMasaDepannya
Sebagai seorang anak yang hidup dan tinggal dalamsebuahkeluargayangsederhanadiusianyayangmasihsangat muda Edo terpaksa harus putus sekolah danmengakhiri masa-masa indahnya di sekolah karenafaktor lingkungan yang mempengaruhinya untukmeninggalkan bangku sekolah dan ia menghabiskanwaktu nya untuk bekerja membantu orang tuanya dikebun.
Meskipunorangtuanyamerasamampuuntukmembiayaipendidikannya namun sangat di sayangkan karenamotivasinyauntukbersekolahsangatlahrendah.Padahaldi luarsanamasihbanyakanak-anakyanginginsekalibersekolah. Terkadang ia merasakan penyesalan yangsangatmendalamkarenaputussekolahnamuniatetaptidak ingin bersekolah kembali karena iamerasamaludenganteman-temannya.
Ia tinggal di desa Barak IndukdusunVAmanDamaikelurahanHarapan Maju Kecamatan SeiLepan-Kab.Langkat.Edohanyasempat duduk di bangku MTspadasaat usianya 15 tahun.Selain Edo masih banyak lagianak-anak di Barak Induk yang putus sekolah,diantaranya: Irvan, Sanjaya, Sadri dan Angga.Kesemuanyaitudisebabkanolehberbagaihalmisalnyakarena faktor ekonomi, faktor motivasi dan faktorpengaruhteman-temansebayanya.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI26
NamundemikianEdodanteman-temanlainnyasangataktif dalam kegiatan PEPBRI. Mungkin melaluiorganisasi ini mereka bisa mengubah keputusannyauntuk bisa menyelesaikan pendidikannya melaluiprogrampaketpendidikanyangsaat inibanyakdiikutiolehkelompokanakmaupunorangdewasa.
Tulisan3: RaniAkhirnyaMenjadiPengasuh
Raniadalahseoranganakremajayangkurangterpenuhipendidikannya, di usianya yangmasih sangatmuda iaharusputussekolahkarenabiayayangmenyulitkannya(faktor ekonomi) dan jarak tempuh antara rumahdansekolah yang sangat jauh sehingga ia tidak ingin lagibersekolah. Ia lebihmemilihdirumahmembantukeduaorang tuanya dan menjaga adiknya, niat Rani untuksekolahsudahtidakadalagi.
Ia terakhir duduk di bangkusekolahMTspadausia16tahunkurang lebih sudah 2 tahun iatidakbersekolahlagi,selamaitupula ia memilih untuk bekerjanamunsetelahsatubulanbelaluiasudahtidakbekerjalagidaniamemilihdirumahuntukmenjagaadiknya.
KisahiniditulisolehJuliana(16)salahseoranganggotaPEPBRI yang ikut berbaur dalam kegitan Forum AnakKabupatenLangkatpada2Desember2015.Seandainyajaraksekolahnyatidakterlalujauhdanmudahdijangkaumaka aku tidak sempat putus sekolah tutur Rani.MemangdiBarakIndukhanyaadasekolahPAUD,SDdan
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 27
MTs,sedangkanRanisudahdudukdibangkuSMA.Tidaksepertianak-anakBarakInduklainnya,sebelumberhentiRani setiappergikesekolahselalumenompangteman-temannya.Namunhalitutidakberlangsunglamakarenaiasegan.
Jikalau sajadiBarak Indukada sekolahSMAalangkahlebihbaik,tidakharusmenempuhjarakyangjauhuntukke sekolah belum lagi jika cuaca buruk seperti hujan,becek dan banjir sehingga membuat anak-anakterlambatsampaikesekolah.
Tulisan4: MenggapaiMimpi
Sebagai seorang anak yang
tinggaldidaerahpedalaman,
F ika t i dak pu tus da lam
bersekolah meski banyak
teman-temannya yang tidak
melanjutkan sekolah, meski
uang saku yang diberikan orang tuanya tidak cukup
tetapidiatetapsemangat.Fikaadalahseoranganakyang
tinggaldidesaBarakIndukdusunVAmanDamaidesa
HarapanMaju,kecamatanSeiLepankabupatenLangkat.
Fikaber�ikirbahwazamanterusmajudanberkembang,
akan menjadi apa kampung ini jika anak-anak yang
seharusnya masih bersekolah semuanya memutuskan
untuk tidak melanjutkan sekolah. Orang tuanya terus
berusaha untuk menyekolahkanya semampunya,
Meskipun faktor ekonomi yang dihasilkan tidak begitu
besar.Fikamemiliki5orangsaudaradimanasemuaadik-
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI28
adiknyamasihbersekolah,tetapiabangnyamemutuskan
tidak bersekolah lagi karena uang saku yang tidak
mencukupi.
Adabeberapa teman-temannya yang jugamelanjutkan
pendidikan hingga ke perguruan tinggi di antaranya
yaituIndri,Irma,Dessy,Eka,Wanda,Madi,AyudanTika
danlain-lain.Merekajugasamaseperti �ikayangterus
semangat melanjutkan pendidikannya. Dan pada
akhirnya kini �ika telah menyelesaikan pendidikannya
hingga tingkat strata satu (S1) di Universitas
MuhamaddiyahSumateraUtara(UMSU)padatanggal08
Oktober2014.
Setelah ia menyelesaikan pendidikannya kini ia telah
bekerja sebagai seoranggurudidesaBarak Indukdan
mengajarkan kepada anak-anak tentang artinya
perjuangan. Meskipun masyarakat di luar sana
mengatakan bahwa lokasi trmpat tinggalnya masih
“ILEGAL”tetapiiatidakputusasaiaberanggapanbahwa
iadanseluruhmasyarakatBarakIndukpantastinggaldi
tempat tersebut sebagai pengganti tempat tinggal
mereka yang sebelumnya yaitu Aceh. Ia dan warga
lainnyaadalahkorbandarikon�likpeperangandiAceh
pada tahu 2000 silam, ia terus berdoa semoga tempat
tinggalnya yang sekarang ini segera di legalkan (di
sahkan)olehpemerintah.BahkandiBarakInduksampai
saat ini belum adanya listrik yang mampu menerangi
kampungnya hanya malam hari saja penerangan di
hidupkanitupunmenggunakanmesindiesel.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 29
Fika merasa sangat bersyukur karena dapat
menyelesaikan pendidikannya hingga ke perguruan
tinggi, ia berharapdenganbegitu iadapatmemotivasi
adik-adik yang lainnya untuk terus melanjutkan
pendidiannya demi kelangsungan desa Barak Induk
kedepannya.
1. Temaperistiwahukum
Ternyata Pelatihan Jurnalis yang dilakukan Pusaka
Indonesiabagianak-anakjugamenarikperhatianseorang
tokohmasyarakatBarakIndukbernamaMislan.Selanjutnya
beliau juga menyumbangkan karya tulisnya tentang
pengalamanbeliausaatmemperjuangkanbeberapawarga
BarakIndukyangditangkapkarenatuduhan illegal loging
sebagaimanadimuatdidalambukuini.
PENANGKAPANTRUKPENGANGKUTGETAHYANG
DITUDUHILEGAL
PadahariMinggu,tanggal2Agustus2015sekirapukul
22.00WIBtelahterjadipenangkapanterhadap2orang
warga dusun Aman Damai Desa Harapan Maju
KecamatanSeiLepanKabupatenLangkat(wargaBarak
Induk)olehPolisiKehutanandisekitarSimpangTanjung
Beringin(pasar10)KecamatanHinai.Keduaorangyang
ditangkaptersebutbernamaSofyan(32tahun)danEko
Titoni(35tahun).
PeristiwapenangkapanterhadapSofyandanEkoTitoni
terjadi ketika mereka sedang membawa getah yang
dibelidariseputarKelurahanHarapanJayadiantaranya
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI30
PondokKelapa,JasaMakmur,Sidodadi,PayaLebardan
Desa HarapanMaju yaitu dari Dusun V AmanDamai,
BukitKaryadanPos3denganmenggunakankendaraan
truk coltdieselnomorpolisiBK8909RZdengantotal
muatan6,5tongetahbasah.Padasaatyangbersamaan
ketika mereka ditangkap, ada juga truk yang sedang
mengangkutgetahyangberasaldaritempatyangsama
yang dibawa oleh AN namun mereka dipaksa untuk
menghindar dari “penyergapan” tersebut sehingga
merekamendahuluitrukyangdikemudikanolehSofyan.
Menurut keterangan para
s a k s i k o r b a n , m e r e k a
d i tangkap o leh 8 orang
petugas kehutanan secara
b r u t a l ( d a n t e r j a d i
p e n y i k s a a n ) s e p e r t i
menangkap penjahat atau
perampok kelas kakap disertai dengan penodongan
senjataapidansempatmeletuskansenjataapisebanyak
2 kali, tanpa sedikitpun diberi kesempatan untuk
menjelaskan dan menunjukkan dokumen serta surat
keterangan desa yang menyebutkan bahwa getah
tersebutadalahprodukyanglegal.Dansuratpengantar
hasilbumiyangdibuatolehdesapuntidakmerekaakui
bahkan surat tersebut basah terkena air hujan serta
dibuangolehpetugaskehutananyangdisaksikanoleh
AN supir seperjalanan saksi korban. Selain itu
diperjalananmenujuKantorBBTNGLdiMedan,kedua
saksiyangditangkaptersebutdiinterogasidandipaksa
untuk mengakui bahwa getah tersebut adalah getah
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 31
illegaldengancarainterogasinamunmerekatetaptidak
mengakuiolehkarenamemanggetahtersebut berasal
darigetahperkampunganyangdapatdibuktikanasal-
usulnya.
Dalamkeadaantersiksakeduasaksikorbankemudian
dibawa ke kantor BBTNGL jalan Selamat No. 137
KelurahanSitiRejo IIMedan sekirapukul23.00WIB.
Namun interogasi yang disertai dengan kekerasan
(penodongansenjataapi)yangdilakukanolehpetugas
kehutanan tersebut t idak membuahkan hasi l
sebagaimanayangdiharapkanolehpetugaskehutanan
tersebut.
SetibanyadikantorBBTNGL,keduasaksikorbantetap
diperiksasecaraterpisah.Didalampemeriksaanselama
2 jam lebih kedua saksi korban tetap mendapat
perlakuanyangkasardanpenuhdengankekerasan�isik
seperti mulut ditampar dengan menggunakan selop,
keduakakidipijakdengankakidankursi,ditendangdan
lain-lain.Sekitar jam03.00WIBdiniharipemeriksaan
selesai.
Keesokan harinya kedua saksi korban diminta untuk
menunjukkan truk dan getah yang diangkut dan
keduanyadifotosebagaidokumentasipenyidik.Setelah
2haridilakukanpenahanan,kepadakeduasaksikorban
tidakpernahditunjukkansuratpenangkapandansurat
penahanan. Dalamkeadaan statushukumyang tidak
jelas kedua saksi korban dilepaskan pada tanggal 4
Agustus2015sekirapukul15.00WIB,sedangkantruk
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI32
yangbermuatangetah legal tersebutmasihditahandi
BBTNGLMedan.
1. Temabebas
Tulisan1:
MemotretKehidupanNitadanKeluarganya
Keluarga pak Nasib, salah satu keluarga warga Barak
Indukyangmempunyaianggotakeluargacukupbanyak.
SejakmenikahdenganbuPartiksekitar20tahunyang
lalu,keluargapakNasibtelahdikaruniai12oranganak.
Tiga orang diantaranya telah menikah, dan sembilan
oranglagimasihtinggalbersamakeluargaini.
Sulituntukdibayangkanbagaimanacaranyakeluargaini
untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Dalam
seharimerekamembutuhkan3kilogramberas.Selainitu
adapengeluarantambahansepertiuntukkebutuhanlauk
paukdankebutuhandasarlainnyauntuk4oranganak
mereka yang masih sekolah. Cukup berat beban yang
harusdipikulolehkeluargaini.ApalagipakNasibyang
hanyabekerja sebagaiburuh tanidankerja serabutan,
dapat dipastikan hasilnya tidak mencukupi untuk
mena�kahi 9 orang anaknya. Sehingga sebagai rasa
tanggung jawabnya bu Partik pun turutmembantu. Ia
bekerjasebagaipembanturumahtanggadiMedan.Oleh
karenakeadaanbuPartikharusberpisahberbulan-bulan
lamanyadengananak-anaknya. SetiapbulanbuPartik
mengirim hasil jerih payahnya sekitar 500 ribu. Uang
tersebutditransfermelaluirekeningtetanggamerekadi
BarakInduk.Sungguhmirishatimendengarnya.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 33
Tidak cukuphanya sekedarmemelas, iba atau kasihan
terhadap keluarga ini. Mereka membutuhkan bantuan
konkrit dari tangan-tangan yang tak perlu dilihat.
Apalagisebagaidampakdarikesulitanekonomitersebut
anaknyayangke6danke7saatinitidakbersekolahlagi.
Kedua anak mereka ini yaitu Nita dan Jaya adalah
menjadi bagian kelompok PEPBRI. Mereka bersama
dengan teman sebayanya aktif di berbagai kegiatan
dalam program advokasi buruh anak perkebunan di
Barak Induk. Mereka kelihatan rindu dengan akti�itas
sehari-hari layaknya seorang anak yang sehari-hari
kehidupannya diisi untuk belajar dan bermain.Melalui
programini,Nitamenumpahkanharapannya,demikian:
Pekerjaanku
AnitaAnggrainiyangsehariharidipanggilNitasaatini
telahberusia17tahunlebih.Nitaadalahanakke6dari12
bersaudara, pasangan dari keluarga Nasib dan Partik.
Tidak tanggung-tanggungketikadudukdibangkuMTs
Nitabercita-cita inginmenjadidokter.Namuncita-cita
itukandassejak5tahunyanglaluiaharusmeninggalkan
bangku sekolahnya karena kondisi keuangan keluarga
yangserbakekurangan.Nitaakhirnyaharusmembantu
orangtua.Bekerjadikebunadalahpilihannya.Sejakusia
14tahunNitamulaimenyadapkaret(menderes)miliki
orang tuanya. Saat itu dia baru belajar menyadap.
Jumlahnya hanya 50 batang pohon karet. Dalam
semingguiabisamemperolehhasil70–100ribu.Uang
yangdiperolehnyadarihasilmenyadapitu,hanya10ribu
diambiluntukuang jajan.Nitaadalahsatudari sekian
remajaputriyangmemilihbekerjadikebun.Kebanyakan
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI34
temansebayanyayangputussekolahmemilihbekerjadi
kota, ada sebagai pelayan toko, swalayan, restoran,
warungbakso,counterpulsadanlain-lain.Tidakhanya
bekerjadikebun,Nitajugamempunyaibebangandayaitu
harusmengurusdanmengasuhadik-adiknyayangmasih
kec i l -kec i l . Cukup berat memang, tapi i tu lah
kenyataannya.
Sore ituNitabersamadengan teman-temannya, dalam
sebuah keg ia tan FGD dengan tema memet ik
pembelajaran kegiatan advokasi buruh anak selama 5
bulan di Barak Induk, Nita mempunyai kesan sendiri.
BagiNitaterlibatdalamkegiatansepertidiskusi,menulis
cerita, seni merangkai, penetasan telur dan sejumlah
kegiatan lainnyamerupakanhalbaru.Dalamkegiatan
tersebutNitadapatbersosialisasidalamnuansaberbeda
dan lebih dari ituNitamendapat tambahanwawasan.
BagiNitaprogrambersamaanakdiBarakInduksangat
menarik.
Harapanku
NitaseorangremajaputriBarakInduksaatinitidakbisa
menggambarkantentangmasadepannya.Diamenyadari
pendidikannyayangtidaktamatMTstentumembuatnya
tidak bisa berharap banyak untuk mendapatkan
pekerjaan yang lebih baik. Menetap di Barak Induk
adalah menjadi pilihannya. Saat-saat seperti ini
sebenarnyaNita termasuk kelompok rentan,manakala
adatawaran-tawaranpekerjaandikota.Ketikaditanya:
“Apa sebenarnya yang menjadi cita-cita Nita setelah
harapan semula inginmenjadi dokter tidak terwujud'?
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 35
Nitamenjawab,kalauadakesempatansebenarnyasaya
masihmausekolahlagi,tapisayatidaktahubagaimana
caranya. Kemudian dijelaskan, bahwa saat ini kan ada
program pendidikan paket A, B dan C, jika ada
kesempatan ituNitamau ikut program itu. “Sayamau
pak,jawabNita”.
Nitayang inginmengembangkanhobinyamenjahit itu,
sebenarnyamasihpunyacita-cita.Dibalikketerbatasan
ekonomi dan kondisi keluarganya, Nita berharap bisa
memiliki selembar ijazah dan ketrampilan, yaitu
ketrampilanmenjahitdanbordir.Modal inisebenarnya
ingindijadikannyauntukmelamarpekerjaandipabrik,
sepertinyapabrikgarmen. Nitakecildengankepolosan
dan keterbatasan jangkauan pemikirannya tidak
membuatnya berhenti untuk bercita-cita. Jika diantara
kitamaumengungkapmaknadibalikceritaini,siapakah
yangmaumenolongnya?(Waluyo-StaflapanganPusaka)
Tulisan2: DIALOGDANINKLUSISOSIAL:DalamPandangan
PakCamat
Rabusore sekitarpukul15.20WIBMitradanWaluyo
sebagaipelaksanaprogramadvokasiperlindungandan
pendampingan anak pekerja di kawasan Barak Induk
Desa Harapan Maju Kecamatan Sei Lepan – Langkat,
menyambangiKantorCamatSeiLepandenganmaksud
untukmengundangPakCamatpadakegiatanpelatihan
fasilitatordesayangdilaksanakanpadatanggal25–27
Mei 2015. Di sela-sela kesibukan beliau yang sedang
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI36
menyampaikan sosialisasi tentang BUMDes kepada
wargadanbeberapastakeholders,pakFaisalCamatSei
Lepanitudenganramahdanbersahabatmenerimakami
diruangannyayangsejukdannyaman.
Sambutan baik beliau tidak hanya ditunjukkan pada
saatkedatangankami,namununtukkegiatanpelatihan
fasilitator desa yang akan melibatkan perwakilan
beberapadesadiKecamatanSeiLepantersebutsangat
disambut baik. Beliau sangat mendukung kegiatan
tersebut, oleh karena kegiatan yang bertujuan untuk
memajukan warga dan kapasitas mereka dalam
memberikanperlindungandanpemenuhanhakanak.
Apalagi Kabupaten Langkat yang telah mendapat
predikatsebagaikabupatenlayakanak(KLA)tentusaja
hal itu dapat menjadi salah satu gerakan untuk
menjadikanKecamatanSeiLepanmenjadiKecamatan
Layak Anak. Senada dengan itu Pusaka Indonesia
sebagai pelaksana program juga akan berkontribusi
baik secara langsung yang berhubungan dengan
implementasi program maupun di luar itu. Diskusi
terkait dengan kegiatan pelatihan fasilitator desa
tersebut sangat disayangkan oleh beliau oleh karena
beliaupadasaatyangbersamaanadakegiatanbersama
dengan Bupati Langkat sehingga tidak dapat
menghadirinya padahal beliau sangat berkeinginan
terlibat di dalamnya. Apalagi saat ini selain Kepala
KecamatanSeiLepan,beliaujugaharusmembagiwaktu
untuk tugas-tugas Kepala Desa Harapan Maju yang
dirangkapnya sebagai pelaksana tugas. Namun beliau
berjanji akan mengutus stafnya untuk menghadiri
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 37
kegiatantersebut.
Diskusikamisekitarsetengahjamitu,sedikitmelebar
ke persoalan inklusi sosial yang saat ini terjadi pada
komunitas Barak Induk. Pak Camat mengkisahkan
bahwasebelumbeliaumenjadiCamatSeiLepanadalah
sa lah seorang yang ter l ibat langsung untuk
memperhatikan dan melayani komunitas ini ketika
merekabarusajamengungsidariAcehakibatperistiwa
kon�lik.Mulaidaripendataan–hinggapembagiandana
terminasi beliau tahupersisdan satuhal yangbeliau
masihingatpadawaktuituadalahketikadanaterminasi
diterima “para pengungsi akan keluar dari kawasan
BarakInduk”.Namunhinggasaatinikenyataannyahal
itu tidak pernah terlaksana. Beliau menambahkan :
Apalagi saat ini ketika sayamenjadi Camat persoalan
komunitas Barak Induk merupakan masalah yang
dilematis.Disatusisimerekamasyarakatsayayangsaya
haruslindungidandipastikanhak-haksipilnyanamundi
sisimerekaberadapadakawasandiluartataruangdan
tata wilayah Kecamatan Sei Lepan sehingga hal itu
menjadi penghambat hadirnya berbagai sarana �isik
untukmendukung kehidupan sosialmasyarakatBarak
Induk yang jumlahnya hampir 400 KK tersebut.Lebih
lanjut beliau berharap kepada Pusaka Indonesia :
“Tolonglah perjuangkan mereka (komunitas Barak
Induk)agarmerekabisaberadadiwilayahyanglegal,
sehinggamenjadijelasstatuskependudukandanstatus
kewilayahannya. Kami sebagai bagian pemerintah
daerah tentu tidak memiliki kewenangan dalam
menyelesaikanpersoalantempattinggalmereka,karena
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI38
halinimutlakmenjadiwewenangPemerintahPusat”.
Perhatian yang sungguh-sungguh dan serius itu jika
diterjemahkandalampemahamaninklusisosialadalah
bahwakomunitasBarakIndukharusterakomodirhak-
haksipil,hak-hakpolitik,hak-hakekonomimerekadan
sejumlahperlakuan yang sama sebagaiWargaNegara
yang sah tanpa memandang status sosial, asal usul,
intelektual, berada pada populasi terpencil atau
berpindah-pindah. Sebagai warga Negara tentunya
mereka mempunyai “hak dan kewajiban” yang sama
sehingga mereka tidak terus menerus termarjinal.
PerhatianinisekaligusmenunjukanharapanCamatSei
Lepan Bapak Faisal kepada pemangku kepentingan
PemerintahPusatagarmemasukkankedalamagenda
kerja nasional terkait dengan hak dan tempat tinggal
kelompok-kelompok masyarakat seperti ini yang
mungkinjugatersebardiberbagaitempatdiIndonesia.
Akhir kata salam beliau kepada Menteri Koordiator
BidangPMKIbuPuanMaharani,semogasuaradarijauh
inidapatterdengar,tambahnyasingkat.(Waluyo–staf
lapanganPusaka).
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 39
Hak Sipil yang Terabaikan
40
E. HakSipilYangTerabaikan
Sejak bulan Oktober 2015, komunitas barak Indukmulai
gelisah. Pasalnya mereka menerima informasi dari Desa
HarapanMajubahwamerekatidakakandilibatkandalam
pemilihan kepala desa pada tanggal 18 Nopember 2015.
PadamenurutPeraturanMenteriDalamNegerinomor112
tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa pasal 10
menyebutkan bahwa penduduk yang berdomisili di desa
sekurang-kurangnya6bulanyangdibuktikanolehKTPatau
KKberhakuntukmenjadipesertapemilih.
Namun berbeda kenyataannya, yaitu ketika pertengahan
bulanOktober2015seluruhwargaBarakIndukyangtelah
memiliki KTP atau KK secara kolektif memohon melalui
panitiapemilihanagardidaftarsebagaipemiliholehpanitia
ditolak. Penolakan tersebut dikuatkan oleh pelaksana
kepaladesayaituCamatSeiLepan.Danpenolakantersebut
disampaikan ketika mendekati hari ”H”, dengan alasan
bahwa warga Barak Induk berdomisili di luar peta Desa
HarapanMaju.
Tidak puas dengan jawaban dari panitia, kemudian pada
hari Kamis, 12 November 2015 perwakilan masyarakat
BarakIndukdidampingiMitradanbeberapalembagayang
peduli menyampaikan masalahnya melalui Rapat Dengar
Pendapat(RDP)denganKomisiADPRDKabupatenLangkat.
Agenda RDP tersebut adalah penyampaian keberatan
masyarakatBarakIndukdanDamarHitamatastidakdiikut
sertakannyamereka dalam pesta demokrasi tingkat desa
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 41
yangakandilaksanakansecaraserempakpadatanggal18
November2015.
Dalam kesempatan itu Mitra menyampaikan letakmasalahnyamengapaperwakilanmasyarakatBarakIndukdan Damar Hitam datang ke DPRD, berikut petikannya :Alasan Panitia Pelaksana Pemilihan Kepala Desa HarapanMajutidakmengikutsertakanmasyarakatBarakIndukdanDamar Hitam dengan alasan mereka bukan warga DesaHarapanMajudandiluarpetaDesaHarapanMaju,dantidaksesuai dengan syarat sah seorang ikut dalam pemilihankepala desa berdasarkan Peraturan Mentri Dalam NegeriRepublikIndonesiaNo.112Tahun2014TentangPemilihanKepalaDesapasal10Ayat1hurufasampaidenganhurufd.NamunkitaketahuibersamabahwamasyarakatBarakIndukdanDamarHitammemiliki KTP danKartuRumah tanggaserta dokumen negara lainnya yang menyatakan bahwamerekaadalahmasyarakatsahDusunVAmanDamaiDesaHarapanMajuKec.SeiLepanKab.Langkatdansudahtinggallebihdari6bulanlamanyadanmasyarakatBarakInduktelahmengikutipestademokrasilainnyasepertiPemiluLegeslatif,Pemilihan Presiden, Pilkada. Namun mengapa PILKADESmerekatidakdiikutsertakan?
Dari RDP yang dilaksanakan sekitar 1 jam itu hanyamengasilkan2rekomendasi,yaitu:
r Pada pertemuan tersebut DPRD Kab. Langkat
merekomendasikan bahwa, Masyarakat Barak Induk
dan Damar Hitam adalahmasyarakat yang sah untuk
mengikuti Pilkades pada tanggal 18 November 2015
yang akan datang dan harus terdaftar di dalam DPT
panitiapemilihanDesaHarapanMaju.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI42
r ApabilaPanitiaPemilihanDesatidakmengikutsertakanMasyarakat Barak Induk dan Damar Hitam segeralakukan proses hukum atas pelanggaran hak politiktersebut.
KesimpulanRDPyangdihadirioleh3oranganggotaKomisiA,12orangperwakilankomunitasdan5orangdariunsurLSMhanyaberbentukrekomendasiyangtidakkuat(dalamhal mendorong panitia pilkades) agar melibatkankomunitasBarakIndukyangterabaikanhakpolitiknya,olehkarenaakhirnyasemuamasyarakatBarakIndukdanDamarHitam tidak diperkenankan mengikuti pilkades tersebut.Meskipun demikian masyarakat sudah berupaya dalammemperjuangkanhakpolitiknya.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 43
Mengisi Waktu Luang
44
F. MengisiWaktuLuang
Tanggal 31Agustus2015adalahhari bahagia bagi Suci
Suhemi dan pasangannya. Pada saat itu Suci panggilan
sehari-harinyamengakhirimasalajangnyakarenadiatelah
dipersuntingolehpemudayangberdomisilidiBarakInduk
juga.Menjelangharibahagiaitu,anggotaPEPBRIyangtelah
mengikutipelatihanmerangkaijanurberbondong-bondong
menuju kerumah Suci. Hari Jum'at siang itu tanpa
dikomandoi, anggota PEPBRImulaimendekormulai dari
ruangpestahinggaruangpelaminan.
Janur-januryangtelahdirangkaisesuaidengankebutuhan
pestakebiasaansetempatmulaidipasangsedemikianrupa,
anak-anak PEPBRI yang telah mengikuti pelatihan
merangkai janurberkreasimeskipunbarunamunmereka
percayadiri.
AdalahMislan,yangbiasamembuat janur 'gegarmayang'
dalamacarapernikahanjugaturutmemujihasilkaryaanak-
anak PEPBRI. Dia mengakui bahwa ternyata anak-anak
BarakIndukjugamemilikipotensiuntukmengembangkan
ketrampilannya. “Sambil mengisi waktu luang, latih terus
kemampuankaliandalamhalsenimerangkaijanur,mudah-
mudahan tidak hanya merangkai janur tapi ketrampilan
lainnya,karyakalianinicukupbaguspujinya”.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 45
Proses Pembaruan Anak
46
G. ProsesPembauranAnak
Pembauranditingkatlokal
PrograminklusiyangdijalankandiBarakIndukutamanya
adalahmenyasarsekelompokanakdanremajayangbekerja
disektorperkebunan.Namundemikian,padakenyataannya
anak-anak yang putus sekolah dan anak yang bekerja di
sektor lainnyatermasukanak-anakyangmasihsekolahdi
bangkuMTsdanSMAjugatidakdapatditinggalkanbegitu
saja.Kehadiranprogram ini justru telahmembawawarna
barubagikehidupananakdanremajadisana,olehkarena
semangatnyamerekaikutberbaursehinggalahirlahsebuah
organisasi Persatuan Pemuda-Pemudi Barak Induk
(PEPBRI).
Melaluiorganisasiinilahkemudiananak-anakBarakInduk
yang terhimpun dalam PEPBRI menyelaraskan beberapa
kegiatan yang telah terencana dalam program inklusi
Pusaka. Salah satu kegiatan yang akan diadakan adalah
acara Pentas Seni dan Budaya. Kegiatan ini sepenuhnya
ditangani oleh anak-anak PEPBRI mulai dari persiapan,
bentuk acara dan penentuan pihak-pihak yang akan
dilibatkantermasukkebutuhankonsumsisemuadisiapkan
merekasecaragotongroyong.
Pentas Seni dan Budaya Barak Induk dilaksanakan
bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda
tanggal28Oktober2015,dihadirisekitar200orangyang
terdiridarimasyarakatBarakIndukdanparaundangandari
desa-desa sekitar. Acara yang diisi dengan berbagai tari-
tarian, puisi, pop song dan lagu-lagu perjuangan juga
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 47
semakin dimeriahkan kegiatan pencak silat dan atraksi
sepeda motor melintasi tubuh remaja putra. Kegiatan
atraksidanpencaksilattersebutadalahsumbanganacara
dariremaja-remajayangdiundangdaridesa-desayangada
disekitarBarakInduk.
Acarapentas senidanbudayayangbarupertamakali itu
diadakan di Barak Induk, sangat disambut baik oleh
komunitas. Atas inisiasi Zulkarnain sebagai ketua panitia
berharapsetiaptanggal28Oktoberdapatdibuatacarayang
sama sangat didukung oleh masyarakat Barak Induk.
Kegiatanyangdimulaisejakpukul16.00danberakhirpukul
22.00WIBtersebutsangatmemberikankesanbahwaproses
pembaurandengancarasepertiinidapatdijadikanpeluang
untuksalingmendukungdanbersosialisasi.
Pembauranditingkatkabupaten
Caniago dan Juliana, 2 anak anggota PEPBRI yang diutus
untuk mengikuti kegiatan Pelantikan Forum Anak
KabupatenLangkatdanKegiatanPentasSenidiStabat.Bagi
Juli,mengikutikegiatanForumAnakmerupakankalike-2,
beberapa tahun lalu Juli pernah ikut dalam acara Forum
AnakProvinsiSumateraUtaradiMedandengandukungan
dari Yayasan GEMA yang pada waktu itu melakukan
pendampingananak-anakBarakInduk.SedangkanbagiAgo
hal itu merupakan pengalaman pertama yang sangat
berkesan. Kegiatan yang berlangsung selamadua hari itu
diikuti oleh Juli danAgopenuh semangat.Hal ini terlihat
ketikamereka ikutbermainperanbersamadengananak-
anak utusan dari kecamatan-kecamatan lain yang ada di
Langkat. Juliberperansebagai ibuyangkejamyangselalu
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI48
bersikapkasarterhadapanaknya,sedangkanAgoberperan
sebagaiibuyangbijaksana.Agoyangsejatinyaadalahlaki-
lakiberhasilmemainkansebagaiperempuandenganbaik,
namunkarenaparapenonton tetapmerasa sambut gelak
tawaolehanak-anakanggotaforum.PadasaatJulidanAgo
menceritakan keluh kesah yang mereka alami di Barak
Induk, semua anak anggota Forum merasa prihatin dan
sangatinginberkunjungkeBarakInduk.Merekaberharap
situasi berubah sehingga masa depan anak-anak Barak
Induk akan lebih cerah. Keterlibatan Juli dan Ago dalam
ForumAnakKabupatenLangkatyangkhususmewakilianak
Barak Induk merupakan kesempatan langka. Di sisi lain,
kehadiran mereka (selain 2 anak lain yang mewakili
KecamatanSeiLepan) menyuarakanapayang hadapidan
rasakandiharapkandapatmeningkatkanrasapercayadiri
dankeberaniananak-anakuntukmengikutijejakorangtua
m e r e k a y a n g b e r a n i d a n p a n t a n g m e nye r a h
memperjuangkanhidupmerekadiBarakInduk.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 49
38
Catatan Penutup
50
H. CatatanPenutup
Sepuluh(10)tahunyanglalutepatnyatanggal15Agustus
2005, kon�lik yang terjadi antara Pemerintah RI dengan
GerakanAcehMerdeka(GAM)telahselesaidenganditanda-
tanganinya Perjanjian Helsinki – Finlandia. Namun,
wargaBarak Induk yang telah mengalami penderitaan
akibat dari Kon�lik RI-GAM tersebut belum bisa
mendapatkanhak-hakmerekaselakuwarganegarasecara
merdekadanpenuh.Selama16(enambelas)tahunwarga
masih terus diliputi rasa cemas dan takut akan status
mereka yang dianggap “warga perambah hutan” (illegal
loging).Anak-anakmerekajugatidakmampumendapatkan
hak-hakdasaryangsangatdibutuhkanmerekauntukmasa
depanyanglebihbaik.
Presiden Indonesia, Joko Widodo mencanangkan 9
(sembilan) program andalan yang disebut “NAWA CITA”.
Program ini digagas untuk menunjukkan prioritas jalan
perubahanmenujuIndonesiayangberdaulatsecarapolitik,
sertamandiri dalambidang ekonomi dan berkepribadian
dalam kebudayaan. Dalam cita yang pertama, diharapkan
kehadiran negara dalammelindungi segenap bangsa dan
memberikanrasaamanpadaseluruhwarganegara.Dalam
konteksini,masyarakatBarakIndukberharapagarnegara
dapathadirdanmenyelesaikankon�likyangterjadiantara
warga dengan BBTNGL tentang status lahan yang telah
tinggali selama 16 tahun lebih. Adanya kepastian hukum
terkaitstatusmerekatentunyaakanberdampakpositifpada
rasa aman warga dalam berakti�itas guna memenuhi
kebutuhanhidupmereka.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI 51
DalamNawaCitaketiga,PresidenJokowimengedepankan
agar pembangunan mulai dilaksanakan dari daerah
terpinggir,terdalamdanterluar.Daerah-daerahyangselama
inimemangseringterabaikandalamprosespembangunan.
Apabila dilihat dari jumlah penduduknya, Barak Induk
berpotensi untuk ditetapkan menjadi 1 desa. Sehingga
secaraadministratifnegara,BarakIndukdapatlebihcepat
lagi mengembangkan potensi daerah dan masyarakatnya
dalampembangunan.Kemampuanbertahanhidupmandiri,
kerjakerasdansemangatgotongroyongyangtinggi yang
telahterbuktiselama16tahunmerekahidupdiBarakInduk
menjadi modal dasar yang sangat ampuh untuk
menggerakkanrodapembangunandiBarakInduk,sehingga
merekabisakeluardarikondisi“terisolirdantermarginal”
nya.
Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan
program“IndonesiaPintar”merupakanbagiandariNawa
Cita kelima. Fakta yang diungkapkan sebelumnya tentang
situasipendidikananak-anakBarakIndukdankisah-kisah
yang ditulis “jurnalis cilik” dalam buku ini cukup
menggambarkankeresahandankegalauananak-anakBarak
Indukuntukmenggapaicita-citayangtinggi.Merekatakut
mereka hanyalah pungguk yang merindukan rembulan.
Semogasuara-suaraanakBarakIndukyangmengalirdalam
buku ini dapat juga mengalir ke telinga dan hati para
p em imp i n n e g e r i i n i ( k h u s u s nya p eman g ku
berkepentingan) untuk segeramenghentikan perdebatan,
danmemberikanhak-hakanakBarak Induk sebagaimana
diakui dalam konstitusi kita. Bagaimanapun juga
kepentinganseoranganak“tidakbisamenunggu”.
BERBAGICERITADARIBARAKINDUK-YPI52