Post on 20-Nov-2021
BAGIAN ANGGARAN 019LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANTAHUN ANGGARAN 2014
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANBAGIAN ANGGARAN 019
Laporan KeuanganUntuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014
Audited
JL. GATOT SUBROTO KAV. 52-53JAKARTA SELATAN
Kata Pengantar i
Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentangKeuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014, Menteri/Pimpinan Lembagasebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun danmenyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
Kementerian Perindustrian berkewajiban menyelenggarakan akuntansi danlaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan RealisasiAnggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian mengacu padaPeraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011 tentang SistemAkuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat serta Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan Nomor 57/PB/2013 tentang Pedoman PenyusunanLaporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga. Informasi yang disajikan didalamnya telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bergunakepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkanakuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negarapada Kementerian Perindustrian. Disamping itu Laporan Keuangan ini jugadimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilankeputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (goodgovernance).
Jakarta, April 2015MENTERI PERINDUSTRIAN
SALEH HUSIN
KATA PENGANTAR
Daftar Isi ii
Halaman
Kata Pengantar i
ii
iv
vii
viii
1
4
5
7
7
7
7
11
13
20
20
22
28
28
38
58
59
65
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Singkatan
Pernyataan Tanggung Jawab
Ringkasan
I. Laporan Realisasi Anggaran
II. Neraca
III. Catatan atas Laporan Keuangan
A. Penjelasan Umum
A.1. Dasar Hukum
A.2. Kebijakan Teknis Kementerian Perindustrian
A.3. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
A.4. Kebijakan Akuntansi
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
B.2. Belanja Negara
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca
C.1. Aset Lancar
C.2. Aset Tetap
C.3. Piutang Jangka Panjang
C.4. Aset Lainnya
C.5. Kewajiban Jangka Pendek
DAFTAR ISI
Daftar Isi iii
C.6. Ekuitas Dana Lancar
C.7. Ekuitas Dana Investasi
69
70
72
72
81
81
82
82
83
86
87
88
89
90
91
92
93
94
D. Pengungkapan Penting Lainnya
D.1. Kejadian-kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
D.2. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK RI
D.3. Informasi Pendapatan dan Belanja secara Akrual
D.4. Rekening Pemerintah
D.5. Pengungkapan Lain-lain
Lampiran A1
Laporan-laporan Pendukung
LRA Pendapatan dan LRA Pengembalian Pendapatan
LRA Belanja dan LRA Pengembalian Belanja
Neraca Percobaan
Laporan Barang Pengguna Tahunan
Laporan Akrual
Laporan Rekening Pemerintah
Tindak Lanjut Atas Temuan BPK
Lampiran – Lampiran Lainnya Sebagai Pendukung CaLK
Daftar Tabel iv
DAFTAR TABEL DAN LAMPIRAN
Tabel 1 : Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan TA 2013Tabel 2 : Ringkasan Neraca TA 2014 dan TA 2013Tabel 3 : Satuan Kerja pada Unit Eselon I di Lingkungan Kementerian
PerindustrianTabel 4 : Rekapitulasi Jumlah Satker UAKPA Kementerian PerindustrianTabel 5 : Penggolongan Kualitas PiutangTabel 6 : Penggolongan Masa Manfaat Kolompok Aset tetapTabel 7 : Rincian Estimasi dan realisasi PNBP LainnyaTabel 8 : Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya TA 2014 dan TA 2013Tabel 9 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan BLU Menurut Satuan
KerjaTabel 10 : Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan BLU Menurut Jenis
PendapatanTabel 11 : Perbandingan Realisasi Pendapatan BLU TA 2014 dan TA 2013Tabel 12 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program TA 2014
dan TA 2013Tabel 13 : Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014Tabel 14 : Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan TA 2013Tabel 15 : Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013Tabel 16 : Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013Tabel 17 : Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013Tabel 18 : Rincian Aset Lancar TA 2014 dan TA 2013Tabel 19 : Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon I TA 2014 dan
TA 2013Tabel 20 : Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Eselon ITabel 21 : Rincian Kas Lainnya dan Setara KasTabel 22 : Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas pe Eselon ITabel 23 : Rincian Kas pada BLU per Eselon ITabel 24 : Rincian Belanja Dibayar di Muka per Eselon ITabel 25 : Rincian Piutang Bukan Pajak per Eselon ITabel 26 : Rincian Piutang Bukan Pajak per TransaksiTabel 27 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
12
12
131719202121
21
2222
24242526272828
2929303132323334
Daftar Tabel v
Tabel 28 : Rincian Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran/Tuntutan GantiRugi (TPA/TGR)
Tabel 29 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TagihanPenjualan Angsuran/Tuntutan Ganti Rugi (TPA/TGR)
Tabel 30 : Rincian Piutang dari Kegiatan Operasional BLU per Eselon ITabel 31 : Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih- Piutang dari Kegiatan
Operasional BLU per Eselon ITabel 32 : Rincian Persediaan TA 2014 dan TA 2013Tabel 33 : Rincian Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakatTabel 34 : Rincian Aset TetapTabel 35 : Rincian Saldo TanahTabel 36 : Rincian Saldo Tanah BLUTabel 37 : Rincian Saldo Peralatan dan MesinTabel 38 : Rincian Saldo Peralatan dan Mesin BLUTabel 39 : Rincian Saldo Gedung dan BangunanTabel 40 : Rincian Saldo Gedung dan Bangunan pada BLUTabel 41 : Rincian Saldo Jalan, Irigasi dan JaringanTabel 42 : Rincian Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan BLUTabel 43 : Rincian Aset Tetap LainnyaTabel 44 : Rincian Aset Tetap Lainnya BLUTabel 45 : Rincian Konstruksi Dalam PengerjaanTabel 46 : Rincian Akumulasi Penyusutan Aset TetapTabel 47 : Rincian Tagihan TP/TGRTabel 48 : Rincian Penyisihan Piutang Tak tertagih TP/TGRTabel 49 : Rincian Aset LainnyaTabel 50 : Rincian Aset Tak Berwujud per Eselon ITabel 51 : Rincian Aset Tak Berwujud BLU per Eselon ITabel 52 : Rincian Aset Lain-Lain per Eselon ITabel 53 : Rincian Aset Lain-Lain BLU per Eselon ITabel 54 : Rincian Kewajiban Jangka PendekTabel 55 : Rincian Utang Kepada Pihak KetigaTabel 56 : Rincian Pendapatan Diterima Di MukaTabel 57 : Rincian Ekuitas Dana LancarTabel 58 : Rincian Ekuitas Dana Investasi
34
35
3536
3737
38383940464951525354565758585959606162646566686970
Daftar Tabel vi
Tabel 59 : Rincian Kas dan Bank per 30 Juni per LPT-IndakTabel 60 : Mutasi Kas dan BankTabel 61 : Saldo Piutang Macet per 31 Desember 2014Tabel 62 : Piutang Sementara Belum Dapat DitagihTabel 63 : Saldo Piutang DBTabel 64 : Saldo Piutang DB (Piutang yang masih dikelola LPT-Indak)Tabel 65 : Investasi Non Permanen Jangka Panjang Lainnya Tahun 2013 dan
Tahun 2014Tabel 66 : Akumulasi Penyusutan Aset Tetap BLUTabel 67 : Perbandingan Nilai Aset Tetap Kementerian Perindustrian
74757778787880
8283
Daftar Singkatan vii
DAFTAR SINGKATAN
APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
APBN-P : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
BLU : Badan Layanan Umum
BPK
BUN
:
:
Badan Pemeriksa Keuangan
Bendahara Umum Negara
DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
LRA : Laporan Realisasi Anggaran
MA : Mata Anggaran Penerimaan / Pengeluaran
PNBP : Penerimaan Negara Bukan Pajak
SIMAK-BMN : Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik
Negara
SAI : Sistem Akuntansi Instansi
SAK : Sistem Akuntansi Keuangan
SAP : Standar Akuntansi Pemerintahan
SKPA : Surat Kuasa Pengguna Anggaran
UP : Uang Persediaan
TA : Tahun Anggaran
TAB : Tahun Anggaran Berjalan
TAYL : Tahun Anggaran Yang Lalu
TGR : Tuntutan Ganti Rugi
TPA : Tagihan Penjualan Angsuran
UP : Uang Persediaan
Pernyataan Tanggung Jawab viii
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Pernyataan Tanggung Jawab ix
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANJL. JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 52-53 JAKARTA 12950
TELEPON 021 5255509
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian terdiri dari: Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014
sebagaimana terlampir, adalah tanggung jawab kami
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian
intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran
dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, April 2015MENTERI PERINDUSTRIAN
SALEH HUSIN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -1-
Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas PeraturanMenteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan PelaporanKeuangan Pemerintah Pusat, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PenggunaAnggaran/Pengguna Barang menyusun dan menyampaikan Laporan KeuanganKementerian Negara/Lembaga (LKKL) yang meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,dan Catatan atas Laporan Keuangan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal,dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian Tahun Anggaran 2014 Audited ini telahdisusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran denganrealisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1Januari sampai dengan 31 Desember 2014.
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2014 adalah berupa PendapatanNegara Bukan Pajak sebesar Rp221.784.837.062,00 atau mencapai 134,07 persen dariestimasi pendapatan sebesar Rp165.419.859.700,00.
Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah sebesar Rp2.431.995.787.025,00 ataumencapai 91,55 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp2.656.458.774.000,00.
Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan 2013 dapat disajikan padaTabel 1.
Tabel 1Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
Uraian
TA 2014 TA 2013
Anggaran Realisasi
%Realisasi
thdAnggaran
Realisasi
PendapatanNegara 165.419.859.700 221.784.837.062 134,07 209.338.601.465
Belanja Negara 2.656.458.774.000 2.431.995.787.025 91,55 2.797.673.783.637
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -2-
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, danekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Neraca yang disajikan adalah hasil dari proses Sistem Akuntansi Instansi, sebagaimanayang diwajibkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atasPeraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi danPelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Nilai Aset per 31 Desember 2014 dicatat dan disajikan sebesarRp4.752.596.442.267,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp92.296.114.340,00,Aset Tetap (neto setelah akumulasi penyusutan) sebesar Rp4.627.310.747.830,00,Piutang Jangka Panjang sebesar Rp23.880.000,00 dan Aset Lainnya (neto setelahakumulasi penyusutan) sebesar Rp32.965.700.097,00.
Nilai Kewajiban seluruhnya tersaji sebesar Rp19.716.059.807,00 yang merupakanKewajiban Jangka Pendek.
Nilai Ekuitas Dana disajikan sebesar Rp4.732.880.382.460,00 yang terdiri dari EkuitasDana Lancar sebesar Rp72.580.054.533,00 dan Ekuitas Dana Investasi sebesarRp4.660.300.327.927,00
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013 dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 2Ringkasan Neraca per 31 Desember 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
Uraian Tanggal Neraca Kenaikan/(Penurunan)31-Des-14 31-Des-13 (Rp) %
ASETAset Lancar 92.296.114.340 77.072.140.778 15.223.973.562 19,75Aset Tetap 4.627.310.747.830 4.317.840.611.138 309.470.136.692 7,17Piutang Jangka Panjang 23.880.000 0 23.880.000 #DIV/0!Aset Lainnya 32.965.700.097 29.900.017.796 3.065.682.301 10,25
Jumlah Aset 4.752.596.442.267 4.424.812.769.712 327.783.672.555 7,41KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek 19.716.059.807 11.209.320.738 8.506.739.069 75,89Jumlah Kewajiban 19.716.059.807 11.209.320.738 8.506.739.069 75,89
EKUITAS DANAEkuitas Dana Lancar 72.580.054.533 65.862.820.040 6.717.234.493 10,20Ekuitas Dana Investasi 4.660.300.327.927 4.347.740.628.934 312.559.698.993 7,19
Jumlah Ekuitas Dana 4.732.880.382.460 4.413.603.448.974 319.276.933.486 7,23
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 4.752.596.442.267 4.424.812.769.712 327.783.672.555 7,41
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -3-
3. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan ataudaftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan RealisasiAnggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yangdiharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporankeuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampaidengan tanggal 31 Desember 2014, Pendapatan Negara dan Hibah dan belanjaNegara diakui berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat kas diterima ataudikeluarkan dari rekening kas negara.
Dalam penyajian Neraca untuk periode per tanggal 31 Desember 2014, nilai Aset,Kewajiban, dan Ekuitas Dana diakui berdasarkan basis akrual, yaitu diakui pada saatdiperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atausetara kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
Laporan keuangan Kementerian Perindustrian TA 2013 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -4-
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANLAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013
Uraian CatatanTA 2014 TA 2013
Anggaran Realisasi % thdAnggaran Realisasi
A. Pendapatan Negara dan HibahA.I. Pendapatan Negara dan HibahTransaksi KasA.I.1. Pendapatan NegaraA.I.1.a. Penerimaan Negara Bukan PajakLainnya A.1.1.a 101.599.319.700 146.543.031.154 144,24 142.902.176.289
A.I.1.b. Pendapatan Badan LayananUmum A.I.1.b 63.820.540.000 75.236.667.598 117,89 66.436.425.176
A.I.2. Hibah A.I.2 0 5.138.310 #DIV/0! 0Jumlah Pendapatan Negara & Hibah 165.419.859.700 221.784.837.062 134,07 209.338.601.465
B. BELANJA NEGARAB.I. Belanja Transaksi Kas 2.656.458.774.000 2.301.465.332.905 86,64 2.797.673.783.637B.I.1. Rupiah Murni 2.640.784.129.000 2.300.795.826.215 87,13 2.796.922.806.206
1. Belanja Pegawai B.2.1 602.872.308.000 541.055.982.822 89,75 524.922.730.8842. Belanja Barang B.2.2 1.765.414.923.000 1.518.217.889.286 86,00 1.650.750.383.9373. Belanja Modal B.2.3 272.496.898.000 241.521.954.107 88,63 621.249.691.385
B.I.2. Pinjaman dan Hibah 15.674.645.000 669.506.690 4,27 750.977.4311. Belanja Pegawai B.2.1 0 0 #DIV/0! 02. Belanja Barang B.2.2 619.845.000 614.723.090 99,17 695.568.9053. Belanja Modal B.2.3 15.054.800.000 54.783.600 0,36 55.408.526
B.II. Belanja Transaksi Non Kas 0 130.530.454.120 #DIV/0! 01. Belanja Pegawai B.2.1 0 0 #DIV/0! 02. Belanja Barang B.2.2 0 0 #DIV/0! 03. Belanja Modal B.2.3 0 130.530.454.120 #DIV/0! 0
Jumlah Belanja Negara 2.656.458.774.000 2.431.995.787.025 91,55 2.797.673.783.637
Jakarta, April 2015MENTERI PERINDUSTRIAN
SALEH HUSIN
I.LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -5-
KEMENTERIAN PERINDUSTRIANNERACA
PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013(dalam rupiah)
URAIAN CAT 31 DESEMBER 2014 31 DESEMBER 2013ASETASET LANCAR C.1
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 363.691.428 3.130.717.786Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2 53.245.308 64.877.267Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 12.738.617.307 262.168.632Kas Pada Badan Layanan Umum C.1.4 49.498.888.438 46.944.070.443Belanja Dibayar Dimuka C.1.5 5.624.895 19.124.646Piutang Bukan Pajak C.1.6 46.017.627.992 31.454.850.231Penyisihan Piutang Tak Tertagih – PiutangBukan Pajak
C.1.7(28.776.905.479)
(29.624.083.696)
Bagian Lancar Tagihan TuntutanPerbendaharaan /Tuntutan Ganti Rugi
C.1.811.999.803
0
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bag LancarTagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
C.1.9(59.999)
0
Piutang dari Kegiatan Operasional BLU C.1.10 1.437.920.250 1.772.813.835Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang dariKegiatan Operasional BLU C.1.11 (312.621.943) (324.893.249)
Persediaan C.1.12 11.258.086.340 23.372.494.883Jumlah Aset Lancar 92.296.114.340 77.072.140.778ASET TETAP C.2
Tanah C.2.1 2.240.180.243.236 2.067.385.745.501Tanah BLU C.2.2 115.629.079.088 117.727.799.088Peralatan dan Mesin C.2.3 2.747.819.254.939 2.506.124.596.380Peralatan dan Mesin BLU C.2.4 253.955.182.390 230.347.496.912Gedung dan Bangunan C.2.5 1.067.505.003.064 1.006.461.977.147Gedung dan Bangunan BLU C.2.6 100.197.470.297 98.923.034.446Jalan, Irigasi dan Jaringan C.2.7 51.641.621.122 48.749.460.682Jalan, Irigasi dan Jaringan BLU C.2.8 823.122.541 640.415.541Aset Tetap Lainnya C.2.9 24.698.981.646 22.999.124.941Aset Tetap Lainnya BLU C.2.10 3.511.601.392 3.353.429.186Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.11 28.364.810.058 19.726.146.000Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.2.12 (2.007.015.621.943) (1.804.598.614.686)
Jumlah Aset Tetap 4.627.310.747.830 4.317.840.611.138PIUTANG JANGKA PANJANG C.3
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/TuntutanGanti Rugi BLU
C.3.1 24.000.000 0
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih - TagihanTuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi BLU
C.3.2 (120.000) 0
Jumlah Piutang Jangka Panjang 23.880.000 0
II.NERACA
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -6-
URAIAN CAT 31 DESEMBER 2014 31 DESEMBER 2013ASET LAINNYA C.4
Aset Tak Berwujud C.4.1 30.031.767.899 29.171.123.047Aset Tak Berwujud BLU C.4.2 505.825.000 412.105.000Aset Lain-lain C.4.3 14.766.795.706 5.589.449.504Aset Lain-lain BLU C.4.4 2.471.199.872 759.873.853Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.5 (14.809.888.380) (6.032.533.608)
Jumlah Aset Lainnya 32.965.700.097 29.900.017.796JUMLAH ASET 4.752.596.442.267 4.424.812.769.712
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK C.5
Utang kepada Pihak Ketiga C.5.1 13.146.100.057 5.616.798.897Pendapatan Diterima di Muka C.5.2 4.644.518.670 2.301.751.756Uang Muka dari KPPN C.5.3 363.691.428 3.130.717.786Pendapatan yang Ditangguhkan C.5.4 762.528.876 160.052.299Utang Jangka Pendek Lainnya C.5.5 799.220.776 0
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 19.716.059.807 11.209.320.738JUMLAH KEWAJIBAN 19.716.059.807 11.209.320.738
EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCAR C.6
Cadangan Piutang C.6.1 18.377.960.624 3.278.687.121Cadangan Persediaan C.6.2 11.258.086.340 23.372.494.883Dana yang Harus Disediakan untuk PembayaranHutang Jangka Pendek C.6.3 (1.915.987.094) (5.480.221.897)
Dana Lancar BLU C.6.4 49.498.888.438 46.944.070.443Ekuitas Dana Lancar Lainnya dari Hibah C.6.5 0 30.416.600Belanja / Jasa yang harus diterima C.6.6 5.624.895 19.124.646Barang/Jasa yang Harus Diserahkan C.6.7 (4.644.518.670) (2.301.751.756)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar 72.580.054.533 65.862.820.040EKUITAS DANA INVESTASI C.7
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap C.7.1 4.627.310.747.830 4.317.840.611.138Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya C.7.2 32.989.580.097 29.900.017.796
Jumlah Ekuitas Dana Investasi 4.660.300.327.927 4.347.740.628.934JUMLAH EKUITAS DANA 4.732.880.382.460 4.413.603.448.974JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 4.752.596.442.267 4.424.812.769.712
Jakarta, April 2015MENTERI PERINDUSTRIAN
SALEH HUSIN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -7-
A. PENJELASAN UMUMA.1. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah;5. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;6. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 171/PMK.05/2007
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor233/PMK.05/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri KeuanganNomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan PelaporanKeuangan Pemerintah Pusat;
7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-57/PB/2013tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan KementerianNegara/Lembaga;
A.2. KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
1) Latar belakang
Sektor Industri merupakan pilar utama pembangunan ekonomi nasional.Oleh karena itu kebijakan dalam pembangunan industri Indonesia harusdapat menjawab tantangan globalisasi ekonomi dunia dan mampumengantisipasi perkembangan perubahan lingkungan yang cepat.Persaingan internasional merupakan suatu perspektif baru bagi semuanegara, sehingga fokus strategi pembangunan industri pada masa depanadalah membangun daya saing sektor industri yang berkelanjutan di pasardomestik.
Dalam rangka mewujudkan sasaran jangka menengah seperti yangdiamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014, guna menjabarkanKebijakan Pembangunan Industri Nasional Kementerian Perindustriantelah dan akan terus melaksanakan langkah-langkah dan kegiatan-kegiatan dengan berkoordinasi dengan instansi terkait. Hal tersebutdimaksudkan untuk meminimalisasi kendala dan permasalahan yang ada
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Dasar
Hukum
Rencana
Strategis
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -8-
sehingga dalam 5 tahun ke depan (2010-2014) sektor industri dapattumbuh dan berkembang guna memperkokoh posisi sebagai pilar utamadalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mewujudkan visitersebut, Kementerian Perindustrian menyusun Rencana Strategis(Renstra) yang memuat strategi yang akan diambil dalam rangka mencapaitujuan dan menjabarkan strategi tersebut ke dalam program rencana kerja,serta indikator kinerja untuk kurun waktu tahun 2010-2014. Lebih lanjutRenstra diimplementasikan ke dalam rencana pelaksanaan kegiatantahunan dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) Kementerian Perindustriandan Renstra untuk masing-masing unit Eselon I di lingkungan KementerianPerindustrian.
2) Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis KementerianPerindustrian adalah memberikan arah kebijakan dan strategipembangunan industri dengan melakukan perencanaan terpadu danmengharmonisasikan pelaksanaan program, serta pengendaliannya untukjangka waktu 2010-2014, sehingga diharapkan akan mampu mendukungpencapaian tugas pokok dan fungsi Kementerian Perindustrian. Renstratersebut merupakan acuan bagi seluruh unit kerja eselon I di KementerianPerindustrian dalam menyusun kebijakan, program dan kegiatanpengembangan industri sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing unit selama periode tahun 2010-2014.
3) Tupoksi
Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negaramaka Kementerian Perindustrian mempunyai tugas membantu Presidendalam menyelenggarakan urusan di bidang perindustrian dalampemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakanpemerintah negara. Dalam melaksanakan tugas tersebut, KementerianPerindustrian menyelenggarakan fungsi:
a) Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidangperindustrian;
b) Pengelolaan barang milik/ kekayaan Negara yang menjadi tanggungjawab Kementerian Perindustrian;
c) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan KementerianPerindustrian;
d) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusanKementerian Perindustrian di daerah;
e) Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -9-
Untuk melaksanakan tugas dan fungsi di atas, sesuai dengan PeraturanPresiden Republik Indonesia Nomor 92 Tahun 2011 tentang PerubahanKedua atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta SusunanOrganisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, KementerianPerindustrian dibagi menjadi Menteri Perindustrian, Sembilan (9) unitEselon I dan 3 Staf Ahli Menteri yang masing-masing mempunyai tugassebagai berikut:
1. Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasipelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasikepada seluruh unit organisasi di lingkungan KementerianPerindustrian;
2. Direktorat Jenderal Basis Industri Manufaktur mempunyai tugasmerumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis dibidang basis industri manufaktur;
3. Direktorat Jenderal Industri Agro mempunyai tugas merumuskan sertamelaksanakan standardisasi teknis di bidang industri agro;
4. Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggimempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan standardisasiteknis di bidang industri unggulan berbasis teknologi tinggi;
5. Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah mempunyai tugasmerumuskan serta melaksanakan standardisasi teknis di bidangindustri kecil dan menengah;
6. Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri mempunyaitugas merumuskan serta melaksanakan standardisasi teknis di bidangpengembangan perwilayahan industri;
7. Direktorat Jenderal Kerja Sama Industri Internasional mempunyaitugas merumuskan serta melaksanakan standardisasi teknis di bidangkerja sama industri internasional;
8. Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasanintern di lingkungan Kementerian Perindustrian;
9. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim, dan Mutu Industri mempunyaitugas melaksanakan penelitian dan pengkajian serta penyusunanrencana kebijakan makro pengembangan industri jangka menengahdan panjang, kebijakan pengembangan klaster industri prioritas sertaiklim dan mutu industri;
10. Staf Ahli Bidang Penguatan Struktur Industri mempunyai tugasmemberikan telaahan kepada Menteri Perindustrian mengenai masalahpenguatan struktur industri;
11. Staf Ahli Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan ProduksiDalam Negeri mempunyai tugas memberikan telaahan kepada MenteriPerindustrian mengenai masalah pemasaran dan peningkatanpenggunaan produksi dalam negeri;
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -10-
12. Staf Ahli Bidang Sumber Daya Industri dan Teknologi mempunyai tugasmemberikan telaahan kepada Menteri Perindustrian mengenai masalahsumber daya industri dan teknologi.
4) Ruang Lingkup
Rencana Strategis Kementerian Perindustrian yang merupakan bagian dariperencanaan jangka panjang industri dan ekonomi yang bersifat rollingplan dengan ruang lingkupnya mencakup: Visi, Misi, AnalisisPerkembangan Strategik, Tujuan dan Sasaran, Kebijakan, Program, danKegiatan dalam rangka Pembangunan Industri Nasional, PembangunanIndustri Andalan Masa Depan, Pengembangan Industri Kecil Menengahtertentu, serta penanganan masalah-masalah aktual sektor industri.Penyusunan Rencana Strategis Kementerian Perindustrian memiliki ruangwaktu dari tahun 2010-2014.
5) Visi dan Misi
Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) adalahMembawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara IndustriTangguh Dunia yang bercirikan:
1. Industri kelas dunia;2. PDB sektor Industri yang seimbang antara Pulau Jawa dan Luar Jawa;3. Teknologi menjadi ujung tombak pengembangan produk dan
penciptaan pasar.
Untuk menuju Visi tersebut, dirumuskan Visi tahun 2020 yakni TercapainyaNegara Industri Maju Baru sesuai dengan Deklarasi Bogor tahun 1995antar para kepala Negara APEC. Sebagai Negara Industri Maju Baru,Indonesia harus mampu memenuhi beberapa kriteria dasar antara lain:
1. Kemampuan tinggi untuk bersaing dengan Negara industri lainnya;2. Peranan dan kontribusi sektor industri tinggi bagi perekonomian
nasional;3. Kemampuan seimbang antara Industri Kecil Menengah dengan
Industri Besar;4. Struktur industri yang kuat (pohon industri dalam dan lengkap, hulu dan
hilir kuat, keterkaitan antar skala usaha industri kuat);5. Jasa industri yang tangguh.
Berdasarkan Visi tahun 2020, kemampuan Industri Nasional diharapkanmendapat pengakuan dunia internasional, dan mampu menjadi basiskekuatan ekonomi modern secara struktural, sekaligus wahana tumbuh-suburnya ekonomi yang berciri kerakyatan. Dalam mewujudkan VisiKementerian Perindustrian tahun 2020, diperlukan upaya-upaya sistemikyang dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi perspektifpemangku kepentingan berupa pencapaian strategis (Strategic Outcomes)antara lain:
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -11-
1. Meningkatnya nilai tambah industri;2. Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri;3. Meningkatnya kemampuan SDM Industri, R&D dan kewirausahaan;4. Meningkatnya penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan
ramah lingkungan;5. Lengkap dan menguatnya struktur industri;6. Tersebarnya pembangunan industri;7. Meningkatnya peran IKM terhadap PDB.
Visi tersebut di atas kemudian dijabarkan dalam visi lima tahun sampaidengan 2014 yakni Pemantapan daya saing basis industri manufakturyang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masadepan.
Dalam rangka mewujudkan visi 2025 di atas, Kementerian Perindustriansebagai institusi pembina Industri Nasional mengemban misi sebagaiberikut:
1. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat;2. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional;3. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi
masyarakat;4. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan teknologi
nasional;5. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan dan
wawasan budaya masyarakat;6. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan negara dan
penciptaan rasa aman masyarakat;7. Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutan melalui
pengembangan dan pengelolaan sumber bahan baku terbarukan,pengelolaan lingkungan yang baik, serta memiliki rasa tanggung jawabsosial yang tinggi.
Sesuai dengan Visi tahun 2014 di atas, misi tersebut dijabarkan dalam misilima tahun sampai dengan 2014 sebagai berikut:
1. Mendorong peningkatan nilai tambah industri;2. Mendorong peningkatan penguasaan pasar domestik dan internasional;3. Mendorong peningkatan industri jasa pendukung;4. Memfasilitasi penguasaan teknologi industri;5. Memfasilitasi penguatan struktur industri;6. Mendorong penyebaran pembangunan industri ke luar pulau Jawa;7. Mendorong peningkatan peran IKM terhadap PDB.
A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGANLaporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 merupakan laporanyang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh KementerianPerindustrian. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -12-
Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yangterkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaransampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan padaKementerian Perindustrian.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 ini merupakan laporankonsolidasi dari seluruh jenjang struktural di bawah Kementerian Perindustrianseperti Eselon I, wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atasanggaran yang diberikan, seperti ditunjukkan pada tabel 3:
Tabel 3Satuan Kerja pada Unit Eselon I di Lingkungan Kementerian Perindustrian
KODEESELON I URAIAN ESELON I SATUAN KERJA JUMLAH
SATKER
01 Sekretariat Jenderal
Setjen Pusat 1
Pusdatin 1
Puskom 1
Pusdiklat 1
Sekolah 17
Balai Diklat Industri 7
Atase Luar Negeri 2
02 Direktorat Jenderal Industri AgroIA Pusat 1
Dekonsentrasi 32
03 Direktorat Jenderal Basis IndustriManufaktur BIM Pusat 1
04Direktorat Jenderal Industri
Unggulan Berbasis TeknologiTinggi
IUBTT Pusat 1
05 Direktorat Jenderal Industri Kecildan Menengah
IKM Pusat 1
BPIPI 1
Dekonsentrasi 33
06 Inspektorat Jenderal Itjen Pusat 1
07 Badan Pengkajian KebijakanIklim dan Mutu Industri
BPKIMI Pusat 1
Balai Besar 11Balai Riset dan
Standardisasi Industri 11
Balai Sertifikasi Industri 1
08Direktorat Jenderal
Pengembangan PerwilayahanIndustri
PPI Pusat 1
09 Direktorat Jenderal KerjasamaIndustri Internasional KII Pusat 1
TOTAL 127
Satuan kerja tersebut terdiri dari : Satuan kerja pusat = 12 satker Satuan kerja daerah dan luar negeri = 50 satker Satuan kerja dekonsentrasi = 65 satker
Jumlah = 127 satker
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -13-
Jumlah satuan kerja di lingkup Kementerian Perindustrian adalah 127 satkertermasuk 5 satker BLU, masing-masing 1 satker pada Unit Eselon I SekretariatJenderal (Akademi Kimia Analisis Bogor) dan 4 satker pada Unit Eselon IBadan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (Balai Riset danStandardisasi Industri Bandar Lampung, Balai Besar Industri Agro Bogor, BalaiBesar Bahan dan Barang Teknik Bandung, dan Balai Besar TeknologiPencegahan Pencemaran Industri Semarang). Dari jumlah tersebut, yangmenyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan sejumlah 127 satker(100%). Rincian satuan kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Keterangan:M = Menyampaikan Laporan KeuanganTM = Tidak menyampaikan Laporan Keuangan
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem InformasiManajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAK dirancanguntuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari LaporanRealisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, sedangkanSIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap,persediaan, dan lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang miliknegara serta laporan manajerial lainnya.
A.4. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA2014 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telahditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintahan. Disamping itu, dalam penyusunannya telahditerapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkunganpemerintahan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan
Tabel 4Rekapitulasi Jumlah Satker UAKPA
Kementerian Perindustrian
No KodeEs. I Uraian
Jumlah Jenis KewenanganJumlahSatkerKP KD DK TP
M TM M TM M TM M TM1 01 Setjen 4 - 26 - - - - - 302 02 Ditjen. IA 1 - - - 32 - - - 333 03 Ditjen. BIM 1 - - - - - - - 14 04 Ditjen. IUBTT 1 - - - - - - - 15 05 Ditjen. IKM 1 - 1 - 33 - - - 356 06 Itjen 1 - - - - - - - 17 07 BPKIMI 1 - 23 - - - - - 248 08 Ditjen. PPI 1 - - - - - - - 19 09 Ditjen. KII 1 - - - - - - - 1
Jumlah 12 - 50 - 65 - - - 127
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -14-
dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian PerindustrianKementerian Perindustrian adalah sebagai berikut:
1) Kebijakan Akuntansi atas Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan yang menambah ekuitasdana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadihak pemerintah pusat dan tidak perlu dibayar kembali olehpemerintah pusat.
Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara(KUN).
Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitudengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlahnetonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
2) Kebijakan Akuntansi atas Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran yang mengurangi ekuitas danalancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang tidak akandiperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat.
Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluarantersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara(KPPN).
Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja.
3) Kebijakan Akuntansi atas Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimilikioleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkandapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat,serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakatumum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasansejarah dan budaya. Dalam pengertian aset ini tidak termasuksumber daya alam seperti hutan, kekayaan di dasar laut, dankandungan pertambangan. Aset diakui pada saat diterima ataupada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap,Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.
a. Aset Lancar Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan
segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijualdalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan
KebijakanAkuntansi atasPendapatan
KebijakanAkuntansi atasBelanja
KebijakanAkuntansi atasAset
Aset Lancar
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -15-
Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kasdalam bentuk valuta asing disajikan di neraca denganmenggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbulberdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusanpenagihannya
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR)yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neracadisajikan sebagai bagian lancar TPA/TGR.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atauperlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatanoperasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkanuntuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepadamasyarakat.
Persediaan dicatat di neraca berdasarkan hasil perhitungan fisikpada tanggal neraca dikalikan dengan : harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian; harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri; harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.b. Aset Tetap
Aset tetap mencakup seluruh aset yang dimanfaatkan oleh pemerintahmaupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaatlebih dari satu tahun.
Aset tetap dilaporkan pada neraca berdasarkan harga perolehan atauharga wajar.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimumkapitalisasi sebagai berikut:a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan
olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000(tiga ratus ribu rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya samadengan atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimumkapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecualipengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetaplainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorakkesenian.
Aset Tetap
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -16-
c. Piutang Jangka Panjang Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo
atau akan direalisasikan lebih dari 12 (dua belas) bulan sejaktanggal pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjangadalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tagihan TuntutanPerbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempolebih dari satu tahun
TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualanaset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintahyang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acarapenjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi denganangsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara ataudaftar saldo tagihan penjualan angsuran.
TP adalah tagihan ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangankepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan melawanhukum mengakibatkan kerugian negara/daerah.
TGR adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawainegeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuanuntuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang dideritaoleh negara sebagai akibat langsung ataupun tidak langsung darisuatu perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan olehpegawai tersebut atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
d. Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, asettetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnyaadalah Aset Tak Berwujud dan Aset Lain-lain.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dantidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalammenghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuanlainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan daripenggunaan operasional pemerintah.
4) Kebijakan Akuntansi atas Kewajiban
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yangpenyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomipemerintah.
Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangkapendek dan kewajiban jangka panjang.a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendekjika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu duabelas bulan setelah tanggal pelaporan.
Piutang Jangka
Panjang
Aset Lainnya
KebijakanAkuntansi atasKewajiban
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -17-
Kewajiban Jangka Pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka,Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka PendekLainnya.
b. Kewajiban Jangka PanjangKewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jikadiharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih daridua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajibanpemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
5) Kebijakan Akuntansi atas Ekuitas Dana
Ekuitas Dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisihantara aset dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas Dana diklasifikasikan menjadi Ekuitas Dana Lancar dan EkuitasDana Investasi.
Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dankewajiban jangka pendek.
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan selisih antara aset tidak lancardan kewajiban jangka panjang.
6) Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harusdibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang berdasarkanpenggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang dilakukandengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya penagihan yangdilakukan pemerintah.
Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang padatanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor201/PMK.06/2010 tentang Kualitas Piutang KementerianNegara/Lembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang TidakTertagih.
Tabel 5Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggaljatuh tempo 0,5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat TagihanPertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat TagihanKedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat TagihanKetiga tidak dilakukan pelunasan
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia UrusanPiutang Negara/DJKN
100%
Kebijakan
Akuntansi atas
Ekuitas Dana
Kebijakan
Akuntansi atas
Penyisihan
Piutang Tak
Tertagih
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -18-
7) Kebijakan Akuntansi atas Penyusutan Aset Tetap
Penerapan penyusutan Barang Milik Negara berupa aset tetap adaseluruh entitas Pemerintah pusat dilaksanakan mulai tahun 2013,sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 53/KMK.06/2013tentang Penerapan Penyusutan Barang Milik Negara Berupa AsetTetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Penyusutan Aset Tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan denganpenurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Kebijakanpenyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan Menteri KeuanganNomor 90/PMK.06/2014 tentang Perubahan atas Peraturan MenteriKeuangan Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan Barang MilikNegara berupa Aset tetap pada Entitas Pemerintah Pusat dan KMKNomr 145/KM.6/2014 tentang Perubahan atas Keputusan MenteriKeuangan Nomor 94/KM.6/2013 tentang Modul Penyusutan BarangMilik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat,kebijakan akuntansi atas asset tetap yang diperoleh sebelum tahun2005 berubah, yang semula dilakukan penyusutan sejak tanggalperolehan menjadi dilakukan penyusutan sejak semester II tahun 2010sampai dengan berakhirnya masa manfaat asset tetap dimaksud
Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanahb. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau using yang telahdiusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukanpenghapusan.
Nilai yang disusutkan pertama kali adalah nilai yang tercatat dalampembukuan per 31 Desember 2012 untuk aset tetap yang diperolehsampai dengan 31 Desember 2012. Sedangkan untuk Aset Tetap yangdiperoleh setelah 31 Desember 2012, nilai yang disusutkan adalahberdasarkan nilai perolehan.
Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiapakhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garislurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dariAset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman padaKeputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang TabelMasa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupaAset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masamanfaat tersebut tersaji adalah pada Tabel 6.
Kebijakan
Akuntansi atas
Penyusutan
Aset Tetap
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -19-
Tabel 6Penggolongan Masa Manfaat kelompok Aset Tetap
Kelompok Aset tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 Tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 Tahun
Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 s.d. 40 Tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 Tahun
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -20-
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
B.1. Pendapatan Negara dan Hibah
Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2014 adalahsebesar Rp221.784.837.062,00 atau mencapai 134,07 persen dari estimasipendapatan yang ditetapkan sebesar Rp165.419.859.700,00. KeseluruhanPendapatan Negara dan Hibah Kementerian Perindustrian adalah merupakanPenerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya, Pendapatan Badan Layanan Umumdan Hibah.
B.1.1. Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak Lainnya pada TA 2014 adalahsebesar Rp146.543.031.154,00 atau mencapai 144,24 persen dari estimasipendapatan yang ditetapkan sebesar Rp101.599.319.700,00. Rincian estimasipendapatan dan realisasi PNBP lainnya sampai dengan tanggal pelaporan tersajipada Tabel 7.
Tabel 7Rincian Estimasi dan Realisasi PNBP Lainnya
Kementerian Perindustrian
URAIANTA 2014
ANGGARAN REALISASI % REALISASIANGGARAN
1. Pendapatan dari PengelolaanBMN (Pemanfaatan danPemindahtanganan) sertapendapatan dari penjualan(4231)
325.455.000 2.494.259.040 766,39
2.Pendapatan Jasa (4232) 76.039.119.700 82.376.611.009 108,333. Pendapatan Bunga (4233) 0 7.811.000 0,00
4. Pendapatan Pendidikan (4235) 25.234.745.000 45.593.238.507 180,68
5.Pendapatan Iuran dan Denda(4237) 0 1.148.378.172 0,00
6.Pendapatan Lain-Lain (4239) 0 14.922.733.426 0,00JUMLAH 101.599.319.700 146.543.031.154 144,24
Berdasarkan Tabel 8, Realisasi PNBP Lainnya TA anggaran 2014
mengalami kenaikan sebesar 2,55 persen dibandingkan TA 2013 yang
disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pendidikan dan pendapatan
jasa.
Realisasi
Pendapatan
Negara
Dan Hibah
Rp221.784.837.062
00
Rp221.784.837.062Rp221.784.837.0
62Realisasi
PNBP
Lainnya
Rp146.543.031.154
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -21-
Tabel 8Perbandingan Realisasi PNBP Lainnya TA 2014 dan TA 2013
Kementerian Perindustrian
URAIAN REALISASI TA 2014 REALISASI TA2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)(Rp) %
1. Pendapatan dari Pengelolaan BMN(Pemanfaatan danPemindahtanganan) sertapendapatan dari penjualan
2.494.259.040 3.365.848.633 (871.589.593) (25,90)
2.Pendapatan Jasa 82.376.611.009 78.818.351.287 3.558.259.722 4,513. Pendapatan Bunga 7.811.000 89.898.371 (82.087.371) (91,31)4. Pendapatan Pendidikan 45.593.238.507 40.495.629.945 5.097.608.562 12,595.Pendapatan Iuran dan Denda 1.148.378.172 1.188.266.609 (39.888.437) (3,36)6.Pendapatan Lain-Lain 14.922.733.426 18.944.181.444 (4.021.448.018) (21,23)
Jumlah Pendapatan 146.543.031.154 142.902.176.289 3.640.854.865 2,55
B.1.2. Pendapatan Badan Layanan UmumRealisasi Pendapatan BLU TA 2014 adalah sebesar Rp75.236.667.598,00dari atau mencapai 117,89 persen dari estimasi pendapatan yangditetapkan sebesar Rp63.820.540.000,00. Rincian estimasi dan realisasiPendapatan BLU sampai dengan tanggal pelaporan berdasarkan satuankerja dan jenis pendapatan dapat dilihat dalam Tabel 9 berikut ini:
Tabel 9Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan BLU Menurut Satuan Kerja
Kementerian Perindustrian TA 2014
Uraian EstimasiPendapatan Realisasi % Real
Angg.
Balai Besar Industri Agro 20,000,000,000 24,043,950,467 120.22
Balai Besar Bahan & Barang Teknik Bandung 20,000,000,000 27,850,616,273 139.25Balai Besar Teknologi PencegahanPencemaran Industri Semarang 11,197,440,000 11,200,790,258 100.03Balai Riset dan Standardisasi IndustriBandar Lampung 4,800,000,000 3,959,031,171 82.48
Akademi Kimia Analisi Bogor 7,823,100,000 8,182,279,429 104.59Jumlah 63,820,540,000 75,236,667,598 117.89
Tabel 10Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan BLU Menurut Jenis Pendapatan
Kementerian Perindustrian TA 2014
Uraian2014
Anggaran Realisasi % RealAngg.
Pendapatan Jasa Layanan Umum (4241) 63,820,540,000 74,955,899,898 117.45
Pendapatan BLU Lainnya (4249) 0 280,767,700 #DIV/0!Jumlah 63,820,540,000 75,236,667,598 117.89
Realisasi
Pendapatan
BLU
Rp75.236.667.598
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -22-
Berdasarkan Tabel 11 Perbandingan Realisasi Pendapatan BLU TA 2014dan 2013 menunjukkan bahwa realisasi pendapatan BLU pada TA 2014naik sebesar 13,25 persen dari realisasi pendapatan BLU TA 2013.
Kenaikan tersebut sebagian besar disebabkan oleh naiknya realisasipendapatan jasa layanan umum sebesar Rp8.624.800.897,00 atausebesar 13,00 persen dari TA 2013 yang disebabkan oleh meningkatnyapermintaan konsumen terhadap pengujian dan kalibrasi, sertifikasi,pelatihan teknis dan teknis konsultasi.
Tabel 11
Perbandingan Realisasi Pendapatan BLU TA 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
Uraian REALISASI T.A.2014
REALISASI T.A.2013
NAIK (TURUN)
(Rp) %Pendapatan JasaLayanan Umum 74,955,899,898 66,331,099,001 8,624,800,897 13.00
Pendapatan Hasil KerjaSama BLU 0 15,100,000 (15,100,000) 100.00
Pendapatan BLULainnya 280,767,700 90,226,175 190,541,525 211.18
Jumlah 75,236,667,598 66,436,425,176 8,800,242,422 13.25
B.1.3. HibahRealisasi Hibah pada TA 2014 adalah sebesar Rp5.138.310,00 yangmerupakan pendapatan hibah luar negeri - langsung bentuk uang bilateralpada Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri di Satuan KerjaBalai Besar Kimia dan Kemasan.
B.2. Belanja Negara
Realisasi Belanja Kementerian Perindustrian pada TA 2014 adalahsebesar Rp2.431.995.787.025,00 atau sebesar 91,55 persen darianggaran senilai Rp2.656.458.774.000,00. Realisasi Belanja TA 2014sebesar Rp2.431.995.787.025,00 meliputi realisasi Belanja RupiahMurni (Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal) sebesarRp2.300.795.826.215,00, realisasi Belanja Pinjaman & Hibah (Belanjabarang dan Belanja Modal) sebesar Rp669.506.690,00 dan realisasiBelanja Transaksi Non Kas sebesar (Belanja Modal) sebesarRp130.530.454.120,00. Rincian Anggaran dan Realisasi BelanjaMenurut Program TA 2014 tersaji pada Tabel 12.
Tabel 12Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program TA 2014
Kementerian Perindustrian
Kode Uraian Program ANGGARAN REALISASI% Real
thdAngg
019.01.01 Program DukunganManajemen dan 713.343.846.000 645.181.527.025 90,44
Realisasi
Belanja
Rp2.431.455.585.375
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -23-
Pelaksanaan TugasTeknis LainnyaKementerianPerindustrianProgram ini tidak ada 0 420.348.220 #DIV/0!
019.01.02
Program PeningkatanSarana dan PrasaranaAparatur KementerianPerindustrian
18.193.300.000 16.151.678.730 88,78
019.06.03
Program Pengawasandan PeningkatanAkuntabilitas AparaturKementerianPerindustrian
45.138.229.000 41.736.875.915 92,46
019.03.06Program Revitalisasidan Penumbuhan BasisIndustri Manufaktur
262.032.800.000 370.059.770.468 141,23
019.02.07Program Revitalisasidan PenumbuhanIndustri Agro
216.775.906.000 186.490.299.400 86,03
019.04.08
Program PenumbuhanIndustri UnggulanBerbasis TeknologiTinggi
249.342.213.000 134.631.212.596 53,99
019.05.09 Program Revitalisasidan Penumbuhan IKM 428.138.298.000 389.039.392.986 90,87
019.08.10ProgramPengembanganPerwilayahan Industri
85.684.946.000 75.867.964.906 88,54
019.09.11 Program KerjasamaIndustri Internasional 43.758.892.000 39.458.202.976 90,17
019.07.12Program PengkajianKebijakan Iklim danMutu Industri
594.050.344.000 532.958.513.803 89,72
Jumlah 2.656.458.774.000 2.431.995.787.025 91,55
Hal-hal yang menyebabkan masih rendahnya penyerapan diantaranya:• Adanya beberapa kegiatan yang dibintangi sehingga kegiatan tidak dapat
terlaksana secara optimal• Tidak dapat direalisasikannya kegiatan pengadaan konverter kit
dikarenakan ketidaksiapan infrastruktur pendukung (SPBG)• Adanya Peraturan Menteri Keuangan terkait dengan pengendalian dan
penghematan perjalanan dinas dan Meeting/Konsinyering dalam APBN-PTahun 2014.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -24-
Tabel 13Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
Kementerian PerindustrianKodeJenis
BelanjaURAIAN ANGGARAN REALISASI % Real
thd Angg
51 Belanja Pegawai 602.872.308.000 541.376.711.047 89,80
52 Belanja Barang 1.766.034.768.000 1.520.867.274.822 86,12
53 Belanja Modal 287.551.698.000 372.107.191.827 129,41Total BelanjaKotor 2.656.458.774.000 2.434.351.177.696 91,64PengembalianBelanja (2.355.390.671)
Belanja Netto 2.656.458.774.000 2.431.995.787.025 91,55
Komposisi anggaran dan realisasi Belanja Negara TA 2014 dapat dilihat dalamgrafik 1:
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014Kementerian Perindustrian
Dibandingkan dengan TA 2013, realisasi Belanja TA 2014 mengalamipenurunan sebesar 13,07 persen dikarenakan penurunan realisasi padabelanja barang dan belanja modal. Perbandingan Relisasi Belanja TA 2014dan 2013 tersaji pada Tabel 14.
Tabel 14Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
Uraian JenisBelanja
REALISASI T.A.2014
REALISASIT.A.2013 NAIK/(TURUN) %
Belanja Pegawai 541.055.982.822 524.922.730.884 16.133.251.938 3,07
Belanja Barang 1.518.832.612.376 1.651.445.952.842 (132.613.340.466) (8,03)
Belanja Modal 372.107.191.827 621.305.099.911 (249.197.908.084) (40,11)
Jumlah Belanja 2.431.995.787.025 2.797.673.783.637 (365.677.996.612) (13,07)
0100.000200.000300.000400.000500.000
Belanja Pegawai
(juta
an ru
piah
)
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -24-
Tabel 13Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
Kementerian PerindustrianKodeJenis
BelanjaURAIAN ANGGARAN REALISASI % Real
thd Angg
51 Belanja Pegawai 602.872.308.000 541.376.711.047 89,80
52 Belanja Barang 1.766.034.768.000 1.520.867.274.822 86,12
53 Belanja Modal 287.551.698.000 372.107.191.827 129,41Total BelanjaKotor 2.656.458.774.000 2.434.351.177.696 91,64PengembalianBelanja (2.355.390.671)
Belanja Netto 2.656.458.774.000 2.431.995.787.025 91,55
Komposisi anggaran dan realisasi Belanja Negara TA 2014 dapat dilihat dalamgrafik 1:
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014Kementerian Perindustrian
Dibandingkan dengan TA 2013, realisasi Belanja TA 2014 mengalamipenurunan sebesar 13,07 persen dikarenakan penurunan realisasi padabelanja barang dan belanja modal. Perbandingan Relisasi Belanja TA 2014dan 2013 tersaji pada Tabel 14.
Tabel 14Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
Uraian JenisBelanja
REALISASI T.A.2014
REALISASIT.A.2013 NAIK/(TURUN) %
Belanja Pegawai 541.055.982.822 524.922.730.884 16.133.251.938 3,07
Belanja Barang 1.518.832.612.376 1.651.445.952.842 (132.613.340.466) (8,03)
Belanja Modal 372.107.191.827 621.305.099.911 (249.197.908.084) (40,11)
Jumlah Belanja 2.431.995.787.025 2.797.673.783.637 (365.677.996.612) (13,07)
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Realisasi Anggaran
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -24-
Tabel 13Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014
Kementerian PerindustrianKodeJenis
BelanjaURAIAN ANGGARAN REALISASI % Real
thd Angg
51 Belanja Pegawai 602.872.308.000 541.376.711.047 89,80
52 Belanja Barang 1.766.034.768.000 1.520.867.274.822 86,12
53 Belanja Modal 287.551.698.000 372.107.191.827 129,41Total BelanjaKotor 2.656.458.774.000 2.434.351.177.696 91,64PengembalianBelanja (2.355.390.671)
Belanja Netto 2.656.458.774.000 2.431.995.787.025 91,55
Komposisi anggaran dan realisasi Belanja Negara TA 2014 dapat dilihat dalamgrafik 1:
Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2014Kementerian Perindustrian
Dibandingkan dengan TA 2013, realisasi Belanja TA 2014 mengalamipenurunan sebesar 13,07 persen dikarenakan penurunan realisasi padabelanja barang dan belanja modal. Perbandingan Relisasi Belanja TA 2014dan 2013 tersaji pada Tabel 14.
Tabel 14Perbandingan Realisasi Belanja TA 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
Uraian JenisBelanja
REALISASI T.A.2014
REALISASIT.A.2013 NAIK/(TURUN) %
Belanja Pegawai 541.055.982.822 524.922.730.884 16.133.251.938 3,07
Belanja Barang 1.518.832.612.376 1.651.445.952.842 (132.613.340.466) (8,03)
Belanja Modal 372.107.191.827 621.305.099.911 (249.197.908.084) (40,11)
Jumlah Belanja 2.431.995.787.025 2.797.673.783.637 (365.677.996.612) (13,07)
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -25-
Realisasi belanja barang dan modal TA 2014 tersebut diatas termasuk
realisasi Pinjaman dan Hibah sebesar Rp669.506.690,00 (Realisasi Belanja
Barang sebesar Rp614.723.090,00 dan realisasi Belanja Modal sebesar
Rp54.783.600,00) dan realisasi transaksi non kas sebesar
Rp130.530.454.120,00
B.2.1. Belanja PegawaiRealisasi Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing sebesar Rp541.055.982.822,00 dan Rp524.922.730.884,00.Terjadi kenaikan sebesar 3,07 persen. Kenaikan realisasi belanjapegawai antara lain disebabkan oleh kenaikan belanja gaji dantunjangan PNS serta kenaikan belanja vakasi.Rincian Belanja Pegawai disajikan dalam Tabel 15.
Tabel 15Perbandingan Belanja Pegawai TA 2014 dan TA 2013
Kementerian Perindustrian
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2014 REALISASI T.A 2013Kenaikan / (Penurunan)
(Rp) %Belanja Gaji danTunjangan PNS(5111) 339.606.985.461 325.405.447.170 14.201.538.291 4,36
Belanja Gaji dan TunjanganPegawai Non PNS (5115) 3.562.905.313 0 3.562.905.313 #DIV/0!
Belanja Honorarium (5121) 1.167.660.950 1.353.699.900 (186.038.950) (13,74)
Belanja Lembur (5122) 6.885.390.650 8.035.140.400 (1.149.749.750) (14,31)
Belanja Vakasi (5123) 2.691.489.266 2.677.107.733 14.381.533 0,54
Belanja Tunjangan Khusus &Belanja Pegawai Transito (5124) 187.462.279.407 190.813.936.473 (3.351.657.066) (1,76)
Jumlah Belanja Kotor 541.376.711.047 528.285.331.676 13.091.379.371 2,48
Pengembalian Belanja Pegawai (320.728.225) (3.362.600.792)
Jumlah Belanja Bersih 541.055.982.822 524.922.730.884 16.133.251.938 3,07
B.2.2. Belanja BarangRealisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masingsebesar Rp1.518.832.612.376,00 dan Rp1.651.445.952.842,00.
Realisasi Belanja Barang TA 2014 sebesar Rp1.518.832.612.376,00 terdiri
dari : 1. Transaksi Kas Rupiah Murni sebesar Rp1.518.217.889.286,00
2. Transaksi Kas Pinjaman dan Hibah sebesar Rp614.723.090,00
Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2014 dan TA 2013 sebagai berikut :BELANJA BARANG
REALISASI T.A 2014 REALISASI T.A 2013 Kenaikan / (Penurunan)(Rp) (Rp) (Rp) %
Belanja Barang Transaksi Rupiah Murni 1.518.217.889.286 1.650.750.383.937 (132.532.494.651) (8,03)Belanja Barang Transaksi Kas Pinjaman danHibah 614.723.090 695.568.905 (80.845.815) (11,62)
Jumlah Belanja Barang 1.518.832.612.376 1.651.445.952.842 (132.613.340.466) (8,03)
Realisasi Belanja Barang Transaksi Kas Hibah terdapat pada satuan kerjaBalai Besar Kimia dan Kemasan sebesar Rp614.723.090,00 atau sebesar99,17 persen dari pagu sebesar Rp619.845.000,00 yang berasal dari U.SCIVILIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT FOUNDATION(CRDF)
Belanja Pegawai
Rp541.055.982.822
Belanja Barang
Rp1.518.832.612.376
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -26-
sebesar Rp163.849.000,00 dan Korea Institute of IndustrialTechnology(KITECH) sebesar Rp450.874.090,00.Rincian Belanja Barang TA 2014 disajikan dalam Tabel 16.
Tabel 16Perbandingan Belanja Barang TA 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
UraianREALISASI T.A 2014 REALISASI T.A 2013 Kenaikan / (Penurunan)
(Rp) (Rp) (Rp) %
Belanja Barang Operasional (5211) 69.111.157.674 64.400.209.875 4.710.947.799 7,32
Belanja Barang Non Operasional (5212) 442.480.373.524 539.481.092.248 (97.000.718.724) (17,98)
Belanja Jasa (5221) 382.959.456.245 461.456.229.207 (78.496.772.962) (17,01)
Belanja Pemeliharaan (5231) 54.437.037.857 47.149.465.221 7.287.572.636 15,46Belanja Perjalanan Dinas Dalam Negeri(5241) 341.969.045.601 310.598.661.903 31.370.383.698 10,10
Belanja Perjalanan Dinas Luar Negeri(5242) 40.049.722.420 41.235.154.796 (1.185.432.376) (2,87)
Belanja Barang BLU (5251) 51.268.748.568 49.643.525.297 1.625.223.271 3,27
Belanja Barang untuk diserahkan kepadamasyarakat/Pemda (5261) 138.276.732.933 139.893.158.622 (1.616.425.689) (1,16)
Belanja Barang Penunjang DanaDekonsentrasi dan Tugas Pembantuanuntuk diserahkan kepada pemerintahdaerah (5262)
315.000.000 0 315.000.000 #DIV/0!
Jumlah Belanja Kotor 1.520.867.274.822 1.653.857.497.169 (132.990.222.347) (8,04)
Pengembalian Belanja (2.034.662.446) (2.411.544.327)
Jumlah Belanja Bersih 1.518.832.612.376 1.651.445.952.842 (132.613.340.466) (8,03)
Terjadi penurunan realisasi Belanja Barang TA 2014 dibandingkan tahunanggaran yang lalu sebesar 8,03 persen. Penurunan realisasi BelanjaBarang tersebut antara lain disebabkan adanya Penurunan Belanja BarangNon Operasional , belanja jasa, belanja perjalanan dinas luar negeri,belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda.
B.2.3. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan TA 2013 adalah masing-masing
sebesar Rp372.107.191.827,00 dan Rp621.305.099.911,00.
Realisasi Belanja Modal TA 2014 sebesar Rp372.107.191.827,00 terdiri
dari : 1. Transaksi Kas Rupiah Murni sebesar Rp241.521.954.107,00
2. Transaksi Kas Pinjaman dan Hibah sebesar Rp54.783.600,00
3. Transaksi Non Kas sebesar Rp130.530.454.120,00
Pinjaman Luar Negeri terdapat pada satuan kerja Pusdiklat Industridengan pagu sebesar Rp15.000.000.000,- dari KFW Jerman.
Realisasi Belanja Modal Transaksi Kas Hibah terdapat pada SatuanKerja Balai Besar Kimia dan Kemasan sebesar Rp54.783.600,00 atausebesar 99,97 persen dari pagu sebesar Rp54.800.000,00 , yang
Belanja Modal
Rp372.107.191.827
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -27-
berasal dari Korea Institute of Industrial Technology(KITECH) sebesarRp50.583.600,00 dan U.S Civilian Research And DevelopmentFoundation (CRDF) sebesar Rp4.200.000,00.
Realisasi Belanja Modal Transaksi Non Kas sebesar
Rp130.530.454.120,00 terdapat pada satuan kerja :
1. Dit. Jen BIM yang berasal dari The New Energy and IndustrialTechnology Development Organization of Japan (NEDO) berupaEquipment & Material For The Model Project for Ethanol Productionfrom Molasses sebesar Rp130.381.833.120,00.
2. Balai Besar Kimia dan Kemasan yang berasal dari U.S CivilianResearch And Development Foundation (CRDF) sebesarRp148.621.000,00.
Rincian Belanja Modal TA 2014 disajikan dalam Tabel 17.
Tabel 17Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A.2014
REALISASI T.A.2013
Naik / (Turun)(Rp) %
Belanja Modal Tanah (5311) 0 40.547.513.600 (40.547.513.600) (100,00)Belanja Modal Peralatan dan Mesin(5321) 135.286.840.321 314.041.929.493 (178.755.089.172) (56,92)
Belanja Modal Peralatan dan Mesinuntuk Pencatatan Peralatan danMesin dari Hibah (5322)
130.530.454.120 0 130.530.454.120 #DIV/0!
Belanja Modal Gedung danBangunan (5331) 80.465.297.945 245.268.254.635 (164.802.956.690) (67,19)
Belanja Modal Jalan, Irigasi danJaringan (5341) 1.221.355.580 1.601.433.100 (380.077.520) (23,73)
Belanja Modal Lainnya (5361) 2.986.832.826 16.723.999.352 (13.737.166.526) (82,14)belanja modal BLU - Tanah 0 0 #DIV/0!Belanja modal BLU – Peralatan danMesin 20.578.572.035 2.677.690.365 17.900.881.670 668,52
Belanja modal BLU – Gedung danBangunan 969.807.000 426.067.000 543.740.000 127,62
Belanja modal BLU – Aset TetapLainnya 68.032.000 49.644.100 18.387.900 37,04
Jumlah Belanja Kotor 372.107.191.827 621.336.531.645 (249.229.339.818) (40,11)Pengembalian Belanja Modal 0 (31.431.734)Jumlah Belanja Bersih 372.107.191.827 621.305.099.911 (249.197.908.084) (40,11)
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -28-
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.1. Aset Lancar
Nilai Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masingsebesar Rp92.296.114.340,00 dan Rp77.072.140.778,00.Aset lancar merupakan aset yang diharapkan segera untuk dapatdirealisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (duabelas) bulan sejak tanggal pelaporan.Rincian Aset Lancar pada Kementerian Perindustrian per 31 Desember2014 dan 2013 tersaji pada Tabel 18.
Tabel 18Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013
Kementerian PerindustrianNo Aset Lancar TA 2014 TA 20131 Kas di bendahara pengeluaran 363.691.428 3.130.717.7862 Kas di bendahara penerimaan 53.245.308 64.877.2673 Kas lainnya dan setara kas 12.738.617.307 262.168.6324 Kas pada Badan Layanan Umum 49.498.888.438 46.944.070.4435 Belanja dibayar dimuka 5.624.895 19.124.6466 Piutang bukan pajak 17.240.722.513 1.830.766.5357 Bagian lancar tagihan TP/TGR 11.939.804 08 Piutang dari kegiatan operasional BLU 1.125.298.307 1.447.920.5869 Persediaan 11.258.086.340 23.372.494.883
Total 92.296.114.340 77.072.140.778
C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 dan 2013masing-masing sebesar Rp363.691.428,00 dan Rp3.130.717.786,00 yangmerupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan di bawah tanggung jawabBendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belumdipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara pertanggal neraca. Rincian saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon Itersaji pada Tabel 19.Kas di Bendahara Pengeluaran tersebut keseluruhannya telah disetor kerekening Kas Negara.
Tabel 19Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran per Eselon I Tahun 2014 dan 2013
Kementerian Perindustrian
No Uraian Eselon I 31 Desember 2014 31 Desember 2013 KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 291.872.784 130.424.928 161.447.856
2 Ditjen Industri Agro 0 90.800 (90.800)
3 Ditjen Industri Kecil danMenengah 71.818.644 2.907.030.884 (2.835.212.240)
4 Badan Pengkajian KebijakanIklim dan Mutu Industri 0 93.171.174 (93.171.174)
TOTAL 363.691.428 3.130.717.786 (2.767.026.358)
Kas di
Bendahara
Pengeluaran
Rp363.691.428
Aset Lancar
Rp92.296.114.340
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -29-
C.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2014 dan2013 masing-masing adalah sebesar Rp53.245.308,00 danRp64.877.267,00 yang mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bankmaupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawabBendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugaspemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak. Saldo kas inimencerminkan saldo yang berasal dari pungutan yang sudah diterima olehbendahara penerimaan selaku wajib pungut yang belum disetorkan ke KasNegara per tanggal neraca. Saldo Kas di Bendahara Penerimaan lingkupper Eselon I tersaji pada Tabel 20.
Kas di Bendahara Penerimaan tersebut keseluruhannya telah disetor kerekening Kas Negara.
Tabel 20Rincian Kas di Bendahara Penerimaan per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO Nama Satuan Kerja 31 Desember2014 31 Desember 2013 KENAIKAN/
(PENURUNAN)1 Sekretariat Jenderal 2,369,833 4,453,834 (2,084,001)
2 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 50,875,475 60,423,433 (9,547,958)
Saldo 53,245,308 64,877,267 (11,631,959)
C.1.3. Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2014 dan 2013masing-masing sebesar Rp12.738.617.307,00 dan Rp262.168.632,00.yang merupakan kas berada di bawah tanggung jawab bendaharapengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP, baik saldo rekening di bankmaupun uang tunai. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas tersaji padaTabel 21.
Tabel 21Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
NO KETERANGAN TA 2014 TA 2013
1 Sisa Uang Makan Bulan Desember yang masih harus dibayarkepada pegawai 56.106.050 156.141.400
2 Sisa uang makan Bln desember yang belum dikembalikan 0 13.171.0003 Kelebihan uang makan desember 0 11.528.6004 Pengembalian uang makan yang belum disetor 0 6.761.700
5 Selisih Uang Makan dan Honor Bulan Desember yang belumdisetor ke Kas Negara 0 11.836.550
6 Selisih Uang Tunjangan Kinerja yang belum disetor ke Kas Negara 419.068.224 07 Pendapatan Hibah Langsung yang diterima Bendahara 0 08 Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 799.220.776 09 Pengembalian sisa hibah 0 30.416.600
10 Penerimaan angsuran piutang dana bergulir 37.758.476 32.312.78211 Tunkin bulan Desember 2014 9.083.165.955 0
Kas di
Bendahara
Penerimaan
Rp53.245.308
Kas Lainnya
Dan Setara Kas
Rp12.738.617.307
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -30-
12 Belanja Jasa Profesi yang belum dibayarkan kepada pihak ketiga 93.525.000 0
13 Belanja Perjalanan Dinas yang belum dibayarkan kepada pihakketiga 9.085.000 0
14 Pengembalian Belanja Yang Belum Disetor 232.769.283 015 Jasa Giro yang belum disetor 118.417 016 Tunjangan Kinerja dan Uang Makan bulan Desember 2014 1.623.281.242 017 SP2D LS Bendahara yg blm dibayarkan 364.949.716 018 Pengembalian Tunkin dan uang makan yang belum disetor 19.569.168 0
Total 12.738.617.307 262.168.632
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per Eselon I tersaji pada Tabel 22.
Tabel 22
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I JENIS RANSAKSI JUMLAH
1 Sekretariat Jenderal
Belanja Jasa Profesi yang belum dibayarkankepada pihak ketiga 93.525.000
Belanja Perjalanan Dinas yang belum dibayarkankepada pihak ketiga 9.085.000
Selisih Uang Tunjangan Kinerja yang belumdisetor ke Kas Negara 183.066.699
Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 335.648.220
Tunkin bulan Desember 2014 4.605.808.938
2Badan PengkajianKebijakan, Iklim dan MutuIndustri
Sisa Uang Makan Bulan Desember yang masihharus dibayar kepada pegawai 56.106.050
Selisih Uang Tunjangan Kinerja yang belumdisetor ke Kas Negara 69.762.334
Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 253.481.485
Tunkin bulan Desember 2014 2.595.306.549
Pengembalian Belanja Yang Belum Disetor 232.769.283
Jasa Giro yang belum disetor 118.417Tunjangan Kinerja dan Uang Makan bulan
Desember 2014 1.623.281.242
SP2D LS Bendahara yg blm dibayarkan 364.949.716
Pengembalian Tunkin dan uang makan yangbelum disetor 19.569.168
3 Dit.Jen Industri Agro
Selisih Uang Tunjangan Kinerja yang belumdisetor ke Kas Negara 31.357.510
Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 34.262.528
Tunkin bulan Desember 2014 424.601.062
4 Dit.Jen Industri Kecil danMenengah
Selisih Uang Tunjangan Kinerja yang belumdisetor ke Kas Negara 93.678.411
Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 90.852.850
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -31-
Penerimaan angsuran piutang dana bergulir 37.758.476
Tunkin bulan Desember 2014 485.091.589
5 Inspektorat Jenderal
Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 29.475.741Selisih Uang Tunjangan Kinerja yang belumdisetor ke Kas Negara 15.128.822
Tunkin bulan Desember 2014 321.547.767
6 Dit.Jen PengembanganPerwilayahan Industri
Selisih Uang Tunjangan Kinerja yang belumdisetor ke Kas Negara 26.074.448
Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 26.850.972
Tunkin bulan Desember 2014 294.503.830
7 Dit.Jen Kerjasama IndustriInternasional
Pajak yang belum disetor ke Kas Negara 28.648.980
Tunkin bulan Desember 2014 356.306.220
Jumlah 12.738.617.307
C.1.4. Kas Pada Badan Layanan Umum
Saldo Kas pada Badan Layanan Umum per 31 Desember 2014 dan 2013masing-masing sebesar Rp49.498.888.438,00 dan Rp46.944.070.443,00.yang mencakup seluruh kas pada 5 (lima) satuan kerja BLU di lingkunganKementerian Perindustrian antara lain Akademi Kimia Analisis, Balai BesarIndustri Agro, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, Balai Besar TeknologiPencegahan Pencemaran Industri, dan Balai Riset dan StandardisasiIndustri Lampung.Rincian saldo Kas pada Badan Layanan Umum per Eselon I adalahsebagai berikut:
Tabel 23Rincian Kas pada Badan Layanan Umum per Eselon I
Kementerian Perindustrian
No URAIAN ESELON I 31 DESEMBER2014
31 DESEMBER2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 5.967.076.153 4.228.883.669 1.738.192.484
2Badan Pengkajian Kebijakan IklimMutu Industri 43.531.812.285 42.715.186.774 816.625.511
TOTAL 49.498.888.438 46.944.070.443 2.554.817.995
Mutasi Kas pada BLU pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:Saldo per 31 Desember 2012 46.944.070.443
Mutasi tambah:- Penerimaan 82.386.359.149Mutasi kurang:- Belanja 79.831.541.154Saldo per 31 Desember 2013 49.498.888.438
Kas pada
Badan
Layanan
Umum
Rp49.498.888.438
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -32-
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:- penambahan sebesar Rp82.386.359.149,00 merupakan penerimaan
BLU selama Tahun 2014;- pengurangan sebesar Rp79.831.541.154,00 merupakan belanja BLU
selama Tahun 2014.
C.1.5 Belanja Dibayar Di MukaSaldo Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp5.624.895,00 dan Rp19.124.646,00. Belanja di bayar dimuka merupakan hak yang masih harus diterima dari pihak ketiga setelahtanggal neraca sebagai akibat dari telah dibayarkannya secara penuhbelanja dan membebani anggaran tahun anggaran berjalan namun barangatau jasa belum diterima.Rincian Belanja Dibayar di Muka per Eselon I tersajipada Tabel 24.
Tabel 24Rincian Belanja Dibayar di Muka per Eselon I
Kementerian PerindustrianNO URAIAN ESELON I JENIS RANSAKSI JUMLAH
1 Baristand Bandar Lampung Belanja sewa dibayar dimuka per 31 Desember 2014 5,624,895
Jumlah 5,624,895
C.1.6. Piutang Bukan Pajak
Nilai Piutang Bukan Pajak tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp46.017.627.992,00 dan Rp31.454.850.231,00 yangmerupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadappelayanan yang telah diberikan dan belum diselesaikan pembayaran atauserah terimanya pada akhir tahun anggaran per tanggal neraca. RincianPiutang Bukan Pajak disajikan dalam Tabel 25 yang merupakan pengakuanPNBP penambahan piutang.
Tabel 25Rincian Piutang Bukan Pajak per eselon I
Kementerian Perindustrian
NO Eselon I TA 2014 TA 2013 KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 164,420,000 125,175,000 39,245,000
2 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 2,892,655,471 2,151,251,290 741,404,181
3 Dit.Jen Industri UnggulanBerbasis Teknologi Tinggi 14,504,230,192 0 14,504,230,192
4 Ditjen Industri Kecil danMenengah 28,456,322,329 29,178,423,941 (722,101,612)
Saldo 46,017,627,992 31,454,850,231 14,562,777,761
Piutang
Bukan
Pajak
Rp46.017.627.992
Belanja Dibayar
di Muka
Rp5.264.895
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -33-
Tabel 26Rincian Piutang Bukan Pajak per Transaksi
Kementerian Perindustrian
NO NAMA SATUAN KERJA JENIS TRANSAKSI 31 DESEMBER2014
1 Sekretariat Jenderal Piutang Pendidikan 164,420,000
2 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri Piutang Jasa Uji 2,892,655,471
3 Dit.Jen Industri Unggulan BerbasisTeknologi Tinggi
Piutang Jasa JaminanPenyelesaian Pekerjaan 14,504,230,192
4 Ditjen Industri Kecil dan Menengah Piutang Eks DanaBergulir 28,456,322,329
TOTAL 46,017,627,992
Mutasi Piutang PNBP pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2013 31,454,850,231
Mutasi tambah: 77,407,995,312- Penambahan Piutang Pendidikan 451,233,250- Penambahan Piutang Jasa Uji 4,999,730,961- Penambahan Piutang Jaminan Penyelesaian Pekerjaan 14,504,230,192
- Penambahan Piutang Eks Dana Bergulir 57,452,800,909
Mutas kurang: 62,845,217,551- Pelunasan Piutang Pendidikan 411,988,250- Pelunasan Piutang Jasa Uji 4,258,326,780- Pelunasan Piutang Jaminan Penyelesaian Pekerjaan -- Pelunasan Piutang Eks Dana Bergulir 58,174,902,521Saldo per 31 Desember 2014 46,017,627,992
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Penambahan sebesar Rp77.407.995.312,00 merupakan penambahanselama Tahun 2014.
- Pengurangan sebesar Rp62.845.217.551,00 merupakan penguranganpiutang selama Tahun 2014.
C.1.7. Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak per 31Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesarRp28.776.905.479,00 dan Rp29.624.083.696,00 yang merupakan estimasiatas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh kualitasmasing-masing piutang. Rangkuman perhitungan penyisihan piutang taktertagih PNBP tersaji pada Tabel 27.
Penyisihan
Piutang
Tak Tertagih –Piutang
Bukan Pajak
Rp28.776.905.479
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -34-
Tabel 27Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Kementerian Perindustrian
NO
KUALITAS
JUMLAHDEBITU
RNILAI PIUTANG PENYISIHA
N NILAI PENYISIHAN
1 Lancar 16,980,093,613 0.50 84,900,470
2 KurangLancar 362,966,800 10.00 36,296,680
3 Diragukan 37,718,500 50.00 18,859,250
4 Macet 28,636,849,079 100.00 28,636,849,079Total 46,017,627,992 28,776,905,479
C.1.8 Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp11.999.803,00 danRp 00,00. Bagian Lancar Tagihan TPA merupakan saldo TPA yang akantempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal neraca berupa angsuran ataspenjualan rumah negara dan kendaraan dinas.Rincian Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) per tanggal 31Desember 2014 tersaji pada Tabel 28.
Tabel 28Rincian Bagian Lancar
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)/T(GR) per Eselon IKementerian Perindsutrian
No Eselon I Jumlah Debitur TA 2014 TA 2013
1 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 1 11,999,803 0
Jumlah 11,999,803 0
Sedangkan mutasi Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Saldo per 31 Desember 2013 0Mutas Tambah : 24,053,303- Reklasifikasi Bagian Lancar Tagihan TPA 24,053,303
Mutasi Kurang : 12,053,500- Pelunasan BL/TGR 12,053,500Saldo per 31 Desember 2014 11,999,803
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:- Penambahan sebesar Rp24.053.303,00,00 merupakan penambahan
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) selama Tahun2014.
- Pengurangan sebesar Rp12.053.500,00 merupakan penguranganBagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) selama Tahun2014.
Bagian Lancar TPA
Rp11.999.803
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -35-
C.1.9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Bagian Lancar TagihanPenjualan Angsuran (TPA)
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar Tagihan PenjualanAngsuran (TPA) per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesarRp59.999 dan Rp.00,00 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihanBagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) yang ditentukan olehkualitas masing-masing tagihan.Rangkuman rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian LancarTagihan Penjualan Angsuran (TPA) tersaji pada Tabel 29.
Tabel 29Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian LancarTagihan Penjualan Angsuran (TPA)/T(GR) per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO KUALITAS JUMLAHDEBITUR
NILAIPIUTANG PENYISIHAN NILAI
PENYISIHAN1 Lancar 11,999,803 0.50 59,999
2KurangLancar 0 10.00 0
3 Diragukan 0 50.00 04 Macet 0 100.00 0
Total 11,999,803 59,999
C.1.10. Piutang dari Kegiatan Operasional Badan Layanan Umum(BLU)
Nilai Piutang dari Kegiatan Operasional Badan Layanan Umum (BLU)pada per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesarRp1.437.920.250,00 dan Rp1.772.813.835,00. Piutang dari KegiatanOperasional BLU merupakan taghan kepada pihak ketiga akibat darikegiatan pelayanan BLU yang belum diselesaikan pada tanggal neraca.Rincian Piutang dari Kegiatan Operasional BLU per tanggal 31 Desember2014 dan 2013 tersaji pada Tabel 30.
Tabel 30Rincian Piutang dari Kegiatan Operasional BLU per Eselon I
Kementerian Perindsutrian
No Eselon I JumlahDebitur TA 2014 TA 2013
1 Sekretariat Jenderal 66,144,000 57,979,000
2 Badan Pengkajian KebijakanIklim dan Mutu Industri 1,371,776,250 1,714,834,835
Jumlah 1,437,920,250 1,772,813,835
Sedangkan mutasi Piutang dari Kegiatan Operasional Badan LayananUmum (BLU) pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Saldo per 31 Desember 2013 1,772,813,835Mutas Tambah :- Piutang 1,449,773,850Mutasi Kurang :- Pelunasan 1,784,667,435Saldo per 31 Desember 2014 1,437,920,250
Piutang dari
Kegiatan
Operasional
BLU
Rp1.437.920.250
Penyisihan Piutang Tak
Tertagih – Bag. Lancar
TPA
Rp59.999
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -36-
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Penambahan sebesar Rp1.449.773.850,00 merupakan penambahanPiutang Kegiatan Operasional BLU selama Tahun 2014.
- Pengurangan sebesar Rp1.784.667.435,00 merupakan penguranganPiutang Kegiatan Operasional BLU selama Tahun 2014.
C.1.11. Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang dari KegiatanOperasional Badan Layanan Umum
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang dari Kegiatan OperasionalBadan Layanan Umum per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masingsebesar Rp312.621.943,00 dan Rp324.893.249,00 yang merupakanestimasi atas ketidaktertagihan Piutang dari Kegiatan Operasional BadanLayanan Umum yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang dari KegiatanOperasional Badan Layanan Umum tersaji pada Tabel 31.
Tabel 31
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang dari Kegiatan Operasional BLU per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO KUALITAS JUMLAHDEBITUR NILAI PIUTANG PENYISIHAN NILAI PENYISIHAN
1 Lancar 954,438,500 0.50 4,772,193
2 KurangLancar 96,185,000 10.00 9,618,500
3 Diragukan 178,131,000 50.00 89,065,500
4 Macet 209,165,750 100.00 209,165,750
Total 1,437,920,250 312,621,943
C.1.12. Persediaan
Nilai Persediaan di per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masingadalah sebesar Rp11.258.086.340,00 dan Rp23.372.494.883,00.Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan(supplies) pada tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untukmendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkandalam rangka pelayanan kepada masyarakat.Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 tersaji pada Tabel32.
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –Piutang dari
Kegiatan
Operasional
BLU
Rp312.621.943
Persediaan
Rp11.258.086.340
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -37-
Tabel 32Rincian Persediaan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013
Kementerian PerindustrianNO URAIAN AKUN 2014 20131 Barang Konsumsi 2.299.332.097 2.169.355.8682 Amunisi 0 15.0003 Bahan untuk Pemeliharaan 222.489.919 191.119.8744 Suku Cadang 1.589.381.951 1.795.941.190
5Peralatan dan Mesin untuk dijual ataudiserahkan kepada Masyarakat 3.219.800.000 0
6Aset Tetap Lainnya untuk diserahkan kepadaMasyarakat 0 15.478.396.140
7Barang Persediaan Lainnya untukDijual/Diserahkan ke Masyarakat 0 6.270.000
8 Bahan Baku 3.724.776.984 3.582.082.6489 Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga 431.350 0
10 Persediaan Lainnya 201.874.039 149.314.163TOTAL 11.258.086.340 23.372.494.883
Rincian beberapa uraian akun persediaan TA 2014 tersaji pada Tabel 33
Tabel 33Rincian Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat
Kementerian Perindustrian
No Unit SatkerPeralatan dan Mesin untuk
dijual atau diserahkan kepadaMasyarakat
1 Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 3.219.600.000
2 Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri 200.000
Jumlah 3.219.800.000
Terdapat perbedaan nilai persediaan berdasarkan aplikasi SAK denganaplikasi SIMAK-BMN. Nilai persediaan berdasarkan aplikasi SAK senilaiRp11.258.086.340,00 sementara nilai persediaan berdasarkan aplikasiSIMAK-BMN senilai Rp344.185.260.292,00. Selisih senilaiRp322.927.173.952,00 tersebut terjadi disebabkan perbedaan perlakuanantara SAK dan SIMAK-BMN untuk pencatatan Persediaan yang akandiserahkan kepada masyarakat. Dalam aplikasi SAK, Persediaan yangakan diserahkan kepada masyarakat dapat dikeluarkan dari pencatatanpada saat serah terima yang dibuktikan dengan Berita Acara Serah Terima.Sementara itu dalam aplikasi SIMAK-BMN, Persediaan yang akandiserahkan kepada masyarakat dapat dikeluarkan dari pencatatan ketikamendapat persetujuan Kementerian Keuangan selaku Pengelola Barangyang dibuktikan dengan surat persetujuan pemindahtanganan dariDirektorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan.Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisibaik.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -38-
C.2. Aset TetapSaldo Aset Tetap Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 tersajisebesar Rp4.627.310.747.830,00 dan Rp4.317.840.611.138,00, yang merupakanaset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan dandigunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset Tetap KementerianPerindustrian Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 tersaji padaTabel 34.
Tabel 34Rincian Aset Tetap
Kementerian Perindustrian
NO JENIS 31 DESEMBER 2014 31 DESEMBER 2013KENAIKAN/
(PENURUNAN)Rp %
1 Tanah 2,240,180,243,236 2,067,385,745,501 172,794,497,735 8.362 Tanah BLU 115,629,079,088 117,727,799,088 (2,098,720,000) (1.78)3 Peralatan dan Mesin 2,747,819,254,939 2,506,124,596,380 241,694,658,559 9.644 Peralatan dan Mesin BLU 253,955,182,390 230,347,496,912 23,607,685,478 10.255 Gedung dan Bangunan 1,067,505,003,064 1,006,461,977,147 61,043,025,917 6.076 Gedung dan Bangunan BLU 100,197,470,297 98,923,034,446 1,274,435,851 1.297 Jalan, Irigasi dan Jaringan 51,641,621,122 48,749,460,682 2,892,160,440 5.938 Jalan, Irigasi dan Jaringan BLU 823,122,541 640,415,541 182,707,000 28.539 Aset Tetap Lainnya 24,698,981,646 22,999,124,941 1,699,856,705 7.3910 Aset Tetap Lainnya BLU 3,511,601,392 3,353,429,186 158,172,206 4.7211 Kontruksi Dalam Pengerjaan 28,364,810,058 19,726,146,000 8,638,664,058 43.79Jumlah 6,634,326,369,773 6,122,439,225,824 511,887,143,949 8.36Akumulasi Penyusutan
(2,007,015,621,943) (1,804,598,614,686) (202,417,007,257) 11.22Aset TetapNilai Buku Aset Tetap 4,627,310,747,830 4,317,840,611,138 09,470,136,692 7.17
C.2.1. TanahNilai Aset Tetap berupa tanah yang dimiliki Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp2.240.180.243.236,00 danRp2.067.385.745.501,00. Rincian nilai tanah Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 tersaji pada Tabel 35.
Tabel 35Rincian Saldo Tanah
NO URAIAN ESELON I31 Desember
201431 DESEMBER
2013KENAIKAN/
(PENURUNAN)1 Sekretariat Jenderal 1.475.612.301.136 1.303.584.338.401 172.027.962.735
2Badan Pengkajian Kebijakan Iklim danMutu Industri
751.823.892.100 12.744.050.000 739,079.842.100
3 Ditjen Industri Kecil dan Menengah 12.744.050.000 751.057.357.100 (738.313.307.100)TOTAL 2.240.180.243.236 2.067.385.745.501 172.794.497.735
Sedangkan penambahan dan pengurangan nilai tanah adalah sebagai berikut :
Aset Tetap
Rp4.627.310.747.830
Tanah
Rp2.240.180.243.236
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -39-
(dalam rupiah)Saldo per 31 Desember 2013 2.067.385.745.501Mutasi Tambah 173.265.397.735- Penambahan Saldo Awal 94.598.937.000- Reklasifikasi Masuk 88.660.000- Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset 78.577.800.735Mutasi Kurang 470.900.000- Reklasifikasi Keluar 88.660.000- Penghapusan 382.240.000Saldo per 31 Desember 2014 2.240.180.243.236Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 0Nilai Buku per 31 Desember 2014 2.240.180.243.236
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Tanah berdasarkan kelompokbarang adalah sebagai berikut:
a. Transaksi penambahan dari Penambahan Saldo Awal1 Tanah Persil 94.598.937.000
Jumlah 94.598.937.000
b. Transaksi penambahan dari Reklasifikasi Masuk1 Tanah Persil 88.660.000
Jumlah 88.660.000
c. Transaksi penambahan dari Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset1 Tanah Persil 78.577.800.735Jumlah 78.577.800.735
d. Transaksi pengurangan dari Reklasifikasi Keluar1 Tanah Persil 88.660.000
Jumlah 88.660.000
e. Transaksi pengurangan dari Penghapusan1 Tanah Persil 382.240.000
Jumlah 382.240.000
C.2.2. Tanah pada Badan Layanan UmumNilai Aset Tetap berupa Tanah pada BLU yang dimiliki KementerianPerindustrian Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 adalahsebesar Rp115.629.079.088,00 dan Rp117.727.799.088,00. Rincian nilai tanahpada BLU Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 tersaji padaTabel dibawah ini.
Tabel 36Rincian Saldo Tanah pada BLU
NO URAIAN ESELON I 31 Desember 201431 DESEMBER
2013KENAIKAN/
(PENURUNAN)1 Sekretariat Jenderal 9.980.769.130 9.980.769.130 0
2Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri
105.648.309.958 107.747.029.958 (2.098.720.000)
TOTAL 115.629.079.088 117.727.799.088 (2.098.720.000)
Tanah pada Badan
Layanan Umum
Rp115.629.079.088
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -40-
Sedangkan penambahan dan pengurangan nilai tanah pada BLU adalahsebagai berikut :
(dalam rupiah)Saldo per 31 Desember 2013 117.727.799.088Mutasi Kurang 2.098.720.000- Koreksi Nilai/Kuantitas 2.098.720.000Saldo per 31 Desember 2014 115.629.079.088Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 0Nilai Buku per 31 Desember 2014 115.629.079.088
Transaksi pengurangan dari Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas berupa TanahPersil sebesar Rp2.098.720.000,00
C.2.3.Peralatan dan MesinSaldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2014 dan Per31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp2.747.819.254.939,00 danRp2.506.124.596.380,00.Rincian nilai Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember2013 tersaji pada Tabel 37.
Tabel 37Rincian Saldo Peralatan dan Mesin
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 Desember 201431 DESEMBER
2013KENAIKAN/
(PENURUNAN)1 Sekretariat Jenderal 501,583,926,015 481,571,174,450 20,012,751,5652 Ditjen Industri Agro 314,414,711,925 312,464,375,425 1,950,336,5003 Ditjen Basis Industri Manufaktur 420,724,774,033 297,668,495,629 123,056,278,4044 Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 331,291,709,030 325,572,260,604 5,719,448,4265 Ditjen Industri Kecil dan Menengah 502,346,230,895 489,960,630,231 12,385,600,6646 Inspektorat Jenderal 8,304,963,275 8,011,913,405 293,049,870
7Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan MutuIndustri
614,419,836,780 537,558,535,280 76,861,301,500
8 Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri 45,426,176,656 44,039,688,026 1,386,488,6309 Ditjen Kerjasama Industri Internasional 9,306,926,330 9,277,523,330 29,403,000
TOTAL 2,747,819,254,939 2,506,124,596,380 241,694,658,559
Kenaikan nilai peralatan dan mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2013 2,506,124,596,380Mutasi Tambah 348,404,926,669- Penambahan Saldo Awal 400,000,000- Pembelian 57,730,916,207- Transfer Masuk 54,910,508,210- Hibah Masuk 132,545,927,172- Penyelesaian Pembangunan dgn KDP 75,295,382,850- Reklasifikasi Masuk 26,517,828,289- Perolehan Lainnya 49,850,000- Reklasifikasi dr Aset Lainnya ke AT 5,636,333
Peralatan dan Mesin
Rp2.747.819.254.939
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -41-
- Pengembangan Nilai Aset 422,875,000- Koreksi Nilai/Kuantitas 34,932,000- Pengembangan melalui KDP 1,540,000- Transaksi Normalisasi BMN AT 489,530,608Mutasi Kurang 106,710,268,110- Koreksi Nilai/Kuantitas 32,450,000- Penghapusan 9,445,000- Transfer Keluar 56,325,732,210- Hibah Keluar 1,695,242,000- Reklasifikasi Keluar 28,459,472,455- Koreksi Pencatatan 1,521,679,500- Penghentian Aset dari Penggunaan 18,361,060,214- Usulan Barang Hilang 1,888,000- Usulan Barang Hilang 299,475,000- Transaksi Normalisasi BMN AT 3,823,731Saldo per 31 Desember 2014 2,747,819,254,939Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 1,596,778,416,181Nilai Buku per 31 Desember 2014 1,151,040,838,758
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Peralatan dan Mesinberdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Penambahan dari penambahan Saldo Awal1 Alat Angkutan Darat Bermotor 400,000,000Jumlah 400,000,000
b. Transaksi Penambahan dari Pembelian1 Alat Besar Darat 24,750,000
2 Alat Bantu 21,885,000
3 Alat Angkutan Darat Bermotor 5,794,944,975
4 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 4,855,000
5 Alat Bengkel Bermesin 461,811,779
6 Alat Bengkel Tak Bermesin 180,522,900
7 Alat Ukur 1,942,269,550
8 Alat Pengolahan 379,135,880
9 Alat Kantor 3,721,779,188
10 Alat Rumah Tangga 9,424,426,506
11 Alat Studio 1,233,132,560
12 Alat Komunikasi 278,125,044
13 Peralatan Pemancar 806,176,330
14 Alat Kedokteran 253,162,200
15 Unit Alat Laboratorium 16,775,104,695
16 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 604,110,163
17 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 125,510,000
18 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 1,512,960,861
19 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 37,420,000
20 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi 204,501,510
21 Persenjataan Non Senjata Api 165,085,000
22 Alat Khusus Kepolisian 920,557,000
23 Komputer Unit 6,958,644,630
24 Peralatan Komputer 3,120,744,279
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -42-
25 Alat Eksplorasi Geofisika 21,352,380
26 Pengolahan Dan Pemurnian 20,662,500
27 Alat Deteksi 1,590,000
28 Alat Pelindung 148,830,000
29 Alat Sar 2,000,000
30 Alat Kerja Penerbangan 362,023,077
31 Alat Peraga Pelatihan Dan Percontohan 1,842,500,000
32 Unit Peralatan Proses/Produksi 352,578,200
33 Peralatan Olah Raga 27,765,000
Jumlah 57,730,916,207
c. Transaksi Penambahan dari Transfer Masuk1 Alat Bantu 787,500,000
2 Alat Angkutan Darat Bermotor 3,411,671,333
3 Alat Bengkel Bermesin 418,803,000
4 Alat Bengkel Tak Bermesin 139,831,120
5 Alat Ukur 445,093,838
6 Alat Pengolahan 132,000,000
7 Alat Kantor 2,136,044,246
8 Alat Rumah Tangga 4,623,870,431
9 Alat Studio 1,568,491,000
10 Peralatan Pemancar 28,936,000
11 Alat Kedokteran 216,500,000
12 Unit Alat Laboratorium 30,337,556,173
13 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 3,373,557,800
14 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 235,213,000
15 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 587,454,600
16 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 285,996,700
17 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi 11,973,250
18 Alat Khusus Kepolisian 263,169,457
19 Komputer Unit 1,029,270,093
20 Peralatan Komputer 234,900,338
21 Alat Kerja Penerbangan 15,281,900
22 Unit Peralatan Proses/Produksi 4,520,693,931
23 Peralatan Olah Raga 106,700,000
Jumlah 54,910,508,210
d. Transaksi penambahan dari Hibah masuk1 Alat Bengkel Tak Bermesin 4,486,887
2 Alat Ukur 2,203,109
3 Alat Kantor 81,756,000
4 Alat Rumah Tangga 39,288,169
5 Alat Studio 4,850,000
6 Unit Alat Laboratorium 1,894,025,179
7 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 5,686,752
8 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 82,365,422
9 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 33,737,176
10 Persenjataan Non Senjata Api 756,206
11 Alat Khusus Kepolisian 6,553,847
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -43-
12 Komputer Unit 4,925,000
13 Peralatan Komputer 990,000
14 Alat Eksplorasi Topografi 2,470,305
15 Unit Peralatan Proses/Produksi 130,381,833,120
Jumlah 132,545,927,172
e. Transaksi Penambahan dari Penyelesaian pembangunan dengan KDP1 Alat Bantu 150,000,000
2 Alat Angkutan Darat Bermotor 518,375,770
3 Alat Bengkel Bermesin 3,594,357,000
4 Alat Pengolahan 25,319,600
5 Alat Kantor 5,846,634,000
6 Alat Rumah Tangga 4,183,145,000
7 Alat Studio 21,879,100
8 Peralatan Pemancar 588,460,000
9 Unit Alat Laboratorium 20,478,455,880
10 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15,783,500,000
11 Alat Khusus Kepolisian 21,632,150,500
12 Pengolahan Dan Pemurnian 68,326,000
13 Unit Peralatan Proses/Produksi 2,404,780,000
Jumlah 75,295,382,850
f. Transaksi penambahan dari reklasifikasi masuk1 Alat Bantu 850,000
2 Alat Angkutan Darat Bermotor 935,500,000
3 Alat Bengkel Bermesin 3,594,357,000
4 Alat Bengkel Tak Bermesin 341,937,000
5 Alat Pengolahan 26,927,250
6 Alat Kantor 2,585,606,135
7 Alat Rumah Tangga 6,310,375,818
8 Alat Studio 91,985,210
9 Peralatan Pemancar 435,127,450
10 Alat Kedokteran 191,893,189
11 Alat Kesehatan Umum 53,702,927
12 Unit Alat Laboratorium 7,503,717,707
13 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 180,000,000
14 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 1,761,670,000
15 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 1,463,464,386
16 Komputer Unit 264,540,440
17 Peralatan Komputer 109,895,633
18 Pengolahan Dan Pemurnian 275,000,000
19 Alat Bantu Eksplorasi 209,003,964
20 Unit Peralatan Proses/Produksi 180,374,180
21 Peralatan Olah Raga 1,900,000
Jumlah 26,517,828,289
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -44-
g. Transaksi penambahan dari Perolehan Lainnya1 Unit Alat Laboratorium 49,850,000
Jumlah 49,850,000
h. Transaksi penambahan dari Reklasifikasi dari Aset Lainnya ke AsetTetap
1 Peralatan Komputer 5,636,333
Jumlah 5,636,333
i. Transaksi penambahan dari Pengembangan Nilai Aset1 Alat Angkutan Darat Bermotor 7,080,0002 Unit Alat Laboratorium 117,985,0003 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 99,000,0004 Komputer Unit 90,475,0005 Peralatan Komputer 76,835,0006 Unit Peralatan Proses/Produksi 31,500,000
Jumlah 422,875,000
j. Transaksi penambahan dari transaksi Koreksi Pencatatan Nilai danKuantitas
1 Unit Alat Laboratorium 34,932,000
Jumlah 34,932,000
k. Transaksi penambahan dari transaksi Pengembangan melalui KDP1 Alat Rumah Tangga 1,540,000
Jumlah 1,540,000
l. Transaksi penambahan dari transaksi Normalisasi BMN AT1 Alat Kantor 58,096,9682 Alat Rumah Tangga 13,079,0003 Unit Alat Laboratorium 43,768,5004 Komputer Unit 374,586,140
Jumlah 489,530,608
m. Transaksi pengurangan dari Koreksi Pencatatan Nilai dan Kuantitas1 Unit Alat Laboratorium 32,450,000
Jumlah 32,450,000
n. Transaksi pengurangan dari Penghapusan1 Unit Alat Laboratorium 9,445,000
Jumlah 9,445,000
o. Transaksi pengurangan dari Transfer Keluar1 Alat Bantu 787,500,0002 Alat Angkutan Darat Bermotor 3,580,171,3333 Alat Bengkel Bermesin 539,209,0004 Alat Bengkel Tak Bermesin 154,989,1205 Alat Ukur 445,093,8386 Alat Pengolahan 132,000,0007 Alat Kantor 2,136,044,2468 Alat Rumah Tangga 4,623,870,4319 Alat Studio 1,568,491,000
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -45-
10 Peralatan Pemancar 28,936,00011 Alat Kedokteran 216,500,00012 Unit Alat Laboratorium 31,448,716,17313 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 3,373,557,80014 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 235,213,00015 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 587,454,60016 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 285,996,70017 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi 11,973,25018 Alat Khusus Kepolisian 263,169,45719 Komputer Unit 1,029,270,09320 Peralatan Komputer 234,900,33821 Alat Kerja Penerbangan 15,281,90022 Unit Peralatan Proses/Produksi 4,520,693,93123 Peralatan Olah Raga 106,700,000
Jumlah 56,325,732,210
p. Transaksi Pengurangan dari Hibah Keluar1 Unit Alat Laboratorium 1,695,242,000
Jumlah 1,695,242,000
q. Transaksi pengurangan dari Reklasifikasi Keluar1 Alat Angkutan Darat Bermotor 935,500,000
2 Alat Bengkel Bermesin 3,594,357,000
3 Alat Kantor 6,107,680,000
4 Alat Rumah Tangga 4,510,130,522
5 Alat Komunikasi 951,816
6 Peralatan Komunikasi Navigasi 726,000,000
7 Unit Alat Laboratorium 8,099,273,160
8 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 451,000,000
9 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 1,381,500,000
10 Alat Khusus Kepolisian 236,669,457
11 Peralatan Komputer 5,180,500
12 Unit Peralatan Proses/Produksi 2,411,230,000
Jumlah 28,459,472,455
r. Transaksi pengurangan dari Koreksi Pencatatan1 Alat Ukur 1,521,679,500
Jumlah 1,521,679,500
s. Transaksi pengurangan dari Penghentian Aset dari Penggunaan1 Alat Bantu 50,000
2 Alat Angkutan Darat Bermotor 2,113,232,900
3 Alat Bengkel Bermesin 2,472,237,390
4 Alat Bengkel Tak Bermesin 3,064,367,200
5 Alat Ukur 18,796,782
6 Alat Pengolahan 58,866,000
7 Alat Kantor 815,049,890
8 Alat Rumah Tangga 2,334,221,023
9 Alat Studio 321,872,338
10 Alat Komunikasi 76,002,968
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -46-
11 Alat Kedokteran 379,508,849
12 Unit Alat Laboratorium 607,922,021
13 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 114,950,000
14 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 2,531,118
15 Komputer Unit 5,736,590,481
16 Peralatan Komputer 213,807,026
17 Unit Peralatan Proses/Produksi 26,054,228
18 Peralatan Olah Raga 5,000,000
Jumlah 18,361,060,214
t. Transaksi pengurangan dari Usulan Rusak Berat1 Alat Kantor 62,000
2 Alat Rumah Tangga 975,000
3 Peralatan Komputer 851,000
Jumlah 1,888,000
u. Transaksi pengurangan dari Usulan Barang Hilang1 Alat Angkutan Darat Bermotor 248,375,000
2 Komputer Unit 51,100,000
Jumlah 299,475,000
v. Transaksi pengurangan dari Normalisasi BMN AT1 Alat Bengkel Bermesin 412,000
2 Alat Bengkel Tak Bermesin 1,731,731
3 Unit Alat Laboratorium 1,680,000
Jumlah 3,823,731
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin disajikan pada Lampiran A1 LaporanKeuangan ini. Yang digunakan operasional kantor Kementerian Perindustriansebesar Rp1.724.306.676.134,00, PMN sebesar Rp620.416.295.398,00 yangsedang diproses di Kementerian Keuangan dan Hibah/Diserahkan kepadapemda atau masyarakat sebesar Rp403.096.283.407,00 yang rinciannyadisajikan pada Pengungkapan Penting Lainnya
C.2.4. Peralatan dan Mesin pada BLUSaldo Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin pada BLU Per 31 Desember2014 dan Per 31 Desember 2013 adalah Rp253.955.182.390,00 danRp230.347.496.912,00. Rincian nilai Peralatan dan Mesin pada BLU Per 31Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 38.
Tabel 38Rincian Saldo Peralatan dan Mesin pada BLU
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I31 DESEMBER
201431 DESEMBER
2013KENAIKAN/
(PENURUNAN)1 Sekretariat Jenderal 34.438.423.257 31.254.714.179 3.183.709.078
2Badan Pengkajian KebijakanIklim dan Mutu Industri
219.516.759.133 199.092.782.733 20.423.976.400
TOTAL 253.955.182.390 230.347.496.912 23.607.685.478
Peralatan dan Mesin
pada Badan Layanan
Umum
Rp253.955.182.390
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -47-
Kenaikan Nilai Peralatan dan Mesin pada BLU dapat dijelaskan sebagai berikut :(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2013 230.347.496.912Mutasi Tambah 39.701.260.303- Pembelian 8.801.200.303- Transfer Masuk 1.295.500.000- Hibah Masuk 50.000.000- Penyelesaian Pembangunan dgn KDP 15.768.648.500- Reklasifikasi Masuk 13.757.991.500- Pengembangan Nilai Aset 27.920.000Mutasi Kurang 16.093.574.825- Transfer Keluar 55.000.000- Reklasifikasi Keluar 13.765.616.500- Penghentian Aset dari Penggunaan 2.272.958.325Saldo per 31 Desember 2014 253.955.182.390Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 164.428.181.261Nilai Buku per 31 Desember 2014 89.527.001.129
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Peralatan dan Mesin pada BLUberdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Penambahan dari Pembelian1 Alat Angkutan Darat Bermotor 539,420,000
2 Alat Bengkel Bermesin 11,600,000
3 Alat Bengkel Tak Bermesin 113,901,500
4 Alat Ukur 120,764,935
5 Alat Pengolahan 34,153,000
6 Alat Kantor 530,320,895
7 Alat Rumah Tangga 801,921,961
8 Alat Studio 97,957,400
9 Alat Komunikasi 30,381,000
10 Peralatan Pemancar 68,000,000
11 Alat Kedokteran 1,500,000
12 Alat Kesehatan Umum 64,480,000
13 Unit Alat Laboratorium 3,977,424,002
14 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 342,480,400
15 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 70,725,000
16 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 585,324,900
17 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 99,150,000
18 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi 214,807,900
19 Alat Khusus Kepolisian 9,240,000
20 Komputer Unit 703,309,660
21 Peralatan Komputer 85,116,250
22 Alat Pengeboran Non Mesin 36,450,000
23 Alat Kerja Penerbangan 39,194,000
24 Unit Peralatan Proses/Produksi 223,577,500
Jumlah 8,801,200,303
b. Transaksi Penambahan dari Transfer Masuk1 Alat Angkutan Darat Bermotor 223,500,000
2 Unit Alat Laboratorium 1,072,000,000
Jumlah 1,295,500,000
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -48-
c. Transaksi penambahan dari Hibah masuk1 Unit Alat Laboratorium 50,000,000
Jumlah 50,000,000
d. Transaksi penambahan dari Penyelesaian Pembangunan dgn KDP1 Alat Bengkel Tak Bermesin 9,306,000,000
2 Alat Studio 419,650,000
3 Unit Alat Laboratorium 6,042,998,500
Jumlah 15,768,648,500
e. Transaksi penambahan dari Reklasifikasi Masuk1 Alat Bengkel Tak Bermesin 3,135,000,000
2 Alat Studio 165,990,000
3 Unit Alat Laboratorium 6,093,411,500
4 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 388,740,000
5 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 141,900,000
6 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi & Instrumentasi 70,950,000
7 Alat Khusus Kepolisian 3,762,000,000
Jumlah 13,757,991,500
f. Transaksi penambahan dari Pengembangan Nilai Aset1 Unit Alat Laboratorium 27,920,000
Jumlah 27,920,000
g. Transaksi pengurangan dari Transfer Keluar1 Alat Angkutan Darat Bermotor 55,000,000
Jumlah 55,000,000
h. Transaksi pengurangan dari Reklasifikasi Keluar1 Alat Bengkel Tak Bermesin 9,306,000,000
2 Alat Studio 419,650,000
3 Alat Kedokteran 1,500,000
4 Unit Alat Laboratorium 4,038,466,500
Jumlah 13,765,616,500
i. Transaksi pengurangan dari Penghentian Aset dari Penggunaan1 Alat Bantu 136,000
2 Alat Angkutan Darat Bermotor 175,800,000
3 Alat Bengkel Bermesin 460,869,000
4 Alat Bengkel Tak Bermesin 1,484,000
5 Alat Ukur 2,890,000
6 Alat Pengolahan 30,576,000
7 Alat Kantor 132,904,000
8 Alat Rumah Tangga 144,923,250
9 Alat Studio 20,521,000
10 Alat Komunikasi 17,953,000
11 Alat Kedokteran 45,991,000
12 Unit Alat Laboratorium 867,962,875
13 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 1,650,000
14 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 61,017,000
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -49-
15 Komputer Unit 271,176,200
16 Peralatan Komputer 32,712,000
17 Peralatan Olah Raga 4,393,000
Jumlah 2,272,958,325
Rincian aset tetap Peralatan dan Mesin pada BLU disajikan pada LampiranA1 Laporan Keuangan ini.
C.2.5. Gedung dan BangunanNilai Gedung dan Bangunan di Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 adalah Rp1.067.505.003.064,00 danRp1.006.461.977.147,00.
Rincian nilai Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 tersaji pada Tabel 39.
Tabel 39Rincian Saldo Gedung dan Bangunan
Kementerian PerindustrianNO URAIAN ESELON I 31 DESEMBER 2014 31 DESEMBER
2013KENAIKAN/
(PENURUNAN)1 Sekretariat Jenderal 790.036.768.995 737.862.268.878 52.174.500.117
2 Ditjen Industri Agro 11.221.363.328 11.221.363.328 0
3 Ditjen Basis Industri Manufaktur 29.251.990.075 23.572.126.075 5.679.864.000
4 Ditjen Industri Kecil dan Menengah 3.247.040.270 3.247.040.270 0
5 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 211.360.385.196 210.351.771.396 1.008.613.800
6 Ditjen Pengembangan PerwilayahanIndustri 22.387.455.200 20.207.407.200 2.180.048.000
TOTAL 1.067.505.003.064 1.006.461.977.147 61.043.025.917
Mutasi Gedung dan Bangunan per tanggal pelaporan adalah sebagaiberikut:
(dalam rupiah)Saldo per 31 Desember 2013 1.006.461.977.147Mutasi Tambah 84.974.115.198- Pembelian 280.116.000- Hibah Masuk 68.000.000- Penyelesaian Pembangunan dgn KDP 26.479.121.600- Reklasifikasi Masuk 23.336.952.506- Penyelesaian Pembangunan dgn Langsung 168.826.000- Pengembangan Nilai Aset 6.831.262.929- Koreksi Nilai/Kuantitas 4.595.680.387- Penerimaan Aset Tetap Renovasi 5.735.629.121- Pengembangan melalui KDP 17.478.526.655Mutasi Kurang 23.931.089.281- Koreksi Nilai/Kuantitas 4.488.185.875- Reklasifikasi Keluar 16.651.381.406- Penghentian Aset dari Penggunaan 2.791.522.000Saldo per 31 Desember 2014 1,067,505,003,064Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 218,528,268,040Nilai Buku per 31 Desember 2014 848,976,735,024
Gedung dan Bangunan
Rp1.067.505.003.064
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -50-
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Gedung dan Bangunanberdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Penambahan dari Pembelian1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 280,116,000
Jumlah 280,116,000
b. Transaksi Penambahan dari Hibah Masuk1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 68,000,000
Jumlah 68,000,000
c. Transaksi Penambahan dari Penyelesaian Pembangunan denganKDP
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 20,400,158,500
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 6,078,963,100
Jumlah 26,479,121,600
d. Transaksi Penambahan dari Reklasifikasi Masuk1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 17,377,524,806
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 5,959,427,700
Jumlah 23,336,952,506
e. Transaksi Penambahan dari Penyelesaian Pembangunan denganLangsung
1 Tugu/Tanda Batas 168,826,000
Jumlah 168,826,000
f. Transaksi penambahan dari Pengembangan Nilai Aset1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 6,314,219,429
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 195,943,500
3 Tugu/Tanda Batas 321,100,000
Jumlah 6,831,262,929
g. Transaksi Penambahan dari Koreksi Pencatatan Nilai/KuantitasBangunan Gedung Tempat Kerja 4,595,680,387
Jumlah 4,595,680,387
h. Transaksi penambahan dari Penerimaan Aset Tetap Renovasi1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 5,540,485,040
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 195,144,081
Jumlah 5,735,629,121
i. Transaksi Penambahan dari Pengembangan melalui KDP1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 15,496,725,855
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 1,981,800,800
Jumlah 17,478,526,655
j. Transaksi pengurangan dari Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 4,488,185,875
Jumlah 4,488,185,875
k. Transaksi pengurangan dari Reklasifikasi Keluar1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 9,444,200,806
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 7,207,180,600
Jumlah 16,651,381,406
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -51-
l. Transaksi pengurangan dari Penghentian Aset dari Penggunaan1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 2,791,522,000
Jumlah 2,791,522,000
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran A1Laporan Keuangan ini.
C.2.6. Gedung dan Bangunan pada BLU
Nilai Gedung dan Bangunan pada BLU Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 adalah sebesar Rp100.197.470.297,00 danRp98.923.034.446,00.
Rincian nilai Gedung dan Bangunan pada BLU Per 31 Desember 2014 danPer 31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 40.
Tabel 40Rincian Saldo Gedung dan Bangunan pada BLU
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 DESEMBER2014
31 DESEMBER2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 24.809.630.103 24.700.480.252 109.149.851
2 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 75.387.840.194 74.222.554.194 1.165.286.000
TOTAL 100.197.470.297 98.923.034.446 1.274.435.851Mutasi Gedung dan Bangunan pada BLU per tanggal pelaporan adalahsebagai berikut :
(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2013 98.923.034.446
Mutasi Tambah 1.667.696.751
- Pembelian 41.923.000
- Penyelesaian Pembangunan dgn KDP 759.866.000
- Pengembangan Nilai Aset 472.646.851
- Perolehan Lainnya 393.260.900
Mutasi Kurang 393.260.900
- Koreksi Nilai/Kuantitas 393.260.900
Saldo per 31 Desember 2014 100.197.470.297
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 15.559.143.032
Nilai Buku per 31 Desember 2014 84.638.327.265
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Gedung dan Bangunanpada BLU berdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:a. Transaksi Penambahan dari Pembelian
1 Tugu/Tanda Batas 41,923,000
Jumlah 41,923,000b. Transaksi Penambahan dari Penyelesaian Pembangunan dengan
KDP1 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 759,866,000
Jumlah 759,866,000c. Transaksi Penambahan dari Pengembangan Nilai Aset
1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 472,646,851
Jumlah 472,646,851
Gedung dan Bangunan
pada Badan Layanan
Umum
Rp100.197.470.297
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -52-
d. Transaksi Penambahan dari Perolehan lainnya1 Bangunan Gedung Tempat Kerja 26,655,800
2 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 366,605,100
Jumlah 393,260,900e. Transaksi Pengurangan dari Koreksi Nilai dan Kuantitas
1 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 393,260,900
Jumlah 393,260,900
Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan pada BLU disajikan padaLampiran A1 Laporan Keuangan ini.
C.2.7. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp51,641,621,122,00 danRp48.749.460.682,00.Rincian nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 tersaji pada Tabel 41.
Tabel 41Rincian Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 DESEMBER2014
31 DESEMBER2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 13.363.845.387 11.349.604.032 2.014.241.355
2 Ditjen Industri Agro 2.482.788.000 2.482.788.000 -
3 Ditjen Basis Industri Manufaktur 23.543.850.418 23.543.850.418 -
4 Ditjen Industri Kecil dan Menengah 228.088.255 65.130.000 162.958.255
5 Inspektorat Jenderal 28.500.000 28.500.000 -
6 Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri 2.100.000 - 2.100.000
7 Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan MutuIndustri 11.992.449.062 11.279.588.232 712.860.830
TOTAL 51.641.621.122 48.749.460.682 2.892.160.440
Mutasi transaksi terhadap aset jalan, irigasi dan jaringan per tanggalpelaporan sebagai berikut :
(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2013 48.749.460.682
Mutasi Tambah 3.090.360.440
- Pembelian 747.775.130
- Transfer Masuk 198.200.000
- Reklasifikasi Masuk 810.832.560
- Pengembangan Nilai Aset 737.013.750
- Pengembangan Melalui KDP 596.539.000
Mutasi Kurang 198.200.000
- Transfer Keluar 198.200.000
Saldo per 31 Desember 2014 51.641.621.122
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 10.535.924.770
Nilai Buku per 31 Desember 2014 41.105.696.352
Jalan, Irigasi
dan Jaringan
Rp51.641.621.122
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -53-
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringanberdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Penambahan dari Pembelian1 Instalasi Gardu Listrik 48,497,200
2 Instalasi Gas 74,910,000
3 Instalasi Lain 200,850,000
4 Jaringan Listrik 423,517,930
Jumlah 747,775,130
b. Transaksi Penambahan dari Transfer Masuk1 Bangunan Air Irigasi 198,200,000
Jumlah 198,200,000
c. Transaksi Penambahan dari Reklasifikasi Masuk1 Instalasi Air Bersih / Air Baku 163,961,600
2 Instalasi Lain 162,958,255
3 Jaringan Listrik 483,912,705
Jumlah 810,832,560
d. Transaksi Penambahan dari Pengembangan Nilai Aset1 Jalan 498,246,750
2 Bangunan Pengembangan Sumber Air Dan Air Tanah 39,200,000
3 Jaringan Listrik 199,567,000
Jumlah 737,013,750
e. Transaksi Penambahan dari Pengembangan Melalui KDP1 Jalan 404,490,000
2 Bangunan Air Irigasi 192,049,000
Jumlah 596,539,000
f. Transaksi pengurangan dari Transfer Keluar1 Bangunan Air Irigasi 198,200,000
Jumlah 198,200,000
Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran A1Laporan Keuangan ini.
C.2.8. Jalan, Irigasi dan Jaringan pada BLUSaldo Jalan, Irigasi dan Jaringan pada BLU yang dimiliki KementerianPerindustrian Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 adalahsama untuk masing-masing sebesar Rp823.122.541,00. Rincian nilaiJalan, Irigasi dan Jaringan pada BLU Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 tersaji pada Tabel 42
Tabel 42Rincian Saldo Jaringan, Irigasi dan Jaringan BLU
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 DESEMBER2014
31 DESEMBER2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 387,907,045 205,200,045 182,707,000
2 Badan Pengkajian Kebijakan Iklim danMutu Industri 435,215,496 435,215,496 -
TOTAL 823,122,541 640,415,541 182,707,000
Jalan, Irigasi dan
Jaringan pada
Badan Layanan Umum
Rp823.122.541,00
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -54-
Mutasi transaksi terhadap aset jalan, irigasi dan jaringan per tanggalpelaporan sebagai berikut :
(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2013 640,415,541
Mutasi Tambah 182,707,000
- Pembelian 82,827,000
- Pengembangan Nilai Aset 99,880,000
Saldo per 31 Desember 2014 823,122,541
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 223,110,746
Nilai Buku per 31 Desember 2014 600,011,795
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringanpada BLU berdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Penambahan dari Pembelian1 Instalasi Air Bersih / Air Baku 9,968,000
2 Instalasi Gas 58,064,000
3 Instalasi Lain 14,795,000
Jumlah 82,827,000
b. Transaksi Penambahan dari Pengembangan Nilai Aset1 Instalasi Lain 99,880,000
Jumlah 99,880,000
C.2.9. Aset Tetap LainnyaSaldo Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2014 dan Per 31 Desember2013 adalah Rp24,698,981,646,00 dan Rp22.999.124.941,00 yangmerupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, serta jalan, irigasi danjaringan.Rincian nilai Aset Tetap Lainnya Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 tersaji pada Tabel 43.
Tabel 43Rincian Saldo Aset Tetap Lainnya
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 DESEMBER2014
31 DESEMBER2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 12,327,508,607 11,258,893,888 1,068,614,7192 Ditjen Industri Agro 55,720,000 696,811,000 (641,091,000)3 Ditjen Basis Industri Manufaktur 758,634,030 650,703,030 107,931,000
4 Ditjen Industri Unggulan BerbasisTeknologi Tinggi 3,595,111,500 82,911,500 3,512,200,000
5 Ditjen Industri Kecil dan Menengah 1,069,958,917 3,476,335,767 (2,406,376,850)6 Inspektorat Jenderal 137,808,729 123,695,849 14,112,880
7 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 6,693,279,863 6,709,603,907 (16,324,044)
8 Ditjen Pengembangan PerwilayahanIndustri - - -
9 Ditjen Kerjasama IndustriInternasional 60,960,000 170,000 60,790,000
TOTAL 24,698,981,646 22,999,124,941 1,699,856,705
Aset Tetap Lainnya
Rp24.698.981.646
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -55-
Mutasi transaksi terhadap Aset tetap Lainnya sebagai berikut:(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2013 22,999,124,941
Mutasi Tambah 8,359,027,326
- Penambahan Saldo Awal 69,874,200
- Pembelian 609,319,865
- Pembelian (ATR) 1,185,611,121
- Transfer Masuk 34,500,000
- Penyelesaian Pembangunan Dengan KDP (ATR) 5,563,376,500
- Reklasifikasi Masuk 34,104,150
- Reklasifikasi Masuk (ATR) 861,241,500
- Koreksi Nilai/Kuantitas 999,990
Mutasi Kurang 6,659,170,621
- Transfer Keluar 34,500,000
- Transfer Keluar (ATR) 5,735,629,121
- Reklasifikasi Keluar 27,800,000
- Reklasifikasi Keluar (ATR) 861,241,500
Saldo per 31 Desember 2014 24,698,981,646
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 936,795,775
Nilai Buku per 31 Desember 2014 23,762,185,871
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap Lainnyaberdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:a. Transaksi Penambahan dari penambahan Saldo Awal
1 Bahan Perpustakaan Tercetak 69,874,200
Jumlah 69,874,200
b. Transaksi Penambahan dari Pembelian1 Bahan Perpustakaan Tercetak 608,852,365
2 Kartografi, Naskah Dan Lukisan 467,500
Jumlah 609,319,865
c. Transaksi Penambahan dari Pembelian Aset Tetap Renovasi (ATR)1 Gedung Dan Bangunan Dalam Renovasi 1,185,611,121
Jumlah 1,185,611,121
d. Transaksi penambahan dari Transfer Masuk1 Bahan Perpustakaan Tercetak 34,500,000
Jumlah 34,500,000
e. Transaksi penambahan dari Penyelesaian Pembangunan DenganKDP Aset Tetap Renovasi (ATR)
1 Gedung Dan Bangunan Dalam Renovasi 5,563,376,500
Jumlah 5,563,376,500
f. Transaksi penambahan dari Reklasifikasi Masuk1 Bahan Perpustakaan Tercetak 25,900,000
2 Kartografi, Naskah Dan Lukisan 4,275,000
3 Alat Bercorak Kebudayaan 3,929,150
Jumlah 34,104,150
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -56-
g. Transaksi penambahan dari Reklasifikasi Masuk Aset TetapRenovasi (ATR)
1 Gedung Dan Bangunan Dalam Renovasi 861,241,500
Jumlah 861,241,500
h. Transaksi penambahan dari Koreksi Nilai dan Kuantitas1 Kartografi, Naskah Dan Lukisan 999,990
Jumlah 999,990
i. Transaksi pengurangan dari Transfer Keluar1 Bahan Perpustakaan Tercetak 34,500,000
Jumlah 34,500,000
j. Transaksi pengurangan dari Transfer Keluar Aset Tetap Renovasi(ATR)
1 Gedung Dan Bangunan Dalam Renovasi 5,735,629,121
Jumlah 5,735,629,121
k. Transaksi pengurangan dari Reklasifikasi Keluar1 Bahan Perpustakaan Tercetak 27,800,000
Jumlah 27,800,000
l. Transaksi pengurangan dari Reklasifikasi Keluar Aset TetapRenovasi (ATR)
1 Gedung Dan Bangunan Dalam Renovasi 861,241,500
Jumlah 861,241,500
Rincian aset tetap Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran A1Laporan Keuangan ini.
C.2.10. Aset Tetap Lainnya pada BLU
Saldo Aset Tetap Lainnya pada BLU Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 adalah Rp3.511.601.392,00 Rp3.353.429.186,00. Yangmerupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah,peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, serta jalan, irigasi danjaringan pada satuan kerja BLU.
Rincian nilai Aset tetap Lainnya pada BLU Per 31 Desember 2014 dan Per31 Desember 2013 tersaji pada Tabel 44.
Tabel 44
Rincian Saldo Aset Tetap Lainnya BLU
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 Desember2014
31 DESEMBER2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 1,349,472,399 1,223,096,193 126,376,206
2 Badan Pengkajian KebijakanIklim dan Mutu Industri 2,162,128,993 2,130,332,993 31,796,000
TOTAL 3,511,601,392 3,353,429,186 158,172,206
Aset Tetap Lainnya
pada Badan
Layanan Umum
Rp3.511.601.392
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -57-
Mutasi transaksi terhadap Aset tetap Lainnya pada BLU sebagai berikut:(dalam rupiah)
Saldo per 31 Desember 2013 3,353,429,186
Mutasi Tambah 171,176,300
- Pembelian 171,176,300
Mutasi Kurang 13,004,094
- Penghentian Aset dr Penggunaan 13,004,094
Saldo per 31 Desember 2014 3,511,601,392
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 25,782,138
Nilai Buku per 31 Desember 2014 3,485,819,254
Rincian transaksi penambahan dan pengurangan Aset Tetap Lainnya padaBLU berdasarkan kelompok barang adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Penambahan dari Pembelian1 Bahan Perpustakaan Tercetak 171,176,300
Jumlah 171,176,300
b. Transaksi Pengurangan dari Penghentian Aset dari Penggunaan1 Bahan Perpustakaan Tercetak 12,654,094
2 Alat Bercorak Kebudayaan 350,000
Jumlah 13,004,094
C.2.11. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31 Desember 2014 dan Per 31Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp28.364.810.058,00dan Rp19.726.146.000,00. Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan Per 31Desember 2014 dan Per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut.
Tabel 45Rincian Konstruksi Dalam Pengerjaan
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 Desember2014
31 DESEMBER2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal - - -2 Ditjen Industri Agro - 286,605,000 (286,605,000)
3 Ditjen Industri Unggulan BerbasisTeknologi Tinggi 28,364,810,058 19,439,541,000 8,925,269,058
4 Badan Pengkajian Kebijakan Iklim danMutu Industri - - -
TOTAL 28,364,810,058 19,726,146,000 8,638,664,058
C.2.12. Akumulasi Penyusutan Aset tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2014 dan 31Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp2.007.015.621.943,00dan Rp1.804.598.614.686,00.
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan kontra akun Aset Tetapyang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai
Akumulasi
Penyusutan Aset Tetap
Rp2.007.015.621.943
Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Rp28.364.810.058
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -58-
sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selainuntuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2014 tersajipada Tabel 46
Tabel 46Rincian Akumulasi Penyusutan Aset tetap
No Aset Tetap Nilai PerolehanAkm.
Nilai BukuPenyusutan(1) (2) (3) (4) (5) = (3) – (4)
1 Tanah 2,240,180,243,236 - 2,240,180,243,2362 Tanah BLU 115,629,079,088 - 115,629,079,0883 Peralatan dan Mesin 2,747,819,254,939 1,596,778,416,181 1,151,040,838,7584 Peralatan dan Mesin BLU 253,955,182,390 164,428,181,261 89,527,001,1295 Gedung dan Bangunan 1,067,505,003,064 218,528,268,040 848,976,735,0246 Gedung dan Bangunan BLU 100,197,470,297 15,559,143,032 84,638,327,2657 Jalan, Irigasi dan Jaringan 51,641,621,122 10,535,924,770 41,105,696,3528 Jalan, Irigasi dan Jaringan BLU 823,122,541 223,110,746 600,011,7959 Aset Tetap Lainnya 24,698,981,646 936,795,775 23,762,185,871
10 Aset Tetap Lainnya BLU 3,511,601,392 25,782,138 3,485,819,25411 Konstruksi Dalam Pengerjaan 28,364,810,058 - 28,364,810,058
Jumlah 6,634,326,369,773 2,007,015,621,943 4,627,310,747,830
C.3. Piutang Jangka PanjangC.3.1 Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) BLUNilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp24.000.000,00 dan
Rp00,00. Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara
akibat kelalaiannya atau tindakannya yang melanggar hukum yang
mengkaibatkan kerugian Negara. Sedangkan Tuntutan Ganti Rugi adalah
tagihan kepada pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu
kerugian yang diseritanya oleh Negara karena kelalaiannya.
Rincian Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per tanggal 31
Desember 2014 tersaji pada Tabel 47.Tabel 47
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi BLU per Eselon IKementerian Perindustrian
NO Eselon I Jumlah Debitor TA 2014 TA 2013
1 Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 24,000,000 0
TOTAL 24,000,000 0
Sedangkan mutasi TP/TGR pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :Saldo per 31 Desember 2013 0Mutas Tambah :- TGR Kehillangan alat uji berupa data logger tracksense pengukur panas 48,053,303Mutasi Kurang :- Reklasifikasi menjadi Bagian Lancar TP/TGR 24,053,303- Pembayaran ke kas negaraSaldo Per 31 Desember 2014 24,000,000
Tagihan Tuntutan
Perbendaharaaan/T
untutan Ganti Rugi
(TP/TGR) BLU
Rp24.000.000
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -59-
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
- Penambahan sebesar Rp48.053.303,00 merupakan penambahan
TGR Kehilangan alat uji berupa data logger tracksense pengukur
panas.
- Pengurangan sebesar Rp24.053.303,00 merupakan reklasifikasi
menjadi bagian lancar TP/TGPR
C.3.2 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan TuntutanPerbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) BLU
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan TuntutanPerbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2014dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp120.000,00 danRp00,00, yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan TagihanTuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang ditentukanoleh kualitas masing-masing piutang TP/TGR.Ringkasan perhitungan Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan TuntutanPerbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) disajikan pada Tabel 48.
Tabel 48Rincian Penyisihan Piutang tak Tertagih
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)Kementerian Perindustrian
NO KUALITAS JUMLAHDEBITUR NILAI PIUTANG PENYISIHAN NILAI PENYISIHAN
1 Lancar 24,000,000 0.50 120,0002 Kurang Lancar 10.00 -3 Diragukan 50.00 -4 Macet 100.00 -
Total 24,000,000 120,000
C.4. Aset LainnyaSaldo Aset Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 adalahRp32.965.700.097,00 dan Rp29.900.017.796,00, yang merupakan asetyang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun asettetap. Rincian Nilai Aset Lainnya pada tanggal pelaporan tersaji pada Tabel49.
Tabel 49Rincian Aset Lainnya
NO URAIAN TA 2014 TA 2013KENAIKAN/
(PENURUNAN)Rp %
1 Aset Tak Berwujud 30,031,767,899 29,171,123,047 860,644,852 2.952 Aset Tak Berwujud pada BLU 505,825,000 412,105,000 93,720,000 22.743 Aset Lain-Lain 14,766,795,706 5,589,449,504 9,177,346,202 164.194 Aset Lain-Lain pada BLU 2,471,199,872 759,873,853 1,711,326,019 225.21
Jumlah 47,775,588,477 35,932,551,404 11,843,037,073 32.96Akumulasi Penyusutan (14,809,888,380) (6,032,533,608) (8,777,354,772) 145.50
Nilai Buku 32,965,700,097 29,900,017,796 3,065,682,301 10.25
Penyisihan piutang tak
tertagih – Tagihan
Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR) BLU
Rp120.000
Aset Lainnya
Rp32.965.700.097
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -60-
C.4.1. Aset Tak BerwujudSaldo Aset Tak Berwujud (ATB) per 31 Desember 2014 dan 2013 adalahRp30.031.767.899 dan Rp29.171.123.047,00. Aset Tak Berwujudmerupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidakmempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada lingkup KementerianPerindustrian berupa software yang digunakan untuk menunjangoperasional kantor. Adapun rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember2014 dan 2013 tersaji pada Tabel 50
Tabel 50Rincian Aset Tak Berwujud per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 Desember2014
31 Desember2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 6,456,462,899 5,795,969,047 660,493,8522 Ditjen Industri Agro 4,200,000 4,200,000 03 Ditjen Basis Industri Manufaktur 354,175,840 348,375,840 5,800,000
4 Ditjen Industri Unggulan Berbasis TeknologiTinggi 18,473,434,720 18,473,434,720 0
5 Ditjen Industri Kecil dan Menengah 971,651,000 826,055,000 145,596,0006 Inspektorat Jenderal 45,760,000 45,760,000 0
7 Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan MutuIndustri 3,304,663,690 3,277,568,690 27,095,000
8 Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri 295,300,000 292,000,000 3,300,0009 Ditjen Kerjasama Industri Internasional 126,119,750 107,759,750 18,360,000
TOTAL 30,031,767,899 29,171,123,047 860,644,852Sedangkan mutasi Aset Tak Berwujud pada tahun 2014 adalah sebagaiberikut:
(dalam rupiah)Saldo per 31 Desember 2013 29,171,123,047
Mutasi Tambah 1,922,144,852
- Penambahan Saldo Awal 25,905,000
- Pembelian 770,739,852
- Transfer Masuk 1,061,500,000
- Pengembangan Nilai Aset 64,000,000
Mutasi Kurang 1,061,500,000
- Transfer Keluar 1,061,500,000
Saldo per 31 Desember 2014 30,031,767,899
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 0
Nilai Buku per 31 Desember 2014 30,031,767,899
Mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Transaksi penambahan dari penambahan saldo awal berupa software
sebesar Rp25.905.000,00b. Transaksi penambahan dari Pembelian berupa Software sebesar
Rp425.666.100,00, lisensi sebesar Rp320.603.800 dan Aset TakBerwujud Lainnya sebesar Rp24.469.952,00
c. Transaksi Penambahan dari transfer masuk berupa software sebesarRp1.061.500.000,00
Aset Tak Berwujud
Rp30.031.767.899
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -61-
d. Transaksi Penambahan dari Pengembangan Nilai Aset berupaSoftware sebesar Rp53.000.000,00 dan Aset Tak Beruwujud Lainnyasebesar Rp11.000.000,00
e. Transaksi pengurangan dari Transfer Keluar berupa Aset Tak berwujudlainnya sebesar Rp1.061.500.000,00
C.4.2. Aset Tak Berwujud pada BLU
Saldo Aset Tak Berwujud pada BLU adalah Rp505.825.000,00 danRp412.105.000,00. Aset Tak Berwujud pada BLU merupakan aset padaSatuan Kerja BLU yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidakmempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada BLU di lingkupKementerian Perindustrian berupa software yang digunakan untukmenunjang operasional kantor. Nilai Aset Tak Berwujud pada BLU tersajipada lingkup Kementerian Perindustrian per 31 Desember 2014 dan 2013tersaji pada Tabel 51
Tabel 51Rincian Aset Tak Berwujud BLU per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 Desember 2014 31 Desember 2013 KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 262,693,000 180,193,000 82,500,000
2Badan Pengkajian KebijakanIklim dan Mutu Industri 243,132,000 231,912,000 11,220,000
TOTAL 505,825,000 412,105,000 93,720,000
Sedangkan mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskansebagai berikut :
Saldo Awal per 31 Desember 2013 412,105,000Mutasi Tambah 93,720,000- Pembelian 93,720,000Saldo per 31 Desember 2014 505,825,000
Mutasi Penambahan dari Pembelian berupa software sebesarRp93.720.000,00
C.4.3. Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-Lain per 31 Desember 2014 dan 2013 adalahRp14.766.795.706,00 dan Rp5.589.449.504,00 yang merupakan BarangMilik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagidigunakan dalam operasional lingkup Kementerian Perindustrian sertadalam proses penghapusan dari BMN. Rincian nilai Aset Lain-lain diKementerian Perindustrian per 31 Desember 2014 dan 2013 disajikan padaTabel 52.
Aset Tak Berwujud
pada BLU
Rp505.825.000
Aset Lain-Lain
Nilai Perolehan:
Rp14.766.795.706
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -62-
Tabel 52Rincian Aset Lain-Lain per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 Desember2014
31 Desember2013
KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 10,337,687,224 3,242,658,252 7,095,028,972
2 Ditjen Basis IndustriManufaktur 129,163,000 129,163,000 0
3 Ditjen Industri UnggulanBerbasis Teknologi Tinggi 43,250,000 100,500,000 (57,250,000)
4 Ditjen Industri Kecil danMenengah 317,771,414 317,771,414 0
5 Inspektorat Jenderal 50,060,135 50,060,135 0
6 Badan Pengkajian KebijakanIklim dan Mutu Industri 3,888,863,933 1,749,296,703 2,139,567,230
TOTAL 14,766,795,706 5,589,449,504 9,177,346,202
Sedangkan mutasi penambahan dan pengurangan dapat dijelaskan sebagaiberikut :
Saldo per 31 Desember 2013 5,589,449,504
Mutasi Tambah 21,154,262,214
- Penghentian Aset dr Penggunaan 21,152,582,214
- Transaksi Normalisasi BMN AL 1,680,000
Mutasi Kurang 11,976,916,012
- Penggunaan kembali BMN yg dihentikan 5,636,333
- Penghapusan 3,504,419,466
- Usulan Barang Rusak Berat 7,704,647,836
- Usulan Barang Hilang 258,990,000
- Transaksi Normalisasi BMN AL 503,222,377
Saldo per 31 Desember 2014 14,766,795,706
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 12,743,932,362
Nilai Buku per 31 Desember 2014 2,022,863,344
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain dapat dijelaskan
sebagai berikut:a. Mutasi penambahan dari penghentian aset dari penggunaan sebesar
Rp21.152.582.214,001 Alat Bantu 50,0002 Alat Angkutan Darat Bermotor 2,113,232,9003 Alat Bengkel Bermesin 2,472,237,3904 Alat Bengkel Tak Bermesin 3,064,367,2005 Alat Ukur 18,796,7826 Alat Pengolahan 58,866,0007 Alat Kantor 815,049,8908 Alat Rumah Tangga 2,334,221,0239 Alat Studio 321,872,338
10 Alat Komunikasi 76,002,96811 Alat Kedokteran 379,508,84912 Unit Alat Laboratorium 607,922,021
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -63-
13 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 114,950,00014 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 2,531,11815 Komputer Unit 5,736,590,48116 Peralatan Komputer 213,807,02617 Unit Peralatan Proses/Produksi 26,054,22818 Peralatan Olah Raga 5,000,00019 Bangunan Gedung Tempat Kerja 2,791,522,000
Jumlah 21,152,582,214
b. Mutasi penambahan dari Transaksi Normalisasi BMN Aset Lainnyaberupa Unit Alat Laboratorium sebesar Rp1.680.000,00
c. Mutasi pengurangan dari penggunaan kembali BMN yang dihentikanberupa Peralatan Komputer sebesar Rp5.636.333,00
d. Mutasi Pengurangan dari Penghapusan sebesar Rp3.504.419.466,001 Alat Bantu 8,200,0002 Alat Angkutan Darat Bermotor 328,900,0003 Alat Bengkel Bermesin 2,077,0004 Alat Bengkel Tak Bermesin 5,295,0005 Alat Ukur 759,0566 Alat Pengolahan 69,141,0007 Alat Kantor 135,874,6818 Alat Rumah Tangga 839,477,9309 Alat Studio 38,777,757
10 Alat Komunikasi 7,121,47611 Alat Kedokteran 6,305,02112 Unit Alat Laboratorium 308,608,63913 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 12,400,00014 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 1,289,35015 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 5,429,42116 Komputer Unit 978,958,81917 Peralatan Komputer 168,575,73018 Unit Peralatan Proses/Produksi 18,799,00019 Bangunan Gedung Tempat Kerja 567,059,00020 Bahan Perpustakaan Terekam Dan Bentuk Mikro 1,370,586
Jumlah 3,504,419,466
e. Mutasi Pengurangan dari Usulan Barang Rusak Berat sebesarRp7.704.647.836,00
1 Alat Angkutan Darat Bermotor 198,708,3002 Alat Bengkel Tak Bermesin 3,064,367,2003 Alat Kantor 238,475,2834 Alat Rumah Tangga 297,496,1055 Alat Studio 275,940,0006 Alat Komunikasi 54,331,4487 Unit Alat Laboratorium 390,654,0008 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 114,950,0009 Komputer Unit 2,953,909,657
10 Peralatan Komputer 115,815,843Jumlah 7,704,647,836
f. Mutasi pengurangan dari Usulan Barang Hilang berupa Alat AngkutanDarat bermotor sebesar Rp258.990.000,00
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -64-
g.Mutasi Pengurangan dari Transaksi Normalisasi BMN Aset Lainnyasebesar Rp503.222.377,001 Alat Bengkel Bermesin 206,0002 Alat Bengkel Tak Bermesin 10,021,7693 Alat Ukur 1,533,0004 Alat Kantor 58,096,9685 Alat Rumah Tangga 12,807,0006 Unit Alat Laboratorium 45,971,5007 Komputer Unit 374,586,140
Jumlah 503,222,377
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutandan nilai buku tersaji pada Lampiran A1 Laporan Keuangan ini.
C.4.4. Aset Lain-Lain pada BLUSaldo Aset Lain-Lain pada BLU per 31 Desember 2014 dan 2013 adalahRp2.471.199.872,00 dan Rp759.873.853,00 yang merupakan Barang MilikNegara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagidigunakan dalam operasional lingkup Kementerian Perindustrian. Nilaiperolehan Aset Lain-Lain pada BLU di Kementerian Perindustrian sertadalam proses penghapusan dari BMN. Adapun rincian nilai Aset Lain-Lainpada BLU di Kementerian Perindustrian per 31 Desember 2014 dan per 31Desember 2013 pada Tabel 52.
Tabel 52Rincian Aset Lain-Lain BLU per Eselon I
Kementerian Perindustrian
NO URAIAN ESELON I 31 Desember 2014 31 Desember 2013 KENAIKAN/(PENURUNAN)
1 Sekretariat Jenderal 103,964,094 0 103,964,094
2 Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri 2,367,235,778 759,873,853 1,607,361,925
TOTAL 2,471,199,872 759,873,853 1,711,326,019
Adapun mutasi aset lain-lain pada BLU adalah sebagai berikut:Saldo per 31 Desember 2013 759,873,853Mutasi Tambah 2,285,962,419- Penghentian Aset dr Penggunaan 2,285,962,419- Transaksi Normalisasi BMN AL -Mutasi Kurang 574,636,400- Penghapusan 146,182,000- Usulan Barang Hilang 428,454,400Saldo per 31 Desember 2014 2,471,199,872Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2014 2,065,956,018Nilai Buku per 31 Desember 2014 405,243,854
Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain BLU dapat dijelaskansebagai berikut:
Aset Lain-Lain
pada BLU
Rp2.471.199.872
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -65-
a. Mutasi penambahan dari Penghentian Aset dari Penggunaan sebesarRp2.285.962.419,00
1 Alat Bantu 136,0002 Alat Angkutan Darat Bermotor 175,800,0003 Alat Bengkel Bermesin 460,869,0004 Alat Bengkel Tak Bermesin 1,484,0005 Alat Ukur 2,890,0006 Alat Pengolahan 30,576,0007 Alat Kantor 132,904,0008 Alat Rumah Tangga 144,923,2509 Alat Studio 20,521,000
10 Alat Komunikasi 17,953,00011 Alat Kedokteran 45,991,00012 Unit Alat Laboratorium 867,962,87513 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 1,650,00014 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 61,017,00015 Komputer Unit 271,176,20016 Peralatan Komputer 32,712,00017 Peralatan Olah Raga 4,393,00018 Bahan Perpustakaan Tercetak 12,654,09419 Alat Bercorak Kebudayaan 350,000
Jumlah 2,285,962,419
b. Mutasi Pengurangan dari Penghapusan sebesar Rp146.182.000,00berupa Alat Angkutan Darat Bermotor sebesar Rp110.900.000,00 danUnit Alat Laboratorium sebesar Rp35.282.000,00
c. MutasiPengurangan dari Usulan Barang Hilang berupa Unit ALatLaboratorium sebesar Rp428.454.400,00
KEWAJIBANC.5. Kewajiban Jangka Pendek
Nilai Kewajiban Jangka pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 tersajisebesar Rp19.716.059.807,00 dan Rp11.209.320.738,00.Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yangdiharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas)bulan setelah tanggal pelaporan. Rincian Kewajiban Jangka Pendek tersajipada Tabel 54
Tabel 54Rincian Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban Jangka Pendek TA 2014 TA 2013Utang kepada Pihak Ketiga 13.146.100.057 5.616.798.897Pendapatan Diterima di Muka 4.644.518.670 2.301.751.756Uang Muka dari KPPN 363.691.428 3.130.717.786Pendapatan yang Ditangguhkan 762.528.876 160.052.299Utang Jangka Pendek Lainnya 799.220.776 0
Jumlah 19.716.059.807 11.209.320.738
Kewajiban
Jangka Pendek
Rp19.716.059.807
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -66-
C.5.1. Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp13.146.100.057,00 dan Rp5.616.798.897,00.
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayardan merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihakketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Adapunrincian Utang Pihak Ketiga Kementerian Keuangan per tanggal pelaporantersaji pada Tabel 55
Tabel 55Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
NO UNIT URAIAN 31 DESEMBER2014
31 DESEMBER2013
1 SEKRETARIAT JENDERAL Belanja Pegawai YangMasih Harus Dibayar 159,288,762 23,172,831
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar
513,002,769 168,259,753
2 BPKIMI Belanja Pegawai YangMasih Harus Dibayar 392,310,826 810,324
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 810,518,364 405,107,027
3 DITJEN BIM Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 3,474,509 4,853,229,292
4 DITJEN IUBTT Belanja Pegawai YangMasih Harus Dibayar 9,680,606 22,967,713
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 3,545,217
5 DITJEN IA Belanja Pegawai YangMasih Harus Dibayar 7,673,914 750,490
6 DITJEN IKM Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 5,205,252 -
7 INSPEKTORAT JENDERAL Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 1,086,441 2,603,707
8 DITJEN KII Belanja Pegawai YangMasih Harus Dibayar 5,158,400 3,320,760
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 1,798,228
9 DITJEN PPI Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 3,243,806 -
TOTAL 1,915,987,094 5,480,221,897
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga TA 2014 sebesar Rp13.146.100.057,00terdiri atas :1. Penyeimbang akun kas setara kas pada akun utang kepada pihak ketiga
sebesar Rp11.230.112.963,00.
NO KODE SATKER UNIT/SATKER NOMINAL
1 247101 SEKRETARIAT JENDERAL 4,482,671,1202 248628 PUSDATIN 120,943,7323 248629 PUSKOM 104,804,086
TOTAL SETJEN 4,708,418,9381 248035 BPKIMI PUSAT 514,521,7872 412528 BB KIMIA DAN KEMASAN 378,836,784
Utang kepada
Pihak Ketiga
Rp13.146.100.057
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -67-
3 247136 BB INDUSTRI AGRO 385,911,5454 248056 BB PULP DAN KERTAS 287,074,5905 248042 BB TEKSTIL 356,883,7086 248060 BB LOGAM DAN MESIN 337,681,4157 247157 BB KERAMIK 365,220,4198 247199 BB KULIT KARET DAN PLASTIK 362,871,5529 247204 BB KERAJINAN DAN BATIK 364,949,716
10 247403 BB INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN 230,420,53711 247211 BARISTAND SURABAYA 198,637,07712 539053 BARISTAND PADANG 129,968,70013 248920 BARISTAND PALEMBANG 206,411,69014 539060 BARISTAND BANDAR LAMPUNG 118,528,00015 539074 BARISTAND PONTIANAK 119,583,20816 247232 BARISTAND BANJARBARU 161,467,20017 539081 BARISTAND SAMARINDA 120,675,629
TOTAL BPKIMI 4,639,643,5571 247960 IA 424,601,0622 247949 IKM 485,091,5893 247885 ITJEN 321,547,7674 248037 PPI 294,503,8305 248039 KII 356,306,220
TOTAL KEMENTERIAN 11,230,112,963
2. Transaksi akrual berupa akun dana pembayaran utang jangka pendekpada utang kepada pihak ketiga sebesar Rp1.915.987.094,00
NO UNIT URAIAN 31-Des-14
1 SEKRETARIAT JENDERAL Belanja Pegawai Yang MasihHarus Dibayar 159,288,762
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 513,002,769
2 BPKIMI Belanja Pegawai Yang MasihHarus Dibayar 392,310,826
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 810,518,364
3 DITJEN BIM Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 3,474,509
4 DITJEN IUBTT Belanja Pegawai Yang MasihHarus Dibayar 9,680,606
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 3,545,217
5 DITJEN IA Belanja Pegawai Yang MasihHarus Dibayar 7,673,914
6 DITJEN IKM Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 5,205,252
7 INSPEKTORAT JENDERAL Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 1,086,441
8 DITJEN KII Belanja Pegawai Yang MasihHarus Dibayar 5,158,400
Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 1,798,228
9 DITJEN PPI Belanja Barang Yang MasihHarus Dibayar 3,243,806
TOTAL 1,915,987,094
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -68-
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga TA 2013 sebesar Rp5.616.798.897,00terdiri atas :1. Penyeimbang akun kas setara kas pada akun utang kepada pihak ketiga
sebesar Rp136.577.000,00 yang berada pada satker Balai Besar TekstilBandung sebesar Rp62.810.000,00 dan pada satker Balai BesarKerajinan dan Batik Yogyakarta sebesar Rp73.767.000,00.
NO KODE SATKER UNIT/SATKER NOMINAL
1 248042 BB TEKSTIL 62,810,0002 247204 BB KERAJINAN DAN BATIK 73,767,000
TOTAL KEMENTERIAN 136,577,000
2. Transaksi akrual berupa akun dana pembayaran utang jangka pendekpada utang kepada pihak ketiga sebesar Rp5.480.221.897,00.
C.5.2. Pendapatan Diterima Di Muka
Nilai Pendapatan Diterima Di Muka per 31 Desember 2014 dan 2013sebesar Rp4.644.518.670,00 dan Rp2.301.751.756,00.
Pendapatan Diterima Dimuka merupakan pendapatan yang sudah disetorke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak ketigadalam rangka PNBP. Rincian Pendapatan Diterima di Muka dari pihakketiga tersaji pada Tabel 56.
Tabel 56
Rincian Pendapatan Diterima Dimuka
NO UNIT ESELON I 31 Desember 2014 31 Desember 2013
1 Sekretariat Jenderal 940.640.752 202.235.750
2Badan Pengkajian Kebijakan Iklimdan Mutu Industri 3.703.877.918 2.099.516.006
Jumlah 4.644.518.670 2.301.751.756
C.5.3. Uang Muka dari KPPNSaldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp363.691.428,00 dan Rp3.130.717.786,00
Uang Muka dari KPPN merupakan uang persediaan (UP) atau tambahanuang persediaan (TUP) diberikan KPPN sebagai uang muka kerja yangmasih berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran padatanggal pelaporan.
C.5.4. Pendapatan Yang Ditangguhkan
Nilai Pendapatan yang Ditangguhkan per 31 Desember 2014 dan 2013masing-masing sebesar Rp762.528.876,00 dan Rp160.052.299,00.
Uang Muka
dari KPPN
Rp363.691.428
Pendapatan yang
Ditangguhkan
Rp762.528.876
Pendapatan
Diterima
di Muka
Rp4.644.518.670
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -69-
Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan Pendapatan Negara yangbelum disetorkan ke Kas Negara pada tanggal pelaporan. Pendapatantersebut merupakan pendapatan PNBP, pengembalian belanja, sertapungutan/potongan pajak yang belum disetorkan ke kas negara padatanggal 31 Desember 2014.
C.5.5. Utang Jangka Pendek Lainnya
Nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013sebesar Rp799.220.776,00 dan Rp00,00.
EKUITAS
C.6. Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar merupakan penyimbang beberapa akun yang ada diAset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek dengan rincian nilai EkuitasDana Lancar per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 tersaji padaTabel 57.
Tabel 57Rincian Ekuitas Dana Lancar
No Ekuitas Dana Lancar TA 2014 TA 20131 cadangan piutang 18.377.960.624 3.278.687.1212 cadangan persediaan 11.258.086.340 23.372.494.8833 dana yg hrs disediakan utk pembayaran UJP (1.915.987.094) (5.480.221.897)4 dana lancar BLU 49.498.888.438 46.944.070.4435 dana lancar lainnya 0 30.416.6006 barang/jasa yg hrs diterima 5.624.895 19.124.6467 barang/jasa yg hrs diserahkan (4.644.518.670) (2.301.751.756)
Jumlah 72.580.054.533 65.862.820.040
C.6.1. Cadangan Piutang
Jumlah Cadangan Piutang per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing Rp18.377.960.624,00 dan Rp3.278.687.121,00, merupakan jumlahekuitas dana lancar Kementerian Perindustrian dalam bentuk piutangsetelah dikurangi dengan penyisihan piutang tak tertagih.
C.6.2. Cadangan Persediaan
Jumlah Cadangan Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp11.258.086.340,00 dan Rp23.372.494.883,00,merupakan jumlah ekuitas dana lancar lingkup Kementerian Perindustriandalam bentuk persediaan.
C.6.3. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang JangkaPendek
Jumlah Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang JangkaPendek pada per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing tersajiminus sebesar Rp1.915.987.094,00 dan Rp5.480.221.897,00. Perkiraan
Ekuitas
Dana Lancar
Rp72.580.054.533
Cadangan Piutang
Rp18.377.960.624
Cadangan Persediaan
Rp11.258.086.340
Dana yang harusdisediakan untukPembayaran UtangJangka Pendek
Rp1.915.987.094
Utang Jangka
Pendek Lainnya
Rp799.220.776
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -70-
tersebut merupakan bagian dari ekuitas dana yang disediakan untukpembayaran utang jangka pendek.
C.6.4. Dana Lancar BLU
Jumlah Dana Lancar BLU per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp49.498.888.438,00 dan Rp46.944.070.443,00, yangmerupakan jumlah ekuitas dana lancar pada BLU KementerianPerindustrian.
C.6.5. Ekuitas Dana Lancar Lainnya
Nilai Ekuitas Dana Lancar Lainnya disajikan per 31 Desember 2014 danper 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp00,00 dan RpRp30.416.600,00. Ekuitas Dana Lancar Lainnya merupakan ekuitas danalancar Kementerian Perindustrian berupa Kas Lainnya dan Setara Kas.
C.6.6. Barang/Jasa yang Harus Diterima
Barang/Jasa yang Masih Harus Diterima pada Kementerian Perindustrianper 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp5.624.895,00dan Rp19.124.646,00. Perkiraaan tersebut merupakan ekuitas dana lancarberupa barang/jasa yang akan diterima dari pihak lain.
C.6.7. Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan
Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkan pada per 31 Desember 2014dan 2013 masing-masing disajikan minus sebesar Rp4.644.518.670,00 danRp2.301.751.756,00. Barang/Jasa yang Masih Harus Diserahkanmerupakan ekuitas dana lancar berupa barang/jasa yang harus diserahkankepada pihak lain.
C.7. Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi merupakan penyimbang beberapa akun yang adadi Aset Tetap, Aset Lainnya dan Kewajiban Jangka Panjang dengan rinciannilai Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014 dan 31 Desember2013 tersaji pada Tabel 58.
Tabel 58
Rincian Ekuitas Dana Investasi
No Ekuitas Dana Lancar TA 2014 TA 2013
1 Diinvestasikan dalam aset tetap 4.627.310.747.830 4.317.840.611.138
2 Diinvestasikan dalam aset lainnya 32.989.580.097 29.900.017.796
Jumlah 4.660.300.327.927 4.347.740.628.934
EkuitasDana InvestasiRp4.660.300.327.927
Dana Lancar BLU
Rp49.498.888.438
Ekuitas Dana Lancar
Lainnya
Rp00,00
Barang/Jasa yang Harus
Diterima
Rp5.624.895
Barang/Jasa yang Harus
Diserahkan
(Rp4.644.518.670)
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -71-
C.7.1. Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Nilai Diinvestasikan dalam Aset Tetap tersaji per 31 Desember 2014 dan2013 masing-masing sebesar Rp4.627.310.747.830,00 danRp4.317.840.611.138,00. Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakanekuitas dana yang diinvestasikan dalam bentuk Aset Tetap.
C.7.2. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
NIlai Diinvestasikan dalam Aset Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013adalah masing-masing sebesar Rp32.989.580.097,00 danRp29.900.017.796,00. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya merupakanjumlah ekuitas dana yang dalam bentuk Aset Lainnya.
Diinvestasikan dalamAset TetapRp4.627.310.747.830
Diinvestasikan dalamAset LainnyaRp32.989.580.097
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -72-
D. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
D.1. KEJADIAN-KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGALNERACA
Tidak ada kejadian setelah tanggal neraca di Kementerian Perindustrianyang dapat mempengaruhi penyajian pada Laporan KeuanganKementerian Perindustrian Tahun Anggaran 2014.
a. Penjelasan Aset Tetap
Aset Tetap yang diungkapkan pada Laporan Keuangan Neraca danLaporan Realisasi Anggaran sudah melalui mekanisme proses pengirimanmelalui aplikasi SIMAK-BMN dan aplikasi persediaan. Tidak terdapatperbedaan nilai antara posisi aset tetap pada neraca dibandingkan denganposisi aset tetap pada aplikasi SIMAK-BMN.
b. Permasalahan AsetAset yang bermasalah dilingkungan Kementerian Perindustrian adalahsebagai berikut :
1. Tanah yang berlokasi di Jl. Keb. Lama, Grogol Utara, Jakarta Selatanseluas 12.183 M2 dengan sertifikat Hak Pakai No.10 Th 1971. Tanahtersebut sebagian masih dikuasai pihak ke III (Safari Dharma Raya)dan belum dimanfaatkan oleh Kementerian Perindustrian.
Kementerian Perindustrian telah melakukan langkah-langkah sebagaiberikut :
a. Deperindag bersama-sama BPKP mengadakan peninjauan
lapangan dan mengadakan pendekatan dengan pihak ketiga
(pimpinan Bus Safari Dharma Raya).
b. Telah diberi teguran pertama untuk pengosongan tanah
dengan surat Sekjen No.182/SJ/VII/2005 tanggal 28 Juli
2005.
c. Telah diberi teguran kedua untuk pengosongan tanah paling
lambat akhir 2005, Surat Setjen No.447/SJ-IND/11/2005,
tanggal 28 Nopember 2005.
d. Telah diberi teguran ketiga No.111/SJ-IND/2/2006 tanggal
27 Pebruari 2006.
e. Telah diadakan pertemuan dengan pihak Safari Dharma
Raya (Bpk. Hendro) pada prinsipnya pihak Safari Dharma
Raya menyadari bahwa tanah yang ditempatinya bukan
miliknya.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -73-
f. Telah dibuatkan surat ke Kantor BPN Jakarta Selatan
No.204/SJ-IND.5/2/2007 tanggal 7 Pebruari 2007 perihal
Permohonan Penelitian Sertifikat.
g. Telah ditindak lanjuti untuk pembuatan konsep tulisan papan
nama kepemilikan oleh Departemen Perindustrian dari Biro
Keuangan ke Biro Hukum dan Organisasi.
h. Telah diberi teguran ke empat No.191/SJ-IND/6/2008
tanggal 23 Juni 2008 kepada PT. Safari Dharma Raya.
i. Terhadap klaim dari Gunawan Sutanto Mahkamah Agung
dalam putusan Kasasi nomor 554/K/TUN/2013 tanggal 24
februari 2014 menguatkan putusan PTUN nomor
114/G/2012/PTUN-JKT dan putusan PTUN nomor
53/B/2013/PT.TUN.JKT dengan memenangkan
Kementerian Perindustrian.
j. Untuk permasalahan kekalahan pada Pengadilan Negeri
Jaksel, Tim Kemenperin melalui biro hukum sedang
melakukan upaya banding ke pengadilan tinggi jakarta.
2. Rumah di Jl. Siaga Raya Pejaten pasar Minggu Jaksel seluas 557 M2dan berdiri bangunan seluas 250 M2 dengan surat Girik Tanah AdatNo. C 1313/1981. Rumah dan Bangunan tersebut sampai saat inibelum dimanfaatkan, karena sambil menunggu Penunjukan PenghuniPejabat.
Tanah yang berlokasi di Jl. Anuraga, Cilandak, Jakarta Selatan seluas117 M2, telah berdiri bangunan Rumah dengan mendapat IzinPenempatan Sementara atas tanah milik Kementerian PerindustrianNo.170/SJ/III/1993, tanggal 30 Maret 1993 untuk Sdr. Walizar Syam.
Tanah milik Kementerian Perindustrian seluas 155.087,50 M2 yangdikuasai secara fisik oleh masyarakat tanpa seizin dan tidak membayarsewa yang berlokasi di Kebon Pala III, Cawang, Jakarta.
Kementerian Perindustrian dalam menyelesaikan aset yangbermasalah tersebut telah menerbitkan Surat Keputusan MenteriPerindustrian Nomor 27/SJ-IND/Kep/3/2011 tentang Tim PemetaanTanah dan atau Bangunan Milik Kementerian Perindustrian.
3. Jumlah Aset Tetap yang belum melalui proses hibah senilaiRp403.096.283.407,00 dengan rincian sebagai berikut :
a) Dit.Jen BIM berupa peralatan dan mesin Intrakomptabel senilaiRp56.149.878.288,00.
Beberapa kendala yang masih dihadapi oleh Ditjen BIM dalammelakukan proses hibah antara lain sebagian data dukung hibah
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -74-
belum lengkap dan beberapa aset yang akan dihibahkan masihtercatat di LBMN BIM.
b) Dit.Jen IUBTT senilai Rp12.744.657.052,00, yang terdiri dari :
1) Aset tetap berupa Peralatan dan mesin Intrakomptabel senilaiRp12.017.857.052,00.
2) Aset Lainnya berupa Software senilai Rp726.800.000,00.
Beberapa kendala yang masih dihadapi oleh Ditjen IUBTT dalammelakukan proses hibah antara lain belum seluruh aset yang akandiserahkan dilengkapi dengan surat pernyataan bersedia menerimahibah.
c) Dit.Jen IKM berupa peralatan dan mesin Intrakomptabel senilaiRp334.201.748.067,00.
Beberapa kendala yang masih dihadapi oleh Ditjen IKM dalammelakukan proses hibah antara lain belum seluruh aset yang akandiserahkan dilengkapi dengan surat pernyataan bersedia menerimahibah.
Per 31 Desember 2014 Aset Tetap sejumlah Rp403.096.283.407,00
dikategorikan sebagai Aset Tetap dan belum direklasifikasi ke Aset
Lainnya sesuai PSAP 07 paragraf 78 karena terdapat persyaratan
yang belum terpenuhi sesuai PMK Nomor 96/PMK.06/2007 tentang
Tata Cara Pelaksanaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan,
dan pemindahtanganan Barang Milik Negara yang salah satunya
menyatakan persyaratan hibah adalah adanya laporan hasil penelitian
data administratif dan fisik dari Tim Internal. Sampai dengan 31
Desember 2014 Kementerian perindustrian belum membentuk tim
internal sehingga persiapan pengusulan hibah BMN belum dapat
dilaksanakan. Dengan demikian laporan hasil penelitian data
administrasi dan fisik sebagai persyaratan untuk reklasifikasi Aset
Tetap ke aset lainnya belum ada.
4. Pembongkaran bangunan gedung pendidikan lama pada SekolahMenengah Teknologi Industri Padang belum disertai dengan prosedurpenghapusan dengan rincian sebagai berikut :
Luas Pembongkaran 1:727,95 x Rp 851.824,2087 = Rp 628.603.674,8102Luas Pembongkaran 2 :924,667 x Rp851.824,2087 = Rp 787.662.253,8281
Jumlah bangungan yang dibongkar = Rp1.416.265.928,6383
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -75-
c. Penjelasan Eks Akun Dana Bergulir
Piutang Dana Bergulir tersebut ada pada Direktorat Jenderal Industri Kecil
dan Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian yang dikelola oleh
15 Lembaga Pembinaan Terpadu Industri Kecil dan Dagang Kecil (LPT
Indak) yaitu Lembaga non pemerintah yang dibentuk oleh Deperindag
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
253/MPP/Kep/8/2002 tanggal 14 Juni 1999 yang bertugas mengelola dana
bergulir, pembinaan dan pengembangan secara terpadu kepada industri
kecil.
Nilai Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2014 sebesar
Rp.37.758.476,00 terdiri dari:
1. Kas Rp30.000.000,00
2. Bank Rp7.758.476,00
Kas dan Bank tersebut berasal dari penerimaan angsuran piutang Dana
Bergulir (DB) dari beberapa LPT Indak yang masih belum menyerahkan
sepenuhnya penagihan piutang DB ke Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL), serta LPT Indak yang belum menyetorkan dana yang
dikelolanya ke Kas negara.
Piutang Dana Bergulir tersebut ada pada Direktorat Jenderal Industri Kecil
dan Menengah (Ditjen IKM) Kementerian Perindustrian yang dikelola oleh
15 Lembaga Pembinaan Terpadu Industri Kecil dan Dagang Kecil (LPT
Indak) yaitu Lembaga non pemerintah yang dibentuk oleh Deperindag
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.
253/MPP/Kep/8/2002 tanggal 14 Juni 1999 yang bertugas mengelola dana
bergulir, pembinaan dan pengembangan secara terpadu kepada industri
kecil.
Rincian Kas dan Bank per 30 Juni 2014 per LPT-Indak, sebagai berikut:Tabel 59
Rincian Kas dan Bank per 30 Juni per LPT-Indak
LPT-IndakKas Bank Nilai DB
Rp Rp Rp
Sumbar 0,00 7.758.476,00 7.758.476,00
DI Yogya 30.000.000,00 0,00 30.000.000,00
Total 30.000.000,00 7.758.476,00 37.758.476,00
Adapun mutasi Kas dan Bank dalam periode 1 Januari – 31 Desember
2014 sebagai berikut:
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -76-
Tabel 60Mutasi Kas dan Bank
LPT-Indak Saldo awal Penambahan*) Pengurangan*) Saldo AkhirRp Rp Rp Rp
Riau 0 4.000.000,00 4.000.000,00 0Sumbar 2.312.782,00 5.816.822,00 371.128,00 7.758.476,00Sumsel 0 9.750.000,00 9.750.000,00 0DKI Jakarta 0 3.000.000,00 3.000.000,00 0DI Yogya 30.000.000,00 0,00 0,00 30.000.000,00Total 32.312.782,00 22.566.822,00 17.121.128,00 37.758.476,00
Penambahan Kas Bank sebesar Rp22.566.822,00 berasal dari
- Angsuran Piutang DB yang belum diserahkan ke KPKNL :
Rp 22.550.000,00
- Pendapatan Bunga/Jasa Giro Bank/lainnya : Rp16.882,00
Sedangkan pengurangan Kas Bank sebesar Rp17.121.128,00 adalah
untuk penyetoran ke Kas Negara sebesar Rp16.750.000,00 dan biaya
administrasi bank sebesar Rp371.128,00.
Piutang Bukan PajakNilai Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2014 sebesar
Rp28.456.322.329,34Nilai Piutang Bukan Pajak per 31 Desember 2014 adalah saldo piutang
LPT-Indak yang masih dikelola oleh beberapa LPT-Indak dan beberapa
KPKNL yang telah menerima pengalihan penagihan piutang dari LPT-
Indak.
Piutang tersebut berasal dari dana APBN melalui Proyek Pemberdayaan
Pedagang Kecil dan Menengah (PKM) TA 1998/1999 sebesar
Rp19.835.000.000,00 dan Proyek Pengembangan Industri Kecil dan
Menengah (PIKM) TA 1999/2000 sebesar Rp16.637.000.000, yang
disalurkan kepada Industri kecil menengah (IKM) yang dapat digulirkan ke
IKM lainnya. Dana APBN tersebut merupakan dana yang diperuntukan
sebagai pengaman jaring sosial bagi industri kecil akibat terjadinya krisis
moneter tahun 1988. Dana yang berasal dari kedua proyek tersebut telah
dipertanggungjawabkan oleh Kementerian Perindustrian dengan
menyalurkan dana tersebut kepada IKM sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -77-
Tata cara penyaluran dana tersebut diatur dalam Surat Edaran Dirjen
Anggaran Nomor: SE-173/A/21/1298 tanggal 22 Desember 1998 dan No.
SE-121/A/1999 tanggal 13 Juli 1999, sedangkan mekanisme perguliran
dana diatur dalam SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor :
497.1/MPP/KEP/10/1998 tanggal 26 Oktober 1998.
Dengan berakhirnya pertanggungjawaban dana dari kedua proyek tersebut,
maka dibentuk suatu lembaga yang sifatnya lembaga non pemerintah yang
selanjutnya dinamakan Lembaga Pembinaan Terpadu-Industri Kecil dan
Dagang Kecil (LPT-Indak) untuk mengelola perguliran dana tersebut.
Lembaga Pembinaan Terpadu – Industri Kecil dan Dagang Kecil (LPT-
Indak) adalah Lembaga yang dibentuk oleh Depperindag dengan Surat
Keputusan Menperindag No.253/MPP/Kep/6/1999 tanggal 14 Juni 1999
dan telah diperbaharui dengan SK No.601/MPP/Kep/8/2002 tanggal 27
Agustus 2002 yang tugasnya adalah melakukan pembinaan dan
pengembangan secara terpadu kepada industri kecil dan dagang kecil
dalam aspek produksi, permodalan, pemasaran, promosi, dan informasi
serta peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Operasional LPT-
Indak dilakukan di 15 provinsi dan sebagai koordinator adalah LPT-Indak
Pusat di Jakarta.
Dengan berjalannya waktu, posisi piutang tersebut seluruhnya menjadi
piutang macet. Atas kondisi tersebut, seluruh LPT Indak telah
menindaklanjuti Peraturan Dirjen IKM Nomor: 30/IKM/KEP/2/2009 tanggal
26 Februari 2009 yang diubah dengan Keputusan Dirjen IKM Nomor:
69/IKM/PER/8/2009 tanggal 31 Agustus 2009, dengan mengalihkan
penagihannya ke KPKNL.
Dalam rangka pengalihan penagihan piutang ke KPKNL, dilakukan terlebih
dahulu proses Cessie, yaitu proses pengalihan piutang dari LPT-Indak
kepada Direktorat Jenderal Industri kecil dan Menengah Kementerian
Perindustrian. Proses cessie tersebut membutuhkan waktu yang cukup
lama, mengingat LPT-Indak perlu memberikan sosialisasi kepada para
debitur serta melakukan inventarisasi piutang.
Dengan demikian hak pengelolaan piutang tersebut telah beralih dari LPT-
Indak ke Ditjen IKM Kementerian Perindustrian, untuk selanjutnya Ditjen
IKM menatausahakan piutang dan melaporkan dalam Laporan Keuangan
Kementerian Peridustrian semesteran dan tahunan.
Penagihan piutang dilakukan oleh KPKNL yaitu atas piutang yang telah
diserahkan ke KPKNL dan dilakukan oleh LPT-Indak atas piutang yang
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -78-
masih dikelola LPT-Indak. Hasil penagihan yang dilakukan oleh LPT Indak
dipergunakan untuk membiayai kegiatan operasional, antara lain biaya
proses cessie, biaya penagihan, dan biaya operasional kantor
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 08/M-
IND/PER/1/2009 tanggal 28 Januari 2009 yang diubah dengan Nomor :
54/M-IND/PER/5/2009 tanggal 22 Mei 2009 menetapkan pembubaran LPT
Indak Pusat dan Provinsi setelah penyelesaian pengalihan kekayaan
Negara LPT Indak.
Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menteri tersebut diterbitkan Peraturan
Dirjen IKM Nomor: 30/IKM/KEP/2/2009 tanggal 26 Februari yang diubah
dengan Keputusan Dirjen IKM Nomor: 69/IKM/PER/8/2009 tanggal 31
Agustus menetapkan hak tagih piutang lancar LPT Indak diserahkan ke
Ditjen IKM, sedangkan hak tagih piutang macet diserahkan ke Kementerian
Keuangan cq KPKNL setempat.
Rincian Saldo Piutang Macet per 31 Desember 2014 sebesar
Rp28.456.322.329,34 sebagai berikut:Tabel 61
Saldo Piutang Macet Per 31 Desember 2014
ProvinsiTelah Diserahkan Belum Diserahkan Total
Rp Rp Rp1. Riau 543.184.755,00 718.173.634,00 1.261.358.389,002. Sumbar - 2.167.039.487,34 2.167.039.487,343. Sumsel 418.205.092,00 - 418.205.092,004. Lampung 565.849.956,00 10.026.000,00 575.875.956,005. DKI Jakarta 649.466.787,80 477.970.498,20 1.127.437.286,006. Jawa Tengah 2.820.381.873,00 - 2.820.381.873,007. Jawa Timur 3.786.488.925,00 - 3.786.488.925,008. Yogyakarta 2.037.173.489,00 225.265.750,00 2.262.439.239,009. Kalsel 602.132.669,00 - 602.132.669,0010. Sulsel - 2.588.557.754,00 2.588.557.754,0011. Bali 1.059.228.318,00 - 1.059.228.318,0012. NTB 756.395.210,00 - 756.395.210,0013. Sulut - 1.536.336.708,00 1.536.336.708,0014. Sumut 864.663.798,00 - 864.663.798,0015. Jabar 6.629.781.625,00 - 6.629.781.625,00Jumlah 20.732.952.497,80 7.723.369.831,54 28.456.322.329,34
Dari 15 LPT Indak, 12 PT Indak telah menyerahkan penagihan Piutang
Bukan Pajak ke KPKNL Sedangkan LPT Indak lainnya masih melengkapi
berkas untuk proses penyerahan ke KPKNL Dalam penyerahan penagihan
ke KPNKL Jatim dan Yogyakarta, beberapa berkas tidak dapat diserahkan
penagihannya ke KPKNL karena kelengkapan dokumen tidak ditemukan
lagi.
KPKNL yang telah menerima penyerahan piutang, sudah melakukan tahap
pemanggilan debitur dan akan dilanjutkan dengan tahap paksa. Pada
KPKNL NTB, Bali, Kalsel, Jawa Barat dan Sumut (Medan) telah
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -79-
mengeluarkan Surat Paksa kepada seluruh debitur.dan juga telah
menetapkan Piutang yang tidak dapat ditagih lagi menjadi Piutang
Sementara Belum Dapat Ditagih (PSBDT), dengan rincian sebagai berikut:Tabel 62
Piutang Sementara Belum Dapat DitagihKPKNL Jumlah PSBDT (Rp)
Nusa Tenggara Barat 6.819.400,00
Bali 719.853.029,00
Medan 54.530.633,00
Kalimantan Selatan 101.407.632,00
Jawa Barat 301.334.712,00
Total 1.183.945.406,00
Selama periode Januari – Desember tahun 2014, beberapa KPKNL telah
berhasil melakukan penagihan, sebagai berikut:Tabel 63
Saldo Piutang DB
ProvinsiSaldo Piutang DB yang
diserahkan Hasil Penagihan Saldo Piutang DBRp Rp Rp
1. Riau 562.945.796,00 19.761.041,00 543.184.755,002. Sumbar 0 0 03. Sumsel 419.114.183,00 909.091,00 418.205.092,004. Lampung 616.759.043,00 50.909.087,00 565.849.956,005. DKI Jakarta 649.466.787,80 0 649.466.787,806. Jawa Tengah 3.064.785.674,00 244.403.801,00 2.820.381.873,007. Jawa Timur 3.985.290.540,00 198.801.615,00 3.786.488.925,008. Yogyakarta 2.137.397.887,00 100.224.398,00 2.037.173.489,009. Kalsel 603.314.486,00 1.181.817,00 602.132.669,0010. Sulsel - 0 -11. Bali 1.077.910.137,00 18.681.819,00 1.059.228.318,0012. NTB 783.630.414,00 27.235.204,00 756.395.210,0013. Sulut 0 0 014. Sumut 864.845.598,00 181.800,00 864.663.798,0015. Jabar 6.667.043.654,00 37.262.029,00 6.629.781.625,00
Jumlah 21.432.504.199,80 699.551.702,00 20.732.952.497,80
Piutang yang masih dikelola LPT- Indak (belum diserahkan ke KPKNL),
diantaranya berhasil melakukan penagihan selama Januari - Desember
tahun 2014, sebagai berikut:Tabel 64
Saldo Piutang DB (Piutang yang masih dikelola LPT-INdak)
ProvinsiSaldo Piutang DB yang
Belum diserahkan Hasil Penagihan Saldo Piutang DBRp Rp Rp
1. Riau 722.173.634,00 4.000.000,00 718.173.634,002. Sumbar 2.172.839.487,34 5.800.000,00 2.167.039.487,343. Sumsel 9.750.000,00 9.750.000,00 04. Lampung 10.026.000,00 0 10.026.000,005. DKI Jakarta 480.970.498,20 3.000.000,00 477.970.498,20
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -80-
6. Jawa Tengah 0 0 07. Jawa Timur 0 0 08. Yogyakarta 225.265.750,00 0 225.265.750,009. Kalsel 0 0
10. Sulsel 2.588.557.754,00 2.588.557.754,0011. Bali 0 012. NTB 0 013. Sulut 1.536.336.708,00 1.536.336.708,0014. Sumut 0 0 0
Jumlah 7.745.919.831,54 22.550.000,00 7.723.369.831,54
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan pajakPenyisihan piutang tak tertagih pada Piutang bukan pajak per 31 Desember 2014
sebesar Rp28.456.322.329,34.Nilai penyisihan piutang tak tertagih pada piutang bukan pajak tersebut diakui
sebagai pengurang nilai piutang bukan pajak yang disajikan pada aset lancar.
Besarnya penyisihan piutang tak tertagih sebesar 100% dari nilai piutang bukan
pajak, yang seluruhnya masuk dalam kategori piutang macet.
d. Penjelasan Investasi Non Permanen
Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) merupakan industri stategis berperandalam penyumbang devisa ekspor non migas yang cukup besar sehinggaPemerintah berkepentingan untuk mempertahankan keberadaan danmengembangkan potensi industri TPT Nasional diantaranya melalui pemberiankeringanan dalam pembelian mesin/peralatan sebagaimana dituangkan dalamPeraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/3/2008 tentangProgram Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri Tekstil dan Produk Tekstilyang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Tekstil danAneka dengan menyalurkan kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU)sebagai pembayaran pembelian mesin/peralatan yang dikelola oleh PT.Permodalan Nasional Madani (PNM). Karena perubahan struktur organisasimaka sekarang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Basis IndustriManufaktur.Berdasarkan surat setoran yang diterima oleh Bendahara PenerimaanDirektorat Jenderal Basis Industri Manufaktur, nilai investasi non permanenlainnya Ditjen BIM Tahun 2014 menjadi Rp 11.282.810.445,58 dari sisa saldoper 31 Desember 2013 adalah Rp 14.481.582.158,56,-. Realisasi penerimaantahun 2014 untuk Program SKIM-2 Tahun 2007 dan 2008 yang dikelola olehPT PNM Venture Capital sebesar Rp 2.394.850.848,-. Sedangkan untukProgram SKIM-2 Tahun 2009 yang dikelola oleh PT Bank Syariah Mandiri,tidak terdapat setoran pengembalian pokok selama tahun 2014. Namun, padabulan Januari 2015, diterima bukti setoran pengembalian pokok sebesar Rp803.920.864,98 untuk bulan Oktober 2013 dengan Nomor NTPN1001131404021403 tanggal 14 November 2013 dan untuk bulan November2013 dengan Nomor NTPN 1102100311031215 tanggal 31 Desember 2013
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -81-
dan nilai tersebut menjadi pengurang saldo Investasi Non Permanen Lainnya2014.Berikut rincian pengembalian pokok yang diterima Tahun 2014 dari programSKIM 2 Tahun 2007 dan 2008 yang dikelola oleh PT PNM Ventura Capital,sebagai berikut:1) PT Kharisma Ide Nusantara Garmindo Rp 52.178.8382) PT Uni Enlarge Industry Indonesia Rp 878.112.8973) CV Hisan Production Rp 18.060.0004) PT Kapasindo Prima Rp 14.390.5235) PT Kizone Internasional Rp 507.324.2116) PT Sari Rajut Indah Rp 202.708.3337) PT Pismatex Textile Industry Rp 27.508.7688) PT Sahid Detolin Textile Rp 694.567.278Jumlah Rp2.394.850.848Rincian mutasi nilai investasi non permanen disajikan dalam Tabel 65 berikut.
Tabel 65Investasi Non Permanen Jangka Panjang Lainnya Tahun 2013 dan Tahun 2014
No. UraianTahun 2013
Pengembalian Koreksi PengembalianTahun 2013
Tahun 2014(Rp) (Rp)
1PT PNMVentureCapital
6.746.447.696 2.394.850.848 4.351.596.848
2PT BankSyariahMandiri
7.735.134.462,56 803.920.864,98 6.931.213.597,58
JUMLAH 14.481.582.158,56 2.394.850.848 803.920.864,98 11.282.810.445,58
D.2. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK RI
Daftar temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan RepublikIndonesia (BPK RI) sebagaimana dalam lampiran.
D.3. INFORMASI PENDAPATAN DAN BELANJA SECARAAKRUAL
Basis Akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi danperistiwa lainnya pada saat hak dan/atau kewajiban timbul. Informasipendapatan dan belanja secara akrual tingkat Kementerian Perindustrianmerupakan suplemen yang dilampirkan pada Laporan Keuangan KementerianPerindustrian Kementerian Perindustrian Kementerian Perindustrian secaraberjenjang mulai dari tingkat Satuan Kerja sampai tingkat Unit Eselon IKementerian Perindustrian.Transaksi pendapatan secara akrual terdiri dari:
1. Pendapatan yang masih harus diterima (disajikan sebagai penambahpada informasi pendapatan secara akrual dan sebagai piutang di neraca);dan/atau.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -82-
2. Pendapatan diterima di muka (disajikan sebagai pengurang padainformasi pendapatan secara akrual dan sebagai kewajiban jangkapendek di neraca).
Sedangkan transaksi belanja secara akrual meliputi:1. Belanja yang masih harus dibayar (disajikan sebagai penambah pada
informasi belanja secara akrual dan sebagai kewajiban jangka pendek dineraca); dan/atau
2. Belanja dibayar di muka (disajikan sebagai pengurang pada informasibelanja secara akrual dan sebagai piutang pada neraca).
Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-62/PB/2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Tata Cara Penyajian InformasiPendapatan dan Belanja Secara Akrual, Belanja Subsidi KementerianPerindustrian Kementerian Perindustrian selaku UAPA menyajikan informasipendapatan dan belanja secara akrual pada tanggal pelaporan yangmerupakan suplemen yang dilampirkan pada Laporan Keuangan Tahunandengan mengacu pada Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan NomorPER-57/PB/2013 tentang Pedoman Penyusunan Laporan KeuanganKementerian Negara/Lembaga.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian Kementerian PerindustrianKementerian Perindustrian Tahun 2013 telah menyajikan informasi pendapatandan belanja secara akrual. Daftar informasi pendapatan dan belanja secaraakrual dilampirkan sebagaimana format terlampir.
D.4. REKENING PEMERINTAH
Rekening pemerintah yang digunakan dalam kegiatan operasional satuan kerjadi lingkungan Belanja Subsidi Kementerian Perindustrian adalah sebagaimanaterlampir.
D.5. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
a. Penjelasan Penyusutan Satuan Kerja Badan Layanan Umum
Aset Tetap pada Satuan Kerja Badan Layanan Umum (BLU) di lingkunganKementerian Perindustrian, antara lain Balai Riset dan StandardisasiIndustri Bandar Lampung, Akademi Kimia Analisis Bogor, Balai BesarIndustri Agro Bogor, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Bandung, danBalai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang, telahdisusutkan dengan metode garis lurus (straight line method) sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan.
Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan, dan Nilai Buku Aset Tetap padaSatuan Kerja BLU disajikan pada Tabel 66.
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -83-
Tabel 66Akumulasi Penyusutan Aset Tetap BLU
No. Satker BLUNilai Perolehan Akumulasi
PenyusutanNilai Buku
Aset Tetap Aset Tetap
(a) (b) (c) (d) (e) = (c) – (d)
1 AKA Bogor 70.966.201.934 23.127.992.077 47.838.209.857
2 BB Industri Agro 123.735.182.304 42.297.156.764 81.438.025.540
3 BB Teknologi Pencegahan danPencemaran Industri 48.677.845.764 17.235.875.475 31.441.970.289
4 BB Bahan dan Barang Teknik 206.827.919.725 85.872.120.142 120.955.799.583
5 Baristand Bandar Lampung 23.909.305.981 11.703.072.719 12.206.233.262
TOTAL ASET TETAP BLU 474.116.455.708 180.236.217.177 293.880.238.531
Perbandingan Nilai Aset Tetap Kementerian Perindustrian dengan NilaiAset Tetap pada Satuan Kerja BLU di lingkungan KementerianPerindustrian disajikan pada Tabel 67
Tabel 67Perbandingan Nilai Aset Tetap kementerian Perindustrian
No. Satker BLU Nilai Aset Tetap Nilai Aset TetapLK Kementerian LK BLU
(a) (b) (c) (d)1 AKA Bogor 47.838.209.857 47.838.209.8572 BB Industri Agro 81.438.025.540 81.438.025.540
3
BB TeknologiPencegahan danPencemaran Industri 31.441.970.289 31.441.970.289
4BB Bahan dan BarangTeknik 120.955.799.583 120.955.799.583
5Baristand BandarLampung 12.206.233.262 12.206.233.262
TOTAL ASET TETAP BLU 293.880.238.531 293.880.238.531
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -84-
Lampiran A1Kementerian Perindustrian
Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset TetapUntuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2014
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
A PERALATAN DAN MESIN 3.001.774.437.329 1.761.206.597.442 1.240.567.839.8871 Alat Besar Darat 10 5.495.856.608 3.087.799.263 2.408.057.3452 Alat Besar Apung 8 67.674.000 65.186.500 2.487.5003 Alat Bantu 7 30.210.931.287 26.445.132.233 3.765.799.0544 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 108.219.394.485 67.107.763.829 41.111.630.6565 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 2 937.413.794 931.355.958 6.057.8366 Alat Angkutan Apung Bermotor 10 298.637.540 260.825.190 37.812.3507 Alat Angkutan Apung Tak Bermotor 3 20.260.000 20.260.000 08 Alat Bengkel Bermesin 10 100.148.309.269 71.561.290.941 28.587.018.3289 Alat Bengkel Tak Bermesin 5 29.976.687.658 23.137.312.688 6.839.374.970
10 Alat Ukur 5 34.601.433.382 29.911.466.696 4.689.966.68611 Alat Pengolahan 4 316.432.584.208 242.009.626.091 74.422.958.11712 Alat Kantor 5 66.732.239.424 46.415.222.140 20.317.017.28413 Alat Rumah Tangga 5 161.808.824.982 116.080.299.125 45.728.525.85714 Alat Studio 5 32.500.405.681 25.228.653.121 7.271.752.56015 Alat Komunikasi 5 8.356.801.356 5.476.496.327 2.880.305.02916 Peralatan Pemancar 10 8.073.730.536 2.062.554.648 6.011.175.88817 Peralatan Komunikasi Navigasi 15 1.896.895.000 190.729.669 1.706.165.33118 Alat Kedokteran 5 32.615.588.905 20.656.407.382 11.959.181.52319 Alat Kesehatan Umum 5 1.880.750.959 1.261.782.389 618.968.57020 Unit Alat Laboratorium 8 1.084.707.367.920 666.673.018.551 418.034.349.36921 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15 60.020.639.016 17.568.701.492 42.451.937.52422 Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika 15 37.744.211.573 9.042.381.441 28.701.830.13223 Alat Proteksi Radiasi/Proteksi Lingkungan 10 2.089.310.909 1.623.251.500 466.059.409
24 Radiation Application & Non DestructiveTesting Laboratory 10 10.252.366.052 5.440.255.042 4.812.111.010
25 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 7 45.553.124.310 28.491.922.093 17.061.202.21726 Peralatan Laboratorium Hydrodinamica 15 37.249.459.513 14.005.604.769 23.243.854.744
27 Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi &Instrumentasi
10 26.543.774.645 14.724.032.974 11.819.741.671
28 Senjata Api 10 66.990.000 57.615.000 9.375.00029 Persenjataan Non Senjata Api 3 2.973.543.142 2.079.554.470 893.988.67230 Alat Khusus Kepolisian 4 32.489.729.466 6.959.559.981 25.530.169.48531 Komputer Unit 4 99.340.777.248 80.513.449.427 18.827.327.82132 Peralatan Komputer 4 38.176.808.430 31.032.272.854 7.144.535.57633 Alat Eksplorasi Topografi 5 90.607.150 90.607.150 034 Alat Eksplorasi Geofisika 10 1.026.203.108 642.908.367 383.294.74135 Alat Pengeboran Mesin 10 425.867.886 301.892.879 123.975.00736 Alat Pengeboran Non Mesin 10 563.596.157 329.680.908 233.915.24937 Sumur 10 1.006.961.400 357.810.297 649.151.10338 Produksi 10 19.038.400.000 4.847.760.000 14.190.640.00039 Pengolahan Dan Pemurnian 15 25.483.620.531 9.617.898.879 15.865.721.65240 Alat Bantu Eksplorasi 10 213.643.964 13.941.201 199.702.76341 Alat Bantu Produksi 10 41.200.000 32.340.000 8.860.00042 Alat Deteksi 5 5.134.000 3.703.000 1.431.00043 Alat Pelindung 5 747.355.378 485.754.755 261.600.62344 Alat Sar 2 301.161.400 299.248.900 1.912.50045 Alat Kerja Penerbangan 10 929.515.900 146.370.453 783.145.447
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -85-
No Aset Tetap MasaManfaat Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
46 Alat Peraga Pelatihan Dan Percontohan 10 3.401.015.500 638.102.325 2.762.913.17547 Unit Peralatan Proses/Produksi 8 529.754.720.841 182.458.469.958 347.296.250.88348 Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat 7 52.690.000 50.392.450 2.297.55049 Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara 5 12.100.000 8.470.000 3.630.00050 Peralatan Olah Raga 3 1.196.622.816 759.462.136 437.160.68051 Tanda Penghargaan Bidang Olah Raga 0 1.500.000 0 1.500.000B GEDUNG DAN BANGUNAN 1.167.702.473.361 234.087.411.072 933.615.062.2891 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50 1.112.610.323.870 225.816.432.170 886.793.891.7002 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 50 45.908.965.880 7.093.601.657 38.815.364.2233 Tugu/Tanda Batas 50 9.183.183.611 1.177.377.245 8.005.806.366
C JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 52.464.743.663 10.759.035.516 41.705.708.147JALAN DAN JEMBATAN 6.315.980.646 4.765.793.106 1.550.187.540
1 Jalan 10 6.286.239.646 4.761.926.776 1.524.312.8702 Jembatan 50 29.741.000 3.866.330 25.874.670
IRIGASI 30.533.403.993 2.854.964.588 27.678.439.4051 Bangunan Air Irigasi 50 24.502.862.298 1.732.098.332 22.770.763.9662 Bangunan Pengairan Pasang Surut 50 2.482.513.000 223.426.170 2.259.086.8303 Bangunan Pengembangan Rawa Dan Polder 25 43.100.001 17.240.000 25.860.001
4 Bangunan Pengaman Sungai/Pantai &Penanggulangan Bencana Alam 10 402.098.574 305.540.866 96.557.708
5 Bangunan Pengembangan Sumber Air DanAir Tanah
30 1.745.762.830 381.786.647 1.363.976.183
6 Bangunan Air Bersih/Air Baku 40 1.212.408.675 179.863.588 1.032.545.0877 Bangunan Air Kotor 50 144.658.615 15.008.985 129.649.630
JARINGAN 15.615.359.024 3.138.277.822 12.477.081.2021 Instalasi Air Bersih / Air Baku 30 1.691.372.450 259.156.445 1.432.216.0052 Instalasi Air Kotor 30 4.909.929.020 1.296.921.386 3.613.007.6343 Instalasi Pengolahan Sampah 10 103.529.000 66.810.950 36.718.0504 Instalasi Pembangkit Listrik 40 408.361.400 53.706.303 354.655.0975 Instalasi Gardu Listrik 40 1.095.662.200 132.094.210 963.567.9906 Instalasi Pertahanan 30 433.005.087 92.663.597 340.341.4907 Instalasi Gas 30 173.439.000 6.992.402 166.446.5988 Instalasi Pengaman 20 720.692.000 117.943.493 602.748.5079 Instalasi Lain 5 1.131.914.005 498.204.176 633.709.829
10 Jaringan Air Minum 30 451.666.550 75.936.227 375.730.32311 Jaringan Listrik 40 3.876.944.312 445.233.182 3.431.711.13012 Jaringan Telepon 20 75.250.000 15.130.016 60.119.98413 Jaringan Gas 30 543.594.000 77.485.435 466.108.565
D ASET TETAP LAINNYA DAN ASET TETAPDALAM RENOVASI
28.210.583.038 962.577.913 27.248.005.125
ASET TETAP DALAM RENOVASI 5.822.281.500 0 5.822.281.500
1Gedung Dan Bangunan Dalam Renovasi
0 5.822.281.500 0 5.822.281.500
ASET TETAP LAINNYA 22.388.301.538 962.577.913 21.425.723.6251 Bahan Perpustakaan Tercetak 0 19.980.047.563 0 19.980.047.563
2 Bahan Perpustakaan Terekam Dan BentukMikro
0 382.710.150 0 382.710.150
3 Kartografi, Naskah Dan Lukisan 0 442.973.575 0 442.973.5754 Barang Bercorak Kesenian 4 1.486.137.100 962.577.913 523.559.1875 Alat Bercorak Kebudayaan 0 93.903.150 0 93.903.1506 Tanaman 0 2.530.000 0 2.530.000
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -86-
No Aset TetapMasa
ManfaatNilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
E ASET TETAP YANG TIDAK DIGUNAKAN 17.237.995.578 14.809.888.380 2.427.757.198
1 Alat Bantu 7 1.509.000 1.509.000 02 Alat Angkutan Darat Bermotor 7 2.101.537.600 2.075.440.458 26.097.1423 Alat Bengkel Bermesin 10 3.531.314.606 3.150.282.971 381.031.6354 Alat Bengkel Tak Bermesin 5 1.521.000 1.521.000 05 Alat Ukur 5 21.728.782 21.728.782 06 Alat Pengolahan 4 30.747.000 30.747.000 07 Alat Kantor 5 980.272.323 980.272.323 08 Alat Rumah Tangga 5 2.025.797.554 2.022.618.554 3.179.0009 Alat Studio 5 134.167.442 134.167.442 0
10 Alat Komunikasi 5 60.216.215 60.216.215 011 Alat Kedokteran 5 811.065.571 811.065.571 012 Alat Kesehatan Umum 5 2.197.000 2.197.000 013 Unit Alat Laboratorium 8 978.949.068 964.924.070 14.024.99814 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 15 79.462.000 55.091.399 24.370.601
15Alat Laboratorium Fisika Nuklir/Elektronika
15 30.000 30.000 0
16 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 7 63.668.118 63.668.118 0
17Peralatan Laboratorium Hydrodinamica
15 200.000 200.000 0
18 Komputer Unit 4 3.729.817.728 3.729.130.228 687.50019 Peralatan Komputer 4 222.542.704 220.528.329 2.014.37520 Unit Peralatan Proses/Produksi 8 26.379.228 26.379.228 021 Peralatan Olah Raga 3 12.893.000 12.893.000 022 Bangunan Gedung Tempat Kerja 50 2.348.119.545 445.277.692 1.902.841.85323 Bahan Perpustakaan Tercetak 0 73.510.094 0 73.510.094
24 Bahan Perpustakaan Terekam Dan BentukMikro
0 0 0 0
25 Alat Bercorak Kebudayaan 0 350.000 0 350.000
Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset tetap 4.250.152.237.391 2.007.015.621.943 2.243.136.615.448Jumlah Akumulasi Penyusutan Aset tetap dan
Aset Lainnya 4.267.390.232.969 2.021.825.510.323 2.245.564.372.646
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -87-
LAPORAN-LAPORAN PENDUKUNG SESUAI PERATURAN
DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR PER-57/PB/2013
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -88-
LRA PENDAPATAN DAN
LRA PENGEMBALIAN PENDAPATAN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -89-
LRA BELANJA DAN
LRA PENGEMBALIAN BELANJA
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -90-
NERACA PERCOBAAN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -91-
LAPORAN BARANG PENGGUNA TAHUNAN
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -92-
LAPORAN AKRUAL
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -93-
LAPORAN REKENING PEMERINTAH
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -94-
TINDAK LANJUT ATAS TEMUAN BPK
Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian TA 2014 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan -95-
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAINNYA
SEBAGAI PENDUKUNG CALK