Post on 05-Feb-2021
LAPORAN KINERJA
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2019
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2020
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
ii
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Gunungkidul dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Gunungkidul sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 5 Tahun 2019. BAPPEDA yang dipimpin oleh
seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah, berdasarkan Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
merupakan salah satu Perangkat Daerah yang mempunyai fungsi penunjang di
bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan pengembangan.
Sebagai amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BAPPEDA menyusun LKjIP yang
dimaksudkan sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumberdaya dan anggaran
dengan didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan. LKjIP juga
ditujukan untuk mendapatkan umpan balik terhadap upaya peningkatan kinerja
dan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan target
kinerja BAPPEDA.
LKjIP merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai rencana
kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana
Strategis Bappeda Tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Perangkat
Daerah Tahun 2016-2021. LKjIP ini disusun dengan melakukan analisis dan
mengumpulkan bukti yang menunjukkan ukuran keberhasilan pencapaian
target Indikator Kinerja Utama (IKU) Bappeda Tahun 2019 yang ditetapkan.
Rencana Kerja BAPPEDA Tahun 2019 telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2018 yang kemudian telah diubah dengan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 39 Tahun 2019 yang memuat 12 program,
yang terdiri dari 29 kegiatan. Program dan kegiatan yang mendukung
pencapaian sasaran strategis selanjutnya ditetapkan dalam sebuah Rencana
Kinerja Tahunan 2019. Pada tahun 2019 terdapat 6 program yang mendukung
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
iv
sasaran strategis BAPPEDA dan dijabarkan kedalam 18 kegiatan. Sedangkan 6
program yang lain dengan 11 kegiatan merupakan program kegiatan yang
mendukung tugas dan fungsi Bappeda. Dengan melihat kemampuan sumber
daya dan sumber dana yang tersedia, berdasarkan Rencana Kinerja Tahun 2019
tersebut selanjutnya ditetapkan Perjanjian Kinerja. Pada Tahun Anggaran 2019
terdapat 2 sasaran strategis yang diukur dengan 2 indikator kinerja sasaran.
Dari 2 sasaran yang telah ditetapkan, seluruhnya dapat dicapai dengan
hasil yang baik. Capaian kinerja BAPPEDA Tahun Anggaran 2019 sangat baik
atau masuk dalam kategori sangat tinggi, dengan hasil rata-rata capaian
indikator sasaran sebesar 99,68%. Capaian kinerja yang menyasar pada
kesesuaian program pembangunan daerah adalah sebesar 99,36%, artinya
konsistensi program pembangunan daerah belum sesuai dengan target yang
diharapkan atau masih terdapat kesenjangan capaian sebesar 0,64%. Apabila
dilihat dari komponen penghitung indeks kesesuaian program, konsistensi
dokumen perencanaan antarwaktu dan antarlembaga tidak dapat mencapai
angka 100%. Hal ini dikarenakan pada tahun 2019 Pemerintah DIY menetapkan
kebijakan penyaluran Dana Keistimewaan melalui mekanisme BKK (Bantuan
Keuangan Khusus) sehingga program kegiatan yang dibiayai dari Dana
Keistimewaan dimasukkan dalam RKPD, Renja PD pengampu dan APBD. Dengan
demikian jumlah program dalam dokumen RKPD Tahun 2019 dan Renstra PD
pengampu Dana Keistimewaan berbeda dengan jumlah program dalam RPJMD
Tahun 2016-2021. Ada tiga Perangkat Daerah pengampu Dana Keistimewaan,
yaitu Dinas Kebudayaan, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, dan Sekretariat
Daerah.
Kesenjangan juga terjadi pada capaian target kinerja dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah yang dihitung berdasarkan
rata-rata capaian kinerja per sasaran daerah (14 sasaran) yaitu sebesar 5,98%.
Capaian kinerja per sasaran sebesar 94,02% ini karena dipengaruhi oleh kinerja
kegiatan beberapa Perangkat Daerah yang capaiannya masih rendah. Capaian
kinerja kegiatan yang menyasar sasaran “Angka Pengangguran Menurun” hanya
mencapai angka 67,19% dan sasaran “Kesiapsiagaan dalam Menghadapi
Bencana Meningkat” mencapai 65,77%.
Sedangkan capaian indikator kinerja utama yang kedua yaitu hasil
kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan sebesar 100%,
artinya bahwa delapan kerjasama penelitian yang ditargetkan pada tahun 2019
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
v
telah ditindaklanjuti menjadi kebijakan dalam bentuk surat edaran kepala
daerah.
Adapun realisasi belanja langsung BAPPEDA Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2019 adalah Rp4.472.681.677,00 atau 97,47% dari total anggaran belanja
langsung. Untuk program yang mendukung langsung pencapaian sasaran
strategis, tingkat realisasi anggaran sebesar Rp3.421.766.276,00 atau dengan
capaian sebesar 97,70%. Sedangkan belanja langsung yang mendukung tugas
dan fungsi BAPPEDA terealisasi sebesar 96,72% dari anggaran sebesar
Rp1.050.915.401,00. Dengan hasil pengukuran rata-rata pencapaian kinerja
keuangan sebesar 97,47%, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan anggaran
di BAPPEDA telah dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
vi
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….. ii
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………………….. iii
DAFTAR ISI..…………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………. ix
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………………………………………………………. 1
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ………………………….
B.1. Tugas Pokok................................................................
B.2 Struktur Ogranisasi......................................................
2
2
4
C. Permasalahan Utama (Strategic Issues) ………………………... 9
BAB II : PERENCANAAN KINERJA …………………………………………….. 13
A. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Tahun 2016-2021 …………………………………………
A.1. Tujuan dan Sasaran …………………………………………..
A.2. Program-Program ………………………………………………
13
14
16
B. Rencana Kinerja Tahun 2019 ……………………………………. 20
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2019 ………………………………….. 21
BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………… 23
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………………. 23
A.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2019 …………………………. 23
A.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019…………. 25
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja…………………………. 32
C. Realisasi Anggaran ………………………………………………….. 53
BAB IV: PENUTUP …………………………………………………………………. 54
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang
8
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
15
Tabel 2.2 Sasaran Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
16
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
17
Tabel 2.4 Sasaran dan Program Prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
17
Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7
Sasaran PD dan Program Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Indikator Kinerja Program Target Sasaran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
18
18
21
Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
22
Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal 24
Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6
Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Data Jumlah Program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019 Data Capaian Rata-rata Kinerja Per Sasaran Daerah Tahun 2019 Persentase Rata-rata Capaian Program Per Bidang Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi Kebijakan
26
27
27
28
30
Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9
Capaian Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah
Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah
31
34
41
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
viii
Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13
Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16 Tabel 3.17
Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi Kebijakan Tahun 2018 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat Evaluasi Pencapaian Program Pendukung Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat
Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Sasaran 2: Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan Daerah Meningkat Capaian Program Pendukung Tugas dan Fungsi PD Realisasi Keuangan Program yang Mendukung Tugas dan Fungsi PD Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun BAPPEDA 2019
42
45
46
50
51
51
52
53
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi BAPPEDA menurut Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2016
7
Gambar 1.2. Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Tahun 2019
8
Gambar 1.3.
Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Tahun 2019
9
Gambar 3.1.
Gambar 3.2.
Gambar 3.3
Gambar 3.4.
Gambar 3.5.
Gambar 3.6.
Gambar 3.7.
Gambar 3.8.
Gambar 3.9.
Gambar 3.10.
Gambar 3.11.
Gambar 3.12.
Konsultasi Publik Rancangan Awal RKPD Tahun 2020
Musrenbang RKPD Tahun 2020 Kecamatan Saptosari
Bimbingan Teknis e-Musren di Kecamatan Panggang
Bimbingan Teknis Penyusunan Renja PD Tahun 2020
Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan Dana Keistimewaan Tahun 2019
Rapat Koordinasi TKPKD Kabupaten Gunungkidul
Konsinyering Reviu Strategi Sanitasi Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019
Konsinyering Penyusunan Masterplan Pengelolaan Kawasan Wisata Kecamatan Panggang dan Saptosari
Seminar Hasil Penelitian Tahun 2019
FGD “Pengembangan Desa Iptek Berbasis Kearifan Lokal”
Rapat Koordinasi DRD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019
Penganugerahaan Hadiah Krenovamaskat Tahun 2019
35
36
37
37
38
38
39
40
46
47
49
50
.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
1
A. Latar Belakang
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, mengamanatkan
bahwa setiap Perangkat Daerah (PD) wajib menyampaikan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) kepada Bupati sebagai perwujudan kewajiban suatu
Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap
akhir tahun anggaran. LKjIP dibuat dalam rangka perwujudan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan
sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LKjIP juga
berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong
terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai media
pertanggungjawaban kepada publik.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Gunungkidul disampaikan kepada Bupati Gunungkidul sebagai
wujud pertanggungjawaban kinerja BAPPEDA dalam mencapai sasaran strategis
BAPPEDA. Tahun 2019 merupakan tahun ketiga periode RPJMD (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan Renstra (Rencana Strategis)
Tahun 2016-2021. Tema pembangunan Kabupaten Gunungkidul untuk
memberikan arah pembangunan tahun 2019 yaitu “Mengoptimalkan
pengembangan industri pariwisata dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia untuk mewujudkan kemandirian daerah”. Tema ini selaras dengan
Visi pembangunan daerah yaitu “Mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah
tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
2
berdaya saing, maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021”. Tema ini kemudian
dijabarkan kedalam enam prioritas pembangunan, yaitu:
1) Pendidikan dan Kesehatan
2) Sosial, Budaya, dan Penanggulangan Kemiskinan
3) Ekonomi dan Pariwisata
4) Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, dan Tata Ruang
5) Ketahanan Pangan, Lingkungan Hidup, dan Pengelolaan Bencana
6) Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah sebagai penjamin mutu perencanaan pembangunan
daerah dan mendukung tema pembangunan tahun 2019, telah dilaksanakan
berbagai kebijakan, program dan kegiatan yang diarahkan untuk tercapainya
perencanaan pembangunan daerah yang lebih berkualitas. Untuk memenuhi
kewajiban dalam mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian
sumber daya serta pelaksanaan kebijakan sesuai dengan tugas dan
kewenangannya dalam pencapaian tujuan sebagai komitmen organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya, maka disusunlah Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2019.
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
B.1 Tugas Pokok
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
merupakan Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Gunungkidul sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 5 Tahun 2019. Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah merupakan unsur pelaksana penunjang pemerintahan
daerah di bidang perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan,
yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Menurut Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 74 Tahun 2016, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan fungsi
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
3
penunjang di bidang perencanaan pembangunan daerah, penelitian, dan
pengembangan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai fungsi:
1. perumusan kebijakan umum di bidang perencanaan pembangunan,
penelitian, dan pengembangan;
2. perumusan kebijakan teknis di bidang perencanaan pembangunan,
penelitian, dan pengembangan;
3. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang perencanaan
pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
4. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka panjang daerah;
5. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah;
6. pengoordinasian perencanaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
7. pengoordinasian dan pelaksanaan musyawarah perencanaan
pembangunan daerah;
8. pengoordinasian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan
pembangunan daerah;
9. pengoordinasian pengelolaan data dan informasi perencanaan
pembangunan daerah;
10. penyusunan pedoman dan standar perencanaan pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
11. perencanaan kerja sama pembangunan antar daerah, swasta, dalam
negeri, dan luar negeri;
12. pengelolaan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah;
13. penyusunan rencana pembangunan daerah;
14. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengelolaan kawasan dan lingkungan
perkotaan;
15. penyusunan dan pelaksanaan pedoman keserasian pengembangan wilayah
perkotaan dan perdesaan;
16. penyusunan petunjuk pelaksanaan manajemen dan kelembagaan
pengembangan wilayah dan kawasan;
17. penyusunan petunjuk teknis pembangunan skala kecamatan dan desa;
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
4
18. penyusunan petunjuk pelaksanaan pengembangan pembangunan
perwilayahan;
19. penyusunan perencanaan kawasan strategis;
20. penyusunan perencanaan kawasan permukiman;
21. pelaksanaan pedoman dan standar pengembangan pembangunan
perwilayahan;
22. pelaksanaan konsultasi perencanaan pembangunan daerah;
23. pelaksanaan konsultasi pengelolaan kawasan dan lingkungan perkotaan;
24. pelaksanaan bimbingan, supervisi, dan konsultasi pengelolaan kawasan
dan lingkungan perkotaan;
25. perencanaan pembangunan daerah;
26. pengendalian rencana pembangunan daerah;
27. evaluasi rencana pembangunan daerah;
28. pembinaan rencana pembangunan perangkat daerah;
29. pelaksanaan monitoring dan evaluasi rencana pembangunan daerah,
kecamatan, dan desa;
30. pelaporan tugas pembantuan, hibah, dan bantuan;
31. penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang perencanaan
pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
32. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang perencanaan pembangunan, penelitian, dan
pengembangan;
33. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang
perencanaan pembangunan, penelitian, dan pengembangan;
34. pengelolaan UPT.
B.2. Struktur Organisasi
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Unsur Pimpinan : Kepala Badan;
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat, terdiri dari Subbagian-Subbagian;
c. Unsur Pelaksana : 1.Bidang-bidang, yang terdiri dari Subbidang-
Subbidang;
2.Unit Pelaksana Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
5
Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Subbagian Perencanaan;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Umum;
c. Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan terdiri dari :
1. Subbidang Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat;
2. Subbidang Kesehatan, Sosial, dan Ketenagakerjaan;
3. Subbidang Pendidikan dan Kebudayaan;
d. Bidang Perekonomian terdiri dari:
1. Subbidang Pertanian, Perikanan, dan Kelautan;
2. Subbidang Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi;
3. Subbidang Pariwisata dan Penanaman Modal;
e. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari:
1. Subbidang Perhubungan, Perumahan, dan Kawasan Permukiman;
2. Subbidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum;
3. Subbidang Penataan Ruang dan Pertanahan;
f. Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian terdiri dari:
1. Subbidang Penelitian dan Pengembangan;
2. Subbidang Pengendalian dan Evaluasi;
3. Subbidang Pelaporan;
g. Bidang Perencanaan terdiri dari:
1. Subbidang Pengelolaan Data Pembangunan;
2. Subbidang Rencana Pembangunan Daerah;
3. Subbidang Rencana Pembangunan Wilayah;
h. Unit Pelaksana Teknis; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sedangkan masing-masing Bidang dan Sekretariat memiliki tugas sebagai
berikut:
1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana
kegiatan, perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan, pengelolaan
keuangan, kepegawaian, perlengkapan, rumah tangga, perpustakaan,
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
6
administrasi umum dan hubungan masyarakat serta memberikan
pelayanan administratif dan fungsional.
2) Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan pembangunan di bidang pemerintahan, sosial,
dan kebudayaan.
3) Bidang Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
pembangunan di bidang pertanian, pangan, perikanan, kelautan, industri,
pariwisata, energi sumber daya mineral, perdagangan, koperasi, usaha
kecil dan menengah, penanaman modal, dan pengembangan dunia usaha.
4) Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan perencanaan
pembangunan di bidang sumberdaya alam, lingkungan hidup, perumahan
rakyat, kawasan permukiman, pekerjaan umum, bina marga, pengairan,
sanitasi, air bersih, perhubungan, penataan ruang, dan pertanahan.
5) Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan penelitian dan pengembangan,
pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan rencana pembangunan.
6) Bidang Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data
dan informasi pembangunan dan penyelenggaraan perencanaan
pembangunan.
Adapun Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 74 Tahun 2016 disajikan dalam Gambar
1.1.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
7
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
8
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah didukung sumberdaya manusia yang berjumlah 51
pegawai. Adapun dari jumlah tersebut yang menduduki jabatan struktural
sebanyak 25 orang dari 25 jabatan struktural yang tersedia. Jabatan struktural
yang terisi di BAPPEDA terdiri dari eselon II sejumlah 1 orang, eselon III
sejumlah 6 orang, dan eselon IV sejumlah 18 orang. Sedangkan jumlah Aparatur
Sipil Negara non eselon sebanyak 26 orang. Persentase pegawai BAPPEDA
berdasarkan jenjang eselon sampai akhir tahun 2019 disajikan pada gambar
1.2.
Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per Desember 2019
Gambar 1.2
Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Tahun 2019
Sedangkan komposisi pegawai BAPPEDA berdasarkan Golongan Ruang adalah
sebagai berikut.
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang
No. Golongan/Ruang Bezzeting 31-12-2019
1 I/a – I/d 2
2 II/a – II/d 4
3 III/a – III/d 35
4 IV/a – IV/e 10
Jumlah 51
Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per 31 Desember 2019
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
9
Berdasarkan golongan/ruang dan kepangkatan, pegawai Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai golongan yang cukup bervariatif
dari golongan I sampai golongan IV. Pegawai dengan jumlah terbanyak terdapat
pada golongan III/d yaitu 11 orang (21,57%) yang diikuti jumlah pegawai pada
golongan III/a, III/b, III/c dan IV/a masing-masing 8 orang (15,69%). Persentase
komposisi pegawai berdasarkan jenjang kepangkatan dan golongan ruang pada
akhir tahun 2019 seperti dalam gambar 1.3.
4% 8%
69%
19%
I/a- I/d II/a- II/d III/a- III/d IV/a- IV/d Sumber: Subbagian Umum BAPPEDA, per 31 Desember 2019
Gambar 1.3
Persentase Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan Tahun 2019
C. Permasalahan Utama (Strategic Issues)
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan
pembangunan daerah ke depan dituntut untuk semakin mengedepankan
pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (participatory planning).
Mengacu pada Undang-Undang tersebut, Sistem Perencanaan Pembangunan
mencakup lima pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu (1)
politik; (2) teknokratik; (3) partisipatif; (4) atas-bawah (top-down); dan (5) bawah
atas (bottom-up).
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah
proses penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
10
berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing
calon Kepada Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah
penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah
pada saat kampanye kedalam rencana pembangunan jangka menengah.
Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan
pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dalam pembangunan. Pelibatan mereka adalah
untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan
pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan
menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan bawah-
atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat
kabupaten/kota, kecamatan, dan desa.
Perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada potensi lokal dan
bertujuan untuk menjawab dan menyelesaikan permasalahan dan kebutuhan
daerah. Hal ini dimaksudkan agar perencanaan pembangunan daerah
akomodatif terhadap dinamika dan aspirasi masyarakat sehingga secara efisien
dan efektif dapat mewujudkan visi daerah. Perencanaan pembangunan daerah
juga harus tetap mengacu pada kerangka dan arah pembangunan nasional dan
regional guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Pada Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul merumuskan
tema pembangunan yaitu “Mengoptimalkan pengembangan industri pariwisata
dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan
pemerataan pembangunan dan kemandirian daerah”. Tema ini selaras dengan
tema pembangunan nasional “Pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan
berkualitas” serta tema pembangunan Pemerintah DIY yaitu “Pemerataan
pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan”.
Hal ini didasari pada perkembangan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul yang
semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan
wisata yang secara riil telah memberikan peningkatan Pendapatan Asli Daerah
(PAD).
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam merumuskan program dan
kegiatan diharapkan mampu menangkap peluang kepariwisataan dan
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
11
pertumbuhan ekonomi dengan adanya penyelasian JJLS (Jalan Jalur Lintas
Selatan), pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (YIA),
pengembangan kawasan geopark dan pantai selatan serta rencana investasi. Hal
ini selaras dengan pendekatan tematik pembangunan yang dilakukan oleh
Pemerintah DIY dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah
tahun 2019 yaitu (1) Pembangunan Yogyakarta International Airport, (2)
Ketimpangan Wilayah, serta (3) Kemiskinan dan Ketimpangan Pendapatan.
Sebagai insitusi perencana, Bappeda berperan dalam pelaksanaan fungsi
penunjang di bidang perencanaan dan bertanggungjawab atas hasil
perencanaan sebagai wujud manifestasi dan pelaksanaan manajemen
pembangunan. Bappeda harus mampu mengkoordinasikan proses perencanaan
pembangunan secara intensif dan menyeluruh dengan berpedoman pada tema
dan prioritas pembangunan yang telah dirumuskan. Dalam hal ini Bappeda
tidak hanya bertindak sebagai “penampung” berbagai usulan program/kegiatan
dari setiap Perangkat Daerah, namun harus mampu bertindak sebagai “motor
penggerak” yang dapat mengakomodasi, menganalisis dan menjabarkan
permasalahan pembangunan.
Selain itu dalam proses perencanaan pembangunan daerah, peran
monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
perencanaan pembangunan. Dengan monitoring dan evaluasi diharapkan dapat
mengendalikan pelaksanaan pembangunan dengan memastikan berjalannya
program/kegiatan serta mengetahui dampak dari suatu program/kegiatan bagi
masyarakat. Hal ini sejalan dengan semangat yang ditekankan Presiden
Republik Indonesia bahwa tugas birokrasi adalah making delivered. Pemerintah
bukan hanya menjamin program-programnya tersampaikan kepada masyarakat
atau “sent” saja namun juga harus menjamin program-program diterima dan
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat atau “delivered”.
Adapun tantangan yang dihadapi BAPPEDA dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya antara lain:
1. tuntutan dan aspirasi masyarakat semakin beragam dengan berbagai
motivasi dan kepentingan,
2. pengawasan/kontrol dari berbagai elemen (masyarakat, stakeholders,
maupun DPRD) terhadap berbagai kebijakan pembangunan daerah semakin
meningkat,
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
12
3. adanya perbedaan perspektif dalam proses perencanaan dan penganggaran
yang terkadang belum bisa berjalan dengan sinkron dan integratif,
4. proses perencanaan pembangunan partisipatif belum dipahami secara
merata oleh aparat pemerintah daerah dan kelompok masyarakat,
5. pemahaman dan nilai serap terhadap penguasaan teknologi informasi masih
kurang,
6. peraturan perundangan dan pedoman yang mengatur mekanisme
perencanaan pembangunan daerah masih terus mengalami penyempurnaan,
7. tuntutan ketersediaan dokumen yang mantap, berkesinambungan dan
integratif di setiap jenjang dan tahapan perencanaan pembangunan, dan
8. kualitas aparat perencana belum merata di setiap perangkat daerah.
Sedangkan secara internal, BAPPEDA menghadapi kendala karena
adanya permasalahan antara lain:
1. belum terpenuhinya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM)
perencana,
2. terbatasnya fasilitas, sarana dan prasarana pendukung yang baik bagi
proses dan lembaga perencanaan pembangunan daerah,
3. belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan data pembangunan yang
tersusun secara reliabel dan akurat,
4. belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kegiatan
pembangunan jika dikaitkan dengan dokumen-dokumen perencanaan, dan
5. belum adanya jabatan fungsional perencana.
Dengan melihat ketersediaan sumber daya yang ada, serta berdasarkan
pencapaian selama ini, maka yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan pelayanan BAPPEDA kedepan adalah:
1. Potensi pendanaan dapat dikelola dengan lebih baik untuk membiayai
kegiatan-kegiatan yang memiliki daya ungkit bagi kemajuan daerah.
2. Sumber Daya Manusia perencana yang handal untuk memantapkan sistem
perencanaan pembangunan daerah.
3. Dukungan stakeholder yang baik.
4. Regulasi yang kondusif.
5. Perkembangan teknologi informasi dan kelitbangan yang semakin maju.
6. Komunikasi yang terbangun harmonis dan intensif dalam proses
perencanaan dan penganggaran.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah
penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang memuat tujuan,
sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah,
serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai
dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD, RTRW dan RPJMN.
Menurut pasal 272 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, setiap Perangkat Daerah harus menyusun Rencana
Strategis dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD).
Rencana strategis (Renstra) adalah suatu dokumen perencanaan yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu sampai
dengan lima tahun sehubungan dengan tugas dan fungsi Perangkat Daerah
serta disusun dengan memperhitungkan perkembangan lingkungan strategis.
Rencana strategis dapat dilihat sebagai formulasi secara menyeluruh atau
roadmap yang menjelaskan bagaimana usaha-usaha dilakukan untuk mencapai
tujuan melalui penerapan strategi-strategi yang dipilih. Renstra Perangkat
Daerah disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya untuk mencapai tujuan dan
sasaran jangka menengah Perangkat Daerah yang selaras dengan strategi dan
kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Dokumen Rencana Strategis tersebut harus
memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka
pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan
Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah.
A. Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016-2021
Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016-2021 ditetapkan dengan
Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017 tentang tentang
Perubahan atas Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 tentang
Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 pada tanggal 29
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
14
Desember 2017. Dokumen Rencana Strategis Bappeda tersebut memuat tujuan,
sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan
fungsi penunjang bidang perencanaan pembangunan serta penelitian dan
pengembangan.
Sebagai lembaga perencanaan pembangunan daerah, maka produk
perencanaan pembangunan yang dihasilkan BAPPEDA mempunyai peran
strategis sebagai alternatif dalam mengatasi permasalahan pembangunan di
daerah. Produk perencanaan harus disusun integral baik secara horizontal
maupun vertikal, sesuai dengan kondisi regional maupun sektoral, serta dapat
diimplementasikan pada jangka waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain,
produk perencanaan pembangunan daerah harus memiliki keselarasan baik
antarlembaga maupun antarwaktu.
Dalam proses perencanaan pembangunan daerah, peran monitoring,
evaluasi serta pelaporan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses
perencanaan pembangunan. Melalui proses ini akan dapat diketahui apakah
proses implementasi pembangunan telah sesuai dengan yang direncanakan baik
keluaran, target maupun sasarannya. Hasil dari monitoring dan evaluasi sangat
berguna menjadi masukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan
periode berikutnya.
Selain itu, untuk mendukung proses perencanaan pembangunan daerah
yang berkualitas, lembaga perencana pembangunan harus dapat meningkatkan
kemampuan pengelolaan data pembangunan daerah secara up to date, tepat dan
akurat. Ketersediaan data/informasi pembangunan yang valid menentukan
kualitas dokumen perencanaan yang dihasilkan. Keberadaan institusi penelitian
dan pengembangan merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik-
baiknya. Kerjasama dan iklim kelitbangan yang terbentuk harus dapat
diarahkan guna menghasilkan produk-produk penelitian yang seharusnya
ditindaklanjuti menjadi kebijakan untuk mendukung proses perencanaan
pambangunan yang berlangsung.
A.1 Tujuan dan Sasaran
Dalam kerangka pencapaian Visi RPJMD 2016-2021, pada Misi pertama
telah ditetapkan tujuan yang ingin dicapai adalah: Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik untuk Meningkatkan Pelayanan Publik, dengan 3
sasaran daerah yaitu:
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
15
1. Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah meningkat
2. Akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah meningkat
3. Terwujudnya masyarakat yang taat hukum
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka BAPPEDA mendukung
pencapaian dan pelaksanaan sasaran kedua, yaitu Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah Daerah meningkat dengan indikator sasaran daerah Nilai
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).
Senyampang dengan hal itu, BAPPEDA menetapkan Tujuan Perangkat
Daerah yang merupakan jawaban atas isu-isu strategis dan sasaran strategis
yang akan dicapai pada jangka waktu 5 tahun, yaitu: Mewujudkan
keselarasan antarwaktu dan antarlembaga dalam dokumen perencanaan
pembangunan daerah, dengan indikator tujuan: Kesesuaian dokumen
perencanaan pembangunan daerah antarwaktu dan antarlembaga. Tujuan
Perangkat Daerah ini selanjutnya diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang
ingin dicapai oleh Perangkat Daerah. Dari tujuan tersebut dirumuskan dua
sasaran strategis yaitu kesesuaian program pembangunan daerah dan
kerjasama penelitian dalam pembangunan daerah meningkat. Adapun sasaran
strategis dan indikator kinerja yang akan dicapai pada tahun 2019 seperti
tercantum dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Kesesuaian program
pembangunan daerah
Indeks kesesuaian program
2 Kerjasama penelitian dalam
Pembangunan Daerah
meningkat
Hasil kerjasama penelitian yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakan
INDIKATOR KINERJASASARAN STRATEGISNo.
Selain dua sasaran strategis perangkat daerah yang mendukung secara
langsung pencapaian sasaran daerah, terdapat tiga sasaran perangkat daerah
lainnya yang mendukung tugas dan fungsi PD, yaitu Kepuasan Masyarakat
terhadap Penyelenggaraan Pelayanan PD Meningkat, Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan PD Meningkat dan Kesesuaian Program dalam Dokumen Perencanaan
PD. Adapun Sasaran pendukung tugas dan fungsi BAPPEDA disajikan dalam
tabel 2.2.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
16
Tabel 2.2 Sasaran Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
NO SASARAN PERANGKAT DAERAHINDIKATOR SASARAN
PERANGKAT DAERAH
2. Akuntabilitas pengelolaan
keuangan Perangkat Daerah (PD)
meningkat
Persentase laporan keuangan
disusun tepat waktu (bulanan,
semesteran, tahunan)
3. Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan Perangkat
Daerah (PD)
Persentase kesesuaian program
dalam:
a. Renja PD terhadapRKPD
b. Renstra PD terhadap RPJMD
1. Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan
Perangkat Daerah (PD) meningkat
Nilai IKM PD
Dalam perumusan sasaran perangkat daerah, selain mempertimbangkan
rumusan tujuan dan sasaran daerah maupun tujuan perangkat daerah, juga
mempertimbangkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Penetapan Indikator Kinerja
Utama didasari adanya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Indikator Kinerja
Utama adalah alasan hakiki yang melatarbelakangi eksistensi perangkat daerah
dalam jajaran kelembagaan di daerah. Berdasarkan tugas dan fungsi Bappeda,
Indikator Kinerja Utama (IKU) Bappeda telah ditetapkan dengan Keputusan
Bupati Gunungkidul Nomor 268/KPTS/2017 pada tanggal 13 November 2017
seperti pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Kesesuaian program
pembangunan daerah
Indeks kesesuaian program Rumus:
Hasil rata- rata capaian Persentase
kesesuaian program di masing- masing
bidang
Tipologi data: Non komulatif
2 Kerjasama penelitian
dalam Pembangunan
Daerah meningkat
Hasil kerjasama penelitan yang
ditindaklanjuti menjadi
kebijakan
Rumus:
Menunjukkan hasil kerjasama penelitian
yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan
Tipologi: Non komulatif
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA ALASAN/PENJELASAN/FORMULASI
A.2. Program-Program
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh BAPPEDA dengan dukungan
perangkat daerah lainnya serta masyarakat guna mencapai sasaran dan tujuan
tertentu. Program kemudian dijabarkan dalam beberapa kegiatan sebagai bagian
dari pencapaian sasaran yang lebih terukur.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
17
Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan
program dan kegiatan di BAPPEDA antara lain terhadap:
1) pencapaian visi dan misi kepala daerah;
2) pencapaian prioritas dan sasaran daerah;
3) pencapaian IKU (Indikator Kinerja Utama);
4) pendayagunaan potensi ekonomi daerah; dan
5) sinkronisasi dengan kebijakan pemerinah pusat serta Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dalam kaitannya dengan pencapaian visi dan misi kepala daerah, prioritas
dan sasaran daerah, serta pencapaian Indikator Kinerja Utama, selanjutnya
dirumuskan program prioritas PD. Pengaliran dari prioritas daerah, sasaran
daerah sampai dengan program prioritas pembangunan Bappeda sebagaimana
terlihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4 Sasaran dan Program Prioritas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Sasaran Daerah
Akuntabilitas
kinerja
pemerintah
daerah
meningkat
1 Kesesuaian
program
pembangunan
daerah
1 Perencanaan
Pembangunan
Daerah
2 Pengendalian dan
Evaluasi Rencana
Pembangunan
Daerah
3 Perencanaan
Pembangunan Fisik
dan Prasarana
4 Perencanaan
Pembangunan
Pemerintahan,
Sosial, dan Budaya
5 Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi
2 Kerjasama
Penelitian
dalam
Pembangunan
Daerah
meningkat
Hasil kerjasama
penelitian yang
ditindaklanjuti
menjadi
kebijakan
Penelitian dan
Pengembangan
Indikator
Sasaran Daerah
Sasaran
Strategis PD
Indikator
Sasaran PDProgram
Nilai
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah
(AKIP)
Indeks
kesesuaian
program
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
18
Sedangkan program prioritas, terdapat program pendukung tugas dan
fungsi perangkat daerah yang menyasar pada tiga sasaran PD yaitu (1)
Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan PD meningkat, (2)
Akuntabilitas pengelolaan keuangan PD meningkat, dan (3) Kesesuaian program
dalam dokumen perencanaan PD. Pengaliran sasaran PD kedalam program
pendukung tugas dan fungsi ditunjukkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Sasaran PD dan Program Pendukung Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
NO SASARAN PD
1
2 Akuntabilitas pengelolaan
keuangan PD meningkat
3 Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan
Perangkat Daerah (PD)
PROGRAM
Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan
Perangkat Daerah
Kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan
pelayanan PD meningkat
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas
AparaturProgram Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Berdasarkan sasaran daerah dan sasaran PD kemudian dijabarkan
kedalam program PD yang masing-masing program mempunyai indikator
kinerja. Indikator kinerja program di BAPPEDA ditetapkan dengan Keputusan
Kepala BAPPEDA Nomor 190/KPTS/2017 yang kemudian diubah dengan
Keputusan Kepala BAPPEDA Nomor 061/KPTS/2018. Adapun Indikator kinerja
program BAPPEDA baik yang mendukung sasaran strategis maupun sasaran PD
adalah seperti dalam tabel 2.6.
Tabel. 2.6 Indikator Kinerja Program
SASARAN STRATEGIS/
SASARAN PD
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
Kesesuaian program pembangunan
daerah
Persentase kesesuaian Program dalam RKPD terhadap RPJMD
Rumus:
∑ Program dalam RKPD yang sesuai dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase kesenjangan
capaian target kinerja dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan
daerah
Rumus:
Realisasi kinerja dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah
Target kinerja dalam perencanaan pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
19
SASARAN STRATEGIS/
SASARAN PD
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
Persentase kesesuaian program dalam Renja
PD Bidang Fisik dan Prasarana terhadap RKPD dan APBD, serta Program dalam Renstra
PD terhadap RPJMD
Rumus: ∑ program dalam Renja PD Bidang Fisik dan Prasarana
yang sesuai dengan RKPD dan APBD
∑ program dalam RKPD dan APBD
x 100%
∑ program dalam Renstra PD Bidang Fisik dan Prasarana
yang sesuai dengan RPJMD
∑ program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase kesesuaian program dalam Renja
PD Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya terhadap RKPD dan APBD, serta
Program dalam Renstra PD terhadap RPJMD
Rumus:
∑ program dalam Renja PD Bidang Pemerintahan, Sosial
dan Budaya yang sesuai dengan RKPD dan APBD
∑ program dalam RKPD dan APBD
x 100%
∑ program dalam Renstra PD Bidang Pemerintahan,
Sosial dan Budaya yang sesuai dengan RPJMD
∑ program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase kesesuaian program dalam Renja PD Bidang Perekonomian terhadap
RKPD dan APBD, serta Program dalam Renstra PD terhadap RPJMD
∑ program dalam Renja PD Bidang Perekonomian yang sesuai dengan RKPD dan APBD
∑ program RKPD dan APBD
x 100%
∑ program dalam Renstra PD Bidang Perekonomian
yang sesuai dengan RPJMD
∑ program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Kerjasama Penelitian dalam Pembangunan
Daerah meningkat
Jumlah pelaksanaan kerjasama penelitian
Rumus:
Menunjukkan jumlah pelaksanaan kerjasama penelitian dalam satu
tahun
Tipologi data: Non komulatif
Kepuasan masyarakat
terhadap penyelenggaraan pelayanan perangkat
daerah meningkat
Indeks Kepuasan Masyarakat Perangkat
Daerah
Rumus IKM:
Total dari nilai persepsi per unsur
Total unsur yang terisi
x Nilai penimbang
Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah unsur = 1 dibagi 9 = 0,11
Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25 dengan rumus:
IKM Unit Pelayanan x 25
Tipologi data: Non komulatif
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
20
SASARAN STRATEGIS/
SASARAN PD
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM PENJELASAN/ALASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi
perkantoran
∑ realisasi pemenuhan administrasi perkantoran
∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase pemenuhan
kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
∑ realisasi pemenuhan sarana dan
prasarana
∑ sarana dan prasarana yang direncanakan
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Persentase PNS yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugas
∑ ASN PD yang memiliki kompetensi sesuai bidang tugas
∑ ASN PD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
Akuntabilitas pengelolaan
keuangan perangkat daerah meningkat
Persentase laporan keuangan disusun
tepat waktu:
1. laporan bulanan 2. laporan semesteran 3. laporan tahunan
∑ laporan keuangan yang disusun tepat waktu
∑ laporan keuangan yang disusun
Tipologi data: Non komulatif
x 100%
Kesesuaian program dalam dokumen
perencanaan perangkat daerah
Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program
dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama dengan RKPD
∑ Program dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
x 100%
Persentase kesesuaian
Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD
∑ Program dalam Renstra PD yang
sama dengan RPJMD
∑ Program dalam RPJMD
x 100%
Tipologi data: Non komulatif
B. Rencana Kinerja Tahun 2019 Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan
di depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan
datang tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan serta target (quantitative
objectivness) apa yang harus dicapai, dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan
program/kegiatan. Perencanaan kinerja merupakan bentuk komitmen
pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja
tahunan organisasi. Untuk operasionalisasi perencanaan tersebut Bappeda
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
21
menyusun perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana
Kerja (Renja) Bappeda. Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka PD perlu menyusun
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang diambil dari perencanaan jangka
menengah Rencana Strategis (RENSTRA) PD.
Rencana Kinerja Tahunan 2019 mencerminkan rencana kegiatan, program,
dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis Bappeda Tahun 2016–2021. Pada dasarnya RKT 2019
menguraikan target kinerja yang akan dicapai PD selama tahun 2019. Target
kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun
2019 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun
sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur
dalam mengukur keberhasilan organisasi dalam upaya pencapaian tujuannya.
Target sasaran RKT tahun 2019 merupakan target tahun ketiga periode Renstra
Bappeda Tahun 2016- 2021 yang memuat sasaran strategis, indikator kinerja,
dan target yang akan dicapai sebagaimana tercantum pada Tabel 2.7.
Tabel 2.7 Target Sasaran Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Kesesuaian program pembangunan daerah
Indeks kesesuaian program persen 100
2 Kerjasama penelitian dalam Pembangunan
Daerah meningkat
Hasil kerjasama penelitan yang
ditindaklanjuti menjadi kebijakanbuah 8
No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
C. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Perjanjian Kinerja Tahun 2019 merupakan suatu dokumen kontrak
kinerja antara Kepala BAPPEDA dengan Bupati Gunungkidul untuk
mewujudkan target kinerja tahun kedua periode Renstra Bappeda Tahun 2016-
2021 dengan mendasarkan pada sumber daya yang dimiliki. Perjanjian Kinerja
Tahun 2019 mencerminkan rencana kegiatan, program dan sasaran tahunan.
Pada dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2019 menguraikan target kinerja yang
hendak dicapai BAPPEDA selama Tahun 2019. Target kinerja merepresentasikan
nilai kuantitatif yang harus dicapai selama Tahun 2019 dari semua indikator
kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target
kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur
keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian visi dan misinya.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
22
Dokumen Perjanjian Kinerja Bappeda Tahun 2019 disusun setelah
ditetapkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 5/DPA/2019
tanggal 9 Januari 2019. Senyampang ditetapkannya Peraturan Daerah
Kabupaten Gunungkidul Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul Tahun Anggaran
2019, dan Peraturan Bupati Nomor 41 Tahun 2019 tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Gunungkidul
Tahun Anggaran 2019, dokumen ini kemudian disesuaikan dengan Dokumen
Pelaksanaan Perubahan Anggaran PD Tahun Anggaran 2019 Bappeda yang
berdasarkan pada Keputusan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah Nomor
71/DPPA/2019 tanggal 19 Agustus 2019.
Didalam Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019, termuat hanya pagu
anggaran yang digunakan secara langsung untuk mendukung pencapaian
sasaran strategis Tahun 2019. Anggaran yang sifatnya mendukung tidak secara
langsung tidak secara eksplisit disampaikan di dalam dokumen ini. Dokumen
Perubahan Perjanjian Kinerja BAPPEDA Tahun 2019 disajikan dalam Tabel 2.8.
Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
SATUAN JUMLAH
1 Kesesuaian Program
Pembangunan Daerah
persen 100
2 Kerjasama Penelitian
Dalam Pembangunan
Daerah Meningkat
Buah 8
ANGGARAN
)RUPIAH(
1. 1.110.785.000
2. 492.640.000
3. 515.260.000
4. 898.730.000
5. 152.355.000
6. 332.550.000
Program Perencanaan Pembangunan Daerah APBD
Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah
APBD
Program Penelitian dan Pengembangan APBD
Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan
Prasarana
APBD
Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan,
Sosial, dan Budaya
APBD
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi APBD
Indeks kesesuaian Program
Hasil kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti
menjadi kebijakan daerah
PROGRAM KETERANGAN
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATARGET
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
23
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus
dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang
sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja
adalah orientasi untuk mendorong perubahan. Program/kegiatan dan sumber
daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan,
baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja sejalan dengan
prinsip good governance, dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan
menunjukkan sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas
dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan
hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas
kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang
dipergunakan dalam sistem akuntabilitas kinerja ini adalah Peraturan Menteri
PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam regulasi ini juga diatur tentang kriteria yang dipergunakan
dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
A.1. Pengukuran Kinerja Tahun 2019
Manajemen kinerja yang dibangun secara baik, memerlukan tolok ukur
atau indikator yang jelas dan pasti yaitu spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,
realistis dan tepat waktu. Indikator kinerja merupakan alat atau media kegiatan
dan sasaran yang dapat diukur kinerjanya. Oleh karena itu pada tahun 2019
Bappeda menetapkan indikator kinerja sasaran sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019. Adapun pengukuran kinerja
tersebut dilakukan dengan rumus sebagai berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tinngginya kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,
digunakan rumus:
BAB
III
AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
24
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja
atau semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,
digunakan rumus:
atau
Dalam menentukan hasil evaluasi kinerja untuk setiap sasaran, digunakan
metode rata-rata capaian setiap indikator sasaran yang selanjutnya
dikategorikan dalam pengukuran dengan skala ordinal sebagaimana pada tabel
3.1.
Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal
Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
91% ≤ 100% Sangat Tinggi
76% ≤ 90% Tinggi
66% ≤ 75% Sedang
51% ≤ 65% Rendah
≤ 50% Sangat Rendah
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan
berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan pada tingkat
sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap kategori
(sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap
kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap
kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
Secara ringkas capaian sasaran dapat diperoleh dengan rumus berikut:
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
25
Implementasi nyata dari proses perencanaan tertuang dalam pelaksanaaan
program dan kegiatan suatu organisasi. Hambatan dan permasalahan seringkali
muncul dalam proses tersebut. Proses perencanaan yang baik tentu saja sudah
memperhitungkan segala kemungkinan yang akan muncul dalam pelaksanaan
program dan kegiatan yang ada dalam perencanaan.
Keberhasilan pelaksanaan tugas BAPPEDA untuk mencapai sasaran atau
target yang telah ditetapkan sangat dipengaruhi oleh penetapan tingkat
pencapaian kinerja yang dinyatakan dengan ukuran kinerja (performance
measure) atau indikator kinerja (performance indicator). Untuk dapat
mengidentifikasikan tingkat capaian kinerja yang diinginkan tersebut, maka
terlebih dahulu perlu ditetapkan strategi dan langkah-langkah terinci kegiatan
yang terkoordinasi dalam mencapai sasaran atau target yang dapat dirumuskan
dalam perencanaan operasional jangka pendek, mengingat rencana stratejik
organisasi hanya memuat hal-hal yang bersifat stratejik jangka menengah dan
jangka panjang dan tidak sampai terinci secara detail dalam kegiatan
operasional. Dengan menetapkan sasaran atau target, strategi, langkah-langkah
terinci kegiatan, dan indikator kinerja akan memudahkan dalam melakukan
proses perencanaan kinerja yang merupakan langkah awal dalam mewujudkan
rencana kinerja yang berguna untuk peningkatan kinerja organisasi.
Pengukuran kinerja merupakan alat yang bermanfaat dalam meningkatkan
pelayanan sistem secara efisien dan efektif. Oleh karena itu melalui
pengukuran kinerja dapat dilakukan proses penilaian terhadap pencapaian
sasaran yang telah ditetapkan sehingga dapat memberikan penilaian (justifikasi)
yang objektif dalam pengambilan keputusan.
A.2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang
selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja BAPPEDA tahun 2019.
BAPPEDA telah menetapkan 2 (dua) sasaran yang akan dicapai, dengan
pengukuran yang didasarkan pada pencapaian 4 (empat) indikator kinerja.
Pengukuran indikator kinerja didasarkan pada perhitungan sebagaimana dalam
Tabel 3.2.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
26
Tabel 3.2 Formulasi Perhitungan Indikator Kinerja Utama BAPPEDA
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Formulasi Perhitungan
Kesesuaian program pembangunan daerah
Indeks kesesuaian program
Hasil Rata-rata capaian kesesuaian program di masing-masing bidang:
Bidang Perencanaan: Persentase kesesuaian program dalam RKPD terhadap RPJMD
Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Pengendalian:
Persentase kesesuaian capaian rata-rata kinerja per sasaran dalam perencanaan pembangunan daerah Bidang Perekonomian, Bidang Fisik dan Prasarana serta Bidang Pemerintahan, Sosial, dan Kebudayaan: Persentase kesesuaian program dalam: 1. Renja terhadap RKPD 2. Renja terhadap APBD 3. Renstra terhadap RPJMD
Kerjasama penelitian dalam pembangunan daerah meningkat
Hasil kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan
Ditunjukkan dengan hasil kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan
Dengan mendasarkan pada perhitungan terhadap komponen dan variabel
penentu masing-masing selanjutnya dilakukan penghitungan terhadap
pencapaian indikator kinerja utama tahun bersangkutan. Untuk tahun 2019,
penilaian terhadap indikator kinerja didasarkan pada data sebagai berikut:
1. Data jumlah program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan
APBD berdasarkan lingkup bidang pengampu, sebagaimana ditampilkan
pada tabel 3.3.
2. Data capaian rata-rata kinerja sasaran, sebagaimana ditampilkan dalam
tabel 3.4.
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
27
Tabel 3.3 Data Jumlah Program dalam Renja PD, Renstra PD, RKPD, RPJMD, dan APBD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2019
Renja PD Renstra PD RKPD RPJMD APBD
Fisik dan Prasarana 66 66 66 62 66
Perekonomian 56 56 56 56 56
Pemerintahan, Sosial,
dan Kebudayaan
296 296 296 292 296
Jumlah Program 418 418 418 410 418
LINGKUP BIDANGJUMLAH PROGRAM PERANGKAT DAERAH TAHUN 2019
Tabel 3.4 Data Capaian Rata-rata Kinerja per Sasaran Daerah Tahun 2019
KINERJA (%) ANGGARAN (%)
1 Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah
meningkat
99,46 81,92
2 Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
meningkat
89,67 92,64
3 Ketaatan masyarakat terhadap hukum
meningkat
98,51 91,97
4 Kapasitas sumberdaya manusia meningkat 106,44 92,45
5 Jumlah penduduk miskin turun 102,95 94,6
6 Angka pengangguran turun 67,19 51,28
7 Daya saing pariwisata meningkat 91,43 85,53
8 Pelestarian budaya berbasis pemberdayaan
masyarakat meningkat
100,00 98,88
9 Infrastruktur publik wilayah meningkat 105,68 89,18
10 Pertumbuhan ekonomi daerah meningkat 97,46 94,83
11 Pendapatan masyarakat meningkat 92,38 97,33
12 Ketahanan pangan meningkat 98,91 97,95
13 Kualitas sumberdaya alam dan lingkungan
hidup meningkat
100,44 96,39
14 Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
meningkat
65,77 40,82
CAPAIAN RATA RATA 94,02 86,13
NO. SASARANCAPAIAN
Dengan demikian maka perhitungan indikator kinerja BAPPEDA untuk tahun
2019 adalah sebagai berikut:
1. Indeks kesesuaian program, dihitung dengan rata-rata capaian di masing-
masing bidang seperti berikut:
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
28
Tabel 3.5 Persentase Rata-rata Capaian Program Per Bidang
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
Program dalam RKPD
terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian
Program dalam RKPD
terhadap RPJMD
RKPD/RPJMD= 101,95%
Program Pengendalian
dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah
Persentase kesesuaian
capaian dengan target
kinerja dalam
perencanaan
pembangunan jangka
menengah dan
tahunan daerah
Persentase kesesuaian
capaian rata-rata kinerja per
sasaran dalam perencanaan
pembangunan daerah
94,02%
Program Perencanaan
Pembangunan Fisik dan
Prasarana
Persentase kesesuaian
Program dalam Renja
Bidang Fisik dan
Prasarana terhadap
RKPD dan APBD, serta
program dalam Renstra
PD terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian
Program dalam:
1. Renja terhadap RKPD
2. Renja terhadap APBD
3. Renstra terhadap RPJMD
Bidang Fisik dan Prasarana
Renja PD/RKPD= 100%
Renja PD/APBD=100%
Renstra PD/RPJMD=
101,06%
Rata-rata= 100,35%
Program Perencanaan
Pembangunan
Pemerintahan, Sosial,
dan Budaya
Persentase kesesuaian
Program dalam Renja
Bidang Pemerintahan,
Sosial, dan
Kebudayaan terhadap
RKPD dan APBD, serta
program dalam Renstra
PD terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian
Program dalam:
1. Renja terhadap RKPD
2. Renja terhadap APBD
3. Renstra terhadap RPJMD
Bidang Pemerintahan, Sosial,
dan Budaya
Renja PD/RKPD= 100%
Renja PD/APBD=100%
Renstra PD/RPJMD=
101,37%
Rata-rata= 100,46%
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Persentase kesesuaian
Program dalam Renja
Bidang Perekonomian
terhadap RKPD dan
APBD, serta program
dalam Renstra PD
terhadap RPJMD
Persentase kesesuaian
Program dalam:
1. Renja terhadap RKPD
2. Renja terhadap APBD
3. Renstra terhadap RPJMD
Bidang Perekonomian
Renja PD/RKPD= 100%
Renja PD/APBD=100%
Renstra PD/RPJMD=
100%
Rata-rata= 100%
PROGRAM DI MASING-
MASING BIDANGINDIKATOR PROGRAM RUMUS DAN PERHITUNGAN HASIL PERHITUNGAN
Dari tabel 3.5 tersebut diperoleh Indeks kesesuaian program sebesar:
= (101,95%+94,02%+100,35%+100,46%+100%)/5
= 99,36%
Jumlah program dalam dokumen RKPD Tahun 2019 berbeda dengan
jumlah program dalam RPJMD Tahun 2016-2021 karena pada tahun 2019
terdapat 3 (tiga) Perangkat Daerah yang mengampu program yang didanai
dengan Dana Keistimewaan melalui mekanisme BKK (Bantuan Keuangan
Khusus) dari Pemerintah DIY yang dimasukkan dalam penganggaran
APBD. Pada Tahun 2019 Kabupaten Gunungkidul bersama Kabupaten
Kulon Progo ditunjuk oleh Pemerintah DIY menerima BKK Dana
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
29
Keistimewaan terutama untuk pengentasan kemiskinan dan ketimpangan
wilayah. Ketiga Perangkat Daerah tersebut adalah:
a. Dinas Kebudayaan, terdapat 5 program yang didanai dengan Dana
Keistimewaan, yaitu:
1) Program Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman
2) Program Pelestarian Cagar Budaya dan Warisan Budaya
3) Program Pembinaan dan Pengembangan Adat dan Seni
4) Program Pelestarian Tradisi dan Lembaga Budaya
5) Program Pengelolaan Taman Budaya
b. Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, terdapat 4 program yang didanai
dengan Dana Keistimewaan, yaitu:
1) Program Pengelolaan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten
2) Program Pemanfaatan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten
3) Program Perencanaan Tata Ruang Satuan Ruang Strategis
Kasultanan dan Kadipaten
4) Program Pemanfaatan Ruang Satuan Ruang Strategis Kasultanan
dan Kadipaten
c. Sekretariat Daerah, terdapat 4 program yang didanai dengan Dana
Keistimewaan, yaitu:
1) Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
2) Program Peningkatan Budaya Pemerintahan
Ketiga Perangkat Daerah tersebut juga telah menindaklanjutinya dengan
menyusun perubahan dokumen Renstra PD. Sehingga jumlah dan
beberapa nama program dalam Renstra dari ketiga Perangkat Daerah
tersebut berbeda dengan jumlah dan nama program dalam RPJMD.
2. Hasil penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan, yang pada tahun
2019 ditargetkan sebanyak 8 buah hasil penelitian. Adapun hasil penelitian
yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan adalah sebagaimana dalam tabel
3.6. Pada tahun 2019 ini terdapat 8 (delapan) kerjasama penelitian dan
telah ditindaklanjuti dalam bentuk Surat Edaran Bupati Gunungkidul. Dua
penelitian yaitu “Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Kacang Tanah
(Arachis Hypgaea L) di Perkumpulan Bimaram Dusun Banombo B, Desa
Pucanganom Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul” dan “Optimasi
Pengolahan Limbah Tempurung Kelapa di Kecamatan Rongkop
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
30
Gunungkidul sebagai Bahan Baku Briket Arang” merupakan hasil
kerjasama penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2018, karena masih
perlunya kajian yang lebih lanjut sehingga pada tahun 2019 baru
ditindaklanjuti menjadi kebijakan.
Tabel 3.6 Hasil Kerjasama Penelitian yang Ditindaklanjuti menjadi Kebijakan Tahun 2019
No. Hasil Penelitian Bentuk Kebijakan
1. Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.)
di Perkumpulan Bimaram Dusun
Banombo B, Desa Pucanganom,
Kecamatan Rongkop, Kabupaten
Gunungkidul
Surat Edaran Bupati No.520/6981
tentang Diversifikasi Produk
Olahan Kavang Tanah, tanggal 26
Desember 2019
2. Pemanfaatan Hasil Samping Biogas
Untuk Tanaman
Surat Edaran Bupati No.520/6983
tentang Integrasi Biogas dan
Pupuk Organik untuk Mendukung Pertanian Berkelanjutan, tanggal
26 Desember 2019
3. Pemetaan Potensi Bahan Pakan dan
Aplikasi Teknologi Pengawetan
Hijauan Dalam Rangka Mendukung
Ketahanan Pakan di Desa Botodayan
Kecamatan Rongkop Kabupaten
Gunungkidul
Surat Edaran Bupati No.520/6985
tentang Stasiun Pakan Isi Ulang
Silase Mendukung Ketahanan
Pakan Ternak di Kabupaten
Gunungkidul, tanggal 26
Desember 2019
4. Pengembangan Usaha Budidaya
Jamur Tiram di Desa Bleberan
Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul
Surat Edaran Bupati No.520/6984
tentang Optimasi Budidaya Jamur
Tiram Sebagai Upaya Pembibitan yang Mendukung Ketersediaan
Alternatif Pangan, tanggal 26
Desember 2019
5. Metode 512 Dalam Upaya Budidaya
Tanaman Potensi Lokal, Melestarikan
Keanekaragaman Konsumsi Pangan
Ekonomi Keluarga Dengan
Memaksimalkan Pemanfaatan Pekarangan
Surat Edaran Bupati No.690/6982
tentang Gerakan Pemanfaatan Air
Berkelanjutan, tanggal 26
Desember 2019
6. Optimasi Pengolahan Limbah
Tempurung Kelapa Di Kecamatan Rongkop Gunungkidul Sebagai Bahn
Baku Briket Arang
Surat Edaran Bupati No.660/6994
tentang Optimasi Pemanfaatan Limbah Tempurung Kelapa,
tanggal 27 Desember 2019
7. Analisis Ketahanan Ekonomi Keluarga Paska Pembangunan Pasar
Ekologis Argowijil Desa Gari
Surat Edaran Bupati No.500/6995 tentang Optimasi Pasar Tradisional
Mendukung Ketahanan Ekonomi
Masyarakat, tanggal 27 Desember
2019
8.
Analisis Kontribusi Sumber Daya
Manusia Dalam Meningkatkan
Industri Kreatif Unggulan Sebagai
Pendukung Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten Gunungkidul
Surat Edaran Bupati No.
556/6993 tentang Industri Kecil
Kreatif Penunjang Pariwisata
Berkelanjutan, tanggal 27 Desember 2019
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
31
Dengan demikian pencapaian IKU tahun 2019 selengkapnya dapat ditunjukkan
pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Capaian Indikator Kinerja Utama BAPPEDA Tahun 2019
Target RealisasiCapaian
Kinerja
1 Kesesuaian
program
pembangunan
daerah
Indeks kesesuaian
program
99,99 100 99,36 99,36 100 99,36
2 Kerjasama
penelitian dalam
pembangunan
daerah
meningkat
Hasil kerjasama
penelitian yang
ditindaklanjuti menjadi
kebijakan
6 8 8 100 40 45,00
99,68
Capaian
s/d 2019
terhadap
2021 (%)
Tahun 2019
Sasaran
Strategis
Rata-rata
No Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun
2018
Target
Akhir
Renstra
(2021)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, pada tahun 2019 capaian kinerja
yang menyasar pada kesesuaian program pembangunan daerah sebesar 99,68%,
artinya konsistensi program pembangunan daerah belum sesuai dengan target
yang diharapkan atau masih terdapat kesenjangan capaian sebesar 0,32%.
Apabila dilihat dari komponen penghitung indeks kesesuaian program, jumlah
program terdapat pada program RKPD Tahun 2019 dan RPJMD Tahun 2016-
2021 berbeda dengan tingkat capaian 101,95%. Hal ini terjadi karena pada
tahun 2019 program kegiatan yang dibiayai dengan Dana Keistimewaan
dimasukkan dalam RKPD Tahun 2019.
Dalam hal penilaian konsistensi antarlembaga, yang ditunjukkan dengan
perbandingan antara jumlah program dalam Renstra PD dengan RPJMD, Renja
PD dengan APBD, dan Renja PD terhadap RKPD menunjukkan hasil yang
berbeda pula. Komponen yang berbeda adalah jumlah program dalam Renstra
PD, terutama PD pengampu Dana Keistimewaan dengan jumlah program dalam
RPJMD. Hal ini karena tiga Perangkat Daerah pengampu Dana Keistimewaan
telah menyusun perubahan Renstra yang disesuaikan dengan kelembagaan
baru. Sedangkan jumlah program dalam RKPD, Renja PD dan APBD
menunjukkan angka yang sama. Artinya pengaliran program dari RKPD ke
dalam Rencana Kerja PD dan APBD benar-benar dikendalikan.
Kesenjangan terjadi pada capaian target kinerja dalam perencanaan
pembangunan jangka menengah dan tahunan daerah yang dihitung
berdasarkan rata-rata capaian kinerja per sasaran daerah (14 sasaran) yaitu
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
32
sebesar 5,98%. Capaian kinerja sasaran yang terendah terdapat pada kegiatan-
kegiatan yang menyasar pada sasaran daerah angka pengangguran turun yaitu
sebesar 67,19% dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana sebesar 65,77%.
Sedangkan capaian indikator kinerja utama yang kedua yaitu hasil
kerjasama penelitian yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan sebesar 100%,
artinya bahwa delapan kerjasama penelitian yang ditargetkan pada tahun 2019
telah ditindaklanjuti menjadi kebijakan dalam bentuk surat edaran kepala
daerah. Pada akhir periode Renstra ditargetkan ada 40 kerjasama penelitian
yang ditindaklanjuti menjadi kebijakan, sehingga capaian sampai dengan tahun
ini sebesar 45%. Adapun tingkat capaian indikator kinerja utama yang menyasar
pada dua sasaran strategis tersebut rata-rata sebesar 99,68%.
B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang
menjelaskan capaian kinerja per sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran 1
“ Kesesuaian Program Pembangunan Daerah”
Kesesuaian program pembangunan daerah mengakomodir dua sasaran
strategis dalam Indikator Kinerja Utama sebelumnya, yaitu keselarasan
dokumen perencanaan antarwaktu dan keselarasan dokumen perencanaan
antarlembaga. Keselarasan antarwaktu dimaksudkan untuk melihat konsistensi
antara dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahunan) dengan
dokumen perencanaan jangka pendek (tahunan). Keselarasan dokumen
antarwaktu sangat penting untuk dijaga dan selalu dipertahankan untuk
menjamin pencapaian sasaran dalam perencanaan jangka menengah
diterjemahkan dalam program kegiatan yang lebih operasional dalam
perencanaan jangka pendek.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan
penjabaran visi dan misi Kepala Daerah terpilih, yang memberikan arah
pembangunan daerah sebagimana dirumuskan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah, yang memberikan gambaran kepada seluruh
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
33
stakeholder mengenai perkiraan pencapaian kondisi yang diharapkan pada lima
tahun ke depan. RPJMD disusun berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan
RPJMN. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah Pusat dan merupakan penjabaran dari RPJMD. RKPD
memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah,
rencana kerja dan pendanaannya.
Keselarasan dokumen perencanaan antarlembaga memastikan bahwa
dokumen perencanaan yang sudah disusun di tingkat kabupaten akan
diterjemahkan dengan sebagaimana mestinya secara lebih operasional pada
perangkat daerah. Selain itu juga memastikan bahwa proses perencanaan akan
diikuti dengan proses penganggaran untuk menjamin pendanaan dalam
pelaksanannya.
Indikasi program dan kegiatan yang ada dalam RPJMD harus
diterjemahkan secara lebih operasional di dalam Rencana Strategis PD. Renstra
PD lebih rinci sampai ke kegiatan karena ruang lingkupnya lebih kecil, yaitu
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari institusi bersangkutan.
Renstra PD merupakan dokumen perencanaan PD untuk periode 5 (lima) tahun.
Konsistensi program dalam RPJMD terhadap program dalam Renstra harus
dijaga untuk memastikan agar kondisi yang ingin dicapai pada lima tahun
mendatang diterjemahkan oleh PD sebagaimana mestinya, agar target-target
yang hendak dicapai diupayakan sesuai sumber daya yang tersedia di PD sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari
RPJMD yang berisikan kebijakan, program, dan kegiatan untuk 1 tahun (annual
planning) sesuai dengan sumber daya yang tersedia pada tahun bersangkutan,
khususnya dana. Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) juga merupakan
rencana tahunan bersifat operasional yang isinya merupakan jabaran dari
Renstra yang dibuat oleh masing-masing PD sesuai dengan tupoksinya.
Konsistensi program dalam RKPD terhadap program dalam Renja PD sangat
penting untuk memastikan bahwa target-target kinerja tahun bersangkutan
diterjemahkan kedalam program dan kegiatan yang lebih operasional di tingkat
pelaksana teknis (PD).
Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 pasal 25 maupun
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 pasal 17 ayat 2, Rencana Kerja
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
34
Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan pedoman dalam penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah. Reformasi penganggaran yang dilakukan
melalui penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting)
menghendaki struktur program pembangunan yang berbasiskan pada capaian
hasil. Dengan demikian, pada prinsipnya, apa yang dianggarkan adalah apa
yang direncanakan dan apa yang direncanakan adalah apa yang dibutuhkan
untuk pencapaian target kinerja.
Pencapaian target sasaran ini, berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang
telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor
268/KPTS/2017 tanggal 13 November 2017 diukur dengan satu indikator
kinerja yaitu indeks kesesuaian program. Pada tahun 2019 pencapaian sasaran
pertama ini telah menunjukkan angka 99,36%. Dibandingkan dengan target
pencapaian yang telah ditentukan, yaitu 100%, masih terdapat sedikit deviasi,
namun secara umum dapat dikatakan bahwa angka yang telah dicapai tersebut
cukup bagus. Pencapaian sasaran ini digambarkan dalam Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Evaluasi Pencapaian Sasaran 1: Kesesuaian Program Pembangunan Daerah
Target RealisasiCapaian
KinerjaKategori
1 Indeks Kesesuaian
Program
99,99 100 99,36 99,36 Sangat
Tinggi
100 99,36
99,36
Target
Akhir
Renstra
(2021)
Capaian
s/d 2019
terhadap
2021 (%)
No
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN
Tahun 2019Realisasi
Tahun
2018
Indikator Kinerja
Pada tahun 2018, deviasi menunjukkan angka 0,01%, sedangkan pada
tahun 2019 sedikit mengalami peningkatan sebesar 0,63% atau menjadi 0,64%
dengan capaian kinerja sebesar 99,36% yang dikategorikan sangat tinggi.
Pengaliran program dalam dokumen perencanaan antarlembaga dan antarwaktu
diupayakan dapat selalu terjaga dalam mewujudkan sistem perencanaan yang
semakin lebih baik.
Pencapaian sasaran pertama ini terutama didukung oleh program prioritas
yang mendukung sasaran strategis Bappeda, yaitu Program Perencanaan
Pembangunan Daerah, Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah, Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan
Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2019
35
Prasarana, Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan, Sosial, dan
Budaya, dan Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi. Program
Perencanaan Pembangunan Daerah mencakup lima kegiatan, yaitu Penyusunan
Rencana Pembangunan Daerah, Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan
Daerah, Penyusunan dan Sinkronisasi Perencanaan Kewilayahan, Penyusunan
Profil dan Informasi Hasil Pembangunan Daerah, dan Pendataan Potensi dan
Permasalahan Daerah. Program Pengendalian dan Evaluasi Rencana
Pembangunan Daerah terdiri dari dua kegiatan, yaitu Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah, dan Pelaporan Kegiatan Pembangunan Daerah.
Program Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana terdiri dari tiga
kegiatan, yaitu Perencanaan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Pekerjaan
Umum, Perencanaan Pembangunan Perhubungan, Perumahan, dan Kawasan
Permukiman, dan Perencanaan Pembangunan Penataan Ruang dan Pertanahan.
Program Perencanaan Pembangunan Pemerintahan, Sosial, dan Budaya terdiri
dari tiga kegiatan, yaitu Perencanaan Pembangunan Pemerintahan dan
Pemberdayaan Masyarakat, Perencanaan Pembangunan Pendidikan dan
Kebudayaan, dan Perencanaan Pembangunan Kesehatan, Sosial, dan
Ketenagakerjaan. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi terdiri dari tiga