Post on 10-Dec-2015
description
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
BAB V
DRILLING AND COMPLETION
Lokasi komplek Indramaju merupakan lapangan onshore sehingga kita perlu
menggunakan Land Rig sebagai platform pengeboran sehingga dapat mencapai pada
zona yang diinginkan yaitu pada Formasi Baturaja (TVD = 1497m - 1801m) hingga
Top Formasi Talang Akar. Pada tahap ekplorasi sudah dilakukan beberapa kali
pemboran, diantaranya pada tahun 1940 dilakukan pemboran eksplorasi pada struktur
Koang (KAG-01), setelah dilakukan uji produksi selama 78 jam, struktur ini
memproduksikan minyak 943.5 bbl. Pada tahun 1968 dilakukan pemboran dan uji
produksi yang sama pada sumur KAG-02, didapatkan gas 1163.65 bfpd dan minyak
1158.9 bopd. Sampai saat ini telah terdapat 9 sumur produksi, 6 sumur suspended, 4
sumur injeksi dan 4 sumur abandoned.
Gambar 5.1 Land Rig
Drilling and Completion | 115
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
5.1 Drilling Steps
Dalam operasi pemboran perlu diperhitungkan lamanya waktu pemboran agar
operating cost tidak membengkak, waktu yang harus dipertimbangkan antara lain :
Preparasi tools
Drilling – Pemilihan RPM (Rotation Per Minute) bit perlu dipertimbangkan
berdasarkan kondisi litologi.
Set Casing
Casing digunakan untuk mencegah dinding sumur amblas dan berperan penting
dalam cementing. Ukuran casing bergantung pada besarnya bit dan drill pipe
yang digunakan.
Set casing memerlukan waktu 10 menit/ joint, dimana 1 joint = 42feet.
Gambar 5.2 Set Casing
Drilling and Completion | 116
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
Cementing
Semen memiliki fungsi yaitu untuk mencegah dinding sumur amblas. Berat
semen yang akan dimasukan kedalam sumur harus memiliki berat yang cukup
untuk menahan Formation Pressure.
Gambar 5.3 Cementing
LOT ( Leak Of Test)
Leak Of Test merupakan sebuah test untuk mengetahui tekanan formasi. Leak of
test berperan penting dalam menentukan viskositas dan densitas Mud dan harus
dilakukan setiap akan melakukan section selanjutnya.
Langkah dari LOT adalah sebagai berikut :
- Tambahkan kedalaman kurang lebih 10 meter dari titik terakhir pemboran
- Berikan pressure dari permukaan secara bertahap dan pantau pada monitor
hingga kurva mengalami penurunan yang tajam.
Drilling and Completion | 117
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
-
Gambar 5.4 Leak Of Test
5.2 Completion Strategy
Berdasarkan interpretasi kondisi reservoar, perlu adanya upaya untuk
memaksimalkan jumlah produksi dan mengurangi jumlah pasir yang masuk karena tipe
pemboran open hole (gravel pack). Komplesi yang digunakan untuk pengembangan
lapangan Beta didesain untuk kelangsungan lamanya produksi dilapangan ini. Produksi
maksimum tiap sumur menjadi bahan pertimbangan. Untuk kelangsungan dan
memaksimalkan produksi sumur perlu dipertimbangkan untuk menggunakan Monobore
Hole dan Electric Submarsible Pump (ESP).
5.3 Completion String Configuration
Seluruh peningkatan produksi sumur di lapangan ini akan dikembangkan
menggunakan Monobore Hole dan Electric Submarsible Pump (ESP).
Drilling and Completion | 118
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
5.3.1 Electric Submarsible Pump (ESP)
Skema konfigurasi komplesi untuk pengembangan sumur dengan menggunakan
Electric Submarsible Pump (ESP) ditunjukkan pada gambar di bawah :
Gambar 5.5 Electric Submarsible Pump (ESP)
ESP dipilih karena mudah untuk diinstalasi dan dioperasikan, selain itu tujuan
kita adalah untuk mengangkat minyak dengan memperkecil tekanan dasar sumur, jadi
tekanan reservoir bisa mengangkat minyak sampai kepermukaan. Biaya yang
dikeluarkan untuk pengangkatan minyak volume tinggi umumnya lebih murah
dibandingkan dengan jenis artificial lift lainnya.
5.4 Perforation Strategy
Untuk produksi jangka panjang di lingkungan yang rendah permeabilitasnya,
terutama dimana adanya invasi fluida karena operasi pemboran bisa saja terjadi; ada
dua parameter penting sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan teknik perforasi
berdasarkan produktivitas formasi:
Drilling and Completion | 119
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
1. Perforation Penetration. Hal ini diperlukan untuk mem-bypass zona yang
terinvasi dan menentukan penggunaan penetrasi dalam biaya, tetapi perlu dicatat
bahwa alat dengan pengurangan debris seharusnya dipilih karena memberikan
keuntungan dari penambahan panjang perforasi.
2. Perforation Permeability . Hal ini akan dipengaruhi oleh pembersihan perforasi
dan permeabilitas dari zona hancuran. Perforasi permeabilitas dapat
ditingkatkan melalui praktek komplesi fluida yang baik, penggunaan teknik
perforasi underbalanced dan special gun technologies.
Gambar 5.6 Perforation
Drilling and Completion | 120
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
5.5 Drilling Scenario
100 meter – 300 meter
Bit : 26” Tricone
RPM : 80
Mud : Water basemud 8-8,5ppg.
Casing : 20”
Cement : Slurry Weight, 15,8ppg.
—Leak of Test—
300 meter – 450 meter
Bit : 17 1/2” Tricone
RPM : 80
Mud : Water basemud 8-8,5ppg.
Casing : 13 3/8”
Cement : Slurry Weight, 15,8ppg – 100% excess
—Leak of Test—
450 meter – 700 meter
Bit : 12 1/4” PDC
RPM : 100
Well Size : 13 1/2”
Mud : Oil basemud 11,5ppg.
Casing : 9 5/8”
Cement : Slurry Weight, 15,8ppg – 50% excess
—Leak of Test—
Drilling and Completion | 121
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
700 m - 1200 m
Bit : 8 1/2” PDC
RPM : 100
Well Size : 9 7/8”
Mud : Oil basemud 11,5ppg.
Casing : 7”
Cement : Slurry Weight, 15,8ppg – no excess
—Leak of Test—
1200 m – 1500 m
Bit : 7” PDC
RPM : 70
Mud : Waterbasemud 8,5-8,8 ppg.
Casing : 6 1/8”
Cement : Slurry Weight, 15,8ppg – no excess
o Perforation
o BHA + Drill pipe OUT
o Tubing 3,5” IN
o Packer dipasang
Drilling and Completion | 122
Plan of Development Oil Expo 2013
Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung/Sumedang Km 21, Jatinangor 45363
Ph/Fax (022)-7796545
Tabel 5.1 Drilling Scenario
Drilling and Completion | 123
ALLUVIUM
KASAI
AIR BENAKAT
MUARA ENIM
BATURAJA
GUMAI
Formasi Litologi Skema drilling Well dan Casing size
26”Casing : 20”
17 1/2”
Casing : 133/8”
12 1/4” Casing : 9 5/8”
8 1/2” Casing : 7”
7” Casing : 6 1/8”