Post on 24-Mar-2019
197
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses pengolahan produk air minum dalam kemasan di PT. Maan Ghodaqo
Shiddiq Lestari Jombang Jawa Timur dibagi menjadi tiga bagian yaitu
proses Water Treatment Pure, filling dan packing. Proses yang dilakukan di
WTP meliputi sand filter, carbon filter, softener filter, dan catridge 5
micron. Kemudian air artesis didesinfeksi dengan sinar ultraviolet dan
disaring kembali menggunakan catridge 1 micron, terakhir didesinfeksi
kembali menggunakan sinar ultraviolet. Air produk yang telah selesai diolah
langsung akan diisikan ke dalam kemasan dan terakhir dimasukkan ke
dalam kemasan karton untuk cup dan botol sementara galon langsung
didistribusikan.
2. Terdapat berbagai kondisi di industri yang tidak sesuai dengan CPPOB
2010. Keridaksesuaian tersebut meliputi berbagai lingkup diantaranya
lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, pengawasan proses, karyawan, serta
pemeliharaan dan program sanitasi.
3. Penyimpangan tersebut terjadi karena lokasi perusahaan dekat dengan
sungai pembuangan limbah cair pabrik gula dan pemukiman penduduk,
kurangnya sirkulasi udara di ruang produksi, kurangnya jumlah toilet untuk
karyawan, tidak adanya catatan lengkap untuk setiap jenis produk, seragam
karyawan yang digunakan untuk masuk ruang produksi masih berlengan
198
pendek dan tidak digunakan dengan baik serta tidak adanya pengolahan
limbah cair sebelum dibuang.
B. Saran
1. Lantai ruang produksi sebaiknya diganti dengan keramik yang sedikit kasar
seperti keramik yang biasa digunakan pada teras rumah.
2. PT. Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari Jombang Jawa Timur sebaiknya segera
memperbaiki bangunan ruang produksi yang digunakan. Terutama
penambahan ventilasi dan kipas exhaust untuk membantu sirkulasi udara
apabila pemberian jendela tidak memungkinkan untuk dilakukan.
3. Melakukan perbaikan pada hubungan antara dinding dengan dinding di
ruang produksi sehingga tidak lagi membentuk sudut 900 yang dapat
dilakukan dengan cara memberi semen dan membentuknya sedikit
melengkung.
4. Sebaiknya langit-langit yang terbuat dari asbes diganti dengan bahan lain
yang lebih aman secara bertahap namun apabila tidak memungkinkan maka
jalan lain adalah membuat tambahan ventilasi sehingga udara bersih dapat
masuk. Selain itu pekerja harus menggunakan APD dengan baik dan benar
kususnya masker.
5. Selalu melaksanakan pemeliharaan dan pengecekan pada langit-langit
sehingga tidak ada yang rusak karena partikel asbes yang terlepas.
6. Pintu yang ada di ruang produksi sebaiknya terbuat dari bahan yang halus
dan tidak bergelombang.
199
7. Fasilitas sanitasi seharusnya dilengkapi dengan air panas agar proses
sanitasi lebih efisien.
8. Melakukan penambahan jumlah toilet untuk kamar mandi pria sebanyak
dua kamar mandi, satu jamban, tiga peturasan dan 4 wastafel sedangkan
untuk toilet wanita dibutuhkan penambahan satu buah wastafel.
9. Pakaian seragam kerja dari luar dilepas dan menggantinya dengan pakaian
khusus untuk masuk ke ruang produksi.
10. Penambahan almari untuk menyimpan pakaian seragam yang digunakan
dari luar.
11. Pakaian kerja untuk masuk ruang produksi sebaiknya diganti menjadi
berlengan panjang dan pemakaiannya harus baik dan benar.
12. Peraturan mengenai pemakaian APD dengan baik dan benar dipertegas dan
apabila perlu diberikan sangsi agar karyawan dapat tertib dengan peraturan
tersebut.
13. Kasa dari kawat pada lampu yang ada di ruang produksi sebaiknya dibuat
dari ujung lampu sampai ujung lainnya sehingga dapat menjamin
keamanan apabila lampu pecah.