Post on 03-Feb-2018
40
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan teori-teori yang melatar belakangi
pelaksanaa penelitisn dan diuraikan mengenai metode dan teknik dan penelitian.
Kemudian pada bab ini peneliti menjelaskan gambaran tentang objek penelitian,
kegiatan promosi, analisis pendahuluan, analisis lanjut dan kemudian pembahasan
hasil penelitian. Pembahasan penelitian merupakan hasil dari diadakan penelitian
oleh peneliti sehingga menemukan jawaban dari masalah.
A. Gambaran Objek Penelitian
Harpindo Jaya merupakan sebuah perusahaan retail motor pertama di
Indonesia. Dealer Yamaha Harpindo Jaya merupakan salah dealer motor yang besar
dan sudah cukup lama hadir di Indonesia. Apalagi dealer ini memiliki banyak cabang
dan sudah tersebar di berbagai daerah Indonesia. Dan salah satunya yang dijadikan
peneliti sebagai tempat untuk melakukan penelitian ini yaitu cabang dealer Yamaha
Harpindo Jaya Motor yang berada di daerah Bringin di jl. Diponegoro no. 60 Bringin,
Kab. Semarang. Dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor yang ada di Bringin ini cukup
stategis. Berada ditengah-tengah aktivitas masyarakat tepatnya yaitu di dekat pasar
Bringin.
Dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin ini tidak hanya melayani jual
beli motor saja namun menyediakan jasa servis motor dan penjualan suku cadang.
Hal ini dilakukan dealer tersebut karena ingin menarik pelanggan sebanyak mungkin
41
untuk memperoleh keuntungan. Dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin ini
menyediakan produk-produk yamaha yang berkualitas dan banyak jenis varian yang
ditawarkan, seperti ; Mio, Mio Soul, Bison, Vixion, Vega ZR, Xeon, Jupiter Z dan
Jupiter MX, Lexam dan produk-produk lainnya dari Yamaha. Maka dari itu dealer ini
ramai didatangi para pelanggan bahkan konsumen baru untuk mencari motor baru
atau bahkan ingin melakukan jasa servis motor. Apalagi didukung dengan tempat
yang mudah dijangkau dan tidak sulit untuk ditemukan.
Penjualan dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin dapat dilakukan
dengan cara kredit dan tunai. Namun banyak para konsumen yang melakukan
transaksi dengan cara kredit. Karena dengan sistem kredit para konsumen merasa
diuntungkan. Jika para konsumen memiliki uang yang tidak cukup membeli secara
tunai dapat melakukan pembayaran secara rutin sehingga dapat mempergunakan
produk dari Yamaha. Pelayanan yang diberikan dealer tidak lain untuk
mempermudah konsumen untuk menggunakan produk-produk dari Yamaha.
Dengan adanya layanan penjualan dengan sistem kredit maka dealer Yamaha
Harpindo Jaya Motor Bringin ini bekerja sama dengan beberapa leasing di kota
Salatiga. Leasing tersebut adalah perantara dari konsumen kepada dealer dalam
melakukan transaksi pembayaran produk dari dealer. Leasing yang bekerja sama di
dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin anatara lain BAF, ADIRA, WOM,
OTO dll. Maka dari itu dealer ini juga terkadang bekerja sama dalam melakukan
promosi.
42
Hal tersebut bertujuan untuk semakin mempermudah konsumen dalam
membeli produk dari dealer dan tentu saja saling berpengaruh positif diantara
keduanya. Dengan adanya kerja sama dalam promosi maka biaya yang dikeluarkan
oleh dealer dapat diminimalkan dan volume penjualan diharapkan akan semakin
meningkat.
B. Kegiatan Promosi
Dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin melakukan kegiatan promosi
yang bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk yang ada ataupun produk baru
dan tentu saja untuk menarik konsumen bahkan calon konsumen. Kegiatan promosi
rutin dilakukan pada setiap bulannya agar dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor
Bringin bisa tetap eksis dan lebih diketahui oleh masyarakat. Maka dari itu, dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin tetap eksis dan bahkan semakin berkembang
walaupun banyak dealer-dealer yamaha lainnya didaerah Bringin. Pada setiap
bulannya Harpindo Jaya merancang rincian biaya-biaya yang akan dipergunakan
untuk kegiatan promosi dan kegiatan apa yang dapat menarik konsumen.
Kegiatan promosi yang dilakukan yaitu berupa promosi penjualan dan sering
disebut grebek pasar. Kegiatan ini menggunakan hiburan seperti; solo organ, cuci
motor gratis, kadang-kadang juga memberikan hadiah-hadiah elektronik sehingga
harapan dari dealer yaitu agar masyarakat terhibur dan tertarik terhadap produk
Yamaha. Maka dari itu tidak hanya melakukan promosi agar produk-produk yang
ditawarkan terjual namun juga mampu membuat masyarakat senang dan nantinya
berminat untuk membeli produk-produk dari dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor
43
Bringin. Hal ini dilakukan agar para konsumen tetap setia atau loyal terhadap produk-
produk yang ditawarkan oleh yamaha dan calon konsumen tertarik untuk membeli
atau menggunakan produk yamaha.
Biasanya promosi juga dilakukan oleh para sales dengan menyebarkan brosur-
brosur dijalan dan dikampung-kampung sekitar wilayah Bringin. Sales pun juga
menyebar ke beberapa daerah sekitar dealer untuk melakukan promosi ini biasa
disebut personal selling. Karena sales mendatangi calon konsumen langsung dan
membujuk agar mau membeli produk yang ditawarkan oleh dealer. Namun dalam hal
ini biaya yang dikeluarkan oleh sales tidak dimasukkan ke dalam biaya promosi oleh
dealer karena itu termasuk gaji karyawan.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor
Bringin tidak banyak pada tiap bulannya. Mereka hanya melakukan kegiatan promosi
dengan cara grebek pasar satu kali dalam sebulan hal ini dilakukan pada pasar-pasar
dan tempat ramai didaerah Bringin dan sekitarnya. Yaitu mendatangi tempat-tempat
ramai di daerah kemudian memberikan hiburan kepada masyarakat.
Dealer tidak terlalu terpaku pada kegiatan promosi karena dealer tidak ingin
membuang-buang waktu dan tenaga dengan hasil yang tidak menentu. Maka dari itu,
dealer lebih mengutamakan dengan cara personal selling, menyebarkan brosur-brosur
didaerah sekitar dealer dan memasang spanduk di pinggir jalan. Namun dealer pusat
Yamaha Harpindo Jaya Motor selalu memberikan pengarahan kepada setiap cabang
dealer untuk selalu melakukan kegiatan promosi.
44
Hal tersebut diharuskan oleh dealer pusat karena mereka ingin selalu
memperkenalkan dan menawarkan produk-produk dari Yamaha agar pamornya tetap
bagus. Dengan begitu dealer pusat selalu mempersiapkan dan menyediakan biaya
promosi di setiap bulannya. Namun jika cabang dealer ingin melakukan kegiatan
promosi lebih dari sekali dalam satu bulan, pihak dari dealer pusat akan memberikan
dana untuk melakukan kegiatan promosi.
Karena dengan adanya kegiatan promosi secara rutin diharapkan masyarakat
luas tetap mengenal dan beranggapan bahwa produk Yamaha selalu jadi yang terbaik.
Ini merupakan tujuan yang ingin selalu dicapai oleh perusahaan. Dengan begitu maka
eksistensi perusahaan akan tetap berjalan dengan baik.
C. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Pada analisis deskriptif peneliti mendeskripikan variabel-variabel yang
diteliti. Yang terdiri dari variabel bebas yaitu biaya promosi yang dinotasikan dengan
(X) dan variabel terikat yaitu volume penjualan yang dinotasikan dengan (Y). Berikut
merupakan deskripsi dari masing-masing variabel penelitian :
45
1. Biaya Promosi (X)
Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan oleh dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin untuk menyebarkan informasi,
mempromosikan keunggulan atau keuntungan produk sehingga pada akhirnya
konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut di tahun 2008-2011.
Biaya promosi merupakan variabel bebas (X) dan pengumpulan datanya
menggunakan studi dokumentasi. Karena dalam penelitian ini biaya promosi hanya
dapat diperoleh dengan dari arsip-arsip dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin.
Biasanya biaya promosi diarsipkan atau dicatat pada setiap bulannya dan digunakan
untuk mempertimbangan biaya promosi pada bulan beikutnya.
Berikut ini merupakan data biaya promosi yang dikeluarkan oleh dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin pada setiap bulannya dari September 2008
sampai September 2011 :
46
Tabel 1
Data biaya promosi setiap bulan dari September 2008 – September 2011 di dealer
Yamaha Harpindo Jaya MotorBringin
No. Bulan Biaya Promosi
1 September 2008 Rp.1.675.000,00
2 Oktober 2008 Rp. 1.200.000,00
3 November 2008 Rp. 1.350.000,00
4 Desember2008 Rp. 1.550.000,00
5 Januari 2009 Rp. 1.215.000,00
6 Februari 2009 Rp. 1.415.000,00
7 Maret 2009 Rp. 1.270.000,00
8 April 2009 Rp. 1.220.000,00
9 Mei2009 Rp. 1.320.000,00
10 Juni 2009 Rp. 1.570.000,00
11 Juli 2009 Rp. 1.320.000,00
12 Agustustus 2009 Rp. 1.725.000,00
13 September 2009 Rp. 1.725.000,00
14 Oktober 2009 Rp. 1.375.000,00
15 November 2009 Rp. 1.325.000,00
16 Desember 2009 Rp. 1.725.000,00
17 Januari 2010 Rp. 1.350.000,00
18 Februari 2010 Rp. 1.350.000,00
19 Maret 2010 Rp. 1.430.000,00
20 April 2010 Rp. 1.430.000,00
21 Mei 2010 Rp. 1.480.000,00
22 Juni 2010 Rp. 1.805.000,00
23 Juli 2010 Rp. 1.505.000,00
24 Agustus 2010 Rp. 1.905.000,00
25 September 2010 Rp. 1.905.000,00
26 Oktober 2010 Rp. 1.605.000,00
27 November 2010 Rp. 1.805.000,00
28 Desember 2010 Rp. 1.855.000,00
29 Januari 2011 Rp. 1.765.000,00
30 Februari 2011 Rp. 1.690.000,00
31 Maret 2011 Rp. 1.690.000,00
32 April 2011 Rp. 1.740.000,00
33 Mei 2011 Rp. 1.815.000,00
34 Juni 2011 Rp. 2.165.000,00
35 Juli 2011 Rp. 1.815.000,00
36 Agustus 2011 Rp. 2.315.000,00
37 September 2011 Rp. 1.915.000,00
Jumlah Rp. 59.315.000,00
Rata-rata Rp. 1.603.108,00
Maksimun Rp. 2.315.000,00
Minimun Rp. 1.200.000,00
Sumber : Dealer Yamaha Harpindo Jaya MotorBringin, tabel oleh Penulis
47
Dari tabel.1 diatas terlihat bahwa biaya promosi terendah dikeluarkan oleh
dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin pada bulan Oktober 2008 yaitu sebesar
Rp. 1.200.000,00 sedang biaya promosi tertinggi yang dikeluarkan oleh dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin pada bulan September 2011 sebesar Rp.
2.315.000,00. Adapun rata-rata biaya promosi yang dikeluarkan oleh dealer Yamaha
Harpindo Jaya Motor Bringin pada periode September 2008 sampai September 2011
adalah sebesar Rp. 1.603.108,00 dan jumlah biaya promosi yang dikeluarkan dealer
pada periode September 2008 sampai September 2011 adalah Rp. 59.315.000,00.
48
2. Volume Penjualan (Y)
Volume penjualan merupakan sejumlah rupiah yang berhasil diperoleh dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin dalam penjualan produk dipasaran dengan
harga tertentu dan pada periode tertentu dalam penelitian ini yaitu mulai dari
September 2008 - September 2011.
Volume penjualan merupakan variabel terikat (Y) dan peneliti menggunakan
studi dokumentasi untuk memperoleh data tersebut. Hal ini dikarenakan data volume
penjualan merupakan data yang perlu dicatat atau diarsipkan pada laporan bulanan.
Sehingga dengan adanya arsip di setiap bulan dapt digunakan untuk membandingkan
tingkat volume penjualan yang dihasilkan oleh dealer.
Dan berikut ini merupakan data volume penjualan yang dihasilkan oleh dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin pada setiap bulannya dari September 2008
sampai September 2011.
49
Tabel 2
Data volume penjualan setiap bulan dari September 2008 – September 2011 di dealer
Yamaha Harpindo Jaya MotorBringin
No. Bulan Volume Penjualan
1 September 2008 Rp. 52.750.000,00
2 Oktober 2008 Rp. 53.500.000,00
3 November 2008 Rp. 55.500.000,00
4 Desember2008 Rp. 58.500.000,00
5 Januari 2009 Rp. 50.557.000,00
6 Februari 2009 Rp. 55.257.000,00
7 Maret 2009 Rp. 56.890.000,00
8 April 2009 Rp. 55.945.000,00
9 Mei2009 Rp. 55.640.000,00
10 Juni 2009 Rp. 55.335.000,00
11 Juli 2009 Rp. 60.030.000,00
12 Agustustus 2009 Rp. 62.965.000,00
13 September 2009 Rp. 61.245.000,00
14 Oktober 2009 Rp. 54.700.000,00
15 November 2009 Rp. 55.897.000,00
16 Desember 2009 Rp. 62.570.000,00
17 Januari 2010 Rp. 54.215.000,00
18 Februari 2010 Rp. 53.565.000,00
19 Maret 2010 Rp. 59.568.000,00
20 April 2010 Rp. 55.975.000,00
21 Mei 2010 Rp. 56.052.000,00
22 Juni 2010 Rp. 59.520.000,00
23 Juli 2010 Rp. 54.750.000,00
24 Agustus 2010 Rp. 56.540.000,00
25 September 2010 Rp. 61.750.000,00
26 Oktober 2010 Rp. 58.250.000,00
27 November 2010 Rp. 59.585.000,00
28 Desember 2010 Rp. 59.650.000,00
29 Januari 2011 Rp. 54.655.000,00
30 Februari 2011 Rp. 55.799.000,00
31 Maret 2011 Rp. 55.250.000,00
32 April 2011 Rp. 52.650.000,00
33 Mei 2011 Rp. 60.793.000,00
34 Juni 2011 Rp. 56.250.000,00
35 Juli 2011 Rp. 62.500.000,00
36 Agustus 2011 Rp. 60.980.000,00
37 September 2011 Rp. 64.500.000,00
Jumlah Rp. 2.120.078.000,00
Rata-rata Rp. 57.299.405,00
Maksimun Rp. 64.500.000,00
Minimun Rp. 50.557.000,00
Sumber : Dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin, tabel oleh Penulis
50
Dari tabel.2 diatas terlihat bahwa volume penjualan terendah yang dihasilkan
oleh dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin pada bulan Januari 2009 yaitu
sebesar Rp. 50.557.000,00 sedangkan volume penjualan tertinggi yang dihasilkan
oleh dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin pada bulan September 2011
sebesar Rp. 64.500.000,00. Adapun rata-rata volume penjualan yang dihasilkan oleh
dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin pada periode September 2008 sampai
September 2011 adalah sebesar Rp. 57.299.405,00 dan jumlah biaya promosi yang
dikeluarkan dealer pada periode September 2008 sampai September 2011 adalah Rp.
2.120.078.000,00.
D. Hasil Wawancara mengenai Variabel Penelitian
Pada bagian ini peneliti sedikit menyisipkan hasil wawancara tidak
berstruktur tentang variable penelitian. Adapun hasil dari wawancara pada Kepala
Cabang dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin yaitu berikut ini :
1. Biaya promosi
Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan oleh
dealerYamaha Harpindo Jaya Motor Bringin untuk menyebarkan informasi,
mempromosikan keunggulan atau keuntungan produk sehingga pada akhirnya
konsumen tertarik untuk membeli produk yang disediakan atau ditawarkan pada
dealer tersebut.
Dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin mengeluarkan biaya promosi
setiap bulan mempunyai tujuan untuk memperkenalkan produk-produk lama (produk
yang telah ada sebelumnya atau merk yang sudah dikenal masyarakat luas) dan
51
produk-produk baru yang ada di dealer tersebut. Hal ini dilakukan dealer agar
konsumen ataupun calon konsumen mengetahui produk-produk yang ada di dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin.
Setiap bulannya biaya promosi yang dikeluarkan dealerYamaha Harpindo
Jaya Motor Bringin tidak selalu sama, hal ini tergantung dari event yang ada. Dan
biaya promosi perlu direncanakan dengan sebaik mungkin untuk dilaporkan kepada
Manajer Promosi di dealer Harpindo Jaya pusat untuk disetujui. Karena dealer
Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin ini tidak mengeluarkan biaya promosi dari
biaya operasional yang ada di dealer tersebut namun biaya promosi diberikan dari
dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor pusat yang ada di Semarang. Maka dari itu
setiap bulan dealer ini harus merencanakan dengan baik agar dapat disetujui oleh
Manajer Promosi.
Biaya promosi yang besar biasanya dilakukan pada saat moment-moment
tertentu. Di dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin misalnya pada bulan
kenaikan kelas tepatnya di bulan Mei dan Juni, kemudian bulan lebaran setiap
tahunnya selalu tidak sama bulannya dan bulan Desember karena bulan ini
merupakan akhir tahun dan masyarakat sering menggunakan moment ini untuk
membeli produk baru. Dan di bulan-bulan biasa biaya promosi yang dikeluarkan oleh
dealer Harpindo Jaya relatif normal.
Terkadang jika pada bulan-bulan yang dianggap tidak prospektif dalam
penjualan maka biaya yang dikeluarkan relatif menurun. Dealer lebih mengutamakan
penjualan di lingkup dealer saja dan mengutamakan pelayanan jasa di dealer. Seperti
52
melayani konsumen-konsumen yang melakukan servis motor dan melayani penjualan
suku cadang.
2. Volume Penjualan
Setiap bulannya volume penjualan yang dihasilkan dealer Yamaha Harpindo
Jaya Motor tidak stabil. Terkadang pada bulan-bulan tertentu volume penjualan
cukup meningkat pesat namun dapat juga mengalami penurunan.
Biasanya bulan-bulan mendekati kenaikan kelas volume penjualan yang
dihasilkan oleh dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin meningkat. Karena
banyak orang yang ingin menggunakan motor untuk jalan-jalan bersama keluarga
untuk refresing. Hal ini lebih praktis karena dengan menggunakan motor lebih cepat
mencapai tujuan dan juga tidak repot. Kemudian pada saat lebaran, karena banyak
orang yang ingin menggunakan moment ini untuk pergi ke tempat saudara-
saudaranya. Dengan penggunaan motor maka orang-orang lebih praktis dan dapat
keliling ke tempat saudara dengan mudah. Dan pada akhir tahun atau mendekati
tahun baru, banyak orang berpikir bahwa tahun baru sering diawali dengan
penggunaan barang baru seperti motor baru.
Hal ini menjadi tugas dealer untuk menjadikan moment-moment yang sudah
ada dipikiran masyarakat sebagai peluang untuk meningkatkan volume penjualan
sebesar-besarnya. Namun dealer juga tidak terpaku pada moment tersebut dibulan-
bulan biasa walaupun volume penjualan tergolong stabil, tapi harus lebih bekerja
keras agar pada bulan-bulan biasa volume penjualan yang dihasilkan terus meningkat.
53
E. Analisis Lanjut
Penelitian ini menggunakan analisa korelasi pearson untuk membuktikan
hipotesis penelitian. Analisis ini menggunakan data berdasarkan arsip atau
dokumentasi yang ada pada di dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor Bringin.
Perhitungan statistik dalam analisis korelasi dipergunakan bantuan dari program
komputer SPSS for windows 16.0. Hasil pengolahan data selengkapnya ada pada
lampiran dan selanjutnya diringkas sebagai berikut :
Correlations
X Y
Biaya Promosi
Sig -(2.tailed)
N
1
37
.525”
.001
37
Volume Penjualan
Sig -(2.tailed)
N
.525”
.001
37
1
37 Taraf signifikan at 0,01
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh koefisien korelasi variabel X
mempunyai tanda positif dengan variabel Y. Perhitungan koefisien korelasi pearson
dapat diketahui sebesar 0,525 dan mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,001 dan
taraf signifikan sebesar 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa biaya promosi mempunyai
hubungan positif dengan volume penjualan.
54
F. Uji Hipotesis
Hasil pengujian diperoleh untuk variabel biaya promosi dengan volume
penjualan mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,525 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,001. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,01 maka 0,001 < 0,01.
Dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa biaya promosi
mempunyai hubungan positif signifikan dengan volume penjualan. Maka hipotesis
alternatif diterima.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisis yang telah dilakukan mengenai hubungan signifikan antara
biaya promosi dengan volume penjualan pada dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor
Bringin menunjukkan bahwa biaya promosi mempunyai hubungan positif signifikan
dengan volume penjualan. Penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh
Philip Kotler (1998:257) bahwa kegiatan promosi penjualan adalah kumpulan kiat
insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong
pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh
konsumen atau pedagang. Artinya bahwa sebuah dealer melakukan kegiatan promosi
pasti bertujuan untuk memperkenalakan dan membujuk konsumen atau calon
konsumen untuk menggunakan produk yang ditawarkan oleh dealer dan terkadang
mampu mendongkrak popularitas produk itu sendiri.
Volume penjualan yang dihasilkan oleh dealer diakibatkan dengan adanya
kegiatan promosi yang dilakukan oleh dealer. Hal ini dapat meningkatkan daya beli
konsumen setelah adanya promosi dari dealer. Untuk itu dealer harus mampu
55
menciptakan kegiatan promosi yang dapat menyampaikan fungsi dan kelebihan
produk kepada konsumen maupun calon konsumen. Dan dealer juga harus mampu
memilih media promosi yang tepat agar mudah diterima maksud dan tujuan produk
oleh masyarakat luas.
Pada hasil perhitungan diketahui biaya promosi (X) mempunyai hubungan
positif signifikan dengan volume penjualan. Sehingga dapat dijelaskan bahwa biaya
promosi yang dikeluarkan oleh dealer dapat meningkatkan volume penjualan.
Menurut (Sugiyono,2010:250) untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya
hubungan itu, maka dapat menggunakan pedoman seperti berikut :
Tabel 3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Berdasarkan tabel diatas, maka koefisien korelasi yang diperoleh sebesar
0,525 termasuk kategori sedang.Jadi terdapat hubungan yang sedang antara biaya
promosi dengan volume penjualan pada dealer Yamaha Harpindo Jaya Motor
Bringin.Hubungan tersebut berlaku untuk sampel pada periode September 2008
sampai September 2011.Sedangkan untuk menguji hubungan keseluruhan diperlukan
pengujian signifikansi.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
56
Hasil analisis diperoleh bahwa koefisien korelasi sebesar 0,525 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,001 pada taraf kesalahan sebesar 0,01. Karena 0,001 lebih besar
dari 0,01 maka koefisien korelasi tersebut dapat digeneralisasikan atau dapat berlaku
terhadap populasi dimana sampel yang diambil.
Dalam pemasaran promosi merupakan penggerak untuk menumbuhkan
ketertarikan terhadap suatu produk yang ditawarkan. Mungkin promosi bisa
merupakan salah satu atau bahkan satu-satunya alat pemasaran yang bisa menarik
pelanggan dengan cepat. Ini terbukti dengan penelitian yang dilakukan oleh beberapa
ahli dalam melakukan promosi.
Dalam (Leonard H. Hoyle,2006:3) Biil Veeck adalah profesional pertama
yang sangat jenius dalam mempromosikan baseball. Di tahun 1930 dan 1940-an
banyak negara yang sedang dilanda depresi karena perang dunia dan memerlukan
sesuatu yang lebih dari sekedar permainan. Dia sangat pandai dalam melihat
keinginan dari masyarakat. Dalam riset yang dia lakukan banyak orang yang bekerja
di sore hari sampai dengan malam hari. Kemudian dia menjadwalkan permainan
dimulai pada pukul 8.30 pagi. Dan untuk menarik banyak penonton dia memberikan
beberapa makanan kecil yang datang lebih awal. Dan para pengunjung diberikan
kejutan-kejutan diantaranya dengan pertunjukkan musik dan tari secara langsung.
Dan sampai lima puluh tahun kemudian promosi seperti ini masih tetap menjadi
kegiatan yang menarik dan selalu diingat oleh penggemar olahraga dimana pun.
Didalam melakukan promosi ditempat-tempat umum memerlukan persiapan
yang matang agar menarik, lancar dan tentu bermanfaat. Dan agar promosi berhasil
57
harus mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Penentuan lokasi promosi juga
sangat penting, jika promosi ditujukan untuk menarik perhatian publik harus memilih
lokasi ditengah kota atau pusat keramaian dan dapat terjangkau dari arah manapun.
Tujuan dari perusahaan yaitu memperoleh laba, komponen-komponen laba
antara lain biaya promosi, biaya produksi, biaya tranportasi, volume penjualan dll.
Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan penelitian terbatas pada biaya
promosi dan volume penjualan. Dalam perusahaan apabila biaya promosi yang
dikeluarkan tinggi dan volume penjualan yang dihasilkan besar belum tentu
perusahaan akan memperoleh laba yang besar pula. Sedangkan jika biaya promosi
yang dikeluarkan sedikit namun volume penjualan yang dihasilkan besar bisa saja
laba yang dihasilkan perusahaan besar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah biaya promosi mempunyai
hubungan terhadap volume penjualan. Ada baiknya jika penelitian lanjutan
menghubungkan juga ke laba agar penelitian dapat dijadikan masukan bagi
perusahaan. Sehinnga dalam melakukan kegiatan promosi perusahaan harus
mempertimbangkan biaya promosi agar laba yang diperoleh lebih maksimal.