Post on 01-Apr-2019
72
BAB IV
PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN
A. PAPARAN DATA AWAL
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti laksanakan pada tanggal 3
Oktober 2014 terhadap siswa dan guru kelas IV khususnya pada saat
pembelajaran IPS ditemukan beberapa permasalahan yang perlu mendapat
perbaikan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Permasalahan tersebut
difokuskan terhadap kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
Dibawah ini terdapat paparan data awal berdasarkan studi pendahuluan yang
dilaksanakan pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN Ciboboko.
1. Kinerja guru
Berdasarkan data awal yang ditemukan ketika melaksanakan studi
pendahuluan ditemukan beberapa permasalahan khususnya terhadap kinerja guru.
Adapun permasalahan tersebut diantaranya :
a. Guru tidak menggunakan model pembelajaran.
b. Metode yang digunakan guru ceramah dan penugasan.
c. Guru tidak mengontrol kondisi kelas pada saat pengerjaan tugas.
d. Guru tidak menggunakan media pembelajaran.
Dilihat dari berbagai permasalahan tehadap kinerja guru seperti diatas
dapat kita ketahui, dimana apabila guru tidak menggunakan model pembelajaran
maka proses pembelajaran tidak terarah. Permasalahan selanjutnya yaitu guru
hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga siswa kurang
termotivasi dalam pembelajaran dan siswa tidak aktif dalam bertanya maupun
menjawab dalam pembelajaran. Pada saat pembelajaran guru tidak mengontrol
kondisi kelas pada saat pengerjaan tugas sehingga yang terjadi sebagian siswa
ribut dengan teman-temannya, dalam pengumpulan tugas tidak sesuai alokasi
waktu dan sebagian ada siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan.
Permasalahan yang ditemukan dalam proses pembelajaran tersebut perlu
mendapatkan suatu perubahan tindakan agar proses pembelajaran mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu peneliti menerapkan model
quantum melalui metode visual auditori kinestetik
72
73
2. Aktivitas siswa
Berdasarkan data awal aktivitas siswa yang diperoleh setelah
melaksanakan studi pendahuluan menyatakan bahwa aktivitas siswa mengalami
beberapa permasalahan ketika melaksanakan proses pembelajaran. Adapun
permasalahan yang ditemukan diantaranya:
a. Siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran.
b. Siswa tidak aktif dalam bertanya maupun menjawab dalam pembelajaran.
c. Kurang menarik perhatiaan siswa.
d. Sebagian siswa ribut dengan teman-temannya.
e. Siswa dalam pengumpulan tugas tidak sesuai alokasi waktu.
f. Ada siswa tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan.
Permasalahan dalam proses pembelajaran diatas dapat berpengaruh pada
hasil belajar siswa yang dicapai. Maka dari itu proses pembelajaran harus
diperhatikan. Untuk itu peneliti mengembangkan aktivitas siswa untuk mengatasi
permasalahan diatas. Aktivitas siswa yang dikembangkan yaitu kerjasama,
keaktifan, tanggung jawab dan presentasi. Untuk meningkatkan aktivitas siswa ini
peneliti menerapkan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik.
3. Hasil belajar
Dari data hasil belajar siswa dalam memahami materi pembelajaran
perkembangan produksi di kelas IV SDN Ciboboko dapat dilihat dari paparan
data nilai dibawah ini:
Tabel 4.1
Data Awal Hasil Belajar Siswa
No. Nama siswa Nilai
KKM = 70 Ket.
T BT
1 Asep A. 20 √ Belum bisa baca
2 Dani Anjas 40 √
3 De Rita 45 √
4 Dina Ayu 70 √
5 Elia Kamelia 55 √
6 Endi Suwandi 40 √
7 Herlina S. P. 75 √
8 Kiska 30 √
9 Indri Ani K. 45 √
10 Kokom K. 45 √
11 Mila Sari 35 √
12 Nina K. 85 √
74
13 Resha S.P 55 √
14 Rio A, 40 √
15 Sahrul Abdulah 35 √
16 Siti Y. 35 √
17 Wila Y. 50 √
Jumlah 3 14
Persentase 17,65% 82,35%
Dari tabel diatas tampak nilai awal hasil belajar siswa dalam memahami
materi pembelajaran tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia. Apabila
dilihat dari tingkat ketuntasannya, hanya terdapat 3 siswa dari 17 siswa mencapai
nilai diatas/sama dengan KKM yaitu 70 atau tuntas, jika dipersentasekan hanya
mencapai 17,65% sedangkan 14 siswa yang lainnya mendapat nilai dibawah
KKM, jika dipersentasekan mencapai 82,35% yang belum tuntas.
B. PAPARAN DATA TINDAKAN
1. Paparan Data Tindakan Siklus I
a. Paparan Data Perencanaan
Pada paparan data perencanaan pembelajaran siklus I yang akan menjadi
acuan dalam melaksanakan pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan
budaya Indonesia dikelas IV dapat dipaparkan dalam bentuk perencanaan sebagai
berikut:
1) Menyiapkan RPP sebagai perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan
sesuai tujuan pembelajaran yang perlu dicapai dan dipahami oleh siswa.
2) Menyiapkan instrumen penilaian sebagai bahan evaluasi pembelajaran, baik
instrumen penilaian tes maupun aktivitas siswa.
3) Menyediakan media sebagai perantara penyampaian pesan materi
pembelajaran yang akan digunakan dengan penerapan model quantum
melalui metode visual auditori kinestetik.
4) Mempersiapkan kondisi ruangan kelas yaitu sumber belajar, alat bantu dan
tempat duduk.
Adapun paparan data proses pembelajaran pada kinerja guru pada
pelajaran IPS pada tahap perencanaan dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
75
Tabel 4.2
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Perencanaan Siklus I
No. Aspek yang
Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%) Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A. Tahap
Perencanaan
10 83% 100% √
1. Menyiapkan
RPP
√
2. Menyiapkan
instrumen
penilaian
sebagai bahan
evaluasi
pembelajaran,
√
3. Menyediakan
media yang
akan digunakan
dengan
penerapan
model quantum
melalui metode
visual auditori
kinestetik.
√
4. Mempersiapka
n kondisi
ruangan kelas.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
Berdasarkan paparan data kinerja guru pada Tabel 4.2 dalam tahap
perencanaan pembelajaran mencapai jumlah skor 10, jika dipersentasekan
mencapai 83% dengan kriteria “sangat baik”. Pada tahap perencanaan belum
mencapai target yang ditetapkan yaitu 100%. Khususnya pada menyiapkan
instrumen penilaian evaluasi pada kunci jawabannya yang kurang jelas. Selain itu
dalam mempersiapkan media kurang sesuai dengan jumlah kelompok, sehingga
untuk selanjutnya pada siklus II tahap perencanaan perlu mendapat perbaikan,
khususnya dalam kunci jawaban evaluasi dan juga media pembelajaran.
76
b. Paparan Data Proses Siklus I
Pada paparan data proses siklus I yang dilaksankan pada tanggal 2 Mei
2015 dalam pembelajaran IPS tentang keberagaman budaya dan suku Indonesia di
kelas IV SDN Ciboboko telah menghasilkan data berdasarakan observasi yang
difokuskan terhadap proses kinerja guru dan aktivitas siswa untuk mengetahui
peningkatan setelah melakukan sebuah tindakan.
1) Paparan data proses kinerja guru
Pada paparan data proses pembelajaran difokuskan pada kinerja guru,
dimulai dari awal pembelajaran. Pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal
berdo’a, mengkondisikan kelas ke arah pembelajaran kondusif seperti guru
meminta siswa menyiapkan alat tulis, merapikan tempat duduk dan merapikan
baju. Setelah kondisi siswa dikelas kondusif, guru mengabsen siswa. Selanjutnya
guru melakukan apersepsi.
Guru : “Anak-anak coba amati teman kalian!”
Siswa : ”Iya, bu”
Guru : “Adakah perbedaan antara kalian dengan teman kalian?”
Siswa : “Rambut, kulit” (siswa yang menjawab mengacungkan tangan)
Guru : “Iya bermacam-macamkan, semua ada persamaan dan perbedaan.
Yang kita satu kelas saja ada perbedaan apalagi seluruh Indonesia.
Namun perbedaan itu jangan dijadikan suatu perpecahan karena
negara Indonesia adalah negara yang kaya akan suku bangsa dan
budaya.”
(Sabtu, 2 Mei 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Awal)
Pelaksanaan apersepsi ini bertujuan untuk membuka pengetahuan awal
siswa agar siswa mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-
hari. Sehingga siswa mudah untuk memahami materi pembelajaran tentang
keberagaman suku dan budaya Indonesia.
Setelah kegiatan apersepsi selesai, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa.
Guru : “Pada pembelajaran hari ini kalian diharapkan bisa menyebutkan
macam-macam suku bangsa, menyebutkan bentuk-bentuk
keberagaman suku dan budaya misalnya jawa barat pakaian
adatnya apa, tarianya, rumah dan alat musik. Dan juga cara
menghargai keberagaman tersebut.”
(Sabtu, 2 Mei 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Awal)
77
Pada tahap selanjutnya guru menyampaikan materi keberagaman budaya
Indonesia. Guru menjelaskan makna bhineka tunggal ika. Guru dan siswa
melakukan tanya jawab contoh perilaku menghargai keberagaman yang ada di
masyarakat.
Langkah selanjutnya, guru menyampaikan bentuk-bentuk keberagaman
suku dan budaya dengan menggunakan metode visual. Guru menjelaskan cara
memahami gambar-gambar terdapat pada media pembelajaan.
Guru :“Anak-anak perhatikan ibu, ibu punya gambar-gambar keberagaman
suku dan budaya. Pertama yang kalian harus lakukan yaitu baca
provinsi apa yang dibahas pada media tersebut, lihat letak provinsi
pada peta Indonesia yang ada pada media. Selanjutnya kalian amati
gambar-gambar keberagaman suku dan budaya yang terdapat
dibelakangnya. Sampai sini kalian mengerti?”
Siswa : “Mengerti, bu”
Guru :“Ibu bagikan gambar ini, setiap 4 orang yang duduknya berdekatan
disebelah kalian dapat satu gambar. Kalian baca bersama teman
kalian. Kalian dapat menghapalkannya dengan cara tebak-tebakan
bersama teman kalian. Setelah durasi ±4 menit kalian harus
menukarkannya media tersebut dengan teman.”
(Sabtu, 2 Mei 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Pada saat siswa mengamati dan membaca keberagaman suku dan budaya
guru mematau siswa. Dan juga guru membantu siswa ketika menukarkan media
dengan teman sebelahnya hal ini agar siswa mendapatkan media dengan provinsi
yang berbeda.
Pelaksanaan selanjutnya guru mengajak siswa untuk berkelompok. Pada
tahap ini guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan kelompok yang akan
dilaksanakan diantaranya yaitu siswa dibagi kelompok dengan berjumlah 4 orang.
Setiap kelompok maju kedepan untuk mengambil nomor undi. Setiap kelompok
akan mengambil satu set puzzle sesuaidengan nomor undi. Tugas masing-masing
kelompok menyusun puzzle. Setelah puzzle tersusun siswa mencari amplop yang
sesuai dengan provinsi yang ada pada puzzle. Dalam amplop tersebut terdapat
empat gambar. Siswa menempelkan gambar tersebut pada kotak peta konsep di
LKS bagian A. Siswa menuliskan identitas gambar tersebut pada kotak kecil di
bawah gambar yang telah ditempelkan. Kemudian siswamenjawab pertanyaan
bagian B, C dan D. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya secara berkelompok.
Setiap siswa harus mempresentasikan satu soal. Ketika ada kelompok yang
78
presentasi, kelompok lain harus memperhatikan dan menyimaknya. Setelah semua
kelompok presentasi, setiap kelompok menuliskan hasil dari menyimak.
Setelah peraturan dibacakan guru membagi siswa berkelompok secara
heterogen sesuai dengan kemampaun siswa. Setiap kelompok berjumlah 4 orang.
Pelaksanaan selanjutnya guru membimbing siswa dalam belajar kelompok.
Guru : “Anak-anak kelompok mana yang sudah mendapatkan amplop?”
Siswa : “Kelompok empat, Bu.” “Kelompok tiga” (siswa lain
menjawab)“kelompok dua” (siswa lain menjawab)
Guru : “Sekarang buka amplop kalian kemudian tempelkan gambar
tersebut pada peta konsep yang ada di LKS dan tuliskan identitas
gambar yang ditempel. Dan juga kalian jangan lupa untuk mengisi
nama daerah kotak yang berada di tengah.”
(Sabtu, 2 Mei 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Ketika siswa mengerjakan LKS guru memantaunya. Guru berkeliling
secara merata pada setiap kelompok. Ketika ada kelompok yang diam saja atau
ribu guru memberikan teguran untuk ikut serta kegiatan kelompok. Guru
memberikan pengarahan ketika ada siswa yang kurang memahaminya.Setelah
siswa menyelesaikan LKS guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas.
Guru : “Anak-anak apakah kalian sudah selesai mengerjakan LKS?”
Siswa : “Sudah Bu”
Guru : “Sekarang setiap kelompok maju ke depan bacakan hasil diskusi
kalian, apakah kalian sudah siap?”
Siswa : “Yang membacakanya satu orang bu?”
Guru : “Tidak. Setiap anggota kelompok harus membaca hasil diskusi.
Jadi setiap orang harus membaca satu soal beserta jawabannya.”
(Sabtu, 2 Mei 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Pada tahap ini guru meminta siswa mempresentasikan secara berurutan
sesuai dengan nomor soal dan bergiliran membacakan soal dan jawaban hasil
diskusi kelompok. Ketika ada jawaban yang kurang tepat guru
meluruskannya.Pada saat ada kelompok yang presentasi, kelompok lain
menyimaknya dan meminta siswa untuk mencatat informasi penting.
Setelah presentasi guru mengoreksi penyusunan puzzle, mengoreksi LKS
untuk diberikan penilaian dan mengoreksi kegiatan diskusi yang telah
dilaksanakan.
79
Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada siswa yang
mendapatkan nilai tertinggi.
Guru : “Kelompok yang mendapatkan nilai tertinggi adalah kelompok
dua dan kelompok empat dengan nilai 100, berikan tepuk tangan
pada kelompok yang mendapat nilai tertinggi.”
Siswa : (siswa memberikan tepuk tangan)
Guru : “Kelompok yang mendapatkan nilai bagus kalian pertahankan
dan kelompok yang mendapatkan nilai kurang memuaskan kalian
terus berlajar, ya?
Siswa : “Iya bu” (siswa menjawab secara serentak)
(Sabtu, 2 Mei 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Selanjutnya guru mengajak siswa menyanyikanlagu “dari sabang sampai
marouke” atas keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Dalam kegiatan akhir pembelajaran, guru menyimpulkan materi pelajaran
dan mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari serta menjelaskan
inti sari materi pelajaran sebagai penguatan terhadap materi pelajaran. Kemudian
guru memberikan tes akhir kepada siswa yang telah dipersiapkan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Adapun paparan data proses kinerja guru pada tahap pelaksanaan dan
evaluasi dapat dipaparkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Pelaksanaan Siklus I
No. Aspek yang
Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%) Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A.
Tahap
Pelaksanaan
46
95%
100%
1. Kegiatan Awal
a. Guru memulai
kegiatan
pembelajaran
√
b. Guru
mengkondisika
n kelas.
√
c. Guru mengecek
kehadiran
√
80
siswa.
Tahap 1
pembelajaran
quantum
(Tumbuhkan)
d. Guru
melakukan
apersepsi.
√
e. Gurumenyampa
ikan tujuan
pembelajaran
√
2. Kegiatan Inti
Tahap 2
Pembelajaran
Model
Quantum
(alami)
a. Guru
menjelaskan
mengenai
materi
keberagaman
budaya
Indonesia.
√
b. Guru
menyampaikan
bentuk-bentuk
keberagaman
dengan
menggunakan
metode visual.
√
c. Guru
menjelaskan
kegiatan belajar
kelompok.
√
d. Guru membagi
siswa ke dalam
empat
kelompok.
√
Tahap 3
Pembelajaran
Model Quantum
(namai)
e. Guru
membimbing
siswa dalam
belajar
kelompok.
√
81
Tahap 4
Pembelajaran
Model Quantum
(demontrasikan)
f. Guru meminta
siswa untuk
mempresentasik
an hasil
pekerjaanya
√
Tahap 5
Pembelajaran
Model Quantum
(ulangi)
g. Guru meminta
siswa untuk
memperhatikan
kelompok yang
sedang
memdemontrasi
kan
√
Tahap 6
Pembelajaran
Model Quantum
(rayakan)
h. Guru
mengoreksi
pekerjaan siswa
√
i. Guru
memberikan
penghargaan
kepada siswa.
√
3. Kegiatan
Akhir
a. Guru
membantu
siswa dalam
membuat
kesimpulan.
√
b. Guru
melakukan tes
akhir.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
Berdasarkan paparan data proses kinerja guru pada tahap pelaksanaan di
siklus I, dari ketercapaian 16 indikator jumlah skor yang diperoleh mencapai 46
dari skor ideal 48. Apabila dipersentasekan mencapai 95% dengan kriteria “sangat
baik". Indikator yang belum mencapai skor ideal adalahguru menjelaskan
82
mengenai materi keberagaman budaya Indonesia dan guru memberikan
penghargaan kepada siswa.Hal ini perlu mendapat tindakan lebih lanjut terhadap
perbaikan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran karena suatu yang
dapat menghambat proses pembelajaran.
Tabel 4.4
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Evaluasi Siklus I
No. Aspek yang Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%) Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A. Tahap Evaluasi
6 100% 100% √
1. Pelaksanaan
evaluasi
√
2. penilaian hasil
evaluasi.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
Pada paparan data diatas proses kinerja guru pada tahap evaluasi siklus I
jumlah skor yang diperoleh adalah 6, jika dipersentasekan telah mencapai 100%
dengan kriteria “sangat baik”. Maka dari itu perlu dipertahankan pada pencapaian
target di siklus II karena telah mencapai target yang telah ditentukan.
Untuk memperjelas gambaran mengenai persentase peningkatan
ketercapaian indikator kinerja guru pada setiap tahap, yakni tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi pada siklus I, akan disajikan pada gambar
dibawah ini.
Gambar 4.1
Grafik Paparan Data Kinerja Guru Siklus I
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tahap perencanaan
Tahap pelaksanaan
Tahap evaluasi
Kinerja guru 83% 95% 100%
Presentase
83
2) Paparan data aktivitas siswa
Paparan data proses aktivitas siswa pada pembelajaran IPS dalam
memahami keberagaman suku dan budaya dengan menerapkan model quantum
melalui metode visual auditori kinestetik difokuskan pada kerjasama, keaktifan,
tanggung jawab dan presentasi. Dibawah ini dipaparkan data hasil observasi
aktivitas siswa ketika melaksanakan pembelajaran.
Tabel 4.5
Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus I
Berdasarkan paparan data aktivitas siswa pada siklus I dengan menerapkan
model quantum melalui metode visual auditori kinestetik dapat diketahui dari
setiap aspek yang dinilai. Aspek kerjasama diperoleh jumlah skor 45 jika
dipersentasekan 88,23%, aspek keaktifan diperoleh jumlah skor 31 jika
No. Nama
siswa
Aspek
∑ S
ko
r
Da
ya
Ca
pa
i
Ind
ikato
r (%
)
Keterangan Kerjasama Keaktifan
Tanggung
jawab Presentasi
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 SB B C K SK
1 Asep A. √ √ √ √ 6 50 √
2 Dani A. √ √ √ √ 11 91 √
3 De Rita √ √ √ √ 9 75 √
4 Dina A. √ √ √ √ 9 75 √
5 Elia K. √ √ √ √ 9 75 √
6 Endi S. √ √ √ √ 10 83 √
7 Herlina S.P. √ √ √ √ 11 91 √
8 Kiska √ √ √ √ 6 50 √
9 Indri A. K. √ √ √ √ 7 58 √
10 Kokom K. √ √ √ √ 10 91 √
11 Mila Sari √ √ √ √ 10 83 √
12 Nina K. √ √ √ √ 11 91 √
13 Resha S.P √ √ √ √ 9 75 √
14 Rio A. √ √ √ √ 11 91 √
15 Sahrul A. √ √ √ √ 5 41 √
16 Siti Y. √ √ √ √ 10 83 √
17 Wila Y. √ √ √ √ 9 75 √
Jumlah skor 45 31 44 32 153 1276 8 5 4 0 0
Rata-rata 2,64 1,82 2,6 1,88 9 75
Persentase 88,23% 60,67% 86,67% 62,74% 75% 75% 47% 29% 24% 0% 0%
84
dipersentasekan 60,67%, aspek tanggung jawab diperoleh skor 44 dengan
persentase 86,67% dan aspek presentasi diperoleh skor 32 dengan persentase
62,74%.
Apabila dilihat secara keseluruhan dari data aktivitas siswa siklus I
memperoleh jumlah skor keseluruhan siswa sebesar 153, jika dipersentasekan
mencapai 75%. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa
dapat dilihat dari kriteria penilaian dengan kriteria “sangat baik” dicapai oleh 8
siswa, jika dipersentasekan 47%, kriteria “baik” dicapai oleh 5 siswa jika
dipersentasekan 29%, kriteria “cukup” dicapai oleh 4 siswa jika dipersentasekan
24%, kriteria “kurang”dicapai oleh 0 siswa jika dipersentasekan 0% dan “sangat
kurang” dicapai oleh 0 siswa jika dipersentasekan 0%. Untuk mengetahui data
aktivitas siswa yang lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik diagram
batang seperti dibawah ini.
Gambar 4.2
Grafik Persentase Aspek Pada Aktivitas Siswa Siklus I
c. Paparan Data Hasil
Pada paparan data hasil siklus I yang diperoleh setelah melaksanakan
pembelajaran IPS dengan menerapkan model quantum melalui metode visual
auditori kinestetik di kelas IV SDN Ciboboko, setelah melaksanakan evaluasi jika
dilihat rata-rata nilai siswa kelas IV mengalami peningkatan dibanding data awal
hasil belajar siswa yang dilaksanakan pada studi pendahuluan. Adapun data hasil
belajar yang dicapai siswa diketahui dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.6
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kerjasama Keaktifan Tanggung jawab
Presentasi
Aktivitas siswa 88,23% 60,67% 86,67% 62,74%
Presentase
85
Paparan Data Hasil Belajar Siklus I
No. Nama siswa Soal Σ
Skor Nilai
KKM = 70
1 2 3 4 5 6 7 T BT
1 Asep A. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 √
2 Dani Anjas 2 2 1 1 1 1 0 8 53 √
3 De Rita 2 2 1 1 1 2 2 11 73 √
4 Dina Ayu 0 2 2 2 2 0 1 9 60 √
5 Elia Kamelia 2 2 1 1 1 2 1 10 67 √
6 Endi Suwandi 2 2 2 2 2 2 1 13 87 √
7 Herlina S. P. 2 2 2 2 2 2 1 13 87 √
8 Kiska 0 2 1 1 2 0 1 7 47 √
9 Indri Ani K. 0 2 2 2 2 0 1 9 60 √
10 Kokom K. 0 2 2 2 2 0 1 9 60 √
11 Mila Sari 1 2 2 1 2 1 1 10 67 √
12 Nina K. 2 2 2 2 2 1 1 12 80 √
13 Resha S.P 2 2 2 2 2 1 1 12 80 √
14 Rio A, 2 2 2 2 2 2 0 12 80 √
15 Sahrul Abdulah 0 2 1 0 1 0 0 4 27 √
16 Siti Y. 2 1 1 1 2 1 0 9 60 √
17 Wila Y. 0 2 2 2 2 0 1 9 60 √
Jumlah 157 1048 6 11
Rata-rata 9,24 61,6
Persentase (%) 61,6% 61,6% 35,3% 64,7%
Berdasarkan paparan data hasil belajar pada tabel di atas yang diperoleh
dari hasil tes dengan menggunakan soal test tertulis, terdapat 6 siswa yang
mencapai nilai diatas atau sama dengan KKM atau tuntas jika dipersentasekan
35,3% sedangkan 11 siswa yang belum mencapai nilai diatas atau sama dengan
KKM atau belum tuntas, jika dipersentasekan mencapai 64,7%. Apabila
dibandingkan antara data hasil belajar awal dengan data hasil evaluasi siklus I
ternyata mengalami peningkatan terhadap siswa yang tuntas sekitar 17,65%dan
mengalami penurunan siswa yang belum tuntas sekitar 17,65%.
Untuk lebih jelasnya mengenai peningkatan nilai hasil belajar siswa dalam
memahami keberagaman suku dan budaya Indonesia antara data awal hasil belajar
siswa dengan data hasil belajar siswa siklus I, berikut disajikan dalam bentuk
gambargrafik diagram batang.
86
Gambar 4.3
Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Data Hasil Belajar Siswa
Data Awal dengan Data Siklus I
d. Analisis dan Refleksi Siklus I
Berdasarkan data yang telah ditentukan pada siklus I yang terdiri dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang diberikan kepada siswa kelas
IV SDN Ciboboko dapat dianalisis dan refleksi ketercapaian target yang dicapai.
Adapun paparan analisis dan refleksi pada siklus I seperti dibawah ini.
Tabel 4.7
Analisis Dan Refleksi Kinerja Guru Dan Aktivitas Siswa Siklus I
No. Kegiatan Temuan Refleksi Pencapaian
target
1. Kinerja guru
A. Perencanaan
Menyiapkan RPP Rencana
pembelajaran
sesuai dengan
Standar
Kompetensi dan
Kompetensi
Dasar yang ada
di kurikulum,
menggunakan
model dan media
pembelajaran,
terdapat evalusi
dan materi
pembelajaran
yang sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai 83%
dan belum
mencapai
100% maka
dari itu perlu
mendapat
perbaikan
terhadap
permasalahan
yang terjadi
di siklus II.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Data awal Siklus I
Tuntas 17,65% 35,30%
Tidak tuntas 82,35% 64,70%
persentase
87
Menyiapkan
instrumen
penilaian sebagai
bahan evaluasi
pembelajaran,
Dalam
menyiapkan
instrumen
penilaian evaluasi
pembelajaran,
kunci jawaban
soal yang
berbentuk esay
yang dibuat guru
kurang jelas.
Sebaiknya guru
untuk penilaian
evaluasi yang
berbentuk esay
dilengkapi dengan
deskriptor
penilaian
Menyediakan
media yang akan
digunakan dengan
penerapan model
quantum melalui
metode visual
auditori
kinestetik.
Media
pembelajaran
yang telah
dipersiapkan oleh
guru tidak sesuai
dengan jumlah
kelompok.
Guru sebaiknya
menyedikan media
sesuai dengan
jumlah kelompok.
Mempersiapkan
kondisi ruangan
kelas.
Mempersiapkan
kondisi ruangan
sesuai dengan
yang telah
ditentukan yaitu
mempersiapkan
sumber belajar
yang diperlukan,
mempersiapkan
alat bantu
pembelajaran dan
mempersiapkan
tempat duduk
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
B. Pelaksanaan
Kegiatan awal
Guru memulai
kegiatan
pembelajaran
Memulai
pembelajaran
guru memotivasi
siswa untuk
memulai
pembelajaran,
menarik perhatian
siswa dan
memberi
gambaran garis
besarpembelajara
n.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai 95%
dan belum
mencapai
100% maka
dari itu perlu
mendapat
perbaikan
terhadap
permasalahan
yang terjadi
di siklus II.
Guru
mengkondisikan
kelas.
Dalam
mengkondisikan
kelas guru
Perlu
dipertahankan
karena telah
88
meminta siswa
menyiapkan alat
tulis, guru
meminta siswa
untuk merapikan
tempat duduk dan
guru meminta
siswa untuk
merapikan baju.
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru mengecek
kehadiran siswa.
Guru mengecek
kehadiran siswa
secara
keseluruhan,
menyebutkan
nama anak satu
persatu dan
mengecek
kehadiran siswa
berdasarkan
absen.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru melakukan
apersepsi.
Dalam apersepsi,
guru telah
melaksanakan
dengan cara
merangsang siswa
berdasarkan
pengalaman
siswa,
dengan kalimat
yang mudah
dipahami siswa
dan dengan
pertanyaan yang
menarik
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan kalimat
yang mudah
dipahami siswa,
menyampaikan
sesuai dengan
tujuan yang
dibuat dan
menyampaikan
tujuan secara
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
89
keseluruhan.
Kegiatan inti
Guru menjelaskan
mengenai materi
keberagaman
budaya Indonesia.
Pada saat
menjelaskan
materi
pembelajaran
guru kurang
lantang atau
suaranya pelan.
Sebaiknya guru
menjelaskan materi
dengan suara
lantang. Hal ini
agar siswa yang
duduk dibelakang
menyimak yang
disampaikan oleh
guru.
Guru
menyampaikan
bentuk-bentuk
keberagaman
dengan
menggunakan
metode visual.
Dalam
menjelaskan
bentuk-bentuk
keberagaman guru
menjelaskan
materi dengan
menggunakan
media
pembelajaran
visual,
menampilkan
media
pembelajaran
berupa peta dan
gambar
keragaman suku
bangsa yang ada
di Indonesia dan
siswa mengamati
gambar
keragaman suku
bangsa di
Indonesia.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru menjelaskan
kegiatan belajar
kelompok.
Guru menjelaskan
kegiatan
kelompok dengan
rinci, menjelaskan
kegiatan
kelompok secara
keseluruhan dan
menjelaskan
kegiatan
kelompok dengan
waktu yang
efektif.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru membagi
siswa ke dalam
Dalam membagi
kelompok sesuai
Perlu
dipertahankan
90
empat kelompok. kemampuan
siswa, secara
heterogen.
dan sesuai dengan
jumlah kelompok
yang diperlukan.
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru
membimbing
siswa dalam
belajar kelompok.
Dalam
membimbing
siswa kegiatan
kerja kelompok
guru berkeliling
secara merata
kepada setiap
kelompok,
memberi teguran
kepada setiap
kelompok yang
ribut
dan memberi
pengarahan
kepada setiap
kelompok.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru meminta
siswa untuk
mempresentasika
n hasil
pekerjaanya
Kegiatan akan
dilakukan
presentasi guru
meminta siswa
untuk
mempresentasika
n secara
berurutan,
meminta siswa
untuk bergiliran
dan meluruskan
ketika ada
jawaban yang
kurang tepat.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru meminta
siswa untuk
memperhatikan
kelompok yang
sedang presentasi
Ketika sedang
presentasi guru
meminta siswa
untuk
memperhatikan
kelompok lain,
meminta siswa
mencatat
informasi penting
dan menegur
siswa yang ribut.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Gurumengoreksi Guru mengoreksi Perlu
91
pekerjaan siswa pekerjaan siswa,
diantaranya
mengoreksi LKS
siswa,
mengoreksi
penyusunan
puzzle,
guru mengoreksi
kegiatan diskusi.
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru memberikan
penghargaan
kepada siswa.
Guru ketika
memberikan
penghargaan
kepada siswa
yang
mendapatkan nilai
tertinggi kurang
berkesan sehingga
kurang
memberikan
motivasi siswa
untuk
meningkatkan
hasil belajarnya.
Guru seharusnya
memberikan
penghargaan yang
berkesan ketika
siswa mendapat
nilai tertinggi.
Kegiatan akhir
Guru membantu
siswa dalam
membuat
kesimpulan.
Guru membuat
kesimpulan sesuai
dengan materi
pembelajaran,
memuat
keseluruhan
materi dan
dengan waktu
yang efektif.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru melakukan
tes akhir.
Pada tes akhir
guru memberikan
evaluasi,
memberikan soal
evaluasi sesuai
tujuan
pembelajaran dan
mengawasi siswa
ketika evaluasi.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
C. Evaluasi
Pelaksanaan
evaluasi
Guru dalam
melaksanaan
evaluasi
menggunakan
alat evaluasi
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
Telah
mencapai
target yang
ditentukan
yaitu 100%.
92
berupa soal, soal
evaluasi
disesuaikan
dengan tujuan
pembelajaran dan
menggunakan
alat evaluasi
berupa aktivitas
siswa.
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Penilaian hasil
evaluasi.
Guru dalam
menilaian hasil
evaluasi
berdasarkan
kriteria penilaian,
mengolah data
hasil evaluasi
sesuai teknik
pengolahan yang
telah ditentukan
dan melakukan
persentase nilai
hasil evaluasi.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
2. Aktivitas siswa
Kerjasama Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
kerjasama 2,64
jika
dipersentasekan
88,23%. Pada
aspek kerjasama
dapat dikatakan
“sangat baik”
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai
secara
keseluruhan
75%, maka
belum
dikatakan
mencapai
target yang
ditentukan
yaitu 80%.
Dengan
demikian
perlu
mendapatkan
perbaikan
pada siklus
II.
Keaktifan Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
keaktifan 1,82
jika
dipersentasekan
60,67%. Maka
aspek keaktifan
dapat dikatakan
“baik”.
Guru sebaiknya
merangsang siswa
untuk mau bertanya
ketika proses
pembelajaran.
Tanggung jawab Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
tanggung jawab
2,6 jika
dipersentasekan
86,67%. Maka
dapat dikatakan
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
93
“sangat baik”. telah ditentukan.
Presentasi Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
presentasi 2,47
jika
dipersentasekan
62,74%. Maka
dapat dikatakan
“sangat baik”.
Guru sebaiknya
membimbing siswa
ketika presetasi dan
memantau siswa
katika siswa tidak
mendengarkan
yang presentasi.
3. Data hasil
belajar siswa
Hasil belajar
siswa dalam
memahami materi
pelajaran IPS
tentang
keberagaman
suku dan budaya
Indonesia.
Persentase
ketuntasan
mencapai 35,3%
dan belum tuntas
64,7%
Meningkatkan
ketuntasan siswa
dalam memahami
materi pelajaran
dengan nilai diatas
atau sama dengan
KKM
Target yang
dicapai
35,3% maka
belum
mencapai
target yang
ditetapkan
yaitu 80%
Berdasarkan pada paparan analisis data refleksi di atas terdapat beberapa
permasalahan yang perlu mendapat perbaikan pada siklus II, diantaranya:
1) Kinerja guru
a) Perencanaan
(1) Pada tahap perencanaan untuk indikator menyiapkan instrumen penilaian dari
deskriptor yang sudah ditentukan untuk bagian kunci jawaban harus dilengkapi
deskriptor penilaian. Dengan tujuan agar guru mudah untuk memberikan skor
pada setiap jawaban yang ditulis oleh siswa.
(2) Pada tahap perencanaan untuk indikator menyiapkan media dari deskriptor
yang sudah ditentukan, guru harus menyiapkan media sesuai jumlah kelompok.
Untuk itu di siklus II guru menyiapkan media sebanyak delapan media
keberagaman.
b) Pelaksanaan
(1) Pada tahap pelaksanaan untuk indikator menjelaskan mengenai materi
keberagaman budaya Indonesia dari deskriptor yang sudah ditentukan,guru harus
menjelaskan materi harus dengan suara yang lantang. Untuk itu guru harus
meningkatkan volume suara. Hal ini agar siswa yang duduk dibelakang menyimak
yang disampaikan oleh guru.
94
(2) Selain itu indikator yang belum tercapai yaitu memberikan penghargaan
kepada siswa. Berdasarkan deskriptor yang sudah ditentukan guru harus
memberikan penghargaan yang berkesan. Untuk siklus II siswa yang
mendapatkan nilai tertinggi guru memberikan gantungan kunci.
c) Evaluasi
Pada tahap evaluasi perlu dipertahankan karena telah mencapai target
sesuai pada deskriptor penilaian yang telah ditentukan.
2) Aktivitas siswa
a) Pada aktivitas siswa untuk indikator keaktifan dari deskriptor yang sudah
ditentukan, siswa harus aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan guru.
Untuk siklus II guru direkomendasikan untuk memberikan pertanyaan saat
pembelajaran agar siswa aktif dalam bertanya maupun menjawab.
b) Aktivitas siswa untuk indikator presentasi dari deskriptor yang sudah
ditentukan siswa mendengarkan temannya ketika sedang berbicara. Guru
sebaiknya membimbing siswa dan memantau siswa ketika siswa tidak menyimak
yang presentasi.
3) Hasil belajar
Pada tahap penilaian pelaksanaan siklus I belum mencapai target yang
ditentukan. Dengan itu perlu diperbaiki supaya dapat mencapai target.
2. Paparan Data Tindakan Siklus II
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi pada tindakan siklus I, maka upaya-upaya yang
diberikan pada siklus II adalah berupa pemberian perbaikan terhadap tindakan
sesuai permasalahan yang terjadi pada siklus I. Hal ini bertujuan untuk
memperbaiki pembelajaran pada siklus I dalam pembelajaran IPS tentang
keberagaman suku dan budaya Indonesia untuk mencapai target yang telah
ditentukan.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus II adalah:
1) Menyiapkan RPP sebagai perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan
sesuai tujuan pembelajaran yang perlu dicapai dan dipahami oleh siswa.
95
2) Menyiapkan instrumen penilaian sebagai bahan evaluasi pembelajaran, baik
instrumen penilaian tes maupun aktivitas siswa.
3) Menyediakan media pembelajaran sebanyak 8 buah sebagai perantara
penyampaian pesan materi pembelajaran yang akan digunakan dengan
penerapan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik.
4) Mempersiapkan kondisi ruangan kelas yaitu sumber belajar, alat bantu dan
tempat duduk.
Berdasarkan perencanaan pembelajaran siklus II sebagai hasil refleksi
pada siklus I dalam memperbaiki proses pembelajaran untuk mencapai target yang
telah ditentukan baik dilihat darai kinerja guru, aktivitas siswa maupun hasil
pembelajaran siswa dalam memahami materi. Adapun paparan data kinerja guru
pada pelajaran IPS tahap perencanaan dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.8
Paparan data proses kinerja guru
Tahap perencanaan siklus II
N
o. Aspek yang Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%)
Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A. Tahap
Perencanaan
11 91% 100% √
1. Menyiapkan RPP √
2. Menyiapkan
instrumen
penilaian sebagai
bahan evaluasi
pembelajaran,
√
3. Menyediakan
media yang akan
digunakan dengan
penerapan model
quantum melalui
metode visual
auditori kinestetik.
√
4. Mempersiapkan
kondisi ruangan
kelas.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
96
Berdasarkan paparan data proses kinerja guru pada tahap perencanaan
siklus II jumlah skor yang diperoleh 11, jika dipersentasekan mencapai 91%
dengan kriteria “sangat baik” dan mengalami peningkatan 8% dari siklus I. Pada
tahap perencanaan belum mencapai target yang di tetapkan yaitu 100%.
Khususnya pada menyiapkan menyediakan media yang akan digunakan dengan
penerapan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik yaitu terdapat
satu tujuan pembelajaran yang tidak menggunakan media. Tujuan pembelajaran
tersebut yaitu contoh perilaku menghargai keberagaman.
b. Paparan Data Proses Siklus II
Paparan data proses siklus II yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 Mei
2015 dalam pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia di
kelas IV SDN Ciboboko telah menghasilkan data berdasarkan observasi yang
difokuskan terhadap proses kinerja guru dan aktivitas siswa untuk mengetahui
peningkatan pemahaman sisiwa setelah melakukan refleksi pada siklus I.
1) Paparan data proses kinerja guru siklus II
Pada paparan data proses pembelajaran siklus II yang difokuskan pada
kinerja guru dimulai dari kegiatan awal pembelajaran. Pada kegiatan awal guru
meminta siswa untuk berdo’a sebelum belajar. Guru mengkondisikan kelas ke
arah pembelajaran yang kondusif diantaranya untuk menyiapkan alat tulis,
merapikan tempat duduk dan merapikan pakaian. Setelah kondisi siswa kondusif
guru mengabsen siswa dan memberikan kartu nama kepada siswa untuk
ditempelkan di pakaian siswa. Kemudian melaksanakan apersepsi untuk
membuka pembelajaran dengan bertanya jawab.
Guru : “Anak-anak tempat tinggal kalian dimana?”
Siswa : “Cibadak” (sebagian siswa menjawab) “Ciboboko” (sebagian lain
nya menjawab)
Guru : “Satu kelas saja berbeda daerah tempat tinggal. Apalagi satu
Indonesia tentu banyak daerah lainnya. Tetapi walaupun kita
berbeda daerah asal kalian harus tetap saling menghargai.mengapa
kita harus saling menghargai? !”
(Selasa, 26 Mei 2015,Catatan Lapangan, Kegiatan Awal)
Berkaitan dengan apersepsi guru dan siswa melakukan tanya jawab. Ketika
ada jawaban siswa yang kurangtepat guru meluruskannya. Kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dicapai oleh siswa.
97
Guru : “Untuk pada pembelajan hari ini kalian diharapkan mampu
menjelasan semboyan negara Indonesia, menyebutkan bentuk-
bentuk keberagaman Indonesia, menyebutkan macam-macam suku
bangsa dan juga perilaku menghargai keberagaman. Apakah sudah
siap belajarnya?”
Siswa : “Siap”(siswa serentak)
(Selasa, 26 Mei 2015,Catatan Lapangan, Kegiatan Awal)
Selanjutnya guru melakukan tanya jawab mengenai arti dari bhinneka
tunggal ika dan contoh perilaku menghargai keberagaman. Ketika ada jawaban
siswa yang kurang tepat guru meluruskannya. Dari hasil tanya jawab guru
menuliskannnya di papan tulis.
Selanjutnya guru menjelaskan bentuk-bentuk keberagaman. Guru
memperlihatkan media visual yang berjumlah empat provinsi dan untuk satu
provinsi guru menyediakanm 2 media. Terlebih dahulu guru membagi siswa dua
kelompok dengan jumlah delapan siswa yang duduknya berdekatan tetapi tidak
mengubah posisi duduk. Setiap kelompok diberikan empat buah media
keragaman, sehingga setiap dua orang siswa atau duduk satu bangku mendapat 1
buah media keragaman. Guru menjelaskan cara memamahami gambar-gambar
yang ada pada media tersebut.
Guru : “Ibu punya gambar, nanti ibu bagikan setiap 2 orang dapat 1
gambar. Tapi sekarang kalian dengarkan ibu dahulu agar kalian
mengerti cara memahaminya. Pertama kalian lihat dulu provinsi
yang kalian pegang.kemudian lihat bentuk provinsi tersebut dan
juga letak provinsi tersebut pada peta Indonesia. Kalian lihat
gambar-gambar yang terdapat dibelakangnya kemudian baca
identitas gambar tersebut. Yang ibu jelaskan kalian mengerti?
Siswa : “Mengerti”
(Selasa, 26 Mei 2015,Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Setiap dua orang siswa guru memberikan 1 media keragaman. Siswa
diberikan waktu 3 menit untuk menghapal bersama temannya. Guru menegur
siswa ketika ada yang mengobrol. Ketika waktu sudah 3 menit siswa menukarkan
media tersebut kepada teman kelompoknya.
Selanjutnya guru mengajak siswa untuk keja kelompok. Pada tahap ini
guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan kelompok yang akan dilaksanakan
diantaranya yaitu siswa dibagi kelompok dengan berjumlah 4 orang. Perwakilan
kelompok maju kedepan untuk mengambil nomor undi. Setiap kelompok akan
98
mengambil satu set puzzle sesuaidengan nomor undi. Tugas masing-masing
kelompok menyusun puzzle. Setelah puzzle tersusun siswa mengambil amplop
yang sesuai dengan provinsi yang ada pada puzzle. Dalam amplop tersebut
terdapat empat gambar. Siswa menempelkan gambar tersebut pada kotak peta
konsep di LKS bagian A. Siswa menuliskan identitas gambar tersebut pada kotak
kecil di bawah gambar yang telah ditempelkan. Kemudian siswa menjawab
pertanyaan bagian B, C dan D. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya secara
berkelompok. Setiap siswa harus mempresentasikan satu soal. Ketika ada
kelompok yang presentasi, kelompok lain harus memperhatikan dan
menyimaknya. Setelah semua kelompok presentasi, setiap kelompok menuliskan
hasil dari menyimak.
Setelah peraturan dibacakan guru membagi siswa berkelompok secara
heterogen sesuai dengan kemampaun siswa. Setiap kelompok berjumlah 4 orang.
Guru menyebutkan nama siswa setiap kelompok untuk duduk bersama
kelompoknya. Guru menyebutkan nama siswa setiap kelompoknya untuk duduk
bersama kelompoknya.
Pelaksanaan selanjutnya guru membimbing siswa dalam belajar kelompok.
Guru : “Sebelum mengisi LKS kalian baca terlebih dahulu apa jawaban
yang paling tepat”
Siswa : “Ibu, untuk mengisi bagian D begini Bu?”
Guru : “Baca dulu baris pertama pada kolom. Di sini terdapat nama suku
bangsa dan daerah. Yang ade tulis, ketukar antara nama suku
bangsa dan daerah.
(Selasa, 26 Mei 2015,Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Guru memantau pada setiap kelompok saat mengerjakan LKS. Guru
memberikan pengarahan ketika ada siswa yang kurang memahaminya. Ketika ada
siswa yang hanya diam saja tidak ikut mengerjakan LKS guru meminta siswa
untuk ikut kerja kelompok. Dan juga guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tersebut mengenai keragaman suku dan budaya. Setelah siswa menyelesaikan
LKS guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas.
Guru : “Apakah semua kelompok sudah mengerjakan LKSnya?
Siswa : “Sudah”
99
Guru : “Sekarang setiap kelompok maju ke depan kalian. Pertama kalian
sebutkan terlebih dulu kelompok kalian dan juga daerah yang
kalian akan bahas.”
(Selasa, 26 Mei 2015,Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Setiap kelompok maju ke depan secara bergantian sesuai dengan nomor
undi yang diperoleh pada saat pemilihan puzzle.
Setiap kelompok puzzle yang telah disusun di periksa oleh guru. Ketika
LKS Bagian E sudah di isi, guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS. Guru
mengoreksi hasil kerja kelompok. Hasil kerja kelompok yang mendapat skor
tertinggi atau 100, guru memberikan hadiah
Guru : “Ibu akan memberikan hadiah kepada kelompok yang
mendapatkan nilai 100. Ibu akan sebutkan kelompok yang
mendapat nilai 100.”
Siswa : “Kelompok berapa Bu?”
Guru : “Yaitu kelompok satu dan dua. Tepuk tangan buat kelompok 1
yang satu dan dua! Ini hadiahnya gantungan kunci ada nama
kaliannya ibu kasih untuk kelompok yang mendapatkan nilai
100 tiap orang dapet satu buah.”
(Selasa, 26 Mei 2015,Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Kegiatan akhir pembelajaran, guru menyimpulkan materi pelajaran yang
telah dipelajarimateri sebagai penguatan terhadap materi pelajaran. Kemudian
guru memberikan tes akhir kepada siswa yang telah dipersiapkan sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
Adapun paparan data proses kinerja guru pada tahap pelaksanaan dan
evaluasi dapat dipaparkan pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Pelaksanaan Siklus II
No. Aspek yang Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%)
Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A.
Tahap Pelaksanaan
1. Kegiatan Awal
a. Guru memulai
kegiatan
√
100
pembelajaran
97%
47
100%
√
b. Guru
mengkondisikan
kelas.
√
c. Guru mengecek
kehadiran siswa.
√
Tahap 1
pembelajaran
quantum
(Tumbuhkan)
d. Guru melakukan
apersepsi.
√
e. Gurumenyampaikan
tujuan pembelajaran
√
2. Kegiatan Inti
Tahap 2
Pembelajaran
Model Quantum
(alami)
a. Guru menjelaskan
mengenai materi
keberagaman budaya
Indonesia.
√
b. Guru menyampaikan
bentuk-bentuk
keberagaman
dengan
menggunakan
metode visual.
√
c. Guru menjelaskan
kegiatan belajar
kelompok.
√
d. Guru membagi siswa
ke dalam empat
kelompok.
√
Tahap 3
Pembelajaran Model
Quantum (namai)
e. Guru membimbing
siswa dalam belajar
kelompok.
√
Tahap 4
Pembelajaran Model
Quantum
(demontrasikan)
f. Guru meminta siswa
untuk
mempresentasikan
√
101
hasil pekerjaanya
Tahap 5
Pembelajaran Model
Quantum (ulangi)
g. Guru meminta siswa
untuk
memperhatikan
kelompok yang
sedang
memdemontrasikan
√
Tahap 6
Pembelajaran Model
Quantum (rayakan)
h. guru mengoreksi
pekerjaan siswa
√
i. Guru memberikan
penghargaan kepada
siswa.
√
3. Kegiatan Akhir
a. Guru membantu
siswa dalam
membuat
kesimpulan.
√
b. Guru melakukan tes
akhir.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
Berdasarkan paparan data proses kinerja guru pada tahap pelaksanaan di
siklus II, dari ketercapaian 16 indikator jumlah skor yang diperoleh mencapai 47
dari skor ideal 48. Apabila dipersentasekan mencapai 97% dengan kriteria “sangat
baik" dan mengalami peningkatan 2% dari siklus I.Indikator yang belum
mencapai skor ideal adalah guru menjelaskan mengenai materi keberagaman
budaya Indonesia.Hal ini perlu mendapat tindakan lebih lanjut terhadap perbaikan
kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran karena suatu yang dapat
menghambat proses pembelajaran.
Tabel 4.10
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Evaluasi Siklus II
102
No. Aspek yang
Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%) Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A. Tahap Evaluasi
6 100% 100% √
1. Pelaksanaan
evaluasi
√
2. Penilaian hasil
evaluasi.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
Pada paparan data proses kinerja guru tahap evaluasi siklus II mencapai
jumlah skor dari 2 indikator mencapai 6. Jika dipersentasekan mencapai 100%
dengan kriteria “sangat baik”. Apabila diperhatikan kinerja guru pada tahap
evaluasi siklus II telah mempertahankan target yang telah dicapai pada siklus I.
Untuk melengkapi dan memperjelas gambaran mengenai persentase
peningkatan ketercapaian indikator kinerja guru pada setiap tahap, yakni tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi pada siklus II, akan disajikan
seperti dibawah ini:
Gambar 4.4
Grafik Paparan Data Kinerja Guru Siklus II
Untuk memperjelas mengenai persentase peningkatan ketercapaian
indikator kinerja guru pada setiap tahap, yakni tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi dalam pelaksanaan siklus I dan II akan disajikan
pada gambar grafik berikut.
60%
70%
80%
90%
100%
Tahap perencanaan
Tahap pelaksanaan
Tahap evaluasi
Kinerja guru 91% 97% 100%
Persentase
103
Gambar 4.5
Grafik Perbandingan Ketercapaian Indikator Kinerja Guru Pada
Siklus I Dan Siklus II
2) Paparan data aktivitas siswa
Setelah melakukan perbaikan terhadap tindakan yang bermasalah
berdasarkan hasil refleksi pada siklus I telah diperoleh khususnya pada paparan
data aktivitas siswa yang terjadi pada pembelajaran IPS tentang keberagaman
suku dan budaya Indonesia dengan menerapkan model quantum melalui metode
visual auditori kinestetik pada siklus II. Paparan data aktivitas siswa yang
diperoleh difokuskan pada kerjasama, keaktifan, tanggung jawab dan presentasi
siswa saat pembelajaran. Dibawah ini dipaparkan data hasil observasi aktivitas
siswa ketika melaksanakan pembelajaran.
Tabel 4.11
Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus II
70%
75%
80%
85%
90%
95%
100%
Tahap perencanaan
Tahap pelaksanaan
Tahap evaluasi
Siklus I 83% 95% 100%
Siklus II 91% 97% 100%
Persentase
No. Nama
siswa
Aspek
∑ S
kor
DayaC
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Keterangan Kerjasama Keaktifan
Tanggung
jawab Presentasi
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 S
B
B C K SK
1 Asep A. √ √ √ √ 6 50 √
2 Dani A. √ √ √ √ 11 91 √
3 De Rita √ √ √ √ 10 83 √
4 Dina √ √ √ √ 9 75 √
5 Elia √ √ √ √ 9 75 √
6 Endi S. √ √ √ √ 11 91 √
104
Berdasarkan paparan data aktivitas siswa pada siklus II pada pembelajaran
IPS mengalami peningkatan dapat diketahui dari setiap aspek yang dinilai. Aspek
kerja sama mencapai jumlah skor 46 dan mengalami peningkatan dari siklus I
sebesar 1,92%. Aspek keaktifan mencapai skor 32 dengan presentase 62,74% dan
mengalami peningkatan 2% dari siklus I. Aspek tanggung jawab mencapai skor
45 dengan persentase 88,23% dan mengalami peningkatan 1,56% dari siklus I.
Aspek presentasi mencapai skor 34 dengan persentase 66% dan mengalami
peningkatan 3,26% dari siklus I.
Apabila dilihat secara keseluruhan dari aktivitas siswa pada siklus II
mencapai skor 158, jika dipersentasekan mencapai 77%. Berdasarkan jumlah skor
yang diperoleh masing-masing siswa dapat dilihat dari kriteria penilaian dengan
kriteria “sangat baik” dicapai oleh 11 siswa, jika dipersentasekan 65%, kriteria
“baik” dicapai oleh 2 siswa jika dipersentasekan 11%, kriteria “cukup” dicapai
oleh 4 siswa jika dipersentasekan 24%, kriteria “kurang” dan “sangat kurang”
dicapai oleh 0 siswa jika dipersentasekan 0%. Untuk mengetahui data aktivitas
siswa yang lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik diagram batang seperti
dibawah ini.
7 Herlina S.P. √ √ √ √ 11 91 √
8 Kiska √ √ √ √ 7 58 √
9 Indri A. K. √ √ √ √ 7 58 √
10 Kokom K. √ √ √ √ 10 83 √
11 Mila Sari √ √ √ √ 10 83 √
12 Nina K. √ √ √ √ 11 91 √
13 Resha S.P √ √ √ √ 10 83 √
14 Rio A, √ √ √ √ 11 91 √
15 Sahrul A. √ √ √ √ 5 41 √
16 Siti Y. √ √ √ √ 10 83 √
17 Wila Y. √ √ √ √ 10 83 √
Jumlah skor 46 32 45 34 158 1258 11 2 4 0 0
Rata-rata 2,7 1,88 2,64 2 9,3 77
Persentase 90,19% 62,74% 88,23% 66% 77% 77% 65% 11% 24% 0% 0%
105
Gambar 4.6
Grafik Persentase Aspek Pada Aktivitas Siswa Siklus II
Untuk melengkapi dan memperjelas gambar mengenai persentase
peningkatan ketercapaian indikator aktivitas siswa pada aspek kerjasama,
keaktifan, tanggung jawab dan presentasi dalam setiap pelaksanaan siklus I, dan
siklus II, akan disajikan pada gambar grafik berikut ini.
Gambar 4.7
Grafik Perbandingan Ketercapaian Indikator Aspek Aktivitas Siswa
Pada Siklus I dan II
c. Paparan data hasil siklus II
Pada paparan data hasil siklus II yang diperoleh setelah melaksanakan
pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia di kelas IV
SDN Ciboboko mengalami peningkatan dibandingkan dengan data hasil belajar
siswa siklus I dilihat dari peningkatan ketuntasan siswa. Adapaun data hasil
belajar siswa yang dicapai dapat diketahui dari tabel di bawah ini.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Kerjasama Keaktifan Tanggung jawab
Presentasi
Aktivitas siswa 90,19% 62,74% 88,23% 66,00%
Persentase
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
kerjasama keaktifan tanggung jawab
presentase
Siklus I 88,23% 60,67% 86,67% 62,74%
Siklus II 90,19% 62,74% 88,23% 66%
Persentase
106
Tabel 4.12
Paparan Data Hasil Belajar Siklus II
No. Nama siswa Soal Σ
Skor Nilai
KKM = 70
1 2 3 4 5 6 7 T BT
1 Asep A. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 √
2 Dani Anjas 2 0 1 1 2 2 2 8 53 √
3 De Rita 2 4 1 1 2 1 2 13 87 √
4 Dina Ayu 2 4 0 2 2 1 0 11 73 √
5 Elia Kamelia 2 4 1 1 2 1 2 12 80 √
6 Endi Suwandi 2 4 0 2 2 2 2 14 93 √
7 Herlina S. P. 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
8 Kiska 2 2 1 2 2 2 1 11 73 √
9 Indri Ani K. 2 4 0 2 2 1 1 12 80 √
10 Kokom K. 2 4 0 2 2 2 2 14 93 √
11 Mila Sari 2 4 1 2 2 1 0 12 80 √
12 Nina K. 2 4 1 1 2 2 2 14 93 √
13 Resha S.P 2 2 1 2 2 2 2 13 87 √
14 Rio A, 2 0 1 1 2 0 2 8 53 √
15 Sahrul Abdulah 2 4 1 1 2 0 0 8 53 √
16 Siti Y. 2 2 1 1 2 2 1 10 67 √
17 Wila Y. 2 4 0 2 2 2 2 14 93 √
Jumlah 189 1258 12 5
Rata-rata 11 74
Persentase (%) 74% 74% 70% 30%
Berdasarkan paparan data hasil di atas pada Tabel 4.12 secara rinci dapat
dijelaskan pencapaian persentase hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran
tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia sebagian besar telah mencapai
nilai di atas atau sama dengan KKM atau tuntas. Tedapat 12 siswa yang mencapai
nilai di atas atau sama dengan KKM, jika dipersentasekan mencapai 70% .
Sedangkan 5 siswa yang belum mencapai nilai KKM, jika dipersentasekan
mencapai 30%. Apabila dibandingkan dengan data hasil siklus I telah mengalami
peningkatan, pada siklus I hanya terdapat 6 siswa yang tuntas dan 11 siswa yang
belum tuntas. Apabila dipersentasekan sebesar 34,7% siswa mengalami
peningkatan siswa yang tuntas dan mengalami penurunan jumlah siswa yang
belum tuntas, jika dipersentasekan 34,7%.
Untuk memperjelas gambaran mengenai peningkatan hasil belajar siswa
dalam memahami materi keberagaman suku dna budaya Indonesia di kelas IV
SDN Ciboboko antara data awal, siklus I dan siklus II, berikut disajikan dalam
bentuk gambar grafik diagram batang.
107
Gambar 4.8
Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Data Hasil Belajar Siswa
Data Awal, Data Siklus I dan Data Siklus II
d. Analisis dan Refleksi Siklus II
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus II yang terdiri dari
perencanaan sebagai hasil refleksi pada siklus I, tahap pelaksanaan dan evaluasi
yang diberikan kepada siswa SDN Ciboboko pada tanggal 26 Mei 2015 dapat
dianalisis dan direfleksi ketercapaian target yang dicapai. Adapun paparan analisis
dan refleksi untuk membahas temuan-temuan dalam pelaksanaan dan hasil data
pada siklus II, untuk kemudian menetapkan tindak lanjut serta rencana tindakan
berikutnya.
Tabel 4.13
Analisis dan Refleksi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa Siklus II
No. Kegiatan Temuan Refleksi Pencapaian
target
1. Kinerja guru
A. Perencanaan
Menyiapkan RPP Rencana
pembelajaran
sesuai dengan
Standar
Kompetensi dan
Kompetensi
Dasar yang ada
di kurikulum,
menggunakan
model dan media
pembelajaran,
terdapat evalusi
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai 91%
dan belum
mencapai
100% maka
dari itu perlu
mendapat
perbaikan
terhadap
permasalahan
yang terjadi di
siklus III.
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Data awal Siklus I Siklus II
Tuntas 17,65% 35,30% 70%
Tidak tuntas 82,35% 64,70% 30%
Persentase
108
dan materi
pembelajaran
yang sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
Menyiapkan
instrumen penilaian
sebagai bahan
evaluasi
pembelajaran,
Guru dalam
mempersiapkan
soal evaluasi
sesuai dengan
tujuan
pembelajaran,
terdapat kunci
jawaban dan
terdapat petunjuk
soal
pengerjaannya.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Menyediakan
media yang akan
digunakan dengan
penerapan model
quantum melalui
metode visual
auditori kinestetik.
Guru tidak
mempersiapkan
media untuk
tujuan
pembelajaran
contoh perilaku
menghargai
keberagaman.
Untuk
selanjutnya guru
menggunakan
media gambar
pada tujuan
pembelajaran
contoh perilaku
menghargai
keberagaman
Mempersiapkan
kondisi ruangan
kelas.
Mempersiapkan
kondisi ruangan
sesuai dengan
yang telah
ditentukan yaitu
mempersiapkan
sumber belajar
yang diperlukan,
mempersiapkan
alat bantu
pembelajaran dan
mempersiapkan
tempat duduk
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
B. Pelaksanaan
Kegiatan awal
Guru memulai
kegiatan
pembelajaran
Memulai
pembelajaran
guru memotivasi
siswa untuk
memulai
pembelajaran,
menarik perhatian
siswa dan
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai 97%
dan belum
mencapai
100% maka
dari itu perlu
mendapat
perbaikan
109
memberi
gambaran garis
besarpembelajara
n.
terhadap
permasalahan
yang terjadi di
siklus III.
Guru
mengkondisikan
kelas.
Dalam
mengkondisikan
kelas guru
meminta siswa
menyiapkan alat
tulis, guru
meminta siswa
untuk merapikan
tempat duduk dan
guru meminta
siswa untuk
merapikan baju.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru mengecek
kehadiran siswa.
Guru mengecek
kehadiran siswa
secara
keseluruhan,
menyebutkan
nama anak satu
persatu dan
mengecek
kehadiran siswa
berdasarkan
absen.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru melakukan
apersepsi.
Dalam apersepsi,
guru telah
melaksanakan
dengan cara
merangsang siswa
berdasarkan
pengalaman
siswa,
dengan kalimat
yang mudah
dipahami siswa
dan dengan
pertanyaan yang
menarik
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan kalimat
yang mudah
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
110
dipahami siswa,
menyampaikan
sesuai dengan
tujuan yang
dibuat dan
menyampaikan
tujuan secara
keseluruhan.
penilaian yang
telah ditentukan.
Kegiatan inti
Guru menjelaskan
mengenai materi
keberagaman
budaya Indonesia.
Pada saat
menjelaskan
materi
pembelajaran
guru kurang
lantang atau
suaranya pelan.
Sebaiknya guru
selalu mamantau
kondisi kelas
agar siswa tidak
ribut dan ketika
ada yang ribut
siswa tersebut
harus menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh
guru.
Guru
menyampaikan
bentuk-bentuk
keberagaman
dengan
menggunakan
metode visual.
Dalam
menjelaskan
bentuk-bentuk
keberagaman guru
menjelaskan
materi dengan
menggunakan
media
pembelajaran
visual,
menampilkan
media
pembelajaran
berupa peta dan
gambar
keragaman suku
bangsa yang ada
di Indonesia dan
siswa mengamati
gambar
keragaman suku
bangsa di
Indonesia.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru menjelaskan
kegiatan belajar
kelompok.
Guru menjelaskan
kegiatan
kelompok dengan
rinci, menjelaskan
kegiatan
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
111
kelompok secara
keseluruhan dan
menjelaskan
kegiatan
kelompok dengan
waktu yang
efektif.
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru membagi
siswa ke dalam
empat kelompok.
Dalam membagi
kelompok sesuai
kemampuan
siswa, secara
heterogen.
dan sesuai dengan
jumlah kelompok
yang diperlukan.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru membimbing
siswa dalam belajar
kelompok.
Dalam
membimbing
siswa kegiatan
kerja kelompok
guru berkeliling
secara merata
kepada setiap
kelompok,
memberi teguran
kepada setiap
kelompok yang
ribut
dan memberi
pengarahan
kepada setiap
kelompok.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru meminta
siswa untuk
mempresentasikan
hasil pekerjaanya
Kegiatan akan
dilakukan
presentasi guru
meminta siswa
untuk
mempresentasika
n secara
berurutan,
meminta siswa
untuk bergiliran
dan meluruskan
ketika ada
jawaban yang
kurang tepat.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru meminta
siswa untuk
memperhatikan
Ketika sedang
presentasi guru
meminta siswa
Perlu
dipertahankan
karena telah
112
kelompok yang
sedang presentasi
untuk
memperhatikan
kelompok lain,
meminta siswa
mencatat
informasi penting
dan menegur
siswa yang ribut.
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Gurumengoreksi
pekerjaan siswa
Guru mengoreksi
pekerjaan siswa,
diantaranya
mengoreksi LKS
siswa,
mengoreksi
penyusunan
puzzle,
guru mengoreksi
kegiatan diskusi.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru memberikan
penghargaan
kepada siswa.
Guru ketika
memberikan
penghargaan
kepada siswa
yang
mendapatkan nilai
tertinggi berkesan
sehingga kurang
memberikan
motivasi siswa
untuk
meningkatkan
hasil belajarnya.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Kegiatan akhir
Guru membantu
siswa dalam
membuat
kesimpulan.
Guru membuat
kesimpulan sesuai
dengan materi
pembelajaran,
memuat
keseluruhan
materi dan
dengan waktu
yang efektif.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru melakukan
tes akhir.
Pada tes akhir
guru memberikan
evaluasi,
memberikan soal
evaluasi sesuai
tujuan
pembelajaran dan
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
113
mengawasi siswa
ketika evaluasi.
telah ditentukan.
C. Evaluasi
Pelaksanaan
evaluasi
Guru dalam
melaksanaan
evaluasi
menggunakan
alat evaluasi
berupa soal, soal
evaluasi
disesuaikan
dengan tujuan
pembelajaran dan
menggunakan
alat evaluasi
berupa aktivitas
siswa.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Telah
mencapai
target yang
ditentukan
yaitu 100%.
Penilaian hasil
evaluasi.
Guru dalam
menilaian hasil
evaluasi
berdasarkan
kriteria penilaian,
mengolah data
hasil evaluasi
sesuai teknik
pengolahan yang
telah ditentukan
dan melakukan
persentase nilai
hasil evaluasi.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
2. Aktivitas siswa
Kerjasama Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
kerjasama 2,7 jika
dipersentasekan
90,19%. Pada
aspek kerjasama
dapat dikatakan
“sangat baik”
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai secara
keseluruhan
77%, maka
belum
dikatakan
mencapai
target yang
ditentukan
yaitu 80%.
Dengan
demikian perlu
mendapatkan
perbaikan pada
siklus III.
Keaktifan Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
keaktifan 1,88
jika
dipersentasekan
62,74%. Maka
aspek keaktifan
dapat dikatakan
“baik”.
Gurumeminta
siswa untuk
menuliskan
pertanyaan di
buku tulisnya
kemudian guru
menunjuk siswa
yang kurang
aktif untuk
114
membacakan
pertanyaan yang
dibuatnya. Dan
juga guru
memberikan
pertanyaan
berlanjut.
Tanggung jawab Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
tanggung jawab
2,64 jika
dipersentasekan
88,23%. Maka
dapat dikatakan
“sangat baik”.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Presentasi Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
presentasi 2 jika
dipersentasekan
66%. Maka dapat
dikatakan “sangat
baik”.
Guru sebaiknya
tidak memulai
presentasi ketika
siswa masih
ribut dan ketika
ada yang ribut
guru meminta
siswa tersebut
untuk
menyebutkan
apa saja yang
dipresentasikan
kelompok yang
di depan.
3. Data hasil belajar
siswa
Hasil belajar siswa
dalam memahami
materi pelajaran
IPS tentang
keberagaman suku
dan budaya
Indonesia.
Persentase
ketuntasan
mencapai 70%
dan belum tuntas
30%
Meningkatkan
ketuntasan siswa
dalam
memahami
materi pelajaran
dengan nilai
diatas atau sama
dengan KKM
Target yang
dicapai 70%
maka belum
mencapai
target yang
ditetapkan
yaitu 80%
Berdasarkan pada paparan analisis data refleksi di atas terdapat beberapa
permasalahan yang perlu mendapat perbaikan pada siklus III, diantaranya:
Berdasarkan pada paparan analisis data refleksi di atas terdapat beberapa
permasalahan yang perlu mendapat perbaikan pada siklus III, diantaranya:
1) Kinerja guru
a) Perencanaan
115
Pada tahap perencanaan untuk indikator menyiapkan media dari deskriptor
yang sudah ditentukan, guru harus menyiapkan media sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Untuk siklus III guru menyiapkan media gambar contoh perilaku
menghargai keberagaman budaya.
b) Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan untuk indikator menjelaskan mengenai materi
keberagaman budaya Indonesia dari deskriptor yang sudah ditentukan, guru harus
menjelaskan materi harus dengan suara yang lantang. Untuk siklus IIIsebaiknya
guru selalu mamantau kondisi kelas agar siswa tidak ribut dan ketika ada yang
ribut siswa tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
c) Evaluasi
Pada tahap evaluasi perlu dipertahankan karena telah mencapai target
sesuai pada deskriptor penilaian yang telah ditentukan.
2) Aktivitas siswa
a) Pada aktivitas siswa untuk indikator keaktifan dari deskriptor yang sudah
ditentukan, siswa harus aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan guru.
Untuk siklus IIIuntuk selanjutnya guru meminta siswa untuk menuliskan
pertanyaan di buku tulisnya kemudian guru menunjuk siswa yang kurang aktif
untuk membacakan pertanyaan yang dibuatnya. Dan juga guru memberikan
pertanyaan berlanjut.
b) Aktivitas siswa untuk indikator presentasi dari deskriptor yang sudah
ditentukan siswa mendengarkan temannya ketika sedang berbicara. Guru
sebaiknya tidak memulai presentasi ketika siswa masih ribut dan ketika ada yang
ribut guru meminta siswa tersebut untuk menyebutkan apa saja yang
dipresentasikan kelompok yang di depan
3) Hasil belajar
Pada tahap penilaian pelaksanaan siklus II belum mencapai target yang
ditentukan. Dengan itu perlu diperbaiki supaya dapat mencapai target. Pada tujuan
pembelajaran contoh perilaku menghargai keragaman yang ada di masyarakat,
tindak lanjutnya berhubungan dengan kinerja guru yaitu pada siklus III guru
menyiapkan media gambar.
116
3. Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III
Berdasarkan hasil refleksi pada tindakan siklus II, maka upaya-upaya
yang diberikan pada siklus III adalah berupa pemberian perbaikan terhadap
tindakan sesuai permasalahan yang terjadi pada siklus II. Hal ini bertujuan untuk
memperbaiki pembelajaran pada siklus III dalam pembelajaran IPS tentang
keberagaman suku dan budaya Indonesia untuk mencapai target yang telah
ditentukan.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam perencanaan siklus III adalah:
1) Menyiapkan RPP sebagai perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan
sesuai tujuan pembelajaran yang perlu dicapai dan dipahami oleh siswa.
2) Menyiapkan instrumen penilaian sebagai bahan evaluasi pembelajaran, baik
instrumen penilaian tes maupun aktivitas siswa.
3) Menyediakan mediasebagai perantara penyampaian pesan materi
pembelajaran yang akan digunakan dengan penerapan model quantum
melalui metode visual auditori kinestetik.
4) Mempersiapkan kondisi ruangan kelas yaitu sumber belajar, alat bantu dan
tempat duduk.
Berdasarkan perencanaan pembelajaran siklus III sebagai hasil refleksi
pada siklus II dalam memperbaiki proses pembelajaran untuk mencapai target
yang telah ditentukan baik dilihat darai kinerja guru, aktivitas siswa maupun hasil
pembelajaran siswa dalam memahami materi. Adapun paparan data kinerja guru
pada pelajaran IPS tahap perencanaan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.14
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Perencanaan Siklus III
No. Aspek yang
Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%) Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A. Tahap
Perencanaan
1. Menyiapkan
RPP
√
117
(Deskriptor penilaian terlampir)
Berdasarkan paparan data kinerja guru pada pada tahap perencanaan
siklus III jumlah skor yang diperoleh 12, jika dipersentasekan mencapai 100%
dengan kriteria “sangat baik” dan mengalami peningkatan 9% dari siklus II.
Maka dari itu, pada tahap perencanaan pembelajaran telah mencapai target yang
telah ditentukan yaitu mencapai 100%.
b. Paparan Data Proses Siklus III
Paparan data proses siklus III yang dilaksanakan pada tanggal 5 Juni
2015dalam pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia di
kelas IV SDN Ciboboko telah menghasilkan data berdasarkan observasi yang
difokuskan terhadap proses kinerja guru dan aktivitas siswa untuk mengetahui
peningkatan pemahaman sisiwa setelah melakukan refleksi pada siklus II.
1) Paparan data proses kinerja guru siklus III
Pelaksanaan siklus III dilakukan satu kali pertemuan dengan alokasi waktu
2x35 menit (2 jam pelajaran). Pelaksanaan siklus III dikelas IV SDN
CibobokoKecamatan Jatigede dilaksanakan di hari jumat tanggal 5 Juni 2015.
Pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal berupa mengucapkan salam,
mengajak siswa berdoa dan mengkondisikan siswa ke agar suasana kelas
kondusif. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis, merapikan tempat
duduk dan merapikan pakaian. Untuk memudahkan penilaian pada aktivitas siswa
2. Menyiapkan
instrumen
penilaian
sebagai bahan
evaluasi
pembelajaran.
√
12
100%
100%
√
3. Menyediakan
media yang
akan digunakan
dengan
penerapan model
quantum melalui
metode visual
auditori
kinestetik.
√
4. Mempersiapkan
kondisi ruangan
kelas.
√
118
guru ketika mengabsen guru memberikan kartu nama siswa untuk di tempelkan
dipakaiannya. Kemudian guru melakukan apersepsi.
Guru : “Kalian hapal lagu “dari sabang sampai maroke””
Siswa : “Hapal”
Guru : “Coba kita nyanyikan bersama-sama”
Siswa : (siswa bersama-sama menyayikan lagu dari sabang sampai
maroke)
Guru : “ Di lagu tadi ada lirik dari sabang sampai meroke berjajar pulau-
pulau sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia. Jadi
Indonesia itu memiliki banyak pulau, tiap pulau itu berbeda pula
budayanya, tetapi walaupun kita berbeda kita harus tetap bersatu.
Caranya dengan saling menghargai walaupun kita berbeda”
(Jumat, 5 Juni 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Awal)
Setelah kegiatan apersepsi selesai. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa.
Guru : “ Pada pembelajaran hari ini kalian harus bisa menjelaskan arti
dari bhinneka tunggal ika, menyebutkan keberagaman budaya
Indonesia dilihat dari suku bangsa, pakaian adat, alat musik, rumah
dan tariannya. Sekarang ibu mulai pembelajaran hari ini. Apakah
sudah siap untuk belajarnya?”
Siswa : “Siap Bu.” (siswa serentak)
(Jumat,5 Juni 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Awal)
Selanjutnya guru melakukan tanya jawab mengenai arti bhinneka tunggal
ika. Guru melakukan tanya jawab mengenai contoh perilaku menghargai
keberagaman kemudian guru memperlihatkan gambar contoh perilaku menghargai
keberagaman. Guru meminta siswa untuk menjawab gambar yang diperlihatkan
oleh guru. Ketika ada jawaban yang kurang tepat guru meluruskannya.
Kemudian guru menjelaskan bentuk-bentuk keberagaman budaya dan
suku Indonesia. Guru memperlihatkan gambar-gambar budaya dan suku
Indonesia. Guru menjelaskan cara memahami gambar-gambar yang ada di media
gambar.
Guru : “Ibu akan bagiankan gambar-gambar ini pada kalian, setiap dua
orang mendapatkan satu gambar kebergaman budaya dan suku
Indonesia. Sebelumnya ibu akan jelaskan terlebih dahulu cara
memahaminya. Pertama kalian baca dulu provinsi yang dibahas
pada gambar keberagaman. Kalian lihat gambar provinsi tersebut
dan lihat juga letak provinsi tersebut pada peta Indonesia.
Selanjutnya kalian lihat budaya-budaya provinsi tersebut yang ada
dibelakangnya. Kalian mengerti?”
Siswa : “Mengerti Bu.”
119
Guru : “Cara menghafalnya kalian dapat melakukan tebak-tebakan dengan
teman sebangku kalian.”
(Jumat,5 Juni 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Kemudian guru membagi siswa dua kelompok yang duduknya berdekatan.
Setiap kelompok mendapatkan empat media gambar kebergaman dengan provinsi
yang berbeda. Guru memberikannya setiap dua orang siswa mendapatkan satu
media gambar keberagaman budaya. Setelah durasi ±4 menit guru meminta siswa
menukarkan media gambar tesebut dengan teman kelompoknya untuk
mendapatkan media gambar keberagaman budaya provinsi yang berbeda. Ketika
ada yang ribut dan hanya mengobrol saja guru menegurnya.
Setelah setiap siswa sudah menghafalkan empat provinsi yang berbeda
guru mengajak siswa untuk kerja kelompok. Guru menjelaskan langkah-langkah
kegiatan kelompok yang akan dilaksanakan diantaranya yaitu siswa dibagi
kelompok dengan berjumlah 4 orang. Perwakilan kelompok maju kedepan untuk
mengambil nomor undi. Setiap kelompok akan mengambil satu set puzzle
sesuaidengan nomor undi. Tugas masing-masing kelompok menyusun puzzle.
Setelah puzzle tersusun siswa mengambil amplop yang sesuai dengan provinsi
yang ada pada puzzle. Dalam amplop tersebut terdapat empat gambar. Siswa
menempelkan gambar tersebut pada kotak peta konsep di LKS bagian A. Siswa
menuliskan identitas gambar tersebut pada kotak kecil di bawah gambar yang
telah ditempelkan. Kemudian siswa menjawab pertanyaan bagian B, C dan D.
Siswa mempresentasikan hasil kerjanya secara berkelompok. Setiap siswa harus
mempresentasikan satu soal. Ketika ada kelompok yang presentasi, kelompok lain
harus memperhatikan dan menyimaknya. Ketika ada siswa yang tidak
memperhatikan guru menunjuk siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru. Setelah semua kelompok presentasi, setiap kelompok
menuliskan hasil dari menyimak.
Setelah langkah-langkah kegiatan kelompok dijelaskan oleh guru membagi
siswa berkompok secara heterogen. Guru menyebutkan nama siswa dan meminta
siswa untuk duduk dengan kelompoknya. Ketika sedang kerja kelompok guru
membimbing siswa.
Guru : “Untuk bagian C kalian tuliskan nama suku bangsanya dan
tuliskan daerahnya juga. Jangan sampai tertukar antara nama suku
120
dan nama daerah. untuk mengisi daerah kalian dapat mengisi
dengan nama provinsi atau ibukotanya.
(Jumat,5 Juni 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Pada saat siswa mengerjakan LKS bersama kelompoknya guru memantau
pada setiap kelompok. Ketika siswa kesulitan guru memberikan pengarahan.
Setelah siswa selesai mengerjakan LKS guru meminta siswa untuk
mempresentasikan di depan bersama kelompoknya.
Guru : “Apakah semuanya sudah selesai mengerjakan LKSnya?”
Siswa : “Sudah, Bu”
Guru : “Sekarang mulai dari kelompok satu maju ke depan! Satu orang
perwakilan kelompok perkenalkan kepada teman yang lainnya.
Contoh kami dari kelompok satu akan mempersentasikan
keberagaman suku dan budaya dari Sumatera Barat”
(Jumat,5 Juni 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Setiap kelompok maju ke depan secara bergantian sesuai dengan nomor
undi yang diperoleh pada saat pemilihan puzzle.
Setiap kelompok puzzle yang telah disusun di periksa oleh guru. Ketika
LKS Bagian E sudah di isi, guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS. Guru
mengoreksi hasil kerja kelompok. Hasil kerja kelompok yang mendapat skor
tertinggi atau 100, guru memberikan hadiah berupa stiker.
Guru : “Yang mendapat nilai tertinggi yaitu semua kelompok
mendapatkan nilai 100”
Siswa : “Hore”(semua siswa)
Guru : “Semua kelompok akan ibu berikan hadiah stiker, untuk
merayakan keberhasilan belajar kelompok, kita rayakan dengan
menyanyikan lagu “dari sabang sampai maroke. Ketika kalian
bernyanyi ibu bagikan stikernya. Kita mulai bernyanyi
satu..dua..tiga”
Siswa : (Siswa bersama-sama menyanyikan lagu “dari sabang sampai
maroke)
(Jumat,5 Juni 2015 Catatan Lapangan, Kegiatan Inti)
Kegiatan akhir pembelajaran, guru menyimpulkan materi pelajaran dan
mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari serta menjelaskan inti
sari materi pelajaran sebagai penguatan terhadap materi pelajaran. Kemudian guru
memberikan tes akhir kepada siswa yang telah dipersiapkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
121
Adapun paparan data proses kinerja guru pada tahap pelaksanaan dan
evaluasi dapat dipaparkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.15
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Pelaksanaan Siklus III
No. Aspek yang Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%)
Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A.
Tahap
Pelaksanaan
48
100%
100%
√
1. Kegiatan Awal
a. Guru memulai
kegiatan
pembelajaran
√
b. Guru
mengkondisikan
kelas.
√
c. Guru mengecek
kehadiran siswa.
√
Tahap 1
pembelajaran
quantum
(Tumbuhkan)
d. Guru melakukan
apersepsi.
√
e. Gurumenyampaik
an tujuan
pembelajaran
√
2. Kegiatan Inti
Tahap 2
Pembelajaran
Model Quantum
(alami)
e. Guru
menjelaskan
mengenai materi
keberagaman
budaya
Indonesia.
√
f. Guru
menyampaikan
bentuk-bentuk
√
122
keberagaman
dengan
menggunakan
metode visual.
g. Guru
menjelaskan
kegiatan belajar
kelompok.
√
h. Guru membagi
siswa ke dalam
empat kelompok.
√
Tahap 3
Pembelajaran
Model
Quantum
(namai)
i. Guru
membimbing
siswa dalam
belajar
kelompok.
√
Tahap 4
Pembelajaran
Model
Quantum
(demontrasikan
)
j. Guru meminta
siswa untuk
mempresentasika
n hasil
pekerjaanya
√
Tahap 5
Pembelajaran
Model
Quantum
(ulangi)
k. Guru meminta
siswa untuk
memperhatikan
kelompok yang
sedang
memdemontrasik
an
√
Tahap 6
Pembelajaran
Model
Quantum
123
(rayakan)
l. Guru mengoreksi
pekerjaan siswa
√
m. Guru
memberikan
penghargaan
kepada siswa.
√
3. Kegiatan Akhir
a. Guru membantu
siswa dalam
membuat
kesimpulan.
√
b. Guru melakukan
tes akhir.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
Berdasarkan paparan data proses kinerja guru pada tahap pelaksanaan di
siklus III, dari ketercapaian 16 indikator jumlah skor yang diperoleh mencapai 48
dari skor ideal 48. Apabila dipersentasekan mencapai 100% dengan kriteria
“sangat baik" dan mengalami peningkatan 3% dari siklus II. Maka dari itu, pada
tahap pelaksanaan pembelajaran telah mencapai target yang ditetapkan yaitu
mencapai 100%.
Tabel 4.16
Paparan Data Proses Kinerja Guru
Tahap Evaluasi Siklus III
No. Aspek yang Dinilai
Skor
Ju
mla
h s
kor
Daya C
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Targ
et (
%) Keterangan
3 2 1 0 SB B C K SK
A. Tahap Evaluasi
6 100% 100% √
1. Pelaksanaan
evaluasi
√
2. Penilaian hasil
evaluasi.
√
(Deskriptor penilaian terlampir)
Pada paparan data kinerja guru tahap evaluasi siklus III mencapai jumlah
skor dari 2 indikator mencapai 6. Jika dipersentasekan mencapai 100% dengan
kriteria “sangat baik”. Apabila diperhatikan kinerja guru tahap evaluasi siklus III
telah mempertahankan target yang telah dicapai pada siklus I dan siklus II.
124
Untuk melengkapi dan memperjelas gambaran mengenai persentase
peningkatan ketercapaian indikator kinerja guru pada setiap tahap, yakni tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi pada siklus II, akan disajikan
sebagai berikut.
Gambar 4.9
Grafik Paparan Data Kinerja Guru Siklus III
Untuk memperjelas mengenai persentase peningkatan ketercapaian
indikator kinerja guru pada setiap tahap, yakni tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan, dan tahap evaluasi dalam pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus
III akan disajikan pada gambar grafik berikut.
Gambar 4.10
Grafik Perbandingan Ketercapaian Indikator Kinerja Guru Pada
Siklus I, Siklus II dan Siklus III
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Tahap perencanaan
Tahap pelaksanaan
Tahap evaluasi
Kinerja guru 100% 100% 100%
Persentase
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II Siklus III
Tahap perencanaan 83% 91% 100%
Tahap pelaksanaan 95% 97% 100%
Tahap evaluasi 100% 100% 100%
Persentase
125
2) Paparan data aktivitas siswa siklus III
Setelah melakukan perbaikan terhadap tindakan yang bermasalah
berdasarkan hasil refleksi pada siklus II telah diperoleh khususnya pada paparan
data aktivitas siswa yang terjadi pada pembelajaran IPS tentang keberagaman
suku dan budaya Indonesia dengan menerapkan model quantum melalui metode
visual auditori kinestetik pada siklus III. Paparan data aktivitas siswa yang
diperoleh difokuskan pada kerjasama, keaktifan, tanggung jawab dan presentasi
siswa saat pembelajaran. Dibawah ini dipaparkan data hasil observasi aktivitas
siswa ketika melaksanakan pembelajaran.
Tabel 4.17
Paparan Data Aktivitas Siswa Siklus III
No. Nama
siswa
Aspek
∑ S
kor
DayaC
ap
ai
Ind
ikato
r (%
)
Keterangan Kerjasama Keaktifan
Tanggung
jawab Presentasi
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 SB B C K SK
1 Asep A. √ √ √ √ 8 67 √
2 Dani A. √ √ √ √ 11 91 √
3 De Rita √ √ √ √ 10 83 √
4 Dina . √ √ √ √ 10 83 √
5 Elia. √ √ √ √ 10 83 √
6 Endi S. √ √ √ √ 12 100 √
7 Herlina S.P. √ √ √ √ 12 100 √
8 Kiska √ √ √ √ 10 83 √
9 Indri A. √ √ √ √ 10 83 √
10 Kokom K. √ √ √ √ 11 91 √
11 Mila Sari √ √ √ √ 11 91 √
12 Nina K. √ √ √ √ 11 91 √
13 Resha S.P √ √ √ √ 12 100 √
14 Rio A, √ √ √ √ 11 91 √
15 Sahrul A. √ √ √ √ 8 67 √
16 Siti Y. √ √ √ √ 10 83 √
17 Wila Y. √ √ √ √ 11 91 √
Jumlah skor 48 41 47 42 178 1478 15 2 0 0 0
Rata-rata 2,82 2,4 2,76 2,47 10,4 87
Persentase 94% 80,3% 92,15% 82,35% 87% 87% 88% 12% % 0% 0%
126
Berdasarkan paparan data aktivitas siswa pada siklus III pada
pembelajaran IPS mengalami peningkatan dapat diketahui dari setiap aspek yang
dinilai. Aspek kerja sama mencapai jumlah skor 48 dengan persentase 94% dan
mengalami peningkatan dari siklus II sebesar 3,81%. Aspek keaktifan mencapai
skor 41 dengan presentase 80,3% dan mengalami peningkatan 17% dari siklus II.
Aspek tanggung jawab mencapai skor 47 dengan persentase 92,15% dan
mengalami peningkatan 3,92% dari siklus II. Aspek presentasi mencapai skor 42
dengan persentase 88,35% dan mengalami peningkatan 22,35% dari siklus II.
Apabila dilihat secara keseluruhan dari aktivitas siswa pada siklus III
mencapai skor 177, jika dipersentasekan mencapai 87%. Maka telah mencapai
target yang telah ditentukan yaitu 80%.Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh
masing-masing siswa dapat dilihat dari kriteria penilaian dengan kriteria “sangat
baik” dicapai oleh 14 siswa, jika dipersentasekan 82%, kriteria “baik” dicapai
oleh 3 siswa jika dipersentasekan 18%, kriteria “cukup” dicapai oleh 0 siswa jika
dipersentasekan 0%, kriteria “kurang” dicapai oleh 0 siswa jika dipersentasekan
0%, dan “sangat kurang” dicapai oleh 0 siswa jika dipersentasekan 0%. Untuk
mengetahui data aktivitas siswa yang lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
grafik diagram batang seperti dibawah ini:
Gambar 4.11
Grafik Persentase Aspek Pada Aktivitas Siswa Siklus III
Untuk melengkapi dan memperjelas gambar mengenai persentase
peningkatan ketercapaian indikator aktivitas siswa pada aspek kerjasama,
keaktifan, tanggung jawab dan presentasi dalam setiap pelaksanaan siklus I, siklus
II dan siklus III, akan disajikan pada gambar grafik berikut ini.
70%
75%
80%
85%
90%
95%
Kerjasama Keaktifan Tanggung jawab
Presentasi
Aktivitas siswa 94% 80,30% 92,15% 82,35%
Persentase
127
Gambar 4.12
Grafik Perbandingan Ketercapaian Indikator Aspek Aktivitas Siswa
Pada Siklus I, Siklus II Dan Siklus III
c. Paparan Data Hasil Siklus III
Pada paparan data hasil siklus III yang diperoleh setelah melaksanakan
pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia di kelas IV
SDN Ciboboko mengalami peningkatan dibandingkan dengan data hasil belajar
siswa siklus II dilihat dari peningkatan ketuntasan siswa. Adapaun data hasil
belajar siswa yang dicapai dapat diketahui dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.18
Paparan Data Hasil Belajar Siklus III
No. Nama siswa Soal Σ
Skor Nilai
KKM = 70
1 2 3 4 5 6 7 T BT
1 Asep A. 0 0 1 0 1 0 0 2 12 √
2 Dani Anjas 2 4 1 2 2 1 2 14 93 √
3 De Rita 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
4 Dina Ayu 2 2 0 2 2 2 2 12 80 √
5 Elia Kamelia 2 4 1 2 0 2 2 13 87 √
6 Endi Suwandi 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
7 Herlina S. P. 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
8 Kiska 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
9 Indri Ani K. 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
10 Kokom K. 2 2 0 2 2 2 2 12 80 √
11 Mila Sari 2 3 1 2 2 2 2 14 93 √
12 Nina K. 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
13 Resha S.P 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
14 Rio A, 2 4 1 2 2 2 1 14 93 √
15 Sahrul Abdulah 2 2 1 2 2 2 0 11 73 √
16 Siti Y. 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
0%
20%
40%
60%
80%
100%
kerjasama keaktifan tanggung jawab
presentase
Siklus I 88,23% 60,67% 86,67% 62,74%
Siklus II 90,19% 62,74% 88,23% 66%
Siklus III 94% 80,30% 92,15% 82,35%
Persentase
128
17 Wila Y. 2 4 1 2 2 2 2 15 100 √
Jumlah 227 1511 16 1
Rata-rata 13 89 94 6
Persentase (%) 89% 89% 94% 6%
Berdasarkan paparan data hasil belajar siklus III secara rinci dapat
dijelaskan pencapaian persentase hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran
tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia sebagian besar telah mencapai
nilai di atas atau sama dengan KKM atau tuntas. Terdapat 16 siswa yang
mencapai nilai di atas atau sama dengan KKM, jika dipersentasekan mencapai
94%. Sedangkan 1 orang siswayang belum mencapai nilai KKM, jika
dipersentasekan mencapai 6%. Apabila dibandingkan dengan data hasil siklus II
telah mengalami peningkatan, pada siklus II hanya12 siswa yang tuntas dan 5
siswa yang belum tuntas. Apabila dipersentasekan sebesar 24% siswa mengalami
peningkatan siswa yang tuntas dan mengalami penurunan jumlah siswa yang
belum tuntas, jika dipersentasekan 24%.
Untuk memperjelas gambaran mengenai peningkatan hasil belajar siswa
dalam memahami materi keberagaman suku dan budaya Indonesia di kelas IV
SDN Ciboboko antara data awal, siklus I, siklus II dan siklus III, berikut disajikan
dalam bentuk gambar grafik diagram batang.
Gambar 4.13
Grafik Perbandingan Persentase Ketuntasan Data Hasil Belajar Siswa
Data Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Siklus I Siklus II Siklus III
Tuntas 35,30% 70% 94%
Tidak tuntas 64,70% 30% 6%
Persentase
129
d. Analisis dan Refleksi Siklus III
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus III yang terdiri dari
perencanaan sebagai hasil refleksi pada siklus I, tahap pelaksanaan dan evaluasi
yang diberikan kepada siswa SDN Ciboboko pada tanggal 5 Juni 2015 dapat
dianalisis dan direfleksi ketercapaian target yang dicapai. Adapun paparan analisis
dan refleksi untuk membahas temuan-temuan dalam pelaksanaan dan hasil data
pada siklus III, untuk kemudian menetapkan tindak lanjut serta rencana tindakan
berikutnya.
Tabel 4.19
Analisis dan Refleksi Kinerja Guru dan Aktivitas Siswa Siklus III
No. Kegiatan Temuan Refleksi Pencapaian
target
1. Kinerja guru
A. Perencanaan
Menyiapkan RPP Rencana
pembelajaran
sesuai dengan
Standar
Kompetensi dan
Kompetensi
Dasar yang ada
di kurikulum,
menggunakan
model dan media
pembelajaran,
terdapat evalusi
dan materi
pembelajaran
yang sesuai
dengan tujuan
pembelajaran
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai pada
siklus III
adalah 100%,
maka dari itu
telah
mencapai
target yang
telah
ditentukan
yaitu 100%.
Menyiapkan
instrumen penilaian
sebagai bahan
evaluasi
pembelajaran,
Guru dalam
mempersiapkan
soal evaluasi
sesuai dengan
tujuan
pembelajaran,
terdapat kunci
jawaban dan
terdapat petunjuk
soal
pengerjaannya.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Menyediakan
media yang akan
Guru
mempersiapkan
Perlu
dipertahankan
130
digunakan dengan
penerapan model
quantum melalui
metode visual
auditori kinestetik.
media sesuai
dengan tujuan
pembelajaran,
media
pembelajaran
yang edukatif dan
mempersiapkan
media sesuai
dengan jumlah
kelompok yang
ada.
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Mempersiapkan
kondisi ruangan
kelas.
Mempersiapkan
kondisi ruangan
sesuai dengan
yang telah
ditentukan yaitu
mempersiapkan
sumber belajar
yang diperlukan,
mempersiapkan
alat bantu
pembelajaran dan
mempersiapkan
tempat duduk
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
B. Pelaksanaan
Kegiatan awal
Guru memulai
kegiatan
pembelajaran
Memulai
pembelajaran
guru memotivasi
siswa untuk
memulai
pembelajaran,
menarik perhatian
siswa dan
memberi
gambaran garis
besarpembelajara
n.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai 100%
maka dari itu
telah
mencapai
target yang
telah
ditentukan
yaitu 100%.
Guru
mengkondisikan
kelas.
Dalam
mengkondisikan
kelas guru
meminta siswa
menyiapkan alat
tulis, guru
meminta siswa
untuk merapikan
tempat duduk dan
guru meminta
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
131
siswa untuk
merapikan baju.
Guru mengecek
kehadiran siswa.
Guru mengecek
kehadiran siswa
secara
keseluruhan,
menyebutkan
nama anak satu
persatu dan
mengecek
kehadiran siswa
berdasarkan
absen.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru melakukan
apersepsi.
Dalam apersepsi,
guru telah
melaksanakan
dengan cara
merangsang siswa
berdasarkan
pengalaman
siswa,
dengan kalimat
yang mudah
dipahami siswa
dan dengan
pertanyaan yang
menarik
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan kalimat
yang mudah
dipahami siswa,
menyampaikan
sesuai dengan
tujuan yang
dibuat dan
menyampaikan
tujuan secara
keseluruhan.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Kegiatan inti
Guru menjelaskan
mengenai materi
keberagaman
budaya Indonesia.
Guru menjelaskan
materi sesuai
dengan tujuan
pembelajaran,
menjelaskan
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
132
materi dengan
kalimat yang
mudah dipahami
siswa dan
menjelaskan
materi dengan
suara yang
lantang.
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru
menyampaikan
bentuk-bentuk
keberagaman
dengan
menggunakan
metode visual.
Dalam
menjelaskan
bentuk-bentuk
keberagaman guru
menjelaskan
materi dengan
menggunakan
media
pembelajaran
visual,
menampilkan
media
pembelajaran
berupa peta dan
gambar
keragaman suku
bangsa yang ada
di Indonesia dan
siswa mengamati
gambar
keragaman suku
bangsa di
Indonesia.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru menjelaskan
kegiatan belajar
kelompok.
Guru menjelaskan
kegiatan
kelompok dengan
rinci, menjelaskan
kegiatan
kelompok secara
keseluruhan dan
menjelaskan
kegiatan
kelompok dengan
waktu yang
efektif.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru membagi
siswa ke dalam
empat kelompok.
Dalam membagi
kelompok sesuai
kemampuan
siswa, secara
heterogen.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
133
dan sesuai dengan
jumlah kelompok
yang diperlukan.
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru membimbing
siswa dalam belajar
kelompok.
Dalam
membimbing
siswa kegiatan
kerja kelompok
guru berkeliling
secara merata
kepada setiap
kelompok,
memberi teguran
kepada setiap
kelompok yang
ribut
dan memberi
pengarahan
kepada setiap
kelompok.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru meminta
siswa untuk
mempresentasikan
hasil pekerjaanya
Kegiatan akan
dilakukan
presentasi guru
meminta siswa
untuk
mempresentasika
n secara
berurutan,
meminta siswa
untuk bergiliran
dan meluruskan
ketika ada
jawaban yang
kurang tepat.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru meminta
siswa untuk
memperhatikan
kelompok yang
sedang presentasi
Ketika sedang
presentasi guru
meminta siswa
untuk
memperhatikan
kelompok lain,
meminta siswa
mencatat
informasi penting
dan menegur
siswa yang ribut.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Gurumengoreksi
pekerjaan siswa
Guru mengoreksi
pekerjaan siswa,
diantaranya
mengoreksi LKS
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
134
siswa,
mengoreksi
penyusunan
puzzle,
guru mengoreksi
kegiatan diskusi.
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru memberikan
penghargaan
kepada siswa.
Guru memberi
penghargaan
untuk berdasarkan
nilai hasil kerja
kelompok siswa,
memberi
penghargaan yang
dapat membuat
siswa berkesan
dan
memberi
penghargaan
untuk memotivasi
siswa belajar.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Kegiatan akhir
Guru membantu
siswa dalam
membuat
kesimpulan.
Guru membuat
kesimpulan sesuai
dengan materi
pembelajaran,
memuat
keseluruhan
materi dan
dengan waktu
yang efektif.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Guru melakukan
tes akhir.
Pada tes akhir
guru memberikan
evaluasi,
memberikan soal
evaluasi sesuai
tujuan
pembelajaran dan
mengawasi siswa
ketika evaluasi.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
C. Evaluasi
Pelaksanaan
evaluasi
Guru dalam
melaksanaan
evaluasi
menggunakan
alat evaluasi
berupa soal, soal
evaluasi
disesuaikan
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Telah
mencapai
target yang
ditentukan
yaitu 100%.
135
dengan tujuan
pembelajaran dan
menggunakan
alat evaluasi
berupa aktivitas
siswa.
Penilaian hasil
evaluasi.
Guru dalam
penilaian hasil
evaluasi
berdasarkan
kriteria penilaian,
mengolah data
hasil evaluasi
sesuai teknik
pengolahan yang
telah ditentukan
dan melakukan
persentase nilai
hasil evaluasi.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
2. Aktivitas siswa
Kerjasama Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
kerjasama 2,82
jika
dipersentasekan
94%. Pada aspek
kerjasama dapat
dikatakan “sangat
baik”
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Target yang
dicapai
secara
keseluruhan
87%, maka
telah
mencapai
target yang
ditentukan
yaitu 80%. Keaktifan Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
keaktifan 4 jika
dipersentasekan
80,3%. Maka
aspek keaktifan
dapat dikatakan
“baik”.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Tanggung jawab Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
tanggung jawab
2,76 jika
dipersentasekan
92,15%. Maka
dapat dikatakan
“sangat baik”.
Perlu
dipertahankan
karena telah
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
Presentasi Rata-rata aktivitas
siswa pada aspek
presentasi
Perlu
dipertahankan
karena telah
136
2,47jika
dipersentasekan
82%. Maka dapat
dikatakan “sangat
baik”.
mencapai target
sesuai pada
deskriptor
penilaian yang
telah ditentukan.
3. Data hasil belajar
siswa
Hasil belajar siswa
dalam memahami
materi pelajaran
IPS tentang
keberagaman suku
dan budaya
Indonesia.
Persentase
ketuntasan siswa
dalam memahami
materi
keberagaman
suku dan budaya
secara
keseluruhan telah
mencapai
mencapai 94%
dan belum tuntas
6%. Jika
dibandingkan
dengan siklus II
mencapai 24%
mengalami
peningkatan
terhadap siswa
yang tuntas atau
di atas KKM
dalam memahami
materi pelajaran.
Mempertahankan
tingkat ketuntasan
siswa dalam
memahami materi
pelajaran dengan
nilai di atas atau
sama dengan
KKM.
Target yang
dicapai 94%,
maka dari itu
hal ini telah
mencapai
target yang
ditentukan
yaitu 80%.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari data pelaksanaan dan data hasil
tindakan siklus III, ditemukan beberapa hal sebgai berikut:
1) Kinerja guru
a) Perencanaan
Pada tahap perencanaan pembelajaran IPS telah mencapai target yang
ditentukan yaitu 100% dan telah memberi dukungan pada tahap pelaksanaan
pembelajaran.
b) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan pembelajaran pada siklus III mencapai 100% dan telah
mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 100%.
c) Evaluasi
137
Tahap evaluasi pembelajaran mencapai sebesar pada siklus III 100% dan
telah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 100%.
2) Aktivitas siswa
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada siklus III
memperoleh hasil yang sangat baik. Skor yang diperoleh di siklus III mencapai
87%, maka telah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 80%.
3) Hasil belajar
Berdasarkan ketuntasan siswa terdapat 17 siswa yang mencapai nilai diatas
atau sama dengan KKM atau tuntas dan seorang siswa yang belum mencapai nilai
KKM atau belum tuntas. Jika dipersentasekan 94% siswa yang tuntas dan 6%
yang belum tuntas. Dengan demikian hal ini perlu dipertahankan atas ketercapaian
target yan telah diperoleh
Dengan memperhatikan data kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar
pada siklus III dalam memahami materi keberagaman suku dan budaya Indonesia
dengan menerapkan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik
dapat meningkatkan praktik pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model quantum melalui metode
visual auditori kinestetik pada siklus III telah berhasil meningkatkan kinerja guru,
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dalam memahami materi pelajaran IPS
tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia. Maka dari itu, proses
pelaksanaan pembelajaran dapat diberhentikan pada siklus III karena telah
mencapai target yang telah ditentukan baik dilihat dari kinerja guru, aktivitas
siswa maupun hasil belajar dalam pelajaran IPS tentang keberagaman suku dan
budaya Indonesia.
C. PAPARAN PENDAPAT SISWA DAN GURU
Untuk mengetahui respon dari siswa dan guru terhadap keberhasilan yang
didapat setelah menerapkan model quantum melalui metode visual auditori
kinestetik pada pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan budaya
Indonesia, maka peneliti melaksanakan wawancarayang secara langsung
ditunjukkan kepada siswa dan guru dengan menggunakan lembar wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti laksanakan pada tanggal 2 Mei 20015,
138
26 Mei 2015 dan 5 Juni 2015 yang dilaksanakan sebanyak sebanyak tiga siklus.
Hasil wawancara yag ditemukan peneliti terhadap pembelajaran tersebut dapat
diambil kesimpulan,diantaranya:
1. Paparan Pendapat Siswa
a. Siswa merasa senang pembelajaran yang dilaksanakan dengan menerapkan
metode visual auditori kinestetik, karena ada kegiatan kerja kelompoknya,
ada penyusunan puzzlemereka merasa tertantang untuk menyelesaikan
penyusunan puzzle.
b. Siswa berpendapat dengan pembelajaran dengan menerapkan model quantum
melalui metode visual auditori kinestetik dapat mempermudah memahami
materi karena ada pengulangan yaitu pada tahap model quantum terdapat
tahap ulangi.
c. Siswa menyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan model quantum
melalui metode visual auditori kinestetik tidak mengalami kesulitan ketika
mengikuti pembelajaran.
2. Paparan Pendapat Guru
Hasil dari wawancara yang dilakukan dengan guru peneliti setelah selesai
dilakukan tindakan dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Guru menyatakan pendapat bahwa pembelajaran dengan menerapkan model
quantum melalui metode visual auditori kinestetik yang tepat digunakan
dalam pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia.
b. Hambatanya ketika menerapkan metode kinestetik siswa ada yang
mengobrol.
c. Pembelajaran dengan menerapkan model quantum melalui metode visual
auditori kinestetik dapat meningkatkan efektifitas belajar dan aktivitas siswa.
d. Dapat memberikan motivasi siswa, karena ketika pembelajaran melibatkan
siswa secara maksimal, baik secara visual, auditori maupun kinestetik siswa.
e. Guru menyarankan supaya ketika melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik
khususnya ketika menerapkan metode kinestetik selalu mengontrol siswa agar
tidak ribut dan mengobrol.
139
D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi data terhadap perencanaan, proses
pembelajaran, dan hasil belajar siswa bahwa dengan menerapkan model qunatum
melalui metode visual auditori kinestetik memberikan dampak positif. Hal ini
terlihat dari peningkatan persentase ketercapaian dari setiap indikator yang telah
ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan kinerja guru dan aktivitas siswa pada
proses pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Ketercapaian indikator-indikator
tersebut dilaksanakan dalam tiga siklus pelaksanaan tindakan. Selama
pelaksanaan tindakan tersebut ditemukan beberapa hal penting yang berkaitan
dengan proses dan hasil pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan budaya
Indonesia di kelas IV SDN Ciboboko.
1. Tahap Perencanaan Pembelajaran
Berdasarkan pada tahap perencanaan pembelajaran IPS tentang
keberagaman suku dan budaya Indonesia dengan menerapkan model quantum
melalui metode visual auditori kinestetik memberikan dampak positif. Hal ini
karena memperhatikan gaya belajar siswa.Denganmenerapkan ketiga gaya belajar
maka semua siswa menerima materi pembelajaran dengan mudah, sesuai pendapat
Deporter (2004, hlm. 86) menyatakan “semakin banyak modalitas yang kita
libatkan secara bersamaan, belajar akan semakin hidup, berarti dan melekat.”
Pada perencanaan pembelajaran dimulai dari mempersiapkan RPP
berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, menggunakan model,
menggunakan media dan terdapat evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Tahap ini dilakukan baik pada siklus I, siklus II, dan siklus III. Tahap
mempersiapkan evaluasi telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang
dilakukan di siklus I, siklus II dan siklus III. Namun pada siklus I soal evaluasi
terdapat kunci jawaban tetapi guru kesulitan untuk memberikan penilaian. Maka
dari itu untuk mengatasi tersebut yaitu dengan dilengkapi deskriptor penilaian.
Hal ini bertujuan agar guru tidak kesulitan untuk memberikan skor setiap nomor
soal.
Tahap mempersiapkan media untuk metode VAK memperhatikan tujuan
pembelajaran, media pembelajaran edukatif dan media sesuai dengan jumlah
kelompok. Untuk siklus I media pembelajaran kurang sesuai dengan jumlah
140
kelompok hanya mempersiapkan empat media keberagaman. Maka dari itu, untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu guru mempersiapkan delapan keberagaman
sehingga setiap dua orang siswa mendapatkan satu media keberagaman. Pada
siklus II dilihat dari hasil siswa untuk tujuan pembelajaran contoh perilaku
menghargai keberagaman mengalami kesulitan. Upaya, untuk mengatasi masalah
tersebut guru mempersiapkan media gambar sebagai perantara menyampaikan
informasi pada siswa sehingga siswa mudah untuk memahami tujuan
pembelajaran tersebut. Untuk siklus III pada tahap ini telah dilakukan baik.
Pada tahap mempersiapkan kondisi ruang kelas mempersiapkan sumber
belajar, alat bantu dan tempat duduk. Tahap ini telah dilakukan dengan baik pada
siklus I, siklus II dan siklus III.
Apabila dilihat dari ketercapaian indikator-indikator pada perencanaan
pembelajaran setelah melaksanakan pembelajaran, pada siklus I mencapai target
83% dalam arti belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu mencapai
100%. Hal ini terjadi karena masih terdapat kendala sebagai permasalahan pada
tahap mempersiapkan soal evaluasi dan mempersiapkan media. Pada siklus II
mencapai 91% dalam arti belum mencapai target yang telah ditetapkan yaitu
100%. Hal ini masih terdapat kendala dalam mempersiapkan media. Namun
setelah melakukan refleksi pada siklus II yang kemudian dilaksanakan dalam
sebuah pembelajaran, seperti yang telah dipaparkan diatas pada tahap perencanaan
siklus III telah mencapai target yaitu 100%.
Untuk mengetahui peningkatan kinerja guru tahap perencanaan penerapan
model quantum melalui metode visual auditori kinestetik pada siklus I, siklus II,
dan siklus III, dapat dilihat dari gambar diagram di bawah ini.
Gambar 4.14
Grafik Peningkatan Kinerja Guru Tahap Perencanaan
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Siklus I Siklus II Siklus III
Tahap perencanaan 83% 91% 100%
Persentase
141
2. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran
a. Kinerja guru
Pada tahap pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga siklus pembelajaran
terdapat beberapa temuan penting terhadap ketercapaian indikator-indikator
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model quantum melalui metode
visual auditori kinestetik pada pembelajaran IPS tentang keberagaman suku dan
budaya Indonesia.
Pada pelaksanaan tindakan, proses pembelajaran dengan menerapkan
model qunatum melalui metode visual auditori kinestetik pada pelajaran IPS
tentang keberagaman suku dan budaya Indonesia berdasarkan hasil pengamatan
terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa terdapat beberapa temuan. Pada kegiatan
awal gurumemulai pembelajaran dengan memotivasi siswa, menarik perhatian
siswa dan memberi gambaran garis besar pembelajaran. Pada tahap ini dilakukan
dengan baik pada siklus I, siklus II, maupun siklus III sesuai dengan target
indikator kinerja guru yang telah ditentukan.
Tahap mengkondisikan kelas guru meminta siswa menyiapkan alat tulis,
merapikan tempat duduk dan merapikan pakaian. Tahap ini dilakukan baik pada
siklus I, siklus II maupun siklus III sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Sehingga siswa pun melaksanakan pembelajaran dengan situasi yang tenang.
Dengan demikian pada tahap mengkondisikan siswa ke arah belajar telah
mencapai target indikator kinerja guru yang telah ditentukan.
Tahap mengecek kehadiran siswa, guru mengecek kehadiran siswa secara
keseluruhan, menyebutkan nama anak satu persatu berdasarkan absen. Tahap ini
dilakukan baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III sesuai dengan target yang
telah ditentukan.
Sedangkan pada tahap melaksanakan apersepsi sebagai tujuan untuk
membuka alam pikiran siswa agar terfokus pada pembelajaran. Apersepsi
dilakukan baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III sesuai target yang
ditentukan. Tahap apersepsi ini guru merangsang berdasarkan pengalaman siswa,
kalimat yang diucapkan mudah dipahami siswa dan pertanyaan yang menarik.
Tahap menyampaikan tujuan pembelajaran pembelajaran sebagai tujuan
agar siswa mengetahui dan mendapat gambaran tentang hal-hal yang harus
142
dipahami. Pada tahap ini guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
kalimat yang mudah dipaham, menyampaikan tujuan secara keseluruhan sesuai
dengan tujuan yang telah dibuat. Menyampaikan tujuan pembelajaran dilakukan
baik pada siklus I, siklus II maupun siklus III sesuai target yang ditentukan.
Pada langkah kegiatan ini, tahap menjelaskan materi keberagaman suku
budaya Indonesia guru menjelaskan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
dengan kalimat yang mudah dipahami siswa dan menjelaskan materi dengan suara
yang lantang. Namun pada siklus I guru menjelaskan materi kurang lantang
sehingga siswa ketika guru melakukan tanya jawab hanya sebagian siswa yang
merespon pertanyaan yang diajukan oleh guru. Karena respon siswa dipengaruhi
oleh stimulus. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Thorndike (dalam
Budiningsih, 2012, hlm.21), “belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan
respon.” Maka dari itu agar ada respon dari siswa guru meningkatkan volume
suaranya agar siswa yang duduk dibelakang menyimak yang disampaikan oleh
guru.
Selanjutnya pada siklus II, terhadap menjelaskan materi keberagaman suku
dan budaya Indonesia menunjukkan ada perubahan tetapi kurang mencapai target
yang telah ditentukan. Upaya selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut guru
selalu mamantau kondisi kelas agar siswa tidak ribut dan ketika ada yang ribut
siswa tersebut harus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Pada siklus III tahap menjelaskan materi keberagaman suku dan budaya
Indonesia telah menunjukana adanya perubahan. Tampak sebagian besar siswa
besar siswa menyimak dan merespon ketika guru melakukan tanya jawab.
Pada tahap menyampaikan bentuk-bentuk keberagaman dengan
menggunakan metode visual guru menjelaskan materi dengan menggunakan
media pembelajaran visual, menampilkan media pembelajaran berupa peta dan
gambar keragaman suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia dan
siswa mengamati gambar keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
tersebut. dengan memperlihatkan gambar suku dan budaya Indonsia siswa akan
mudah untuk mengingatnya. Hal ini karena sesuai dengan terori perkembangan
kognitf bahwa umur 7-12 berada tahap operasional konkret. Sesuai dengan yang
dikemukan oleh Budiningsih (2012) mengenai ciri pokok usia anak 7-12 bahwa
143
“anak telah memiliki kecakapan berpikir logis,akan tetapi hanya dengan benda-
benda yang bersifat konkert.” Untuk itu dengan menggunakan metode visual ini
memudahkan siswa untuk proses transformasi informasi ke dalam dirinya. Tahap
menyampaikan bentuk-bentuk keberagaman dengan menggunakan metode visual
dilakukan baik pada siklus I, siklus II, maupun siklus III sesuai dengan target
yang telah ditentukan.
Tahap menjelaskan kegiatan kelompok belajar pada siklus I, siklus II,
maupun siklus III sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pada tahap ini guru
menjelaskan kegiatan kelompok dengan rinci, keseluruhan dan dijelaskan dengan
waktu yang efektif. Sehingga ketika melaksanakan kegiatan kelompok dilakukan
secara tertib dan sesuai dengan aturan yang dijelaskan.
Tahap guru membagi siswa kedalam empat kelompok pada siklus I, siklus
II, maupun siklus III sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pada tahap ini
guru membagi kelompok sesuai dengan kemampuan siswa, secara heterogen dan
sesuai dengan jumlah kelompok yang diperlukan. Pada kegiatan kelompok ini
agar siswa berketerampilan dan berkepedulian sosial sebagaimana tujuan IPS
menurut Sumaatmadja (2006, hlm 1.10 ) IPS bertujuan “membina anak didik
menjadi warga Negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya sendiri bagi masyarakat dan
Negara.”Melalui IPS, anak didik dibina dan dikembangkan kemampuan mental-
intelektualnya menjadi warga Negara yang berketerampilan dan berkepedulian
sosial serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
Tahap membimbing siswa dalam kegiatan kelompok pada siklus I, siklus
II, maupun siklus III, tampak guru membimbing sesuai dengan yang telah
ditentukan. Dalam membimbing siswa kegiatan kerja kelompok guru berkeliling
secara merata kepada setiap kelompok, memberi teguran kepada setiap kelompok
yang ributdan memberi pengarahan kepada setiap kelompok yang kesulitan.
Tahap meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Guru
telah melaksanakan sesuai yang telah di tentukan baik pada siklus I, siklus II
maupun siklus III. Pada tahap ini guru minta siswa presentasi berurutan, setiap
144
siswa presentasi, dan meluruskan ketika ada jawaban yang kurang tepat.Presentasi
ini memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan kemampuannya.
Tahap guru meminta siswa untuk memperhatikan kelompok yang sedang
presentasi. Pada tahap ini guru menggunakan metode auditori, yaitu guru meminta
siswa untuk menyimak yang sedang presentasi. Dengan menerapkan metode
audiotori ini siswa yang auditorial akan mudah untuk memahami materi yang
diberikan oleh guru. Menurut Deporter (2004, hlm. 85) orang yang modalitas
auditorial yaitu “mengakses segala jenis bunyi dan kata diciptakan maupun
diingat.” Orang yang auditorial belajar dengan cara mendengarkan akan lebih
mudah.Pada tahap memperhatikan kelompok yang sedang presentasi ini guru
meminta siswa untuk memperhatikan kelompok lain, meminta siswa mencatat
informasi penting dan menegur siswa yang ribut. Tahap ini dilakukan baik pada
siklus I, siklus II, maupun siklus III sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Tahap guru mengoreksi pekerjaan siswa, tahap ini guru mengoreksi LKS
siswa, mengoresksi penyusunan puzzle, dan mengoreksi hasil diskusi Tahap ini
dilakukan baik pada siklus I, siklus II, maupun siklus III sesuai dengan target
yang telah ditentukan.
Pada tahap memberikan penghargaan di siklus I, guru memberikan
penghargaan kepada siswa kurang berkesan, sehingga kurang memotivasi siswa
lainnya untuk mendapatkan nilai tertinggi.Sesuai yang dikemukan oleh Syarifudin
& Nur’aini (2006, hlm. 92) bahwa “kegiatan belajar terjadi karena adanya
hubungan antara stimulus dan response.” Stimulus di tahap ini guru memberikan
penghargaan dan response dari siswa yaitu motivasi untuk belajar sesuai dengan
hasil yang diinginkan.
Selanjutnya tahap memberikan penghargaan di siklus II, guru memberikan
penghargaan berupa gantungan kunci kepada siswa yang mendapatkan nilai
tertinggi. Sedangkan untuk siklus III guru memberikan penghargaan kepada
siswa yang mendapatkan nilai tinggi berupa stiker.
Pada langkah kegiatan akhir, tahap membuat kesimpulan guru membuat
kesimpulan sesuai dengan materi pembelajaran, memuat keseluruhan materi dan
dengan waktu yang efektif. Pada langkah menyimpulkan materi pelajaran baik
padas siklus I, siklus II, maupun siklus III telah memperlihatkan ketercapaian
145
target atau sesuai dengan indikator pelaksanaan kinerja guru yang telah
ditentukan.
Tahap selanjutnya yaitu guru melakukan tes akhir. Pada tahap ini guru
memberikan evaluasi, soal evaluasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
mengawasi siswa ketika evaluasi. Guru memberikan evaluasi baik padas siklus I,
siklus II, maupun siklus III telah memperlihatkan ketercapaian target atau sesuai
dengan indikator pelaksanaan kinerja guru yang telah ditentukan.
Apabila dilihat dari ketercapaian indikator terhadap kinerja guru dalam
melaksanakan pembelajaran mengalami peningkatan mulai dari siklus I sampai
siklus III secara berurutan. Jika dilihat pada siklus I ketercapaian indikator kinerja
guru dalam melaksanakan pembelajaran mencapai 95%. Setelah pelaksanaan
tindakan siklus II mencapai 97% dan pada siklus III mencapai 100%. Pada siklus
III sudah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 100% dengan kriteria
“sangat baik”.
Untuk mengetahui peningkatan kinerja guru tahap pelaksanaan penerapan
model quantum melalui metode visual auditori kinestetik pada siklus I, siklus II,
dan siklus III, dapat dilihat dari gambar diagram di bawah ini.
Gambar 4.15
Grafik Peningkatan Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan
Kinerja guru pada tahap evaluasi dengan indikator pelaksanaan dan
penilaian evaluasi. Tahap pelaksanaan guru melaksanakan evaluasi menggunakan
alat evaluasi berupa soal, soal evaluasi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
dan menggunakan alat evaluasi berupa aktivitas siswa.
80%
85%
90%
95%
100%
Siklus I Siklus II Siklus III
tahap pelaksanaan 95% 97% 100%
Persentase
146
Pada tahap penilaian evaluasi, guru dalam penilaian hasil evaluasi
berdasarkan kriteria penilaian, mengolah data hasil evaluasi sesuai teknik
pengolahan yang telah ditentukan dan melakukan persentase nilai hasil evaluasi.
Pada tahap evaluasi terhadap kinerja guru dengan indikator pelaksanaan
evaluasi dan penilaian evaluasi baik pada siklus I, siklus II, maupun siklus III
telah mencapai target yang telah ditentukan yaitu 100%. Sehingga pelaksanaan
evaluasi dapat dikatakan sesuai dengan aturan yang ditentukan.
b. Aktivitas siswa
Aktivitas siswa yang diamati dari kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik pada mata
pelajaran IPS. Penilaian aktivitas siswa yang diamati diantaranya kerjasama,
keaktifan, tanggung jawab dan presentasi. Dari hasil pengamatan dengan
menerapkan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik pada mata
pelajaran IPS aktivitas siswa meningkat. Hal ini karena ketika pembelajaran siswa
terlibat secara maksimal dan kegiatan pembelajaran menyenangkan. Sesuai yang
dikemukan Sa’ud (2008, hlm. 129) “Model quantum adalah pembelajaran yang
memberdayakan seluruh potensi dan lingkungan belajar yang ada, sehingga proses
belajar menjadi suatu yang menyenangkan dan bukan suatu yang memberatkan.”
Model quantum ini dapat menciptakan suasana yang rileks dan tidak menetapkan
target atau menuntut siswa melebihi kemampuannya.
Sesuai konsep pembelajaran quantum menurut Kosasih (2012, hlm. 14)
bahwa “menjadikan siswa senang belajar jauh lebih penting ketimbangkan
menuntut siswa mau belajar supaya menjadi juara mancapai prestasi
tertentu.”Maksud dari pernyataan tersebut bahwa siswa tidak bisa belajar efektif
dalam keadaan dirinya stres. Syarat pembelajaran yang efektif adalah lingkungan
yang mendukung. Belajar perlu dinikmati dan timbul perasaan suka serta nyaman.
Hal tersebut dapat dilihat pada aktivitas siswa setiap aspek yang diamati.
Pada aspek kerjasama, setelah pelaksanaan tindakan siklus I mencapai 88,23%,
siklus II mencapai 90,19% dan siklus III mencapai 94%. Pada siklus I, siklus II
dan siklus III, aspek kerjasama dapat dikatakan “sangat baik”.
Pada aspek keaktifan, setelah pelaksanaan tindakan siklus I mencapai
60,67, dengan kriteria “baik”. Setelah dilakukan refleksi siklus II mencapai
147
62,74%, dengan kriteria “baik”. Pada siklus III mencapai 80,30%, dengan kriteria
“sangat baik”. Keberhasilan tersebut didukung oleh guru. Pada kegitan tersebut
guru meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan di buku tulisnya kemudian
guru menunjuk siswa yang kurang aktif untuk membacakan pertanyaan yang
dibuatnya. Dan juga guru memberikan pertanyaan berlanjut.
Pada aspek tanggung jawa, setelah pelaksanaan siklus I mencapai 86,67%,
siklus II mencapai 88,23%, siklus III mencapai 92,15%. Pada siklus I, siklus II
maupun siklus III, mendapat kriteria “sangat baik”.
Pada aspek presentasi, pada sikus I mencapai 62,74%, sikus II mencapai
66%. Siklus I maupun siklus II dapat dikatakan “baik”. Pada siklus III mencapai
82,35%, dengan kriteria “sangat baik”. Keberhasilan tersebut didukung ketika
akan presentasi guru tidak memulai presentasi ketika siswa masih ribut dan ketika
ada yang ribut guru meminta siswa tersebut untuk menyebutkan apa saja yang
dipresentasikan kelompok yang di depan.
3. Hasil Belajar Siswa
Penerapan model quantum melalui metode visual auditori kinestetik pada
pembelajaran IPS memberikan dampak positif dalam memahami materi pelajaran
keberagaman suku dan budaya Indonesia di kelas IV SDN Ciboboko.Hal tersebut
karena ketika pembelajaran guru memperhatikan gaya belajar siswa yang berbeda,
bertujuan agar semua siswa menerima informasi atau materi pembelajaran dengan
mudah karena sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki siswa. Oleh karena itu
ketika pembelajaran peneliti mengkombinasikan gaya belajar. Sebagaimana yang
dikemukan Deporter (dalam Huda, 2007, hlm. 287) menyatakan “beberapa orang
tidak hanya cenderung pada satu modalitas saja, mereka bisa memanfaatkan
kombinasi modalitas tertentu untuk meningkatkan kemampuan belajar.” Maka
dari itu peneliti mengkombinasikan modalitas untuk meningkatkan hasil belajar
yaitu diantaranya visual auditori kinestetik. Menurut Deporter (2004, hlm.85)
“metode Visual Auditori Kinestetik (VAK) adalah pembelajaran dengan
menggunakan ketiga modalitas visual, auditorial dan kinestetik.”Metode ini
menggunakan tiga sensori yaitu berdasarkan penglihatan, pendengaran dan gerak
atau sentuhan, dengan menggunakan ketiga gaya belajar akan lebih efektif dan
148
siswa aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes belajar
siswa dalam pelaksanaan evaluasi yang diberikan berupa soal dengan tes tulis.
Hasil tes yang diperoleh siswa pada siklus I terdapat siswa yang mencapai nilai di
atas atau sama dengan KKM atau tuntas terdiri dari 6 siswa, jika dipersentasekan
35,3%. Sedangkan yang di bawah KKM terdiri dari 11 siswa, jika dipersentasekan
64,7%.
Sedangkan perolehan hasil tes pada siklus II terdapat siswa yang tuntas
terdiri dari 12 siswa, jika dipersentasekan 70%. Dan siswa yang belum tuntas
terdiri dari 5 siswa, jika dipersentasekan 30%. Apabila dibandingkan perolehan
hasil tes belajar siswa dalam memahami materi pelajaran tentang keberagaman
suku dan budaya Indonesia pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan
kearah positif. Peningkatan yang dicapai dari siklus I ke siklus II yang diperoleh
yaitu 34,7%.
Perolehan hasil tes pada siklus III terdapatsiswa yang tuntas terdiri dari 16
siswa, jika dipersentasekan 94%. Dan siswa yang belum tuntas terdiri dari seorang
siswa, jika dipersentasekan 6%. Apabila dibandingkan perolehan hasil tes belajar
siswa dalam memahami materi pelajaran tentang keberagaman suku dan budaya
Indonesia pada siklus II dan siklus III mengalami peningkatan kearah positif.
Peningkatan yang dicapai dari siklus II ke siklus III yang diperoleh yaitu 24%.
Dengan dengan demikian, berdasarkan temuan-temuan yang dipaparkan di
atas bahwa penerapan model quantum melalui visual auditori kinestetik dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami keberagaman suku dan
budaya Indonesia pada pelajaran IPS di kelas IV SDN Ciboboko. Hal ini dapat
dilihat dari hasil tes belajar yang diperoleh siswa dan aktivitas siswa yang bersifat
positif atau sesuai dengan target yang telah ditentukan dan tujuan pembelajaran.
Maka dari itu, hipotesis yang telah dirumuskan yaitu jika model quantum
melalui metode visual auditori kinestetik diterapkan pada materi keberagaman
suku dan budaya Indonesia maka hasil belajar siswa meningkat. Hal ini dapat
dibuktikan berdasarkan temuan-temuan yang telah dipaparkan di atas baik dilihat
dari kinerja guru, aktivitas siswa maupun hasil belajar dalam memahami materi
keberagaman suku dan budaya Indonesia.