Post on 02-Aug-2015
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1. Kondisi Fisik Kawasan
4.1.1. Letak
Kawasan hutan mangrove di Pantai Tanjung Bara termasuk dalam
kawasan konsesi perusahaan pertambangan batubara PT. Kaltim Prima Coal
(KPC). Letaknya berada di Desa Singa Gembara, Kecamatan Sangatta Utara,
Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Kecamatan Sangatta Utara secara administrasi mencakup 4 (empat) desa,
yaitu Desa Swarga Bara, Desa Singa Gembara, Desa Teluk Lingga dan Desa
Sangatta Utara (Gambar 3). Batas wilayah Kecamatan Sangatta Utara (Bappeda
Kabupaten Kutai Timur 2009) terdiri dari :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bengalon;
b. sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar;
c. sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sangatta Selatan; dan
d. sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rantau Pulung.
4.1.2. Topografi
Kondisi topografi Kecamatan Sangatta Utara didominasi oleh pegunungan
yang berada di sebelah utara Kawasan Perkotaan Sangatta. Persentase luas areal
pegunungan di kecamatan ini adalah 34,15%, dataran 29,42%, perbukitan 28,7%,
dan rawa pasang surut 7,48% (Tabel 8).
Tabel 8 Topografi dan luas Kecamatan Sangatta Utara Fisiografis Luas (ha) Persentase (%)
Dataran 7.655,48 29,42
Pegunungan 8.887,22 34,15
Perbukitan 7.531,26 28,94
Rawa Pasang surut 1.946,53 7,48
Sumber : RTRW Kecamatan Pemekaran Kabupaten Kutai Timur Tahun 2009.
4.1.3. Iklim Kecamatan Sangatta Utara sebagai basis daerah penambangan batubara
PT. KPC Kalimantan Timur memiliki iklim tropis dengan ciri-ciri intensitas curah
hujan bervariasi dari rendah sampai tinggi dalam waktu yang sangat singkat dan
dapat terjadi dalam waktu yang lama. Suhu rata-rata bulanan 26,68OC, minimal
22,50 OC dan maksimal 30,80 OC. Fluktuasi suhu harian ± 3OC, kelembaban relatif
rata-rata tiap bulan antara 80% - 90% dengan kisaran sebesar 70% pada sore hari
dan 90% pada pagi hari. Penguapan rata-rata di wilayah ini adalah 4 mm/hari
(PT. KPC 2009).
Curah hujan rata-rata per bulan di Kecamatan Sangatta Utara selama
periode Tahun 1999-2008 adalah 129-332,9 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim
menurut Schmidt dan Fergusson, wilayah Sangatta Utara termasuk ke dalam
wilayah iklim A, kategori sangat basah dengan nilai Q sebesar 8,16% (PT. KPC
2009).
4.1.4. Hidrologi
Wilayah Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar berada pada kawasan
Daerah Aliran Sungai (DAS) Sangatta dan sebagian kecil yang termasuk DAS
Bungalun. Kecamatan Sangatta Utara berada di daerah hilir (downstream) DAS
Sangatta dan posisi wilayahnya berada di sebelah utara Sungai Sangatta
(Gambar 3).
Wilayah Kecamatan Sangatta Utara juga dilalui oleh beberapa sungai
selain Sungai Sangatta, yaitu Sungai Kenyamukan, Sungai Kenyamukan Kanan,
dan Sungai Bulu. Sungai-sungai tersebut bermuara di Laut Sulawesi dengan
kondisi umum sebagian besar masih didominasi oleh vegetasi mangrove dan
belukar. Hasil interpretasi citra satelit landsat TM-7 menunjukkan bahwa aspek
tutupan lahan di Kecamatan Sangatta Utara sebagian besar didominasi oleh
vegetasi hutan, termasuk kawasan hutan mangrove di sepanjang pesisir Sangatta
Utara (Gambar 4).
4.1.5. Karakteristik Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara
Hutan mangrove di Tanjung Bara merupakan hutan alam yang letaknya
masih berada dalam kawasan konsesi perusahaan tambang batubara. Luas hutan
ini adalah ±841,8 ha (Gambar 5). Jenis mangrove yang dapat dijumpai di hutan ini
di antaranya S. alba, R. apiculata dan C. tagal (PT. KPC 2009)
4.1.6. Zonasi Hutan Mangrove di Pantai Tanjung Bara
Zonasi hutan mangrove di Tanjung Bara berdasarkan sebaran jenis
mangrovenya adalah :
a. Zona Sonneratia.
Zona ini meliputi kawasan sepanjang ±100 m diukur dari garis
pantai tegak lurus ke arah darat. Sebagian besar komposisi jenis
tumbuhannya didominasi oleh jenis S. alba dengan diameter 30 – 80 cm
dan tinggi antara 5 – 15 m.
b. Zona Sonneratia-Rhizophora
Zona ini meliputi kawasan sepanjang ± 70 m diukur dari batas
terakhir Zona Sonneratia ke arah darat. Komunitas mangrove pada zona
ini merupakan asosiasi dua jenis pohon dengan diameter antara 10 – 30 cm
dan tinggi antara 7 – 20 m. Selain jenis R. apiculata, yang dijumpai
dominan pada zona ini, jenis S. alba.
c. Zona Rhizophora-Ceriops
Zona ini meliputi kawasan sepanjang ± 100 m diukur dari batas
Zona Soneratia-Rhizophora ke arah darat. Pada zona ini vegetasi
mangrovenya tediri dari jenis R. apiculata dan C. tagal.
d. Zona Ceriops
Zona ini merupakan zona terakhir mangrove di Tanjung Bara, meliputi
areal sepanjang ± 80 – 100 m, diukur dari batas Zona Rhizopora-Ceriops ke arah
darat. Pada zona ini hanya terdapat jenis C. tagal dengan kisaran diameter 15 – 23
cm dan tinggi pohon 8-20 m. Pada lantai hutan dapat ditemui jenis paku laut
(Acrostichum aureum).
4.2. Kondisi Sosial Ekonomi
4.2.1. Kependudukan
Kecamatan Sangatta Utara merupakan kecamatan dengan luas wilayah
administratif 3.898,26 km2 mempunyai jumlah penduduk terbesar di Kabupaten
Kutai Timur, yaitu 55.918 jiwa atau 26,12% dari total penduduk Kabupaten Kutai
Timur. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin adalah laki-laki 30.681 jiwa
dan perempuan mencapai 25.237 jiwa (Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).
Kecamatan Sangatta Utara dengan jumlah penduduk paling banyak di antara
18 kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari status dan
posisi Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur dengan
lokasi yang strategis, dan merupakan pusat kegiatan sosial ekonomi di Kabupaten
Kutai Timur.
Jumlah penduduk Sangatta Utara dari tahun ke tahun menunjukkan
kenaikan mulai tahun 2000 sampai 2005 dan mengalami penurunan jumlah
penduduk mulai tahun 2006 sampai 2008 (Tabel 9). Hal ini merupakan dampak
dari keberadaan penduduk pendatang dari berbagai kota yang ada di Indonesia
sebagai pekerja dari beberapa perusahaan yang berada di wilayah Sangatta
umumnya di Kabupaten Kutai Timur.
Tabel 9 Kondisi kependudukan Kecamatan Sangatta Utara periode Tahun 2000 – 2008
No. U r a i a n S a t u a n T a h u n
2000 2002 2005 2008
1 Jumlah Penduduk jiwa 44.843 54.850 68.157 55.918
2 Pertambahan jumlah
penduduk
jiwa - 10.007 23.413 12.239
3 Kepadatan penduduk Jiwa/Km2 11,50 14,07 17,48 14,34
Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009.
4.2.2. Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat Kecamatan Sangatta Utara adalah petani
dan nelayan sebesar 8,30%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) 15,10%, TNI 5%,
Karyawan Swasta 39,07% dan pelayanan jasa 32,52%. Masyarakat Kecamatan
Sangatta Utara umumnya adalah pekerja pada perusahaan pertambangan batubara
yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur. Mata pencaharian masyarakat Sangatta
lainnya terkait dengan perdagangan meliputi pengusaha hotel dan rumah makan,
pedagang, pengrajin cinderamata dan penyedia jasa transportasi (Bappeda
Kabupaten Kutai Timur 2009).
4.2.3. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten
Kutai Timur bervariasi mulai dari tidak tamat tingkat Sekolah Dasar sampai
masyarakat yang mencapai tingkat perguruan tinggi/akademi (Tabel 10).
Tabel 10 Penduduk menurut tingkat pendidikan Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur
No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Persentase 1 Tidak tamat Sekolah Dasar 23,95 2 Sekolah Dasar 29,47 3 S L T P Umum Dan Kejuruan 18,42 4 S L T A Umum dan A Kejuruan 23,55 5 Akademi / Universitas 4,62 Jumlah 100
Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009.
4.2.4. Transportasi
Sistem transportasi di Kecamatan Sangatta Utara mencakup transportasi
darat, air dan udara. Transportasi air merupakan hal vital bagi sebagian wilayah
Kabupaten Kutai Timur terutama pada bagian barat karena kondisi jalannya yang
rusak atau belum memadai. Keberadaan sarana transportasi merupakan prasarana
pengangkutan yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian.
Sarana transportasi berupa angkutan umum perkotaan di kota Sangatta
Utara Kabupaten Kutai Timur menghubungkan antar kawasan pemukiman, pusat
perkantoran dan pusat perbelanjaan. Sarana transportasi melalui jalan darat dan
jalur lintas Kalimantan menuju Ibukota Provinsi Kalimantan Timur serta kota-
kota kabupaten lainnya didukung kondisi jalan beraspal dan kendaraan yang
memadai, baik dari kuantitas maupun kualitas.
Moda transportasi berupa bandar udara juga menjadi alternatif Tanjung
Bara dengan route penerbangan Sangatta- Balikpapan yang di miliki oleh
perusahaan PT. KPC dengan jadwal penerbangan 3 – 4 kali sehari menambah
moda transportasi yang terdapat di Sangatta Utara.
4.2.5. Sarana Komunikasi dan Fasilitas Umum
Sangatta Utara sebagai ibukota Kabupaten Kutai Timur mempunyai
fasilitas antara lain kantor pos, warung telekomunikasi dan layanan internet,
media cetak (koran dan majalah). Pada umumnya masyarakat Sangatta Utara
sudah memiliki alat komunikasi pribadi yaitu telepon selular dan fasilitas internet.
Kecamatan Sangatta Utara sebagai ibukota kabupaten merupakan kawasan
pusat perkantoran swasta ataupun pemerintah . Fasilitas umum lainnya yang
terdapat di kota Sangatta seperti tempat peribadatan, rumah sakit umum daerah,
klinik 24 jam, apotek, pusat perbelanjaan dan bank negeri maupun swasta yang
dilengkapi dengan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM), hotel, sarana
pendidikan dari mulai tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan
Tinggi.
4.3. Obyek Wisata di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur
Zona Sangatta merupakan gerbang bagi pengunjung yang akan masuk
ke Sangatta melalui jalur darat, dicirikan oleh dominasi objek wisata alam.
Sangatta berdasarkan letaknya sangat strategis sebagai wilayah utama zona wisata
yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Keberadaan Kota Sangatta sebagai ibukota
kabupaten memiliki fasilitas penunjang yang jauh lebih baik dibandingkan
wilayah-wilayah lainnya di Kutai Timur.
Daerah tujuan wisata yang termasuk dalam wilayah Zona Sangatta
meliputi Mentoko (wisata penelitian orangutan), Pantai Tanjung Bara (wisata
pantai), Sangkimah, Teluk Lombok dan Teluk Kaba (Gambar 6).
Gambar 6 Lokasi obyek wisata di Zona Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).
1. Mentoko
Sebuah pondok penelitian terdapat di kawasan ini. Pondok ini disebut
Pondok Penelitian Mentoko, didirikan oleh Akira Suzuki, seorang ahli
biologi dari Jepang yang mempelajari kehidupan orang utan di daerah ini.
Stasiun penelitian orangutan Prevab dan Mentoko berada di sebelah utara
TNK atau sebelah barat Kota Sangatta. Pencapaian lokasi Prevab harus
ditempuh dengan ketinting (perahu motor) menyusuri Sungai Sangatta ke
arah hulu. Mentoko berada di sebelah utara Prevab, dicapai kurang lebih 1-
1,5 jam dari Prevab kearah hulu Sungai Sangatta. Berdasarkan data yang
tercatat di pos resort Prevab TNK, pengunjung yang datang ke pos Prevab
sangat bervariasi, mulai dari kalangan peneliti, institusi pendidikan,
karyawan perusahaan yang berada di Bontang maupun Sangatta sampai
wisatawan mancanegara. Keberadaan orangutan liar dari sub spesies Pongo
ZONA WISATA SANGATTA
1 2
4
53
Wisata Penelitian Orang Utan Mentoko( 0 31' 48.30” U – 117 29' 3.70”T )
Wisata Pantai Tanjung Bara( 0 33' 22.43” U – 117 38' 49.21”T )
Wisata Jembatan Sangkimah( 0 22' 35.36” U – 117 28' 19.42”T )
Wisata Teluk Lombok( 0 23' 03.45” U – 117 33' 45.01”T )
Wisata Teluk Kaba ( 0 18' 33.01” U – 117 31' 41.69”T )
pygmaeus morio yang sering dijumpai di kawasan Prevab menjadi daya tarik
utama bagi para pengunjung, khususnya pengunjung mancanegara Sebagai
pengunjung terbanyak. Pengunjung yang ingin ke pos Prevab dikelola
langsung oleh pihak TNK yang ada di Bontang atau di kantor seksi Sangatta.
Secara profesional belum ada operator wisata yang mengelola sebuah paket
wisata ke daerah ini. Lagipula lokasi prevab bukan yang utama sebagao
tempat tujuan wisata, karena di prevab merupakan stasiun penelitian. Dengan
adanya Orangutan liar dan kegiatan penelitian Orangutan secara bekala
mengharuskan kawasan Prevab ini menjadi kawasan yang sangat terbatas
untuk bisa di kunjungi.
2. Pantai Tanjung Bara
Pantai Tanjung Bara merupakan obyek wisata pantai untuk kegiatan
rekreasi terbatas yang dikelola oleh perusahaan tambang PT. KPC. Fasilitas
yang ada seperti tempat makan, perahu/boat memang disediakan untuk para
anggota yang merupakan karyawan PT. KPC. Pantai ini selain memiliki
pemandangan indah ke laut Makassar, daya tarik yang lain adalah hutan
bakau. Letak Pantai Tanjung Bara sekitar 30 menit perjalanan dari kota
Sangatta ke arah utara. Saat ini masyarakat umum sering memanfaatkan
untuk berwisata pantai. Pengunjung yang datang ke Pantai Tanjung Bara
diharuskan mematuhi aturan yang terdapat dalam standar operasional
perusahaan salah satunya adalah dengan meninggalkan kartu pengenal diri di
pos masuk pengamanan kawasan. Pengunjung dapat menikmati wisata
berperahu atau memancing.
3. Sangkimah
Pos wisata alam Sangkima berada di wilayah Seksi Pengelolaan TNK
Wilayah I Sangatta. Kawasan ini terletak di km 38 jalan poros Bontang-
Sangatta dan cukup banyak dikunjungi wisatawan karena aksesibilitas yang
mudah. Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan transportasi darat dan
hanya memerlukan waktu sekitar 60 menit dari Bontang dan 30 menit dari
Sangatta. Sarana wisata yang tersedia berupa jembatan kayu gantung yang
diberi nama Jembatan Sangkimah sepanjang lebih kurang 1 km menjorok
masuk ke tengah hutan hujan tropis dan bermuara pada pohon ulin besar yang
diperkirakan berumur sekitar 1000 tahun.
Berdasarkan wawancara dengan narasumber, pengunjung yang sering
ke Wisata Alam sangkima (WA Sangkimah) adalah para mahasiswa dan
pelajar. Beberapa di antaranya adalah wisatawan mancanegara meskipun
masih dalam jumlah yang sedikit. Lokasi ini sering digunakan oleh pelajar
atau mahasiswa sebagai laboratorium alam untuk melakukan praktek lapang
berupa pengambilan data untuk pembuatan karya ilmiah. Selama ini para
pengunjung atau wisatawan yang datang ke pos wisata alam Sangkima
datang sendiri dengan mengurus perijinan terlebih dahulu di kantor Balai
TNK di Bontang maupun di Kantor Seksi II di Sangatta.
4. Pantai Teluk Kaba
Kawasan pantai yang memiliki keindahan alam berupa pohon-pohon
bakau, hutan berpadang rumput, dan hutan hujan. Namun kondisi jalan
menyulitkan bagi mereka yang ingin ke lokasi tersebut.Saat ini tidak ada
fasilitas angkutan umum menuju lokasi. Selain itu kodisi jalan yang sangat
buruk baik bagi yang menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.
Teluk Kaba masih termasuk kawasan Taman Nasional Kutai.
5. Pantai Teluk Lombok
Pantai Teluk Lombok merupakan salah satu lokasi wisata umum yang
terletak kurang lebih 22 km dari kota Sangatta. Pantai Teluk Lombok secara
administrasi termasuk wiayah Desa Sangkimah. Pantai Teluk Lombok yang
juga termasuk dalam kawasan TNK sampai saat ini berstatus wilayah pinjam
pakai oleh pihak Pertamina dan berada dalam tahap rencana rezonasi menjadi
zona khusus.
Pantai Teluk Lombok saat ini telah berkembang menjadi kawasan
wisata terbuka (mass tourism) yang berbasis wisata pantai. Pantai yang
terbentang sepanjang lebih kurang 4 km dengan topografi yang landai dan
berpasir putih. ini sudah sejak lama menjadi daerah tujuan wisata, terutama
pada hari-hari libur dan akhir pekan.
Gambar 3 Wilayah administrasi dan kawasan DAS Kecamatan Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)
Lokasi Penelitian
Gambar 4 Citra Satelit Landsat TM 7, tutupan lahan di Sangatta Utara (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009).
Gambar 5 Kondisi kawasan mangrove di Pantai Tanjung Bara, Sangatta (Sumber : Bappeda Kabupaten Kutai Timur 2009)
Mangrove di Tanjung Bara
Hutan
Hutan rawa