Post on 06-Feb-2018
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada
materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 dikembangkan dengan
model pengembangan dari ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu tahap
analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut ini
merupakan hasil dari tahap pengembangan yang telah dilakukan.
1. Analisis (Analysis)
a. Analisis Karakteristik Siswa
Siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas 8 B
SMP Negeri 2 Madiun. Menurut hasil wawancara terhadap guru matematika
di SMP Negeri 2 Madiun diketahui bahwa nilai matematika siswa kelas 8 B
sudah cukup baik namun ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan untuk
memahami materi yang disampaikan. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan
kemampuan antar siswa yang satu dengan yang lain.
b. Analisis Situasi
Berdasarkan wawancara diketahui bahwa rata-rata pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, kerja kelompok.
Selain itu, pembelajaran juga menggunakan alat peraga matematika yang
masih klasikal sehingga membutuhkan banyak waktu sehingga pembelajaran
tidak sampai pada tujuan yang diharapkan. Peneliti mengembangkan media
38
pembelajaran berbasis android. Adapun respon guru terhadap pengembangan
ini sangat mendukung jika peneliti mengembangkan media pembelajaran
berbasis android dan diuji cobakan di dalam kelas.
c. Analisis Teknologi
Penggunaan teknologi android di sekolah kurang dimanfaatkan dalam
pembelajaran. Selama ini android belum digunakan secara maksimal terutama
pada bidang pendidikan. Pengembangan yang dilakukan oleh peneliti
menggunakan software Construct 2. Construct 2 merupakan sebuah software
yang digunakan untuk membuat aplikasi android yang dapat menampilkan
gabungan grafis, animasi, suara serta interaktifitas dengan pengguna. Selain
itu, Construct 2 dapat digunakan dengan mudah karena lebih banyak
menggunakan sistem Drag and Drop dan tidak perlu menggunakan kode
pemrograman seperti pada software pembuat aplikasi adroid pada umumnya.
Pada software Construct 2 terdapat menu System Event dan Behaviors
yang memiliki fungsi sebagai pengganti dalam memasukkan kode-kode
program. System Event ini akan membantu pengembang dalam memasukkan
logika-logika agar aplikasi yang dapat berjalan dengan semestinya.
Sedangkan Behaviors sendiri ini akan membantu dalam hal pergerakan objek,
efek transisi, dan berbagai fungsi lainnya (Putra, 2015). Tampilan media yang
telah dibuat dapat dilihat dengan menekan menu mulai dan tampilan akan
diarahkan ke browser karena pada dasarnya aplikasi ini berbentuk HTML5.
Setelah media selesai dibuat maka file aplikasi akan diubah menggunakan
Intel XDK sehingga dapat digunakan pada android.
39
Berdasarkan hasil observasi, SMP Negeri 2 Madiun belum pernah
menggunakan android di dalam pembelajaran. Penggunaan media
pembelajaran berbasis android dapat menarik antusias siswa dalam
pembelajaran karena rata-rata siswa sudah memiliki android. Selain itu,
respon guru sangat positif dengan adanya pembelajaran menggunakan
android.
d. Analisis Kurikulum
Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk SMP Kelas 8 semester
2 materi Bangun Ruang Sisi Datar sebagai berikut.
Tabel 4. SK/KD dan Indikator
STANDAR KOMPETENSI
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.9 Menentukan luas permukaan
dan volume kubus, balok,
prisma dan limas
3.9.1
Menentukan luas
permukaan kubus, balok,
prisma, dan limas
3.9.2 Menentukan volume kubus,
balok, prisma, dan limas
Dari hasil analisis karakteristik siswa, analisis situasi, analisis teknologi,
dan analisis kurikulum, maka akan dikembangkan sebuah media
pembelajaran berbasis android pada materi bangun ruang sisi datar.
2. Desain (Design)
Tahap selanjutnya adalah membuat desain/ perancangan media
pembelajaran. Tahap desain ini terdiri dari menyusun storyboard, membuat
rancangan tampilan, perbaikan sesuai saran dari ahli media dan ahli materi
40
sebelum akhirnya diuji cobakan di dalam kelas. Berikut akan ditunjukkan
diagram rancangan media pembelajaran media yang akan dikembangkan.
Gambar 4. Diagram Rancangan Media Pembelajaran
Sedangkan Storyboard digunakan untuk memudahkan dalam
menentukan tampilan yang akan dibuat dalam media pembelajaran, sehingga
dapat mempermudah pengembang untuk menentukan bahan-bahan yang
harus dilengkapi. Storyboard dapat dilihat pada lampiran D2.
Intro
Petunjuk
Penggunaan
Menu
Utama
Materi KD Evaluasi Latihan Profil
Kubus
Definisi
Unsur
Jaring-jaring
Luas
Permukaan
Volume
Balok
Definisi
Unsur
Jaring-jaring
Luas
Permukaan
Volume
Prisma
Definisi
Unsur
Jaring-jaring
Luas
Permukaan
Volume
Limas
Definisi
Unsur
Jaring-jaring
Luas
Permukaan
Volume
Exit
41
Rancangan tampilan media pembelajaran terdiri atas: (1) Intro dan
Petunjuk Penggunaan Media; (2) Menu Utama; (3) SK/KD; (4) Materi, yang
terdiri dari bangun ruang kubus, balok, prisma, dan limas; (5) Latihan Soal;
(6) Evaluasi; (7) Profil; (9) Navigasi Exit. Pada rancangan media
pembelajaran, disusun dengan memadukan bahan-bahan yang akan
digunakan diantaranya adalah navigasi, animasi gerak, suara, gambar, dan
teks.
3. Pengembangan (Development)
Setelah diperoleh desain isi media dan storyboard, pada tahap pengembangan
peneliti membuat media pembelajaran. Adapun tahap pengembangan adalah
sebagai berikut:
a. Pembuatan Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan aplikasi Construct 2.
Selain itu, peneliti menggunakan beberapa aplikasi pendukung seperti Microsoft
Word untuk teks, Microsoft Power Point untuk gambar, Corel DRAW X7 untuk
mengolah gambar, MP3 2 Ogg Lab 2004 untuk mengolah suara, dan Intel XDK
untuk menyimpan dalam bentuk aplikasi android.
Model media secara umum terdiri dari petunjuk penggunaan media, menu
utama yang tediri dari SK/KD, Materi, Latihan Soal, Evaluasi, dan Profil. Berikut
ini adalah tampilan media yang telah dikembangkan. Tampilan media yang lebih
lengkap dapat dilihat pada lampiran D3.
42
1) Intro
Intro merupakan tampilan pembuka media sebelum masuk pada menu utama.
Halaman ini menampilkan logo UNY. Pengguna dapat menekan tombol Skip
untuk melanjutkan ke tampilan berikutnya.
Gambar 5. Halaman Intro
2) Petunjuk Penggunaan Media
Petunjuk penggunaan media berisi tentang tata cara menggunakan media dan
dilengkapi dengan gambar-gambar menu yang tersedia pada media pembelajaran.
Gambar 6. Halaman Petunjuk
43
3) Menu Utama
Menu utama berisi menu KD, Materi, Latihan Soal, Evaluasi, dan Profil.
Selain itu, pada menu utama juga terdapat menu kembali ke petunjuk dan menu
Exit.
Gambar 7. Halaman Menu Utama
a) KD
KD berisi kompetensi dasar materi bangun ruang sisi datar. Berdasarkan
kurikulum 2013, KD untuk materi Bangun Ruang Sisi Datar adalah
menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas.
Gambar 8. Halaman Kompetensi Dasar
44
b) Materi
Materi berisi menu materi Bangun Ruang Sisi Datar yang meliputi menu
Kubus, menu Balok, menu Prisma, dan menu Limas. Selain itu, di masing-
masing menu bangun ruang sisi datar terdapat menu Pengertian, menu unsur,
menu Jaring-jaring, menu Luas permukaan dan menu Volume.
Gambar 9. Halaman Menu Materi
Gambar 10. Halaman Materi Kubus
46
c) Latihan Soal
Latihan soal berisi 10 soal latihan beserta pembahasan setiap soalnya
sehingga siswa dapat mengetahui penyelesaian soal dengan tepat.
Gambar 14. Halaman Latihan Soal
Gambar 15. Halaman Pembahasan Latihan Soal
d) Evaluasi
Evaluasi berisi soal evaluasi dan akan menampilkan skor yang akan
diperoleh oleh siswa setelah menyelesaikan semua soal yang ada di
dalamnya.
48
e) Profil
Profil berisi tentang data diri pengembang.
Gambar 18. Halaman Profil Pengembang
b. Hasil uji kelayakan media
Hasil kelayakan media diambil dari hasil angket penilaian media oleh ahli
media dan ahli materi untuk mengetahui kelayakan media sebelum dilakukan uji
coba dalam pembelajaran. Ulasan dari ahli media dan ahli materi dapat menjadi
acuan untuk melakukan perbaikan pada media yang dikembangkan. Berikut
spesifikasi saran yang diberikan serta dengan revisi yang dilakukan oleh
pengembang:
1) Ukuran font diperbesar
Ukuran font pada media pembelajaran sebelum direvisi sangat kecil sehingga
perlu untuk mengubah ukuran font lebih besar agar dapat dilihat dengan mudah
oleh siswa.
49
Gambar 19. Tampilan teks
sebelum revisi
Gambar 20. Tampilan teks
setelah revisi
2) Perlu ditambahkan animasi untuk memperjelas materi
Animasi yang digunakan sebelum revisi sangat kurang sehingga media
pembelajaran kurang menarik sehingga pengembang perlu menambah animasi
agar tampilan menjadi lebih menarik dari sebelumnya. Animasi dibuat agar dapat
bergerak sehingga siswa dapat dengan mudah memahami materi yang
disampaikan.
Gambar 21. Tampilan gambar
sebelum revisi
Gambar 22. Tampilan animasi
setelah revisi
3) Perlu petunjuk penggunaan media
Sebelum revisi media tidak dilengkapi dengan petunjuk penggunaan media
sehingga perlu adanya petunjuk penggunaan media agar mempermudah siswa
untuk menggunakan media.
50
Gambar 23. Tampilan petunjuk penggunaan setelah revisi
Berdasarkan hasil analisis penilaian media oleh ahli media dan ahli materi,
menyatakan bahwa media layak untuk diuji cobakan dengan revisi yang telah
diberikan. Setelah dilakukan perbaikan media sesuai dengan saran yang telah
diberikan, media telah siap untuk dilakukan uji coba pada tahap implementasi
dalam pembelajaran.
4. Implementasi (Implementation)
Tahap implementasi ini dilakukan uji coba media pembelajaran. Sebelum
melakukan uji coba, peneliti melakukan persiapan sebelum melakukan uji coba.
Persiapan yang dilakukan adalah mengenalkan media pembelajaran kepada guru
sebelum melakukan pembelajaran di dalam kelas serta mendistribusikan media
pembelajaran berupa apk. kepada siswa. Peneliti mendistribusikan apk media
pembelajaran ke andorid menggunakan aplikasi Bluetooth. Pendistribusian
dilakukan satu hari sebelum uji coba ketika jam istirahat berlangsung. Tahap
selanjutnya, melakukan uji coba media pembelajaran terhadap siswa kelas 8 B di
51
SMP Negeri 2 Madiun sebanyak 25 siswa. Uji coba dilaksanakan tiga kali yaitu
pada tanggal 9, 14, dan 17 Nopember 2016.
Pada uji coba pertama, di awal pertemuan guru membuka pembelajaran dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada hari pertama, materi yang disampaikan
adalah kubus dan balok. Siswa diarahkan untuk membaca petunjuk menggunakan
media pembelajaran terlebih dahulu. Selanjutnya, siswa mulai mempelajari materi
kubus, balok, dan prisma dengan menggunakan media pembelajaran yang telah
diinstal di android masing-masing. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal
pada menu soal latihan yang tersedia di media pembelajaran.
Pada uji coba kedua, guru melanjutkan pembelajaran ke materi selanjutnya
yaitu limas dan mengerjakan soal evaluasi pada media pembelajaran. Siswa
mempelajari materi Limas dan mengerjakan soal evaluasi pada media
pembelajaran supaya siswa dapat mengukur pemahaman tentang materi bangun
ruang sisi datar. Pada menu Evaluasi siswa akan mengetahui skor yang mereka
dapatkan dan melakukan refleksi di akhir pembelajaran.
Pada uji coba ketiga, terdapat dua siswa yang tidak dapat mengikuti
pembelajaran karena melakukan persiapan untuk lomba yang akan dilakukan
minggu depannya. Selain itu, guru mata pelajaran matematika datang terlambat
karena menghadiri rapat sehingga pada uji coba ketiga pembelajaran dibuka oleh
peneliti, setelah membuka pertemuan, peneliti lalu membagikan lembar tes hasil
belajar siswa dan mengawasi kegiatan selama berlangsung. Tes ini bertujuan
untuk mengetahui pemahaman siswa pada materi bangun ruang sisi datar
menggunakan media pembelajaran berbasis andorid. Setelah melakukan tes, siswa
52
diminta untuk mengisi angket respon siswa yang telah diberikan dan dikumpulkan
kembali di meja guru.
Selama melakukan uji coba terdapat beberapa keterbatasan diantaranya
adalah terdapat 4 siswa dari 25 siswa yang tidak memiliki smartphone jenis
android yang dapat diinstal media pembelajaran dan supaya pembelajaran dapat
berjalan dengan baik maka beberapa siswa membentuk kelompok yang terdiri dari
dua orang. Selain itu, pelaksanaan uji coba memiliki keterbatasan waktu sehingga
peneliti harus menyesuaikan jadwal sekolah supaya tidak menggangu jam
pelajaran yang berlangsung. Sampai pada uji coba berakhir tidak dapat kendala
lain yang sangat berat sehingga tahap implementasi dapat berjalan dengan lancar
dan terlihat siswa tertarik dengan pembelajaran yang menggunakan media
pembelajaran berbasis android.
5. Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi, peneliti menganalisis penilaian media oleh ahli media
dan ahli materi. Evaluasi juga dilakukan dengan menganalisis angket respon
siswa, tes hasil belajar siswa, dan angket evaluasi media oleh guru. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran yang telah
dikembangkan.
a. Evaluasi media oleh dosen ahli
Setelah dilakukan analisis evaluasi media dan implementasi di dalam kelas,
diperoleh hasil penilaian angket oleh dosen ahli. Hasil perhitungan media
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C2 dan C3. Hasil penilaian tiap aspek
oleh dosen ahli dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut.
53
Tabel 5. Hasil penilaian oleh dosen ahli
No. Aspek Rata-rata tiap aspek
1 Kualitas isi dan tujuan 4
2 Kualitas instruksional 4
3 Kualitas teknis 3,94
Rata-rata keseluruhan 3,98
Kriteria Baik
Berdasarkan hasil evaluasi oleh dosen ahli dapat disimpulkan bahwa
penilaian media pembelajaran memiliki kriteria “Baik” dengan rata-rata skor
keseluruhan penilaian media sebesar 3,98 dari skor 5.
b. Respon siswa
Data angket respon siswa digunakan sebagai penilaian kelayakan media
pembelajaran. Untuk respon siswa, diperoleh skor sebagai berikut.
Tabel 6. Data Hasil Analisis Angket Respon Siswa
No. Aspek Skor Kategori
1 Kesenangan 4,32 Sangat Baik
2 Motivasi 4,02 Baik
3 Kemudahan 4,08 Baik
4 Ketertarikan 4,14 Baik
Skor rata-rata 4,14 Baik
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa respon siswa terhadap
media yang dikembangkan memperoleh skor rata-rata 4,14 sehingga memenuhi
kriteria “Baik”. Hasil analisis respon siswa selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran C5.
c. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar digunakan sebagai pendukung kelayakan media
pembelajaran. Tes dilakukan pada uji coba hari terakhir. Namun pada hari terakhir
terdapat 2 siswa yang tidak dapat mengikuti tes karena persiapan lomba sehingga
tes diikuti oleh 23 siswa. Berikut adalah tabel analisis tes hasil belajar.
54
Tabel 7. Analisis Data Tes Hasil Belajar
Jumlah Siswa Presentase
Tuntas 19 82,6 %
Tidak Tuntas 4 17,4 %
Total 23
Rata-rata nilai keseluruhan 81,13
Berdasarkan tabel analisis data tes hasil belajar didapatkan bahwa banyaknya
siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa atau 82,6% dari banyaknya siswa yang
mengikuti tes. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang
digunakan efektif.
d. Evaluasi media oleh guru
Penilaian media oleh guru digunakan sebagai acuan untuk kelayakan media
pembelajaran yang dikembangkan. Berikut adalah hasil evaluasi media oleh guru
mata pelajaran.
Tabel 8. Hasil Evaluasi Media oleh Guru
Kualitas Isi dan Tujuan
No. Indikator Skor Kriteria
1. Kesesuaian materi dengan
kurikulum 5 Sangat Baik
2. Kejelasan tujuan pembelajaran 5 Sangat Baik
3. Kesesuaian media dengan
materi 5 Sangat Baik
4. Kemudahan memahami materi
yang disajikan 5 Sangat Baik
5. Ketepatan penggunaan tata
bahasa, ejaan, dan kalimat 4,5 Sangat Baik
6. Kemudahan memahami bahasa
yang digunakan 4 Baik
7. Kesesuaian bahasa dengan
perkembangan peserta didik 4 Baik
8. Kesesuaian dengan saintifik 4,6 Sangat Baik
Rata-rata skor kualitas isi dan tujuan 4,64 Sangat Baik
Kualitas Instruksional
No. Indikator Skor Kriteria
1. Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik 5 Sangat Baik
55
2. Kualitas memotivasi peserta
didik 4 Baik
3. Memberikan bantuan dan
kesempatan belajar 5 Sangat Baik
4. Keterlibatan aktif peserta didik 5 Sangat Baik
5. Kesesuaian permasalahan
dalam media pembelajaran
dengan materi
5 Sangat Baik
6. Pemberian umpan balik
terhadap latihan soal 4,4 Sangat Baik
Rata-rata skor kualitas instruksional 4,73 Sangat Baik
Kualitas Teknis
No. Indikator Skor Kriteria
1. Kejelasan petunjuk penggunaan 5 Sangat Baik
2. Keinteraktifan media 5 Sangat Baik
3. Kemudahan pengoperasian 5 Sangat Baik
4. Tampilan materi, soal, dan
jawaban 5 Sangat Baik
5. Keterbacaan media 5 Sangat Baik
6. Kesesuaian tata letak dan visual
benda dalam media 5 Sangat Baik
7. Kesesuaian warna 5 Sangat Baik
8. Kesesuaian huruf 5 Sangat Baik
9. Kesesuaian gambar 5 Sangat Baik
10. Kesesuaian audio 5 Sangat Baik
Rata-rata skor kualitas teknik 5 Sangat Baik
Rata-rata skor keseluruhan 4,8 Sangat Baik
Berdasarkan data hasil validasi di atas, diperoleh rata-rata skor keseluruhan
penilaian media oleh guru sebesar 4,8 dari skor 5 dengan kriteria “Sangat Baik”
sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan
memenuhi kualifikasi valid.
B. Pembahasan
Pada tahap analisis dilakukan beberapa analisis diantaranya adalah analisis
karakteristik siswa, analisis situasi, analisis teknologi, dan analisis kurikulum.
Tahap ini dilakukan dengan mengkaji teori yang relevan dan melakukan
wawancara dengan guru matematika.
56
Tahap desain dilakukan dengan membuat storyboard, membuat diagram
rancangan media pembelajaran, serta membuat dan memilih komponen-
komponen yang digunakan untuk membuat media pembelajaran yang
dikembangkan. Komponen yang digunakan antara lain; tampilan latar, animasi,
audio, navigasi, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta
penyusunan instrumen penelitian. Selanjutnya adalah membuat media
pembelajaran dengan menggunakan software Construct 2. Peneliti memilih
menggunakan software Construct 2 untuk mengembangkan media pembelajaran
karena software ini merupakan software yang sederhana untuk membuat aplikasi
berbasis android dikarenakan dalam software ini tidak memerlukan bahasa
pemrograman sehingga lebih mudah dalam membuat aplikasi berbasis android.
Pembuatan media pembelajaran dilakukan dengan membuat dan memilih
komponen yang akan digunakan. Komponen tersebut dibuat dengan menggunakan
Powerpoint agar mempermudah dalam pembuatan komponen-komponen yang
akan digunakan pada media pembelajaran. Setelah komponen yang akan
digunakan telah siap, tahap selanjutnya adalah tahap pengembangan.
Tahap pengembangan dilakukan dengan membuat naskah materi dan soal-
soal yang akan ditampilkan pada media. Selain itu, pengembang menggunakan
MP3 2 Ogg Lab 2004 untuk mengolah suara yang akan digunakan pada media
pembelajaran agar lebih menarik perhatian siswa. Setelah media pembelajaran
telah selesai dibuat menggunakan Construct 2 maka pengembang harus mengubah
file HTML5 ke dalam bentuk apk. terlebih dahulu dengan menggunakan software
Intel XDK sehingga media pembelajaran dapat digunakan pada android. Setelah
57
itu, media pembelajaran divalidasi oleh dua dosen ahli yaitu ahli materi dan ahli
media. Saran dan masukan yang diperoleh dari hasil validasi digunakan sebagai
acuan dalam memperbaiki media pembelajaran. Adapun saran dan masukan yang
diberikan adalah mengubah ukuran font menjadi lebih besar agar dapat dibaca
dengan jelas serta menambahkan animasi gerak pada tampilan materi bangun
ruang sisi datar sehingga tampilan dapat menarik perhatian siswa ketika
menggunakan media pembelajaran. Setelah dilakukan penilaian oleh ahli dosen,
media pembelajaran yang dikembangkan tergolong dalam kriteria “Baik” dengan
skor rata-rata keseluruhan 3,98 sehingga media pembelajaran memenuhi aspek
kevalidan.
Pada tahap implementasi dilakukan dengan ujicoba produk di SMP Negeri 2
Madiun kelas 8 B yang diikuti oleh 25 siswa. Implementasi dilakukan dengan
distribusi produk ke android siswa satu per satu dan mulai dilakukan uji coba
produk dalam pembelajaran. Pada tahap uji coba terlihat antusiame seluruh siswa
yang mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil uji coba, terdapat beberapa
kekurangan. Salah satu kekurangannya terletak pada menu Exit pada tampilan
Evaluasi yang sebaiknya tidak ditampilkan. Selain itu juga terdapat menu Home
pada evaluasi yang sebaiknya hanya ditampilkan pada tampilan skor akhir. Hal ini
bertujuan agar siswa dapat mengerjakan soal sampai selesai. Setelah pembelajaran
selesai, guru dan siswa diminta mengisi angket respon untuk mengetahui respon
guru dan siswa terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan.
Tahap evaluasi dilakukan dengan menganalisis data hasil penelitian yang
berupa penilaian media oleh dosen ahli dan data hasil respon siswa dan guru
58
terhadap media pembelajaran yang dikembangkan. Berdasarkan hasil penilaian
media pembelajaran oleh dosen ahli, media pembelajaran yang dikembangkan
memperoleh rata-rata skor keselurahan 3,98 yang tergolong dalam kriteria “Baik”
sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang digunakan telah
memenuhi aspek kevalidan. Berdasarkan hasil respon siswa diperoleh skor rata-
rata 4,14 yang termasuk dalam kriteria baik. Hasil respon siswa tersebut ditinjau
dari aspek kesenangan adalah 4,32 dengan kriteria sangat baik, aspek motivasi
adalah 4,02 dengan kriteria baik, aspek kemudahan adalah 4,08 dengan kriteria
baik, dan aspek ketertarikan adalah 4,14 dengan kriteria baik. Dari hasil angket
respon siswa dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memenuhi aspek
kepraktisan. Sedangkan berdasarkan hasil respon guru diperoleh rata-rata skor
sebesar 4,8 yang tergolong dalam kriteria “Sangat Baik” sehingga dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran yang digunakan telah memenuhi aspek
kepraktisan. Berdasarkan hasil tes hasil belajar siswa, presentase ketuntasan
sebesar 82,6% dengan nilai rata-rata 81,13 sehingga dapat disimpulkan bahwa
media pembelajaran yang digunakan telah memenuhi aspek keefektifan.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa
media pembelajaran berbasis android dengan software Construct 2 pada materi
bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 yang berkualitas dari aspek
kevalidan, keefektifan dan kepraktisan.
59
C. Keterbatasan Penelitian
Pengembangan media pembelajaran ini tidak terlepas dari keterbatasan-
keterbatasan peneliti. Berikut adalah keterbatasan peneliti dalam melakukan
penelitian.
1. Terdapat siswa yang tidak membawa android sehingga beberapa membentuk
kelompok untuk menggunakan media pembelajaran dalam uji coba tersebut
dan dapat mempengaruhi respon siswa dalam menggunakan media
pembelajaran.
2. Keterbatasan waktu uji coba karena dilakukan diluar jam pembelajaran
sehingga harus menyesuaikan dengan jadwal sekolah.