Post on 03-Mar-2019
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian
1. Gambaran umum SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
SMK Negeri 1 Sawit Boyolali berdiri sejak tahun 2007. Awal
berdirinya SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dimulai ketika pemerintah
membeli tanah dan bangunan dari SMA Bhineka Karya 4 Boyolali untuk
dijadikan Unit Sekolah Baru (USB) dengan luas tanah sekitar 15000 m2.
Selanjutnya, sebagian guru dan staf karyawan dari SMA Bhineka Karya 4
Boyolali kemudian menjadi guru dan staf di SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali. Di awal berdirinya, SMK Negeri 1 Sawit Boyolali membuka dua
kompetensi keahlian yaitu jurusan Otomotif, dan Teknik Komputer
Jaringan (TKJ) yang masing- masing membuka empat kelas. Pada tahun
ajaran 2010/2011 SMK Negeri 1 Sawit Boyolali membuka satu
kompetensi keahlian yaitu Farmasi, kemudian disusul berdirinya jurusan
Teknik Ototronik pada tahun ajaran 2012/2013. Kemudian pada tahun
ajaran 2015/2016 SMK Negeri 1 Sawit Boyolali membuka satu
kompetensi keahlian lagi, yaitu jurusan Kimia Industri (KI).
Terjadi beberapa pergantian kepada sekolah di SMK Negeri 1 Sawit.
Rincian pergantian kepala SMK Negeri 1 Sawit adalah sebagai berikut:
a. Tahun 2010 : Drs.Marimin,M.M
b. Tahun 2010/ 2011 : Drs. Jaka Jarwanta
c. Tahun 2011/ 2012 : Drs. Jasmanto,M.M
d. Tahun 2012/ 2013 : Bambang Setiawan,S.TP,M.T.
e. Tahun 2014/2016 : Drs. Sarjuni
f. Tahun 2016/2017 : Dra.Nunik Sulastri Rahayu,M.Pd.
Pada tahun 2013 SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menerapkan
sertifikasi SMM ISO 9001:2008. Kemudian pada bulan Juni 2015,
sertifikasi ISO dari IAPMO R&T USA, harus diperbaharui yaitu dengan
pelaksanaan AUDIT RESERTIFIKASI. Kemudian setelah pelaksanaan
AUDIT RESERTIFIKASI, SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
36
37
direkomendasikan untuk mendapatkan kembali sertifikasi SMM ISO
9001:2008, lisensi dari IAPMO R&T USA.
2. Moto, Visi, dan Misi SMK Negeri 1 Sawit
Setiap sekolah tentu memiliki moto, visi, dan misi yang selalu
dijunjung tinggi oleh warga sekolah yang bersangkutan. Visi dan misi
SMK Negeri 1 Sawit, Boyolali adalah sebagai berikut.
a. Moto SMK Negeri 1 Sawit
Moto merupakan sebuah kalimat atau kata yang dijadikan sebagai
prinsip dan semboyan dalam kehidupan. Seperti halnya manusia,
sekolah juga memiliki moto yang dijadikan prinsip dalam setiap
kegiatan sekolah. Moto dari SMK Negeri 1 Sawit Boyolali yaitu “SMK
Negeri 1 Sawit bisa, berkarakter, berprestasi dan luar biasa...”
b. Visi SMK Negeri 1 Sawit
Setiap lembaga termasuk sekolah harus memiliki visi atau wawasan
yang menjadi sumber arahan bagi sekolah dan digunakan untuk
memandu perumusan misi sekolah. Visi adalah pandangan sekolah jauh
kedepan kemana sekolah akan dibawa dan sebagai gambaran masa
depan yang digunakan oleh sekolah agar sekolah dapat menjamin
kelangsungan hidup dan perkembangan kedepan. Adapun Visi SMK
Negeri 1 Sawit adalah “Menjadikan SDM yang profesional, beriman,
dan bertakwa terhadap Tuhan YME”.
c. Misi SMK Negeri 1 Sawit
Misi adalah tindakan untuk mewujudkan atau merealisasikan visi.
Apabila visi harus mengakomodasikan semua kelompok kepentingan
yang terkait dengan sekolah, maka misi dapat juga diartikan sebagai
tindakan untuk memenuhi kepentingan masing-masing kelompok yang
terkait dengan sekolah. Misi organisasi pada dasarnya dapat diartikan
sebagai keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan strategi
untuk mewujudkan visi organisasi. Misi adalah bentuk layanan untuk
memenuhi tuntutan yang dituangkan dalam visi.
38
Adapun Misi SMK Negeri 1 Sawit adalah sebagai berikut:
1) Membentuk karakter peserta didik yang santun dan berakhlak
mulia.
2) Membekali keterampilan peserta didik menuju insan yang
mandiri.
3) Membentuk jiwa wirausaha yang mandiri.
4) Menciptakan iklim kerja yang nyaman.
5) Menjalin kerjasama yang harmonis dengan dunia usaha dan
dunia industri.
3. Tujuan Sekolah
Setiap sekolah pasti memiliki tujuan yang selalu diupayakan untuk
dicapai. Demikian pula SMK Negeri 1 Sawit, sekolah tersebut memiliki
tujuan yang dijadikan acuan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan
segala kegiatan sekolah. Tujuan sekolah di SMK Negeri 1 Sawit adalah
sebagai berikut:
Menjadikan peserta didik agar menjadi warga negara yang TOTAL :
a. Taqwa kepada Tuhan YME
b. On Time, disiplin tepat waktu
c. Tekun dalam menjalankan tugas
d. Aktif menyelaraskan diri dengan perkembangan teknologi
e. Loyal dalam menjaga nama baik institusi
4. Manajemen ISO 9001: 2008
SMK Negeri 1 Sawit, Boyolali memiliki suatu lembaga sertifikasi
yang bernama ISO. ISO adalah rencana standar dari suatu lembaga (SMK
Negeri 1 Sawit, Boyolali) yang memuat segala bentuk target atau tujuan
bersama atau suatu sistem manajemen untuk mengarahkan dan
mengendalikan suatu lembaga terkait dengan mutu yang ditetapkan dalam
lembaga tersebut. Di dalam ISO terdapat berbagai rencana atau program,
baik secara sistem yang berkaitan dengan peserta didik, guru dan seluruh
kegiatan yang ada di SMK Negeri 1 Sawit, Boyolali. ISO merupakan
lembaga yang mempunyai hak paten yang tidak semua pihak dapat
mengetahuinya.
39
5. Identitas Sekolah
Identitias SMK Negeri 1 Sawit adalah sebagai berikut:
a. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sawit
b. Alamat : Jl. Solo-Yogya Km.15 Bendosari, Sawit, Boyolali.
c. RT / RW : 02 / 01
d. Desa : Bendosari
e. Kecamatan : Sawit
f. Kabupaten : Boyolali
g. Provinsi : Jawa Tengah
h. Kode Pos : 57374
i. Telepon : 0271-7686920
j. Website : www.smknsawitboyolali.wordpress.com
k. Akreditasi :
Tabel 4.1. Nilai Akreditasi Jurusan
Gambar 4.1. Wajah depan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
No Kompetensi Keahlian Tahun Peringkat
1. TKR 2015 A
2. TKJ 2015 A
3. Farmasi 2014 B
4. Ototronik 2015 B
5. Kimia Industri - -
40
B. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Perencanaan Organisasi Topologi Jaringan dan Desain Laboratorium.
Perencanaan organisasi laboratorium dalam hal ini disebut dengan
istilah pengorganisasian merupakan sesuatu proses untuk merancang
struktur formal, mengelompokkan, mengatur serta membagi tugas atau
pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar organisasi dapat berjalan
sesuai dengan tujuan. Pada struktur organisasi laboratorium Teknik
Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, setiap personilnya
mempunyai peranan yang berbeda dan terlibat langsung dalam pengelolaan
laboratorium Teknik Komputer Jaringan.
Penuturan bapak Abdul Mursid,S.Pd dalam wawancara dengan
peneliti sebagai wakasek bidang kurikulum beliau mengatakan bahwa :
“Personil atau stake holder yang terlibat dalam pengelolaan laboratorium
Teknik Komputer Jaringan adalah mulai dari Kepala Sekolah, Wakasek
sarana prasarana dan ketenagaan, Wakasek kurikulum, Ketua Kompetensi
Keahlian, Kepala Laboratorium, toolman atau petugas laboratorium, guru
dan peserta didik, sementara penjadwalan harus dilakukan karena jumlah
rombongan belajar sangat banyak dan terdiri dari 3 kelas pararel total
kelas adalah 9 kelas yang memakai laboratorium mulai kelas X,XI dan
XII, sehingga pembuatan jadwal harus sesuai dengan tingkat
kompetensinya.”
Kepala sekolah merupakan top manajemen sebagai pengendali,
atasan, pengatur dan penanggung jawab semua kigiatan yang ada di
sekolah baik dari administrasi dan teknis pembelajaran di sekolah,
kegiatan apapun disekolah adalah menjadi tanggung jawab seorang
kepala sekolah termasuk didalamnya adalah sebagai penanggung jawab
yang berhak memberi perintah, mengatur, mengelola dan
mengorganisasikan semua stafnya untuk mengatur semua kegiatan
laboratorium yang ada di sekolah termasuk didalamnya laboratorium
Teknik Komputer Jaringan.
SMK Negeri 1 Sawit Boyolali didalam mengelola laboratorium
Teknik Komputer Jaringan berada dibawah koordinasi wakil kepala
sekolah bidang sarana dan prasarana yang berperan membantu kepala
sekolah dalam bidang sarana dan prasarana. Wakil kepala sekolah bidang
sarana dan prasarana mempunyai peran penting dalam mengelola
41
laboratorium Teknik Komputer Jaringan yaitu mengusulkan kepada
kepala sekolah untuk pengadaan peralatan praktik, bahan habis pakai yang
digunakan oleh peserta didik dalam praktikum yang diajukan oleh kepala
laboratorium melalui ketua kompetensi keahlian, peralatan itu disusun
atas usulan guru pengampu dan kebutuhan praktik yang di lakukan pada
tiap awal tahun pelajaran.
Berikut struktur organisasi pengelolaan laboratorium Teknik
Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Laboratorium TKJ
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum mempunyai tanggung
jawab mengenai kegiatan pembelajaran. Tugas wakil kepala sekolah
bidang kurikulum adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan belajar
mengajar atau pembelajaran, termasuk yang dilakukan di laboratorium
Teknik Komputer Jaringan serta mengatur penjadwalan penggunaan
laboratorium dan pembelajaran secara umum. Penggunaan laboratorium
Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali diatur
menggunakan jadwal sesuai dengan kompetensi keahlian produktif yang
diajarkan dan kelas yang ada pembelajarannya.
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan
peneliti, dapat diperoleh keterangan bahwa pengelompokan laboratorium
Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali dilakukan sesuai
42
dengan pengelompokan standar kompetensi Teknik Komputer Jaringan
yang terdiri dari tiga laboratorium yaitu Laboratorium Hardware dan
Perakitan, Laboratorium LAN (Local Area Network) dan Laboratorium
WAN (Wide Area Network).
Pengelolaan organisasi laboratorium pada Program Keahlian
Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali ini khususnya
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran praktik
dan teori dimana pembagian laboratorium untuk praktik peserta didik
dibagi menjadi tiga bagian yaitu lab Perakitan, LAN (Local Area Network)
dan WAN (Wide Area Network) yang masing masing terletak pada
ruangan yang terpisah berdasarkan lokasi yang ada.
Ketua kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan
mempunyai tanggung jawab dalam menentukan kegiatan pembelajaran
mata pelajaran produktif beliau bapak Joko Prihatin,S.Kom juga
menjelaskan sebagai berikut :
“ Praktikum dilakukan secara bertahap sesuai tingkat kompetensinya
untuk kompetensi dasar kejuruan di lakukan di laboratorium Hardware
dan perakitan yaitu peserta didik kelas X, sementara untuk peserta didik
kelas XI berdasarkan kompetensi yang ada kegiatan praktik dilakukan di
Laboratorium LAN (Local Area Network) dan untuk peserta didik yang
kelas XII di Laboratorium WAN (Wide Area Network)sehingga
praktikum yang dilakukan akan dapat di kendalikan dengan mudah sesuai
dengan tingkat kompetensi yang ada.”
Kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan di Sekolah ini
termasuk kompetensi unggulan dibanding kompetensi yang lainnya yang
telah memiliki laboratorium dasar kompetensi keahlian yaitu lab hardware
dan perakitan komputer untuk kelas X, dan untuk kelas XI ada kompetensi
LAN dan kelas XII ada kompetensi WAN yaitu sesuai dengan pemetaan
kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan yang telah dilakukan oleh
ketua kompetensi keahlian TKJ. Kompetensi keahlian Teknik Komputer
Jaringan sudah memiliki tiga ruangan laboratorium yang letakknya
terpisah antara satu dengan yang lain sehingga pengelompokan peserta
didik dalam mengatur praktik sesuai dengan kompetensi dan pemetaannya
akan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan pengelompokan
kompetensi keahlian yang ada di TKJ tersebut, yang mana untuk
43
laboratorium LAN(Local Area Network) dan WAN (Wide Area
Network)ruangan sudah dilengkapi dengan AC sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan praktik peserta didik merasa lebih nyaman.
Menurut bapak Widagdo,S. Kom. MT yang menjabat wakil kepala
sekolah bidang sarana prasarana dan tenaga menyampaikan bahwa
pemetaan yang dilakukan sesuai kompetensi kejuruan Teknik Komputer
Jaringan dan sarana pendukungnya sudah disiapkan, beliau mengatakan :
“Bahwa untuk sarana praktik peserta didik Teknik Komputer Jaringan di
SMK Negeri 1 Sawit Boyolali memiliki ruangan untuk praktik yang
sudah memadai dengan pengelompokan sesuai kompetensi Teknik
Komputer dan Jaringan, yaitu ruang praktik hardware dan perakitan
yang berisi hardware komputer dan kelistrikan, ruang LAN(Local Area
Network) untuk membuat jaringan komputer dan ruang WAN (Wide Area
Network) untuk praktik jaringan dan server peserta didik kelas XII,
sehingga tidak terjadi tumbuk kelas atau ruang praktik karena untuk
jurusan TKJ masing masing kelas ada tiga kelas pararel total kelas ada
sembilan kelas, dengan jumlah peserta didik rata rata 32 peserta didik
perkelas.”
Pengelolaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali adalah berdasarkan kompetensi keahlian yang
mana Kompetensi Keahlain Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1
Sawit Boyolali adalah sebagai berikut ; merakit personal komputer,
melakukan sistem operasi dasar, menerapkan keamanan dan keselamatan
kerja (K3), menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar,
menerapkan fungsi peripheral dan Instalasi Pc, mendiagnosis
permasalahan pengoperasian Pc dan Periferal, melakukan perbaikan
dan/atau setting ulang sistem Pc, melakukan perbaikan periferal,
melakukan perawatan Pc, melakukan instalasi sistem operasi berbasis
graphical user interface (Gui) dan command line interface (Cli),
melakukan instalasis Software, melakukan instalasi perangkat jaringan
lokal (Local Area Network), mendiagnosis permasalahan pengoperasian Pc
yang tersambung jaringan, melakukan perbaikan dan/atau setting ulang
koneksi jaringan, melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis
graphical useriInterface (Gui) dan text, melakukan instalasi perangkat
jaringan berbasis luas (Wide Area Network), mendiagnosis permasalahan
perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas(Wide Area Network),
44
membuat desain sistem keamanan jaringan, melakukan perbaikan dan/atau
setting ulang koneksi jaringan berbasis luas (Wide Area Network),
mengadministrasi server dalam jaringan, merancang bangun dan
menganalisa WAN, merancang Web data base untuk content server.
SMK Negeri 1 Sawit Boyolali menunjuk ketua laboratorium
Teknik Komputer Jaringan yang mempunyai tanggung jawab
mengkoordinasikan guru-guru dalam penggunaan laboratorium TKJ serta
mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium TKJ untuk
pengadaan bahan dan alat praktik, yang mana ketua laboratorium TKJ
adalah juga sebagai guru kompetensi keahlian atau produktif sehingga
selain tanggung jawab mengajar dia juga mengelola berjalannya
laboratorium. Sedangkan untuk laboran atau toolman yang berperan dalam
mengatur administrasi laboratorium, mempersiapkan dan menyiapkan
kembali alat dan bahan praktik yang di pergunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu toolman laboratorium juga bertanggung jawab
terhadap kebersihan alat dan ruangan laboratorium beserta
kelengkapannya.
Peran toolman sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi
laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
yaitu menangani peminjaman alat praktik dilakukan oleh peserta didik
dengan cara menulis di buku peminjaman alat kemudian toolman
mengambilkan alat yang dibutuhkan, dan setelah selesai maka alat
dikembalikan lagi pada tempatnya atau almari alat dan loker setelah itu
menulis pada buku pengembalian alat sehingga administrasinya akan
tercatat dengan baik.
Dari keterangan yang telah diperoleh diatas dapat diperoleh
informasi bahwa pengelolaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan
melibatkan para stake holder yang ada di sekolah mulai dari kepala
sekolah, wakil kepala sekolah bidang sarpra dan tenaga, wakil kepala
sekolah bidang kurikulum, ketua kompetensi keahlian, kepala bengkel,
toolman guru dan peserta didik dengan peran dan fungsinya masing-
masing.
45
Laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali di dalamnya terdapat komputer yang terhubung ke dalam jaringan
yaitu terdiri dari laboratorium LAN (Local Area Network) yang digunakan
oleh peserta didik kelas XI untuk melakukan praktikum yang berhubungan
dengan jaringa lokal dan juga WAN(Wide Area Network), yang digunakan
oleh peserta didik kelas XII untuk melakukan praktikum jaringan berbasis
luas, dimana topologi jaringan yang digunakan adalah jaringan dengan
topologi Star yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan topologi
yang lain, sebagaimana yang diungkapkan oleh kepala laboratorium Teknik
Komputer Jaringan yaitu Ibu Anik Nor Hidayah,S.Kom :
“Untuk jaringan komputer yang ada pada laboratorium Teknik Komputer
Jaringan penyusunannya menggunakan jaringan lokal dengan topologi Star
yang perencanaannya dimulai dengan membuat desain topologi, penyiapan
alat alat untuk menyusun jaringan dan melakukan cabling atau pengkabelan,
pengalamatan dan melakukan uji konektifitas jaringannnya sedangkan desain
laboratoriumnya menggunakan desain alternatif berbentuk “U” mengelilingi
ruangan dengan meja dan kursi ditengah sebagai tempat diskusi.”
Alasan pemilihan topologi Star digunakan dalam penataan
laboratorium Teknik Komputer Jaringan ini dengan alasan bahwa topologi
Star memiliki beberapa keunggulan yaitu ; topologi Star dapat diandalkan
karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi, jaringan topologi Star
tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk dengan kontrol dan
pengendalian terpusat, sedangkan desain model altrnatif yang dipakai
dirancang sedemikian rupa memungkinkan guru untuk “moving” atau
bergerak memantau seluruh aktivitas peserta didik dimana dengan desain
ini guru juga dapat bergerak leluasa di seluruh ruang laboratorium
komputer dan ruang laboratorium terkesan lebih luas. Pada perencanaan
topologi Star yang dipakai untuk membangun laboratorium ini dibutuhkan
peralatan dan komponen pendukung yang antara lain seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Zullah Sistya Wardani sebagai toolman
laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali :
“Perencanaan jaringan menggunakan topologi Star dalam laboratorium TKJ
membutuhkan peralatan antara lain adalah unit PC (personal komputer), unit
printer, unit HUB atau konsentrator, unit konektor RJ 45, kabel UTP Cat 5E
dan peralatan yang dibutuhkan adalah tang crimping, gunting, tang potong,
LAN Cabel tester dan rol kabel listrik. Perencanaan jaringan ini dimulai dari
46
pemasangan komputer pada meja yang sudah ditententukan dengan desain
memutar, lajur dan baris dengan kabel yang tertata rapi pemasangan sumber
listrik pada panel listrik yang ada yang tersedia pada stop kontak atau
colokan listrik yang tersedia kemudian memasang HUB sebagai kontrol
pusat jaringan di tempat yang telah ditentukan, selanjutnya adalah membuat
kabel straight type dengan konektor RJ 45 dan menggunakan kabel jenis Cat
5E dan di uji apakah kabel sudah benar atau belum menggunakan LAN
Tester, baru setelah itu dilakukan wirring atau pemasangan kabel sesuai
dengan jarak komputer dengan HUB sebagai pusat jaringan, kemudian
dilakukan pengalamatan IP, pengujian jaringan dan Test jaringan, dan
pengujian sharing sumber daya komputer.”
Berikut ini adalah gambar topolgi Star yang digunakan dalam
merencanakan topologi jaringan pada laboratorium Teknik Komputer Jaringan
SMK Negeri 1 Sawit Boyolali .
Gambar 4.3. Perencanaan jaringan topologi Star
Untuk membangun sebuah topologi Star dalam jaringan komputer
di laboratorium Komputer jaringan diperlukan peralatan penyusun yaitu
seperti pada tabel berikut:
47
Tabel 4.2. Peralatan penyusun topologi jaringan Star
No Nama Alat Gambar Fungsi
1. Komputer
Sebagai stasiun
kerja/workstation
2. Hub
Sebagai terminal jaringan
3. Kabel UTP
Sebagai penghubung
media transmisi
4. Konektor
Rj45
Sebagai kepala konektor
antar kabel
5. Printer
Bagian dari jaringan yang
digunakan untu mencetak
data
6. Lan Tester
Untuk menguji kabel
jaringan
7. Tang
Krimping
Untuk memotong dan
mengkrimping kabel UTP
Prinsip kerja jaringan dengan topologi Star adalah setiap
komputer dalam jaringan berkomunikasi dengan hub pusat yang
48
mengirimkan kembali pesan ke semua komputer dalam broadcast star
network atau hanya ke komputer yang dituju dalam switched star network.
Hub dalam broadcast star network dapat menjadi aktif ataupun pasif. Hub
memperbaharui sinyal elektrik yang diterima dan mengirimkannya ke
semua komputer yang terhubung ke hub. Hub tipe tersebut sering disebut
juga dengan multiport repeater. Jika kita menggunakan hub memiliki 32
port, dengan seluruh port terisi, maka collision akan sering terjadi yang
akan mengakibatkan kinerja jaringan menurun. Untuk menghindari hal
tersebut kita bisa menggunakan switch yang memiliki kemampuan untuk
menentukan jalur tujuan data. Active hub dan switch membutuhkan tenaga
listrik untuk menjalankannya. Pasisive hub, seperti wiring panel atau blok
punch-down, hanya berfungsi sebagai titik koneksi atau connection point
dan tidak melakukan penguatan sinyal atau memperbaharui sinyal. Passive
hub tidak membutuhkan tenaga listrik untuk menjalankannya.
Dengan menggunakan topologi star ini maka penyusunan jaringan
akan sangat fleksibel dalam menentukan desain dan penempatan pada
ruangannnya, ketua kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali bapak Joko Prihatin S.Kom mengatakan :
“ Topologi jaringan komputer yang digunakan pada laboratorium komputer
jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah menggunakan topologi
jaringan jenis Star, Topologi Star merupakan topologi jaringan yang
berbentuk konvergensi dari node atau titik tengah ke setiap node atau titik
pengguna. Masing - masing workstation atau stasiun kerja yang dalam hal
ini adalah pengguna dihubungkan langsung ke Server atau Hub atau Switch,
yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komputer dan meneruskannya ke
semua komputer yang terhubung dengan Hub atau Swich tersebut selain itu
bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membuat topologi jaringan Star relatif
murah untuk pengadaannya juga dalam desain penataan akan lebih fleksibel
desai komputer mengelilingi ruangan bentuk “U” atau lajur “U” seperti yang
sudah ada di laboratorium kita.“
Melalui wawancara yang telah dilakukan di lokasi penelitian
bahwa perencanaan topologi jaringan untuk Laboratorium Teknik
Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah menggunakan
Topologi jenis Star, juga diketahui bagaimana langkah -langkah
merancangnya, dimana topologi Star dipilih dengan alasan bahwa topologi
Star dapat diandalkan karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi,
49
jaringan topologi Star tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk dan
jaringan dengan topologi Star memiliki keunggulan yaitu kontrol atau
pengendalian dan pengendalian terpusat dan relatif murah untuk
pengadaannya.
Pihak yang terlibat dalam perencanaan Laboratorium Teknik
Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah Kepala
Sekolah sebagai manager sekolah, Wakil Sarpra yang menangani sarana
prasarana sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
yang mengelola berjalannya program keahlian, Kepala Laboratorium yang
bertanggung jawab terhadap jalannya laboratorium dan Toolman sebagai
pelaksana teknis harian, guru dan peserta didik sebagai pemakai
laboratorium dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari.
2. Pengelolaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium.
A. Pengelolaan Kegiatan Operasional
1.Komponen pengelolaan kegiatan operasional laboratorium
Ada banyak komponen atau bagian di dalam pengelolaan
kegiatan operasional laboratorium Teknik Komputer Jaringan yaitu
meliputi sarana prasarana laboratorium, dana operasional, sumber
daya manusia, penjadwalan, peserta didik seperti uraian sebagai
berikut :
a.Sarana Prasarana
Sarana laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1
Sawit Boyolali pengadaannya dianggarkan dari dana komite sekolah
atau dana BOS yang sudah di atus dalam rencana kerja anggaran
sekolah atau RKAS. Pengelolaannya dilakukan oleh ketua
kompetensi keahlian, yang dalam penginventarisasian dilakukan
oleh Kalab dan dibantu oleh Toolman TKJ, seperti yang dikatakan
oleh Bp Joko Prihatin,S.Kom dalam wawancaranya sebagai berikut :
“Alurnya yaitu dari pengusulan ketua kompetensi keahlian ke wakil
sarana prasarana kemudian di setujui kepala sekolah kemudian ketua
kompetensi keahlian melakukan pembelian, pihak sekolah kemudian
menyerahkan kepada Kalab TKJ untuk menginventarisir peralatan
50
tersebut, setelah itu baru diberikan kepada toolman untuk di simpan dan
bisa digunakan praktik peserta didik.”
Dalam pengadaan sarana kebutuhan bahan habis pakai dan
peralatan praktikum laboratorium TKJ juga perlu diorganisasikan
dengan baik, yaitu dengan cara ketua kompetensi keahlian
mengumpulkan pengelola dan guru TKJ untuk mengusulkan
peralatan bahan habis pakai untuk praktikum peserta didik seperti
yang disampaikan Oleh Tri Marsudi Raharjo.ST salah satu guru
program produktif TKJ sebagai berikut ini:
“Perencanaan pengadaan biasanya setiap tahun ajaran baru diadakan
rapat rutin. Di dalam rapat tersebut nantinya pengelola laboratorium
menyatakan pendapat tentang pengadaan alat praktik, misalnya alat
praktik apa yang dibutuhkan saat ini, dan kerusakan alat praktik yang
harus diperbaharui juga usulan dari guru TKJ mengenai peralatan
habis pakai dan peralatan praktikum yang lain .”
b. Dana Operasional
Dana merupakan salah satu komponen yang harus dikelola
dengan baik di laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali. Dari pihak sekolah sudah menganggarkan
dana operasional untuk laboratorium TKJ dari uang komite sekolah
atau dana BOS yang sudah di plot dalam rencana kerja anggaran
sekolah RKAS tiap tahun anggaran, dana untuk operasional
laboratorium TKJ juga bisa didapat dari luar atau dari dinas atau
pemerintah tiap satu tahun sekali. Seperti yang disampaikan Oleh
Widagdo,S.Kom,M.T. Wakasek Sarpra bahwa :
“Mengenai penyediaan dana, diambil dari uang komite sekolah atau dana
bos yang sudah di plot dalam RKAS yang yang sudah dianggarkan oleh
sekolah tiap tahun anggaran. Dana dari luar seperti dari dinas dan
pemerintah saat ini susah didapatkan, itu saja jika keluar setiap satu tahun
sekali dan hanya sedikit. Penggunaan dana dari komite sekolah
sementara dikhususkan kepada sarana laboratorium komputer, sedang
dana dari dinas dan pemerintah digunakan untuk prasarana
laboratorium.”
Oleh karena itu dana tersebut harus dikelola dengan baik
oleh pengelola laboratorium TKJ, khususnya kepada kepala
laboratorium yang mengurusi keadministrasian laboratorium TKJ.
dana ini digunakan untuk perawatan dan perbaikan alat praktik di
51
laboratorium TKJ. Jika laboratorium memerlukan dana, maka
kepala laboratorium bisa mengajukan kepada kepala sekolah
melalui ketua kompetensi keahlian dan di setujui oleh wakil kepala
bidang urusan sarana prasarana. Seperti kutipan wawancara yang
dilakukan peneliti dengan Ibu Anik Nor Hidayah, S.Kom sebagai
berikut :
“Sekolah mengalokasikan dana dari uang komite sekolah dan RKAS
untuk perawatan dan perbaikan alat praktik di laboratoriumTKJ. Jadi jika
laboratorium membutuhkan dana, kepala laboratorium mengajukan
kepada pihak sekolah untuk kemudian di setujui. Tapi itu juga tergantung
apakah dana yang dianggarkan untuk laboratorium komputer masih ada
atau sudah habis.”
c. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) di laboratorium TKJ SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali diorganisasi secara berjenjang oleh
beberapa pihak. Kepala sekolah sebagai pimpinan atau top
menejement melakukan pengelolaan sumber daya manusia
pengelola laboratorium komputer seperti guru, koordinator
laboratorium dan tenaga laboran dilakukan oleh kepala sekolah,
yang biasanya dilakukan oleh kepala sekolah dengan rutin
mengumpulkan para pengelola laboratorium komputer dalam rapat
untuk memberikan pengarahan dan bimbingan agar para pengelola
dapat lebih baik lagi. Kepala sekolah juga menempatkan seorang
toolman di setiap laboratorium. Seperti wawancara dengan Ibu
Kepala sekolah sebagai berukut :
“Di dalam pengelolaan kegiatan operasional laboratorium khususnya
TKJ, sekolah menempatkan seorang tenaga toolman sebagai pengelola
operasional laboratorium yang ada, untuk menyiapkan keperluan
pembelajaran di laboratorium toolman diangkat dari alumni yang
bersedia mengabdi di sekolah dengan standar gaji PTT pegawai tidak
tetap”.
Sedangkan pengorganisasian sumber daya manusia peserta
didik yang memakai sarana laboratorium TKJ dijalankan oleh
kepala lab TKJ ,toolman dan guru mata diklat yang akan
melakukan praktikum. Pada saat pembelajaran praktik
berlangsung, guru akan lebih dominan dalam pengelolaan peserta
52
didik sebagai bagian dari pengelolaan pembelajaran. Sedangkan
kalab dan toolman lebih banyak kepada pengorganisasian
administrasi laboratorium untuk menunjang sumber daya
manusianya.
d. Penjadwalan
Dalam pengelolaan kegiatan operasional Jadwal pengunaan
laboratorium perlu di buat dengan baik, karena dengan pengaturan
jadwal yang baik dapat membuat pembelajaran praktik dapat
berjalan dengan lancar. Di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali,
pengelolaan jadwal pun dilakukan dengan terstruktur. Itu
dikarenakan penggunaan laboratorium TKJ dipakai oleh 3 kelas
pararel sehingga total kelas adalah 9 kelas pararel dengan 3
laboratorium yaitu perakitan dan Hardware untuk kelas X, LAN
untuk kelas XI dan WAN untuk kelas XII. Jadi pengelola
laboratorium harus membuat jadwal dengan baik dan terstruktur
agar tidak terjadi bentrok antara kelas satu dengan lainya. Menurut
Abdul Mursid,S.Pd selaku Wakasek kurikulum mengatakan
sebagai berikut :
“Untuk penggunaan jam praktik, setiap hari laboratorium TKJ digunakan
oleh peserta didik kelas X, XI, dan XII. Karena setiap ada pelajaran TKJ
selalu dilakukan di laboratorium. Selama ini pengaturan jadwal berjalan
dengan baik tidak ada hambatan suatu apapun karena untuk jam produktif
TKJ telah dibuat terlebih dahulu baru dibuat jadwall yang normatif
adaptip.”
Yang menjadikan masalah adalah karena jumlah komputer masih kurang
sehingga peserta didik harus bergantian saat melakukan praktikum
dengan demikian operasional laboratorium harus diperhatikan
penjadwalannya.”
Penjadwalan yang baik dilakukan untuk penggunaan
laoratorium sebagai ICT center sebagia pusat latihan guru dalam
meningkatkan kemampuan IT, salain itu juga laboratorium TKJ
sebagai service center dimana penjadwalan petugas peserta didik
tiap hari dan guru pendamping yang mengawasi nkegiatan service
center, maka elemen penjadwalan atau komponen jadwal ini
53
sangatlah penting dalam rangka mengatur penggunaan
laboratorium agar penggunaannya dapat menjadi lebih maksimal.
e. Peserta Didik
Peserta didik atau peserta didik juga perlu untuk dikelola, di
laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali peserta didik
dikelola oleh guru Produktif TKJ. Yaitu dengan dibuatnya tata
tertib dan peraturan yang dibuat oleh pengelola laboratorium.
Seperti dikutip dalam wawancara dengan Joko Prihatin,S.Kom
sebagai ketua kompetensi keahlian TKJ sebagai berikut :
“Kami para dari jurusan sudah membuat tata tertib untuk peserta didik
selama berada di dalam laboratorium TKJ dan juga peraturan dalam
penggunaan komputer tata tertib sudah kami tempel dan kamiu
sosialisasikan ke peserta didik ujarnya, Pihak pengelola laboratorium
komputer sudah membuat peraturan tata tertib yang sudah ditempel
diruang laboratorium komputer untuk bisa dibaca oleh peserta didik,
selain itu juga guru TKJ sebelum memulai dan sesudah praktik tetap
harus mengingatkan kepada peserta didiknya untuk mamatuhi peraturan
yang sudah dibuat agar praktik dapat berjalan dengan lancar.”
Tata tertib harus dipatuhi sehingga pembelajaran di
laboratorium TKJ dapat berjalan dengan lancar, termasuk
penggunaan komputer dan penyambungan internet juga harus
dipatuhi, sementara peminjaman alat praktik dilakukan dengan
seijin guru pengajar produktif saat itu dengan menulis di buku
peminjaman alat dan diambilkan oleh toolman.
2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali dibawah pimpinan kepala sekolah, laboratorium TKJ
mempunyai koordinator laboratorium TKJ yang bertugas dalam
pengadministrasian juga membuat tata tertib dan peraturan di
laboratorium TKJ. Guru TKJ selain bertugas dalam memberikan
pelajaran praktik di laboratorium, guru juga membantu dalam
memberikan pengarahan kepada peserta didik yang mengalami
masalah dalam pelaksanaan praktik, guru siap memberikan
bimbingan dan konsultasi kepada peserta didik. Seperti dikutip
54
dalam wawancara dengan Bp. Tri Marsudi Raharjo.ST guru
produktif kelas XI mengatakan sebagai berikut:
“Peran guru disini yaitu memberikan pengarahan kepada peserta didik
yang mengalami masalah dalam pelaksanaan praktik, jadi jika ada
masalah dengan peserta didik dalam materi atau praktik guru siap
memberikan bimbingan dan konsultasi kepada peserta didik.”
Selain itu kepala laboratorium juga mempunyai tugas dalam
perawatan sarana di laboratorium TKj dengan dibantu Toolman.
Terkait dengan tugas kebersihan dibantu oleh petugas kebersihan
sekolah yang datang secara berkala.
B. Pemeliharaan Laboratorium
Pemeliharaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali mutlak diperlukan, karena jika laboratorium
terawat dengan baik maka perangkat komputer yang digunakan untuk
praktikum peserta didik dapat berjalan dengan baik pula dan
pembelajaran di laboratorium dapat berjalan dengan lancar. Untuk
pemeliharaan laboratorium, SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
menganggarkan dana yang diambil dari RKAS dan komite sekolah. Dana
dari luar sekolah jarang sekali masuk, itupun kalau ada hanya sedikit
jumlahnya. Seperti dikemukakan dalam kutipan wawancara dengan
bapak Joko Prihatin,S.Kom sebagai ketua kompetensi keahlian TKJ
sebagai berikut:
“Untuk perawatan laboratorium komputer dananya dianggarkan dari
komite sekolah dan RKAS. Untuk dana dari luar jarang ada yang masuk,
itupun kalau ada waktunya tidak tentu kapan dan jumlahnya tidak terlalu
banyak tergantung pengajuan di tiap awal tahun ajaran sehingga jika plot
pengajuan tinggi maka dana yang dialokasikan juga tinggi.”
Orang yang bertugas memelihara dan merawat komputer di
laboratorium TKJ adalah toolman dan bagian maintenance, selain itu
dari pihak kepala laboratorium, guru juga bisa membantu dalam
perawatan komputer. Seperti dikemukakan dalam kutipan wawancara
dengan guru yaitu bapak Sidiq Hari sebagai berikut:
55
“Perawatan laboratorium komputer dilakukan oleh bagian maintenance
dan toolman, jadi tidak perlu memanggil teknisi dari luar kecuali jika
terpaksa atau menangani masalah yang berat.Guru saat mengajar bisa
mengatasi masalh yang sederhana tanpa manggil bagian maintenance sehingga pembelajaran praktikum bisa berjalan dengan lancar.” Pemeliharaan laboratorium itu sendiri mencakup berbagai hal
mulai dari pembelian alat praktik atau komponen untuk menggantikkan
yang sudah rusak, pengadaan seperangkat peralatan tangan (tool set)
untuk perawatan perangkat komputer dan jaringan, perawatan kebersihan
ruangan laboratorium komputer yang dilakukan oleh petugas kebersihan
sekolah, pemeliharaan laboratorium komputer dilaksanakan dengan cara
apabila ada kerusakan maka akan dilakukan service/perbaikan oleh
bagian maintenance dan toolaman , dan jika ada perangkat yang rusak
maka akan dilakukan penggantian dengan yang baru, dan untuk
kebersihan ruangan laboratorium TKJ petugas piket kebersihan kelas di
akhir pelajaran akan melakukan pembersihan setiap kali ruangan habis
dipakai.
Pemeliharaan rutin seperti menghilangkan Virus dan defrag pada
hardisk dilakukan 1 bulan sekali oleh toolman atau guru yang sedang
mengajar, dengan demikian perangkat komputer akan aman dan tidak
mengalami kendala ketika digunakan dalam praktikum sehari – hari,
selain itu peserta didik dilarang menancapkan flasdisk tanpa seijin
pengajar sehingga penyebaran virus dapat diminimalisir.
Sekolah tidak dapat menggantungkan pada guru pengajar produktif
TKJ dan para peserta didik dalam pemeliharaan dan perawatan komputer,
keterlibatan peserta didik dalam memelihara komputer di laboratorium
hanya terbatas pada menjaga kebersihan dan kerapian laboratorium agar
setiap saat dapat digunakan oleh peserta didik gelombang selanjutnya
atau kelas berikutnya.
3. Pengembangan Laboratorium.
Peneliti melakukan pengamatan dan wawancara kepada pihak yang
terkait dengan bagaimana arah pengembangan laboratorium Teknik
56
Komputer Jaringan mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
ketua kompetensi keahlian, kepala laboratorium, toolman, guru mata
pelajaran produktif, dan peserta didik yang di wawancari terkait dengan
pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri
1 Sawit Boyolali.
Pengembangan Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali adalah mengacu pada peningkatan fasilitas
peralatan yang ada, selain itu adalah usaha untuk memaksimalkan fungsi
laboratorium untuk kegiatan selain pembelajaran peserta didik agar
fungsi laboratorium menjadi lebih maksimal. Ketua kompetensi keahlian
Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali bapak Joko
Prihatin,S. Kom mengatakan :
“Dalam kurun waktu kedepan pengembangan laboratorium adalah
menitik beratkan pada penambahan fasilitas alat dan komputer sesuai
dengan rasio yang ideal, juga penambahan jaringan internet yang
menggunakan fasilitas Wifi, sehingga dalam praktikum LAN ataupun
WAN peserta didik bisa menyambungkan internet dengan cepat tanpa
melalalui server yang ada dipusat yang membutuhkan kabel yang jauh.”
Dari penjelasan ketua kompetensi keahlian bahwa pengembangan
laboratorium ditekankan pada penambahan peralatan karena rasio alat
dengan peserta didik belum bisa memenuhi 1:1 sehingga kebutuhan
komputer dan peralatan pendukungnya masih harus terus ditambah agar
praktikum dapat berjalan dengan baik, selain itu pengembangan jaringan
internet sudah dilakukan walaupun baru pada laboratorium LAN dan
WAN dan itupun hanya bisa dipakai jika sedang praktikum saja dengan
memindah switch internet dan menarik kabel dari server internet menuju
laboratorium yang akan digunakan untuk praktikum.Untuk rencana
pengembangan kedepan dengan menambah alat ataupun komputer
menunggu rapat RAKS sebagai sumber anggaran dan melalui rapat
komite sekolah sebagai sumber dana untuk penambahan jumlah alat atau
komputer, sedangkan untuk penambahan fasilitas Wifi sudah dilakukan
dengan menambahkan akses point sebagai Hot Spot area di lingkungan
SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
57
Di lain kesempatan ibu Anik Nor Hidayah S.Kom sebagai
pengelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali menuturkan :
“Masih diperlukan sekali terkait pengembangan laboratorium terutama
fasilitas komputer yang digunakan untuk peserta didik di kelas X untuk
pelajaran kompetensi installasi sistem operasi komputer sudah terlalu
jadul, dan untuk perakitan komputer yang dulunya menggunakan pc
dekstop kini harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman yaitu
dengan menggunakan laptop atau note book, dan untuk peralatan jaringan
seharusnya sudah menggunakan Wifi atau jaringan wireless tanpa kebel,
sehingga lebih mudah dalam perencanaan dan pengembangan
jaringannya.”
Sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman bahwa perangkat
yang menggunakan kabel sudah mulai ditinggalkan dan saatnya beralih
ke perangkat yang menggunakan wireless atau Wifi sehingga lebih
mudah dalam perencanaan dan pengembangan jaringannya, selain itu
perakitan PC sudah sangat jarang namun sudah beralih ke laptop atau
note book sehingga perlunya penembahan alat notebook atau laptop
sebagai peralatan praktikum perakitan bagi peserta didik khususnya kelas
x sehingga kompetensinya akan bertambah.
Untuk laptop yang digunakan untuk installasi sistem operasi di
kelas X sudah memiliki 10mini laptop, yang bisa digunakan untuk
praktikum installasi yang mana mini laptop ini diperoleh dari bantuan
pemerintah, sementara yang belum ada adalah laptop yang digunakan
untuk latihan perakitan sehingga di dalam memberikan bekal kompetensi
kepada peserta didik akan lebih maksimal dan mengikuti perkembangan
jaman dan teknologi.
Demikian halnya untuk pengembangan software kebanyakan software
yang digunakan adalah Windows 7, namun di pasaran bahwa windows
yang lebih baru sudah banyak beredar sehingga perlu adanya
pengembangan, jika memungkinkan menggunakan softwre free yang
tidak berbayar seperti Linux sehingga akan lebih hemat pembiayaannya.
Di tempat terpisah wawancara dengan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum bapak Abdul Mursid,S.Pd beliau menyampaikan
58
terkait pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai
berikut :
“ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali alkhamdulillah sudah memiliki lab
Teknik Kompter dan Jaringan yang baik dibanding dengan sekolah
yang lain, namun fungsinya kurang maksimal menurut saya kedepan
pengembangan lab di TKJ bisa ditingkatkan sebagai pusat latihan
guru tentang IT misalnya, atau untuk lab multi media komputer dan
internet, atau lab bahasa dan di rencanakan dengan kurikulum untuk
E-learning pembelajaran sebagi pusat belajar guru.”
Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1
Sawit Boyolali merupakan laboratorium yang terbaik di bandingkan
dengan sekolah yang lainnya di boyolali karena laboratorium selain
sebagai tempat praktikum peserta didik sudah di gunakan untuk ICT
center dan pembelajaran melalui internet sebagai bentuk pengembangan
pembelajaran di abad 21 dikenal dengan istilah E-learning, selain itu juga
digunakan untuk pelatihan IT bagi guru yang kemampuan IT masih
dibawah standard, seperti yang pernah dilakukan yaitu pelatihan office
untuk guru, pelatihan membuat email, membuat media pembelajaran
berbasis IT power point interaktif dan beberapa kali pelatihan pembuatan
bahan ajar berbasis multimedia internet dengan nara sumber guru-guru
kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali.
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum mengharapkan
kedepannya pengembangan dari laboratorium Teknik Komputer Jaringan
bisa digunakan untuk laboratorium bahasa yang memanfaatkan komputer
di laboratorium Teknik Komputerdan Jaringan dengan menambahkan
program lab bahasa dan head set saja sehingga dapat digunakan untuk
pembelajaran bahasa inggris dimana SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
belum memiliki fasilitas tersebut, dengan demikian tinggal mengatur
jadwal penggunaan untuk praktikum baik kompetensi keahlian ataupun
pelajaran bahasa inggris.
Sementara pejabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
saat itu yaitu ibu Dra. Nunik Lestari Rahayu, M.Pd dalam wawancara
yang dilakukan peneliti menyampaikan bahwa :
59
“Obsesi saya untuk mengembangkan sekolah ini adalah salah satunya
pada kompetensi Teknik Kompter dan Jaringan dengan penambahan
alat komputer praktik peserta didik dan pengembangan labnya
terutama sebagai ICT Center sebagia pembelajaran berbasis ICT
termasuk E-Learning jadi peserta didik belajar cukup menmggunakan
HP android atau laptop saja sehingga mengurang pembelian buku
untuk peserta didik, lab untuk ekstra kurikuler dan unit produksi,
seperti service komputer installasi program dan lain sebagainya, selain
itu juga bisa digunakan untuk pusat belajar IT bagi guru yang
kemampuan IT nya masih rendah.”
Sebagai pejabat kepala sekolah dalam mengembangkan sekolah
yang dalam hal ini adalah laboratorium Teknik Komputer Jaringan
merencanakan laboratorium Teknik Komputer Jaringan digunakan
sebagai ICT center, di sekolah ini sudah memanfaatkan pembelajaran
berbasis IT jadi peserta didik bisa mengakses pembelajaran dengan HP
android semua materi di upload di ICT center yang dikelola oleh
laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai server, selain itu
laboratorium selepas pembelajaran digunakan untuk peserta didik yang
mengikuti kegiatan ekstra kurikuler Teknisi komputer salah satu
materinya adalah trouble shooting dan perakitan PC dengan harapan
dapat mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam mendalami
ilmu yang sudah diperolehnya.
Untuk pengelolaan mebutuhkan dana, laboratorium Teknik
Komputer Jaringan juga difungsikan sebagai service center komputer dan
laptop sebagai bentuk pengembangan laboratorium laboratorium Teknik
Komputer Jaringan dikembangkan sebagai unit produksi yang melayani
jasa service komputer, laptop, install ulang dan aplikasi sehingga
laboratorium sebagi unit produksi yang bisa menghasilkan profit untuk
pengembangan sekolah terkhusus untuk pengembangan laboratorium
Teknik Komputer Jaringan itu sendiri.
Pada kesempatan yang lain seorang peserta didik yang peneliti
tanya dan wawancarai yaitu peserta didik kelas XII TKJ 2 yang bernama
Okky Lukman Hakim menyatakan bahwa :
60
“Laboratorium TKJ pada prinsipnya sudah bagus hanya perlu
ditingkatkan jumlah komputernya, juga layar komputernya yang tabung
diganti LCD yang lebih besar dan tidak menimbulkan radiasi, sementara
koneksi internetnya agar ditingkatkan yang lebih stabil sehingga kalau
pembelajaran akan bisa berjalan dengan baik dan lancar jadi tidak putus
putus, buat browsing dan jaringan lebih enak, tapi peningkatan yang
utama adalah koneksinya mohon dipercepat, dengan jaringan wifinya
yang baik sarananya”
Kondisi dan keadaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di
SMK Negeri 1 Sawit Boyolali sudah bagus peserta didik merasa senang
dengan praktik yang dilakukan di laboratorium, namun jumlah komputer
perlu ditingkatkan karena belum bisa memenuhi rasio peserta didik 1:1
dan layar monitor atau LCD ukurannya kurang besar dan perlu diganti
bukan yang menggunakan tabung CRT sehingga menimbulkan radiasi,
koneksi internet sudah lancar namun kuota perlu di tambah agar
koneksinya lebih cepat, koneksi internet di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
menggunakan telkom sehingga band widh bisa dimaksimalkan agar
internet bisa lancar dan cepat tanpa gangguan, dan pemancaran akses
point sudah menggunakan Wifi sehingga akses bisa lebih maksimal tidak
menarik kabel lagi dari server induk ketika akan melakukan praktikum.
Ketua komite sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali bapak
Drs.A.Dakir M.Pd pada saat mengunjungi sekolah peneliti menanyakan
tentang bagaimana pendapat komite untuk pengembangan laboratorium
Teknik Komputer dan Jaringan, beliau yang berprofesi sebagai dosen itu
manyampaikan pernyataannya sebagai berikut :
“Pada masa ini laboratorium juga harus memenuhi tuntutan
perkembangan IT yang sudah canggih harapan saya adalah laboratorium
jurusan TKJ ini dapat dikembangkan lagi dengan kerjasama dengan pihak
luar seperti Telkom atau lembaga yang lain sehingga akan lebih bagus
lagi mutu pendidikannya selain itu juga bisa untuk tempat uji kompetensi
jurusan TKJ, kebetulan saya adalah pensiunan dosen UNS sehingga
sedikit tahu akan pendidikan di indonesia ini, maka menurut saya
pengembangan kedepan ya harus mengedepankan IT sebagai ciri khusus
dari TKJ itu sendiri sehingga SMK Negeri 1 Sawit akan memiliki ciri
khusus yang khas yang diunggulkan yaitu di bidang IT .”
Kerjasama dengan pihak luar kemitraan, perlu dilakukan seperti
yang sudah dilakukan laboratorium SMK Negeri 1 Sawit Boyolali yaitu
kerja sama dengan BLC Telkom Klaten yang mengembangkan
61
laboratorium Teknik Komputer Jaringan sebagai Smart School ICT
Center, yaitu sebagai pusat IT yang dikelola oleh Laboratorium Teknik
Komputer Jaringan, pusat E-Learning yang dikelola laboratorium, dan
dalam pengembangan kedepan laboratorium diharapkan bisa sebagai
tempat uji kompetensi bagi lulusannya.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa
pengembangan laboratorium di kompetensi keahlian Teknik Komputer
Jaringan dilakukan guna memenuhi standar kompetensi selain itu juga
untuk pengembangan sebagai ICT Center , pengembangan E-Learning
yang ada di sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, dengan
memanfaatkan laboratorium yang sudah ada, selain itu penggunaan
laboratorium sebagi tempat peningkatan kompetensi guru dan service
center atau pengembangan unit usaha sebagai bentuk pengembangan
latihan kewirausahaan bagi peserta didik dan pengembangan
laboratorium dan sekolah SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
C. Pembahasan
1. Perencanaan Organisasi Topologi dan Desain Laboratorium.
Perencanaan Organisasi atau lebih dikenal dengan istilah
pengorganisasian bertujuan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan
efisien. Adapun personil yang terlibat langsung dalam organisasi
laboratorium adalah kepala Sekolah, dengan tugas: memberikan tugas
kepada personil-personil dibawahnya, memberikan bimbingan, motivasi,
melakukan supervisi dan pemantauan dan evaluasi kepada petugas-
petugas laboratorium. Memotivasi guru-guru dalam hal kegiatan,
menyediakan dana untuk kegiatan laboratorium.
Hal ini sesuai dengan pendapat Handoko (2003: 168-169)
mengatakan bahwa prosedur proses pengorganisasian dapat dilakukan
dengan tiga langkah yaitu:
a. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi.
62
b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak
terlalu berat dan jangan terlalu ringan.
c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanismedilakukan untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi
kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Proses pengorganisasian berfungsi untuk merinci seluruh
pekerjaan, membagi beban pekerjaan, dan mengembangkan mekanisme
kerja untuk mempermudah koordinasi antar anggota organisasi.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana, dengan
tugas: membantu tugas Kepala Sekolah dalam bidang sarana dan
prasarana laboratorium. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum,
dengan tugas: membantu tugas Kepala Sekolah dalam bidang kegiatan
pembelajaran di laboratorium.Penanggung jawab teknisi laboratorium,
dengan tugas: bertanggung jawab atas administrasi laboratorium,
bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan laboratorium, mengusulkan
kepada Kepala Sekolah tentang pengadaan alat dan bahan laboratorium,
bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan dan
perbaikan alat-alat laboratorium.
Kepala laboratorium, dengan tugas: Mengkoordinasikan guru-guru
dalam hal penggunaan laboratorium, mengusulkan kepada penanggung
jawab laboratorium untuk pengadaan alat dan bahan praktik. Laboran,
dengan tugas: mengerjakan administrasi laboratorium, mempersiapkan
dan menyimpan kembali alat dan bahan yang dipergunakan dalam
kegiatan pembelajaran. Jika disejajarkan dengan penelitian V.Msila
(2007) yang berpendapat bahwa manajemen sekolah menuju sekolah
yang efektif merupakan pekerjaan manajer sekolah. Empat hal penting
yang umum muncul dari pengelolaan, aspek yang perlu dibicarakan
adalah; visi misi sekolah, tantangan dan dampaknya terhadap
manajemen, guru yang demokratis dan manajemen sekolah, untuk
menuju pengembangan yang profesional, demikian halnya
pengorganisasian atau pengelolaan laboratorium Teknik Komputer
63
Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali merupakan tugas kepala
sekolah untuk mewujudkannya sehingga peran dan fungsi dari masing
masing lini mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua
kompetensi keahlian, kepala laboratorium, toolman dan guru bisa
berjalan dengan baik sesuai pengorganisasian yang ada.
Pengelolaan selanjutnya adalah pengorganisasian kompetensi
keahlian Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
dalam membagi kelompok laboratoriumnya berdasarkan pengelompokan
kompetensi terdiri dari tiga laboratorium yaitu;
Pertama adalah laboratorium Hardware dan Perakitan dimana
pengelompokan kompetensi adalah meliputi ; Merakit Personal
Komputer, melakukan sistem operasi dasar, menerapkan keamanan dan
keselamatan kerja (K3), Menerapkan Teknik Elektronika Analog Dan
Digital Dasar, Menerapkan Fungsi Peripheral Dan Instalasi Pc,
Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian Pc Dan Periferal, Melakukan
Perbaikan Dan/Atau Setting Ulang Sistem Pc, Melakukan Perbaikan
Periferal, Melakukan Perawatan Pc, Melakukan Instalasi Sistem Operasi
Berbasis Graphical User Interface (Gui) Dan Command Line Interface
(Cli), Melakukan Instalasi Software.
Kedua adalah laboratorium LAN (Local Area Network) dimana
pengelompokan kompetensi adalah meliputi ; Melakukan Instalasi
Perangkat Jaringan Lokal (Local Area Network), Mendiagnosis
Permasalahan Pengoperasian Pc Yang Tersambung Jaringan, Melakukan
Perbaikan Dan/Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan, Melakukan
Instalasi Sistem Operasi Jaringan Berbasis Graphical User Interface
(Gui) Dan Tex.
Ketiga adalalah laboratorium WAN (Wide Area Network) dimana
pengelompokan kompetensi adalah meliputi ; Melakukan Instalasi
Perangkat Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network), Mendiagnosis
Permasalahan Perangkat Yang Tersambung Jaringan Berbasis Luas(Wide
Area Network), Membuat Desain Sistem Keamanan Jaringan, Melakukan
Perbaikan Dan/Atau Setting Ulang Koneksi Jaringan Berbasis Luas
64
(Wide Area Network), Mengadministrasi Server Dalam Jaringan,
MerancangBangun Dan MenganalisaWide Area Network, Merancang
Web Data Base Untuk Content Server.
Kondisi ruang praktik atau laboratorium Teknik Komputer
Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali tersebut sudah sesuai dengan
aturan pemerintah yaitu pada (Permendiknas No 40 Tahun 2008) Tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK). Pengelompokan laboratorium seperti
diatas adalah menunjukkan pengelolaan yang baik agar pembelajaran
pada kompetensi keahlian Teknik Komputer Jaringan menjadi lebih baik
dan bermutu sesuai dengan standar kompetensinya yang merupakan salah
satu bentuk dari pengelolaan atau Menejemen laboratorium seperti
penelitian yang dilakukan oleh Xiongwei Shen (2012) “ The Research
of Engineering Laboratory Management” bahwa laboratorium harus
memperhatikan pengelolaan atau menejemen seperti mengembangkan
perangkat sistem, memperkuat menejemen laboratorium dan sistem
ilmiahnya, membuat standar kerja laboratorium, pengelompokan
kerusakan pemeliharaan dan perbaikannya.
Artinya bahwa dalam pengelolaan atau pengorganisasian
laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali pada kenyataanya dibagi menjadi tiga yaitu laboratorium
Hardware & perakitan, laboratorium LAN (Local area Network ) dan
laboratorium WAN (Wide Area Network), membutuhkan
pengorganisasian atau pengelolaan yang baik yang melibatkan stake
holder mulai dari kepala sekolah sampai toolman, guru dan peserta didik,
dengan demikian pengelolaan pembelajaran dan laboratorium akan bisa
lebih maksimal dilakukan dengan kepala sekolah sebagai top manajemen.
Topologi jaringan yang digunakan pada laboratorium Teknik
Komputer Jaringan yang ada di SMK Negeri 1 Sawit Boyolali adalah
dengan menggunakan jaringan LAN dengan topologi STAR karena
topologi jenis ini memiliki keunggulan dan tingkat fleksibilitas yaitu ;
topologi Star dapat diandalkan karena memiliki tingkat keamanan yang
65
tinggi, jaringan topologi Star tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk
dan jaringan dengan topologi Star ini memiliki keunggulan yaitu kontrol
dan pengendalian terpusat.
Model topologi ini memang sangat fleksibel digunakan hal ini juga
diungkapkan oleh Agus Aan Jiwa Permana (2014) dalam penelitianya
bahwa pada jaringan komputer, terdapat perangkat perangkat device
yang digunakan untuk membantu komunikasi. Konfigurasi Jalur adalah
jumlah alat yang ada di dalam hubungan link. Pada dasarnya terdapat
beberapa jenis koneksi jaringan seperti model topologi Multipoint adalah
konfigurasi dimana terdapat lebih dari dua perangkat jaringan yang
membagi jalur transmisi. Dengan kata lain terdapat lebih dari dua
perangkat berbagi saluran transmisi yang sama pada waktu yang sama,
perbedaannya adalah pada penelitian ini jaringan komputer yang
digunakan belum terlalu kompleks karena jumlah komputer yang
terhubung ke dalam jaringan kurang lebih hanya 20 sampai 30 unit PC
yang ada dalam masing - masing ruangan.
Selaras dengan itu penggunaan topologi jaringan ini menurut
Yunus Irawan Abdillah Baraja (2012) dalam penelitianya dikatakan
bahwa jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam satu
lokal area digunakan dalam rumah, perkantoran, perindustrian,
universitas atau akademik, rumah sakit, dan daerah yang sejenis. Pada
jaringan LAN kecepatan transmisi data dapat mencapai 1sampai 100
megabit perdetik. Berbagai tipe LAN telah dibangun dan diinstalasi,
namun beberapa tipe menjadi lebih dominan dari yang lain. Keuntungan
menggunakan LAN adalah ; akses data antar komputer berlangsung cepat
dan mudah, dapat menghubungkan banyak komputer, dapat terkoneksi ke
internet, back Up data berlangsung lebih cepat dan mudah.
Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali menggunakan jaringan LAN dengan topologi STAR atau bintang
ini karena topologi ini memiliki keunggulan yaitu; termasuk topologi
yang paling fleksibel, pemasangan/atau perubahan stasiun sangat mudah
dan tidak mengganggu bagian yang lain dalam jaringan itu, kontrol
66
terpusat, kemudahan dalam deteksi dan isolasi kesalahan kerusakan dan,
kemudahan dalam pengelolaan jaringan.
Desain laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1
Sawit Boyolali adalah dengan menggunakan model alternatif dimana
komputer terpasang mengelilingi ruangan dikenal dengan desain model
“U” diharapkan dengan model itu akan bisa membuat leluasa pengajar
dan peserta didik dalam melakukan aktifitas pembelajaran, selain itu
untuk proses pemasangan kabel jaringan dan listriak akan lebih rapi dan
tidak kelihatan ruwet, baik kabel UTP, listrik, bisa di masukkan dalam
rak atau tempat kabel yang terbungkus dibelakang komputer atau meja
dengan rapi.
Sejalan dengan itu penelitian yang dilakukan oleh Gokhan Gercek
and Naveed Saleem (2006) mengatakan bahwa desain menggunakan
panel kabel akan bisa menyediakan fleksibilitas yang signifikan,
efisiensi dan efektivitas dalam mengkonfigurasi desainlaboratorium yang
ada, selain itu juga dari sisi keamanan pengguna komputer akan tidak
terganggu dengan keberadaan kabel yang melintas di bawah meja
komputer atau depan peserta didik yang bisa membahayakan ketika
melakukan praktikum.
Desain alternatif model melingkar angkare atau “U” dimana
dengan model ini ruang pembelajaran akan lebih longgar dan guru akan
lebih leluasa dalam bergerak.
Gambar 4.4. Desain Alternatif Model “U”
67
Menurut penelitian Dirk H.R. et.al (2007) dikatakan bahwa desain
laboratorium yang berbentuk “U” atau angkare yaitu dengan posisi
komputer di sekeliling ruangan dengan meja kerja ditengah. Desain
laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
adalah termasuk desain alternatif dengan tujuan pengawasan guru bisa
bergerak bebas dan fleksibel, tidak monoton guru didepan kelasnya saja,
selain itu pengkabelan atau wiring akan mudah dikerjakan dan kelihatan
rapi, tidak seperti desain klasik yang semua menghadap ke depan sehingga
fleksibelitas guru dalam bergerak akan berkurang atau kesulitan dalam
menghampiri anak saat praktikum, hal ini senada juga dengan penelitian
yang dilakukan oleh Heri Sujatmiko (2013) bahwa Desain alternatif ini
dirancang sedemikian rupa memungkinkan guru untuk “moving” atau
bergerak memantau seluruh aktivitas peserta didik. Kelebihan desain ini
adalah ; guru dapat bergerak leluasa di seluruh ruang laboratorium
komputer, ruang laboratorium terkesan lebih luas, tetapi pada penelitian
ini untuk desain menggunakan model alternatif dengan menambahkan
deretan meja di tengah ruangan yang digunakan untuk diskusi peserta
didik sebagai tempat untuk mengerjakan jobsheet dan melakukan diskusi,
itu yang membedakan dengan penelitian sebelumnya.
2. Pengelolaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium.
Pengelolaan kegiatan operasional dan pemeliharaan laboratorium
mencakup aspek pengadaan perangkat kelengkapan laboratorium, biaya
yang dibutuhkan, dan jadwal penggunaan laboratorium. Kebutuhan dana
yang direncanakan untuk pengadaan perangkat kelengkapan komputer
tampak pada RKAS. Hal ini sejalan dengan rambu-rambu yang diatur
Depdikbud (1999: 32) yang menyebutkan bahwa pengadaan alat harus
didasarkan pada (a) spesifikasi jelas (b) apakah dana tersedia (c) prosedur
pembelian dan (d) pelaksanaan. Prosedur dalam merencanakan pengadaan
perlengkapan komputer dilakukan melalui rapat-rapat yang membahas
RKAS.
68
Usulan tentang rencana pengadaan perlengkapan laboratorium
komputer biasanya datang dari guru prodktif TKJ melalui ketua
kompetensi keahlian, kepala laboratorium, wakil kepala sekolah urusan
sarana prasarana sehingga memperlihatkan proses perencanaan secara
bottom up atau dari bawah ke atas. Hal ini berangkat dari pandangan
bahwa to define future requirement, someone must make a decision the
basic approach commonly followed bottom up Walker. (dalam Heri
Sujatmiko : 2013).
Suryosubroto.(dalam Heri Sujatmiko : 2013). menyebutkan
bahwa proses penyusunan perencanaan di sekolah harus diawali dengan
Identifikasi masalah serta perumusan masalah. Dalam hal pengadaan
perlengkapan laboratorium , guru TKJ dan koordinator ataupun kepala
laboratorium dipandang lebih tahu daripada kepala sekolah. Perencanaan
juga melibatkan banyak pihak termasuk komite sekolah pada saat dibawa
dalam rapat RKAS. Keterlibatan banyak pihak tersebut memperlihatkan
proses pengambilan keputusan bersifat partisipatif. Proses partispatif
sangat tepat karena keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan dapat
meningkatkan semangat guru menjalankan tugas di sekolah. Hal ini
dikemukakan oleh Hoy dan Miskel (dalam Dwi Puji Hastuti 2013):
participation in decision making is positively related to the individual
teacher’s satisfaction with the profession of teaching.
Pada awal tahun ajaran, kepala laboratoium menyampaikan
pendapat tentang keadaan alat praktik dan perangkat apa yang dibutuhkan
atau perlu disediakan atau diperbaharui. Hal ini menunjukkan perencanaan
dilakukan secara bersama-sama dalam rapat dan didasarkan pada masukan
atau usulan dari orang yang berkompeten di laboratorium Teknik
Komputer Jaringan. Jika kita memnaggil teknisi dari luar dapat saja
memanfaatkan ketidaktahuan sekolah untuk mendapatkan keuntungan
tambahan dengan cara memberikan usulan pengadaan komponen yang
kurang sesuai kepada kepala laboratorium atau guru.
69
Penggunaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali digunakan oleh guru dan peserta didik dalam
pembelajaran, guru dalam kegiatan pelatihan IT dan sebagai service center
dan pusat E-learning Smart School, Pembelajaran kompetensi kejuruan
Teknik Komputer Jaringan membutuhkan sarana laboratorium yang baik,
serta tersedianya tenaga laboran ataupun teknisi yang selalu siap agar
peserta didik – peserta didik dapat belajar lebih tenang atau tidak khawatir
komputer akan mengalami gangguan.
Kinerja pembelajaran dalam hal ini bukan hanya dilihat dari para
peserta didik, tetapi juga kemampuan (ability) laboratorium sebagai suatu
sistem serta motivasi dari para guru dan peserta didiknya. Hal ini sejalan
dengan pendapat Gomez, et al. (2001: 166) bahwa:
“ Performance = ability x motivation. This equation shows that a high
ability level can yield poor job performance if it is combined with low
motivatio.”
Penggunaan laboratoium komputer disesuaikan dengan fungsi
laboratorium yaitu melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam
cabang teknologi informasi dan komputer (PP No. 5 Tahun 1980 pasal
29). Penggunaan laboratorium untuk kegiatan pembelajaran teknologi
informasi dan komunikasi dilaksanakan sesuai jadwal pelajaran sehingga
komputer yang ada digunakan secara bergantian. Karena jumlahnya lebih
sedikit dari jumlah peserta didik, maka setiap satu komputer digunakan
dua peserta didik. Hal ini membutuhkan pengaturan jadwal penggunaan
sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Dalam hal ini, kepala sekolah
sebagai manajer sekolah telah dapat mendelegasikan tugas kepada kepala
laboratorium dan guru-guru. Kepala sekolah telah menjalankan fungsi
directing dalam pengelolaan laboraotorium komputer. Directing adalah
tugas manajer untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan orang-orang
dalam organisasi. Ketika seorang manajer memberi motivasi kepada
bawahannya, mengarahkan aktivitas – aktivitas orang lain, memilih
saluran komunikasi yang paling efektif dan menyelesaikan konflik di
antara bawahannya, maka dapat dikatakan bahwa manajer tersebut sedang
melakukan fungsi pengarahan Terry ( 2000: 18).
70
Pemeliharaan laboratorium merupakan salah satu kegiatan dalam
pengelolaan laboratorium. Pemeliharaan dimaksudkan untuk merawat dan
menjaga agar seluruh bagian laboratorium dapat berjalan optimal ketika
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Artinya, pemeliharaan
laboratorium ini sama dengan kegiatan pengendalian (controlling) agar
penggunaan laboratorium komputer sesuai dengan rencana yang telah
diputuskan. Menurut Hasibuan (dalam Dwi Puji Hastuti 2013),
pengendalian (controlling) harus direncanakan sebaik-baiknya, supaya
pelaksanaan pengendalian efektif. Pengendalian harus mengetahui sedini
mungkin terjadi kesalahan dan melakukan tindakan perbaikan.
Pemeliharaan laboratorium itu sendiri mencakup berbagai hal
mulai dari pembelian alat praktik atau komponen untuk menggantikkan
yang sudah rusak, pengadaan seperangkat peralatan tangan (tool set) untuk
perawatan perangkat komputer dan jaringan, perawatan kebersihan
ruangan laboratorium komputer yang dilakukan oleh petugas kebersihan
sekolah, pemeliharaan laboratorium komputer dilaksanakan dengan cara
apabila ada kerusakan maka akan dilakukan service/perbaikan oleh bagian
maintenance dan toolaman , dan jika ada perangkat yang rusak maka akan
dilakukan penggantian dengan yang baru, dan untuk kebersihan ruangan
laboratorium TKJ petugas piket kebersihan kelas di akhir pelajaran akan
melakukan pembersihan setiap kali ruangan habis dipakai.
Pemeliharaan rutin seperti menghilangkan Virus dan defrag pada
hardisk dilakukan 1 bulan sekali oleh toolman atau guru yang sedang
mengajar, dengan demikian perangkat komputer akan aman dan tidak
mengalami kendala ketika digunakan dalam praktikum sehari – hari, selain
itu peserta didik dilarang menancapkan flasdisk tanpa seijin pengajar
sehingga penyebaran virus dapat diminimalisir.
3. Pengembangan Laboratorium.
Pengembangan Laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali adalah upaya untuk melakukan peningkatan
fasilitas peralatan yang sudah ada, selain itu adalah usaha untuk
memaksimalkan fungsi laboratorium untuk kegiatan selain pembelajaran
71
peserta didik agar fungsi laboratorium menjadi lebih maksimal, seperti
pelatihan-pelatihan, pusat ICT, E- learaning, dan untuk unit produksi yang
sekaligus sebagai ajang peserta didik untuk melakukan praktikum dan
melatih skill sesuai dengan pelajaran yang sudah diperolenya.
Pengembangan jaringan komputernya yang semula menggunakan
point to point bisa dimaksimalkan dengan sarana hub server atau dengan
menambahkan Router dengan topologi STAR point to multi point sehingga
semua komputer bisa mengakses internet tanpa harus menyambungkan ke
server induk, sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Herlina Sari
(2013) menyatakan bahwa pengembangan laboratorium menggunakan
piranti Router adalah beralasan karena kemampuan yang dimiliki router
pada sebuah LAN, dintaranya :
a. Router dapat menerjemahkan informasi LAN dan internet.
b. Router akan mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk
mengirimkan data melewati internet.
c. Mengatur jalur sinyal secara efisien dan dapat mengatur data
yang mengalir diantara dua buah protokol.
d. Dapat mengatur aliran data di antara topologi jaringan bus dan
topologi star.
e. Dapat mengatur aliran data melewati kabel fiber optic, kabel
koaksial atau kabel twisted .
Gambar 4.5. Pengembangan Jaringan dengan Router
72
Pengembangan jaringan dengan topologi poit to multipoint
dilakukan dengan menambahkan hub switch sebagi central atau pusat data
dan sebagai terminal pusat sehingga semua komputer akan bisa terhubung
dengan internet di dalam satu jaringan yang sama dan bisa dilakukan
komunikasi dua arah antara server dipengang guru dan client yang
dipegang peserta didik sehingga komunikasi melali jaringan dapat
terwujud dengan baik yang membedakan dengan penelitian ini adalah
jaringannya tidak menggunakan billing.
Penelitian yang dilakukan oleh Agus Aan Jiwa Permana (2014)
dalam jurnalnya dia menyatakan bahwa Pembangunan dan pengembangan
lab komputer bukanlah hal yang perlu diresahkan lagi dalam dunia
pendidikan karena sebuah lab dapat dibangun dengan dana yang relatif
terjangkau. Terlebih lagi bagi sekolah-sekolah yang mengalami kesulitan
dana, tentu alternatif pengembangan lab menggunakan switch dapat
diterapkan supaya para peserta didik dapat menikmati akses komputer
untuk menunjang kompetensi mereka di era IT seperti saat ini.
Penggunaan kabel UTP juga lumayan sangat membantu, karena harganya
sangat terjangkau di pasaran. Hal ini diharapkan demi kemajuan
pendidikan di Indonesia, dalam rangka mencerdaskan anak bangsa
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan daya saing peserta didik
di tingkat nasional maupun tingkat internasional.
Lebih lanjut dia juga menyarankan untuk pengembangan
laboratorium yaitu dapat menggunakan personal komputer (PC) yang
sudah second (pernah digunakan) namun tetap berkualitas agar biaya dapat
lebih diminimalisir. Pengembangan akses jaringan komputer bukan hanya
sebatas dapat mengakses komputer, namun juga dapat dikembangkan
untuk dapat mengakses layanan internet dengan bantuan perangkat lain,
misalnya modem atau router. Pilihlah switch yang memiliki port yang
lebih banyak lagi agar dapat mengkoneksikan lebih banyak komputer,
misalnya 8 sampai 16 port.
73
Gambar 4.6. Pengembangan Lab dengan Topologi Star
Pengembangan jaringan komputer pada laboratorium akan
menggunakan jaringan tanpa kabel atau Wireless, sehingga koneksi akan
lebih cepat praktis dan fleksibel mungkin jga akan bisa menghemat
anggaran, selain itu fungsi intinya bisa di share melalui hotspot yang ada
dan bisa dimanfaatkan oleh semua yang tercover disitu, dan dalam
praktikum peserta didik jika ingi mengakses internet tidak perlu menarik
kabel dari server utama tetapi cukup dengan menggunakan sinyal yang
dipancarkan dari Wifi atau akses point yang ada .
Seperti yang ditulis oleh Yunus Irawan (2012) dalam
penelitiannya bahwa Jaringan komputer nirkabel, dalam bahasan
selanjutnya menggunakan istilah Wireless Local Area Network (WLAN)
adalah sistem komunikasi data yang fleksibel yang mampu menggantikan
atau meluaskan jaringan yang sudah ada. Dengan menggunakan teknologi
frekuensi radio, WLAN dapat bertukar data dengan perantaraan udara,
menembus dinding pembatas, dan beberapa struktur beton tanpa bantuan
kabel. WLAN mampu menyediakan kemampuan seperti jaringan kabel
pada umumnya tanpa ada batasan seperti jaringan berkabel. Hal ini
menjanjikan kebebasan dan keleluasaan dalam jaringan. seperti di
laboratorium, ruang kelas, perpustakaan kantin, dsb .
Fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai
sarana dan tempat untuk mendukung berjalannya proses pembelajaran
yang di dalamnya terkait dengan pengembangan, pemahaman,
74
ketrampilan, dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan kompetensi yang akan
di capai, terkait itu pengembangan laboratorium Teknik Komputer SMK
negeri 1 Sawit Boyolali untuk meningkatkan SDM guru khususnya pada
kemampuan ber IT, kemampuan menggunakan komputer dalam
melaksanakan KBM sehari-hari, juga laboratorum bisa digunakan sebagai
pusat E-learning, atau ICT center sehingga pembelajaran atau mata
pelajaran apapun bisa dilakukan di laboratorium ini dengan menggunakan
fasilitas yang ada, hal ini sesuai dengan penelitian Medha Dalal (2014)
menulis dalam jurnalnya bahwa pemanfaatan fasilitas laboratorium agar
menjadi optimal dimungkinkan dengan pengembangan laboratorium
komputer jaringan untuk ICT dalam pembelajaran seperti E Learning,
multi media dan ICT Center. Realisasi dari penelitian Dalal yaitu adalah
pengembangan laboratorium dengan pemanfaatan ICT dengan program
“Smart Stemsa IT” yang dikelola laboratorium Teknik Komputer Jaringan
SMK negeri 1 Sawit Boyolali sudah bisa di akses oleh semua peserta didik
menggunakan HP android sehingga ada jaminan bahwa kualitas
pendidikan akan bisa meningkat.
Laboratorium Teknik Komputer Jaringan pada dasarnya sebagai
unit produksi ini adalah salah satu bentuk trobosan untuk pembelajaran di
SMK dengan memanfaatkan laboratorium sebagai unit produksi dan
service center, mulai dari perakitan komputer, instalasi sistem operasi dan
program aplikasi komputer yang bisa ditangani dan dikerjakan peserta
didik dan sebagai bekal mengasah keilmuan dan tempat belajar
kewirausahaan yang merupakan salah satu bentuk pengembangan
laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali.
D. Hasil Penelitian Yang Ditawarkan
1. Perencanaan Organisasi Topologi dan Desain Laboratorium.
Hasil temuan penelitian tentang pengorganisasian laboratorium
Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali diketahui bahwa
pengorganisasian laboratorium Teknik Komputer Jaringan melibatkan
stoke holder yang ada seperti bagan berikut :
75
a. Kepala sekolah dengan tugas: memberikan tugas kepada
personil-personil dibawahnya, memberikan bimbingan,
motivasi, pemantauan dan evaluasi kepada petugas-petugas
laboratorium. Memotivasi guru-guru dalam hal kegiatan,
menyediakan dana untuk operasional laboratorium.
b. Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana mempunyai
peran penting dalam mengelola laboratorium Teknik Komputer
Jaringan yaitu mengusulkan kepada kepala sekolah untuk
pengadaan peralatan praktik, bahan habis pakai yang digunakan
oleh peserta didik atau peserta didik dalam praktikum yang
diajukan oleh ka laboratorium melalui ketua kompetensi
keahlian, peralatan itu disusun atas usulan guru pengampu dan
kebutuhan praktik yang di lakukan pada tiap awal tahun
pelajaran.
c. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum adalah membantu
kepala sekolah dalam kegiatan belajar mengajar atau
pembelajaran, termasuk yang dilakukan di laboratorium Teknik
Komputer Jaringan serta mengatur penjadwalan penggunaan
laboratorium dan pembelajaran secara umum.
d. Ketua kompetensi keahlian mengorganisasikan materi
kompetensi keahlian Teknik Kompuyer dan jaringan, membagi
tugas pengajar sesuai kompetensinya dan membuat jadwal
pelajaran yang berhubungan dengan mapel produktif.
e. Kepala laboratorium mempunyai tanggung jawab
mengkoordinasikan guru-guru dalam penggunaan laboratorium
TKJ serta mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium
TKJ untuk pengadaan bahan dan alat praktik, yang mana ketua
laboratorium TKJ adalah juga sebagai guru kompetensi
keahlian atau produktif sehingga selain tanggung jawab
mengajar dia juga mengelola berjalannya laboratorium.
f. Toolman mempunyai tuga dalam mengatur administrasi
laboratorium, mempersiapkan dan menyiapkan kembali alat dan
76
bahan praktik yang di pergunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu pengelola laboratorium juga
bertanggung jawab terhadap kebersihan alat dan ruangan
laboratorium beserta kelengkapannya.
g. Guru dan peserta didik adalah komponen utama yang
memanfaatkan laboratorium Teknik Komputer Jaringan untuk
pembelajaran praktikum sesuai dengan kompetensi produktif
yang diajarkan.
Selain itu dalam penelitian ini ditemukan bahwa
pengorganisasian laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali pada kenyataanya dibagi atau
dikelompokkan menjadi tiga yaitu laboratorium Hardware &
perakitan, laboratorium LAN (Local area Network ) dan
laboratorium WAN (Wide Area Network).
Hasil temuan penelitian tentang perencanaan topologi dan
desain laboratorium Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1
Sawit perancangan topologi dimulai dengan mempersiapkan
peralatan penyusun jaringan dan topologi baik secara hardware
maupun softwarenya kemudian pembuatan jaringan LAN yaitu
membuat jaringan dengan kabel dan HUB sebagai konsentrator
jaringan atau sebagai terminal data sedangkan topologi yang
digunakan adalah menggunakan LAN atau jaringan lokal yang
memiliki keuntungan yaitu; akses data antar komputer berlangsung
cepat dan mudah, dapat menghubungkan banyak komputer, dapat
terkoneksi ke internet, back Up data berlangsung lebih cepat dan
mudah.
Topologi yang digunakan di Laboratorium Teknik
Komputer Jaringan adalah topologi Star yang memiliki keunggulan
dan tingkat fleksibilitas yang tinggi yaitu ; topologi Star dapat
diandalkan karena memiliki tingkat keamanan yang tinggi, jaringan
topologi Star tahan terhadap lalu lintas data yang sibuk, jaringan
77
dengan topologi Star ini memiliki keunggulan yaitu kontrol dan
pengendalian terpusat.
Sedangkan temuan peneliti tentang desain laboratorium
bahwa laboratorium Teknik Komputer Jaringan menggunakan desain
alternatif dirancang sedemikian rupa memungkinkan guru untuk
“moving” atau bergerak, memantau seluruh aktivitas peserta didik.
Kelebihan desain ini adalah; guru dapat bergerak leluasa di seluruh
ruang laboratorium komputer, dan ruang laboratorium terkesan lebih
luas, dengan menambahkan deretan meja di tengah ruangan yang
digunakan untuk diskusi peserta didik
2. Pengelolaan Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium.
Hasil temuan penelitian tentang kegiatan operasional dan
pemeliharaan laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1
Sawit Boyolali, adalah dalam kegiatan operasinal Laboratorium Teknik
Kompter Jaringan ada komponen yang mendukung kegiatan operasional
organisasi yaitu :
1. Komponen pengelolaan kegiatan operasional laboratorium
a.Sarana Prasarana
Sarana laboratorium Teknik Komputer Jaringan SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali pengadaannya dianggarkan dari dana
komite sekolah atau dana BOS yang sudah di atus dalam rencana
kerja anggaran sekolah atau RKAS.
b. Dana Operasional
Pihak sekolah sudah menganggarkan dana operasional untuk
laboratorium TKJ dari uang komite sekolah atau dana BOS yang
sudah di plot dalam rencana kerja anggaran sekolah RKAS tiap
tahun anggaran, dana untuk operasional laboratorium TKJ juga bisa
didapat dari luar atau dari dinas atau pemerintah tiap satu tahun
sekali.
78
c. Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) di laboratorium TKJ SMK
Negeri 1 Sawit Boyolali dikelola secara berjenjang oleh beberapa
pihak. Kepala sekolah sebagai pimpinan atau top menejement
melakukan pengorganisasian sumber daya manusia pengelola
laboratorium komputer seperti guru, koordinator laboratorium dan
tenaga laboran dilakukan oleh kepala sekolah
d. Penjadwalan
Dalam pengelolaan kegiatan operasional jadwal pengunaan
laboratorium perlu di buat dengan baik, karena dengan pengaturan
jadwal yang baik dapat membuat pembelajaran praktik dapat
berjalan dengan lancar, penjadwalan yang baik dilakukan untuk
penggunaan laboratorium sebagai ICT center sebagia pusat latihan
guru dalam meningkatkan kemampuan IT, salain itu juga
laboratorium TKJ sebagai service center dimana penjadwalan
petugas peserta didik tiap hari dan guru pendamping yang
mengawasi kegiatan service center , maka elemen penjadwalan
atau komponen jadwal ini sangatlah penting dalam rangka
mengatur penggunaan laboratorium agar penggunaannya dapat
menjadi lebih maksimal.
e. Peserta Didik
Peserta didik atau peserta didik juga perlu untuk dikelola, di
laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit Boyolali peserta didik
diorganisasikan dengan baik oleh guru Produktif yaitu dengan
dibuatnya tata tertib dan peraturan yang dibuat oleh pengelola
laboratorium.
2. Pembagian Tugas
Pembagian tugas di laboratorium TKJ SMK Negeri 1 Sawit
Boyolali dibawah pimpinan kepala sekolah, laboratorium TKJ
mempunyai koordinator laboratorium TKJ yang bertugas dalam
pengadministrasian laboratorium TKJ juga membuat tata tertib dan
peraturan di laboratorium TKJ.
79
B. Pemeliharaan Laboratorium
Untuk pemeliharaan laboratorium, SMK Negeri 1 Sawit Boyolali
menganggarkan dana yang diambil dari RKAS dan komite sekolah,
orang yang bertugas memelihara dan merawat komputer di laboratorium
TKJ adalah toolman dan bagian maintenance, selain itu dari pihak
kepala laboratorium, guru juga bisa membantu dalam perawatan
komputer, pemeliharaan laboratorium itu sendiri mencakup berbagai hal
mulai dari pembelian alat praktik atau komponen untuk menggantikkan
yang sudah rusak, pengadaan seperangkat peralatan tangan (tool set)
untuk perawatan perangkat komputer dan jaringan, perawatan kebersihan
ruangan laboratorium komputer yang dilakukan oleh petugas kebersihan
sekolah.
Pemeliharaan rutin seperti menghilangkan Virus dan defrag pada
hardisk dilakukan 1 bulan sekali oleh toolman atau guru yang sedang
mengajar, dengan demikian perangkat komputer akan aman dan tidak
mengalami kendala ketika digunakan dalam praktikum sehari - hari,
selain itu peserta didik dilarang menancapkan flasdisk tanpa seijin
pengajar sehingga penyebaran virus dapat diminimalisir.
3. Pengembangan Laboratorium.
Hasil temuan penelitian tentang pengembangan laboratorium Teknik
Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Sawit Boyolali, adalah :
a. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan dengan
menambah fasilitas peralatan komputer sehingga rasio alat bisa
mencapai rasio 1:1 selain itu juga menggunakan jaringan point to
point bisa dimaksimalkan dengan sarana hub server atau dengan
menambahkan Router dengan topologi STAR point to multi point
sehingga semua komputer bisa mengakses internet tanpa harus
menyambungkan ke server induk.
b. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan akan
menggunakan jaringan tanpa kabel atau Wireless.
80
c. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan adalah untuk
meningkatkan SDM guru khususnya pada kemampuan ber IT,
kemampuan menggunakan komputer dalam melaksanakan KBM
sehari-hari, juga laboratorum bisa digunakan sebagai pusat E-
learning, atau ICT center sehingga pembelajaran atau mata pelajaran
apapun bisa dilakukan di laboratorium ini dengan menggunakan
fasilitas yang ada, sedangkan pengembangan ICT dengan program
“Smart Stemsa IT” yang dikelola laboratorium Teknik Komputer
Jaringan sudah bisa di akses oleh semua peserta didik menggunakan
HP android sehingga ada jaminan bahwa kualitas pendidikan akan
bisa meningkat.
d. Pengembangan laboratorium Teknik Komputer Jaringan adalah
difungsikannya laboratorium sebagai service center komputer dan
laptop sebagai bentuk pengembangan sebagai unit produksi yang
melayani jasa service komputer, laptop, install ulang dan aplikasi
sehingga laboratorium sebagi unit produksi yang bisa menghasilkan
profit untuk pengembangan sekolah terkhusus untuk pengembangan
laboratorium Teknik Komputer Jaringan itu sendiri.