Post on 08-Mar-2019
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal)
Penelitian ini dilaksanakan di TK Kandangan 2 Purwodadi Kecamatan
Purwodadi Kabupaten Grobogan Kelompok A Semester II Tahun Ajaran 2013/2014
dengan subjek penelitian seluruh anak kelompok A berjumlah 25 anak dengan 12
anak laki-laki dan 13 anak perempuan.
. Kondisi prasiklus atau kondisi awal merupakan keadaan anak sebelum
penelitian tindakan kelas ini dilakukan. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh
peneliti, hasil keterampilan motorik halus di kelompok A TK Kandangan 2
Purwodadi Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 anak terlihat masih rendah.
Hal ini bisa terlihat dari data hasil evaluasi peserta didik pada keterampilan motorik
halus. Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran
dapat dilihat pada tabel 4.3.
25
Tabel 4.3 Distribusi Keterampilan Motorik Halus pada Prasiklus
No. Kategori Jumlah anak Presentase
1. Kurang (K) 8 32%
2. Cukup (C) 7 28%
3. Baik (B) 10 40%
Jumlah 25 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 25 anak yang mencapai kategori Baik (B)
sebanyak 10 anak (40%), kategori Cukup (C) sebanyak 7 anak (28%), sedangkan
untuk kategori Kurang (K) sebanyak 8 anak atau (32%).
Kondisi tesebut dapat digambarkan pada diagram sebagai beikut.
Gambar 4.3. Persentase Keterampilan Motorik halus Prasiklus
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa peningkatkan keterampilan motorik halus
anak masih rendah. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan sebelumnya, strategi
pembelajaran yang digunakan guru monoton. Guru masih menerapkan pembelajaran
yang kurang memunculkan minat anak dan masih kurangnya sarana dan prasarana
32% 28%40%
Kurang Cukup Baik
PraSiklusPraSiklus
26
pembelajaran media yang digunakan kurang kreatif sehingga proses pembelajarannya
membosankan bagi anak. Pembelajaran berpusat pada guru, sehingga anak tidak aktif
dalam pembelajaran. Berdasarkan kondisi seperti tersebut, peneliti mengambil
tindakan kelas seperti yang telah direncanakan pada bab sebelumnya.
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Dalam siklus I terdiri dari tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
4.1.2.1 Perencanaan Tindakan
Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan perencanaan tindakan
berupa mengidentifikasi masalah, mendiagnosis dan kemudian mengembangkan
pemecahan masalah. Setelah itu peneliti menentukan indikator yang akan dicapai
pada proses pembelajaran. Dari indikator tersebut kemudian dituangkan pada RKH
siklus I yang terdiri dari tiga kali pertemuan (terlampir). Kemudian peneliti
menyiapkan alat peraga, bahan maupun lembar kegiatan anak yang akan digunakan
selama proses penelitian siklus I. Alat peraga maupun bahan yang digunakan sebagai
media pembelajaran di sini adalah gambar alat komunikasi, potongan-potongan
kardus, majalah, plastic snack dan lem. Selain itu, peneliti juga menyiapkan lembar
observasi yang akan digunakan selama proses pembelajaran dilaksanakan berupa
lembar observasi guru dan lembar observasi anak.
27
4.1.2.2 Tindakan dan Observasi
4.1.2.2.1 Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal (Pendahulan)
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin 9 Juni 2014 pada
pukul 07.00. Pelaksanaan kegiatan awal upacara bendera selanjutnya untuk memulai
proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu
peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan
kegiatan fisik motorik yaitu dengan berjalan ke depan dengan berjinjit. Kemudian
melakukan apersepsi berupa Tanya jawab tentang macam-macam alat komunikasi,
dengan menyebutkan jenis alat komunikasi. Peneliti memperlihatkan benda dan anak
menyebutkan nama benda tersebut.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
hari ini, pada hari pertama kegiatan dilakukan yaitu tentang meniru membuat garis
tegak datar menjadi televisi, kemudian membuat mozaik televisi dengan potongan-
potongan kardus bekas beserta lem yang akan digunakan dan membilang dengan
angka benda sampai 10. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh
terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti
memberikan kesempatan pada anak untuk membuat mozaik tersebut selama 60 menit.
28
3. Kegiatan Akhir
Pada RKH kegiatan akhir dilakukan Tanya jawab dengan menyebutkan benda
yang diperlihatkan. Selanjutnya anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan
sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur
dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan
pulang.
4.1.2.2.2 Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal (Pendahulan)
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 11 Juni 2014
pada pukul 07.00. Sebagai kegiatan awal untuk memulai proses pembelajaran,
peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan
presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan melakukan apersepsi.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
hari ini, pada hari kedua kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik telephone
dengan potongan-potongan plastic snack beserta lem yang akan digunakan. Sebelum
kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara
membuat mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan pada anak
untuk membuat mozaik tersebut selama 60 menit.
3. Kegiatan Akhir
29
Pada RKH kegiatan akhir dilakukan Tanya jawab tentang cara menggunakan
alat komunikasi selanjutnya anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari.
Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan
selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang.
4.1.2.2.3 Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Awal (Pendahulan)
Pertemuan ketiga pada siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at 13 Juni 2014
pada pukul 07.00. Sebagai kegiatan awal untuk memulai proses pembelajaran,
peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan
presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan melakukan apersepsi.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
hari ini, pada hari ketiga kegiatan dilakukan yaitu melipat kertas origami menjadi
amplop selanjutnya dilakukan kegiatan membuat mozaik Radio dengan potongan-
potongan majalah bekas beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan dimulai
peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik
tersebut. Selanjutnya anak melakukan kegiatan tersebut.
3. Kegiatan Akhir
Pada RKH kegiatan akhir dilakukan Tanya jawab guna alat komunikasi
selanjutnya anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan sehari. Peneliti memberi
30
pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur dan selalu belajar.
Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan pulang.
4.1.2.3 Hasil Tindakan dan Observasi
4.1.2.3.1 Hasil Tindakan
Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I maka diperoleh data
secara Diskriptif kuantitatif melalui penilaian nontes atau observasi. Data nilai anak
siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4
Distribusi Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus I
Penilaian keterampilan
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Jumlah anak % Jumlah anak % Jumlah anak % Kurang (K) 6 24% 5 20% 3 12%
Cukup (C) 11 44% 12 48% 9 36%
Baik (B) 8 32% 8 32% 13 52%
Dari hasil observasi siklus I pada tabel 4.4 yang diperoleh, kenaikan
presentase terletak pada Kategori Kurang (K), Cukup (C), dan Baik (B).
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.4 dapat di buat diagram seperti
gambar 4.4.
31
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I
Dari diagram diatas persentase keterampilan motorik halus anak dari siklus
I pertemuan III anak yang mencapai kriteria Kurang (K) adalah sebanyak 3 anak atau
12%, sedangkan anak yang mencapai kriteria Cukup (C) adalah sebanyak 9 anak atau
36% dan anak yang mendapat Kriteria Baik (B) sebanyak 13 anak atau 52%. Hasil
tindakan pada siklus I sudah mengalami peningkatan namun belum mencapai
indikator yang di tentukan.
4.1.2.3.2 Observasi
Hasil observasi kinerja guru dilihat dari Lembar Observasi Guru yang telah diisi
oleh observer guru kelas dan diperoleh hasil pada siklus I yaitu kategori baik dengan
jumlah 11 point atau 44% dan kategori sangat baik dengan jumlah 14 point atau 56%.
Adapun distribusi pengukuran kompetensi guru pada siklus I dapat dilihat pada
tabel 4.5 berikut ini.
24%20%
12%
44%48%
36%32% 32%
52%
P I P II P III
Kurang Cukup Baik
32
Tabel 4.5 Distribusi Kompetensi Guru Siklus I
No. Kategori Jumlah Presentase
1. Sangat Baik 14 56%
2. Baik 11 44%
3. Cukup - -
4. Kurang - -
Jumlah 25 100%
Dalam tabel 4.5 di atas, maka dapatdilihat bahwa 14 point dari jumlah total
25 point atau dengan presentase 56% sudah dilakukan dengan kategori sangat baik
pada siklus I.
4.1.2.4 Refleksi
Refleksi dari hasil observasi yang telah dilakukan oleh observer pada siklus
I masih ada beberapa anak yang masih mendapat kriteria Kurang sebanyak 3 anak
dan Kriteria Cukup sebanyak 9 anak, sehingga perlu dilakukan perbaikan agar hasil
belajar anak mencapai katagori Baik yang diharapkan yaitu 75% anak tuntas. Dari
hasil observasi kegiatan anak selama siklus I, masih ada sebagian anak yang masih
malas dalam mengerjakan kegiatan mozaik. Selain itu anak juga masih terburu-buru
dalam menempel potongan- potongan mozaik, maka peneliti perlu mengadakan
perbaikan pada pembelajaran siklus II agar ada peningkatan pada keterampilan
motorik halus anak bisa mencapai hasil yang optimal yaitu 75 % anak mendapat
kategori Baik (B). Hal yang dapat dilakukan sebagai perbaikan pada siklus II, antara
lain:
33
1. Guru meningkatkan penguasaan kelas supaya kelas tak lagi gaduh dengan cara
mengeraskan volume suara dan memberi aktifitas disela kegiatan seperti
bernyanyi.
2. Menggunakan apersepsi berupa permainan, agar anak selalu mendapat hal yang
baru dan selalu antusias.
3. Guru lebih efektif dalam membagi waktu agar semua yang tercantum dalam
RKH dapat dilaksanakan.
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan sebagai upaya perbaikan pada siklus I
dengan melihat kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalamnya. Dalam siklus II
ini, terdapat tiga kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut :
4.1.3.1 Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti merancang rencana
pembelajaran yang sudah dikembangkan sesuai dari hasil refleksi pada siklus I.
4.1.3.2 Tindakan dan Observasi
4.1.3.1.1 Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal (Pendahuluan)
Pertemuan pertama pada siklua II dilaksanakan pada hari Senin, 16 Juni 2014
pada pukul 07.00. Pelaksanaan kegiatan awal upacara bendera selanjutnya untuk
34
memulai proses pembelajaran, peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi.
Setelah itu peneliti melakukan presensi, menanyakan keadaan anak didik dan
dilanjutkan apersepsi berupa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pertemuan
berikutnya. Memberi kesempatan kepada anak untuk menjawab dan bertanya
mengenai materi yang belum jelas pada pertemuan berikutnya.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
hari ini, pada hari pertama kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik televisi
dan memperlihatkan potongan-potongan kardus bekas dengan potongan kombinasi
dari siklus I dan kertas origami beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan
dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat
mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan kesempatan pada anak untuk
membuat mozaik tersebut selama 60 menit. Kemudian untuk kegiatan berikutnya
finger-painting atau melukis dengan jari untuk membentuk televisi.
3. Kegiatan Akhir
Pada RKH kegiatan akhir anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan
sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur
dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan
pulang.
4.1.3.1.2 Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal (Pendahulan)
35
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu 18 Juni 2014
dimulai pada pukul 07.00. Untuk mengawali pembelajaran, guru mengucapkan salam
dan kemudian dilanjutkan dengan berdoa dan bernyanyi sebelum pembelajaran
dimulai. Selanjutnya guru melakukan presensi, apersepsi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran. Guru menunjukkan sebuah alat komunikasi dan kemudian dilanjutkan
serangkaian pertanyaan kepada anak seperti “ anak-anak coba perhatikan, ibu guru
membawa gambar apa ini?, coba kelompokkan mana yang termasuk alat
komunikasi?”, Siapa yang tahu? Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang “Alat komunikasi”. Peneliti memperlihatkan benda dan anak
menyebutkan nama benda tersebut.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
hari ini, pada hari kedua kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik Radio
dengan potongan-potongan majalah bekas kombinasi dari siklus I dan kertas origami
beserta lem yang akan digunakan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan
contoh terlebih dahulu bagaimana cara membuat mozaik tersebut.
3. Kegiatan Akhir
Pada RKH kegiatan akhir anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan
sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur
dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan
pulang.
36
4.1.3.1.3 Pertemuan Ketiga
1. Kegiatan Awal (Pendahulan)
Pertemuan ketiga pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis 19 Juni 2014
pada pukul 07.00. Sebagai kegiatan awal untuk memulai proses pembelajaran,
peneliti mengucapkan salam, berdoa, dan bernyanyi. Setelah itu peneliti melakukan
presensi, menanyakan keadaan anak didik dan dilanjutkan melakukan apersepsi.
Selanjutnya dilakukan kegiatan fisik motorik yaitu bermain bola basket.
2. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan
hari ini, pada hari ketiga kegiatan dilakukan yaitu tentang membuat mozaik
Telephone dengan potongan-potongan plastik snack beserta lem yang akan
digunakan. Sebelum kegiatan dimulai peneliti memberikan contoh terlebih dahulu
bagaimana cara membuat mozaik tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan kegiatan
mewarnai gambar telephone. Untuk melakukan pengamatan ini peneliti dibantu oleh
guru kelompok A sebagai obsever dan teman sejawt sabagai dokumentator.
3. Kegiatan Akhir
Pada RKH kegiatan akhir anak diajak untuk mengulang kembali kegiatan
sehari. Peneliti memberi pesan kepada anak untuk tidur siang, makan dengan sayur
dan selalu belajar. Kegiatan selanjutnya bernyanyi, berdoa mau pulang, salam dan
pulang.
37
4.1.3.3 Hasil Tindakan dan Observasi
4.1.3.3.1 Hasil Tindakan
Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus II maka diperoleh data
Diskripstif kuantitatif melalui penilaian nontes atau observasi. Data nilai anak siklus
II dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Distribusi Hasil Belajar dan Ketuntasan Siklus II
Penilaian
Keterampilan
Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III
Jumlah
anak
% Jumlah
anak
% Jumlah
anak
%
Kurang (K) 2 8% 0 0% 0 0%
Cukup (C) 11 44% 9 36% 4 16%
Baik (B) 12 48% 17 68% 21 84%
Dari hasil perbaikan siklus II pada tabel 4.6 yang diperoleh, kenaikan
presentase terletak pada kriteria Cukup (C) dan criteria Baik (B). Dalam siklus II
masih terdapat 4 siswa. Berikut disajikan mengenai distribusi hasil peningkatan
keterampilan motorik halus siklus II pada tabel 4.5.
38
Gambar 4.5 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II
Berdasarkan gambar 4.5 hasil pengamatan yang dilakukan dengan lembar
observasi anak dari siklus II pertemuan III anak yang mendapat kriteria Kurang (K) 0
anak atau 0%, sedangkan anak yang masih mendapat kriteria Cukup (C) adalah 4
anak atau 16% dan anak yang mencapai kriteria Baik (B) adalah sebanyak 84%. Dari
hasil tersebut dapat dikatakan berhasil karena sudah mencapai indikator keberhasilan
sebesar 84%.
4.1.3.3.2 Observasi
Hasil observasi kinerja guru dilihat dari Lembar Observasi Guru yang telah diisi
oleh obsever guru kelas dan diperoleh hasil pada siklus II yaitu kategori baik dengan
jumlah 3 point atau 12% dan kategori sangat baik dengan jumlah 22 point atau 88%.
Adapun distribusi pengukuran kompetensi guru pada siklus II dapat dilihat pada tabel
4.7.
8%0% 0%
44%36%
16%
48%
68%84%
P I P II P III
Kurang Cukup Baik
39
Tabel 4.7 Distribusi Kompetensi Guru Siklus II
No. Kategori Jumlah Presentase
1. Sangat Baik 22 88%
2. Baik 3 12%
3. Cukup - -
4. Kurang - -
Jumlah 25 100%
Dalam tabel 4.7 di atas maka dapat dilihat bahwa kompetensi guru sudah
mencapai ≥80% pada siklus II ini.
4.1.3.4 Refleksi
Berdasarkan refleksi dan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus II
seluruh anak sudah mencapai ketuntasan dalam belajar. Dari hasil pelaksanaan
pembelajaran siklus II menjukkan terjadinya peningkatan keterampilan motorik halus
dengan menggunakan media mozaik. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kinerja
yang diharapkan telah tercapai.
40
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Analisi penelitian tindakan kelas pasa Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II setelah
menggunakan kegiatan mozaik diperoleh hasil belajar seperti tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Belajar Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II
Tahap Awal Kurang Cukup Baik
f % f % f %
Pra Siklus 8 32% 7 28% 10 40%
Siklus I 3 12% 9 36% 13 52%
Siklus II 0 0% 4 16% 21 84%
Berdasarkan tabel 4.8 anak yang mencapai keterampilan motorik halus
pada Prasiklus dengan Kriteria Baik (B) meningkat sebanyak 10 anak atau 40%,
Kriteria Cukup (C) sebanyak 7 anak atau 28%, Kriteria Kurang (K) sebanyak 8 anak
atau 32%. Siklus I dengan Kriteria Baik (B) meningkat sebanyak 13 anak atau
sebesar 52%, untuk kriteria Cukup (C) menurun menjadi 9 anak atau 36%, kriteria
Kurang (K) menurun menjadi 3 anak atau 12%. Selanjutnya pada siklus II Kriteria
Baik (B) meningkat sebanyak 21 anak atau 84 %, untuk Kriteria Cukup (C) menurun
menjadi 4 anak atau 16%, untuk Kriteria Kurang (K) menurun menjadi 0 anak atau 0
%.
41
Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.8 dapat dibuat diagram
seperti pada gambar 4.6
Gambar 4.6 Diagram Persentase Perbandingan PraSiklus, Siklus I, dan Siklus II
Diagram di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada ketuntasan
hasil belajar anak TK A Kandangan 2 Purwodadi keterampilan motorik halus antara
prasiklus dengan kriteria Kurang (K) sebanyak 8 anak atau 32%, kriteria Cukup (C)
sebanyak 7 anak atau 28 % dan kriteria Baik (B) sebanyak 10 anak atau 40%. Siklus I
dengan kriteria Kurang (K) sebanyak 3 anak atau 12%, kriteria Cukup (C) sebanyak 9
anak atau 36% dan kriteria Baik (B) sebanyak 13 anak atau 52%. Selanjutnya siklus
II dengan kriteria Kurang (K) sebanyak 0 anak atau 0%, kategori Cukup (C) sebanyak
4 anak 16%, dan kategori Baik (B) sebanyak 21 anak atau 84%.
32%
12%0%
28%36%
16%
40%52%
84%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Kurang Cukup Baik
42
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi prasiklus, siklus I dan
siklus II membuktikan bahwa kegiatan mozaik membantu guru untuk peningkatan
keterampilan motorik halus yang menarik dan bervariatif. Hasil penelitian
peningkatan keterampilan motorik halus melalui kegiatan mozaik ini mendukung
penelitian yang relevan sebelumnya yaitu penelitian dari Lolita Indraswari (2011)
yang sama-sama meneliti motorik halus dengan menggunakan media mozaik.
Berdasarkan hasil observasi penelitian dari peneliti diatas, kegiatan mozaik telah
meningkatkan keterampilan motorik halus.