Post on 06-Feb-2018
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum SMA Negeri 1 Salatiga
Pada 1 Juli yayasan SMA B didirikan oleh beberapa tokoh, terutama mereka
yang berada di DPRD Salatiga dan beberapa ilmuan seperti Mr Djoo Soetontro.
Pembentukan yayasan ini dimaksudkan untuk membantu warga di Salatiga memiliki
pendidikan lebih lanjut, dan mendapatkan uiian nasional di Salatiga karena hasil
tersebut bisa digunakan untuk mendaftar dan bisa mengikuti ujian nasional di
Semarang. Setelah mendapatkan surat ijin dari Jakarta SMA B didirikan sebagai
sekolah tinggi swasta senior yang pada tanggal 1 Agustus 1954 di Jl. Diponegoro 39.
Dua tahun kemudian pada 1 Agustus 1956 SMA B secara resmi diumumkan
sebagai SMA Negeri 1 Salatiga. Karena daerah yang sempit, SMA Negeri 1 Salatiga
meminjam SGTK pada jalan kartini, kemudian tahun 1963/1964 harus digunakan
SMP 2 dan pada tahun berikutnya juga digunakan oleh SMP 1 dimana pelajaran yang
diadakan pada sore hari. Pada 27 Mei 1966 SMA Negeri 1 Salatiga diijinkan oleh
PEPEKUPER Salatiga untuk menempati bangunan CHKI dijalan kesatrian (sekarang
jalan A. Yani) disamping bangunan di Jl. Diponegoro 39.
Pada tahun 1967 beberapa kelas SMA 1 menduduki daerah pada jalan kemiri,
dimana M. Soedijono, Walikota serta pemimpin yayasan SMA Negeri 1 berhasil
33
membuat lahan milik SMA Negeri 1 Salatiga. Kemudian, kelas dijalan ksatrian dan
jalan diponegoro secara bertahap pindah kejalan kemiri 1. SMA Negeri 1 Salatiga
saat ini memiliki jumlah guru dan karyawan sekitar 110 orang dan jumlah siswa
sebanyak 976 siswa dari kelas X,XI,XII dan kelas akselerasi.
SMA Negeri 1 Salatiga dipilih oleh peneliti sebagai tempat penelitian
berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan pada bagian pendahuluan. Peneliti
juga mempunyai pertimbangan lain waktu dan biaya yang praktis karena peneliti
tinggal disekitar wilayah SMA Negeri 1 Salatiga.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pegawai di SMA Negeri 1 Salatiga
Komite Sekolah Kepala Sekolah
Tata Usaha
Waka Managemen
Mutu
Waka
Kurikulum
Waka Sarana
Prasarana
Waka Kesiswaan Waka
Humas
Guru/Wali Kelas
34
Berikut ini merupakan tugas pokok dan fungsi pegawai di SMA Negeri 1
Salatiga :
1. Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap pemerintah kota dan dinas
pendidikan dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan disekolah,
sesuai dengan visi dan misi disekolah.
2. Tata Usaha bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas terselenggaranya
seluruh kegiatan ketatausahaan dan pelaksanaan fungsi hubungan masyarakat.
3. Waka Manajemen Mutu bertanggung jawab memastikan bahwa proses yang
diperlukan untuk pelaksanaan sistem manajemen mutu ditetapkan, diterapkan
dan dipelihara, melaporkan kepada kepala sekolah tentang kerja sistem
manajemen mutu disekolah dan kebutuhan apapun untuk perbaikannya,
membangkitkan kesadaran disekolah tentang pentingnya harapan stakeholders,
menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan
system manajemen mutu.
4. Waka Kurikulum bertanggung jawab atas kepala sekolah atas terlaksananya
KTSP, KBM, dan penilaian.
5. Waka Sarana Prasarana bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas
terlaksananya pembangunan pemeliharaan dan perawatan sarana prasana.
6. Waka Kesiswaan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam
penyelenggaraan PPDB dan kegiatan bidang kesiswaan.
7. Waka Humas bertanggung jawab kepada kepala sekolah atas pembinaan,
pemberdayaan, dan pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan.
35
8. Guru/wali kelas bertanggung jawab kepada kepala sekolah berkenaan dengan
proses kegiatan mengajar menurut tingkat yang diajarkan.
Visi SMA Negeri 1 Salatiga
“Beriman, berkarakter, berbudaya, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan”
Misi SMA Negeri 1 Salatiga
1) Mewujudkan insan yang bertaqwa melalui pendidikan dengan melaksanakan
ajaran agama.
2) Mewujudkan insan berahklak mulia melalui keteladanan.
3) Mewujudkan insan berkarakter melalui kegiatan intrakurikuler,
ekstrakurikuler dan kegiatan organisasi sekolah.
4) Mewujudkan insan yang benar meneliti dan cinta lingkungan.
5) Mewujudkan insan yang menjunjung tinggi kebersamaan, kekeluargaan, dan
kegotongroyongan.
6) Mewujudkan insan yang aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif secara nasional
dan interasional.
7) Mewujudkan insan yang berperilaku hidup bersih dan sehat.
8) Mewujudkan insan yang perduli dan berupaya dalam pengelolaan lingkungan
hidup.
36
4.1.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga
Keberhasilan seorang pemimpin sangat bergantung dari kemampuannya untuk
membangun orang-orang disekitarnya, karena keberhasilan sebuah organisasi sangat
tergantung kepada potensi sumber daya manusia didalam organisasi tersebut.
Berkaitan dengan hal tersebut kepemimpinan yang dilakukan oleh kepala sekolah di
SMA Negeri 1 Salatiga pada umumnya sudah baik namun dalam pelaksanaan yang
sebenarnya masih memiliki kendala. Kendala yang sering dihadapi oleh kepala
sekolah biasanya kendala dari SDM (sumber daya manusia) itu sendiri yang susah
untuk berubah dan tidak menerima perubahan yang ada.
Menyiasati hal tersebut dalam kepemimpinannya, kepala sekolah memiliki
strategi yang dilaksanakan berdasarkan SOP (Standar Operasional Pelaksanaan),
selain SOP dilaksanakan juga manajemen mutu dan setiap bulannya dilakukan
pengamatan sehingga akan diketahui sudah sampai dimana pelaksanaan yang sudah
dilakukan.
4.1.3 Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga
Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di SMA Negeri 1 Salatiga pada umumnya berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi
kepala sekolah dalam hal peran kepemimpinan kepala sekolah disekolah dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Tugas pokok dan fungsi kepala sekolah mencakup
37
tujuh hal yaitu kepala sekolah sebagai pendidik, pemimpin, pengelola, administrator,
wirausahawan, pencipta iklim kerja, dan penyelia.
Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil data yang diperoleh ketika di
lapangan terkait dengan peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga.
1. Pendidik
Dalam menjalankan perannya sebagai pendidik, kepala sekolah SMA Negeri
1 Salatiga tidak hanya dituntut untuk memiliki wawasan luas, selain memiliki
wawasan luas kepala sekolah juga dituntut untuk memiliki strategi-strategi dalam
mengembangkan kualitas sekolah di bidang pendidikan. Dalam hal mengembangkan
kualitas pendidikan disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memilki strategi,
strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah antara lain melakukan kegiatan
perencanaan, pengelolaan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengembangkan kualitas pendidikan
disekolah secara efektif dan efisien. Selain itu dilakukan juga manajemen mutu dalam
hal ini dilakukan pengecekan setiap bulannya untuk mengetahui apakah dari setiap
strategi yang ada sudah terealisasi sampai dimana dan juga untuk mengetahui apakah
dari strategi tersebut memiliki kendala atau tidak, sehingga tugas dari kepala sekolah
sebagai pendidik dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah dapat
terwujud dan berjalan dengan baik.
38
2. Pemimpin
Sebagai pemimpin kepala sekolah berfungsi menggerakkan semua potensi
sekolah khususnya menggerakkan tenaga guru dan tenaga kependidikan. Sebagai
pemimpin kepala sekolah juga memiliki tugas yang berorientasi kepada visi dan misi
sekolah untuk mencapai tujuan sekolah berdasarkan visi dan misi yang telah
ditentukan.
Sebagai pemimpin di SMA Negeri 1 Salatiga kepala sekolah dituntut memiliki
kepribadian yang teladan dan selalu bertindak sesuai norma-norma dan aturan yang
berlaku serta memberikan teladan dalam seluruh aspek kehidupan. dalam hal
menggerakkan semua potensi sekolah terutama tenaga guru dan tenaga kependidikan
kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada guru dan karyawan dengan
memberikan tunjangan kinerja dan reward, dengan diberikan tunjangan kerja dan
reward akan memotivasi para guru untuk memberikan yang terbaik dalam proses
mengembangkan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga.
3. Pengelola
Sebagai pemimpin dan sebagai pengelola disekolah peran yang dilakukan oleh
kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga dalam hal ini yaitu menjalankan program IHT
(In House Training) selain IHT dilakukan juga diklat yang berkaitan dengan program-
program baru dengan pembelajaran dan kurikulum, selain itu kepala sekolah
mengadakan bitek (bimbingan teknologi) untuk para guru yang dirasa masih kurang
dalam penguasaan atau penggunaan teknologi. Penyelenggaraan bitek sangat
39
membantu para guru dan karyawan disekolah karena dengan adanya bitek ini dapat
membantu para guru dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar
disekolah dapat dilakukan dengan mudah.
Dalam kepemimpinannya kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga tidak hanya
menjalankan IHT, diklat dan bitek. Kepala sekolah dalam kepemimpinannya setiap
hari senin juga melaksanakan pembinaan terhadap para guru untuk lebih memotivasi
kinerja dari para guru.
4. Administrator
Dalam peran kepemimpinannya sebagai administrator kepala sekolah SMA
Negeri 1 Salatiga mewajibkan setiap guru untuk berperan aktif dalam kegiatan-
kegiatan dan program-program yang sudah direncanakan. Hal ini dilakukan sebagai
sarana untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran dalam rangka meningkatkan proses
kinerja guru. Selain itu kepala sekolah selalu mengikutsertakan setiap guru untuk
mengikuti setiap kegiatan yang ada baik dalam tingkat kota, provinsi maupun
nasional.
Sebagai pemimpin kepala sekolah melaksanakan pendekatan-pendekatan baru
dalam rangka meningkatkan kapasitas sekolah dengan melakukan perubahan-
perubahan kearah yang lebih baik demi meningkatkan kualitas pendidikan disekolah
yang dipimpinnya.
40
5. Wirausahawan
Peran kepemimpinan kepala sekolah sebagai wirausahawan berfungsi sebagai
inspirator bagi munculnya ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah. Ide-
ide kreatif diperlukan oleh sekolah jika memiliki sumberdaya keuangan. Di SMA
Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah memberikan perubahan-perubahan dengan
mengembangkan potensi-potensi yang sudah ada dan digabungkan dengan ide-ide
yang akan diterapkan untuk menentukan kualitas pendidikan di sekolah .
Sebagai pemimpin di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah selalu
memberikan dorongan kepada siswa untuk mengikuti setiap perlombaan dan selalu
melakukan pendekatan personal yang baik dengan lingkungan sekitar, dalam hal ini
kepala sekolah selalu memberikan dukungan penuh terhadap siswa siswi untuk
mengikuti perlombaan sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang baik dan
dapat menunjang kualitas pendidikan disekolah yang dipimpinnya.
6. Pencipta Iklim kerja
Kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga dengan perannya sebagai pencipta
iklim kerja harus mampu menciptakan iklim kerja yang baik, yang kondusif sehingga
dapat meningkatkan semangat kerja guru dan karyawan yang ada disekolah. Selain
itu kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga selalu memberikan pembinaan kepada para
guru dan karywan disekolah sehingga mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya sesuai dengan program-program yang sudah direncanakan.
41
Selain melakukan pembinaan kepala sekolah selalu memberikan reward
kepada para guru yang memiliki prestasi dan selalu memberikan tunjangan kerja
kepada setiap guru dan karyawan yang telah menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik, sehingga meningkatkan semangat para guru dan karyawan
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik disekolah sehingga
kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga dapat berjalan terwujud dengan
tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan bersama.
7. Penyelia
Berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah, kepala sekolah
SMA Negeri 1 Salatiga melakukan kewajiban dan tugas disekolah sebagai penyelia
atau supervisor. Sebagai supervisor kepala sekolah melakukan pembinaan kepada
guru, kepala sekolah dalam pembinaan yang dilakukan memberikan arahan-arahan
dan masukan kepada para guru dan tenaga kependidikan sehingga tugas dan tanggung
jawab dari guru dapat terlaksana dengan baik.
Sebagai supervisor disekolah kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memiliki
kewajiban memberikan solusi jika terdapat permasalahan yang terjadi disekolah
antara guru dengan guru. Kepala sekolah dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada biasanya melakukan sharing sehingga dengan adanya sharing yang dilakukan
dari permasalahan tersebut akan menemui jalan keluar. Sebagai supervisor disekolah
kepala sekolah SMA Negeri 1 Salatiga memiliki kewajiban untuk mengawasi
jalannya proses belajar mengajar disekolah, di SMA Negeri 1 Salatiga kepala sekolah
42
melakukan pengawasan dengan menggunakan aplikasi cctv yang ada di telepon
genggam untuk mengawasi proses belajar mengajar disekolah, seharusnya kepala
sekolah tidak hanya mengandalkan aplikasi cctv saja tetapi harus turun langsung
dalam melakukan pegawasan terhadap guru dalam proses belajar mengajar.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga
Peran kepemimpinan kepala sekolah merupakan aspek dinamis dari
kedudukan atau status dan keberhasilan dari peran kepemimpinan kepala sekolah
sangat bergantung dari kemampuannya membangun orang-orang disekitarnya. Peran
kepemimpinan kepala sekolah berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dari kepala
sekolah, dalam dunia pendidikan kepala sekolah memiliki tugas mengelola
penyelenggaraan kegiatan pendidikan.
Di SMA Negeri 1 Salatiga, kepala sekolah melakukan kewajibannya
melaksanakan tugas pokok kepala sekolah dengan mengelola penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran dengan melaksanakan kegiatan perencanaan
dan menggerakan semua potensi yang ada sehingga dalam pencapaian tujuan
meningkatkan kualitas pendidikan disekolah dapat terlaksana dengan baik dan dalam
pelaksanaannya berjalan secara efektif dan efisien.
43
4.2.2 Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan di SMA Negeri 1 Salatiga
1. Pendidik
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik, kepala sekolah harus
memiliki strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan yang ada disekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan disekolah
yang dipimpinnya.
“Sebagai edukator, kepala sekolah harus senantiasa
berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor
pengalaman akan sangat mempengrauhi profesionalisme
kepala sekolah,terutama dalam mendukung terbentuknya
pemahaman tenaga kependidikan terhadap pelaksanaan
tugasnya.”
Dalam hal meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para
guru, kepala sekolah harus mengikutsertakan para guru dalam pelatihan-pelatihan
untuk menambah wawasan dari para guru. Pelatihan-pelatihan yang dilakukan
berkaitan dengan tenaga kependidikan guru seperti MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran), MGP (Musyawarah Guru Pembimbing), KKG (Kelompok Kerja Guru).
Selain itu kepala sekolah juga memiliki strategi-strategi yang harus dilakukan seperti
melakukan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi pembelajaran demi terciptanya
iklim sekolah yang kondusif.
26) E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 98-100
44
2. Pemimpin
Sebagai pemimpin kepala sekolah harus mampu memberikan petunjuk dan
pengawasan terhadap tenaga pendidikan. “Kemampuan yang harus diwujudkan
kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan
terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil
keputusan, dan kemampuan berkomunikasi”.
Dalam menjalankan tugas sebagai kepala sekolah bukan hal yang mudah
karena harus menjadi kepala dari suatu sekolah. Kepala sekolah harus memiliki
kepribadian yang kuat dan mampu mengambil keputusan dengan baik. “Kepribadian
kepala sekolah sebagai leader akan tercermin dalam sifat-sifat jujur, percaya diri,
tanggung jawab, berani mengambil resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang
stabil, teladan”. Kepala sekolah juga harus mampu berkomunikasi dengan baik, baik
itu berkomikasi dengan tamu, tenaga kependidikan maupun siswa-siswa disekolah.
“Kemampuan berkomunikasi akan tercermin dari kemampuannya untuk
berkomunikasi secara lisan dengan tenaga kependidikan disekolah, menuangkan
gagasan dalam bentuk tulisan, berkomunikasi secara lisan dengan peserta didik,
berkomunikasi secara lisan dengan orang tua dan masyarakat sekitar lingkungan
sekolah”. Di dalam pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh kepala sekolah, tugas dan
tanggung jawab yang dilakukan harus berorientasi dengan visi dan misi disekolah
sehingga semua yang dilakukan sesuai dan dapat berjalan dengan baik.
27)
E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 115-116
45
3. Pengelola
Dalam melakukan peran dan fungsinya sebagai pengelola (manajer), kepala
sekolah harus memiliki strategi yang tepat dan kemampuan untuk memberdayakan
tenaga kependidikan. Sebagai kepala sekolah dengan perannya sebagai manajer,
kepala sekolah dituntut harus mampu dan mau mendayagunakan seluruh sumber daya
yang ada disekolah demi tercapainya visi dan misi yang telah ditetapkan. Selain itu
sebagai pengelola (manajer) kepala sekolah juga dituntut untuk mampu menghadapi
berbagai persoalan yang ada disekolah serta dapat mempertanggung jawabkan setiap
keputusan yang telah diambil atau diputuskan.
“Sebagai manajer disekolah, kepala sekolah harus
mampu memberdayakan tenaga kependidikan disekolah
harus diwujudkan dalam pemberian arahan secara
dinamis, pengkoordinasian tenaga kependidikan dalam
pelaksanaan tugas, pemberian hadiah (reward) bagi
mereka yang berprestasi, dan pemberian hukuman
(punishment) bagi yang kurang disiplin dalam
menjalankan tugas”.
Sebagai seorang pengelola (manajer) disekolah, kepala sekolah harus selalu
memberikan arahan dan pembinaan kepada tenaga kependidikan agar supaya apa
yang menjadi kendala dalam bidang pendidikan disekolah dapat terselesaikan dengan
baik.
28)E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 106
46
Selain itu sebagai tenaga kependidikan berhak mendapatkan penghargaan jika
memiliki prestasi dan penghargaan diberikan langsung oleh kepala sekolah kepada
tenaga kependidikan yang memiliki prestasi, sebaliknya kepala sekolah berhak
memberikan hukuman (punishment) kepada tenaga kependidikan yang lalai dalam
menjalankan tugasnya, sanksi yang biasa diberikan berupa penundaan dalam
memberikan tunjangan, tunjangan akan diberikan apabila tenaga kependidikan telah
menyelesaikan tugasnya dan adanya bukti yang ditunjukan kepada kepala sekolah.
4. Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki kebijakan tertinggi disekolah
yang dipimpinnya. Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang
sangat erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat
pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh program sekolah”. Dalam hal
ini kepala sekolah dituntut harus memiliki kemampuan untuk mengelola semua yang
ada didalam sekolah agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
yang sudah ditetapkan.
Sebagai administrator kepala sekolah juga memiliki tugas mengembangkan
dan meningkatkan pembelajaran yang ada disekolah, memberikan tugas-tugas kepada
29)E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 107
47
5. Wirausahawan
Kepala sekolah sebagai wirausahawan menjalankan tugas dan kewajibannya
disekolah dengan memberikan ide-ide kreatif dan inovatif dalam mengelola sekolah.
Dalam pelaksanaannya kepala sekolah akan bekerja dan melakukan setiap tugasnya
dengan kreatif, disiplin, keteladanan, serta rasional dan objektif.
“Kreatif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan
profesionalisme tenaga kependidikan disekolah,
kepala sekolah harus berusaha mencari gagasan dan
cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya.”
“Keteladanan, dimaksudkan bahwa dalam
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan
disekolah, kepala sekolah harus berusaha memberikan
teladan dan contoh yang baik.”
“Rasional dan objektif, dimaksudkan bahwa dalam
meningkatkan professionalisme tenaga kependidikan
di sekolah, kepala sekolah harus berusaha bertindak
berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif.”
Sebagai wirausahawan, kepala sekolah melaksanakan tugas dan kewajibannya
dengan strategi yang tepat sehingga dapat menjalin hubungan yang baik dengan
lingkungan sekitar. Selain itu dalam proses mencari gagasan-gagasan atau ide-ide
baru kepala sekolah sebagai pimpinan disekolah memberikan pembinaan-pembinaan
kepada tenaga kependidikan, agar supaya tenaga kependidikan dapat memahami
dengan baik dan dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi sekolah.
30)E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 118-119
48
6. Pencipta Iklim Kerja
Sebagai seorang pencipta iklim kerja, kepala sekolah harus memiliki strategi
yang baik dan tepat dalam memberikan arahan serta motivasi kepada tenaga
kependidikan disekolah. Dalam hal memberikan arahan dan motivasi ini supaya
tenaga kependidikan disekolah dalam pelaksanaan tugas disekolah memiliki
semangat sehingga semua dapat berjalan dengan baik. “Motivasi ini dapat
ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja,
disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar (PSB)”.
Sebagai kepala sekolah harus dituntut mampu menciptakan lingkungan yang
kondusif dan menanamkan sikap disiplin kepada semua anggota didalam sekolah,
memberikan motivasi kepada tenaga kependidikan merupakan hal yang mampu
membangkitkan semangat tenaga kependidikan disekolah sehingga dapat
melaksanakan tugas dengan optimal.
7. Penyelia (Supervisor)
Sebagai penyelia (supervisor) kepala sekolah dituntut mampu melakukan
pembinaan professional kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, hal ini
dilakukan untuk memberikan pengarahan-pengarahan kepada semua tenaga
kependidikan di sekolah
31)E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Hal 120-121
49
sehingga dalam menjalankan tugas tidak memiliki kendala dan tujuan kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif dan efisien
Dalam menjalankan tugasnya sebagai supervisor, kepala sekolah hendaknya
memiliki sikap yang terbuka dan tidak menjaga jarak dengan semua tenaga
kependidikan disekolah, sehingga jika ada salah satu dari tenaga kependidikan yang
memiliki permasalahan di sekolah kepala sekolah dapat menyelesaikan dan
memecahkan permasalahan dengan memberikan solusi dan permasalahan tersebut
dapat dipecahkan bersama-sama sehingga tidak akan terdapat masalah yang sampai
berlarut-larut yang dapat mengganggu jalannya pembelajaran disekolah.
Sebagai supervisor di sekolah, kepala sekolah juga dituntut mampu
mengawasi jalannya pembelajaran yang ada disekolah, kepala sekolah tidak hanya
mengawasi dari aplikasi cctv yang ada di telepon genggam saja melainkan kepala
sekolah harus turun langsung untuk melakukan pengawasan sehingga kepala sekolah
juga dapat mengetahui apa yang terjadi didalam kelas adakah dari semua tenaga
kependidikan yang mengalami kesulitan di dalam proses belajar mengajar dan jika
ada kepala sekolah akan dengan mudah memberikan solusi karena melihat langsung
permasalahan apa yang dihadapi oleh guru didalam kelas.