Post on 08-Apr-2019
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Keadaan dan Letak Geografis
Kota Gorontalo merupakan ibu kota provinsi Gorontalo. Secara geografis
mempunyai luas 79,03 km² atau 0,65 % dari luas provinsi Gorontalo dibagi
menjadi 9 kecamatan, terdiri dari 50 kelurahan, 239 RW, dan 753 RT. Kecamatan
kota Barat terdiri dari 7 kelurahan, Kecamatan Dungigi 5 kelurahan, Kecamatan
kota Selatan 5 kelurahan, Kecamatan kota Timur 6 kelurahan, Kecamatan
Hulontalangi 5 kelurahan, Kecamatan Dumbo Raya 5 keurahan, Kecamatan kota
Utara 6 kelurahan, Kecamatan kota Tengah 6 kelurahan dan Kecamatan Sipatana
5 kelurahan. Dari 9 kecamatan dan 50 kelurahan yang ada di kota Gorontalo,
kecamatan dan kelurahan dengan luas terbesar adalah kecamatan kota Barat.
Secara astronomis, kota Gorontalo terletak antara 00º 28' 17'' - 00' 35' 56''
lintang utara dan antara 122º 59' 44'' - 123º 05' 59'' Bujur Timur. Berdasarkan
posisi geografisnya, kota Gorontalo memiliki batas-batas wilayah: sebelah utara
berbatasan dengan kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango, sebelah selatan
berbatasan dengan Teluk Tomini, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan
Telaga dan Batudaa Kabupaten Gorontalo, dan sebelah timur kota Gorontalo
berbatasan langsung dengan kecamatan Kabila Kabupaten Bone Bolango.
4.1.2 Keadaan Penduduk
Berdasarkan hasil sensus penduduk dan registrasi kependudukan yang
dilaksanakan di kota Gorontalo menunjukan bahwa, Gorontalo mempunyai
jumlah penduduk sebesar 196.897 jiwa. Yang terdiri dari laki-laki 97.871 jiwa,
dan perempuan berjumlah 99.026 jiwa.Dengan tingkat kepadatan penduduk 2.491
orang/km².Lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.Keadaan Penduduk Kota Gorontalo menurut kecamatan dan jenis
kelamin.
Penduduk (Orang)
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Kota Barat 10.970 11.252 22.222
Dungigi 12.128 12.405 24.533
Kota Selatan 11.792 12.149 23.941
Kota Timur 13.493 13.698 27.191
Hulontalangi 8.552 8.350 16.902
Dumbo Raya 9.307 9.146 18.453
Kota Utara 8.911 8.968 17.879
Kota Tengah 13.815 14.096 27.911
Sipatana 8.903 8.962 17.865
Jumlah 97.871 99.026 196.897
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kota Gorontalo.
Tabel 2. Keadaan penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamain di kota
Gorontalo.
Penduduk (Orang)
Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah
0-4 9.880 9.205 19.084
5-9 10.326 9.295 19.621
10-14 9.340 8.727 18.067
15-19 9.587 10.496 20.083
20-24 9.342 9.529 18.871
25-29 8.930 8.874 17.803
30-34 7.980 8.079 16.059
35-39 7.789 7.709 15.498
40-44 6.818 6.916 13.733
45-49 5.535 5.675 11.210
50-54 4.458 4.582 9.040
55-59 3.177 3.411 6.589
60-64 2.099 2.634 4.733
65-69 1.253 1.718 2.970
70-74 785 1.173 1.958
55 + 573 1.004 1.577
Jumlah/Total 97.871 99.026 196.897
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Gorontalo.
Tabel 3. Sistem kepercayaan yang dianut masyarakat kota Gorontalo.
Sistem kepercayaan yang dianut Jumlah %
Islam 97,20 %
Protestan 1,86 %
Katolik 0,54 %
Budha 0,29 %
Hindu 0,12 %
Tabel 4. Presentase Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang diantut di
kota Gorontalo.
Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha
Kota Barat 99,40 0,55 0,02 0,03 0,02
Dungigi 96,24 2,67 0,69 0,11 0,27
Kota Selatan 92,43 4,22 2,11 0,01 1,24
Kota Timur 97,55 1,25 0,37 0,03 0,80
Hulonthalangi 95,34 4,06 0,48 - 0,12
Dumbo Raya 96,41 2,91 0,47 0,00 0,21
Kota Utara 96,61 3,03 0,09 0,27 -
Kota Tengah 96,76 2,59 0,28 0,18 0,19
Sipatana 99,21 0,66 0,08 0,02 0,04
Jumlah 97,20 1,86 0,54 0,12 0,29
Sumber: Kementrian Agama Kota Gorontalo.
Tabel 5. Presentase penduduk menurut status perkawinan di kota Gorontalo.
Kelompok
Umur
Belum Kawin
Kawin
Cerai Hidup
Cerai Mati
Laki-Laki
10-24 93,48 6,52 0,00 0,00
25-49 10,85 87,59 1,57 0,00
50 + 3,00 85,55 0,48 10,97
Perempuan
10-24 88,15 10,66 1,19 0,00
25-49 8,00 85,34 3,04 3,62
50 + 5,52 59,03 2,68 32,77
Sumber: BPS Kota Gorontalo.
4.1.3 Keadaan Pendidikan
Pendidikan merupakan halmendasar dari salah satu faktor utama dalam
penunjang pembangunan yang ada. Pendidikan dapat menciptakan sumberdaya
manusia yang berkualitas disegala bidang kehidupan bermasyarakat, seperti
halnya keadaan pendidikandi kota Gorontalo yang harus tetap mendapat perhatian
dari pemerintah, baik dari segi kualitas pendidikan itu sendiri maupun sarana dan
prasarana penunjang pendidikan yang ada. lebih jelasnya menyangkut keadaan
pendidikan di kota Gorontalo dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 6. Keadaan pendidikan di kota Gorontalo.
Kecamatan
Murid
TK RA SD MI SMP MTs SMA MA SMK
Kota Barat 390 34 2.547 262 817 - 908 - 530
Dungigi 369 - 2.195 147 364 86 - - -
Kota Selatan 653 - 2.498 92 4.024 483 799 290 711
Kota Timur 692 - 2.993 113 443 - 883 - -
Hulonthalangi 497 - 2.552 112 333 - - - -
Dumbo Raya 285 - 1.995 - 310 - - - -
Kota Utara 297 82 1.519 454 281 291 599 223 69
Kota Tengah 454 259 2.847 628 1.292 31 101 - 1.595
Sipatana 413 41 2.203 - - 674 - 561 2.337
Jumlah 4.050 416 21.319 1.818 7.864 1.565 3.290 1.074 5.242
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Gorontalo.
Tabel 7.Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan di Kota Gorontalo.
Kecamatan
Gedung Sekolah
TK RA SD MI SMP MTs SMA MA SMK
Kota Barat 10 1 17 2 2 - 1 - 1
Dungigi 8 - 11 1 2 1 - - -
Kota Selatan 11 - 10 2 5 2 1 2 1
Kota Timur 15 - 16 1 2 - 1 - -
Hulonthalangi 9 - 12 1 2 - - - -
Dumbo Raya 7 - 10 - 1 - - - -
Kota Utara 7 2 9 3 1 2 1 2 1
Kota Tengah 10 2 13 2 2 1 1 - 3
Sipatana 6 1 11 - - 1 - 1 1
Jumlah 83 6 109 12 17 7 5 5 7
4.1.4 Mata Pencaharian Menurut Status Pekerjaan
Pada umumnya mata pencaharian masyarakat kota Gorontalo sebagian
besar adalah pedagang. Dikarenakan kota Gorontalo sebagai ibu kota provinsi
Gorontalo, dan merupakan pusat perdagangan yang ada di provinsi Gorontalo.
Disisi lain masyarakat kota Gorontalo ada juga yang mempunyai profesi lain
seperti pegawai negeri sipil, petani, buruh, dan lain sebagainya. Dari berbagai
profesi yang di jalani oleh masyarakat kota Gorontalo lebih jelasnya dapat kita
lihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8. Keadaan Mata Pencaharian Menurut Jenis Kegiatan Utama.
Jenis Kegiatan Utama
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
I. Angkatan Kerja 49.058 32.342 81.400
1. Bekerja 47.716 28.897 76.613
2. Pengangguran 1.342 3.445 4.787
II. Bukan Angkatan Kerja 13.589 33.890 47.479
1. Sekolah 4.077 3.541 7.618
2. Mengurus Rumah Tangga 3.148 27.090 30.238
3. Lainnya 6.364 3.259 9.623
Jumlah / Total 62.647 66.232 128.879
Sumber: BPS Kota Gorontalo.
Tabel 9.Keadaan Mata Pencaharian Menurut Status Pekerjaan Utama di Kota
Gorontalo.
Jenis Kegiatan Utama Jumlah
Berusaha Sendiri Tanpa Dibantu Orang Lain 15.650
Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tak Dibayar 6.256
Berusah Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 4.272
Buruh/Karyawan/Pegawai 44.838
Pekerja Bebas di Pertanian 806
Pekerja Bebas di Non Pertanian 1.984
Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 2.807
Jumlah / Total 76.613
Sumber: BPS Kota Gorontalo.
Tabel 10.Status Pekerjaan Menurut Lapangan Usaha di Kota Gorontalo.
Lapangan Usaha Jumlah
Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan 3.688
Industri Pengolahan 5.754
Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel 17.819
Jasa Kemasyarakatan 29.390
Lainnya (Pertambangan, Listirik, Gas, Air, Bangunan,
Transportasi, Keuangan)
19.942
Jumlah / Total 76.613
Sumber: BPS Kota Gorontalo.
4.2 Diaspora Etnis Cina Di Kota Gorontalo
4.2.1 Diaspora
Provinsi Gorontalo dan lebih khusus kota Gorontalo merupakan daerah
yang memiliki kearifan lokal bercorak Islami. Namun hal ini tidak telepas dari
kemajemukan masyarakat Indonesia, yang memiliki keanekaragaman suku
bangsa, budaya maupun agama. Tidak terkecuali Gorontalo yang memiliki
kemajemukan masyarakatnya sendiri, didalamnya terdiri dari berbagai macam
suku bangsa, budaya, maupun sistem kepercayaan yang berbeda, salah satunya
adalah etnis Cina. Etnis Cina, merupakan suku perantauan yang melakukan
persebaran (diaspora) sejak ratusan tahun lalu. Sampai dengan saat ini mereka
merupakan bagian tak terpisahkan dari masyarakat kota Gorontalo secara utuh,
serta memiliki ciri khas tersendiri baik dari segi budaya, sistem kepercayaan, mata
pencaharian, pendidikan, dan lain sebagainya.
Diaspora atau (persebaran) etnis Cina di Kota Gorontalo berkisar tahun
1877-1900 M, sesuai dengan keberadan tempat peribadatan etnis Cina (Klenteng)
yang sudah berumur 140 tahun.1Etnis Cina masuk ke kota Gorontalo lewat jalur
laut melalui daerah Bumbulan dan Banggai, namun ada juga yang datang
langsung ke Gorontalo tanpa melalui daerah atau wilayah yang lain.2 Ada tiga
faktor utama yang melatar belakangi Tujuan etnis Cina melakukan diaspora ke
Gorontalo yaitu; pertama mencari tempat untuk bekerja, kedua mencari tempat
tinggal tetap, ketiga mencari tempat untuk melakukan perniagaan atau tempat baru
1 Maryam Lamadlawu (Tokoh etnis Cina). 2013 2 dr. Sunawan Widjaja (Ketua Perhimpunan Etnis Cina Gorontalo). 2013
untuk berdagang. Mereka mendiami Biau sehingga di kenal dengan istilah
Kampung Cina.3 Seiring dengan berjalannya waktu serta perkembangan zaman,
etnis Cina yang ada di kota Gorontalo melalukan sosialisai dan komunikasibaik
dengan suku pribumi atau masyarakat Gorontalo, dengan perilakukomunikatif ini,
sehingga mereka di sambut dan mendapat tempat di hati masyarakat Kota
Gorontalo. Dengan adanya relasi ini, maka dapat di katakana bahwa telah terjadi
asimilasi atara kedua etnis tersebut, dalam artian adanya suatu proses sosial yang
telah lanjut serta makin berkurangnya perbedaan-perbedaan antara individu
maupun kelompok satu dan lainnya, yang di tandai dengan semakin eratnya
persatuan dalam segi aktifitas.
Ini terlihat dengan adannya hubungan baik atara kedua etnis dalam
hubungan kekeluargaan yang di bangun selama ini, berupa pagelaran kebudayaan
dan perayaan hari-hari besar keagamaan yang melibatkan satu sama lain.Dan
setiap tahunnya diadakan pemberian bantuan sosial dari etnis Cina terhadap
penduduk asli Kota Gorontalo yang di kategorikan miskin, serta ada juga etnis
Cina yang menikahi suku Gorontalo. Hubungan harmonis ini dibangun sampai
dengan saat ini, sehinga entis Cina Gorontalo mendapatkan hak yang sama seperti
layaknya masyarakat Gorontalo, sehingga dapat dikatakan bahwa adanya
kecenderungan dan respon yang baik dari suku pribumi atau masyarakat
Gorontalo terhadap diaspora etnis Cina di Kota Gorontalo.
3 Budiardjo Benawa (Pengusaha Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013
Etnis Cina merupakan suatu etnis yang memiliki ciri hkas tersendiri
dibandingkan dengan berbagai ragam etnis lainnya. Etnis Cina memiliki
kemampuan dalam melakukan adaptasi terhadap persebaran (diaspora) yang
mereka lakukan sehingga terterima dikalangan komunitas lokal. Mereka
melakukan perseberan di berbagai daerah yang ada di Indonesia salah satunya
termasuk wilayah Gorontalo. Persebaran ini dilakukan oleh orang Cina sejak
berabad-abad lalu, migrasi ini dilatarbelakangi oleh berbagai persoalan yang
timbul di kalangan etnis Cina baik persoalan sosial, politik, maupun persoalan
ekonomi. Kemudian menjadi cikal-bakal terbentuknya komunitas lokal orang-
orang Cina atau wilayah-wilayah pemukiman etnis Cina seperti Chinatown.
Diasporik ini menujukan bahwa, etnis Cina merupakan etnis yang memiliki
kemampuan dan adaptasi dalam mempertahankan eksistensi komunitasnya.
Sebuah kepercayaan diri yang sangat luar biasa inilah, membuat entis perantauan
Cina dapat bertahan dan melangsungkan kehidupanya di wilayah-wilayah yang
menjadi tujuan diasporik.
Di Gorontalo komunitas orang-orang Cina terkosentrasi di wilayah
perkotaan seperti halnya etnis Cina yang berada di kota Gorontalo, mereka
mendiami wilayah Biawu atau biasa disebut Kampung Cina. Sebuah etnis
minoritas yang memiliki eksistensi dalam membangun dan mempertahankan jati
dirinya sebagai etnis minoritas yang berada di tengah-tengah etnis mayoritas.
Seperti ungkapan seorang novelis Amerika Serikat, Pearl Buck (1892-1973).
“Tidak ada seorang pun yang bisa menghancurkan orang China.Mereka adalah
pejuang yang keras hati. Mereka adalah orang beradab paling tua dimuka bumi
ini. Peradaban mereka melewati berbagai fase sejarah, tapi karakteristik dasarnya
tetaplah sama. Mereka menghasilkan benih, lalu menerbangkannya ke angin, tapi
mereka tidak akan pernah hancur.4
Jika kita merujuk pada karakteristik etnis Cina maka hal ini tidak dapat
dipisahkan dari keberadaan etnis Cinadi kota Gorontalo. Mereka merupakan
bagian dari peradaban bangsanya sediri yang melakukan diaspora ke berbagai
belahan dunia, persebaran (diaspora) etnis Cina di kota Gorontalo tidak terlepas
dari empat pola persebaran sebagai kuli (Huagong), sebagai pedagang
(Huangshang), sebagai perantauan (Huaqio), dan sebagai keturunan perantauan
Cina yang bermigrasi ke tempat yang lainnya (Huayi). Wang Gung Wu (1991),5
dari keempat pola migrasi yang dikemukan oleh Wang Gung Wu ada tiga pola
migrasi yang berkaitan erat dengan keberadaan etnis Cina di kota Gorontalo,
pertama sebagai pedagang, kedua sebagai perantauan, dan ketiga sebagai
keturunan perantauan Cina yang melakukan migrasi ke tempat lainnya. Ketiga
pola migrasi inilah yang membentuk karakteristik etnis Cina di kota Gorontalo.
Meskipun diaspora etnis Cina secara umum dapat dikatakan terggolong sukses,
namun hal ini tidak terlepas dari proses jalannya diaspora itu sendiri.Tentunya
ada berbagai permaslahan baru yang mau tidak mau harus mereka hadapi, mereka
akan memasuki babak baru sebuah kehidupan di tanah asing yang nantinya akan
diperhadapkan pada hegemoni komunitas lokal dengan berbagai hambatan-
hambatan baik dari segi sosial, ekonomi, budaya, maupun ekonomi di tempat
mereka ber-diaspora. Dalam konteks inilah mereka akan diperhadapkan pada
4 Ivan Taniputra, Op.cit. 5 Arie Setyaningrum, Op.cit., hlm. 182-183
pertarungan identitas dan konsep mereka masing-masing, sehingga perlakuan
diskriminatif akan muncul dalam mengawali perjalanan kehidupan minoritas
dimana negara mereka tinggal. Etnis Cina kota Gorontalo tentunya tidak serta
merta mendapat tempat yang layak sebagaimana layaknya komunitas lokal, hal ini
dilandasi berbagai macam faktor mulai dari persoalan kesukuan, budaya, maupun
agama yang mereka anut. Disisi lain pada masa pemerintahan orde baru,
pengakuan terhadap etnis Cina sebagai warga negara belum sepenuhnya di
wujudkan dengan baik, hal ini menimbulkan berbagai tindakan diskrimitatif
terhadap etnis perantauan Cina. Dalam menghadapi berbagai macam tekanan
tersebut, Ling Chi Wang (1994) menjelaskan bahawa etnis minoritas Cina
memfungsikan apa yang disebutnya sebagai “situasional ethnicity” (etnisitas
situasional) dalam upaya mengkonsolidasikan keterkaitan mereka dengan kelas-
kelas yang berkuasa dan tampa bermaksud untuk melakukan tindakan subversi.6
Pendapat ini dapat dibenarkan jika kita melihat apa yang terjadi selama ini bagi
etnis perantauan Cina, dimana mereka dapat bertahan dalam berbagai peristiwa
dan kondisi budaya serta situasi politik yang beragam sebagai tantangan yang
harus mereka hadapi. Situasi dan kondisi ini dapat di hadapi oleh etnis perantauan
Cina yang ada di kota Gorontalo sehingga mereka mampu beradaptasi dan dapat
mempertahankan identitas lokal mereka sebagai etnis perantauan, yang sampai
dengan saat ini di warisi turun-temurun dikalangan generasi mereka.
6 Arie Setyaningrum, Op.cit., hlm. 193-194.
4.2.2 Suku dan persebaran populasi etnis Cina di kota Gorontalo
Etnis Cina di kota Gorontalo terdiri dari berbagai macam suku yang ada.
Mulai dari suku Hokkien, Hakka, Hainan, Kantonis, Hochia, dan Tiochu.
Berbagai macam suku yang ada ini telah mendiami dan tersebar di berbagai
wilayahdi kota Gorontalo.7 Populasi etnis Cina di kota Gorontalo kurang lebih
2000 jiwa, tersebar dan mendiami wilayah kota Gorontalo. Populasi terbesar entis
Cina di kota Gorontalo tersebar diwilayah kecamatan kota Selatan (Biawu) atau
biasa di kenal dengan sebutan Kampung Cina.8 Lebih jelasnya dapat kita lihat
pada tabel di bawah ini.
Table.11 Jumlah populasi etnis Cina di kota Gorontalomenurut jenis suku 2013.
No. Jenis suku etnis Cina di kota Gorontalo Jumlah populasi
1. Hokkien 769
2. Hakka 315
3. Hainan 548
4. Kantonis 175
5. Hochia 126
6. Tiochu 67
Total 2000
Sumber: Sunawan Widjaja (Ketua Perhimpunan etnis Cina)
Suku-suku ini telah mewarnai jalannya proses kehidupan yang ada di kota
Gorontalo. Mereka saling mengikat satu sama lain, baik sema suku mereka
maupun yang berbeda sukudikalangan mayoritas etnis Cina itu sendiri. Ikatan
kekeluargaan dan hubungan yang baik inilah membuat etnis Cina mampu
7 Wo. Santoso (tokoh etnis Cina Kota Gorontalo). 2013 8 Sunawan Widjaja (Ketua Perhimpunan Etnis Cina). 2013
bertahan hidup, dapat membentuk komunitas ke-Cinaan, kemudian mendominasi
komunitas lokal yang ada di wilayah kota Gorontalo. Adapun alasan dipilihnya
wilayah tersebut, karena sebagai sentra perdagangan yang ada di kota Gorontalo.
Persebaran etnis Cina diwilayah ini telah membentuk komunitas ke-Cinaan,
persoalan ini terlihat jelas karena wilayah kota Gorontalo khususnya pusat-pusat
perbelanjaan sebagain besar didominasi oleh etnis Cina. Dominasi yang di bangun
ini sangat kuat,dengan adanya dominasi dalam perdagangan yang dibangun di
kota Gorontalo, keberadaan etnis Cina ini telah membentuk hubungan sosial, baik
dikalangan sesama etnis Cina maupun penduduk lokal atau masyarakat kota
Gorontalo.
4.2.3 Interaksi Sosial Etnis Gorontalo dan Cina
Di kota Gorontalo interaksi sosial kedua etnisterlihat jelas dalam
hubungan interaksi yang ada di Kampung Cina, kelurahan Biawu kecamatan kota
Selatan.Asal-usul keberadaan etnis Cina di kota Gorontalo berawal dari Kampung
Cina, Kampung Cina merupakan wilayah yang pertama kali di huni oleh etnis
Cina yang melakukan diaspora ke kota Gorontalo, populasi terbesar etnis Cina di
kota Gorontalo terdapat di kelurahan Biawu (Kampung Cina). Sebagian mereka
telah melakukan asimilasi perkawinan dengan penduduk lokal (inter-married)
atau kawin lokal.
Khususnya etnis Cina yang berada di Kampung Cina bermata pencaharian
sebagai pedagang, hal ini di karenakan wilayah Kampung Cina merupakan
wilayah atau pusat perdagangan di kota Gorontalo. Hubungan komunikasi yang di
lakukan etnis Cina dengan penduduk setempat sangat erat kaitannya, mereka
menggunakan berbagai pendekatan dalam menjalin hubungan interaksi dengan
pendudukdi wilayah tersebut, hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai
dampak yang akan muncul terhadap mereka atau konflik dengan penduduk lokal,
karena mereka merupakan etnis yang rentan akan konflik karena harus bersaing
dengan penduduk kota Gorontalo demi kelangsungan hidup mereka.
Berbagai upaya dilakukan untuk menarik simpati penduduk sekitar, seperti
sering melakukan kunjungan ke sesama warga yang ada, merangkul dan
mempekerjakan warga sekitar dalam usaha perdagangan mereka, memberikan
bantuan sosial terhadap warga yang dikategorikan kurang mampu.9Model
pendekatanseperti inilah membuat kedekatan emosional yang erat dengan warga
masyarakat yang berada di kecamatan kota Selatan (Kampung Cina). Rasa
persaudaraan ini terlihat jelas dengan adanya dua konflik yang pernah terjadi
antara etnis Cina dengan penduduklokalyang berada di wilayah lain di kota
Gorontalo, permasalahannya di picu oleh salah seorang pekerja yang dituduh telah
melakukan pencurian, namun tuduhan ini tidak diterimah sehingga terjadi
persilihan yang melibatkan warga dimana salah seorang pekerja tersebut tinggal.
Entis Cina akan di serang oleh warga lokal yang tidak senang dengan tuduhan
tersebut, namun upaya penyerangan ini mendapat perlawanan dari warga sekitar
yang ada di wilayah kecamatan kota selatan (Biawu dan Siendeng)membuat
upaya penyerangan terhadap etnis Cina ini dapat digagalkan olehwarga
masyarakatdi dua kelurahan tersebut.10
Dalam kasus yang sama juga pernah
terjadi, lagi-lagi etnis minoritas ini akan diserang, perlawanan yang sama juga
9 Maryam Lamadlauw (tokoh etnis Cina kota Gorontalo). 2013 10 Sunawan Widjaja (tokoh etnis Cina kota Gorontalo). 2013
dilakukan oleh kedua warga masyarakat yang ada di wilayah pemukiman etnis
Cina (warga Biawu dan Siendeng). Hubungan sosial antara masyarakat yang ada
di sekitar pemukiman etnis minoritas ini terlihat jelas kaitannya, hubungan yang
harmonis serta rasa solidaritasini telah di banggun sejak keberadaan etnis Cina di
wilayah tersebut, sehingga membuat ikatan hubungan emosinal antara warga
masyarakat di wilayah ini dengan etnis Cina sangatlah kuat.
4.2.4 Sistem Kepercayaan dan Budaya
Etnis Cina kota Gorontalo menganut dua sistem kepercayaan besar yang
berasal dari para leluhur mereka. Pertama, penganut ajaran Budha dan kedua
penganut ajaran Khong Hu Cu. Penganut ajaran Budha adalah penganut ajaran
yang di bawa oleh pangeran Siddharta Gautama (Budha Gautama).Ajaran Budha
lebih ke Buddhies atau ajaran murni sang Budha, entis Cina yang menganut ajaran
Budha melakukan ritual keagamaannya di Vihara, mennyembah Budha yang di
lambangkan dalam bentuk arca. Adapun hari besar keagamaannya terdiri dari
empat hari besar keagamaan; Waisak, Magha Puja, Kathina, dan Asada.Waisak
adalah hari memperingati lahirnya pangeran Siddharta Gautama mencapai
penerangan sempurna dan wafat pangeran Siddharta.Magha Puja adalah
memperingati berkumpulnya 1250 Bikhu. Sedangkan Katina dan Asada yakni
memberikan dana jubah kepada para Bikhu atau pengikut sang Budha.11
Sedangkan etnis Cina yang menganut ajaran Khong Hu Cu percaya kepada
Dewa dan Dewi.Penganut ajaran ini lehih percaya kepada dewa dan dewi yang
biasa di sebut dengan “Tri Nabi Agung” serta dewi penolong. Tempat
11 Putu Supartana (Guru Agama Budha Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013
peribadatannya adalah klenteng, yang diberi nama Thian Hou Kiong atau dalam
bahasa indonesia diartikan sebagai “Tulus Harapan Kita”. Klenteng ini merupakan
klenteng bersejarah bagi etnis Cina di kota Gorontalo karena disinilah asal-usul
keberadaan mereka berada. Klenteng ini terdiri dari Tiga Lantai penyembahan
lantai satu terdiri dari tiga dewa: Kwan Seng Te Kun, Kong Tek Cung Ong, dan
Hok Tek Ceng Sin. Lantai dua terdiri dari Khong Hu Cu, O Mi To Hut, dan Thai
Siang Li Lo Kun, ketiga dewa ini disebut “Tri Nabi Agung”. Ketiga dewa ini
merupakan bentuk ajaran Khong Hu Cu atau Tri Darma, dan di lantai tiga terdapat
arca seorang dewi yang bernama dewi Kuan Im Pou Sat atu biasa di sebut dewi
Kuan Im yang di percaya sebagai dewi penolong. Di dalam ruang klenteng ini
juga tersedia berbagai jenis bahan sesajian untuk melengkapi penyembahan
terhadap sang dewa dan dewi, seperti : buah apel, jeruk, buah pir, kue keranjang,
teh, minyak kelapa , air, lilin, dan dupa. Sedangkan hari besar keagaman berupa
hari raya Imlek atu biasa di kenal dengan sebutan “Tahun Baru Imlek”.Tahun baru
Imlek merupakan perayaan terpenting etnis Cina. Perayaan Tahun Baru Imlek
dimulai di hari pertama bulan pertama (penanggalan etnis Cina) dan berakhir
dengan Cap Go Meh di tanggal ke lima belas (pada saat bulan purnama). Malam
tahun baru imlek dikenal sebagai Chuxi yang berarti "malam pergantian tahun".12
Perayaan Tahun Baru Imlek di kota Gorontalo di rayakan dengan penuh
hkidmat para pengujung klenteng dari kalangan etnis Cina melakukan
sembahyang dan doa kepada dewa dan dewi, mereka memohon agar diberi
kebaikan dan keselamatan bagi mereka. Untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek di
12 Hengky Kamolie (tokoh etnis Cina Kota Gorontalo). 2013
kota Gorontalo perayaan ini biasanya dirayakan dengan menyulut kembang api,
membuat antusias warga masyarakat yang berada di kawasan klenteng maupun
warga yang datang untuk menyaksikan perayaan Imlek. Namun terlepas dari dua
kepercayaan besar yang diatu oleh etnis Cina di Kota Gorontalo ada juga yang
menganut kepercayaan lain seperti Islam, dan Nasrani.
Etnis Cina memiliki budaya yang sangat kompleks diantara berbagai
budaya yang ada di indonesia. Etnis Cina tersebar hampir di berbagai wilayah di
indonesia, tidak mengherankan jika kebudayaan mereka banyak di kenal luas di
negara kita. Kebudayaan etnis Cina ini meliputi kesenian, perayaan-perayaan hari
besar, bahasa, musik dan alat musik, pakaian, dan kuliner. Persoalan budaya ini
tidak terkecuali etnis Cina di kota Gorontalo.
Di kota Gorontalo etnis Cina mengembangkan budaya asli dari Tiongkok
(Goan Siao) dua minggu sesudah Imlek Tionghoa Atau biasa di kenal dengan
malam suci. Perayaan Cap Go Meh Melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir
dari masa perayaan Imlek bagi komunitas etnis Cina. Pada tanggal ini juga
merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut.Di kalangan entis
Cina kota Gorontalo perayaan ini biasanya dirayakan dengan jamuan besar dan
berbagai kegiatan. Rampasan atau rebutan biasa di kenal dengan doa arwah,
Perayaan Ching Beng adalah ritual tahunan etnis Cina untuk bersembahyang dan
ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khong Hu Cu. Perayaan etnis Cina ini
jatuh pada hari ke 104 atau tepatnya tanggal 5 april yaitu ziarah setelah titik balik
matahari pada musim dingin. Menurut etnis Cina, hari ini merupakan suatu hari
untuk mengingat dan menghormati nenek moyang. Setiap orang berdoa di depan
keluarga dan kerabat mereka, bersembahyang dan menyapu pusara serta
menyajikan berbagai jenis makanan, teh, arak, dupa, kertas sembahyang dan
berbagai aksesoris, sebagai persembahan kepada arwah para leluhur.13
Etnis Cina juga memiliki tarian dari negeri mereka berasal, atau biasa kita
kenal dengan tarian Barongsai. Tarian Barongsai adalah tarian tradisional etnis
Cina, tarian ini menggunakan kostum yang menyerupai singa. Etnis Cina kota
Gorontalo meyakini bahwa singa merupakan simbol kebahagiaan dan kesenangan.
Tarian ini dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan
sehingga pada umumnya tarian ini diadakan dalam berbagai acara penting
dikalangan etnis Cina, seperti pembukaan tempat-tempat usaha, pendirian
klenteng, dan perayaan Tahun Baru Imlek.14
Selain tarian Barongsai ada berbagai
macam bentuk budaya lainnya yang berasal dari negeri Cina seperti perayaan
kirap laut dan kirap darat perayaan ini untuk memperingati hari lahirnya Yang
mulia Thian Sing Boo.15
Perayaan kirab laut ini mengunakan perahu yang di hias
dengan berbagai simbol-sibol etnis Cina. Sitem kepercayaan dan budaya ini
merupakan bentuk dari eksistensi etnis Cina yang ada di kota Gorontalo.
Kepercayaan dan budaya yang di anut oleh etnis Cina ini merupakan sitem
kepercayaan dan budaya asli leluhur etnis Cina. Sebuah bentuk komitmen dan
eksistensi bersama yang dibangun etnis Cina selama ini, telah menujukan betapa
kuatnya hegemoni yang dibangun oleh etnis Cina di kota Gorontalo sehingga
13 Maryam Lamadlauw (Tokoh Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013 14 Dr Sunawan Widjaja. 2013 15 Wo.Santoso. 2013
keberadaannya dapat di terima dengan baik oleh entis lokal yang ada di kota
Gorontalo. Sitem keperyaan dan budaya etnis Cina ini telah dijalani semenjak
diaspora (penyebaran) yang dilakukan etnis Cina di wilayah kota Gorontalo.
Sistem kepercayaan dan budaya ini tetap dijaga dan pertahankan kelestariannya
serta di warisi turun-temurun di kalangan etnis Cina yang ada di kota Gorontalo.
1.2.5 Mata Pencaharian Dan Pendidikan
Pada umumnya mata pencaharian etnis Cina Kota Gorontalo sebagian
besar adalah pedagang/pengusaha atau wiraswasta karena etnis Cina merupakan
etnis yang sangat menekuni dunia perdagangan. Jika dilihat dari letak geografis
Kota Gorontalo merupakan sentra perdagangan yang ada di Propinsi Gorontalo,
sehingga sangat tepat bagi mereka untuk melakukan berbagai jenis usaha dalam
perdangangan. Berbagai apek dalam dunia usaha di kota Gorontalo di miliki dan
dikuasai oleh etnis Cina, mulai dari usaha barang dan jasa, tanah dan perkebunan,
properti, maupun saham dalam perdagangan.16
Dari penelitian yang di lakukan
oleh peneliti, bahwa dari 100 orang pemilik usaha yang ada di kota Gorontalo ada
60 orang pemilik usaha dari kalangan etnis Cina. Berbagai aspek usaha ini telah di
jalani dan ditekuni oleh etnis Cina sejak lama, hal ini juga di dorong oleh latar
belakang etnis Cina sebagai etnis yang sangat menekuni dunia perdagangan atau
bisa dikatan sebagai pelaku ekonomi yang tangguh, serta di tambah dengan
warisan material yang dimilikinya, sehinga usaha yang mereka jalani meningkat
pesat. Selain berdagang ada juga etnis Cina yang memiliki propesi lain, seperti
pegawai negeri sipil, politisi dan lain sebagainya.
16 Rocky Lianto (Pengusaha Etnis Cina Kota Gorontalo). 2013
Mengenai latar belakang pendidikan etnis Cina Kota Gorontalo sebagian
besar mulai dari umur 40-65 Tahun rata-rata berpendidikan SLTP-SMA atau
setara, sedangkan dari umur 6-24 tahun sedang dalam proses menjalani
pendidikan mulai dari SD, SLTP, SMA, dan jenjang Perguruan Tinggi.17
1.2.6 Kekuatan Ekonomi Etnis Cina di Kota Gorontalo
Dewasa ini Cina sudah merupakan icon dunia dalam hal perekonomian,
Cina merupakan suatu kekuatan ekonomi baru yang sangat diperhitungkan.Dalam
dunia perekonomian yang ada sekarang ini, dapat dilihat dengan adanya
penguasaan pangsa pasar yang mendominasi pasar Asia, Eropa dan Amerika.
Seperti kita ketahui bersama pada umumnya bahwa etnis Cina merupakan
masyarakat pedagang yang memiliki jiwa ekonom tinggi, sehingga membuat
mereka berkembang dan maju dalam membangun dan menata perekonomiannya.
Salah satu tujuan utama diaspora etnis Cina ke kota Gorontalo adalah berdagang,
tujuan ini tidak di sia-siakan oleh etnis Cina. Etos kerja yang tinggi dalam
mengembangkan perekonomiannya sehingga kemudian membawa pengaruh yang
cukup signifikan dalam roda perekonomian yang ada di kota Gorontalo. Berbagai
intvestasi kekayaan yang dimiliki oleh etnis Cina, Intvestasi kekayaan yang
dimilikinya berupa saham dalam perdagangan, kepemilikan tanah dan
perkebunan, barang dan jasa, maupun investasi dibidang properti. Hal ini
menununjukan bahwa diasporik yang dilakukan oleh etnis Cina di kota Gorontalo
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan dan pertumbuhan
perekonomian yang ada. Sistem perekonomian atau cara berdagang Etnis Cina
17 Dr. Sunawan Widjaja. 2013
Gorontalo dalam membangun perekonomiannya di sesuaikan dengan kondisi
iklim perekonomian setempat.
Mereka telah membentuk jaringan dagang untuk membangun kekuatan
ekonominya, jaringnan dagang ini telah dibentuk dan dibangun dengan sedimikan
rupa sehingga mereka dapat menggembangkan kekuatan ekonominya. Kekuatan-
kekuatan serta jaringan yang di banggun ini merupakan strategi dalam menata
perekonomiannya, dalam hubungan ini jaringan serta hubungan yang dibanggun
bermula dari jaringan kekerabatan antar sesama etnis Cina, mereka membangun
kekuatan ekonominya dari hubungan kekeluargaan antar sesama etnis Cina, saling
membantu dan memberikan peluang dalam menjalankan bisnisnya. Dari
hubungan kekerabatan yang dibangun inilah kemudian mereka membentuk
jaringan bisnis yang lebih luas lagi.
Kekuatan ekonomi yang dibangun ini bukan semata-mata terbentuk dengan
sendirinya, melainkan dengan strategi dalam menjalankan bisnisnya. Jaringan
bisnis ini segaja dibangun untuk memperkuat perantauan etnis Cina dimanapun
mereka berada, kekuatan ekonomi yang dibangun ini mampu melampaui batas-
batas sosial maupun politik yang ada di kota Gorontalo, yang kemudian mampu
membentuk kekuatan ekonomi di kalangan etnis Cina itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa etnis Cina kotaGorontalo sebagai masyarakat
pemilik modal. Sebagian besar perekonomian yang ada di kota Gorontalo mampu
di kuasai oleh etnis Cina. Ini menunjukan adanya sebuah kecenderungan dan
peran yang dilakukan oleh etnis Cina dalam penguasaan perekonomian yang ada
kota Gorontalo, yang kemudian memberinya label sebagi kaum kapitalis atau para
pemilik modal. Diasporik yang dilakukan ini telah menumbuhkan perekonomian
yang ada di kota Gorontalo.
4.2.7 Dampak Sosial Diaspora Etnis Cina Di Kota Gorontalo
Etnis Cina di kota Gorontalo telah melakukan persebaran (diaspora) sejak
ratusan tahunlalu. Diasporik yang dilakukan ini tentunya memiliki dampak
sosialnya baik antar sesama etnis, maupun dampak sosial terhadap komunitas
lokal atau masyarkat Gorontalo pada umumnya. Masalah indentitas merupakan
masalah yang terdapat dalam komunitas suatu etnis, secara garis geografis
tentunya berbeda satu dan lainnya. Seperti halnya dengan komunitas etnis Cina
yang ada di kota Gorontalo, tentunya mereka berdasarkan garis geografis sangat
berbeda dengan penduduk lokal baik dari bentuk fisik, religi, suku, maupun
budayanya. Setiap etnis tentunya meliki identitas serta jati diri untuk membedakan
dengan etnis lainnya, serta dapat memberikan eksistensi sosialnya terhadap
individu maupun kelompok yang lain.
Keberadan etnis Cina di kota Gorontalo telah memberikan dampak
sosialnya terhadap sisi kehidupan masyarakat kota Gorontalo, baik dari segi
ekonomi, budaya, agama, maupun politik, berbagai dampak yang timbul ini
tentunya merupakan bagian dari kehidupan sosial masyarakat kota Gorontalo,
setiap kelompok dalam masyarakat akan mengalami perubahan baik secara
langsung maupun tidak langsung, perubahan besar atau kecil.
Diasporik Cina di kota Gorontalo telah melahirkan warna baru dalam
bingkai kehidupan yang ada, proses ini telah menjadi bagian dari kehidupan
masyarakat kota Gorontalo secara utuh. Dampak sosial ini menununjukan bahwa
etnis Cina merupakan etnis yang memiliki kemampuan dalam menghadapi situasi
dan kondisi apapun. Diasporik yang dilakukan etnis Cina ini telah melahirkan
dampak positif bagi kehidupan sosial yang ada di kota Gorontalo. Dampak
diasporik ini telah membentuk komunitas kecinaan yang di bingkai dalam
kearifan lokal masyarakat kota Gorontalo, didalamnya terdapat beragam kultur
dan indentitas lokalnya. Identitas ke-Cinaan ini, bukan persoalan untuk bagaimana
membedakan antara minoritas dan mayoritas, melainkan suatu bentuk
keseragaman yang perlu di jaga dan dilestarikan untuk menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan serta rasa Nasionalis. Etnis Cina Gorontalo telah melewati
berbagai fase kehidupan yang ada, mulai dari mereka menginjakan kakinya di
tanah Gorontalo sampai dengan saat ini, perjalanan panjang ini tentunya telah
melahirikan dampak sosialnya terhadap sisi kehidupan masyarakat kota
Gorontalo, dampak sosial yang timbul ini mampu membentuk hubungan-
hubungan sosial antara etnis minoritas dan mayoritas atau penduduk lokal.
Hubungan-hubungan ini berupa, hubungan yang harmonis guna menyelaraskan
dan menghilangkan perbedaan antar minoritas dan mayoritas, sehingga
menjadikan minoritas sebagai bagian yang tak terpisahkan dari komunitas lokal
setempat. Rasa kebersamaan yang tinggi antara entis Cina dan penduduk asli kota
Gorontalo, telah menciptakan dampak yang positif bagi kehidupan sosial
masyarakat kota Gorontalo pada umumnya. Etnis Cina kota Gorontalo mampu
beradaptasi dengan kondisi dan keadaan sosial masyarakat setempat. Pendekatan
semacam inilah yang membuat etnis Cina terterima di kalangan mayoritas lokal
yang ada di kota Gorontalo. Hubungan solidaritas serta interaksi yang baik yang
dilakuan etnis Cina dengan penduduk lokal membuat keduanya dapat menerima
kebiasaan dalam hal budaya masing-masing, penduduk lokal setempat mau
menerima budaya dan kepercayaan yang di anut oleh etnis Cina, misalya dalam
perayaan hari-hari besar agama, serta pertunjukan atau pagelaran budayamasing-
masing mereka saling memberikan dukungan moril untuk menciptakan suasana
yang harmonis antar sesama etnis dan umat beragama, etnis Cina juga sering
memberikan bantuan sosial terhadap penduduk lokal setempat yang di
kategorikan kurang mampu. Diasporik yang dilakukan etnis Cina ini juga mampu
menciptakan pertumbuhan ekonomi di kota Gorontalo, serta dapat membuka
lapangan pekerjaan baru bagi penduduk lokal. Dari berbagai dampak yang timbul
ini kemudian melahirkan hubungan asimilasi antara penduduk lokal dengan etnis
Cina di kota Gorontalo, dari hubungan asimilasi yang dilakukan kedua etnis ini
mampu membentuk komunitas sosial yang kuat antara kedua etnis tersebut.
Dari uraian diatas dapat dikatakan wahwa dampak diasporik yang
dilakukan oleh entnis Cina memiliki dampak yang positif bagi kehidupan sosial
masyarakat di kota Gorontalo, serta ada kecenderungan dan respon yang baik dari
penduduk lokal.