Post on 26-Oct-2020
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan data dari pembahasan
menyangkut variabel penelitian sebagai kelanjutan
pengumpulan data dengan instrumen wawancara dan
observasi. Sebagai tindak lanjut melakukan penelitian
sesuai rumusan masalah dan prosedur penelitian yang
ditetapkan.
4.1 Keadaan Sekolah
Sekolah Dasar Negeri Tawangsari Kecamatan
Wonoboyo, Kabupaten Temanggung dijadikan obyek
penelitian terletak di daerah pegunungan dengan
kondisi gedung cukup baik. Sedangkan tenaga guru
serta tenaga kependidikan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Tingkat Pendd
Jumlah dan Status Guru Jumlah PNS/Jenis Kelamin
GTT/Jenis Kelamin
L P L P 1 S1 4 2 1 - 7 2 D2 2 - - - 2
Jumlah 6 2 1 - 9 Sumber: Dokumen SD Negeri Tawangsari
Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah
pendidik dan tenaga kependidikan SD Negeri
Tawangsari berjumlah 9 orang. Dengan rincian 7 orang
berpendidikan S1, 2 orang berpendidikan D2. Dan 8
orang status PNS, sedang 1 orang status GTT.
38
Sekolah Dasar Negeri Tawangsari Kecamatan
Wonoboyo Kabupaten Temanggung mempunyai Visi,
Misi serta tujuan sekolah. Visi Sekolaha adalah
“Berakhlak Mulia Unggul Dalam Prestasi”, sedangkan
misi Sekolah di antaranya adalah (1)menumbuhkan
penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianut oleh siswa; (2) menanamkan budi pekerti pada
semua warga sekolah; (3) menciptakan suasana belajar
mengajar yang bermakna dengan pendekatan PAKEM;
(4) meningkatkan kerja sama dan memberdayakan
komite sekolah dan masyarakat.
Dari visi dan misi yang telah diuraikan , sekolah
memiliki tujuan (1) meningkatkan penghayatan dan
pengamalan ajaran agama yang dianut siswa; (2)
menanamkan pembiasaan berlaku santun baik
perkataan maupun perbuatan; (3) mewujudkan
suasana proses belajar mengajar yang kondusif dan
bermakna; (4) mewujudkan peranserta masyarakat
dalam arti luas ( melu handarbeni). Sasaran sekolah di
antaranya adalah (1) meningkatkan kemampuan
membaca kitab suci mulai kelas 1 sampai kelas 5; (2)
terciptanya kondisi sekolah yang santun diantara
semua warga sekolah; (3) melibatkan masyarakat
secara umum baik sebagai wali murid maupun bukan.
SD Negeri Tawangsari Kecamatan Wonoboyo,
Kabupaten Temanggung, memiliki struktur organisasi
sekolah. Dari struktur tersebut masing-masing
bertanggung jawab pada atasannya. Struktur tersebut
terdiri dari kepala sekolah, ketua komite, unit
39
perpustakaan, unit tata usaha, guru kelas 1 sampai
guru kelas 6, guru agama, guru olah raga, dewan
pertimbangan, serta penjaga sekolah. Sedang tstruktur
organisasi SD Negeri Tawangsarai adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SD Negeri Tawangsari
Sumber : Data Sekolah
Dari gambar 4.2 menunjukkan struktur
organisasi di SD Negeri Tawangsari kecamatan
Wonoboyo kabupaten Temanggung. Struktur organisasi
sekolah tersebut terdiri dari kepala sekolah, ketua
komite sekolah, unit perpustakaan, unit tata usaha,
guru kelas 1 sampai dengan guru kelas 6, guru
Kepala
Sekolah
Ket
komit
et
Unit
Perpust Unit
TU
uusah
Gr
kL2
Gr
KL3 Gr
KL4 Gr
KL5
Gr
KL6
Gr
KL 1
Gr
agm
Gr
Or Pjg
SKL
Perti
mb
40
pendidikan olah raga, guru agama, penjaga sekolah dan
dewan pertimbangan. Dalam struktur ini pertanggung
jawaban ada pada kepala sekolah.
Kepala Sekolah Dasar Negeri Tawangsari
Kecamatan Wonoboyo Kabupaten Temanggung
diangkat dengan SK Bupati Temanggung.
Pengangkatan awal pada tahun 2008.
Tabel 4.2 Profil Kepala Sekolah
Kepala SD Negeri Tawangsari
No Nama Jabatan
Jenis
Kela
min
Usia Pendidikan
Masa Kerja
1 Yusmedi,S.Pd
Kepala
Seko
lah
L - 49 Ta
hun S1
1991-2015
Sumber: Data Sekolah
SD Negeri Tawangsari dipimpin kepala sekolah yang
berasal dari guru bergelar Sarjana mempunyai masa
kerja lebih dari 25 tahun.
Kepala SD Negeri Tawangsari kecamatan
Wonoboyo kabupaten Temanggung juga melengkapi
tenaga pendidik agar sesuai kebutuhan dengan
kualifikasi pendidikan S1 dan sekarang masih terdapat
guru yang berkualifikasi pendidikan D2. Namun
kedepan guru yang diharapkan berkualifikasi S1 untuk
melaksanakan tugas mengajar.
41
Tabel 4.3 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru
Jumlah Pegawai
Tetap Jenis Kelamin
PTT,Peg Bantu
L P L P 1 S1 4 2 1 - 7 2 D11 2 - - - 2
Jumlah 6 2 1 - 9 Sumber : Data Sekolah
Tabel 4.3 menunjukkan guru tetap dan guru
tidak tetap SD Negeri Tawangsari Kecamatan Wonoboyo
Kabupaten Temanggung yang berjumlah 9 orang.
Terdiri 5 orang laki-laki berpendidikan S1, 2 orang
perempuan berpendidikan S1, 2 orang laki-laki
berpendidikan D2. Dengan status kepegawaian 8
pegawai tetap, 1 orang PTT.
SD Negeri Tawangsari Kecamatan Wonoboyo
dalam kegiatan belajar mengajar masih menggunakan
kelas untuk menyampaikan materi pelajaran. Tetapi
juga ada pelajaran yang harus diberikan oleh guru
mata pelajaran, sebagai contoh pendidikan agama dan
olah raga. Tugas guru dapat dilihat pada tabel 4.4
berikut.
42
Tabel 4.4 Tugas Guru Sesuai Kelas dan Jam Mengajar
NO Kelas /Mapel
Pendidikan Guru
Guru Mapel Jumlah Jam
D11 S1 D11 S1 1 I - V - -- 26 2 II - V - 26 3 III V - - - 27 4 IV - V - - 24 5 V - V - - 24 6 VI - V - - 24 7 Agm I-VI - - V - 24 8 Penjas I-
VI - - - V 24
Jumlah 1 5 1 1 Sumber : Dokumen Sekolah
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa guru masih
memegang kelas masing-masing, dengan jumlah jam
mengajar kelas 1 ada 26 jam, kelas 2 ada 26 jam, kelas
3 ada 27 jam, kelas 4 ada 24 jam, kelas 5 ada 24 jam,
kelas 6 ada 24 jam ditambah guru yang memegang
mata pelajaran agama 24 jam, guru penjaskes
mengajar pendidikan kesehatan 24 jam .
Jumlah siswa selama 3 tahun terakhir untuk SD
Negeri Tawangsari kecamatan Wonoboyo kabupaten
Temanggung bervariasi. Penerimaan siswa baru tidak
dilakukan tes ataupun penyaringan untuk masuk kelas
baru, tetapi menggunakan acuan data atau raport dari
Sekolah Taman Kanak-Kanak. Beriku data siswa SD
Negeri Tawangsari.
43
Tabel 4.5 Jumlah siswa dan kelas
N
o
Th. Pelajaran Jumlah Siswa/Kelas Jumlah
Siswa I II III IV V VI
1 2012/2013 16 10 14 14 18 14 86
2 2013/2014 13 11 15 14 16 13 82
3 2014/2015 14 9 12 16 23 16 90
Jumlah 43 30 41 44 57 43 258 Sumber Data : Dari Laporan Bulan Sekolah
Dari data siswa SD Negeri Tawangsari
kecamatan Wonoboyo kabupaten Temanggung selama
tiga tahun ini menunjukkan peningkatan yang terbagi
menjadi 6 kelas, yaitu kelas 1, kelas 2, kelas 3, kelas 4,
kelas 5 dan kelas 6. Tahun ptlajaran 2012/2013
jumlah siswa yang dimiliki sebesar 86 siswa, tahun
pelajaran 2013/2014 jumlah siswa sebesar 82 siswa,
mengalami penurunan disbanding tahun sebelumnya.
Pada tahun pelajaran 2014/2015 jumlah siswa
mengalami peningkatan dianding 2 tahun terakhir
sebesar 90 siswa.
Tentang prestasi siswa yang tergabung dalam
akademik SD Negeri Tawangsari dapat dilihat melalui
hasil ujian nasional, tiga mata pelajaran. Yaitu mata
pelajaran bahasa Indonesia, mata pelajaran
Matematika dan mata pelajaran IPA selama 3 tahun
terakhir.
44
Tabel 4.6 Prestasi Akademik Ujian Nasionaltahun 2012-2014
No Thn
Pelajaran
Rata-rata Jum
lah
Rata-
rata
3
mapel
Bhs.
Ind Matk IPA
1 2011/
2012 7,57 7,88 7,44 22,89 7,40
2 2012/
2013 8,62 8,69 6,75 24,06 7,23
3 2013/
2014 8,66 7,04 6,65 22,35 7,73
Sumber: Dokumen Sekolah
Dari tabel 4.6 tentang prestasi akademik siswa
SD Negeri Tawangsari dari hasil ujian nasional tiga
tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun
pelajaran 2011/2012 rata-rata nilai ke-3 mata
pelajaran tersebut sebesar 7.40. Pada tahun pelajaran
2012/2013 mengalami penurunan perolehan rata-rata
nilai ke-3 mata pelajaran sebesar 7.23. Pada tahun
pelajaran 2013/2014 perolehan nilai ujian nasional
dari ke-3 mata pelajaran mengalami peningkatan rata-
rata sebesar 7.73.
SD Negeri Tawangsari memperoleh kejuaraan
dalam lomba prestasi bidang non akademik.
Perlombaan diadakan di tingkat kecamatan ataupun
kabupaten. Tabel 4.7 menunjukkan Prestasi Non
Akademik Siswa SD Negeri Tawangsari tiga tahun
terakhir. Berikut uraian perolehan prestasi dalam
bidang nonakademik.
45
Tabel 4.7 Tabel Prestasi Non Akademik
No Jenis Lomba
Kejuaraan /Tahun Keterangan tingkat 2012 2013 2014
1 Volly ball 5 4 1 Kecamatan 2 Takrow - - 3 Kecamatan 3 Lari Sprint - 3 5 Kecamatan 4 Sepak bola 8 9 7 Kecamatan
Sumber: Dokumen Sekolah
Dari tabel 4.7 dapat dilihat kejuaraan siswa SD
Negeri Tawangsari selama 3 tahun terakhir mengalami
kenaikan prestasinya. Di dalam bab ini disampaikan
pembahasan mengenai variabel penelitian dari hasil
mengumpulkan data dengan instrumen wawancara dan
observasi. Sesudah melakukan penelitian terhadap
sasaran secara langsung sesuai batasan dan rumusan
masalah serta metode penelitian.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
penelitian adalah SD Negeri Tawangsari, Kecamatan
Wonoboyo, Kabupaten Temanggung. Dengan data guru
berikut ini :
Tabel 4.8 Keadaan Guru SD Negeri Tawangsari berdasarkan
Pendidikan N
O
Nama Sekolah Jumlah Guru Jenjang
Pendidikan
L P Total D2 S1 Total
1. SDNegeri
Tawangsari
7 2 9 2 7 9
Jumlah 7 2 9 2 7 9
Sumber: Dokumen Sekolah
46
Dari tabel 4.8 tenaga kependidikan di SD Negeri
Tawangsari kecamatan Wonoboyo, kabupaten
Temanggung terdiri 7 guru laki-laki dan 2 guru
perempuan. Guru yang mendapat tugas tambahan
sebagai kepala sekolah 1 orang berpendidikan S1, guru
olah raga 1 orang berpendidikan S1, guru agama Islam
1 orang berpendidikan D2, guru kelas terdiri 1 orang
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1 Pelimpahan Wewenang
Kepala sekolah SD Negeri Tawangsari
memberikan wewenanga kepada guru pada saat
pembagian tugas pada setiap tahun ajaran baru,
wewenanga yang diberikan kepada guru meliputi
penyusunan program sekolah, masalah keamanan,
kebersihan dan keindahan sekolah. Namun untuk hal-
halk yang bersifat administratif seperti aspek
keuangan, administrasi barang, dapodik dan “padamu”
diberikan kepada guru tertentu yang dianggap memiliki
kapasitas kompetensi di bidang tersebut. Hal ini sesuai
dengan hasil wawancara yang dilakukan kepada kepala
sekolah SD Negeri Tawangsari dan fikonfirmasi dengan
para guru.
KS: “Bahwa dalam melaksanakan tugas agar semua lancar kegiatan sekolah maka guru diberi wewenang untuk menyusun program sekolah pada saat pembagian tugas pada tahun ajaran baru. Untuk menyusun rencana kegiatan demi kemajuan sekolah.Saya sering mengawasi cara kerja guru dan membimbing sebagai pedoman kerja”. ( wawancara tgl 24 -3-2015)
47
hal tersebut juga diungkapkan oleh para guru SD
Negeri Tawangsari, hasil wawancara diuraikan sebagai
berikut.
Guru: “Kepala sekolah biasanya memberi tugas atau wewenang yang berupa program kerja pada guru waktu tahun ajaran baru melalui rapat guru. Itu saja wewenang tidak semua guru menerima sebab sering juga pada guru tertentu. Selain itu wewenanga diberikan guru dalam aspek keamanan, kebersihan, dan keindahan. Hal lain juga dberikan kewenangan dalam aspek keuangan, administrative barang, dapodik dan “padamu”. ((wawancara tgl 25-3-2015).
Pelimpahan wewenang yang diberikan kepada
guru dilakukan kepala sekolah setelah mendapatkan
persetujuan dari komite sekolah. Stelah mendapat
persetujuan dari komite sekolah, selanjutnya
pelimpahan wewenang diberikan kepada guru sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Jadi hal-hal tertentu saja
yang diwenangkan kepada guru untuk dilaksanakan.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu guru, yaitu
sebagai berikut.
Guru: “Bahwa program sekolah yang direncanakan sudah mendapatkan persetujuan komite sekolah. Rencana kerja itu dibagikan pada guru pada rapat guru sesuai bidang masing-masing. Dan kepala sekolah ikut berpartisipasi dalam memberikan wewenang pada guru”.(wawancara 30 -3-2015)
Hal senada juga diungkapkan oleh anggota
Komite Sekolah, yang menjelaskan bahwa kepala
sekolah dalam menyusun rencana kerja sering
dilakukan rapat dan meminta masukan kepada guru,
namun kepala sekolah tetap melihat kemampuan giri
masing-masing. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara
dengan Komite Sekolah sebaga berikut.
48
Komite: “Bahwa kepala sekolah dalam hal rencana kerja sekolah sering diberikan pada guru pada tahun ajaran baru tetapi melihat kemampuan guru masing- masing”. (wawancara 31-3-2015)
Hasil wawancara ini juga dikonfirmasi dengan
hasil observasi yang dilaksanakan penilis diantaranya
menmbuktikan bahwa kepala sekolah telah member
program kerja pada guru pada setiap awal tahun ajaran
baru lewat rapat guru dan dihadiri oleh komite sekolah.
4.2.2 Mekanisme Pembuatan Keputusan
Keputusan untuk mendukung dan membantu
mencapai tujuan sekolah. Di sekolah banyak kegiatan
yang harus dilakukan dengan pembuatan suatu
keputusan agar kegiatan dapat berjalan lancar. Kepala
sekolah dalam proses pengambilan keputusan dalam
membuat kebijakan selalu dilakukan musyawarah
kepada warga sekolah terutama dengan guru, namun
disituasi tertentu dan keadaan yang memang hrus
segera dibuat keputusan kepala sekolah dengan penuh
pertimbangan membuat keputusan sendiri, misalnya
memutuskan agar guru harus aktif melakukan
bimbingan kepada siswa, dan setiap hari jumat
dilaksanakan olahraga bersama. Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara dengan kepala sekolah.
KS: “Kegiatan sekolah yang harus dilaksanakan banyak sekali baik yang berupa akademik maupun kegiatan non akademik . Demi lancarnya kegiatan tersebut saya sering musyawarah dengan guru ataupun komite untuk memutuskan kegiatan mana yang perlu diputuskan untuk dilakukan,Tetapi saya sering juga ambil keputusan sendiri jika dalam keadaan terpaksa dan tidak merugikan sekolah. Keputusan itu juga sering saya smpaikan pada guru . Sebagai contoh memutuskan agar guru harus aktif melakukan
49
bimbingan pada siswa , jika jumat olah raga bersama. (wawancara 24 -3-2015)
Hasil wawancara kepada beberapa guru,
menjelaskan bahwa kepala sekolah sudah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksinya.
Dalam hal pembuatan keputusan kepala sekolah setiap
tahun ajaran baru selalu dibuat keputusan terkait
dengan kegiatan sekolah. Pengambilan keputusan oleh
kepala sekolah dilakukan secara demokratis,
melibatkan semua warga sekolah, namun demikian
masih terdapat rasa keberatan oleh guru dalam
melaksanakan tugas sesuai yang diputuskan kepala
sekolah. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara
yang dilakukan kepada guru dan komite sekolah adalah
sebagai berikut.
Guru: “Kepala sekolah diangkat oleh bupati untuk melaksanakan tugas. Maka dalam hal berbagai kegiatan harus bisa partisipasi membuat keputusan. Sebagai contoh memutuskan untuk menyusun pembagian tugas guru, bendahara , petugas data, petugas barang. tugas itu diberikan pada guru dengan ditetapkan dengan surat keputusan kepala sekolah. Tetapi sering juga keputusan sudah diambil guru tidak mau melaksanakan tugas dengan alasan berat”. (wawancara tgl 24 -3-2015)
Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru kelas rendah.
Guru: “Bahwa kepala sekolah sering memutuskan suatu kegiatan sekolah harus dilakukan oleh semua guru tidak melihat kemampuannya. Tetapi perlakuan terhadap guru tetap optimis bisa melaksanakan tugas dengan baik.Contoh guru untuk menangani lomba OSN, mapsi, siswa teladan dan lainnya. Partisipasi kepala sekolah dalam menentukan tugas pada guru juga sering lewat musyawarah”. (wawancara tgl 31-3-2015)
Hal senada juga dikonfirmasi oleh salah satu anggota komite sekolah.
50
Komite: “Bahwa kepala sekolah sering melakukan musyawarah dalam mengambil keputusan terhadap guru tentang pemberian tugas. Ada kalanya kegiatan langsung diberikan pada guru tanpa kompromi yang lain apa putusan yang disampaikan itu bisa terlaksana atau tidak”. (wawancara tgl 31 -3-2015)
Dari hasil wawancara dapat dijelaskan bahwa
kepala sekolah dalam mekanisme pengambilan
keputusan sudah demokratis, Karena dalam proses
pengambilan keputusan sudah melibatkan warga
sekolah untuk memberikan masukan, saran. Komite
sekolah juga memberikan dukungan dan sumbangsih
pemikiran terhadapa keputusan yang akan diambil oleh
kepala sekolah.
4.2.3 Proses penetapan Kebijakan
Dalam hal penetapan kebijakan kepala sekolah
SD Negeri Tawangsari mengadakan musyawarah
terlebih dahulu dengan melibatkan guru, staf dan
komite sekolah dalam menentukan kebijakan yang
akan diambil. Masukan dan saran terbaik yang akan
digunakan kepala sekolah dalam menetapkan
kebijakan. Selain kepala sekolah, dari sisi guru juga
menjelaskan bahwa dalam menetapkan kebijakan
kepala sekolah mengadakan rapat dengan warga
sekolah. Setelah mendapatkan masukan baru
kebijakan ditetapkan. Hal ini sesuai dengan hasil
wawancara kepada kepala sekolah dan guru di SD
Negeri Tawangsari.
KS: “Sebelum menetapkan kebijakan saya melaksanakan rapat dengan guru ,satf dan komite sekolah agar memperoleh masukan yang bermanfaat bagi sekolah.Dari masukan itu diambil
51
hal yang terbaik untuk dijadikan kebijakan sekolah”.(wawancara tgl 24 Maret 2015 di Kantor sekolah)
Hal tersebut ditegaskan dengan hasil wawancara
kepada guru, adalah sebagai berikut.
Guru: “Dalam menetapkan kebijakan biasanya kepala sekolah mengadakan rapat dengan guru, staf dan komite sekolah agar mendapat masukan yang berguna bagi sekolah. Setelah mempertimbangkan masukan baru kebijakan ditetapkan”. (wawancara dengan MJ 24-3-2015 di ruang guru ).
Dalam pengambilan kebijakan kepala sekolah
melaksanakan rapat untuk menampung masukan dari
seluruh warga sekolah agar kebijakan yang dibuat
membawa hasil maksimal. Wawancara tentang
kebijakan kepala sekolah diperlukanuntuk menampung
usulan dan aspirasi sehingga kebijakan yang dibuat
bisa
a.
mengadakan musyawarah untuk mengambil
kebijakan .Kepala sekolah juga minta
pertimbangan dari komite sekolah sebelum
mengambil kebijakan. Hasil wawancara yang
dilakukan pada kepala sekolah seiring dengan
pendapat guru diperkuat oleh pendapat komite
sekolah.
b. K
epala sekolah SD Negeri Tawangsari mengadakan
musyawarah dalam mengambil kebijakan bagi
kepentingan sekolah. Kepala sekolah juga minta
pertimbangan komite sekolah.Hasil wawancara
yang dilaksanakan kepala sekolah sejarlan
52
dengan pendapat guru dan diperkuat oleh
pendapat komite sekolah.
c. D
alam membuat kebijakan kepala sekolah SD
Negeri Tawangsari terlebih dahulu mencari
informasi dari berbagai sumber kemudian
dimusyawarahkan bersama di sekolah. Hasil
musyawarah tersebut lewat pertimbangan
menghasilkan kebijakan yang berguna bagi
kemajuan sekolah.Kebijakan tersebut kemudian
disosialisasikan pada warga sekolah
d. H
asil wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri
Tawangsari melakukan musyawarah sebelum
mengambil kebijakan bagi kepentingan
sekolah.Hasil wawancara pada kepala sekolah
pada guru sejalan dengan pendapat guru
diperkuat pendapat komite sekolah
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah
tentang penetapan kebijakan kepala sekolah sering
mengadakan rapat dengan guru dan komite. Hal ini
didukung adanya Surat tugas, buku notulen rapat, dan
hasil rapat. Dalam hal ini diperkuat oleh pendapat guru
dan komite sekolah bahwa kepala sekolah mengambil
kebijakan lewat musyawarah dengan guru dan staf juga
dimintai masukannya. Dapat dibuktikan adanya
dokumen daftar hadir rapat, hasil musyawarah tentang
kebijakan sekolah. Jadi dapat disimpulkan kepala
sekolah telah melakukan musyawarah dalam
menetapkan kebijakan tetapi harus mendengarkan
masukan dari yang lain.
53
4.2.4 Melakukan Pengawasan
Dalam hal pengawasan yang dilakukan oleh
kepala sekolah. Hasil wawancara menjelaskan bahwa
kepal sekolah sudah melakukan pengawasan terhadap
guru maupun siswa. Pengawasan diwujudkan dalam
bentuk supervisi kelas, pengamatan terhadap
perkembangan belajar siswa, dan pengamatan terhadap
lingkungan sekolah. Dari hasil wawncara dengan
beberapa guru disebutkan bahwa pengewasan oleh
kepala sekolah belum dilakukan secara maksimal, hasil
penilaian kinerja guru tidak dilakukan pembahsan
pada setiap rapat ruti yang dilaksanakan, sehingga
guru yang memiliki kekurangan tidak mengetahui hasil
koreksi dan pengawasan dari kepala sekolah, akibatnya
tidak ada perbaikan dari masing-masing guru.
Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang
dilakukan kepada kepala sekolah dan guru, serta
komite sekolah, hasilnya dapat dilihat pada uraian
berikut.
KS: “Saya berusaha melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan yang ada di sekolah meliputi guru dan siswa. Namun ada juga yang tidak senang bila ditegur karena melakukan kesalahan, sehingga saya mendapatkan kesulitan untuk mengatasinya. (wawancara dengan kepala sekolah 24-3-2015 )
Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru adalah
sebagai berikut.
Guru: “Kepala sekolah biasanya melakukan pengawasan terhadap guru juga siswa. Akan tetapi akhir-akhir ini kepala sekolah kurang memberi pembinaan terhadap guru yang kinerjanya rendah. Pengawasan kepala sekolah terhadap guru
54
maupun siswa berdasarkan perturan yang berlaku di sekolah. Tetapi hasil pengawasan yang dihasilkan tidak dilanjutkan dalam pembahasan dalam rapat guru. Sehingga guru yang kurang baik kinerjanya tidak menyadari kesalahannya. Kalau kepala sekolah bisa melakukan pembinaan terhadap guru yang kurang tertib bisa meningkatkan kinerjanya”. (wawancara dengan guru MS 25-3-2015)
Kepala sekolah juga memiliki tugas untuk pengawasan, pembinaan atau bimbingan kepada guru dan tenaga kependidikan serta administrator di sekolah.
a. Hasil wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri Tawangsari bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap guru maupun siswa.Tetapi dalam proses pengawasan kepala sekolah kurang terbuka menyampaikan pada guru ataupun stafnya Untuk mencari jalan keluarnya. Ini menunjukkan kurang tegas terhadap guru maupun siswa. Kepala sekolah SD Negeri Tawangsari melaksanakan pengawasan terhadap guru maupun siswa sesuai peraturan yang berlaku. Kepala sekolah juga akan memberi reward pada guru yang kinerjanya baik dan memberi pembinaan pada guru dan staf yang kinerjanya menurun. Hasil wawancara pada kepala sekolah sejalan dengan pendapat guru dan diperkuat pendapat komite sekolah.
b. Kepala sekolah SD Negeri Tawangsari melakukan pengawasan terhadap guru melalui supervisi pendidikan dengan instrumen yang telah disediakan. Kepala sekolah sering memberi pujian terhadap guru yang berprestasi tetapi juga memberi masukan pada yang kurang tertib. Demikian juga pengawasan terhadap siswa dilakukan melalui peraturan yang ditetapkan sekolah. Hasil wawancara di SD Negeri Tawangsari
55
menunjukkan bahwa kepala sekolah melakukan pengawasan terhadap guru maupun siswa sesuai peraturan yang berlaku. Kepala sekolah juga memberikan reward pada guru yang memiliki kinerja baik. Hasil wawancara yang dilakukan pada kepala sekolah sejalan pendapat guru yang diperkuat pendapat komite sekolah.Dalam melakukan tugas pengawasan terhadap guru dan siswa sudah dilakukan oleh kepala sekolah baik terhadap tugas guru maupun siswa. Informasi pengawasan terhadap guru dan siswa lewat upacara sekolah atau rapat sekolah sering disampaikan. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan empat guru dan seorang komite sekolah yang menyatakan kepala sekolah sudah melakukan pengawasan terhadap guru atau siswa dengan dibuktikan adanya buku catatan pembinaan guru dan buku catatan pembinaan siswa, buku agenda rapat, buku supervisi .
4.2.5 Memberikan Motivasi dan Suasana Kerja Kondusif
Memberikan motivasi dan menciptakan suasana
kerja yang kondusif merupakan salah satu tugas dari
kepala sekolah. Dalam membangkitkan motivasi kerja
dan suasana kerja yang kondusif hal-hal yang
dilakukan kepala sekolah SD Negeri Tawangsari yaitu
dengan cara memberikan reward kepada guru yang
kinerjanya bagus, jika kinerjanya masih kurang maka
diberikan pembinaan. Kepala sekolah juga membangun
kekeluargaan di antara rekan kerja sehingga tercipta
hubungan kinerja yang solid dan kondusif. Hal ini
sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala sekolah,
guru dan juga komite sekolah.
56
KS: “Untuk meningkatkan semangat kerja guru dan staf saya berusaha untuk memberi motivasi agar semangat. Jika kerjanya bagus saya berikan reward dan apabila kerjanya jelek saya beri pembinaan.Saya juga membangun kekeluargaan diantara rekan kerja”.(wawancara dengan kepala sekolah,24-3-2015)
Hasil wawancara di atas diperkuat dengan
melakukan wawancara dengan beberapa guru.
Uraiannya sebagai berikut.
Guru: “Selama ini suasana di sekolah berlangsung baik dengan sikap kekluargaan, saling menghargai satu dengan lainnya. Dalam kegiatan sekolah kepala sekolah sering memberiklan m,otivasi agar kegiatan berjalan lancer. Motivasi yang diberikan kepala sekolah bukan dalam bentuk material karena situasi sekolah yang tidak memungkinkan. Kepala sekolah juga sering menegur guru yang tidak melakukan kerja dengan baik tetapi dengan cara halus agar kekeluargaan tetap terjaga.
Wawancara juga dilakukan kepada kepala sekolah
dalam memberikan gambaran pada aspek yang diteliti
menyangkut peran kepala sekolah dalam memotivasi
dan mewujudkan suasana kerja yang kondusif.
Komite: “Menurut pengamatan kami sebagai komite sekolah , suasana kerja sudah baik dan saling harga menghargai. Motivasi diberikan kepala sekolah bukan dalam bentuk materi tapi dalam dukungan, perhatian dan pujian jika guru melakukan kerja dengan baik. Dan akan memberikan sanksi pada guru yang kurang tertib. (wawancara dengan komite sekolah 31-3-2015)
Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat
penting dalam memberikan motivasi pada guru,
tenaga kependidikan dan administrator sehingga
mereka bersemangat dalam menjalankan tugas untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
57
a. Hasil wawancara dengan kepala sekolah di SD
Negeri Tawangsari kepala sekolah memberi
motivasi pada guru dan tenaga kependidikan ,
memberi dukungan , pujian dan perhatian. Kepala
sekolah juga memberikan reward pada guru
maupun staf . Tetapi kepala sekolah juga
memberikan sanksi untuk guru yang tidak
tertib.Hal-hal yang disampaikan kepala sekolah
sejalan dengan yang dikemukakan oleh guru juga
komite sekolah.
b. W
awancara di SD Negeri Tawangsari menunjukkan
bahwa kepala sekolah memberi motivasi pada guru
dan juga mendorong guru untuk mengembangkan
diri. Tetapi kepala sekolah juga tidak segan
menegur dan memberikan sanksi sesuai tingkat
kesalahan agar tujuan sekolah dapat tercapai.
Wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri
Tawangsari sejalan dengan pendapat guru
diperkuat pendapat komite sekolah.
c. W
awancara di SD Negeri Tawangsari menunjukkan
bahwa kepala sekolah memberi motivasi pada
guru,memberi reward serta sanksi sesuai
peraturan bagi yang kinerjanya menurun dengan
memberikan pembinaan.Hasil wawancara pada
kepala sekolah diperkuat oleh pendapat komite
sekolah.
d. Kepala sekolah juga membangun suasana kerja
kondusif, dibuktikan dengan cara kepala sekolah
berkomunikasi pada guru, siswa dan komite
58
sekolah. Hasil wawancara yang dilakukan pada
kepala sekolah sejalan dengan pendapat guru
diperkuat pendapat komite. Kepala sekolah sering
memberi motivasi kepada guru juga staf. Juga
menjaga suasana kekeluargaan diantara warga
sekolah. Hal tersebut sering dilakukan misal
memberi motivasi dalam hal pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar,kegiatan ekstra kurikuler. Guru
atau staf yang kinerjanya bagus diberi riwerd, bagi
yang kinerjanya buruk diberi pengarahann
ataupun dibina.Suasana kerja disekolah berjalan
kondusif sering ada kegiatan saling kunjung baik
ke rumah guru , siswa atau masyarakat. Hal ini
dibuktikan dengan adanya buku kunjung guru,
buku humas, buku kunjung siswa.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 4.3.1`Pelimpahan Wewenang
Dari hasil wawancara dengan guru, kepala
sekolah juga komite yang ada di SD Negeri Tawangsari
bahwa kepala sekolah cenderung berusaha melakukan
tugasnya sendiri yang dianggap dapat segera
dikerjakan. Kepala sekolah dalam melimpahkan
wewenang kepada guru terlebih dahulu melakukan
musyawarah dengan guru dan komite sekolah.
wewenang yang diberikan kepada guru meliputi
penyusunan program sekolah, masalah keamanan,
kebersihan dan keindahan sekolah. Namun untuk hal-
halk yang bersifat administratif seperti aspek
keuangan, administrasi barang, dapodik dan “padamu”
59
diberikan kepada guru tertentu yang dianggap memiliki
kapasitas kompetensi di bidang tersebut.
4.3.2 .Mekanisme pembuatan keputusan
Dari hasil wawancara dengan guru SD Negeri
Tawangsari menunjukkan bahwa kepala sekolah dalam
mengambil keputusan dengan musyawarah dan minta
pertimbangan komite.
Hasil wawancara dengan guru kelas SD Negeri
Tawangsari menunjukkan bahwa kepala sekolah
berusaha untuk berkoordinasi dengan bawahan dalam
hal tugas dan wewenang dengan memperhatikan
kemampuan bawahannya. Karena anggota yang ada
kemampuannya tidak sama maka perlu
mempertimbangkan pemberian tugas dan wewenang.
Kepala sekolah juga melibatkan komite untuk ikut
berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
a. Hasil wawancara dengan guru SD Negeri
Tawangsari menunjukkan bahwa kepala sekolah
memberikan pelimpahan tugas dan wewenang kepada
guru dalam proses belajar mengajar dan memberikan
tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.Kepala
sekolah juga melibatkan komite sekolah dalam kegiatan
yang ada hubungannya dengan partisipasi di sekolah.
b. Hasil wawancara dengan komite sekolah SD
Negeri Tawangsari bahwa kepala sekolah memberi
wewenang kepada guru sesuai dengan kemampuannya.
Tetapi tidak semua kewenangan diberikan pada guru,
ada kewenangan yang diberikan pada komite sekolah.
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah
ditemukan pernyataan bahwa terhadap wewenang dan
60
tugas ingin dikerjakan sendiri tanpa melibatkan yang
lainkalau memang bisa dilakukan sendiri.Hal ini
dibuktikan adanya dokumen program kerja sekolah,
pembuatan SK pembagian tugas mengajar, buku
supervisi guru,buku tentang extra kurikuler, catatan
kegiatan kepala sekolah, catatan kegiatan siswa, buku
pembinaan siswa dan guru.
Hal tersebut dikuatkan oleh pendapat empat
guru dan seorang komite sekolah yang menyatakan
bahwa tentang pelimpahan tugas dan wewenang
dilakukan sendiri oleh kepala sekolah. Pelimpahan
tugas diberikan pada yang lain jika ada halangan atau
ada tugas luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa tugas
dan wewenang kegiatan yang ada di sekolah apalagi
yang hubungannya dengan administrasi dikerjakan
sendiri oleh kepala sekolah.
4.3.3. Proses Penetapan Kebijakan
Dari hasil wawancara kelihatannya sedikit
berbeda antara pendapat kepala sekolah dengan
pendapat guru, komite sekolah.
a. Dari guru yang ada di SD Negeri Tawangsari tidak
semua guru dilibatkan dalam pengambilan
keputusan. Meskipun sampai saat ini belum ada
keputusan yang berdampak buruk pada sekolah.
Dengan adanya musyawarah secara bersama dapat
bermanfaat untuk mengambil keputusan.
b. Dari hasil wawancara dengan guru SD Negeri Tawangsarimenunjukkan bahwa kepala sekolah sering menggunakan musyawarah dalam mengambil keputusan.Kepala sekolah juga minta pertimbangan komite sebelum mengambil
61
keputusan.Hasil wawancara yang dilakukan pada kepala sekolah juga sejalan dengan pendapat guru serta diperkuat pendapat komite sekolah.
c. Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa kepala sekolah memberi kewenangan yang luas pada guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan memberi pelimpahan tugas pada staf sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing. Kepala sekolah juga ikut melibatkan guru agama untuk mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Hasil wawancara yang dilakukan pada kepala sekolah sejalan dengan pendapat guru dan komite sekolah.
d Kepala sekolah SD Negeri Tawangsari selalu berkordinasi dengan guru dan komite .Kepala sekolah ada saatnya mengambil keputusan sendiri tanpa melibatkan orang lain. Hasil wawancara yang dilakukan pada kepala sekolah diperkuat oleh pendapat guru dan oleh pendapat komite sekolah.
Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh pernyataan bahwa untuk membuat keputusan lewat musyawarah guru dan warga sekolah. Tapi kepala sekolah juga bisa mengambil keputusan sendiri jika tidak mengakibatkan fatal bagi sekolah. Dalam hal ini pendapat empat guru mengatakan bahwa kepala sekolah sering juga mengadakan musyawarah untuk mengambil keputusan, tapi sering juga memutuskan sendiri suatu keputusan dengan alasan tidak ada kelonggaran waktu.Hal ini bisa dibuktikan adanya buku notulen rapat kurang berisi catatannya. Daftar hadir rapat yang tida lengkap.
Kepala sekolah telah melakukan mekanisme pembuatan keputusan tetapi masih harus memperhatikan kepentingan sekolah dan memperhatikan masukan guru,staf maupun komite sekolah
62
4.3.4 Melaksanakan pengawasan Kepala sekolah juga memiliki tugas untuk
pengawasan, pembinaan atau bimbingan kepada guru
dan tenaga kependidikan serta administrator di
sekolah.
a. H
asil wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri
Tawangsari bahwa kepala sekolah melakukan
pengawasan terhadap guru maupun siswa.Tetapi
dalam proses pengawasan kepala sekolah kurang
terbuka menyampaikan pada guru ataupun stafnya
Untuk mencari jalan keuarnya.Ini menunjukkan
kurang tegas terhadap guru maupun siswa.
b. K
epalasekolahSD Negeri Tawangsari melaksanakan
pengawasan terhadap guru maupun siswa sesuai
peraturan yang berlaku. Kepala sekolah juga akan
memberi reward pada guru yang kinerjanya baik
dan memberi pembinaan pada guru dan staf yang
kinerjanya menurun. Hasil wawancara pada kepala
sekolah sejalan dengan pendapat guru dan
diperkuat pendapat komite sekolah.
c. K
epala sekolah SD Negeri Tawangsari melakukan
pengawasan terhadap guru melalui supervisi
pendidikan dengan instrumen yang telah
disediakan. Kepala sekolah sering memberi pujian
terhadap guru yang berprestasi tetapi juga
memberi masukan pada yang kurang tertib.
Demikian juga pengawasan terhadap siswa
63
dilakukan melalui peraturan yang ditetapkan
sekolah.
Hasil wawancara di SD Negeri Tawangsari
menunjukkan bahwa kepala sekolah melakukan
pengawasan terhadap guru maupun siswa sesuai
peraturan yang berlaku. Kepala sekolah juga
memberikan reward pada guru yang memiliki kinerja
baik. Hasil wawancara yang dilakukan pada kepala
sekolah sejalan pendapat guru yang diperkuat
pendapat komite sekolah.
Dalam melakukan tugas pengawasan terhadap
guru dan siswa sudah dilakukan oleh kepala sekolah
baik terhadap tugas guru maupun siswa. Informasi
pengawasan terhadap guru dan siswa lewat upacara
sekolah atau rapat sekolah sering disampaikan. Hal
tersebut diperkuat oleh pernyataan empat guru dan
seorang komite sekolah yang menyatakan kepala
sekolah sudah melakukan pengawasan terhadap guru
atau siswa dengan dibuktikan adanya buku catatan
pembinaan guru dan buku catatan pembinaan siswa,
buku agenda rapat, buku supervisi .
Jadi dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah
telah melaksanakan pengawasan terhadap guru dan
siswa namun perlu ditingkatkan.
4.3.5 Memberikan motivasi dan suasana kondusif kerja
Kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat
penting dalam memberikan motivasi pada guru, tenaga
kependidikan dan administrator sehingga mereka
64
bersemangat dalam menjalankan tugas untuk
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
a. Hasil wawancara dengan kepala sekolah di SD
Negeri Tawangsari kepala sekolah memberi
motivasi pada guru dan tenaga kependidikan,
memberi dukungan, pujian dan perhatian. Kepala
sekolah juga memberikan reward pada guru
maupun staf. Tetapi kepala sekolah juga
memberikan sanksi untuk guru yang tidak tertib.
Hal-hal yang disampaikan kepala sekolah sejalan
dengan yang dikemukakan oleh guru juga komite
sekolah.
b. W
awancara di SD Negeri Tawangsari menunjukkan
bahwa kepala sekolah memberi motivasi pada guru
dan juga mendorong guru untuk mengembangkan
diri. Tetapi kepala sekolah juga tidak segan
menegur dan memberikan sanksi sesuai tingkat
kesalahan agar tujuan sekolah dapat tercapai.
Wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri
Tawangsari sejalan dengan pendapat guru
diperkuat pendapat komite sekolah.
c. W
awancara di SD Negeri Tawangsari menunjukkan
bahwa kepala sekolah memberi motivasi pada
guru,memberi reward serta sanksi sesuai
peraturan bagi yang kinerjanya menurun dengan
memberikan pembinaan.Hasil wawancara pada
kepala sekolah diperkuat oleh pendapat komite
sekolah.
65
d. Kepala sekolah juga membangun suasana kerja
kondusif, dibuktikan dengan cara kepala sekolah
berkomunikasi pada guru, siswa dan komite
sekolah. Hasil wawancara yang dilakukan pada
kepala sekolah sejalan dengan pendapat guru
diperkuat pendapat komite .
Kepala sekolah sering memberi motivasi kepada
guru juga staf. Juga menjaga suasana kekeluargaan
diantara warga sekolah. Hal tersebut sering dilakukan
misal memberi motivasi dalam hal pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar, kegiatan ekstra kurikuler.
Guru atau staf yang kinerjanya bagus diberi reward,
bagi yang kinerjanya buruk diberi pengarahann
ataupun dibina.Suasana kerja disekolah berjalan
kondusif sering ada kegiatan saling kunjung baik ke
rumah guru, siswa atau masyarakat. Hal ini dibuktikan
dengan adanya buku kunjung guru, buku humas,
buku kunjung siswa.