Post on 06-Feb-2018
BabIIIStudiKasus
31
BAB III STUDI KASUS
3.1. SEKILAS SUNGAI CITARUM
Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di Propinsi Jawa Barat dan merupakan
adalah satu yang terpanjang di pulau Jawa (nomor tiga terpanjang di Pulau Jawa).
Sumber air sungai Citarurn berasal dan mata air Gunung Wayang dan beberapa anak
sungai Citarum yang tersebar di beberapa tempat. Daerah tangkapan hujan dan daerah
hulu Sungai Citarum meliputi area kurang lebih seluas 4500 km2. Area tersebut
setidaknya meliputi 4 (empat) wilayah kabupaten dan kotamadya di Propinsi Jawa
Barat, yaitu meliputi sebagian kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Cianjur, serta seluruh daerah Kotamadya Bandung.
Gambar 3. 1 Posisi Sungai Citarum terhadap Daerah Studi
BabIIIStudiKasus
32
3.2. LETAKADMINISTRATIF
Secara administratif, letak Waduk Saguling termasuk dalam wilayah administratif
Kabupaten Bandung. Di sekeliling Waduk Saguling terdapat empat wilayah
Kecamatan yaitu Kecamatan Sindangkerta, Kecamatan Batujajar, Kecamatan
Cipongkor dan Kecamatan Cililin. Waduk Saguling terletak sekitar 20 km dari kota
Kecamatan Raja Mandala yang terletak antara jalan raya Bandung Cianjur
sedangkan untuk mencapai sisi-sisi waduk lainnya dapat ditempuh dari kota-kota
kecamatan terdekat yang terletak di sekitar waduk Saguling. Secara geografis, waduk
Saguling terletak pada koordinat UTM (Universal Traverse Mercator) antara X:
760000 778000 dan Y: 9227500 9240500 untuk lebih jelasnya lokasi waduk
Saguling dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Sungai citarum sebagai sumber utama waduk Saguling sebenarnya terdapat tiga buah
waduk yang beroperasi secara Kaskade. Sungai Citarum mengalir sepanjang sekitar
270 kilometer dengan cakupan seluas 6.540 kilometer persegi, yaitu mulai dari
Gunung Wayang hingga Tanjung, Karawang. Dari hulu ke hilir terdiri dari waduk
Saguling yang terletak pada ketinggian +643 m dari permukaan air laut (dpal), Waduk
Cirata terletak pada ketinggian +220 m dpal dan waduk Jatiluhur pada ketinggian
+107 m dpal. Waduk Saguling dan Waduk Cirata hanya memproduksi listrik dengan
kapasitas masing-masing terpasang 700 MW dan 1.008 MW, sedangkan Waduk
Jatiluhur berfungsi sebagai waduk serbaguna dengan tugas pokok sebagai penyedia
air irigasi untuk sawah seluas kurang lebih 200.000 HA untuk kawasan Subang,
Karawang dan Bekasi serta sebagai penyedia air minum bagi DKI Jakarta serta
memproduksi listrik dengan kapasitas terpasang hanya 175 MW. Ketiga waduk
tersebut terikat pada sistem waduk Kaskade Citarum yang saling mempengaruhi.
BabIIIStudiKasus
33
Gambar 3. 2 Sistem waduk kaskade
3.3. WADUKSAGULING
3.3.1. Profil Umum
Waduk/PLTA Saguling terletak sekitar 30 km sebelah barat Kotarnadya Bandung dan
100 km sebelah tenggara DKI Jakarta. Daerahnya sangat ideal untuk dibangun waduk
PLTA karena memiliki topografi yang berbukit (sehingga dapat menghasilkan head
yang tinggi) dan memiliki curah hujan yang tinggi (kurang lebih 2.6 milyar m3 per-
tahun). Pada system waduk kaskade Citarum, waduk Saguling berada di daerah paling
hulu dibandingkan kedua waduk lainnya.
Gambar 3. 3 Waduk Saguling
Waduk saguling dibangun dengan fungsi utama sebagai waduk PLTA atau untuk
keperluan pembangkitan tenaga listrik. Kapasitas terpasang pada waduk Saguling
adalah 700.72 MW dan memiliki kemampuan produksi listrik rata-rata per-tahun
BabIIIStudiKasus
34
sebesar 2156 GWH. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Saguling akan
terinterkoneksikan dengan system kelistrikan se-Jawa-Bali. PLTA Saguling dalam
system kelistrikan Jawa-Bali ditujukan sebagai pemikul beban puncak (peak load),
selain untuk memikul beban puncak, PLTA Saguling juga memiliki fungsi sebagai
pengatur frekuensi system kelistrikan Jawa-Bali. Hal ini dimugkinkan dengan diterapkannya peralatan LFC (Load Frequency Factor) di PLTA Saguling. Aliran air
yang masuk ke waduk ini berasal dan aliran sungai Citarum dan beberapa anak sungai. Luas daerah tangkapan hujan Waduk Saguling mencapai kurang lebih seluas
2.271,7 km2 (berdasarkan UBP Saguling-PT. Indonesia Power)
Gambar 3. 4 PLTA Saguling
3.3.2. Bendungan Bendungan pada waduk Saguling merupakan tipe urugan batu dengan inti kedap air
(rockfihl darn with an impervious center core). Tinggi dan bangunan bendungan
tersebut ialah 99 m, sedangkan panjang puncaknya adalah 301,4 m. Elevasi puncak
bendungan terletak pada +650,5 m di atas permukaan laut. Isi tubuh bendungan
diperkirakan mencapai 2,79 juta m3. Dengan bendungan ini, kapasitas tampungan volume waduk (maksimum) yang direncanakan ialah sebesar 875 juta m3 dengan
nilai kapasitas tampungan volume efektifnya mencapai 611,5 juta ml Elevasi atau
tinggi muka air waduk maksimum (HWL-Highest Water Level) direncanakan setinggi
643 m, sedangkan elevasi muka air minimumnya (LWL-Lowest Water Level) adalah
BabIIIStudiKasus
35
+623 m. Luas daerah genangan waduk Saguling (pada elevasi +643 m) diperkirakan
mencapai 48,695 ha.
Gambar 3. 5 Bendungan Utama Saguling
3.3.3. Spillway Pada salah satu sisi samping tubuh bendungan waduk Saguling terdapat bangunan
pelimpah (spilway). Spilway waduk Saguling berupa pelimpah samping yang
dilengkapi dengan saluran peluncur (chute type with side flow entrance). Pelimpah
samping tersebut terdiri dan 2 (dua) bagian yaitu bagian yang berpintu (gate spiliway)
dan bagian yang tidak berpintu (free spillway). Gate spiliway pada waduk Saguling
memiliki 3 (tiga) buah pintu yang masing-masing memiliki lebar 10 m dan tinggi 8,3
m. Sedangkan bagian yang tak berpintu (free spillway) dibuat dengan lebar 62 m.
Seluruh bagian pelimpah tersebut terbuat dan beton. Elevasi mulut gate spiliway ialah
+634,7 m sedangkan elevasi puncak dan bagian free spiliway ialah +643 m. Apabila
terjadi banjir, aliran air yang masuk spillway akan dibawa ke hilir melalui sebuah
saluran peluncur (chute). Peluncur tersebut dilengkapi dengan peredam energi (energy
disipator) jenis stilling basin with baffle pierre. Kapasitas debit maksimum yang dapat
mengalir melalui bangunan pelimpah waduk Saguling ini adalh sebesar 2400 m3/s.
BabIIIStudiKasus
36
Gambar 3. 6 Bangunan Spillway Waduk Saguling
3.3.4. Intake Intake pada waduk Saguling terpisah dan bangunan spillway. Intake yang digunakan
pada waduk Saguling adalah tipe tower yang berjumlah 2 (dua) buah dengan dimensi
bangunan intake tersebut secara keseluruhan ialah panjang 29 m dan lebar 50 m. Tiap
tower intake pada waduk Saguling dilengkapi pintu air yang masing-masing memiliki
lebar 5,8 m dan tinggi 5,8 m. Kapasitas debit maksimum aliran air yang dapat melalui
intake pada waduk Saguling adalah 224 m3Is.
Gambar 3. 7 Bangunan Intake Waduk Saguling
3.3.5. Headrace Tunnel Pada waduk Saguling, jenis headrace tunnel yang digunakan adalah pressure tunnel
with circular section. Saluran headrace tunnel ini berjumlah 2 (dua) buah dan terbuat
BabIIIStudiKasus
37
dan beton. Diameter saluran tersebut masing-masing adalah 5,8 m dengan panjang
4689,182 m dan 4689,743 m.
Gambar 3. 8 Headrace Tunnel Waduk Saguling
3.3.6. Surge Tank Pada waduk Saguling, tipe surge tank yang digunakan adalah differential with circular
section. Tanki pendatar air yang dibangun pada waduk Saguling berjumlah 2 (dua)
buah dan akan melayani penstock yang berjumlah 2 (dua) buah juga. Kedua surge
tank tersebut memiliki diameter masing-masing 12 rn serta tinggi 103,6 m dan 98,6
m.
Gambar 3. 9 Bangunan Surge Tank Waduk Saguling
3.3.7. Penstock Penstock yang digunakan pada waduk Saguling berjumlah 2 (dua) buah dengan
karakteristik:
BabIIIStudiKasus
38
Tipe : Open steel pipe with ring garden supports
Jumlah : 2 (dua) buah
Diameter dalarn : 4,3 m s.d. 2,83 m
Panjang : 1868 m dan 1768 m
Gambar 3. 10 Penstock Waduk Saguling
3.3.8. Power House Gedung pusat pembangkit (power house) pada PLTA Saguling bertipe semi bawah tanah
dengan 2 (dua) lantai di atas dan 5 (lima) lantai di bawah tanah. Gedung ini secara umum memiliki bentuk persegi panjang dengan panjang 104,4 m dan lebar 32,5 m serta memiliki
tinggi 42,5 m.
Kapasitas daya yang terpasang pada PLTA Saguling adalah sebesar 4x 175,18 MW (700,72
MW). Jumlah turbin dan generator yang terdapat pada power house di PLTA Saguling ialah
masing-masing 4 (empat) buah. Adapun karakteristik dan turbin dan generator yang
digunakan
adalah seperti disebutkan di bawah sebagai berikut:
1. TURBIN
Merk : Toshiba
Tipe : Francis Vertical
Jumlah : 4 (empat)
Kapasitas : 4x 178,8 MW
Putaran : 333 rpm
Debit pada head normal : 4x 54,8 m3/s
Head (maks./normal/min.) : 363,6/355,7/343,3 m
BabIIIStudiKasus
39
2. GENERATOR
Merk : Mitsubishi
Tipe : Setengah payung, 3phase, Synchronous
Jumlah : 4 (empat)
Kapasitas : 4x 206,1 MW
Putaran : 333 rpm
Tegangan : 16,5 kV
Arus :72l2Ampere
Frekuensi : 50 Hz
Energi listrik yang dihasilkan oleh generator akan dinaikkan tegangannya melalui
traf