Post on 08-May-2019
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu hasil
penelitian diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitatif artinya penelitian yang
menggunakan ukuran kualitas, dan mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan
sebagai tolak ukur keberhasilannya. Sedangkan jenis penelitian ini adalah termasuk
Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya
dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan
mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada
kesenjangan/perbedaan antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini
dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal.
Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) ”Penelitian Tindakan kelas (PTK)
adalah penelitia dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan,
(2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan pertisipatif
dengan tujuan kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat”.
3. 2 Lokasi Penelitian
Peneletian ini dilakukan di SD Kutowinangun 04 Kecamatan Tingkir Salatiga,
dimana SD ini mudah dijangkau oleh angkutan umum karena letaknya yang cukup
strategis dari kota dan letaknya pun dipingir kampung sehingga kegiatan pembelajaran
sangat hening dan jauh dari keramain suara kendaraan bermotor. SD Kutowinangun 04
ini mempunyai bangunan fisik yang cukup memadai untuk diadakannya kegiatan belajar
mengajar, SD Kutowinangun 04 memiliki 6 ruang kelas, 1 lapangan yang cukup luas, 1
ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang kantor guru, 1 ruang gudang, 1 ruang media,
1 ruang untuk laboratorium computer. Yang menjadi subjek buat peniliti adalah siswa
kelas tinggi yaitu siswa kelas 5, dimana jumlah peserta didik kelas 5 ada 38 anak yang
terdiri dari 18 anak permpuan dan 20 anak laki-laki. Peserta didik di kelas 5 cukup aktif
dan agresif didalam belajar,namun didalam kegiatan pembelajaran kadang kala anak
merasa bosan karena metode yang digunakan oleh guru masih saja monoton. Untuk itu
penulis akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode inquiry.
26
3.3 Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 04 Kecamatan Tingkir
Salatiga.Subjek dari penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas 5 SD Kutowinangun 04
Kecamatan Tingkir Salatiga yang berjumlah 38 siswa. Dimana dari 38 siswa terdiri atas
20 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Dimana siswa berkarakterkan, Siswa
kurang serius dalam menyimak pelajaran yang disampaikan oleh guru, siswa kurang
konsentrasi sewaktu guru menyampaikan materi, siswa yang Minat belajar rendah.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:60).
Dalam penelitian tindakan kelas ini ada dua variabel yang terdiri dari variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut antaralain:
1. Variable Bebas (x)
Variabel bebas atau variabel independen dalam penelitian kelas ini
adalah metode inquiry. Metode inquiry merupakan pembelajaran aktif dimana
kemajuan dinilai dengan bagaimana siswa mengembangkan ketrampilan
ekprimental dan analtik dari pengetahuan yang mereka miliki. Untuk itu
metode inquiry diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5
di SD Negeri Kutowinangun 04 Kecamatan Tingkir Salatiga . Variabel ini
didapatkan datanya melalui observasi Dan data yang diperoleh berupa
penjelasan yang dipaparkan melalui kata-kata.
2. Variabel Terikat (y)
Variabel terikat atau variable dependen dalam penelitian ini adalah hasil
belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku, kemampuan, dan keterampilan
siswa yang terjadi secara sadar setelah mendapat atau menerima suatu
perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat dikonstruksikan dengan
pengetahuannya yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari dan
perubahannya perubahanya tersebut bersifat relative permanen. Hasil belajar
27
diperoleh dengan pemberian soal evaluasi pada pertemuan ke tiga disetiap
siklusnya, hasil belajar diukur oleh nilai hasil evaluasi, yang sudah sesuai
sesuai dengan nilai KKM.
3.5 Prosuder Penelitian
Model Kemmis & Mc Taggart (dalam Kusumah dan Dwitagama, 2010:20-21)
pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat dengan satu perangkat terdiri dari empat
komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Keempat komponen
tersebut dipandang sebagai 1 siklus.Pada gambar dibawah ini adalah dua perangkat
komponen yang dapat dikatakan sebagain 2 siklus.Model penelitian tindakan kelas ini
merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt
Lewin.Hanya saja model ini menggabungkan antara komponen tindakan dan
pengamatan menjadi satu kesatuan karena penerapan tindakan dan pengamatan
merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan karena merupakan dua kegiatan yang
terjadi dalam satu kesatuan waktu.
Gambar 1
Prosedur Peneltian Kemmis & Mc Taggart
Pelaksanaan penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus.Untuk setiap
siklusnya akan dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan dimana untuk pertemuan pertama
pemberian materi dengan pembelajaran menggunakan metode inquiry, dan pertemuan
ke 2nya pun juga sama seperti pada pertemuan pertama, dan pertemuan ke 3 digunakan
untuk mengevaluasi dari pertemaun pertemuan pertama dan ke 2. Apabila pada
pertemuan ke dua ini, hasil belajar siswa belum memenuhi syarat sesuai KKM yang
ditentukan oleh sekolahan, maka akan diadakan siklus ke 2, siklus ke 2 ini juga 3 kali
28
pertemuan. Untuk pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk pemberian materi
dengan bertatap muka secara langsung, untuk pertemuan ke tiganya dilakukan untuk
pemberian soal evaluasi yang sebelumnya sudah ada pengulasan materi dipertemuan
pertama dan pertemuan ke dua. Rincian prosedur tindakan adalah sebagai berikut:
a) Perencanaan (planning) merupakan kegiatan menyusun rancangan tindakan.
Kegiatan ini dilakukan untuk persiapan pelaksanaan penelitian. Perencanaan
dilaksanakan oleh peneliti sebelum tahap pelaksanaan tindakan diterapkan.
Kegiatan dalam tahap ini seperti: penyusunan skenario pembelajaran, pembuatan
istrumen pengamatan dan pembuatan media/alat peraga.
b) Tindakan (acting), yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan. Hal yang
perlu diingat pada tahap 2 ini adalah pelaksana tindakan harus sesuai dengan apa
yang sudah dirumuskan dalam rancangan. Dalam penelitian ini tindakan yang
diterapkan adalah metode inquiry dengan menggunakan alat peraga.
c) Observasi (observing), yaitu kegiatan mengamati dampak atas tindakan yang
dilakukan. Kegiatan observasi ini dilakukan pada saat tindakan diterapkan dalam
kelas, sehingga antara pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung dalam
waktu yang sama. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam bentuk kolaborasi.
Pelaksana adalah guru kelas sedangkan peneliti yang mengobservasi.
d) Refleksi (reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi atau
hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan
yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan dapat diketahui perubahan
yang terjadi dan dilakukan telaah mengapa, bagaimana, dan sejauhmana
tindakan yang ditetapkan mampu mencapai perubahan atau mengatasi masalah
secara signifikan.
Untuk lebih memperjelas rincian prosedur penelitian yang akandilaksanakan
terdiri atas 2 siklus dengan tiga kalipertemuan tiap siklusnya, adalah sebagai berikut:
Siklus I
1) Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah:
a. Menyusun RPP dengan materi tanah dan strukturnya.
b. Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa.
29
c. Menyiapakan materi ajar berupa buku paket IPA kelas 5.
d. Menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan dalam kegiatan kelompok.
e. Menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk melihat
bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran
menggunakan metode inquiry menggunakan alat peraga dilaksanakan.
f. Menyiapkan instrument penilaian hasil belajar yang berupa lembar
evaluasi untuk melihat apakah materi IPA tentang tanah dan strukturnya
telah dikuasai siswa.
2) Pelaksanaan (acting)
Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga
tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dalam kegiatan inti masih
dijabarkan lagi ke dalam kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Untuk
lebih jelasnya tahap pelaksanaan tindakan pada penelitian ini sebagai berikut:
a. Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran dengan berdoa dan absensi.
2. Guru melakukan apersepsi untuk mendorong semangat siswa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam
pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1. Eksplorasi
a) Guru menyampaikan peta konsep materi tentang susunan dan jenis-
jenis tanah.
b) Guru bertanya jawab kepada siswa tentang jenis-jenis tanah yang
diketahui siswa.
c) Guru menunjukkan dan menjelaskan alat peraga yang berupa
susunan lapisan tanah.
d) Melului alat peraga yang ditampilkan oleh guru, guru dan siswa
bertanya jawab tentang susunan lapisan tanah.
e) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri atas
4-5 siswa pada setiap kelompok
30
2. Elaborasi
a. Guru memfasilitasi anak dengan peralatan pengamatan pada setiap
kelompok..
b. Guru menyampaikan aturan dan tugas dalam berdiskusi.
c. Guru mengajak siswa melakukan penemuan tentang susunan tanah
dengan mengamati percobaan pada kelompok tersebut
d. Ketika percobaan dilakukan dan menunggu untuk meredamkan
tanah yang di aduk-aduk untuk beberapa menit, guru mengajak
siswa bertanya jawab tentang jawaban apa tentang susunan tanah
yang akan terjadi.
e. Perwakilan setiap kelompok melaporkan hasil diskusi dan siswa
lain menanggapi atau bertanya.
f. Guru melakukan kesimpulan secara global dan meluruskan
kesalahan.
g. Guru memberi penghargaan pada setiap kelompok yang sudah
melaporkan hasil diskusi, siswa bertanya, dan menanggapi
kelompok lain.
3. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru melakukan:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Penutup
1. Melakukan refleksi apakah kegiatan pembelajarannya menyenangkan
atau tidak, dan menyampaiakan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya..
2. Memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan.
3. Evaluasi, dalam kegiatan ini guru membagikan soal pilihan ganda untuk
dikerjakan secara individu, sebagai sarana pengukuran tingkat
pemahaman. Evaluasi ini diberikan pada akhir pertemuan siklus I.
31
3) Pengamatan (observing)
Tahap ini peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.Peneliti melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan
guru dalam pembelajaran sesuai dengan metode inquiry dengan kompetensi
dasar susunan dan jenis-jenis tanah. Observasi ini dilakukan bersamaan
dengan kegiatan proses pembelajaran berlangsung dan terhadap hasil evaluasi.
4) Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan
belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan
oleh peneliti sebagai observer terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas
sesuai dengan metode Inquiry menggunakan alat peraga dengan materi
susunan dan jenis-jenis tanah. Setelah tahap refleksi dan siklus I selesai
dilaksanakan, maka akan diketahui hasilnya. Hasil tersebut akan dianalisis
apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belun, serta kelemahan-
kelemahan apa saja yang menghambat proses pembelajaran. Apabila hasil
yang diperoleh belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan, maka
dilanjutkan pada siklus II.
Siklus II
Siklus II akan dilaksanakan jika kegiatan siklus I belum berhasil. Kegiatan
pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I, tetapi waktu pelaksanaan
akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya
penelitian dengan Kompetensi Dasar yang berbeda. Siklus 2 merupakan
penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus 1.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah:
a. Tes ini diberikan kepada peserta didik untuk mengukur tingkat kepamahan
pengusaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan
tujuan pengajaran, tes ini berupa 20 butir soal pilihan ganda dan peserta didik
harus menjawab pertanyaan. Hasli tes ini berupa nilai yang cara
32
penghitunganya, jumlah jwaban yang betul dikalikan 5, tes ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Kutowinangun 04
menggunakan metode inquiry.
b. Observasi ini dilakukam dengan pengambilan data dalam penelitian dimana
peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi dalam penelitian
ini digunakan untuk menganalis kinerja guru dan siswa dalam proses
pembelajaran baik pada siklus 1 maupun siklus 2. Hasil observasi ini berupa
urain kata-kata yang menjelaskan tentang selama observasi berlangsung.
3.7 Jenis Data
Pendekatan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu hasil penelitian
diuraikan secara deskriptif dan bersifat kuantitatif artinya penelitian yang menggunakan
ukuran kualitas, dan mengukurnya dengan angka-angka hasil perhitungan sebagai tolak
ukur keberhasilannya. Sedangkan jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian
Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru
di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam
proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan/perbedaan
antara harapan dan kenyataan, sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi
keadaan yang ideal.
33
Tabel 5
Kisi-kisi pengembangan instrument penilaian pada pelajaran IPA
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Nomor Item
7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan
hubungannya
dengan
penggunaan
sumber daya
alam.
7.2
Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah.
Siklus I
Menjelaskan
pengertian tanah.
Mengidentifikasi
susunan tanah.
Menyebutkan jenis-
jenis tanah.
Menyebutkan ciri-
ciri dari jenis-jenis
tanah.
1, 2, 7, 9,
17
3, 5, 8, 10,
18, 19
4,11, 12,
14, 20
6, 12, 13,
15, 16
7.3
Mendeskripsikan
struktur bumi
Siklus II
Menyebutkan
lapisan-lapisan
pada bumi.
Menyebutkan
fungsi dari lapisan
atmosfer
Menyebutkan
lapisan-lapisan
atmosfer.
Menyebutkan
lapisan-lapisan
matahari.
3, 5, 6, 7,
10, 11,
1, 8, 12, 16,
22.
4, 17, 18,
19.
2, 5, 9, 20.
34
Tabel 6
Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Menggunkan
Metode inquiry
Langkah-
langkah
Pembelajaran
Indikator No
Item
Kegiatan pra
pembelajaran
1. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran. 1
Kegiatan Awal: 2. Guru menyampaikan salam.
3. Guru mengabsen kehadiran siswa.
4. Apersepsi dan motivasi kepada siswa.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan.
2
3
4
5
Kegiatan Inti:
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
6. Menjelaskan garis besar materi yang akan disampaiakan.
7. Mengajak siswa bertanya jawab tentang materi yang akan
diajarkan.
6
7
8. Guru menuliskan permasalahan dipapan tulis
9. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari
4-5 kelompok.
10. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis
11. Guru memberikan lembar kerja kepada siswa.
12. Guru membimbing siswa dalam menentukan langkah-
langkah percobaan.
13. Guru memfasilitasi alat yang akan digunakan untuk
melakukan percobaan.
14. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyajikan data hasil percobaan
15. Guru meminta siswa untuk membuat kesimpulan dan
membacakan di depan kelas.
8
9
10
11
12
13
14
15
16. Guru bertanya jawab kepada siswa tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa.
17. Guru memberi penguatan dan kesimpulan tentang materi
yang dipelajari
16
17
Kegiatan
Penutup
18. Menyampaikan materi yang akan datang. 18
Keterangan:
Skor 1 : kurang
Skor 2 : cukup
Skor 3 : baik
Skor 4 : sangat baik
Penilaian:
Nilai kinerja guru =
x 100
Nilai skor maksimum = 72
35
Tabel 7
Kisi-kisi lembar observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran menggunkan
Metode inquiry
Langkah
Pembelajaran Indikator
No
Item
Kegiatan pra
pembelajaran
1. Siswa menyiapkan buku pelajaran. 1
Kegiatan Awal: 2. Siswa menjawab salam.
3. Siswa menjawab absensi dari guru.
4. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru.
5. Siswa menyimak tujuan yang di sampaikan oleh guru dengan
membuka buku pelajaran yang di bawa.
2
3
4
5
Kegiatan Inti:
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
6. Siswa menyimak dengan membuka buku pelajaran yang di bawa.
7. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
6
7
8. Siswa mengidentifasi masalah yang dituliskan guru dipapan tulis
9. Siswa duduk berkelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
10.Siswa menerima alat untuk melakukan percobaan yang dibagikan
kepada tiap kelompok.
11. Siswa berdiskusi dan mencari informasi dengan sumber
buku yang dibawa. 12. Siswa melakukan percobaan untuk melakukan penemuan. 13. Siswa melakukan langkah-langkah percobaan 14. Siswa menuliskan hasil diskusi di lembar kerja siswa.
8
9
10
11
12
13
14
15. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
16. Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami.
17. Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.
15
16
17
Kegiatan Penutup 18. Siswa membuka materi yang akan di ajarkan pada pertemuan
berikutnya.
18
Keterangan:
Skor 1 : banyak siswa yang melakukan kegiatan < 25%
Skor 2 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 26-50%
Skor 3 : banyak siswa yang melakukan kegiatan 51-75% dari jumlah siswa
Skor 4 : banyak siswa yang melakukan kegiatan >75% dari jumlah siswa
Penilaian:
Nilai aktivitas siswa =
x 100
Skor maksimum = 72
36
Tabel 8
Kategori Skor yang diperoleh
No Skor Kategori
1. 12%-35% Kurang
2. 36%-70% Cukup
3. 71%-100% Baik
3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Uji Validitas
Validitas menurut Sekaran (dalam Wijaya, 2009:113) validitas menunjukan
ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya. Suatu skala
pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan
mengukur apa yang seharusnya diukur.
Cara yang digunakan dalam menghitung uji validitas soal ini adalah dengan
menggunakan spss 16.0, dimana langkah-langkah pengolahannya sama dengan uji
reliabilitas. Untuk mengetahui hasil uji soal yang telah diujikan adalah dengan melihat
hasil output dari pengolahan data tersebut yaitu dilihat dari Corrected Item-Total
Correlation dimana hasil > dari maka dinyatakan valid, sedangkan apabila
< dari maka dinyatakan tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas soal
yang berjumlah 30 yang berbentuk pilihan ganda, yang dinyatakan valid pada siklus I
sebanyak 20 soal dan yang tidak valid sebanyak 10 soal yaitu nomer 6, 11, 15, 21, 23,
24, 27, 28 dan 29. Sedangkan soal pada siklus II dari soal 30 dalam bentuk pilihan
ganda, yang dinyatakan valid sebanyak 20 dan yang tidak valid sebanyak 10 soal yaitu
pada nomer 1, 4, 8, 12, 16, 18, 22, 27, 28 dan 29.
3.8.2 Uji Reliabititas
Menurut Wijaya (2009:109) pengujian realibilitas adalah berkaitan dengan masalah
adanya kepercayaan terhadap instrumen.Suatu instrumen dapat memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrumen tersebut
menunjukan hasil yang tetap.
37
Menurut Kuder dan Richardson (dalam Sudijono, 2011: 252-259) bahwa cara
menentukan reliabilitas tes itu lebih tepat apabila dilakukan secara langsung terhadap
butir-butir item tes yang bersangkutan. Butir item soal tersebut dengan ketentuan bahwa
untuk setiap jawaban betul diberikan skor 1, sedangkan untuk setiap jawaban salah
diberikan skor 0. Apabila koefisien reliabilitas tes lebih besar dari 0,70 maka tes hasil
belajar tersebut telah dapat dinyatakan sebagai hasil belajar yang memiliki reliabilitas
tinggi. Sedangkan, apabila koefisien reliabilitas tes kurang dari 0,70 maka tes hasil
belajar tersebut telah dapat dinyatakan sebagai hasil belajar yang memiliki reliabilitas
rendah. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes yaitu dengan menggunakan. SPSS
16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Ketik data jawaban tes di Excell.
2. Buka program SPSS.
3. Copy skor-skor jawaban tes yang ada di Excel.
4. Klik menu Analyze, Scale, Reliability Analysis. Blok semua items,
pindahkan ke kotak items dengan mengklik tanda panah, lalu pada menu
Model, pilih salah satu, misalnya Alpha,
5. Pilih statistic, item, scale, scale if item deleted, none, continuelalu klik
OK
Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah diolah dengan menggunakan
spss 16.0 maka hasil yang diperoleh yaitu dengan melihat hasil outpunya
pada Cronbach’s Alpha adalah:
Tabel 9
Reability Statistics
No. Item Nilai Hitung r Nilai Tabel r Keterangan
1 0,869 0,388 Siklus 1
2 0,872 0,388 Siklus 2
Dari hasil nilai Hitung r dengan nilai di atas maka dinyatakan nilai koefisien
reliabilitasnya tinggi.
38
3.8.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Menurut Witherington (dalam Sudijono, 2011:371-373) mengatakan, bahwa sudah
atau belum memadainya derajat kesukaran item tes hasil belajar dapat diketahui dari
besar kecilnya angka yang melambangkan tingkat kesulitan dari item tersebut. Angka
indek kesukaran item itu besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Artinya
angka indek kesukaran itu paling rendah adalah 0,00 dan paling tinggi adalah 1,00.
Angka indek kesukaran item itu dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Du Bois, yaitu:
P =
Keterangan:
P = angka indek kesukaran item
Np = banyaknya test yang dapat menjawab dengan betul dan butir item yang
bersangkutan.
N = jumlah test yang mengikuti tes hasil belajar.
Cara memberikan penafsiran terhadap angka indek kesukaran item adalah
sebagai berikut:
Kurang dari 0,25 = sukar
0,25-0,75 = cukup
Lebih dari 0,75 = mudah
Tabel 10
Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
No Tingkat Kesukaran No Item
1 Sukar 6, 15, 23, 28, 29.
2 Cukup 1, 3, 5, 7, 8, 12, 14, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 24,
25, 30.
3 Mudah 2, 4, 9, 10, 11, 13, 18, 26, 27
39
Tabel 11
Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
No Tingkat Kesukaran No Item
1 Sukar 1, 12, 14, 16, 24.
2 Cukup 3, 5, 6, 7, 8, 15, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 27, 28,
29, 30.
3 Mudah 2, 4, 9, 10, 11, 13, 21, 25, 26.
3.9 Indikator Kerja
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar yang
ditunjukkan adanya kenaikan presentase hasil belajar siswa.Yang digunakan sebagai
tolak ukur keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Siswa yang mencapai KKM yaitu 65 dan berjumlahkan minimal 80% dari
jumlah siswa yaitu 30.
2. Siswa terlibat aktif dalam mengikuti langkah-langkah pembelajaran dinyatakan
berhasil apabila 80% dari 38 siswa aktif dalam pembelajaran.
3.10 Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dalam bentuk kata-kata yaitu deskriftif
kualitatif yaitu hasil observasi terhadap pembelajaran menggunakan metode inquiry.
Yang berupa urain kata-kata yang menjelaskan tentang selama kegiatan belajar
mengajar berlangusg dengan menggunakan metode inquiry, Sedangkan deskriftif
kuantitatif adalah data dalam bentuk angka yang diperoleh dari evaluasi hasil belajar
IPA pada siswa yang berupa test tertulis. Dan bentuk soal evaluasi ini adalah pilihan
ganda dengan jumlah 20 butir soal.