Post on 23-Mar-2021
30
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III ini akan dibahas mengenai metode penelitian yang digunakan.
bab ini memiliki urgensi penting karena memaparkan cara dan alat penelitian yang
menjadi landasan dalam pelaksanaan penelitian, sub bab yang akan dibahas
diantaranya adalah tempat penelitian, subjek penelitian, metode penelitian tindakan
kelas, desain penelitian, tahapan penelitian, fokus penelitian, instrumen penelitian,
teknik pengumpulan data, analisis data, dan validitas data
3.1. Profil Sekolah Penelitian ini dilakukan di SMPN 19 Bandung yang berlokasi di Jl. Sadang
Luhur No.9, Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. SMPN 19
Bandung ini adalah salah satu SMP yang ada di Kota Bandung, berdiri pada tahun
1977 dengan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan SK Pendirian No. 0407/0/1997 tanggal 1 April 1977 dan memiliki nomor
statistik sekolah 20.102.60.068. Meskipun telah mendapat SK Pendirian, namun
pada tahun itu SMP ini masih belum memiliki gedung untuk belajar sehingga
sementara waktu kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di SMPN 7 Bandung.
Baru pada tahun 1980 sekolah ini mempunyai gedung sendiri di tempat sekarang.
SMPN 19 Bandung memiliki visi yakni “Mewujudkan SMPN 19 Bandung
uang unggul dala prestasi, pelopor dalam mengembangkan budaya dan teknologi,
teladan dalam akhlak dan budi pekerti, serta berwawasan global dan berbudaya
lingkungan ssehat”. Sedangkan misi dari SMPN 19 Bandung adalah sebagai
berikut:
1) Mewujudkan lulusan yang berakhlak mulia, berbudi pekerti, cerdas,
kompetitif, dan memiiki jati diri bangsa Indonesia.
2) Mewujudkan pengembangan kurikulum yang adaptif dan insiratif.
3) Mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
4) Mewujudkan school cultural center dalam upaya promosi budaya nasional.
5) Mewujudkan tenaga pendidik dan kependidikan yang memiliki kemampuan
dan kesanggupan kerja tinggi.
31
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6) Mewujudkan manajemen sekolah yang memadai sesuai Standar Nasional
Pendidikan.
7) Mewujudkan kerjasama dengan stake holder untuk mendukung program-
program sekolah.
8) Mewujudkan pengembangan model penilaian yang sesuai dengan standar
penilaian.
9) Mewujudkan sekolah standar nasional yang memiliki daya saing.
10) Mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan menuju sekolah
adiwiyata tingkat nasional.
Pada tahun ajaran 2018/2019, Kepada SMPN 19 Bandung adalah Drs. Yayan
Iryana. Selain itu sekolah ini memiliki 46 orang pendidik dan 12 orang tenaga
kependidikan. Jumlah siswa yang ada cukup banyak yakni 848 siswa, untuk kelas
VII berjumlah 256 siswa, kelas VII berjumah 288 siswa, sedangkan kelas IX
berjumlah 304 siswa. Dalam pembelajaran kurikulum yang digunakan adalah
Kurikulum 2013 yang telah di revisi, dalam evaluasi pembelajaran SMP ini telah
menggunakan sistem elektronik yakni edubox dan menjadi panutan bagi SMP lain.
Sekolah ini memiliki akreditasi A, kemudian juga pada tahun 2017 dinobatkan
sebagai sekolah adiwiyata di kota bandung. Fasilitas yang ada cukup lengkap
seperti ruangan kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, masjid,
perpustakaan, baloratorium IPA, laboratorium komputer, ruang multimedia, UKS,
ruang pramuka, aula, toilet, lapangan, dan taman.
3.2.Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas VII H SMPN 19
Bandung. Jumlah siswa yang ada dikelas tersebut adalah 32 orang, yang terdiri
dari 14 laki-laki dan 18 perempuan. Berikut ini tabel daftar siswa kelas VII H:
Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas VII H
No No Induk Nama JK No No Induk Nama JK 1 181907229 AIRZ L 17 181907245 JIP L 2 181907230 AA L 18 181907246 JH P 3 181907231 AS L 19 181907247 KCKS P 4 181907232 AAH P 20 181907248 M P 5 181907233 ATN P 21 181907249 MRPS L
32
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 181907234 AN P 22 181907250 MFNF L 7 181907235 AP P 23 181907251 MRDH L 8 181907236 APS P 24 181907252 NDA P 9 181907237 BS L 25 181907253 NIE P 10 181907238 DIA L 26 181907254 PML P 11 181907239 DNC P 27 181907255 RIA L 12 181907240 DY P 28 181907256 RR P 13 181907241 DPK P 29 181907257 RAA L 14 181907242 HNF P 30 181907258 RNL P 15 181907243 IDS L 31 181907259 RAP L 16 181907244 IKA L 32 181907260 SNF P
Berdasarkan hasil observasi didapatkan oleh peneliti, guru yang mengajar
IPS dikelas ini bernama EK. Penulis memilih kelas VII H karena secara karakter
mereka masih dalam masa transisi dari Sekolah dasar kemudian berlanjut ke
Sekolah Menengah Pertema sehingga menarik untuk diteliti. Dari observasi
tersebut juga didapatkan gambaran bahwa secara keseluruhan karakteristik siswa
di kelas tersebut menghadapi permasalahan rendahnya pemahaman konsep yang
dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra penelitian yang peneliti lakukan selama
observasi. Peneliti berupaya meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas VII H
dengan menggunakan strategi REACT (Relating, Experiencing, Applying,
Cooperating, and Transfering). Kurangnya pengembangan model pembelajaran
menjadikan proses belajar kurang efektif yang mengakibatkan rendahnya
pemahaman konsep peserta didik. Sehingga dengan diterapkannya strategi
REACT sebagai alternative perbaikan dalam proses belajar mengajar maka dapat
meningkatkan memperbaiki keadaan peserta didik.
3.3.Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Maolani & Cahyana (2015, hlm.173) menjelaskan
penelitian tindakan kelas melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata,
penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. Tindakan sendiri
33
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempunyai arti sesuatu gerakan kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama
menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Kemudian menurut
Wiriaatmadja (2012, hlm.11) PTK adalah penelitian yang mengkombinasikan
prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan
dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang
terjadi, sambil terlibat dalam proses perbaikan dan perubahan.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas
merupakan suatu pencermatan dan pengkajian masalah pembelajaran dalam
kegiatan belajar dengan sebuah tindakan yang sengaja dilakukan dikelas dengan
tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Metode
penelitian ini dipilih oleh penulis karena memiliki manfaat yang banyak bagi
semua pihak seperti guru, siswa, dan sekolah. Metode penelitian tindakan kelas
menjadi suatu jalan keluar untuk memecahkan permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran. Penulis menemukan beberapa indikasi permasalahan di
kelas yang menunjukan rendahnya pemahaman konsep yang dimiliki siswa.
Permasalahan tersebut tentu sangat penting untuk dicari solusinya, maka dari itu
penelitian tindakan kelas perlu dilaksanakan untuk membentuk hasil belajar yang
optimal. Selain itu, penelitian ini mengupayakan adanya pembaharuan dalam
proses pembelajaran IPS agar tidak jenuh dan mendapat suasana baru.
Penggunaan strategi REACT dalam penelitian tindakan kelas ini penulis pilih
sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep yang dimiliki oleh siswa.
3.4.Desain Penelitian Pelaksanaan PTK memiliki beberapa model yang bisa digunakan. Model
penelitian ini digunakan sebagai bahan visualisasi dan dasar melakukan tindakan
dalam PTK. Desain yang peneliti gunakan untuk meningkatkan pemahaman
konsep dalam pembelajaran IPS dengan penggunaan strategi REACT adalah
penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Elliot. Adapun tahapan model
siklus Elliot yang pertama yaitu mengidentifikasi masalah dan memeriksa
keadaan dilapangan (reconnaissance) sebagai dasar merumuskan masalah
penelitian. Langkah selanjutnya adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
34
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
refleksi dan revisi perencanaan untuk siklus selanjutnya. Adapun gambaran desain
penelitian dari Elliot sebagai berikut:
Gambar 3.1
Model Penelitian Tindakan Kelas Revisi Model Lewin Menurut Elliot
(Wiriaatmadja, 2014, hlm.68)
Berdasarkan desain yang digambarkan diatas, dapat dijelaskan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan proses perbaikan secara terus menerus dari
suatu tindakan yang masih mengandung kelemahan sebagaimana hasil refleksi
menuju kearah yang semakin sempurna. Penjelasan masing-masing tahapan
adalah sebagai berikut:
3.4.1. Identifikasi Masalah
Penulis melakukan observasi di kelas VII H SMPN 19 Bandung,
pada saat observasi penulis menemukan beberapa masalah dalam proses
pembelajaran berlangsung. Ketika guru melakukan review materi banyak siswa
yang terlihat kebingungan terutama dalam membedakan materi motif,
35
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tindakan, dan prinsip ekonomi. Siswa terlihat diam, dari keseluruhan siswa
yang ada hanya dua orang saja yang menjawab pertanyaan, itupun dengan cara
membaca buku teks. Siswa terlihat mengulang kata yang ada dibuku, mereka
belum bisa menjelaskan materi berdasarkan bahasa dan pengetahuannya
sendiri. Kebanyakan siswa belum bisa membandingkan dan
mengklasifikasikan dari materi yang dipelajari.
3.4.2. Memeriksa di Lapangan
Kegiatan ini merupakan pemahaman menganai situasi yang terjadi
dikelas berdasarkan identifikasi masalah hasil pengamatan di lapangan yang
kemudian dijadikan fokus penelitian dan dicari solusi terbaik untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Tahap ini dilaksanakan pada saat pra
penelitian dikelas VII H SMPN 19 Bandung. Fokus permasalahan yang
ditemukan adalah rendahnya pemahaman konsep pada siswa. Kita telah
ketahui bahwa konsep merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam IPS,
maka peneliti memandang perlu adanya perbaikan dalam hal itu untuk
meningkatkan pemahaman konsep yang dimiliki siswa agar pembelajaran
menjadi bermakna. Adapun solusi yang digunakan untuk memperbaiki
rendahnya pemahaman konsep siswa yaitu melalui strategi REACT (Relating,
Experiencing, Applying, Cooperatin, and Transfering).
3.4.3. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini peneliti melakukan rancangan tindakan yang akan
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan pemahaman siswa dengan
cara mengidentifikasi masalah berdasarkan hasil observasi awal yang telah
dilakukan. Uno dkk (2011, hlm.69) menjelaskan bahwa kegiatan perencanaan
termasuk juga merumuskan permasalahan dengan mengadakan identifikasi
masalah-masalah yang berkembang di lapangan yang selanjutnya diidentifikasi
alternative tindakan yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang ada.
Penulis telah melakukan perencanaan pada penelitian ini, serangkaian
perencanaan tersebut adalah:
1. Meminta izin untuk melaksanakan penelitian kepada pihak sekolah dan
guru mata pelajaran IPS di kelas tersebut.
2. Menentukan waktu observasi dan penelitian.
36
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Melakukan observasi awal untuk melihat permasalahan yang ada di
kelas. Observasi awal ini dilakukan sebanyak dua kali oleh peneliti
untuk memastikan konsistensi permasalahan yang terjadi dikelas.
4. Mengkaji literatur dan sumber yang relevan dengan permasalahan dari
berbagai bahan pustaka untuk menambah wawasan peneliti tentang
berbagai konsep yang terkait dengan masalah penelitian, kajian litelatur
dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep serta strategi
pembelajaran REACT.
5. Mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk tindakan yang
akan dilakukan, seperti format dan pedoman instrumen penelitian
observasi, wawancara, dan catatan lapangan.
6. Melakukan koordinasi dengan orang-orang yang akan terlibat dalam
pelaksanaan PTK, seperti guru IPS dan teman sejawat untuk dijadikan
mitra.
7. Mempersiapkan RPP untuk diterapkan dalam setiap siklusnya.
3.4.4. Pelaksanaan (Act)
Yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan tindakan ini adalah
penerapan strategi REACT dalam pembelajaran. tindakan yang dilakukan guru
atau peneliti adalah sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan dalam upaya
perbaikan, peningkatan, dan perubahan yang diinginkan. Pelaksaaan tindakan
ini harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya dan
merupakan implementasi isi rancangan. Adapun uraian dari tahap pelaksanaan
yaitu:
1. Melaksanakan tindakan yang sesuai dengan rencana sebelumnya.
2. Guru memulai pembelajaran, melakukan apresepsi, dan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
3. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
yakni penerapan strategi REACT dan tugas yang akan diterima oleh
siswa.
4. Siswa diinstruksikan untuk membuat kelompok dan ditugaskan untuk
mencari konsp-konsep yang ada pada materi.
37
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Setiap kelompok menjelaskan kembali konsep dengan memperhatikan
keadaan lingkungan dan peristiwa dalam kehidupan, kemudian
dikaitkan dalam materi yang diperolehnya.
6. Setiap kelompok harus mengkalisifikasi informasi atau data yang
diperolehnya melalui kegiatan penemukan dan ekplorasi secara
langsung.
7. Kelompok diintruksikan untuk mengiterpretasi konsep kepada bentuk
lain dan memberikan contoh dari konsep tersebut.
8. Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya untuk membandingkan
data dan informasi yang didapatkan.
9. Setiap kelompok akan dinilai bagaimana kerjasamanya dalam proses
pembelajaran.
10. Guru memberi intruksi kepada setiap kelompok untuk melakukan
presentasi dan menjelaskan konsep yang ditemukannya kepada
kelompok lain di kelas.
11. Guru membahas kembali materi konsep yang dijelaskan oleh
kelompok.
3.4.5. Pengamatan (Observation)
Tahap ini dilakukan bersamaan dengan proses tindakan. Pada tahap
ini peneliti beserta kolabolator melakukan pengamatan terhadap kegiatan
pembelajaran untuk mengetahui implikasi tindakan yang diberikan kepada
siswa. Pelaksanaan observasi ini dilakukan menggunakan pedoman observasi
yang digunakan observer selama penelitian. Beberapa hal yang harus diamati
adalah 1) proses tindakannya, 2) keadaan dan kendala tindakan, 3) beberapa
persoalan yang timbul ketika diterapkannya tindakan tersebut.
3.4.6. Refleksi (Reflection)
Tahap ini merupakan kegiatan mengulas secara kritis perubahan
yang terjadi pada peserta didik, suasana di kelas, dan guru. Menurut Sanjaya
(2009, hlm.8) refleksi adalah aktivitas meihat berbagai kekurangan yang
dilaksanakan guru selama tindakan. Peneliti dengan mitra melakukan diskusi
untuk menyampaikan hasil observasinya yang kemudian saling menangapi
untuk melihat kekurangan dalam tindakan. Apabila dampak tindakan masih
38
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak sesuai dengan yang diharapkan dapat dilakukan revisi terhadap ide
sebelumnya sehingga dapat dilakukan perencanaan kembali.
3.5.Fokus Penelitian Fokus penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pemahaman konsep dan
strategi REACT. Fokus penelitian ini menyatukan antara indikator pemahaman
konsep dengan tahapan yang ada pada strategi REACT untuk melihat
keterhubungan keduanya yang akan diterpakan dalam pembelajaran. Pemahaman
konsep yang diambil menjadi fokus penelitian ini sesuai dengan relevansi
permasalahan yang ditemukan dilapangan setelah melakukan observasi secara
langsung dalam pembelajaran IPS. Indikator penelitian yang digunakan ini
berdasarkan beberapa pendapat dari ahli. Setelah melakukan kajian maka indikator
yang pemahaman konsep yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
1. Menjelaskan ulang konsep
2. Mengiklasifikasikan data yang sesuai dengan konsep
3. Menginterpretasi konsep
4. Memberi contoh dari suatu konsep
5. Membandingkan unsur konsep
6. Menyimpulkan
Fokus penelitian yang kedua adalah strategi REACT. Strategi ini merupakan
turunan dari metode kontekstual yang memotivasi siswa untuk mencari makna dan
manfaat dari setiap pembelajaran, siswa diarahkan bukan hanya sekedar menghapal
materi tetapi mengenal, menggali lebih dalam, dan mengalami. Melalui strategi ini
siswa dapat menjelaskan kembali materi sesuai konteks pengalaman hidup mereka.
Sehingga pengetahuanya terkonstruksi melalui setiap tahapan kegiatan. Tahapan
dari strategi REACT ini meliputi (1) relating, (2) experiencing, (3) applying, (4)
cooperating, (5) transfering. Setiap tahapannya menggambarkan kegiatan yang
mendorong siswa membuat hubungan antara pengatahuan yang dimilikinya dengan
penerapan dalam kehidupan.
Peneliti melaksanakan strategi REACT dalam pembelajaran yang dikaitka
dengan indikator pemahaman konsep. berikut ini tabel keterhubungan antara
strategi REACT dengan indikator pamahaman konsep yang akan digunakan penulis
39
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Keterangan Strategi REACT dengan Indikator Pemahaman Konsep dalam
Pembelajaran No. Tahapan
Straregi REACT
Indikator Pemahaman Konsep Langkah Pembelajaran
1. Relating Menjelaskan ulang konsep
- Guru menjelaskan materi pembelajaran
- Siswa diinstruksikan menemukan dan menuliskan konsep pada materi yang dipelajari pada catatan masing-masing
- siswa memperhatikan keadaan lingkungan dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, kemudian dikaitkan kedalam materi yang diperolehnya
- Siswa menjelaskan kembali makna konsep dengan bahasanya sendiri
2. Experiencing Mengklasifikasikan data sesuai dengan konsep yang dipelajari
- Siswa mencari data dan informasi dari konsep
- Siswa mengidentifikasi ciri-ciri konsep dari informasi yang didapatkan
3. Applying Menginterpretasi konsep Memberi contoh dari suatu konsep
- Siswa menafsirkan data dan informasi yang didapatkan
- Siswa memberi ilusrasi dari konsep
- Siswa membuat contoh dari suatu konsep
- Siswa menelaah manfaat dari suatu konsep
4. Cooperating Membandingkan unsur konsep
- Siswa saling bertukar informasi dari suatu konsep
- Siswa berdiskusi mengenai perbedaan dan persamaan data suatu konsep
5. Transfering Menyimpulkan - Siswa bekerjasama membuat rangkuman dari hasil diskusi
40
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menjelaskan ulang konsep
- Siswa mempresentasikan hasil temuan pada teman atau kelompok yang lainnya.
3.6. Instrumen Penelitian 3.6.1. Peneliti
Menurut Sugiyono (2014, hlm.59) dalam penelitian kualitatif yyang
menjadi istrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti atau biasa
disebut sebagai human isntrument dalam jenis penelitian tindakan kelas ini
merupakan instrument yang utama karena sifatnya yang adaptif bisa menjadi
perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan pada
akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.
3.6.2. Pedoman Lembar Observasi
Sanjaya (2011, hlm.93) menjelaskan bahwa instrumrn observasi dalam PTK
merupakan pedoman bagi observer untuk mengamati hal-hal yang akan diamati.
Peneliti menggunakan pedoman observasi ini bertujuan untuk melihat kegiatan
siswa selama diterapkannya strategi REACT. Pedoman observasi ini digunakan
ketika proses tindakan berlangsung, aspek yang diukurnya mencakup hal-hal
pokok yang diamati berdasarkan indikator ketercapaian dari pemahaman konsep.
Berikut ini merupakan format pedoman onservasi yang digunakan oleh peneliti:
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Kegiatan Siswa
No Aspek yang Dinilai
Pertemuan Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
A Pendahuluan 1. Siswa membalas salam 2. Siswa berdoa sebelum memulai
pembelajaran
3. Siswa merapihkan dan membersihkan kelas sebelum memulai pembelajaran
4. Siswa menyatakan kehadiran 5. Siswa menyampaikan kembali materi
pada pertemuan sebelumnya
6. Siswa menyimak ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran
7. Siswa menyiapkan alat dan sumber belajar
41
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Siswa menjawab pertanyaan dalam kegiatan apresepsi
B Kegiatan Inti Relating 9. Siswa menyimak penjelasan konsep-
konsep materi yang dipelajari
10. Siswa menuliskan konsep-konsep yang ditemukan pada catatan masing-masing
11. Siswa menuliskan penjelasan keterhubungan konsep dengan keadaan sekarang (relating)
Experiencing 12. Siswa mencari informasi dan data
tentang konsep
13. Siswa mengidentifikasi ciri-ciri konsep dari informasi yang didapatkan. Siswa membandingkan informasi dan data yang didapatkan sesuai dengan konsep yang sedang dipelajari
14. Siswa mengklasifikasi informasi berdasarkan konsep yang dipelajari
Applying 15. Siswa menginterpretasi konsep
dalam bentuk lain
16. Siswa menafsirkan data dan informasi yang didapatkan
17. Siswa menjelaskan manfaat konsep tersebut dalam bidang kehidupan
18. Siswa dapat memberi contoh atau ilustrasi dari konsep yang dipelajari
Cooperating 19. Siswa melakukan diskusi dengan
temannya mengenai konsep tersebut
20. Siswa membandingkan informasi yang didapatkan dengan teman kelompoknya (persamaan dan perbedaan)
21. Siswa membuat rangkuman berdasarkan hasil diskusi
Transferring 22. Siswa mempresentasikan materi
konsep kepada siswa yang lainnya
C Penutup 23. Siswa ikut serta dalam
menyimpulkan seluruh kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
42
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24. Siswa menyimak kegita guru memberikan informasi mengenai pertemuan berikutnya
25. Siswa membalas salam guru pada saat menutup pembelajaran.
Jumlah Skor Maksimum 25 25 25 Presentase % Nilai
Selain pedoman observasi bagi siswa, peneliti juga membuat pedoman
observasi bagi guru. Pedoman ini juga bertujuan untuk melihat bagaimana
kegiatan dan aktivitas guru dalam menerapkan strategi REACT dalam
pembelajaran. Berikut format pedoman observasinya:
Tabel 3.4 Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran
No Aspek yang Dinilai
Pertemuan Tindakan 1 Tindakan 2 Tindakan 3 Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
A Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam 2. Guru meminta KM untuk memimpin
doa
3. Guru mengabsen kehadiran siswa 4. Guru mengecek kebersihan kelas dan
mengajak siswa untuk mengambil sampah yang ada dibawah meja
5. Guru melakukan apresiasi pembelajaran
6. Guru memberi motivasi kepada siswa agar fokus dan siap mengikuti pembelajaran
7. Guru memberi informasi mengenai tujuan pembelajaran
B Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan konsep materi
yang sedang dipelajari.
2. Guru menghubungkan materi (relating) dengan keadaan sekarang.
3. Guru menuntun siswa “learning by doing” yaitu belajar mengalami untuk menemukan suatu konsep (experiencing)
4. Guru mengarahan siswa untuk menginterpretasi data konsep dalam bentuk lain (appying)
5. Guru memfasilitasi siswa belajar secara kelompok (cooperating) untuk menemukan hasil pemecahan masalah yang baik
43
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Guru menginstruksikan siswa untuk presentasi di depan kelas ataupun sharing dengan teman sebangku untuk menguatkan pemahaman siswa (transferring)
C Penutup 1. Guru membimbing siswa untuk
embuat kesimpulan pembelajaran
2. Guru meberi informasi mengenai tugas pada pertemuan berikutnyna
3. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Jumlah Skor Maksimum 16 16 16 Presentase % Nilai
Selanjutnya peneliti membuat daftar cek yang digunakan untuk melihat
bagaimana perkembangan pemahaman konsep yang dimiliki siswa setelah
diterapkannya strategi REACT dalam beberapa tindakan sesuai dengan indikator
ketercapaian. Berikut pedoman observasi yang akan penulis gunakan
Tabel 3.5
Lembar Observasi Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Penggunaan Strategi REACT (Relating, Expereicing, Cooperating, Appying, and
Transferring)
No
Aspek Yang Diamati
Berdasarkan Indikator
Ketercapaian
Kelompok
1 2 3 4 5
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 Menjelaskan ulang konsep
2 Mengklasifikasikan data dari suatu konsep
3 Menginterpretasi konsep
4 Memberi contoh dari konsep
5 Membandingkan data suatu konsep
6 Menyimpulkan isi konsep
Skor Presentase
44
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai
Presentase kemampuan pemahaman konsep = Jumlah Skor x 100% 18
Nilai Skor Presentase
B (baik) 66,8% – 100% C (cukup) 33,4% – 66,7 % K (kurang) 0% – 33,3 %
Tabel 3.6 Rubrik Penilaian Pemahaman Konsep
No
Aspek yang dinilai
Skor 3 2 1
1 Mampu menjelaskan ulang konsep
1. Siswa mampu mengenal/ mengetahui konsep
2. Siswa mampu menerangkan konsep dengan bahasanya sendiri
3. Siswa mampu mendeskripsikan konsep
1. Siswa mampu mengenal/ mengetahui konsep
2. Siswa mampu menerangkan konsep dengan bahasanya sendiri
1. Siswa mampu mengenal/ mengetahui konsep
2
Mampu mengklasifikasikan data dari suatu konsep
1. Siswa dapat mengkategorikan konsep
2. Siswa mengetahui ciri-ciri dari konsep tersebut
3. Siswa mampu mengidentifikasi konsep
1. Siswa dapat mengkategorikan konsep
2. Siswa mengetahui ciri-ciri dari konsep tersebut
1. Siswa dapat mengkategorikan konsep
3 Mampu menginterpretasikan konsep
1. Siswa dapat memberikan pendapatnya terhadap suatu konsep
2. Siswa dapat menafisrkan gambar atau
1. Siswa dapat memberikan pendapatnya terhadap suatu konsep
2. Siswa dapat menafisrkan gambar atau
1. Siswa dapat memberikan pendapatnya terhadap suatu konsep
45
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fakta yang ditampilkan
3. Siswa mampu menerjemahkan hal yang abstrak ke hal konkrit
fakta yang ditampilkan
4 Mampu memberi contoh dari konsep
1. Siswa dapat menyebutkan satu contoh konsep
2. Siswa mampu mengilustrasikan contoh konsep tersebut
3. Siswa dapat mengidentifikasi contoh dari suatu contoh.
1. Siswa dapat menyebutkan satu contoh konsep
2. Siswa mampu mengilustrasikan contoh konsep tersebut
1. Siswa dapat menyebutkan satu contoh konsep
5 Mampu membandingkan data suatu konsep
1. Siswa mampu mendefinisikan konsep
2. Siswa mampu membedakan suatu konsep dengan konsep lain
3. Siswa mengetahui keterkaitan suatu konsep dengan konsep lain
1. Siswa mampu mendefinisikan konsep
2. Siswa mampu membedakan suatu konsep dengan konsep lain
1. Siswa mampu mendefinisikan konsep
6 Menyimpulkan
1. Siswa dapat menarik kesimpulan mengenai isi konsep dari informasi yang di dapatkan
2. Siswa dapat menerangkan hasil kesimpulan kepada teman lainnya
3. Siswa dapat menjawab dari pertanyaan yang diajukan teman
1. Siswa dapat menarik kesimpulan mengenai isi konsep dari informasi yang di dapatkan
2. Siswa dapat menerangkan hasil kesimpulan kepada teman lainnya
1. Siswa dapat menarik kesimpulan mengenai isi konsep dari informasi yang di dapatkan
46
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6.3. Pedoman wawancara
Menurut Sanjaya (2009, hlm,96) wawancara dapat diartikan sebagai teknik
mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka
ataupun melalui saluran media tertentu. Wawancara ini digunakan untuk
mengungkap data dan mempertegas pokok-pokok yang perlu diungkap sesuai
tujuan berkaitan dengan sikap, pendapat, dan wawasan dari narasumber. Pedoman
wawancara ini dibuat untuk mengarahkan peneliti dan menghindari adanya
kesalahan serta melupakan data yang diinginkan. Untuk mempermudah proses
wawancara maka pokok-pokok dalam pedoman wawancara yang harus
diperhatikan adalah pendahuluan, tujuan, ruang lingkup, objek wawancara, waktu
wawancara, cara melakukan wawancara, cara mencatat jawaban. Pada penelitian
ini peneliti membuat pedoman wwancara untuk mendapatkan informasi dari guru
serta siswa baik itu sebelum dan sesudah penelitian. Berikut ini adalah format
pedoman wawancaranya:
Tabel 3.7 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa (Pra Penelitian)
Pedoman Wawancara Guru Pedoman Wawancara Siswa
• Tempat : • Waktu : • Nama : • Usia :
• Tempat : • Waktu : • Nama : • Usia :
1. Apa kesulitan dan kendala yang ibu hadapi dalam proses pembelajaran?
2. Metode atau strategi apa yang ibu gunakan?
3. Menurut ibu, bagaimana kemampuan siswa dalam memahami kosep yang ada di IPS?
4. Bagaimana cara ibu mengembangkan materi agar lebih dipahami oleh siswa?
5. Apa kesulitan dan kendala yang ibu hadapi dalam proses pembelajaran?
1. Bagaimana suasana pembelajaran IPS menurut kamu?
2. Apakah kamu menyukai mata pelajaran IPS?
3. Metode belajar seperti apa yang sering digunakan oleh guru ketika mengajar?
4. Apa kesulitan yang sering kamu hadapi ketika belajar IPS?
5. Apakah kamu paham mengenai konsep atau istilah-istilah yang ada dalam materi IPS?
6. Apakah dalam pembelajaran guru selalu mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari?
47
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Apakah ibu selalu mengaitkan setiap materi IPS dengan contoh kehidupan sehari-hari?
7. Bagaimana cara ibu meningkatan semangat belajar siswa untuk mengikuti pembelajaran IPS?
8. Pembelajaran IPS seperti apa yang ibu harapkan?
7. Apakah kamu sering sharing materi pembelajaran dengan teman lain?
8. Pembelajaran IPS seperti apa yang kamu harapkan?
Tabel 3.8 Pedoman Wawancara Guru dan Siswa (Sesudah Penelitian)
Pedoman Wawancara Guru Pedoman Wawancara Siswa
• Tempat : • Waktu : • Nama : • Usia :
• Tempat : • Waktu : • Nama : • Usia :
1. Melihat kurangnya pemahaman konsep pada siswa, menurut ibu apakah strategi REACT tepat untuk diterapkan?
2. Apakah peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP?
3. Apakah pelaksaaan pembelajaran sesuai dengan tahapam strategi REACT?
4. Apakah indikator yang ada pada lembar observasi telah mengukur tingkat pemahaman konsep siswa?
5. Menurut ibu apakah selama pembelajaran siswa menunjukan adanya indikator pemahaman konsep?
6. Secara keseluruhan apa kekurangan dalam melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi REACT dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa?
7. Apakah metode REACT telah berhasil meningkatkan pemahaman konsep pada siswa?
8. Bagaimana pendapat ibu mengenai penelitian meningkatkan pemahaman siswa menggunakan strategi REACT?
1. Bagaimana pendapatmu mengenai pembelajaran IPS yang dilaksanakan menggunakan strategi REACT?
2. Apakah kamu menyukai pembelajaran dengan menggunakan strategi REACT?
3. Apakah kalian merasa lebih mudah memahami materi dalam pembelajaran?
4. Menurutmmu bagaimana suasana kelas saat pembelajaran IPS dengan menggunakan strategi REACT?
5. Apa kendala yang kamu alami selama proses pembelajaran?
6. Bagaimana harapan kalian terhadap pembelajatan IPS kedepannya?
48
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Apa harapan ibu kedepannya terkait dengan penelitian ini?
3.6.4. Lembar Catatan Lapangan.
Menurut Sanjaya (2009, hlm.98) catatan lapangan atau catatan harian
merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan
dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan lapangan berguna untuk melihat
perkembangan tindakan serta perkembangan siswa dalam melakukan proses
pembelajaran. Observer menjelaskan secara singkat mengenai suasana,
pengelolaan, serta interkasi dan peristia-peristiwa lain dikelas selama siklus
berjalan.
Tabel 3.9 Lembar Observasi Catatan Lapangan
Siklus/Tindakan : Hari/Tanggal : Waktu : Observer :
Waktu Deskripsi Kegiatan Keterangan
3.6.5. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan oleh peneliti atau observer untuk merekam kegiatan
untuk dianalisis kemudian. Wiriaatmadja (2008, hlm.121-122) alat pencatatan
untuk menggambarkan apa yang sedang terjadi dikelas waktu pembelajaran dalam
rangkan penelitian tindakan kelas untuk menangkap suasana kelas. Dokumentasi
yang digunakan penulis adalah beberapa perangkat pelajaran, peraturan laporan
kegiatan, foto-foto, video, dan data yang relevan terhadap seluruh kegiatan atau
kejadian selama penelitian di kelas VII H SMPN 19 Bandung.
49
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.7. Teknik pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang valid, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan beberapa metode atau teknik untuk mengumpulan data diantaranya
adalah sebagai berikut:
3.7.1. Observasi
Pengertian observasi menurut Nasution (2003, hlm.22) adalah pengamatan
yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian yang dimaksudkan untuk
memperoleh suatu gambaran tentang kehidupan sosial yang wajar dan sebenarnya
sukar diperoleh dengan metode-metode lain. Maka jelas bahwa observasi
merupakan suatu cara untuk memperoleh data mengadakan pengamatan baik secara
langsung maupun tidak langsung atau situasi buatan yang khusus diadakan terhadap
hal-hal yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung.
3.7.2. Wawancara
Menurut Hopkins (dalam Wiriaatmaja, 2008, hlm.117) wawancara adalah
suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat dari sudut
pandang orang lain. Teknik wawancara ini digunakan peneliti untuk melakukan
studi pendahuluan dalam menemukan permasalahan yang harus diteliti. Selain itu
wawancara ini dilakukan untuk mengetahui hal-hal secara mendalam dari
responden. Wawancara ini dilakukan dengan guru mata pelajaran IPS dan beberapa
peserta didik kelas VII H untuk memperoleh informasi atau data bagaimana
penerapan strategi REACT dalam pembelajaran IPS.
3.7.3. Catatan Lapangan
Kekayaan data dalam catatan lapangan ini yang memuat secara deskriptif
berbagai kegiatan (Wiriaatmadja, 2008, hlm.125). Catatan lapangan dalam
penelitian merupakan bukti otentik berupa catatan pokok, catatan terurai tentang
proses apa yang terjadi di lapangan sesuai dengan fokus penelitian. Catatan
lapangan ini dibuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi
terhadap objek atau subjek penelitian tindakan kelas.
3.7.4. Studi Dokumenter
Menurut Goetz dan LeCompte (dalam Zahrani, 2016) dokumentasi adalah
dokumen yang menyangkut para partisipan penelitian akan menyediakan
kerangkan bagi data yang mendasar. Selain itu menurut Darmadi (2014, hlm. 83)
50
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjelaskan bahwa studi dokumenter adalah cara pengumpulan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan ermasuk jga buku-buku tentang
pendapat, teori, dalil, dan hukum, dan lain-lain yang berhubugan dengan masalah
penelitian. Dalam penelitian ini bentuk dokumen yang digunakan adalah catatan
anekdotal, digunakan oleh peneliti untuk memperdalam kajian dalam penelitian
serta untuk menambah atau membandingkan informasi yang didapatkan.
3.8.Teknik Analisis Data Pada penelitian tindakan kelas teknik analisis data dilakukan dengan analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Berikut ini penjelaskan dari teknik analisis yang
digunakan oleh peneliti
3.8.1. Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan sebelum, selama, dan sesudah penelitian
sesuai dengan fokus penelitian. Data kualitatif ini penulis dapatan dari hasil
wawancara, hasil obervasi, catatan lapangan. Peneliti dalam menganalisis data
kualitatif menggunakan model dari Miles dan Huberman. Miles dan Huberman
(dalam Sugiyono, 2007, hlm.246) menjelaskan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga dataya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data terdiri dari
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal yang penting sesuai dengan masalah dan dibuang
hal yang dianggap tidak perlu. Sanjaya (2011, hlm.106) menyebutkan
bahwa reduksi data yakni kegiatan menyeleksi data sesuai dengan fokus
masalah. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitive yang
memerlukan kecerdasan, keluasan, daan kedalaman wawasan yang tinggi.
Bagi peneliti yang baru dalam melakukan reduksi ini maka dapat
mendiskusikannya pada teman atau orang lain yang dipandang lebih ahli.
Dalam penelitian ini reduksi data yang dilakukan oleh peneliti yaitu
meringkas kumpulan sumber data yang diperoleh dari hasil obsevasi,
51
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
catatatan lapangan, serta didukung dari hasil wawancara agar dapat
diperoleh data yang sesuai kebutuhan.
2. Penyajian Data
Menurut Sanjaya (2011, hlm.113) penyajian data dilakukan agar setiap data
dapat memberikan informasi yang jelas sehingga mudah dibaca dan
dipahami. Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajkan data. Dalam penelitian kualitatif data bisa dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan yang
lainnya. Penyajian data dilakukan secara singkat dan terperinci agar lebih
memudahkan peneliti dalam memahami gambaran terhadap aspek yang
diteliti. Data banyak dituangkan dalam bentuk uraian sesuai dengan data
yang diperoleh.
3. Penarikan Kesimpulan
Dalam penelitian ini kesimpulan yang diambil oleh peneliti dilakukan
secara bertahap, yaitu dengan cara penarikan kesimpulan sementara mulai
dari siklus I hingga siklus terkhir. Hal itu dilakukan hingga peneliti
medapatkan kesimpulan akhir ketika semua siklus telah terlaksanakan. Oleh
karena itu analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
menggunakan analisis kualitatif berdasarkan penggunaan pengolahan data
berupa observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan datanya yang
kemudian diuraikan secara deskriptif dalam bentuk kata-kata.
3.8.2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari
hasil perhitungan. Pada penelitian ini data kuantitatif didapatkan dari lembar kerja
siswa yang dikerjakan secara kelompok dalam setiap tiga kali tindakan. Selain itu,
data kuantitatif didapatkan dari rata-rata penjumlahan dalam lembar obervasi yang
digunakan. Analisis data kuantitatif menggunakan pengolahan statistika sederhana,
yakni statistik deskriptif. Menurut Subagyo (dalam Nasution, 2017, hlm.50)
statistika deskripif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian,
penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagram atau gambar mengenai suatu
hal, disini data yang disajikan dalalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau
dibaca. Penulis akan menggunakan diagram batang untuk menganalisis
52
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perbandingan setiap siswa dalam kelompoknya untuk meninjau peningakatan
pemahaman kosep siswa setelah pelaksanaan strategi REACT dalam pembelajaran
IPS.
3.9.Validitas Data
3.9.1. Member Check
Wiriaatmadja (2008, hlm.168) menjelaskan bahwa member check yakni
memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh
selama observasi atau wawancara dari narasumber. Dalam penelitian ini member
check yang digunakan yaitu dengan cara melakukan wawancara terhadap guru
mata pelajaran IPS serta siswa kelas VII H SMPN 19 Bandung sebagai objek
penelitian. Data yang diperoleh tersebut dikonfirmasikan dengan guru mitra
melalui refleksi dan diskusi setiap siklus hingga akhir keseluruhan pelaksanaan
tindakan.
3.9.2. Triangurlasi Data
Trianggulasi data yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau
analisis yang peneliti sendiri timbulkan dengan membandingkan dengan hasil
orang lain (Wiriaatmadja, 2008, hlm.168). Validasi data pada tahap ini peneliti
membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang diperleh guru mitra, buku
sumber sesuai judul penelitian, jurnal dan skripsi yang sesuai pula dengan judul
penelitian. Tujuannya yaitu untuk melihat hasil kesamaan data agar dapat
diketahui tingkat kebenarannya. Hasil triangulasi ini kemudian dijabarkan dalam
catatan lapangan.
3.9.3. Audit Trail
Audit trail yaitu dengan memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau
prosedur yang dipakai peneliti dalam pengambilan kesimpulan (Wiriaatmadja,
2008, hlm.170). Pada tahapan ini peneliti memeriksa kembali catatan lapangan
yang dibuat mitra pada saat tindakan ataupun isi lembar observasi yang telah
dilaksanakan. Peneliti juga memintra bantuan teman sejawat lain yang memiliki
pemahaman cukup tetang PTK untuk memeriksa kembali catatan untuk
mempersiapkan laporan.
3.9.4. Expert Opinion
53
Aulia Nurmaula, 2019 PENERAPAN STRATEGI REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, AND TRANSFERING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI KELAS VII H SMPN 19 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap akhir validasi penulis menkonsultasikan hasil temuan kepada pakar
bidangnya. Wiriatmada (2008, hlm.171) menjelaskan pakar atau pembimbing
peneliti akan memeriksa semua tahapan kegiatan dan memenrikan arahan atau
jugdements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikemukakan. Dalam hal
ini peneliti mengkonfirmasikannya dengan dosen pembimbing yakni Prof. Dr.
Nana Supriatna, M.Ed. dan Dra Yani Kusmarni, M,Pd. Arahan-arahan yang
diberikan oleh expert opinion dalam kegiatan bimbingan ini menjadi bahan
perbaikan, sehingga hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan