Post on 22-Dec-2015
description
UJI KANDUNGAN PADA GETAH POHON PISANG AMBON (Musa paradisiaca)
SEBAGAI BAHAN ANTISEPTIK ALAMI
Oleh :
Nama : I KETUT GEDE DHARMA DEWANTARA
NIM : 1308105029
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Pisang Ambon (Musa paradisiaca)
1. Pisang ambon
Pisang dapat ditanam di dataran rendah bersuhu 21-320C dan beriklim agak
lembab. Topografi tempat tumbuh tanaman pisang yang dikehendaki yaitu berupa lahan
datar dengan kemiringan 8 derajat dan dapat hidup di daerah tropis antara 160 LU – 120
LS. Tanaman pisang ambon tidak dapat hidup di tempat yang terlalu dingin (<130C)
ataupun yang terlalu panas (>360C).
Tanaman pisang memiliki macam-macam kegunaan, semua bagian pisang dari
akar sampai daunnya dapat kita manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti pada
daunnya dapat dimanfaatkan untuk membungkus makanan, batang dan bunganya dapat
dibuat sayur, buahnya dapat dikonsumsi langsung, kulit pisang dapat digunakan untuk
menyembuhkan luka, hingga akar pisang yang dapat berkhasiat sebagai penawar racun
dan dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti sesak napas, anti radang, serta obat
anti diare.
Kulit pisang ambon merupakan bagian terluar dari buah untuk melindungi bagian
dalam buah. Kulit pisang ambon ini memiliki kandungan vitamin C,B, protein, lemak
serta kalsium dalam jumlah yang cukup besar. Tingkat kematangan pisang ambon dapat
dilihat dari warna kulit pisangnya, apabila berwarna hijau, berarti pisang tersebut masih
muda (mentah), dan bila kulit pisang sudah berwarna kuning, maka buah pisang tersebut
sudah matang.
2. Morfologi Tanaman Pisang Ambon
Morfologi dari tanaman pisang ambon adalah sebagai berikut :
Akar
Gambar 2.1. akar
Tanaman pisang merupakan tumbuhan monokotil yang mempunyai akar serabut,
akar tersebut tumbuh pada umbi batang. Akar-akar tersebut dapat tumbuh hingga
kedalaman 75-150 cm. Sebagian besar akar tanaman pisang berada bagian bawah
umbi batang. Namun, pada bagian atas umbi batang pisang juga terdapat akar yang
tumbuh menyebar ke samping.
Batang
Gambar 2.2. batang
Tanaman pisang merupakan tanaman berbatang sejati. Batang tanaman pisang ini
bersifat keras dan memiliki lapisan-lapisan yang berongga di bagian dalamnya,
batang tanaman pisang memiliki titik tumbuh yang nantinya dapat menghasilkan daun
pisang dan bunga pisang
Daun
Gambar 2.3. daun
Daun pisang memiliki bentuk seperti lanset yang memanjang, pada bagian tengah
daun terdapat tangkai daun yang keras dan memiliki panjang sekitar 30-40 cm.
Tangkai daun ini mengandung banyak air. Daun pisang berbentuk agak mendatar
seperti kipas. Daun pisang memiliki lapisan lilin pada bagian permukaan bawah
daunnya
Bunga
Gambar 2.4. bunga pisang
Bunga pisang merupakan bakal buah dari tanaman pisang, yang biasanya
berwarna merah jambu dengan bentuk bulat lonjong dengan bagian ujungnya yang
agak lancip. Bunga pisang yang baru muncul biasanya disebut sebagau jantung
pisang. Pada bunga pisang terdiri dari mahkota bunga, daun pemumpung, daun
pelindung bunga serta tangkai bunganya. Bunga pisang ini tumbuh dari titik tumbuh
yang terdapat dalam inti batang yang memilii kandungan air yang cukup tinggi.
Buah
Gambar 2.5. buah pisang
Buah pisang memiliki warna kulit, warna daging buah, bentuk buah rasa dan
memiliki aroma berbeda-beda, hal ini disebabkan karena tanaman pisang memiliki
varietas yang beragam. Bentuk dari buah pisang ambon pun beragam yaitu bulat
memanjang, bulat pendek, bulat agak persegi dan sebagainya. Namun pada umumnya
buah pisang ketika sudah matang berwarna kuning, serta agak sedikit lembek. Buah
pisang biasanya terkumpul membentuk sisir-sisir yang teratur dan menempel pada
pelepahnya.
3. Taksonomi tanaman pisang ambon
Taksonomi tanaman pisang ambon adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : musaceae
Genus : musa
Spesies : Musa paradisiacal
Gambar 2.6. pohon pisang
4. Kandungan Pada Getah Pohon Pisang
Tanaman pisang memiliki kegunaan dalam kehidupan kita sehari-hari, dari akar
sampai daunnya dapat kita manfaatkan. Dalam pengobatan tradisional, getah pohon
pisang cukup ampuh sebagai obat luka. Dengan cara mengoleskan getah pohon pisang
pada luka, akan menghambat keluarnya darah, serta mempercepat proses pembekuan
pada darah.
Pada getah pohon pisang terdapat kandungan senyawa asam asiatat, asiatikosida
dan asam madekasat yang berguna untuk menstimulasi kolagen yang terlibat dalam
proses penyambuhan luka. Telah dilakukan beberapa kali penelitian bahwa senyawa
asiatikosida dapat berfungsi untuk mempercepat penyembuhan luka luar yang berproses
dengan cara mempercepat fungsi kerja dai sikatrisial yaitu penggantian jaringan parenkim
yang rusak dengan jaringan ikat.
Kandungan fitokimia yang terdapat dalam getah batang pohon pisang ini terdiri
dari senyawa saponin, flavonoid, serta zat tannin. Kandungan terbanyak pada kandungan
fitokimia ini adalah senyawa saponin. Kandungan fitokimia dalam getah pohon pisang
tidak terdapat alkaloid, steroid dan triterpenoid. Polifenol dan flavono merupakan
golongan fenol yang telah diketahui memiliki aktivitas sebagai antiseptik.
Senyawa flavonoid memiliki cara kerja dengan merusak membrane sitoplasma
sehingga akan membunuh bakteri pengganggu. Kekuatan senyawa flavonoid dalam
melakukan penghancuran pada bakteri tergantung dari konsentrasinya, apabila
konsentrasinya semakin tinggi maka daya hancurnya akan semakin tinggi, sebaliknya
apabila konsentrasi senyawa flavonoidnya rendah, daya hancurnya akan semakin kecil.
Mekanisme kerja zat tanin dalam perannya sebagai antiseptik berhubungan
dengan kemampuan tanin dalam menghentikan aktivasi adhesin sel mikroba, yang
terdapat di permukaan sel. Zat tanin yang menyerang polipeptida dinding sel akan
mengakibatkan kerusakan pada dinding sel tersebut, hal ini dikarenakan tanin merupakan
senyawa fenol yang dapat membuat membran akan rusak dan dapat membunuh bakteri
tersebut