Post on 18-Oct-2021
6
BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang
menempatkan peneliti sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive. Teknik pengumpulan dengan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif. Desain
penelitian adalah participant observation dengan melibatkan peneliti
sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data dengan
mengobservasi langsung objek yang akan diteliti. Penelitian
menggunakan konsep alur interpretasi karena melibatkanfaktor
subjektif, baik dari informa, subjek penelitian maupun peneliti itu
sendiri (Irawan, 2006).
2.2 Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Y (Swasta) kotaSalatiga yang
beralamat diJalan Jendral Sudirman No 105b, Salatiga Jawa Tengah.
Pelaksanaan penelitian yaitu pada bulan September sampai November
semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.
2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Ypada tahun ajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa 21 orang
yang terdiri dari 6 orang siswa perempuan dan 15 orang siswa
laki-laki.
2. Sampel Penelitian
Subjek penelitian menggunakan satu kelas yang berjumlah 21
orang siswa.
2.4 Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti adalah keterampilan proses sains dan guru
IPA.
7
2.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Observasi
Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur keterampilan proses sains yang meliputi aspek
mengamati, menglompokkan (klasifikasi), menafsirkan,
meramalkan, mengajukan pertanyaan, merumuskan
hipotesis, merencanakan alat dan bahan, menggunakan alat
dan bahan, menerapkan konsep dan berkomunikasi. Peneliti
menggunakan observasi terstruktur untuk melihat
keterampilan proses sains siswa.
b. Wawancara
Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
untuk memperoleh data mengenai pendapat guru dan siswa
terhadap kegiatan pembelajaran yang selama ini telah
diterapkan apakah sudah mengoptimalkan keterampilan
proses sains siswa kelas VIII SMP Y. Wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini jenis wawancara terstruktur
digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Wawancara dilakukan
diakhir penelitian setelah proses pembelajaran berlangsung.
Narasumber adalah guru biologi dan siswa kelas VIII SMP Y.
Wawancara dengan narasumber siswa dilakukan dengan
mewawancarai siswa seluruh siswa kelas VIII SMPyang
berjumlah 21 siswa. Teknik wawancara digunakan untuk
mengetahui profil keterampilan proses sain siswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan berbagai
macam dokumen guna melengkapi data yang diperlukan
dalam penelitian tersebut. Baik dalam bentuk gambar, suara,
file atau data lain. Jenis dokumen untuk penelitian ini berupa
foto-foto pada saat penelitian berlangsung dan dapat juga
berupa arsip yang digunakan guru pada saat proses
pembelajaran, misalnya RPP (Rancangan Proses
Pembelajaran), buku ajar, dan LKS siswa.
8
d. Angket
Angket diberikan untuk mengetahui respon siswa mengenai
keterampilan proses sains. Angket keterampilan proses sains
siswa disusun berdasarkan aspek yang meliputi mengamati,
menglompokkan (klasifikasi), menafsirkan, meramalkan,
mengajukan pertanyaan, merumuskan hipotesis,
merencanakan alat dan bahan, menggunakan alat dan bahan,
menerapkan konsep dan berkomunikasi.
2.6 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian non tes yang meliputi lembar observasi,
lembar angket, dan lembar wawancara untuk mengetahui
keterampilan proses sains siswa. Keterampilan proses sains siswa yang
diamati meliputi mengamati, menglompokkan (klasifikasi),
menafsirkan, meramalkan, mengajukan pertanyaan, merumuskan
hipotesis, merencanakan percobaan/penyelidikan, menerapkan
konsep dan berkomunikasi. Selain itu, perangkat pembelajaran yang
digunakan guna mendukung penelitian ini meliputi RPP materi sistem
pencernaan, dan LKS sistem pencernaan.
Tabel 2.1 Kisi-kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Menggunakan Keterampilan Prosespada Materi Sistem Pencernaan
No Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
1. Keterampilan Mengamati
Menampilkan kegiatan pembuka yang dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa mengaitkan dengan fenomena, fakta atau kejadian alami.
Membimbing siswa agar menggunakan alat indera dalam melakukan kegiatan.
Membimbing siswa untuk mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
2. Keterampilan Mengelompokan/klasifikasi
Mengingatkan siswa untuk mencatat setiap pengamatan secara terpisah
Membimbing untuk mencari perbedaan, dan persamaan
Membandingkan hasil pengamatan yang diperoleh dengan hasil secara teori.
3. Keterampilan Membimbing siswa untuk menghubungkan
9
No Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
Menafsirkan hasil-hasil pengamatan yang diperoleh Membimbing siswa untuk memberikan
kesimpulan berdasarkan data yang didapatkan melalui pengamatan.
Membimbing siswa agar dapat mengolah data hasil percobaan.
4. Keterampilan Meprediksi
Membimbing siswa untuk mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati
Membimbing siswa untuk memprediksi hasil percobaan yang akan diamati
Membimbing siswa untuk memprediksi penyebab hasil percobaan yang tidak tepat.
5. Keterampilan Mengajukan pertanyaan
Memancing siswa agar dapat mengemukakan pertanyaan ilmiah pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung
Memberikan pertanyaan produktif Membimbing siswa untuk mengajukan
pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
6. Keterampilan Merumuskan Hipotesis
Membimbing agar dapat lebih mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian.
Membimbing siswa untuk menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
Membimbing siswa untuk memperoleh berdasarkan teori yang ada
7. Keterampilan Merencanakan percobaan/ penyelidikan
Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat.
Menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
8. Keterampilan Menerapkan konsep
Membimbing siswa agar dapat menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
Menggunakan konsep pada pengalaman
10
No Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
Membimbing siswa agar dapat melakukan percobaan secara tepat sesuai dengan konsep yang telah dipelajari
9. Keterampilan Berkomunikasi
Membimbing siswa untuk mempersentasikan hasil percobaan didepan kelas dalam bentuk lisan ataupun tulisan
Membimbing siswa untuk melakukan langkah kerja dengan teman sekelompok
Membimbing siswa untuk mendiskusikan data hasil percobaan dengan teman sekelompok.
Tabel 2.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa Menggunakan
Keterampilan Proses Sains
No Keterampilan Proses Sains
Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
1.
Keterampilan Dasar
Keterampilan Mengamati
Siswa dapat mengamati apa yang disampaikan dan mengaitkan dengan fenomena, fakta atau kejadian alami.
Siswa dapat menggunakan alat indera dalam melakukan kegiatan.
Siswa dapat mengumpulkan atau menggunakan fakta yang relevan
Siswa dapat mengidentifikasi
2. Keterampilan Mengelompokan/klasifikasi
Siswa dapat mencatat setiap pengamatan secara terpisah
Siswa dapat mencari perbedaan, dan persamaan pada
11
No Keterampilan Proses Sains
Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
setiap objek Siswa dapat
membandingkan hasil pengamatan yang diperoleh dengan hasil secara teori.
Siswa dapat mengelompokka data hasil percobaan.
3. Keterampilan Menafsirkan
Siswa menghubungkan hasil-hasil pengamatan yang diperoleh
Siswa memberikan kesimpulan berdasarkan data yang didapatkan melalui pengamatan.
Siswa dapat mengolah data hasil percobaan.
Siswa dapat membaca grafik/tabel/memahami soal dengan benar
4. Keterampilan Meprediksi
Siswa dapat mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamati
Siswa dapat memprediksi hasil percobaan yang akan diamati
Siswa memprediksi penyebab hasil percobaan yang tidak tepat.
Siswa dapat menebak hasil percobaan atau pertanyaan yang diberikan guru
5. Keterampilan Berkomunikasi
Siswa mampu mempersentasikan hasil percobaan
12
No Keterampilan Proses Sains
Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
didepan kelas dalam bentuk lisan ataupun tulisan
Siswa mampu melakukan langkah kerja dengan teman sekelompok
Siswa dapat mendiskusikan data hasil percobaan dengan teman sekelompok
Siswa dapat menyusun dan menyimpulkan laporan secara sistematis, jelas dan
6.
Keterampilan Terintegrasi
Keterampilan Mengajukan pertanyaan
Siswa dapat mengemukakan pertanyaan ilmiah pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung
Siswa mampu pertanyaan produktif
Siswa mengajukan pertanyaan yang berlatar belakang hipotesis
Siswa mengajukkan pertanyaan yang berhubungan dengan indikator pembelajaran.
7.
Keterampilan Merumuskan Hipotesis
Siswa dapat lebih mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan dari suatu kejadian.
Siswa dapat menyadari bahwa suatu penjelasan perlu
13
No Keterampilan Proses Sains
Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
diuji kebenarannya dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara pemecahan masalah.
Siswa mampu memperoleh berdasarkan teori yang ada
Siswa dapat membuat hipotesis
8.
Keterampilan Merencanakan percobaan/ penyelidikan
Siswa dapat menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
Siswa mampu menentukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat.
Siswa mampu menentukan apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
Siswa dapat memilih alat atau bahan dengan benar
9.
Keterampilan Menerapkan konsep
Siswa dapat menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
Siswa dapat menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi
Siswa dapat melakukan percobaan secara tepat sesuai dengan konsep yang telah dipelajari
Siswa dapat
14
No Keterampilan Proses Sains
Indikator Keterampilan Proses Sains
Aspek yang diamati
menganalisis data dengan benar sesuai dengan konsep
Tabel 2.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa
Indikator KPS Butir Pertanyaan Aspek yang diamati
Keterampilan Mengamati
Mengalami kesulitan pada saat memahami materi Mengalami kesulitan pada saat mengamati hasil percobaan
Keterampilan Mengelompokan/klasifikasi
Mengalami kesulitan pada saat mengisi tabel pengamatan Mengalami kesulitan saat membandingkan hasil pengamatan.
Keterampilan menafsirkan (Interpretsi)
Mengalami kesulitan dalam menyimpulkan hasil praktikum Mengolah data hasil percobaan.
Keterampilan memprediksi
Dapat menentukan hasil percobaan sebelum melakukan kegiatan percobaan Kesulitan dalam memprediksi data yang belum diamati
Keterampilan menerapkan konsep
Kesulitan saat menjelaskan hasil praktikum Kesulitan melakukan percobaan secara tepat sesuai dengan konsep yang telah dipelajari
Keterampilan berkomunikasi
Kesulitan saat menyusun laporan hasil praktikum Kesulitan pada saat mendiskusikan praktikum dan hasil praktikum
Keterampilan Merencanakan percobaan
Kesulitan dalam merencanakan alat dan bahan Kesulitan menentukan langkah kerja
Keterampilan Merumuskan Hipotesis
Kesulitan dalam menduga sementara Kesulitan dalam merumuskan hipotesis berdasarkan teori, dan membuat hipotesis
Keterampilan Mengajukan pertanyaan
Kesulitan dalam mengajukkan pertanyaan Kesulitan dalam pertanyaan produktif
15
Tabel 2.4 Kisi-Kisi Angket Keterampilan Proses Sains Siswa
No Indikator KPS Pernyataan
1. Keterampilan Mengamati 1,2 2. Keterampilan
Mengelompokan/klasifikasi 3,4
3. Keterampilan Menafsirkan (Interpretasi)
5,6
4. Keterampilan Meprediksi 7,8 5. Keterampilan Menerapkan
konsep 9,10
6. Keterampilan Berkomunikasi 11,12 7. Keterampilan Merencanakan
percobaan 13,14
8. Keterampilan Merumuskan Hipotesis
15,16
9 Keterampilan Mengajukan pertanyaan
17,18
2.7 Validitas Instrumen
Validitas diperoleh melalui ahli (expert judgment). Jenis validitas
menggunakan validitas isi dan konstruk. Validitas isi sebuah tes
dilakukan dengan mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar
dengan materi ataupun isi pelajaran yang diberikan. Sedangkan
validitas konstruk dalam sebuah tes dikatakan mempunyai validitas
konstruksi apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur
setiap aspek berpikir yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional
khusus (Suharsimi, 2010). Untuk instrumen yang akan mengukur
efektivitas pelaksanaan program, pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau
rancangan yang telah ditetapkan. Instrumen dikonstruksi tentang
aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, dan
selanjutnya akan dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta untuk
berpendapat tentang instrumen yang telah disusun. Hasil Penilaian ahli
dijadikan sebagai acuan untuk menentukan kelayakan instrumen
penelitian. Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi
dapat menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan
instrumen. Instrumen yang sudah valid dapat dikatakan reliabel
(Sugiyono, 2015).
16
2.8 Konversi Skala
Adapun acuan pengubahan skor menjadi skala empat tersebut
menurut Djemari (2008) dapat dilihat pada tabel:
Tabel 2.5 Konversi Skor Menjadi Nilai Skala Empat
X≥ Yi+1.Sbi Sangat Baik
Yi+1.Sbi>X≥Yi Baik
Yi>X≥Yi-1.Sbi Cukup
X<Yi-1.Sbi Tidak Baik
Keterangan :
Yi = Rata skor ideal = S.Mak ideal + S.Min Ideal
Sbi = Simpangan baku ideal 1/6 (S maksimum ideal + S minimum ideal)
X = Perolehan skor
Tabel 2.6 Kategori KPS berdasarkan Skala Empat
Skor Kategori
31,82 Sangat Baik 31,82-24,56 Baik 24,56-17,30 Cukup 17,30 Tidak Baik
2.9 Teknik analisis data
Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan
dideskripsikan secara kualitatif dengan teknik triangulasi data.Tahapan
analisis data meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
Miles and Huberman dalam Sugiyono (2015) teknik analisis data
kualitatif dilapangan meliputi :
a. Data Reduction (Reduksi data)
Data yang diperolah dari lapangan jumlahnya cukup banyak, maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci.
b. Data Display (penyajian data)
Data yang sudah direduksi, selanjutnya mendisplaykan data. Dalam
penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya.Dalam penelitian kualitatif menyajikan data sering
digunakan teks yang bersifat naratif. Selain dengan teks naratif juga
dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.
17
c. Penarikan kesimpulan
Menurut Miles and Herberman dalam Sugiyono (2015) langkah
analisis data kualitatif yang ketiga adalah penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat
sementara, dan mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya.
Gambar 1. Komponen dalam analisis data
Pengumpulan data
Penyajian data
Penarikan kesimpulan
Reduksi
data