BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · ... peralatan,khususnya data dapat digunakan oleh...

Post on 03-Mar-2019

223 views 0 download

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · ... peralatan,khususnya data dapat digunakan oleh...

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri dari komputer dan

perangkat-perangkat jaringan lain yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan

yang sama jika ada dua,tiga atau lebih komputer yang terhubung satu sama lain,maka

itulah yang disebut jaringan komputer, jaringan komputer terbesar saat ini bernama

internet,yang juga disebut induk dari segala jaringan,karna internet menghubungkan

ratusan bahkan ribuan jaringan komputer kecil, misalnya jaringan individual.

Internet telah mengubah paradigma masyarakat modern sehingga sekat-sekat

geografis pun hilang dan dunia telah menjadi sebuah kota berukuran besar.Dengan

internetan siapapun bisa berkomunikasi dengan rekannya yang berada di tempat lain

secara langsung(bahkan bisa saling bertatap muka melalui telecomfrence).

Video conference atau pertemuan maya merupakan teknologi yang

memungkinkan jarak jauh tanpa delay. Pertemuan maya ini dapat pula digunakan

untuk keperluan sekolah jarak jauh,memperoleh hasil pemeriksaan medis seorang

dokter yang berada di tempat yang jauh,dan sejumlah aplikasi lainnya.

Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi ada

beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing,

realibilitas tinggi,lebih ekonomis dan media komunikasi.

6

Resouce sharing bertujauan agar seluruh program,peralatan,khususnya data

dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh

lokasi resource dan pemakai, jadi source sharing adalah suatu usaha untuk

menghilangkan kendala jarak.

Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reabilitas tinggi

yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu

perangkat dalam jaringan,artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu

jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat

menggantikannya.

2.1.1. Terminologi Jaringan

Pembangunan sebuah jaringan komputer tergantung pada kondisi dan

kebutuhan dari masing-masing individu tipe dan desain dari jaringan komputer sering

disebut dengan network terminologi jaringan.Beberapa terminologi yang sering

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Local Area Network

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:7) bahwa “Local Area Network (LAN)

merupakan jaringan sejati (True networks), milik pribadi. Umunnya menghubungkan

PC ke workstation di kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik dengan tujuan

pemakaian bersama (resource sharing, misalnya printer) dan saling bertukar

informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga

karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya”.

7

Suatu LAN mempunyai karakteristik khusus diantaranya, yaitu: Ruang

lingkup geografis yang terbatas, kecepatan pengiriman data relative tinggi (1-100

Mbps), pemilikan dan pengoperasian dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.

2. Metropolitan Area Network

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:8) bahwa “Metropolitan Area Network’’

(MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan

biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-

kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi

(swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan

dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:9) bahwa “Wide Area Network” (WAN)

mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau

benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program-program aplikasi. Suatu WAN mempunyai karakteristik khusus diantaranya,

menggunakan fasilitas perusahaan telekomunikasi umum dan mengunakan fasilitas

satelit, selain itu WAN juga mempunyai keistimewaan diantaranya, yaitu: Pemakaian

data bersifat umum dan Sistem infomasi yang mencangkup dunia.

4. Area Network Lainnya

Adapun mode atau tipe area network lainnya yang dikenal dalam dunia

jaringan merupakan terminologi jaringan tambahan. Penulis hanya menjelaskan

8

diantaranya yang populer selain yang sudah di bahas terlebih dahulu diantaranya,

yaitu:

a. Storage Area Network

Adalah koneksi server ke device-device penyimpanan melalui teknologi

seperti Fiber Channel

b. System Area Network

Adalah koneksi berperforma hardware tinggi dan kecepatan koneksi yang

tinggi pula dalam sebuah konfigurasi cluster.

5. VPN (Virtual Private Network)

Menurut Sugeng dalam Theta ( 2015:265) bahwa:

”VPN atau Virtual Private Network adalah suatu koneksi antara satu jaringan

dengan jaringan lainnya secara privat melalui jaringan publik (Internet). VPN disebut

Virtual network karena menggunakan jaringan publik (Internet) sebagai media

perantaranya alias bukan koneksi langsung. Dan disebut Private network karena

jaringannya bersifat private, dimana hanya orang tertentu saja yang bisa

mengaksesnya”.

Data yang dikirimkan pun terenkripsi sehingga aman dan tetap rahasia

meskipun dikirim melalui jaringan publik. Sebelum diperkenalkannya Internet, tidak

ada satu pun teknologi yang di dalamnya terkandung begitu banyak harapan dan

begitu banyak kontroversi. Virtual Private Network (VPN) telah dipuji sebagai solusi

yang mengatasi semua masalah untuk meningkatnya biaya koneksi WAN.

9

Di sisi lain juga telah dikuatirkan akan menjadi titik lemah dalam security di

perimeter atau perbatasan network. Kondisi sebenarnya dari teknologi VPN adalah

terletak di suatu tempat di antara kedua pandangan tersebut. Menarik bahwa, yang

menjadi pemimpin penggunaan teknologi VPN adalah institusi-institusi finansial,

perusahaan-perusahaan perdagangan, dan organisasi-organisasi lain yang memiliki

resiko tinggi untuk diserang.

Organisasi moneter dan ekonomi telah merangkul VPN untuk memperluas

perimeter network mereka. Tetapi itu belum semuanya banyak perkantoran kecil

yang juga telah mengimplementasikan VPN-VPN untuk memungkinkan karyawan-

karyawannya bekerja dari rumah atau untuk menghubungkan kantor-kantornya.

Terakhir,beberapa pihak menemukan bahwa penggunaan software remote desktop

ternyata memiliki banyak keuntungan yang sama dengan VPN.

Sumber : http://www.transiskom.com/2014/10/pengertian-vpn-virtual-private-network.html

Gambar II.1.

Virtual Private Network

Cara kerja VPN ibarat seperti membuat jaringan di dalam jaringan atau biasa

disebut tunneling (membuat terowongan). Tunneling adalah suatu cara untuk

10

membuat jalur koneksi secara privat dengan menggunakan infrastruktur jaringan lain.

Pada dasarnya VPN juga membutuhkan sebuah server sebagai penghubung dan

pengatur antar client.

Adapun cara untuk menerapkan tunneling, paket data akan dibungkus menjadi

paket data lain (encapsulation). Untuk melakukan pembungkusan data, digunakan

protokol lain yang memang dirancang untuk melakukan encapsulation. Teknik ini

akan dibentuk Virtual Private Network (VPN ), yaitu teknik yang dapat

menghubungkan beberapa jaringan lokal melalui jaringan publik (Internet) dengan

membuat tunneling.

Salah satu protokol yang digunakan untuk membangun VPN adalah Point to

Point Protocol (PPTP). VPN akan menawarkan tingkat encryption yang lebih baik

selain menawarkan fitur authentication. Inilah membuat VPN menjadi pilihan wajib

jika anda menuntut level keamanan yang lebih baik pada saat akan membuat sebuah

tunnel.

Sebuah diskusi tentang teknik enkripsi tidak akan lengkap tanpa paling sedikit

menyebutkan tentang PPTP (Point-to-Point–Tunneling-Protokol) dan L2TP (Layer

Two Tunneling Protokol). Dikembanngkan oleh Microsoft,PPTP menggunakan

otentikasi yang didasarkan pada Point-to-Point Protocol (PPP) dan enkripsi yang

didasarkan pada sebuah algoritma microsoft.

Microsoft telah mengintegrasikan dukungan untuk PPTP ke semua versi

Windows. Namun, meskipun teknologi ini dibuat untuk implementasi yang cepat dan

11

mudah dari VPN Microsoft, PPTP tidak pernah dianggap aman. Akibat nya Microsoft

mengambil feature-feature terbaik dari PPTP dan menggabungkannya dengan L2F

(Layer Two Forwarding) dari Cisco untuk menciptakan L2TP.

L2TP bisa menggunakan IPSEC untuk otentikasi dan enkripsinya, dan karena

implementasi IPSEC bisa memilih dari beberapa algoritma yang berbeda, IPSEC

lebih fleksibel dan aman. Namun, terdapat sebuah biaya implementasi dan

maintenance tambahan, karena ketergantungan IPSEC terhadap sebuah infrastruktur

publik key.

Namun, L2TP bisa bekerja tanpa IPSEC, dan dalam modus ini L2TP

mnggunakan otentikasi dan kontrol akses yang sama dari PPP (Point-to-Point-

Protocol)-PAP (Password Authentication Protocol) dan CHAP (Chalange, bersama

dengan NCP (Network Control Protocol) untuk menangani pemberian alamat IP

kepada client VPN remote.

Klient VPN akan kelihatan dari network host karena memiliki alamat IP pada

subnet yang sama. Implementasi VPN dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

Remote site

Topologi ini terdiri dari satu VPN Server dan beberapa VPN Client. VPN Client

berupa komputer-komputer yang harus menggunakan username dan password untuk

terhubung ke VPN Server

12

Site to Site

Topologi ini terdiri dari beberapa VPN Server yang saling terhubung. Adapun

komputer-komputerclient akan dapat saling berhubungan melalui VPN Server di

masing-masing lokasi. VPN Server sering juga disebut dengan VPN Gateway.

2.2. Topologi

Menurut Winarno dalam Ali (2011:35) bahwa :

”Topologi adalah aturan yang mendeskripsikan bagaimana komputer, printer,

dan piranti lain terhubung via jaringan, topoligi mendefinisikan layout kabel, piranti

dan path untuk routing”.

Konfigurasi saat ini yang banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan

peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan

kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sebenarnya ada banyak topologi jaringan

komputer, namun yang sering didengar pada umumnya berkisar pada tiga bentuk

(topologi) jaringan komputer, yaitu :

1. Topologi Linier Bus (Linier Bus Topology)

Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg

Gambar II.2.

Topologi Linier Bus

13

Menurut Winarno dalam Ali (2011:36) bahwa :Topologi linier bus

merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial

menjamur. Dengan T-Connector (dengan terminator 50 Ohm pada ujung network),

maka komputer atau perangkat jaringan lainya bisa dengan mudah dihubungkan satu

sama lain. Kesulitan utam dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk

mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak.

Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC

(Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi

terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering

dugunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan

dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node).

2. Topologi Token Ring

Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg

Gambar II.3.

Topologi Ring (cincin)

Menurut Winarno dalam Ali (2011:37) bahwa : Metode token-ring (sering

disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring

14

(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut

sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima

simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Topologi ini

memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffict disalurkan

sedemikian rupa hingga masing-masing node. Umumya fasilitas ini memanfaatkan

fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan twisted

pair).Keuntungan dari topologi jenis token ring adalah hemat kabel. Adapun

kerugiannya peka kesalahan, pengembangan jaringan lebih kaku.

3. Topologi Star

Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg

Gambar II.4.

Topologi Star

Menurut Winarno dalam Ali (2011:38) bahwa : Topologi jaringan ini banyak

digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau

mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Kontrol terpusat, semua link harus melewati

pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya.

Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun

sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka

15

setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut

tanpa menunggu perintah dari server. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang

harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Dengan berbekal

crimtool, hub, kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah

membuat sebuah sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel

(loss effect) maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu

bisa diabaikan. Keuntungan dari topologi star adalah paling fleksibel, pemasangan

atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain,

kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi kesalahana atau kerusakan,

kemudahaan pengelolaan jaringan. Adapun kerugian topologi star, yaitu kerugian

boros kabel, perlu penanganan khusus, kontrol terpusat (hub) jadi elemen kritis.

Tentu ada kerugian karena panas kabel (loss effect) maupun karena hukum konduksi,

namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan.

4. Topologi Tree

Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg

Gambar II.5.

Topologi Tree

16

Menurut Winarno dalam Ali (2011:39) bahwa : Dari ketiga topologi di atas

hanya sebagai pengantar. Intinya sebuah jaringan bisa jadi merupakan gabungan atau

kombinasi dari dua atau tiga topologi yang ada, disebut topology tree. Nampak pada

diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkan untuk

menghubungkan client atau node memanfaatkan star topology. Jadi bukanlah menjadi

suatu hal yang tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologi

jaringan dengan topologi jaringan yang lain.

5. Jaringan Client-Server

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:19) bahwa :

“Jaringan Client-Server adalah suatu kumpulan komputer, di mana terdapat

beberapa unit komputer (client) dan satu unit komputer untuk bank data (server).

Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar

file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer

yang terhubung pada jaringan LAN”.

Server adalah komputer menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain

didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau

mengunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server

disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang

menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan

sebagi workstation.

Keungulan dari jaringan tipe client-server, diantaranya adalah :

17

a. Kecepatan akses lebih cepat karena penyediaan fasilitas jaringan dan

pengelolaanya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak

dibebani dengan tugas lain sebagai workststion.

b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang

pemakai yang brtugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola system

keamanan system keamanan jaringan.

c. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup

dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang

diguanakan didalam jaringan.

Adapun kelemahannya antara lain :

1) Biaya operasional relatif lebih mahal.

2) Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk

ditugaskan sebagi server.

6. Jaringan Peer to Peer

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:20) bahwa : Bila ditinjau dari peran

server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer-to-peer

diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni

melainkan sekaligus dapat berperan sebagi workstation. Peer artinya rekan sekerja,

peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer

(biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dibandingkan dengan

ketiga topologi diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah

untuk dipejari dan dipakai.

18

Keunggulan dari jaringan tipe peer to peer, diantaranya adalah :

a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang

dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.

b. Biaya operasionl relatif murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-

server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki

kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasiltas

jaringan.

c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, sehingga bila

salah satu computer atau peer mati atau rusak jaringan secara keseluruhan tidak

akan mengalami gangguan.

Adapun kelemahannya, antara lain :

1). Troubleshooting jaringan ralatif lebih sulit, karena pada jaringan peer to

peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.

2). Kinerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan clint-server, karena

setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan

juga harus mengelola pekerjaan atau apliksi sendiri.

3). Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan

pmengatur kemanan fasilitas yang dimiliki.

4). Karena data jaringan tersebar di masing komputer dalam jaringan, maka

backup harus dilaukan oleh masing-masing computer tersebut.

19

2.3 Perangkat Keras Jaringan

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:22) bahwa : Untuk membangun sebuah

jaringan komputer yang baik maka dibutuhkan beberapa komponen berupa perangkat

keras yang terdiri dari berbagai jenis bentuk dan ukuran, serta memiliki fungsi yang

berbeda-beda namun pada hakikatnya memiliki tujuan untuk saling mendukung satu

sama lain. beberapa perngkat keras jaringan diantaranya:

1. PC (Personal Computer)

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer

Gambar II.6.

PC (Personal Computer)

Secara umum, Personal computer merupakan komputer client yang digunakan

untuk memperoleh data dari server. Ibarat rantai makanan di dalam ilmu ekologi,

komputer server adalah tanaman penyedia makanan, sedangkan komputer client

adalah hewan yang memakan hasil buah dari tanaman tersebut. Artinya, komputer

client ini di tugaskan untuk menarik data yang ada di komputer server.

20

Komputer client yang sudah terhubung ke dalam jaringan, akan dapat

memperoleh informasi dan juga akses terhadap komputer server. Komputer client ini

dioperasikan secara manual oleh usernya, yaitu manusia untuk berbagai macam

kebutuhan, seperti mencari data, bermain game online, ataupun keperluan lainnya.

2. NIC (Network Interface Card)

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer

Gambar II.7.

Network Interface Card

NIC merupakan kependekan dari Network Interface Card, yang merupakan

suatu kartu yang juga kita kenal dengan istilah ethernet card yang memegang peranan

penting dalam jaringan kompoter. Ethernet card merupakan kartu jaringan yang

ditanamnkan pada komputer, yang mana akan membuat sebuha komputer mampu

21

terhubung ke dalam jaringan LAN. Dengan adanya ethernet card ini, maka setiap

komputer bisa saling terhubung ke dalam jaringan dengan menggunakan koneksi

kabel.

3. HUB

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer

Gambar II.8.

HUB

Menurut Winarno dalam Ali (2011:35) bahwa:

Fungsi utama dari hub adalah untuk membagi jaringan dari satu server

menuju ke client komputer dalam satu jaringan, terutama jaringan LAN alias lokal.

Secara teoritis, hub sendiri adalah sebuah hardware atau perangkat keras yang

merupaan suatu central connection point pada suatu jaringan, yang berfungsi untuk

menerima sinyal dari server atau host dan kemudian mentransmisikannya ke client

yang akan membentuk suatu jaringan.

Dengan adanya central connection point ini, maka hub dapat mentransmisikan

data dari server menuju lebih dari satu client yang terhubung dalam satu jaringan

LAN. Apabila anda hanya ingin sekedar membagi satu jaringan lokal ke dalam

beberapa komputer saja, maka hub merupakan salah satu perangkat keras yang tepat.

Fungsi Hub:

22

a. Membuat jaringan lokal dari beberapa komputer

b. Mentransmisikan jaringan, terutama LAN

c. Penguat sinyal dari suatu jaringan

d. Mempengaruhi proses konektivitas antar jaringan

Kelemahan dari hub

a. Apabila hub mengalami kerusakan, maka keseluruhan jaringan komputer akan

mengalami kegagalan

b. Tidak bisa mengatur kecepatan ataupun jumlah paket data yang ditransmisikan

ke komputer client

4. SWITCH

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer

Gambar II.9.

SWITCH

Menurut Winarno dalam Ali (2011:40) bahwa:

23

Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub, yaitu dapat membantu

memecah – mecah jaringan lokal. Dari satu komputer server atau host, anda dapat

menggunakan switch untuk mengkoneksikan lebih dari satu komputer client ke dalam

satu jaringan LAN atau lokal. Yang membedakan fungsi hub dengan switch adalah

kemampuannya. Switch memiliki kemampuan yang lebih pintar daripada hub, karena

switch mampu membatasi dan juga mengatur jumlah paket data yang ditransmisikan

ke dalam komputer client yang terhubung dalam jaringan. Jadi, dengan menggunakan

switch, pengaturan data antar client bisa dibedakan.

Fungsi Utama dari switch:

a. Untuk menerima sinyal dan juga data dari komputer atau server.

b. Mentransmisikan data dari server atau host ke dalam jaringan dan kepada

client.

c. Memperkuat sinyal yang ditransmisikan dari server atau host menuju client.

d. Dapat mengatur dan juga membatasi jumlah paket data yang ditransmisikan.

e. Sebagai central connection point.

f. Dapat berfungsi sebagai repeater.

g. Sebagai splitter atau pemisah antar komputer di dalam suatu jaringan.

24

5. ROUTER

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer

Gambar II.10

ROUTER

Menurut Winarno dalam Ali (2011:45) bahwa:

Router sendiri secara teknis memiliki fungsi untuk melakukan penghalaan,

atau menyalurkan koneksi internet melalui protokol TCP IP menuju komputer client.

Secara khusus, fungsi router bisa seperti access point, dimana bisa meneruskan

koneksi internet dari broadband atau provider mernuju lokasi komputer client.

Namun demikian, pada dasarnya fungsi router jauh lebih banyak dari pada itu, karena

router digunakan untuk memberikan rute atau jalan-jalan tertentu bagi paket data

yang ditransmisikan. Penggunaan dan implementasi router:

Contoh penggunaan router biasanya berada di perkantoran atau kampus,

dimana router akan menerima sinyal paket data, dan kemudian router akan

melakukan proses routing paket data tersebut ke lokasi-lokasi yang sudah ditentukan

sebelumnya oleh operator router.

25

Router sangat cocok untuk digunakan pada satu atau lebih gedung

perkantoran, kampus, ataupun mall untuk mentransmisikan paket-paket data ke dalam

access point. Dalam hal ini, router memang memiliki peran ganda yang tumpang

tindih dengan access point dalam jaringan komputer.

6. ACCESS POINT

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer

Gambar II.11.

ACCESS POINT

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:270) bahwa:

Access point hanya digunakan untuk memancarkan sinyal wireless yang

diterima dari router ataupun broadband untuk membuat suatu jaringan WLAN atau

wireless local area network. Fungsi ini jauh lebih sederhana apabila dibandingkan

dengan router, yang memiliki fungsi yang sangat kompleks dan banyak. Keunggulan

Access Point:

26

A. Harga yang lebih murah.

B. Perawatan yang lebih mudah.

C. Bisa langsung tersambung dengan router ataupun broadband.

D. Sudah mendukung penggunaan wireless (yang saat ini access point juga sering

kita kenal dengan istilah hotspot).

E. Dapat digunakan dalam ruangan kecil hingga sedang.

7. MODEM

`

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer

Gambar II.12.

MODEM

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:272) bahwa : Modem merupakan

kepanjangan dari modulator dan demodulator. Secara harafiah itu berarti modem

merupakan suatu bentuk komunikasi dua arah yang dimana modem bisa melakukan

proses perubahan data sinyal digital menjadi analog, dan kemudian bisa merubah

kembali sinyal tersbut menjadi digital agar bisa digunakan di dalam komputer.

27

Saat ini perkembangan modem sudah jauh lebih pesat, dulu, modem

digunakan untuk menggunakan koneksi Dial-up yang dikenal dengan nama Modem

ADSL. Saat ini, modem sudah berbentuk USB, sehingga mudah digunakan. Selain itu,

ada pula modem yang memiliki fungsi yang digabung dengan router, sehingga semua

fungsi modem, router dan juga access point berada di dalam satu alat saja.

8. REPEATER

sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer Gambar II.13.

REPEATER

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:274) bahwa : Repeater merupakan

perangkat keras jaringan komputer untuk memperkuat sinyal jika digunakan pada

jarak yang jauh. Dengan adanya repeater ini jaringan yang tidak terjangkau oleh jarak

yang cukup jauh dalam suatu LAN, dapat dikembangkan dan di tarik agak jauh dan

memperoleh sinyal yang cukup.

9. Media Transmisi

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:276) bahwa : Media transmisi dalam

Jaringan adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi

28

baik berupa data, suara, video, gambar dsb, yang terpaut jarak antar keduanya. Media

transmisi ini secara umum berfungsi sebagai pengubah/manipulasi informasi yang

dikirimkan dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi informasi

yang dapat dimengerti oleh penerima. Secara umum media transmisi terbagi dua yaitu

:

A. Media Transmisi Guided ( Terarah)

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:276) bahwa : Merupakan media transmisi

jaringan telekomunikasi yang menghubungkan antara pengirim dan penerima melalui

media fisik yang terbatas dan memiliki arah yang jelas. Media transmisi seperti ini

dalam kata lain media transmisi yang menggunakan kabel dan serat kaca. Berikut

macam-macam media transmisi guided :

1). Twisted Pair Cable

Kabel ini terdiri dari dua pasang kabel dan terdiri dari dua jenis yakni :

a). Unshielded Twisted – Pair (UTP)

Sumber: www.networkcablinglosangeles.com

Gambar II.14.

Kabel Unshielded Twisted Pair

29

Unshielded Twisted – Pair (UTP) tidak mempunyai selubung pembungkus

alumunium, Kecepatan transfer data dari 10 Mbps – 1000Mbps (tergantung

category kabel yang digunakan) dan panjang kabel maximal untuk transmisi

data sampai 100m. Kabel ini mempunyai delapan kabel yang dalam

penyusunannya mempunyai dua fungsi yaitu Straight Link dan Cross Link.

Fungsi straight Link pada hubungan pc ke device (hub atau switch) dengan

konektor Rj-45 atau Rj-11 dan urutan kabel dengan aturan secara

internasionalnya adalah 1-1, 2-2, 3-3, 4-4, 5-5, 6-6, 7-7, 8-8. Sedangkan

fungsi cross Link di gunakan pada hubungan komputer ke komputer, di

hubungkan dengan menggunakan RJ-45. dengan aturan secara

internasionalnya adalah : 1-3, 2-6, 3-1, 6-2.

sumber: overclock.com/Struktur-pengkabelan-crossstraight

Gambar II.15.

Urutan Pengkabelan Straight dan Cross

b). Shielded Twisted – Pair (STP)

30

sumber: www.studytonight.com

Gambar II.16.

Kabel Shielded Twisted pair

Merupakan salah satu jenis twisted pair yang mempunyai spesifikasi

yang sama dengan kabel UTP namun memiliki lapisan pelindung khusus

untuk kemananan kabel dan mengurangi interferensi. Seperti halnya kabel

UTP kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang

dipilin, pada umumnya kabel Shielded Twisted Pair memiliki harga lebih

mahal dari kabel UTP.

31

2). Coaxial

sumber:http://teknodaily.com/definisi-dan-fungsi-kabel-jaringan-coaxial/

Gambar II.17.

Kabel Coaxial

Di gunakan pada jenis dasar spesifikasi LAN ethernet. Kabel ini

dilindungi oleh Elektromagnetik Interference (EMI) dan mengizinkan signal

elektris melaluinya secara mudah. Coaxial Cable paling banyak di gunakan

sebagai media LAN meskipun harganya lebih mahal dan leboh sukar

penggunaannya dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebih

lebar sehingga bisa di gunakan untuk komunikasi broadband. Keuntungan

menggunakan coaxial cable :

a) Sangat tahan terhadap Elektromagnetik

b) Mendukung bandwitdh yang besar

c) Banyak pembuat teknologi jaringan mengunakn kabel jenis ini, sehingga

dapat memilih banyak jenis Network Interface Card (NIC). Kerugian

menggunakan coaxial cable ialah Meskipun tahan terhadap

32

Elektromagnetik Interfernce (EMI) akan tetapi kabel masih bisa terkena

Elektromagnetik Interfernce (EMI) pada kondisi yang berat seperti di

pabrik. Selain itu Karena ukurannya yang agak besar, sehingga agak sulit

untuk memasangnya

c. Fiber Optic

sumber:http://teknodaily.com/pengertian-kabel-jaringan-fiber-optik-beserta-kelebihan-kekurangannya/

Gambar II.18.

Struktur Kabel Fiber optic

Kabel ini terbuat dari jenis fiber glass atau plastik tingkat tinggi. Sinar

yang melewatinya akan membentuk nilai 0 dan 1 yang merupakan nilai biner.

Nilai ini mempunyai bandwith yang besar sehingga dapat mendukung

kemampuan transfer data (suara dan video) yang cukup cepat. Kabel ini tahan

dengan Elektromagnetik Interfernce (EMI) tetapi lebih mahal dari Twisted-Pair.

Jaringan yang menggunakan fiber optic ini dari segi kehandalan dan keceptannya

sudah tidak di ragukan lagi. Kecepatan pengiriman data dengan media fiber

optic ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari lingkungan (noise), perangkat

33

antarmuka kabel fiber optik menggunakan FDDI (Fiber Distributed Data

Interface).

B. Media Transmisi Unguided (Wireless)

Media transmisi Unguided (Wireless) tanpa kabel merupakan komunikasi

data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media

transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel

ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat

di mana pun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah

kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel.

Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga

memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data

jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media

transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka,

beberapa macam media transmisi wireless yaitu:

1). Microwave

Microwave merupakan gelombang signal radio berfrekuensi tinggi yang di

transmisikan melalui jalur cahaya langsung. Karena bumi mempunyai lekukan,

maka seharusnya antara stasiun microwave tidak boleh berjarak lebih dari 30 mil.

Transmisi microwave menawarkan operasi yang cepat, murah (karena tidak

menggunakan kabel), dan mudah. Namun demikian microwave mempunyai

potensi untuk mengganggu gelombang radio lain.

Lebih dari itu, transmisi komersial dapat di tangkap oleh sembarang

34

orang dengan receiver dalam jalur transmisi. Hal ini akan mengakibatkan resiko

dalam hal keamanan.

2). Transmisi Satelit

Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi yang

digunakan untuk mengirim dan menerima data, dan satelit kadang-kadang di

sebut dengan transponder. Dengan cara menerima signal dari stasiun bumi

(uplink), memperkuat signal tersebut, lalu merubah frekuensinya kemudian

mentransmisikannya kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (downlink).

Bila perubahan dalam frekuensi telah terjadi maka uplink tidak akan menggangu

downlink.

3). Sinar Infra Merah

Sinar infra merah merupakan salah satu contoh media transmisi jarak

dekat. Teknologi ini memiliki sifat line of sight, sehingga jika terhalang,

maka aliran data dan informasi akan terhenti, serta mudah terinterferensi

oleh sinar matahari. Teknologi sinar infra merah biasanya dipakai untuk

komunikasi skala kecil, terutama untuk jaringan komputer lokal dalam satu

ruang. Media transmisi ini banyak digunakan dalam penelitian untuk

melakukan uji coba perangkat wireless, misalnya remote control televisi.

2.4 Perangkat Lunak Jaringan

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:280) bahwa : Pada dasarnya sebuah

perangkat lunak dari sistem jaringan komputer atau yang juga sering dikenal dengan

istilah network operating system merupakan suatu sistem operasi yang dapat di install

35

ke dalam komputer untuk dapat terkoneksi dan bisa menjalankan fungsi dari alat –

alat dan juga perangkat keras dari sebuah jaringan, seperti router, modem, firewall,

atau pun access point. Sebelum jaman modern seperti saat ini, ada satu network

operating system lainnya, yang khusus bertugas untuk membuat suatu koneksi LAN,

namun demikian, saat ini software tersebut sudah ditinggalkan, karena hampir semua

sistem operasi saat ini sudah mendukung konektivitas LAN, seperti Windows, Mac

OS, dan juga Linux. Berikut ini adalah beberapa perangkat lunak yang sering dipakai

di dalam suatu jaringan :

1. MIKROTIK RouterOS

sumber: http://www.petus-3d.com/umum/mikrotik.html

Gambar II.19.

Mikrotik Router OS

36

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:263) bahwa:

“Mikrotik RouterOS, merupakan suatu system operasi linux base yang

deperuntukan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudaha bagi

penggunanya. Administrasinya bias dilakukan melalui windows application

(Winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang

akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar

untuk penggunaan standard, misal hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban

yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit dll.) disarankan untuk

mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai”.

2. Windows 7 (seven)

Windows 7 dikembangkan oleh Microsoft sebagai penyempurna dari produk

sebelumnya yaitu windows vista. Windows 7 memiliki beberapa varian dan dapat

berjalan pada tipe system 32 bit dan 64 bit.

Sumber:http://butikdukomsel.com/

Gambar II.20

Windows 7

Windows 7 memiliki beberapa versi diantaranya starter, home basic, home premium,

enterprise, professional dan ultimate. Varian windows 7 tersebut dapat disesuaikan

berdasarkan kebutuhan, harganya juga bervariasi setiap variannya.

37

Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut:

a. Protokol routing RIP, OSPF, BGP.

b. Statefull Firewall.

c. Hotspot for Plug-n-Play access.

d. Remote winbox GUI admin.

2.5. TCP/IP dan Subnetting

1. TCP/IP

Menurut Sugeng dalam Theta (2015:282) bahwa : TCP/IP menggunakan

banyak protokol di dalamnya, adapun protokol utamanya adalah TCP dan IP. TCP/IP

dibangun pada system operasi UNIX dan digunakan oleh internet, untuk

memancarkan data keluar dari jaringan sendiri ke jaringan yang diatasnya. TCP/IP

menangani komunikasi jaringan antar node-node pada jaringan. Sehingga TCP/IP

termasuk salah satu dari sekian banyak bahasa komunikasi yang ada untuk

melakukan komunikasi antarkomputer, hal itu dikarenakan untuk dapat dikatakan

mampu berkomunikasi adalah harus mempunyai bahasa yang sama, dalam hal ini

menggunakan protokol yang sama, walaupun jenis computer dan system operasinya

berbeda sekalipun tidak masalah.

TCP/IP pada awalnya dikembangkan oleh suatu Departmen Pertahanan

(Departmen of Defence / DOD) di amerika. Dalam risetnya mampu merancang

hubungan antar jaringan yang berbeda. Seperti halnya Refensi Model OSI TCP/IP

38

juga mempunyai urutan standarisasi layer tersendiri, untuk lebih jelasnya urutan

tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel II.1.

Referensi Model TCP/IP

Layer Nama Fungsi Pelayanan/Protokol

1 Network Access Bertanggung jawab untuk

mengirim dan menerima data dari

media fisik

Ethernet, Wi-fi,

Token Ring, FDDI,

dll

2 Internetwork Bertanggung jawab dalam proses

pengiriman ke alamat yang sesuai

IP(IPv4,IPv6),

ICMP, RARP, dll

3 Transport Bertangung jawab dalam

mengadakan komunikasi antar host

TCP, UDP, dll

4 Application Tempat aplikasi-aplikasi yang

menggunakan TCP/IP stack berada

DNS, HTTP,

TFTP, FTP, POP3,

dll

Sumber: Winarno Sugeng (2015:44)

Dalam TCP/IP dikenal 3 alamat yakni: physical address, IP address dan port

address.

a. Physical Address

Physical address kerap disebut sebagai MAC address, yaitu alamat yang

dimiliki oleh NIC (LAN card) besarnya 32 digit angka Heksadesimal, Physical

address mempunyai sifat tetap dan tidak berubah-ubah.

39

b. IP Address

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana

network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID

menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address

memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu

berada. IP address sendiri dibagi dalam tiga kelas:

1). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang

sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat

16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A

diberikan untuk jaringan.jumlahhost yang sangat besar.

2). IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang

dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,

sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan panjang host ID 16 bit,

network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.

Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.

3). IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil

(LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk

sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP

address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.

40

Tabel II.2.

Klasifikasi IP Address

Sumber: Edi Winarno (2011:119)

2. Subnetting

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, penggunaan

internet tidak hanya digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga pemerintahan

saja yang menggunakan jasa internet namun perusahaan kecil, lembaga-lembaga

pendidikan baik formal maupun non formal juga sudah menggunakan internet,

bahkan tempat-tempat hiburan semakin banyak menggunakan internet, dikarenakan

lebih praktis dan effisien. Oleh sebab itu pula persediaan IP Address semakin

berkurang.

Untuk menangani permasalahan IP Address yang semakin berkurang, maka di

buatlah teknik subbnetting. Apa yang dimaksud dengan subnetting?, pertanyaan ini

bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Sunter Utrara terdiri dari

beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT

yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di

wilayah Jl. Sunter Utara.

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan

keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat

Kelas IP Address Network ID Host ID Range IP Address Subnet

A W x.y.z 1 - 126 255.0.0.0

B w.x y.z 128 – 191 255.255.0.0

C w.x.y Z 192 – 223 255.255.255.0

41

gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing

gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan,

effisiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-

sendiri dalam mengelola wilayahnya.

Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi

ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja

menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi

lain juga untuk optimalisasi dan effisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak

terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang.

Pertama analogi Jl Sunter Utara dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan

untuk jaringan adalah seperti network address (nama jalan) dan host address (nomor

rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh broadcast address (192.168.1.255),

yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.

Sebuah Netmask membantu Anda mengetahui bagian mana dari alamat

mengidentifikasi jaringan dan bagian mana dari alamat mengidentifikasi node.

Kelas A , jaringan B , dan C memiliki Defaut mask, seperti yang ditunjukkan di sini :

Class A: 255.0.0.0

Class B: 255.255.0.0

Class C: 255.255.255.0

Alamat IP pada jaringan kelas A yang belum disubnet akan memiliki alamat /

netmask pasangan mirip dengan : 8.20.15.1 255.0.0.0 . Dalam rangka untuk melihat

42

bagaimana netmask membantu dalam mengidentifikasi jaringan dari alamat IP , yaitu

dengan cara mengkonversi alamat dan netmask menjadi bilangan biner.

8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001

255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000

Setelah memiliki alamat dan netmask diwakili dalam biner , maka identifikasi

jaringan dan host ID menjadi lebih mudah. Alamat bit yang telah sesuai netmask pada

bit set ke 1 mewakili ID jaringan. Dan bit yang sesuai netmask pada bit set 0

mewakili node ID .

8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001

255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000

netid = 00001000 = 8

hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1

Subnetting memungkinkan untuk membuat beberapa jaringan logis yang ada

dalam Kelas A, B, atau C jaringan tunggal. Jika tidak disubnet, kita hanya dapat

menggunakan satu jaringan dari Kelas A, B, atau C, yang tidak realistis.

Setiap data yang menghubungkan pada jaringan harus memiliki ID jaringan yang

unik, dengan setiap simpul pada link menjadi anggota jaringan yang sama. Jika kita

membagi jaringan utama (Kelas A, B, atau C) menjadi subnetwork yang lebih kecil,

memungkinkan untuk membuat jaringan interkoneksi subnetwork.

Setiap data link pada jaringan ini akan memiliki ID jaringan atau subnetwork

yang unik. Setiap perangkat, atau gateway, yang menghubungkan jaringan dan

subnetwork memiliki alamat IP yang berbeda, satu untuk setiap jaringan atau

43

subnetwork bahwa interkoneksi. Dalam rangka untuk subnet jaringan,

memperpanjang netmask alami dengan beberapa bit dari host ID bagian dari alamat

untuk membuat ID subnetwork. Misalnya, diberikan jaringan Kelas C dari 204.17.5.0

yang memiliki netmask 255.255.255.0, Anda dapat membuat subnet dengan cara ini:

204.17.5.0 : 11001100.00010001.00000101.00000000

255.255.255.224 : 11111111.11111111.11111111.11100000

Bagian oktet yang disubnet: 11100000

Dengan memperluas netmask menjadi 255.255.255.224 , kita telah mengambil

tiga bit dari bagian host asli dari alamat dan menggunakan mereka untuk membuat

subnet . Dengan tiga bit ini , adalah mungkin untuk menciptakan delapan subnet.

Dengan lima ID bit sisanya , masing-masing subnet dapat memiliki hingga 32 alamat

host , 30 dari yang sebenarnya dapat digunakan dan dengan begitu subnet ini telah

diciptakan.

204.17.5.0 255.255.255.224 host address range 1 to 30

204.17.5.32 255.255.255.224 host address range 33 to 62

204.17.5.64 255.255.255.224 host address range 65 to 94

204.17.5.96 255.255.255.224 host address range 97 to 126

204.17.5.128 255.255.255.224 host address range 129 to 158

204.17.5.160 255.255.255.224 host address range 161 to 190

204.17.5.192 255.255.255.224 host address range 193 to 222

204.17.5.224 255.255.255.224 host address range 225 to 254

44

2.6 Sistem Keamanan Jaringan

Sebuah sistem jaringan komputer pasti sangat membutuhkan suatu sistem

keamanan jaringan diantaranya:

1. Pengertian Keamanan Jaringan

Menurut Sukmaaji (2012:60) “Keamanan jaringan yaitu proses pencegahan yang

dilakukan oleh penyerang untuk terhubung kedalam jaringan komputer melalui

akses yang tidak sah, atau penggunaan secara illegal dari komputer dan jaringan”.

2. Macam-macam Ancaman Sistem Keamanan Jaringan

Terdapat banyak ancaman yang mungkin terjadi terhadap sistem keamanan

jaringan, antara lain:

a. Pencurian perangkat keras komputer atau perangkat jaringan.

b. Kerusakan pada komputer dan perangkat komunikasi jaringan.

c. Kerusakan pada system operasi atau aplikasi yang disebabkan oleh virus.

d. Sniffing yaitu kegiatan memonitor proses yang sedang berlangsung di jaringan

komputer.

e. Spoofing merupakan penggunaan komputer untuk meniru, dengan cara

menimpa identitas (MAC Address) atau alamat IP.

f. Phreaking yaitu perilaku menjadikan sistem pengamanan komunikasi

melemah.

g. Remote Attack yaitu segala bentuk serangan terhadap suatu sistem dimana

penyerangnya tidak memiliki kendali terhadap mesin tersebut karena dilakukan

dari jarak jauh di luar sistem jaringan atau media transmisi.

45

h. Hacking merupakan kegiatan yang dilakukan secara diam-diam bertujuan

mempelajari sistem yang biasanya sukar dimengerti untuk kemudian

mengelola dan membagi hasil uji coba yang dilakukannya tanpa merusak

sistem yang telah ada.

i. Cracking merupakan kegiatan yang serupa dengan hacking dengan tujuan jahat

bahkan biasanya merusak sistem yang telah ada.

3. Model Sistem Keamanan Jaringan

a. Firewall

Menurut Sukamaaji (2012:75) menjelaskan bahwa “Firewall merupakan

sebuah sistem atau perangkat keamanan pada jaringan komputer yang bertugas

untuk menjaga lalu lintas data di dalam jaringan komputer agar berjalan

dengan aman dan mencegah lalu lintas data yang tidak aman untuk masuk di

dalam jaringan komputer”. Firewall biasanya di implementasikan pada sebuah

gateway atau pintu gerbang pada jaringan komputer, kebanyakan saat ini

firewall digunakan untuk menutupi celah keamanan antara dua jaringan atau

network yang berbeda, sehingga jaringan lokal yang beradadi bawah firewall

bisa terbebas dari serangan- serangan yang tidak diinginkan dan merugikan.

Contoh software firewall diantaranya Microsoft Windows Firewall (yang telah

terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows ,

Windows 8 dan Windows Server 2003), Symantec Norton Personal Firewall,

Kerio Personal Firewall. Akan tetapi, firewall memiliki kelebihan dan

kekurangannya tersendiri.

46

Adapun kelebihan yang dimiliki firewall antara lain:

1) Lebih mudah di telusuri bila terjadi kesalahan konfigurasi karena firewall

terbuat dalam versi bahasa script.

2) Router dapat dengan mudah memantau client.

3) Adanya default police sebagai keamanan dari serangan yang dapat

merugikan.

4) Lebih mudah dalam maintance dan update.

5) Firewall dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa.

6) Firewall memiliki performa yang tinggi karena dapat melakukan

pengecekan terhadap banyak koneksi.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki firewall antara lain:

1) Firewall dapat ditembus dari luar yang artinya koneksi masuk diblokir

untuk menutup layanan jaringan seperti Windows Sharing ke arah internet.

Sebelum itu paket-paket yang datang dianalisa oleh firewall. Dalam proses

analisa ini, yang seharusnya memproteksi, malah dapat disusupi paket-

paket khusus yang memanfaatkan celah dalam firewall. Oleh karena

firewall memiliki akses penuh pada semua file di PC, seluruh sistem jadi

terbuka bagi hacker.

2) Firewall dapat ditembus dari dalam yang artinya mewaspadai spyware

yang mungkin terdapat pada PC anda tidak dapat mengirimkan data

penting kearah internet, koneksi keluar harus diawasi. Aplikasi apapun

yang mengirim data pasti diperiksa. Aplikasi tak dikenal akan diblokir dan

47

baru dibuka bila diinginkan pengguna. Hacker yang kreatif selalu

menggunakan cara menyalahgunakan aplikasi yang dianggap aman oleh

firewall untuk kepentingannya, browser misalnya. Hal ini sering terjadi

karena firewall kerap kali tidak mampu membedakan apakah sebuah

koneksi dan aplikasi baik atau jahat karena tergantung setting dari

pengguna. Dengan demikian, penyerang mampu menebus sistem dan

konsep desktop firewall pun tidak dapat diandalkan.

3) Sulit membuat konfigurasi pada protocol yang dinamis seperti FTP.

4) Tidak bisa menyaring berdasarkan konten seperti lampiran pada email dan

java script.

5) Konfigurasinya rumit dan kompleks sehingga sulit diterapkan pada port

dan IP Address.

Sumber : http://www.internetcepat.com/

Gambar II.21

Firewall