Post on 03-Mar-2019
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan sebuah sistem yang terdiri dari komputer dan
perangkat-perangkat jaringan lain yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang sama jika ada dua,tiga atau lebih komputer yang terhubung satu sama lain,maka
itulah yang disebut jaringan komputer, jaringan komputer terbesar saat ini bernama
internet,yang juga disebut induk dari segala jaringan,karna internet menghubungkan
ratusan bahkan ribuan jaringan komputer kecil, misalnya jaringan individual.
Internet telah mengubah paradigma masyarakat modern sehingga sekat-sekat
geografis pun hilang dan dunia telah menjadi sebuah kota berukuran besar.Dengan
internetan siapapun bisa berkomunikasi dengan rekannya yang berada di tempat lain
secara langsung(bahkan bisa saling bertatap muka melalui telecomfrence).
Video conference atau pertemuan maya merupakan teknologi yang
memungkinkan jarak jauh tanpa delay. Pertemuan maya ini dapat pula digunakan
untuk keperluan sekolah jarak jauh,memperoleh hasil pemeriksaan medis seorang
dokter yang berada di tempat yang jauh,dan sejumlah aplikasi lainnya.
Dalam membangun jaringan komputer di perusahaan atau organisasi ada
beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dalam hal-hal resource sharing,
realibilitas tinggi,lebih ekonomis dan media komunikasi.
6
Resouce sharing bertujauan agar seluruh program,peralatan,khususnya data
dapat digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh
lokasi resource dan pemakai, jadi source sharing adalah suatu usaha untuk
menghilangkan kendala jarak.
Dengan menggunakan jaringan komputer akan memberikan reabilitas tinggi
yaitu adanya sumber-sumber alternatif pengganti jika terjadi masalah pada salah satu
perangkat dalam jaringan,artinya karena perangkat yang digunakan lebih dari satu
jika salah satu perangkat mengalami masalah, maka perangkat yang lain dapat
menggantikannya.
2.1.1. Terminologi Jaringan
Pembangunan sebuah jaringan komputer tergantung pada kondisi dan
kebutuhan dari masing-masing individu tipe dan desain dari jaringan komputer sering
disebut dengan network terminologi jaringan.Beberapa terminologi yang sering
digunakan adalah sebagai berikut :
1. Local Area Network
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:7) bahwa “Local Area Network (LAN)
merupakan jaringan sejati (True networks), milik pribadi. Umunnya menghubungkan
PC ke workstation di kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik dengan tujuan
pemakaian bersama (resource sharing, misalnya printer) dan saling bertukar
informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga
karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya”.
7
Suatu LAN mempunyai karakteristik khusus diantaranya, yaitu: Ruang
lingkup geografis yang terbatas, kecepatan pengiriman data relative tinggi (1-100
Mbps), pemilikan dan pengoperasian dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
2. Metropolitan Area Network
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:8) bahwa “Metropolitan Area Network’’
(MAN) pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-
kantor perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi
(swasta) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan suara, dan bahkan
dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:9) bahwa “Wide Area Network” (WAN)
mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau
benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program aplikasi. Suatu WAN mempunyai karakteristik khusus diantaranya,
menggunakan fasilitas perusahaan telekomunikasi umum dan mengunakan fasilitas
satelit, selain itu WAN juga mempunyai keistimewaan diantaranya, yaitu: Pemakaian
data bersifat umum dan Sistem infomasi yang mencangkup dunia.
4. Area Network Lainnya
Adapun mode atau tipe area network lainnya yang dikenal dalam dunia
jaringan merupakan terminologi jaringan tambahan. Penulis hanya menjelaskan
8
diantaranya yang populer selain yang sudah di bahas terlebih dahulu diantaranya,
yaitu:
a. Storage Area Network
Adalah koneksi server ke device-device penyimpanan melalui teknologi
seperti Fiber Channel
b. System Area Network
Adalah koneksi berperforma hardware tinggi dan kecepatan koneksi yang
tinggi pula dalam sebuah konfigurasi cluster.
5. VPN (Virtual Private Network)
Menurut Sugeng dalam Theta ( 2015:265) bahwa:
”VPN atau Virtual Private Network adalah suatu koneksi antara satu jaringan
dengan jaringan lainnya secara privat melalui jaringan publik (Internet). VPN disebut
Virtual network karena menggunakan jaringan publik (Internet) sebagai media
perantaranya alias bukan koneksi langsung. Dan disebut Private network karena
jaringannya bersifat private, dimana hanya orang tertentu saja yang bisa
mengaksesnya”.
Data yang dikirimkan pun terenkripsi sehingga aman dan tetap rahasia
meskipun dikirim melalui jaringan publik. Sebelum diperkenalkannya Internet, tidak
ada satu pun teknologi yang di dalamnya terkandung begitu banyak harapan dan
begitu banyak kontroversi. Virtual Private Network (VPN) telah dipuji sebagai solusi
yang mengatasi semua masalah untuk meningkatnya biaya koneksi WAN.
9
Di sisi lain juga telah dikuatirkan akan menjadi titik lemah dalam security di
perimeter atau perbatasan network. Kondisi sebenarnya dari teknologi VPN adalah
terletak di suatu tempat di antara kedua pandangan tersebut. Menarik bahwa, yang
menjadi pemimpin penggunaan teknologi VPN adalah institusi-institusi finansial,
perusahaan-perusahaan perdagangan, dan organisasi-organisasi lain yang memiliki
resiko tinggi untuk diserang.
Organisasi moneter dan ekonomi telah merangkul VPN untuk memperluas
perimeter network mereka. Tetapi itu belum semuanya banyak perkantoran kecil
yang juga telah mengimplementasikan VPN-VPN untuk memungkinkan karyawan-
karyawannya bekerja dari rumah atau untuk menghubungkan kantor-kantornya.
Terakhir,beberapa pihak menemukan bahwa penggunaan software remote desktop
ternyata memiliki banyak keuntungan yang sama dengan VPN.
Sumber : http://www.transiskom.com/2014/10/pengertian-vpn-virtual-private-network.html
Gambar II.1.
Virtual Private Network
Cara kerja VPN ibarat seperti membuat jaringan di dalam jaringan atau biasa
disebut tunneling (membuat terowongan). Tunneling adalah suatu cara untuk
10
membuat jalur koneksi secara privat dengan menggunakan infrastruktur jaringan lain.
Pada dasarnya VPN juga membutuhkan sebuah server sebagai penghubung dan
pengatur antar client.
Adapun cara untuk menerapkan tunneling, paket data akan dibungkus menjadi
paket data lain (encapsulation). Untuk melakukan pembungkusan data, digunakan
protokol lain yang memang dirancang untuk melakukan encapsulation. Teknik ini
akan dibentuk Virtual Private Network (VPN ), yaitu teknik yang dapat
menghubungkan beberapa jaringan lokal melalui jaringan publik (Internet) dengan
membuat tunneling.
Salah satu protokol yang digunakan untuk membangun VPN adalah Point to
Point Protocol (PPTP). VPN akan menawarkan tingkat encryption yang lebih baik
selain menawarkan fitur authentication. Inilah membuat VPN menjadi pilihan wajib
jika anda menuntut level keamanan yang lebih baik pada saat akan membuat sebuah
tunnel.
Sebuah diskusi tentang teknik enkripsi tidak akan lengkap tanpa paling sedikit
menyebutkan tentang PPTP (Point-to-Point–Tunneling-Protokol) dan L2TP (Layer
Two Tunneling Protokol). Dikembanngkan oleh Microsoft,PPTP menggunakan
otentikasi yang didasarkan pada Point-to-Point Protocol (PPP) dan enkripsi yang
didasarkan pada sebuah algoritma microsoft.
Microsoft telah mengintegrasikan dukungan untuk PPTP ke semua versi
Windows. Namun, meskipun teknologi ini dibuat untuk implementasi yang cepat dan
11
mudah dari VPN Microsoft, PPTP tidak pernah dianggap aman. Akibat nya Microsoft
mengambil feature-feature terbaik dari PPTP dan menggabungkannya dengan L2F
(Layer Two Forwarding) dari Cisco untuk menciptakan L2TP.
L2TP bisa menggunakan IPSEC untuk otentikasi dan enkripsinya, dan karena
implementasi IPSEC bisa memilih dari beberapa algoritma yang berbeda, IPSEC
lebih fleksibel dan aman. Namun, terdapat sebuah biaya implementasi dan
maintenance tambahan, karena ketergantungan IPSEC terhadap sebuah infrastruktur
publik key.
Namun, L2TP bisa bekerja tanpa IPSEC, dan dalam modus ini L2TP
mnggunakan otentikasi dan kontrol akses yang sama dari PPP (Point-to-Point-
Protocol)-PAP (Password Authentication Protocol) dan CHAP (Chalange, bersama
dengan NCP (Network Control Protocol) untuk menangani pemberian alamat IP
kepada client VPN remote.
Klient VPN akan kelihatan dari network host karena memiliki alamat IP pada
subnet yang sama. Implementasi VPN dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Remote site
Topologi ini terdiri dari satu VPN Server dan beberapa VPN Client. VPN Client
berupa komputer-komputer yang harus menggunakan username dan password untuk
terhubung ke VPN Server
12
Site to Site
Topologi ini terdiri dari beberapa VPN Server yang saling terhubung. Adapun
komputer-komputerclient akan dapat saling berhubungan melalui VPN Server di
masing-masing lokasi. VPN Server sering juga disebut dengan VPN Gateway.
2.2. Topologi
Menurut Winarno dalam Ali (2011:35) bahwa :
”Topologi adalah aturan yang mendeskripsikan bagaimana komputer, printer,
dan piranti lain terhubung via jaringan, topoligi mendefinisikan layout kabel, piranti
dan path untuk routing”.
Konfigurasi saat ini yang banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan
peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan
kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sebenarnya ada banyak topologi jaringan
komputer, namun yang sering didengar pada umumnya berkisar pada tiga bentuk
(topologi) jaringan komputer, yaitu :
1. Topologi Linier Bus (Linier Bus Topology)
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.2.
Topologi Linier Bus
13
Menurut Winarno dalam Ali (2011:36) bahwa :Topologi linier bus
merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel coaxial
menjamur. Dengan T-Connector (dengan terminator 50 Ohm pada ujung network),
maka komputer atau perangkat jaringan lainya bisa dengan mudah dihubungkan satu
sama lain. Kesulitan utam dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk
mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak.
Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC
(Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi
terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering
dugunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan
dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node).
2. Topologi Token Ring
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.3.
Topologi Ring (cincin)
Menurut Winarno dalam Ali (2011:37) bahwa : Metode token-ring (sering
disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
14
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut
sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang diterima
simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Topologi ini
memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta traffict disalurkan
sedemikian rupa hingga masing-masing node. Umumya fasilitas ini memanfaatkan
fiber optic sebagai sarananya (walaupun ada juga yang menggunakan twisted
pair).Keuntungan dari topologi jenis token ring adalah hemat kabel. Adapun
kerugiannya peka kesalahan, pengembangan jaringan lebih kaku.
3. Topologi Star
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.4.
Topologi Star
Menurut Winarno dalam Ali (2011:38) bahwa : Topologi jaringan ini banyak
digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan untuk menambah, mengurangi atau
mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Kontrol terpusat, semua link harus melewati
pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya.
Simpul pusat dinamakan stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun
sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka
15
setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut
tanpa menunggu perintah dari server. Selain itu, permasalahan panjang kabel yang
harus sesuai (matching) juga tidak menjadi suatu yang penting lagi. Dengan berbekal
crimtool, hub, kabel UTP (biasanya CAT5) dan connector, seseorang dengan mudah
membuat sebuah sistem jaringan. Tentu ada beberapa kerugian karena panjang kabel
(loss effect) maupun karena hukum konduksi, namun hampir bisa dikatakan semua itu
bisa diabaikan. Keuntungan dari topologi star adalah paling fleksibel, pemasangan
atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain,
kontrol terpusat, kemudahan deteksi dan isolasi kesalahana atau kerusakan,
kemudahaan pengelolaan jaringan. Adapun kerugian topologi star, yaitu kerugian
boros kabel, perlu penanganan khusus, kontrol terpusat (hub) jadi elemen kritis.
Tentu ada kerugian karena panas kabel (loss effect) maupun karena hukum konduksi,
namun hampir bisa dikatakan semua itu bisa diabaikan.
4. Topologi Tree
Sumber : http://www.costcentral.com/prodimages/I150804.jpg
Gambar II.5.
Topologi Tree
16
Menurut Winarno dalam Ali (2011:39) bahwa : Dari ketiga topologi di atas
hanya sebagai pengantar. Intinya sebuah jaringan bisa jadi merupakan gabungan atau
kombinasi dari dua atau tiga topologi yang ada, disebut topology tree. Nampak pada
diagram di atas, backbone memanfaatkan linear bus topology, sedangkan untuk
menghubungkan client atau node memanfaatkan star topology. Jadi bukanlah menjadi
suatu hal yang tabu untuk menggabungkan atau mensinergikan sebuah topologi
jaringan dengan topologi jaringan yang lain.
5. Jaringan Client-Server
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:19) bahwa :
“Jaringan Client-Server adalah suatu kumpulan komputer, di mana terdapat
beberapa unit komputer (client) dan satu unit komputer untuk bank data (server).
Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling bertukar
file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-unit komputer
yang terhubung pada jaringan LAN”.
Server adalah komputer menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain
didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau
mengunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server
disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai server yang
menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan
sebagi workstation.
Keungulan dari jaringan tipe client-server, diantaranya adalah :
17
a. Kecepatan akses lebih cepat karena penyediaan fasilitas jaringan dan
pengelolaanya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak
dibebani dengan tugas lain sebagai workststion.
b. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang
pemakai yang brtugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola system
keamanan system keamanan jaringan.
c. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup
dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang
diguanakan didalam jaringan.
Adapun kelemahannya antara lain :
1) Biaya operasional relatif lebih mahal.
2) Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk
ditugaskan sebagi server.
6. Jaringan Peer to Peer
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:20) bahwa : Bila ditinjau dari peran
server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer-to-peer
diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni
melainkan sekaligus dapat berperan sebagi workstation. Peer artinya rekan sekerja,
peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer
(biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dibandingkan dengan
ketiga topologi diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah
untuk dipejari dan dipakai.
18
Keunggulan dari jaringan tipe peer to peer, diantaranya adalah :
a. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang
dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
b. Biaya operasionl relatif murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-
server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki
kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasiltas
jaringan.
c. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server, sehingga bila
salah satu computer atau peer mati atau rusak jaringan secara keseluruhan tidak
akan mengalami gangguan.
Adapun kelemahannya, antara lain :
1). Troubleshooting jaringan ralatif lebih sulit, karena pada jaringan peer to
peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.
2). Kinerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan clint-server, karena
setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan
juga harus mengelola pekerjaan atau apliksi sendiri.
3). Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan
pmengatur kemanan fasilitas yang dimiliki.
4). Karena data jaringan tersebar di masing komputer dalam jaringan, maka
backup harus dilaukan oleh masing-masing computer tersebut.
19
2.3 Perangkat Keras Jaringan
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:22) bahwa : Untuk membangun sebuah
jaringan komputer yang baik maka dibutuhkan beberapa komponen berupa perangkat
keras yang terdiri dari berbagai jenis bentuk dan ukuran, serta memiliki fungsi yang
berbeda-beda namun pada hakikatnya memiliki tujuan untuk saling mendukung satu
sama lain. beberapa perngkat keras jaringan diantaranya:
1. PC (Personal Computer)
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.6.
PC (Personal Computer)
Secara umum, Personal computer merupakan komputer client yang digunakan
untuk memperoleh data dari server. Ibarat rantai makanan di dalam ilmu ekologi,
komputer server adalah tanaman penyedia makanan, sedangkan komputer client
adalah hewan yang memakan hasil buah dari tanaman tersebut. Artinya, komputer
client ini di tugaskan untuk menarik data yang ada di komputer server.
20
Komputer client yang sudah terhubung ke dalam jaringan, akan dapat
memperoleh informasi dan juga akses terhadap komputer server. Komputer client ini
dioperasikan secara manual oleh usernya, yaitu manusia untuk berbagai macam
kebutuhan, seperti mencari data, bermain game online, ataupun keperluan lainnya.
2. NIC (Network Interface Card)
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.7.
Network Interface Card
NIC merupakan kependekan dari Network Interface Card, yang merupakan
suatu kartu yang juga kita kenal dengan istilah ethernet card yang memegang peranan
penting dalam jaringan kompoter. Ethernet card merupakan kartu jaringan yang
ditanamnkan pada komputer, yang mana akan membuat sebuha komputer mampu
21
terhubung ke dalam jaringan LAN. Dengan adanya ethernet card ini, maka setiap
komputer bisa saling terhubung ke dalam jaringan dengan menggunakan koneksi
kabel.
3. HUB
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.8.
HUB
Menurut Winarno dalam Ali (2011:35) bahwa:
Fungsi utama dari hub adalah untuk membagi jaringan dari satu server
menuju ke client komputer dalam satu jaringan, terutama jaringan LAN alias lokal.
Secara teoritis, hub sendiri adalah sebuah hardware atau perangkat keras yang
merupaan suatu central connection point pada suatu jaringan, yang berfungsi untuk
menerima sinyal dari server atau host dan kemudian mentransmisikannya ke client
yang akan membentuk suatu jaringan.
Dengan adanya central connection point ini, maka hub dapat mentransmisikan
data dari server menuju lebih dari satu client yang terhubung dalam satu jaringan
LAN. Apabila anda hanya ingin sekedar membagi satu jaringan lokal ke dalam
beberapa komputer saja, maka hub merupakan salah satu perangkat keras yang tepat.
Fungsi Hub:
22
a. Membuat jaringan lokal dari beberapa komputer
b. Mentransmisikan jaringan, terutama LAN
c. Penguat sinyal dari suatu jaringan
d. Mempengaruhi proses konektivitas antar jaringan
Kelemahan dari hub
a. Apabila hub mengalami kerusakan, maka keseluruhan jaringan komputer akan
mengalami kegagalan
b. Tidak bisa mengatur kecepatan ataupun jumlah paket data yang ditransmisikan
ke komputer client
4. SWITCH
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.9.
SWITCH
Menurut Winarno dalam Ali (2011:40) bahwa:
23
Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub, yaitu dapat membantu
memecah – mecah jaringan lokal. Dari satu komputer server atau host, anda dapat
menggunakan switch untuk mengkoneksikan lebih dari satu komputer client ke dalam
satu jaringan LAN atau lokal. Yang membedakan fungsi hub dengan switch adalah
kemampuannya. Switch memiliki kemampuan yang lebih pintar daripada hub, karena
switch mampu membatasi dan juga mengatur jumlah paket data yang ditransmisikan
ke dalam komputer client yang terhubung dalam jaringan. Jadi, dengan menggunakan
switch, pengaturan data antar client bisa dibedakan.
Fungsi Utama dari switch:
a. Untuk menerima sinyal dan juga data dari komputer atau server.
b. Mentransmisikan data dari server atau host ke dalam jaringan dan kepada
client.
c. Memperkuat sinyal yang ditransmisikan dari server atau host menuju client.
d. Dapat mengatur dan juga membatasi jumlah paket data yang ditransmisikan.
e. Sebagai central connection point.
f. Dapat berfungsi sebagai repeater.
g. Sebagai splitter atau pemisah antar komputer di dalam suatu jaringan.
24
5. ROUTER
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.10
ROUTER
Menurut Winarno dalam Ali (2011:45) bahwa:
Router sendiri secara teknis memiliki fungsi untuk melakukan penghalaan,
atau menyalurkan koneksi internet melalui protokol TCP IP menuju komputer client.
Secara khusus, fungsi router bisa seperti access point, dimana bisa meneruskan
koneksi internet dari broadband atau provider mernuju lokasi komputer client.
Namun demikian, pada dasarnya fungsi router jauh lebih banyak dari pada itu, karena
router digunakan untuk memberikan rute atau jalan-jalan tertentu bagi paket data
yang ditransmisikan. Penggunaan dan implementasi router:
Contoh penggunaan router biasanya berada di perkantoran atau kampus,
dimana router akan menerima sinyal paket data, dan kemudian router akan
melakukan proses routing paket data tersebut ke lokasi-lokasi yang sudah ditentukan
sebelumnya oleh operator router.
25
Router sangat cocok untuk digunakan pada satu atau lebih gedung
perkantoran, kampus, ataupun mall untuk mentransmisikan paket-paket data ke dalam
access point. Dalam hal ini, router memang memiliki peran ganda yang tumpang
tindih dengan access point dalam jaringan komputer.
6. ACCESS POINT
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.11.
ACCESS POINT
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:270) bahwa:
Access point hanya digunakan untuk memancarkan sinyal wireless yang
diterima dari router ataupun broadband untuk membuat suatu jaringan WLAN atau
wireless local area network. Fungsi ini jauh lebih sederhana apabila dibandingkan
dengan router, yang memiliki fungsi yang sangat kompleks dan banyak. Keunggulan
Access Point:
26
A. Harga yang lebih murah.
B. Perawatan yang lebih mudah.
C. Bisa langsung tersambung dengan router ataupun broadband.
D. Sudah mendukung penggunaan wireless (yang saat ini access point juga sering
kita kenal dengan istilah hotspot).
E. Dapat digunakan dalam ruangan kecil hingga sedang.
7. MODEM
`
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer
Gambar II.12.
MODEM
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:272) bahwa : Modem merupakan
kepanjangan dari modulator dan demodulator. Secara harafiah itu berarti modem
merupakan suatu bentuk komunikasi dua arah yang dimana modem bisa melakukan
proses perubahan data sinyal digital menjadi analog, dan kemudian bisa merubah
kembali sinyal tersbut menjadi digital agar bisa digunakan di dalam komputer.
27
Saat ini perkembangan modem sudah jauh lebih pesat, dulu, modem
digunakan untuk menggunakan koneksi Dial-up yang dikenal dengan nama Modem
ADSL. Saat ini, modem sudah berbentuk USB, sehingga mudah digunakan. Selain itu,
ada pula modem yang memiliki fungsi yang digabung dengan router, sehingga semua
fungsi modem, router dan juga access point berada di dalam satu alat saja.
8. REPEATER
sumber:http://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perangkat-keras-jaringan-komputer Gambar II.13.
REPEATER
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:274) bahwa : Repeater merupakan
perangkat keras jaringan komputer untuk memperkuat sinyal jika digunakan pada
jarak yang jauh. Dengan adanya repeater ini jaringan yang tidak terjangkau oleh jarak
yang cukup jauh dalam suatu LAN, dapat dikembangkan dan di tarik agak jauh dan
memperoleh sinyal yang cukup.
9. Media Transmisi
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:276) bahwa : Media transmisi dalam
Jaringan adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi
28
baik berupa data, suara, video, gambar dsb, yang terpaut jarak antar keduanya. Media
transmisi ini secara umum berfungsi sebagai pengubah/manipulasi informasi yang
dikirimkan dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi informasi
yang dapat dimengerti oleh penerima. Secara umum media transmisi terbagi dua yaitu
:
A. Media Transmisi Guided ( Terarah)
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:276) bahwa : Merupakan media transmisi
jaringan telekomunikasi yang menghubungkan antara pengirim dan penerima melalui
media fisik yang terbatas dan memiliki arah yang jelas. Media transmisi seperti ini
dalam kata lain media transmisi yang menggunakan kabel dan serat kaca. Berikut
macam-macam media transmisi guided :
1). Twisted Pair Cable
Kabel ini terdiri dari dua pasang kabel dan terdiri dari dua jenis yakni :
a). Unshielded Twisted – Pair (UTP)
Sumber: www.networkcablinglosangeles.com
Gambar II.14.
Kabel Unshielded Twisted Pair
29
Unshielded Twisted – Pair (UTP) tidak mempunyai selubung pembungkus
alumunium, Kecepatan transfer data dari 10 Mbps – 1000Mbps (tergantung
category kabel yang digunakan) dan panjang kabel maximal untuk transmisi
data sampai 100m. Kabel ini mempunyai delapan kabel yang dalam
penyusunannya mempunyai dua fungsi yaitu Straight Link dan Cross Link.
Fungsi straight Link pada hubungan pc ke device (hub atau switch) dengan
konektor Rj-45 atau Rj-11 dan urutan kabel dengan aturan secara
internasionalnya adalah 1-1, 2-2, 3-3, 4-4, 5-5, 6-6, 7-7, 8-8. Sedangkan
fungsi cross Link di gunakan pada hubungan komputer ke komputer, di
hubungkan dengan menggunakan RJ-45. dengan aturan secara
internasionalnya adalah : 1-3, 2-6, 3-1, 6-2.
sumber: overclock.com/Struktur-pengkabelan-crossstraight
Gambar II.15.
Urutan Pengkabelan Straight dan Cross
b). Shielded Twisted – Pair (STP)
30
sumber: www.studytonight.com
Gambar II.16.
Kabel Shielded Twisted pair
Merupakan salah satu jenis twisted pair yang mempunyai spesifikasi
yang sama dengan kabel UTP namun memiliki lapisan pelindung khusus
untuk kemananan kabel dan mengurangi interferensi. Seperti halnya kabel
UTP kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang
dipilin, pada umumnya kabel Shielded Twisted Pair memiliki harga lebih
mahal dari kabel UTP.
31
2). Coaxial
sumber:http://teknodaily.com/definisi-dan-fungsi-kabel-jaringan-coaxial/
Gambar II.17.
Kabel Coaxial
Di gunakan pada jenis dasar spesifikasi LAN ethernet. Kabel ini
dilindungi oleh Elektromagnetik Interference (EMI) dan mengizinkan signal
elektris melaluinya secara mudah. Coaxial Cable paling banyak di gunakan
sebagai media LAN meskipun harganya lebih mahal dan leboh sukar
penggunaannya dibanding dengan UTP. Kabel ini memiliki bandwith yang lebih
lebar sehingga bisa di gunakan untuk komunikasi broadband. Keuntungan
menggunakan coaxial cable :
a) Sangat tahan terhadap Elektromagnetik
b) Mendukung bandwitdh yang besar
c) Banyak pembuat teknologi jaringan mengunakn kabel jenis ini, sehingga
dapat memilih banyak jenis Network Interface Card (NIC). Kerugian
menggunakan coaxial cable ialah Meskipun tahan terhadap
32
Elektromagnetik Interfernce (EMI) akan tetapi kabel masih bisa terkena
Elektromagnetik Interfernce (EMI) pada kondisi yang berat seperti di
pabrik. Selain itu Karena ukurannya yang agak besar, sehingga agak sulit
untuk memasangnya
c. Fiber Optic
sumber:http://teknodaily.com/pengertian-kabel-jaringan-fiber-optik-beserta-kelebihan-kekurangannya/
Gambar II.18.
Struktur Kabel Fiber optic
Kabel ini terbuat dari jenis fiber glass atau plastik tingkat tinggi. Sinar
yang melewatinya akan membentuk nilai 0 dan 1 yang merupakan nilai biner.
Nilai ini mempunyai bandwith yang besar sehingga dapat mendukung
kemampuan transfer data (suara dan video) yang cukup cepat. Kabel ini tahan
dengan Elektromagnetik Interfernce (EMI) tetapi lebih mahal dari Twisted-Pair.
Jaringan yang menggunakan fiber optic ini dari segi kehandalan dan keceptannya
sudah tidak di ragukan lagi. Kecepatan pengiriman data dengan media fiber
optic ini lebih dari 100 Mbps dan bebas dari lingkungan (noise), perangkat
33
antarmuka kabel fiber optik menggunakan FDDI (Fiber Distributed Data
Interface).
B. Media Transmisi Unguided (Wireless)
Media transmisi Unguided (Wireless) tanpa kabel merupakan komunikasi
data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media
transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel
ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat
di mana pun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah
kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel.
Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga
memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data
jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media
transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka,
beberapa macam media transmisi wireless yaitu:
1). Microwave
Microwave merupakan gelombang signal radio berfrekuensi tinggi yang di
transmisikan melalui jalur cahaya langsung. Karena bumi mempunyai lekukan,
maka seharusnya antara stasiun microwave tidak boleh berjarak lebih dari 30 mil.
Transmisi microwave menawarkan operasi yang cepat, murah (karena tidak
menggunakan kabel), dan mudah. Namun demikian microwave mempunyai
potensi untuk mengganggu gelombang radio lain.
Lebih dari itu, transmisi komersial dapat di tangkap oleh sembarang
34
orang dengan receiver dalam jalur transmisi. Hal ini akan mengakibatkan resiko
dalam hal keamanan.
2). Transmisi Satelit
Komponen dasar dari transmisi satelit adalah stasiun bumi yang
digunakan untuk mengirim dan menerima data, dan satelit kadang-kadang di
sebut dengan transponder. Dengan cara menerima signal dari stasiun bumi
(uplink), memperkuat signal tersebut, lalu merubah frekuensinya kemudian
mentransmisikannya kembali data ke stasiun bumi penerima yang lain (downlink).
Bila perubahan dalam frekuensi telah terjadi maka uplink tidak akan menggangu
downlink.
3). Sinar Infra Merah
Sinar infra merah merupakan salah satu contoh media transmisi jarak
dekat. Teknologi ini memiliki sifat line of sight, sehingga jika terhalang,
maka aliran data dan informasi akan terhenti, serta mudah terinterferensi
oleh sinar matahari. Teknologi sinar infra merah biasanya dipakai untuk
komunikasi skala kecil, terutama untuk jaringan komputer lokal dalam satu
ruang. Media transmisi ini banyak digunakan dalam penelitian untuk
melakukan uji coba perangkat wireless, misalnya remote control televisi.
2.4 Perangkat Lunak Jaringan
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:280) bahwa : Pada dasarnya sebuah
perangkat lunak dari sistem jaringan komputer atau yang juga sering dikenal dengan
istilah network operating system merupakan suatu sistem operasi yang dapat di install
35
ke dalam komputer untuk dapat terkoneksi dan bisa menjalankan fungsi dari alat –
alat dan juga perangkat keras dari sebuah jaringan, seperti router, modem, firewall,
atau pun access point. Sebelum jaman modern seperti saat ini, ada satu network
operating system lainnya, yang khusus bertugas untuk membuat suatu koneksi LAN,
namun demikian, saat ini software tersebut sudah ditinggalkan, karena hampir semua
sistem operasi saat ini sudah mendukung konektivitas LAN, seperti Windows, Mac
OS, dan juga Linux. Berikut ini adalah beberapa perangkat lunak yang sering dipakai
di dalam suatu jaringan :
1. MIKROTIK RouterOS
sumber: http://www.petus-3d.com/umum/mikrotik.html
Gambar II.19.
Mikrotik Router OS
36
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:263) bahwa:
“Mikrotik RouterOS, merupakan suatu system operasi linux base yang
deperuntukan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudaha bagi
penggunanya. Administrasinya bias dilakukan melalui windows application
(Winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard computer PC. PC yang
akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resource yang cukup besar
untuk penggunaan standard, misal hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban
yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit dll.) disarankan untuk
mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai”.
2. Windows 7 (seven)
Windows 7 dikembangkan oleh Microsoft sebagai penyempurna dari produk
sebelumnya yaitu windows vista. Windows 7 memiliki beberapa varian dan dapat
berjalan pada tipe system 32 bit dan 64 bit.
Sumber:http://butikdukomsel.com/
Gambar II.20
Windows 7
Windows 7 memiliki beberapa versi diantaranya starter, home basic, home premium,
enterprise, professional dan ultimate. Varian windows 7 tersebut dapat disesuaikan
berdasarkan kebutuhan, harganya juga bervariasi setiap variannya.
37
Fasilitas pada mikrotik antara lain sebagai berikut:
a. Protokol routing RIP, OSPF, BGP.
b. Statefull Firewall.
c. Hotspot for Plug-n-Play access.
d. Remote winbox GUI admin.
2.5. TCP/IP dan Subnetting
1. TCP/IP
Menurut Sugeng dalam Theta (2015:282) bahwa : TCP/IP menggunakan
banyak protokol di dalamnya, adapun protokol utamanya adalah TCP dan IP. TCP/IP
dibangun pada system operasi UNIX dan digunakan oleh internet, untuk
memancarkan data keluar dari jaringan sendiri ke jaringan yang diatasnya. TCP/IP
menangani komunikasi jaringan antar node-node pada jaringan. Sehingga TCP/IP
termasuk salah satu dari sekian banyak bahasa komunikasi yang ada untuk
melakukan komunikasi antarkomputer, hal itu dikarenakan untuk dapat dikatakan
mampu berkomunikasi adalah harus mempunyai bahasa yang sama, dalam hal ini
menggunakan protokol yang sama, walaupun jenis computer dan system operasinya
berbeda sekalipun tidak masalah.
TCP/IP pada awalnya dikembangkan oleh suatu Departmen Pertahanan
(Departmen of Defence / DOD) di amerika. Dalam risetnya mampu merancang
hubungan antar jaringan yang berbeda. Seperti halnya Refensi Model OSI TCP/IP
38
juga mempunyai urutan standarisasi layer tersendiri, untuk lebih jelasnya urutan
tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel II.1.
Referensi Model TCP/IP
Layer Nama Fungsi Pelayanan/Protokol
1 Network Access Bertanggung jawab untuk
mengirim dan menerima data dari
media fisik
Ethernet, Wi-fi,
Token Ring, FDDI,
dll
2 Internetwork Bertanggung jawab dalam proses
pengiriman ke alamat yang sesuai
IP(IPv4,IPv6),
ICMP, RARP, dll
3 Transport Bertangung jawab dalam
mengadakan komunikasi antar host
TCP, UDP, dll
4 Application Tempat aplikasi-aplikasi yang
menggunakan TCP/IP stack berada
DNS, HTTP,
TFTP, FTP, POP3,
dll
Sumber: Winarno Sugeng (2015:44)
Dalam TCP/IP dikenal 3 alamat yakni: physical address, IP address dan port
address.
a. Physical Address
Physical address kerap disebut sebagai MAC address, yaitu alamat yang
dimiliki oleh NIC (LAN card) besarnya 32 digit angka Heksadesimal, Physical
address mempunyai sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
39
b. IP Address
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address
memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu
berada. IP address sendiri dibagi dalam tiga kelas:
1). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat
16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A
diberikan untuk jaringan.jumlahhost yang sangat besar.
2). IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang
dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama,
sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan panjang host ID 16 bit,
network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.
Range IP128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx.
3). IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil
(LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk
sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP
address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
40
Tabel II.2.
Klasifikasi IP Address
Sumber: Edi Winarno (2011:119)
2. Subnetting
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, penggunaan
internet tidak hanya digunakan oleh perusahaan besar atau lembaga pemerintahan
saja yang menggunakan jasa internet namun perusahaan kecil, lembaga-lembaga
pendidikan baik formal maupun non formal juga sudah menggunakan internet,
bahkan tempat-tempat hiburan semakin banyak menggunakan internet, dikarenakan
lebih praktis dan effisien. Oleh sebab itu pula persediaan IP Address semakin
berkurang.
Untuk menangani permasalahan IP Address yang semakin berkurang, maka di
buatlah teknik subbnetting. Apa yang dimaksud dengan subnetting?, pertanyaan ini
bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Sunter Utrara terdiri dari
beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT
yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di
wilayah Jl. Sunter Utara.
Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan
keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat
Kelas IP Address Network ID Host ID Range IP Address Subnet
A W x.y.z 1 - 126 255.0.0.0
B w.x y.z 128 – 191 255.255.0.0
C w.x.y Z 192 – 223 255.255.255.0
41
gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing
gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan,
effisiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-
sendiri dalam mengelola wilayahnya.
Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi
ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja
menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi
lain juga untuk optimalisasi dan effisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak
terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang.
Pertama analogi Jl Sunter Utara dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan
untuk jaringan adalah seperti network address (nama jalan) dan host address (nomor
rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh broadcast address (192.168.1.255),
yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.
Sebuah Netmask membantu Anda mengetahui bagian mana dari alamat
mengidentifikasi jaringan dan bagian mana dari alamat mengidentifikasi node.
Kelas A , jaringan B , dan C memiliki Defaut mask, seperti yang ditunjukkan di sini :
Class A: 255.0.0.0
Class B: 255.255.0.0
Class C: 255.255.255.0
Alamat IP pada jaringan kelas A yang belum disubnet akan memiliki alamat /
netmask pasangan mirip dengan : 8.20.15.1 255.0.0.0 . Dalam rangka untuk melihat
42
bagaimana netmask membantu dalam mengidentifikasi jaringan dari alamat IP , yaitu
dengan cara mengkonversi alamat dan netmask menjadi bilangan biner.
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001
255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000
Setelah memiliki alamat dan netmask diwakili dalam biner , maka identifikasi
jaringan dan host ID menjadi lebih mudah. Alamat bit yang telah sesuai netmask pada
bit set ke 1 mewakili ID jaringan. Dan bit yang sesuai netmask pada bit set 0
mewakili node ID .
8.20.15.1 = 00001000.00010100.00001111.00000001
255.0.0.0 = 11111111.00000000.00000000.00000000
netid = 00001000 = 8
hostid = 00010100.00001111.00000001 = 20.15.1
Subnetting memungkinkan untuk membuat beberapa jaringan logis yang ada
dalam Kelas A, B, atau C jaringan tunggal. Jika tidak disubnet, kita hanya dapat
menggunakan satu jaringan dari Kelas A, B, atau C, yang tidak realistis.
Setiap data yang menghubungkan pada jaringan harus memiliki ID jaringan yang
unik, dengan setiap simpul pada link menjadi anggota jaringan yang sama. Jika kita
membagi jaringan utama (Kelas A, B, atau C) menjadi subnetwork yang lebih kecil,
memungkinkan untuk membuat jaringan interkoneksi subnetwork.
Setiap data link pada jaringan ini akan memiliki ID jaringan atau subnetwork
yang unik. Setiap perangkat, atau gateway, yang menghubungkan jaringan dan
subnetwork memiliki alamat IP yang berbeda, satu untuk setiap jaringan atau
43
subnetwork bahwa interkoneksi. Dalam rangka untuk subnet jaringan,
memperpanjang netmask alami dengan beberapa bit dari host ID bagian dari alamat
untuk membuat ID subnetwork. Misalnya, diberikan jaringan Kelas C dari 204.17.5.0
yang memiliki netmask 255.255.255.0, Anda dapat membuat subnet dengan cara ini:
204.17.5.0 : 11001100.00010001.00000101.00000000
255.255.255.224 : 11111111.11111111.11111111.11100000
Bagian oktet yang disubnet: 11100000
Dengan memperluas netmask menjadi 255.255.255.224 , kita telah mengambil
tiga bit dari bagian host asli dari alamat dan menggunakan mereka untuk membuat
subnet . Dengan tiga bit ini , adalah mungkin untuk menciptakan delapan subnet.
Dengan lima ID bit sisanya , masing-masing subnet dapat memiliki hingga 32 alamat
host , 30 dari yang sebenarnya dapat digunakan dan dengan begitu subnet ini telah
diciptakan.
204.17.5.0 255.255.255.224 host address range 1 to 30
204.17.5.32 255.255.255.224 host address range 33 to 62
204.17.5.64 255.255.255.224 host address range 65 to 94
204.17.5.96 255.255.255.224 host address range 97 to 126
204.17.5.128 255.255.255.224 host address range 129 to 158
204.17.5.160 255.255.255.224 host address range 161 to 190
204.17.5.192 255.255.255.224 host address range 193 to 222
204.17.5.224 255.255.255.224 host address range 225 to 254
44
2.6 Sistem Keamanan Jaringan
Sebuah sistem jaringan komputer pasti sangat membutuhkan suatu sistem
keamanan jaringan diantaranya:
1. Pengertian Keamanan Jaringan
Menurut Sukmaaji (2012:60) “Keamanan jaringan yaitu proses pencegahan yang
dilakukan oleh penyerang untuk terhubung kedalam jaringan komputer melalui
akses yang tidak sah, atau penggunaan secara illegal dari komputer dan jaringan”.
2. Macam-macam Ancaman Sistem Keamanan Jaringan
Terdapat banyak ancaman yang mungkin terjadi terhadap sistem keamanan
jaringan, antara lain:
a. Pencurian perangkat keras komputer atau perangkat jaringan.
b. Kerusakan pada komputer dan perangkat komunikasi jaringan.
c. Kerusakan pada system operasi atau aplikasi yang disebabkan oleh virus.
d. Sniffing yaitu kegiatan memonitor proses yang sedang berlangsung di jaringan
komputer.
e. Spoofing merupakan penggunaan komputer untuk meniru, dengan cara
menimpa identitas (MAC Address) atau alamat IP.
f. Phreaking yaitu perilaku menjadikan sistem pengamanan komunikasi
melemah.
g. Remote Attack yaitu segala bentuk serangan terhadap suatu sistem dimana
penyerangnya tidak memiliki kendali terhadap mesin tersebut karena dilakukan
dari jarak jauh di luar sistem jaringan atau media transmisi.
45
h. Hacking merupakan kegiatan yang dilakukan secara diam-diam bertujuan
mempelajari sistem yang biasanya sukar dimengerti untuk kemudian
mengelola dan membagi hasil uji coba yang dilakukannya tanpa merusak
sistem yang telah ada.
i. Cracking merupakan kegiatan yang serupa dengan hacking dengan tujuan jahat
bahkan biasanya merusak sistem yang telah ada.
3. Model Sistem Keamanan Jaringan
a. Firewall
Menurut Sukamaaji (2012:75) menjelaskan bahwa “Firewall merupakan
sebuah sistem atau perangkat keamanan pada jaringan komputer yang bertugas
untuk menjaga lalu lintas data di dalam jaringan komputer agar berjalan
dengan aman dan mencegah lalu lintas data yang tidak aman untuk masuk di
dalam jaringan komputer”. Firewall biasanya di implementasikan pada sebuah
gateway atau pintu gerbang pada jaringan komputer, kebanyakan saat ini
firewall digunakan untuk menutupi celah keamanan antara dua jaringan atau
network yang berbeda, sehingga jaringan lokal yang beradadi bawah firewall
bisa terbebas dari serangan- serangan yang tidak diinginkan dan merugikan.
Contoh software firewall diantaranya Microsoft Windows Firewall (yang telah
terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP, Windows Vista, Windows ,
Windows 8 dan Windows Server 2003), Symantec Norton Personal Firewall,
Kerio Personal Firewall. Akan tetapi, firewall memiliki kelebihan dan
kekurangannya tersendiri.
46
Adapun kelebihan yang dimiliki firewall antara lain:
1) Lebih mudah di telusuri bila terjadi kesalahan konfigurasi karena firewall
terbuat dalam versi bahasa script.
2) Router dapat dengan mudah memantau client.
3) Adanya default police sebagai keamanan dari serangan yang dapat
merugikan.
4) Lebih mudah dalam maintance dan update.
5) Firewall dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa.
6) Firewall memiliki performa yang tinggi karena dapat melakukan
pengecekan terhadap banyak koneksi.
Sedangkan kelemahan yang dimiliki firewall antara lain:
1) Firewall dapat ditembus dari luar yang artinya koneksi masuk diblokir
untuk menutup layanan jaringan seperti Windows Sharing ke arah internet.
Sebelum itu paket-paket yang datang dianalisa oleh firewall. Dalam proses
analisa ini, yang seharusnya memproteksi, malah dapat disusupi paket-
paket khusus yang memanfaatkan celah dalam firewall. Oleh karena
firewall memiliki akses penuh pada semua file di PC, seluruh sistem jadi
terbuka bagi hacker.
2) Firewall dapat ditembus dari dalam yang artinya mewaspadai spyware
yang mungkin terdapat pada PC anda tidak dapat mengirimkan data
penting kearah internet, koneksi keluar harus diawasi. Aplikasi apapun
yang mengirim data pasti diperiksa. Aplikasi tak dikenal akan diblokir dan
47
baru dibuka bila diinginkan pengguna. Hacker yang kreatif selalu
menggunakan cara menyalahgunakan aplikasi yang dianggap aman oleh
firewall untuk kepentingannya, browser misalnya. Hal ini sering terjadi
karena firewall kerap kali tidak mampu membedakan apakah sebuah
koneksi dan aplikasi baik atau jahat karena tergantung setting dari
pengguna. Dengan demikian, penyerang mampu menebus sistem dan
konsep desktop firewall pun tidak dapat diandalkan.
3) Sulit membuat konfigurasi pada protocol yang dinamis seperti FTP.
4) Tidak bisa menyaring berdasarkan konten seperti lampiran pada email dan
java script.
5) Konfigurasinya rumit dan kompleks sehingga sulit diterapkan pada port
dan IP Address.
Sumber : http://www.internetcepat.com/
Gambar II.21
Firewall