Post on 24-Aug-2020
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Dalam pengolahan data akuntansi ini, penulis didasari dengan beberapa
teori pendukung, yaitu:
2.1.1. Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Menurut American Accounting Assocation (AAA) dalam Sucipto, dkk
(2011:2) mengemukakan bahwa “Akuntansi adalah proses mengidentifikasi atau
mengenali, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan
adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut”.
Sedangkan menurut American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) dalam Sucipto, dkk (2011:2) mengemukakan bahwa “Akuntansi adalah
seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan dalam
satuan mata uang, transaksi-transaksi, dan kejadian-kejadian yang setidak-
tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya”.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan dua hal berikut:
a. Akuntansi adalah proses pengidentifikasian atau pengenalan,
pengukuran, pencatatan, dan laporan informasi ekonomi.
b. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan
berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang
memerlukan.
6
2. Kegunaan Akuntansi
Menurut Sucipto, dkk (2011:3), semua orang berkepentingan terhadap
laporan keuangan perusahaan. Untuk menyederhanakannya dapat dibagi
menjadi pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan.
a. Bagi Pihak Internal
Akuntansi berguna untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
1) Menyusun rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan
tahap berikut.
2) Pengendalian, berdasarkan rencana dan penerapan sistem akuntansi
yang baik, dapat dikontrol atau dinilai jalannya perusahaan.
3) Pertanggungjawaban, setelah diadakan pencatatan terhadap semua
transaksi dan kejadian, pada akhir periode disusun laporan
keuangan untuk disampaikan kepada pemilik atau pihak eksternal
lain untuk mendapatkan penilaian.
b. Bagi Pihak Eksternal
Akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan
ekonomi bagi pihak yang memerlukan.
3. Pemakai Informasi Akuntansi
Menurut Sucipto, dkk (2011:3), pihak-pihak yang berkepentingan dengan
informasi akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Pihak Internal
Pemakai pihak internal adalah manajer atau pimpinan, yaitu orang
bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan. Pemimpin
perusahaan memerlukan informasi akuntansi sebagai dasar untuk
7
membuat perencanaan, menentukan kebijakan untuk masa yang akan
datang, mengadakan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan
perusahaan yang dikelolanya dan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapainya.
b. Pihak Eksternal
Pihak eksternal terdiri dari banyak kelompok yang berbeda-beda
kepentingannya atas laporan keuangan perusahaan.
1) Pemilik Perusahaan/ Investor
Pemilik perusahaan atau investor memerlukan informasi akuntansi
untuk mengetahui posisi keuangan, perkembangan perusahaan,
prospek usaha, dan untuk menilai keberhasilan manajemen dalam
mengelola perusahaan.
2) Calon Investor
Sebelum menanamkan modalnya, calon investor harus memilih
perusahaan mana yang dapat memberikan keuntungan maksimum.
Calon investor memerlukan data akuntansi untuk mengetahui
tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan laba) dan prospek
usaha perusahaan.
3) Kreditor/Calon Kreditor
Kreditor adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan
lembaga keuangan bukan bank, seperti pemasok/leveransir yang
melakukan penjualan secara kredit kepada perusahaan. Mereka
memerlukan informasi keuangan untuk dapat mengetahui posisi
dan prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas, dan
8
solvabilitas perusahaan sehingga risiko kredit macet dapat
dikurangi.
4) Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan
pajak.
5) Karyawan
Dengan informasi akuntansi, karyawan dapat mengetahui prospek
perusahaan untuk masa yang akan datang, yang berkaitan langsung
dengan kesejahteraannya.
2.1.2. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Priyati (2013:19), “Persamaan dasar akuntansi adalah suatu
persamaan yang menunjukkan jumlah aktiva sama dengan utang ditambah modal,
atau dapat dirumuskanseperti sebagai berikut”.
Setiap transaksi yang terjadi akan memengaruhi keseimbangan neraca,
walau demikian keadaan posisi neraca harus tetep seimbang.
Dengan tekanan pada posisi keuangan perusahaan yang komponen-
komponennya sama dengan komponen persamaan dasar akuntansi, contoh-contoh
transaksi pada tahap ini sebaiknya dibatasi pada transaksi yang tidak melibatkan
pendapatan dan beban. Contoh transaksi biasanya terbagi atas transaksi yang
memengaruhi aktiva dan modal; aktiva dan kewajiban; dan aktiva dengan aktiva.
9
Bila hal ini telah cukup dipahami oleh para pembaca, barulah
diperkenalkan transaksi pendapatan dan beban dengan cara langsung menambah
atau mengurangi modal. Apabila persamaan akuntansi akan dimodifikasi dengan
memasukkan pendapatan dan beban, maka persamaan akuntansi sebaiknya
dinyatakan sebagai berikut:
2.1.3. Siklus Akuntansi
Menurut Hery (2014:66), “Proses akuntansi yang diawali dengan
menganalisis dan menjurnal transaksi, dan yang diakhiri dengan membuat laporan
dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle)”.
Menurut Hery (2014:66), secara lebih rinci, tahapan-tahapan dalam siklus
akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut:
1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang
terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan
antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan
keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun
yang terkait.
10
6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai
kertas kerja (work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial
balance) dan laporan keuangan disiapkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang
terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).
Untuk perusahaan yang telah memiliki sistem komputerisasi akuntansi
yaitu sebuah perangkat lunak (software) yang memuat program pemrosesan data
dan pelaporan akuntansi, akan secara otomatis memposting jurnal ke buku
besar,hingga menghasilkan laporan keuangan dan berbagai laporan lainnya yang
dibutuhkan perusahaan. Dalam kondisi ini, kertas kerja (yang sifatnya optional)
tentu saja tidak lagi dibutuhkan.
11
Jika digambarkan dalam bagan arus, tahapan siklus akuntansi akan tampak
sebagai berikut:
Sumber: Hery (2014:67)
Gambar II.1. Siklus Akuntansi
12
2.2. Tool Aplikasi
2.2.1. Zahir Accounting
Menurut Himayati (2008:2), “Zahir Accounting adalah sebuah program
akuntansi yang didesain khusus untuk mengelola keuangan perusahaan secara
mudah, fleksibel, yang berfasilitas lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai
macam perusahaan, baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang”.
Seluruh transaksi dibuat dalam bentuk formulir yang mudah dipahami dan
sering digunakan dalam bisnis sehari-hari, mengisinya semudah mengisi nota
penjualan atau menulis cek. Seluruh proses akuntansi, laporan, dan grafik
otomatis dibuat menggunakan bahasa Indonesia dan tidak menggunakan istilah-
istilah yang sulit dimengerti.
Zahir dibuat pertama kali pada tahun 1996 dengan versi 1.0 dan pada
tahun 1997, mulai dikembangkan versi 2.0 dan mulai dipasarkan pada tahun 1999.
Saat ini, Zahir sudah berada di versi 5.1. Meskipun terlihat sederhana dan mudah
digunakan oleh pengguna yang tidak mengerti teori akuntansi, Zahir Accounting
Versi 5.1 tetap merupakan software yang tangguh, lengkap dan dapat
dipertanggungjawabkan. Seluruh laporan dapat diakses kembali sesuai transaksi
aslinya sehingga mudah diaudit, serta dapat di export ke berbagai format seperti
Ms. Excel untuk dapat diolah lebih lanjut.
Terdapat laporan audit trail yang menyimpan jejak perubahan transaksi,
sebelum jurnal transaksi tersebut diubah atau dihapus, sesuai nama penginput dan
waktu kejadiannya. Ketangguhan Zahir dibuktikan dengan banyaknya perusahaan
berskala besar yang menggunakannya, dengan nilai transaksi milyaran Rupiah,
ratusan ribu transaksi dan puluhan ribu item barang.
13
Berbeda dengan software yang lain, yang rata-rata merupakan software
akuntansi.Software zahir tidak hanya bisa mengolah angka-angka tetapi juga
grafik dan visual. Dengan hanya meluangkan waktu sekilas, pengambil keputusan
bisa memberikan penilaian terhadap kinerja perusahaannya. Dengan software
Zahir, kinerja perusahaan bisa nampak zahirnya. Selain bisa melihat zahir
perusahaan secara instan, software Zahir juga mudah dioperasikan oleh pengguna.
Beberapa pertimbangan menggunakansoftware Zahir Accounting Versi
5.1. ini sebagai alat (tools) yang membantu proses pekerjaan akuntansi supaya
menjadi lebih cepat dan tepat.
Berikut adalah kelebihan software Zahir Accounting Versi 5.1 berdasarkan
aspek fasilitas dan keunggulan:
1. Pencatatan Jurnal Umum, Penjualan, Pembelian, Kas Masuk, Kas Keluar,
yang dikaitkan dengan departemen dan proyek serta fasilitas ‘Transaksi
Berulang’ untuk pembuatan jurnal dari transaksi yang sering berulang,
yang diikuti dengan penggunaan mata uang asing pada saat transaksi.
2. Laporan Neraca, Laba Rugi, Buku Besar, (dengan pilihan mata uang yang
ada), Neraca Lajur, Aliran Kas, Hutang-Piutang (analisa, buku besar, dan
lainnya), Departemen dan Proyek (aktivitas, laba-rugi dan lainnya).
3. Pencatatan biaya proyek yang lengkap dan terperinci, sehingga penerapan
akuntansi biaya di perusahaan akan sangat mudah dan mendukung sistem
“Activity Based Costing”.
4. Pencatatan persediaan yang lengkap, dengan sistem biaya: FIFO, LIFO,
Average Costing (rata-rata), fasilitas pembuatan jurnal otomatis seperti
Auto Build dan Stock Opname, serta fasilitas untuk Penentuan Harga Jual.
14
5. Pembuatan Jurnal Penyesuaian Persediaan dan Cadangan Penghapusan
Piutang secara otomatis, saat pembuatan jurnal penjualan.
6. Pencatatan persediaan dengan kemampuan mengaitkan transaksi kepada
suatu kelompok barang.
7. Laporan Persediaan dari data persediaan, analisa persediaan, nilai
persediaan kartu stock, dan lainnya.
8. Pengelolaan Harga Tetap, dengan fasilitas penentuan beban penyusutan
dengan beragam metode, serta pembuatan jurnal penyusutan otomatis saat
tutup buku bulanan.
9. Pencetakan Faktur Penjualan, Pembelian, Faktur Pajak, dan dokumen
lainnya dengan kemudahan untuk mengkustomisasi layout faktur sesuai
keinginan pengguna.
10. Analisa keuangan yang menampilkan rasio-rasio keuangan penting, dan
laporan penting lainnya secara terpadu.
11. Giro Mundur, Laporan Aliran Kas, Proyeksi Kas dan Rekonsiliasi Bank.
12. Pengelolaan departemen secara terperinci, sehingga diketahui aktivitas dan
rugi labanya.
13. Perhitungan otomatis selisih kurs setiap bulannya, pada saat tutup buku
bulanan dan tahunan.
14. Multi User, Multi Company, Multi Tax, Multi Discount, Multi Gudang,
Multi Level Password, dan lainnya.
15. Sinkronisasi Data Antar Cabang, yang berupa data kantor pusat dan kantor
cabang/gudang. Masing-masing kantor yang membuat data sendiri setiap
hari atau sesuai waktu yang diinginkan, dapat secara otomatis mengirim
15
data melalui internet, upload ke FTP server. Data yang diupload hanya
data modifikasi terakhir saja, sehingga sangat kecil dan cepat. Kemudian,
di import dan diposting secara otomatis. Sangat mudah dan cukup cepat.
16. Ada fasilitas Serial Number, Lot Number, dan Expire Date. Nomor seri
digunakan untuk mengontrol produk, sedangkan Expire date dapat
digunakan untuk mengontrol obat-obatan/makanan.
17. Semua laporan dapat didesain sendiri oleh user dan dapat dilakukan export
report ke format lain.
18. Database handal, yang sangat kecil kemungkinan untuk terjadi
crash/corrupt, bisa jalan 24 jam/7 minggu tanpa berhenti sama sekali,
bahkan saat back up tidak perlu stop server, user bisa terus input. Serta
security yang jauh lebih baik.
19. Analisa grafis untuk menampilkan produk terlaris, paling menguntungkan,
pelanggan tertinggi omsetnya, dan sebagainya.
20. Adanya field debit/kredit memo di setiap form jual/beli/retur, sehingga
bila ada transaksi retur bisa langsung di link ke invoice aslinya, sehingga
tidak ada lagi invoice negatif yang harus di cross secara manual.
21. Auto Purchase Order Recommendation, dapat membuat PO secara
otomatis bila barang telah mencapai level minimum. Dimana level
minimum dan jumlah yang akan dibeli, dibuat menurut parameter yang
ditentukan sendiri berdasarkan historis data dan proyeksi penjualan.
Program membuat proyeksi penjualan untuk 1 bulan ke depan berdasarkan
data penjualan 5 bulan sebelumnya (untuk produk non musiman), dan
berdasarkan data 1 tahun yang lalu untuk produk musiman.
16
22. Fasilitas Multi Level Price dan Hitung Komisi Penjualan (otomatis buat
jurnal komisi lawan hutang komunikasi).
23. Intuitif, jelas, dan nyaman digunakan. Tersaji dengan tampilan grafis
menarik yang didesain khusus untuk lebih memudahkan para pengguna
pemula dalam bidang komputer maupun akuntansi.
2.2.2. Modul Program
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:6)
Gambar II.2. Modul Program Zahir Accounting Versi 5.1
17
Penjelasan dari modul-modul pada Zahir Accounting sebagai berikut:
1. Menu Data-Data
Sumber:Yuswanto dan Hanafi (2013:9)
Gambar II.3. Menu Data-Data
Beberapa fasilitas yang ada di menu data-data:
a. Data Nama dan Alamat: Menu Data Nama dan Alamat digunakan
untuk membuat dan mengedit data pelanggan, supplier, dan karyawan.
b. Data Rekening Perkiraan: Menu Data Rekening Perkiraan digunakan
untuk menampilkan daftar rekening perkiraan (Chart of Account),
untuk membuat, mengedit, dan menghapus data rekening.
c. Data Produk: Menampilkan daftar barang/persediaan, membuat,
mengedit, dan menghapus data barang, melihat pergerakan barang,
kartu stock (rincian dari perubahan stock per barang), serta grafik
analisa penjualan barang (bisa untuk melihat barang mana yang paling
laku maupun yang paling tidak laku).
d. Data Satuan Pengukuran: Untuk membuat satuan pengukuran dan
konversi satuan.
18
e. Data Proyek: Untuk mengelola data proyek, membuat data proyek
baru, membuat tahapan pekerjaan, membuat anggaran biaya per
proyek dan melihat rincian biaya per proyek.
f. Data Harta Tetap: Untuk mengelola harta tetap, mencatat harga
perolehan, dan untuk menghitung beban penyusutan per bulannya.
g. Data Pajak: Untuk mengelola data pajak, menentukan rekening
transaksi pajak masukan, pajak keluaran serta penentuan nilai
presentase pajaknya.
h. Data Mata Uang: Untuk mengelola mata uang yang akan digunakan
dalam transaksi, menentukan rekening-rekening yang akan digunakan
dalam transaksi, menggunakan mata uang tersebut, dan menentukan
nilai tukarnya.
i. Klasifikasi Alamat dan Tabel Komisi Penjualan: Untuk
mengelompokkan pelanggan dan supplier, serta mengisi tabel
penentuan komisi penjualan salesman.
j. Kelompok dan Grup Produk: Untuk memudahkan pengelompokkan
barang.
19
2. Menu Buku Besar
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:11)
Gambar II.4. Menu Buku Besar
Beberapa fasilitas yang ada di menu buku besar:
a. Data Rekening Perkiraan: Menu untuk menampilkan daftar rekening
perkiraan (Chart of Account), melalui menu ini anda dapat membuat,
mengedit, dan menghapus data rekening.
b. Transaksi Jurnal Umum: Menu ini dapat digunakan ketika anda akan
menginput transaksi jurnal umum dalam format debet dan kredit.
c. Buku Besar: Menu ini digunakan untuk menampilkan Buku Besar
Pembantu tiap rekening di mana akan ditampilkan perubahan saldo
setiap rekening (debet dan kreditnya).
d. Daftar Transaksi Jurnal: Menu ini digunakan untuk menampilkan
daftar transaksi jurnal umum yang pernah dibuat dalam suatu periode.
20
3. Menu Penjualan
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:13)
Gambar II.5. Menu Penjualan
Beberapa fasilitas yang ada di menu penjualan:
a. Sales Order: Form dalam menu ini digunakan untuk menginput sales
order.
b. Pengiriman Barang (Invoicing): Form dalam menu ini digunakan
untuk menginput transaksi penjualan/pengiriman barang per
pelanggan baik tunai maupun kredit.
c. Retur Penjualan: Form dalam menu ini merupakan kebalikan dari
menu Pengiriman Barang (Invoicing) di mana menu ini digunakan
21
apabila ada transaksi di mana barang yang dijual
dikembalikan/diretur.
d. Daftar Piutang Usaha: Menu ini menampilkan piutang dagang per
pelanggan berdasarkan umur piutang baik secara total atau per
transaksi, beserta detail pembayarannya, juga dapat ditampilkan grafik
umur piutang.
e. Pembayaran Piutang Usaha: Form dalam menu ini digunakan apabila
terjadi transaksi pembayaran piutang usaha.
f. Pengembalian Kelebihan (Kredit): Menu ini digunakan apabila terjadi
transaksi kelebihan pembayaran dari pelanggan, di mana uang
pelanggan akan dikembalikan secara tunai atau digunakan sebagai
pembayaran piutang/penjualan lainnya.
4. Menu Pembelian
.
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:16)
Gambar II.6. Menu Pembelian
22
Beberapa fasilitas yang ada di menu pembelian:
a. Purchase Order: Form dalam menu ini digunakan untuk menginput
purchase order.
b. Penerimaan Barang (Invoicing): Form dalam menu ini digunakan
untuk menginput transaksi penerimaan barang/pembelian (baik tunai
maupun kredit).
c. Retur Pembelian: Form dalam menu ini merupakan kebalikan dari
menu Penerimaan Barang. Form dalam menu ini digunakan apabila
terjadi transaksi pengembalian barang kepada supplier.
d. Daftar Hutang Usaha: Menu ini digunakan apabila anda ingin
mengetahui saldo hutang dagang per supplier/pemasok berdasarkan
umur hutang baik secara total ataupun per transaksi, beserta detail
pembayarannya.
e. Pembayaran Hutang Usaha: Form dalam menu ini digunakan untuk
menginput transaksi pembayaran hutang .
f. Penerimaan Kembalian (Debit): Form dalam menu ini digunakan
untuk menginput transaksi kelebihan pembayaran dari supplier, di
mana uang akan dikembalikan secara tunai atau digunakan untuk
pembayaran hutang lainnya.
23
5. Menu Kas dan Bank
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:19)
Gambar II.7. Menu Kas dan Bank
Beberapa fasilitas yang ada di menu kas dan bank:
a.. Transfer Kas: Form dalam menu ini digunakan untuk menginput
transaksi transfer kas, baik transfer dari kas ke bank ataupun transfer
antar bank.
b. Kas Masuk: Form dalam menu ini digunakan untuk menginput
transaksi kas masuk.
c. Kas Keluar: Form dalam menu ini digunakan untuk menginput
transaksi kas keluar, di mana saldo rekening kas/bank akan berkurang
akibat transaksi ini.
d. Rekonsiliasi Bank: Form dalam menu ini digunakan apabila anda
akan melakukan proses rekonsiliasi, yaitu menyamakan jumlah uang
di bank menurut transaksi uang masuk/keluar yang anda lakukan di
24
Zahir Accounting dan membandingkannya dengan laporan rekening
koran/buku bank.
6. Menu Persediaan
S
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:21)
Gambar II.8. Menu Persediaan
Beberapa fasilitas yang ada di menu persediaan:
a. Pemakaian/Penyesuaian Barang: Untuk menginput transaksi pemakaian
barang/penyesuaian.
b. Pemindahan Barang: Berguna untuk transaksi produksi pada perusahaan
manufaktur di mana dalam suatu kejadian dihasilkan satu atau beberapa
produk bar yang memerlukan beberapa bahan baku dan pembantu.
c. Transfer Barang antar Gudang: Digunakan untuk menginput transaksi
pindah barang dari suatu gudang ke gudang lainnya.
d. Stock Opname: Digunakan untuk menyamakan jumlah barang yang
tercatat di Zahir Accounting dengan yang ada di gudang secara fisik.
25
e. Perakitan: Untuk mempercepat proses input transaksi Pemindahan
Barang, yaitu Zahir Accounting akan secara otomatis menginput
transaksi Pemindahan Barang berdasarkan formula yang ditentukan di
masing-masing barang hasil produksi.
f. Disassembly: Kebalikan dari proses Perakitan, di mana dengan
penggunaan menu ini Zahir Accounting akan secara otomatis memecah
kembali barang jadi menjadi barang-barang penyusunnya sesuai
formula yang ditentukan masing-masing barang hasil produksi.
g. Penerimaan Barang Konsinyasi: Form dalam menu ini menyerupai
transaksi pembelian/penerimaan barang pada menu Pembelian.
h. Retur Barang Konsinyasi: Hampir sama dengan transaksi Retur
Pembelian, perbedaan terdapat pada output yang dihasilkan di mana
Retur Barang Konsinyasi ini hanya mengurangi jumlah barang di
gudang dan tidak membuat jurnal transaksi dan tidak mengupdate kartu
utang usaha.
i. Data Produk: Pada bagian ini anda bisa mengakses data-data yang
terkait dengan transaksi persediaan, seperti data barang, kelompok
barang, dan lain-lain.
j. Kegiatan: Pada bagian ini anda bisa melakukan Penentuan Harga Jual
dan Management Persediaan.
k. Data Transaksi dan Cetak Faktur: Pada bagian ini anda dapat
menampilkan daftar transaksi pemakaian/penyesuaian/pemindahan
barang, transfer barang antar gudang, dan transaksi konsinyasi.
26
7. Menu Laporan
Sumber: Yuswanto dan Hanafi (2013:24)
Gambar II.9. Menu Laporan
Beberapa fasilitas yang ada di menu laporan:
a. Analisa Bisnis: Pada bagian ini anda dapat menampilkan grafik analisa
bisnis terintegrasi, kalenderm,dan reminder yang menampilkan piutang,
hutang, dan giro yang sudah jatuh tempo.
27
b. Laporan Keuangan: Pada bagian ini anda dapat menampilkan laporan
keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, aliran kas, buku besar, dan
koleksi laporan keuangan yang dapat anda kembangkan sendiri.
c. Laporan Penjualan dan Piutang: Pada bagian ini anda dapat
menampilkan laporan penjualan per pelanggan, per salesman, per
pelanggan, per barang, laporan umur piutang, surat tagihan piutang, dan
sebagainya.
d. Laporan Pembelian dan Hutang: Pada bagian ini anda dapat
menampilkan laporan pembelian per supplier, per barang, laporan umur
hutang, dan sebagainya.
e. Laporan Barang: Pada bagian ini anda dapat menampilkan laporan
penjualan per barang, per pelanggan, per salesman, keuntungan per
barang,kartu stock, produk terlaris, dan sebagainya.
f. Laporan Lainnya: Pada bagian ini anda dapat menampilkan laporan-
laporan lainnya, seperti laporan Proyek, Departemen, Harga Tetap, dan
Daftar Nama dan Alamat.