Post on 11-Dec-2020
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar
Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem
yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik
sistem dan daur hidup sistem. Sebuah sistem terdiri dari atas komponen-komponen
yang terpadu untuk suatu tujuan tertentu.
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut (Fauzi, 2017) mendefinisikan bahwa “Sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem untuk mencapai tujuan yang sama”.
Sedangkan menurut (Tyoso, 2016) mengemukakan bahwa, “Sistem
merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen yang membentuk satu
kesatuan”.
Pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
sekumpulan elemen, komponen atau subsistem yang saling berhubungan, bekerja
sama dan membentuk satu kesatuan dalam upaya mencapai tujuan.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Sistem memiliki karakteristik atau ciri-ciri agar dikategorikan sebagai
suatu sistem yang baik. Karakteristik dari sistem (Fauzi, 2017) diuraikan sebagai
berikut:
8
1. Komponen sistem
Suatu sistem terjadi dikarenakan adanya sejumlah komponen yang melakukan
interaksi. Suatu sistem yang sekecil apapun akan selalu mengandung komponen-
komponen.
2. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah daerah di luar batas dari suatu sistem
yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber
daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari
sistem menjadi masukan untuk subsistem lainnya.
5. Masukan sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
6. Keluaran sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisi pembuangan.
7. Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendirisebagai pengolahnya. Pengolah yang akan mengubah masukan mejadi
keluaran.
9
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujaun (goal) atau sasaran (objective). Kalau
suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tersebut tidak berguna.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Beberapa aspek dari sistem mengizinkan pengguna untuk
mengklarifikasikan sistem berdasarkan sudut pandang. Klasifikasi sistem yang
dimaksud (Tyoso, 2016), yaitu:
1. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Tiruan (Artificial System)
a. Sistem Alamiah (Naturan System) muncul secara alamiah tanpa campur
tangan manusia. Setiap manusia merupakan sebuah sistem, sistem
pencernaan adalah subsistem tubuh manusia.
b. Sitem Tiruan (Artificial System) di ciptakan untuk mendukung tujuan
tertentu. Suatu organisasi bisnis harus memperoleh keuntungan, tetapi ia
dapat pula mengejar tujuan lainnya, misalkan pemberian beasiswa kepada
anak sekolah penduduk setempat.
2. Sistem Deterministik (Deterministic System) dan Sistem Probabilistik
(Probabilistic System)
a. Sistem Deterministik (Deterministic System), bekerjanya sistem ini dapat
diramalkan sebelumnya. Masukan sistem ini secara pasti menentukan
jenis keluarannya. Sebuah microprocessor chip atau paket perangkat
lunak program tertentu merupakan contoh sistem ini.
b. Sistem Probabilistik (Probabilistic System) dapat dilacak hanya dengan
menggunkan nilai distribusi probabilitas selalu ada ketidakpastian nilai
yang sesungguhnya pada sembarang waktu. Organisasi dan sistem
10
informasi adalah Probabilistic, tingkah laku mereka lebih susah
ditentukan jika di bandingkan dengan sebuah central processor
computer.
3. Sistem Terbuka (Opened System) dan Sistem Tertutup (Closed System)
a. Sistem Terbuka (Opened System) menggunakan sumber daya dari
lingkungannya sehingga keluarannya berkaitan dengan lingkungannya
juga. Masukan dan keluaran sistem ini dapat diketahui atau ditentukan
dan ada yang tidak diketahu sama sekali (predefined and unknown input
or output). Dengan demikian, kita harus memilih input dan output seperti
yang diharapkan. Beberapa masukan ini digunakan untuk adaptasi dengan
perubahan lingkungan. Kerumitan lingkungan pada masyarakat informasi
menuntut ada batasan yang tegas karena organisasi membutuhkan
berbagai informasi yang sesuai dengan lingkungannya. Dengan
memasukan unsur pengganggu (negative entropy), sistem terbuka
menjadi lebih mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
b. Sistem Tertutup (Closed System) Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran
tgatau penggunaan sumber daya dengan atau dari lingkungannya,
mengingat sistem ini tidak menggunakan input dari lingkungannya, maka
output dari sistem ini tidak bertalian dengan lingkungannya pula. Batu
baterai atau traffic light merupakan contoh sistem tertutup. Sistem ini
akan habis masa pakainya bersamaan dengan habisnya sumber daya yang
di pakai atau dengan sengaja pihak perusahaan menghentikan sistem yang
bersangkutan karena telah mencapai tujuan nya.
11
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut (Hutahaean, 2015), “informasi adalah data yang di olah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.
Sedangkan menurut (Fauzi, 2017), “Informasi menunjukan hasil dari
pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada penerimanya.
Pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi
adalah data yang diolah dan yang di oganisasikan agar berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya.
2.1.5. Sistem Informasi
Menurut (Hutahaean, 2015), mengemukakan bahwa “Sistem informasi
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-
laporan yang dibutuhkan”.
Sedangkan menurut (Anggraeni dan Irviani, 2017) “ Sistem Informasi
merupakan suatu kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.
Pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi dan suatu kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
12
Komponen-komponen dari sistem disebut dengan blok bangunan (building
block). Penjelasan blok bangunan (Hutahaean, 2015) diuraikan sebagai berikut:
1. Blok masukkan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah di inginkan.
3. Blok keluaran (output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian diri secara keseluruhan.
Teknologi terdiri dari unsur utama:
a. Teknisi (human ware atau brain ware)
b. Perangkat lunak (software)
c. Perangkat keras (hardware)
13
5. Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan di gunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (control block)
Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api,
temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu
sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi
kesalahan dapat langsung di atasi.
2.1.6. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut (Mahatmyo, 2014), “Sitem informasi akuntansi merupakan sebuah
sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan
yang berguna bagi pemakainya”.
Sedangkan Menurut (fauzi, 2017), “SIA adalah suatu komponen
organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis,
mengomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan orientasi finansial
yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam perusahaan”.
Pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi merupakan sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola
sumber daya fisik dan sumber daya lain, mengumpulkan, mengklasifikasikan,
memproses, menganalisis, mengomunikasikan informasi pengambilan keputusan
14
dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam
perusahaan , agar dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak.
2.1.7. Sistem Akuntansi
Menurut (mulyadi, 2016), “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan”.
Dari sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah
formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta
laporan. Berikut ini di uraikan lebih lanjut pengertian setiap unsur sistem akuntansi
tersebut.
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan
formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi, direkam (di
dokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut
dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat
peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang di gunakan untuk
mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data
lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir.
15
3. Buku besar Buku besar (general ledger) terdiri dari akun-akun yang
digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya
dalam jurnal.
4. Buku Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan
riciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (subsidiary ledger).
Buku pembantu ini terdiri dari akun-akun pembantu yang merinci data
keuangan yang tercantum dalam akun tertentu dalam buku besar.
5. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan beruoa laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan saldo laba, laporan
harga pokok produksi, laporan beban pemasaran, laporan beban pokok
penjualan, daftar umum piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar
saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi
yang merupakan keluaran (output) sistem akuntansi. Laporan dapat
berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor
komputer.
2.1.8. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Menurut (Mulyadi, 2016 :425), ada dua cara yang digunakan dalam sistem
pengeluaran kas dengan cek dan sistem pengeluaran kas dengan tunai melalui sistem
dana kas kecil.
Pengeluaran kas dengan cek digunakan untuk pengeluaran dalam jumlah
besar, sedangkan untuk pengeluaran yang jumlah nya relatif kecil menggunakan dana
kas kecil.
16
2.1.9. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Cek
Menurut (mulyadi, 2016: 425) Pengeluaran kas dalam perusahaan dengan
menggunakan cek. Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek (biasanya
karena jumlahnya relatif kecil), dilaksanakan melalui dana kas kecil yang
diselenggarakan dengan salah satu diantara dua sistem: fluctuating-fund-balance
system dan imprest system”.
Pengeluaran kas dengan cek memiliki kebaikan di tinjau dari pengendalian
internal berikut ini:
1. Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat diterima oleh
pihak yang namanya sesuai dengan yang di tulis pada formulir cek. Dengan
demikian pengeluaran kas dengan cek menjamin diterimanya cek tersebut oleh
pihak yang dimaksud oleh pihak pembayar.
2. Dilibatkannya pihak luar, dalam hal ini bank, dalam pencatatan transaksi
pengeluaran kas perusahaan. Dengan digunakannya cek dalam setiap pengeluaran
kas perusahaan, transaksi pengeluaran kas direkam juga oleh bank, yang secara
periodik mengirimkan rekening koran bank (bank statement) kepada perusahaan
nasabahnya. Rekening koran bank inilah yang dapat digunakan oleh perusahaan
untuk mengecek ketelitian catatan transaksi kas perusahaan yang direkam di
dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
3. Jika sistem perbankan mengembalikan cancelled check kepada check issuer,
pengeluaran kas dengan cek memberikan manfaat tambahan bagi perusahaan yang
mengeluarkan cek dengan dapat digunakannya cancelled chek sebagai tanda
terima kas dari pihak yang menerima pembayaran. Dengan digunakannya cek
dalam penngeluaran kas, check issuer akan secara otomatis menerima tanda
penerimaan kas dari pihak yang menerima pembayaran. Cancelled check sebagai
17
tanda terima pembayaran lebih andal karena di dalam endorsement terkait pihak
bank yang merupakan pihak yang independent bagi pembayar maupun bagi
penerima pembayaran.
a. Dokumen yang digunakan Menurut Mulyadi (2016:426)
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluara kas dengan cek
adalah:
1) Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian
kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Disamping itu,
dokumen ini berfungsi sebagai surat pemberitahuan (remittance advice)
yang dikirim kepada kreditur dan berfungsi pula sebagai dokumen sumber
bagi pencatatan berkurangnya utang.
2) Cek
Dari sudut sistem informasi akuntansi, cek merupakan dokumen yang
digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah
uang kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek.
3) Permintaan Cek
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memerlukan
pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas
keluar.
b. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2016:428), catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah:
18
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam pencatatan utang dengan account payable system, untuk mencatat
transaksi pembelian digunakan jurnal pembelian dan untuk mencatat
pengeluaran kas digunakan jurnal pengeluaran kas. Dokumen sumber
yang digunakan sebagai dasar pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas
adalah faktur dari pemasok yang telah dicap “lunas” oleh fungsi kas.
2) Register Cek
Dalam pencatatan utang dengan voucher payable system, transaksi untuk
mencatat transaksi pembelian digunakan dua jurnal yaitu register bukti
kas keluar dan register cek. Register-cek digunakan untuk mencatat cek-
cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur
perusahaan atau pihak lain.
c. Fungsi yang Terkait
Menurut Mulyadi (2016:429), fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek adalah:
1) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
Jika suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas (misalnya untuk pembelian
jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang bersangkutan
mengajukan permintaan cek kepada fungsi akuntansi (bagian utang).
2) Fungsi kas
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini
bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek dan
mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau pembayaran langsung
kepada kreditur.
19
3) Fungsi akuntansi
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi akuntansi
bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut
biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek, serta pembukuan bukti kas keluar yang
memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek sebesar
yang tercantum dalam dokumentasi tersebut.
4) Fungsi pemeriksa intern
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek, fungsi ini
bertanggung jawab untuk melakukan penghitungan kas (cash count)
secara periodik dan mencocokan hasil perhitungannya dengan saldo kas
menurut catatan akuntansi (akun kas dalam buku besar). Fungsi ini juga
bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan secara mendadak
(surprised audit) terhadap saldo kas yang ada di tangan dan membuat
rekonsiliasi bank secara periodik.
2.1.10. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas dengan Sistem Kas Kecil
Dana kas kecil adalah uang kas yang disediakan untuk membayar
pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dan tidak ekonomis jika dibayar
menggunakan cek.
a. Dokumen yang digunakan
Menurut Mulyadi (2016:443), dokumen yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas dengan kas kecil adalah:
1) Bukti Kas Keluar
20
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi
akuntansi kepada fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut. Dalam sistem dana kas kecil, dokumen ini diperlukan pada saat
pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali dana kas
kecil.
2) Cek
3) Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta uang
ke pemegang dana kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini
berfungsi sebagai bukti telah dikeluarkannya kas kecil olehnya.
4) Bukti Pengeluaran Kas Kecil
Doumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung
jawabkan pemakai dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-
bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil
kepada pemegang dana kas kecil. Dalam sistem dana kas kecil dengan
imperst system, bukti pengeluaran kas kecil dilampiri dengan dokumen
pendukungnya disimpan dalam arsip sementata oleh pemegang dana kas
kecil untuk keperluan pengisian kembali dana kas kecil.
5) Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta
kepada bagian utang agar membuat buktikas keluar untuk pengisian
kembali dana kas kecil. Dalam imprest system, jumlah yang diminta
untuk pengisian kembali dana kas kecil adalah sebesar jumlah uang tunai
yang dikeluarkan sesuai yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas
kecil yang dikumpulkan dalam arsip pemegang dana kas kecil.
21
b. Catatan Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:445), catatan akuntansi yang digunakan dalam
sistem dana kas kecil adalah:
1) Jurnal Pengeluaran Kas
Dalam sistem dana kas kecil, jurnal pengeluaran kas digunakan untuk
mencatat pengeluaran kas dalam pembentukan dana kecil dan dalam
pengisian kembali dana kas kecil.
2) Register cek
Dalam sistem dana kas kecil, catatan akuntansi ini digunakan untuk
mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dan
pengisian kembali dana kas kecil.
3) Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil
Untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil diperlukan jurnal
khusus. Jurnal ini berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul
sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil.
c. Fungsi yang Terkait
Menurut Mulyadi (2016:446), fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan kas kecil adalah:
1) Fungsi Kas
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi
cek, memintakan otorisasi atas penyerahan cek kepada pemegang dana kas
kecil pada saat pembentukan dana kas kecil, serta pengisian kembali dana
kas kecil.
22
2) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:
a) Pencatatan pengeluaran kas kecil yang menyangkut biaya dan
persediaan.
b) Pencatatan transaksi pembentukan dana kas kecil.
c) Pencatatan pengisian dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau
register cek.
d) Pencatatan pengeluaran dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana
kas kecil (dalam fluctuating-fund-balance system).
e) Pembuatan bukti kas keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi
kas dalam mengeluarkan cek yang sebesar tercantum dalam dokumen
tersebut. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk melakukan
verivikasi kelengkapan dan kesahihan dokumen pendukung yang
dipakai sebagai dasar pembuatan bukti kas kecil.
3) Fungsi Pemegang Dana Kas Kecil
Fungsi yang mempunyai tanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil
dan pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat
tertentu yang ditunjuk, serta permintaan pengisian dana kas kecil.
4) Fungsi Pemeriksaan Intern
Dalam sistem kas, fungsi ini bertanggung jawab atas perhitungan dana
kas kecil (cash count) secara periodik dan pencocokan hasil
perhitungannya dengan catatan kas. Fungsi ini juga bertanggung jawab
atas pemeriksaan secara mendadak (surprised audit) terhadap saldo dana
kas kecil yang ada di pemegang dana kas kecil.
23
2.2. Peralatan Pendukung
Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model
dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-
diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan
pendukung (tools system) yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang
pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
2.2.1. Unified Modeling Language
Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), berpendapat bahwa UML (Unified
Modeling Language) adalah “Salah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia
industri untuk mendefinisikan requerement, membuat analissis dan desain, serta
menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorintasi objek”.
Sedangkan menurut Mulyani (2016) mengatakan UML (Unified Modeling
Language) adalah “Sebuah teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa
grafis sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem”.
Dari pendapat para ahli diatas, penulis dapan menyimpulkan bahwa UML
(Unified Modeling Language) adalah bahasa yang banyak digunakan di dunia
industri sebagai alat untuk pendokumentasian dan melakukan spesifikasi pada sistem
serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorintasi objek.
Berikut ini adalah Diagram-diagram yang terdapat diadalam UML:
1. Use Case Diagram
Menurut (Rosa dan Shalahuddin 2015:155), “Use case atau diagram use case
merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan
dibuat”. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
24
2. Activity Diagram
Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015:161), “Diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak”. Activity
Diagram menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor,
jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
3. Sequence Diagram
Menurut (Rosa dan Shalahudin, 2015), diagram sekuen menggambarkan
kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek
dengan massage yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu
untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek
yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki
kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga
dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya
diagram sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefinisian
use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang
telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup dalam diagram
sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram
sekuen yang harus dibuat juga semakin banayak.
4. Deployment Diagram
Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015), “Diagram deployment atau
deployment diagram menunjukan konfigurasi kompenen dalam proses
eksekusi aplikasi”.
25
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Rosa & Shalahuddin, 2015), mendefinisikan bahwa “ERD adalah
pemodelan awal basis data relasional. Sehinga jika penyimpanan basis data
menggunakan OODMBS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan
ERD”.
Penulis menyimpulkan ERD adalah pemodelan awal basis data yang paling
banyak di gunakan.
Sumber : (Rosa & Shalahuddin, 2015)
Gambar II.1
Diagram ERD
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut (Andri dan sidik, 2017), “Logical record structure (LRS) di
gambarkan kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik. File record pada LRS
di tempatkan dalam kotak. LRS terdiri dari link diantara tipe record lainnya,
26
banyaknya link dari LRS yang diberi nama oleh filed-filed yang kelihatan pada kedua
link tipe record.
Sumber : (Andri dan sidik, 2017)
Gambar II.2
Diagram LRS
2.3. Database
Menurut (Enterprise, 2016), “Database adalah sebuah sistem yang berfungsi
untuk menyimpan dan mengolah sekumpulan data.
Sedangkan menurut (Rosa dan shalahuddin, 2015), “ Basis data adalah media
untuk menyimpan data agar dapat di akses dengan mudah dan cepat”.
Pendapat para ahli di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa basis data
adalah tempat menyimpan sekumpulan data agar dapat di akses dengan mudah dan
cepat.
27
2.3.1. Java
Menurut (Rosa dan salahudin, 2015), “Java merupakan bahasa pemrograman
yang paling konsisten dalam mengimplementasikan paradigm pemrograman
berorientasi objek”.
Sedagkan menurut (Enterprise, 2016), “Java merupakan pemograman yang
sangat populer karena rentang aplikasi yang bisa dibuat menggunakan bahasa ini
sangatlah luas, mulai dari komputer hingga smartphone.
Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa java adalah
sebuah bahasa pemograman berorientasi objek yang sangat populer karena aplikasi
yang dibuat menggunakan bahasa ini sangatlah luas.
2.3.2. Netbeans
Menurut (Bay dan Setiawan, 2019), “Netbeans adalah Integred
Development Environment (IDE) berdasarkan Java dari Sun Microsystem yang
berjalan diatas Swing. Swing merupakan sebuah Teknologi java untuk
pengembangan aplikasi dekstop yang dapat berjalan di berbagai macam platforms,
seperti Windows, Linux, Mac OS X and Solaris”.
Dari pendapat di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa Netbeans adalah
merupakan sebuah Teknologi java untuk pengembangan aplikasi dekstop yang dapat
berjalan di berbagai macam platforms, seperti Windows, Linux, Mac OS X and
Solaris.
28
2.3.3. Xampp
Menurut (Bay dan Setiawan, 2019), “Xampp adalah perangkat lunak bebas
(free software) yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari
beberapa program”.
Dari pendapat di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa Xampp adalah
perangkat lunak bebas yang mendukumg banyak operasi.
2.3.4. MySQL
Menurut (Bay dan Setiawan, 2019), “MySQL adalah sebuah perangkat lunak
sistem manajemen basis data SQL (database management system ) atau DBMS yang
multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia”.
Dari pendapat di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa MySQL adalah
perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL.
2.3.5. phpMyAdmin
Menurut (Bay dan Setiawan, 2019), “phpMyAdmin adalah bagian untuk
mengelolah database MySQL yang di komputer”.
Dari pendapat di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa phpMyAdmin
adalah bagian mengelolah dabase MySQL.
2.2.6. Black Box Testing
Menurut (Rosa dan Shalahuddin, 2015) “Black Box Testing yaitu menguji
perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode
29
program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan,
dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan”.
Dari pendapat di atas, Penulis dapat menyimpulkan bahwa Black Box
Testing adalah pengujian perangkat lunak untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,
masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan.