Post on 19-Dec-2020
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat
penting. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan
nasiaonal,ilmu pengetahuan dan tehnologi, serta kegiatan keagamaan. Bahasa
adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Didalam bahasa
Indonesia terdapat berbagai keterampilan yang harus dikuasai siswa, salah
satunya keterampilan menulis. Menulis merupakan suatu keterampilan yang
membutuhkan pola pikir untuk mengungkapkan ide sehingga dibutuhkan satu
metode yang tepat.
2.1.1 Bahasa Indonesia
Akhadiah dkk. (1992:4) mengemukakan bahwa bahasa Indonesia yang
kini kita gunakan sebagai bahasa resmi di Negara kita berasal dari bahasa
melayu. Bahasa melayu ini tersebar diberbagai daerah dan berfunsi sebagai
alat komunikasi umum diantara berbagai kelompok suku bangsa yang
bertemu di kawasan Nusantara ini. Bahasa inilah yang kemudian dikukuhkan
sebagai bahasa Indonesia yang kemudian berkembang menjadi bahasa yang
kita kenal sekarang. Salah satu ciri yang menonjol pada bahasa ini adalah ciri
diterangkan-menerangkan.
Menurut Tarigan (2008:1) di dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
mempunyai empat komponen, yaitu:1) keterampilan menyimak (listening
skill), 2) keterampilan berbicara (speaking skill), 3) keterampilan membaca
(reading skill), 4) keterampilan menulis (writing skill). Setiap keterampilan itu
erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang
beranekaragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasa
melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita
belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar
9
membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum
memasuki sekolah.Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan
suatu kesatuan, serta memiliki keterkaitan yang erat.
Santosa (2008:6.1) keterampilan berbahasa terdiri atas keterampilan
berbahasa tulis dan keterampilan berbahasa lisan.Keterampilan berbahasa tulis
komponen-komponennya terdiri atas keterampilan membaca dan menulis.
Keterampilan berbahasa lisan terdiri atas keterampilan menyimak dan
berbicara.
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa bahasa
Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa
pemersatu yang harus dikuasai sejak dini. Ada empat komponen dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Ke empat keterampilan itu adalah
keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca,
keterampilan menulis. Ke empat keterampilan dalam bahasa tersebut memiliki
keterkaitan yang erat.
Suroso (2009) salah satu keterampilan yang penting dalam bahasa adalah
keterampilan menulis. Dengan kemampuan itu seseorang dapat
mengungkapkan ide, pikiran, perasaan, dan kemampuannya kepada orang lain
melalui tulisan. Mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus
berhadapan langsung.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Menurut Akhadiah dkk. (1992:4) berpendapat:
Mengingat pentingnya bahasa Indonesia maka dilakukan
proses pembelajaran sejak dini. Pembelajaran bahasa Indonesia
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa
Indonesia dalam segala fungsinya, yaitu sebagai sarana komunikasi,
sarana berpikir/bernalar, sarana persatuan dan sarana kebudayaan.
Untuk mencapai hal ini dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus
diterapkan pendekatan yang komunikatif. Sehubungan dengan
pengajaran bahasa Indonesia di SD, didalam pedoman Pelaksanaan
10
Kurikulum Program Prajabatan Guru Sekolah Dasar (D II) melalui
LPTK terpadu dinyatakan sebagai berikut:
1. pendidikan bahasa Indonesia di SD bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan/keterampilan serta sikap berbahasa
yang menyangkut fungsinya sebagai alat komunikasi dan penalaran.
2. pendidikan bahasa Indonesia di SD selain memberikan kemampuan
membaca dan menulis, tetapi juga harus dapat mengembangkan
kemampuan berpikir siswa Direktorat Pedidikan Tinggi.
Suroso (2009:28) salah satu keterampilan berbahasa adalah
keterampilan menulis. Menulis merupakan salah satu materi pembelajaran di
SD. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan
orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
Dalam kehidupan modern keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Dengan
memiliki keterampilan tersebut seseorang dapat mencatat, memberitahukan,
serta mempengaruhi orang lain.
Mengingat besarnya manfaat kepentingan menulis bagi kehidupan
manusia, perkembangan ilmu pengetauan dan teknologi serta bagi
perkembangan pikir, maka sudah sewajarnyalah kalau menulis diangkat
sebagai salah satu pelajaran pokok disekolah mulai dari sekolah dasar.
1) Hakikat Menulis
Menurut Mulyati (2010:7.4) menulis adalah ”suatu kegiatan
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis dari suatu bahasa
yang disampaikan kepada orang lain atau pembaca sehingga orang lain
atau pembaca itu dapat membaca dan memahami lambang-lambang grafis
tersebut sebagaimana dimaksudkan oleh penulis.”
McCrimmon dalam (Yeti Mulyati, 2010:7.4) mengemukakan bahwa
menulis pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil
memanfaatkan grafologi, strutur bahasa, dan kosakata. Keterampilan
menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan,
11
menginformasikan, dan meyakinkan pembaca. Maksud dan tujuan seerti
itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat
menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengungkapkanya secara
tertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif. Kejelasan itu tergantung
pada pikiran, organisasi, pemakaian dan pemilihan kata, serta strukur
kalimat.
Menurut Abbas (2006:125) kemampuan atau keterampilan menulis
adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat dan perasaan
kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Ketepatan pengungkapan
gagasan harus didukung oleh ketepatan bahasa yang digunakan, selain
komponen kosakata dan gramatikal, ketepatan bahasa juga sebaiknya
didukung oleh konteks dan penggunaan ejaan.
Berdasarkan pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa menulis
adalah suatu kegiatan menyampaikan gagasan atau ide kepada orang lain
agar orang lain memahaminya. Didalam menulis dibutuhkan keterampilan
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan secara terstruktur dan
jelas.
2) Jenis-jenis menulis
Mulyati (2010:7.4) berpendapat bahwa secara garis besar tulisan
dikelompokkan menjadi dua, yaitu fiksi dan nonfiksi.Tulisan fiksi adalah
tulisan yang bersifat imajinatif yang berarti penulis atau pengarang tulisan
fiksi mnggunakan kekuatan atau daya imajinasinya ketika
menulis.Walaupun begitu, bukan berarti seluruh isi tulisan fiksi
merupakan khayalan pengarang.Pada umumnya tulisan atau karya tulis
imajinasi yang baik adalah karya tulis yang didasari fakta. Contoh tulisan
fiksi antara lain; novel, cerita pendek, drama, dan jenis tulisan yang lain.
Tulisan nonfiksi adalah tulisan yang bersifat faktual. Maksudnya berupa
fakta dan data. Penulis harus bersikap objektif, menggunakan bahasa
formal atau baku, tidak menggunakan gaya bahasa sastra. Contoh tulisan
nonfiksi antara lain; artikel, laporan, dan sejenisnya.
12
Di dalam materi pembelajaran di SD ada dua pokok bahasan menulis
yaitu menulis karangan narasi dan pengumuman.
1. Karangan Narasi
Finoza (2009:233-234) berpendapat sebelum merumuskan tentang
karangan narasi, perlu dipahami terlebih dahulu makna kata
mengarang.Arti mengarang berarti menyusun atau merangkai. Pada
awalnya kata merangkai tidak berkaitan dengan menulis.Sejalan dengan
kemajuan komunikasi dan bahasa, lama kelamaan timbul istilah merangkai
kata. Kemudian dengan istilah merangkai kalimat, maka jadilah apa yang
disebut pekerjaan mengarang. Jadi mengarang adalah suatu kegiatatan
merangkai kata menjadi sebuah kalimat, kemudian merangkai kalimat
menjadi sebuah alinea untuk menjabarkan atau mengulas tema tertentu
sehingga memperoleh hasil akhir berupa karangan.
Menurut cara penyajian dan tujuan penulisannya karangan dapat
dibedakan atas enam jenis yaitu 1) deskripsi(perian), 2) narasi(kisahan), 3)
eksposisi(paparan), 4) argumentasia(bahasan), 5) persuasi(ajakan), 6)
campuran/kombinasi.
Menurut Finoza (2009:238) Dalam praktiknya, karangan murni yang
dapat berdiri sendiri sebagai karangan yang lengkap adalah narasi,
eksposisi, dan persuasi; sedangkan deskripsi dan argumentasi sering
dipakai untuk melengkapi atau menjadi bagian dari karangan lain. Contoh
karangan narasi yang berdiri sendiri adalah hikayat dan kisah.
Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan
menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan
perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan
untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah
diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan
pada dimensi waktu dan adanya konflik (Pusat Bahasa 2003:46 dalam
Syarif, 2009:8).
13
a) Prinsip-prinsip narasi
(1) Alur (Plot)
Dalam sebuah cerita, alur dan jalan cerita itu berbeda.Jalan cerita
memuat kejadian.Tetapi suatu kejadian ada karena ada sebabnya,
ada alasannya.Yang menggerakkan kajadian tersebut adalah alur,
yaitu segi rohaniah dari kejadian. Bagian-bagian dari alur: (a)
pengenalan; pengarang mulai melukiskan situasi dan
memperkenalkan tokoh-tokoh cerita sebagai pendahuluan, (b)
konflik; pengarang mulai menampilkan pertikaian yang terjadi
diantara tokoh, (c) klimaks; pertikaian semakin meruncing, (d)
pemecahan masalah; alur menurun menuju pemecahan masalah
dan penyelesaian cerita.
(2) Penokohan
Salah satu ciri karangan narasi ialah mengisahkan tokoh cerita
bergerak dalam suatu rangkaian perbuatan atau mengisahkan
tokoh cerita bergerak dalam suatu peristiwa dan
kejadian.Tindakan, peristiwa, kejadian, itu disusun bersama-sama
sehingga mendapatkan kesan atau efek tunggal. Untuk
mendapatkan pemusatan kesan itu, perlu diadakan pemilihan dan
pembatasan tokoh yang akan bertindak atau yang akan
mengalami peristiwa dan kejadian dalam keseluruhan narasi.
(3) Latar (Setting)
Latar ialah tempat dan waktu terjadinya perbuatan tokoh atau
peristiwa yang dialami tokoh.
(4) Sudut Pandang (Point of View)
Sudut pandang dalam narasi menjawab pertanyaan siapakah yang
menceritakan kisah ini.Apa pun sudut pandang yang dipilih
pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita
14
b) Tujuan menulis karangan narasi secara fundamental yaitu: (1) hendak
memberikan informasi atau wawasan dan memperluas pengetahuan, (2)
memberikan pengalaman estetis kepada pembaca
c) Langkah-langkah karangan narasi yaitu: (1) menentukan tema dan
amanat yang akan disampaikan, (2) merancang peristiwa-peristiwa
utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur, (3) membagi
peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita,
(4) menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang
(Suparno, 2007:4.38-4.51).
Langkah-langkah menulis karangan narasi.
a) Persiapan, yaitu: siswa menguasai materi tentang berbagai jenis
karangan, salah satunya adalah karangan narasi, menentukan tema
karangan narasi, menyusun konsep tuntunan pembayangan
berdasarkan tema pembelajaran dalam bentuk pertanyaan,
menyediakan media seperti gelas, bel atau alat bunyi lainnya, sebagai
alat bantu setiap kali konsep pertanyaan dibacakan.
b) Menerapkan konsep tuntunan pembayangan yang berupa pertanyaan
dengan langkah-langkah sebagai berikut: memusatkan pikiran siswa
dengan cara menutup mata, dengan konsep pertanyaan yang sudah
disediakan siswa dituntun mengalirkan bayangan dengan panca
inderanya dengan aturan dua sampai tiga menit diberi tanda atau
setiap selang konsep pertanyaan, sebagai kesempatan untuk
menuliskan sketsa bayangan yang muncul, melakukan hal tersebut
sampai konsep pertanyaan habis.
c) Mengubah sketsa bayangan menjadi rangkaian kalimat yang utuh
secara berkesinambungan dengan cara mendeskripsikannya secara
lengkap dalam bentuk tulisan dengan menggunakan ejaan yang benar
(huruf besar, tanda titik, tanda koma). Siswa merangkai kalimat
sehingga membentuk paragraf karangan narasi.
15
d) Setelah membuat karangan narasi, beberapa siswa membacakan hasil
tulisannya. Kemudian hasil karangan seluruh siswa dikumpulkan dan
dikoreksi oleh guru.
2. Pengumuman
a. Pengertian Pengumuman
Finoza (1995: 106) berpendapat bahwa pengumuman adalah surat
yang berisi pemberitahuan kepada orang banyak yang perlu diketahui oleh
siapa saja yang berkepentingan sesuai dengan isi pengumuman itu.
Pengumuan ini bersifat resmi yang isinya menyangkut segi-segi
kedinasan, baik yang dibuat oleh instansi/organisasi maupun oleh
seseorang. Pengumuman ini hampir sama dengan surat edaran yang
berfungsi untuk menyampaikan suatu informasi, yang membedakannya
hanyalah sasarannya, surat edaran hanya disampaikan kepada pihak
tertentu yang pantas mengetahui isinya, sedangkan pengumuman dapat
diketahui atau dibaca oleh semua orang walaupun tidak semua orang
berkepentingan dengan isi pengumuman itu.
b. Pokok-Pokok Pengumuman
Untuk membuat pengumuman dengan baik, pembuat pengumuman
harus mengetahui pokok-pokok pengumuman, yaitu: 1) tujuan
pengumuman, 2) isi pengumuman, 3) sasaran pengumuman, 4) media
yang digunakan, 5) bahasa pengumuman, dan 6) bentuk pengumuman.
1. Tujuan pengumuman
Tujuan pengumuman adalah sesuatu yang dikehendaki atau
diinginkan dalam suatu pengumuman. Pesan atau informasi yang
disampaikan dalam pengumuman harus benar, jelas, dan sesuai
dengan tujuan pengumuman tersebut.
2. Bagian-bagian pengumuman
Adapun bagian-bagian yang sangat penting dalam sebuah
pengumuman yang harus ada dalam setiap pengumuman adalah (1)
kepala pengumuman, (2) badan pengumuman, dan (3) kaki
pengumuman. Dijelaskan sebagai berikut.
16
1) Kepala pengumuman
Kepala surat atau kop surat sangat penting, bermanfaat, dan
memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai alat pengenal agar
suatu organisasi atau instansi mudah dikenal oleh masyarakat,
yang biasanya memiliki logo khusus sebagai ciri khas. Kepala
surat juga merupakan alat pemberi informasi karena dalam
kepala surat memuat nama organisasi atau instansi, logo,
alamat, dan nomor telepon.
2) Badan pengumuman
Dalam badan pengumuman terdapat beberapa unsur yaitu (1)
salam pembuka, (2) isi pengumuman, dan (3) bagian kaki
pengumuman.
3) Kalimat penutup
Kalimat penutup merupakan bagian akhir isi pengumuman,
yang berfungsi sebagai kunci untuk mengakhiri isi
pengumuman.Kata penutup dapat berisi kesimpulan,
penegasan, permintaan maaf, harapan, atau yang lainnya yang
berkaitan dengan hal yang telah disampaikan sebelumnya.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pengumuman.
Hanif Nurcolis (2010:157) berpendapat bahwa:
seseorang menulis pengumuman karena ada hal atau masalah yang
perlu diketahui pihak lain. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menulis pengumuman, yaitu
1.tentukan masalah atauhal yang ingin diketahui atau masalah yang
perlu disebarkan kepada orang banyak
2.tentukan teks pengumuman
3.teks pengumuman pelu diperiksa, apakah sudah lengkap.
Ketidaklengkapan teks pengumuman akan menimbulkan
pertanyaan atau kebingungan
4.jika pengumuman itu resmi, periksalah apakah sudah tercantum
nomornya.
2.1.3 Metode Pembelajaran Image Streaming
Menurut Wenger (2011:300-307) Image Streaming adalah suatu
metode yang membiarkan diri siswa membayangkan dan mendeskripsikan
bayangan-bayangan dengan bebas, tanpa petunjuk sadar tentang bayangan-
17
bayangan itu seperti apa. Image Streaming mampu memberikan kesempatan
bagi daya-daya siswa yang lebih dalam untuk memperlihatkan kepada siswa
pemahaman-pemahaman yang benar-benar penting dan bermakna.
Ikhtisar metode mengalirkan bayangan:
a) Biarkan yang halus dan dalam memperlihatkan kepada siswa. Jangan
langsung memutuskan dengan sadar apa yang ingin siswa lihat dan
kemudian siswa gambarkan. Hubungkan dengan bayangan-bayangan
yang benar-benar hadir dihadapan siswa sekarang juga, apapun
bayangan-bayangan itu.
b) Tutup mata untuk melihat yang lebih bebas.
c) Apapun kesan yang siswa temukan, betapapun remeh, sederhana, tak
terhubungkan: bahkan warna atau garis yang tampaknya tak berarti.
d) Deskripsikan bayangan itu dengan lantang kepada fokus eksternal
(selain atau di luar diri siswa). Pendengar langsung adalah yang
terbaik, alat perekam juga baik. Tidak boleh kurang dari itu.
e) Deskripsikan dengan cepat dan mengalir, dengan detail inderawi yang
kaya, berkesinambungan sekalipun hanya sekedar sekilas dan ringkas.
Hal ini memaksa lebih banyak bayangan bebas hadir dan bermunculan.
f) Tanpa menghiraukan taktik yang siswa gunakan untuk mendapatkan
beberapa jenis kesan dan suatu aliran deskripsi yang terjadi: perhatikan
kapan pemandangan berubah dan bayangan-bayangan lain hadir dan
muncul, dan deskripsikan semua.
g) Biarkan diri siswa dikejutkan oleh ungkapan bayangan siswa.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa Image
Streaming merupakan sebuah metode yang mengalirkan daya imajinasi
siswa yang diwujudkan melalui tulisan.
Langkah-langkah Image Streaming adalah sebagai berikut:
a) Persiapan yaitu siswa terlebih dahulu menutup mata untuk
memudahkan konsentrasi
18
b) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan
pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk
membantu siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan.
c) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan
bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan.
Menurut Wenger (2011:307) manfaat metode pembelajaran Image
Streaming adalah: a) untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis
dengan tepat dan benar, b) dapat mempertajam seluruh keterampilan berpikir
visual, c) meningkatkan kemampuan otak yang dimiliki oleh siswa, d)
memperbaiki/membangun pondasi pemahaman, e) mengembangkan dengan
cepat dan luar biasa kemampuan pengamatan bebas, objektivitas dan
karakter pribadi.
Kelebihan dari metode Image Streaming adalah peningkatan pembelajaran
secara cepat, membantu menemukan solusi yang kreatif, mengembangkan
dengan cepat dan luar biasa kemampuan pengamatan bebas, objektivitas dan
karakter pribadi, menghasilkan ilham yang segera dan selalu dapat
dipercaya.
2.1.4 Penerapan Image Streaming dalam Menulis
Penerapan Image Streaming didukung oleh dua komponen yaitu
keterampilan guru dan aktivitas guru dalam pembelajaran.
Ada 8 keterampilan yang harus dikuasai dalam pembelajaran yaitu:
a) Keterampilan bertanya. Dalam proses belajar mengajar, bertanya
memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik
dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif
terhadap siswa (Usman, 2010:74)
b) Keterampilan memberi penguatan. Penguatan adalah proses terhadap suatu
perilaku yang dapat memungkinkan berulangnya kembali perilaku itu.
Teknik pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan secara verbal dan non verbal. Penguatan verbal merupakan
penghargaan yang dinyatakan dengan lisan, sedangkan non verbal
19
dinyatakan dengan mimik, gerakan tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lain
(Darmadi, 2010:2-3).
c) Keterampilan mengadakan variasi. Variasi dalam kegiatan pembelajaran
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu variasi dalam gaya
mengajar, variasi pola interaksi dan kegiatan, dan variasi penggunaan alat
bantu pembelajaran (Anitah, 2009:7.40-7.43).
d) Keterampilan menjelaskan. Pentingnya penguasaan keterampilan
menjelaskan bagi guru adalah dengan penguasan ini memungkinkan guru
dapat meningkatkan efektivitas pengguanaan waktu dan penyajian
penjelasannya (Darmadi, 2010:4).
e) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Membuka pelajaran (set
induction) adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi agar mental
maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajari sehingga usaha
tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar (Usman,
2010:91-92).
f) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Agar guru dapat
membimbing diskusi kelompok secar efektif, ada 6 komponen
keterampilan yang perlu dikuasai guru. Keenam komponen tersebut
adalah: memusatkan perhatian, memperjelas masalah dan uraian pendapat,
menganalisis pandangan, meningkatkan urunan, menyebarkan kesempatan
berpartisipasi, menutup diskusi (Anitah, 2009: 8.21).
g) Keterampilan mengelola kelas. Untuk mengatur suatu kelas, guru dituntut
mampu mengelola kelas, yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk
berlangsungnya proses belajar mengajar (Sardiman, 2011:169).
h) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan. Mengajar
kelompok kecil dan perorangan merupakan bentuk mengajar klasikal biasa
yang memungkinkan guru dalam waktu yang sama menghadapi beberapa
20
kelompok kecil yang belajar secara kelompok dan beberapa orang siswa
yang bekerja atau belajar secara perorangan (Darmadi, 2010:9-10).
Keterampilan guru merupakan suatu kemampuan yang harus dimiliki
oleh guru, agar pembelajaran menulis dengan menggunakan metode Image
Streaming dapat berjalan dengan lancar. Kemudian komponen lain yang
mendukung adalah aktivitas belajar siswa.
Aktivitas adalah arah atau sikap terhadap pekerjaan. Di dalam suatu set
terdapat berbagai alternatif objek atau materi. Apabila tidak ada aktivitas
belajar maka tidak akan banyak yang diperoleh dari belajar (Ahmadi,
2004:131). Menurut Yusfy (2011) aktivitas belajar adalah “mendengarkan
penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting, berdiskusi,
keberanian untuk bertanya, keberanian mengajukan pendapat, kritik, dan
saran mengerjakan latihan.”Aktivitas belajar siswa adalah aktivitas yang
bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu
harus selalu terkait (Sardiman, 2011:100-101). Kegiatan belajar dibagi
menjadi 8 kelompok yaitu: (1) visual, (2) lisan (oral), (3) mendengarkan, (4)
menulis, (5) menggambar, (6) metrik, (7) mental, (8) emosional (Hamalik,
2009:172-173).
Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan siswa pada saat
belajar yang sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Dalam penelitian
ini, peneliti meneliti aktivitas belajar menulis yaitu menulis karangan narasi
dan pengumuman.
Pada umumnya metode Image Streaming sering digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Metode Image Streaming sangat cocok
digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis.
Pelaksanaan pembelajaran seuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun
2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dan menengah
adalah Sebagai berikut:
21
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP.
Pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran
untuk mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang dapat meliputi
proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara
peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya;
4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan
5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
b. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
22
1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan
maupun tertulis;
3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can
kolaboratif;
5) memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
6) rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok;
7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja
individual maupun kelompok;
8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,
festival, serta produk yang dihasilkan;
9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan
peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
2) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
3) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
23
4) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran
remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas balik tugas individual maupun kelompok
sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
5) menyampaikan iencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Kegiatan inti menggunakan metode Image Streaming yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran bahasa Indonesia, yang
dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi adalah Sebagai
berikut
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yaitu menulis karangan narasi dan
pengumuman;
2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain untuk menjelaskan materi
menulis karangan narasi dan pengumuman;
3) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran dengan cara tanya jawab;
b. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru:
1) membimbing siswa untuk berkosentrasi dengan cara menutup mata;
2) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dengan cara memberikan
pertanyaan sesuai dengan tema untuk mendapatkan ide dalam menulis;
3) memberi kesempatan siswa untuk mengungkapkan ide kedalam
tulisan;
4) memberikan kesempatan siswa untuk maj kedepan membacakan hasil
tulisan yang telah dibuat.
c. Konfirmasi
24
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,
tulisan, isyarat, maupun terhadap keberhasilan peserta didik,
2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
peserta didik melalui berbagai sumber,
3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh
pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Langkah-langkah menulis karangan narasi menggunakan metode image
streaming.
a) Siswa mengetahui berbagai jenis menulis karangan. Pada awal pertemuan
siswa terlebih dahulu memperoleh informasi dari guru tentang jenis-jenis
karangan narasi.
b) Menentukan tema karangan lebih dahulu. Tema karangan ditentukan oleh
guru agar karangan narasi yang ditulis oleh siswa seragam.
c) Siswa menutup mata untuk memudahkan konsentrasi.
d) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan
pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk membantu
siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan.
e) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan
bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan.
f) Beberapa siswa membaca karangan narasi ke depan kelas.
Langkah–langkah menulis pengumuman menggunakan metode image
streming.
a) Siswa mengetahui berbagai jenis menulis pengumuman. Pada awal
pertemuan siswa terlebih dahulu memperoleh informasi dari guru
tentang jenis-jenis pengumuman.
b) Menentukan tema pengumuman lebih dahulu. Tema pengumuman
ditentukan oleh guru agar pengumuman yang ditulis oleh siswa seragam.
c) Siswa menutup mata untuk memudahkan konsentrasi.
25
d) Siswa mendengarkan konsep pertanyaan. Tahap ini sebagai tuntunan
pembayangan berupa pertanyaan yang diberikan guru untuk membantu
siswa agar dengan mudah memperoleh suatu bayangan.
e) Siswa menulis hasil imajinasi. Tahap ini siswa mendeskripsikan
bayangan yang diperoleh ke dalam bentuk tulisan.
f) Beberapa siswa membaca pengumuman ke depan kelas.
2.1.4 Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
(Slameto, 2010).
Oemar Hamalik (2006, 30), hasil belajar adalah bila seseorang telah
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi
mengerti.Sedangkan menurut Arif Gunarso dalam Lina (2009: 5),” hasil
belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah
melaksanakan usaha-usaha belajar”.
Hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan
menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan. Menurut Sudjana
(dalam Iskandar 2012:128) hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa
setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data
kuantitatif maupun kualitatif menurut Sudjana.
Setiap guru pasti memiliki keinginan agar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang dibimbingnya. Karena itu guru harus memiliki hubungan
dengan siswa yang dapat terjadi melalui proses belajar mengajar. Setiap
proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil
belajar yang dicapai siswa. Sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan guru
mengajar dan keberhasilan siswa dalam belajar, setiap akhir pelajaran
26
diadakan evaluasi belajar yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan
proses belajar mengajar.
Menurut Sudjana (2009:22) mengemukakan "Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya".
Klasifikasi hasil belajar menurut Bloom dalam Suprijono (2009) secara
garis besar membagi menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif,
dan ranah psikomotoris.
1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual.
2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap.
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditegaskan bahwa salah satu
fungsi dari belajar siswa diantaranya ialah siswa dapat mencapai hasil
belajar yang maksimal sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta
siswa dapat mengatasi berbagai macam kesulitan belajar yang mereka alami.
Aktivitas siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses
belajar mengajar, tanpa adanya aktivitas siswa maka proses belajar mengajar
tidak akan berjalan dengan baik, akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa
rendah. Untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa
digunakan alat penilaian untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan hasil belajar merupakan hasil
akhir yang diperoleh seseorang dari proses kegiatan belajar dari seluruh
kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu
pelajaran untuk mencapai hasil belajar dengan menggunakan alat penilaian
yaitu tes evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai.
27
2.2 Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang metode pembelajaran Image Streaming sebelumnya
sudah dilakukan oleh Fithria (2010) dengan judul Upaya Peningkatan
Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Metode Image
Streaming pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo Tahun Ajaran
2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas). Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan metode pembelajaran Image Streaming dapat meningkatkan
(1) keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo dalam pembelajaran
menulis deskripsi dengan menggunakan metode Image Streaming; (2)
keterampilan menulis deskripsi siswa kelas IV SD Negeri 1 Purwogondo
dengan menggunakan metode Image Streaming. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan: (1) keaktivan siswa selama
pembelajaran menulis deskripsi berlangsung yang ditunjukkan dari adanya
peningkatan jumlah siswa yang aktif dan antusias dalam mengikuti
pembelajaran menulis deskripsi (menjawab konsep pertanyaan, membuat
kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan
deskripsi yang utuh dan berkesinambungan) mengalami peningkatan dari
siklus ke siklus, yaitu 50% pada siklus I, 70% pada siklus II, dan 85% pada
siklus III; dan (2) peningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang sudah mampu menulis
deskripsi dengan baik (dapat merinci detail objek/subjek, mengurutkan detail
sesuai kerangka, menuangkan urutan ide secara tertulis) atau mencapai nilai
62 ke atas mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, yaitu 30% pada siklus
I, 50% pada siklus II, dan 85% pada siklus III atau meningkatnya jumlah
siswa yang mencapai batas ketuntasan dalam menulis deskripsi, yaitu: (a)
siklus I sebesar 30% atau 6 siswa, dan (b) siklus II sebesar 50% atau 10 siswa,
dan (c) siklus III sebanyak 85% atau 17 siswa.
2.3 Kerangka pikir
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 4 SDN Sriwungu belum
terampil dalam menulis. Hal ini dikarenakan siswa kurang antusias dalam
pembelajaran, siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran, siswa cepat jenuh
28
pada saat proses pembelajaran bahasa Indonesia. Selain itu kegiatan
pembelajarannya masih monoton dan membosankan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti merumuskan rencana
pembelajaran yang dapat membuat siswa ikut berperan aktif dalam
pembelajaran. Jika siswa sudah berperan aktif dalam pembelajaran, maka
menulis akan menjadi lebih mudah. Akibatnya keterampilan siswa dalam
menulis akan meningkat. Peneliti menggunakan metode pembelajaran Image
Streaming yang diharapkan mencapai kondisi akhir, yaitu peningkatan
keterampilan guru, aktivitas siswa meningkat dan keterampilan siswa dalam
menulis karangan narasi akan meningkat. Pada akhirnya hasil belajar siswa
dalam menulis akan meningkat.
2.4 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang ada, hipotesis tindakan
pada penelitian ini adalah
1. jika siswa kelas 4 SDN Sriwungu diberi proses pembelajaran melalui
metode pembelajaran Image Streaming, maka keterampilan guru, aktivitas
siswa serta keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi dan
pengumuman serta hasil belajar menulis karangan dan pengumuman akan
meningkat.
2. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan metode
Image Streaming penerapannya harus dilakukan dengan maksimal dan
sebaik-baiknya.