Post on 12-Feb-2018
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 1
Kabupaten Semarang Tahun 2014
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH,
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
A. Gambaran Umum Daerah
1. Aspek Geografis Batas Administrasi
Kabupaten Semarang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah,
terletak pada posisi 110o 14’ 54,75” - 110 o 39’ 3” Bujur Timur dan 7 o 3’ 57” - 7 o 30’ 0”
Lintang Selatan, dengan batas administratif : Sebelah utara berbatasan dengan Kota
Semarang dan Kabupaten Demak. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten
Boyolali dan Kabupaten Magelang. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Kendal dan Kabupaten Temanggung. Di tengah wilayah Kabupaten Semarang terdapat
Kota Salatiga.
a. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,67 Hektar atau sekitar
2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah, secara administratif terdiri dari 19 wilayah
Kecamatan, 208 Desa, dan 27 Kelurahan.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kabupaten Semarang Menurut Kecamatan
NO KECAMATAN LUAS (Ha) %
1 Getasan 6.579,55 6,92
2 Tengaran 4.729,55 4,98
3 Susukan 4.886,60 5,14
4 Kaliwungu 2.995,00 3,15
5 Suruh 6.401,52 6,74
6 Pabelan 4.797,60 5,05
7 Tuntang 5.624,20 5,92
8 Banyubiru 5.441,45 5,73
9 Jambu 5.163,00 5,43
10 Sumowono 5.563,20 5,85
11 Ambarawa 2.822,10 2,97
12 Bandungan 4.823,30 5,08
13 Bawen 4.657,00 4,90
14 Bringin 6.189,10 6,51
15 Bancak 4.384,55 4,61
16 Pringapus 7.834,70 8,25
17 Bergas 4.733,10 4,98
18 Ungaran Barat 3.596,05 3,78
19 Ungaran Timur 3.779,10 4,00
Jumlah 95.020,67 100,00 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 2
Kabupaten Semarang Tahun 2014
b. Topografis
Ketinggian wilayah Kabupaten Semarang berada pada kisaran antara 318
– 1.450 meter di atas permukaan laut (dpl), dengan ketinggian terendah berada di
Desa Candirejo Kecamatan Pringapus dan tertinggi di Desa Batur Kecamatan
Getasan. Berdasarkan tingkat kelandaiannya, wilayah Kabupaten Semarang dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu meliputi wilayah datar (kemiringan
0-2%) sebesar 6.169 Hektar; wilayah bergelombang (kemiringan 2-15%) sebesar
57.659 Hektar; wilayah curam (kemiringan 15-40%) sebesar 21.725 Hektar; dan
wilayah sangat curam (kemiringan >40%) sebesar 9.467,67 Hektar.
c. Daerah Rawan Bencana Alam
Di Kabupaten Semarang terdapat daerah rawan bencana yaitu daerah
yang sering atau berpotensi mengalami bencana alam. Daerah rawan bencana
alam berupa kawasan rawan letusan gunung api, kawasan rawan longsor dan
kawasan rawan banjir.
1) Rawan Letusan Gunung Api
Daerah rawan bencana gunung berapi merupakan daerah yang diperkirakan
akan dilalui luncuran awan panas dan lahar maupun jatuhan material.
Berdasarkan peta bencana gunung api yang dibuat oleh Direktorat Vulkanologi
Bandung, meskipun Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran sudah lama tidak
aktif namun bahaya gunung api masih berpotensi terjadi pada wilayah ini
sehingga daerah yang berada di sekitar puncak Gunung Ungaran sampai
Sumowono, Bandungan, Munding dan Gunung Tungku (sebelah atas
Nyatnyono) merupakan daerah yang diperkirakan terkena luncuran awan
panas, lahar dan jatuhan material. Sedang untuk Gunung Merbabu adalah
mulai puncaknya gunung sampai Desa Batur.
2) Rawan Tanah Longsor
Daerah rawan bencana gerakan tanah atau longsor merupakan wilayah dengan
kondisi permukaan tanah mudah longsor/bergerak karena pada daerah
tersebut terdapat zona tanah bergerak atau wilayah yang kondisi permukaan
tanahnya mudah longsor/bergerak akibat adanya patahan atau pergeseran
batuan induk pembentuk tanah. Di wilayah Kabupaten Semarang penyebaran
kawasan ini tersebar di seluruh kecamatan dengan konsentrasi terutama pada
wilayah Kecamatan Sumowono, Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan
Ungaran Timur, Kecamatan Bergas, Kecamatan Bandungan, Kecamatan Bawen,
Kecamatan Jambu, Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Tuntang, Kecamatan
Ambarawa, Kecamatan Getasan, Kecamatan Bringin, Kecamatan Suruh dan
Kecamatan Susukan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 3
Kabupaten Semarang Tahun 2014
3) Rawan Banjir
Daerah rawan bencana banjir merupakan kawasan yang sering/berpotensi
tinggi mengalami bencana alam berupa banjir atau tempat-tempat yang secara
rutin setiap musim hujan tergenang lebih dari enam jam pada saat hujan turun
dalam keadaan normal. Pada wilayah Kabupaten Semarang, kawasan
perlindungan bahaya banjir terdapat pada dataran sekitar Rawa Pening dan
dataran bagian timur wilayah kabupaten, tepatnya sekitar Desa Boto
Kecamatan Bancak pada daerah aliran Sungai Tuntang. Disamping itu di
beberapa wilayah kota juga berpotensi rawan banjir sebagai akibat dari
berkembangnya permukiman dan menurunnya kualitas lingkungan.
d. Penggunaan Lahan dan Iklim
Dari luas wilayah Kabupaten Semarang sebesar 95.020,67 Ha sampai
dengan tahun 2011 tercatat areal lahan pertanian sawah sebesar 25,24% atau
23.982,83 Ha, lahan pertanian bukan sawah sebesar 38,37% atau 36.457,13 Ha
sedangkan luas lahan bukan pertanian sebesar 36,39% atau 34.580,70 Ha. Luas
lahan sawah sangat tidak merata keterbandingan antar kecamatan. Kecamatan
Suruh, Pabelan, Bringin dan Susukan merupakan kecamatan dengan sawah terluas
rata-rata diatas 2.000 Ha. Kondisi kontradiksi dengan luas lahan sawah di
Kecamatan Getasan yang hanya 26 Ha. Hal ini tentunya berdampak pada produksi
padi yang tidak merata antar kecamatan.
Rata-rata curah hujan di Wilayah Kabupaten Semarang selama tahun
2011 cenderung tinggi. Tercatat rata-rata curah hujannya hanya 2.334 mm dengan
Kecamatan Pringapus dan Bergas sebagai kecamatan bercurah hujan tinggi (3.236
mm) dan Kecamatan Bancak dan Bringin bercurah hujan terendah (1.584 mm).
2. Aspek Demografi
Penduduk Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2012 berdasarkan data
dari BPS Kabupaten Semarang berjumlah 944.277 jiwa dengan 287.306 KK.
Dibandingkan dengan kondisi akhir tahun 2011 yang tercatat sebesar 938.802 jiwa
terdapat penambahan neto sebanyak 5.475 jiwa atau mengalami pertumbuhan
sebesar 0,58%.
Apabila dibandingkan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah
Kabupaten Semarang, dapat diketahui bahwa rata-rata kepadatan penduduk
Kabupaten Semarang tahun 2012 diperkirakan 994 jiwa/km2, naik dari tahun 2011
yang sebesar 988 jiwa/km2. Perkembangan penduduk Kabupaten Semarang selama
kurun waktu tahun 2011 dan 2012 terakhir terlihat pada Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 4
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.2
Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2011 dan 2012
NO URAIAN TAHUN
2011 2012
1 Jumlah penduduk 938.802 944.277
2 Kepala Keluarga 284.018 287.306
3 Penduduk berdasarkan jenis kelamin:
- Laki-laki 462.592 465.467
- Perempuan 476.210 478.810
4 Mutasi Penduduk
- Kelahiran 10.586 10.812
- Kematian 5.694 5.708
- Pindah 10.200 11.125
- Datang 10.346 11.496
5 Kepadatan penduduk (jiwa/km2) 988 994
6 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 0,54 0,58 Sumber: BPS Kabupaten Semarang, 2012
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Semarang dapat diketahui bahwa
pada tahun 2011 penduduk Kabupaten Semarang yang belum/tidak bekerja sebesar
46,55%, sedangkan yang bekerja sekitar 53,45% sebagian besar bekerja pada sektor
pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan (35,89%), berikutnya pada sektor
industri pengolahan (22,26%) serta pada sektor perdagangan, rumah makan dan jasa
akomodasi (16,04%). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.3 dibawah ini:
Tabel 2.3 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Semarang Tahun 2011
NO LAPANGAN USAHA JENIS KELAMIN
(%) LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
A Penduduk Belum/Tidak
Bekerja 185.639 251.292 436.931 46,55%
B Penduduk Bekerja 276.953 224.918 501.871 53,45%
1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan
105.705 74.435 180.140 35,89%
2 Pertambangan dan Penggalian 1.233 174 1.407 0,28%
3 Industri Pengolahan 37.906 73.797 111.703 22,26%
4 Listrik, Gas dan Air Minum 1.285 169 1.454 0,29%
5 Konstruksi/Bangunan 31.656 507 32.163 6,40%
6 Perdagangan, Rumah Makan dan
Jasa Akomodasi 34.915 45.569 80.484 16,04%
7 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi
17.715 516 18.231 3,63%
8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Persewaan dan Jasa Perusahaan
3.049 1.275 4.324 0,86%
9 Jasa Kemasyarakatn, Sosial dan
Peorangan 40.587 27.240 67.827 13,51%
10 Lainnya 2.902 1.236 4.138 0,82%
Jumlah 462.592 476.210 938.802 100%
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 5
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Untuk tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2011
masih tergolong rendah, karena 15,16% penduduk tidak/belum pernah sekolah, tidak
memiliki ijazah Sekolah Dasar sebesar 17,18% dan yang memiliki ijazah setingkat
Sekolah Dasar sebesar 29,63%, setingkat Sekolah Menengah Pertama 17,18%,
setingkat Sekolah Menengah Atas 16,25%, setingkat Akademi/Diploma sebesar 3,81%
dan hanya 0,15% yang mempunyai ijazah Sarjana ke atas. Persentase penduduk
Kabupaten Semarang menurut Ijasah atau STTB yang dimiliki seperti dalam gambar
berikut:
Gambar 2.1
Komposisi Tingkat Pendidikan Penduduk Kabupaten Semarang Tahun 2011
Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012
B. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu Dan Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Dalam memacu perkembangan wilayah dengan berbekal potensi yang
ada di wilayah kabupaten, Pemerintah Kabupaten Semarang tetap berpegang
pada aspek integritas, sinergitas dan kontinuitas di dalam melakukan
pembangunan daerah. Untuk itu pembangunan daerah yang dilaksanakan saat ini
merupakan kelanjutan dari pembangunan yang telah dilaksanakan pada tahun-
tahun sebelumnya dengan upaya terus menggali, mengembangkan dan
melestarikan potensi unggulan daerah yang dimiliki.
Potensi unggulan daerah dapat dilihat dari kontribusi sektoral terhadap
PDRB. Perkembangan kontribusi masing-masing sektor PDRB Kabupaten
Semarang Tahun 2011-2012 ditunjukkan oleh Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 6
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.4
Distribusi PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2012
NO SEKTOR DISTRIBUSI ADHB (%)
2011 2012*)
1 Pertanian 14,81 14,70
2 Pertambangan dan Penggalian 0,13 0,13
3 Industri Pengolahan 42,76 42,48
4 Listrik, Gas dan Air Minum 1,40 1,48
5 Konstruksi/Bangunan 4,03 4,13
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 20,57 20,21
7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,77 2,95
8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4,21 4,28
9 Jasa – jasa 9,32 9,29
TOTAL PDRB 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara
Tabel 2.5 Distribusi PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2012
NO SEKTOR
DISTRIBUSI ADHK 2000 (%)
2011 2012*)
1 Pertanian 12,57 12,46
2 Pertambangan dan Penggalian 0,12 0,11
3 Industri Pengolahan 46,44 46,33
4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,93 0,96
5 Konstruksi/Bangunan 3,84 3,84
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 21,68 21,82
7 Pengangkutan dan Komunikasi 2,18 2,21
8 Lemb.Keu, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,53 3,50
9 Jasa – jasa 8,71 8,75
TOTAL PDRB 100 100
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara
Tabel di atas menunjukkan bahwa sumbangan terbesar masih didominasi
oleh sektor industri pengolahan disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran
serta sektor pertanian.
Kondisi perekonomian Kabupaten Semarang berdasarkan data PDRB
Kabupaten Semarang mengalami fluktuasi, Nilai Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Semarang Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas Dasar Harga
Konstan walaupun belum sesuai dengan yang diharapkan, namun selalu
mengalami pertumbuhan yang positif.
PDRB Kabupaten Semarang pada tahun 2012 menurut data sementara
dari BPS Atas Dasar Harga Berlaku sebesar Rp. 13.805.528.690.000,00 mengalami
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 7
Kabupaten Semarang Tahun 2014
kenaikan sebesar 11,92% dibandingkan tahun 2011 sebesar
Rp. 12.335.447.000.000,00. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000, terjadi
kenaikan sebesar 5,94% dari Rp. 5.877.191.000.000,00 menjadi
Rp. 6.226.260.310.000,00. Secara rinci Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang
Tahun 2011–2012 dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.6
Pertumbuhan PDRB Kabupaten Semarang Kurun Waktu 2011-2012
TAHUN
ADHB ADHK
NILAI (Jutaan)
PERTUMBUHAN (%)
NILAI (Jutaan)
PERTUMBUHAN (%)
2011 12.335.447,00 11,42 5.877.191,00 5,69
2012*) 13.805.528,69 11,92 6.226.260,31 5,94 Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara
Tabel 2.7 Perkembangan PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral
Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2012
NO SEKTOR PDRB ADHB
2011 2012*)
1 Pertanian 1.826.999,00 2.029.057,85
2 Pertambangan dan Penggalian 15.615,00 17.617,91
3 Industri Pengolahan 5.275.114,00 5.914.249,62
4 Listrik, Gas dan Air Minum 172.226,00 204.432,06
5 Konstruksi/Bangunan 497.404,00 569.626,89
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.537.697,00 2.790.311,37
7 Pengangkutan dan Komunikasi 341.116,00 407.497,45
8 Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
519.388,00 590.400,05
9 Jasa – jasa 1.149.888,00 1.282.335,50
TOTAL PDRB 12.335.447,00 13.805.528,69
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, Tahun 2012; *) Angka sementara
Tabel 2.8 Perkembangan PDRB Kabupaten Semarang Menurut Sektoral
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2011-2012
NO SEKTOR PDRB ADHK 2000
2011 2012*)
1 Pertanian 738.896,00 775.693,47
2 Pertambangan dan Penggalian 6.852,00 6.932,01
3 Industri Pengolahan 2.729.084,00 2.884.914,22
4 Listrik, Gas dan Air Minum 54.862,00 60.007,44
5 Konstruksi/Bangunan 225.432,00 239.345,31
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.274.426,00 1.358.852,25
7 Pengangkutan dan Komunikasi 128.240,00 137.883,53
8 Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
207.481,00 218.104,31
9 Jasa – jasa 511.919,00 544.527,76
TOTAL PDRB 5.877.191,00 6.226.260,31
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, Tahun 2012; *) Angka sementara
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 8
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Angka pertumbuhan ekonomi dan inflasi Kabupaten Semarang dalam
kurun waktu 2011-2012 ditunjukkan dalam Tabel berikut:
Tabel 2.9 Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
TAHUN PERTUMBUHAN EKONOMI (%) INFLASI (%)
2011 5,69 3,29
2012 5,94*) 4,56
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012 *) Angka sementara
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perekonomian Kabupaten
Semarang, maka pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Semarang juga
mengalami kenaikan. Pendapatan perkapita Kabupaten Semarang berdasarkan
harga berlaku diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 11,26% yaitu dari
Rp. 13.178.079,00 pada tahun 2011 menjadi Rp. 14.662.586,00 pada tahun 2012.
Sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2000 pendapatan perkapita
mengalami kenaikan sebesar 5,32% yaitu sebesar Rp. 6.278.861,00 pada tahun
2011 menjadi Rp. 6.612.791,00 pada tahun 2012.
PDRB perkapita/pendapatan perkapita Kabupaten Semarang Tahun 2010–
2011 disajikan dalam Tabel berikut:
Tabel 2.10
Pendapatan Perkapita dan Pertumbuhannya Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
TAHUN PENDAPATAN PERKAPITA (RP) PERTUMBUHAN (%)
ADHB ADHK ADHB ADHK
2011 13.178.079,00 6.278.861,00 10,83 11,26
2012*) 14.662.586,00 6.612.791,00 5,14 5,32
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012*) Angka sementara
b. Fokus Kesejahteraan Sosial
1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan parameter yang
secara internasional digunakan untuk mengukur tingkat kualitas manusia.
IPM dihitung berdasarkan 4 (empat) komponen yaitu: angka harapan hidup,
angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran perkapita
disesuaikan. Capaian IPM Kabupaten Semarang selama kurun waktu tahun
2010-2011 seperti terlihat dalam Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 9
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.11
Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Semarang Tahun 2010-2011
NO KOMPONEN TAHUN
2010 2011
1 Angka harapan hidup (tahun) 72,47 72,54
2 Angka melek huruf (persen) 93,62 93,67
3 Rata-rata lama sekolah (tahun) 7,75 7,87
4 Pengeluaran perkapita disesuaikan 634,97 637,76
IPM Kab. Semarang 74,10 74,45
IPM Prov. Jawa Tengah 72,49 72,94
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2011
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa capaian IPM Kabupaten
Semarang dari tahun 2010-2011 selalu naik dan di atas rata-rata IPM
Provinsi Jawa Tengah.
Apabila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota disekitar yang
berbatasan dengan Kabupaten Semarang sebagaimana terlihat dalam Tabel
berikut:
Tabel 2.12 IPM Kabupaten Semarang dan Daerah Sekitarnya
Tahun 2010 dan 2011
NO KABUPATEN/KOTA
2010 2011 PERTUMBUHAN
2010-2011
IPM PERINGKAT
PROV. IPM
PERINGKAT PROV.
1 Kota Semarang 77,11 2 77,42 2 0,31
2 Kota Salatiga 76,53 4 76,83 4 0,30
3 Kabupaten Temanggung
74,11 6 74,47 6 0,36
4 Kabupaten
Semarang
74,10 7 74,45 7 0,35
5 Kabupaten Demak 72,58 16 73,09 15 0,51
6 Kabupaten Grobogan 70,83 26 71,27 26 0,44
7 Kabupaten Boyolali 70,72 27 71,25 28 0,53
8 Kabupaten Kendal 70,41 32 70,85 31 0,44
IPM Prov. Jawa Tengah
72,49 14 72,94 14 0,45
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012
Bila dibandingkan dengan IPM daerah sekitarnya, maka Kabupaten
Semarang masih di bawah Kota Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten
Temanggung, namun jauh diatas Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan,
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Kendal. Dalam kurun waktu 2010-2011,
kenaikan IPM Kabupaten Semarang sebesar 0,35 poin, sementara tingkat
Provinsi Jawa Tengah meningkat sebesar 0,45 poin. Kota Salatiga dan Kota
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 10
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Semarang mengalami kenaikan dibawah Kabupaten Semarang, sementara
Kabupaten/Kota sekitar yang lain masih di atas Kabupaten Semarang.
2) Penduduk Miskin dan Pengangguran
Konsep kemiskinan yang sering digunakan adalah kemiskinan absolut
dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut adalah suatu kondisi dimana
tingkat pendapatan seseorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan
(Specker, 2005). Kemiskinan relatif pada dasarnya menunjuk pada
perbedaan relatif tingkat kesejahteraan antar kelompok masyarakat. Mereka
yang berada di lapis terbawah dalam derajat kemiskinan suatu masyarakat
digolongkan sebagai penduduk miskin. Kemiskinan relatif memahami
kemiskinan dari dimensi ketimpangan antar kelompok penduduk.
Kabupaten Semarang menggunakan 2 (dua) pendekatan pendataan
untuk mengetahui kondisi kemiskinan, yaitu:
a) Data Persentase Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin dihitung berdasarkan pada hasil
Susenas tahun 2011, dimana angka yang diperoleh adalah angka makro.
Penentuan penduduk miskin dihitung berdasarkan pemenuhan
kebutuhan pangan yang setara dengan pemenuhan 2100 kkal perkapita
per hari. Berdasarkan kriteria tersebut, selama kurun waktu tahun 2010-
2011 terjadi penurunan angka dari 10,50% menjadi 10,30%. Dibanding
angka Nasional dan angka Provinsi Jawa Tengah, persentase penduduk
miskin Kabupaten Semarang relatif lebih rendah, seperti ditunjukkan
pada Tabel 2.13 dan Gambar 2.2
Tabel 2.13 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Semarang
Tahun 2010-2011
NO TINGKAT 2010 2011
1 Nasional 13,33 12,89
2 Provinsi Jawa Tengah 16,56 16,21
3 Kabupaten Semarang 10,50 10,30
Sumber : BPS Kabupaten Semarang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 11
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Gambar 2.2
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Semarang Tahun 2010 - 2011
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
2010 2011
13,33 12,89
16,56 16,21
10,50 10,30
Nasional Provinsi Jawa Tengah Kabupaten Semarang
Sumber : BPS Kabupaten Semarang
b) Jumlah Rumah Tangga Miskin.
Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Semarang didasarkan
pada data PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) Tahun 2011,
dengan kriteria sebagai berikut:
(1) Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati masih
sewa atau bukan milik sendiri;
(2) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m² per orang;
(3) Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/
kayu murahan;
(4) Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu
berkualitas rendah/tembok tanpa diplester;
(5) Jenis atap tempat tinggal terbuat dari ijuk/rumbia/seng dan
kondisi atap berkualitas jelek/rendah;
(6) Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/
sungai/air hujan;
(7) Cara memperoleh air minum yang masih mengambil dari sumur/
mata air tidak terlindung/sungai/air hujan;
(8) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik;
(9) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/
minyak tanah;
(10) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan
rumah tangga lain;
(11) Tempat pembuangan akhir tinja yang masih menggunakan sungai/
danau/laut/lubang tanah/kebun;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 12
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(12) Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai
Rp. 500.000,00 seperti sepeda motor (kredit/non kredit), emas,
ternak, kapal motor atau barang modal lainnya;
(13) Menjadi peserta program beras untuk orang miskin (Raskin).
Jumlah Rumah Tangga Miskin Kabupaten Semarang sebagaimana
Tabel dibawah ini:
Tabel 2.14 Jumlah Rumah Tangga Miskin Menurut Kecamatan
Kabupaten Semarang Tahun 2008 dan Tahun 2011
KECAMATAN
JUMLAH RUMAH TANGGA ANGGOTA RTS/ INDIVIDU
KELOMPOK 1 KELOMPOK 2 KELOMPOK 3 TOTAL
2008 2011 2008 2011 2008 2011 2008 2011 2008 2011
GETASAN 1.298 1.205 2.050 1.196 1.185 1.288 4.533 3.689 15.141 13.947
TENGARAN 845 1.498 1.764 1.248 1.832 1.354 4.441 4.100 14.117 16.249
SUSUKAN 748 1.695 1.312 1.135 1.536 963 3.596 3.793 11.309 12.785
KALIWUNGU 290 1.054 930 619 1.390 638 2.610 2.311 7.590 8.012
SURUH 1.068 2.587 2.372 1.877 2.477 1.697 5.917 6.161 17.925 22.758
PABELAN 983 1.475 1.877 1.234 1.379 1.265 4.239 3.974 12.618 14.195
TUNTANG 901 1.217 1.863 1.147 1.837 1.333 4.601 3.697 14.793 15.228
BANYUBIRU 770 1.151 1.570 986 1.451 862 3.791 2.999 12.087 11.114
JAMBU 313 628 980 775 1.251 876 2.544 2.279 7.951 8.401
SUMOWONO 688 957 933 740 545 642 2.166 2.339 7.495 9.161
AMBARAWA 335 601 849 510 1.267 626 2.451 1.737 7.973 7.242
BANDUNGAN 774 691 1.083 724 757 737 2.614 2.152 9.151 8.991
BAWEN 574 895 1.461 819 1.257 879 3.292 2.593 9.854 10.524
BRINGIN 874 1.545 1.961 1.473 2.126 1.306 4.961 4.324 15.160 15.013
BANCAK 767 1.063 1.292 745 715 713 2.774 2.521 8.539 8.574
PRINGAPUS 450 1.494 1.390 1.253 1.977 1.151 3.817 3.898 11.320 15.724
BERGAS 405 752 1.187 732 1.989 794 3.581 2.278 11.237 9.393
UNGARAN BARAT
263 425 767 408 1.114 516 2.144 1.349 6.699 5.834
UNGARAN TIMUR
328 948 993 905 1.407 885 2.728 2.738 7.740 10.038
JUMLAH 12.674 21.881 26.634 18.526 27.492 18.525 66.800 58.932 208.699 223.183
Sumber : Bappeda Kabupaten Semarang, 2012
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Semarang pada
tahun 2011 sebesar 6,21% sedangkan tahun 2012 sebesar 4,88%.
Dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011 tingkat
pengangguran terbuka sebesar 5,93% dan tahun 2012 sebesar 5,63%.
Sedangkan ditingkat Nasional, TPT tahun 2011 sebesar 6,56% dan pada
tahun 2012 sebesar 6,14%. Hal ini menunjukkan bahwa secara persentase
TPT di Kabupaten Semarang mengalami penurunan sebesar 1,24%.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 13
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.15
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO TINGKAT 2011 2012
1 Nasional 6,56 6,14
2 Provinsi Jawa Tengah 5,93 5,63
3 Kabupaten Semarang 6,12 4,88
Sumber : BPS Kabupaten Semarang, 2012
c. Fokus Seni, Budaya dan Olahraga
Perkembangan seni, budaya dan olahraga pada tahun 2011-2012 dalam
rangka mengukur aspek kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Semarang dapat
ditunjukkan Tabel berikut:
Tabel 2.16
Capaian Urusan Kebudayaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011 TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah Grup Kesenian Group 1.152 1.127 1.583 140,46
2 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali 4 10 5 50,00
3 Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya
Buah 5 5 5 100,00
4 Benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan Lokasi 35 34 79 232,35
Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012
1) Jumlah grup kesenian tahun 2012 sebanyak 1.583 grup, meningkat 431 grup
jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 1.152 grup. Jumlah grup
kesenian selain mengalami peningkatan, juga telah melampaui target dalam
RPJMD yakni sebanyak 1.127 grup atau 140,46%.
2) Pada tahun 2012 telah dilaksanakan festival seni budaya berupa kirab budaya
dan pengiriman kelompok seni untuk mengikuti festival seni budaya yang
diselenggarakan oleh Provinsi Jawa Tengah, yakni:
Parade seni Jateng di Simpang Lima berupa Prajuritan Desa Takelan
Getasan “Manggala Tamtama Mudha”,
Pentas seni Maerokoco/PRPP Jateng berupa Kuda Lumping Setyo Budi
Utomo Desa Karanganyar Tuntang,
Parade seni di Taman Budaya Jateng berupa Tari Topeng Ireng Kopeng
Getasan,
Pentas seni di Taman Budaya Jateng Surakarta berupa Puspita Rinonce
Ambarawa tarian sekar ayu,
Pentas seni dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Klaten berupa Prajuritan
ujung-ujung Baok Pabelan “Langen Krido Turonggo”,
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 14
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Parade seni di Daerah Istimewa Yogyakarta berupa Tari Topeng Gecul
Kopeng ke Getasan.
3) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya yang difasilitasi oleh Pemerintah
Kabupaten Semarang, berupa bantuan hibah peralatan dan pentas kepada
kelompok seni dan organisasi kemasyarakatan yang mempunyai kegiatan
dibidang seni dan budaya.
4) Pemerintah Kabupaten Semarang telah memfasilitasi perkembangan
keragaman budaya antara lain dengan menyelenggarakan pameran seni lukis
dan seni kriya.
5) Meningkatnya jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan tahun 2012 sebanyak 79 lokasi melebihi target yang ditentukan
sebanyak 34 lokasi atau 232,35%.
6) Dalam rangka memperkenalkan dan sekaligus memasyarakatkan Benda Cagar
Budaya (BCB) Pemerintah Daerah tahun 2012 telah menyelenggarakan
pameran BCB di Candi Gedongsongo.
Capaian indikator kinerja urusan Pemuda dan Olahraga tahun 2012 rata-
rata sebesar 200,83%, tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa
outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan
program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya seperti yang terlihat
dalam Tabel berikut:
Tabel 2.17 Capaian Urusan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Organisasi Pemuda Buah 25 16 27 168,75
2 Organisasi Olahraga Buah 168 100 174 174,00
3 Kegiatan Kepemudaan Keg 15 11 36 327,27
Lokasi 20 12 52 433,33
Orang 390 280 806 287,86
4 Jumlah Kegiatan Olahraga Cabang 40 30 28 93,33
5 Jumlah Klub Olahraga Buah 250 800 225 28,13
6 Jumlah Gedung Olahraga Buah 1 1 1 100,00 Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012
1) Meningkatnya Organisasi Kepemudaan
Organisasi kepemudaan yang terdaftar di Kabupaten Semarang tahun
2012 sebanyak 27 organisasi, bertambah 12 organisasi dibandingkan tahun
2011 yang hanya berjumlah 15 organisasi.
Selain itu, terdapat juga Kelompok Usaha Pemuda Produktif sebanyak 27
kelompok, mengalami peningkatan sebesar 180% jika dibandingkan dengan
tahun 2011 sebanyak 15 kelompok.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 15
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Dengan semakin meningkatnya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini
diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi
muda untuk dapat bersaing dalam perekonomian secara global, selain itu juga
dapat mengurangi tingkat pengangguran.
2) Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan
Kegiatan Kepemudaan tahun 2012 mengalami peningkatan baik dari sisi
jenis, jumlah dan peserta kegiatan yaitu 5 jenis kegiatan dilakukan sebanyak
36 kali di 52 lokasi dengan 806 peserta. Jika dibandingkan tahun 2011, yakni
4 jenis kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 15 kali di 20 lokasi dengan 390
peserta.
Meningkatnya kegiatan kepemudaan, juga didukung adanya bantuan
hibah dari pemerintah daerah kepada organisasi kepemudaan, yaitu: KNPI
dan Kwarcab Pramuka.
3) Meningkatnya Organisasi Olahraga
Jumlah organisasi olahraga di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak
174 buah, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011
sebanyak 168 buah. Meningkatnya organisasi olahraga ini didukung oleh
Sarana Penyelenggaraan Olahraga yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah
berupa bantuan hibah kepada organisasi dan kelompok masyarakat yang
mempunyai kegiatan keolahragaan antara lain: KONI.
4) Meningkatnya Prestasi Olahraga
Peningkatan prestasi olahraga dapat dilihat dari meningkatnya perolehan
medali pada kegiatan-kegiatan olahraga, antara lain: Pekan Olahraga Pelajar
Daerah (POPDA), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Kejuaraan
Daerah (Kejurda), Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan Kejuaraan Internasional.
Jumlah total medali yang diperoleh untuk tahun 2012 sebanyak 163 medali
terdiri dari 61 medali emas, 55 medali perak dan 47 medali perunggu.
Dibandingkan tahun 2011 sebanyak 87 medali.
2. Aspek Pelayanan Umum
a. Fokus Layanan Urusan Wajib
1) Pendidikan
Capaian target indikator sasaran Urusan Pendidikan tercermin dari
terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan
kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan
pembangunan di Urusan Pendidikan dapat dilihat lebih rinci dari indikator
kinerja pelayanan yang telah dicapai ditahun 2012 adalah seperti dalam Tabel
berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 16
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.18
Capaian Urusan Pendidikan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011
2012 %
TARGET REALIASI
1. Angka Partisipasi PAUD % 35,41 36,42 37,13 101,95
2. Angka Partisipasi Murni (APM)
- SD/MI % 95,03 95,05 95,05 100,00
- SMP/MTs % 81,63 81,67 81,70 100,04
- SMA/SMK/MA % 39,35 39,50 40,03 101,34
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
- SD/MI % 105,01 104,91 105,01 100,10
- SMP/MTs % 95,87 95,91 95,88 99,97
- SMA/SMK/MA % 49,23 49,00 51,02 104,12
4. Angka Kelulusan
- SD/MI % 100,00 99,97 100,00 100,03
- SMP/MTs % 99,02 99,50 99,09 99,59
- SMA/SMK/MA % 99,80 99,02 99,83 100,82
5. Angka Putus Sekolah
- SD/MI % 0,11 0,11 0,10 110,00
- SMP/MTs % 0,61 0,58 0,51 113,73
- SMA/SMK/MA % 0,91 0,85 0,91 93,41
6. Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
- SD/MI % 0,73 0,76 0,74 97,37
- SMP/MTs % 0,30 0,30 0,30 100,00
- SMA/SMK/MA % 0,13 0,14 0,13 92,86
7. Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs
% 93,33 91,00 93,30 102,53
8. Angka Melanjutkan dari SMP/ MTs ke SMA/MA/SMK
% 70,42 68,30 76,26 111,65
9. Angka Melek Huruf usia > 15 th % 99,78 99,87 99,86 99,99
10. Guru yang berpendidikan S1/D-IV
- TK/RA, SD/MI % 48,78 43,00 52,67 122,49
- SMP/MTs % 84,95 86,00 87,04 101,21
- SMA/MA/SMK % 92,95 94,00 93,51 99,48
11. Guru bersertifikat pendidik
- SD % 38,33 55,00 43,06 78,29
- SMP % 56,89 60,00 58,84 98,07
- SMA/SMK % 38,33 54,00 38,35 71,02
12. Ruang kelas SD/MI sesuai
standar % 62,80 64,59 95,24 147,45
13. Ruang kelas SMP/MTs sesuai
standar % 79,20 88,90 83,53 93,96
14. Ruang kelas SMA/SMK sesuai standar
% 40,02 38,00 42,75 112,50
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
a) Pemerataan dan akses layanan pendidikan
(1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM) jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTS dan SMA/MA/SMK
sebagaimana Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 17
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.19
Capaian APK dan APM Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
JENJANG
APK (%) APM (%)
CAPAIAN 2011
2012 +
( - )
CAPAIAN 2011
2012 +
( - ) TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %
PAUD 35,41 36,42 37,13 101,95 1,72
SD/MI 105,01 104,91 105,01 100,10 0,00 95,03 95,05 95,05 100,00 0,02
SMP/MTS 95,87 95,91 95,88 99,97 0,01 81,63 81,67 81,70 100,04 0,07
SMA/MA/ SMK 49,23 49,00 51,02 104,12 1,79 39,35 39,50 40,03 101,34 0,68
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
Dari Tabel di atas tampak bahwa terdapat kenaikan APK tahun
2012 pada jenjang PAUD sebesar 37,13 atau 101,95% dari target
sebesar 36,42, jenjang SD/MI sebesar 105,01 atau 100,10% dari
target sebesar 104,91 dan jenjang SMA/MA/SMK sebesar 51,02 atau
104,12% dari target 49,00. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi, sedangkan
untuk jenjang SMP/MTs mengalami penurunan sebesar 95,88 atau
99,97% dari target 95,91 sehingga tingkat kesadaran masyarakat
akan pentingnya pendidikan tinggi masih harus terus ditingkatkan.
Demikian juga untuk APM tahun 2012 mengalami kenaikan
untuk jenjang SMP/MTs sebesar 81,70 atau 100,04% dari target
sebesar 81,67 dan jenjang SMA/MA/SMK sebesar 40,03 atau
101,34% dari target sebesar 39,35. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi.
Sedangkan untuk jenjang SD/MI tidak mengalami kenaikan/
penurunan, sehingga tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan tinggi masih harus terus ditingkatkan.
(2) Menurunnya angka putus sekolah sebagaimana Tabel berikut:
Tabel 2.20 Angka Putus Sekolah
Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
JENJANG CAPAIAN
2011
2012 + ( - )
TARGET REALISASI %
SD/MI 0,11 0,11 0,10 110,10 (0,01)
SMP/MTS 0,61 0,58 0,51 113,70 (0,10)
SMA/MA/SMK 0,91 0,85 0,91 93,41 0,00
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
Berdasarkan Tabel di atas tampak bahwa angka putus sekolah
tahun 2012 mengalami kenaikan pada jenjang SD/MI sebesar 0,10
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 18
Kabupaten Semarang Tahun 2014
atau 110,10% dibandingkan dengan target sebesar 0,11 dan
jenjang SMP/MTs sebesar 0,51 atau 113,70% dari target 0,58 karena
dengan meningkatnya pemberian beasiswa untuk siswa miskin/tidak
mampu serta meningkatnya Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
dalam hitungan unit cost per siswa. Namun pada jenjang
SMA/MA/SMK angka putus sekolah tidak menunjukkan adanya
penurunan sebesar 0,91 atau 93,41% dari target 0,85 dikarenakan
banyaknya tawaran pekerjaan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri
(DUDI) pada tamatan SMP serta masih relatif tingginya biaya
pendidikan pada jenjang SMA/SMK (belum adanya BOS untuk jenjang
pendidikan SMA/SMK). Untuk tahun-tahun mendatang diharapkan
ada BOS untuk jenjang SMA/SMK, sehingga bisa membantu secara
tidak langsung untuk menekan angka putus sekolah.
Secara umum tidak adanya kenaikan angka putus sekolah di
jenjang pendidikan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan semakin
meningkat, disamping didukung oleh adanya kebijakan Pemerintah
Pusat melalui dana BOS untuk jenjang pendidikan SD dan SMP serta
program beasiswa bagi keluarga tidak mampu disemua jenjang
pendidikan.
(3) Kenaikan angka melanjutkan pada tahun 2012 dibandingkan dengan
target yang menandai tercapainya target RPJMD pada angka
melanjutkan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran
masyarakat Kabupaten Semarang akan pentingnya pendidikan.
Kenaikan angka melanjutkan ini dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.21 Angka Melanjutkan Sekolah
Kabupaten Semarang Tahun 2011 – 2012
JENJANG CAPAIAN
2011
2012 + ( - )
TARGET REALISASI %
Dari SD/MI ke SMP/MTs
93,33 91,00 93,30 102,53 (0,03)
Dari SMP/MTS ke
SMA/SMK/MA 70,42 68,30 76,26 111,65 5,84
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
(4) Meningkatnya rasio ketersediaan sekolah yang menunjukkan semakin
meningkatnya pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Semarang.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 19
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.22
Rasio Ketersediaan Sekolah Kabupaten Semarang Tahun 2011 – 2012
JENJANG 2010/2011 2011/2012
% + ( - ) TARGET REALISASI
SD/MI 0,73 0,76 0,74 97,37 (0,01)
SMP/MTS 0,30 0,30 0,30 100,00 (0,10)
SMA/MA/SMK 0,13 0,14 0,13 92,86 0,00
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
Dari Tabel di atas tampak bahwa secara umum rasio
ketersediaan sekolah di Kabupaten Semarang untuk jenjang SD/MI
tidak memenuhi target RPJMD namun naik dibandingkan tahun
sebelumnya, dikarenakan ada 2 sekolah baru yaitu SD Solafide
Ungaran dan SD Ar Rahmah Ambarawa, akan tetapi ada 2 sekolah
yang tutup yaitu SDN Pakis 1 Bringin, SDN Tempuran 1 Bringin.
Untuk jenjang SMP/MTs angka ketersediaan sekolah memenuhi
target RPJMD namun tidak mengalami kenaikan dibandingkan tahun
sebelumnya dikarenakan adanya 1 sekolah baru yaitu MTs Nurul
Huda Banyubiru, dan ada 1 sekolah tutup yaitu SMP Issud Pabelan,
sedangkan untuk jenjang SMA/SMK angka ketersediaan sekolah tidak
mengalami peningkatan dan dibawah target RPJMD dikarenakan
bertambahnya 2 SMK yaitu SMKN Nurul Forqon Susukan dan SMK
Wikrama Susukan belum seimbang dengan kenaikan jumlah
penduduk usai 16-18 tahun. Disamping itu rencana pendirian Unit
Sekolah Baru (USB) SMK baru tidak dapat terlaksana pada tahun
2012 dikarenakan salah satu syarat yaitu kepemilikan yang
bersertifikat Pemda tidak terealisasi sehingga dana pendirian USB
SMK dari pusat tidak terealisasi.
(5) Meningkatnya angka melek huruf sebesar 0,08% dari 99,78% pada
tahun 2011 menjadi 99,86% pada tahun 2012. Sedangkan dari target
RPJMD angka melek huruf ini masih dibawah target sebesar 0,01%
dari target tahun 2012 sebesar 99,87%. Tidak tercapainya target ini
dikarenakan minimnya dana penyelenggaraan kelompok belajar
Keaksaraan Fungsional Dasar pada tahun 2012 sehingga proses
pemberantasan buta aksara kurang optimal.
Dalam rangka menunjang keberhasilan pencapaian indikator
pemerataan dan akses layanan pendidikan, upaya yang telah
dilaksanakan pada tahun 2012 adalah :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 20
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(1) Peningkatan kuantitas dan kualitas sekolah melalui pembangunan
dan rehabilitasi sedang/berat ruang kelas/bangunan sekolah, dengan
presentase ruang kelas sesuai standar dapat dilihat pada gambar 2.3
berikut ini :
Gambar 2.3
Persentase Ruang Kelas Sesuai Standar Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Semarang,2012
(2) Tersalurkannya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada siswa SD
dan SMP dari Pemerintah Provinsi untuk SD/MI 74.816 siswa masing-
masing Rp. 30.000,00 dan SMP/MTs 26.731 siswa masing-masing
Rp. 50.000,00.
(3) Tersalurkannya bantuan beasiswa miskin untuk SD sebanyak 8.580
siswa, untuk siswa SMP sebanyak 3.465 siswa dan untuk siswa
SMA/SMK sebanyak 4.014 siswa dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten Semarang.
b) Peningkatan mutu dan daya saing pendidikan
(1) Meningkatnya angka kelulusan dari tahun 2011 dan nilai ujian
nasional yang secara umum menunjukkan hasil cukup memuaskan,
seperti terlihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.23 Tingkat Kelulusan Kabupaten Semarang
Tahun 2010/2011 dan 2011/2012
NO. JENJANG /INDIKATOR
KINERJA 2010/2011 2011/2012 +/(-)
I. SD/MI/SDLB
1 Tingkat Kelulusan 100% 100% 0,00%
2 Nilai UN 7,60 7,43 (0,17)
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 21
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO. JENJANG /INDIKATOR
KINERJA 2010/2011 2011/2012 +/(-)
II. SMP/MTs/SMPLB
1 Tingkat Kelulusan 99,02% 99,09% 0,07%
2 Nilai UN 6,89 7,35 0,46
III. SMA/MA/SMK/SMALB
1 Tingkat Kelulusan 99,80% 99,83% 0,03
2 Nilai UN 7,45 7,60 0,15
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
Dari data tersebut di atas, tingkat kelulusan menunjukkan
adanya peningkatan pada semua jenjang pendidikan. Sedangkan
untuk nilai UN pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK mengalami
peningkatan, namun pada jenjang SD/MI mengalami penurunan
dikarenakan:
- Kurang optimalnya guru SD/MI/SDLB dalam mengajar di sekolah
dikarenakan selain harus mengajar juga harus melaksanakan
administrasi sekolah.
- Banyak kepala sekolah yang kosong, sehingga sebagian kepala
sekolah harus mengampu lebih dari satu sekolah yang secara tidak
langsung mempengaruhi kualitas pembelajaran di sekolah.
- Tingkat kemampuan siswa berbeda-beda setiap tahunnya.
(2) Secara umum peringkat hasil ujian nasional tingkat Provinsi untuk
tiap jenjang pendidikan mengalami kenaikan kecuali untuk SD/MI dan
SMK, sehingga masih perlu ditingkatkan, sebagaimana Tabel berikut:
Tabel 2.24 Peringkat Hasil Ujian Nasional Tingkat Provinsi
Tahun 2010/2011 dan 2011/2012
JENJANG 2010/2011 2011/2012 NAIK/ (TURUN)
SD/MI 3 7 (4)
SMP/MTS 25 24 1
SMA/MA - Jurusan IPA
- Jurusan IPS
- Jurusan Bahasa
SMK
25 27 25
29
22 18 21
35
3 9 4
(6)
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2012
(3) Sampai dengan tahun 2012 jumlah guru yang telah memenuhi
kualifikasi D4/S1 sebanyak 8.477 guru (73,01%) dan yang telah
sertifikasi sebanyak 4.042 guru TK, SD, SMP, SMA dan SMK
(43,18%). Hal ini menunjukkan terpenuhinya kualifikasi S1/DIV
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 22
Kabupaten Semarang Tahun 2014
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen dan Sertifikasi Guru.
Tabel 2.25 Persentase Guru Berpendidikan D4/S1
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
JENJANG CAPAIAN
2011
2012 % + ( - )
TARGET REALISASI
SD/MI 48,78 43,00 52,67 122,49 3,89
SMP/MTS 84,95 86,00 87,04 101,21 2,09
SMA/MA/SMK 92,95 94,00 93,51 99,48 0,56
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2012
Tabel 2.26 Persentase Guru Bersertifikat Pendidik
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
JENJANG CAPAIAN
2011
2012 % + ( - )
TARGET REALISASI
SD/MI 38,33 55,00 43,06 78,29 4,73
SMP/MTS 56,89 60,00 58,84 98,07 1,95
SMA/MA/SMK 38,33 54,00 38,35 71,02 0,02
Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Semarang, Tahun 2012
Dari dua Tabel di atas secara umum baik guru berkualifikasi
S1/D4 maupun guru bersertifikat pendidik mengalami peningkatan.
Sedangkan jumlah guru bersertifikat pendidik juga menunjukkan
adanya peningkatan, namun belum sesuai dengan target RPJMD. Hal
ini dikarenakan proses sertifikasi tenaga pendidik yang sebelumnya
dengan metode portofolio, apabila tidak lulus baru mengikuti
Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) namun saat ini semua
harus melalui metode PLPG dan didahului dengan tes potensi awal
secara online, sehingga jumlah guru yang lulus sertifikasi tidak bisa
sesuai dengan target.
2) Kesehatan
Capaian target indikator sasaran Urusan Kesehatan tercermin dari
terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menujukkan
keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan
kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan
pembangunan di Urusan Kesehatan dapat dilihat lebih rinci dari indikator
kinerja pelayanan yang telah dicapai ditahun 2012 seperti terlihat dalam Tabel
berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 23
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.27 Capaian Urusan Kesehatan
Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SATUAN
CAPAIAN
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Angka Harapan Hidup*) Tahun 72,54 72,40 72,61 100,92
2 Angka Kematian Bayi Per 1000
KH 13,37 8,11 13,19 61,49
3 Angka Kematian Ibu
Per
100.000 KH
146,24 118,00 78,01 151,26
4 Angka Kematian Balita Per 1000 KH
14,48 5,4 14,47 37,32
5 Persentase balita gizi buruk % 0,12 0,12 0,06 200,00
6 Rasio posyandu per satuan balita
Per 1000 balita
22,28 22,00 22,17 100,77
7 Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
Per 1000
penduduk 0,37 0,38 0,37 97,37
8 Rasio Rumah Sakit per satuan
penduduk
Per 1000
penduduk 0,004 0,004 0,004 100,00
9 Rasio dokter per satuan penduduk
Per 1000 penduduk
0,24 0,21 0,24 114,29
10 Rasio tenaga medis per satuan penduduk
Per 1000 penduduk
0,36 0,28 0,37 132,14
11 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
% 100,00 100,00 100,00 100,00
12 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
% 92,10 93,75 94,33 100,62
13 Cakupan desa/kelurahan
Universal Child Immunization (UCI)
% 73,61 100,00 99,15 99,15
14 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan % 100,00 100,00 100,00 100,00
15 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit TBC BTA
% 43,87 48,00 26,32 54,83
16 Cakupan penemuan dan penanganan penderita
penyakit DBD
% 100,00 100,00 100,00 100,00
17 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
- Jamkesmas %
5.616 6.241 111,13
- Jamkesda %
1.323 888 67,12
18 Cakupan kunjungan bayi % 97,04 91,00 91,86 100,95
19 Cakupan puskesmas % 136,84 136,84 136,84 100,00
20 Cakupan Puskesmas Pembantu
% 28,94 28,94 28,94 100,00
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2012; *) Angka sementara
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 24
Kabupaten Semarang Tahun 2014
a) Kondisi mortalitas
Secara umum angka mortalitas tahun 2012 mengalami penurunan
dibanding dengan tahun 2011, ini dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.28
Capaian Indikator Angka Mortalitas Kabupaten Semarang Tahun 2011 dan 2012
NO INDIKATOR REALISASI
2011
2012
TARGET REALISASI
1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kh
13,37 8,11 13,19
2 Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI)
per 100.000 kh
146,24 118 78,01
3 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 kh
14,48 5,40 14,47
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2012
(1) Angka kematian bayi (0-1 tahun) pada tahun 2012 sebesar 13,19 per
1.000 kelahiran hidup lebih rendah apabila dibandingkan tahun 2011,
sebagaimana terlihat pada Tabel bahwa pada tahun 2011 angka
kematian bayi mencapai 13,37 per 1.000 kelahiran hidup, namun
demikian realisasi 2012 ini belum mencapai target. Hal tersebut
disebabkan oleh jumlah bayi yang meninggal pada tahun 2012
sebanyak 186 bayi, menurun dibanding tahun 2011, dimana pada
tahun 2011 jumlah kematian bayi sebanyak 192 bayi. Dari total 186
kematian bayi, penyebab terbesar karena Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR) yaitu sebesar 33,82%, disusul kasus asfiksia (sesak nafas)
sebanyak 25,26% sedangkan sisanya 40,87% kasus lainnya yaitu
infeksi, aspirasi (tersedak), kongenital (kelainan bawaan), pneumoni
(penyakit paru) dan lain-lain.
Bila dilihat dari umur kematian bayi, terbanyak pada usia 0-7 hari
yaitu sebesar 68,82%, usia 8-28 hari sebesar 6,45% dan usia 29
hari-1 tahun hanya sebesar 24,73%.
Tabel 2.29
Data Kematian Bayi Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO
PENYEBAB
KEMATIAN BAYI
JUMLAH BAYI MENINGGAL BERDASARKAN USIA
KEMATIAN JUMLAH %
PENYEBAB 0-7
HARI
8-28
HARI
29 HARI-
1 TAHUN
1 BBLR 60 3 0 63 33,87
2 Asfiksia 38 0 9 47 25,26
3 Tetanus 0 0 0 0 0
4 Infeksi 9 2 0 11 5,91
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 25
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO PENYEBAB KEMATIAN
BAYI
JUMLAH BAYI MENINGGAL BERDASARKAN USIA
KEMATIAN JUMLAH %
PENYEBAB 0-7
HARI
8-28
HARI
29 HARI-
1 TAHUN
5 Aspirasi 9 2 0 11 5,91
6 Kongenital 8 4 0 12 6,45
7 DBD 0 0 2 2 1,08
8 Pneumonia 0 0 9 9 4,84
9 Diare 0 0 2 2 1,08
10 Lain 4 1 24 29 15,59
Jumlah 128 12 46 186
% Jumlah kematian bayi berdasar usia
68,82 6,45 24,73
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2012
Dari data tersebut terlihat bahwa kasus kematian tertinggi adalah
BBLR pada usia 0-7 hari, sehingga dapat disimpulkan bahwa bayi usia
0-7 hari dengan kondisi BBLR rawan terhadap kematian. Kondisi yang
menyebabkan tingginya angka kematian bayi secara umum antara
lain:
Frekuensi kunjungan ibu hamil K1-K4 masih rendah.
Asupan gizi ibu hamil masih rendah.
Masih kecilnya Persentase bidan desa yang sudah dilatih APN.
(2) Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2012 sebesar 78,01 per
100.000 kelahiran hidup mengalami penurunan dibandingkan tahun
2011, dimana pada tahun 2011 Angka Kematian Ibu sebesar 146,24
per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu hamil/bersalin/
nifas pada tahun 2012 sebanyak 11 orang, menurun dibanding tahun
2011, dimana pada tahun 2011 jumlah kematian ibu hamil/bersalin/
nifas sebanyak 21 orang. Secara umum penyebab kematian ibu
karena faktor usia resiko tinggi. Dari 11 kematian ibu, 6 diantaranya
disebabkan karena perdarahan, 2 orang preeklampsie/eklampsie,
1 orang CRF dan 2 orang penyakit jantung.
(3) Angka kematian balita (umur 0-5 tahun) di tahun 2012 sebesar 14,47
per 1.000 kelahiran hidup, sedikit menurun jika dibandingkan tahun
2011 dimana pada tahun 2011 angka kematian balita sebesar 14,48
per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah balita berumur 1-5 tahun yang
meninggal pada tahun 2012 sebanyak 18 balita, meningkat
dibandiingkan tahun 2011, dimana pada tahun 2011 jumlah balita
meninggal sebanyak 16 balita. Kematian balita antara lain disebabkan
karena diare (1 balita), sedangkan yang lainnya disebabkan oleh
penyakit resiko tinggi dan kecelakaan yaitu : sakit jantung (2 balita),
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 26
Kabupaten Semarang Tahun 2014
gizi buruk (1 balita), tenggelam (1 balita), kejang (1 balita),
kecelakaan (1 balita), tumor otak (1 balita), Haemathomega
enchepalitis (1 balita), kecelakaan lalu-lintas (2 balita), kelainan
aesophagus (1 balita), Leukimia (3 balita), Febris (1 balita), Atresia
bilier (1 balita) dan aspirasi (1 balita).
b) Kondisi morbiditas
Angka morbiditas tahun 2012 dibanding tahun 2011,
sebagaimana ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut :
Tabel 2.30
Capaian Indikator Angka Morbiditas Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO INDIKATOR REALISASI
2011
TARGET
2012
REALISASI
2012
1 Incident Rate DBD per 10.000 penduduk
1,16 < 3 0,96
2 CFR DBD 1,85 0 2,02
3 Cakupan penemuan dan penanganan penderita
DBD
100%
(108 kasus)
100%
(101 kasus)
100%
(101 kasus)
4 Cakupan penemuan penderita TBC BTA (+)
43,87% 48,00% 26,32%
5 Cakupan penanganan HIV/AIDS
100%
(20 HIV /
13 AIDS)
100%
(15 HIV /
16 AIDS)
100%
(15 HIV /
16 AIDS)
6 AFP Rate per 100.000
penduduk < 15 thn 1,79 > 2 4,00
7 Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam
100% 100% 100%
8 Cakupan desa/kelurahan Universal Child
Immunization (UCI)
100% 100% 99,15%
9 Balita Gizi Kurang 3,18% 6% 3,06%
10 Balita Gizi Buruk 0,12% 0,12% 0,06%
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
(1) Jumlah kasus DBD pada tahun 2012 sejumlah 101 kasus menurun
dibanding tahun 2011 yang berjumlah 108 kasus. Penurunan kasus
DBD dipengaruhi faktor iklim dan periodesasi serangan DBD.
Penurunan kasus ini menyebabkan Incidence Rate (IR) menurun
dibanding tahun 2011 dan mencapai target <2 per 10.000 penduduk.
IR DBD tahun 2012 sebesar 0,96 per 10.000 penduduk menurun
dibandingkan tahun 2011 dimana IR DBD-nya sebesar 1,16 per
10.000 penduduk. Berjalannya penegakan diagnosa secara dini juga
mendukung terjadinya penurunan IR DBD.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 27
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(2) Jumlah kematian akibat penyakit DBD di tahun 2012 sebanyak 2
orang, sama dengan tahun 2011 sebanyak 2 orang. Angka Case
Fatality Rate (CFR)/angka kematian DBD tahun 2012 sebesar 1,82%,
angka ini menurun dari tahun 2011 sebesar 1,85%, hal ini
disebabkan karena dengan kasus kematian yang sama sementara
jumlah kasus penyakit meningkat.
(3) Jumlah penderita baru TBC BTA (+) yang ditemukan dan diobati
sebanyak 152 kasus, dengan cakupan Case Detection Rate (CDR)
sebesar 26,32% (data tidak termasuk dari Rumah sakit Paru Avio
Wirawan Salatiga dan BKPM Salatiga). Cakupan penemuan penderita
TBC BTA (+) meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 25,48%.
Persentase kesembuhan penderita TBC BTA (+) tahun 2012 sebesar
83,33%, menurun dibanding tahun 2011, dimana persentase
kesembuhan di tahun 2011 sebesar 89%. Penurunan persentase
kesembuhan disebabkan oleh adanya sistem pengobatan lengkap
tanpa diikuti pemeriksaan dahak (terjadi di rumah sakit). Prosedur
pengobatan TB yang benar adalah pasien dikatakan sudah sembuh
apabila selama proses pengobatan diperiksa dahaknya sebanyak 2
kali dengan hasil negatif.
(4) Jumlah kasus HIV di tahun 2012 sebanyak 15 kasus, menurun jika
dibandingkan dengan tahun 2011, dimana pada tahun 2011 jumlah
kasus HIV sebanyak 20 kasus. Jumlah kasus AIDS di tahun 2012
sebanyak 16 kasus yang berarti mengalami peningkatan dari 13
kasus AIDS di tahun 2011 menjadi 16 kasus di tahun 2012. Seluruh
kasus HIV/AIDS yang terdeteksi mendapatkan pelayanan kesehatan.
(5) Jumlah kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) yang ditemukan pada
tahun 2012 sebanyak 4 kasus, sama dengan tahun 2011, dimana
pada tahun 2011 ditemukan 4 kasus AFP. Berdasarkan hasil
laboratorium, seluruh kasus AFP yang ditemukan pada tahun 2012
negatif (bukan polio). AFP rate tahun 2012 sebesar 1,79 sama
dengan tahun 2011 sebesar 1,79, dimana target AFP rate adalah ≥ 2.
(6) Pada tahun 2012 desa/kelurahan yang mengalami Kejadian Luar
Biasa (KLB) sebanyak 12 desa/kelurahan. Jumlah ini menurun
dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 16 desa/kelurahan
mengalami KLB. Seluruh KLB yang terjadi dapat tertangani < 24 jam.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 28
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.31
Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO JENIS KLB
DESA/KELURAHAN MENGALAMI KLB
JUMLAH KASUS
JUMLAH PENDERITA MENINGGAL
1 AFP Purworejo Kec. Suruh 1 0
Tambakboyo Kec.Ambarawa 1 0
Gentan Kec. Susukan 1 0
Wirogomo Kec. Banyubiru 1 0
2 Keracunan makanan
Sraten Kec.Tuntang 6 0
Regunung Kec. Tuntang 116 0
Wirogomo Kec. Banyubiru 7 0
3 KIPI Tlogo Kec. Tuntang 1 0
Kedungringin Kec. Suruh 1 0
4 Rubella Lanjan Kec. Sumowono 25 0
5 Hepatitis A Boto Kec.Bancak 13 0
Harjosari Kec. Bawen 30 0
Randugunting Kec. Bergas 56 0 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
(7) Pada tahun 2012 belum semua desa/kelurahan di Kabupaten
Semarang yang berjumlah 235 desa/kelurahan mencapai Universal
Child Immunization (UCI), yaitu tercapainya imunisasi dasar secara
lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil , Wanita Usia Subur (WUS)
dan anak sekolah tingkat dasar. Desa/Kelurahan UCI Tahun 2012
adalah 99,15%. Kondisi ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2011 yang mencapai 73,61%, meskipun belum mencapai target yang
diinginkan yaitu 100%. Hal ini disebabkan dari 235 desa masih ada 2
desa yang imunisasi dasarnya tidak mencapai 80%, karena faktor
umur sejumlah bayi belum diperbolehkan mendapatkan imunisasi
dasar.
(8) Dari hasil kegiatan penimbangan serentak yang dilaksanakan pada
bulan Agustus sampai dengan September 2012 sejumlah 66.827
balita diperoleh hasil persentase balita gizi buruk sebesar 0,06% (41
balita). Angka ini lebih kecil dari target yang ditetapkan yaitu 0,12%.
Seluruh balita dengan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan.
Balita dengan gizi kurang sebesar 3,06% (2.047 balita), gizi lebih
sebesar 3,83% (2.560 balita) dan gizi baik sebesar 93,04% (62.174
balita).
(9) Jumlah Posyandu di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak
1.626 Posyandu. Bila dibandingkan dengan rata-rata jumlah balita
dalam 1 tahun sebanyak 74.732 balita diperoleh angka rasio
Posyandu sebesar 22,17 per 1000 balita.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 29
Kabupaten Semarang Tahun 2014
c) Kondisi Sanitasi Lingkungan
Kondisi sanitasi lingkungan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011
digambarkan secara jelas pada Tabel berikut:
Tabel 2.32
Kondisi Sanitasi Lingkungan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO INDIKATOR REALISASI
2011 TARGET
2012 REALISASI
2012
1 Cakupan jamban 84,30% 85,00% 85,72%
2 Cakupan rumah sehat 79,01% 76,00% 77,36%
3 Cakupan sarana air bersih 87,06% 90,00% 88,60%
4 Cakupan pengawasan sanitasi TTU, industri, TPM, TP3
81,81% 84,00% 84,41%
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
(1) Cakupan jamban di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebesar
85,72%, meningkat dibanding tahun 2011, dimana tahun 2011
cakupan jamban sebesar 84,30%. Dengan meningkatnya cakupan
jamban menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk
hidup sehat.
(2) Cakupan rumah sehat tahun 2012 sebesar 77,36%. Secara target
cakupan rumah sehat 2012 bisa terpenuhi, namun apabila
dibandingkan dengan tahun 2011 maka cakupan rumah sehat ini
menurun, dimana cakupan tahun 2011 sebesar 79,01%. Menurunnya
cakupan rumah sehat disebabkan karena:
- Akselerasi pertumbuhan penduduk dengan proporsi pertumbuhan
rumah tidak sejalan.
- Wilayah kerja yang luas tidak sebanding dengan jumlah tenaga
pelaksana pemeriksa yang ada sehingga cakupan pemeriksaan
tidak seperti yang diharapkan.
(3) Cakupan sarana air bersih tahun 2012 sebesar 88,60%. Angka ini
belum memenuhi target 90% walaupun meningkat apabila
dibandingkan cakupan tahun 2011 yaitu sebesar 87,06%. Hal ini
disebabkan karena:
- Sebaran sarana air bersih di Kabupaten Semarang belum merata.
- Masih banyak daerah-daerah karena letak geografis yang sulit
meningkatkan cakupan air bersihnya (Kecamatan Suruh, Bancak,
Bringin dan Susukan).
(4) Cakupan pengawasan sanitasi Tempat Tempat Umum (TTU), industri,
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat Penyimpanan dan
Pengelolaan Pestisida (TP3) tahun 2012 sebesar 84,41% meningkat
dibanding tahun 2011 sebesar 81,81%.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 30
Kabupaten Semarang Tahun 2014
d) Kondisi pelayanan kesehatan
Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di Kabupaten
Semarang pemerintah daerah selalu berupaya untuk mengembangkan
sarana pelayanan kesehatan, baik dari segi kuantitas maupun
pengembangan kualitas pelayanan agar tercipta pelayanan prima di setiap
institusi pelayanan kesehatan.
Tabel 2.33 Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO INDIKATOR REALISASI
2011
2012
TARGET REALISASI
1 Rasio Posyandu per 1000 balita 22,28 22,00 22,17
2 Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per 1000 penduduk
0,37 0,38 0,18
3 Rasio Rumah Sakit per 1000
penduduk
0,004 0,004 0,004
4 Rasio dokter per 1000 penduduk 0,19 0,20 0,24
5 Rasio tenaga medis per 1000 penduduk (dokter umum, dokter
spesialis dan dokter gigi)
0,36 0,28 0,37
6 Cakupan komplikasi kebidanan
yang ditangani
100,00 100,00 100,00
7 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
92,10 93,75 94,33
8 Cakupan desa/kelurahan
Universal Child Immunization (UCI)
73,61 100,00 99,15
9 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100,00 100,00 100,00
10 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
TBC BTA
25,48 40,00 43,87
11 Cakupan penemuan dan
penanganan penderita penyakit DBD
100,00 100,00 100,00
12 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin (RS)
- Jamkesmas 5.616 6.241
- Jamkesda 1.323 888
- Rawat Jalan (pasien) 61.369 64.891 120.699
- Rawat Inap (pasien) 55.394 59.579 87.041
13 Cakupan kunjungan bayi 97,04 91,00 91,86
14 Cakupan Puskesmas (Rasio Puskesmas per Kecamatan)
136,84 136,84 136,84
15 Cakupan Puskesmas pembantu (Rasio Puskesmas Pembantu per Desa)
28,94 28,94 28,94
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
(1) Pada tahun 2012 di Kabupaten Semarang terdapat 4 unit rumah
sakit, yang terdiri dari 2 rumah sakit pemerintah yaitu RSUD Ungaran
dan RSUD Ambarawa, dan 2 rumah sakit swasta yaitu RS Bina kasih
dan RS Ken Saras. Rasio rumah sakit di Kabupaten Semarang sebesar
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 31
Kabupaten Semarang Tahun 2014
0,004 per 1.000 penduduk. Jumlah puskesmas tahun 2012 di
Kabupaten Semarang sebanyak 26 puskesmas yang tersebar di 19
kecamatan, dengan jumlah puskesmas perawatan sebanyak 12
puskesmas dan non perawatan sebanyak 14 puskesmas. Puskesmas
pembantu sebanyak 68 unit, Pos Kesehatan Desa (PKD) sebanyak
152 unit, polindes sebanyak 25 unit, Rumah Bersalin (RB) sebanyak
11 unit dan Balai Pengobatan (BP) sebanyak 67 unit.
(2) Total jumlah puskesmas, poliklinik, pustu, PKD, polindes, BP dan RB
sebanyak 349 unit, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk
sebanyak 944.277 jiwa diperoleh angka rasio sebesar 0,37 per 1.000
penduduk atau 3,7 per 10.000 penduduk. Cakupan puskesmas
sebesar 136,84% dan cakupan pustu sebesar 28,94%.
(3) Cakupan rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Semarang
menunjukkan trend penurunan dari tahun 2011 sebesar 29,59%
menjadi 26,58% di tahun 2012 dan persentase cakupan rawat jalan
di Kabupaten Semarang di tahun 2012 sudah di atas target nasional
sebesar 15%. Trend penurunan ini menunjukkan status kesehatan
masyarakat yang semakin baik yang mana hal ini disebabkan
keberhasilan dalam upaya peneguhan fungsi puskesmas sebagai
pusat pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar masyarakat
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri
dan masyarakat untuk hidup sehat dapat berjalan dengan baik.
Fungsi ini dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui kegiatan promosi
dan pencegahan, misalnya penyuluhan, sosialisasi program dan lain-
lain.
(4) Cakupan rawat inap di Puskesmas rawat inap Kabupaten Semarang
menunjukkan tren penurunan dari tahun 2011 sebesar 0,65%
menjadi 0,62% di tahun 2012. Namun demikian cakupan yang
dicapai belum bisa memenuhi target sebesar 1,5%. Hal ini
disebabkan karena sebagian besar masyarakat yang sakit dan harus
dirawat inap lebih memilih dirawat inap di rumah sakit khususnya
rumah sakit milik pemerintah dengan alasan antara lain pelayanan
yang diberikan lebih lengkap, disamping itu adanya kebijakan
Pemerintah Daerah Kabupaten Semarang dimana masyarakat
Kabupaten Semarang yang dirawat di kelas tiga tidak dikenakan
biaya.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 32
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(5) Jumlah kunjungan peserta Jamkesmas di Puskesmas (pelayanan
kesehatan strata 1) sebanyak 72.235 kunjungan atau sekitar 34,55%.
Jumlah kunjungan menurun dibanding tahun 2011, dimana tahun
2011 jumlah kunjungan sebanyak 82.732 atau sekitar 39,69%.
(6) Pelayanan kesehatan pasien miskin melalui kegiatan Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda) tahun 2012 telah melayani sebanyak
4.078 pasien, menurun dibandingkan tahun 2011 dimana pada tahun
2011 pasien yang dilayani Jamkesda sebanyak 4.768 pasien.
(7) Selain UPTD Puskesmas, Dinas Kesehatan memiliki UPTD
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) yang melaksanakan
pelayanan pemeriksaan sampel bakteriologi lingkungan, parasitologi
lingkungan, kimia lingkungan dan sampel klinis. Kinerja UPTD
Labkesda pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.34 Kinerja UPTD Labkesda
Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO JENIS
PEMERIKSAAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
KONDISI 2011
TARGET 2012
REALISASI 2012
1 Pemeriksaan
Bakteriologi Lingkungan
a. Jumlah sampel MPN
coliform dan atau E Coli air yang diperiksa
sampel 508 274 902
b. Jumlah sampel MPN coliform dan atau E
Coli makanan yang diperiksa
sampel 75 180 32
2 Pemeriksaan Parasitologi Lingkungan
Jumlah sampel tanah yang diperiksa
sampel 0 1 0
3 Pemeriksaan
Kimia Lingkungan
a. Jumlah sampel air
yang diperiksa
sampel 264 100 605
b. Jumlah parameter yang diperiksa
Parameter 2181 300 2667
4
Pemeriksaan klinis
a. Jumlah pasien per tahun
orang 869 460 612
b. Jumlah sampel klinis yang diperiksa
sampel 900 550 622
c. Jumlah parameter yang diperiksa
Parameter 3.492 1350 1284
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, Tahun 2012
Dari 8 indikator kinerja Labkesda, target yang tidak tercapai adalah
jumlah pemeriksaan sampel tanah, karena UPTD Labkesda tidak
mempunyai program khusus yang secara aktif melakukan
pengambilan dan pemeriksaan sampel tanah, program yang ada
biasanya kerja sama dengan Dinas Kesehatan atau instansi lain.
Selain itu, target sampel makanan yang ditargetkan 180 sampel
hanya tercapai 32 sampel, hal ini dikarenakan ijin laik sehat yang
merupakan penyumbang utama pemeriksaan sudah tidak lagi
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 33
Kabupaten Semarang Tahun 2014
ditargetkan pendapatannya sehingga mempengaruhi jumlah
pemeriksaan sampel makanan.
e) Kinerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Semarang yang diselenggarakan oleh RSUD Ungaran dan RSUD
Ambarawa dapat dilihat pada Tabel capaian indikator pelayanan Rumah
Sakit berikut:
Tabel 2.35 Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URUSAN, INDIKATOR
KINERJA SAT.
CAPAIAN 2011 REALISASI 2012
RSU UNG RSU AMB RSU UNG RSU AMB
1 BOR (Bed Occupation Rate) % 71,30 60,01 72,90 72,30
2 LOS (Lenght of Stay) hari 4,00 5,30 4,60 5,00
3 TOI (Turn Over Internal) hari 1,50 3,00 1,40 1,80
4 BTO (Bed Turn Over) kali 69,50 51,20 72,50 56,20
5 GDR (Gross Death Rate) ‰ 22,80 35,56 23,40 43,01
6 NDR (Net Death Rate) ‰ 11,70 16,60 15,00 20,56
Sumber: RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa, Tahun 2012
(1) Dari Tabel 2.35 dapat dilihat angka tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit/Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Ungaran mencapai
72,90% meningkat dibandingkan tahun 2011, BOR dikatakan baik
jika realisasinya 75%-85%, walaupun kondisi ideal standar nasional
85%, demikian juga di RSUD Ambarawa dengan kondisi BOR 72,3%
yang menunjukkan baik.
(2) Rata-rata lama perawatan pasien (Length of Stay) RSUD Ungaran
mencapai 4,6 hari pada tahun 2012 lebih lama 0,6 hari dibanding
tahun 2011, sedangkan di RSUD Ambarawa lebih lama lagi yaitu 5
hari. Hal ini menunjukan bahwa pelayanan rumah sakit terhadap
pasien cukup memadai, karena sesuai dengan standar nasional lama
perawatan 3-6 hari.
(3) Pada tahun 2012 rata-rata tempat tidur dalam kondisi tidak terisi ke
kondisi terisi berikutnya (Turn Over Interval) di RSUD Ungaran
mencapai 1,4 hari menurun sedikit yaitu 0,1 hari dibandingkan tahun
2011 mencapai 1,5 hari, sedangkan di RSUD Ambarawa terjadi
penurunan 1,2 hari yaitu dari 3 hari pada tahun 2011 menjadi 1,8
hari pada tahun 2012. Hal ini memperlihatkan kondisi pelayanan
kamar pada pasien sudah mencapai ideal yaitu sesuai standar
Kementerian Kesehatan 6 jam sampai dengan 3 hari.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 34
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(4) Frekuensi pemakaian (Bed Turn Over) tahun 2012 RSUD Ungaran
mencapai 72,50 kali pertahun atau meningkat 3 dari tahun 2011 yang
mencapai 69,50 kali per tahun, sedangkan di RSUD Ambarawa juga
turun dari 61,76 kali pada tahun 2011 menjadi 56,02 kali pada tahun
2012, namun kondisi pelayanan pemakaian tempat tersebut masih
sesuai standar nasional yaitu 75 kali per tahun.
(5) Angka kematian kasar (Gross Death Rate) merupakan angka
kematian seluruh pasien dibanding pasien keluar hidup dan mati di
RSUD Ungaran pada tahun 2012 mencapai 23,40‰ pasien
meningkat 0,60‰ dari 22,80‰ pasien pada tahun 2011. Sedangkan
untuk RSUD Ambarawa pada tahun 2012 naik dari 33,56‰ menjadi
43,01‰.
(6) Angka kematian bersih (Net Death Rate) yang menunjukkan angka
kematian pasien ketika dirawat di rumah sakit lebih dari 48 jam untuk
RSUD Ungaran pada tahun 2012 mencapai 15,00‰ pasien,
mengalami kenaikan/penurunan sebesar 3,30‰ pasien dari tahun
2011 yang menunjuk angka 11,70‰ pasien, sedangkan di RSUD
Ambarawa juga mengalami kenaikan dari 16,60‰ pada tahun 2011
menjadi 20,56‰ pada tahun 2012.
3) Pekerjaan Umum
Keberhasilan pembangunan bidang ekonomi pada urusan Pekerjaan
Umum tidak terlepas dari adanya dukungan infrastruktur berupa sarana dan
prasarana fasilitas Jalan/Jembatan dan Jaringan Irigasi. Kondisi sarana
prasarana di Kabupaten Semarang yang menjadi tugas pokok dan fungsi
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang adalah sebagai berikut:
a) Prasarana Jalan
Berdasarkan status pengelolaannya di Kabupaten Semarang terdapat
sepanjang 47,55 km jalan nasional, sepanjang 82,51 km jalan provinsi,
dan sepanjang 733,62 km jalan kabupaten (560,12 km jalan kabupaten
non perkotaan dan 173,10 km jalan perkotaan) serta sepanjang 715,00
km jalan perdesan (poros desa), sebagaimana Tabel berikut:
Tabel 2.36
Status dan Panjang Jalan di Kabupaten Semarang
NO STATUS JALAN PANJANG (KM)
1 Jalan Nasional 47,55
2 Jalan Provinsi 82,51
3 Jalan Kabupaten Terdiri Dari: 733,62
- Jalan Perkotaan (Ungaran, Bergas, Ambarawa) = 144 Ruas 172,50
- Jalan Non Perkotaan - 102 Ruas 560,12
4 Jalan Poros Desa 715
Jumlah Total 1.578,68 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 35
Kabupaten Semarang Tahun 2014
b) Prasarana Jembatan
Pada tahun 2012 prasarana jembatan di Kabupaten Semarang yang
menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum adalah 342 buah jembatan
dengan panjang total 2.721,5 meter, terjadi peningkatan dibandingkan
tahun 2011 yaitu 337 buah dengan panjang total 2.629,5 meter. Dengan
rincian sebagaimana Tabel berikut:
Tabel 2.37 Jenis, Jumlah dan Panjang Jembatan
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS JEMBATAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
JUMLAH
(BUAH)
PANJANG
(M)
JUMLAH
(BUAH)
PANJANG
(M)
1 Jembatan Beton 280 1.822,5 285 1.914,5
2 Jembatan Besi 51 780 51 780
3 Jembatan Kayu 6 27 6 27
Jumlah Total 337 2.629,5 342 2.721,5
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012
c) Prasarana Irigasi
Prasarana irigasi berupa bendung, bangunan air dan saluran. Pada
tahun 2012, saluran irigasi terbagi dalam saluran irigasi teknis sepanjang
200.660 meter, saluran irigasi semi teknis sepanjang 427.410 meter dan
saluran irigasi sederhana sepanjang mencapai 255.465 meter. Sementara
prasarana bendung seluruhnya berjumlah 439 buah. Areal sawah irigasi di
Kabupaten Semarang adalah 33.077 Ha yang tersebar pada 680 Daerah
Irigasi (DI), sebagaimana disajikan pada Tabel berikut:
Tabel 2.38 Jenis dan Jumlah Jaringan Irigasi, Panjang Saluran
dan Areal Sawah Irigasi Di Kabupaten Semarang
JARINGAN
IRIGASI
TAHUN 2011 TAHUN 2012
JUMLAH
DI
PANJANG SALURAN
(M)
AREAL LUAS SAWAH
IRIGASI (HA)
JUMLAH
DI
PANJANG SALURAN
(M)
AREAL LUAS SAWAH
IRIGASI (HA)
Teknis 37 200.660 10.762 37 200.660 10.740
Semi Teknis 427 446.785 16.956 403 427.410 15.820
Sederhana 248 261.765 6.743 240 255.465 6.517
Jumlah 712 908.210 34.461 680 883.535 33.077
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012
Capaian target indikator sasaran Urusan Pekerjaan Umum tercermin
dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan
kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Kinerja Urusan
Pekerjaan Umum yang dicapai ditahun 2012 adalah sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 36
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.39
Capaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
% 32,87 45,00 49,38 109,73
2 Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik
% 26,38 56,05 26,71 47,65
3 Jalan penghubung dari ibukota
kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4)
% 54,70 60,00 100,00 166,67
4 Panjang jalan kabupaten dalam
kondisi baik (kecepatan kend> 40 km/jam)
% 35,74 60,00 49,38 82,30
5 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran pembuangan air (lebar> 1,5 m)
% 22,49 19,00 23,00 1,21
6 Drainase dalam kondisi
baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
% 53,61 61,00 61,00 100,00
7 Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik
% 35,81 50,69 39,94 78,79
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012
(1) Proporsi panjang jalan dalam kondisi baik mencapai 49,38% atau
109,73% di atas target 45,00% dan mengalami kenaikan jika
dibandingkan capaian tahun 2011 sebesar 32,87%.
Kondisi Jalan Kabupaten pada Akhir tahun 2012 seperti dalam Tabel
berikut:
Tabel 2.40
Kondisi Jalan di Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO KONDISI TARGET
(KM)
REALISASI
(KM) %
1 Baik 459,286 362,23 49,38
2 Sedang 118,204 262,85 35,83
3 Rusak 156,13 108,54 14,39
Jumlah 733,62 733,62 100,00 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012
(2) Rasio jaringan irigasi dalam kondisi baik mencapai 26,71% atau
47,65% di bawah target sebesar 56,05% dan jika dibandingkan
tahun lalu mengalami sedikit peningkatan dari capaian sebesar
26,38%.
(3) Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (minimal dilalui roda 4) mencapai 100,00% atau 166,67%
melebihi target sebesar 60,00%, dan meningkat jika dibandingkan
dengan tahun lalu dari capaian sebesar 54,70%.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 37
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(4) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kendaraan
>40) mencapai 49,38% atau di bawah target sebesar 60,00% namun
meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 35,74%.
(5) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran
pembuangan air (lebar>1,5m) mencapai 23% di atas target sebesar
19% dan meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu dari
capaian sebesar 22,49%.
(6) Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat
mencapai 61% sesuai target dan meningkat dari capaian tahun lalu
sebesar 53,61%.
(7) Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik mencapai 39,94% atau di
bawah target sebesar 50,69%, meskipun meningkat jika
dibandingkan dengan capaian tahun lalu sebesar 35,81%.
Berdasarkan uraian diatas, terdapat Capaian Indikator Kinerja tahun 2012
yang tidak mencapai target RPJMD. Hal-hal yang menyebabkan tidak
tercapainya target indikator kinerja tahun 2012 tersebut adalah:
- Kondisi ekstrim berupa curah musim hujan tinggi selama tahun 2012
menyebabkan badan jalan terutama pada tanah lempung (geologi
labil) mudah amblas akibat lalulintas.
- Penggunaan lahan irigasi untuk pembangunan infrastruktur seperti
jalan tol dan alih fungsi lahan untuk kawasan terbangun sehingga
mengurangi luas sawah irigasi.
- Berkurangnya sumber air untuk irigasi sehingga debit saluran tidak
optimal sehingga beberapa saluran tidak dilakukan pemeliharaan
secara optimal karena tidak teraliri optimal.
- Aktivitas pembangunan di masyarakat yang meningkat dengan
menggunakan mobilitas (truk pembawa material) yang melebihi beban
atau banyaknya kendaraan khususnya angkutan barang yang melintas
melebihi batas muatan kelas jalan.
4) Perumahan
Indikator kinerja Urusan Perumahan ditunjukkan dengan tercukupinya
kebutuhan air bersih dan sanitasi lingkungan. Persentase rumah tangga yang
menggunakan air bersih tahun 2012 sebanyak 83,85% sedangkan tahun 2011
sebanyak 80,21%. Persentase rumah tinggal bersanitasi tahun 2012 adalah
38,05% dan tahun 2011 sebesar 36,24%.
Capaian indikator kinerja Urusan Perumahan tahun 2012 dibandingkan
dengan targetnya dalam RPJMD seperti dalam Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 38
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.41
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air bersih
% 80,21 85,34 83,85 98,25
2 Persentase rumah tinggal bersanitasi
% 35,24 42,54 42,27 99,37
3 Rasio tempat pemakaman
umum per satuan penduduk % 89,08 89,08 89,08 100,00
4 Rasio rumah layak huni % 61,99 67,69 66,94 98,89
5 Rasio permukiman layak huni % 66,27 69,34 69,34 100,00
6 Lingkungan permukiman ha 19.920 20.325 20.325 100,00
7 Lingkungan permukiman kumuh ha 1.007 997 996 99,90
8 Rumah tangga pengguna listrik % 99,00 99,00 99,00 100,00
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang, 2012
Dari capaian indikator kinerja diatas, nampak secara umum capain kinerja
tahun 2012 relatif sama dibandingkan dengan capaian tahun 2011.
5) Penataan Ruang
Capaian program dan kegiatan Urusan Penataan Ruang Tahun 2012,
dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.42 Capaian Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
% 50,00 57,00 55,00 96,00
2 Luas wilayah produktif Ribuan
Ha 43.091 43.339 43.597 105,00
3 Luas Wilayah industri Ha 1.657 1.723 1.677 97,33
4 Luas wilayah kebanjiran
(Perkotaan) Ha 0,22 0,18 0,60 30,00
5 Luas wilayah kekeringan Ha 4.125 4.107 4.100 100,17
6 Luas wilayah perkotaan Ha 8.524,29 8.604,29 8.560 99,49 Sumber: Dinas PU dan BAPPEDA Kabupaten Semarang, 2012
a) Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan
Capaian rasio bangunan ber-IMB tahun 2012 sekitar 55,00%, atau
96,00% sedikit lebih rendah dari target RPJMD tahun 2012 dan
meningkat 5,00% jika dibanding tahun 2011 sebesar 50,00%. Hal ini
menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat mematuhi
regulasi pendirian bangunan dan semakin membaiknya pelayanan yang
diberikan pemerintah daerah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 39
Kabupaten Semarang Tahun 2014
b) Luas Wilayah Produktif
Capaian Luas wilayah produktif tahun 2012 sebesar 43.597 Ha, atau
105,00% lebih tinggi target RPJMD dan meningkat jika dibanding tahun
2011 dari capaian sebesar 43.091 Ha. Meningkatnya lahan produktif ini
kemungkinan terjadi karena keberhasilan program penanganan lahan
kritis.
c) Luas Wilayah Industri
Luas wilayah industri tahun 2012 mencapai 1.677 Ha, atau 97,33% dari
target RPJMD dan mengalami peningkatan 20 Ha jika dibanding dengan
realisasi tahun 2011 seluas 1.657 Ha.
d) Luas Wilayah Kebanjiran
Luas wilayah kebanjiran di wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 0,6 Ha,
atau tidak sesuai target tahun 2012 dan mengalami peningkatan jika
dibandingkan tahun 2011, yakni 0,22 Ha. Kondisi ini karena banyak
terjadinya bencana banjir pada tahun 2012 karena fenomena curah hujan
tinggi yang terjadi secara makro.
e) Luas Wilayah Kekeringan
Luas wilayah kekeringan mengalami kondisi yang relatif stagnan baik jika
dilihat dari target tahun 2012, realisasi tahun 2011 dan realisasi tahun
2012, yakni seluas sekitar 4.100 Ha.
f) Luas Wilayah Perkotaan
Luas wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 8.560 Ha, atau 99,49%
dengan target dan selain itu jika dibandingkan tahun 2011 luas wilayah
perkotaan 8.524,29 Ha, mengalami kenaikan seluas sekitar 36 Ha.
6) Perencanaan Pembangunan
Cakupan realisasi program dan kegiatan Urusan Perencanaan
Pembangunan tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.43
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang
telah ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
buku 1 - - -
2 Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan PERKADA
buku 1 1 1 100
3 Penjabaran Program
RPJMD ke dalam RKPD buku 1 1 1 100
Sumber: Bappeda Kabupaten Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 40
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Secara umum capaian Urusan Perencanaan Pembangunan pada tahun
2012 adalah sebagai berikut :
a) Tersedianya dokumen RKPD 2013 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Bupati sebagai pedoman dan arah kebijakan tahunan daerah;
b) Tersedianya program penjabaran RPJMD ke dalam RKPD Tahun Anggaran
2013;
c) Tersedianya data, Profil Daerah, statistik daerah, PDRB dan indikator
ekonomi daerah Kabupaten Semarang;
d) Tersusunnya dokumen masterplan penanggulangan kemiskinan;
e) Tersusunnya dokumen analisis data informasi perencanaan pembangunan
ekonomi.
f) Tersusunnya dokumen raperda Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
Suruh;
g) Tersusunnya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Industri
Kaliwungu dan Susukan.
h) Terfasilitasinya permohonan alih fungsi penetapan lokasi dan pengadaan
tanah di Pemda Kabupaten Semarang.
i) Terfasilitasinya kerjasama, baik dengan daerah lain, pihak ketiga maupun
Perguruan Tinggi.
7) Perhubungan
Capaian program dan kegiatan Urusan Perhubungan tahun 2012 dapat
dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.44
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah arus penumpang angkutan umum
Orang 8.563.703 9.172.552 5.423.676 59,13
2 Rasio ijin trayek % 0,00026 1,20 0,00015 0,01
3 Jumlah uji kir angkutan umum
Kendaraan 2.749 2.852 2.392 83,87
4 Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Terminal B 1 1 1 100,00
Terminal C 4 4 4 100,00
5 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
% 0,0053 0.0053 0,0048 90,57
6 Jumlah orang/barang terangkut angkutan umum
Orang/ Ton
8.563.703/ 236.344
9.129.640/ 236.345
5.423.676/ 125.060
59/ 52,91
7 Jml org/brg melalui
dermaga/terminal per tahun
Org/ Ton
8.563.703/ 236.344
9.129.640/ 236.345
5.423.676/ 125.060
59/ 52,91
8 Angkutan darat % 0,0202 0,0185 0,00048 2,59
9 Kepemilikan KIR angkutan umum
Kendaraan 7.612 7.702 1.520 19,74
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 41
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
10 Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
Menit 35 30 30 100,00
11 Pemasangan Rambu-
rambu Buah 248 614 510 83,06
Sumber: Dishubkominfo Kabupaten Semarang, 2012
Dari Tabel Capaian Indikator Kinerja Urusan Perhubungan Tahun 2012,
rata-rata tidak mencapai target. Hal ini disebabkan antara lain karena faktor-
faktor berikut:
a) Jumlah arus penumpang angkutan umum tahun 2012 sebanyak
5.423.676 orang menurun dibanding tahun 2011 dan di bawah target
RPJMD tahun 2012 sebanyak 9.172.552 orang. Menurunnya jumlah
penumpang angkutan umum ini disebabkan karena beralihnya moda
transportasi dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi.
b) Ijin Trayek yang dikeluarkan Dishubkominfo Kabupaten Semarang tahun
2012 sebanyak 159 ijin. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan tahun 2011
dikeluarkan sebanyak 241 ijin. Berdasarkan Permendagri No.54 tahun
2010 perhitungan Rasio ijin trayek hanya menggunakan perhitungan Ijin
trayek yang dikeluarkan. Pada target tahun 2012 perhitungan target ijin
angkutan umum yang dikeluarkan terdiri dari Ijin Trayek, Ijin Isidentil dan
Penneng. Hal ini menyebabkan tidak tercapainya target di tahun 2012.
c) Jumlah uji KIR Angkutan Umum tahun 2012 sebanyak 2.392 kendaraan
lebih rendah dibandingkan realisasi 2011 dan target 2012. Pada tahun
2012 dari jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Uji (KBWU) 9.164
seharusnya melakukan uji 2 kali dalam satu tahun (9.164 x 2 = 18.328
KBWU), adapun realisasi yang melakukan uji 14.995 kendaraan. Hal ini
dikarenakan terdapat kendaraan yang melakukan numpang uji keluar ke
daerah lain, mutasi keluar dan keterlambatan uji.
d) Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan tahun 2012 adalah 0,0048%
lebih rendah dari target RPJMD sebesar 0,0053%. Hal ini disebabkan
pertambahan jumlah kendaraan yang jauh lebih besar dibanding panjang
jalan yang ada.
e) Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum tahun 2012 adalah
5.423.676 orang dan 125.060 ton. Tidak tercapainya target dikarenakan
peralihan moda transportasi dari kendaraan angkutan umum ke
kendaraan pribadi.
f) Realisasi Angkutan Darat tahun 2012 sangat rendah dibandingkan tahun
2011 dan target 2012 karena beralihnya moda angkutan umum ke
kendaraan pribadi yang berimbas pada berkurangnya kendaraan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 42
Kabupaten Semarang Tahun 2014
angkutan umum yang beroperasi selain itu meningkatnya harga suku
cadang kendaraan menyebabkan biaya operasional tinggi sehingga antara
biaya operasional kendaraan dengan pemasukannya tidak seimbang.
g) Kepemilikan KIR Angkutan Umum tahun 2012 lebih rendah dibandingkan
target tahun 2012 tetapi lebih tinggi dibandingkan tahun 2011. Tidak
tercapainya target dikarenakan banyak kendaraan umum yang tidak
beroperasi. Tidak beroperasinya kendaraan umum disebabkan beralihnya
moda transportasi dari kendaraan umum ke kendaraan pribadi dan
pengurangan rute trayek.
h) Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di tahun 2012 belum mencapai
target dikarenakan anggaran yang terbatas dan direncanakan
kekuarangan rambu akan dipenuhi di tahun 2013.
i) Untuk pencapaian target pendapatan dari Dishubkominfo rata-rata
tercapai kecuali untuk retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dan
retribusi terminal yang masih di bawah target. Capaian pendapatan dari
retribusi yang dikelola Dishubkominfo dapat dijelaskan pada Tabel
berikut:
Tabel 2.45
Capaian Target Pendapatan Dishubkominfo Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS RETRIBUSI
CAPAIAN 2011
(RP)
TAHUN 2012
TARGET (RP)
REALISASI (RP)
%
1 Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
96.576.000 141.299.000 125.018.000 88,48
2 Retribusi Pengujian
Kendaraan Bermotor
596.082.140 810.860.000 998.308.230 123,12
3 Retribusi Mobil derek 3.840.000 3.360.000 3.680.000 109,52
4 Retribusi Terminal 371.956.500 377.000.000 359.322.750 95,31
5 Retribusi Tempat
khusus Parkir
369.399.000 147.159.000 107.548.000 73,08
6 Retribusi Ijin Trayek 36.078.200 35.920.000 36.112.400 100,54
7 Retribusi Ijin Usaha
Angkutan Orang
3.162.000 - - -
8 Retribusi Ijin
Pengusahaan Barang
3.296.000 - - -
9 Retribusi Dispensasi Penggunaan Jalan
16.953.000 - - -
10 Fasilitas Umum - 36.000.000 36.000.000 100,00
Jumlah 1.497.342.840 1.551.598.000 1.665.989.380 107,37
Sumber: Dishubkominfo Kabupaten Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 43
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Secara keseluruhan Dishubkominfo Kabupaten Semarang dapat
memenuhi target pendapatan. Tetapi jika dilihat per retribusi terdapat 3
reribusi yang tidak memenuhi target, yaitu Retribusi Pelayanan Parkir di
Tepi Jalan Umum, Retribusi Terminal dan Retribusi Tempat Khusus
Parkir. Alasan tidak tercapainya target pendapatan adalah sebagai
berikut:
(1) Pendapatan Parkir Tepi Jalan Umum tidak memenuhi target
dikarenakan fluktuasi parkir kendaraan yang tidak tetap. Curah hujan
yang tinggi di bulan Januari–pertengahan Maret ikut mempengaruhi
pendapatan dikarenakan berkurangnya pengguna parkir tepi jalan
umum.
(2) Pendapatan Terminal tidak dapat memenuhi target dikarenakan
pendapatan terminal sangat tergantung pada jumlah angkutan umum
(AKDP, Angdes, Angkot) yang masuk ke terminal. Jumlah angkutan
yang masuk ke terminal mengalami penurunan dibandingkan tahun
2011. Tahun 2011 jumlah angkutan yang masuk ke terminal
sebanyak 747.413 kendaraan. Tahun 2012 sebanyak 453.125
kendaraan.
(3) Pendapatan Tempat Khusus Parkir tidak dapat memenuhi target
sehubungan dengan pengalihan kewenangan pengelolaan retribusi
tempat khusus parkir dari Dishubkominfo ke masing–masing SKPD
pengelola mulai 1 Mei 2012 sesuai Perda Nomor 2/2012.
8) Lingkungan Hidup
Capaian indikator program dan kegiatan Urusan Lingkungan Hidup seperti
yang diuraikan di atas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.46 Capaian Indikator Kinerja Urusan Lingkungan Hidup
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Persentase penanganan
sampah
% 78,56 78,96 79,26 100,38
2 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
% 0,13 0,18 0,215 119,44
3 Persentase penduduk berakses air minum
% 60,21 71,20 71,18 99,90
4 Persentase luas permukiman
yang tertata
% 41,10 45,59 53,87 118,16
5 Cakupan Pantauan Pencemaran status mutu air
Titik 9 9 19 211,11
6 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air
Ha 14 14 14 100,00
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 44
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
7 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL-UPL, SPPL
Pelaku usaha
20 13 21 161,54
8 Pelayanan Tindak Lanjut
Pengaduan Masyarakat akibat adanya dugaan Pencemaran dan/atau Kerusakan LH
Penegakan hukum lingkungan
Kasus 12 10 12 120
Sumber: Badan Lingkungan Hidup dan DPU Kabupaten Semarang, 2012
a) Persentase penanganan sampah tahun 2012 sebesar 79,26% lebih tinggi
dibanding capaian tahun 2011 yang sebesar 78,56%. Capaian tahun 2012
di atas target yang ditetapkan sebesar 78,96%.
b) Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan penduduk pada
tahun 2012 sebesar 0,215% meningkat dibanding tahun 2011 yaitu
sebesar 0,13%, dan di atas target 2012 yang sebesar 0,18%.
c) Melalui kegiatan penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana
air bersih, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air
minum pada tahun 2012 sebesar 71,18% naik dibanding tahun 2011
sebesar 60,21%, angka ini hampir mencapai target 2012 yaitu 71,20%.
d) Persentase luas pemukiman tertata sebesar 53,87% meningkat 12,00%
dibanding tahun 2011, dan di atas target 2012 sebesar 45,59%.
e) Cakupan pantauan pencemaran status mutu air pada 19 titik di tahun
2012 lebih tinggi apabila dibanding dengan tahun 2011 sebesar 9 titik.
Dan di atas target yang telah ditetapkan sebesar 9 titik.
f) Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air 14
Ha tercapai target 100%.
g) Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal, UKL-UPL, SPPL
sebanyak 24 pelaku usaha, meningkat 4 dari tahun 2011 yang hanya
20 pengusaha. Dan di atas target yang telah ditetapkan sebesar 13
pelaku usaha.
h) Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan
pencemaran dan/atau kerusakan LH penegakan hukum lingkungan
tahun 2012 sebanyak 12 kasus sama dibanding tahun 2011.
9) Pertanahan
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pertanahan adalah
sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 45
Kabupaten Semarang Tahun 2014
a) Terfasilitasinya penyelesaian pengadaan tanah untuk kepentingan
umum dan pemerintah, penanganan permohonan alih fungsi lahan,
penetapan lokasi, tukar menukar tanah Pemda dan penyelesaian
permasalahan tanah lainnya;
b) Meningkatnya tanah milik Pemda yang bersertifikat tanah, dimana
pada tahun 2011 tanah yang bersertifikat sebanyak 337 bidang dan
pada tahun 2012 naik menjadi 384 bidang. Pada tahun 2012 dari
1.385 bidang tanah yang belum bersertifikat telah ditindaklajuti proses
pensertifikatan tanahnya sebanyak 113 bidang tanah yang sampai
dengan 31 Desember 2012 masih dalam proses;
c) Tercapainya pendapatan lelang bengkok pada tahun 2012 sebesar
Rp. 1.497.170.450,00 melebihi dari target sebesar
Rp. 1.354.220.000,00 atau 110,56%.
10) Kependudukan dan Catatan Sipil
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Kependudukan dan
Catatan Sipil disajikan dalam Tabel berikut:
Tabel 2.47
Capaian Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011 TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Rasio penduduk ber KTP persatuan penduduk
% 77,00 87,00 86,84 99,82
2 Kepemilikan akte kelahiran per 1000 penduduk
orang 521 725 569 78,48
3 Rasio pasangan berakte
nikah % 86,71 56,00 71,47 127,62
4 Rasio bayi berakte
kelahiran % 87,00 100,00 100,00 100,00
5 Kepemilikan KTP orang 603.031 649.127 621.233 95,70
6 Ketersediaan database kependudukan skala provinsi
% 100,00 100,00 100,00 100,00
7 Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
% 96,00 100,00 100,00 100,00
8 Angka pertumbuhan
penduduk % 0,54 1,30 0,58 224,14
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Semarang , 2012
a) Capaian kepemilikan administrasi kependudukan yang merupakan
pelaksanaan kebijakan fungsi perlindungan sosial Urusan Kependudukan
dan Catatan Sipil tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam Tabel:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 46
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.48
Kepemilikan Dokumen Administrasi Kependudukan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN 2011 2012
1 KTP Lembar 107.926 223.863
2 KK Lembar 52.259 93.500
3 Akta Kelahiran Lembar 24.115 16.589
4 Akta Kematian Lembar 1.248 1.956
5 Akta Perkawinan Lembar 375 780
6 Akta Perceraian Lembar 48 52
7 Akta pengesahan anak lembar 9 7
8 Akta pengangkatan anak lembar 9 9
9 Akta perubahan nama lembar 17 14
10 Kutipan II Akta Kelahiran WNI lembar 336 545
11 Kutipan II Akta Kematian WNI lembar - 4
12 Kutipan II Akta Perkawinan WNI lembar 17 16
13 Kutipan II Akta Perceraian WNI lembar 5 6 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012
Dari Tabel di atas terlihat terjadi kenaikan dokumen adminstrasi
kependudukan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011, meskipun belum
sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini menunjukkan tingkat
kesadaran penduduk akan pentingnya dokumen administrasi
kependudukan semakin meningkat.
b) Realisasi penerimaan pendapatan dari pelayanan administrasi
kependudukan catatan sipil tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam Tabel:
Tabel 2.49 Penerimaan Pendapatan Retribusi Pelayanan Administrasi
Kependudukan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO DOKUMEN 2011 2012
1 Kartu Tanda Penduduk (KTP) Gratis Gratis
2 Kartu Keluarga (KK) Gratis Gratis
3 SKPLN 5.000 134.950.000
4 SKDLN 140.000 245.000
5 SKTT 540.000 1.700.000
6 SKTS 910.000 765.000
7 Jasa Layanan Capil 49.705.000 56.860.000
a) Akta Kelahiran Gratis Gratis
b) Akta Perkawinan 28.275.000 29.425.000
c) Akta Perceraian 4.800.000 5.600.000
d) Akta Pengangkatan Anak 450.000 450.000
e) Akta Perubahan Nama 425.000 350.000
f) Akta Kematian 6.245.000 10.805.000
g) Akta Pengakuan & Pengesahan Anak
500.000 350.000
h) Penerbitan Pengumuman
Perkawinan 1.875.000 -
i) Surat keterangan bagi WNI 160.000 -
j) Surat keterangan bagi WNA 160.000 -
k) Kutipan II Akta Kelahiran 5.040.000 8.175.000
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 47
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO DOKUMEN 2011 2012
l) Kutipan II Akta Perkawinan 1.275.000 1.275.000
m) Kutipan II Akta Perceraian 500.000 400.000
n) Kutipan II Akta Kematian - 30.000
o) Denda Keterlambatan 378.375.000 671.490.000
TOTAL 378.375.000 866.010.000 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012
c) Realisasi jumlah kepemilikan akte tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam
Tabel:
Tabel 2.50 Jumlah Kepemilikan Akte
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN TAHUN
2011 2012
1 Kepemilikan akte kelahiran orang 547.861 564.450
2 Kepemilikan akte perkawinan orang 3.074 3.854
3 Kepemilikan akte perceraian orang 270 374
4 Kepemilikan akte pengangkatan anak
orang 41 41
5 Kepemilikan akte ganti nama orang 41 41
6 Kepemilikan akte kematian orang 1.438 3.394
7 Kepemilikan akte pengakuan dan
pengesahan anak
orang 141 148
Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012
Dari data tersebut terlihat bahwa sebagian besar masyarakat Kabupaten
Semarang telah memiliki KTP, dimana jumlah penduduk yang berumur
tujuh belas tahun keatas berjumlah 715.342 orang (wajib KTP)
sedangkan yang telah memiliki KTP sebesar 621.233 orang, begitu pula
kepala keluarga yang telah memiliki Kartu Keluarga sebesar 300.448
kepala keluarga.
d) Realisasi tingkat migrasi penduduk tahun 2011 dan 2012 terlihat dalam
Tabel:
Tabel 2.51 Penduduk Menurut Tingkat Migrasi
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN TAHUN
2011 2012
1 Jumlah migrasi masuk Jiwa 7,616 6.487
2 Jumlah migrasi keluar Jiwa 4,865 8.643
3 Jumlah akta kelahiran Jiwa 24.099 16.589
4 Jumlah akta kematian Jiwa 1.249 1.956
Jumlah Jiwa 37.809 33.675 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012
Dari data tersebut penambahan penduduk di Kabupaten Semarang
disamping dari segi kelahiran yang lebih besar dibanding dengan
kematian juga penduduk yang masuk lebih besar dibanding dengan
pendudak yang masuk Kabupaten Semarang.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 48
Kabupaten Semarang Tahun 2014
e) Realisasi pencapaian Program Nasional Penerapan e-KTP tahun 2011
dan 2012 terlihat dalam Tabel:
Tabel 2.52 Jumlah Kepemilikan KTP dan KK
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN TAHUN
2011 2012
1 Kepemilikan KTP keluarga 603.031 621.233
2 Kepemilikan KK keluarga 346.837 300.448 Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012
Tabel 2.53
Jumlah Perekaman e-KTP Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO URAIAN SAT TAHUN 2012
CAPAIAN TARGET REALISASI
1 Kuota e-KTP orang 741.001 634.088 92% Sumber: Dispendukcapil Kabupaten Semarang, 2012
Pemerintah Kabupaten Semarang telah melaksanakan Program Nasional
Penerapan e-KTP yang dilaksanakan sejak Bulan Maret 2012 ditandai
dengan pelaksanakan perekaman awal e-KTP bertempat di Kecamatan
Ambarawa yang diawali oleh Bupati Semarang beserta Tokoh Agama/
Tokoh Masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Semarang yang
berdomisili di Ambarawa.
Kuota perekaman e-KTP di Kabupaten Semarang Tahun 2012 sebanyak
741.001 orang wajib e-KTP, dengan target pelaksanaan yang ditetapkan
oleh Kementrian Dalam Negeri sampai dengan 31 Desember 2012.
Realisasi rekam wajib e-KTP yang telah dilaksanakan melalui proses
perekaman (sidik jari dan retina mata) adalah sebanyak 634.088 per
31 Desember 2012 atau 92% dari kuota e-KTP setelah jumlah wajib
rekam e-KTP dikurangi dengan data ganda tingkat nasional sebanyak
4.053 orang, wajib e-KTP yang meninggal sebanyak 8.615 orang dan
wajib e-KTP yang pindah sebanyak 38.805 orang.
11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak terlihat dalam Tabel sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 49
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.54
Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
2012 %
TARGET REALISASI
1. Persentase partisipasi
perempuan di lembaga pemerintah (%)
% 6,870 5,400 7,860 145,56
2. Rasio KDRT (%) % 0,040 0,015 0,0470 31,91
3. Persentase tenaga kerja di bawah umur (%)
% 0,727 0,970 0,712 136,24
4. Partisipasi angkatan kerja perempuan (%)
% 27,760 26,650 78,800 295,68
5. Penyelesaian pengaduan
perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan (%)
% 0,009 0,020 19,080 95.400,00
Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012
a) Sosialisasi sekaligus pelatihan sebanyak 50 orang kader BKB dan 19 orang
kader di masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman
tentang kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak dan telah dilakukan advokasi dan fasilitasi bagi 50 kader yang ada di
masyarakat yang diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang
pengarusutamaan gender.
b) Kegiatan fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuandan Anak (P2TP2A) melalui sosialisasi Undang-
Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan
Penanganan Korban KDRT di 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Suruh,
Tengaran, Bandungan, Ungaran Timur sebagai pesertanya adalah tokoh
masyarakat, tokoh agama, tim penggerak PKK untuk masing masing
kecamatan 50 peserta.
Penanganan permasalahan terkait dengan pemberdayaan perempuan
antara lain kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), trafficking
dan korban pemerkosaan. Permasalahan yang timbul di tahun 2012
sebanyak 131 kasus terdiri atas kekerasan terhadap anak sebanyak 42
kasus (kekerasan fisik 10 kasus, kekerasan seksual 22 kasus,
penelantaran 9 kasus, dan trafficking 1 kasus), dan kekerasan terhadap
perempuan sebanyak 89 kasus yang apabila dibandingkan dengan tahun
2011 mengalami kenaikan kasus sebanyak 15 kasus atau 12,93%.
c) Untuk mendukung Kabupaten Semarang menuju Kabupaten Layak Anak
telah dibentuk pengurus Forum Anak Tingkat Kecamatan.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 50
Kabupaten Semarang Tahun 2014
d) Kegiatan fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak
kekerasan dengan memberikan bantuan, pendampingan dan pemulihan
terhadap tindak kekerasan dari 131 kasus yang mendapat bantuan dana
sebanyak 25 kasus.
12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Keluarga Berencana dan
Keluarga Sejahtera sebagai berikut:
Tabel 2.55 Capaian Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. URAIAN CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1. Rata-rata jumlah anak per keluarga
3,40 3,35 3,38 99,11
2. Keluarga Pra KS 25,21 26,00 25,95 104,21
3. Keluarga KS1 18,54 18,00 18,64 103,56
4. Cakupan peserta KB aktif 83,29 81,50 81,41 99,89
Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012
a) Melalui program Keluarga Berencana telah berhasil menurunkan rata-rata
jumlah per keluarga pada tahun 2012 sebanyak 3,38 dari tahun 2011
sebanyak 3,40, meskipun belum mencapai target yang ditetapkan sebesar
3,35.
b) Jumlah Keluarga Pra Sejahtera Kabupaten Semarang tahun 2012
mengalami penurunan menjadi 69.952 KK atau 24,95% dari total KK yaitu
280.353 KK, dibandingkan tahun 2011 sebesar 70.299 KK atau 25,21%
dari total 278.819 KK, namun demikian masih dibawah dari target yang
ditetapkan tahun 2012 sebesar 26,00%.
Tabel 2.56
Tahapan Keluarga Sejahtera Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN 2011 2012
KK % KK %
1 Keluarga Pra Sejahtera 70.299 25,21 69.952 24,95
2 Keluarga Sejahtera I 51.682 18,54 52.259 18,64
3 Keluarga Sejahtera II 71.951 25,81 72.483 25,85
4 Keluarga Sejahtera III 80.418 28,84 80.934 28,87
5 Keluarga Sejahtera III plus 4.469 1,60 4.725 1,69
Jumlah 278.819 100,00 280.353 100,00
Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 51
Kabupaten Semarang Tahun 2014
c) Berdasarkan hasil pendataan sampai dengan Desember 2012 jumlah
peserta aktif KB adalah sebanyak 166.634 atau 86,63% dari Pasangan
Usia Subur (PUS) sejumlah 192.358. Apabila dibandingkan tahun 2011
sebesar 83,29% terjadi kenaikan 3,34%. Hal ini menunjukkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya Keluarga Berencana semakin tinggi dan
berdampak pada turunnya jumlah anak dalam keluarga.
Tabel 2.57 Jumlah Peserta Aktif Keluarga Berencana
Kabupaten Semarang sampai dengan Tahun 2012
NO PESERTA KB
AKTIF
2011 2012
+(-) REALISASI TARGET REALISASI %
1 IUD 18.693 19.364 19.948 103,02 1.255
2 MOW 7.925 8.718 8.045 92,28 120
3 MOP 1.775 2.167 1.795 82,83 20
4 KONDOM 1.123 1.120 1.231 109,88 108
5 IMPLAN 24.301 26.772 28.121 105,04 3.820
6 SUNTIK 90.933 90.539 92.539 102,34 1.606
7 PIL 14.712 17.195 14.955 86,97 243
Jumlah PA 159.462 165.875 166.634 100,46
Jumlah PUS 191.447 196.663 192.358 97,81
% PA/PUS 83,29 84,34 86,63 Sumber: Badan KB dan PP Kabupaten Semarang, 2012
13) Sosial
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Sosial sebagai Tabel
berikut:
Tabel 2.58 Capaian Urusan Sosial
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, dan
panti rehabilitasi
buah 36 37 39 105,41
2 Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
% 4,30 1,54 11,48 745,54
Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012
a) Sarana sosial tahun 2012 sebanyak 39 panti, bertambah 3 panti atau
8,33% dibanding tahun 2011 dan telah melampaui target tahun 2012
sebanyak 37 panti atau 105,41%.
b) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) pada
tahun 2012 pelayanan bagi PMKS mencapai 11,48% dari populasi potensi
PMKS dan Pemberdayaan Sosial Kesejahteraan Masyarakat (PSKM) yang
dibina selama tahun 2012 mencapai 23,28% dari populasi potensi PSKM,
dengan rincian seperti terlihat pada Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 52
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.59
Penanganan PMKS Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. PMKS SAT. DILAYANI
2011
TAHUN 2012
POPULASI DILAYANI %
1 Anak Balita Terlantar Jiwa 15 1.509 87 5,77
2 Anak Terlantar Jiwa 220 4.940 275 5,57
3 Anak yang Menjadi Korban Tindak Kekerasan
Jiwa 4 223 47 21,08
4 Anak Nakal Jiwa 25 480 45 9,38
5 Anak Jalanan Jiwa 31 258 50 19,38
6 Anak Cacat Jiwa 424 1.784 518 29,04
7 Wanita Rawan Sosial
Ekonomi Jiwa 100 19.697 357 1,81
8 Lanjut Usia Terlantar Jiwa 318 5.157 325 6,30
9 Penyandang Cacat Jiwa 621 6.440 748 11,61
10 Penyandang Cacat Bekas
Penderita Penyakit Kronis (eks BK)
Jiwa 50 1.102 50 4,54
11 Penyandang HIV/AIDS Jiwa 33 44 35 79,55
12 Tuna Susila Jiwa 0 580 50 8,62
13 Pengemis Jiwa 26 35 30 85,71
14 Gelandangan dan Orang
Terlantar Jiwa 630 5.178 412 7,96
15 Pekerja Migran Bermasalah
Jiwa 4 5 5 100
16 Korban Penyalahgunaan Nafsa
Jiwa 0 211 25 11,85
17 Keluarga Fakir Miskin KK 9.420 64.603 10.280 15,91
18 Keluarga Berumah Tak Layak Huni
KK 113 9.018 258 2,86
19 Keluarga Bermasalah Psikologis
KK 46 252 150 59,52
20 Komunitas Adat Terpencil KK 0 162 119 73,46
21 Korban Bencana Alam KK 207 189 126 66,67
Jumlah 12.287 121.862 13.992 11,48
Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012
Tabel 2.60
Pemberdayaan Sosial Kesejahteraan Masyarakat (PSKM) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. PSKM SAT. DIBINA
2011
TAHUN 2012
POPULASI DIBINA %
1 Karang Taruna Jiwa 115 235 190 80,85
2 Pekerja Sosial Masyarakat Jiwa 41 235 51 21,70
3 Organisasi Sosial Panti
Asuhan
Jiwa 36 39 39 100,00
4 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial
Jiwa 115 942 155 16,45
5 Dunia Usaha Jiwa 30 745 30 4,03
6 Veteran dan Janda Perintis Kemerdekaan
Jiwa 430 1.651 430 26,04
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 53
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO. PSKM SAT. DIBINA
2011
TAHUN 2012
POPULASI DIBINA %
7 Makam Pahlawan Jiwa 1 1 1 100,00
8 Makam Pahlawan Nasional
Jiwa 0 2 2 100,00
9 Makam Pejuang Kemerdekaan dan Tugu
Kejuangan
Jiwa 0 12 1 8,33
JUMLAH
768 3.862 899 23,28 Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012
14) Ketenagakerjaan
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan disajikan
dalam Tabel berikut:
Tabel 2.61
Capaian Urusan Ketenagakerjaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. URAIAN SAT. CAPAIAN
2011 TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Rasio penduduk yg bekerja
% 52,19 51,85 53,46 103,11
2 Tingkat partisipasi angkatan kerja
% 96,20 86,95 96,83 111,36
3 Perkiraan angka sengketa pengusaha pekerja per
tahun
% 8,37 4,80 7,10 67,61
4 Pencari kerja yg ditempatkan
% 17,47 17,01 83,74 492,30
5 Keselamatan dan perlindungan
% 60,00 65,00 60,00 92,31
Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012
Secara umum capaian Urusan Ketenagakerjaan pada tahun 2012 sesuai
RPJMD adalah sebagai berikut:
a) Tingkat Partisipasi angkatan kerja pada tahun 2012 cukup tinggi dan
sudah memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini karena banyaknya
perusahaan yang ada di Kabupaten Semarang cukup untuk menampung
para pencari kerja.
b) Angka sengketa antara pengusaha dengan pekerja pada tahun 2012
sebanyak 55 kasus meningkat sebanyak 51 kasus dibandingkan tahun
2011 sebanyak 4 kasus, disebabkan karena Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) secara sepihak, lembur dan sisa upah yang tidak dibayar, efisensi
atau pengurangan karyawan, sakit yang berkepanjangan dari pekerja,
kontrak tidak sesuai Undang-Undang dan gaji yang tidak dibayar oleh
perusahaan kepada pekerja.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 54
Kabupaten Semarang Tahun 2014
c) Jumlah pencari kerja yang ditempatkan pada sektor-sektor lapangan
usaha yang ada di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak 7.021
orang. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang telah
mendaftar di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebanyak 8.384
orang. Hal ini karena ketidaksesuaian antara lowongan kerja/ketersediaan
kesempatan kerja dengan pencari kerja.
d) Pada tahun 2012 telah dilaksanakan penyuluhan K3 terhadap 200 orang
tenaga kerja di Perusahaan, terlaksananya pemeriksaan, pembinaan dan
pengujian K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) sebanyak 124 kali
kunjungan Perusahaan dan terlaksananya pengawasan terhadap norma
ketenagakerjaan sebanyak 85 kali kunjungan perusahaan. Selama Tahun
2012 angka kecelakaan kerja masih terjadi tahun 2011 sebanyak 1.041
dan tahun 2012 cukup tinggi sebanyak 1.112 kasus yang terjadi di
Kabupaten Semarang. Hal ini disebabkan masih kurangnya kesadaran
tenaga kerja terhadap K3 di Perusahaan dan karena terjadi kecelakaan
lalu lintas saat berangkat atau pulang kerja.
e) Selama tahun 2012 masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Semarang
terjadi juga:
- Kondisi pemutusan hubungan kerja sebanyak 41 kasus mengalami
penurunan sebesar 19,61% dibanding tahun 2011 sebanyak 51 kasus
dan perselisihan hubungan industrial sebanyak 12 kasus ada
peningkatan sebesar 171,43 % dibanding tahun 2011 sebanyak 7
kasus. Pemutusan hubungan kerja disebabkan antara lain tidak
dipenuhinya hak-hak normatif pekerja, kurang harmonis hubungan
karyawan dengan perusahaan dan tindakan indisipliner sehingga
menyebabkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja dan Perselisihan
Hubungan Industrial.
- Pada tahun 2012 terjadi unjuk rasa di 2 (dua) perusahaan yang
melibatkan sekitar 723 tenaga kerja, jumlah jam kerja yang hilang
1.490 jam dengan kerugian Rp 64.300.000,00. Unjuk rasa ini
disebabkan masalah norma ketenagakerjaan.
f) Pelaksanaan pelatihan-pelatihan dalam rangka menyediakan tenaga kerja
yang kompeten dan produktif sesuai dengan pasar kerja nasional dan luar
negeri sebagaimana Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 55
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.62
Jumlah Pelatihan yang Dilaksanakan Dinas Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO. INDIKATOR SATUAN 2011 2012
1
Pelatihan Ketrampilan :
- Menjahit high speed Orang 144 60
- Mekanik sepeda motor Orang 116 80
- Mekanik mobil Orang 32 20
- Las listrik/karbit Orang 32 0
- Bordir Orang 20 20
- Sablon Orang 20 60
- Potong rambut Orang 0 20
- Aneka kerajinan(pembuatan boneka) Orang 20 0
- Tata rias pengantin Orang 48 20
- Pembuatan jamur Orang 0 0
- Aneka makanan Kecil Orang 0 20
2
Pemagangan
- Luar negeri (Jepang) Orang 15 0
3 Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja di Perusahaan Achievement Motivation Training (AMT)
Orang 20 0
4 Pelatihan Produktivitas Tenaga Kerja di Perusahaan Managemen Mutu Terpadu
(MMT)
Orang 20 0
Sumber: Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012
Dengan melihat Tabel di atas dapat dilihat bahwa:
- Jumlah pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan
Nakertrans pada tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun
2011. Hal ini disebabkan karena biaya untuk operasional pelatihan-
pelatihan tidak mencukupi sehingga kuota tenaga kerja yang ingin
mengikuti pelatihan tidak terakomodir di tahun 2012.
- Pada tahun 2012 melalui mediasi antara pencari kerja dan pengguna
tenaga kerja telah terserap pencari kerja sebanyak 7.021 orang di 9
sektor industri meningkat sebesar 4,48% dibanding tahun 2011
sebanyak 6.720 orang.
- Telah dilaksanakannya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten
Semarang sesuai dengan SK Gubernur Jawa Tengah sebesar
Rp. 941.600,00 terjadi peningkatan sebesar 7,00% dibanding tahun
2011 sebesar Rp. 880.000,00. UMK tahun 2013 sebesar
Rp. 1.051.000,00 telah dibahas dalam sidang Dewan Pengupahan
Kabupaten dan ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 56
Kabupaten Semarang Tahun 2014
15) Koperasi dan UKM
Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan Urusan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai berikut:
Tabel 2.63
Capaian Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. INDIKATOR
KINERJA SAT.
CAPAIAN TAHUN
2011
TAHUN 2012 %
TARGET REALISASI
1 Jumlah Koperasi unit 637 660 657 99,55
2 Komposisi Koperasi
Aktif % 80,10 86,87 86,00 99,00
3 Jumlah Koperasi Aktif Unit 510 573 528 92,15
4 UMKM non
BPR/LKMUKM Org 26.569 26.135 26.719 102,23
5 UMKM Binaan Org 6.661 6.729 6.811 101,22
6 BPR/LKM Unit 936 914 953 104,27
7 Kontribusi sektor
Lemb. Keuangan Jasa dan Persewaan terhadap PDRB
Rp. (Juta)
554.521,20 629.789,20 590.400,05 93,75
8 Usaha mikro dan kecil % 25,00 25,70 26,00 116,73
Sumber: Dinas Koperasi UMKM, Perindag Kab. Semarang, 2012
a) Meningkatnya jumlah koperasi di Kabupaten Semarang Tahun 2012
sebesar 657 unit atau 99,55% dari target 660 unit, jika dibandingkan
dengan tahun 2011 sebesar 637 unit, mengalami kenaikan sebesar 20
unit atau 3,14%.
b) Realisasi koperasi aktif tahun 2012 sebanyak 528 unit atau 92,15% dari
target RPJMD sebanyak 573 unit, sedangkan perbandingan antara
koperasi aktif dengan koperasi koperasi tidak aktif pada tahun 2012
sebesar 86,00% atau 99,00%, dari target sebesar 86,87%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 80,10%, mengalami kenaikan
5,90%. Meskipun mengalami penurunan jumlah dan komposisi koperasi
aktif, diharapkan peningkatan jumlah koperasi mampu menjadi penopang
ekonomi kerakyatan di Kabupaten Semarang.
c) Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Semarang
tahun 2012 mencapai target sebanyak 26.135 UMKM. Jumlah binaan
UMKM Tahun 2012 sebanyak 6.781 atau 100,77% dari target RPJMD
sebanyak 6.729. Dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 6.661
mengalami kenaikan sebesar 1,80%. Dengan meningkatnya jumlah
binaan UMKM diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan
(enterpreneur) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 57
Kabupaten Semarang Tahun 2014
meningkatnya daya saing produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).
d) Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR)/Lembaga Keuangan Mikro (LKM)
tahun 2012 sebanyak 954 unit atau 102,40%, melebihi target sebesar
914 unit. Dibandingkan dengn tahun 2011 sebesar 936 unit, tidak
mengalami kenaikan. Dengan bertambahnya jumlah BPR/LKM ini
diharapkan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap rentenir.
16) Penanaman Modal
Capaian target indikator sasaran Urusan Penanaman Modal tercermin dari
terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan
kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Kinerja Urusan
Penanaman Modal yang dicapai di tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.64 Capaian Urusan Penanaman Modal
Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011
TAHUN2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah Investor berskala nasional (PMDN/PMA)
buah 7 6 7 116,67
2 Jumlah nilai investasi berskal nasional (PMDN/PMA)
Rp milyar 154,50 157,00 259,90 165,64
3 Lama proses perijinan hari 3 s/d 14 3 s/d 14 11 100,00
4 Pameran/ekspo kali 1 2 2 100,00
5 Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN
Rp milyar 9,924 7,300 10,540 1,44
Sumber: KPMPT Kabupaten Semarang, 2012
a) Capaian indikator kinerja
Dari capaian indikator kinerja berdasarkan Tabel 2.64, pada tahun 2012
nampak adanya peningkatan nilai investasi dibandingkan dengan capaian
tahun 2011. Hal ini menunjukkan iklim investasi yang semakin kondusif.
b) Prestasi Bidang Penanaman Modal
Pemerintah Kabupaten Semarang di dalam pelaksanaan urusan
Penanaman Modal yang dilaksanakan oleh KPMPT, pada tahun 2012
mendapatkan Anugerah BKPM AWARD Katagori Bintang Emas Satu. BKPM
AWARD merupakan penghargaan pelayanan terpadu satu pintu di bidang
Penanaman Modal. Dari penghargaan tersebut, pemberian perijinan
penanaman modal yang telah dilaksanakan termasuk 10 besar kategori
kabupaten di Indonesia.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 58
Kabupaten Semarang Tahun 2014
17) Kebudayaan
Adapun capaian tahun 2011 dan realisasi program, kegiatan Urusan
Kebudayaan tahun 2012 terinci pada Tabel berikut:
Tabel 2.65 Capaian Urusan Kebudayaan
Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011 TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah Grup Kesenian Group 1.152 1.127 1.583 140,46
2 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya
Kali 4 10 5 50,00
3 Jumlah sarana
penyelenggaraan seni dan budaya
Buah 5 5 5 100,00
4 Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
Lokasi 35 34 79 232,35
Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012
a) Jumlah grup kesenian tahun 2012 sebanyak 1.583 grup, meningkat 431
grup jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 1.152 grup. Jumlah
grup kesenian selain mengalami peningkatan ini juga telah melampaui
target dalam RPJMD yakni sebanyak 1.127 grup atau 140,46%.
b) Pada tahun 2012 telah dilaksanakan festival seni budaya berupa kirab
budaya dan pengiriman kelompok seni untuk mengikuti festival seni
budaya yang diselenggarakan oleh Provinsi Jawa Tengah, yakni:
- Parade seni Jateng di Simpang lima berupa Prajuritan Desa Takelan
Getasan “Manggala Tamtama Mudha”,
- Pentas seni Maerokoco/PRPP Jateng berupa Kuda Lumping Setyo Budi
Utomo Desa Karanganyar Tuntang,
- Parade seni di taman Budaya Jateng berupa Tari Topeng Ireng Kopeng
Getasan,
- Pentas seni di Taman Budaya Jateng Surakarta berupa Puspita Rinonce
Ambarawa tarian sekar ayu,
- Pentas seni dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Klaten berupa Prajuritan
ujung-ujung Baok Pabelan “Langen Krido Turonggo”,
- Parade seni di Daerah Istimewa Yogyakarta berupa Tari topeng gecul
Kopeng ke Getasan.
c) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya yang difasilitasi oleh
Pemerintah Kabupaten Semarang, berupa bantuan hibah peralatan dan
pentas kepada kelompok seni dan organisasi kemasyarakatan yang
mempunyai kegiatan dibidang seni dan budaya.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 59
Kabupaten Semarang Tahun 2014
d) Pemerintah Kabupaten Semarang telah memfasilitasi perkembangan
keragaman budaya antara lain dengan menyelenggarakan pameran seni
lukis dan seni kriya.
e) Meningkatnya jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang
dilestarikan tahun 2012 sebanyak 79 lokasi melebihi target yang
ditentukan sebanyak 34 lokasi atau 232,35%.
f) Dalam rangka memperkenalkan dan sekaligus memasyarakatkan Benda
Cagar Budaya (BCB) Pemerintah Daerah tahun 2012 telah
menyelenggarakan pameran BCB di Candi Gedongsongo.
18) Pemuda dan Olahraga
Capaian indikator kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga tahun 2012 rata-
rata sebesar 200,83%, tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa
outcome yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan
program-program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya seperti yang
terlihat dalam Tabel berikut:
Tabel 2.66
Capaian Urusan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011 TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Organisasi Pemuda Buah 25 16 27 168,75
2 Organisasi Olahraga Bauh 168 100 174 174,00
3 Kegiatan Kepemudaan Keg 15 11 36 327,27
Lokasi 20 12 52 433,33
Orang 390 280 806 287,86
4 Jumlah Kegiatan Olahraga Cabang 40 30 28 93,33
5 Jumlah Klub Olahraga Buah 250 800 225 28,13
6 Jumlah Gedung Olahraga Buah 1 1 1 100,00
Sumber: Dinas Porabudpar Kabupaten Semarang, 2012
a) Meningkatnya Organisasi Kepemudaan
Organisasi kepemudaan yang terdaftar di Kabupaten Semarang tahun
2012 sebanyak 27 organisasi, bertambah 12 organisasi dibandingkan
tahun 2011 yang hanya berjumlah 15 organisasi. Selain itu, terdapat juga
Kelompok Usaha Pemuda Produktif sebanyak 27 kelompok, mengalami
peningkatan sebesar 180% jika dibandingkan dengan tahun 2011
sebanyak 15 kelompok.
Dengan semakin meningkatnya Kelompok Usaha Pemuda Produktif ini
diharapkan dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi
muda untuk dapat bersaing dalam perekonomian secara global, selain itu
juga dapat mengurangi tingkat pengangguran.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 60
Kabupaten Semarang Tahun 2014
b) Meningkatnya Kegiatan Kepemudaan
Kegiatan Kepemudaan tahun 2012 mengalami peningkatan baik dari sisi
jenis, jumlah dan peserta kegiatan yaitu 5 jenis kegiatan dilakukan
sebanyak 36 kali di 52 lokasi dengan 806 peserta, jika dibandingkan
tahun 2011, yakni 4 jenis kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 15 kali di
20 lokasi dengan 390 peserta.
Meningkatnya kegiatan kepemudaan, juga didukung adanya bantuan
hibah dari pemerintah daerah kepada organisasi kepemudaan, yaitu:
KNPI dan Kwarcab Pramuka.
c) Meningkatnya Organisasi Olahraga
Jumlah organisasi olahraga di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak
174 buah, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011
sebanyak 168 buah. Meningkatnya organisasi olahraga ini didukung oleh
sarana penyelenggaraan olahraga yang difasilitasi oleh Pemerintah
Daerah berupa bantuan hibah kepada organisasi dan kelompok
masyarakat yang mempunyai kegiatan keolahragaan antara lain KONI.
d) Meningkatnya Prestasi Olahraga
Peningkatan prestasi olahraga dapat dilihat dari meningkatnya perolehan
medali pada kegiatan-kegiatan olahraga, antara lain: Pekan Olahraga
Pelajar Daerah (POPDA), Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS),
Kejuaraan Daerah (Kejurda), Kejuaran Nasional (Kejurnas) dan Kejuaraan
Internasional. Jumlah total medali yang diperoleh untuk tahun 2012
sebanyak 163 medali terdiri dari 61 medali emas, 55 medali perak dan 47
medali perunggu. Dibandingkan tahun 2011 sebanyak 87 medali.
19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Keberhasilan Pembangunan di Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam
Negeri dapat dilihat lebih rinci dari outcome yang telah dicapai ditahun 2012
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.67 Capaian Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
% 48,00 68 49 72,06
2 Jumlah linmas per jumlah 10.000 penduduk
% 101,43 103,38 101,61 98,29
3 Rasio Siskamling per jumlah
desa/kelurahan % 13,48 13,48 13,60 100,89
4 Jumlah demo kegiatan 9 15 34 226,66
5 Kegiatan pembinaan politik
daerah Kegiatan 1 2 2 100,00
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 61
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO. URAIAN SATUAN CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
6 Cakupan patroli petugas Satpol
PP Kegiatan 409 463 470 101,51
7 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)
% 69,60 70,00 100,00 142,86
8 Petugas Perlindungan
Masyarakat (Linmas) % 1,02 1,03 1,00 97,09
9 Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM) Kegiatan 1 1 1 100,00
Sumber: Kantor Kesbangpol dan Satpol-PP Kab.Semarang, 2012
Secara umum semua indikator keberhasilan Urusan Kesatuan Bangsa dan
Politik Dalam Negeri dapat tercapai, beberapa hal yang menyebabkan adanya
target yang tidak tercapai antara lain:
a) Rasio jumlah Polisi Pamong Praja tidak memenuhi target, disebabkan
selama tahun 2012 tidak ada penambahan personil dan adanya personil
Polisi Pamong Praja yang purna tugas.
b) Jumlah Linmas menurun karena sudah memasuki usia purna tugas,
meninggal dunia dan mendapatkan pekerjaan di tempat lain.
c) Jumlah kejadian demo cukup tinggi disebabkan karena ada pembangunan
jalan tol dimana ada beberapa warga yang kena jalan tol merasa tidak
puas dengan ganti rugi tanah dan menyampaikan aspirasinya dengan
melakukan demo disamping juga ada permaslahan UMK dan pendirian
kandang ternak yang mengganggu lingkungan.
20) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Capaian target indikator sasaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan
Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome
yang menujukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-
program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012.
Keberhasilan Pembangunan di Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian dapat dilihat dari realisasi tahun 2012 sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
(1) Untuk mencapai penyelenggaraan pemerintahan yang baik, salah
satu diantaranya adalah reformasi kelembagaan daerah, dengan hasil
tersusunnya Peraturan Daerah kegiatan tahun 2011 dan 2012
sebagaimana terlihat pada Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 62
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.68
Capaian Bidang Kelembagaan Daerah
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN 2011
TAHUN 2012
% TARGET REALISASI
I Pendayagunaan Aparatur Daerah
1. Penyusunan LAKIP Daerah
Buku 90 90 90 100,00
2. Penyusunan LAKIP SETDA
Buku 15 15 15 100,00
3. Penetapan Kinerja Buku 10 10 10 100.00
4. Rencana Kerja Tahunan (RKT)
Dokumen 1 1 1 100,00
5. Forkompinda bidang
Pelayanan Publik
Keg/Dok 1 1 1 100,00
II Kelembagaan
1. Kajian Kelembagaan
Organisasi Perangkat Daerah
Buku 0 24 24 100,00
2. Papan Data Kelembagaan
Papan 0 5 5 100,00
3. Profil Kelembagaan Perangkat Daerah
Buku 0 300 300 100,00
4. Fasilitasi Pemantapan
SOTK SKPD
Raperda 5 0 0 0
5. Evaluasi Rincian Tugas
SKPD
Perbup 5 0 0 0
6. Penyusunan Analisa Beban Kerja
SKPD 0 73 73 100,00
7. Kajian Formasi PNS SKPD 0 73 73 100,00
III Ketatalaksanaan
1. Pedoman Standar Pelayanan Publik
Buku 0 100 100 100,00
2. Fasilitasi Penyusunan IKM
Bid/Buku 0 10/90 10/90 100,00
3. Fasilitasi Penilaian CBAN 2011
SKPD 75 0 0 0
4. Fasilitasi Penyusunan
SOP Pelayanan Publik
SKPD 75 0 0 0
5. Fasilitasi Penilaian
Kinerja Pelayanan SKPD (CPP
Even 0 1 1 100,00
6. Bimtek Penyusunan SOP
Kebijakan 0 1 1 100,00
7. Fasilitasi Penyusunan
IKM
Kebijakan 68 73 73 100,00
Sumber : Setda-Bagian Organisasi Kab. Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 63
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Hal yang tak kalah pentingnya dalam reformasi birokrasi adalah
sumber daya manusia yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dengan
manajemen kepegawaian yang baik diharapkan diperoleh aparatur
pemerintah daerah yang profesional, sehingga efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD dapat
dicapai. Jumlah pegawai per 31 Desember 2012 sebanyak 10.461
orang PNS/CPNS. Bila dilihat berdasarkan jenjang kepangkatan
PNS/CPNS Tahun 2012 sebagian besar terdapat pada golongan III
(3.972 orang atau 37,97%), golongan IV (3.821 orangatau 36,53%),
golongan II (2.366 orang atau 22,62%) dan golongan I (302 orang
atau 2,87%). Sedangkan bila dilihat berdasarkan tingkat pendidikan
PNS/CPNS terbanyak dengan urutan pendidikan S1/D4 (4.790 orang
atau 45,78%), SLTA (2.111 orang atau 20,18%), D1/D2 (1.660 orang
atau 15,87%), D3 (797 orang atau 7,62%), SLTP/SD (633 orang atau
6,05%) dan S2 (470 orang atau 4,49%).
Gambar 2.4
Tingkat Pendidikan PNS Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
Sumber: BKD Kabupaten Semarang, 2012
Dari gambar terlihat bahwa terjadi kenaikan jumlah pegawai pada
tingkat pendidikan S1 dan S2, dan pegawai dengan tingkat
pendidikan D3/D4 ke bawah menjadi berkurang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa SDM PNS semakin bertambah baik dari segi
pendidikan, sehingga diharapkan kinerjanya juga semakin meningkat.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 64
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.69
Capaian Indikator Kepegawaian Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URUSAN,INDIKATOR KINERJA SAT.
CAPAIAN
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1
Program Pendidikan Kedinasan : - Terlaksananya diklat PIM Tk II % 4 6 4 66,67
- Terlaksananya diklat PIM Tk III % 8 32 15 46,88
Terlaksananya diklat PIM Tk IV
0 40 89 222,50
- Terlaksananya ujian Dinas % 25 70 30 42,86
- Terlaksananya ujian kenaikan pangkat PI
% 91 70 0 0,00
- Terlaksananya pembekalan CPNS
dan Sekdes % 341 0 0 0,00
2
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur:
- Terlaksananya prajabatan bagi gol II dan III
% 589 198 197 99,49
- Terlaksananya diklat teknis dan fungsi
% 42 40 152 380,00
- Terlaksananya bintek PAK jabatan fungsional
% 40 40 0 0,00
3
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur %
- Pelantikan pejabat
struktural/fungsional % 1/303 3/135 5/229
166,67/
169,63
- Terlaksananya tes potensi bagi pejabat
% 165 70 0 0,00
- Terlaksananya seleksi CPNSD % 197 200 12 6,00
- Terlaksananya mutasi PNS % 65 150 223 148,67
- Penerimaan SK CPNS % 612 198 197 99,49
- Evaluasi perpanjangan SK PTTD % 169 176 138 78,41
- Terselesaikannya SK KP % 1891 2100 1803 85,86
- Terselesaikannya SPTKG Gol IV % 1571 2000 1833 91,65
- Tersedianya informasi, analis
data kepegawaian CPNS/PNS dan terintegrasinya sistem aplikasi pelayanan kepegawaian
antara BKD dan BKN
% 10944 11155 10461 93,78
- Penyerahan piagam & tanda kehormatan PNS
% 100 100 36 36,00
- Penanganan kasus kedisiplinan PNS
% 29 24 24 100,00
- Pemberian bantuan pada PNS tugas belajar
% 5 4 6 150,00
- Terkirimnya meklap ke BKD Prov
dan BKN % 12 12 12 100,00
- Pengambilan sumpah janji PNS % 421 400 414 103,50
- Tersusunnya buku formasi PNSD % 8 8 8 100,00 Sumber: BKD Kab. Semarang, 2012
Keterangan:
(a) Tahun 2012 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Tidak
Mengadakan Ujian Dinas Penyesuaian Ijasah (PI) karena untuk
mendukung moratorium CPNS.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 65
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(b) Tahun 2012 penyelenggaraan bintek PAK jabatan fungsional
tidak disetujui oleh DPRD karena masing-masing SKPD sudah
mempunyai anggaran untuk diklat tersebut.
(c) Tahun 2012 tidak menyelenggarakan tes potensi bagi pejabat
eselon II dan III karena pada tahun 2011 sudah dilaksanakan.
(2) Guna lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah satu
dengan daerah yang lain dalam kerangka NKRI, serta dalam rangka
menyerasikan pembangunan daerah dan mensinergikan potensi
daerah dengan pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran
pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal, telah dilaksanakan kerja
sama yang saling menguntungkan baik antar daerah maupun dengan
pihak ketiga seperti Tabel berikut:
Tabel 2.70
Realisasi Kerjasama Daerah Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN
2011
TAHUN 2012 %
TARGET REALISASI
I Kerjasama antar Daerah
6 8 15 187,5
1. Kesepakatan
Bersama (MoU) Buah
4 4 5 125
2. Perjanjian Kerjasama
Buah 2 4 10 250
II Kerjasama dengan Pihak Ketiga
15 7 14 200
1. Kesepakatan Bersama (MoU)
Buah 6 3 6 200
2. Perjanjian Kerja Sama
Buah 7 3 7 233,3
3. Perjanjian Hibah Buah 0 0 0 0
4. Keputusan Bersama
Buah 0 1 1 100
Sumber : Setda-Bagian Tata Pemerintahan Kab. Semarang, 2012
(3) Pembangunan Hukum di Kabupaten Semarang secara umum telah
dilaksanakan dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan
bersih, pembangunan hukum yang dilaksanakan pada tahun 2012
dititikberatkan untuk melaksanakan pembentukan beberapa produk
hukum daerah dalam rangka penjabaran lebih lanjut Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi sebagaimana telah dituangkan
dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda). Capaian
penyelenggaraan pemerintahan dalam bidang pembangunan hukum
tahun 2011 dan 2012 seperti terlihat pada Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 66
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.71
Realisasi Bidang Pembangunan Hukum Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT.
CAPAIAN
TAHUN 2011
TAHUN 2012
% TARGET REALISASI
1 Penyusunan Raperda Raperda 12 10 10 100,00
2 Raperda yang disampaikan ke DPRD
Raperda 10 10 11 110,00
3 Perda yang diundangkan Perda 10 10 10 100,00
4 Penyusunan Peraturan Bupati
Perbup 119 110 172 156,36
5 Penyusunan Keputusan Bupati
Keputusan 632 597 731 122,45
6 Peraturan Desa yg diundangkan
Perdes 248 272 185 68,02
7 Evaluasi Raperda Raperda 5 3 3 100,00
8 Evaluasi Peraturan Desa kegiatan 25 20 20 100,00
9 Evaluasi perda Produk hukum
15 12 12 100,00
10 Peraturan Perundang-undangan
Buku 65 60 60 100,00
11 Himpunan Lembaran
Daerah
Buku 120 140 140 100,00
12 Himpunan Keputusan Bupati
Buku 60 80 80 100,00
13 Lembaran Daerah Lepas eksemplar 3.000 2.500 2.500 100,00
14 Fasilitasi Pembinaan Kelompok
Kegiatan/klpk
19 19/1 19/1 100,00
Sumber : Setda-Bagian Hukum Kab. Semarang, 2012
(4) Dalam rangka pelayanan kepada masyarakat, melalui Program
Pelayanan Masyarakat Tingkat Kecamatan dan Program Pelimpahan
Kewenangan kepada Kecamatan, seluruh kecamatan (19 kecamatan)
telah melaksanakan fasilitasi dan koordinasi Bidang Tata
Pemerintahan, Pembangunan, Kesejahteraan Sosial/Kemasyarakatan,
Keamanan, Ketentraman, Ketertiban Umum, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa/Kelurahan serta Pelayanan Umum Lainnya.
(5) Kelurahan sebagai salah satu unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan
pemerintahan sebagaimana tertuang dalam Perbup Nomor 18 Tahun
2007 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Semarang
Kepada Lurah di Kabupaten Semarang, dengan anggaran yang
terbatas melalui Program Pelayanan Masyarakat Tingkat Kelurahan
telah melaksanakan pelayanan Bidang Tata Pemerintahan,
Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat, Pembangunan dan
Kesejahteraan Masyarakat.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 67
Kabupaten Semarang Tahun 2014
b) Pengawasan Daerah
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, efektif,
transparan dan akuntabel, maka dilakukan pengawasan yang obyektif dan
profesional sesuai Norma dan Standar Audit Pemerintah, dengan realisasi
indikator seperti terlihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.72
Capaian Kinerja Pengawasan Tahun 2012 Kabupaten Semarang
NO INDIKATOR JUMLAH NILAI (Rp)
SETOR (Rp)
SISA (Rp)
1. Tindak lanjut Pemeriksaan
Reguler (keuangan)
a.Kerugian 133 46.041.852 46.041.852 0
b.Kewajiban setor 37 43.002.146 43.002.146 0
Sumber: Inspektorat Kab. Semarang, Tahun 2012
Dalam tindak lanjut pemeriksaan regular tahun 2012, dari 133
kasus kerugian dengan nilai Rp. 46.041.852,00 yang telah disetor
seluruhnya. Bila dibandingkan temuan kerugian tahun 2011 sejumlah 21
kasus dengan nilai Rp. 11.760.581,00 berarti telah mengalami kenaikan
yang cukup signifikan. Begitu pula terhadap temuan kewajiban setor
tahun 2012 sejumlah 27 mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun
2011 sejumlah 19 kasus.
Tabel 2.73 Temuan Administrasi Pengawasan Tahun 2012
Kabupaten Semarang
NO INDIKATOR
TAHUN 2011 TAHUN 2012
TEMUAN SELESAI % TEMUAN SELESAI %
1 Tindak Lanjut Pemeriksaan
Administrasi
a. Pelanggaran terhadap
peraturan perundangan yang berlaku
0 0 0,00 0 0 0,00
b. Pelanggarn terhadap prosedur dan dan tata
kerja yang telah ditetapkan
2 2 100,00 2 2 100,00
c. Penyimpangan dari ketentuan pelaksanaan
ketentuan anggaran
11 4 36,36 14 14 100,00
d. Hambatan terhadap
kelancaran proyek
1 1 100,00 1 1 100,00
e. Hambatan terhadap kelancaran tugas pokok
0 0 0,00 0 0 0,00
f. Kelemahan administrasi 88 32 36,36 110 107 97,27
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 68
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO INDIKATOR
TAHUN 2011 TAHUN 2012
TEMUAN SELESAI % TEMUAN SELESAI %
g. Ketidaklancaran pelayanan masyarakat
0 0 0,00 0 0 0,00
h. Temuan pemeriksaan
lain-lain
2 1 50,00 2 2 100,00
Jumlah 104 40 38,46 129 126 97,67
Sumber: Inspektorat Kab. Semarang, 2012
Tabel 2.74 Temuan dan Tindak Lanjut Pengawasan
Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO SUB KELOMPOK TEMUAN KODE JUMLAH
KEJADIAN SELESAI % NILAI (RP)
I Temuan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan
1.00.00
1 Kerugian negara/daerah atau
kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan
negara/daerah.
1.01.00 19 13 68,00 6.714.500,00
2 Potensi kerugian
negara/daerah atau kerugian negara/daerah yang terjadi pada perusahaan milik
negara/daerah
1.02.00 0 0 0,00
3 Kekurangan penerimaan negara/daerah atau perusahaan milik
negara/daerah.
1.03.00 29 21 72,00 29.244.424,00
4 Administrasi 1.04.00 61 47 77,00 4.629.452,00
5 Indikasi tindak pidana 1.05.00 0 0 0,00
II Temuan Kelemahan Sistem Pengendalian Intern
2.00.00
1 Kelemahan sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan
2.01.00 34 25 73,00 1.160.000,00
2 Kelemahan sistem
pengendalian pelaksanaan anggran pendapatan dan belanja
2.02.00 2 1 50,00
3 Klemahan struktur
pengendalian intern
2.03.00 3 3 100,00
III Temuan 3 E 3.00.00
1 Ketidakhematan/pemborosan/ketidakekonomisan
3.01.00 0 0 0,00
2 Ketidakefisienan 3.02.00 0 0 0,00
3 Ketidakefektifan 3.03.00 1 1 0,00
Jumlah Kejadian 149 111 74 41.748.376,00
Sumber: Inspektorat Kabupaten Semarang, 2012
Dalam pemeriksaan reguler terhadap administrasi kegiatan pada
tahun 2012 ditemukan 149 temuan, mengalami kenaikan bila
dibandingkan tahun 2011 sebesar 129 temuan. Bila dilihat tingkat
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 69
Kabupaten Semarang Tahun 2014
penyelesaian temuan mengalami kenaikan, masih ada 38 temuan yang
belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2012.
c) Fasilitasi Kegiatan Legislatif
Capaian kinerja dalam rangka Fasilitasi Kegiatan DPRD tahun 2012
dibandingkan tahun 2011 digambarkan secara jelas pada Tabel sebagai
berikut:
Tabel 2.75 Fasilitasi Kegiatan DPRD
Kabupaten Semarang Tahun 2011–2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
TAHUN 2011
TAHUN 2012 %
TARGET REALISASI
1 Pembahasan rancangan
Peraturan Daerah
Raperda 10 18 6 33,33
2 Hearing/ dialog dan koordinasi dengan pejabat pemerintah daerah dan tokoh
masyarakat/tokoh agama
Kali 8 10 8 80
3 Rapat-rapat alat kelengkapan
DPRD
a. Rapat Pimpinan Kali 4 5 2 40
b. Rapat Badan Musyawarah Kali 15 12 10 83,33
c. Rapat Konsultasi 0 0 2 - -
d. Rapat Komisi Internal Kali 13 164 123 75
e. Rapat Komisi Eksternal Kali 121 16 16 100
f. Rapat Badan Anggaran Internal
Kali 3 7 6 85,71
g. Rapat Badan Anggaran Eksternal
Kali 23 9 9 100
h. Rapat Pansus Raperda Kali 18 6 33,33
i. Rapat Pansus Non Raperda 0 0 3 2 66,67
j. Rapat Badan Kehormatan Kali 2 8 3 37,50
k. Rapat Kerja/Dengar Pendapat
Kali 1 6 2 33,33
l. Rapat Badan Legislasi Kali 13 8 7 87,50
m. Rapat Gabungan Kali 6 2 1 50
4 Rapat-rapat Paripurna
Rapat Paripurna Kali 23 20 17 85
Rapat Paripurna istimewa Kali 1 1 100
Rapat Paripurna internal Kali 2 2
5 Penjaringan aspirasi
masyarakat pada masa Reses
0K 0 45 45 100
6 Kunjungan kerja pimpinan dan
anggota DPRD dalam daerah
85
Pimpinan DPRD OH 30 25 9 36
Anggota DPRD OH 13 17 7 41,18
Komisi-komisi OH 50 60 59 98,33
Badan Kehirmatan OH 0 6 0 0
7 Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD
Kali 6
Ketua ok - 9 9 100
Wakil Ketua 3 orang ok - 27 27 100
Anggota 41 orang ok - 369 359 97,29
8 Penyediaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pimpinan dan anggota DPRD
180 163 163 100
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 70
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
TAHUN 2011
TAHUN 2012 %
TARGET REALISASI
9 Kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD luar daerah
139
Kunker ke Luar Jawa
Pimpinan ok 5 10 10 100
Anggota ok 2 2 0 0
Komisi-komisi ok 4 4 4 100
Badan Musyawarah ok 1 100
Badan Anggaran ok 1 1 100
Badan Legislasi ok 1 1 100
Badan Kehormatan ok 1 1 100
Kunjungan ke DKI/Jabar/Jatim
Pimpinan ok 28 30 28 93,33
Anggota ok 44 5 2 40
Komisi-komisi ok 12 20 20 100
Badan Musyawarah ok 2 3 3 100
Badan Anggaran ok 2 4 4 100
Badan Legislasi ok 3 3 100
Pansus non Raperda ok 1 0 0
Badan Kehormatan ok 2 3 3 100
Kunjungan kerja ke Jateng/DIY
Pimpinan ok 5 10 10 100
Anggota ok 15 10 3 30
Komisi-komisi ok 4 8 8 100
Badan Musyawarah ok 1 2 1 50
Badan Anggaran ok 1 2 0 0
Badan Legislasi ok 2 2 100
Badan Kehormatan ok 1 2 2 100
Kota Semarang/Kota salatiga
Pimpinan Ok 11 14 7 50
Anggota Ok 13 6 4 66,67
Badan Kehormatan ok 0 4 0 0 Sumber: Sekretariat DPRD Kab. Semarang, Tahun 2012
d) Pengelolaan Keuangan Daerah
Capaian kinerja dalam bidang pengelolaan keuangan tahun 2012
adalah sebagai berikut :
(1) Penerapan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD)
secara online di seluruh SKPD. Melalui SIPKD ini pengelolaan
keuangan daerah yang pada tahapan penganggaran, pelaksanaan/
penatausahaan sampai dengan akuntansi dan pelaporan dilaksanakan
secara komputerisasi.
(2) Pada tahun 2011 yang penilaiannya dilakukan pada tahun 2012,
Pemerintah Kabupaten Semarang telah dapat mewujudkan
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dengan diberikannya opini
dari BPK Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
(3) Penyusunan Peraturan Bupati Semarang Nomor 162 Tahun 2012
sebagai pengganti dari Peraturan Bupati Semarang Nomor 78 Tahun
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 71
Kabupaten Semarang Tahun 2014
2011 tentang Analisis Standar Biaya (ASB) dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan dan
pengendalian anggaran yang selanjunya digunakan sebagai pedoman
dalam penyusunan RAPBD, dimana pada tahun 2011 baru 3 kegiatan
yang dihitung dengan ASB pada tahun 2012 menjadi 10 kegiatan.
21) Ketahanan Pangan
Capaian target indikator sasaran Urusan Ketahanan Pangan tercermin dari
terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang
mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan Ketahanan
Pangan tahun 2012 terlihat dari capaian sebagai berikut:
Tabel 2.76 Capaian Indikator Urusan Ketahanan Pangan
Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SAT. TAHUN 2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1. Ketersediaan pangan
utama
Kg/
kap/th
167,42 159,56 178,93 112,14
2. Pola Pangan Harapan Skor 82,10 86,00 88,10 102,44
3. Regulasi Ketahanan
Pangan
Buah 1 1 0 0
Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012
Ketersediaan pangan merupakan salah satu sub sistem utama dalam
sistem ketahanan pangan, yang menjelaskan tentang jumlah bahan pangan
yang tersedia di suatu wilayah. Capaian ketersediaan pangan utama tahun
2012 sebesar 178,93 kg/kapita/tahun di Kabupaten Semarang meningkat
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 167,42 kg/kapita/tahun.
Berdasarkan Tabel capaian indikator kinerja di atas, terjadi peningkatan
mutu gizi konsumsi pangan penduduk Kabupaten Semarang yang
diindikasikan dengan meningkatnya skor mutu gizi pangan Pola Pangan
Harapan (PPH) pada tahun 2012, yaitu 88,10 dibanding tahun 2011 sebesar
82,10 maupun target tahun 2012 sebesar 86,00. Hal ini disebabkan karena
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya mutu gizi
konsumsi pangan. Kondisi ini mencerminkan aksesibilitas masyarakat terhadap
ketersedian pangan mengalami kenaikan, yang berpengaruh terhadap Pola
Pangan Harapan masyarakat dan Penganekaragaman Pangan.
Upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan diharapkan
mencapai hasil maksimal pada tahun 2015 yang diindikasikan oleh tercapainya
skor PPH mendekati 100 dan pangan yang tersedia aman untuk dikonsumsi
berbasis sumberdaya lokal.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 72
Kabupaten Semarang Tahun 2014
a) Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah
Keluaran kegiatan pengembangan cadangan pangan adalah
monitoring dan evaluasi pada petani dan pelaku distribusi perberasan saat
musim panen dan paceklik di 19 kelompok, terselenggaranya rakor untuk
memantau pelaku distribusi pangan sebanyak 10 kali, terlaksananya
monitoring dan pengawasan pelaksanaan pengelolaan cadangan pangan
dan distribusi pangan di 19 kecamatan, terlaksananya penyusunan DED
bangunan gudang cadangan pangan sebanyak 1 buku dan terbangunnya
gudang cadangan pangan pemerintah (CPP). Kegiatan pengembangan
cadangan pangan daerah ini bermanfaat untuk memantau harga gabah
agar sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan terpantaunya
cadangan pangan di masyarakat. Dampak dari kegiatan tersebut adalah
terantisipasinya kekurangan stok cadangan pangan di masyarakat dan
harga gabah dipetani dapat sesuai dengan HPP.
Dalam kegiatan ini, dihasilkan data Ketersediaan dan Kebutuhan
Beras Tahun 2012 dan Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat Tahun
2012.
Tabel 2.77
Ketersediaan dan Kebutuhan Beras Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
KOMODITI
DESEMBER 2011 DESEMBER 2012
KETERSEDIAAN (TON)
KEBUTUHAN (TON)
(+/-) KETERSEDIAAN
(TON) KEBUTUHAN
(TON) (+/-)
Beras 105.676 78.371 27.305 113.731 88.091 25.640 Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012
Ketersediaan beras di Kabupaten Semarang sampai dengan akhir
Tahun 2011 mengalami surplus sebesar 27.305 ton. Sedangkan pada
akhir tahun 2012, mengalami surplus sebesar 25.640 ton.
Ketersediaan beras di Kabupaten Semarang apabila dibandingkan
antara Tahun 2011 dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Dengan
ketersediaan beras yang mengalami surplus pada akhir tahun,
menunjukkan ketersediaan pangan beras mampu mendukung ketahanan
pangan di Kabupaten Semarang.
Tabel 2.78 Estimasi Stok Cadangan Pangan Masyarakat
Kabupaten Semarang (Desember 2012)
NO KETERANGAN ESTIMASI STOK (TON)
1. Rumah tangga petani 17.948
2. Rumah tangga konsumen 2.000
3. Penggilingan 5.512
4. Pedagang 180
TOTAL 25.640
Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 73
Kabupaten Semarang Tahun 2014
b) Kegiatan Desa Mandiri Pangan
Desa Mandiri Pangan adalah desa yang masyarakatnya mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi melalui
pengembangan sub sistem ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan
dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan. Ada
beberapa tahapan menuju Desa Mandiri Pangan, yaitu:
(1) Desa Persiapan adalah tahap awal perkembangan yang diawali
dengan perubahan dinamika kelompok dalam perencanaan
penanggulangan kerawanan pangan serta penumbuhan awal
lembaga swadaya setempat.
(2) Desa Penumbuhan adalah tahap lanjut dengan berfungsinya LKD,
Kader Gizi dan aspek ketersediaan, distribusi dan keamanan pangan.
(3) Desa Pengembangan adalah tahap ketiga ditandai dengan kemajuan
sumber pendapatan, peningkatan daya beli dan peningkatan
ketahanan pangan rumah tangga.
(4) Desa Kemandirian adalah tahap akhir ditandai dengan optimasi
kelompok swadaya masyarakat (afinitas, LKD, dsb), peningkatan pola
pikir masyarakat dan peningkatan ketrampilan.
(5) Desa Replikasi adalah desa pengembangan Desa Mandiri Pangan
paska Kemandirian yang berlokasi di Kecamatan yang sama,
sehingga diharapkan dapat menjadi aglomerasi kemandirian pangan
di Kecamatan setempat.
Tabel 2.79
Data Perkembangan Desa Mandiri Pangan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
TAHUN PERSIAPAN PENUMBUHAN PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN REPLIKASI
2011 - Tawang,
Susukan
Duren,
Sumowono
Candirejo,
Pringapus Wonoyoso,
Pringapus
Derekan, Pringapus
Jatirunggo, Pringapus
2012 Kebowan, Suruh
- Tawang, Susukan Wiru, Bringin Rejosari, Bancak
Candirejo,
Pringapus
Duren,
Sumowono
Wonoyoso, Pringapus
Derekan,
Pringapus
Jatirunggo,
Pringapus
Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 74
Kabupaten Semarang Tahun 2014
c) Kegiatan Lumbung Pangan Desa
Kegiatan ini bertujuan memperkuat aspek kelembagaan dan
administrasi kelompok lumbung di Kabupaten Semarang, sehingga
pengembangan unit usaha lumbung tidak saja berorientasi pada segi
sosial tetapi menuju pada agribisnis. Dalam rangka pengembangan
rintisan desa inovatif menuju desa mandiri tertib dan sejahtera (Rintisan
Desa In-Matra) tersusun 1 buku DED (bangunan fisik lumbung) dan
terbangun 1 unit gudang lumbung pangan desa di Desa Tawang,
Kecamatan Susukan dengan dana APBD sebesar Rp. 133.600.000,00.
Lumbung Pangan Masyarakat telah dilaksanakan dari tahun 2007–
2012 berupa bangunan fisik gudang maupun bantuan uang tunai sebesar
Rp. 12.500.000,00 terhadap 43 LPM (Lumbung Pangan Masyarakat) yang
terdapat di Kecamatan Bancak, Bringin, Susukan, Banyubiru, Pringapus,
Jambu, Ambarawa, Pabelan, Kaliwungu, Ungaran Barat, Sumowono,
Bandungan, Bergas, Tengaran dan Tuntang. Namun, sampai dengan
tahun 2012, tercatat 25 Lumbung Pangan Masyarakat yang masih aktif,
sisanya tidak aktif.
d) Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
Keluaran kegiatan peningkatan mutu dan keamanan pangan antara
lain terlaksananya sosialisasi sertifikasi produk pangan segar bagi
produsen pangan segar untuk 100 orang yang hasilnya diharapkan dapat
meningkatkan mutu dan keamanan pangan yang dikelola oleh produsen
pangan segar tersebut dan mereka dapat menginformasikan kembali
kepada masyarakat akan pentingnya pangan yang aman dikonsumsi
sehingga pengetahuan masyarakat dalam hal keamanan pangan
meningkat.
e) Kegiatan Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan ketahanan
pangan melalui sinergitas para pelaku pemberdaya ketahanan pangan.
Dari kegiatan ini dihasilkan pula Data Neraca Bahan Makanan (NBM) yang
merupakan data yang dapat menggambarkan situasi dan kondisi
ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk suatu wilayah.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 75
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.80
Neraca Bahan Makanan (NBM) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO
KELOMPOK
BAHAN PANGAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
K.ENERGI K.PROTEIN K. LEMAK K. ENERGI K.PROTEIN K. LEMAK
(kkal/kap/hr) (g/kap/hr) (g/kap/hr) (kkal/kap/hr) (g/kap/hr) (g/kap/hr)
1 Padi-padian 1.609 40,19 10,02 1.975 49,34 12,34
2 Makanan
berpati 202 1,51 0,46 160 1,17 0,35
3 Gula 18 0,05 0,17 18 0,05 0,17
4 Buah / biji berminyak
25 1,59 2,12 41 2,86 3,26
5 Buah-buahan 78 0,9 1,94 81 0,93 1,82
6 Sayuran 112 9,43 2,43 114 9,24 2,43
7 Daging 70 5,04 5,35 69 5,01 5,32
8 Telur 108 8,27 37,75 98 7,68 7,00
9 Susu 5 0,28 0,3 1 0,03 0,03
10 Ikan 5 0,96 0,13 5 0,95 0,13
11 Minyak dan Lemak
2 0 0,2 2 0 0,25
Total 2.234 68,22 60,87 2.564 77,27 33,42 Sumber: Kantor Ketahanan Pangan Kab. Semarang, 2012
Ketersediaan pangan sumber energi/karbohidrat tahun 2011
sebesar 2.234 Kkal/kap/hari dan tahun 2012 sebesar 2.564 Kkal/kap/hari.
Melihat hasil analisis NBM tahun 2011 dan 2012 terdapat kenaikan
ketersediaan pangan sumber energi sebesar 87,12%, dimana kenaikan
tersebut disebabkan peningkatan produksi dan produktivitas pada
komoditi pangan serta adanya kenaikan jumlah penduduk.
Bila dibandingkan dengan angka standart nasional (berdasarkan
WNPG 2008), yaitu sebesar 2.200 Kkal/kap/hari maka pada tahun 2012
jumlah ketersediaan pangan terjamin. Dan sumber karbohidrat masih
didominasi kelompok pangan padi-padian.
Bila dilihat dari ketersediaan pangan sumber protein dari tahun
2011 (68,22 g/kap/hr) terdapat kenaikan pada tahun 2012 (77,27
g/kap/hr) yaitu sebesar 88,28%. Sedangkan angka standar nasional
(berdasarkan WNPG 2008) yaitu 57 g/kap/hr. Dengan demikian
ketersediaan pangan sumber protein yang dikonsumsi masyarakat telah
tercukupi dengan baik. Hal tersebut terutama pada kualitas protein nabati
yang berkembang lebih baik dibanding protein hewani. Kondisi ini
disebabkan agroekosistem wilayah yang sebagian merupakan dataran
tinggi.
Berdasarkan data NBM diatas, jumlah ketersediaan pangan makin
mengalami peningkatan dari tahun 2011-2012, yang menunjukkan
ketahanan pangan di tingkat wilayah semakin terjamin.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 76
Kabupaten Semarang Tahun 2014
f) Kegiatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
Keluaran kegiatan Pengembangan Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG) diantaranya terlaksananya sosialisasi dan koordinasi
keamanan pangan dan gizi sebanyak 2 kali serta termonitornya SKPG di
19 kecamatan di Kabupaten Semarang. Hasilnya adalah tersedianya
informasi keamanan pangan dan gizi, tersedianya data ketersediaan dan
kebutuhan pangan dan teraksesnya informasi pangan dan tersedianya
data kerawanan pangan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan
masyarakat akan pentingnya bahan tambahan pangan yang aman di
konsumsi dan pengolahan pangan yang aman dan bergizi. Kegiatan
tersebut berdampak pada termonitornya kondisi ketersediaan dan
kebutuhan pangan di wilayah dan terpantaunya kondisi keamanan
pangan dan gizi masyarakat.
g) Kegiatan Pengembangan Percepatan Diversifikasi Pangan
Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP)
ini dilaksanakan dalam rangka untuk mendukung percepatan Diversifikasi
Pangan pada Masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat mengalami
peningkatan Skor Pola Pangan Harapan.
Kegiatan P2KP ini telah dilaksanakan di 27 kelompok masyarakat
pada 10 kecamatan, yaitu Kecamatan Susukan, Bancak, Bringin,
Pringapus, Sumowono, Tengaran, Pabelan, Tuntang, Getasan dan
Banyubiru. Adapun total dana yang telah disalurkan sampai dengan tahun
2012 sejumlah Rp. 272.000.000,00 melalui 1 tahap pelaksanaan. Kegiatan
Pengembangan Percepatan Diversifikasi Pangan dilaksanakan melalui
Lomba Cipta Menu B2SA, Sosialisasi Diversifikasi Pangan dan Penyusunan
Analisis Pola Pangan Harapan (PPH).
22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Capaian target indikator sasaran Urusan Pembedayaan Masyarakat dan
Desa tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang
menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-
program dan kegiatan-kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012,
seperti dijelaskan dalam Tabel berikut:
Tabel 2.81 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan
masyarakat (LPM)
Org 235 235 235 100
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 77
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
2 Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
Klmp 8,001 8,001 8,001 100
3 Jumlah LSM Org 5 6 6 100
4 Swadaya masyarakat terhadap
program pemberdayaan masyarakat
Rp 5.275.040.850 7.261.117.954 14.260.392.200 196
5 PKK aktif % 100,00 100,00 100,00 100
6 Posyandu aktif % 100,00 100,00 100,00 100
7 Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan desa yang baik
% 93,00 95,00 95,00 100
Sumber: Bapermasdes Kab.Semarang, 2012
Dari data dan Tabel di atas terlihat bahwa semua target tercapai 100%,
hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan Urusan Pembedayaan Masyarakat dan
Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa sudah
sejalan dengan amanat RPJMD Kabupaten Semarang.
Disamping capaian kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
dari belanja langsung, juga ditunjang dengan adanya bantuan baik berupa
hibah, bantuan sosial maupun bantuan keuangan kepada desa, yang terdiri
dari:
a) Bantuan Operasional RT/RW di Kelurahan sebanyak 1.326 RT/RW;
b) Bantuan Kepada LKMK di 27 Kelurahan untuk peningkatan pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat Kelurahan dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kelurahan serta peran aktif dalam proses pembangunan yang
berbasis masyarakat;
c) Bantuan penataan lingkungan permukiman/bantuan perdesaan pada 575
kelompok. Untuk peningkatan kualitas sarana dan prasarana desa dan
meningkatnya peran serta dan partisipasi masyarakat dalam proses
pembangunan daerah;
d) Bantuan Dana Daerah Untuk Urusan Bersama (DDUB) PNPM Mandiri
kepada 204 Desa yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan
melalui PNPM Mandiri Perdesaan, peningkatan perekonomian masyarakat
dan infrastuktur perdesaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat;
e) Bantuan Pemugaran Rumah untuk RTM sebanyak 478 KK sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan dasar perumahan yang layak huni bagi Rumah
Tangga Miskin;
f) Bantuan Dana Alokasi Umum Desa sebesar Rp. 15.281.078.000,00 pada
208 desa yang diperuntukkan bagi peningkatan pemantapan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat
serta peningkatan kesejahteraan masyarakat;
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 78
Kabupaten Semarang Tahun 2014
g) Bantuan peningkatan kesejahteraan aparatur pemerintahan desa sebesar
Rp. 17.718.300.000,00 terealisasi Rp. 17.035.800.000,00 atau 96,14%
tersisa dana Rp. 682.500.000,00 karena terdapat perangkat desa yang
selesai masa jabatannya sehingga penerima yang terealisasi sebanyak
205 Kades, 32 Sekdes Non PNS, 1.040 Kaur/Kasi, 1.293 Kadus, 234 Staf
Teknis.
h) Bantuan Pelaksanaan Pilkades Rp. 470.000.000,00 terealisasi
Rp. 465.000.000,00 atau 98,94% sisa dana Rp. 5.000.000,00 karena
terdapat 1 (satu) desa yaitu desa Banyukuning Kecamatan Bandungan
tidak jadi melaksanakan Pilkades tahun 2012 sehingga realisasi Pilkades
hanya sebanyak 93 desa.
i) Bantuan TMMD Sengkuyung I di desa Tempuran Kecamatan Bringin dan
TMMD Sengkuyung II di desa Sepakung Kecamatan Banyubiru yang
bertujuan meningkatkan sarana dan prasarana desa dalam rangka
mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di lokasi TMMD.
j) Bantuan Operasional RT/RW di desa sebesar Rp. 1.351.400.000,00
terealisasi Rp. 1.349.600.000,00 atau 99,86%. Bantuan ini disalurkan
untuk 5.383 RT dan 1.365 RW dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja
Lembaga RT/RW dan kelancaran proses pembangunan di desa/kelurahan.
k) Bantuan Desa Inovasi Rp. 200.000.000,00 disalurkan untuk 5 desa
dengan tujuan untuk peningkatan kapasitas penyelenggaraan
pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
23) Statistik
Capaian indikator keberhasilan Urusan Statistik tahun 2011 dan 2012
seperti terlihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.82 Capaian Urusan Statistik
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Buku Statistik Daerah Dok 5 6 5 83,33
2 Buku PDRB Dok 3 3 2 66,67
Sumber : Bappeda Kab. Semarang, 2012
Capaian indikator Urusan Statistik berupa buku statistik daerah yang
terdiri dari Buku Kabupaten Dalam Angka, Buku Kecamatan Dalam Angka,
Buku Indikator Ekonomi dan Sosial, Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi
serta Buku Nilai Tukar Petani (NTP) dan Buku PDRB telah digunakan sebagai
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 79
Kabupaten Semarang Tahun 2014
bahan perumusan dan analisis kebijakan baik dalam perencanaan keuangan
daerah maupun penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Semarang.
24) Kearsipan
Capaian indikator keberhasilan Urusan Kearsipan tahun 2011 dan 2012
seperti terlihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.83
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URUSAN
INDIKATOR
KINERJA
SAT. TAHUN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Penerapan pengelolaan arsip secara baku
% 50 52 56 107,69
2 Kegiatan peningkatan
SDM pengelola kearsipan
Kegiatan 2 2 2 100,00
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012
Dengan melihat Tabel di atas bahwa capaian realisasi dalam penerapan
pengelolaan arsip secara baku pada tahun 2012 sebesar 56% atau 107,69%
melebihi target tahun 2012 sebesar 52%, dan bila dibandingkan tahun 2011
yang mencapai 50%, maka terjadi kenaikan 6%. Hal tersebut tercapai melalui
kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan yang telah dilakukan.
a) Meningkatnya pemahaman kearsipan baik intern Pemda maupun
masyarakat sehingga mendorong terciptanya penataan arsip yang baik.
Pembinaan dilakukan melalui penyuluhan maupun bintek kearsipan.
Tabel 2.84 Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Kearsipan
Kabupaten Semarang Tahun 2011–2012
NO JENIS SATUAN TAHUN
2011 2012
1 Bintek Kearsipan Sekdes/Seklur 100 0
2 Pembinaan dan Praktek Pengelolaan Arsip
Satker 19 19
3 Sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi pemerintahan
Kasi Umum 235 0
Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012
b) Pelaksanaan pemeliharaan dan duplikasi arsip selama kurun waktu 2011-
2012 sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 80
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.85
Kegiatan Pemeliharaan dan Duplikasi Arsip Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. JENIS SATUAN TAHUN
2011 2012
1 Termit Kontrol M² 320 416
2 Fumigasi M³ 500 656
3 House Spraying M³ 500 1.630
4 Kapur Barus Kg 3 4
5 Penduplikatan Foto 250 406
Kaset 35 25 Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012
c) Dalam rangka meningkatkan penataan arsip pada tahun 2012 telah
dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi keseluruh Kecamatan dengan
sampel beberapa desa/kelurahan yang hasilnya rata-rata dalam kategori
sedang.
Tabel 2.86 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Bidang Kearsipan
Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO KECAMATAN DESA/KEL KONDISI KETERANGAN
1 Ungaran Barat Lerep
Sedang
Arsip belum ditangani sesuai sistem dan
sarpras belum digunakan secara maksimal
Kalisidi
Sedang
Arsip belum ditangani sesuai sistem dan
sarpras kurang
Gogik Sedang Arsip sudah ditata, tetapi belum sesuai
aturan dan sarpras belum dimanfaatkan secara maksimal
2 Ungaran Timur Kalongan Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai aturan
dan sarpras belum dimanfaatkan dengan baik
3 Bergas Pagersari
Sedang
Arsip belum ditangani sesuai sistem dan
sarpras blm dimanfaatkan dengan baik
Wringinputi
Sedang
Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai aturan dan sarpras masih kurang
Diwak Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras sudah memadai
4 Pringapus Pringsari Baik Arsip sudah dikelola baik sarpras kurang
5 Bawen Polosiri
Sedang
Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras
belum dimanfaatkan dengan baik
Asinan Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras
belum dimanfaatkan dengan baik
6 Ambarawa Pasekan Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras
belum difungsikan
7 Bandungan Jimbaran
Sedang
Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai
dengan aturan dan sarpras digunakan dengan baik
Sidomukti
Sedang
Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai
dengan aturan dan sarpras digunakan dengan baik
Kenteng Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai dengan aturan dan sarpras digunakan dengan baik
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 81
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO KECAMATAN DESA/KEL KONDISI KETERANGAN
8 Sumowono Kemitir Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras minim
9 Jambu Gemawang
Sedang
Arsip belum ditangani sesuai sistem, sarpras belum dimanfaatkan dengan baik
Rejosari Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras belum dimanfaatkan dengan baik
10 Banyubiru Kebondowo Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras kurang
11 Tuntang Candirejo Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras minim
12 Bringin Kalikurmo Baik Arsip sudah dikelola baik sarpras kurang
13 Pabelan Sukoharjo Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan
sarpras kurang
14 Bancak Boto
Sedang
Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras kurang
Pucung Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan sarpras kurang
15 Suruh Reksosari
Sedang
Arsip belum ditangani sesuai sistem dan
sarpras belum dimanfaatkan dengan baik
Medayu Sedang Arsip belum ditata dan belum memanfaatkan
sarpras yang ada
16 Susukan Tawang Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan
sarpras belum dimanfaatkan dengan baik
17 Tengaran Bener
Sedang
Arsip belum ditata sesuai dengan aturan dan
sarpras belum digunakan/difungsikan.
Tegalwaton
Sedang
Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai dengan aturan dan sarpras kurang
Sugihan Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai
dengan aturan dan sarpras kurang
Karangduren Sedang Arsip belum ditata sesuai dengan aturan dan sarpras belum digunakan/difungsikan
18 Getasan Tajuk
Sedang
Arsip belum ditata sesuai dengan aturan dan sarpras belum digunakan
Jetak Sedang Arsip sudah ditata tetapi belum sesuai
dengan aturan dan sarpras belum digunakan
19 Kaliwungu Mukiran Sedang Arsip belum ditangani sesuai sistem dan
sarpras minim Sumber : Kantor Perpustakan dan Arsip Daerah Kab. Semarang, 2012
25) Komunikasi dan Informatika
Capaian indikator kinerja Urusan Komunikasi dan Informasi sebagai
berikut :
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 82
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.87
Capaian Indikator Kinerja Urusan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO INDIKATOR KINERJA SAT. CAPAIAN 2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah jaringan komunikasi unit 76 100 97 97,00
2 Jumlah surat kabar nasional/ lokal
buah 15 12 15 125,00
3 Jumlah penyiaran radio/TV lokal
buah 14 9 14 155,56
4 Web Site milik pemerintah
daerah
Sub
domain 30 30 25 83,33
Sumber : Dishubkominfo Kab.Semarang, 2012
a) Jumlah jaringan komunikasi tahun 2012 mencapai 97 unit, di bawah
target tahun 2012 sebanyak 100 unit, dan meningkat dibandingkan
realisasi tahun 2011 sebanyak 76 unit. Dengan meningkatnya jumlah
jaringan komunikasi ini diharapkan dapat memperlancar komunikasi
dalam masyarakat sehingga dapat terhindar dari keterisolasian informasi.
b) Jumlah surat kabar nasional/lokal tahun 2012 mencapai 15 buah, melebihi
target tahun 2012 sebanyak 12 buah atau 25%, jumlah surat kabar sama
dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 15 buah. Surat kabar
nasional/lokal ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada
masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pembangunan di
Kabupaten Semarang.
c) Jumlah penyiaran radio/TV lokal tahun 2012 mencapai 14 buah, terdiri
dari 6 penyiaran radio lokal dan 8 penyiaran TV lokal. Jumlah ini melebihi
target tahun 2012 sebanyak 9 buah atau 55,56%, dan sama
dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 14 buah. Dengan penyiaran
radio/TV lokal ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada
masyarakat, terutama yang terjadi di Kabupaten Semarang.
d) Web site milik pemerintah daerah tahun 2012 mencapai 25 sub domain,
di bawah target tahun 2012 sebanyak 30 sub domain, dan turun
dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 25 sub domain. Dengan
turunnya jumlah sub domain dalam web site pemerintah daerah ini
menunjukkan bahwa pengelola sub domain belum mampu memberikan
pelayanan lebih baik kepada masyarakat dalam mendukung keterbukaan
informasi publik.
26) Perpustakaan
Capaian indikator keberhasilan Urusan Perpustakaan tahun 2011 dan
2012 seperti terlihat pada Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 83
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.88
Capaian Urusan Perpustakaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah Perpustakaan unit 1.024 1.042 1.040 99,81
2 Jumlah Pengunjung perpustakaan per tahun
org 96.705 91.052 76.366 83,87
3 Koleksi Buku yang tersedia di perpustakaan daerah
judul 29.587 29.584 30.361 102,62
ekspl 52.653 56.510 54.975 93,17
Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.Semarang,2012
a) Jumlah perpustakaan tahun 2012 sebanyak 1.040 unit, terjadi
peningkatan sejumlah 16 unit bila dibandingkan dengan tahun 2011,
meskipun belum mencapai target sebanyak 1.042 unit. Sebaran dan
komposisi perpustakan pada tahun 2011 dan tahun 2012 seperti terlihat
pada Tabel berikut:
Tabel 2.89
Jumlah Perpustakaan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO. URAIAN SATUAN TAHUN 2011
TAHUN 2012
1 SD Sekolah 475 475
2 MI Sekolah 129 129
3 SMP Sekolah 94 94
4 MTs Sekola 37 37
5 SMA Sekolah 25 25
6 MA Sekolah 7 7
7 SMK Sekolah 28 28
8 Perpustakaan Keliling Pos 125 130
9 Instansi Pemerintah Unit 25 25
10 Perguruan Tinggi PT 2 2
11 Umum Desa 77 88
Jumlah 1.024 1.040 Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.Semarang, 2012
Jumlah perpustakaan desa pada tahun 2012 ada pada 88
desa/kelurahan dari total 235 desa/kelurahan atau 37,45%, sehingga
masih ada 147 desa/kelurahan atau 62,55 % yang belum memiliki
perpustakaan desa, sedangkan di tempat-tempat umum pelayanan
membaca antara lain ada di alun-alun Sidomulyo Ungaran, Pos Baca
Medika di RSU Ungaran, Pos Baca di Kecamatan Bandungan dan Pos Baca
di Kecamatan Kaliwungu.
b) Tahun 2011 jumlah pengunjung 96.705 orang, tahun 2012 jumlah
pengunjung 76.366 orang, data untuk peminjam buku tahun 2011
sejumlah 25.081 orang, tahun 2012 peminjam sejumlah 23.406 orang,
data buku yang di pinjam tahun 2011 jumlah 46.803 eksemplar dan tahun
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 84
Kabupaten Semarang Tahun 2014
2012 jumlah 46.800 eksemplar, sedangkan pos pelayanan keliling ada
130 pos keliling dan 3 pos baca, adapun jam layanan perpustakaan Hari
Senin s/d Jum’at jam 08.00–20.00 WIB, Hari Sabtu Jam 08.00–14.00
WIB. Apabila melihat data tersebut dapat dikatakan bahwa upaya untuk
mempromosikan perpustakaan telah dilakukan dengan berbagai cara
namun dikarenakan gedung perpustakaan yang lama sedang dibongkar
dan dipindah menempati sebagian aula UPTD Ungaran Barat maka jumlah
pengunjung perpustakaan sedikit berkurang dikarenakan lokasi yang
kurang strategis. Demikian juga dengan animo masyarakat untuk
membaca semakin besar dengan ditandainya jumlah buku yang dipinjam
semakin banyak. Namun, apabila kita melihat peminjam buku kita cukup
prihatin karena mengalami penurunan hal ini disebabkan karena koleksi
buku dirasa sangat kurang terutama buku–buku yang baru, sehingga para
pengunjung rata–rata telah membaca koleksi buku dan akhirnya tidak
meminjam.
c) Jumlah koleksi buku yang ada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
pada tahun 2012 meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 baik buku
non fiksi, buku referensi maupun buku fiksi.
Tabel 2.90 Jumlah Koleksi Buku Kantor Perpustakaan Daerah
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
TAHUN SATUAN JUMLAH
BUKU BUKU NON
FIKSI BUKU
REFERENSI BUKU FIKSI
2011
Judul 29.587 18.656 1.816 9.115
Eksp 52.653 32.824 4.009 15.820
2012
Judul 30.361 18.954 1.820 9.587
Eksp 53.653 33.718 4.021 17.236 Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kab.Semarang, 2012
d) Untuk pengembangan layanan yang telah dilaksanakan oleh Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah adalah layanan bimbingan belajar,
layanan pembelajaran bagi anak pra sekolah, story telling, pemutaran
film, layanan membaca, layanan sirkulasi, layanan referensi, layanan
internet dengan fasilitas Hotspot area, E-book, layanan perpustakaan
keliling dan penerbitan buletin perpustakaan,layanan APE (Alat Peraga
Edukatif), otomasi layanan arsip sehingga pemustaka dan pencari arsip
dapat memanfaatkan perpustakaan dan depo arsip dengan sebaik-
baiknya. Adapun jumlah pengunjung perpustakaan dari tahun ke tahun
selalu meningkat.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 85
Kabupaten Semarang Tahun 2014
b. Fokus Layanan Urusan Pilihan.
1) Pertanian
Capaian target indikator sasaran Urusan Pertanian tercermin dari
terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukkan
keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang
mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan Urusan
Pertanian tahun 2012 terlihat dari capaian sebagai berikut:
Tabel 2.91 Capaian Indikator Urusan Pertanian
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal
lainnya per hektar
% 54,22 54,40 56,61 104,06
2 Kontribusi sub sektor
tanaman pangan terhadap PDRB *)
Rp.
(Juta)
1.004.549,60 1.123.058,80 1.115.648,90 99,34
3 Kontribusi sub sektor perkebunan terhadap PDRB *)
Rp. (Juta)
114.046,70 150.964,90 126.659,80 83,90
4 Cakupan bina kelompok
tani
% 10 8,94 30,71 343,51
Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012; *) angka sementara
Peningkatan produktivitas padi terlihat pada tahun 2012 dikarenakan
berbagai upaya antara lain Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu
(SLPTT) Padi yang menerapkan sistem teknis yang tepat disesuaikan dengan
kondisi setempat, penggunaan benih bermutu, perbaikan jaringan irigasi
tingkat usaha tani (jitut) sehingga luas panen meningkat dari 35.645 Ha pada
tahun 2011 menjadi 36.250 Ha pada tahun 2012, penerapan pemupukan
berimbang, pengendalian OPT, penanganan pasca panen dan perbaikan
infrastruktur lainnya.
Capaian indikator kinerja tersebut diatas juga didukung oleh capaian
produksi pertanian pada komoditas tanaman pangan, hortikultura, tanaman
hias, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman perkebunan.
Tabel 2.92 Luas Panen dan Produksi Tanaman Pangan
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS
KOMODITI
LUAS PANEN (HA)
PRODUKSI (TON) PRODUKTIVITAS
(KU/HA)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1 Padi 35.645 36.256 193.253 205.242 54,22 56,61
2 Jagung 13.191 12.507 50.043 60.123 37,94 48,07
3 Kedelai 326 127 431 157 13,22 12,36
4 Kacang tanah 1.832 2.562 1.934 2.919 10,61 11,39
5 Ubi kayu 1.567 2.100 42.744 58.373 272,78 277,97
6 Ubi jalar 962 1.074 29.803 31.865 309,80 296,70 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 86
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Pada Tahun Anggaran 2012 sumber pangan utama di Kabupaten
Semarang, seperti padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar
mengalami peningkatan dibanding tahun 2011. Hanya pada komoditas kedelai
yang mengalami penurunan produksi. Hal ini dikarenakan luas tanam kedelai
yang berkurang karena lebih menguntungkan tanaman lain seperti padi dan
kacang tanah. Petani mengalihkan lahannya untuk komoditas yang lain,
sedangkan untuk perkembangan produktivitas tanaman sayur dapat dilihat
pada Tabel berikut:
Tabel 2.93
Luas Panen Tanaman Sayuran Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS
KOMODITI
LUAS PANEN (HA)
PRODUKSI (TON) PRODUKTIVITAS
(KU/HA)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1 Bawang Daun 1.125 1.280 11.745 13.397 10,44 10,47
2 Kentang 133 189 2.984 4.375,4 22,44 23,15
3 Kubis 743 867 21.035 23.918,4 28,31 27,59
4 Petsai / Sawi 1.136 1.112 20.084 19.499,6 17,68 17,54
5 Wortel 494 449 11.835 10.459 23,96 23,29
6 Cabe besar 957 1.105 10.019 9.885,6 10,47 8,95
7 Cabe rawit 488 405 2.432 2.287 4,98 5,65
8 Tomat 538 523 11.658 11.077 21,67 21,18
9 Buncis 360 361 4.302 4.528 11,95 12,54 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012
Realisasi produksi hortikultura sayur-sayuran rata-rata mengalami
peningkatan produksi. Penurunan produksi hortikultura terjadi pada sawi,
wortel, cabe besar, cabe rawit dan tomat, karena faktor cuaca kemarau
panjang dan adanya alih fungsi lahan ke komoditas lain, dan untuk
perkembangan produktivitas tanaman hias dapat dilihat di Tabel berikut ini:
Tabel 2.94 Luas Panen dan Produksi Tanaman Hias
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS
KOMODITI
LUAS PANEN (m²) PRODUKSI (Tangkai) PRODUKTIVITAS (Tangkai/m²)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1 Gladiol 11.900 11.510 426.000 281.892 35,80 24,50
2 Krisan 1.617.500 1.663.000 102.130.000 129.238.500 63,14 77,71
3 Mawar 38.775 28.600 10.210.475 7.103.586 263,33 248,38
4 Anggrek 665 427 6.730 2.513 10,12 5,88
5 Sedap malam 101.750 81.700 3.031.250 2.045.900 29,79 25,04 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012
Secara umum produksi tanaman hias mengalami penurunan karena
animo permintaan pasar cenderung menurun, juga adanya penurunan kualitas
benih, khususnya untuk benih gladiol dan sedap malam.
Adapun perkembangan produktivitas tanaman hortikultura/buah-buahan
dapat dilihat di Tabel berikut ini:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 87
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.95
Luas Panen dan Produksi Tanaman Hortikultura/Buah-buahan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS
KOMODITI
LUAS PANEN
(Pohon) PRODUKSI (Ku)
PRODUKTIVITAS (Ku/Pohon)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1 Alpukat 35.463 48.806 141.998 92.703 4,00 1,89
2 Mangga 162.284 186.529 52.678 71.513 0,32 0,38
3 Rambutan 118.120 52.713 120.397 20.061 1,02 0,38
4 Durian 54.367 33.122 56.076 54.670 1,03 1,65
5 Pisang 208.376 244.072 108.689 135.194 0,52 0,55
6 Salak 42.088 121.919 5.977 8.258 0,14 0,07
7 Kelengkeng 26.112 27.552 122.679 63.291 4,70 2,30
8 Manggis 1.591 1.741 933 1.476 0,59 0,85
9 Nangka 15.009 22.512 13.445 23.125 0,90 1,03 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012
Produksi beberapa buah, seperti: alpukat, durian, rambutan, dan
kelengkeng mengalami penurunan. Hal ini disebabkan antara lain:
- Produksi mengalami penurunan karena terjadi inisiasi pembungaan,
sebagai akibat dari musim kemarau yang lebih panjang (sampai bulan
Oktober 2012). Munculnya bunga baru sekitar bulan Nopember 2012,
menjadikan panen baru bisa pada tahun berikutnya (tahun 2013).
- Tanaman buah-buahan pada umumnya akan mengalami penurunan
produktivitas setelah panen raya/berbuah lebat pada panen periode
sebelumnya.
Untuk perkembangan produktivitas tanaman obat dapat dilihat pada
Tabel berikut:
Tabel 2.96 Luas Panen dan Produksi Tanaman Obat
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS
KOMODITI
LUAS PANEN (m²) PRODUKSI (Kg) PRODUKTIVITAS
(Kg/m²)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1 Jahe 2.584.467 2.276.150 3.836.159 3.641.340 1,48 1,60
2 Temulawak 364.602 320.450 785.679 736.052 2,15 2,30
3 Kencur 43.611 60.441 82.952 39.247 1,90 0,65
4 Kunyit 2.015.472 1.251.031 3.497.889 2.406.693 1,74 1,92
5 Laos 174.765 191.208 483.769 500.370 2,77 2,62
6 Kapulaga 1.208.583 835.179 710.138 1.388.783 0,59 1,66 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012
Pada komoditas tanaman biofarmaka, seperti: jahe, temulawak, kencur
dan kunyit mengalami penurunan, antara lain disebabkan tanaman
biofarmaka sebagian besar merupakan tanaman sela dibawah tegakan yang
kondisinya sangat tergantung pada tanaman tegakan yang ada, konversi
lahan pertanian ke non pertanian, alih komoditas pertanian yang lebih
menguntungkan dan berbagai serangan hama penyakit. Kondisi ini juga
menjadi penyebab penurunan produksi pertanian pada komoditas lain.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 88
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Untuk perkembangan produktivitas tanaman perkebunan dapat dilihat di
Tabel berikut ini:
Tabel 2.97 Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO JENIS
KOMODITI
LUAS PANEN (HA) PRODUKSI (TON) PRODUKTIVITAS
(Kg/HA)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1 Kelapa 4.602,66 4.495,85 4.396,27 4.295,29 955 955
2 Kelapa Deres 892,60 892,60 5.400,69 5.401,61 6.051 6.052
3 Kopi 2.785,56 2.784,84 1.096,89 1.459,49 394 524
4 Cengkeh 2.271,50 2.189,73 164,90 224,20 73 102
5 Aren 314,23 313,98 872,97 872,53 2.778 2.779
6 Kapok 480,28 471,48 93,72 91,22 195 193
7 Panili 10,80 10,3 1,46 1,58 135 153
8 Tebu 319,00 345 665,22 1.219,84 2.085 3.536
9 Kakao 32,42 46,42 4,58 7,40 141 159
10 Tembakau 853,25 988 834,99 909,93 979 921 Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012
Untuk produksi perkebunan, rata-rata hampir sama dengan tahun 2011.
Akan tetapi untuk tanaman kopi dan cengkeh terjadi peningkatan produksi.
Saat ini upaya peremajaan tanaman untuk tanaman yang kurang produktif
terus dilakukan dan butuh waktu untuk bisa berproduksi. Peremajaan
tanaman perkebunan antara lain dilakukan pada tanaman kelapa 4.000
batang dan cengkeh 6.000 batang. Selain itu dilakukan pembibitan karet
sebanyak 7.500 batang. Dalam bidang perkebunan UPTD Perbibitan Tanaman
Perkebunan dan Kehutanan telah melakukan upaya pembuatan bibit antara
lain pelaksanaan pengelolaan kebun buah kelengkeng dan durian 4.217
batang.
Adapun kondisi JITUT Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Tabel
berikut ini:
Tabel 2.98 Kondisi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT)
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN 2011 2012
1
Jumlah Jaringan Irigasi (unit) 2.046 2.046
a. Kondisi Baik (unit) 888 942
b. Kondisi Rusak (unit) 807 699
c. Telah Di Rehab / Dibangun (unit) 351 405
Sumber : Distanbunhut Kabupaten Semarang, 2012
Di bidang peternakan realisasi program dan kegiatan adalah sebagai
berikut:
- Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan, dengan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian/Perkebunan tahun
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 89
Kabupaten Semarang Tahun 2014
2012 mendukung penyusunan program penyuluh di 19 kecamatan,
penilaian angka kredit penyuluh untuk 23 orang dan temu usaha/teknologi
untuk pelaku utama dan pelaku usaha peternakan sebanyak 2 kali. Melalui
kegiatan ini pelayanan terhadap masyarakat yang berkaitan dengan
penyuluhan dapat terlaksana di kelompok ternak. Berikut ini adalah jumlah
kelas kelompok tani ternak yang di layani oleh penyuluh peternakan.
Tabel 2.99 Perkembangan Kelas Kelompok Ternak
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO KELAS/
KELOMPOK SAT
CAPAIAN THN 2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Pemula Klp 564 569 658 115,64
2 Lanjut Klp 30 35 123 351,43
3 Madya Klp 2 3 2 66,67
4 Utama Klp 0 0 0 0,00
Jumlah Klp 596 607 783 129,00
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
Jumlah kelas kelompok Madya tidak ada peningkatan sehingga target
ditahun 2012 tidak tercapai. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan
indikator penilaian kelas kelompok di bidang pertanian sesuai Peraturan
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian Nomor 168/Per/SM.170/J/11/11 Tahun 2011 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani sehingga penerapan
penilaian kelas kelompok perlu penyesuaian baik secara administratif
maupun kemampuan kelompok hal ini yang menyebabkan belum
maksimalnya penilaian kelas kelompok dari lanjut ke kelas kelompok
Madya.
- Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Ternak, dengan
kegiatan: Pendataan Masalah Peternakan, Pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit menular ternak, Pemusnahan Ternak yang terjangkit
penyakit endemis, Pengawasan Perdagangan Ternak antar Daerah,
Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan Kesehatan Ternak,
Operasionalisasi UPTD Labkeswan dan Puskeswan. Pada program ini Dinas
Peternakan dan Perikanan melakukan pelayanan kesehatan hewan kepada
masyarakat di Kabupaten Semarang. Rincian capaian indikator pelayanan
kesehatan hewan dapat di lihat pada Tabel di bawah ini:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 90
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.100
Perkembangan Pelayanan Kesehatan Hewan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT
CAPAIAN
TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Vaksinasi Ternak ekor 154.950 253.820 271.300 107
2 Pengobatan Ternak ekor 5.300 7.200 8.195 114
3 Pemeriksaan
Penyakit Ternak ekor 1.300 1.585 1.967 124
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
Pelayanan kesehatan hewan mengalami peningkatan dan melampaui target
yang ditetapkan, hal ini disebabkan karena banyaknya permintaan
masyarakat untuk pelayanan tersebut, dan pelayanan tersebut didukung
tidak hanya dari dana APBD Kabupaten Semarang, namun juga berasal dari
Dana APBN, APBD Provinsi Jawa Tengah dan swadaya dari petugas
pelayanan kesehatan hewan.
- Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, dengan kegiatan:
pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan,
pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar hasil produksi
peternakan, promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah,
penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan yang
dipasarkan, pengembangan usaha agribisnis peternakan. Program
peningkatan produksi hasil peternakan ini dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian indikator kinerja bidang peternakan, rincian indikator capaian
kinerja bidang peternakan dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Tabel 2.101 Capaian Perkembangan Populasi dan Produksi Ternak
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT CAPAIAN
TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
POPULASI
1 Sapi potong ekor 57.888 58.411 61.560 105,39
2 Sapi perah ekor 37.278 37.700 39.017 103,49
3 Kerbau ekor 3.582 3.603 3.564 98,92
4 Kuda ekor 1.913 2.009 1.991 99,10
5 Kambing ekor 200.62 32.519 32.640 100,37
6 Domba ekor 203.463 204.631 204.733 100,05
7 Babi ekor 32.462 268.847 295.744 110,00
8 Kelinci ekor 28.165 28.074 28.560 101,73
9 Ayam petelur ekor 2.104.484 2.146.513 1.919.999 89,45
10 Ayam broiler ekor 12.759.865 12.733.142 12.935.664 101,59
11 Ayam buras ekor 1.612.693 1.644.541 1.955.527 118,91
12 Itik ekor 309.791 315.946 367.491 116,31
13 Puyuh ekor 297.108 303.047 300.168 99,05
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 91
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO URAIAN SAT CAPAIAN
TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
PRODUKSI
1 Daging sapi Kg 2.600.955 1.623.901 2.846.579 175,29
2 Daging kambing
Kg 343.779 315.600 318.639 100,96
3 Daging domba Kg 209.593 210.000 310.486 147,85
4 Daging Ayam
petelur Kg 2.460.980 2.163.685 2.544.841 117,62
5 Daging Ayam broiler
Kg 6.983.177 6.492.000 8.618.605 132,76
6 Daging ayam buras
Kg 767.945 699.600 878.486 125,57
7 Telur ayam ras butir 343.887.214 34.855.982 375.729.813 112,21
8 Telur ayam
buras butir 51.985.433 48.842.874 63.300.156 129,60
9 Telur Itik butir 11.507.200 10.615.771 13.235.069 124,67
10 Telur puyuh butir 37.642.026 38.329.343 37.971.326 99,07
11 Produksi susu liter 34.761.636 31.168.731 34.385.423 110,32
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
Untuk capaian indikator kinerja populasi ada beberapa populasi yang tidak
mencapai target antara lain: populasi kerbau, kuda, ayam petelur dan
puyuh, untuk populasi kerbau dan kuda tidak mencapai target pada tahun
2012 dikarenakan ternak kerbau dan kuda merupakan jenis ternak yang
sulit untuk dilakukan rekayasa reproduksi dan bila dilakukan perekayasaan
reproduksi membutuhkan biaya yang mahal, sehingga masyarakat
melakukan pembiakan kerbau dan kuda secara alami dan tradisional hal ini
menyebabkan pertumbuhan populasinya belum bisa dikendalikan secara
baik, dan tidak mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2012, untuk
ternak ayam ras petelur dan burung puyuh menurun dari tahun 2011
dikarenakan biaya produksi untuk beternak unggas tersebut yang tidak
sebanding dengan harga jual telur sehingga para peternak tidak
menambah populasinya dan ada beberapa peternak burung puyuh dan
perusahaan ayam petelur yang menutup usahanya. Penurunan jumlah
populasi burung puyuh juga mempengaruhi produksi telur puyuh yang
tidak mencapai target pada tahun 2012. Keterlibatan masyarakat dalam
kegiatan peternakan di Kabupaten Semarang dapat di lihat dalam Tabel
berikut ini:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 92
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.102
Capaian Perkembangan Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan Peternakan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN
CAPAIAN
TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Peternak rakyat orang 251.476 272.941 275.856 101,07
2 Perusahaan Peternakan:
- Ayam petelur RTP 33 39 28 71,79
- Ayam pedaging RTP 6 4 6 150,00
- Sapi potong RTP 4 4 4 100,00
- Breeder RTP 3 3 3 100,00
- Babi RTP 18 18 17 94,44 Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
Untuk capaian indikator kinerja keterlibatan masyarakat dalam kegiatan
peternakan pada tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun 2011. Hal
ini karena biaya produksi untuk beternak unggas tersebut yang tidak
sebanding dengan harga jual telur sehingga ada beberapa perusahaan
peternak ayam petelur menutup usahanya. Hal ini juga terjadi pada para
pengusaha ternak babi di Kabupaten Semarang.
- Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, dengan
kegiatan: Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil
peternakan, Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar hasil
produksi peternakan, Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan
daerah, Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan
yang dipasarkan, Pengembangan Usaha Agribisnis Peternakan. Pada
program ini Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan penambahan los
kaki lima sebanyak 3 unit, penataan Pasar Hewan Ambarawa 1 paket,
operasionalisasi pasar hewan selama 1 tahun, promosi produk olahan
peternakan sebanyak 2 kali, pembinaan pengemasan olahan ternak untuk
60 orang pelaku usaha olahan ternak dan pemebrian bantuan ternak
domba pada kelompok tani ternak di Kabupaten Semarang. Dengan
program ini Dinas Peternakan dan Perikanan memfasilitasi dan melayani
kegiatan masyarakat dalam memasarkan ternaknya di Pasar Hewan
Ambarawa maupun memasarkan produk olahan hasil ternak.
- Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner, dengan kegiatan:
pengamanan produk hewan dan ikutannya, pengendalian penanggulangan
penyakit zoonosa dan peningkatan kesejahteraan hewan, operasionalisasi
UPTD RPH/RPU. Program ini dilaksanakan dalam rangka mendukung
pelayanan kemasyarakat yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan
masyarakat veteriner. Adapun rincian indikator pelayanan kesehatan hewan
pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 93
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.103
Perkembangan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT.
CAPAIAN
TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Pemeriksaan Kualitas Susu sampel 525 525 525 100,00
2 Pemeriksaan Kualitas
Daging sampel 250 243 250 102,88
3 Uji Cemaran Mikroba Dan Risidu Antbiotik
sampel 140 150 152 101,33
Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012
2) Kehutanan
Capaian target indikator sasaran Urusan Kehutanan tercermin dari
terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang menunjukan
keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan yang
mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan Urusan
Kehutanan tahun 2012 terlihat dari capaian sebagai berikut:
Tabel 2.104
Capaian Indikator Urusan Kehutanan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Rehabilitasi Hutan dan
lahan kritis
% 24,20 20,40 52,17 255,76
2 Kontribusi sub sektor kehutanan terhadap PDRB
Rp. (Juta)
112.988,60 102.237,80 125.484,70 122,74
Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012
Sebagai upaya penanganan lahan kritis yang ada di Kabupaten
Semarang, UPTD Perbibitan dan Tanaman Kehutanan telah membuat
perbibitan tanaman keras dan buah-buahan antara lain jati 17 batang, suren
10.000 batang, alpokat 3.000 batang, petai 2.000 batang, cengkeh 2.000
batang dan jabon 2.500 batang. Perkembangan penanganan lahan kritis
tahun 2011 dan 2012 sebagaimana diperlihatkan dalam Tabel berikut ini:
Tabel 2.105 Penanganan Lahan Kritis
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN TAHUN 2011
TAHUN 2012
1 Lahan Kritis awal tahun Ha 14.669 13.094
2 Lahan kritis yang ditangani Ha 4.375 6.832
3 Laju penebangan hutan Ha/tahun 2.800 4.455
4 Lahan kritis akhir tahun (yang harus
ditangani) Ha 13.094 10.717
Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 94
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Untuk mengembangkan nilai tambah kehutanan dan menertibkan
peredaran hasil hutan serta meminimalkan illegal logging telah dilaksanakan
berbagai kegiatan Aneka Usaha Kehutanan (AUK) seperti Tabel berikut:
Tabel 2.106
Aneka Usaha Kehutanan (AUK) Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SATUAN TAHUN 2011
TAHUN 2012
1 Bantuan Stup Madu unit 35 15
2 Bantuan Ekstraktor Madu unit 1 -
3 Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat (SKSKB) yang dikeluarkan
dok 4.007 2.508
4 Surat Keterangan Asal Usul (SKAU) kayu yang dikeluarkan
dok 1.750 2.608
5 Produksi Kayu Bulat Rakyat m³ 36.953 27.117 Sumber : Distanbunhut dan Disnakan Kab. Semarang, 2012
Terjadi penurunan SKSKB yang dikeluarkan dan kenaikan SKAU pada
tahun 2012, karena berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan RI Nomor:
P.30/Menhut-II/2012 tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari
Hutan HAK, dalam Bab II pasal 4: Surat keterangan asal usul hasil hutan yang
berasal dari hasil hutan hak berupa: Nota Angkutan, Nota Angkutan
Penggunaan Sendiri dan SKAU. Sebelumnya SKSKB termasuk salah satu surat
keterangan asal usul hasil hutan yang berasal dari hasil hutan hak yang harus
dikeluarkan untuk penatausahaan hasil hutan.
Sebagai upaya untuk memberikan motivasi dan apresiasi sebagai upaya
peningkatan kemampuan petani, masyarakat desa dan petugas lapangan,
maka kelompok tani/kelompok usaha dan Petugas Lapangan pertanian,
perkebunan dan kehutanan telah diikutsertakan dalam berbagai kegiatan dan
lomba pada tahun 2012, dengan keberhasilan yang telah dicapai sebagai
Juara KEDUA dalam lomba Desa Peduli Kehutanan Tingkat Nasional, yaitu
Desa Regunung Kecamatan Tengaran.
3) Energi dan Sumber Daya Mineral
Capaian target indikator sasaran Urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral tercermin dari terealisasinya indikator kinerja berupa outcome yang
menunjukkan keberhasilan pelaksanaan program-program dan kegiatan-
kegiatan yang mendukungnya dalam tahun 2012. Keberhasilan pelaksanaan
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2012 seperti Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 95
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.107
Capaian Indikator Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN
2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Rasio Ketersediaan Daya Listrik
% 100,00 100,00 100,00 100,00
2 Persentase Rumah Tangga Yang
Menggunakan Listrik
% 82,40 97,00 99,00 102,06
3 Pertambangan Tanpa
Ijin Unit 22 16 15 106,67
4 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Terhadap
PDRB
Rp. (Juta)
16.293,53 16.050,50 17.617,91*) 109,77
5 Kontribusi Sekror
Listrik, Gas Dan Air Minum Terhadap PDRB
Rp. (Juta)
164.359,05 170.342,40 204.432,06*) 120,01
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum dan BPS, 2012, *) Angka sementara
a) Rasio ketersediaan daya listrik mencapai 100%, sama dengan target dan
capaian tahun lalu.
b) Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik mencapai 99% atau
melebihi target sebesar 97%. Jika dibandingkan dengan tahun lalu
mengalami peningkatan dari capaian sebesar 82,4%.
c) Pertambangan tanpa ijin dapat diturunkan mencapai 15 unit, melebihi
target sebesar 16 unit atau 106,67% jika dibandingkan dengan tahun lalu
mengalami penurunan 7 unit dari sebanyak 22 unit.
d) Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB
meningkat dibandingkan capaian tahu lalu.
e) Kontribusi Sektor Pertambangan dan penggalian terhadap PDRB dan
sektor listrik, gas dan air minum terhadap PDRB meningkat dari capain
tahun lalu.
4) Pariwisata
Capaian indikator kinerja Urusan Pariwisata tahun 2012 rata-rata
mencapai 103,45% dengan rincian sesuai Tabel berikut:
Tabel 2.108 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
1 KunjunganWisata Org 1.172.409 1.062.054 1.279.850 120,51
2 Restoran/RumahMakan Unit 156 165 156 94,55
3 Hotel/Penginapan Hotel 217 263 228 86,69
4 Kontribusi Sektor Pariwisata
terhadap PDRB (Perdagangan, RM dan Akomodasi)
Rp
(juta) 2.537.697,20 2.489.912,90 2.790.311,37 112,06
Sumber: Dinas Porabudpar Kab. Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 96
Kabupaten Semarang Tahun 2014
a) Jumlah kunjungan wisata sebanyak tahun 2012 sebanyak 1.279.850
wisatawan, meningkat sebanyak 107.441 wisatawan dibanding tahun
2011 sebanyak 1.172.409 wisatawan dan melampaui target RPJMD
sebanyak 1.062.054 orang atau 120,51%. Jumlah kunjungan wisata
tersebut terdiri dari 1.276.228 wisatawan domestik dan 3.622 wisatawan
asing.
b) Jumlah kunjungan wisata ini berdampak langsung pada peningkatan
jumlah PAD dari retribusi tempat wisata tahun 2012 sebesar
Rp. 2.582.508.000,00, naik dari realisasi tahun 2011 sebesar
Rp. 1.687.658.200,00. Penerimaan retribusi dari tempat wisata terinci
sebagai berikut:
Tabel 2.109 Perkembangan Retribusi Tempat Wisata
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO OBYEK WISATA TAHUN
2011 2012 *)
1 Gedongsongo 1.143.290.000 1.777.325.000
2 Kolam Rendam Air Panas - 38.484.000
3 Retribusi Kendaran Masuk OW.Gedongsongo - 28.680.000
4 Pemandian Muncul 324.459.500 437.471.500
5 Sewa Kios Obyek Wisata Pemandian Muncul - 3.300.000
6 Retribusi Kendaran Masuk OW.Pemandian Muncul - 1.680.000
7 Bukit Cinta Brawijaya 94.934.500 145.933.500
8 Musium Palagan 51.735.000 87.801.000
9 Musium Kereta Api 7.250.000 -
10 Wanawisata Penggaron 6.106.980 -
11 Wanawisata Air Terjun Semirang 8.097.480 -
12 Wanawisata Umbul Songo 5.140.800 -
13 Langen Tirto Muncul 2.042.000 42.000
14 Kios Benteng Willem 18.101.940 -
15 The Fountain 1.500.000 5.700.000
16 Sewa Lahan Depo Ikan Muncul 25.000.000 56.091.000
17 Sewa Lapangan Olahraga - 2.840.000
Jumlah 1.687.658.200 2.582.508.000
Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012
c) Jumlah restoran dan rumah makan tahun 2012 sebanyak 156 unit, tidak
mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011. Dibanding target RPJMD
sebesar 165 jumlah restoran dan rumah makan masih 94,55% dari
target.
d) Jumlah hotel/penginapan tahun 2012 sebanyak 228 buah dari target
RPJMD 263 buah atau baru mencapai 86,69%. Tidak tercapainya target
ini karena adanya kebijakan dengan keluarnya Peraturan Bupati
Semarang Nomor 53 Tahun 2011 pada Bab III pasal 3 s/d pasal 5
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 97
Kabupaten Semarang Tahun 2014
tentang pengendalian atau pembatasan pendirian hotel melati, karaoke
dan panti mandi uap di kawasan Bandungan.
Tabel 2.110 Perkembangan Tingkat Hunian Hotel
Tahun 2011-2012
NO KECAMATAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
JUMLAH JUMLAH
HOTEL KAMAR TAMU HOTEL KAMAR TAMU
1 Getasan 90 708 147.954 90 708 71.636
2 Tengaran 0 0 0 1 30 7.278
3 Tuntang 1 37 3.998 1 37 4.516
4 Ambarawa 8 121 25.284 8 145 44.662
5 Bandungan 98 2.449 517.484 109 2.698 535.034
6 Bawen 2 44 9.194 2 44 9.234
7 Bergas 8 230 48.064 8 324 66.660
8 Ungaran Barat 8 186 39.240 9 213 44.048
Jumlah 215 3.775 791.218 228 4.199 783.068
Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012
5) Kelautan dan Perikanan
Capaian indikator kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan Tahun 2012
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.111
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perikanan Kabupaten Semarang Tahun 2011 - 2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN 2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Produksi perikanan Budidaya Ton 1.877 2.808 2.811 100,11
2 Produksi perikanan tangkap Ton 1.218 1.236,20 1.236,31 100,01
3 Konsumsi ikan Kg/
kapita 13,44 18,26 18,26 100,00
4 Cakupan binaan kelompok
nelayan Klp 38 36 36 100,00
5 Kontribusi sub sektor Perikanan terhadap PDRB
Rp. (Juta)
21.137,60 23.083,10 23.475,30 101,70
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
Pada tahun 2012 produksi perikanan budidaya, produksi perikanan
tangkap, konsumsi ikan, cakupan binaan kelompok tani dan kontribusi
terhadap PDRB mengalami kenaikan dibanding tahun 2011 dan mencapai
target yang ditetapkan pada RPJMD tahun 2012.
Program-progam yang dilakukan untuk peningkatan dan pengembangan
bidang perikanan adalah sebagai berikut:
a) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Program Pengembangan Budidaya Perikanan yang dilaksanakan pada
Tahun 2012 ditujukan untuk meningkatkan produksi benih ikan baik di
Unit Pembenihan Rakyat (UPR) maupun Balai Benih Ikan (BBI) dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 98
Kabupaten Semarang Tahun 2014
peningkatan produksi budidaya ikan, perkembangan produksi perikanan
budidaya tahun 2011-2012 seperti dalam Tabel berikut ini:
Tabel 2.112 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya
Kabupaten Semarang Tahun 2011-212
NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN
2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah produksi benih UPR unit 23.577.675 25.935.443 52.723.000 203,29
2 Jumlah produksi benih Ikan Hias
ekor 556.600 612.260 3.320.291 542,30
3 Jumlah BBI Unit 2 2 2 100,00
4 Jumlah produksi benih BBI ekor 1.418.890 1.560.779 1.600.000 102,51
5 Produksi ikan di kolam ton 1.472 2.022 2.023 100,05
6 Produksi ikan di karamba apung
ton 150 206 206,80 100,39
7 Produksi ikan di karamba
tancap
ton 421 580 581,96 100,34
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
b) Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Program Pengembangan Perikanan Tangkap dilaksanakan dalam
mendukung peningkatan produksi perikanan tangkap di Kabupaten
Semarang, pada program ini Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan
pembinaan pada nelayan di perairan umum Rawa Pening untuk
melakukan penangkapan yang ramah lingkungan, selain pembinaan juga
diberikan bantuan alat penangkapan yang ramah lingkungan, selain itu
Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan bantuan alat pengolah
enceng gondok pada 7 kelompok nelayan yang memiliki ternak sebagai
pakan ternak alternatif, pemberian bantuan ini bertujuan untuk
mengurangi enceng gondok di Rawa Pening. Adapun rincian capaian
kinerja penangkapan ikan di Rawa Pening dapat dilhat pada Tabel di
bawah ini:
Tabel 2.113 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap
Kabupaten Semarang Tahun 2011-212
NO URAIAN SAT. CAPAIAN TAHUN 2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Produksi perikanan tangkap ton 1.218 1.236,20 1.236,31 100,01
2 Cakupan binaan kelompok nelayan
kelp 36 36 36 100,00
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 99
Kabupaten Semarang Tahun 2014
c) Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
Program ini dilakukan dengan kegiatan pengembangan kapasitas tenaga
penyuluh perikanan. Pada kegiatan ini dilaksanakan penyusunan program
penyuluh perikanan di 18 kecamatan, penilaian angka kredit penyuluh
untuk 17 orang. Melalui kegiatan ini pelayanan terhadap masyarakat yang
berkaitan dengan penyuluhan dapat terlaksana di kelompok pembudidaya
ikan dan nelayan penangkapan ikan. Berikut ini adalah jumlah kelas
kelompok tani ikan yang dilayani oleh penyuluh perikanan pada tahun
2012. Perkembangan kenaikan kelas kelompok perikanan tahun 2011-
2012 seperti dalam Tabel berikut ini:
Tabel 2.114
Perkembangan Kenaikan Kelas Kelompok Perikanan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO KELAS
KELOMPOK SATUAN
CAPAIAN TAHUN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1. Pemula kelompok 232 232 292 125,86
2. Lanjut kelompok 31 48 37 77,08
3. Madya kelompok 1 2 2 100,00
4. Utama kelompok 0 0 0 0,00
Jumlah 264 282 331 117,38 Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Semarang, 2012
Jumlah kelas kelompok Lanjut tidak dapat memenuhi target ditahun 2012
karena adanya perubahan indikator penilaian kelas kelompok sesuai
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan R.I Nomor Kep.14/MEN/2012
Tentang Pedoman Umum Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan
Pelaku Utama Perikanan
d) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Pada program ini tahun 2012 melakukan kegiatan pembinaan kepada 16
kelompok pengolah dan pemasaran hasil perikanan, dan juga
memberikan bantuan alat pengolahan hasil perikanan pada 8 kelompok
dan alat pemasaran ikan pada 8 kelompok, selain itu Dinas Peternakan
dan Perikanan juga mengikuti kegiatan promosi pada acara pameran
pembangunan di Kabupaten Semarang untuk memperkenalkan produk-
produk hasil olahan perikanan. Jangkauan pemasaran perikanan antara
lain di Boyolali, Semarang, dan Magelang.
6) Perdagangan
Capaian indikator kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2012 adalah
sebagai berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 100
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.115
Capaian Indikator Urusan Perdagangan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Ekspor bersih perdagangan US $ 000 242.222,98 257.737.477 315.057.524 122
2 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
% 29,24 53,14 85,88 161,5
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag, 2012
a) Nilai Ekspor tahun 2012
Nilai ekspor pada Tahun 2012 di Kabupaten Semarang mencapai
US$ 315.057.524 ribu melebihi target sebesar US$ 57.320.087 atau 122%
dan mengalami kenaikan sebesar US$ 72.834.544 dari nilai tahun 2011
dengan capaian nilai ekspor sebesar US$ 244.222,98 peningkatan ini
dikarenakan:
(1) Permintaan pasar di negara tujuan ekspor.
(2) Pertambahan negara tujuan ekspor yaitu Republik Czech, Romania,
Yunani, Croasia, Maroko, Nigeria, Chilie, Peru, Uruguay, Papua
Nuginie dan Mauritius.
(3) Bertambahnya pengusaha baru di Kabupaten Semarang yang
melakukan kegiatan ekspor.
(4) Peningkatan kesadaran dan kesediaan pelaku ekspor untuk
melaksanakan pelaporan kegiatan ekspor.
Komoditi ekspor utama terdiri dari mebel/kayu olahan, plastik, tekstil dan
produk tekstil, sepatu serta kerajinan dengan tujuan ekspor ke Belgia,
USA, Italia, Australia, Inggris, India, Jerman, Taiwan, Brasil, Jepang,
Malaysia, Philipina, Myanmar, Bangladesh, Singapura, Korea, Norwegia,
Denmark dan Swedia.
b) Cakupan Bina Kelompok Pedagang/Usaha Informal
Jumlah pedagang pasar di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebanyak
8.350 pedagang dengan sebaran sebagai berikut:
Tabel 2.116
Jumlah Pedagang Pasar Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO JENIS PASAR
JUMLAH PEDAGANG
TOTAL KIOS LOS LESEHAN
PEDAGANG
PAGI PKL
1 Kelas I 706 2.443 313 561 81 4.104
2 Kelas II 487 2.211 304 122 43 3.167
3 Kelas III 309 619 151 - - 1.079
JUMLAH 1.502 5.273 768 683 124 8.350
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 101
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Dari jumlah tersebut yang menjadi binaan sampai dengan tahun 2012
telah mencapai 85,88%.
Selain berdasarkan capaian dalam indikator kinerja Urusan Perdagangan
dalam RPJMD. Keberhasilan Pembangunan di Urusan Perdagangan tahun
2011 dapat dilihat dari capaian sebagai berikut:
a) Perkembangan Penerbitan Ijin Usaha Perdagangan
Jumlah penerbitan SIUP di Kabupaten Semarang dari Tahun 2004 sampai
dengan Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.117
Jumlah Penerbitan SIUP Kabupaten Semarang Tahun 2004-2012
GOLONGAN SIUP
TAHUN
SD
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012*)
Kecil 5.691 546 509 421 892 431 560 417 465
Menengah 453 32 60 47 29 30 50 34 37
Besar 74 25 25 20 12 25 23 21 12
JUMLAH 6.218 603 594 488 933 486 633 472* 514
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag, 2012 *) data sampai dengan bulan November 2012
Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa selama tahun 2012
penerbitan SIUP mencapai 514 lembar ijin, naik sejumlah 42 lembar ijin
atau sebesar 8,89 %.
b) Perpasaran
Pada tahun 2011, jumlah pasar tradisional yang dimiliki Pemerintah
Kabupaten Semarang adalah sejumlah 33 pasar tradisional yang tersebar
diseluruh Kabupaten Semarang. Sedangkan jumlah toko modern dan
minimarket, sampai dengan Tahun 2009 tercatat sejumlah 75 unit.
Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan terbukanya
peluang investasi di Kabupaten Semarang dan era perdagangan global.
Hal ini juga ditunjang dengan adanya perubahan pola hidup, tingkat
kesejahteraan masyarakat dan perilaku konsumen.
Merebaknya toko modern dan kemungkinan kehadiran pasar modern
nantinya dikhawatirkan akan mengancam eksistensi pasar tradisional.
Disamping adanya ancaman dari kehadiran toko dan pasar modern,
kondisi pasar tradisional di Kabupaten Semarang pun sudah sangat
memprihatinkan apalagi dengan rata-rata usia pasar tradisional di atas 30
tahun.
Pemerintah Kabupaten Semarang telah melaksanakan revitalisasi dan
pembangunan pasar-pasar tradisional. Revitalisasi disini merupakan
upaya Pemerintah Kabupaten Semarang untuk memvitalkan kembali
pasar tradisional yang mengalami kemunduran dengan mengembangkan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 102
Kabupaten Semarang Tahun 2014
potensi pasar sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanannya.
7) Perindustrian
Capaian indikator kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2012 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.118
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
Rp (juta)
5.275.113,50 5.542.975,10 5.914.249,62 106,70
2 Pertumbuhan industri % 5,44 5,64 2,60 46,10
3 Cakupan bina kelompok pengrajin
% 29,24 45,90 39,30 85.62
Sumber: Dinas Koperasi, UMKM dan Perindag,
Atas capaian indikator kinerja Urusan Perindustrian seperti tersebut
diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
a) Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
Kontribusi sektor industri terhadap PDRB tahun 2012 sebesar
Rp. 5.914.249.620.000,00, melebihi target RPJMD tahun 2012 sebesar
Rp. 5.542.975.100.000,00. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB
tahun 2012 ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
tahun 2011 sebesar Rp. 5.275.113.500.000,00. Kenaikan PDRB ini,
menunjukan adanya pertumbuhan ekonomi dari sektor industri, yang
diharapkan dapat berdampak kepada peningkatan perekonomian dan
daya beli masyarakat.
b) Pertumbuhan Industri
Pertumbuhan industri di Kabupaten Semarang tahun 2012 sebesar 2,48%
lebih rendah dari target RPJMD tahun 2012 sebesar 5,64%. Penurunan ini
disebabkan karena pada realisasinya persyaratan untuk memperoleh ijin
(Tanda Daftar Industri (TDI)) pelaku IKM harus memiliki HO dan untuk
memiliki HO harus memiliki IMB. Bagi industri tertentu (misal : mebel,
tahu) harus memiliki UKL/UPL yang biayanya relatif mahal.
c) Cakupan Bina Kelompok Pengrajin
Jumlah industri kecil tahun 2012 sebesar 1.605 unit, dibandingkan
dengan tahun 2011 sebanyak 1.564 unit, jumlah tersebut mengalami
kenaikan sebesar 41 unit (2,6%). Dari jumlah tersebut baru 39,3% yang
memperoleh binaan dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Semarang atau hanya mencapai 91,40% dari
target 43% Kelompok Pengrajin yang memperoleh binaan. Penyebab
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 103
Kabupaten Semarang Tahun 2014
tidak tercapainya target ini disebabkan keterbatasan anggaran. Meskipun
tidak mencapai target yang ditetapkan diharapkan pembinaan terhadap
kelompok pengrajin ini dapat membawa dampak yang cukup signifikan
dalam kemandirian pengrajin dalam berwirausaha, yang selanjutnya
dapat merangsang tumbuhnya pengrajin-pengrajin lainnya.
8) Transmigrasi
Capaian realisasi program dan kegiatan Urusan Ketenagakerjaan disajikan
dalam Tabel berikut:
Tabel 2.119
Capaian Indikator Kinerja Urusan Transmigrasi Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT. CAPAIAN
2011 TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Transmigrasi Swakarsa % - 38,46 - -
2 Transmigrasi Umum KK 26 45 20 44,45 Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012
Kinerja urusan transmigrasi diukur dari indikator persentase transmigrasi
swakarsa yang ada. Tetapi pada tahun 2011 transmigrasi swakarsa
pelaksanaannya tidak dapat terealisasi. Hal ini disebabkan setelah diadakan
penjajagan di lokasi yang pada awalnya telah direncanakan, ternyata masih
dalam sengketa, sehingga tidak jadi diberangkatkan dan selanjutnya alokasi
anggaran dialihkan ke transmigrasi umum.
Pada tahun 2012 transmigrasi umum ditargetkan 45% dengan
memberangkatkan transmigran sebanyak 45 KK, sedangkan realisasinya
sebesar 20 KK untuk 3 lokasi, dibanding tahun 2011 ada penurunan jumlah
transmigrasi yang diberangkatkan.
Perbandingan animo dan jumlah pendaftar transmigrasi Kabupaten
Semarang disajikan dalam gambar berikut:
Gambar 2.5 Jumlah Animo dan Pendaftar Calon Transmigrasi
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 104
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Dengan melihat Tabel dan Gambar diatas bahwa jumlah animo calon
transmigrasi pada tahun 2012 mengalami peningkatan dibanding tahun 2011,
hal ini dibuktikan bahwa animo/minat masyarakat untuk mengikuti
transmigrasi sangat tinggi. Sedangkan bila dilihat dari jumlah pendaftar
mengalami penurunan dibanding tahun 2011, hal ini karena quota dari
pemerintah sangat terbatas sehingga calon transmigrasi yang sudah
mendaftarkan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak
terakomodir semua untuk diberangkatkan.
Adapun beberapa capaian dalam urusan transmigrasi yang telah
dilaksanakan pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
a) Telah dilaksanakannya MoU/Kerja sama antar daerah bidang
ketransmigrasian dengan 4 Provinsi 5 Kabupaten yaitu:
(1) Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten Sigi dan Donggala;
(2) Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten OKI;
(3) Provinsi Sulawesi Selatan Kabupaten Toraja Utara;
(4) Provinsi Kalimantan Tengah Kabupaten Kapuas.
b) Pada Tahun 2012 ini telah mengirimkan 20 KK Transmigrasi Umum di 3
(tiga) lokasi transmigrasi yaitu Provinsi Sulawesi Tengah Kabupaten
Donggala, Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten OKI dan Provinsi
Kalimantan Tengah Kabupaten Kapuas, dibanding dengan tahun 2011
bahwa pengiriman ketempat tujuan transmigrasi mengalami kenaikan
yaitu dari 2 lokasi menjadi 3 Lokasi.
c) Sebelum penempatan transmigrasi, terlebih dahulu dilakukan penjajagan,
survey/cek lokasi penempatan serta ada pemberian bekal transmigran
berupa bibit dan peralatan pertanian serta uang saku, sedangkan di lokasi
penempatan transmigran masih mendapatkan bantuan bibit dan jaminan
hidup selama 1 (satu) tahun. Setelah penempatan transmigrasi diadakan
evaluasi dan monitoring untuk mengetahui apakah hak-hak transmigran
sudah diberikan atau belum.
3. Aspek Daya Saing Daerah
Pada tahun 2012 Survey Daya Saing Daerah Kabupaten Semarang
berdasarkan hasil ada-tidaknya kesenjangan Daya Tarik Investasi Antar Kabupaten/
Kota. Indikator Daya Tarik Investasi dapat ditunjukkan dengan beberapa kelompok
indikator yaitu sebagaimana Tabel di bawah ini:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 105
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.120
Indikator Daya Tarik Investasi Kabupaten Semarang Tahun 2012
NO INDIKATOR SKOR RANKING
1 Rerata Penilaian Daya Tarik Investasi 7,75 2
2 Penilaian Pembangunan dan Perawatan
Infrastruktur 4,00
33
3 Konsistensi Perilaku Pejabat Pemerintah 2,50 33
4 Kebutuhan terhadap Biaya Tidak Resmi 4,75 29
5 Rencana Perluasan Usaha 3,80 29
6 Kesesuaian Kinerja Investasi Dengan Harapan 5,50 22
7 Jumlah Regulasi yang menghambat investasi 10 3
8 Efisiensi Proses Layanan Perijinan 8,5 10
9 Rerata Kualitas Layanan Pra-Investasi 4,74 16
10 Rerata Penggunaan Layanan Pasca-Investasi 2,32 28
11 Kepuasan Pengusaha terhadap Kinerja Kabupaten/Kota
10 2
12 Kapasitas Petugas Pelayanan dan Perijinan Investasi
8,50 12
13 Pertumbuhan Kredit Modal Kerja (Bank Indonesia) 3,94 26
14 Pertumbuhan Kredit Investasi (Bank Indonesia) 5,13 16
15 Pertumbuhan Biaya Modal (BPMD Jateng) 3,29 13
Rata-rata 5,16 22
Sumber : BPMD Provinsi Jawa Tengah, 2012
Dengan melihat Tabel di atas bahwa indikator rata-rata Kabupaten Semarang
dalam peringkat daya tarik investasi adalah 5,16 artinya tidak banyak kesenjangan
daya tarik investasi antar Kabupaten/Kota. Kabupaten Semarang pada tahun 2012
masuk dalam peringkat ke 22 dari seluruh Kabupaten/Kota Se-Jawa Tengah.
a. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur.
Fasilitas wilayah atau infrastruktur menunjang daya saing daerah dalam
hubungannya dengan ketersediaannya (availability) yang mendukung aktivitas
ekonomi daerah di berbagai sektor di daerah dan antar wilayah.
Secara kewilayahan, kecamatan-kecamatan di Kabupaten Semarang
memiliki kondisi, potensi dan permasalahan yang berbeda-beda, dimana
dipengaruhi oleh kondisi sumberdaya ekonomi yang tidak sama. Sumberdaya
ekonomi yang paling mendasar adalah letak geografis dan sumberdaya alam.
Terdapat beberapa kecamatan yang secara geografis terletak pada jalur
perekonomian regional seperti pada jalur jalan Semarang-Solo dan Semarang-
Yogyakarta yang tentunya lebih memberikan peluang perkembangan ekonomi
lokal dibandingkan dengan kecamatan yang tidak dilalui jalur ekonomi regional
seperti Kecamatan Bancak dan Kecamatan Kaliwungu. Demikian pula dengan
daerah yang memiliki sumberdaya alam melimpah misalnya tanah subur dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 106
Kabupaten Semarang Tahun 2014
sumberdaya air mencukupi relatif lebih berkembang daripada daerah yang
sumberdaya alamnya terbatas. Hal ini dapat dilihat pada daerah di bagian barat
Kabupaten Semarang cenderung lebih produktif dibanding dengan daerah di
bagian timur wilayah seperti Kecamatan Bancak, Bringin dan Suruh.
Oleh karena itu fasilitas wilayah/infrastruktur guna mendukung aktifitas
ekonomi daerah di Kabupaten Semarang berkaitan adalah:
1) Fasilitas Perhubungan
a) Kondisi ketersediaan sarana jalan dalam memberi akses tiap kendaraan,
sebagaimana Tabel berikut :
Tabel 2.121 Capaian Indikator Kinerja Ketersediaan Sarana Jalan
Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT CAPAIAN
2011
2012
TARGET REALISASI %
1 Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
% 32,87 45 49,38 109,73
2 Rasio jaringan irigasi
dalam kondisi baik % 26,38 56,05 26,71 47,65
3 Jalan penghubung dari
ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (minimal dilalui roda 4)
% 54,70 60 100 166,67
4 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kend> 40
km/jam)
% 35,74 60 49,38 82,3
5 Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/ saluran
pembuangan air (lebar> 1,5 m)
% 22,49 19 23 1,21
6 Drainase dalam kondisi baik/pembuangan aliran
air tidak tersumbat
% 53,61 61 61 100
7 Luas irigasi Kabupaten
dalam kondisi baik % 35,81 50,69 39,94 78,79
Sumber: DPU Kabupaten Semarang, 2012
b) Status dan panjang jalan Kabupaten Semarang, sebagaimana Tabel
berikut:
Tabel 2.122
Status dan Panjang Jalan Kabupaten Semarang
STATUS JALAN PANJANG(Km)
Jalan Nasional 47,55
Jalan Provinsi 82,51
Jalan Kabupaten : 733,62
- Jalan Perkotaan (Ungaran, Bergas, Ambarawa) – 144Ruas - Jalan Non Perkotaan - 102 Ruas
172,50 560,12
Jalan Poros Desa 715
Jumlah Total 1.578,68 Sumber: DPU Kabupaten Semarang, 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 107
Kabupaten Semarang Tahun 2014
c) Target dan realisasi kondisi jalan Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012,
sebagaimana table berikut :
Tabel 2.123 Target dan Realisasi Kondisi Jalan
Kabupaten Semarang Tahun 2011 -2012
KONDISI REALISASI 2011
(%)
TARGET 2012
(Km)
REALISASI 2012
(Km) %
Baik 32,87 459,286 362,23 49,38
Sedang 30,38 118,204 262,85 35,83
Rusak 36,85 156,13 108,54 14,39
Jumlah 100,00 733,62 733,62 100,00 Sumber: DPU Kabupaten Semarang, 2012
(i) Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman
penduduk (minimal dilalui roda 4) mencapai 100,00% atau 166,67%
melebihi target sebesar 60,00%, dan meningkat jika dibandingkan
dengan tahun lalu dari capaian sebesar 54,70%;
(ii) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (kecepatan kendaraan
>40) mencapai 49,38% atau di bawah target sebesar 60,00% namun
meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 35,74%;
(iii) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan
air (lebar >1,5m) mencapai 23% di atas target sebesar 19% dan
meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu dari capaian sebesar
22,49%.
2) Ketaatan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang mana capaian
indikatornya sebagai berikut:
Tabel 2.124 Capaian Indikator Ketaatan terhadap RTRW
Kabupaten Semarang Tahun 2011 -2012
NO URAIAN SAT CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Rasio bangunan ber-IMB per satuan bangunan
% 50,00 57,00 55,00 96,00
2 Luas wilayah produktif Ribuan Ha
43,09 43,34 43,597 105,00
3 Luas Wilayah industri Ha 1.657,00 1.723 1.677 97,00
4 Luas wilayah
kebanjiran(Perkotaan) Ha 0,22 0,18 0,6 30,00
5 Luas wilayah kekeringan Ha 4.125,00 4.107 4.100 100,20
6 Luas wilayah perkotaan Ha 8.524,29 8.604,29 8.560 99,40
Sumber: DPU dan Bappeda Kabupaten Semarang, 2012
a) Rasio bangunan ber-IMB persatuan bangunan
Capaian rasio bangunan ber-IMB tahun 2011 sekitar 55,00%, atau 96,00%
sedikit lebih rendah dari target RPJMD tahun 2012 dan meningkat 10,00%
jika dibanding tahun 2010 sebesar 50,00%. Hal ini menunjukkan semakin
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 108
Kabupaten Semarang Tahun 2014
tingginya kesadaran masyarakat mematuhi regulasi pendirian bangunan
dan semakin membaiknya pelayanan yang diberikan pemerintah daerah.
b) Luas Wilayah Produktif
Capaian luas wilayah produktif tahun 2012 sebesar 43.597 Ha, atau
105,00% lebih tinggi target RPJMD dan meningkat jika dibanding tahun
2011 dari capaian sebesar 43.090 Ha. Meningkatnya lahan produktif ini
kemungkinan terjadi karena keberhasilan program penanganan lahan kritis.
c) Luas Wilayah Industri
Luas wilayah industri tahun 2012 mencapai 1.677 Ha, atau 97% dari
target RPJMD dan mengalami peningkatan 20 Ha jika dibanding dengan
realisasi tahun 2011 seluas 1.657 Ha.
d) Luas Wilayah Kebanjiran
Luas wilayah kebanjiran di wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 0,6 Ha,
atau tidak sesuai target tahun 2012 dan mengalami peningkatan jika
dibandingkan tahun 2010, yakni 0,22 Ha. Kondisi ini karena banyak
terjadinya bencana banjir pada tahun 2012 karena fenomena curah hujan
tinggi yang terjadi secara makro.
e) Luas Wilayah Kekeringan
Luas wilayah kekeringan mengalami kondisi yang relatif stagnan baik jika
dilihat dari target tahun 2012, realisasi tahun 2011 dan realisasi tahun
2012, yakni seluas sekitar 4.100 Ha.
f) Luas Wilayah Perkotaan
Luas wilayah perkotaan tahun 2012 seluas 8.560 Ha, atau 99,4% dengan
target dan selain itu jika dibandingkan tahun 2011 luas wilayah perkotaan
8.524,29 Ha, mengalami kenaikan seluas sekitar 36 Ha.
3) Fasilitas jenis dan jumlah bank dan cabang; jenis, kelas dan jumlah restoran
serta jumlah, kelas dan jumlah penginapan/hotel.
a) Fasilitas jenis, jumlah bank dan cabang di Kabupaten Semarang pada
tahun 2011-2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.125 Jumlah BUMD, Perbankan Daerah dan Lembaga Keuangan
Daerah di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN TAHUN
2011 2012
A. Jumlah Perbankan
1 Persero (BUMN)
a. BRI ( Kantor Cabang) 1 1
b. BNI 1 1
c. BANK MANDIRI 1 1
d. BTN
1 1
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 109
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO URAIAN TAHUN
2011 2012
2 Swasta Nasional Devisa
- BCA 1 1
- Bank CIMB Niaga 1 1
- Bank OCBC NISP 1 1
- Bank Danamon 1 1
- Bank Mu'amalat 1 1
- Bank Mayapada 1 1
- BII 1 1
- Bank Saudara 1 1
3 Swasta Nasional Non Devisa
- BTPN 1 1
- BRI Syariah 1 1
- Bank Pundi Indonesia 1 1
- BNI Syariah
1
- Mandiri Syariah
1
4 Bank Campuran
- Bank ANZ Panin 1 1
5 Bank Asing 0 0
6 Bank Pembangunan Daerah
- Bank Jabar Banten 1 1
- Bank Jateng (kantor Cabang) 1 1
7 Milik Pemerintah Daerah
1. PD BPR BKK Ungaran 1
- Kantor Pusat
1
- Kantor Cabang
9
B.
Lembaga Non Perbankan
1 Modal Ventura 0 1
2 Lembaga Keuangan Mikro
a. LKD 208 208
b. LKK 27 27
c. PD BKK Susukan 1
- Kantor Pusat
1
- Kantor Cabang
5
d. BKPD 1 1
e. BKD (Badan Kredit Desa) 15 15
f. LPED (Lembaga Pemberdayaan
Ekonomi Daerah) 1 1
Sumber : Bag. Perekonomian SETDA Kabupaten Semarang, 2012
b) Fasilitas jenis, kelas dan jumlah restoran serta jenis, kelas dan jumlah
penginapan/hotel dapat dilihat dari capaian indikator kinerja Urusan
Pariwisata tahun 2012 rata-rata mencapai 103,45% dengan rincian sesuai
Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 110
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.126
Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO URAIAN SAT CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Kunjungan Wisata Org 1.172.409 1.062.054 1.279.850 120,51
2 Restoran/Rumah Makan Unit 156 165 156 94,55
3 Hotel/Penginapan Hotel 217 263 228 86,69
4 Kontribusi Sektor Pariwisata
terhadap PDRB (Perdagangan, RM dan Akomodasi)
Rp
(juta)
2.537.697,20 2.489.912,90 2.790.311,37 112,06
Sumber: Dinas Porabudpar Kab. Semarang, 2012
(1) Jumlah kunjungan wisata tahun 2012 sebanyak 1.279.850 wisatawan,
meningkat sebanyak 107.441 wisatawan dibanding tahun 2011
sebanyak 1.172.409 wisatawan dan melampaui target RPJMD
sebanyak 1.062.054 orang atau 120,51%. Jumlah kunjungan wisata
tersebut terdiri dari 1.276.228 wisatawan domestik dan 3.622
wisatawan asing.Jumlah kunjungan wisata ini berdampak langsung
pada peningkatan jumlah PAD dari retribusi tempat wisata tahun 2012
sebesar Rp. 2.582.508.000,00, naik dari realisasi tahun 2011 sebesar
Rp. 1.687.658.200,00. Penerimaan retribusi dari tempat wisata terinci
sebagai berikut:
Tabel 2.127
Perkembangan Retribusi Tempat Wisata Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO OBYEK WISATA TAHUN
2011 2012 *)
1 Gedongsongo 1.143.290.000 1.777.325.000
2 Kolam Rendam Air Panas - 38.484.000
3 Retribusi Kendaran Masuk OW.Gedongsongo - 28.680.000
4 Pemandian Muncul 324.459.500 437.471.500
5 Sewa Kios Obyek Wisata Pemandian Muncul - 3.300.000
6 Retribusi Kendaran Masuk OW.Pemandian Muncul - 1.680.000
7 Bukit Cinta Brawijaya 94.934.500 145.933.500
8 Musium Palagan 51.735.000 87.801.000
9 Musium Kereta Api 7.250.000 -
10 Wanawisata Penggaron 6.106.980 -
11 Wanawisata Air Terjun Semirang 8.097.480 -
12 Wanawisata Umbul Songo 5.140.800 -
13 Langen Tirto Muncul 2.042.000 42.000
14 Kios Benteng Willem 18.101.940 -
15 The Fountain 1.500.000 5.700.000
16 Sewa Lahan Depo Ikan Muncul 25.000.000 56.091.000
17 Sewa Lapangan Olahraga - 2.840.000
Jumlah 1.687.658.200 2.582.508.000
Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 111
Kabupaten Semarang Tahun 2014
(2) Jumlah restoran dan rumah makan tahun 2012 sebanyak 156 unit,
tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2011. Dibanding
target RPJMD sebesar 165 jumlah restoran dan rumah makan masih
94,55% dari target.
(3) Jumlah hotel/penginapan tahun 2012 sebanyak 228 buah dari target
RPJMD 263 buah atau baru mencapai 86,69%. Tidak tercapainya
target ini karena adanya kebijakan dengan keluarnya Peraturan Bupati
Semarang Nomor 53 Tahun 2011 pada Bab III pasal 3 s/d pasal 5
tentang pengendalian atau pembatasan pendirian hotel melati, karaoke
dan panti mandi uap di kawasan Bandungan.
Tabel 2.128
Perkembangan Tingkat Hunian Hotel Tahun 2011-2012
NO KECAMATAN
TAHUN 2011 TAHUN 2012
JUMLAH JUMLAH
HOTEL KAMAR TAMU HOTEL KAMAR TAMU
1 Getasan 90 708 147.954 90 708 71.636
2 Tengaran 0 0 0 1 30 7.278
3 Tuntang 1 37 3.998 1 37 4.516
4 Ambarawa 8 121 25.284 8 145 44.662
5 Bandungan 98 2.449 517.484 109 2.698 535.034
6 Bawen 2 44 9.194 2 44 9.234
7 Bergas 8 230 48.064 8 324 66.660
8 Ungaran Barat 8 186 39.240 9 213 44.048
Jumlah 215 3.775 791.218 228 4.199 783.068
Sumber : Dinas Porabudpar Kab. Semarang, *) s/d Desember 2012
4) Fasilitas Lingkungan Hidup
Melalui kegiatan penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana air
bersih, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air minum pada
tahun 2012 sebesar 71,18% naik dibanding tahun 2011 sebesar 60,21%, angka
ini hampir mencapai target 2012 yaitu 71,20%.
5) Fasilitas Komunikasi dan Informatika
Dalam mendukung perkembangan ekonomi daerah di Kabupaten Semarang
maka fasilitas komunikasi dan informatika sangat berpengaruh. Adapun
indikatornya dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 2.129
Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
1 Jumlah jaringan komunikasi
unit 76 100 97 97,00
2 Jumlah surat kabar nasional/ lokal
buah 15 12 15 125,00
3 Jumlah penyiaran radio/TV lokal
buah 14 9 14 155,56
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 112
Kabupaten Semarang Tahun 2014
NO INDIKATOR KINERJA SATUAN CAPAIAN
2011
TAHUN 2012
TARGET REALISASI %
4 Web Site milik
pemerintah daerah
Sub
domain 30 30 25 83,33
Sumber: Sekretariat Daerah Kab. Semarang, 2012
a) Jumlah jaringan komunikasi tahun 2012 mencapai 97 unit, di bawah target
tahun 2012 sebanyak 100 unit, dan meningkat dibandingkan realisasi tahun
2011 sebanyak 76 unit.
b) Di bidang komunikasi dan informatika, telah dilakukan pendataan jumlah
menara telekomunikasi yang ada di Kabupaten Semarang dengan
menyusun Audit Menara Telekomunikasi, selanjutnya disusun regulasi
tentang menara telekomunikasi yang mengacu pada SKB. Dengan
meningkatnya jumlah jaringan komunikasi ini diharapkan dapat
memperlancar komunikasi dalam masyarakat sehingga dapat terhindar dari
keterisolasian informasi.
c) Jumlah surat kabar nasional/lokal tahun 2012 mencapai 15 buah, melebihi
target tahun 2012 sebanyak 12 buah atau 25%, jumlah surat kabar sama
dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 15 buah. Surat kabar
nasional/lokal ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada
masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten
Semarang.
d) Jumlah penyiaran radio/TV lokal tahun 2012 mencapai 14 buah, terdiri dari
6 penyiaran radio lokal dan 8 penyiaran TV lokal. Jumlah ini melebihi target
tahun 2012 sebanyak 9 buah atau 55,56%, dan sama dibandingkan
realisasi tahun 2011 sebanyak 14 buah. Dengan penyiaran radio/TV lokal
ini diharapkan dapat memperlancar alur informasi kepada masyarakat,
terutama yang terjadi di Kabupaten Semarang.
e) Web site milik pemerintah daerah tahun 2012 mencapai 25 sub domain, di
bawah target tahun 2012 sebanyak 30 sub domain, dan turun
dibandingkan realisasi tahun 2011 sebanyak 25 sub domain. Dengan
turunnya jumlah sub domain dalam web site pemerintah daerah
menunjukkan bahwa pengelola sub domain belum mampu memberikan
pelayanan lebih baik kepada masyarakat dalam mendukung keterbukaan
informasi publik.
b. Fokus Iklim Berinvestasi
Guna menciptakan iklim dalam berinvestasi di Kabupaten Semarang,
maka perkembangan angka kriminalitas dan jumlah demo yang terjadi sebagai
berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 113
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.130
Angka Kriminalitas dan Jumlah Demo Di Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012
NO INDIKATOR SAT. CAPAIAN
2011
TARGET
2012
REALISASI TAHUN
2012
%
1 Angka Kriminalitas Kasus 563 535 558 95,88
2 Jumlah Demo Keg 9 15 34 226,66
Sumber: Polres Semarang dan Satpol PP, 2012
1) Dengan melihat Tabel di atas bahwa jumlah angka krimininalitas 558 kasus
pada tahun 2012 mengalami penurunan dibanding tahun 2011 sebanyak 563
kasus, namun hanya mencapai target sebesar 95,88%. Hal ini perlu
kewaspadaan bagi kalangan masyarakat dan perlu ada koordinasi di lintas
sektor.
2) Sedangkan Jumlah kejadian demo cukup tinggi disebabkan karena ada
pembangunan jalan tol dimana ada beberapa warga yang terkena jalan tol
merasa tidak puas dengan ganti rugi tanah dan menyampaikan aspirasinya
dengan melakukan demo disamping juga ada permasalahan UMK dan pendirian
kandang ternak yang mengganggu lingkungan.
c. Fokus Sumber Daya Manusia
Kualitas sumberdaya manusia memegang peranan penting dalam
meningkatkan daya saing daerah dan perkembangan investasi di daerah. Yang
mana kualitas sumberdaya manusia dapat diukur dari kualitas tenaga kerja dan
tingkat ketergantungan penduduk. Komposisi penduduk apabila dilihat dari
berdasarkan kelompok umur, diperkirakan pada tahun 2012 masih sama dengan
tahun 2011, dimana kelompok umur 0–14 tahun berkisar 23,9%, umur 15-64
tahun sebesar 68,4% dan umur 65 tahun ke atas sebesar 7,7%. Dari komposisi
tersebut dapat digolongkan struktur “penduduk tua”, dengan rasio
ketergantungan (dependency ratio) berkisar 46%. Artinya setiap 100 orang usia
produktif menanggung 46 orang non produktif, dengan dominasi tanggungan
adalah usia muda sebesar 34,9%.
Disamping komposisi penduduk menurut kelompok umur, kualitas
sumberdaya manusia juga dapat dilihat dari tingkat pendidikan penduduk
sebagaimana Tabel berikut:
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) II - 114
Kabupaten Semarang Tahun 2014
Tabel 2.131
Penduduk Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki Kabupaten Semarang Tahun 2011
NO URAIAN JUMLAH
1 Tidak/belum pernah bersekolah 142.352
2 Tidak punya ijazah SD 161.311
3 SD/MI/Sederajat 278.126
4 SLTP/MTs/Sederajat 167.160
5 SLTA/MA/Sederajat 133.709
6 SMK 18.194
7 Program D I/D II 5.201
8 Program D III/Sarjana Muda 9.833
9 Program D IV/S1 20.792
10 Program S2/S3 1.404
JUMLAH 938.802 Sumber : Kabupaten Semarang Dalam Angka, 2012