Post on 15-Dec-2015
description
BAB IIAPI DAN KEBAKARAN
Sumber : www.pixabay.com
Gambar di atas menjelaskan tentang tim pemadam kebakaran yang
sedang berjuang menaklukkan api yang membakar. Api memiliki kekuatan yang
dahsyat apabila telah melalap benda yang ada disekitarnya. Dalam dunia
kesehatan dan keselamatan kerja, api menjadi salah satu hal yang harus di
tangani dengan cara yang tepat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pada perusahaan atau tempat kerja harus dilengkapi dengan alat pemadam
kebakaran sebagai bentuk kesiapan apabila terjadi kecelakaan kerja. Karyawan
dan para pekerja harus mengetahui pula cara kerja alat pemadam keakaran agar
ketersediaan alat bukan hanya hiasan semata.
Setelah mempelajari bab Api dan Kebakaran, siswa siswi SMK Kesehatan
diharapkan mengetahui mengenai seluk beluk api dan kebakaran. Sehingga
apabila terjadi keselakaan kerja berupa kebakaran, dapat melakukan tindakan
yang tepat.
A. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan Yang
Maha Esa, melalui keselamatan dan
kesehatan kerja sebagai tindakan
pengamalan menurut agama yang
dianutnya.
1.1.1. Siswa mengawali setiap kegiatan
dengan doa.
1.1.2. Siswa mengucapkan salam ketika
pertemuan
2.1 Memiliki rasa ingin tahu dalam
memahami berbagai aspek terkait
pemahaman api dan kebakrana
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun,ramah lingkungan, gotong
royong dalam melakukan
pembelajaran sebagai bagian dari
sikap ilmiah
2.1.1. Siswa menunjukkan sikap
kerjasama dan tanggung jawab
2.1.2. Siswa menghargai orang lain dari
berbagai perbedaan individu
2.1.3. Siswa dapat bekerjasama dalam
kelompok diskusi.
2.1.4. Siswa mampu bertoleransi antar
sesama.
3.1 Menjelaskan pengertian, ruang
lingkup mengenai api dan kebakaran
3.1.1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian api dan kebakaran
3.1.2. Siswa dapat menjelaskan tentang
ruang lingkup api dan kebakaran
4.1. Mampu menangani kebakaran4.1.1. Siswa dapat menangani kebakaran
4.2.1. Siswa dapat mengaplikasikan cara
penanganan kebakaran
B. PETA KONSEP
C. KATA KUNCI
D. AKTIVITAS
Api
Alat pemadam kebakaran
Kebakaran
Derajat luka bakar
APIAPI
API SEBAGAI KAWANAPI SEBAGAI KAWAN
KEBAKARANKEBAKARAN
TAHAP KEBAKARAN MUNCULTAHAP KEBAKARAN MUNCUL
API SEBAGAI LAWANAPI SEBAGAI LAWAN
TAHAP KEBAKARAN REDATAHAP KEBAKARAN REDA
TAHAP KEBAKARAN TUMBUHTAHAP KEBAKARAN TUMBUH
TAHAP KEBAKARAN PUNCAKTAHAP KEBAKARAN PUNCAK
Bacalah referensi tentang api dan kebakaran lalu jawablah
pertanyaan berikut !
NO PERTANYAAN JAWABAN
1.Apa yang kamu ketahui tentang
api?
2.Apa yang kamu ketahui tentang
kebakaran?
3.Apa yang kamu lakukan ketika
terjadi kebakaran?
4.
Bagaimana cara menghindari
kecelakaan kerja akibat api dan
kebakaran?
5. Apa penyebab kebakaran?
E. MATERI
1. PENGERTIAN API DAN KEBAKARAN
Api ialah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga) unsur
(panas, oksigen dan bahan mudah terbakar) yang menghasilkan panas dan cahaya.
Ilustrasi unsur api dapat dilihat sebagaimana pada gambar segitiga api.
Gambar Segitiga Api
Sedangkan pengertian Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar
pada tempat, situasi dan waktu yang tidak dikehendaki yang bersifat merugikan
dan pada umumnya sulit untuk dikendalikan.
Kebakaran merupakan suatu peristiwa yang disebabkan dari api yang tidak
dapat dikendalikan atau dikuasai baik besar maupun kecil, disengaja atau tidak
dan menimbulkan kerugian harta benda, cacat bahkan korban jiwa manusia.
Kebakaran juga termasuk dalam salah satu kategori kondisi/situasi darurat di
lingkungan Perusahaan baik dari luar maupun dalam lokasi tempat kerja.
2. PERBEDAAN API DAN KEBAKARAN
Api :
a. Dibutuhkan
b. Mudah dikendalikan
c. Menguntungkan
Kebakaran :
a. Tidak dibutuhkan
b. Sulit dikendalikan
c. Merugikan
Api dalam kehidupan kita sehari-hari sangat diperlukan baik untuk memasak
atau sekedar menghangatkan tubuh apabila kita berada didaerah yang bersuhu
dingin, dengan kata lain Api bisa menjadi kawan kita, Namun demikian Api juga
bisa menjadi lawan kita.
API MENJADI TEMAN adalah : Api yang dapat dikendalikan/dikuasai baik
api besar maupun kecil selama itu pula akan menjadi kawan bahkan
menguntungkan & menghasilkan.
Sedangkan API MENJADI LAWAN yaitu Api yang tidak terkendali,
betapapun kecilnya api selama tidak bisa dikendalikan/dikuasai & menimbulkan
kerugian,cacat bahkan korban jiwa manusia,maka selama itu pula api dikatakan
menjadi lawan kita.
3. PENYEBAB DAN AKIBAT KEBAKARAN
Penyebab kebakaran antara lain :
a. Kelalaian
b. Kurangnya pengertian dalam penanggulangan
c. Peristiwa alam
d. Disengaja/ulah manusia
Kebakaran baik kecil maupun besar terdapat bahaya di dalamnya antara lain :
a. Api (jilatan api yang dapat membakar kulit/tubuh).
b. Suhu panas (dapat menyebabkan hipertermia).
c. Asap (dapat menyebabkan sesak nafas dan mengganggu pengelihatan).
d. Gas-gas beracun (dapat menimbulkan penyakit dan gangguan kesehatan
lainnya).
e. Runtuhan bangunan (dapat menimpa korban yang terjebak di dalamnya
sewaktu-waktu).
f. Ledakan (bahan mudah meledak di sekitar area kebakaran dapat melukai
apa saja di dekatnya).
Di samping bahaya kebakaran di atas, kebakaran juga dapat menimbulkan
kerugian yang diantaranya ialah sebagai berikut :
a. Manusia (korban jiwa pada kejadian kebakaran).
b. Material (nilai bangunan dan aset yang rusak disebabkan kejadian
kebakaran).
c. Lingkungan (flora dan fauna yang musnah karena kejadian kebakaran,
efek termal kebakaran serta peningkatan gas CO2 dan polusi).
d. Ekonomi (kerugian finansial akibat tidak mampu berjalannya bisnis
dampak dari kejadian kebakaran).
e. Sosial (PHK massal dikarenakan kebangkrutan bisnis dampak dari
kejadian kebakaran).
4. TAHAP DAN KLASIFIKASI KEBAKARAN
Kejadian kebakaran pada umumnya menimbulkan banyak kerugian baik itu
korban jiwa maupun kerugian harta benda. Hal tersebut dikarenakan pada
umumnya kebakaran sulit untuk dikendalikan (dipadamkan). Untuk menghindari
kerugian yang dimaksud, maka perlu kita kenali sifat-sifat terjadinya (tahap-tahap)
kebakaran.
Tahap-tahap kebakaran tersebut antara lain :
a. Tahap Kebakaran Muncul
Reaksi 3 (tiga) unsur api (panas, oksigen dan bahan mudah terbakar). Dapat
padam dengan sendirinya apabila api tidak dapat mencapai tahap kebakaran
selanjutnya. Menentukan tindakan pemadaman atau untuk menyelamatkan
diri.
b. Tahap Kebakaran Tumbuh
Api membakar bahan mudah terbakar sehingga panas meningkat. Dapat terjadi
flashover (ikut menyalanya bahan mudah terbakar lain di sekitar api karena
panas tinggi). Berpotensi menimbulkan korban terjebak, terluka ataupun
kematian bagi petugas pemadam.
c. Tahap Kebakaran Puncak
Semua bahan mudah terbakar menyala secara keseluruhan. Nyala api paling
panas dan yang paling berbahaya bagi siapa saja yang terperangkap di
dalamnya.
d. Tahap Kebakaran Reda (Padam)
Tahap kebakaran yang memakan waktu paling lama di antara tahap-tahap
kebakaran lainnya. Penurunan kadar O2 (oksigen) atau bahan mudah terbakar
secara signifikan yang menyebabkan padamnya api (kebakaran). Terdapatnya
bahan mudah terbakar yang belum menyala berpotensi menimbulkan nyala api
baru secara. Berpotensi menimbulkan backdraft (ledakan yang terjadi akibat
masuknya pasokan oksigen secara tiba-tiba dari kebakaran ruang tertutup yang
dibuka mendadak saat kebakaran berlangsung).
Gambar Tahap Kebakaran
Klasifikasi kebakaran :
Menurut Peraturan Menteri Tenakertrans nomor : pe-04/80 tanggal 14 april 1980
kebakaran dibedakan menjadi
Klas a : kebakaran benda padat
Klas b : kebakaran benda cair/gas
Klas c : kebakaran akibat listrik
Klas d : kebakaran logam
Dengan mengetahui klasifikasi kebakaran, maka akan memudahkan dalam
menentukan / memilih media pemadam yang sesuai.
5. PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Tindakan Pencegahan/Preventif
Segala upaya yang dilakukan agar kebakaran tidak terjadi kebakaran :
1) Memberikan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
2) Menempatkan barang-barang yang mudah terbakar di tempat yang aman
dan jauh dari api
3) Tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas di tempat barang-barang
yang mudah terbakar
4) Tidak membuat sambungan listrik sembarangan
5) Tidak memasang steker listrik bertumpuk-tumpuk
6) Memasang tanda-tanda peringatan pada tempat yang mempunyai resiko
bahaya kebakaran tinggi
7) Menyediakan apar ditempat yang strategis
8) Matikan aliran listrik bila tidak digunakan
9) Buang puntung rokok di asbak dan matikan apinya
10) Bila akan menutup tempat kerja, periksa dahulu hal-hal yang dapat
menyebabkan kebakaran
b. Tindakan Pemadaman/Represif
Tindakan yang dilakukan untuk memadamkan kebakaran sebagai upaya
memperkecil kerugian yang ditimbulkan dan mencegah agar kebakaran tidak
meluas
Teknik Dan Taktik Penanggulangan Kebakaran
a. Teknik penanggulangan kebakaran
Kemampuan maksimal dalam menggunakan peralatan yang tersedia guna
memadamkan kebakaran
b. Taktik penanggulangan kebakaran
Kemampuan maksimal tentang cara-cara yang digunakan dalam rangka
pemadaman kebakaran
Langkah-Langkah Penanggulangan Kebakaran
1. Memadamkan dengan alat pemadam yang sesuai, jika api tidak padam,
panggil teman terdekat
2. Bunyikan alarm / tanda bahaya kebakaran jika api belum padam
3. Hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta bantuan dengan identitas
yang jelas
4. Amankan lokasi dan bantu kelancaran petugas pemadam
5. Beritahu petugas pemadam tempat sumber air
6. Utamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda
Faktor Penting Dalam Pemadaman
1. Arah angin
2. Jenis benda yang terbakar
3. Volume benda yang terbakar
4. Berapa lama telah terbakar
5. Situasi, kondisi dan lingkungan
6. METODE MEMADAMKAN API
Untuk dapat memadamkan api (kebakaran) terdapat beberapa metode/cara
berdasarkan teori terbentuknya api (segitiga api) yaitu diantaranya ialah dengan
metode pendinginan, isolasi, dilusi, pemisahan dan pemutusan. Masing-masing
penjelasannya antara lain :
a. Pendinginan dengan cara menghilangkan unsur panas dan menggunakan
media bahan dasar air.
b. Isolasi dengan menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi
unsur O2 menyalakan api. Menggunakan media serbuk ataupun busa.
c. Dilusi dengan meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan
api. Menggunakan media gas CO2
d. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar dengan cara memisahkan bahan mudah
terbakar dari unsur api. Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari
jangkauan api.
e. Pemutusan Rantai Reaksi dengan cara memutus rantai reaksi api dengan
menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai
reaksi api. Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang
dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca).
7. SIKAP DAN TINDAKAN DALAM PEMADAMAN KEBAKARAN
a. Keselamatan diri :
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan
Asap tebal akibat proses kebakaran
Kemungkinan terjadinya ledakan
Kemungkinan terjadinya radiasi
8. ALAT PEMADAM API DAN CARA PENGGUNAANNYA
Alat pemadam kebakaran dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. Alat pemadam api tradisional
Yaitu pasir, tanah dan air. Sangat baik untuk pemadaman awal. Terutama
dalam rumah tangga atau perkantoran yang tidak begitu luas
b. Alat pemadam api modern
1. Kimia: -
DCP
CO2
BUSA
HERMATIC
2. Hidrant kebakaran
Cara Pemadaman Dengan Alat Pemadam Tradisional
a. Pasir / tanah:
Sangat baik untuk kebakaran lantai / tanah datar
Dapat dipakai untuk membendung tumpahan minyak, sehingga kebakaran
tidak meluas
Dapat dipakai untuk pemadaman awal semua jenis kebakaran
Cara pemakaian: (sistim isolasi)
Pasir / tanah ditaburkan mulai dari tepi hingga seluruh permukaan yang terbakar
tertutup rata
b. Selimut api / karung goni:
Cocok untuk kebakaran kompor (kebakaran minyak) dan semua jenis
kebakaran, kecuali kebakaran listrik
Bahan murah dan mudah didapat
Cara pemakaian (sistim pendinginan) :
Basahi karung goni dengan air kemudian tutupkan secara rata pada bagian yang
terbakar, jika dengan satu karung tidak cukup, tambah lagi.
Cara Pemadaman APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta mudah
dilayani untuk satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran
(berdasarkan Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan). Dan berikut ialah tata cara
penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung Pemadam :
a. Tarik/Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
b. Arahkan selang ke titik pusat api.
c. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
d. Sapukan secara merata sampai api padam.
Yang perlu diperhatikan :
Perhatikan arah angin (usahakan searah dengan arah angin) supaya
media pemadam benar-benar efektif mengarah ke pusat api.
Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang sesuai
dengan klasifikasi sumber kebakaran.
Cara Pemadaman Menggunakan Hydrant Kebakaran
a. Menggelar slang (fire hous):
Pegang ujung slang pada sisi betina dan lemparkan gulungan slang ke arah api,
Bila kurang panjang, tambah lagi dan sambungkan satu dengan lainnya,
Sambungkan pangkal slang (sisi betina) dengan hydrant pilar.
b. Pegang nozle
Ambil posisi dengan benar (kuda-kuda) setelah siap beri kode agar air segera
dialirkan,
Tangan kiri pegang ujung nozle, tangan kanan pada pangkal nozle sambil
dijepit dengan ketiak.
c. Mengalirkan air:
Beri kode operator dengan tangan lurus ke atas,
Untuk menghentikan aliran air, tangan atas diturunkan dengan membuat
gerakan melipat sebatas siku berulang-ulang
Air : media yang paling banyak digunakan
Keuntungan:
Mudah didapat dalam jumlah banyak
Mudah diangkut dan dialirkan
Daya serap terhadap panas besar
Daya mengembang menjadi uap besar
Kelemahan:
Tidak bisa untuk kebakaran listrik,
Untuk kebakaran minyak harus dengan cara spray dan teknik yang benar
F. INFO
“PANTANG PULANG SEBELUM PADAM"
Sumber : http://pampi-damkar.blogspot.com/
Pantang pulang sebelum padam merupakan slogan yang dimiliki oleh
pemadam kebakaran di Indonesia. Korps pemadam di Indonesia sudah ada sejak
zaman Hindia Belanda. Bersama polisi, mereka disebut-sebut sebagai institusi elite
pengaman kota. Berdasar catatan dalam buku Dari BRANDWEER ke Dinas
Kebakaran DKI Jakarta, pemerintah Hindia Belanda mulai membentuk satuan
pemadam pada 1873. Korps ini semula bernama Brandweer. Buat menangani masalah
kebakaran di Jakarta, secara hukum dibentuk oleh Resident op Batavia melalui
ketentuan Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stand Vorstenden Van
Batavia.
Kebakaran besar di kampung Kramat-Kwitang sebagai penyebab munculnya
beleid ini. Musibah itu tidak bisa diatasi oleh pemerintah kota. Kemudian pada 25
Januari 1915 muncul peraturan tentang pemadam kebakaran, yakni Reglement op de
Brandweer itu. Jadi kalau dilihat dari sejarah, pemadam kebakaran ini memang sudah
disiapkan oleh Belanda.
G. UJI KEMAMPUAN
Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Api ialah suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga) unsur.
Dibawah ini yang bukan merupakan unsur pembentuk api yaitu...
a. Panas
b. Oksigen
c. Bahan mudah terbakar
d. Bahan kering
e. O2
2. Definisi API MENJADI TEMAN adalah....
a. Api tidak berbahaya
b. Api sangat berbahaya
c. Api dapat menimbulkan korban jiwa
d. Api dapat menguntungkan
e. Api tidak berguna dalam kehidupan
3. Dibawah ini yang bukan merupakan klasifikasi kebakaran menurut Peraturan
Menteri Tenakertrans nomor : pe-04/80 tanggal 14 april 1980 adalah...
a. Kebakaran benda padat
b. Kebakaran benda cair/gas
c. Kebakaran akibat listrik
d. Kebakaran benda kering
e. Kebakaran logam
4. Terdapat ciri-ciri :
1) Cocok untuk kebakaran kompor (kebakaran minyak) dan semua jenis
kebakaran, kecuali kebakaran listrik
2) Bahan murah dan mudah didapat
Dari ciri-ciri di atas, merupakan ciri alat pemadam kebakaran jenis....
a. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
b. Pasir
c. Selimut api
d. Air
e. Hydrant
5. Berpotensi menimbulkan korban terjebak, terluka ataupun kematian bagi petugas
pemadam.. pernyataan tersebut merupakan tahap kebakaran...
a. Tahap Kebakaran Muncul
b. Tahap Kebakaran Tumbuh
c. Tahap Kebakaran Puncak
d. Tahap Kebakaran Reda
e. Tahap Kebakaran Padam
6. Pernyataan di bawah ini yang kurnag tepat tentang metode pemadaman kebakaran
adalah...
a. Pendinginan dengan cara menghilangkan unsur panas dan menggunakan
media bahan dasar air.
b. Isolasi dengan menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi
unsur O2 menyalakan api. Menggunakan media serbuk ataupun busa.
c. Dilusi dengan meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur CO2 menyalakan
api. Menggunakan media gas O2
d. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar dengan cara memisahkan bahan mudah
terbakar dari unsur api. Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari
jangkauan api.
e. Pemutusan Rantai Reaksi dengan cara memutus rantai reaksi api dengan
menggunakan bahan tertentu untuk mengikat radikal bebas pemicu rantai
reaksi api. Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang
dilarang karena menimbulkan efek rumah kaca).
7. Penggunaan alat pemadaman kebakaran yang tidak bisa untuk kebakaran listrik
adalah....
a. Hydrant kebakaran
b. APAR
c. Pasir
d. Karung goni
e. Benar semua
8. Di bawah ini yang bukan merupakan faktor penting dalam pemadaman adalah...
a. Arah angin
b. Jenis benda yang terbakar
c. Volume benda sekelilingnya
d. Berapa lama telah terbakar
e. Situasi, kondisi dan lingkungan
9. Dapat dipakai untuk membendung tumpahan minyak, sehingga kebakaran tidak
meluas. Pernyataan tersebut merupakan keuntungan dari...
a. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
b. Pasir
c. Selimut api
d. Air
e. Hydrant
10. Pernyataan yang benar tentang backdraft adalah...
a. Ledakan yang terjadi akibat masuknya pasokan karbondioksida secara tiba-
tiba
b. Dari kebakaran ruang tertutup yang dibuka mendadak saat kebakaran
berlangsung
c. Api membakar bahan mudah terbakar sehingga panas meningkat
d. Terjadi pada tahap kebakaran muncul
e. Terjadi pada tahap kebakaran puncak
Essay
Jawablah dengan lengkap!
1. Apakah pengertian api?
2. Apa pengertian kebakaran?
3. Apakah perbedaan antara api dan kebakaran?
4. Jelaskan bagaimana tata cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) /
Tabung Pemadam!
5. Apakah keuntungan pemadaman menggunakan hydrant kebakaran ?
H. TUGAS KELOMPOK
Datanglah ke tempat pemadam kebakaran, dan wawancara petugas
pemadam kebakaran tentang seluk beluk memadamkan api. Kemudian
diskusi dalam kelompok untuk selanjutnya dipresentasikan di depan
kelas!
I. RANGKUMAN
Dari seluruh materi api dan kebakaran dapat disimpulkan bahwa api ialah
suatu reaksi kimia (oksidasi) cepat yang terbentuk dari 3 (tiga) unsur (panas, oksigen
dan bahan mudah terbakar) yang menghasilkan panas dan cahaya.
Api dalam kehidupan kita sehari-hari sangat diperlukan baik untuk memasak
atau sekedar menghangatkan tubuh apabila kita berada didaerah yang bersuhu dingin,
dengan kata lain Api bisa menjadi kawan kita, Namun demikian Api juga bisa
menjadi lawan kita.
Kejadian kebakaran pada umumnya menimbulkan banyak kerugian baik itu
korban jiwa maupun kerugian harta benda. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya
kebakaran sulit untuk dikendalikan (dipadamkan). Untuk menghindari kerugian yang
dimaksud, maka perlu kita kenali sifat-sifat terjadinya (tahap-tahap) kebakaran.