Post on 12-Sep-2015
description
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar tradisional (menurut Perpres no 112 Tahun 2007), Pasar yang dibangun dan
dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara
dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat
usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil,
menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil
dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
Masyarakat kalangan ekonomi menengah bawah senantiasa bersentuhan dengan
pasar tradisional dalam pemenuhan kebutuhan barang-barang konsumsi, bahkan
bukan hanya lingkup masyarakat menengah bawah tetapi seringkali masyarakat
ekonomi tinggi. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan pasar
tradisional ditinjau dari kelangsungan pasar tersebut untuk dapat dan mampu
bersaing dengan pasar-pasar yang sudah modern. Dimana pasar modern sudah
menjual dan menyediakan barang dan kebutuhan yang ada di pasar tradisional.
Seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan penghuni yang tinggal di
wilayah sekitar pasar tradisional yang mulai padat menimbulkan permintaan
kebutuhan yang harus disediakan di pasar tradisional tersebut. Namun hal tersebut
menjadi kendala karena berbagai permasalahan pengelolaan pasar tradisional yang
kurang baik sehingga menyebabkan peluang tumbuhnya pasar modern.
Belum lagi masalah tata ruang dan letak yang terkesan acak-acakan membuat
kenyamanan dalam berbelanja. Tempat yang becek, bau, dan ketidaknyamanan
dalam berbelanja membuat semakin terpuruknya pasar tradisional tersebut yang
berdampak menurunya omzet dan keuntungan para pedagang pasar tradisional
1
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
tersebut. Tumbuhnya pasar modern yang menjamur, yang tidak memperhatikan
zona dan struktur jumlah penduduk membuat semakin terpuruknya pasar
tradisional. Sehingga menuntut pasar tradisional perlu pengelolaan manajemen
pasar yang memadai.
Hadirnya institusi dan regulasi yang mengatur tata kehidupan dan perlindungan
pasar tradisional perlu secepatnya diterapkan. Peran pemerintah daerah dan
pemerintah pusat dapat bersinergi dalam perlindungan pasar tradisional.
Pengelolaan pasar tradisional yang belum menyeluruh membuat banyak kelemahan
yang dimiliki oleh pasar tradisional dalam berhadapan dan bersaing dengan pasar
modern. Dari sisi manajemen, penerapan dan implementasi fungsi-fungsi masih
jauh dari yang diharapkan. Sehingga pasar tradisional harus berbenah diri dalam
pengelolaannya dengan pola manajemen pasar yang modern supaya para pedagang
dan pekerja yang terlibat dalam pasar tersebut terjamin kelangsungan hidupnya.
Kota Medan yang terkenal sebagai kota perdagangan memiliki permasalahan dalam
pengelolaan pasar tradisional. Keberadaan pasar tradisional di Kota Medan masih
sangat dibutuhkan dan sampai saat ini pengelolaan pasar tradisional dengan
manajemen modern masih sangat sedikit di Kota Medan terutama di Kecamatan
Medan Johor khususnya. Salah satu pasar di Kota Medan yang perlu untuk
dipembangunan baru adalah Pasar Tradisional Titi Kuning atau lebih dikenal dengan
Pasar Titi Kuning. Upaya revitalisasi pasar tradisional Titi Kuning harus
memperhatikan faktor manajemen pasar, dan yang sangat penting adalah faktor
distribusi yang berdampak pada berbagai aspek tata kelola ruangan. Pasar
tradisional dengan konsep pengelolaan yang modern merupakan langkah strategis
untuk mendudukkan pasar tradisional hidup berdampingan dengan pasar modern.
1.2 Tujuan dan Sasaran
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk menyusun Rencana Revitalisasi (Pembangunan
baru) Pasar Tradisional Titi Kuning di Kecamatan Medan Johor. Pembangunan baru
2
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
ini bermaksud untuk mewujudkan pengelolaan pasar tradisional supaya menjadi
professional (efektif). Sementara Tujuan penyusunan Revitalisasi Pasar Tradisional
ini adalah :
Menjadikan pasar tradisional yang bersih, nyaman dan aman.
Menjadikan pasar tradisional sebagai urat nadi perekonomian
daerah.
Meningkatkan kesejahteraan pedagang.
Program pengembangan pasar tradisional ini dilaksanakan secara berencana dan
berkelanjutan serta mendukung komitmen Pemerintah Kota Medan didalam
mendukung dan melestarikan kegiatan pasar tradisional di Kota Medan.
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan revitalisasi (pembangunan
baru) pasar tradisional ini adalah terumuskannya rencana pembangunan baru pasar
tradisional sebagai instrumen teknis dan rinci mengenai bangunan dan lingkungan
yang bersangkutan agar dapat lebih efektif dipergunakan oleh para pedagang lokal.
1.3 Ruang Lingkup Studi
Lingkup wilayah pekerjaan adalah Pasar Tradisional Titi Kuning yang terdapat di
Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Rencana Tapak/ Site Plan akan memuat:
a. Rencana Umum Pembangunan baru Pasar Tradisional Titi Kuning.
b. Rencana Tapak Pemanfaatan Ruang Pasar Tradisional Titi Kuning.
c. Program Pembangunan dan Pengelolaan Pasar Tradisional Titi Kuning.
1.4 Metoda Pelaksanaan Kerja
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup pekerjaan, pendekatan dan metode
pelaksanaan pekerjaan ini adalah dengan mengidentifikasi karakteristik fisik
kawasan perencanaan serta konsep-konsep perancangan tapak Pasar Tradisional
3
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
yang akan dikembangkan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang akan
dilakukan:
1. Studi Awal
Pokok pekerjaan dan hasilnya adalah sebagai berikut :
a. Persiapan dasar, berupa pengkajian data dan literatur yang telah ada, yang
berkaitan dengan peraturan dan kebijakan rencana tapak dan pembangunan
pasar tradisional di Indonesia.
b. Persiapan teknis survei, berupa penyiapan desain survei, daftar data, dan
persiapan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan survei.
2. Kegiatan Survei
a. Survei data institutional berupa pengumpulan dan atau perekaman data dari
instansi-instansi. Hasil yang diharapkan adalah uraian, data angka atau peta
mengenai keadaan wilayah, mengenai keadaan wilayah studi keseluruhan dan
mengenai wilayah sekitarnya.
b. Survei lapangan untuk menguji data instansional dan untuk mengetahui
kondisi eksisting wilayah studi.
3. Kegiatan Kompilasi Data
Pekerjaan kompilasi data salah satu tahap proses seleksi data, tabulasi data, dan
pengelompokkan/mensistemasikan data sesuai dengan kebutuhan. Hasil yang
diharapkan adalah dapat menjadi masukan (input) dalam tahap analisis.
Kompilasi data ini disajikan secara sistematik dan siap untuk dianalisis, dilengkapi
dengan tabel, angka-angka, diagram, dan peta.
4. Kegiatan Analisis
Kegiatan analisis merupakan penilaian terhadap faktor lokasi, yang dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan dan metode serta teknik penyusunan
Rencana Tapak. Kegiatan analisis ini merupakan dasar bagi penyusunan Rencana
4
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
Tapak, sehingga setiap langkah dan rencana tindak yang akan ditentukan harus
melalui proses konsultasi antara pelaksana pekerjaan dengan pemerintah
daerah.
5. Kesimpulan dan Rekomendasi
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari rangkaian studi. Pada tahap ini
dapat diambil kesimpulan dan rekomendasi mengenai unsur-unsur yang harus
ada di dalam kawasan, unsur-unsur penunjang di luar kawasan, dan penataan
ruang secara rinci dari semua unsur tersebut beserta program-program
pembangunan terkait.
1.5 Metodologi Studi dan Metode Survei
Pelaksanaan penyusunan pembangunan baru pasar tradisional ini akan melakukan
pendekatan dan metodologi studi sebagai berikut:
1.5.1 Pendekatan Studi
Sesuai tujuan pelaksanaan studi ini, maka lingkup pembahasan yang akan dicakup
dalam studi ini adalah untuk menyusun Rencana Tapak (Site Plan) Pembangunan
baru Pasar Tradisional Titi Kuning. Penyusunan rencana tapak ini merupakan tindak
lanjut dari beberapa usulan dan studi pemilihan lokasi pembangunan baru pasar
tradisional yang disampaikan oleh Pemerintah Kota Medan, yang akan dikaji lebih
lanjut dari segi teknis dan kelayakan lokasi untuk dijadikan sebagai Pasar Tradisional
yang efektif dan dikelola secara modern.
Penyusunan Rencana Tapak untuk Pembangunan baru Pasar Tradisional Titi Kuning
di Kota Medan ini berdasarkan asumsi awal, yaitu:
1. Luas Lahan yang tersedia
Kegiatan pasar memerlukan lahan untuk melaksanakan aktifitas produktivitas
pasar. Lahan yang dibutuhkan harus memenuhi beberapa pertimbangan, yaitu
5
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
luas lahan, luas lahan eksisting 0,5 Ha, kondisi fisik lahan kurang tertata, dan
kemiringan lahan yang sesuai untuk suatu kawasan terbangun, yaitu antara 0%
sampai dengan 5%. Sedangkan peta yang tersedia saat ini merupakan peta skala
1:20.000. Oleh karena itu pengukuran luas lahan dan bentukan lahan yang
tersedia akan berdasarkan pada kemiringan yang sesuai pada peta 1 : 20.000.
Akan tetapi akan dilakukan pengukuran langsung kelapangan dengan
menggunakan GPS (Global Positioning System) untuk lebih memperdetail
kemiringan menjadi 1 : 5.000.
2. Harga lahan
Pengadaan lahan untuk pasar tradisional merupakan lahan matang yang siap
untuk dibangun. Hal ini berarti bahwa pertimbangan harga lahan sudah
mencakup biaya untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung aktifitas
pasar, pengembangan fisik pada lahan, dan biaya-biaya untuk pengurusan
perizinan.
3. Aksesibilitas
Aksesibilitas yang tinggi dari suatu kawasan pasar merupakan suatu faktor
penting yang harus dipertimbangkan. Aksesibilitas ini adalah kedekatan dan
kemudahan pengguna pasar untuk mencapai kawasan yang selanjutnya akan
terkait dengan kondisi perparkiran dan fasilitas yang tersedia dari pasar
tradisional tersebut. Aksesibilitas ini akan sangat berpengaruh terhadap biaya
pengembangan kawasan pasar tradisional dan biaya pengelolaan kegiatan pasar
tradisional.
4. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
Untuk melangsungkan kegiatannya, pasar tradisional akan membutuhkan
berbagai sarana dan prasarana pendukung, seperti:
- Areal Parkir
- Sarana dan Prasarana Pasar
6
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
- Jaringan listrik dan air
- Gudang, tempat ibadah, dan sebagainya.
1.5.2 Metodologi Studi
Untuk mendukung pelaksanaan penyusunan Rencana Pembangunan baru Pasar
Tradisional agar dapat berjalan efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, maka tim pelaksana menyusun metodologi pelaksanaan yang sesuai
dengan lingkup kajian. Dengan metodologi yang telah disusun ini, diharapkan
seluruh tahapan kajian dapat selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan dan
bermanfaat bagi Pemerintah Kota Medan.
Pekerjaan Penyusunan Rencana Pembangunan baru (Revitalisasi) Tapak Pasar
Tradisional Titi Kuning di Kecamatan Medan Johor, Kota Medan ini dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
1. Studi Awal
Pokok pekerjaan dan hasilnya adalah sebagai berikut :
a) Persiapan dasar, berupa pengkajian data dan literatur yang telah ada
seperti Perkembangan pasar tradisional dan pembangunan baru pasar
di Indonesia yang berkaitan dengan konsep, peraturan dan kebijakan
penyusunan pembangunan baru pasar tradisional di Indonesia.
b) Persiapan teknis survei, berupa penyiapan desain survei, daftar data,
dan persiapan peralatan lainnya yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan survei.
2. Kegiatan Survei
a. Survei data instansional berupa pengumpulan dan atau perekaman data
dari instansi-instansi. Hasil yang diharapkan adalah uraian, data angka
7
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
atau peta mengenai keadaan wilayah, mengenai keadaan wilayah studi
keseluruhan dan mengenai wilayah sekitarnya.
b. Survei lapangan untuk mengetahui kondisi eksisting areal lokasi untuk
tapak pasar tradisional.Survei ini meliputi survei Tracing lahan dengan
kemiringan 0% sampai dengan 5 % untuk memperdetail kondisi lahan di
peta menjadi 1 : 5.000. Kemudian dilanjutkan dengan survei geologi
untuk mengetahui daya dukung lahan. Kemudian yang terakhir yaitu
survei ketersediaan fasilitas pendukung pasar. Survei lapangan untuk
menguji data instansional dan untuk mengetahui kondisi eksisting
wilayah studi.
c. Interview, yaitu untuk melengkapi kedua survei tersebut apabila
dirasakan sangat penting guna memperoleh bahan/keterangan yang
lebih rinci. Format interview atau wawancara langsung dengan
masyarakat ini dapat dilakukan secara random sampling di kecamatan
Medan Johor, dengan tujuan menampung aspirasi masyarakat
kecamatan mengenai daerahnya.
3. Kompilasi Data
Pekerjaan kompilasi data salah satu tahap proses seleksi data, tabulasi data,
dan pengelompokkan/mensistematisasi data sesuai dengan kebutuhan.
Hasil yang diharapkan adalah dapat menjadi masukan (input) dalam tahap
analisis. Kompilasi data ini disajikan secara sistematik dan siap untuk
dianalisis, dilengkapi dengan tabel, angka-angka, diagram, dan peta.
Jenis data dan sistematikanya adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan dan peraturan pengembangan pasar tradisional di wilayah
studi.
b. Kondisi fisik dasar wilayah studi.
c. Aspek geologi dan tata lingkungan.
d. Kependudukan.
8
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
e. Ketersediaan dan lokasi sarana dan prasarana pendukung.
f. Ketersediaan dan lokasi area parkir.
g. Ketersediaan air.
4. Kegiatan Analisis
Kegiatan analisis ini merupakan dasar bagi penentuan konsep dan struktur
rencana tapak pasar tradisional di wilayah studi, sehingga setiap langkah dan
rencana tindak yang akan ditentukan harus melalui proses konsultasi antara
pelaksana pekerjaan dengan pemerintah daerah. Dalam tahap analisis,
pokok-pokok pekerjaan yang dilakukan antara lain:
a. Konsep Awal Penyusunan Rencana Tapak Lokasi Pasar Tradisional.Titi
Kuning.
Pada tahapan ini merupakan analisis konsep tapak yang sesuai dengan
kebutuhan kegiatan perdagangan yang ada di Kota Medan. Konsep ini
juga diharapkan dapat menampung kegiatan perdagangan yang akan
tumbuh dan berkembang di Kota Medan khususnya Kecamatan Medan
Johor. Selain itu konsep tapak juga harus dapat mengakomodir
kepentingan dan kebutuhan masyarakat sekitar dan seluruh masyarakat
di Kota Medan.
b. Analisis jenis kegiatan perdagangan yang mungkin dapat dibangun pada
areal rencana tapak.
Analisis ini berdasarkan kemungkinan kemampuan areal untuk
menampung jenis kegiatan produksi pasar yang sesuai dengan Kota
Medan.
c. Analisis Kebutuhan Internal Area Tapak Kawasan Pasar Tradisional.
Tahapan ini menganalisis kondisi kebutuhan internal area yang akan
dijadikan lokasi tapak kawasan pasar tradisional. Analisis ini berguna
untuk pengaturan infrastruktur dan pendekatan untuk merencanakan
struktur ruang kawasan pasar. Analisis ini terdiri atas:
9
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
- Analisis Kebutuhan Pengolahan lingkungan
- Analisis Kebutuhan Air Bersih
- Analisis Kebutuhan Parkir
- Analisis Kebutuhan Fasilitas Bersama
d. Analisis Infrastruktur Eksternal Area Tapak Pasar Tradisional.
Tahapan ini menganalisis kondisi eksternal yang berhubungan dengan
area lokasi pasar tradisional. Kondisi eksternal ini secara langsung
maupun tidak langsung dapat mempengaruhi struktur keruangan dan
proses aktifitas pada saat kegiatan perdagangan sudah berjalan. Analisis
ini terdiri :
- Analisis Jaringan Transportasi
- Analisis Jaringan Air Bersih
- Analisis Sistem Drainase
- Analisis Sistem Jaringan Listrik
5. Dukungan Pengembangan
Setelah melakukan pentahapan analisis, juga diperlukan langkah-langkah
lanjutan dalam mengembangkan lokasi pasar tradisional terpilih dengan
daerah sekitar. Langkah lanjutan yang berupa dukungan pengembangan
studi ini meliputi:
Dukungan pengembangan dan pengelolaan Pasar Tradisonal Titi Kuning
yang terdiri dari pengembangan menajemen pasar dan pemberdayaan
pasar tradisional bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
1.6 Hasil Akhir
Rencana Pembangunan baru Pasar Tradisional secara garis besar akan menghasilkan
beberapa hal pokok antara lain berupa:
10
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
1. Rencana Umum Pasar Tradisional.
a. Identifikasi jenis kegiatan produksi yang mungkin berada di dalam Pasar
Tradisional Titi Kuning.
b. Sifat kawasan dan pengelolaannya
2. Rencana Zona Fungsional.
a. Rencana konsep Pembangunan baru Pasar Tradisional Titi Kuning.
b. Unsur-unsur Pasar Tradisional.
c. Keterkaitan antar infrastruktur dan utilitas.
3. Rencana tapak / siteplan pemanfaatan ruang, berisikan arahan rumusan tata
letak unsur, infrastruktur dan kelompok bangunan.
a. Tata letak setiap unsur, Infrastruktur dan kelompok bangunan di dalam
ruang Pasar Tradisional.
b. Jaringan pergerakan dan jaringan utilitas menurut penggunaannya.
4. Dukungan Pengembangan Pasar Tradisional Titi Kuning.
11
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
Input Proses Output
UU no 26/2007 (Tata Ruang)
PERPRES No. 112 Tahun
2007 (Pasar)
Kebijakan Pembangunan Daerah
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kelayakan Lokasi Pembangunan Pasar
Tujuan:
memberikan arahan dalam pelaksanaan standarisasi fasilitas/sarana objek dalam arti menetapkan, menerapkan atau merevisi fasilitas serta pengembangan, peningkatan dan pemanfaatan kawasan.
Menjadikan pasar tradisional yang bersih, nyaman dan aman
Meningkatkan kesejahteraan pedagang
Sasaran:
Identifikasi potensi, kendala dan masalah lokasi pasar
Menganalisa potensi, kendala dan masalah lokasi pasar
Menata site/kawasan menjadi kawasan yang bermanfaat, bersih, nyaman dan aman.
Menganalisa dan menghitung kelayakan lokasi pasar
Lingkup Materi:
Fisik objek; Pasar objek Pengelolaan objek Keberadaan objek terhadap
lingkungannya; Kelayakan ekonomis objek
Output:
1. Konsep penataan kawasan lokasi peruntukan pasar.
2. Rencana pengembangan kawasan sebagai lokasi peruntukan pasar.
3. Standarisasi kebutuhan fasilitas di kawasan lokasi pasar berdasarkan penggolongan jenis dan karakteristik kawasan.
Gambar 1.1. Alur Pemikiran Revitalisasi Pembangunan Pasar Titi Kuning
12
PROPOSAL REVITALISASI PASAR TITI KUNING
1.7 Sistematika Pelaporan
Bab 1 Pendahuluan
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai latar belakang, tujuan dan
sasaran, ruang lingkup, metode pelaksanaan kerja, metodologi studi,
metode survei, serta sistematika penyajian Laporan.
Bab 2 Gambaran Umum
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai gambaran Kota Medan,
Kecamatan Medan johor dan kondisi umum lokasi tapak Pasar Titi Kuning
yang terdapat di Kecamatan Medan Johor.
Bab 3 Analisis Tapak Kawasan Pasar Tradisional
Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai analisis tapak, analisis kebutuhan
internal, dan analisis infrastruktur eksternal wilayah kajian yang termasuk ;
analisis kondisi, kemiringan lahan, buffer area, kebutuhan air bersih,
kebutuhan listrik, kebutuhan fasilitas bersama, jaringan transportasi,
jaringan air bersih, jaringan air limbah, sistem drainase, dan sistem jaringan
listrik.
Bab 4 Rencana Tapak Kawasan Pasar Tradisional
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai konsep rencana tapak dan rencana
tapak itu sendiri berdasarkan beberapa pertimbangan alternatif yang
disesuaikan dengan karakteristik serta kebutuhan kondisi pasar tradisional.
Bab 5 Rekomendasi
Pada bagian ini akan diuraikan rekomendasi untuk pengembangan dan
pengelolaan rencana tapak pasar yang telah dihasilkan. Selain itu juga akan
diberikan rekomendasi yang dapat diterapkan untuk pengelolaan pasar
tradisional di Kota Medan.
13
- Analisis Jaringan Transportasi