Post on 02-Mar-2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Budaya urban kini telah melekat erat pada kehidupan di kota- kota besar di
Indonesia. Salah satu yang melekat pada budaya urban di kota adalah budaya
konsumtif. Budaya konsumtif yang dimaksud adalah manusia sebagai pelaku
konsumsi terhadap suatu produk atau jasa yang memang dikemas sedemikian rupa
oleh produsen untuk menarik minat konsumen. Dalam hal ini, konsumen
menggunakan produk atau jasa tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan, namun
juga karena keinginan semata yang belum tentu berguna nantinya. Dewasa ini
banyak orang yang mulai mencoba dunia enterpreuner, dari fakta tersebut bisa
dipastikan bahwa manusia adalah konsumen sejati. Terdapat banyak mall- mall
sebagai pusat pembelanjaan di kehidupan kota, yang mana tiap harinya lebih dari
seribu orang mengunjungi mall sebagai pelepas keinginan, entah ingin berbelanja,
sekedar nonton film di bioskop, jalan- jalan, duduk- duduk dengan mengerjakan
tugas, bertemu klien, atau untuk makan. Hal tersebut menguatkan fakta bahwa
mall sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat urban, yang mana sebelumnya
hanya sebagai hiburan saja.
Selain itu Shopping mall dapat memuaskan rasa penasaran manusiawi akan
hal baru. Pada satu sisi, berdirinya mall merupakan upaya dari pemerintah daerah
untuk menggerakan pertumbuhan ekonomi daerah. Mall sendiri terdiri atas
beragam diverifikasi usaha seperti bank, toko mainan, toko makanan, toko buku,
taman bermain prabayar, bioskop, department store, dan sejenisnya.
Shopping mall terus meremajakan diri lewat sajiannya atas wahana toko baru,
brand yang bagus dan lingkungan yang semakin nyaman. Di daerah Surakarta
sendiri yang merupakan salah satu kota besar di Indonesia sudah memiliki
beberapa mall yang target pasarnya berbeda beda, seperti Solo Grand Mall, Solo
Square, Paragon, Hartono Mall, dan The Park Mall.
Dengan adanya banyak mall di Surakarta persaingan untuk menarik
konsumen semakin ketat, setiap mall berlomba- lomba untuk membuat strategi
dan inovasi pemasaran perusahaan dengan harapan bisa menarik minat
pengunjung sebanyak- banyaknya dengan harapan nantinya bisa meningkatkan
jumlah volume pengunjung bagi para penyewa stand atau yang sering di sebut
Tenant di perusahaan. Kebanyakan perusahaan akan menyusun strategi pemasaran
yang dapat menjangkau pasar sasaran dengan selektif mungkin, setiap strategi
akan diolah dan dilakukan dengan tepat bagi perusahaan yang memiliki dampak
pada kenaikan volume pengunjung pada setiap tenat perusahaan. Dalam
pemasaran berpacu dalam tahap 4 P yaitu produk (Product), Harga (Price), tempat
distribusi (Place), dan promosi (Promotion).1 Ke empat tahap tersebut akan
berjalan dengan lancar dengan adanya komunikasi yang baik dari perusahaan dan
konsumennya.
Philip Kotler menyatakan bahwa Intergrated Marketing Communication
(IMC) merupakan perpaduan spesifik periklanan (advertising), penjualan personal
(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat
(public relations), dan pemasaran langsung (direct marketing) yang digunakan
perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai konsumen secara persuasif dan
membangun hubungan konsumen. Salah satu alat komunikasi pemasaran terpadu
dari Sales Promotion adalah Event Marketing.2
Komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan kepada konsumennya adalah
promosi. Salah satu strategi yang ampuh adalah dengan menyampaikan brand
dengan mengajak customer untuk terlibat dalam Event Marketing yang
diselenggarakan perusahaan.
Dalam sebuah penelitian 95% persen perusahaan telah menggunakan Event
Marketing, dan 78% mengatakan bahwa Event Marketing dinilai efektif dalam
sebuah pemasaran (Seminar: Event Marketing That Sells!, 29 Mei 2008), oleh
1 Philip Kotler dan AB. Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat. 2 Kotler, Philip. 2008. Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
karena itu manajemen selalu melaksanakan Event Marketing dengan tepat agar
dapat diterima oleh target yang diinginkan sebanyak- banyaknya.
The Park Shopping Mall merupakan sebuah perusahaan yang berada di
wilayah elite kota Surakarta merupakan satu dari perusahaan mall yang bergerak
di bidang property jasa persewaan tempat untuk usaha dengan menjual stand yang
biasa disebut pasar modern atau Mall.
The Park Shopping Mall sedang menghadapi persaingan yang ketat dari
perusahaan sejenis yang lain, dapat dilihat dari perkembangan kota Surakarta saat
ini sedang banyak mall baru yang bermunculan untuk menarik customer sejenis,
dan The Park Mall merupakan perusahaan yang baru berdiri akhir 2013 lalu, oleh
karena itu perusahaan sedang di tahap mengenalkan perusahaan kepada target
dengan baik sesuai dengan elemen- elemen bauran pemasaran yang lain agar bisa
mengahadapi persaingan dan dapat menarik perhatian target konsumen untuk
mengunjungi The Park Shopping Mall Solo Baru.
Kontradiksi yang mereka alami saat ini adalah jumlah pengunjung
berdasarkan data bulan januari 2015 rata- rata 9.875 orang di akhir pekan
(Meuthia, General Affair The Park). Jika dibandingkan dengan Paragon Mall yang
merupakan kompetitor The Park dengan target SES yang sama bisa mencapai
10.000 di hari biasa, maka dari itu peneliti menyimpulkan bahwa pengunjung The
Park Shopping Mall tidak sebanding dengan kompetitor.
Berdasarkan pada alasan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Pengaruh Event Marketing Terhadap Minat Pengunjung
dalam mengunjungi The Park Shopping Mall.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang penelitian diatas, maka pokok permasalahan
yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Event Marketing terhadap minat Pengunjung dalam
mengunjungi The Park Shopping Mall Solo Baru?
2. Manakah diantara variabel Event Marketing yang paling dominan
terhadap minat pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini mengenai upaya The Park Shopping Mall Solo Baru ini disusun
dengan tujuan untuk:
1. Mengetahui bagaimana pengaruh Event Marketing terhadap minat
pengunjung mengunjungi The Park Shopping Mall Solo Baru.
2. Mengetahui variabel mana yang paling dominan yang memengaruhi
minat pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat Akademik
Diharapkan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu informasi
para akademis serta pihak lain yang berkepentingan untuk menambah
pengetahuan dan wawasan dalam kejelasan penerapan ilmu, terutama bidang
pemasaran kususnya mengenai Event Marketing dan bahan perbandingan antara
teori yang didapat dalam perkuliahan dalam praktik nyata dalam perusahaan.
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi akademis untuk
membantu perusahaan dalam menghadapai persaingan untuk menarik pengunjung
sebanyak- banyaknya melalui strategi Event Marketing yang sesuai dengan minat
pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru.
1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, peneliti akan membahas
masalah pengaruh Event Marketing terhadap minat pengunjung The Park
Shopping Mall Solo Baru. Event Marketing merupakan program kerja dari devisi
Marketing Communication. Penyusunan kerangka pemikiran ini bertujuan untuk
memudahkan jalan pada penelitian.
1.5.1 Event Marketing
Salah satu cara yang ampuh dalam menyampaikan pesan sebuah brand adalah
dengan mengajak customer dan potential customer untuk terlibat dalam sebuah
Event yang diselenggarakan perusahaan. Hal tersebut dijelaskan Tom Duncan
dalam buku “The Principles of Advertising and IMC” yang mengatakan “Event
Marketing is a promotional occasion designed to attractand involve a brand’s
target audience”. Event Marketing yang diselenggarakan harus memiliki
pengaruh (impact) serta memberikan kesan mendalam kepada setiap orang yang
hadir sehingga customer atau potential customer bisa cukup lama mengingat
pengalaman yang menyenangkan tersebut.
Staton (1994) mengatakan “Event Marketing dianggap sebagai salah satu
strategi efektif untuk membuat perusahaan/ produk menjadi lebih dikenal dan
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat, kegiatan tersebut dipilih karena
bentuk yang mendasar dalam menciptakan komunikasi antara satu perusahaan
dengan konsumennya”.3
Manfaat Event Marketing yakni dalam rangka menunjukkan niat baik dan
menciptakan suatu pemahaman dikalangan khalayak, setidaknya agar mereka
mengetahui keberadaan perusahaan atau lembaga penyedia sponsor.
Suatu Event diadakan karena ada beberapa fungsi yang dapat dimanfaatkan
perusahaan. Rosady Ruslan mengemukakannya sebagai berikut :
1. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan
timbal balik yang positif dari publiknya.
2. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga
pada akhirnya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan,
pengetahuan, dan pengartian mendalam. Dari Event tersebut juga
diharapkan akan tercipta citra positif perusahaan atau produk yang
diwakilinya.
Biasanya Event ada beberapa jenis. Diantara sebagai berikut:
1. Calender Event yang rutin (regular event) dilaksanakan pada bulan tertentu
sepanjang tahun, seperti menyambut hari raya Idul Fitri, hari Natal, Tahun
Baru, hari ulang tahun dan sebagainya.
2. Special Events, yaitu Event yang sifatnya khusus, dan dilaksanakan pada
momen tertentu di luar acara rutin dari program kerja PR, seperti
3 Staton, William J. 2001. Prinsip- prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh. Jakarta: Erlangga.hal 160
peluncuran produk baru (product launching), pembangunan kantor atau
pabrik baru, jalan baru, gedung baru, dan sebagainya.
3. Moment Events, yaitu Event atau acara yang bersifat momental, atau lebih
khusus lagi, misalnya, seperti menyambut pesta perak, pesta emas, pesta
berlian, dan hingga menghadapi millenium.
Dengan melakukan Event Marketing dalam kegiatan yang banyak diikuti
masyarakat, perusahaan dapat meningkatkan reputasi merek serta meningkatkan
reputasi merek serta meningkatkan jumlah liputan pers yang menguntungkan bagi
perusahaan, sehingga Event Marketing perusahaan dapat memperoleh efek yang
positif terhadap citra merek yang bisa menaikkan jumlah pengunjung karena para
pengunjung memiliki minat terhadap Event Marketing yang dilaksanakan dan
suatu saat akan berubah menjadi peningkatan volume penjualan bagi tenant The
Park Shopping Mall Solo Baru.
1.5.2 Pameran/ eksibisi
Pameran adalah memperkenalkan atau menunjukan hasil karya seni rupa atau
hasil produksi kepada masyarakat luas. Sedangkan menurut Myers, B (1985)
pameran sebagai satu aktiviti yang melibatkan satu ruang, biasanya galeri atau
dewan dan memamerkan hasil kerya seni seperti lukisan, catan, setakan, arca,
ukiran, gambar foto dan karya yang siap.4 Kegiatan pameran umumnya
mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk mengenalkan barang/ jasa
yang dijual. Pameran ini bermaksud sebagai kegiatan promosi. Pameran memiliki
banyak macam seperti expo, show, pekan raya, bazaar, fair exhibition, dan pasar
murah. Pameran memiliki beberapa jenis diantaranya;
Temporary Exhibition
Pameran temporer merupakan salah satu kegiatan pameran dengan
menampilkan aneka karya di waktu tertentu. Biasanya pemeran ini
memiliki waktu kurang lebih satu bulan.
Permanent Exhibiton
4 Myers,B. 1985. How To Look At Art
Diunduh dari https://www.scribd.com/doc/98409442/PAMERAN pada 20 maret 2015
Pameran tetap merupakan salah satu pameran yang menampilkan beraneka
karya disatu tempat yang tetap dan dalam jangka waktu yang lama.
Travelling Exhibition
Pameran keliling ini merupakan pameran yang terselenggara ditempat –
tempat yang berbeda dengan waktu yang berkala.
Biasanya pameran diselenggarakan bersamaan dengan peristiwa- khusus,
memiliki tema dan pusat perhatian yang khusus.
1.5.3 Publikasi
Terdapat dua fungsi utama dari public relations, yaitu memberitahukan
sesuatu kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan akan
memperoleh citra positif. Pada dasarnya tuga pokok public relations adalah
menciptakan citra positif perusahaan dimata publiknya. Citra positif dapat
terbentuk bila publik mempunyai persepsi yang positif terhadap peusahaan.
Publikasi berasal dari kata “Publicare” yang artinya “untuk umum”, jadi
publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (publik dan
masyarakat) dapat mengenalnya. Publisitas merupakan publikasi yang
menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi. Publisitas
merupakan bagian dari aktivitas publikasi.
Menurut Otis Baskin “a board term that refers to the publication of news
about an organization or person for which time or spase was not purchase”5
mengartikan publisitas sebagai publikasi berita tentang organisasi atau individu
dimana untuk itu tidak membayar waktu atau space. Publisitas informasi yang
disediakan oleh sumber luar yang digunakan oleh media karena informasi itu
memiliki nilai berita. Media tidak menarik harga untuk menempatkan informasi
ini dalam halaman surat kabar atay dalam slot waktu radio dan televisi.
Tugas dari public relations adalah menyelenggarakan atau menyebarluaskan
informasi melalui berbagai media tentang kegiatan perusahaan/ organisasi yang
5 Baskin, Otis & Craig Aronoff & Dan Latimore. 1997. Public Relations: The Professions and the
Practice- 4th ed. New York: McGraw Hill
pantas untuk diketahui publik melalui kerjasama dengan pihak pers/ wartawan
dengan tujuan menguntungkan lembaga atau organisasi yang diwakilkan. Selain
itu public relations harus sering mengadakan kontak sosial dengan kelompok
masyarakat tertentu, serta menjaga hubungan baik dengan pihak organisasi atau
lembaga yang diwakilinya.
1.5.4 Minat Pengunjung
Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap
suatu objek tertentu. Menurut Slameto (2003) menyatakan bahwa minat sebagai
suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.6 Lebih lanjut Slamet juga
mengemukakan bahwa suatu minat dapat di ekspresikan melalui suatu pernyataan
yang menunujukkan bahwa seseorang lebih menyukai suatu hal dari pada hal
lainnya dapat pula dimanifestasiakan melalui partisipasi dalam satu aktivitas.
Seseorang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat sangat berpengaruh
terhadap suatu proses. Apabila seseorang tidak berminat dengan suatu aktivitas
maka orang tersebut tidak akan peduli atau berpartisipasi dengan aktivitas
tersebut, begitu dengan sebaliknya apabila seseorang berminat dengan suatu
aktivitas maka orang tersebut akan antusias dengan aktivitas tersebut. Faktor
seseorang berminat terhadap sesuatu terdiri dari 3 tahap yaitu pengetahuan, sikap,
dan perilaku:
a. Pengetahuan.
Menurut Bloom dan Skinner dalam Notoatmojo (2013) pengetahuan
adalah kemampuan seseorang untuk mengungkapkan kembali apa yang
diketahuinya dalam bentuk bukti jawaban baik lisan atau tulisan, bukti atau tulisan
tersebut merupakan suatu reaksi dari suatu stimulasi yang berupa pertanyaan baik
lisan atau tulisan.7 Pegetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah
6 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.hal57
7 Notoadmojo, Soekidjo. 2013. Pendidikan dan Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.hal123
orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan,
penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Menurut
Notoatmodjo (2003) pengetahuan memiliki 6 tingkatan, yaitu:
Tahu (Know), diartikan sebaga mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Memahami (Comprehension), diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
mengiterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang telah pahamm
terhada objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
Aplikasi (Aplication), diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
mater yang telah dipelajari pada situasi atau kndisi real (sebenarnya).
Analisis, merupakan kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek kedalam komponen- komponen, tetapi masih didalam satu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Sintesis, menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menyambungkan bagian- bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru dengan kata lain sitesis adalah kemampuan untuk menyusun suatu
formulasi- formulasi yang ada.
Evaluasi, berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.8
Setelah seseorang memiliki minat untuk mengetahui suatu perusahaan,
seseorang tersebut akan melangkah ke tahap bagaimana sikapnya terhadap
perusahaan yang di ketahuinya.
8 Ibid. Hal 125
b. Sikap.
Menurut D. Krech dan Crutch Field sikap adalah organisasi yang tetap dari
proses motivasi, emosi, persepsi, atau pengamatan atas suatu aspek dari
kehodupan individu (Siti Partini, 1989).9 Sikap merupakan sesuatu yang
mengarah pada tujuan yang dihadapi dalam bentuk tindakan, ucapan, perbuatan
maupun emosi seseorang.
Sikap melibatkan tiga komponen yang saling berhubungan antara lain
(Danang Sunyoto, 2012):
Komponen kognitif, yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan, atau pikiran
yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek.
Komponen afektif, yaitu menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap
yaitu emosi yang berhubungan dengan objek, objek di sini dirasakan
sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
Komponen perilaku: melibatkan salah satu predisposisi bertindak terhadap
objek.10
Sikap ini dilakukan berdasarkan pandangan seseorang terhadap produk dan
proses belajar dari pengalaman ataupun dari yang lain. Sikap memiliki ciri- ciri
sebagai berikut (Gerungan W.A, 1980):
Sikap bukan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan dibentuk atau
dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan
objeknya. Sifat ini membedakan dengan siifat- sifat, motif- motif, dan lain-
lain penggerak kegiatan menusia yang menjual pembawaan baginya.
Sikap dapat berubah- ubah dan dapat dipelajari, oleh karena itu sikap dapat
berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat tertentu yang
mempermudah sikapnya pada orang itu sendiri.
Sikap itu tidak berdiri melainkan senantiasa mengandung hubungan pada
suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
9 Partini Siti. 1986. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Hal61 10
Sunyoto Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
CAPS (Center For Academic Publishing Service). Hal 220
Objek sikap merupakan suatu hal tertentu atau kumpulan dari hal- hal
tersebut. Sikap dapat berkenaan dengan suatu objek yang serupa.11
Sikap timbul karena adanya stimulus yang terbentuk karena pengaruh
lingkunngan sosial atau kebudayaan. Sikap akan terbentuk dengan adanya
interaksi manusia terhadap objek tertentu. Faktor yang mempengaruhi perubahan
sikap antara lain faktor eksternal dan internal (Siti partini, 1989).12
Faktor
eksternal merupakan faktor di luar dari individu yaitu dari lingkungan yang
diterima. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu,
kemampuan menyeleksi atau menganalisis pengaruh yang datang dari luar
termasuk minat dan perhatian.
Sikap memiliki beberapa fungi diantaranya (Danang Sunyoto,2012):
Fungsi menyesuaikan diri, mengarahkan orang pada objek yang
menyenangkan dan menguntungkan, menjauhkan diri dari dari objek yang
untuk menguntungkan.
Fungsi mempertahankan diri atau perlindungan ego, sikap dibentuk untuk
melindungi ego atau citra dari bermacam- macam dan menolonng untuk
memenuhi pelindung ego.
Fungsi untuk mengekspresikan sesuatu yang bernilai fungsi ini dibentuk
untuk melindungi citra sesorang, maka konsumen mengambil sikap pasti
dalam usaha menerjemahkan nilai- nilai mereka pada sesuatu yang lebih
nyata dan mudah ddiekspresikan.
Fungsi- fungsi ilmu pengetahuan, manusia mempunyai kebutuhan terhadap
suatu dunia yang tersusun dan tertib, sehingga mencari konsistensi,
stabilitas, definisi dan pemahaman.13
c. Perilaku.
Dalam perkembangan konsep pemasaran, menurut Mowen (1995) dalam
buku Perilaku Konsumen, konsumen ditempatkan sebagai sentral perhatian.
11
Gerungan W.A. 1980. Manajemen Pemasaran. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Hal 151-152
12
Partini Siti. 1986. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Hal70 13
Sunyoto Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
CAPS (Center For Academic Publishing Service). Hal 121
Untuk itu perilaku konsumen sangat perlu dipelajari karena mempunyai manfaat
sebagai berikut:
Membantu para manajer dalam pengambilan keputusannya.
Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar
penetahuan analisis konsumen.
Membantu legislator dan regulator dalam menciptakan hukum dan
peraturan yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dan jasa.
Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih
baik.14
Ada berbagai macam faktor yang memengaruhi mengapa seseorang membeli
suatu produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Antara
kebutuhan dan keinginan terdapat suatu perbedaan. Kebutuhan bersifat naluriah.
Sedangkan keinginan merupakan kebutuhan buatan yang dibentuk oleh
lingkungan hidup seperti lingkungan keluarga, tempat bekerja, kelompok sosial,
tetangga, dan sebagainya.
Menurut Kotler (2004) faktor- faktor utama yang mempengaruhi perilaku
pembeli adalah:
1. Faktor Budaya
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengertian, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, serta kebiasaan- kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Secara definitif
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari
manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,1979). Mempelajari perilaku
konsumen adalah mempelajari perilaku manusia, sehingga perilaku konsumen
sangat ditentukan oleh kebudayaan yang tercermin pada cara hidup,
kebiasaan, dan tradisi dalam permintaan akan bermacam- macam barang dan
jasa.
14
Bimo Walgito. 1989. Perilaku Konsumen. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Hal 69
2. Faktor Sosial
Kelas sosial memegang peranan penting dalam suatu program pemasaran,
karena adanya perbedaan substansial diantara kelas- kelas trsebut
memengaruhi perilaku mereka. Menurut Philip Kotler (1993) kelas sosial
adalah sebuah kelompok yang relatif homogen yang bertahan lama dalam
sebuah masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaannya
mempunyai nilai minat dan perilaku yang sama.15
Kelas sosial memiliki
beberapa karakteristik, antara lain:
Orang- orang dalam setiap kelas sosial cenderung mempunyai perilaku
yang serupa dibanding orang-orang yang berasal dari dua kelas sosial yang
berbeda.
Seseorang dipandang mempunyai pekerjaan yang rendah atau tinggi sesuai
dengan kelas sosialnya.
Kelas sosial sesorang dinyatakan dengan beberapa variabel seperti jabatan,
pendapatan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi terhadap nilai daripada
hanya berdasarkan sebuah variabel.
dengan memahami perilaku konsumen antar masing- masing kelas sosial
maka perusahaan dapat menyelenggarakan dan melaksanakan program-
program pemasaran yang efektif dan efisien.
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
yaitu usia pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi pembeli.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oeh empat faktor psikologis
utama yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta kepercayaan, dan
pendirian.16
Model Engle, Kollat, dan Blekwell menjelaskan bahwa faktor- faktor yang
memengaruhi perilaku konsumen yang menyebabkan terjadinya keputusan
15
Kotler, Philip. 2008. Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga. Hal 225 16
Ibid
pembelian. Tahap dasar dari proses pembelian ini adalah motivasi, pengamatan,
dan proses belajar. Kemudian diteruskan dari kepribadian, sikap, dan perubahan
sikap yang bekerja bersama pengaruh dari aspek sosial dan aspek kebudayaan.
Pada penelitian ini juga menggunakan teknik komunikasi persuasif. Teknik
pendekatan ini merupakan teknik dengan menggunakan komunikasi persuasif
melalui rumus AIDDAS yaitu Attention = perhatian, Interest = minat, Desire=
hasrat, Decision= keputusan, Action = tindakan, Satisfaction= kepuasan). Pertama
kali perlu dibangkitkan perhatian konsumen terhadap suatu produk agar timbul
minatnya, kemudian dikembangkan hasratnya untuk membeli produk tersebut.
Setelah itu konsumen diarahkan untuk mengambil keputusan membeli produk
yang sesuai dengan kebutuhannya, dengan harapan konsumen merasa puas setelah
membeli.
Dalam proses pembelian konsumen memiliki lima peran didalamnya. Lima
peran yang dilakukan konsumen dalam keputusan pembelian tersebut menurut
Tjiptono (2002) adalah sebagai berikut:
Pemrakarsa (initiator)
Yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau
kebutuhan yang belum tentu terpenuhi dan mengusulkan ide untuk
membeli produk atau jasa tertentu.
Pemberi pengaruh (influencer)
Yaitu orang yang pandangan, nasihat atau pendapatnya mempengaruhi
keputusan pembelian.
Pengambil keputusan (decider)
Yaitu orang yang menenukan keputusan pembelian, misalnya apakah jadi
membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau bagaimana
membelinya.
Pembeli (buyer)
Yaitu orang yang melakukan pembelian aktual.
Pemakai (user)
Yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang
dibeli.17
1.5.5 Pengunjung
Ada pepatah yang mengatakan bahwa “pengunjung adalah raja”. Sebagai
perusahaan yang memiliki pengunjung diharapkan dapat memberikan pelayan
terbaik untuk rajanya. Menurut Kotler (1997) kepuasaan pengunjung adalah
tingkat keadaan perasaan seseorang yang merupakan hasil perbandingan antara
penilaian kinerja/ hasil akhir produk dalam hubungan dengan harapan menjadi
pelanggan.18
Ada beberapa unsur penting dalam kualitas yang ditentukan oleh pelanggan,
yaitu:
Pelanggan merupakan prioritas utama dalam sebuah perusahaan
kelangsungan hidup organisasi tergantung pelanggan.
Pelanggan yang dapat diandalkan merupakan pelanggan yang telah
melalukukan pembelian berkali- kali (pembelian berulang) dari organisasi
yang sama. Pelanggan yang puas dengan kualitas produk atau jasa yang
dibeli dari suatu organisasi akan menjadi perlanggan yang dapat
diandalkan. Oleh karena itu kepuasaan pelanggan sangat penting.
Ditengah persaingan pusat perbelanjaan yang semakin ketat, manajemen
dituntut untuk kreatif dan inovatif. Hampir di setiap akhir pekan, masing- masing
pusat perbelanjaan menggelar aneka kegiatan yang bisa menarik minat
pengunjung untuk datang ke pusat perbelanjaan tersebut.
17
Tjiptono, Fand. 2005. Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Andi. Hal 20
18
Kotler, Philip. 2008. Prinsip- Prinsip Pemasaran Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga. Hal 232
1.6 Kerangka Konsep
Gambar 1.1 Kerangka Konsep
Dengan adanya banyak mall di Surakarta persaingan untuk menarik
konsumen semakin ketat, setiap mall berlomba- lomba untuk membuat strategi
dan inovasi pemasaran perusahaan dengan harapan bisa menarik minat
pengunjung sebanyak- banyaknya dengan harapan nantinya bisa meningkatkan
jumlah volume pengunjung bagi para penyewa stand atau yang sering di sebut
tenant di perusahaan. Kebanyakan perusahaan akan menyusun strategi pemasaran
yang dapat menjangkau pasar sasaran dengan selektif mungkin, setiap strategi
akan diolah dan dilakukan dengan tepat bagi perusahaan yang memiliki dampak
pada kenaikan volume pengunjung pada setiap tenant perusahaan.
Salah satu strategi yang dilakukan oleh perusahaan adalah dengan Event
Marketing. Event Marketing merupakan salah satu strategi yang efektif untuk
membuat perusahaan/ produk menjadi lebih dikenal dan dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat, kegiatan tersebut dipilih karena bentuk yang mendasar
dalam menciptakan komunikasi antara satu perusahaan dengan konsumennya
(Stanton, 1993).19
19
Staton, William J. 2001. Prinsip- prinsip Pemasaran, Jilid Ketujuh. Jakarta: Erlangga. Hal 5
Acara-Acara Kebudayaan
(x1)
Penerbitan atau Publikasi
(x2)
Exsibisi Atau Pameran (x3)
Minat Pengunjung (Y)
Meliputi:
Pengetahuan (Y)
Sikap (Y)
Perilaku (Y)
Acara-Acara Kebudayaan
(x1)
Penerbitan atau Publikasi
(x2)
Exsibisi Atau Pameran (x3)
Acara-Acara Kebudayaan
(x1)
Penerbitan atau Publikasi
(x2)
Exsibisi Atau Pameran (x3)
Acara-Acara Kebudayaan
(x1)
Penerbitan atau Publikasi
(x2)
Exsibisi Atau Pameran (x3)
Special Event(x1)
Penerbitan atau Publikasi
(x2)
Exsibisi Atau Pameran (x3)
Sedangkan The Park Shopping Mall Solo Baru melakukan Event Marketing
yang di dalamnya meliputi Event (x1), penerbitan atau publikasi (x2), exsibisi
atau pameran (x3). Dengan dilakukan strategi Event Marketing tersebut
berpengaruh pada minat yang meliputi minat Pengetahuan, minat sikap, dan minat
perilaku pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru.
1.7 Hipotesis
Dari kerangka pemikiran dan kerangka konsep diatas maka penelitian ini
dihipotesiskan diduga:
H1: Terdapat pengaruh Event Marketing terhadap minat pengunjung dalam
mengunjungi The Park Shopping Mall Solo Baru.
H0: Tidak terdapat pengaruh Event Marketing terhadap minat pengunjung
dalam mengunjungi The Park Shopping Mall Solo Baru.
H2: Terdapat pengaruh kuat dari variabel Event Marketing (special event,
pameran, publikasi) yang paling dominan terhadap minat pengunjung
The Park Shopping Mall Solo Baru.
H0: Tidak terdapat pengaruh kuat dari variabel Event Marketing (special
event, pameran, publikasi) yang paling dominan terhadap minat
pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru.
1.8 Definisi Operasional
1.8.1 Special Event
Special Event adalah suatu ritual istimewa, pertunjukkan, penampilan, atau
perayaan yang pasti direncanakan dan dibuat untuk menandai acara- acara khusus
atau untuk tujuan sosial, budaya, atau tujuan bersama lainnya.20
Kegiatan ini
diadakan dengan tujuan menciptakan komunikasi antara perusahaan dengan
konsumennya. Special Event yang diadakan oleh The Park Shopping Mall
biasanya seminggu sekali dalam setiap akhir pekan diadakan di akhir pekan di
ballroom utama The Park Shopping Mall Solo Baru. Special Event di The Park
Shopping Mall meliputi: konser musik, acara olahraga, meet and greet, lomba
20
Ibid. Hal 7
kesenian, fashion show, dan pertunjukan budaya. Special Event menjadi daya tarik
bagi pengunjung The Park Shopping Mall. Dengan adanya Special Event sebagai
media komunikasi kepada pengunjung sehingga sasaran memeroleh pengenalan,
pengetahuan, dan pengertian yang mendalam. Diharapkan dari Special Event
dapat tercipta citra positif terhadap perusahaan dan pengunjung ikut berpartisipasi
langsung dan memiliki minat untuk mengunjungi The Park Shopping Mall.
1.8.2 Penerbitan/ Publikasi
Publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga publik dapat
mengenalnya.21
Publikasi menciptakan persepsi yang positif terhadap perusahaan.
Selain special Event, Publikasi kepada publik dengan menggunakan media massa
merupakan salah satu cara untuk menarik minat pengunjung untuk mengunjungi
The Park Shopping Mall Solo Baru. Dengan publikasi yang menarik minat
pengunjung tersebut diharapkan akan memperoleh citra positif terhadap
perusahaan. Di The Park Shopping Mall setiap Event yang diadakan akan di
publikasikan lewat beberapa media, The Park Shopping Mall Solo Baru bekerja
sama dengan beberapa media untuk mempublikasikan setiap Event. Media
tersebut diantaranya:
Radio: Metta FM, Solo Radio.
Surat Kabar: Solopos, Radar Solo.
Majalah: Paduan.
Outdoor: Bilboard Manahan, T Banner jalan protokol.
1.8.3 Eksibisi/ Pameran.
Pameran adalah suatu kegiatan penyajian karya untuk dikomunikasikan
sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.22
Pameran merupakan upaya
perusahaan untuk memperkenalkan hasil produksi kepada masyarakat luas. Di
The Park Shopping Mall Solo Baru pameran ini merupakan ajang untuk
memperkenalkan produk yang di jual oleh Tenant The Park kepada masyarakat. 21
Ibid 22
Diunduh dari https://www.scribd.com/doc/98409442/PAMERAN pada 20 maret 2015
Pameran ini merupakan jenis Temporary Exhibition yang memiliki waktu kurang
lebih satu bulan. Pameran temporer yang diadakan oleh The Park Shopping Mall
yaitu pameran properti, edukasi, elektronik, produk ukm, dan test drive
mobil/motor. Pameran menjadi daya tarik sendiri karena memperkenalkan barang-
barang yang menjadi kebutuhan bagi pengunjung sehingga pengunjung tertarik
dan ikut berpartisipasi dalam pameran diadakan The Park Shopping Mall.
1.8.4 Minat
Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang, masalah,
atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.23
Minat harus dipandang
sebagai sesuatu yang sadar, karena merupakan aspek psikologis seseorang untuk
menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong untuk
melakukan kegiatan tersebut. Minat terhadap Event Marketing di The Park
Shopping Mall dapat diartikan sadar dan tertarik dengan apa saja aktivitas yang
ada di mall tersebut. Minat meliputi 3 tahapan, yaitu minat pengetahuan, minat
sikap, dan minat perilaku.24
Adapun indikator seseorang yang berminat
pengetahuan tentang suatu aktivitas adalah perasaan senang, partisipasi, perhatian,
keaktifan, dan mentaati aturan yang berlaku. Pengetahuan merupakan hasil dari
tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu. Seseorang
berminat dengan suatu Event akan dapat mengungkap kembali apa yang
diketahuinya setelah berpartisipasi terhadap suatu event.
Sikap adalah tingkah laku yang terkait dengan kesediaan untuk merespon
objek sosial yang membawa dan menuju ke perilaku yang nyata dari seseorang.25
Setiap orang mempunyai sikap yang berbeda- beda terhadap suatu objek Sikap
merupakan suatu yang mengarah pada tujuan yang dihadapi dalam bentuk
tindakan, ucapan, perbuatan maupun emosi seseorang. Jika seseorang tertarik
23
Nunnally (Sutjipto,2001). 2010. Pengertian minat. http://mathedu-
unila/blogspot.com/2009/10/pengertian-minat.html. Diunduh pada tanggal 19 September 2015. 24
Hubungan Antara Sikap, Minat, dan Perilaku manusia DR. Yayat Suharyat. Diunduh dari
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:WvOeshnaQ5kJ:ejournal-
unisma.net/ojs/index.php/region/article/viewFile/22/20+&cd=1&hl=en&ct=clnk&gl=id pada 19
September 2015 25
Ibid
berminat sudah memiliki pengetahuan tentang Event seseorang tersebut akan
memiliki sikap terhadap apa yang sudah dia tahu. Sikap tersebut berupa mau/
tidak mau melanjutkan dengan perilaku.
Dalam kamus bahasa Indonesia perilaku memiliki arti tanggapan atau reaksi
seseorang (individu) terhadap rangsangan atau lingkungan26
. Perilaku sebagai
reaksi bersifat sederhana maupun kompleks dan merupakan ekspresi sikap
seseorang. Perilaku merupakan cerminan kongkret yang tampak dalam sikap
perbuatan dan kata- kata yang muncul karena proses. Sikap mempengaruhi
perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan. Dengan adanya minat
pegetahuan seseorang akan memiliki sikap yang berdampak pada perilaku.
Seseorang akan berperilaku mau/ tidak mau berpartisipasi terhadap Event setelah
berminat dan memiliki pengetahuan tentang suatu perusahaan.
1.9 Metodologi
1.9.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan
eksplanasi survei. Menurut Masyhuri dan Zainuddin (2008) penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang tidak mementingkan kedalaman data, penelitian kuantitatif
tidak terlalu menitikberatkan pada kedalaman data, yang penting dapat merekam
data sebanyak- banyaknya dari populasi yang luas.27
Penelitian ini dapat
dilakukan melalui survei. Format eksplanasi survei, peneliti diwajibkan
membangun hipotesis penelitian dan mengujinya dilapangan karena format
penelitian ini bertujuan mencari hubungan sebab akibat dari variabel- variabel
yang diteliti. Penelitian ini berusaha menguji hipotesis yang memanfaatkan
hubungan sebab akibat dari beberapa variabel yaitu dari usaha untuk menaikkan
jumlah pengunjung dengan mengadakan Event Marketing apakah yang
memengaruhi minat pengunjung dan berdampak kenaikan jumlah penjualan para
tenant yang ada di The Park Shopping Mall Solo Baru.
26
Diunduh dari http://kbbi.web.id/perilaku pada 19 September 2015 27
Masyhuri, Zainuddin, M.. 2008. Metode Penelitian, Pendekatan Praktis dan Aplikatif.
Bandung: PT Refika Aditama. Hal 13
Penelitian kuantitatif ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk
mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas)
terhadap variabel terikat.28
Analisis regresi linear berganda memerlukan pengujian
secara serempak dengan menggunakan F hitung. Signifikasi ditentukan dengan
membandingkan F hitung dengan F tabel atau melihat signifikasi output SPSS.
Langkah yang digunakan dalam anaisis regresi linear berganda adalah koefisien
determinasi, uji F, dan uji t. Tujuan menggunakan analisis regresi adalah membuat
estimasi rata- rata dan nilai variabel tergantung dengan didasarkan pada nilai
variabel bebas, menguji hipotesis karakteristik dependensi, dan untuk meramalkan
nilai rata- rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluat
jangkauan sampel.
1.9.2 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di The Park Shopping Mall Solo Baru, Jalan Ir.
Sukarno (Solo Baru) Sukoharjo, sedangkan yang menjadi obyek penelitian adalah
manajemen dan pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru.
1.9.3 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuh- tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa,
sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga objek- objek ini dapat menjadi sumber
data penelitian (Masyuhri dan Zainuddin, 2008).29
Populasi dalam penelitian ini
adalah semua pengunjung di dalam The Park Mall Solo Baru.
Sedangkan sampel adalah suatu contoh yang diambil dari populasi
(Masyuhri dan Zainuddin, 2008).30
Adapun metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampel
bertujuan (Purposive sample), dilakukan dengan cara mengambill subjek bukan
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan
28
Algifari. 1997. Statistika Induktif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN 29
Ibid 30
Ibid
tertentu (Arikunto, 2006).31
Sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung The
Park Shopping Mall. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan rumus Slovin sebagai berikut32
:
n=
Dimana:
n= Ukuran sampel
N= Ukuran populasi
e= Taraf Kesalahan (error) sebesar 0.10 (10%)
Dari rumus di atas, maka besarnya jumlah sampel (n) adalah sebagai
berikut:
n=
( )
n= 100 orang
berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh besarnya sampel sebanyak 100
orang.
1.9.4 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan Interview, Kuisioner, dan Dokumentasi. Interview merupakan suatu
pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden
dengan bantuan daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data primer. Interview
dilakukan dengan narasumber manajemen The Park Shopping Mall Solo Baru dan
pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru.
31
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta. Hal 130 32
Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Hal 117
Kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan pertanyaan dan jawaban tertulis pada responden. Respoden pada
kuisioner merupakan pengunjung The Park Shopping Mall Solo Baru.
Dokumentasi merupakan data yang dikumpulkan dengan melihat dokumen
atau catatan yang relevan dengan masalah. Dalam penelitian ini dilakukan dengan
melihat dokumen – dokumen manajemen The Park Shopping Mall Solo Baru
untuk memperoleh landasan teori dan mendapatkan data yang menunjang
penelitian.
1.9.5 Sumber Data
Data adalah sekumpulan bahan- bahan informasi yang masih mentah yang
biasanya berwujud, fakta- fakta, angka penjualan, produk yang dihasilkan atau
simbol- simbol yanng menerangkan tentang keadaan objek penelitian dan
kemudian di olah dengan menggunaka program SPSS dan menjadi informasi yang
utuh (Istijanto, 2005).33
Data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder.
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber
penelitian tidak melalui perantara yang secara khusus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab penelitian. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh dengan wawancara langsung dan kuisioner dengan konsumen
The Park Shopping Mall Solo Baru.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
melalui perantara, biasanya berbentuk bukti atau catatan. Dalam penelitian
ini data sekunder yang dipakai adalah brosur, internet, majalah, yang
berkaitan dengan The Park Shopping Mall. Data sekunder ini digunakan
untuk mendukung data primer.
33
Istijanto, M.M.,M.Com. 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Hal 35
1.9.6 Teknik Analisis Data
Penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
(Singarimbun, 1998).34
Penelitian survei adalah suatu penelitian yang
menggunakan prosedur yang sistematik dengan cara mencari pengaruh dari
variabel satu dengan variabel lain dengan cara mengumpulkan informasi dari
sampel melalui metode- metode yang terukur. Pada penelitian ini menggunakan
metode survei dengan wawancara secara langsung dan melalui kuisioner.
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibaca dan diinterprestasikan. Proses analisis data mengikuti beberapa
tahapan, dimulai dari pengumpulan data, penyimpanan data, hingga interprestasi
hasil. Metode yang digunakan adalah Regresi linier berganda menurut Sugiyono
(1997) dimana variabel terikat (Y) dihubungkan dengan satu variabel (X).
Analisis ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan untuk
melengkapi analisis sejauh mana hubungan yang kuat antara variabel terikat (Y)
minat pengunjung, dan variabel bebas (X) Event Marketing.
34
Singarimbun, Masri. 2006. Jakarta: Metode Penelitian Survai. LP3ES. Hal 3