Post on 27-Dec-2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar Belakang, rumusan
masalah, tujuan dan sasaran penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup
penelitian yang terdiri dari ruang lingkup spasial, ruang lingkup substansial dan
ruang lingkup temporal, keaslian penelitian, metedologi penelitian, kerangka
pemikiran, serta sistematika penulisan.
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional bangsa Indonesia memiliki tujuan untuk
mencapai masyarakat sejahtera, adil, dan makmur. Indikator perubahan bagi suatu
wilayah untuk menuju keadaan yang lebih baik yaitu melakukan pembangunan
terencana di suatu wilayah. Pembangunan di wilayah dapat diwujudkan dengan
tersedianya infrastruktur seperti terminal, stasiun kereta, jalan raya, pelabuhan laut
dan Bandara dan sarana prasarana penunjang lainnya. Pembangunan infrastruktur
tersebut dapat mengubah guna lahan dan perubahan kegiatan disekitarnya.
Pembangunan infastruktur seperti transportasi agar terakomodasi
mobilitas penduduk untuk melakukan perpindahan dari tempat asal menuju tempat
tujuan (Tamin, 2014). Menambahkan transportasi bertujuan untuk mendukung
kegiatan dalam pembangunan dan pengembanga suatu wilayah. Pembangunan
suatu wilayah dapat didukung dengan cara menambahkan transportasi.
Transportasi udara menjadi salah satu transportasi yang saat ini terus berkembang
dan menjadi perhatian oleh pemerintah. Transportasi udara di mana didalamnya
termasuk infrastruktur yang melayani penerbangan yang dilakukan oleh
penumpang. Apabila jumlah penumpang transportasi udara terus meningkat maka
akan terus dilakukan pengembangan bandara demi memenuhi kebutuhan
penumpang tersebut. Infastruktur bandara memiliki peran yang besar dikarenakan
dapat meningkatkan kegiatan dalam suatu wilayah (Indah & Ma’arif, 2014).
Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi dengan adanya suatu bandara yang
2
dapat memberikan pengaruh atau dampak yang besar terhadap kegiatan ekonomi,
selain itu pertumbuhan disekitar bandara akan tumbuh relatif lebih cepat
dibandingkan dengan wilayah lainnya (Dikun dalam Andriyanti, 2011).
Penyediaan Bandara sebagai pintu gerbang kegiatan ekonomi serta dapat
menunjang pembangunan nasional dan daerah. Selain itu, bertujuan untuk
pemerataan pertumbuhan, pembangunan, dan stabilitas ekonomi serta pemertaan
pembangunan nasional dan daerah. Bandara dijadikan pendorong dan penunjang
industri dan perdagangan dengan cara memudahkan mobilitas ke dari wilayah di
sekitarnya dalam hal pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan
dalam menggerakan dinamika pembangunan daerah serta keterkaitan dengan
sektor yang lainnya. Bandara dapat membantu penunjang pembangunan daerah
yaitu sebagai pembuka daerah terisolir, tertinggal sehingga tidak terjadi
ketimpangan antar daerah disekitarnya dan dapat membantu mengembangkan
potensi industri daerah (Permen Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional).
Pembangunan Bandara Silampari di Kota Lubuklinggau ini telah
tercantum didalam RTRW Kota Lubuklinggau 2012-2032 Bandara umum yaitu
Bandara Silampari di Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kelurahan Air Kuti
sebagai Bandara pengumpan untuk rute penerbangan dalam negeri. Pada tahun
2016 Bandara Silampari dijadikan sebagai bandara komersial, dimana sebelumnya
Bandara Silampari hanya untuk kepentingan khusus yang biasanya digunakan
oleh Pemerintah. Bandara Silampari memiliki rute penerbangan Lubuklinggau-
Jakarta dan Lubuklinggau-Palembang. Bandara Silampari sebagai Bandara
pengumpan bertujuan sebagai Bandara penunjang dari bandara pengumpul
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Bandara Silampari dapat melayani kota-
kota dan kabupaten di sekitarnya untuk melakukan mobilitas.
Perubahan yang terjadi di kawasan sekitar bandara akan memiliki kaitan
dengan pembangunan bandara. Pembangunan bandara akan memicu tumbuhnya
kegiatan-kegiatan baru lainnya yang dipengaruhi adanya pola permintaan yang
akan terjadi di masa depan (S. A. Adisasmita, 2011). Pada teori Von Thunen
dijelaskan bahwa semakin dekat dengan pusat pertumbuhan maka harga lahan
3
akan semakin tinggi. Artinya, harga lahan yang berlokasi jauh dari pusat
pertumbuhan akan lebih rendah dibandingkan dengan harga lahan yang berada
dekat dengan pusat pertumbuhan. Perubahan harga ini dapat diakibatkan oleh
faktor-faktor tertentu termasuk salah satunya pembangunan bandara akan memicu
perkembangan wilayah dan membuat pusat kegiatan baru. Harga lahan disuatu
lokasi dapat mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan wilayah yang
terjadi. Harga lahan merupakan cerminan dari nilai lahan, jika disuatu lokasi nilai
lahannya berubah, maka harga lahannya akan berubah.
Bandara Silampari dijadikan sebagai bandara komersial pada tahun 2016
dan secara langsung telah mengubah penggunaan lahan, serta mendorong
pembangunan sarana dan prasarana. Kondisi ini akan memicu pertumbuhan
ekonomi di Kota Lubuklinggau. Pertumbuhan tersebut secara langsung juga
mempengaruhi nilai lahan yang ada, di mana adanya fenomena kenaikan harga
lahan. Perubahan harga lahan tidak semata terjadi karena adanya pembangunan
bandara tetapi juga ada faktor eksternal dan internal dari pemilik lahan. Dengan
mengadopsi teori growth pole dimana suatu infrastruktur dijadikan sebagai pusat
pertumbuhan dan dapat memberikan spread effect dan backwash effect, dengan
mengibaratkan Bandara Silampari sebagai salah satu pusat pertumbuhan pada
Kota Lubuklinggau, sehingga akan ada perubahan-perubahan harga lahan di
sekitar lokasi Bandara Silampari. Oleh karena itu, perubahan harga lahan di
sekitar lokasi Bandara Silampari yang diakibatkan meningkatnya status Bandara
Silampari menjadi bandara komersial, serta membuktikan jarak tapak dari pusat
pertumbuhan meningkatkan harga lahan perlu dilakukan penelitian.
1.2 Rumusan Masalah
Teori Growth Pole menjelaskan bahwa suatu infrastruktur dapat
mengembangkan daerah-daerah disekitarnya. Bandara dapat dijadikan sebagai
pusat pertumbuhan dikarenakan dapat memicu suatu wilayah atau kawasan yang
berada disekitarnya. Pada teori Von Thunen dijelaskan bahwa semakin dekat
dengan pusat pertumbuhan maka harga lahan akan semakin tinggi. Artinya, harga
lahan yang berlokasi jauh dari pusat pertumbuhan akan lebih rendah dibandingkan
4
dengan harga lahan yang berada dekat dengan pusat pertumbuhan. Pembangunan
bandara akan memicu perkembangan wilayah dan membuat pusat kegiatan baru
sehingga dapat menyebabkan perubahan harga lahan. Dengan mengibaratkan
Bandara Silampari sebagai salah satu pusat pertumbuhan pada Kota
Lubuklinggau, sehingga akan ada perubahan-perubahan harga lahan di sekitar
lokasi Bandara Silampari. Oleh karena itu, perubahan harga lahan di sekitar lokasi
Bandara Silampari perlu dilakukannya penelitian.
1.3 Hipotesis
Penelitian ini ingin membuktikan bahwa jarak tapak mempengaruhi harga lahan
terhadap pusat pertumbuhan. Penelitian ini menempatkan bahwa Bandara
Silampari sebagi pusat pertumbuhan karena peningkatan status Bandara Silampari
menjadi bandara komersial, sehingga hipotesis dalam penelitian ini.
Ho : Jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan tidak mempengaruhi harga lahan.
H1 : Jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi harga lahan.
1.4 Tujuan dan Sasaran Penelitian
Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi harga
lahan.
Dalam hal ini perubahan harga lahan yaitu selisih dari harga lahan sebelum dan
sesudah Bandara Silampari menjadi bandara komersial.
Sasaran Penelitian
Sasaran ini dibuat untuk mencapai tujuan dalam penelitian yaitu:
1. Mengidentifikasi harga lahan sebelum adanya peningkatan status Bandara
Silampari menjadi bandara komersial.
2. Mengidentifikasi harga lahan sesudah adanya peningkatan status Bandara
Silampari menjadi bandara komersial.
3. Membuktikan adanya perubahan harga lahan akibat peningkatan status
Bandara Silampari menjadi bandara komersial.
5
4. Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi
harga lahan.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap ilmu perencanaan
wilayah dan kota. Berikut merupakan manfaat penelitian teoritis dan praktis yang
diharapkan dalam penelitian ini :
1.5.1 Manfaat Teoritis
Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya
terutama berhubungan dengan fenomena perubahan harga lahan disekitar bandara
sebagai pusat pertumbuhan, terkait dengan perubahan harga lahan terutama dalam
hal jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi harga lahan. Selain
itu untuk membuktikan teori Von Thunen dan growth pole dapat dibuktikan di
wilayah kajian atau tidak.
1.5.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi untuk pemerintah dalam
mengembangkan daerah sekitar Bandara.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini digunakan untuk batasan-batasan dalam pembahasan
masalah dan memperjelas arah rumusan masalah secara ruang lingkup spasial,
substansial dan juga temporal. Berikut adalah ruang lingkup penelitian yang telah
ditentukan:
6
1.6.1 Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial penelitian berada di Kelurahan Majapahit, Kelurahan
Nikan Jaya, Kelurahan Air Kuti, Kelurahan Taba Lestari, dan Kelurahan
Margamulya. Pemilihan kelurahan ini dikarenakan kelurahan ini merupakan
kelurahan yang menggelilingi Bandara Silampari.
Sumber : Hasil Olahan Arcgis, 2020
GAMBAR I. 1
LOKASI STUDI
7
1.6.2 Ruang Lingkup Substansial
Ruang lingkup substansial memfokuskan pembahasan dan adanya batasan
penelitian serta menghindari penelitian yang terlalu luas. Adanya Perubahan
Bandara Silampari menjadi komersial mengakibatkan adanya perubahan harga
lahan di kawasan sekitar bandara. Kedudukan Bandara Silampari sebagai Pusat
Pertumbuhan di Kota Lubuklinggau.
Sumber : Penulis, 2020
GAMBAR I. 2
GAMBAR KEDUDUKAN BANDARA SILAMPARI
1.6.3 Ruang Lingkup Temporal
Penelitian ini dilakukan setelah Bandara Silampari dijadikan sebagai bandara
komersial yaitu tahun 2016. Data yang digunakan terkait harga lahan untuk harga
sebelum Bandara Silampari menjadi bandara komersial pada tahun 2010 dan data
setelah Bandara Silampari menjadi bandara komersial pada tahun 2020.
1.7 Keaslian Penelitian
Setelah mencari referensi berupa thesis, tugas akhir dan jurnal ilmiah belum
ditemukan penelitian mengenai perubahan harga lahan disekitar Bandara
Silampari.
8
TABEL I. 1
KEASLIAN PENELITIAN No Peneliti Judul Lokus Fokus Metode
1.
Emir
Hartato
(2012)
Dampak
Pembangunan
Bandara
Internasional
Lombok (Bil)
Terhadap Nilai
Tanah Di
Kabupaten
Lombok
Tengah
Kabupaten
Lombok
Tengah
Penelitian ini adalah untuk
mengetahui karakteristik nilai
tanah setelah pembangunan BIL
melalui pendekatan spasial di
Kabupaten Lombok Tengah
berdasarkan jarak dari Bandara
Internasional Lombok (BIL)
terhadap kutub-kutub pusat
pertumbuhan lainnya di
Kabupaten Lombok Tengah
Penelitian ini
kualitatif dengan
menggunakan
pendekatan
spasial.
2.
Sufiyana
Eka
Pratiwi
dan
Noorhadi
Rahardjo
(2017)
Pemodelan
Spasial Harga
Lahan dan
Perubahannya
Akibat
Pembangunan
Bandara New
Yogyakarta
International
Airport di
Sekitar Area
Bandara
Bandara
Yogyakarta
International
Airport di
Sekitar Area
Bandara.
Penelitian membahas terkait
dengan distribusi spasial harga
lahan sebelum (2007) dan setelah
adanya pembangunan bandara
(2017) beserta perubahannya.
Penelitian ini
menggunakan
analisis spasial
yaitu dari
menggunakan
citra satelit Citra
Quickbird dan
Worldview-2
3.
Karina
Mayasari,
Surjono,
Septiana
Hariyani
(2009)
Faktor Yang
Mempengaruhi
Harga Lahan
Di Kawasan
Khusus Kota
Baru Berbasis
Industri Dan
Pusat Kota
Samarinda
Kota
Samarinda
Penelitian ini membahas terkait
faktor-faktor apa yang
mempengaruhi harga lahan
pasaran di wilayah Kecamatan
Palaran dan Kecamatan
Samarinda Ilir, Kota Samarinda
dan bagaimana faktor-faktor
tersebut dalam pembentukan
pemodelan harga lahan di
kedua kecamatan yang memiliki
karakteristik yang berbeda ini.
Penelitian ini
menggunakan
deskriptif dan
analisis crosstabs
dan uji test
chisquare pada
crosstabs
Sumber : Penulis, 2020
Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang perubahan harga lahan
disekitar Bandar Silampari adalah penelitian yang tidak sama dengan penelitian-
penelitan sebelumnya, penelitian ini berlokasi di Bandara Silampari Kota
Lubuklinggau dan menggunakan metode analisis paired sampel T test dan analisis
korelasi pearson.
9
1.8 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deduktif,
deduktif pada penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan teori-teori atau
konseptual yang berkaitan untuk mendapatkan variabel penelitian yang akan
digunakan selanjutnya (Hermawan, 2009). Analisis kuantitatif merupakan metode
analisis dalam penelitian ini, yaitu metode yang berdasarkan hasil perhitungan
matematis (Sugiyono, 2009). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan prosedur statistika atau pengukuran kuantifikasi untuk mencapai
tujuan penelitian tersebut (Sujarweni, 2014). Penelitian ini menggunakan
pendekatan deduktif kuantitatif, di mana deduktif menjelaskan terkait dengan
variabel yang ada, kemudian dianalisis menggunakan metode analisis kuantitatif
di mana terdapat perhitungan matematis. Variabel yang ada berupa harga lahan
dan jarak lahan terhadap pusat pertumbuhan (bandara) yang di mana variabel
tersebut didapat dari teori-teori yang ada. Kemudian akan dianalisis menggunakan
analisis kuantitatif.
1.9 Metode Koleksi Data
1.9.1 Kuesioner
Memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab merupakan teknik pengumpulan data kuesioner
(Sugiyono, 2009). Kuesioner digunakan bila peneliti masih memegang peran
dalam membantu dalam memandu responden saat memberikan jawaban. Dalam
penelitian ini kuesioner digunakan untuk membahas terkait dengan perubahan
harga lahan disekitar bandara. Terdapat dua pertanyaan didalam kuesioner, yang
pertama terkait dengan sebelum Bandara Silampari menjadi bandara komersial
dan sesudah Bandara Silampari menjadi bandara komersial.
1.9.2 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data primer dengan
melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk mencapai
10
tujuan yang telah ditentukan. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan cara
pengamatan dan pencatatan mengenai keadaan yang ada di lapangan (Hasan,
2002). Observasi yang dilakukan diabadikan dalam bentuk dekomentasi yaitu
berupa foto dan video yang dapat dijadikan sebagai bukti visual. Hasil
pengumpulan data akan lebih kreadibel atau dapat dipercaya apabila didukung
dengan dokumentasi. Observasi yang akan dilakukan yaitu terkait dengan jarak
dari lahan terhadap bandara.
1.9.3 Telaah Dokumen
Telaah dokumen merupakan pengumpulan data secara sekunder, di mana
data yang didapatkan secara tidak secara langsung (data sekunder). Data
didapatkan dari dokumen-dokumen terkait sesuai dengan kebutuhan data dalam
penelitian (Pontoh et al., 2013). Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini
berupa data terkait kajian tata ruang untuk membandingkan perubahan
penggunaan lahan setelah beroperasinya bandara dan sebelum beroperasinya
bandara.
1.10 Kebutuhan Data
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang dilakukan dan sintesis literatur maka
didapatkan kebutuhan data dalam penelitian ini sebagai berikut.
11
TABEL I. 2
KETERSEDIAAN DATA No Sasaran Variabel Variabel
Konseptual
Variabel
Operasional
Nilai Teknik
Pengumpulan
Data
Sumber
Data
Output
1.
Mengidentifikasi
harga lahan sebelum
adanya peningkatan
status Bandara
Silampari menjadi
bandara komersial.
Harga Lahan
Peningkatan
harga jual
lahan
Harga lahan
2010
……. Rp
Kuesioner
Masyarakat Deskripsi
2.
Mengidentifikasi
harga lahan setelah
adanya peningkatan
status Bandara
Silampari menjadi
bandara komersial
Harga Lahan
Peningkatan
harga jual
lahan
Harga lahan
2020 ……. Rp
Kuesioner
Masyarakat Deskripsi
3.
Membuktikan adanya
perubahan harga
lahan akibat
peningkatan status
Bandara Silampari
menjadi bandara
komersial.
Harga Lahan
Peningkatan
harga jual
lahan
a. Harga lahan
2010
b. Harga lahan
2020
……. Rp
Kuesioner
Masyarakat Deskripsi
4.
Membuktikan jarak
tapak terhadap pusat
pertumbuhan
mempengaruhi harga.
a. Jarak
b. Perubah
an harga lahan
Jarak lahan ke
fasilitas kota
(Bandara)
Jarak ….. KM Observasi Masyarakat Peta
Sumber : Penulis, 2020
12
1.10.1 Unit Amatan dan Unis Analisis
Unit amatan dalam penelitian ini adalah kawasan disekitar Bandara
Silampari yang mengalami tumbuhnya kegiatan baru dikarenakan Bandara
Silampari menjadi bandara komersial di Kota Lubuklinggau. Tumbuhnya kegiatan
baru ini akan menyebabkan perubahan-perubahan salah satunya perubahan harga
lahan disekitar kawasan bandara. Kawasan sekitar bandara yang diteliti yaitu
Kelurahan Majapahit, Kelurahan Air Kuti, Kelurahan Nikan Jaya, Kelurahan
Margamulya, Kelurahan Taba Lestari. Kelurahan ini dipilih dikarenakan
kelurahan ini merupakan kelurahan yang paling dekat dengan lokasi bandara serta
kelurahan yang mengelilingi Bandara Silampari sehingga dianggap sebagai
kelurahan yang paling berdampak perubahan harga lahannya oleh peneliti. Unit
analisis dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan persil jumlah rumah
tangga/KK di setiap kelurahan yang diteliti.
1.10.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu jumlah penduduk tiap jiwa di
Kelurahan Air Kuti, Kelurahan Nikan Jaya, Kelurahan Majapahit, dan Kelurahan
Taba Lestari. Teknik sampling data merupakan teknik dalam menentukan sampel
sebagai objek penelitian dalam mewakili populasi yang ada.
TABEL I. 3
JUMLAH PENDUDUK PADA SAMPLING
No Kelurahan Jumlah Penduduk (Jiwa)
1. Majapahit 6.456
2. Air Kuti 3.252
3. Nikan Jaya 4.531
4. Taba Lestari 2.042
5. Marga Mulya 5.136
6. Total 21.417
Sumber : Penulis, 2020
Asumsi didalam satu keluarga yaitu 5 orang menurut Permen PUPR No
29/PRT/M/2018 Tentang Standar Teknis Standar Pelayanan Minimal Pekerjaan
Umum dan Perubahan Rakyat.
13
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝐾 =21.417
5 orang
= 4.283 KK
Dalam penentuan jumlah sampel ditentukan oleh tabel penentuan jumlah sampel
yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael yaitu dengan tingkat kepercayaan
5%, di mana pada tabel tersebut sampel yang akan digunakan yaitu sebesar
323*(Lampiran halaman 116) responden (Sugiyono, 2018). Penelitian ini akan
digunakan Probability Sampling yaitu cluster sampling yaitu pengambilan sampel
dipilih secara acak didalam populasi sample dimana semua sampel tersebut
mempunyai peluang yang sama sebagai objek penelitian tanpa adanya intervensi
dari peneliti. Pada cluster sampling untuk menentukan penduduk mana yang akan
dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi
yang telah ditetapkan (Sudaryono, 2017). Pada penelitian ini dilakukan di
kelurahan-kelurahan yang mengelilingi Bandara Silampari, yaitu kelurahan
Majapahit, Kelurahan Nikan Jaya, Kelurahan Taba lestari, Kelurahan Air Kuti dan
Kelurahan Marga Mulya. Dalam pembagian sampel-sampel didalam populasi
ditiap kelurahan dengan cara proporsi sampel.
Berikut merupakan rumus pembagian proporsi distribusi sampel pada penelitian:
a. Jumlah Penduduk perkelurahan (Sampel)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑒𝑙𝑢𝑟𝑎ℎ𝑎𝑛
Jumlah Penduduk seluruh kelurahan
b. Proporsi Sampel
Proporsi sampel = sampel x 400
TABEL I. 4
JUMLAH SAMPEL (RESPONDEN) No Kelurahan Jumlah sampel (Responden)
1. Majapahit 120
2. Air Kuti 61
3. Nikan Jaya 85
4. Taba Lestari 38
5. Marga Mulya 96
6. Total 400
Sumber : Penulis, 2020
14
Setelah dibaginya jumlah responden dari masing-masing kelurahan, kemudian
dibagi blok-blok untuk memudahkan dalam melakukan survei. Pembagian blok
dilakukan dengan cara menggunakan batasan-batasan fisik yaitu jalan. Untuk
menentukan jumlah responden dalam masing-masing blok tersebut dengan cara
jumlah total responden dibagi dengan jumlah total blok.
TABEL I. 5
JUMLAH BLOK DAN JUMLAH SAMPEL DI TIAP BLOK
No Kelurahan Jumlah
sampel
(Responden)
Total
Blok
Sampel dari masing-
masing blok
(Responden)
1. Majapahit 120 40 3
2. Air Kuti 61 32 2
3. Nikan Jaya 85 43 2
4. Taba Lestari 85 19 2
5. Marga Mulya 96 32 3
6. Total 400 166 -
Sumber : Penulis, 2020
Penentuan responden mana yang akan dipilih yaitu menggunakan teknik sampling
secara sistematik, yaitu dengan cara penarikan sampel dengan cara mengambil
dengan setiap nomer urut dari masing-masing populasi. Setiap responden di
populasi dipilih dengan rentang yang sama (setiap ke n responden) yang dipilih
secara random yang kemudian untuk selanjutnya sampel yang dipilih pada setiap
rentang tersebut. Pada saat survei untuk memudahkan dalam pengambilan sampel
menggunakan peta pembagian blok agar tahu batasan-batasan disetiap bloknya.
Misalnya pada blok 1 terdapat 3 responden dan pada keadaan lapangan terdapat
21 rumah di lokasi survei. Artinya sampel yang akan dipilih yaitu rumah nomer 7
14 dan 21. Di mana terdapat jarak interval dari setiap responden secara sistematik.
1.10.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk mengolah
data primer maupun data sekunder didapatkan atau dikumpulkan saat penelitian
untuk membantu mencapai tujuan yang akan dicapai, yaitu mengetahui perubahan
15
harga lahan disekitar Bandara Silampari. Untuk melakukan pengolahan data
tersebut maka dilakukan analisis data ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebelum melakukan analisis Paired T test dan korelasi harus melakukan uji
normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dari masing-masing data
tersebut.
Langkah-langkah dalam menganalisis data, yaitu:
1. Buka aplikasi SPSS, pilih data file, sorot New dan klik Data.
2. Klik analyze kemudian sorot regresi, klik linear.
3. Kemudian input di dependent “sesudah” dan independent “sebelum”
untuk sasaran pertama, atau dependent “ perubahan harga lahan” dan
independent “jarak” untuk sasaran kedua, kemudian klik save, dan ditabel
residual ceklist unstandardized.
4. Kemudian klik OK.
5. Akan ada tambahan data di data view, yaitu “Res_1”, kemudian data itu
digunakan untuk melanjutkan dengan Kolmogorov-Smirnov Test.
6. Klik analyze, sorot Nonparametric Test, sorot Legecy Dialog. Klik 1-
Sample K-S maka akan muncul kotak dialog sebagai berikut.
7. Klik varibel x, pindahkan ke kotak data “Res_1” kemudian pada test
destribusion ceklist normal.
8. Kemudian klik Ok.
Setelah dianalisis menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test ternyata hasil
tidak berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan mengecek ada atau tidaknya
outlier didalam data tersebut. Kemudian data yang ekstrim dapat dikeluarkan
sehingga data akan berdistribusi normal. Jika data sudah berdistribusi normal,
selanjutnya dapat dilanjutkan menggunakan analisis Paired T test dan korelasi
pearson.
Langkah-langkah dalam menganalisis outlier:
1. Buka aplikasi SPSS, Klik data file, sorot New dan klik Data.
2. Klik analyze, kemudian sorot descriptive statistics, kemudian klik explor,
input data ke dependent list satu satu yaitu “sebelum” kemudian “sesudah”
dan pilih statistics klik outliers.
16
3. Kemudian ok.
Setelah melakukan analisis diatas, baru dilanjutkan untuk melakukan
pengolahan data tersebut maka dilakukan analisis data berdasarkan sasaran yang
ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian, sebagai berikut:
1. Membuktikan adanya perubahan harga lahan akibat peningkatan status
Bandara Silampari menjadi bandara komersial.
Membuktikan adanya perubahan harga lahan akibat peningkatan
status Bandara Silampari menjadi bandara komersial yaitu menggunakan
analisis Paired T test. Paired T test untuk analisis dengan data
berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda yaitu sesudah dan
sebelum (Riadi, 2016). Paired T test merupakan uji parametrik oleh karena
itu sebelum melakukan analisis dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui data tersebut berdistribusi dengan normal atau tidak. Jika
berdistribusi normal maka uji Paired T test dapat dilakukan.
Prosedur uji Paired T test sebagai berikut:
a. Ditentukan hipotesis dalam pengujian Paired T test adalah sebagai
berikut:
Ho : Tidak ada perubahan harga lahan akibat meningkatan
status Bandara Silampari menjadi bandara komersial.
H1 : Ada perubahan harga lahan akibat meningkatan status
Bandara Silampari menjadi bandara komersial.
b. Analisis Paired T test menggunakan aplikasi SPSS
a) Buka aplikasi SPSS, Klik data file, sorot New dan klik Data.
b) Klik Variabel View pada baris pertama kolom nama ketik
“Sebelum” pada kolom decimal set ke angka 0. Pada baris
kedua kolom nama “sesudah” pada kolom decimal set ke
angka 0.
c) Kemudian klik data view dan ketikan seluruh data pada kolom
sebelum dan sesudah.
d) Setelah seluruh data selesai di input, selanjutnya klik analyze.
Sorot compare means, lalu klik Paired-Sample T test.
17
e) Pindahkan variabel “sesudah” ke kotak paired variabel di
variabel 1 dan “sebelum” ke variabel 2 dengan mengklik kotak
panah. Kemudian ok.
f) Setelah itu akan ada 3 tabel output pada analisis Paired-Sample
T test yaitu tabel untuk mengetahui jumlah sampel yang
digunakan dan rata-rata kedua dari variabel tersebut, tabel
paired samples correlations untuk melihat korelasi dari kedua
variabel tersebut, tabel paried samples test merupakan tabel
pengambilan keputusan yaitu terdapat Sig.2tailed dan nilai t.
c. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis.
Jika probabilitas (Sig.2tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan H1
diterima.
Jika probabilitas (Sig.2tailed) > 0,05 maka Ho diterima dan H1
ditolak.
Tujuan dari analisis ini untuk melihat ada atau tidak perubahan harga lahan
akibat meningkatan status Bandara Silampari menjadi bandara komersial.
2. Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi
harga lahan.
Membuktikan jarak tapak terhadap pusat pertumbuhan mempengaruhi
harga lahan yaitu menggunakan analisis korelasi Pearson. Analisis
korelasi digunakan untuk mengetahui arah hubungan, signifikansi
hubungan dan kekuatan antara dua variabel tersebut. Analisis korelasi
terbagi menjadi dua kategori yaitu bivariate dan partial. Pada analisis ini
menggunakan bivariate dikarenakan membahas dua variabel yaitu jarak
dan harga lahan. Korelasi pearson menggunakan data interval dan rasio
untuk mengukur nilai korelasi (Budi, 2006). Terdapat tiga pola arah
hubungan untuk analisis korelasi sebagai berikut:
1. Hubungan yang searah atau hubungan positf
2. Hubungan yang berlawanan arah atau hubungan negatif
3. Tidak ada arah hubungan.
18
Sumber : Budi, Triton Perwira
Angka koefisien korelasi yang dilambangkan dengan r, arah hubungan
korelasi ditunjukan oleh tanda (+) atau (-) didepan.
TABEL I. 6
INTERPRETASI TERHADAP NILAI R HASIL ANALISIS KORELASI No Interval Nilai r*) Interpretasi
1. 0,801-1,000 Korelasi sangat kuat
2. 0,601-0,800 Korelasi kuat
3. 0,401-0,600 Korelasi cukup kuat
4. 0,601-0,800 Korelasi lemah
5. 0,001-0,200 Korelasi sangat lemah
Sumber : Budi, Triton Prawira 2006
*) Interpretasi berlaku untuk nilai r positif ataupun negatif
Prosedur dalam melakukan analisis korelasi pearson:
1. Nilai probalilitas, nilai r yang diperoleh pada hasil analisis korelasi
masih perlu diuji signifikansinya. Pengujian koefisein korelasi ini
dapat dilakukan dengan cara nilai probalibilitas. Apabila suatu korelasi
memiliki nilai probabilitas < 0,05 maka hubungan korelasi tersebut
adalah signifikansi. Apabila nilai nilai probabilitas > 0,05 maka
hubungan korelasi tersebut adalah tidak signifikasi.
2. Cara menentukan t hitung menggunakan SPSS
a. Buka SPSS, kemudian klik Variabel View pada baris pertama
kolom nama ketik “jarak” pada kolom decimal set ke angka 0.
X
Y 0
X
Y
Hubungan Positif Hubungan Negatif
0
X
Y
Tidak ada hubungan
0
GAMBAR I. 3
TIGA POLA ARAH HUBUNGAN DALAM KORELASI
19
Pada baris kedua kolom nama “perubahan harga lahan” pada
kolom decimal set ke angka 0.
b. Klik data view kemudian input seluruh data Variabel “jarak” dan
“perubahan harga lahan”.
c. Setelah seluruh data diinput, kemudian untuk menganalisis
korelasi, klik analyze, sorot correlation, klik bivariate maka akan
muncul kotak dialog. Pindahkan variabel jarak dan perubahan
harga lahan satu persatu ke kotak variabels, dengan mengklik kotak
panah .
d. Kemudian berikan berikan centang pada kotak pearson, kemudian
klik Ok.
e. Maka akan muncul satu tabel yaitu tabel correlations.
3. Pengambilan keputusan pada analisis korelasi dengan melihat di tabel
yaitu pearson correlation dan nilai sig.
20
1.11 Kerangka Berpikir
Sumber : Penulis, 2020
GAMBAR I. 4
KERANGKA BERPIKIR
21
1.12 Sistematika Penulisan
Penulisan pada penelitian ini dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
BAB I. PENDAHULUAN
Pada bagian ini menjelaskan menjelaskan terkiat latar belakang penelitian
mengulas topik penelitian ini. Kemudian pada bagian ini juga dijelaskan
mengenai rumusan masalah yang akan menjadi acuan dari tujuan dan
sasaran yang akan dicapai. Penelitian ini juga akan memberikan manfaat
dan juga batasan-batasan dari penelitian ini dari segi materi dan ruang
lingkup. Selain itu juga akan dijelaskan mengenai pendekatan dan metode
analisis data, metode koleksi data, kebutuhan data, teknik sampling, teknik
analisis data, dan sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian menjelaskan terakit literatur yang digunakan sebagai bahan
acuan dalam penelitian. Mulai dari dokumen perencanaan di lokasi
penelitian hingga dokumen teknis yang berhubungan dengan materi dalam
penelitian ini. Terkait tentang teori growth pole, bandara sebagai growth
pole, perubahan harga lahan, sintesis literatur dan variabel penelitian.
BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
Pada bagian ini menjelaskan mengenai kondisi dari lokasi studi penelitian
dari umum hingga rinci sesuai dengan materi dari penelitian ini. Gambaran
wilayah studi ini mengacu dari ruang lingkup wilayah yang telah dijelaskan
secara makro.
BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini menjelaskan mengenai analisis dari penelitian ini,
berdasarkan data primer dan data sekunder yang telah didapatkan dari hasil
observasi dan kuesioner kepada masyarakat.
BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bagian ini membahas mengenai kesimpulan penelitian ini serta
memberikan saran dan rekomendasi untuk studi lanjutan.