Post on 29-Jan-2020
Bab 3
Input / Output
Pokok Bahasan:
1. Definisi I/O
FireWire
HDMI
D-Sub
S-Video
Network Interface
Serial ATA
Universal Serial Bus (USB)
S/PDIF
PS/2
Port Serial (COM)
Port Parallel (LPT)
2. Merakit PC
Tujuan Belajar:
Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa
diharapkan mampu:
memahami dan menjelaskan definisi I/O yang terdiri dari
FireWire, HDMI, D-Sub, S-Video, network interface, serial
ATA, universal serial bus (USB), S/PDIF, PS/2, port serial
(COM), port paralel (LPT), dan merakit PC.
Bab 3. Input / Output 38
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
3.1 Definisi I/O
Definisi
Unit ini berfungsi sebagai media untuk memasukkan
data dari luar ke dalam suatu memori dan processor untuk
diolah guna menghasilkan informasi yang diperlukan. Input
devices atau unit masukan yang umumnya digunakan personal
computer (PC) adalah keyboard dan mouse, keyboard dan
mouse adalah unit yang menghubungkan user (pengguna)
dengan komputer. Selain itu terdapat joystick, yang biasa
digunakan untuk bermain games atau permainan dengan
komputer. Kemudian scanner, untuk mengambil gambar
sebagai gambar digital yang nantinya dapat dimanipulasi.
Touch panel, dengan menggunakan sentuhan jari user dapat
melakukan suatu proses akses file. Microphone, untuk merekam
suara ke dalam komputer.
Input device berfungsi sebagai media untuk
memasukkan data dari luar sistem ke dalam suatu memori dan
processor untuk diolah dan menghasilkan informasi yang
diperlukan. Data yang dimasukkan ke dalam sistem komputer
dapat berbentuk signal input dan maintenance input. Signal
input berbentuk data yang dimasukkan ke dalam sistem
komputer, sedangkan maintenance input berbentuk program
yang digunakan untuk mengolah data yang dimasukkan.
Jadi Input device selain digunakan untuk memasukkan data
dapat pula digunakan untuk memasukkan program.
Bab 3. Input / Output 39
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Gambar 3.1 Port I/O
3.1.1 FireWire
FireWire adalah alat penghubung antara dua
perangkat teknologi dengan jenis berbeda untuk
memudahkan menerima dan mengirim data.
Contohnya, mengirim data dari kamera recorder ke
komputer desktop. FireWire tidak terlalu berbeda
dengan USB (Universal Serial Bus) tetapi FireWire
mempunya keunggulan pada kecepatan transfer data.
Gambar 3.2 Fireware
3.1.2 HDMI
High-Definition Multimedia Interface (HDMI)
salah satu peralatan audio visual digital tanpa kompresi.
Perangkat ini biasa digunakan untuk menyediakan
Bab 3. Input / Output 40
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
antarmuka antara beberapa sumber audio visual seperti
pemutar DVD dan televisi digital.
Gambar 3.3 Port HDMI
HDMI mendukung video standar ataupun
dengan kualitas yang lebih tinggi, tidak hanya pada
tampilan visual HDMI juga bertanggung jawab untuk
memberikan audio yang terbaik. Konektor HDMI Tipe
A standar mempunyai 19 pin, sedangkan versi resolusi
yang lebih tinggi Tipe B mempunyai 29 pin, yang
mampu membawa kanal video expanded untuk
digunakan dengan tampilan beresolusi tinggi. Tipe B
dirancang untuk mendukung resolusi yang lebih tinggi
dari 1080p.
3.1.3 D-Sub
D-sub merupakan standar output yang
menghubungkan video card ke monitor. Perangkat ini
mempunyai 15 pin dalam koneksinya. D-sub memiliki
output berupa data analog.
Bab 3. Input / Output 41
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Gambar 3.4 Port D-Sub
3.1.4 S-Video
S-Video (singkatan dari separate video) adalah
jenis sambungan kabel dan konektor untuk peralatan
elektronik (TV, VCR, dan DVD - player) yang terdiri
dari 2 kabel sinyal: sinyal video/gambar analog, dan
sinyal audio/suara. Kadang-kadang S-Video diartikan
juga sebagai kabel Super-video atau sambungan S-
VHS. Untuk bagian sinyal video, jenis konektor yang
dipakai adalah Mini-DIN dengan menggunakan 4 pin:
sepasang pin untuk sinyal yang berkaitan dengan
intensitas gambar (brightness, intensity, atau
luminance), dan sepasang pin yang lain untuk sinyal
yang berkaitan dengan warna (color atau chrominance).
Gambar 3.5 Port S-Video
Bab 3. Input / Output 42
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
3.1.5 Network Interface
Network Interface atau dalam Bahasa Indonesia
biasa disebut Kartu Jaringan adalah sebuah kartu yang
berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah
jaringan komputer. Jenis Network Interface (NIC) yang
beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang
bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC
yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring,
dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis
(Network Adapter) adalah loopback adapter dan Dial-
up Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang
disebut sebagai MAC address yang dapat bersifat statis
atau dapat diubah oleh pengguna.
NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat
ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard
komputer, yang dapat berupa kartu dengan macam –
macam bus sepeti bus ISA, PCL, EISA, MCA, bus PCL
Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke
dalam motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu
eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMIA,
bus serial, bus parallel danExpress card sehingga
meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).
Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:
Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik
(Media-specific NIC): yang membedakan kartu
NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media
jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC
Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP
atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan
tanpa kabel (Wireless Ethernet).
Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik
(architecture-specific NIC): yang membedakan
kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan
arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya
adalah Ethernet, Token ring, serta FDDI (Faber
Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu
menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC
Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik,
Bab 3. Input / Output 43
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10
Gigabit/detik.
Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data
paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial
sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan.
Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel
UTP Category 5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e),
kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa kabel).
Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan
menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang
dipetakkan ke memori, Direct Memory Access (DMA)
ataumemori yang digunakkan bersama. Sebuah aliran
data paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan
disimpan terlebih dahulu di dalam memori dalam kartu
sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-
beda, sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui
media jaringan. Proses pembuatan frame ini, akan
menambahkan header dan trailer terhadap data yang
hendak dikirimkan, yang mengandung alamat,
pensinyalan, atau informasi pengecekan kesalahan.
Gambar 3.6 NIC (Kartu Jaringan)
3.1.6 Serial ATA
Serial ATA, atau bus komputer SATA, adalah
sebuah antarmuka penyimpanan untuk menghubungkan
host bus adapter untuk perangkat penyimpanan massal
Bab 3. Input / Output 44
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
seperti hard disk drive dan optical drive. Mulai pada
tahun 2004, SATA host adapter terintegrasi ke hampir
semua motherboard modern, baik itu desktop maupun
laptop. Serial ATA ini dirancang untuk menggantikan
standar ATA (AT Attachment) yang lebih tua (juga
dikenal sebagai EIDE). SATA dapat menggunakan
perintah-perintah tingkat rendah yang sama, namun
SATA host-adapter dan perangkat yang terkoneksi
berkomunikasi melalui kabel serial kecepatan tinggi
melalui dua pasang kabel konduktor. Sebaliknya,
paralel ATA menggunakan 16 kabel konduktor data
yang masing-masing beroperasi pada kecepatan yang
jauh lebih rendah.
SATA menawarkan beberapa keunggulan
menarik dibandingkan antarmuka paralel ATA (PATA)
yang lebih tua: mengurangi kabel yang tebal dan
mengurangi biaya (berkurang dari delapan puluh kabel
ke tujuh), lebih cepat dan lebih efisien dalam hal
transfer data, dan fitur hot swapping.
Gambar 3.7 Kabel SATA
3.1.7 Universal Serial Bus (USB)
Penghubung antara perangkat keras seperti
mouse dan keyboard pada komputer ke komputer.
Tidak hanya pada komputer USB juga digunakan untuk
mengirim data dari dua perangkat teknologi yang
berbeda. Selain itu USB juga bisa digunakan untuk
mengirimkan tanga listrik sehingga USB digunakan
Bab 3. Input / Output 45
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
untuk mentrasnfer listrik untuk smartphone dan alat
elektronik lainnya.
USB 1.0 pertama kali muncul pada Januari
1996 dengan kecepatan data transfer 1.5 Mbits/s “Low
Speed” dan 12 Mbits/s” Full Speed”, setelah itu muncul
generasi kedua USB 2.0 kecepatan transfer 480 Mbits/s
“High Speed” dikembangkan lagi menuju generasi
ketiga USB 3.0 dengan kecepatan 5Gbits/s “Super
Speed” dan perkembangan yang terakhir untuk saat ini
adalah USB 3.5 dengan kecepatan 10 Gbits/s.
Gambar 3.8 Port USB
3.1.8 S/PDIF
S/PDIF (Sony/Philip Digital Interconnect
Format) adalah kabel penghubung digital audio yang
biasa digunakan untuk mengubungkan seperangkat
audio input maupun output dengan jarak yang tidak
terlalu jauh.
Bab 3. Input / Output 46
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Gambar 3.9 S/PDIF
3.1.9 PS/2
Personal System ini adalah komputer personal
generasi ketiga dari IBM, diciptakan dengan arsitektur
yang sederhana dengan tujuan untuk mengambil alih
pasar komputer pada tahun 1987. Arsitektur dari PS/2
berbeda dengan yg lainnya, PS/2 mempunyai 2 BIOS
yg pertama adalah ABIOS (Advanced BIOS)
menyediakan mode protektif dan interface yang
digunakan pada OS/2 dan yang kedua adalah CBIOS (
Compatible BIOS) yang menjadi software dalam PS/2
bersama PC/AT/XT.
Gambar 3.10 Port PS2
Bab 3. Input / Output 47
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
3.1.10 Port Serial (COM)
Serial port merupakan salah satu sarana yang
digunakan oleh sebuah PC untuk berhubungan dengan
perangkat luar. Melalui port ini, semua peralatan luar
yang terkoneksi dengan PC dapat dikontrol atau
dikendalikan dengan memberikan sebuah perintah
melalui PC. Ada dua cara dalam komunikasi serial,
yaitu komunikasi data serial secara sinkron dan
komunikasi data serial secara asinkron. Pada
komunikasi data serial secara sinkron, sinyal clock
dikirimkan bersama-sama dengan data serial.
Sedangkan komunikasi data secara asinkron, sinyal
clock tidak dikirim bersama-sama dengan data serial,
melainkan dibangkitkan sendiri-sendiri oleh rangkaian
penerima data (receiver) maupun rangkaian pengirim
data (transmitter).
Gambar 3.11 Port Serial
3.1.11 Port Parallel (LPT)
Port parallel ialah port data di komputer untuk
mentransmisi 8 bit data dalam sekali detak. Port
Parallel merupakan satu jenis soket pada komputer
pribadi untuk berkomunikasi dengan peralatan luar
seperti pencetak model lama. Karena itu porta paralel
sering juga disebut porta pencetak. Perusahaan yang
memperkenalkan port ini adalah Centronic, maka port
ini juga disebut dengan porta Centronics.
Bab 3. Input / Output 48
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Kesederhanaan port ini dari sisi pemrograman
dan antarmuka dengan hardware membuat port ini
sering digunakan untuk percobaan-percobaan sederhana
dalam perancangan peralatan elektronika.
Gambar 3.12 Port Parallel
3.2 Merakit PC
Dalam proses merakit sebuah computer ada beberapa
langkah yang perlu diperhatikan, terutama untuk beberapa
komponen-komponen utama beserta komponen-komponen
eksternal yang akan digunakan pada computer. Berikut ini
adalah langkah-langkah dalam proses merakit computer:
1. Memasang Processor ke Motherboard
Alangkah baiknya sebelum motherboard dipasang ke
casing, terlebih dahulu memasang processor karena
akan lebih mudah cara memasangnya.
2. Memasang RAM / Memori
Cara memasang Ram / modul memori yaitu: Buka dulu
tuas penguncinya, lalu sesuaikan posisi lekukan pada
modul memori dengan lekukan pada slot. Kalau sudah
pas lalu tekan dan pasang kembali tuas pengunci
RAM/memori.
3. Memasang Motherboard
Untuk memasang Motherboard pada casing yaitu
letakkan motherboard pada tray casing dan sesuaikan
lubang antara casing dan lubang motherboard, lalu
kunci dengan sekrup.
4. Memasang Power Supply
Setelah memasang MotherBoard, lalu pasang power
supply. Cara memasangnya sebagai berikut:
Bab 3. Input / Output 49
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Letakkan power supply pada tempatnya yang ada
dibelakang casing, lalu kunci dengan sekrup.
Pasang konektor power dari power supply ke
motherboard berikut kabel-kabelnya.
5. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
Langkah yang harus dilakukan adalah:
Pasang kabel konektor IDE primary dan secondary
pada motherboard.
Untuk motherboard non ATX, pasang kabel port
serial dan pararel pada konektor di motherboard.
Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk
memasang port tambahan jenis non slot. Buka
sekerup pengunci pelat tertutup lubang port
lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang
dan pasang sekerup kembali.
Hubungkan kabel konektor mouse dan keyboard
pada motherboard.
Hubungan kabel konektor yang lainnya seperti
LED, speaker internal dan port yang tersedia di
casing komputer.
6. Memasang Drive
Untuk memasang drive seperti harddisk CD-
ROM/DVD-ROM caranya yaitu:
Masukkan drive dari depan casing. Atur dulu
settingan jumper (sebagai master atau slave) pada
drive, lalu pasang sekrup supaya drive tidak lepas.
Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan
konektor di motherboard (konektor primer yang
dipakai lebih dulu)
Apabila kabel IDE terhubung pada 2 (dua) drive,
setting jumpernya yaitu drive pertama disetting
sebagai master dan satunya lagi sebagai slave.
Dan konektor IDE sekunder pada motherboard
dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive
tambahan.
Sambungkan kabel power dari catu daya pada
masing-masing drive.
Bab 3. Input / Output 50
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
7. Memasang Card Adapter
Untuk Card Adapter yang bisanya dipasang adalah
sound, video card, modem dan SCSI adapter. Cara
pemasangannya yaitu: masukkan Card Adapter pada
slot yang tersedia di motherboard, lalu tekan sampai
konektor benar-benar masuk, kemudian beri sekrup
sebagai penahan card.
8. Tahap terakhir perakitan computer
Kalau semua langkah-langkah perakitan komputer
sudah selesai, kini tutup dengan casing dan beri sekrup.
Hubungkan kabel dari catu daya ke soket dinding dan
juga hubungkan konektor monitor ke port video card,
konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port
mouse.
9. Pemeriksaan Hasil Perakitan Komputer
Setelah komputer selesai dirakit, kita lakukan
pemeriksaan dan pengetesan hasilnya dengan program
BIOS, caranya yaitu:
Nyalakan komputer dan monitor, lihat layar
monitor dan juga dengarkan suara dari speaker.
Nah program Fost dari Bios ini akan otomatis
mendeteksi hardware apa saja yang sudah dipasang
pada komputer.
Lakukan setting untuk nilai dari kapasitas hardisk
dan boot sequence.
Kalau sudah lalu simpan hasil settingan dan exit
dari setup BIOS, maka komputer meload system
operasi dengan urutan pencarian yang disesuaikan
dengan settingan boot sequence pada Bios.
Masukkan CD Bootable yang berisi sistem operasi
pada drive pencarian.
Peralatan:
- Vmware (sebagai mesin untuk menjalankan OS DOS)
- DOS image (.iso)
3.3 Studi Kasus
Bab 3. Input / Output 51
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
1. Tampilan awal VMware player
o Untuk membuka file image MS-DOS, klik Open a
Virtual Machine
o Pilih lokasi file - open – maka akan muncul tulisan MS-
DOS di kolom kiri VMware
o Klik dua kali untuk melakukan booting ke MS-DOS
2. Setelah masuk ke DOS , maka akan muncul tampilan awal
C:\> ( C prompt ), untuk masuk ke menu partisi harddisk
ketik “ fdisk “ lalu enter.
Bab 3. Input / Output 52
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
3. Di bawah ini merupakan tampilan menu FDISK, ada 5
menu yaitu:
Membuat partisi
Melihat harddisk yang sedang digunakan
Menghapus partisi
Melihat isi dari partisi
Pindah harddisk
Bab 3. Input / Output 53
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
4. Pertama lihatlah harddisk yang tersedia, dengan memilih
menu nomor 5, maka muncul tampilan seperti di bawah,
lalu pilih harddisk yang ingin kita pertisi, disini sebagai
contoh memilih harddisk yang ke 2.
5. Setelah selesai melakukan pemilihan harddisk maka akan
kembali ke menu awal, lalu cek sekali lagi apakah sudah
benar harddisk yang kita gunakan, dengan memilih menu
yang ke 2
Bab 3. Input / Output 54
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
6. Jika sudah benar , lalu lakukan pembuatan partisi, sebagai
contoh ketentuan sebagai berikut:
50 | 20 , 30
Artinya, buatlah partisi primary sebesar 50 %, dan
partisi extended 50% (20 + 30) dengan logical 20 dan
30.
Pertama buatlah partisi primary dengan memilih menu
nomor 1
Bab 3. Input / Output 55
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
7. Setelah pilih menu, maka akan muncul pertanyaan “apakah
kita akan menggunakan 100% dari harddisk untuk primary?
” , ketik “N” menyatakan tidak.
Bab 3. Input / Output 56
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
8. Kalau pilih N maka akan diminta untuk menentukan partisi
primarynya, maka isikan 50% , jangan lupa gunakan
symbol “%”
9. Setelah dibuat makan akan terlihat bahwar partisi C
menggunakan 50% dari total kapasitas harddisk
Bab 3. Input / Output 57
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
10. Ketik Esc maka akan kembali ke menu awal
Bab 3. Input / Output 58
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
11. Pilih kembali menu 1 , dan sekarang buatlah partisi
extended nya , pilih menu nomor 2
12. Sama seperti membuat partisi primary, inputkan partisi
extendednya sebesar 50% sesuai dengan ketentuan di atas
Bab 3. Input / Output 59
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
13. Ketik Esc
14. Lalu akan ditanyakan partisi logikalnya, untuk membuat
partisi logical, kita gunakan rumus
Logical =
Maka logicalnya adalah:
,
15. Setelah dihitung , inputkan logical pertamanya yaitu sebesar
40%
Bab 3. Input / Output 60
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
16. Setelah logical pertama, inputkan logical keduanya sebesar
60%
Bab 3. Input / Output 61
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
17. Setelah selesai dan 100% dari extended telah terpakai.
maka akan terlihat partisi logicalnya, seperti gambar
dibawah
18. Jika sudah selesai maka ketik Esc. sampai ke menu utama
Bab 3. Input / Output 62
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
19. Lalu pilih menu ke 4, untuk melihat pertisi harddisk yang
sudah dibuat tadi, pada tampilan pertamanya akan
memperlihatkan partisi primary dan extended, dan ketik Y
untuk melihat partisi logicalnya.
20. Ketik Y lalu enter, maka seperti gambar di bawah terlihat
partisi logicalnya
Bab 3. Input / Output 63
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
21. Kembali ke menu awal, pilih nomor 5. kita bisa melihat
perubahan dari harddisk yang telah dipartisi
Bab 3. Input / Output 64
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
Melakukan Penghapusan Partisi Harddisk
1. Untuk melakukan penghapusan harddisk, pilih lah menu ke
3, logika untuk menghapus harddisk adalah 3.3 , 3.2 , 3.1
2. Pilih menu yang ke 3, maka akan terlihat tampilan seperti
gambar di bawah, pertama hapus dulu pertisi logicalnya,
pilih nomor 3, enter
Bab 3. Input / Output 65
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
3. Selanjutnya akan ditanya, kita ingin menghapus partisi yang
mana, ketikkan hurufnya “E“
Bab 3. Input / Output 66
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
4. Setelah ketik drive nya, inputkan volume labelnya, maka
akan ditanya “anda yakin?” ketik “Y” enter
5. Terlihat pada gambar dibawah, bahwa partisi drive E sudah
terhapus, untuk partisi yang D langkah-langkah
menghapusnya sama seperti partisi E
Bab 3. Input / Output 67
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
6. Di bawah ini tampilan bahwa pertisi logical sudah terhapus
seluruhnya
7. Ketik Esc, sistem FDisk memberitahukan logical drive
sudah tidak ada
Bab 3. Input / Output 68
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
8. Kembali ke menu awal, pilih menu 3, dan pilih menu yang
ke 2 untuk menghapus partisi extended
9. Lalu akan terlihat 2 partisi primary dan extended, ketik “Y”
enter , maka partisi extended akan terhapus
Bab 3. Input / Output 69
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
10. Tampilan setelah dihapus
11. Kembali ke menu awal pilih menu nomor 3, lalu pilih menu
1 untuk menghapus partisi primary
12. Setelah pilih primary ketik nomor partitionnya, yaitu “1“
Bab 3. Input / Output 70
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
13. Masukkan volume labelnya, enter, ketik Y, untuk setuju
menghapus
14. Maka akan muncul dialog bahwa partisi primary telah
terhapus
Bab 3. Input / Output 71
Laboratorium Perangkat Keras – Universitas Gunadarma
15. Kembali ke menu awal , lalu pilih menu nomor 5 untuk
melihat harddisknya
16. Terlihat pada menu nomor 5 , bahwa harddisk sudah seperti
semula