Bab 2 Struktur Dasar

Post on 01-Jan-2016

46 views 0 download

description

Bab 2 Struktur Dasar. Pendahuluan. Sebelum membuat program: Harus memahami masalah yang dihadapi Membuat perencanaan yang baik (Algoritma) untuk menyelesaikannya. Algoritma. Permasalahan komputasi : Dapat diselesaikan dengan mejalankan sekumpulan kegiatan dalam urutan tertentu. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Bab 2 Struktur Dasar

Bab 2 Bab 2 Struktur DasarStruktur Dasar

Bab 2 Bab 2 Struktur DasarStruktur Dasar

Pendahuluan• Sebelum membuat program:

– Harus memahami masalah yang dihadapi

– Membuat perencanaan yang baik (Algoritma) untuk menyelesaikannya.

2

Algoritma• Permasalahan komputasi :

– Dapat diselesaikan dengan mejalankan sekumpulan kegiatan dalam urutan tertentu.

• Pengendalian Program– Urutan tertentu dalam bentuk

pernyataan (statement) untuk dijalankan.

3

Pseudocode• Pseudocode

– Bahasa buatan yang tidak formal dimana dapat membantu untuk mengembangkan algoritma

– Dapat menggunakan bahasa sehari-hari– Tidak dapat dijalankan dengan komputer– Membantu ‘membuat’ program sebelum

membuat codingnya. • Mudah untuk diterjemahkan ke dalam bentuk bahasa

pemrograman

4

Perintah Dasar•Perintah:

–Menyatakan algoritma •Alur pemecahan masalah•Mudah diimplementasi dengan bahasa pemrograman

Perintah Dasar•Perintah:

–Singkat, jelas, terstruktur, fleksibel

–Konsep pengolahan data berbasis Komputer

Perintah DasarPerintah-perintah dasar yang dapat digunakan

pada pseudocodePerintah Lambang

penulisan tulis/printf/writepembacaan baca/scanf/readpemuatan (assignment)=pengulangan while-do-ewhilepencabangan if-then-else-eif

Struktur Dasar• Struktur Dasar pada pemrograman

adalah sebagai berikut : •Struktur berurut•Struktur seleksi (pencabangan /

pemilihan)•Struktur pengulangan

Struktur Pengendali• Eksekusi urutan/pernyataan tidak

bersyarat

9

Proses AProses A

Proses BProses B

Proses CProses C

Struktur Pengendali• Pengalihan pengendalian

– Bila perintah yang dijalankan adalah bukan perintah berikutnya dalam urutan program

– Hindari perintah ‘goto’ menimbulkan banyak masalah

10

Struktur Pengendali• Bohm dan Jacopini

– Seluruh program dapat ditulis dalam 3 struktur pengendali :•Struktur berurut•Struktur seleksi / percabangan: if, if…else, and switch

•Struktur pengulangan: while, do…while and for

11

PERCABANGAN• Tidak setiap baris program akan

dikerjakan• Hanya yang memenuhi syarat

(kondisi)• Syarat terdiri dari operand-operand,

yang dihubungkan dengan operator relasi dan operator logika

PERCABANGAN• Menghasilkan pernyataan Boolean,

yang dapat bernilai benar (true) atau salah (false)

• Menggunakan perintah : – if– else-if– switch

Pernyataan Seleksi if• Struktur Seleksi

– Digunakan untuk memilih alur alternatif

– Pseudocode:If nilai mahasiswa lebih besar dari 60Print “lulus”

14

Pernyataan seleksi if• Jika kondisi true (benar)

– Pernyataan Print dijalankan dan program akan meneruskan ke perintah berikutnya.

– Jika false, pernyataan print diabaikan dan menjalankan perintah berikutnya.

Pernyataan seleksi if• Pseudocode statement dengan bahasa

C:if ( grade >= 60 ) printf( "Passed\n" );

• Simbol Berlian (decision symbol)– Digunakan untuk seleksi– Hasilnya: benar atau salah– Menguji kondisi dan mengikuti jalur yang

tepat.

16

Struktur Seleksi

Apakah Nilai >= 60 ?

Cetak ‘LULUS’YA

TIDAK

Pernyataan if…else• if

– Hanya melaksanakan aksi bila kondisinya adalah benar/true

• if…else– Melaksanakan suatu aksi untuk kedua kondisi,

baik benar/true atau salah/false• Psuedocode:

If nilai siswa lebih besar atau sama dengan 60Cetak “Lulus”

elseCetak“Gagal”

18

Pernyataan if…else• Code C:

if ( nilai >= 60 ) printf( “Lulus\n");else printf( “Gagal\n");

19

Flowchart

Apakah Nilai >= 60 ?

Cetak ‘LULUS’YATIDAK

Cetak ‘Gagal’

Pernyataan if…else• Pernyataan if…else nested /

bersarang– Pernyataan if…else didalam

pernyataan if…else– Satu kondisi terpenuhi, yang lain

diskip

21

Pernyataan if…else– Pseudocode

If student’s grade is greater than or equal to 90Print “A”

else If student’s grade is greater than or equal to 80 Print “B”else If student’s grade is greater than or equal to 70 Print “C” else If student’s grade is greater than or equal to 60 Print “D” else Print “F”

22

Pernyataan if…else• Syntax errors

– Caught by compiler

• Logic errors: – Have their effect at execution time– Non-fatal: program runs, but has

incorrect output– Fatal: program exits prematurely

23

Contoh 1START

END

Syarat Perintah 1

Perintah 2

– Contoh :5 == 5 True3 > 5 False5 <> 3 True(A>5) AND (B>10) True jika keduanya

benar(A>5) OR (B>10) True jika keduanya

atau salah satu benar

Contoh 2• Contoh “Harga Mutlak Bilangan“• Tujuan : menentukan harga mutlak setiap bilangan

yang dimasukkan lewat keyboard (akhirdata = 0)– bagan alir perintah percabangan :

•if-else-eif

Contoh 2

bil > 0

mutlak = bilmutlak = - bil

tidak

ya

Contoh 2• Algoritmanya

baca(bil)if bil > 0 then mutlak = bil else mutlak = -bil eif

tulis (mutlak) {peragakan harga mutlak tersebut}

Contoh 3Contoh “Bilangan genap dan ganjil”• Tujuan : membuat algoritma yang

dapat menyatakan suatu bilangan adalah genap atau ganjil

• Akhir data dinyatakan dengan nilai “0”

Contoh 3• Langkah-langkahnya

– menentukan suatu bilangan genap atau ganjil dengan membagi bilangan dengan bilangan 2 (mod)•Sisa pembagian nol bilangan genap

•jika tidak nol bilangan ganjil

Contoh 3• Algoritmanya

akhirData = 0Baca (bil)while bil <> akhirData do sisa =bil mod 2 if sisa == 0 then write (‘genap’) else write (‘ganjil’) eif baca (bil)ewhile

Contoh 4Contoh kasus “Persamaan

Kuadrat”• Tujuan : membuat algoritma

program menghitung akar-akar persamaan kuadrat yang koefisiennya dimasukkan melalui keyboard

Contoh 4• Langkah-langkahnya

–menyeleksi kondisi salah dengan memeriksa nilai koefisien

–menentukan jenis akar persamaan berdasarkan koefisien

Contoh 4

Algoritma: baca (a) while a<>0 do baca (b,c) d=b^2-4*a*c

continue

Contoh 4

if d<0 then {hitung akar kompleks}

p= -b/(2*a)

q = abs (sqr(-d)/((2*a)) tulis (‘x1=‘, p, ‘+’, q, ‘i’) tulis (‘x2=‘, p, ‘-’, q, ‘i’) else

continue

Contoh 4 {akar komplek atau tidak} if d=0 then {hitung akar kembar} x1 = -b/(2*a) x2 = x1

Contoh 4else {hitung akar tidak kembar} x1 = (-b+sqr(d))/(2*a) x2 = (-b-sqr(d))/(2*a) eif tulis (‘x1=‘, x1) tulis (‘x2=‘,x2)eifBaca (a)

Contoh 5• Menentukan apakah kedua buah

bilangan yang diinput sama, lebih kecil atau lebih besar

Tugas Kelompok C program (DevC++)

• Kel 1 – 3 contoh 1• Kel 4 – 6 contoh 2• Kel 7 – 9 contoh 3• Kel 10 – 12 contoh 4• Kel 13 – 14 contoh 5

Dev C++• Jangan lupa save program dalam .C• Supaya window bisa freeze dan

terlihat hasilnya sebelum ertutup otomatis, tambahkan:

• System(“pause”);• Sebelum Return 0; }

SELESAI BAB 2-a