Post on 13-Apr-2017
TUJUAN INSTRUKSIONALSetelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan
dapat:1. Mendiskusikan pengertian analisis pekerjaan,
termasuk tujuan dan cara mengaplikasikannya.2. Menggunakan tiga metode pengumpulan informasi
analisis pekerjaan dengan cara wawancara, kuesioner, dan observasi.
3. Membuat deskripsi tentang pekerjaan, yang terdiri dari ringkasan dan fungsi pekerjaan, dengan menggunakan metode internet dan metode tradisional.
4. Menuliskan spesifikasi pekerjaan dengan menggunakan internet dan penilaian Anda.
5. Menjelaskan analisis pekerjaan bagi “pengangguran”, apa artinya dan bagaimana pelaksanaannya.
Analisis Pekerjaan1. PENGERTIAN ANALISIS PEKERJAAN2. METODE MENGUMPULKAN INFORMASI
PEKERJAAN3. MENULISKAN DESKRIPSI PEKERJAAN4. MENULISKAN SPESIFIKASI PEKERJAAN5. ANALISIS PEKERJAAN DALAM DUNIA
“PENGANGGURAN”
PENGERTIAN ANALISIS PEKERJAANAnalisis Pekerjaan
Prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan persyaratan keterampilan yang dibutuhkan dari pekerjaan dan jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut.
Deskripsi PekerjaanDaftar pekerjaan, tanggung jawab, hubungan
pelaporan, kondisi pekerjaan, dan tanggung jawab penyeliaan
Spesifikasi PekerjaanDaftar “persyaratan tenaga kerja” untuk
pekerjaan, yaitu syarat pendidikan, ketrampilan, kepribadian, dan seterusnya.
Penyelia atau Spesialis SDM biasanya mengumpulkan beberapa informasi berikut melalui Analisis Pekerjaan:
Aktivitas pekerjaan.Perilaku manusia.Mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan
pekerjaan.Standar prestasi.Konteks pekerjaan.Persyaratan manusia
Manfaat Informasi Analisis Pekerjaan
Analisis Pekerjaan
Deskripsi PekerjaanDan
Spesifikasi Pekerjaan
PerekrutanDan
Penyeleksian
PenilaianPrestasi
Evaluasi Pekerjaan –Keputusan Upah dan
Gaji (kompensasi)
Pelatihan Yang
Dibutuhkan
Manfaat Informasi Analisis PekerjaanPerekrutan dan PenyeleksianKompensasiPenilaian PrestasiPelatihanMenentukan Kewajiban yang Tidak
ditugaskan
Langkah-langkah dalam Analisis PekerjaanTahap 1:
Tentukan bagaimana Anda akan menggunakan informasi tersebut, karena hal ini akan menentukan data yang akan Anda kumpulkan dan cara mengumpulkannya.
Tahap 2: Tinjaulah informasi dasar yang relevan, seperti bagan-bagan
organisasi, bagan-bagan proses, dan deskripsi-deskripsi pekerjaan.
Tahap 3: Memilih posisi yang dapat mewakili.
Tahap 4: Menganalisis pekerjaan dengan mengumpulkan data aktivitas
pekerjaan, perilaku karyawan yang dibutuhkan, kondisi pekerjaan, dan sifat serta kemampuan manusia yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu.
Tahap 5: Melakukan verifikasi informasi analisis pekerjaan kepada
pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut dan dengan penyelia langsung pekerja tersebut.
Tahap 6: Membuat deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan.
Bagan Organisasi
Memperlihatkan distribusi pekerjaan di seluruh organisasi, dengan jabatan dari setiap posisi dan garis yang saling berhubungan yang mem-perlihatkan siapa melapor kepada dan berkomu-nikasi dengan siapa.
Bagan Proses
• Sebuah bagan alur pekerjaan yang memperlihatkan alur dari input- ke dan output- dari pekerjaan tertentu
Bagan Proses untuk Menganalisis Alur Kerja Pekerjaan
Pekerjaan yangDipelajari- PetugasPengendali Mutu
Output InformasiUntuk Manajer Pabrik
Tentang KualitasKomponen
Output KualitasProduk untuk
Manajer Pabrik
Input dariManajer Pebrik Input dari Pemasok
METODE MENGUMPULKAN INFORMASI ANALISIS PEKERJAAN
WawancaraKuesionerObservasiCatatan Laporan PartisipanTeknik Analisis Pekerjaan KuantitatifMenggunakan Berjumlah Sumber Informasi
Wawancara Pertanyaan yang Biasa Diajukan:Pekerjaan apakah yang dilaksanakan?Apakah kewajiban utama posisi Anda?Apa yang tepatnya Anda kerjakan?Seperti apa lokasi fisik tempat Anda bekerja?Apakah persyaratan pendidikan, pengalaman, ketrampilan,
dan (bila dapat diterapkan) sertifikasi dan ijin yang dibutuhkan?
Dalam aktivitas apakah Anda berpartisipasi?Apakah tanggung jawab dan kewajiban dari pekerjaan itu?Apakah akuntabilitas dasar atau yang menjadi standar
prestasi pekerjaan Anda?Apakah tanggung jawab Anda?Lingkungan dan kondisi kerja seperti apa yang terkait
dengannya?Apakah tuntutan fisik pekerjaan tersebut?Tuntutan emosional dan mental?Bagaimana kondisi kesehatan dan keamanan kerja Anda?Apakah Anda terekspos terhadap suatu bahaya atau kondisi
kerja yang tidak biasa?
Pedoman Wawancara
1. Analis pekerjaan dan penyelia harus bekerja sama untuk mengenali pekerja yang paling mengetahui pekerjaan itu dan lebih adalah mereka yang dapat secara objektif menjelaskan kewajiban dan tanggung jawab mereka.
2. Segeralah mengadakan hubungan dengan orang yang diwawancarai. Ketahui namanya, berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti, secara singkat menelaah tujuan wawancara, dan menjelaskan bagaimana orang itu dipilih untuk wawancara.
3. Ikutilah pedoman atau daftar pertanyaan terstruktur, yang berisi daftar pertanyaan dan terdapat ruang untuk mengisi jawaban. Ini memastikan Anda memahami pertanyaan penting sebelum wawancara dan semua pewawancara (bila ada lebih dari satu) memahami semua pertanyaan yang dibutuhkan. (Namun, pastikan juga bahwa Anda memberikan waktu ekstra kepada pekerja untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan memberikan pertanyaan terbuka seperti “Apakah ada hal yang belum tercakup dalam pertanyaan kami?”)
4. Saat kewajiban tidak dilaksanakan dalam cara yang umum – misalnya, saat pekerja tidak melaksanakan pekerjaan yang sama berulang beberapa kali dalam sehari – mintalah pekerja itu menyusun kewajibannya secara berurutan dari yang paling penting dan frekuensi terjadinya. Ini akan memastikan bahwa Anda tidak melewatkan aktivitas penting, tetapi jarang dilaksanakan seperti kewajiban seorang juru rawat saat sekali-kali berada diruang gawat darurat.
5. Setelah menyelesaikan wawancara, periksa dan sahkan data tersebut. Khususnya, periksa informasi tersebut bersama penyelia langsung pekerja tersebut dan dengan orang yang diwawancara.
KuesionerMeminta karyawan mengisi kuesioner untuk
menjelaskan kewajiba dan tangung jawab mereka yang terkait dengan pekerjaan adalah cara lain yang baik untuk memperoleh informasi analisis pekerjaan.
Kuesioner adalah cara yang cepat dan efisien untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar karyawan; hal ini lebih murah dari pada wawancara ratusan pekerja.
Observasi
Observasi langsung sangat berguna, terutama untuk pekerjaan yang terdiri dari aktivitas fisik yang diamati sebagai contoh, yaitu pekerja perakitan dan pertugas akunting.
Di sisi lain, observasi lain umumnya tidak sesuai saat pekerjaan meminta banyak aktivitas mental (pengacara, insinyur perancangan).
Juga tidak berguna bila karyawan hanya sekali-kali terlibat dalam aktivitas penting, seperti seorang juru rawat yang menangani gawat darurat
Catatan Laporan Partisipan
Daftar harian yang dibuat oleh pekerja dari setiap aktivitas di mana mereka terlibat serta waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
Teknik Analisis Pekerjaan Kuantitatif
Kuesioner Analisis Posisi: kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data yang dapat diukur mengenai kewajiban dan tanggung jawab beragam pekerjaan.
Analisis Pekerjaan Fungsional: 1. Membuat rating pekerjaan bukan hanya atas data,
manusia, dan benda, tatapi juga untuk empat dimensi lainnya: sampai instruksi khusus yang diperlukan untk melakukan tugas itu; kemampuan matematis dan fasilitas verbal dan bahasa.
2. Mengidentifikasikan standar prestasi dan persyaratan pelatihan.
MENULISKAN DESKRIPSI PEKERJAANIdentifikasi PekerjaanRingkasan PekerjaanHubunganTanggung Jawab dan KewajibanStandar Prestasi dan Kondisi Kerja
MENULISKAN SPESIFIKASI PEKERJAANSpesifikasi untuk Personel Terlatih versus
Tidak TerlatihSpesifikasi Berdasarkan pada PenilaianSpesifikasi Berdasarkan pada Analisis
Statistik
ANALISIS PEKERJAAN DALAM DUNIA “PENGANGGURAN”Aplikasi Analisis Pekerjaan GlobalDari Pekerjaan Khusus Kemudian MeluasMengapa Manajer Melakukan “Dejobbing”
pada Perusahaan MerekaAnalisis Pekerjaan Berbasis Kompetensi