Post on 08-Dec-2015
description
1-1
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) merupakan salah satu
upaya Pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan dengan
berbasis sumberdaya lokal untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah,
pengentasan kemiskinan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan di tingkat kabupaten, kecamatan,
dan desa (local governance), serta penguatan kelembagaan lokal di tingkat desa. Untuk mencapai
tujuan diatas, PISEW bersinergi dengan program-program lain yang sejenis dalam suatu kerangka
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) sehingga program PISEW
disebut sebagai PNPM-PISEW.
PNPM-PISEW telah menetapkan upaya pencapaian tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dan
mengurangi kesenjangan antarwilayah melalui pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten atau
(KSK) yang berfokus pada pengembangan ekonomi lokal yang akan memberikan dorongan dalam
mengembangkan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Dalam rangka persiapan pelaksanaan PISEW
Mandiri, terutama untuk tetap mendukung pengembangan KSK, upaya penguatan yang akan
dilakukan antara lain :
a. Mensinergikan kebijakan perencanaan pembangunan yang memayungi pengembangan
KSK, mulai dari kebijakan pusat, provinsi, dan kabupaten.
b. Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat pedesaan berbasis sumberdaya lokal di
KSK yang terintegrasi dengan jaringan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya baik pusat
kegiatan nasional (PKN), pusat kegiatan provinsi (PKP), atau pusat kegiatan wilayah (PKW).
c. Mengembangkan infrastruktur secara terpadu untuk mewujudkan pengembangan KSK.
d. Memperkuat peran pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengembangan KSK, serta
sesuai potensi pengembangan KSK dapat merekomendasikan pembentukan kelembagaan
pengelola KSK dan untuk mendorong keterlibatan pelaku lainnya terutama swasta untuk
percepatan pengembangan KSK.
1-2
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
e. Mendorong pelibatan masyarakat yang sebesar-besarnya dalam proses pengembangan
KSK, mulai dari perencanaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta
pengembangan kedepannya.
Berdasarkan upaya diatas, persiapan pelaksanaan PISEW Mandiri (2012-2013) dan Pasca PNPM-
PISEW, terutama upaya mewujudkan keterpaduan dan kesinambungan pengembangan KSK,
diperlukan upaya penguatan pengelolaan pengembangan KSK dengan menetapkan lokasi dan
komoditas unggulan yang tepat serta menilai kelayakan investasi pengembangan KSK dan pelaku
yang akan dilibatkan.
Untuk mendukung realisasi dan operasionalisasi pengembangan KSK sesuai potensial
pengembangannya akan membutuhkan pendanaan yang dapat bersumber dari APBD Kabupaten dan
Provinsi, APBN, Swasta dan sumber keuangan lainnya. Peranan kelembagaan pengelola KSK yang
direkomendasikan akan menjadi sangat strategis untuk membangun kerjasama ataupun menarik
investasi baik pemerintah terlebih swasta dan masyarakat, ataupun sumber keuangan lainnya untuk
pengembangan kawasan strategis yang akan dikembangkan.
Dalam upaya mewujudkan penguatan dan pengembangan KSK secara terpadu dan berkelanjutan,
diperlukan data-data pendukung baik data sekunder maupun data primer, kemudian data tersebut di
kaji, dianalisa untuk dapat dirumuskan dan diambil kesimpulan apakah KSK yang telah ditetapkan
pada program PISEW 2008-2011 tetap dipertahankan atau dikurangi atau ditambah serta apakah
komoditas unggulan yang juga telah disepakati dan ditetapkan akan dipertahankan, dikurangi atau
ditambah.
Untuk lebih memantapkan komoditas terpilih ini akan dilakukan kajian lebih lanjut, yang kemudian
dilaksanakan kesepakatan pada rapat koordinasi Focus Group Discussion (FGD) dan penentuan usaha
lokal yang akan dkembangkan dan menentukan Kawasan Strategis Kabupaten untuk masa 20 tahun
kedepan. Selanjutnya akan dilakukan pengukuran kelayakan investasi terhadap potensi
pengembangan usaha berbasis sumberdaya lokal di KSK yang dinilai tepat untuk dikembangkan,
mengidentifikasi alternatif dan strategi pengelolaan KSK yang sesuai dengan potensi pengembangan
kawasan serta menetapkan pelaku-pelaku yang akan dilibatkan dan mekanisme pelaksanaan dan
pembiayaan dalam mengembangkan KSK tersebut.
1-3
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
Untuk itu sebelum pre studi kelayakan dipersiapkan diperlukan data-data pendukung seperti data
sekunder dengan melakukan studi literature atau data primer yang dilaksanakan langsung ke
beberapa petani dan kepala desa.
1.2 MAKSUD TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT KEGIATAN
1.2.1 Maksud
1) Pelaksanaan Survey
dilaksanakan dalam rangka pengumpulan data sekunder sesuai usulan dan data primer
langsung dari masyarakat dalam wilayah KSK.
2) Pelaksanaan FGD maksudnya,
a. untuk memantapkan lokasi kawasan Strategis Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong
yang telah ditetapkan dan kecamatan potensi lainnya
b. Memantapkan penentuan komoditas unggulan yang telah ditetapkan
c. Mengidentifikasi program-program yang berkaitan dengan Usaha Lokal dan infrastruktur
di KSK Kaur dan Lebong provinsi Bengkulu.
1.2.2 Tujuan
1) Pelaksanaan Survey
Untuk mendapatkan informasi riel sesuai kondisi desa di Kecamatan wilayah KSK Kaur dan
Lebong
2) Kegiatan FGD ini bertujuan untuk :
a. Memantapkan dan perkuatan Kecamatan Uram Jaya dan kecamatan Pinang Belapis
sebagai KSK di kabupaten Lebong dan Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Muara
Sahung, kecamatan Luas di Kabupaten kaur untuk pertumbuhan ekonomi.
b. Memantapkan komoditas unggulan yang telah disepakati pada program PISEW 2008 –
2011.
c. Mengidentifikasi dan menggambarkan potensi KSK yang telah ditetapkan.
d. Mendapatkan komoditas prioritas atau potensi untuk dapat dikembangkan pada
program berikutnya
e. Mengidentifikasi kondisi, isu-isu strategis, dan kebutuhan infrastruktur pendukung
pengembangan social ekonomi KSK berbasis komoditas unggulan
1-4
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
1.2.3 Sasaran
1) Pelaksanaan Survey
a. Untuk mengidentfikasi potensi, kendala dan harapan wilayah KSK Kabupaten Kaur dan
KSK Kabupaten Lebong
b. Meningkatkan komoditas yang diunggulkan di Wilayah KSK
2) Pelaksanaan FGD
a. Teridentifikasi dan ditetapkannya lokasi di wilayah Kecamatan yang layak dikembangkan
sebagai KSK Kaur dan Kabupaten Lebong untuk tahun 2013 – 2032
b. Teridentifikasi dan ditetapkan komoditas unggulan yang layak dikembangkan sebagai
KSK Kaur dan Lebong
c. Teridentifikasi kondisi, isu-isu strategis dan kebutuhan infrastruktur pendukung
pengembangan social ekonomi KSK berbasis komoditas unggulan
1.2.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup pekerjaan terdiri:
a. Melaksanakan pengumpulan data-data sekunder termasuk dokumen kebijakan dan rencana
pembangunan daerah, serta konsultasi dengan pelaku terkait di provinsi dan kabupaten.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan untuk memperoleh masukan dalam
menyusun rencana kelayakan investasi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis
kabupaten (KSK).
b. Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya yang
akan dikembangkan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) yang terpilih dalam kerangka
sistem produksi mulai input produksi, proses produksi, pengolahan hasil produksi maupun
pemasarannya.
c. Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam
pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten
(KSK) yang terintegrasi dan terpadu dengan kerangka system infrastruktur nasional dan
wilayah.
d. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi yang merekomendasikan lokasi untuk pengembangan
kawasan strategis kabupaten (KSK) yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan
wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN).
1-5
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
e. Melaksanakan FGD di kabupaten untuk memperoleh masukan tentang kebijakan, strategi
dan rencana pengembangan kawasan strategis (KSK) sesuai amanat RTR Wilayah atau RTR
Kawasan Strategis Kabupaten, kebijakan pengembangan komoditas unggulan di kabupaten,
serta pelaku usaha dan dukungan perbankan/lembaga kredit mikro dalam pengembangan
investasi komoditas unggulan di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK). Peserta FGD di
kabupaten antara lain pemerintahan daerah kabupaten, perguruan tinggi, pelaku dunia
usaha, perbankan/lembaga kredit mikro, dll.Melaksanakan kajian kebijakan terkait
penetapan kawasan strategis kabupaten (KSK) dan komoditas unggulan beserta usaha lokal
terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah
Kabupaten.
f. Melaksanakan workshop di pusat dalam rangka memberikan masukan awal panduan
penguatan pengelolaan pengembangan usaha lokal dan infrastruktur kawasan strategis
kabupaten (KSK), serta merumuskan metodologi dan menetapkan rencana kerja
pelaksanaan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pekerjaan Pembiayaan dan Pengelolaan
Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK). Peserta
workshop antara lain Team Leader dan Tenaga Ahli dari Konsultan Pelaksana Bantuan Teknis
dengan fasilitasi PMU dan PIU Ditjen Cipta Karya, Aparatur Kabupaten dan Provinsi Lokasi
Pekerjaan.
1.2.5 Manfaat Kegiatan
1. Sebagai arahan pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung
pengembangan KSK berbasis komoditas unggulan dan sumberdaya sosial ekonomi lokal
2. Sebagai arahan penyusunan pembiayaan dan pengelolaan pengembangan usaha lokal dan
infrastruktur di KSK Kaur dan Lebong
1.3 KELUARAN
Keluaran pekerjaan antara lain:
a. Adanya rekomendasi lokasi, komoditas unggulan dengan usaha-usaha lokal potensial
terkaitnya dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).
1-6
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
b. Adanya rekomendasi kebutuhan infrastruktur untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal
potensial terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).
c. Adanya kebijakan dan strategi pengelolaan pengembangan usaha lokal potensial dalam
kawasan strategis kabupaten (KSK).
d. Adanya Rencana Bisnis Pengembangan Usaha Lokal di KSK.
1.4 PENDEKATAN DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.4.1 Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan
Sesuai dengan maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan, pendekatan yang digunakan menyangkut
kajian, rumusan kebijakan dan analisis dalam penentuan kawasan Strategi Kabupaten serta
Komoditas unggulannya yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antara DPRD Kabupaten
Kaur dan Kabupaten Lebong, Pemerintah Daerah Kabupaten, Bappeda, SKPD, Tokoh Masyarakat,
Akademisi serta peserta undangan lainnya.
Prinsip dasar pendekatan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan
Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di KSK Kaur dan Lebong ini , diantaranya :
1) Review produk tata ruang seperti RTRW Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, RPIJM
Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, RPJM Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong,
penetapan KSK dan Komoditas Unggulan program PNPM PISEW untuk tahun 2008- 2011 dan
lainnya.
2) Mengindentifikasi Arah Kebijakan RTRW Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Kaur dan
Kabupaten Lebong, terhadap :
Sistem Perkotaan pada Struktur Tata Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang, serta peta
Penggunaan Tanah, penduduk.
Infrastruktur provinsi dan kabupaten,
Kawasan Strategis
Program pembangunan sarana Prasarana, Program Pengembangan Sosial Ekonomi
Kabupaten.
3) Mengidentifikasi komoditas potensial dan usaha lokal (industry pertanian/perkebunan) yang
terdapat dalam Bengkulu dalam Angka 2011 dan Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong
Dalam Angka tahun 2011 dan kunjungan langsung ke lokasi KSK-KSK sesuai dalam RTRW
Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.
1-7
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
4) Mengidentifikasi kelembagaan yang ada.
5) Mengidentifikasi kondisi Kawasan Strategi Kabupaten yang terpilih dan Kawasan potensial
disekitarnya
6) Perumusan Potensi dan Permasalahan (Isu strategis) serta Peluang Pengembangannya.
1.4.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
1.4.2.1 Tahap Persiapan
1) Melakukan pendalaman terhadap Kerangka Acuan Kerja, melakukan koordinasi antara Tim
Teknis pemberi kerja dan Tenaga Ahli pelaksana pekerjaan,
2) Melakukan Desk Study untuk melakukan kajian kebijakan dan kajian literature,
3) Persiapan pelaksanaan pengumpulan data dari mulai dari
a. persiapan administrasi internal berupa Surat Perintah Perjalanan Dinas, daftar kebutuhan
data, Blanko Absensi Rapat dan Survey kit
b. persiapan administrasi eksternal berupa surat pemberitahuan akan diadakan pengumpulan
data dari pemberi tugas kepada Pemerintah setempat yang akan dikunjungi dalam kegiatan
ini ditujukan ke Tim Koordinasi Provinsi Bengkulu, Tim Sekretariat Provinsi Bengkulu, Tim
Koordinasi Kabupaten, Tim Sekretariat Kabupaten, Satker PIP Kabupaten, PPK PNPM PISEW,
PJOK Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, Pokja Kecamatan, PJOK Kecamatan, Kepala
Desa, Konsultan Manajemen Provinsi Bengkulu, Konsultan Manajemen Teknik Bengkulu,
KMK Kaur dan Kabupaten Lebong, ATK Kaur dan Kabupaten Lebong, FK/Ttl dan Fasilitator
Desa.
1.4.2.2 Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Sekunder
1) Survei ini dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dari Kantor Pusat Statistik, yaitu
Bengkulu Dalam Angka 2011 dan Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong Dalam Angka 2010”
dan dari instansi SKPD terkait lainnya untuk mendapat bahan dan masukan tentang
kebijakan-kebijakan dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kaur dan
Lebong juga dilakukan pengumpulan data yang diterbitkan oleh institusi yang relevan seperti
Bappenas, Bappeda Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, Tim Sekretariat PNPM–PISEW
Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, Dinas Pertanian Perternakan Kabupaten Kaur dan
Kabupaten Lebong, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kaur dan Kabupaten
1-8
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
Lebong, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kaur dan Kabupaten
Lebong, Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Sosial, Kementrian
Perumahan Rakyat, Deptrans dan Tenaga Kerja, Jamsostek dan beberapa Perda Kabupaten
Kaur dan Kabupaten Lebong sebagai sasaran survei.
2) Pengumpulan data langsung dari para petani pengelola kebun, pemilik Kebun, Pedagang,
kepala desa dan camat setempat. Walaupun dalam kick off meeting pertama dan beberapa
pelaksanaan rapat koordinasi sebelum dilaksanakan survey, Tim Teknis selalu mengarahkan
bahwa data yang diperlukan cukup data sekunder dan salah satu keluaran study yang
dilaksanakan adalah untuk “PRE FEASIBILITY STUDY (Pra Studi Kelayakan), hanya untuk
sebagai bahan pembanding mendukung kajian dari data sekunder yang diterima dari instansi
terkait di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong Dalam Angka 2011. Di dalam pelaksanaan
Pengumpulan data konsultan berkaitan dengan :
Sebaran lokasi penanaman komoditi
Luasan lahan garapan (luas Tanam)-dalam m2/tahun,
Tingkat Produksi hasil panen per Ha/tahun,
Rata-rata Biaya Produksi dalam Rp./ha/tahun
Rata-rata Harga Jual dalam Rp/Kg/tahun
Jumlah Petani,Pemilik/Pengelola dalam KK/tahun
Tempat penjualan atau Jangkauan Pemasaran hasil panen.
Potensi, Kendala dan Hambatan
3) Pada survai sekunder ini dilakukan pula wawancara informal dengan beberapa pejabat baik
di Sekertariat PNPM PISEW maupun di Pemerintah Daerah, tentang penerapan perundangan,
peraturan maupun ketentuan-ketentuan yang ada, potensi, permasalahan dalam penerapan
di lapangan terhadap dan harapan kedepannya.
4) Data sekunder lainnya sebagai pembanding dalam analisa Location Quotient (LQ maka di
perlukan data dari Bengkulu Dalam Angka 2011 , Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong
Dalam Angka 2011.
5) Prosiding hasil Seminar tentang Kawasan Strategis Kabupaten dari beberapa nara sumber.
6) Materi-materi lain pada workshop pembahasan Laporan Pendahulan Kegiatan Penyusunan
Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di KSK Kaur dan
Lebong di Hotel Grand Kemang Jakarta bulan Juli 2011, dan Rapat-rapat Koordinasi di tingkat
Pusat Jakarta.
1-9
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
1.4.2.3 Tahap Review Arah Kebijakan dan Kajian Literatur
Pada tahap ini dilakukan review dan kajian terhadap :
1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong tahun 2011 -
2031,
2) Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong tahun
2011 - 2016
3) Rencana Program Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025
4) Arah kebijakan Program Jangka Menengah Pengembangan Sosial Ekonomi (PJM-PSE )
Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong
5) Profil PSE Kabupaten dan Gambaran Umum Renstra Kecamatan
6) Penetapan KSK PNPM Pisew tahun 2008
7) Data luas tanam (m2), Produksi (Ton) dan Produktivitas Tanaman Sayuran, Perkebunan
Rakyat di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.
8) Analisa Kesesuaian Lahan untuk Tanaman di Kecamatan KSK
1.4.2.4 Tahap Penetapan Komoditas Unggulan, Usaha Lokal dan Deliniasi KSK
Setelah dilakukan review dan kajian terhadap butir 1.4.2.3 diatas, maka dilakukan analisa,
perumusan dan penetapan Kawasan Strategi Kabupaten
1. Kajian dilakukan terhadap lingkup Wilayah Kecamatan yang termasuk dalam KSK Kaur dan
Kabupaten Lebong
2. Kajian terhadap kondisi geografis terhadap KSK
3. Kajian dilakukan terhadap rencana penggunaan lahan, sistem perkotaan dan Infrastruktur
dalam struktur ruang dan pola pemanfaatan di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.
4. Tinjauan terhadap sasaran dan arah kebijakan kembangunan Infrastruktur perdesaan dan
transportasi di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.
5. Tinjauan terhadap Kebijakan Kawasan Strategis (KSK) Kabupaten
6. Tinjauan terhadap Penetapan KSK
7. Tinjauan terhadap Wilayah Pengembangan KSK yang telah ditetapkan dan Kawasan lain yang
memiliki potensi sama
8. Tinjauan Arah Kebijakan Sektor Strategis Kabupaten
1-10
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
9. Sebaran Komoditi Desa di KSK Kaur dan Kabupaten Lebong
10. Cakupan wilayah produksi komoditas di KSK dan kawasan sekitarnya
11. Komoditas desa dalam di KSK yang telah ditetapkan dan kawasan lain yang memiliki potensi
yang sama
12. Tinjauan kesesuaian lahan (syarat tumbuh) tanaman unggulan di KSK Kaur dan Kabupaten
Lebong
13. Perkembangan Komoditas Padi Sawah, Kopi dan Karet Perkebunan Rakyat.
14. Kondisi Harga Jual komoditas saat dilakukan survey
15. Komoditas Potensi di KSK terpilih dan Kawasan sekitar yang berpotensi Sama
16. Tinjauan terhadap infrastruktur tersedia dan yang telah dilaksasanakan serta pendukungnya.
17. Analisis Prioritas (Ranking) komoditas
18. Analisa Penentuan Lokasi terhadap komoditas di KSK Kaur dan Kabupaten Lebong
19. Analisa Penentuan Lokasi sector dari PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha
di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong
1.4.2.5 Tahap Penentuan Dan Penetapan KSK Dan Komoditas Terpilih Untuk Tahun 2012
Sampai Tahun 2032. (Pelaksanaan FGD)
1) Sambutan dan Pengarahan Tim Teknis Pusat
2) Sambutan Ketua Bappeda Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong
3) Paparan materi dari Konsultan
4) Acara Tanya Jawab
5) Kesepakatan Penentuan Kawasan Strategi Kabupaten dan Komoditas Unggulan untuk tahun
2012 sampai tahuan 2032.
1-11
DRAFTLAPORAN AKHIR
DRAFTLAPORAN AKHIR
Sumber: PNPM PISEW 2011
Gambar 1.1. Pola Pikir Penyusunan Rencana Bisnis Pengembangan KSK