Post on 24-Dec-2015
description
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
DENGAN HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA
DI RW XII KELURAHAN PUDAK PAYUNG SEMARANG
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan Komunitas
Disusun Oleh :
Anom Kurniawan
Eka Nurohmat
Herwina Aprianti
Ikhsan Akhmad Rifai
Jhefrin Indra Novriza
Nur Hidayati
Novadilah Arifia Shintadewi
Prapti Rahayuningsih
Richa Mandila
Yuninda Sesartika
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS ANGKATAN XXIV
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PRECEDE PROCEED
DENGAN MASALAH HIPERTENSI DAN DIABETES MELLITUS
DI RW XII KELURAHAN PUDAK PAYUNG SEMARANG
A. PENGKAJIAN
HIPERTENSI
1. Pengkajian Sosial
Nama wilayah : RW XII Kelurahan Pudak Payung Semarang
Batas Wilayah
Utara : RW XIII Kelurahan Pudak Payung
Selatan : RW VIII dan RW XIV Kelurahan Pudak Payung
Timur : RW VIII Kelurahan Pudak Payung
Barat : RW X Kelurahan Pudak Payung
a. Distribusi Lansia Penderita Hipertensi
hipertensi20%
tdk Hipertensi77%
menolak 1%
tdk dpt ditemui3%
Diagram 1.1 Distribusi Lansia Penderita Hipertensi di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (N=150)
hipertensi
tdk Hipertensi
menolak
tdk dpt ditemui
Berdasarkan diagram 1.1. menunjukkan bahwa lansia yang
menderita hipertensi sebesar 20% (30 lansia), lansia yang tidak
menderita hipertensi sebesar 77% (114 lansia),
b. Distribusi lansia dengan hipertensi berdasarkan Jenis Kelamin
30%
70%
Diagram 1.2 Distribusi lansia dengan Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
Laki-Laki
Perempuan
Diagram 1.2 terlihat bahwa lansia yang terkena hipertensi adalah
perempuan sebesar 70 % (21 lansia)
c. Distribusi lansia dengan hipertensi Berdasarkan Agama
80%
20%
Diagram 1.3 Distribusi lansia dengan hipertensi berdasarkan agama di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 n=30)
Islam
kristen
Diagram 1.3 terlihat bahwa lansia yang terkena hipertensi di RW
XII Kelurahan Pudak Payung beragama Islam sebesar 80 % (24
lansia)
d. Distribusi lansia dengan hipertensi berdasarkan pendidikan
20%
33%
40%
7%
Diagram 1.4 Distribusi lansia dengan hipertensi berdasarkan pendidikan di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
Tidak tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA
Tamat Sarjana/diploma
Diagram 1.4 terlihat bahwa pendidikan lansia dengan hipertensi
yang tidak tamat SMA sebesar 40 % (12 lansia)
e. Distribusi lansia dengan hipertensi berdasarkan pekerjaan
7%
3%
40%10%
37%
3%
Diagram 1.5 Distribusi lansia dengan hipertensi berdasarkan pekerjaan di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
PNS
Swasta
Wiraswasta
Pensiunan
Tidak Bekerja
Lainnya
Diagram 1.5 terlihat bahwa lansia bekerja sebagai wiraswasta
sebesar 40% (12 lansia)
f. Distribusi Penghasilan per Bulan keluarga lansia dengan hipertensi
30%
37%
33%
Diagram 1.6 Distribusi penghasilan per bulan keluarga lansia dengan hipertensi di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
<1.209.000=1.029.000>1.209.000
Diagram 1.6 terlihat bahwa penghasilan warga = 1.209.000 per
bulan sebesar 37% (11 keluarga lansia)
g. Distribusi Interaksi Lansia dengan hipertensi berdasarkan kegiatan
sosial
75%
25%
Diagram 1.8 Distribusi Lansia dengan hipertensi berdasarkan keikutsertaan dalam kegiatan sosial di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
Ya Tidak
Diagram 1.8 menunjukkan bahwa lansia yang aktif mengikuti
kegiatan sosial sebesar 75% (24 lansia)
B. Epidemiologi
1. Data Wawancara
a. Kejadian Hipertensi di RW XII Kelurahan Pudak Payung,
Semarang pada tahun 2014
Hasil wawancara dengan ketua RW XII
“Kalau disini mbak setahu saya yang hipertensi banyak
dialami lansia. Biar lebih jelas, mbak bisa tanya sama
ketua kadernya rumahnya di RT 6 disana sudah ada
datanya. Saya kurang terlalu paham mbak”.
Hasil wawancara dengan kader
“memang ada, malahan sampai ada yang stroke, tetapi
untuk penyuluhan hipertensi belum ada. Datanya ada
disaya mbak”
b. Penyebaran hipertensi pada lansia
Hasil wawancara dengan ketua Kader posyandu RW XII
mengatakan untuk penyebaran hipertensi pada lansia di tiap-tiap
RT dan sebenarnya banyak hanya tidak terdeteksi.
“Begini mbak, setahu Ibu disini hipertensi banyak dialami
lansia sekitar >45 tahun. Tiap-tiap RT berbeda mbak,
ada yang banyak ada yang sedikit itu yang terdata.
Kalau jumlah lansia sendiri ada 100 lebih. Disini banyak
juga yang darah tinggi karena keturunan ya mbak”.
c. Kejadian Hipertensi di RW XII
Hasil wawancara dengan kader posyandu RW XII kejadian
hipertensi disebabkan karena stress, makan berkolestrol,
kelelahan, dan makan yang banyak mengandung garam.
“Setahu Ibu mbak, darah tingginya itu pada naik kalau
banyak pikiran, kelelahan karena pekerjaan dan makan
makanan yang asin-asin banyak garam gitu mbak.”
2. Data Angket
a. Distribusi lansia berdasarkan riwayat keluarga hipertensi
44%
56%
Diagram 2.1 Distribusi Lansia berdasarkan riwayat keluarga hipertensi di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
Ya Tidak
Diagram 2.1 menunjukan sebanyak 56%(19 lansia)
menyatakan pada keluarganya terdapat riwayat hipertensi,
sedangkan 44%(11 lansia) tidak mempunyai riwayat
hipertensi di keluarganya
b. Distribusi Lansia Berdasarkan Keluhan yang dirasakan
karena Hipertensi
Diagram 2.2 menunjukan bahwa sebanyak 86,67%(26 lansia)
mengeluh pusing, yang mengeluh berputar-putar sebanyak
66,67%(20 lansia), sebanyak 93,33%(28 lansia) mengeluh
tengkuk kaki, 40% (12 lansia) mengeluh detak jantungnya cepat
c. Distribusi Lama keluhan dirasakan
53%
33%
13%
Diagram 2.3 Distribusi Lama Keluhan Dirasakan Lansia dengan Hipertensi RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
1-2 hari 3 hari-1 minggu
>1minggu
Diagram 2.3 menunjukkan bahwa lansia dengan hipertensi yang
merasakan lama keluhan sekitar 1-2 hari sebesar 54% (16
lansia)
Pusing berputar-putar tengkuk kaki detak jantung cepat
26
20
28
12
4
10
2
18
Diagram 2.2 Distribusi Frekuensi Lansia Berdasarkan Keluhan Karena Hipertensi di RW XII Kelurahan Pudak Payung Tahun 2014 (n= 30)
Ya Tidak
d. Distribusi Anggota Keluarga yang Dirawat di rumah sakit karena
hipertensi
27%
73%
Diagram 2.4 Distribusi Anggota Keluarga yang Dirawat di rumah sakit karena hipertensi 3 bulan terakhir pada warga RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014
(n=30)
Ya Tidak
Diagram 2.4 menunjukkan bahwa sebanyak 73 % (8 lansia) tidak
ada anggota keluarga yang dirawat di rumah sakit pada tiga
bulan terakhir karena hipertensi
C. Perilaku dan Lingkungan
1. Data Angkat
a. Hipertensi
1) Perilaku beresiko pada Hipertensi
a) Disribusi Frekuensi Kebiasaan Lansia Makan makanan
Kalengan dalam 1 minggu
Tidak Pernah 1x seminggu 2-5x seminggu setiap hari
1312
23
11
13
4
2
12 12
3 3
Diagram 3.1 Distribusi Fekuensi Kebiasaan Lansia Makan Makanan Yang dimakan dalam 1 minggu di RW XII Kelurahan Pudak Payung Tahun 2014
(n=30)
Makanan Kaleng Makanan Instan Makanan Bersantan
Diagram 3.1 menunjukan sebanyak 40%(12 lansia)
dalam 1 minggu sekali mengkonsumsi makanan
kalengan, sebanyak 43,3%(13 lansia) dalam 1 minggu
sekali mengkonsumsi makanan instan, sebanyak
40%(12 lansia) mengkonsumsi makanan bersantan
dalam 1 minggu sekali
b) Distribusi Frekuensi Kebiasaan Lansia Mengkonsumsi
Minuman dalam 1 minggu
Tidak Pernah 1 x seminggu 2-5 x seminggu setiap hari
29
1
28
2
17
11
1 1
Diagram 3.2 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Lansia Mengkonsumsi Minuman dalam 1 Minggu di RW XII Kelurahan Pudak Payung Tahun 2014 (n=30)
Alkohol Bersoda Kopi
Diagram 3.2 menunjukan bahwa 97%(29 lansia) tidak
pernah mengkonsumsi minuman beralkohol, sebanyak
93%(28 lansia) tidak pernah minum minuman bersoda,
sebanyak 57%(17 lansia) dengan hipertensi tidak pernah
mengkonsumsi kopi dalam 1 minggu terakhir
c) Jumlah Lansia yang Merokok
23%
77%
Diagram 3.3 Distribusi Jumlah Lansia dengan Hipertensi yang Merokoki di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
Ya Tidak
Diagram 3.3 menunjukkan bahwa lansia dengan
hipertensi tidak merokok sebesar 77% (23 lansia).
d) Frekuensi Merokok dalam sehari
43%
14%
43%
Diagram 3.4 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Merokok Lansia dengan Hipertensi di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
1 x sehari
2-4 x sehari
5-10 x sehari
Diagram 3.4 menunjukkan bahwa lansia dengan
hipertensi merokok 1 kali sehari dan 5-20 kali sehari,
masing-masing sebesar 43% (3 lansia).
e) Kebiasaan Begadang di Malam hari
37%
63%
Diagram 3.5 Distribusi Kebiasaan Begadang di Malam hari Lansia dengan Hipertensi di RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014 (n=30)
Ya Tidak
Diagram 3.5 menunjukkan bahwa lansia dengan
hipertensi tidak begadang di malam hari sebesar 63 %
(19 lansia).
f) Distribusi Anggota Keluarga yang Dirawat di rumah sakit
karena hipertensi
27%
73%
Diagram 3.6 Distribusi Anggota Keluarga yang Dirawat di rumah sakit karena hipertensi 3 bulan terakhir pada warga RW XII Kelurahan Pudak Payung 2014
(n=30)
Ya Tidak
Diagram 3.6 menunjukkan bahwa sebanyak 73 % (8
lansia) tidak ada anggota keluarga yang dirawat di rumah
sakit pada tiga bulan terakhir karena hipertensi
2. Perawatan Hipertensi
a. Distribusi Frekuensi pada Lansia Tentang Kepatuhan Minum
Obat
lupa minum obat enggan Minum Obat
13 13
17 17
Diagram 3.7 Distribusi Frekuensi Tentang Kepatuhan Minum Obat di RW XII Kelurahan Pudak Payung Tahun 2014 (n=30)
Ya Tidak
Diagram 3.7 menunjukkan bahwa lansia tidak lupa untuk
minum obat hipertensi yaitu sebesar 57 % (17 lansia).
Lansia dengan hipertensi tidak malas untuk minum obat
hipertensi sebesar 57 % (17 lansia).
b. Distribusi Frekuensi Tentang Kegiatan Yang Dilakukan
Lansia Untuk Mengontrol Tekanan Darah
Tidak Pernah 1 x sebulan 2-5 x sebulan >5 kali
9
18
3
0
1514
01
19
10
01
Diagram 3.8 Distribusi Frekuensi Tentang Kegiatan Yang Dilakukan Lansia Untuk Mengontrol Tekanan Darah DI RW XII Kelurahan Pudak Payung Tahun
2014 (n=30)
kontrol tekanan darah Kebiasaan Olahraga Penimbangan BB
Diagram 3.8 menunjukkan bahwa lansia dengan hipertensi
dalam sebulan memeriksakan tekanan darahnya 1 bulan
sekali sebanyak 60 % (18 lansia). Sebanyak 50%(15 lansia)
dengan hipertensi dalam sebulan menyatakan tidak pernah
berolahraga. Lansia dengan hipertensi dalam sebulan tidak
pernah melakukan penimbangan berat badan yaitu sebesar
64% (19 lansia).
c. Lingkungan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 1 - 8
Desember 2014 didapatkan data bahwa:
Lingkungan RW XII termasuk lingkungan yang padat penduduk,
kebersihannya terjaga karena warga rutin melakukan kerja bakti
seminggu sekali setiap hari minggu. Gaya hidup RW XII sebagian
warga sudah menerapkan pola hidup sehat dengan
mengkonsumsi makanan yang dimasak sendiri. Warga RW XII
sudah mempunyai MCK sendiri di rumah masing-masing dan
hanya terdapat beberapa rumah warga yang dibangun belum
permanen masih menggunakan kayu.
D. Pendidikan dan Organisasi
a. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Lansia
tentang Hipertensi
70%
30%
Distribusi Frekuensi berdasarkan Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Hipertensi di
Kelurahan Pudak Payung RW XII Tahun 2014 (n=30)
PENGETAHUAN BAIKPENGETAHUAN KURANG
Diagram menunjukkan sebanyak 70 %(21 lansia) memiliki
pengetahuan yang baik tentang hipertensi, sedangkan 30%(9
lansia) memiliki pengetahuan yang kurang tentang hipertensi. Hal
ini ditunjukkan dengan 11 lansia (36.47%) tidak mengetahui bahwa
orang yang gemuk mudah terkena hipertensi, 11 lansia (36.47%)
tidak mengetahui olahraga teratur minimal 30 menit dan
mengurangi penggunaan vetsin dapat menurunkan tekanan darah
b. Kegiatan dan Organisasi
Hasil wawancara pada tanggal 1 – 8 Desember 2014 dengan ketua
RW XII dan ketua RT didapatkan hasil jika kegiatan yang dilakukan
di RW XII adalah kegiatan PKK, Arisan, Dasa Wisma, dan Posyandu.
Posyandu meliputi posyandu balita dan posyandu lansia. Pada
posyandu lansia dilakukan pemeriksaan tekanan darah rutin. Apabila
didapatkan warga yang mengalami hipertensi dan tidak
memeriksaan tekanan darahnya maka tidak mendapatkan
pengobatan dari tenaga kesehatan setempat. Ketua RW
mengatakan jika kegiatan ini dilakukan rutin setiap minggu dan
setiap bulan.
E. Administrasi dan Kebijakan
a. Wawancara administrasi dan kebijakan (dengan Ibu Kader)
“Disini itu ya ada posyandu lansia dan posyandu balita, tapi
yang lebih aktif ya posyandu balita mbak, soalnya yang posyandu
lansia orang-orangnya pada males dan rata-rata bekerja. Biasanya
yang dilakukan paling tensi darah dan memberi vitamin, itu saja
sudah diberikan gratis tapi tetap saja hanya berapa yang datang,
paling yang bayar itu yang cek kolesterol, gula darah, sama asam
urat. Kalau disini memang belum ada mbak kegiatan seperti senam
seperti itu mbak, paling yang tensi sama ngasih vitamin. Untuk
kegiatan posyandu lansia dan posyandu balita dilakukan
bersamaan 1 kali setiap bulannya, dan tempatnya digilir setiap
bulannya. Biasanya juga ada orang puskesmas yang datang mbak.
Kalau untuk penyuluhan hipertensi belum pernah ada mbak, tetapi
dulu pernah dari puskesmas ada penyuluhan tentang alat
reproduksi, tetapi remajanya pada malu mau ikut”
b. Distribusi frekuensi administrasi dan Kebijakan (warga dengan
hipertensi)
1) Distribusi frekuensi peran keluara untuk mencegah hipertensi
67%
33%
Distribusi frekuensi peran keluarga untuk mencegah hipertensi di RW XII Kelu-rahan Pudak Payung Tahun 2014 (n=30)
memberi dukungan
membiarkan saja
Grafik....menunjukkan bahwa sebesar 67% keluarga berperan
untuk memberikan dukungan untuk mencegah hipertensi. Hal
tersebut ditunjukkan oleh pola hidup sehat yang telah
diterapkan dalam kehidupan sehari – hari seperti mengurangi
mengkonsumsi garam, mengurangi kebiasaan merokok dan
kebiasaan lain yang dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Sebesar 33% keluarga belum berperan aktif untuk memberikan
dukungan dalam upaya mencegah hipertensi
2) Distribusi frekuensi tentang kunjungan lansia ke pelayanan
kesehatan
23%
33%
40%
3%
Distribusi Frekuensi kunjungan lansia ke Pelayanan kesehatan di RW XII kelu-rahan Pudak Payung tahun 2014 (n=30)
sering jarangkadang-kadang tidak pernah
Grafik...... menunjukkan bahwa sebesar 40% lansia
melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan sebanyak 1 kali
dalam 1 bulan, sebesar 34% lansia melakukan kunjunganke
pelayanan kesehatan sebanyak 2 – 3 kali dalam 1 bulan,
sebesar .sebesar 23% lansia melakukan kunjungan ke
pelayanan kesehatan lebih dari 3 kali dalam 1 bulan, sedangkan
sebesar 3% lansa tidak pernah melakukan kunjungan ke
pelayanan kesehatan.
3) Distribusi Frekuensi Tentang Hambatan Untuk Mencapai
Pelayanan Kesehatan
30%
70%
Distribusi Frekuensi Hambatan Lansia Untuk Mencapai Ke Pelayanan Kesehatan di RW XII di Kelurahan Pudak Payung Tahun 2014 (n=30)
ada tidak
Grafik....menunjukkan bahwa 30%(9 lansia) menjawab
mengalami hambatan untuk mencapai pelayanan kesehatan
karena terhambat kendaraan.
4) Distribusi Frekuensi Tentang Kesempatan mengikuti pendidikan
Kesehatan Hipertensi yang pernah diPeroleh
ya 37%
tidak 63%
Distribusi Frekuensi Tentang Pendidikan Kesehatan Hipertensi Yang Pernah diperoleh di RW XII Kelurahan Pudak Payung Tahun 2014 (n=30)
Grafik tentang distribusi frekuensi pendidikan kesehatan yang
pernah diperoleh sebanyak 63%(19 lansia) menyatakan belum
pernah mendapat pendidikan kesehatan tentang hipertensi
5) Distribusi Frekuensi Tentang Cara lansia untuk Mencapai
Pelayanan Kesehatan
berjalan kaki 10%
kendaraan pribadi77%
kendaraan umum 13%
Distribusi Frekuensi Cara Lansia mencapai Pelayanan Kesehatan di RW XII Kelu-rahan Pudak Payung Tahun 2014 (n=30)
Dari grafik distribusi frekuensi tentang cara lansia
mencapai Pelayanan kesehatan yaitu sebanyak 77%(23 lansia)
menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapai pelayabab
kesehatan.
E. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem EtiologiSosialDS : -DO : Angket1. Jumlah lansia yang terkena hipertensi sebesar 2. Penghasilan per bulan keluarga lansia sama
dengan 1.209.000 sebesar 37% (11 keluarga lansia)
3. Lansia yang aktif mengikuti kegiatan sosial sebesar 75% ( 24 lansia )
EpidemiologiDS : Hasil wawancaraKetua kader posyandu RW XII mengatakan“Begini mbak, setahu Ibu disini hipertensi banyak dialami lansia yang berusia >45 tahun. Tiap-tiap RT berbeda mbak, ada yang banyak ada yang sedikit itu yang terdata. Kalau jumlah lansia sendiri ada 100 lebih. Disini banyak juga yang darah tinggi karena keturunan ya mbak”“Setahu Ibu mbak, darah tingginya itu pada naik kalau banyak pikiran, kelelahan karena pekerjaan dan makan makanan yang asin-asin banyak garam gitu mbak.”
DO :1. Terdapat 19 (56%) dari 30 lansia
mempunyai riwayat keluarga hipertensi2. 26 dari 30 lansia dengan hipertensi yang
mengeluh pusing.3. 20 dari 30 lansia dengan hipertensi yang
mengeluh berputar-putar.4. 22 dari 30 lansia dengan hipertensi yang
mengeluh tengkuk kaku.5. 18 dari 30 lansia dengan hipertensi yang
tidak mengalami keluhan detak jantung cepat.
6. 16 dari 30 lansia dengan hipertensi yang merasakan lama keluhan sekitar 1- 2 hari
Perilaku1. 12 dari 30 lansia makan makanan kalengan
satu kali seminggu2. 13 dari 30 lansia pernah makan mie instan
dalam 1 minggu.3. 12 dari 30 lansia tidak memiliki kebiasaan
makan yang bersantan dalam 1 kali seminggu4. 11 dari 30 lansia mempunyai kebiasaan minum
kopi 1 kali seminggu5. 11 dari 30 lansia mempunyai kebiasaan
begadang di malam hari.6. 13 dari 30 lansia lupa minum obat hipertensi
Managemen regimen terapeutik tidak efektif : perawatan hipertensi dikelompok lansia di RW XII Kelurahan Pudak Payung
Kurangnya pengetahuan, keterbatasan informasi dan ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan dan perawatan hipertensi
7. 9 dari 30 lansia tidak pernah melakukan pemeriksaan tekanan darahnya
8. 15 dari 30 lansia tidak pernah berolahraga
Pendidikan dan organisasiDS : Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 1 – 8 Desember 2014 dengan ketua RW XII dan ketua RT didapatkan hasil jika kegiatan yang dilakukan di RW XII adalah kegiatan PKK, Arisan, Dasa Wisma, dan Posyandu. Ketua RW mengatakan jika kegiatan ini dilakukan rutin setiap minggu dan setiap bulan.DO : 1. 11 dari 30 lansia tidak mengetahui orang yang
gemuk mudah terkena hipertensi2. 11 dari 30 lansia tidak mengetahui mengurangi
penggunaan vetsin (penyedap rasa) dapat menurunkan tekanan darah
3. 15 dari 30 lansia tidak mengetahui bahwa hipertensi merupakan penyakit yang tidak berbahaya.
4. 11 dari 30 lansia tidak mengetahui mengurangi makanan berkolestrol seperti sate, daging kambing, gulai kambing dapat menurunkan tekanan darah.
5. 12 dari 30 lansia tidak mengetahui mengkonsumsi daging dapat menyebabkan hipertensi
6. 13 dari 30 lansia tidak mengetahui mengurangi konsumsi daging dapat mencegah hipertensi
Administrasi dan kebijakanDS :Ibu kader posyandu mengatakan1. “Disini itu ya ada posyandu lansia dan
posyandu balita, tapi yang lebih aktif ya posyandu balita mbak, soalnya yang posyandu lansia orang-orangnya pada males karena kebanyakan warga bekerja dan tidak mau meluangkan waktunya.”
2. “kegiatan posyandu yang dilakukan paling tensi darah dan memberi vitamin, itu saja sudah diberikan gratis tapi tetap saja hanya berapa yang tidak datang, paling yang bayar itu yang cek kolesterol, gula darah, sama asam urat”
3. “kala disini memang belum ada mbak kegiatan seperti senam sepert itu mbak, paling yang tensi sama ngasih vitamin”
4. “Untuk kegiatan posyandu lansia dan posyandu balita dilakukan bersamaan 1 kali setiap bulannya, dan tempatnya digilir setiap bulannya. Biasanya juga ada orang puskesmas yang datang mbak”
5. “kalau untuk penyuluhan hipertensi belum
pernah ada mbak, tetapi dulu pernah dari puskesmas ada penyuluhan tentang alat reproduksi, tetapi remajanya pada malu mau ikut”
DO :1. 10 dari 30 lansia mengatakan peran keluarga
membiarkan saja/kurang peduli terhadap pencegahan hipertensi.
2. 12 dari 30 lansia kadang-kadang melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan
3. 19 dari 30 lansia belum pernah mendapat pendidikan kesehatan tentang hipertensi.
F. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Jangka Pendek Tujuan Jangka Menengah
Tujuan Jangka Panjang
Kode NIC
Intervensi
1 Managemen regimen terapeutik tidak efektif di kelompok lansia RW XII Kelurahan Pudak Payung berhubungan dengankurangnya pengetahuan, keterbatasan informasi dan ketidakmampuan dalam pengambilan keputusan dan perawatan hipertensi
Jangka pendek:Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 minggu dengan 3 kali pertemuan diharapkan Lansia di RW XII Kelurahan Pudak Payung:1. Mampu
menyebutkan 3 makanan dari 5 makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah.
2. Mampu menyebutkan 3 pola hidup beresiko meningkatkan tekanan darah
3. Mampu menyebutkan 3 dari 5 bahaya komplikasi dari hipertensi
4. Mampu menyebutkan manfaat senam hipertensi untuk menurunkan
Jangka menengah :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6 minggu diharapkan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia dapat diatasi dengan kriteria:1. Lansia mengurangi
makanan (daging, ikan asin, santan) minimal 1 minggu satu kali
2. Lansia dapat menerapkan pola hidup dengan menghindari begadang, stress yang dapat meningkatkan tekanan darah.
3. Lansia mengkonsumsi garam sesuai takaran yang dianjurkan (1/2 sendok teh)
Jangka panjang:Dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan diharapkan angka kejadian hipertensi pada lansia di RW XII Kelurahan Pudak Payung :
1. Tekanan darah lansia di RW XII dapat terkontrol (120/80 mmHg-130/90 mmHg)
2. Tanda dan gejala hipertensi (pusing, tengkuk kaku, denyut jantung cepat, berputar-putar) yang dirasakan lansia dapat berkurang
3. Jumlah penderita hipertensi tidak bertambah
5510
6680
Health Education1. Kaji pengetahuan warga
tentang hipertensi.2. Kaji penyebab hipertensi
pada warga.3. Beri pendidikan kesehatan
mengenai pengertian, penyebab, gejala, dan pencegahan hipertensi.
4. Beri pendidikan kesehatan pada warga mengenai penanganan hipertensi dengan teknik demonstrasi :a. Terapi jus belimbingb. Terapi jus seledric. Senam Hipertensid. Terapi rendam kaki
dengan air hangat e. Penggunaan garam
sesuai takaran untuk penderita hipertensi
Vital Sign Monitoring1. Kaji nadi klien sebelum dan
sesudah intervensi2. Kaji tekanan darah klien
sebelum dan sesudah intervensi
tekanan darah.5. Mampu
mendemonstrasikan senam hipertensi.
6. Menjelaskan manfaat jus belimbing dan seledri untuk menurunkan tekanan darah.
7. Mampu mempraktekan membuat jus belimbing dan seledri untuk menurunkan tekanan darah
4. Lansia sadar untuk memeriksakan tekanan darahnya ke pelayanan kesehatan dan posyandu
5. Lansia mengkonsumsi jus belimbing dan seledri 3 kali dalam seminggu
6. Lansia aktif mengikuti kegiatan yang ada di posyandu lansia
7. Lansia melakukan olahraga minimal 30 menit dalam dalam sehari
7400
5510
Enviromental Management: Community 1. Adakan screening untuk
lansia dengan hipertensi2. Identifikasi perilaku
beresiko : konsumsi garam, lemak.
3. Pantau tekanan darah rutin4. Berdayakan sumber daya
yang ada (warga) sebagai kader kesehatan
5. Berikan pelatihan kader-kader terkait kegiatan untuk penurunan tekanan darah (senam hipertensi)
6. Berikan sosialisasi kepada masyarakat tentang fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia di lingkungan RW
7. Berikan motivasi kepada warga tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan